Anda di halaman 1dari 20

Kelompok I

PENGEMBANGAN ISLAM
PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Fadiah Adlina, M.Pd.I.

Oleh:

ADHITYA
NIM 2214120140
RISCA LESMANA
NIM 2214120010
KASUWA RINA
NIM 2214120079

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2022 / 1444 H
ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadiran Allah Subhanahu Waata’ala


karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa sholawat serta salam kami curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW,semoga kita dapat bertemu dengan beliau di,
akhirat nanti.

Ungkapan terimakasih juga kami haturkan kepada dosen pengajar


khususnya Ibu Fadiah Adlina, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam, yang telah membimbing sehingga dapat terselesaikannya
makalah ini yang berjudul PENGEMBANGAN ISLAM PADA MASA NABI
MUHAMMAD SAW Meskipun jika ditinjau lebih jauh makalah ini masih belum
sempurna untuk dikatakan sebagai makalah yang baik dan kami selaku penulis
menyadari bahwa kami bukanlah manusia yang tercipta dalam keadaan sempurna
namun kami akan tetap berusaha untuk menjadi lebih baik dengan terus belajar.

Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini


masih terdapat kekurangan.Oleh sebab itu,kami mengharap kritik dan saran dari
pembaca yang dapat membangun agar makalah salanjutnya bisa lebih baik.

Wassalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Palangkaraya 26 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan dan Kegunaan............................................................................ 2
D. Metode Penulisan................................................................................... 2
BAB II PERKEMBANGAN ISLAM PADA PERIODE MAKKAH
A. Arab Sebelum Islam.............................................................................. 3
B. Riwayat hidup nabi Muhammad SAW.................................................. 4
C. Metode dakwah Nabi Muhammad SAW............................................... 5
D. Perang Badar.......................................................................................... 6
E. Perang Uhud.......................................................................................... 7
BAB III PERKEMBANGAN ISLAM PADA PERIODE MADINAH
A. Arti hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Madinah..................................
...............................................................................................................
10
B. Dasar berpolitik Negri Madinah...........................................................
...............................................................................................................
11
C. Fathu Mekah.........................................................................................
...............................................................................................................
12
D. Masa terakhir Nabi Muhammad SAW.................................................
...............................................................................................................
12
BAB IV PENUTUP

ii
A. Kesimpulan ..........................................................................................
...............................................................................................................
14
B. Saran.....................................................................................................
...............................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ribuan tahun lalu dimana kehidupan manusia sangatlah buruk, perselisihan
dimana mana, tidak adanya aturan, hingga tahun-tahun itu disebut dengan zaman
jahiliyah yaitu zaman kebodohan . Kemudian lahirlah utusan Allah yang tugasnya
dibumi untuk memperbaiki akhlak manusia. Utusan Allah yang menyatukan umat
manusia di bumi dalam suatu agama bernama Islam.
Diriwayatkan bahwa Ibu Rasulullah SAW menceritakan, beliau didatangi
seseorang (Malaikat) ketika mengandung Rasulullah, kemudian dikatakan
kepadanya: “Sesungguhnya engkau mengandung pemimpin umat ini. Ketika dia
lahir ke dunia, ucapkanlah: “Aku memohon perlindungan untuknya pada Yang
Maha Esa dari keburukan setiap orang-orang yang hasud, kemudian namai dia
dengan nama Muhammad”
Karena itulah, sebagai kajian pembuka bagi pembahasan pembahasan
selanjutnya, Makalah ini berusaha untuk mengungkapkan beberapa dimensi
kehidupan yang berkaitan tentang kota Mekah pada periode Rasulullah SAW. Di
mana pembahasannya di mulai dengan pemaparan mengenai kondisi Arabiah Pra-
Islam, lalu dilanjutkan pada pembahasan ke Periode kota Madinah Pra-Islam dan
terakhir tinjaun berbagai aspek setelah keberadaan Rasulullah SAW dan
penyebaran dakwahnya untuk menyeru kepada manusia kepada ketauhidan Allah
SWT.

B. Rumusan Masalah
Untuk menguraikan beberapa hal terkait Pengembangan Islam pada
Masa Nabi Muhammad Saw, rumusan masalah yang digunakan untuk
pembahasan makalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perkembangan islam pada periode Mekah?
a. Bagaimanakah Arab sebelum Islam?
b. Bagaimanakah Riwayat hidup nabi Muhammad SAW?

