Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DAKWAH PERIODESASI MADINAH

Disusun untuk memenuhi tugas sejarah dakwah

Dosen pengampu :

Dr. Muthrofin, M. Fil. I

Disusun oleh :

1. Khafidz Aditya Bahrudin (126304201034)


2. Imel Indah Setiyani (126304201033)
3. Khusnul Khotimah (126304201037)

SEMESTER II

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, karena atas petunjuk dan kehendakNya,
Atas limpahan Rahmatnya maka pada hari ini makalah mengenai “Dakwah Periodesasi
Madinah” dapat diselesaikan.Shalawat serta salam semoga tetap kita limpahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW yang kita nantikan syafaat nya di akhirat nanti.

Makalah dengan judul “ Dakwah Periodesasi Madinah” dibuat untuk memenuhi


tugas mata kuliah Sejarah Dakwah. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh
pihak yang mendukung serta membantu penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, Kami menyadari banyak sekali kekurangan dan
kesalahan karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran, demi memperbaiki makalah kami. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan pembaca semuanya.

Tulungagung , 19 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ............1

KATA PENGANTAR......................................................................................... ...........2

DARTAR ISI ....................................................................................................... ..........3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... ...........4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... ...........4
1.3 Tujuan ................................................................................................. ...........4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH DAKWAH RASUL PERIOE MADINAH .................................5


2.2 FAKTOR HIJRAH NABI MUHAMMAD KE MADINAH..........................7
2.3 RESPON MASYARAKAT MADINAH TERHADAP RASULULLAH......10
2.4 STRATEGI DAKWAH RASULULLAH PERIODE MADINAH………....11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .............................................................................................. .........14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... .........15

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rasullullah SAW merupakan suri teladan bagi kita yang Allah turunkan sebagai
penyempurna akhlak dan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Pada masa sekarang, sedikit
orang yang memahami perjuangan dan kisah Rasulullah tetapi mereka lebih mudah
mengidolakan seseorang yang tidak sepenuhnya pantas di contoh.

Sebagai seorang muslim kita hendaknya mengetahui sejarah Nabi Muhammad


SAW baik ketika beliau dalam berdakwah setelah diangkat sebagai Rasul. Pentingnya
bagi kita untuk mengingat kembali akan sejarah dan perjalanan Nabi untuk selalu kita
contoh dan teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, dalam makalah ini kami mencoba untuk memaparkan tentang
peran Rasulullah dalam berdakwah pada periode Madinah, Hijrah nabi ke Madinah
bukanlah semata mata pindah dari suatu negeri ke negeri lain atau melépaskan diri dari
kesulitan yang menimpa di kota Makkah. Tapi memiliki tujuan tersendiri. Dapat ditarik
kesimpulan dan diambil hikmahnya dari kisah dan pemaparan perjuangan beliau.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah dakwah rasul periode Madinah ?
2. Apa faktor hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah ?
3. Bagaimana respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Rasullah ?
4. Bagaimana strategi dakwah Rasulullah periode Madinah ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Madinah.
2. Mengetahui faktor hijrah nabi muhammad ke Madinah
3. Mengetahui respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Rasullah
4. Mengetahui strategi dakwah Rasulullah periode Madinah

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Dakwah Rasulullah Periode Madinah


Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh
tahun, dimulai dari tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah hingga Rasulullah
SAW wafat pada tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah. Materi dakwah yang
disampaikan Rasulullah SAW pada saat itu ajaran islam dalam 89 surat Makiyah dan
Hadits periode Mekah, dan juga ajaran Islam dalam 25 surat Madaniyah dan hadis
periode Madinah yang umumnya ajaran Islam tentang masalah bersosial dalam
masyarakat

Terjadinya perlawanan penentangan penyebaran ajaran Islam di Mekkah


membuat Rasulullah SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Keadaan
Madinah jauh berbeda dengan di Mekkah, jika di Mekkah Nabi Muhammad
mendapati perlawanan dan kekerasan, maka di Madinah Nabi Muhammad mendapat
sambutan yang menggembirakan. Masyarakat Madinah menyambut Nabi Muhammad
dengan senyum suka ria. Bangsa Arab di kota Madinah mempunyai sikap yang baik
untuk menerima dan menganut Agama Islam.

