Anda di halaman 1dari 18

HIJRAH PERTAMA DALAM SEJARAH ISLAM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


“Sirah Nabawiyah”

Disusun Oleh:
Isra Wahyuni (1012019016)
Mairawati ( 1012019020)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
LANGSA 2022M/1444H
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena


atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul: ”Psikologi Pendidikan”. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-
sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan kekompakan dan saran dari teman-teman maka disusunlah
Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan
saran yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-
langkah selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Langsa, Juni 2022

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rasulullah Saw. adalah seorang yang sabar dan bijaksana, ketika beliau
dirundung banyak tekanan dari kaum kafir quraisy selama berdakwah di Makkah,
beliau tetap sabar dan terus menjalankan misinya berdakwah. Tetapi umat
muslim telah beliau perintah untuk berhijrah ke Yatsrib, agar mereka aman dari
tekanan dan siksaan kaum kafir quraisy. Sedangkan dirinya sendiri masih
menantikan perintah dari Allah untuk berhijrah, hal itu bukti bahwa beliau sangat
memperhatikan umatnya. Setelah sampai di Yatsrib beliau
membangun peradaban kehidupan masyarakat yang sangat luar biasa dan sangat
mengagumkan.
Nilai-nilai yang beliau tanamkan dalam kehidupan umat muslim di yatsib
telah mencatat peradaban baru pada masa itu, beliau mampu menjadikan Yatsib
menjadi kota yang kuat dan kokoh, serta cepat perkembangannya. Maka dari itu
sebagai orang islam seharusnya kita tahu sejarah hidup Rasulullah Saw. Seorang
yang telah membawa islam. Terutama sejarah perjalanan beliau berdakwah di
madinah yang dalam kehidupan pada zaman sekarang harusnya kita contoh
bagaimana kehidupan Rasulullah serta umat muslim pada ketika di Yatsrib. Pada
kesempatan ini pemakalah akan menyajikan tentang perjalanan Rasullah serta
kehidupannya di Yatsrib. Diharapkan dengan disusunnya makalah ini mampu
memberikan pengetahuan yang lebih dalam bagi para pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa Rasullah dan kaum muslimin pindah ke Yatsrib ?
2. Bagaimana perjalanan Rasullah menuju Yatsrib ?
3. Bagaimana kehidupan Rasullah dan kaum muslimin di Yatsrib ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sebab-sebab Rasullah dan kaum muslimin pindah ke
Yatsrib

3
2. Untuk mengetahui perjalan Rasullah menuju Yatsrib
3. .Untuk mengetahui kehidupan Rasullah dan kaum muslimin setelah
pindah ke Yatsrib
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sebab-sebab Rasullah dan kaum muslimin pindah ke Yatsrib


Nabi Muhammad SAW. Telah melaksanakan dakwah di mekkah selama
kurang lebih 13 tahun, akan tetapi yang beriman di antara mereka hanya beberapa
saja, mereka masih tetap pada kemusrikanya dan selalu mengganggu jalannya
dakwah islam dengan beragam cara, bahkan mereka juga berusaha untuk
membunuh Nabi Muhammad SAW. Serta para pengikutnya. Kota Mekkah
tempat dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan, tidak memberikan harapan
bagi dakwah islam dan ternyata Yatsrib (Madinah) merupakan yang paling baik
untuk dijadikan pusat kegiatan dakwah islam.
Nabi Muhammad SAW tiba di kota Yatsrib pada tanggal 16 Rabi’ul
awwal, bertepatan dengan 2 Juli 622M. Sebelum memasuki kota Yatsrib,beliau
singgah di desa quba’ selama 4 hari dan mendirikan masjid diatas tanah milik
khultsum bin hamdan, keturunan keluarga bani Amr bin auf dari golongan aus,
yang sakarang masjid itu dikenal dengan masjid quba’ dalam al-qur’an di sebut
juga masjid taqwa dan merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi
Muhammad SAW. setelah Nabi Muhammad SAW memasuki kota Yatsrib maka
kota Yatsrib diubah namanya dengan “al-Madinahal-Munawarah”. Artinya kota
yang bercahaya atau lebih di kenal dengan sebutan madinah.
Dikota madinah terdapat dua golongan masyarakat dari bangsa yang
berbeda, golongan yang pertama dari utara yaitu bangsa yahudi yang terdiri dari
bani Nadhir dan bani Quraidzah. Golongan kedua yang berasal dari selatan yaitu
suku-suku arab, di antara yang terkenal adalah suku Aus dan Khazraj. Mereka
sering bermusuhan satu dengan yang lainya.