1
c. Apa saja Metode dakwah Nabi Muhammad SAW?
d. Seperti apakah Jenis perperangan pada masa Nabi Muhammad
SAW : Perang Badar, Perang Uhud?
2. Bagaimanakah perkembangan islam pada periode Madinah?
a. Apa Arti hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Madinah?
b. Apa Dasar berpolitik Negri Madinah?
c. Apa itu peristiwa Fathu Mekah?
d. Bagaimanakah Masa terakhir Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui perkembangan islam pada periode Mekah?
a. Untuk mengetahui Arab sebelum Islam?
b. Untuk mengetahui Riwayat hidup nabi Muhammad SAW?
c. Untuk mengetahui Metode dakwah Nabi Muhammad SAW?
d. Untuk mengetahui Jenis perperangan pada masa Nabi Muhammad
SAW : Perang Badar, Perang Uhud?
2. Untuk mengetahui perkembangan islam pada periode Madinah?
a. Untuk mengetahui Arti hijrah Nabi Muhammad SAW Ke
Madinah?
b. Untuk mengetahui Dasar berpolitik Negri Madinah?
c. Untuk mengetahui Fathu Mekah?
d. Untuk mengetahui Masa terakhir Nabi Muhammad SAW?
D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode literatur kajian pustaka
(library research) terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema
makalah yang dibuat, dan juga bersumber dari beberapa artikel.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arab Sebelum Islam


Sebelum Islam datang di tanah Arab, sebenarnya masyarakat Arab bukan
tidak berkeyakinan, mereka sudah memiliki keyakinan tertentu yang dikenal
dengan Paganisme, mereka tidak mengingkari adanya Tuhan, tetapi umumnya
mereka menggunakan perantara yaitu patung-patung atau berhala untuk
menyembah Tuhan mereka.
Orang-orang Arab juga hidupnya suka berpindah-pindah tempat atau yang
disebut nomaden, mereka suka mengembara ke mana-mana. Itu bisa dipahami
sebab kondisi alam bangsa Arab memang kebanyakan tandus serta kurang subur.
sebab kondisi alam seperti inilah terkadang menjadikan mereka mempunyai watak
yang keras. Mereka suka berperang. Kaum laki-laki menjadi dominan dalam
posisi ini, sebagai akibatnya waktu mereka mempunyai anak-anak laki-laki
mereka bangga, namun sebaliknya saat mereka menerima anak wanita mereka
merasa aib dan memalukan, karena tidak mampu diajak berperang, maka banyak
yg mereka bunuh.
pada kondisi masyarakat semacam itulah Nabi Muhammad diturunkan. Ayah
Nabi Muhammad SAW bernama Abdullah ibn Abdul Muththalib. Sedangkan
ibunya bernama Aminah binti Wahab. dia dilahirkan di kota Makkah pada lepas
20 Agustus tahun 570 M. Tahun ini diklaim jua menggunakan Tahun Gajah sebab
pada tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap ka’bah yang dilakukan sang
Raja Abrahah dari Yaman.
Sebagian penulis berpendapat bahwa sebenarnya orang-orang Quraisy tak
sepenuhnya percaya terhadap berhala dan tidak sahih-benar mempertahankan
tuhan-ilahi mereka. Mereka hanya berakibat berhala-berhala itu menjadi alat
bukan tujuan buat mengelabuhi orang-orang Arab agar simpel ditipu dan diperas.
serta sekiranya Muhammad sekedar mengajarkan tauhid, yg bekerjasama dengan
keberadaan tuhan, tanpa menyerukan persamaan, kemerdekaan serta keadilan,
tidak melarang riba dan tidak menetapkan hak orang miskin pada sebagian harta

3
orang kaya, maka akan menggunakan mudah mereka mendapatkan seruan Nabi.
karena faktor-faktor itulah sehingga masyarakat Quraisy sulit menerima dakwah
Rasulullah SAW.