Periode ini adalah periode dimana perjuangan Nabi di Madinah. Periode ini
disebut periode pembinaan kerajaan Allah dalam kehidupan umat manusia. Periode
ini adalah periode dimana pembentukan masyarakat yang mengamalkan ketentuan
ajaran Islam, walaupun beberapa di antaranya ada warga yang nonmuslim. Strategi
dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW pada periode ini adalah dengan
mensyiarkan Islam ke beberapa wilayah.1
Periode Madinah dikenal sebagai periode pertama dalam peletakan
pondasi Negara yang langsung dipimpin oleh Rasulullah saw. Ketika Rasulullah
saw di Madinah, Rasulullah saw melakukan kebijakan yang fundamental yakni
membangun Masjid, mempersaudarakan kaum Anshar, dengan Muhajirin dan
membuat piagam konstitusi antara kaum Anshar, Muhajirin dan orang Yahudi. 2

1Ali Syari‟ati, Rasulullah SAW Sejak Hijrah Hingga Wafat (Bandung: Pustaka Hidayah, 1995)81.
2M Feri Firmansyah, “ SEJARAH DAN PROBLEMATIKA DAKWAH RASULULLAH SAW”. Jurnal Pendidikan Islam.
Vol 3, No 2, 2020

5
Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT tidak hanya untuk bangsa Arab,
tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia, Allah SWT berfirman:

َ‫َو َما ٓ اَرْ َس ْل ٰنكَ ا اَِّل َرحْ َمةً ل ِْل ٰعلَمِ يْن‬
Artinya: “Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.” (Q.S. Al-Anbiya’, 21: 107)
Tujuan dakwah Rasulullah SAW mulia dancara penyampainnya yang baik dan
terpuji, membuat umat manusia yang belum masuk Islam menjadi muallaf karena
kemauan dan kesadarannya sendiri. namun masih banyak juga orang-orang kafir yang
tidak berkenan menjadi muslim, bahkan mereka melakukan usaha yang menghalangi
orang lain masuk Islam, mereka bersi keras melenyapkan umat muslim dan agama
Islam dari dunia ini. Mereka itu adalah kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum
Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutunya.

Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya
dalam surah Al-Hajj, 22:39 dan Al-Baqarah, 2:190, setelah itu Rasulullah SAW dan
para sahabatnya menyusun kekuatan dan strategi untuk melakukan peperangan
dengan kaum kafir yang tidak dapat dihindari lagi. Peperangan-peperangan itu
dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para pengikutnya bertujuan untuk membela diri
dan kehormatan, keterjaminan kelancaran dakwah, dan untuk menjaga umat Islam
agar tidak dihancurkan oleh tentara Persia dan Romawi, sama sekali bukan untuk
melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan perang.

Karena keberhasilan Rasulullah SAW dalam membangun suatu negara yang


maju dan berdaulat, dan berpusat di Madinah yang mampu memashurkan agama
Islam hingga sampai keluar dari penduduk Jazirah arab. Bangsa Romawi dan Persia
menjadi khwatir dan takut jika kekuatan mereka akan terkalahkan. Maka dari itu
mereka bertekad untuk menghancurkankedaulatan itu juga umat islam dan agamanya.
Maka dari itu Rasulullah melakukan perlawanan untuk menghadapi tekad bangsa
Romawi, Persia tersebut. Sehingga terjadi peperangan yaitu:

1. Peperangan Mut’ah
Mu‟tah adalah nama daerah didaratan rendah Balqa di Negeri
Syam.Perang ini terjadi pada bulan Jumadil Ula tahun 8 H atau 629 M.

6
Pasukan ini menghadapi tugas yang begitu besar. Karena itu, orang-orang
Madinah mengelu-elukan keberangkatan pasukan paling besar yang pernah
diberangkatkan dari Madinah hingga saat itu, pasukan ini memperoleh berkah
dan hidup bersama-sama dengan Rasulullah. 3
Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam
sudah melalui seluruh Jazirah Arab dan mendapat respon yang positif. Hampir
seluruh Jazirah Arab, termasuk suku-suku yang paling selatan,
menggabungkan diri dalam Islam. Perjanjian ini menjadi senjata umat muslim
untuk memperkuat dirinya. Lalu orang kafir quraisy membatalkannya secara
sepihak.
2. Perang Tabuk