4
Adapun faktor-faktor penting yang menyebabkan Rasullah terdorong
untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah, yakni sebagai berikut :1
1. Siksaan kaum quraisy kepada umat islam semakin berat
Selama 13 tahun rasullah hidup di kota makkah beliau dan para
pengikutnya seringkali mengalami cobaan yang besar dan siksaan yang
begitu pedih. Di samping itu, hak kemerdekaan juga dirampas, mereka
diusir dan harta benda milik mereka disita.
2. Wafatnya istri dan paman Nabi
Setelah Khadijah, istri Rasullah meninggal dunia, umat islam semakin
bertambah kesedihannya. Tak lama berselang, paman Rasullah yakni Abu
Thalib. ini menyebabkan Nabi Muhammad kehilangan pelindung yang
senantiasa melindungi dirinya dari berbagai bentuk ancaman. Kepergian
dari Abu Thalib memberikan peluang kepada kaum kafir Quraisy untuk
melakukan tindakan yang menjadi-jadi kepada Nabi Muhammad dan para
pengikutnya.
3. Adanya ba’iat dari umat islam di Madinah
Tahun 621 masehi, datanglah 13 orang yakni penduduk Madinah yang
menemui Rasullah di bukit Aqaba. Mereka berikrar untuk memeluk agama
islam. Peristiwa ini di sebut dengan bai’at aqabah 1. Di tahun 622 masehi,
datang lagi sebanyak 73 orang dari Madinah ke Mekah yang terdiri dari
suku aus dan suku khazraj yang pada awalnya mereka datang untuk
melakukan ibadah haji, akan tetapi menjumpai Rasullah dan pengikutnya
serta melindungi anak dan istri mereka sendiri. Peristiwa ini dinamakan
bai’at aqabah 2
4. Pemboikotan dari kaum Quraisy
Faktor lainnya yang mendorong Rasullah untuk berhijrah dari kota Mekah
ke Madinah yakni adanya pemboikotan yang dilakukan oleh kaum kafir
Quraisy kepada Rasullah dan para pengikutnya (bani hasyim dan bani

1
Googleweblight.com/?lite_url=http//pendidikansejarahnabi diakses tgl
23oktober2016

5
mutholib). Pemboikotan yang dilakukan kepada mereka adalah diantaranya
:
a) Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung nabi
Muhammad SAW
b) Tidak ada seorangpun yang berhak mengadakan ikatan perkawinan
dengan orang muslim.
c) Melarang keras untuk bergaul dengan kaum muslim.
d) Musuh Nabi Muhammad harus didukung dalam berbagai keadaan
bagaimanapun.

6
B. Perjalanan menuju Yatsrib
Rasulullah meminta para pengikutnya di Mekkah untuk hijrah dan
hidup bersama saudara muslim mereka di Yatsrib. Beliau juga meminta agar
mereka meninggalkan Makkah rombongan demi rombongan secara terpencar
pencar agar tidak membuat panik kaum Quraisy. Namun kaum Quraisy
segera menggetahui gerakan itu dan segera bertindak.
Rasulullah masih tinggal di Makkah ketika sebagian besar muslim
Makkah telah berhijrah ke Yatsrib.beliau menantikan perintah allah untuk
berhijrah. Maka,saat perintah itu ahirnya datang, ia pergi kerumah Abu Bakar
dan mengabarkan bahwa Allah telah mengizinkannya berhijrah.kemudian ia
meminta Abu Bakar menemaninya berhijrah.jauh-jauh hari Abu Bakar telah
menyiapkan 2 ekor unta yang dipelihara Abdullah ibn Uraiqiz.ketika dua
orang itu bersiap-siap meninggalkan Makkah, disertai keyakinan bahwa kaum
quraisy pasti akan membuntuti, maka dari itu Rasullah memutuskan untuk
menempuh jalan yang tidak biasa.
Para pemuda yang telah disiapkan oleh kaum Quraisy untuk
membunuh Rasullah malam itu sudah mengepung rumahnya, karena takut ia
akan melarikan diri.pada malam Rasullah memutuskan untuk hijrah beliau
berbisik kepada Ali ibn Abi Thalib supaya berbaring di tempat
tidurnya.ketika para pemuda yang disiapkan kaum Quraisy itu mengintip
tempat tidur nabi dari sebuah celah dan ada sesosok tubuh di tempat itu
mereka merasa tenang bahwa Rasulullah belum melarikan diri.
Menjelang larut malam, Rasulullah keluar menuju rumah Abu Bakar
tanpa sepengetahuan mereka. Kemudian beliau dan Abu Bakar keluar dari
pintu belakang dan terus bergerak ke arah selatan menuju Gua Tsur.Mereka
memilih rute menuju Madinah melewati jalan yang tidak biasanya
dilewati,kedua bersembunyi di dalam Gua Tsur dan tidak ada yang
mengetahuinya.kecuali Abdullah ibn Abu Bakar dan kedua putrinya serta
pembantunya.
Setiap hari,Abdullah berada di tengah-tengah kaum Quraisy untuk
mendengarkan pembicaran mereka mengenai Muhammad dan sore harinya ia

