Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

(DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH)

KELOMPOK V

MUHAMMAD ABDUL AKBAR 90400121131

ST NUR AISYAH 90400121126

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Alhamhulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang "Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah"

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya dan para sahabatnya semoga kita mendapat syafaat kelak di hari kiamat, aamiin.

Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada pembina dan teman-teman yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan kami sangat menyadari bahwa pembuatan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kelancaran tugas-tugas selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami dan bagi pembaca khususnya.

Gowa, 4 April 2022

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Setidaknya ada dua macam arti hijrah yang harus diketahui oleh umat Islam. Pertama hijrah berarti
meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah SWT untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik, yang disuruh Allah SWT dan diridai-Nya. Arti kedua hijrah ialah berpindah dari
suatu negeri kafir (non-Islam), karena di negeri itu umat Islam selalu mendapat tekanan, ancaman, dan
kekerasan, sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Kemudian umat Islam
di negeri kafir itu, berpindah ke negeri Islam agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam
berdakwah dan beribadah.
Arti kedua dari hijrah ini pernah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dan umat Islam, yakni berhijrah dari
Mekah ke Yastrib pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah, bertepatan dengan tanggal 28 Juni
622 M.

Tujuan hijrahnya Rasulullah SAW dan umat Islam dari Mekah (negeri kafir) ke Yastrib (negeri Islam)
adalah:
1. Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman dan kekerasan kaum kafri Quraisy.
Bahkan pada waktu Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya di Mekah untuk berhijrah ke Yastrib
(Madinah), rumah beliau sudah dikepung oleh kaum Quraisy dengan maksud untuk membunuhnya.
2. Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah, sehingga dapat
meningkatkan usaha-usahanya dalam berjihad di jalan Allah SWT, untuk menegakkan dan meninggikan
agama-Nya (Islam)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah?

2. Bagaimana perjanjian Hudaibiyah?

3. Perang apa saja yang terjadi pada masa dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah?

4. Bagaimana strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah?

5. Bagaimana Subtansi Dakwah Rasulullah SAW di Madinah?

C. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami lebih dalam tentang dakwah Rasulullah S.A.W periode Madinah

2. Untuk mengetahui perjanjian Hudaibiyah

3. Memahami perang-perang yang terjdi pada masa dakwah Rasulullah S.A.W periode Madinah

4. Memahami strategi dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

5. Memahami Subtansi Dakwah Rasulullah SAW di Madinah


BAB II

PEMBAHASAN

A. Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah


Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama 10 tahun,yakni dari semenjak tanggal 12
Rabiul awal tahun pertama hijriah sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW, tanggal 13 Rabiul awal
tahun ke 11 hijriah.
Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah ,selain ajaran Islam, adapun
ajaran Islam periode Madinah umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial masyarakat. Mengenai
objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk Islam dari
kalangan kaum muhajirin dan ansar.juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum yahudi
penduduk Madinah,para penduduk di luar kota yang termasuk bangsa arap dan tidak termasuk bangsa
arap.
Dakwah Rasulullah saw yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam atau umat Islam
bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam Baik yang diturunkan di Makkah maupun
diMadinah kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka betul-betul
menjadi umat yang bertakwa. Selain itu Rasulullah saw dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-
usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarat madani di
Madinah.

Mengenai dakwa yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam bertujuan agar mereka
bersediah menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya,
sehingga mereka menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia
didunia serta sejahtera diakhirat.

dakwa Rasulullah saw yang luhur dan cara penyampainnya yang terpuji, menyebabkan umat manusia
yang belum masuk Islam dengan kemauan dan kesadaran sendiri. Namun tidak sedikit pula orang-orang
kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka usaha menghalang-halangi orang lain masuk
Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti
kaum kafir Quraisy penduduk Makkah, kaum yahudi Madinah dan sekutu-sekutu mereka.
Setelah ada izin dari Allah swt untuk berperang, maka kemudian Rasulullah saw dan para sahabat-
sahabatnya menyusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat
dihindari lagi. Peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan para pengikutnya itu tidaklah
bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan perang, tetapi bertujuan untuk :

a. Membela diri, kehormatan, harta.

b. Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang hendak menganutnya

c. Untuk mempelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bara tentara Persia dan romawi

B. Perjanjian Hudaibiyah

Pada suatu hari kaum muslimin sebanyak 1400 orang dibawah kempemimpinan Nabibergerak
melakukan perjanjian ziarah ke tanah haram untuk menunaikan ibadah haji peristiwa itu terjadi pada
tahun ke 6H bertepatan pada tahun 682 M kemudian dilakukan perdamaian diantara dua pasukan itu
yang dikenal dengan perjanjian hudaibiyah
Isi pasal-pasal perjanjian itu antara lain sebagai berikut:

1) Kaum muslimim harus kembali ke Madinah dan tidak melaksanakan haji tahun ini.