Perang Tabûk terjadi pada bulan Rajab tahun kesembilan hijriyyah,


yaitu enam bulan setelah pengepungan Thâ’if. Para ahli sejarah menyebutkan
penyebabnya adalah adanya informasi yang sampai kepada Nabi bahwa
Romawi sudah menghimpun sebuah pasukan besar dan bergabung dengan
mereka kabilah Lakhm, Judzam, dan selain mereka dari kalangan pemeluk
kristen Arab. Maka Rasulullah hendak memerangi mereka sebelum mereka
memerangi beliau.4

Rasulullah saw juga menggelar beberapa perang dan aksimiliter lain untuk
melawan penyerbuan kaum Quraisy ke kota Madinah. Perangmelawan kaum Quraisy
tersebut diawali dengan Perang Badr (tahun 2 Hijriyah) dan diakhiri Fathul Makkah
(tahun 8 Hijriyah). Setelah itu, Rasulullah saw juga mengirimkan pasukan ke berbagai
penjuru jazirah Arab, dantaranya pasukan Perang Hunain melawan pasukan negara-
negara Arab Hawazin dan Tsaqifdan.

2.2 Faktor Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Madinah.

Konsep hijrah ini diambil dari peristiwa perpindahan Nabi Muhammad dari
Mekkah ke Madinah demi penegakan risalah suci. Beliau rela meninggalkan tanah
kelahirannya dan mendedikasikan segenap yang dimilikinyabeserta para sahabat yang

3 Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah (Pustaka Al-Kautsar, Jakarta,cetakan kesebelas,


2001) h. 545-584.
4 Ash Shallabi, 2017: 688

7
menyertainya guna meraih kebebasan dan ketenteraman serta menegakkan agama. 5
Hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad itu adalah juga suatu strategi dalam
perjuangan yang mempunyai motivasi antara lain adalah :

1. Dari Segi Agama.

Dalam menda’wahkan agama Islam kepada kaum musyrikin Quraisy, Nabi


Muhammad S.A.W. selalu dengan cara yang bijaksana dan lemah lembut. Namun
sedikit sekali orang orang Quraisy yang mau mendengarkan seruan nabi agar mau
menganut agama Islam. Bahkan sebaliknya kamu muslimin banyak yang mendapat
siksaan dari musyrikin Quraisy. Kebiadaban kaum musyrikin dalam menyakiti kamu
muslimin tidak juga berkurang sehingga kaum muslimin tidak dapat dengan leluasa
melaksanakan ajaran Islam.

Oleh sebab itu Alloh mengizinkan nabi dan kaum muslimin untuk hijarah
dari Makkah,suatu negeri yang enggan menerima Islam, ke Madinah,suatu negeri
yang penuh dengan ketenangan. Penduduk Madinah lebih banyak kemungkinan
menerima da’wah Nabi karena mereka sebelumnya telah mendengar dari tetangga
mereka (Yahudi) bahwa akan ada seorang Nabi akhir zaman.

Maka ketika pertama kali nabi menyerukan agama Islam kepada penduduk
Madinah dimusim haji, mereka menerimanya dan kemudian meneruskannya dengan
menyiarkan agama Islam ke kota Madinah, sehingga sampai ketika nabi hijrah ke
Madinah dapat dikataka bahwa setiap rumah pasti akan ada seorang muslimnya.
Dengan demikian nabi dan kaum muslimin dapat menunaikan ajaran ajaran Islam
dengan tenang tanpa gangguan.

2. Dari Segi Politik

Kota Madinah mempunyai letak geografis yang strategis sebagai benteng


pertahanan secara alamiah. Kota ini dikelilinqi oleh pegunungan batu yang terjal
dari sebelah barat dan timurnya, yang tidak dapat ditempuh dengan jalan
kaki,bahkan tidak dapat dilalui oleh unta, apalagi dilalui oleh pasukan. Hanya satu
jurusan utara saja yang terbuka dan dapat dilalui, sedangkan bagian lain dari kota ini
dibentengi oleh hutan dan perkebunan kurma. Sehingga bila ada pasukan musuh
yang hendak mengadakan serangan terhadap kota Madinah, mereka tidak akan dengan

5 Hasan Ali Al Hasani An Nadwi,Riwayat hidup Muhammad, Bina Ilmu, Surabaya,hal 134.

8
mudah melarikan diri, karena banyak terhalang oleh hutan dan perkebunan kurma
yang tumbuh disegalatempat.