7
sampaikan kabar itu kepada Nabi dan ayahnya.sementara Amir bertugas
mengembalakan kambing dan pada sore harinya kambing itu diistirahatkan di
dekat gua itu agar Rasullah dan Abu Bakar dapat memerah susunya,setiap
kali Abdullah ibn Abu Bakar meninggalkan gua Amir datang membawa
kambing-kambing nya untuk menghapus jejak kaki Rasullah.
Kedua orang itu tinggal di gua selama tiga hari,sementara kaum
Quraisy mencari mereka sampai tak kenal lelah para pemuda itu terus
bergerak mendekati area gua Tsur,mereka bertemu pada seorang
gembala.ketika mereka bertanya pengembala menjawab “mungkin mereka
berada di dalam gua itu, tapi aku tidak pernah melihat ada orang yang masuk
ke dalam gua itu”.mendengar jawaban itu Abu Bakar menjadi gelisah dan
ketakutan para pemuda itu sempat masuk ke dalam gua tetapi setelah melihat
di gua itu ada ranting pohon yang menghalangi jalan dan ada sarang laba-
laba. Maka mereka yakin bahwa tidak ada orang yang masuk situ.
Keduanya berangkat ke Yatsrib dengan menunggangi unta.mereka
menyadari bahwa kaum Quraisy akan terus mencari mereka.sehingga mereka
memilih rute yang tidak biasa untuk sampai ke Yatsrib.akan tetapi sayembara
yang diumumkan oleh kaum quraisy bahwa barang siapa yang menemukan
dan mengembalikan keduanya atau menunjukkan tempat
persembunyianya.akan mendapatkan hadiah seratus ekor unta, tidak lama
setelah pengumuman sayembara itu seseorang menemui para pemuka Quraisy
menyampaikan kabar bahwa ia telah melihat rombongan muhammad.pada
saat yang bersamaan Suraqah ibn malik ibn ju’syum hadir disana dan ia
berkata “tidak mereka bukan muhammad tetapi rombongan bani fulan.”
Suraqah berkata seperti itu untuk mengelabuhi orang-orang yang ingin
mendapatkan hadiah 100 ekor unta.ia menunggu disana sampai orang-orang
bubar dan tidak ada yang mempercayai lagi pada sang pembawa berita.setelah
orang-orang bubar ia pulang dan segera mempersiapkan senjata untuk
memacu kudanya menuju arah yang disebutkan oleh orang tadi.dari kejauhan
Muhammad dan Abu bakar melihat seorang penunggang kuda yang berjalan
mendekat kearah mereka,maka keduanya segera bergegas menaiki unta lalu