2) Kaum muslimin baru boleh menunaikan ziarah ke tanah haram tahun depan.
3) Selama 10 thn kedua belah pihak tidak akan melakukan peperangan.

4) Bila orang-orang Makkah menyebrang ke Madinah mereka harus kembali ke Makkah.

5) Orang-orang Arab bebas untuk memilih akan bergabung ke pihak Quraisy atau Nabi Muhammad.
Mula-mula para sahabat Nabi merasa bahwa Nabi Muhammad telah terjebak dengan isi perjanjian itu
terlebih-lebih dengan isi pasal 4.tetapi para sahabat menyadari kelihaian Rasulullah saw dalam
berdiplomasi, dijelaskan oleh Nabi bahwa pasal itu memilīki makna dakwah yang efektif.

C. Perang Pada Zaman Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

a) Perang Badar

Yaitu perang antara kaum muslimin Madinah dan musrikin Quraisy Makkah terjadi pada tahun 2H
perang īni merupakan puncak dari serangkaan pertikaian yang terjadi antara pihak kaum muslimn
Madinah dan musrikin Quraisy perang ini berkobar setelah berbagai upaya berperdamaian yang
dilaksanakan Rasulullah saw yang gagal. Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang abu jahal
panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Rasulullah saw sejak awal tewas dalam
perang itu sebanyak 70 tewas dari Quraisy dan 70 menjadi tawanan dipihak kaum muslimin hanya 14
yang gugur sebagai syuhada kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah swt (Q.S. 3:123).
Tidak lama setelah perang badar Rasulullah mengadakan perjanjian dengan suku badu yang kuat.
Mereka ingin menjalin hubungan dengan Rasulullah karena melihat kekuatannya tetapi ternyata suku
itu hanya memuja kekuatan semata. Sesudah perang badar Rasulullah juga menyerang bani qainuqa,
suku yahudi Madinah yang berkomplot dengan orang-orang Makkah. Rasulullah lalu mengusir kaum
yahudi ke suria.

b) Perang Uhud
Satu tahun setelah perang badar kaum kafir Quraisy melakukan penyerangan pembalasan untuk
menebus kekalahan mereka. pasukan Islam bertahan dibukit uhud sekitar 3mil arah utara Madinah,
maka dari itu disebut perang uhud. Perang tersebut terjadi pada tahun 3H mereka berangkat menuju
Madinah membawa tidak kurang dari 3000 pasukan berkendara unta 200 pasukan berkuda dibawah
pimpinan kalid bin walid 700 orang memakai baju besi. Rasulullah menyongsong kedatangan mereka
dengan pasukan sekitar 1000 orang. Di tengah perjalanan Abdullah bin ubay melanggar perjanjian dan
disiplin perang. dengan adanya 700 pasukan yang tertinggal karena yang 300 sedang mengikuti abdullah
bin ubay karena kemunafikanya. Beberapa km dari kota Madinah tepatnya dibukit uhud keduanya
berperang dasyat, perang ini berakhir dengan 70 orang pejuang Islam mati syahid di medan peperangan.
Bani nadir satu dari dua suku diusir keluar kota kebanyakan mereka mengungsi ke kaibar sedangkan
suku yahudi lainya yaitu bin quraizah menetap diMadinah.

c) Perang Azhab
Keadaan damai tidak lama dialami oleh penduduk muslim di Madinah . tidak lama setelah orang-orang
Quraisy memenangkan perang diuhud mereka mulai mempersiapkan diri untuk melalukan serangan
kembali keMadinah. Untuk itu mereka mengajak orang-orang yahudi yang pernah diusir kaum muslimn
keluar Madinah utuk bergabung menyerang pasukan muslim disamping itu mereka juga mempengaruhi
suku-suku badui pengembara untuk bergabung pula dengan mereka menyerang pasukan Rasulullah saw
itu sebabnya perang yang terjadi disebut perang ahzab berarti perang sekutu.

d) Perang Mu’tah
Perang ini terjadi karena Haris Al-Ghassani, raja Hirah, menolak penyampaian wahyu dan ajakan masuk
Islam yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad kemudian mengirimkan pasukan perang
dibawah pimpinana Zaid Bin Harisah.perang ini dinamakan perang Mu’tah karena terjadi di desa
mu’tah ,bagian utara semenanjung Arabia. Pasukan Al-ghassani dibantu pasukan kekasairan Romawi.
Beberapa sahabat gugur dalam pertempuran tersebut, antara lain Zaid bin Harisah sendiri akhirnya
Khalid bin Walid mengambil alih komando dan menarik pasukan muslimin ke Madinah.