B. Riwayat Hidup Nabi Muhammad


Nabi Muhammad SAW adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah yang
kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Kabilah ini memegang jabatan siqayah.
Nabi Muhammad lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin. Ayahnya
bernama Abdullah anak Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar
pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti Wahab dari Bani Zuhrah. Tahun
kelahiran Nabi dikenal dengan nama tahun gajah (570 M). 1 Dinamakan demikian
karena pada tahun ini pasukan Abrahah, gubernur kerajaan Habsyi (Ethiopia),
dengan menunggang gajah menyerbu Mekah untuk menghancurkan Ka”bah.
Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya Abdullah, meninggal
dunia tiga bulan setelah dia menikahi Aminah. Muhammad kemudian diserahkan
kepada ibu pengasuh, Halimah Sa’diyyah. Dalam asuhannyalah Muhammad
dibesarkan sampai usia empat tahun. Setelah itu, kurang lebih dua tahun dia
berada dalam asuhan ibu kandungnya. Ketika berusia enam tahun, dia menjadi
yatim piatu. Setelah Aminah meninggal, Abdul Muthalib mengambil alih
tanggung jawab merawat Muhammad. Namun, dua tahun kemudian Abdul
Muthalib meninggal dunia karena renta. Tanggung jawab selanjutnya beralih
kepada pamannya, Abu Thalib. Seperti juga Abdul Muthalib, dia sangat disegani
dan dihormati orang Quraisy dan penduduk Mekah secara keseluruhan, tetapi dia
miskin.
Dalam usia muda Muhammad hidup sebagai penggembala kambing
keluarganya dan kambing penduduk Mekah. Sejak itu ia sudah dijuluki al-amin,
orang yang terpercaya. Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam kafilah
dagang ke Syria (Syam) dalam usia baru 12 tahun. Kafilah itu dipimpin oleh Abu
Thalib. Dalam perjalanan ini, di Bushra, sebelah selatan Syria, ia bertemu dengan
pendata Kristen bernama Buhairah. Pada usia yang kedua puluh lima, Muhammad
1
Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Litera Antarnusa,
1990 cet. 12), 49.

4
berangkat ke Syria membawa barang dagangan saudagar wanita kaya raya yang
telah lama menjanda, Khadijah. Dalam perdagangan ini, Muhammad memperoleh
laba yang besar. Khadijah kemudian melamarnya.
Lamaran itu diterima dan perkawinan segera dilaksanakan. Ketika itu
Muhammad berusia 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Dalam perkembangan
selanjutnya, Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam dan banyak
membantu membantu Nabi dalam perjuangan menyebarkan Islam. Perkawinan
bahagia dan saling mencintai itu dikaruniai enak orang anak; dua putera dan
empat puteri: Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum, dan Fatimah.
Kedua puteranya meninggal waktu kecil. Nabi Muhammad tidak kawin lagi
sampai Khadijah meninggal ketika Muhammad berusia 50 tahun. Peristiwa
penting yang memperlihatkan kebijaksanaan Muhammad terjadi pada saat usianya
35 tahun. Waktu itu bangunan Ka’bah rusak berat. Perbaikan Ka’bah dilakukan
secara gotong royong. Para penduduk Mekah membantu pekerjaan itu dengan
suka rela.

C. Metode dakwah Nabi Muhammad SAW


sesudah berdiam diri di gua hira dan mendapatkan wahyu asal Jibril,
mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau melakukannya secara diam-
diam di lingkungan sendiri dan pada kalangan rekan-rekannya. karena itulah,
orang yg pertama kali menerima dakwahnya ialah famili serta teman dekatnya.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi
Thalib yang baru berumur 10 tahun. kemudian, Abu Bakar, teman karibnya sejak
masa kanak-kanak. lalu Zaid, bekas budak yang telah sebagai anak angkatnya.
Ummu Aiman, pengasuh Nabi semenjak ibunya Aminah masih hidup, jua
termasuk orang yang pertama masuk Islam. menjadi seseorang pedagang yang
berpengaruh, Abu Bakar berhasil mengislamkan beberapa orang sahabat
dekatnya, mirip Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf,
Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah. Mereka dibawa Abu Bakar
langsung pada Nabi dan masuk Islam di hadapan Nabi sendiri. dengan dakwah
secara diam-membisu ini, belasan orang sudah memeluk agama Islam.

