Disusun Oleh:
Siti Salamah
Zakaria Saputra
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“MENELADANI SIKAP DAKWAH RASULLAH SAW"
Kami mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman
dalam mempelajari agama Islam terutama pada bidang studi pendidikan agama
Islam. Dan kami selaku penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada
pada makalah kami ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
khususnya pada Guru Bidang Studi ini. Demi kesempurnaan dalam membuat
makalah pada waktu yang akan datang. Untuk itu kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Kesimpulan.......................................................................................... 6
B. Saran.................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan
garis aqidah, syari'at dan akhlaq islam. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad
SAW ini bertepatan pada 12 Rabiul Awal tahun pertama Hijriyah dan
bertepatan pada tanggal 28 Juni 621 Masehi. Hijrah adalah sebuah peristiwa
pindahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah atas perintah
Allah SWT untuk perluasan wilayah penyebaran Islam dan kemajuan Islam itu
sendiri. Sebagai seorang muslim kita mesti tau bagaimana sejarah nabi
Muhammad SAW ketika beliau dalam berdakwah karena itu kami mencoba
untuk mengingatkan kembali akan sejarah dan perjalanan Nabi untuk selalu
kita teladan dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui
bersama bahwa umat islam pada saat sekarang ini lebih banyak mengenal
figur-figur yang sebenarnya tidak pantas untuk di contoh dan ironisnya
mereka sama sekali buta akan sejarah dan pri kehidupan Rasulullah SAW.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana perjuangan dakwah Rasulullah SAW di Madinah?
2. Apa saja sikap Rasulullah SAW dalam berdakwah yang hendaknya diteladani?
3. Apa saja Hikmah meneladani Rasulullah SAW?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
Mengetahui bagaimana perjuangan dakwah Rasulullah SAW.
Mengetahui apa saja sikap dakwah yang harus diteladani pada Rasulullah
SAW.
Dan membantu memberikan informasi kepada khalayak ramai mengenai
sikap dakwah Rasulullah SAW.
BAB II
PEMBAHASAN
Hikmah yang dapat diambil dari sejarah dakwah Rasulullah SAW. periode
Mekah, antara lain sebagai berikut :
a. Menyadari bahwa melalui sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak
merusak dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar pasti akan
mendapatkan pertolongan Allah SWT.
b. Menyadari dan memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas
menyampaikan risalah dari Allah SWT. Seorang rasul tidak bisa
memberi petunjuk (hidayah) bahkan kepada keluarga dan orang yang
dicintai sekalipun. ( QS. Al-Qasas : 56 )
c. Memahami bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang
akan terpilih menjadi utusan atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat
wajar bila seseorang ingin menjadi pemimpin atau menduduki jabatan
tertentu terlebih dahulu harus diuji.
d. Dapat mengambil contoh cara-cara berdakwah yang dilakukan nabi
SAW., bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga,
dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan. Seperti
yang digambarkan dalam Surat An-Nahl : 125 sebagai berikut :
َ و َأ ْعلَ ُم بِ َمنM
َّل عَنMض َ Mُنُ ِإ َّن َربَّكَ هMالَّتِي ِه َي َأحْ َسMِ ا ِد ْلهُم بMنَ ِة َو َجM ِة ْال َح َسMَ ِة َو ْال َموْ ِعظMيل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِ ِع ِإلِى َسب ُ اُ ْد
﴾١٢٥﴿ ين Mَ َسبِيلِ ِه َوهُ َو َأ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
mendapat petunjuk” (QS. An Nahl : 125)
e. Dapat meneladani Nabi SAW sebagai Uswatun Khasanah, artinya
sikap dan amal perbuatan beliau sehari-hari adalah teladan yang baik,
terutama terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya, Firman
Allah SWT :
﴾٢١﴿ ًلَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َمن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرا
Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah” (QS. Al-
Ahzab : 21 )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika Nabi Muhammad SAW. menerima wahyu pertama, yaitu ayat
1-5 surah al-‘Alaq pada tanggal 17 Ramadhan, sejak itu ia diangkat menjadi
nabi. Ketika ia menerima ayat 1-7 surah al-Muddașșir, ia pun diangkat
menjadi rasul. Setelah itu, wahyu terputus. Nabi Muhammad SAW. merasa
gelisah dan bertanya-tanya, apa yang harus disampaikan, bagaimana
menyampaikannya, dan kepada siapa disampaikan? Dalam kegelisahannya,
turunlah surah ad-Duĥā.