e) Perang Hunain

Berlangsung antara kaum muslimin melawan kaum Quraisy yang terdiri dari Bani Hawazin,Bani Saqif,dan
Bani Jusyam.perang ini terjadi dilembah Hunain ,sekitar 70 km dari kota Makkah. Perang Hunain
merupakan balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa Fathu Makkah.pada awalnya pasukan musuh
berhasil mengacau balaukan pasukan Islam sehingga banyak pasukan Islam yang gugur.

f) Perang Tha’if

Pasukan muslim mengejar sisa pasukan Quraisy yang melarikan didiri dari Hunain ,sampai diKota Tha’if.
Pasukan Quraisy bersembunyi dalam benteng kota yang kokoh sehingga pasukan muslimin tidak dapat
menembus benteng Nabi Muhammad saw mengubah taktik perangnya dengan memblokade seluruh
wilayah Tha’if.

g) Perang Tabuk

Perang ini terjadi di kota Tabuk, perbatasan antara semenanjung Arabia dan Syam (suriah). Adanya
peristiwa penahklukan kota Makkah membuat seluruh semenanjung Arabiah berada dibawah
kepemimpinan Nabi Muhammad. Melihat kenyataan ,Heraclius,penguasa Romawi timur,menyusun
pasukan besar untuk menyerang kaum muslimin. Pasukan muslimin kemudian menyiapakan diri dengan
menghimpun kekuatan yang besar karena pada masa itu banyak pahlawan Islam yang menyediakan diri
untuk berperang bersama Nabi Muhammad.

h) Perang Widan

Perang ini terjadi di Widan, sebuah desa antara Makkah dan Madinah . Rosulullah saw memimpin
pasukan muslimin menghadang Khafila Quraisy. Pertempuran fisik tidak terjadi karena khafilah Quraisy
melalui daerah tersebut. Rosulullah saw selanjunya mengadakan perjanjian kerja sama dengan Bani
Damrah yang tinggal dirute perdagangan khafilah Quraisy di widan. Kesepakatan tersebut berisi
kesanggupan Bani Damrah untuk membantu kaum muslimin apabila dibutuhkan.
D. Strategi Dakwah Rusulullah SAW Peroide Madinah
Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah swt dalam surat an-Nahn,16:12
berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya sesuai dengan pentunjuk Allah SWT
dalam surat Al-Imran 3:10. berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan
dengan untuk memperoleh popularitas atau keuntungan yang bersifat materi.
Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam seperti tersebut:

1. Membangun masjid
Merupakan hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW masjid tersebut dibangun tepat di
menderumnya unta yang beliau tunggangi dipekarangan depan rumah Abu Ayyub. Disaat itulah beliau
menetapkan arah kiblat menghadap kearah Baitul Maqdis. Masjid tersebut mempunyai fungsi selain
untuk sholat maupun beribadah yaitu untuk menerima pengajaran bagi kaum muslimin dan untuk
menerima bimbingan. Fungsi lain dari masjid tersebut yaitu sebagai balai pertemuan dan tempat untuk
mempersatukan berbagai unsur kabilah dan menyelesaikan sisa-sisa pengaruh perselisihan pada masa
Jahiliyah, orang-orang Muhajirin yang miskin yang datang dari Madinah tanpa memiliki harta tidak
mempunyai kerabat dan masih bujangan atau belum berkeluarga diperkenankan untuk tinggal di masjid
tersebut dan juga sebagai sarana belajar dan mengajar tentang agama Islam, sebagai sarana kegiatan
sosial dll.

2. Menumbuhkan Ukhuwah (Persaudaraan ) atau Kaum Muslimin


Untuk mempersatukan kaum muhajirin dan ansar (suku Aus dan khozroj) Nabi saw berusaha untuk
mengikat menjadi satu kesatuan yang terpadu.ikatan pertama yang menghubungkan antar hati mereka
adalah iman kepada Allah dan rasulnya. Nabi mengusahakan perbaikan hubungan persaudaraan mereka
dipersaudarakan karena Allah artinya diikat oleh hubungan persaudaraan karena Allah tidak karena yang
lain. Dasar pendidikan ukhuwa dalam Islam adalah sabda Nabi saw :”tidak beriman seseorang diantara
kamu sehingga mencintai saudaranya(sesama mukmin sebagai mana mencintai dirinya
sendiri”.dikatakan pula bahwa kaum muhajiri di persaudarakan kedua kalinya dengan sesama mereka
namun yang pasti adalah persaudaraan yang pertama meskipun muhajiri memiliki ikatan yang lebih
dominan dari sisi persaudaraan dengan ansar yang memiliki banyak perbedaan latar belakang (Ibnul
Qayyim,2006:II/56).