5
setelah beberapa lama dakwah tersebut dilaksanakan secara individual
turunlah perintah supaya Nabi menjalankan dakwah secara terbuka. Mula-mula ia
mengundang dan menyeru kerabat karibnya asal Bani Abdul Muthalib.
Kubawakan kepadamu dunia serta akhirat yang terbaik. tuhan memerintahkan aku
mengajak kalian semua. Siapakah di antara kalian yang mau mendukung aku
dalam hal ini?”.11 Mereka seluruh menolak kecuali Ali.
Langkah dakwah seterusnya yang diambil Muhammad adalah menyeru warga
umum . Nabi mulai menyeru segenap lapisan warga pada Islam menggunakan
terperinci-terangan, baik golongan bangsawan maupun hamba sahaya. Mula-mula
ia menyeru penduduk Mekah, lalu penduduk negeri-negeri lain. Disamping itu, ia
pula menyeru orang-orang yang tiba ke Mekah, berasal berbagai negeri buat
mengerjakan haji. aktivitas dakwah dijalankannya tanpa mengenal lelah. dengan
usahanya yang gigih, hasil yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut Nabi
yang tadinya hanya belasan orang, makin hari makin bertambah. Mereka terutama
terdiri dari kaum perempuan , budak, pekerja, serta orang-orang yg tidak punya.
Meskipun kebanyakan mereka merupakan orang-orang yang lemah, namun
semangat mereka benar-benar membaja.
D. Perang Badar
Perang Badar terjadi pada 17 Maret 642 Masehi atau 17 Ramadan tahun ke 2
Hijriah. Perang Badar melibatkan 314 pasukan umat Islam yg melawan lebih asal
1.000 orang dari kaum Quraisy. Perang badar ialah perang pertama yang dijalani
umat Islam semenjak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 622
Masehi. di dalam Al-Quran, perang badar dijelaskan dalam beberapa ayat di Surat
Ali- Imran salah satunya. QS 3:123 : “Sesungguhnya Allah telah menolongmu
dalam peperangan Badar. Padahal, kamu artinya (waktu itu) orang-orang yg
lemah. sang sebab itu, bertakwalah pada Allah agar kamu mensyukuri-Nya.”
Secara historis, istilah “badar” asal berasal nama sumber mata air yg terletak di
antara Makkah serta Madinah. oleh karena itu, perang akbar pada bulan suci
Ramadan itu dinamakan perang badar. pada mulanya, tersiar informasi di Kota
Madinah bahwa ada kafilah besar dari kaum Quraisy yg meninggalkan Syam buat
balik ke Makkah.

6
Kafilah tadi membawa barang-barang perniagaan yang nilainya sangat akbar
berupa 1.000 ekor unta bersama barang-barang berharga lainnya. Umat Islam
lantas menghadang kafilah dagang Abu Sufyan yg membawa barang dagangan
Quraisy berasal Syam. Alasan penghadangan tersebut merupakan keinginan umat
Islam buat merogoh hak-hak mereka yang dulu pernah dirampas sang kaum
Quraisy.
sementara, pada kalangan kaum Quraisy tumbuh rasa cemburu dampak
perkembangan Kota Madinah pada bawah kepemimpinan Nabi Muhammad
SAW. tetapi demikian, perang badar sesungguhnya terjadi sebab umat Islam ingin
mempertahankan keberadaan agama Islam. Selain itu, Nabi Muhammad SAW
berperang melawan kaum Quraisy pula bukan buat meraih kekuasaan, kekayaan,
kesenangan pribadi atau golongan semata. Lebih asal itu, Nabi Muhammad SAW
ingin menegakkan kepercayaan Islam pada muka bumi.

E. Perang Uhud
Pertempuran Uhud artinya pertempuran yang pecah antara kaum muslimin
dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 23 Maret 625 M (7 Syawal tiga H).
Pertempuran ini terjadi lebih kurang setahun lebih seminggu selesainya
Pertempuran Badar. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir
berjumlah tiga.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung sang Rasulullah
sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan. diklaim Pertempuran Uhud
sebab terjadi di dekat bukit Uhud yg terletak 4 mil dari Masjid Nabawi serta
mempunyai ketinggian 1000 kaki asal bagian atas tanah menggunakan panjang
lima mil. Sebelum peperangan, pasukan muslimin telah menguasai seluruh jalur
perdagangan yg menghubungkan Makkah menggunakan Syam dan Irak.
Mereka melakukan pencegahan atas suku Quraisy sehingga tidak dapat
melewati kedua jalur tadi. Jalur perdagangan yg tersisa bagi suku Quraisy ialah
jalur perdagangan berasal Makkah ke Habasyah. di waktu ini, pasukan muslimin
juga menjadikan madinah menjadi basis safety buat aktivitas dakwah dan
pangkalan militer. pada sisi lain, pasukan musyrikin asal suku Quraisy
mengumpulkan untung akibat perdagangan untuk digunakan membeli perbekalan