Karena itulah kota madinah sangat strategis dalam bidang petahanan. Sayang
sekali bahwa penduduk kota Madinah yaitu suku Aus dan Chazraj selalu
bermusuhan. Dan nabi Muhammad mengetahui hakekat pertentangan diantara dua
kekuatan politik yang sangat menonjol itu. Dalam pergolakan pertentangan antara
dua kabilah besar inilah kaum Yahudi Madinah menempatkan diri pada banyak
kesempatan, sebagai pengulur umpan untuk menyalakan gejolak api fitnah antara dua
kekuatan politik yang amat berpengaruh itu.

Inilah yang menyebabkan mereka senantiasa hidup dalam pertentangan yang


seolah olah tidak ada habis habisnya. Apabila suku Aus dan Chazraj dapat
dipersatukan, niscaya akan dapat menjadi kekuatan yang besar. Oleh sebab itu
mereka membutuhkan seorang pemimpin yang dapat dan mampu mempersatukan
mereka. Dengan pertimbangan itulah kemudian Nabi Muhammad s.a.w.
mempersatukan mereka dibawah langsung pimpinan beliau sendiri yang diawali
dengan Ikrar Aqobah I dan Ikrar Aqobah II, yang akhirnya menjadikan mereka
bersatu dan menjadikan mereka suatu kekuatan besar yang sangat mendukung
tersebarnya agama Islam.
Faktor lainnya yang mendorong hijrahnya Nabi Muhammad saw

1) Ada tanda-tanda baik pada perkembangan Islam di Yatsrib, karena pada tahun 621
M telah datang 13 orang penduduk Yatsrib menemui Nabi Muhammad saw di bukit
Akabah. Pada tahun 622 M datang lagi sebanyak 73 orang Yatsrib ke Mekkah yang
terdiri dari suku Aus dan Khazraj.
2) Rencana pembunuhan Nabi Muhammad saw oleh kaum Quraisy yang hasil
kesepakatannya mereka sangat khawatir jika Nabi Muhammad saw dan pengikutnya
telah berkuasa di Yatsrib.
3) Rencana pembunuhan Nabi Muhammad saw. Setiap suku Quraisy mengirimkan
seorang pemudah tangguh. Mengepung rumah Nabi Muhammad saw dan akan
membunuhnya saat fajar.

9
2.3 Respon Masyarakat Madinah Terhadap Dakwah Rasulullah

Pada dasarnya dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW


merupakan kegiatan aktualisasi imani dalam bidang kemasyarakatan yang
berlangsung secara teratur. Untuk mengubah pola pikir serta kebiasaan hidup
masyarakat Madina digunakan beberapa cara tertentu antara lain seperti :
a) Nabi Muhammad SAW senantiasa meletakkan dasar-dasar ajaran agama Islam,
yang meliputi nilai-nilai keadilan, persatuan, persamaan, perdamaian, keindahan,
kebaikan, serta toleransi, yang ditanamkan sebagai ujung tombak penggerak
pengembangan masyarakat tersebut.
b) Nabi Muhammad SAW bahkan memberikan kemerdekaan dengan cara
membebaskan kehidupan masyarakat Madinah dari perbudakan.
Metode dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW mendapat respon
yang beragam. Sebagian masyarakat Madinah ada yang diam-diam masuk Islam
karena menerima dakwah tersebut, ada juga yang menolak. Kelompok Yahudi
Madinah diketahui menolak secara diam-diam karena tidak berani berterus ternag
menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Padahal umat Yahudi sendiri telah
mendengar kabar hadirnya sosok Nabi baru. Mereka meyakini bahwa kehadiran
seorang Nabi baru akan membawakan kemenangan dalam menghadapi lawan-
lawannya. Mereka menduga bahwa Sang Nabi yang dijanjikan adalah seorang
Yahudi, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab perjanjian lama dan sebagaimana
lazimnya nabi-nabi yang mereka kenal sebelumnya.
Setelah diam-diam menentang dakwah Nabi Muhammad SAW, kaum Yahudi
pada akhirnya bekerja sama dengan kelompok kafir Quraisy Mekah untuk
menghancurkan dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah. Hal inilah yang menjadi
cikal bakal peperangan dalam sejarah Islam antara kaum muslimin melawan para
penentang dakwah Nabi Muhammad SAW.6

Perang Badar, terjadi pada tanggal 8 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah


merupakan perang pertama yang menjadi penentu apakan agama Islam mejadi agama
dan peradaban baru atau bukan. Perang ini dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad
SAW dengan jumlah bala tentara Islam sebanyak 305 kaum muslimin yang mana
berbekal senjata dan perlengkapan seadanya. Kurang lebih 120KM dari kota Madinah

