Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)

“Kepemimpinan Abu Bakar As Siddiq”

OLEH

KELOMPOK 7

Yusta (20 31 007)

Nurlia Mas’d (20 31 024)

Nur Aprilyanti Syam (20 31 025)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD

SEMESTER IV
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Persepsi belajar terhadap orang lain
" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam.


Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang apa saja yang
berhubungan dengan islam di era digital , bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Maros, 25 April 2022

 
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................... 2

Daftar Isi ........................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan........................................................................... 3

1.1 Latar Belakang........................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 3

1.3. Tujuan..................................................................................... 3

BAB II Pembahasan

2. 1. Pengertian Persepsi................................................................. 4

2. 2. Persepsi penerimaan materi siswa dalam belajar.................... 5

BAB III Penutup................................................................................ 8

3. 1. Kesimpulan............................................................................. 8

3. 2. Saran ...................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan adalah amanah.dan karena itu, dalam suatu system


yang islami, seseorang tak boleh menuntut suatu jabatan. Pemimpin memiliki
kedudukan yang sangat penting bagi kelompok masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Suatu komunitas masyarakat, bangsa dan negara tidak akan maju,
aman dan terarah jika tidak adanya seorang pemimpin. Pemimpin menjadi kunci
keberhasilan dalam suatu komunitas masyarakat, pemimpin yang mampu
memberi rasa aman, tentram, mampu mewujudkan keinginan rakyatnya, itulah
yang dianggap sebagai pemimpin yang sukses. Pemimpin yang sukses adalah
pemimpin yang dicintai oleh yang dipimpinnya, sehingga pikirannya selalu
didukung, perintahnya selalu diikuti dan rakyat membelanya tanpa diminta
terlebih dahulu.
Figur kepemimpinan yang mendekati penjelasan tersebut adalah
kepemimpinan Rasulullah saw beserta para sahabatnya (Khulafaur Rasyidin). Abu
Bakar terpilih menjadi kalifah untuk mengganti kepemimpinan setelah Rasulullah
saw merupakan anugrah tersendiri, dan semacam ini merupakan keistimewaan
yang diberikan Allah kepadanya. Pada dasarnya sahabat Rasulullah saw
merupakan orang akan mewarisi dakwah Islamiyah/ risalah bagi seluruh umat
manusia, sekaligus menjadi pemimpin bagi dirinya dengan keteladanan yang
mereka unggulkan dan keistiqamahan di dalam menjalankan syari’at Allah swt
dan Rasul-Nya, baik melalui kitabullah maupun sunnah Rasulullah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Biografi Abu Bakar As Siddiq ?

2. Bagaimana kepemimpinan Abu Bakar As Sissiq ?


3. Bagaimana Bentuk Kepemimpinan Abu Bakar As Siddiq?

BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Biografi Abu Bakar As Siddiq

Abdullah bin Abu Quhafah atau yang lebih dikenal dengan Abu Bakar


Ash-Shiddiq adalah salah satu pemeluk Islam awal, salah satu sahabat utama
Nabi, dan khalifah pertama yang di-bai'at sepeninggal Nabi Muhammad wafat.
Melalui putrinya, Aisyah, Abu Bakar merupakan ayah mertua Nabi
Muhammad. Ash-Shiddiq yang merupakan julukan Nabi Muhammad kepada Abu
Bakar merupakan salah satu gelar yang paling melekat padanya. Bersama ketiga
penerusnya, Abu Bakar dimasukkan ke dalam kelompok Khulafaur Rasyidin.
Sebagai salah seorang pemeluk awal Islam,[4] Abu Bakar telah mengambil
berbagai peran besar. Melalui ajakannya, Abu Bakar berhasil mengislamkan
banyak orang yang di kemudian hari menjadi tokoh-tokoh penting dalam sejarah
Islam, di antaranya adalah 'Utsman bin 'Affan yang kemudian menjadi khalifah
ketiga. Abu Bakar juga turut serta dalam berbagai perang seperti Perang Badar
(624 M/2 H) dan Perang Uhud (625 M/3 H). Kedekatan dan kesetiaannya pada
Nabi Muhammad merupakan satu hal yang sangat melekat pada diri Abu Bakar,
utamanya terlihat saat mendampingi Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dan
kepatuhannya dalam menerima keputusan Nabi dalam Perjanjian Hudaibiyah,
meski banyak sahabat Nabi kala itu tidak menyepakati perjanjian tersebut karena
dipandang berat sebelah.
Abu Bakar dinyatakan sebagai khalifah sepeninggal Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam. Abu Bakar menjadi khalifah pertama umat Islam
yang menjadi awal dari Kekhalifahan Rasyidin. Masa kekuasaannya yang singkat,
dipusatkan pada pemadaman pemberontakan suku-suku Arab yang menolak
tunduk pada Abu Bakar. Dalam memerintah, Abu Bakar berusaha mengeluarkan
kebijakan yang tidak berbeda dengan Nabi Muhammad, seperti penolakannya
untuk mencopot Khalid bin Walid dari kedudukannya sebagai panglima.

Anda mungkin juga menyukai