3. Kesepakatan untuk saling membantu antara kaum muslimin dan kaum non-muslimin

Rasulullah swt menerapkan undang-undang yang lues dan penuh tenggang rasa yang tidak pernah
terbayangkan dalam kehidupan dunia yang selalu dibayangi fanatisme beliau menawarkan perjanjian
kepada mereka yang intinya memberīkan kebebasan dan menjalankan roda perekonomian serta tidak
boleh saling menyerang dan memusuhi dan perjanjian ini sendiri dikukuhkan oleh pengukuhan
perjanjian dikalangan kaum muslimin inilah butir-butir perjanjian tersebut:

a. Orang-orang yahudi Bani Auf adalah satu umat dengan orang-orang mukmin.Bagi orang orang yahudi
agama mereka dan bagi kaum muslimin agama mereka,termasuk pengikut pengikut mereka dan diri
mereka sendiri hal in juga berlaku bagi orang orang yahudi selain bani auf.

b. Orang orang yahudi berkewajiban menanggung nafkah mereka sendiri.


c. Semua pihak harus saling membantu dalam menghadapi musuh yang hendak membatalkan

piagam perjanjian ini.

a) Mereka harus saling berbuat baik

b) Wajib membantu orang yang didzalimi

c) Orang orang Quraisy tidak boleh mendapatkan perlindungan

d) Perjanjian ini tidak di langgar

Dengan disahkan perjanjian ini, maka Madinah dan sekitarnya tak ubahnya sebuah negara yang
makmur. Pelaksana pemerintahan dan penguasa mayoritas adalah kaum muslimin sehingga dengan
begitu Madinah benar benar menjadi ibu kota bagi Islam.

E. Subtansi Dakwah Rasulullah SAW di Madinah

Subtansi-subtansi tersebut dapat dilihat dari perubahan yang dibawa Rasulullah yang meliputi atas
segala segi dan bidang kehidupan, antara lain:

1. At-Tauhid (Keesaan)

Pada masa jahilnya, bangsa Arab menyembah patung dan berhala. Mereka tenggelam daam
kemusyrikan dan hidupnya saling terpecah belah. Kemudian datanglah Rasulullah SAW membawa
risalah Al-Qur'an yang menjelaskan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT
yang telah menciptakan seluruh isi alam ini. Kitab Al-Qur'an telah menghidupkan jiwa dan merubah
kepercayaan mereka, hingga mereka menyembah Allah SWT.

2. Al-Ikhfa (Persaudaraan)

Persaudaraan merupakan dasar yang penting dalam masyarakat Islam. Setelah bangsa Arab memilih
Islam, mereka mengganti identitas baru yaitu ukhuwah islamiah (persaudaraan Islam) atas dasar ini pula
kaum Muhajirin dan Anshar di persaudarakan

3. Al-musyawwana (persamaan)

Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa seluruh manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari
tanah. Seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang yang bukan Arab, begitupun sebaliknya. Orang yang
paling muliah adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah SWT. Atas hak inilah setiap warga
masyarakat memiliki hak kemerdekaan dan kebebasan.

4. At-Tasamuh (toleransi)

Hal ini biasa kita lihat dipiagam madinah, dimana umat Islam berdampingan dengan kaum Yahudi atau
bangsa apapun di dunia atas dasar menghormati dengan pemeluk agama lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hijrah adalah berpindah. Maka dari itu istilah hijrah di sini dapat di artikan segbagai pindahnya Rasull
dari mekah ke madinah. Hijrah tersebut Berlangsung tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama hijrah,
Dakwah Rasulullah SAW berlangsung selama 10 tahun materi dakwah yang disampaikan ajaran Islam
dan juga ajaran Islam masalah sosial masyarakat didalam proses dakwah Rasulullah SAW kaum kafir
Quraisy berusaha menghalang-halangi bahkan juga berusaha melenyapkannya, Rasulullah SAW dan para
sahabatnya tidak hanya diam sehingga terjadi peperangan antara kaun muslimin dan kaum musrikin dan
adapula usaha-usaha Rasulullah untuk mewujutkan masyarakat Islam. Keadaan ekonomi lebih baik dari
sebelumnya.

B. Saran

Untuk lebih mempertebal keimanan kita terhadap rasululah SAW. Kita harus selalu meyakini apa yang
dilaksanakan oleh rasullulah yang menjadi rasul allah sebagai landasan untuk kita bertindak, agar setiap
apa yang kita lakukan atau laksanakan sesuai dengan sunah rasul.
DAFTAR PUSTAKA

Zakariya, Din Muhammad. Sejarah Peradaban Islam. Malang: Madani Media, 2018.

http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin/article/download/88/44

https://id.scribd.com/doc/311688509/Makalah-Dakwah-Nabi-Periode-Madinah

Anda mungkin juga menyukai