7
dan senjata dan menyewa pasukan. Pengelolaannya diserahkan kepada Abu
Sufyan bin Harb.
Sedangkan kaum musyrikin di Madinah serta sekelilingnya sebagian besar
mengadakan perjanjian tenang menggunakan pasukan muslimin pada Madinah.
Mereka tak ikut pada peperangan serta memilih untuk menetap di pemukiman
mereka. pada Madinah juga tidak terdapat lagi penduduk yang dari asal kaum
Yahudi. Ini terjadi selesainya eksodus Bani Qaynuqa akibat melanggar perjanjian
tenang. Kaum Yahudi di sekeliling kota Madinah menentukan mengadakan
perjanjian hening dengan pasukan muslimin. sesudah genap setahun, persiapan
mereka benar-benar telah matang. tidak kurang dari 3 ribu prajurit Quraisy
manunggal menggunakan sekutu-sekutu mereka dan kabilah-kabilah mungil.
Para pemimpin Quraisy berpikir buat membawa dan para wanita. karena hal ini
diklaim bisa memompa semangat mereka.
Adapun jumlah wanita yg diikutsertakan ada 5 belas orang. hewan
pengangkut dalam pasukan Makkah ini sejumlah tiga ribu unta. Penuggang
kudanya sebesar dua ratus, yg disebar pada sepanjang jalan yg dilaluinya. Pasukan
yg dilengkapi menggunakan baju besi ialah tujuh ratus orang. Komando tertinggi
dipegang sang Abu Sufyan bin Harits, kornandan pasukan penunggang kuda
dipimpin sang Khalid bin Al-Walid, menggunakan Ikrimah bin Abu Jahal menjadi
asistennya. Bendera perang sendiri diserahkan kepada Bani Abdud Dar. sesudah
persiapan dirasa cukup pasukan Mekkah berkiprah menujll Madinah Hati mereka
bergolak sebab dendam kesumat dan kebencian yang ditahan sekian usang, siap
diledakkan. Al-Abbas bin Abdul Muththalib yg masih menetap pada Mekkah
terus memata-mataisetiap gerak-gerik orang Quraisy serta persiapan militer
mereka. sesudah pasukan berangkat, Al-Abbas mengirim surat kilat kepada Nabi
yg berisi berita secara rinci tentang pasukan Quraisy. Utusan Al-Abbas segera
pulang buat menyampaikan surat tersebut serta bisa menempuh perjaıanan
Mekkah serta Madinah hanya pada waktu tiga hari. beliau menyerahkan surat itil
ketika Rasulullah SAW, waktu beliau sedang berada di Masjid Quba'. dia
menyuruh Ubay bin Ka'ab buat membacakan surat itu dan memerintahkan supaya

