MASA KE MASA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak tasawuf
Dosen Pengampu: Drs. Dading Z Ibrahim, MMPD
Disusun Oleh:
Kelompok
Muhammad Alfi 6020222051
Dimas Sukandi 6020222044
Abel Issabel 6020222037
Nanda Sari 6020222053
Assalamualaikum Wr, Wb
Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Allah SWT.,atas curahan nikmat dan
limpahan rahmat-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Sejarah Muncul dan Berkembangnya Tasawuf” ini sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Tasawuf yang diampu oleh Bapak Drs. Dading Z
Ibrahim, MMPd
Terima kasih yang seluas-luasnya saya haturkan kepada rekan-rekan serta
berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penulis berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Penulis buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini daat berguna bagi Penulis
sendiri maupun orang yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr,Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan sufi sudah terdapat pada diri nabi Muhammad SAW.
Bahkan sebelum diangkat menjadi rasul pun beliau sudah sering melakukan
kegiatan sufi dengan melakukan uzlah di gua Hiro’ sampai beliau menerima
wahyu pertama.
Perkataan tasawuf atau sufi belum dikenal pada zaman nabi ataupun
zaman sahabat-sahabatnya. Tetapi perkataan dan perbuatan yang dikerjakannya
sudah mencerminkan kehidupan sufi.
Imam sufi yang pertama dalam agama islam adalah Al-Hasan Al-
Bashry. Dialah seorang murid pertama dari Khudzaifah bin Al-Yamani.
Sedangkan tokoh sufi dari kalangan ahlul bait adalah Zainal Abidin bin Husein
bin Ali bin Abi Thalib dan Ja’far As-Shodiq.
1
1.3 Tujuan
1. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah munculnya
tasawuf
2. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
tasawuf pada abad pertama dan kedua
3. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
tasawuf pada abad ketiga dan keempat
4. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
tasawuf pada abad kelima
5. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
tasawuf pada abad keenam, ketujuh dan kedelapan
6. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
tasawuf pada abad kesembilan, kesepuluh dan sesudahnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pembinaan masa ini lebih mengarah pada pola interaksi umat
islam kepada sesama muslim dan kepada kaum non muslim (Yahudi
dan Nasrani).Ajaran tasawuf pada masa ini meliputi kasih sayang, saling
menghargai dan menghormati, menolong, berbuat baik kepada orang
tua, solidaritas antar sesama dan lain-lain. Ajaran-ajaran inilah yang
dilandasi atas cinta kasih antar mereka sehingga tercipta persaudaraan
sesama umat Islam.
4
c. Utsman bin Affan (w.35 H)
Meskipun ia diberikan kelapangan rizki oleh Allah SWT.,
namun ia selalu ingin hidup sederhana. Harta kekayannya yang
berlimpah, selau dijadikan sarana untuk menolong orang-orang
miskin, hal ini tergambar pada dirinya bahwa ia termasuk sufi
karena beliau tidak tertarik kepada kekayaan atau kesenangan
duniawi.
d. Ali bin Abi Thalib (w.40 H)
Beliau juga termasuk orang yang senang hidup sederhana.
Diriwayatkan bahwa ketika sahabat lain berkata kepadanya:
“Mengapa khalifah senang memakai baju itu, padahal sudah
robek-robek?” Ali menjawab “Aku senang memakainya agar
menjadi teladan kepada orang banyak, sehingga mereka mengerti
bahwa hidup sederhana merupakan sikap yang mulia. Maka sikap
dan pernyataan inilah yang menandakan diri beliau sebagai seorang
sufi.
e. Salman Al-Farisy (w. 32 H)
Di kalangan ahli tasawuf, Salman Al-Farisy dikenal sebagai
seorang sahabat yang suka hidup keras (menderita) dan zuhud,
bahkan dikatakan termasuk ahl as-suffah (penganut tasawuf) dan
pendiri tasawuf yang dikaruniai ilmu laduni (ilmu yang
dianugerahkan Allah SWT. kepada orang-orang tertentu secara
langsung, tanpa melalui proses belajar mengajar). Dikatakan
juga bahwa ia adalah orangpertama yang melontarkan ide tentang
khilafah (wakil guru Sufi) dan nur muhammad.
