Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Materi SKI Kelas 7 Mts Islamiyah

Pertemuan Ke 2 Semester 2. Hari Selasa 12 Januari 2021

 AWAL MULA NABI MUHAMMAD MELAKUKAN HIJRAH

1. Makna Dan Pengertian Hijrah


Hijrah secara bahasa memiliki makna pindah tempat. Hijrah ada;ah kegiatan perpindahan
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat beliau dari Makkah ke
Madinah guna mempertahankan dan menegakkan risalah Allah SWT dan dakwah. Hijrah
terdiri atas dua macam yaitu sebagai berikut :
a. Hijrah Makaniyah
Hijrah Makaniyah artinya meninggalkan suatu tempat. Pada zaman Nabi
Muhammad SAW telah terjadi tiga kali Hijrah Makaniyah yakni sebagai berikut :
1. Hijrah Ke Habasyah
2. Hijrah ke Thaif
3. Hijrah ke Madinah ( Yastrib)

b. Hijrah Maknawiyah
Hijrah Maknawiyah adalah meninggalkan semua apa yang dilarang Allah SWT.
Hijrah Maknawiyah dibedakan menjadi 4 macam, yaitu sebagai berikut:
1. Hijrah I’tiqadiyah, yaitu hijrah keyakinan
2. Hijrah Fikriyah, yaitu hijrah dengan meninggalkan pemikiran – pemikiran yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam
3. Hijrah Su’uriyyah yaitu hijrah yang dilakukan ketika hati manusia cenderung
kepada kesenangan yang tidak sesuai islam
4. Hijrah Sulukiyyah yaitu hijrah yang dilakukan ketika akhlak yang tercela
berkembang dan menyebar dilingkungan sekitar.
2. Sebab Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah
Kaum Quraisy masih menantang ajaran Nabi Muhammad SAW mereka juga
melakukan ancaman – ancaman yang merugikan Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya.
Pemboikotan dari kaum Quraisy terhadap kaum muslimin menyebabkan umat menjadi
sengsara dan menderita.
Hal tersebut membuat Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk melakukan Hijrah ke
Madinah. Beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhammad SAW memilih Yastrib sebagai
tempat hijrah umat islam :
a. Yastrib adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
b. Sebelum diangkat menjadi Nabi, Muhammad SAW telah mempunyai hubungan baik
dengan penduduk kota tersebut. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan karena kakek
Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib beristikan orang Yastrib, ayahnya juga
dimakamkan disana.
c. Penduduk Yastrib sudah dikenal Nabi Muhammad SAW karena kelambutan budi pekerti
dan sifat – sifatnya.
d. Hijrah merupakan perintah Allah SWT.
Rasulullah SAW membutuhkan dorongan dan dukungan dalam melakukan dakwah islam,
justru istri Rasulullah SAW, Siti Khodijah dan paman Rosulullah SAW Abu Thalib
meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan. Sejak saat itu, Rasulullah SAW telah
kehilangan orang – orang yang selalu mendukungnya dalam melakukan dakwah islam.
Peristiwa sangat menyedihkan itu dikenal dengan sebutan Amul Huzni.
3. Perjanjian Aqobah
Pada tahun haji berikutnya seorang muslim Yastrib bersama enam orang teman yang
lain sebagai utudan Kabilah Khazraj dan Aus mendatangai Nabi Muhammad SAW. Mereka
menyatakan masuk Islam dan melakukan perjanjian di Bukit Aqobah. Perjanjian tersebut
disebut dengan perjanjian Aqibah I. Isi perjanjiannya yaitu : “kami tidak akan mempersutukan
Allah SWT dengan sesuatu yang lain, kami tidak akan mencuri; berzina; dan membunuh anak
–anak, kami tidak akan salaing memfitnah dan kami tidak akan mendurhakai Nabi
Muhammad SAW.
Datang lagi orang – orang Yastrib ke Mekkah untuk mengadakan perjanjian dengan
Rosulullah SAW ditempat yang sama. Perjanjian itu dikenal dengan perjanjian Aqobah II dan
mengundang Rosulullah SAW untuk hijrah ke Yastrib.
Perjanjian Aqobah II diikuti oleh 75 orang Yastrib. Rosulullah SAW didampingi oelh
pamannya yang bernama Hamzah. Isi perjanjian Aqobah II sama dengan yang sebelumnya,
tetapi jumlah peserta yang memeluk agama islam makin banyak. Hal tersebut membuat
Rosulullah SAW makin yakin untuk terus melanjutkan dakwahnya.
Orang – orang Quraisy sangat terperanjat setelah mengetahui perkembangan Islam di
Yastrib. Mereka sangat khawatir jika Nabi Muhammad SAW berkuasa di Yastrib. Tentu
Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya akan menyerang kafilah – kafilah dagang mereka
yang pulang pergi ke Syam. Oleh karena itu sebelum terlambat mereka harus bertindak cepat
dan tegas kepad Nabi Muhammad SAW sebelum beliau ikut pindah ke Yastrib. Diadakanlah
sidang oleh pemuka – pemuka Quraisy di Darun Nadwah untuk merencanakan tindakan yang
akan siambil terhadap Nabi Muhammad SAW. Tujuan pertemuan di Darun Nadwah yaitu
sebagai berikut :
a. Menghentikan dakwah Islam agar tidak berkambang lebih luas lagi.
b. Menyelamatkan berhala – berhala sebagai tuhan mereka, karena mereka takut kaum
muslimin akan merusak tuhan – tuhan mereka.
c. Mengembalikan persatuan kabilah – kabilah Arab yang telah terpecah, karena
sebagian telah mengikuti ajaran Islam.
d. Mengusahakan agar orang – orang islam hijrah ke Habsyah dan Yastrib segera
kembali ke makkah dan dipaksa untuk meninggalkan ajaran Islam dan kembali
menyembah berhala.
e. Mencegah Nabi Muhammad SAW agar tidak pergi ke Yastrib, karena
membahayakan kaum Quraisy, mengingat pengikut Nabi Muhammad SAWdi Yastrib
sangat banyak

4. Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW.


a. Hijrah ke Habsyi
b. Misi ke Thaif
c. Peristiwa di Gua Thur
d. Muslim Madinah Menantikan Kedatangan Nabi Muhammad SAW.

Tugas dari guru Mapel SKI


1. Tulislah ringkasan materi diatas di buku tulis SKI !.
2. Baca dan fahami ringkasan materi diatas minimal 3 kali !.
3. Ambillah satu kesimpulan tentang Hijrah Rosulullah SAW yang sesuai dengan kehidupan kita
setiap hari !.

Anda mungkin juga menyukai