8
dirahasiakan. Sejurus lalu, dia kembali ke Madinah, lalu memusyawarahkan
permasalahannya dengan para pemuka Muhajirin serta Anshar.
Madinah pada keadaan siaga satu. tidak seseorang pun lepas dari senjatanya.
Sekalipun sedang shalat, mereka tetap dalam keadaan siaga buat menghadapi
segala kemungkinan yang bakal terjadi. Sejumlah orang Anshar, mirip Sa'ad bin
Mu'adz, Usaid bin Hudhair, serta Sa'ad bin Ubadah senantiasa menjaga Rasulullah
Mereka selalu berada di dekat Pintu tempat tinggal dia. Setiap Pintu gerbang
Madinah pasti dijaga sang sejumlah orang sebab dikhawatirkan musuh akan
menyerang secara mendadak. Sejumlah orang muslim Iainnya bertugas memata-
matai setiap gerakan musuh.
Mereka berkeliling di setiap jalur yg bisa dilalui orang-orang musyrik untuk
menyerang kaum Muslimin. Pasukan Mekkah meneruskan perjalanan
menggunakan mengambil jalur primer ke arah barat menuju Madinah. ketika
mereka datang di Abwa', Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan mengusulkan buat
menggali kuburan bagi Rasulullah g. tetapi, para komandan pasukan Quraisy
menolak usulan tersebut. Kali ini, mereka sangat hati-hati terhadap dampak yang
harus dihadapi Bila mereka berbuat seperti itu. Pasukan melanjutkan perjalanan
sampai mendekati Madinah. Mereka melewati Wadi Al-Aqiq, lalu membelok ke
arah kanan sampai tiba pada dekat bukit Uhud, tepatnya di lokasi yg disebut
Ainainy di sebelah utara Madinah. Pasukan Quraisy mengambil daerah pada sana
pada Jumat, 6 Syawwal 3 H.
Pasukan muslimin berjumlah 700 orang yg terbagi menjadi pasukan infanteri
dan pasukan kavaleri. Jumlah pasukan infanteri sebesar 650 orang. Jumlah
pasukan kavaleri sebesar 50 orang. Sedangkan pasukan musyrikin berjumlah
tiga.000 orang. sebesar dua.900 orang asal dari suku Quraisy serta para sekutunya.
Sedangkan 100 orang lainnya asal asal Bani Tsaqif. sebanyak 700 orang memakai
baju besi. Pasukan musyrikin dilengkapi dengan 200 ekor kuda dan 3.000 ekor
unta. Pemimpinny artinya Abu Sufyan bin Harb. Para istri asal pemuka suku
Quraisy turut serta pada pasukan ini. Pasukan musyrikin berkumpul pada
perkampungan Ash-Shamghah yg berada dekat menggunakan kota Madinah.

9
Pasukan ini melepaskan unta dan kuda buat memakan rumput pada ladang yanng
dimiliki kaum Anshar.
Setelahnya, bepergian mereka dilanjutkan ke Al-Aqiq. Mereka lalu singgah di
bagian bawah asal gunung Uhud. Jaraknya hanya 5 mil berasal kota Madinah.
Pasukan musyrikin dibagi sebagai pasukan sayap kanan serta sayap kiri. Pasukan
sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid, sedangkan pasukan sayap kiri
dipimpin sang Ikrimah bin Abu Jahal. sementara panji perang dibawa oleh
Thalhan bin Abi Thalhah dari Bani Abdul Dar. Susunan pasukan dari pasukan
musyrikin merupakan barisan. Keamanan barisan dilakukan sang kavaleri dari
pasukan sayap kiri dan sayap kanan.

F. Arti hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Madinah


Setelah mendapat perintah hijrah dari Allah swt. Rasulullah menemui
sahabatnya Abu Bakar untuk bersiap-siap dan juga meminta ali untuk tidur di
kamarnya untuk mengelabui musuh. Pada malam selasa, Rasulullah dan Abu
Bakar berangkat menuju yatsrib. Dalam perjalanan menuju yatsrib mereka
bersembunyi di Gua Tsur selama 3 malam, arah selatan Makkah untuk
menghindar dari pengejaran orang kafir Quraisy. Di saat mereka bersembunyi
putera puteri Abu Bakar yaitu, Abdullah, Aisyah, dan Asma’ serta sahayanya
Amir bin Fuhairah mengirim makanan setiap malam kepada mereka dan
menyampaikan kabar pergunjingan orang Makkah tentang Rasulullah.2
Setelah bermalam di Gua Tsur mereka melanjutkan perjalanannya menuju
Yatsrib ke arah barat menuju laut merah dengan jalan yang jarang di lewati para
pedagang pada saat itu. Setelah 7 hari perjalanan Rasulullah dan Abu Bakar
beristirahat di sebuah desa yang bernama Quba yaitu desa yang berjarak 10 Km
dari Yatsrib. Di halaman rumah ini Rasulullah pertama kalinya membangun
sebuah masjid yang di kenal dengan masjid Quba. Tak lama kemudian Ali
bergabung setelah menyelesaikan seluruh urusannya di Makkah. Saat kembali
melanjutkan perjalanannya menuju Yatsrib, di tengah perjalanan Rasulullah
melaksanakan shalat Jum’at pertama kalinya dalam sejarah pada hari Jum’at 12
2
Siti Maryam dkk., Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern c. 3.
(Yogyakarta: LESFI, 2009), h. 29-30.