Pada awalnya Nabi SAW. berdakwah secara rahasia dan hanya
mengajak orang-orang terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah
Nabi adalah Khadijah, istrinya, kemudian Ali bin Abi Ţalib, sepupunya, dan
Zaid bin Haritsah, bekas budaknya. Sementara itu, laki-laki dewasa yang
pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan Abu
Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin ‘Affan, Abdur
Rahman bin ‘Auf, Ţalhah bin ‘Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin
‘Awwam. Setelah itu, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk
Mekah turut pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kegiatan dakwah secara rahasia ini
berlangsung selama tiga tahun.
Setelah perintah Allah Swt. turun melalui Surah asy-Syu’arā/26:214-
216 dan Surah al-Ĥijr/15:94, Nabi Muhammad SAW. pun melakukan dakwah
secara terang-terangan (terbuka). Nabi Muhammad SAW. mengumpulkan
keluarganya di rumahnya. Setelah selesai makan, ia pun menyampaikan
maksudnya. Tiba-tiba Abu Jahal menghentikan pembicaraan Nabi dan
mengajak orang-orang untuk meninggalkan tempat. Keesokan harinya, Nabi
kembali mengundang keluarganya. Setelah makan, Nabi pun menyampaikan
maksudnya dan kembali Abu Jahal mengacaukan suasana dan mereka yang
hadir pun tertawa. Dalam keadaan riuh itu, Ali bin Abi Ţalib bangkit dan
berkata, “Wahai Rasulullah! Saya akan membantu Anda, saya adalah lawan
bagi siapa saja yang menentangmu.”
Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari Quraisy.
Nabi dan sahabat-sahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa. Tidak cukup sampai
di situ, mereka juga membujuk Nabi dan menawarkan kekayaan, kehormatan,
dan jabatan. Setelah ejekan, siksaan, dan ancaman tidak dapat mencegah
dakwah Nabi, orang-orang Quraisy memboikot Nabi dan sahabat-sahabatnya.
Untuk menghindari siksaan, Nabi memerintahkan sahabatnya hijrah ke
Abisinia.
Setelah orang-orang Quraisy tidak mau menerima dakwah Nabi, ia pun
mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi
mencoba mengajak orang-orang Țaif, namun ia ditolak, bahkan diejek, diusir,
dan dilempari. Nabi tidak berputus asa. Ia terus menyampaikan dakwahnya
kepada kabilah-kabilah Arab yang datang berziarah ke Mekah setiap
tahunnya. Dakwah Nabi mendapat sambutan dari orang-orang Madinah dan
Nabi pun mengadakan Perjanjian Aqabah (pertama dan kedua). Setelah
Perjanjian Aqabah kedua, Nabi pun berhijrah ke Madinah.
Dakwah Nabi di Mekah berlangsung selama 13 tahun. Selama itu Nabi
menanamkan nilai-nilai tauhid dan mengajarkan akhlak mulia. Nilai-nilai
ketauhidan ini membuat Nabi dan sahabat-sahabatnya tangguh menghadapi
berbagai kesulitan dan rintangan serta tetap bersemangat menyampaikan
kebenaran.
B. Saran
Kita harus dapat mencontoh Rasulullah SAW dalam upaya meraih
kesuksesan, diperlukan sikap tangguh dan pantang menyerah sebagaimana
yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. ketika ia berjuang memberantas.
DAFTAR PUSTAKA
Khairiyah, Nelty & Zen, Endi Suhendi. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.