Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AGAMA ISLAM

KELOMPOK 3 :
1. Aprillia Intan Kalista Dewi (04)
2. Latiifah Hasnaa Khoirunnisaa (17)
3. Octavia Ramadhani (22)
4. Zalsa Khoirunnisaa Dwi Apriliani(32)
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kami kelancaran dalam
mengerjakan tugas makalah ini. Tak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak R.Darwanto S.Ag. yang telah
membimbing kami dalam pelajaran Agama Islam.

Sleman,8 mei 2017

Penyusun
vii

DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
……............................................................................................. vii
2. Soal-soal
……………………………………………………………………………………
…………………. 01
3. Pengertian dan Dalil tentang Hijrah Nabi
……………………………………………………… 02
4. Situasi Mekkah terkait perintah untuk hijrah
……………………………………………….. 03
5. Penyebab Nabi Hijrah ke Madinah
……………………………………………………………….. 04
6. Bagaimana kondisi di Madinah sebelum islam datang
………………………………….. 05
7. Kronologi Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah
……………………………………………. 06
8. Pengertian kaum Muhajirin dan kaum Anshar
………………………………………………. 11
9. Strategi dakwah Nabi di Madinah
…………………………………………………………………. 11
10.Hikmah dan Cara meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW.
………………. 13
11.Kata Penutup
……………………………………………………………………………………
…………... 14
viii

SOAL:
1. Pengertian dan dalil tentang Hijrah Nabi.
2. Situasi mekah terkait perintah untuk hijrah
3. Penyebab Nabi Hijrah ke Madinah
4. Bagaimana kondisi di Madinah sebelum islam datang
5. Kronologi Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah
6. Pengertian kaum Muhajirin dan kaum Anshar
7. Strategi dawkah Nabi di Madinah
8. Hikmah dan Cara meneladani perjuangan Nabi
Muhammad SAW
1

JAWAB:

1. Pengertian dan dalil tentang Hijrah Nabi.


Pengertian : a. Perpindahan Rasulullah saw. Beserta sahabatnya dari Mekah ke Madiah.
b. hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan yang dimurkai
oleh Allah Swt untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, yang disuruh
Allah Swt dan di ridhai-Nya.
c. berpindah dari suatu negeri kafir (non muslim), karena dinegeri itu umat Islam
selalu mendapat tekanan, ancaman dan kekerasan, sehingga tidak memiliki
kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Kemudian umat Islam di negeri
kafir itu, berpindah kenegeri Islam agar memperoleh keamanan dan kebebasan
dalam berdakwah dan beribadah.

Dalil : ْ‫ض ُم َرا َغ ًما َكثِيرًا َو َس َعةً ۚ َو َم ْن يَ ْخرُج‬ ِ ْ‫يل هَّللا ِ يَ ِج ْد فِي اَأْلر‬ ِ ِ‫اجرْ فِي َسب‬ ِ َ‫َو َم ْن يُه‬
‫ت فَقَ ْد َوقَ َع َأجْ ُرهُ َعلَى هَّللا ِ ۗ َو َكانَ هَّللا ُ َغفُورًا‬ُ ْ‫اجرًا ِإلَى هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه ثُ َّم يُ ْد ِر ْكهُ ْال َمو‬
ِ َ‫ِم ْن بَ ْيتِ ِه ُمه‬
‫َر ِحي ًما‬
Artinya : Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini
tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan
maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum
sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2

2. Situasi mekah terkait perintah untuk hijrah


Situasi mekah pada saat itu tidak mendukung dikarenakan kaum kafir quraisy yang
berusaha untuk membunuh nabi Muhammad saw, Kaum di mekah sulit untuk
diajak masuk islam karena mendapat ancaman bagi yang akan masuk islam dan
siksaan bagi yang sudah beragama islam. Tetapi , upaya untuk membunuh nabi
Muhammad saw itu sia sia . karena nabi muhammad saw sudah merencanakan
untuk berhijrah ke madinah. Dengan bantuan allah , nabi muhammad dapat keluar
dari kepungan kaum quraisy.
3
3. Penyebab Nabi Hijrah ke Madinah
A. Siksaan Kaum Quraisy kepada Umat Islam semakin Berat
Selama 13 tahun Rasulullah hidup di Kota Mekkah, beliau dan para pengikutnya
seringkali mengalami cobaan yang besar dan siksaan yang begitu pedih. Di samping itu, hak
kemerdekaan juga dirampas, mereka diusir dan harta benda milik mereka disita.

B. Wafatnya Istri dan Paman Nabi


Setelah Khadijah, Istri Rasulullah Meninggal dunia, umat Islam semakin bertambah
kesedihannya. Tak lama berselang, Paman Rasulullah yakni Abu Thalib juga wafat. Wafatnya
Abu Thalib ini menyebabkan Nabi Muhammad kehilangan pelindung yang senantiasa
melindungi dirinya dari berbagai bentuk ancaman.

Kepergian dari Abu Thalib memberikan peluang kepada Kaum Kafir Quraisy untuk
melakukan tindakan yang menjadi-jadi kepada Nabi Muhammad dan para pengikutnya.
Kaum Quraisy semakin gila melancarkan intimidasi kepada kaum Muslimin.