10
Rabiulawwal 13 Kenabian (24 September 622 M) di perkampungan Bani Salim,
setelah melaksanakan shalat Jum’at Rasulullah melanjutkan perjalananya ke
Yatsrib dan di sambut oleh Bani Najjar.3
Para penduduk Yatsrib sangat menunggu kedatangan Rasulullah. Saat
Rasulullah tiba di Yatsrib, Rasulullah melepaskan tali untanya dan membiarkanya
berjalan bebas. Kemudian unta tersebut berhenti di suatu kebun korma yang
dimiliki oleh 2 anak yatim piatu yaitu Sahl dan Suhail yang telah di asuh oleh Abu
Ayyub. Dijual lah kebun tersebut dan didirikan masjid di atasnya dengan perintah
Rasulullah. Sejak itu nama kota Yatsrib telah di ubah menjadi “Madinatun Nabi”
yang lama kelamaan menjadi “Madinah”. Berbeda dengan periode Makkah yang
di mana umat Islam merupakan kelompok minor dan Rasulullah hanya menjadi
rasul sedangkan pada periode Madinah umat islam menjadi mayoritas dan
Rasulullah tidak cuman menjadi Rasul saja tetapi menjadi sosok Pemimpin di
suatu Negara.

G. Dasar Berpolitik di Kota Madinah


Guna membina warga yang baru itu, Nabi meletakkan dasar-dasar kehidupan
bermasyarakat pada kalangan internal umat Islam. Pertama, pembangunan mesjid.
Setiap kabilah sebelum Islam tiba, mereka mempunyai tempat pertemuan sendiri-
sendiri. Rasulullah menginginkan supaya semua umat Islam hanya mempunyai
satu tempat pertemuan. Maka beliau membangun sebuah masjid yang diberi nama
“Baitullah”. Pada masjid ini, selain dijadikan tempat shalat, juga belajar, tempat
bermusyawarah merundingkan masalah masalah yang dihadapi, bahkan juga
berfungsi menjadi sentra pusat pemerintahan.
Kedua, Nabi mempersaudarakan antar golongan Muhajirin (muslim asal
Makkah) dan kaum Ansar (muslim Madinah). Dengan harapan setiap muslim
terikat pada suatu persaudaraan dan kekeluargaan. Abu Bakar, contohnya,
dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zaid, Ja’far bin Abi Thalib dengan Mu’az
bin Jabal. Hal ini berarti Rasulullah menciptakan suatu bentuk persaudaraan yang

3
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, J. 2. (Jakarta: PT Ikhtiar Baru Van Hoeve), h. 110.

11
baru, berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan berdasarkan kesukuan, di
zaman jahiliah.

H. Fathu Mekah
Dua tahun selesainya Perjanjian Hudaibiyah, ternyata dilanggar oleh kaum
Quraisy. Pada tahun 8 Hijrah mereka membantu sekutunya Bani Bakr yang
berperang bersama dengan Bani Khuza’ah sekutu umat Islam. Nabi menegur Abu
Sofyan tentang bantuan yang mereka berikan kepada Bani Bakr. Dijawab Abu
Sofyan bahwa perjanjian Hudaibiyah telahmmereka batalkan. Oleh karena mereka
telah membatalkan perjanjian Hudaibiyah secara sepihak. Maka Rasulullah
bersama 10.000 pasukan bertolak ke Makkah untuk melawan mereka.
Mendekati Mekah, tentara Islam berkemah di pinggiran Mekah. Abu Sofyan,
pemimpin Quraisy dan putranya Muawiyah dan juga paman Nabi, Abbas datang
kepada Nabi untuk menyatakan dirinya masuk Islam. Dengan demikian para
pemimpin Quraisy telah semua masuk Islam sebelum penaklukan kota Mekah,
pasukan Islam memasuki kota Mekah tanpa perlawanan sama sekali.
Berhala-berhala yang selama ini terdapat pada Ka’bah berjumlah 360 mereka
hancurkan. Setelah itu, Nabi berkhutbah menjanjikan ampunan Tuhan yang kuasa
terhadap kafir Quraisy. Kemudian mereka tiba bebondong-bondong memeluk
agama Islam. Dengan takluknya kota Makkah, maka telah patahlah perlawanan
orang Quraisy terhadap orang Islam sebagaimana firman Allah pada surat al-
Nashr.