8
memacu tunggangannya dengan cepat suraqah makin bersemangat ketika
orang yang dikejarnya berada di depan mata.namun kudanya telah terjatuh
sebanyak 2 kali karena terlampau untuk dipaksakan berjalan,tiba-tiba
kudanya kembali jatuh tersungkur kali dengan sangat keras sehimgga
melontarkan penunggangnya dan senjatanya terlempar.
Akhirnya Suraqah tersadar,menyerah dan meminta tolong kepada
Nabi,kemudian ia menyatakan masuk islam dan menawarkan bantuan.Nabi
hanya meminta Suraqah pulang dan tidak akan menceritakan pertemuaanyan
dengan Nabi.Ahirnya Suraqah pulang dan setiap kali ia bertemu dengan orang
yang mau mengejar muhammad itu maka Suraqah menyuruh mereka untuk
kembali ke Makkah saja,karena hal itu hanya sia-sia.2
Selama tujuh hari Rasulullah menempuh perjalan yang sangat
berat.mereka beristirahat di bawah panas membara musim kemarau dan
berjalan lagi sepanjang malam.

C. Kehidupan Rasulullah di Yatsrib


Setelah sholat jum’at Rasulullah Saw melanjutkan perjalanan sampai
di Madinah. Mulai dari hari itu, Yatsrib disebut dengan Madinatul
munawarah yang kemudian disingkat menjadi Madinah. Hari itu merupakan
hari yang monumental. Semua rumah dan jalan jalan ramai dengan gema
tahmid dan tasbih.
Meskipun orang orang Anshar bukan orang orang yang kaya, tetapi
mereka mengharapkan agar Rasulullah Saw mau singgah di rumah mereka.
Tidak ada satu rumah pun yang dilewati oleh beliau. Kecuali mereka
memegang tali kekang unta beliau sambil meminta agar beliau mau singgah
di rumahnya, beliau bersabda : “ Berilah jalan untuk unta ini karena ia telah
diperintah “
Unta itu terus berjalan hingga berhenti di tempat yang sekarang
menjadi tempat Masjid Nabawi. Kemudian beliau turun dari punggungnya.
Tempat itu bertepatan dengan tempat bani Najjar, yang masih merupakan

2
Muhammad Husain Haikal, SejarahHidup Muhammadhal. 304-318

9
paman pamannya. Dan berkat taufik dari Allah, beliau lebih senang singgah
di rumah paman pamannya.
Setelah beberapa hari, tibalah istri beliau, Saudah disertai oleh putri
beliau, Fatimah dan Ummu Kultsum, turut juga Usamah bin Zaid, Ummu
Aiman, Abdullah bin Abu Bakar serta manantunya, Aisyah. Sementara putri
beliau, Zainab, belum bisa turut serta, dia masih tinggal di Makkah bersama
Abul Ash. Dia baru bisa hijrah ketika perang Badar telah usai.
Kondisi masyarakat Yatsrib saat hijrah
1. Kondisi Keagamaan dan Kedudukan Sosial
Manat adalah berhala terkemuka bagi penduduk Madinah.
KabilahAus dan Kharaj sangat mengagungkannya dibanding yang lain.
Mereka memujanya sebagai sekutu Allah. Ia berada di depan Qudaid,
sebuah gunung yang berada diantara Makkah – Madinah dari arah
pantai. Sebagai halnyaLatta bagi penduduk Thaif dan Uzza bagi
penduduk Makkah.
Penduduk Madinah mempunyai dua hari raya yang mereka isi dengan
permainan. Ketika Nabi Saw datang ke Madinah, beliau bersabda
kepada mereka : “ Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menggantikan
kedua hari raya itu dengan lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha “.
2. Kondisi Perekonomian
Kota Madinah ( Yatsrib ), sesuai dengan kondisi tanahnya adalah
wilayah pertanian. Sebagian besar mata pencaharian penduduknya
adalah bertani dan berkebun. Diantara hasilnya adalah buah kurma dan
anggur. Juga terdapat tanaman biji bijian dan sayuran. Tanaman biji
bijian yang mereka tanam adalah gandum dan jewawut. Buah kurma
terutama pada saat saat kemarau dan perubahan musim, dapat menutupi
sebagian besar kebutuhan pangan penduduk Madinah. Langkah langkah
yang dilakukan Rasulullah Saw, antara lain :
a. Membangun Masjid Nabawi
Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah Saw adalah
membangun majid Nabawi, Unta yang dinaiki Nabi Saw berlutut di