6 Syaikh Shafiyyur Rahman, Al-Mubarakfury, Op.Cit, hlm 243

10
yakni di daerah Badar, pasukan Quraisy telah menunggu dengan jumlah bala tentara
1000 pasukan. Hanya dengan izin Allah SWT, pasukan Nabi Muhammad SAW dapat
memenangkan perang besar ini. Berselang beberapa tahun, kaum Quraisy dari Mekah
menyerang kaum muslimin dan Nabi Muhammad SAW di Madinah sehingga terjadi
Perang Uhud. Dalam perang Uhud, kaum muslimin mengalami kekalahan dan
kemudian disusul dengan Perang Khandaq. Akan tetapi dalam Perang Khandaq, kaum
muslimin dan Nabi Muhammad SAW berhasil mengalahkan umat Quraisy.

Meskipun dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah disambut dengan baik,


bukan berarti dakwah tersebut dapat dilaksanakan secara mudah. Banyak rintangan
yang harus dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW demi melaksanakan dakwahnya.
Misalnya saja kelompok kaum Yahudi, mereka dengan terang-terangan menentang
dakwah dan ajakan islami yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

2.4 Strategi Dakwah Rasulullah Periode Madinah

Setelah melaksanakan wahyu Allah SWT untuk menyampaikan dakwah dan


ajaran islamiyah di kota Makkah, Nabi Muhammad SAW kemudian berpindah ke
kota Yastrib sebagai tempat dakwah yang selanjutnya. Adapun kota Yastrib terdiri
dari kelompok masyarakat yang multi etnis, suku, dan agama serta penganut paham
pluralisme. Maka Nabi Muhammad SAW dengan sisi ‘fatonah’nya telah
mempertimbangkan hal-hal tersebut dan memilih kota Yastrib sebagai tempat dakwah
setelah kota Makkah.

Metode dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini berawal dari
beliau mengamati masyarakat Yastrib yang mengunjungi kota Makkah untuk
melaksanakan ibadah haji, tepatnya pada bulan Rajab tahun ke-10 kenabian. Saat itu
terdapat 6 orang dari suku Khazraj dan Aus yang mengunjungi kota Makkah. Di
sebuah tempat yang bernama ‘Aqaba, Nabi Muhammad mendekati mereka dan
menyampaikan dakwah islamiyah tersebut. Saat itu pula 6 orang tersebut tidak ada
yang merasa sedikitpun ragu atas dakwah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
SAW dan langsung memeluk agama Islam. 7

7 Abi Muhammad Abdul Malik bin Hisyam, Sirah al-Nabawiy, Jilid 2, hal.39

11
Langkah awal dakwah Nabi Muhammad di kota Yastrib untuk membentuk
masyarakat baru yang semula berasal dari ragam suku, kepercayaan, dan budaya
adalah dengan membangun masjid yakni Masjid Nabawi. Selanjutnya diiringi dengan
membentuk tata kelola pemerintahan, membangun pranata sosial, menciptakan
perdamaian dan persaudaraan baru, serta mengadakan perjanjian dengan kaum
Yahudi di Madinah. Setelah hijrah ke Madinah bersama kaum Muhajirin, Nabi
Muhammad SAW disambut oleh maysrakat Madinah yang telah memeluk Islam,
yaitu Kaum Anshar.

Motode dakwah kedua yang dilakukan oleh Nabi Muhammad yakni membentuk
sebuah peradaban baru dengan menciptakan persaudaraan diantara masyarakat Madinah
dengan kaum Muhajirin. Kaum Muhajirin merupakan umat Islam yang mengikuti hijrah
Nabi Muhammad SAW dari kota Makkah ke kota Madinah. 8 Karena pada saat hijrah
mereka tidak sempat membawa seluruh harta dan kekayaan mereka, tibalah mereka pada
sebuah fase kemiskinan. Saat itulah, Nabi Muhammad SAW menciptakan persaudaraan
baru antara Kaum Anshar dan Kaum Muhajirin. Kemudian Nabi Muhammad
mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai saudara Nabi Muhammad SAW sendiri, lalu Abu
Bakar disaudarakan dengan Kharijah Ibnu Zuhair, dan terakhir beliau mengangkat Ja’far
Ibnu Abi Thalib menjadi saudara dari Mu’adz bin Jabal.