f. Abu Dzar Al-Ghifary (w. 22 H)
Ia adalah seorang sufi yang selalu mengamalkan ajaran zuhud yang
telah dirintis oleh Abu Bakar dan Umar. Ia lebih senang memilih
cara hidup miskin dan tidak pernah merasa menderita apabila
ditimpa cobaan. Bahkan, ia sangat senang menerima berbagai
5
macam cobaan dari Allah SWT. karena menganggap bahwa
cobaan itu merupakan perhatian tuhan kepadanya
6
Ciri lain yang terdapat pada perkembangan tasawuf di abad pertama
dan kedua Hijriyah, adalah kemurniannya dibandingkan dengan
kemurnian tasawuf di abad-abad sesudahnya
7
2.3.2 Perkembangan Tasawuf Pada Abad Keempat
Pada abad ini, kemajuan ilmu tasawuf lebih pesat dibandingkan
dengan abad ketiga, karena usaha maksimal para ulama tasawuf untuk
mengembangkan ajaran tasawufnya masing-masing. Sehinga kota
Baghdad yang hanya satu-satunya kota yang terkenal sebagai pusat
kegiatan tasawuf yang paling besar sebelum masa itu, tersaing oleh kota-
kota besar lainnya. Upaya untuk mengembangkan ajaran tasawuf diluar
kota Baghdad, dipelopori oleh beberapa ulama tasawuf, antara lain :
a. Musa Al-Anshary, mengajarkan ilmu tasawuf di Khurasan dan wafat
disana tahun 320 H.
b. Abu hamid bin Muhammad Ar-Rubazy, mengajarkannya disalah
satu kota di Mesir, dan wafat disana tahun 322 H.
c. Abu Zaid Al-Adamy mengajarkannya di Semenanjung Arabiyah, dan
wafat disana tahun 314 H.
d. Abu Ali Muhammad bin Abdil Wahhab As-Saqafy,
mengajarkannya di Naisabur dan kota Syaraz, hingga ia wafat disana
tahun 328 H
8
2.6 Tasawuf Abad Kesembilan,Kesepuluh dan Sesudahnya
Disini tasawuf sangat sunyi dalam Islam, berarti nasibnya lebih
buruk lagi dari keadaannya pada abad keenam, ketujuh, kedelapan hijriyah.
Faktor yang menonjol menyebabkan runtuhnya ajaran tasawuf di dunia
islam, yaitu :
1. Karena memang ahli tasawuf sudah kehilangan kepercayaan
dikalangan masyarakat islam, sebab banyak diantara mereka yang terlalu
menyimpang di ajaran Islam yang sebenarnya.
2. Karena ketika itu, penjajah bangsa Eropa yang beragama Nasrani
sudah menguasai seluruh negeri islam. Tentu paham-paham selalu
dibawa dan digunakan untuk menghancurkan ajaran tasawuf yang sangat
bertentangan dengan pahamnya
9
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sejarah muncul dan
perkembangan tasawuf dalam Islam dimulai pada akhir abad kedua atau ada
yang mengatakan pada awal abad ketiga hijriyah pada zaman nabi. Secara
garis besar, perkembangan tasawuf ini sangat dupengaruhi oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan keadaan sosial politik umat Islam saat itu.
Sejarah munculnya tasawuf terdiri dari beberapa fase yaitu:
1. Pada abad pertama dan kedua hijriyah
2. Pada abad ketiga dan keempat hijriyah
3. Pada abad kelima hijriyah
4. Pada abad keenam, ketujuh dan kedelapan hijriyah
5. Pada abad kesembilan, kesepuluh dan sesudahnya.
Sebenarnya tidak perlu ada pertentangan pada ajaran tasawuf yang
tidak sepenuhnya ada dalam ajaran Islam. Hal yang penting adalah
bagaimana kita bisa selalu berupaya untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. dengan menjadikan syariat Islam sebagai pedoman untuk mencapai
hakikat.
3.2 Saran
Demikian makalah sejarah muncul dan berkembangnya tasawuf yang
kami susun. Kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan dalam makalah
yang kami susun. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif demi terciptanya kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca maupun bagi pendengar.
10
DAFTAR PUSTAKA
11