10
tempat penjemuran kurma milik Sahl dan Suhail bin Amr yang
merupakan dua anak yatim, lalu tempat itu di belinya dan dibangun
sebuah masjid di atasnya. Menunggu tempat itu selesai dibangun,
Rasulullah tinggal di rumah Abu Ayub Khalid bin Zaid al-Anshari.
Selesai masjid itu di bangun, di sekitarnya di bangun pula tempat
tinggal Rasulullah. Disamping itu, masjid juga berfungsi sebagai
tempat tinggal bagi orang orang Muhajirin yang miskin, yang
datang ke Madinah tanpa membawa harta benda, tidak memiliki
keluarga dan sanak saudara.
Tempat tinggal itu di buat secara sederhana dan disesuaikan
dengan petunjuk Rasul. Sebagian atap masjid itu ada yang terbuka,
dindingnya terbuat dari tumpukan batu bata dan tanah. Ketika
malam hari, masjid itu gelap tanpa penerangan sama sekali. Setelah
kurang lebih 9 tahun, barulah kemudian dipasang lampu-lampu
pada batang pohon kurma.3
Kedudukan masjid tidak hanya dipergunakan untuk
melaksanakan sholat saja, dimana juga menjadi pusat aktivitas
kaum muslimin dalam menggelar ta’lim dan pengajaran islam.
Disana merupakan balai pertemuan sebagai tempat pemersatu antara
unsur unsur kekabilahan yang berbeda. Masjid menjadi tempat
untuk mengatur segala urusan dan sekaligus sebagai gedung
parlemen untuk musyawarah dan menjalankan roda pemerintahan.
b. Mempersaudarakan Antara Kaum Muhajirin dan Kaum
Anshar
Disamping membangun masjid serta menjadikannya sebagai
sentral pemersatu umat. Rasulullah Saw juga mengambil langkah
lain. Sebuah tindakan yang banyak memberi pengaruh dalam
perjalanan sejarahnya, yaitu mempersaudarakan kaum Muhajirin
dan kaum Anshar.

3
Syaikh Shafiyyurahman Al Mubarakfurry Shahih Sirah
Nabawiyah hal.212

11
Makna dari persaudaraan tersebut adalah untuk mengikis
habis sikap fanatisme jahiliyah sehingga dengan begitu akan
menghapus perbedaan keturunan, warna kulit, dan daerah asal.
Tidak ada panji lain yang berkibar, kecuali panji islam yang harus
dibela secara bersama sama sehingga dorongan rasa untuk
mendahulukan orang lain dari pada dirinya sendiri muncul dalam
diri mereka. Mereka saling mengasihi, saling memberi pertolongan
dan bantuan antara satu sama lain. Sikap sikap seperti ini
mendominasi tatanan masyarakat baru yang islami sehingga
mengundang decak kagum setiap orang. Adapun nilai nilai
persaudaraan di antara mereka :
1) Jaminan Kebebasan Beragama
Setelah pindah kerumahnya, kini Rasulullah mulai
memikirkan langkah- langkah baru dalam menata komunitas
muslim sehingga mreka berkembang lebih baik lebih maju.
Rasulullah melihat bagaimana kota itu terdiri atas berbagai
suku dan kelompok agama yang berbeda-beda, situasi yang
tidak ditemukannya di Makkah. Mereka sangat merindukan
kehidupan yang damai dan tentram, jauh dari segala
pertentangan dan permusuhan yang telah memecah belah
mereka pada masa silam. Nabi ingin Yatsrib menjadi kota yang
tentram, juga menjadi kota yang lebih makmur dan maju dari
pada Makkah. Risalah yang disampaikan Nabi sama dengan
yang disampaikan di Yatsrib sama dengan risalah yang
disampaikan di Makkah. Rasulullah ingin meyakinkan semua
penduduk Yatsrib, muslim maupun nonmuslim, bahwa
siapapun yang menerima bimbingan Allah dan masuk dalam-
Nya, pasti akan terlindungi segala gangguan. Bagi orang yang
sudah beriman, membuat bertambah imannya, sedangkan
orang-orang yang ragu, takut, itu akan mendorongnya segera
menerima keimanan. Rasulullah ttidak pernah memikirkan