Metode dakwah selanjutnya, yakni Nabi Muhammad SAW kemudian


mengadakan perjanjian dengan kaum Yahudi di Madinah. Adapun perjanjian tersebut
dikenal dengan Piagam Madinah, yang ditulis pada tahun 623 Masehi atau tahun ke-2
Hijriyah. Isi dari Piagam Madinah tersebut antara lain :
a. Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi bebas menganut dan mengamalkan ajaran agama dan
kepercayaan nya masing-masing, serta hidup berdampingan secara damai.
b. Ketika salah satu diantara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi diperangi oleh musuh,
maka pihak yang merdeka harus membantu memerangi musuh dari salah satu kaum yang
diserang tersebut.
c. Diwajibkan untuk saling mengingatkan untuk kebaikan, dan dilarang saling meyakiti
antara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi.

8Ahmad Anas dan Hendri Hermawan Adinugraha,” Dakwah Nabi Muhammad Terhadap Masyarakat
Madinah Prespektif Komunikasi Antar Budaya”. Academic Journal for Homiletic Studies. Vol 11 No 1,
2017, hal. 53-72

12
d. Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi wajib saling menolong dalam melaksanakan
kewajiban untuk kepentingan bersama.

Setelah berhasil mencapai mufakat dengan Piagam Madinah, Nabi Muhammad SAW
kemudian mulai membangun tata kelola pemerintahan dan sistem pranata sosial. Jadi Nabi
Muhammad SAW berdakwah di Madinah beliau bukan hanya sebagai utusan Allah SWT
semata, namun juga sebagai pemimpin negara.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun,


dimulai dari tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah hingga Rasulullah SAW wafat
pada tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah. Terjadinya perlawanan penentangan
penyebaran ajaran Islam di Mekkah membuat Rasulullah SAW melakukan hijrah dari
Mekkah ke Madinah. Masyarakat Madinah menyambut Nabi Muhammad dengan senyum
suka ria.

Pada dasarnya dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan
kegiatan aktualisasi imani dalam bidang kemasyarakatan yang berlangsung secara teratur.
Untuk mengubah pola pikir serta kebiasaan hidup masyarakat Madina. Meskipun dakwah
Nabi Muhammad SAW di Madinah disambut dengan baik, bukan berarti dakwah tersebut
dapat dilaksanakan secara mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi oleh Nabi
Muhammad SAW demi melaksanakan dakwahnya.

Dalam menda’wahkan agama Islam kepada kaum musyrikin Quraisy, Nabi


Muhammad SAW selalu dengan cara yang bijaksana dan lemah lembut. Namun sedikit sekali
orang orang Quraisy yang mau mendengarkan seruan nabi agar mau menganut agama Islam.
Kota Madinah mempunyai letak geografis yang stra tegis sebagai benteng pertahanan secara
alamiah. Kota ini dikelilinqi oleh pegunungan batu yang terjal dari sebelah barat dan
timurnya, yang tidak dapat ditempuh dengan jalan kaki,bahkan tidak dapat dilalui oleh unta,
apalagi dilalui oleh pasukan.

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca bisa memahami Bagaimana sejarah
dakwah Rasulullah SAW periode Madinah, mengetahui faktor hijrah nabi muhammad ke
Madinah, mengetahui strategi dakwah Rasulullah periode Madinah, mengetahui respon
masyarakat Madinah terhadap dakwah Rasullah

14
DAFTAR PUSTAKA

M Feri Firmansyah. 2020. Sejarah dan Problematika Rasulullah SAW. Jurnal Pendidikan
Islam. Vol 3 No 2
Ali Syari‟ati, Rasulullah SAW Sejak Hijrah Hingga Wafat (Bandung: Pustaka Hidayah,
1995)81.
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah (Pustaka Al-Kautsar,
Jakarta,cetakan kesebelas, 2001) h. 545-584.
Hasan Ali Al Hasani An Nadwi, Riwayat hidup Muhammad, Bina Ilmu, Surabaya,hal 134.

Ahmad Anas dan Hendri Hermawan Adinugraha. 2017. Dakwah Nabi Muhammad Terhadap
Masyarakat Madinah Prespektif Komunikasi Antar Budaya. Academic Journal for Homiletic
Studies Vol.11 No.1

15

Anda mungkin juga menyukai