I. Masa terakhir Nabi Muhammad SAW


Nabi Wafat Tiga bulan setelah Nabi kembali ke Madinah, beliau menderita
sakit. Abu Bakar disuruh Nabi mengimami kaum muslimin dalam sholat sebanyak
tiga kali, karna beliau tidak sanggup melakukannya. Sakit Nabi itu berlangsung
selama 14 hari. Akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhir pada hari Senin,
12 Rabiul Awwal 11 H, dalam usia 63 tahun di rumah istrinya ‘Aisyah.
Kaum muslimin yang diberitahukan atas wafatnya Nabi itu dicekam
kebingungan, tetapi Abu Bakar tampil membacakan ayat al-Qur’an Surat Ali

12
‘Imran ayat 144, dan berpidato: “wahai manusia, barang siapa memuja Nabi
Muhammad, maka Nabi Muhammad telah wafat. Tetapi barang siapa memuja
Allah Swt. maka Allah Swt. Hidup selama-lamanya.
Dari perjalanan sejarah Rasulullah di atas, dapat disimpulkan bahwa Nabi
Muhammad s.a.w. di Makkah hanya sebagai seorang Rasul. Sedang di Madinah
selain sebagai Rasul pemimpin agama, Nabi juga seorang Kepala Negara,
komandan perang, pemimpin politik dan adminstrator yang cakap, sehingga
dalam waktu 10 tahun beliau berhasil mewujudkan penduduk sahara itu ke dalam
kekuasaannya. Wa Allah A’lam.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada Fase Makkah kebijakan dakwa Rasulullah adalah dengan menonjolkan
kepemimpinan dengan menonjolkan aspek-aspek keteladanannya. Dakwah yang
dilakukan oleh Nabi pada Fase ini terbagi menjadi dua yaitu secara sembunyi-
sembunyi dan secara terang-terangan.
Pada Fase Madinah ada beberapa bidang yang dikembangkan sebagai wujud
dari upaya Nabi untuk membentuk Negara Islam diantaranya yaitu pembentukan
sistem sosial kemasyarakatan, militer, politik, dakwah, ekonomi, dan sumber
pendapatan Negara. Pada fase ini Islam menjadi agama yang sangat berkembang
dengan visi dan misi yang satu yaitu menjadi negara Islamiah dengan pedoman
Al-qur'an dan Sunnah Nabi. Dan Nabilah yang memperkenalkan pertama kali
konsep Negara Demokrasi yang sekarang banyak di anut oleh negara-negara
modern Islam maupun non Islam.

B. Saran
Terutama para pendidik, tertuju juga kepada para teoritisi dan praktisi
pendidikan Islam, memahami sejarah adalah sebuah keniscayaan. Sejarah adalah
cermin, alat untuk berkaca bagi hari ini dan masa depan. Ia menjadi tolok ukur
bagi perkembangan peradaban. Sejauh mana capaian-capaian saat ini dibanding
beberapa abad ke belakang. Pendidikan meniscayakan sebuah proses yang
progress, tidak stagnan. Maka sudah selayaknyalah setiap kita mulai dari diri
sendiri untuk memacu bagi perubahan dan peningkatan pendidikan Islam yang
lebih baik. Dengan bercermin dari ukiran sejarah yang telah membuktikan
kecemerlangannya. Di masa Rasulullah.

14
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Litera


Antarnusa, 1990 cet. 12), 49.

Ahmad,”Kisah Perang Badar”(https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-


perang-badar/) Diakses pada 20 September 2020)

Khaththab, Mahmud Syait (2019)., Rasulullah Sang Panglima: Meneladani


Strategi dan Kepemimpinan Nabi dalam Berperang. (Sukoharjo:
Pustaka Arafah). ISBN 978-602-6337-06-1.

Al-Mubarakfuri, Syaikh Shafiyyurrahman (2021). Sirah Rasulullah (Sejarah


Hidup Nabi Muhammad). (Jakarta: Ummul Qura). ISBN 978-602-
6579-57-7.

Siti Maryam dkk., Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga
Modern c. 3. (Yogyakarta: LESFI, 2009), h. 29-30.

Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, J. 2. (Jakarta: PT Ikhtiar Baru Van Hoeve), h.


110

Drs. Yatim, Badri M.A. 1996 SEJARAH PERADABAN ISLAM DIRASAH


ISLAMIYAH II. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)

B. Website

Ahmad,”Kisah Perang Badar”(https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-


perang-badar/) Diakses pada 20 September 2020)

15

Anda mungkin juga menyukai