12
kerajaan, harta, atau kepentingan niaga. Seluruh tujuannya
adalah memberikan rasa tenang kepada semua orang untuk
menganut ajarannya dan memberikan kebebasan kepada
mereka untuk menjalankan agama masing-masing. Seorang
yahudi, kristen, masing-masing memiliki kebebasan yang sama
dalam menganut kepercayaan, menyampaikan pendapat, dan
menjalankan agama mereka. Sehingga terjalinlah hubungan di
antara mereka dalam liputan kasih sayang dan persatuan, bukan
kebencian dan permusuhan.4
2) Kedamaian Sebagai Fondasi Komunitas Madinah
Ketika Rasulullah Saw. mendengar suara orang Quraisy
yang menyeru kaumnya dan memperingatkan
mereka,’’ seandainya tuhan menghendaki, niscaya kami besok
akan perangi penduduk mina (makkah) dengan pedang-pedang
kami.’’
Nabi menjawab, ‘’Kita tidak diperintah untuk itu’’.
Bukankah ayat pertama yang datang mengenai perang berbunyi
: ‘’ Telah diizinkan berperang bagi orang yang di perangi,
karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar menolong mereka itu.’’
Jadi, itulah pertimbangan utama Rasulullah dalam
membangun komunitas Yatsrib. Yaitu komunitas yang
menutamakan kedamaian. Karena ukhwah yang ditanamkan
Nabi, kaum Muhajirin dan Ansar memiliki hubungan yang
semakin lama semakin erat dan padu. Meskipun demikian nabi
tetap merasa khawatir akan hubungan antara keduanya, apabila
nanti timbul permusuhan dan pertikaian diantara mereka, maka
beliau membuat beberapa langkah dan strategi untuk
menghilangkan kekhawatirannya dan keraguanya itu, antara

4
Abdul Hasan Ali Al Hasan An Nadwi Sejarah Lengkap Nabi
Muhammad hal. 332

13
lain : Mempersaudarakan antara Kaum Muhajirin dan Anshar
serta menikahkan diantara mereka, bahkan Rasulullah
menyuruh kepada sahabat Anshar untuk menyerahkan salah
satu istri dari mereka kepada kaum Muhajirin.5
3) Persaudaraan adalah Dasar Peradaban Islam
Batu pertama peradaban islam adalah persaudaraan umat m
anusia.Tidaksempurna keimanan seseorang sebelum ia dapat m
encintai saudaranya sepertimencintai dirinya sendiri. Jalinan pe
rsaudaraan seperti itulah yang
melahirkankebaikan dan kasih sayang,
serta mengkikis sikap lemah dan mudah menyerah.6

5
Ibid hal.321-323

1
6
Ibid hal.323-325

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa faktor yang menyebabkan Rasulullah Saw dan kaum muslimin
hijrah ke Yatsrib, antara lain :
1. Siksaan kaum quraisy kepada umat islam semakin berat
2. Wafatnya istri dan paman Nabi
3. Adanya ba’iat dari umat islam di madinnah
4. Pemboikotan dari kaum quraisy
Rasulullah Saw. melakukan perjalanan ke Yatsrib bersama sahabat
beliau Abu Bakar As-sidiq. Beliau memulai perjalanannya pada malam hari.
Selama tujuh hari Rasulullah menempuh perjalan yang sangat
berat.Rasulullah Saw. tiba di kota Yatsrib pada tanggal 16 rabi’ul awwal,
bertepatan dengan 2 juli 622M. Sebelum memasuki kota Yatsrib,beliau
singgah di desa quba’ selama 4 hari dan mendirikan masjid Quba.
Setiba di Yatsrib beliau mampu menciptakan peradaban kehidupan
umat muslim yang luar biasa. Dan memberikan sejarah baru bagi kehidupan
pada masa itu, karena beliau menjadikan kota Yatsrib menjadi kota yang
kuat akan persaudaraannya, menjadi kota yang sangat pesat
pertumbuhannya dalam berbagai hal.

1
1
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Husain Haikal, SejarahHidup Muhammad hal. 304-318


Syaikh Shafiyyurahman Al Mubarakfurry Shahih Sirah Nabawiyah hal.212
Abdul Hasan Ali Al Hasan An Nadwi Sejarah Lengkap Nabi Muhammad hal. 332
Googleweblight.com/?lite_url=http//pendidikansejarahnabi

Anda mungkin juga menyukai