C. Adanya Bai'at dari Umat Islam di Madinah


Tahun 621 Masehi, datanglah 13 orang yakni penduduk Madinah yang menemui
Rasulullah di Bukit Aqaba. Mereka berikrar untuk memeluk Agaa Islam. Peristiwa ini disebut
dengan Bai'at Aqabah I.

Di tahun 622 Masehi, datang lagi sebanyak 73 orang dari Madinah ke Mekah yang terdiri
dari Suku Aus dan Suku Khazraj yang pada awalnya memang mereka datang untuk
melakukan Ibadah Haji, akan tetapi kemudian menjumpai Rasulullah dan mengajak beliau
agar behijrah ke Madinah. Mereka berjanji untuk membela dan mempertahankan Rasulullah
dan pengikutnya serta melindungi keluarganya seperti mereka melindungi anak dan istri
mereka sendiri. Peristiwa ini dinamakan Bai'at Aqabah II.

D. Pemboikotan dari Kaum Quraisy


Faktor lainnya yang mendorong Rasulullah untuk berhijrah dari Kota Mekah ke Madinah
yakni adanya pemboikotan yang dilakukan oleh Kaum Kafir Quraisy kepada Rasulullah dan
para pengikutnya (Bani Hasyim dan Bani Muthallib). Pemboikotan yang dilakukan kepada
mereka adalah diantaranya :

1. Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung Nabi Muhammad SAW.
2. Tidak ada seorangpun yang berhak mengadakan ikatan perkawinan dengan orang
muslim.
3. Melarang keras untuk bergaul dengan kaum muslim.
4. Musuh Nabi Muhammad harus didukung dalam berbagai keadaan bagaimanapun.

4. Bagaimana kondisi di Madinah sebelum islam datang


Sebelum kedatangan agama Islam, Madinah bernama Yatsrib. Kelompok masyarakat Yahudi yang
berdiam di kota Yatsrib kebanyakan berasal dari wilayah utara. Mereka datang ke kota itu secara
bergelombang yang dimulai pada abad ke-1 dan ke-2 M. Mereka berusaha menghindar dari kejaran
bangsa Romawi yang ingin membunuh dan menghancurkan kehidupan mereka. Pengejaran ini
dilakukan karena bangsa Romawi memandang bangsa Yahudi sebagai bangsa pemberontak. Mereka
melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan bangsa Romawi yang tengah berkuasa saat itu.
5

5. Kronologi Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah


Proses  Hijrah Nabi Muhammad Saw Ke Madinah
Proses  hijrah nabi Muhammad Saw ke Madinah menjadi peristiwa penting bagi  umat
islam. Banyak hikmah yang terkandung dalam proses hijrah nabi Muhammad Saw ke
Madinah. Berikut kronologi proses hijrah nabi Muhammad Saw ke Madinah. Umat Islam
di Mekkah mayoritas telah hijrah ke Madinah, kecuali Abu Bakar dan Ali  bin Abi Thalib.
Keduanya menemani Nabi Muhammad Saw sampai mendapat perintah dari Allah Swt
untuk berhijrah ke Madinah. Nabi Muhammad telah mempersiapkan hijrah hampir dua
bulan dengan perencanaan yang matang. Beliau menyiapkan rencana dengan melihat
situasi dan kondisi di kota Mekkah. Adapun proses atau kronologi hijrah Nabi
Muhammad Saw ke Madinah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Proses Pertama : Ali Menggantikan Nabi
Muhammad Saw di tempat tidurnya.
Kafir Quraisy berencana membunuh nabi Muhammad Saw agar tidak jadi hijrah ke
Madinah. Pada saat itu umat Islam di Mekkah tinggal sedikit. Sebelum turun perintah hijrah
kepada Nabi Muhammad, beliau sudah meminta Abu Bakar untuk menemaninya. Setelah
itu, Abu Bakar menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaanya kepada
Abdullah bin Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan. Ketika turun perintah hijrah dari
Allah Swt, Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar meninggalkan Mekkah secara diam-diam
untuk hijrah ke Madinah.Pada malam akan hijrah, Nabi Muhammad Saw meminta Ali bin
Abi Talib untuk memakai mantelnya dan berbaring di tempat tidurnya. Nabi Muhammad
Saw berpesan kepada Ali bin Abi Thalib setelah Nabi hijrah untuk tinggal dulu di Mekkah
menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. Maka, ketika
algojo kafir Quraisy mengintip ke tempat tidur Muhammad Saw mereka melihat sesorang
berbaring di tempat tidur dan mengira bahwa Nabi Muhammad Saw masih tidur. Setelah
tahu bahwa yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib, mereka menyeretnya ke Masjid Haram dan
menyiksanya, lalu melepaskannya.

b. Proses Kedua : Nabi Muhammad Saw Menetap di


Gua Tsur
Nabi Muhammad dan Abu Bakar pergi ke Madinah melalui arah selatan
dalam rangka mengelabuhi kafir Quraisy. Mereka berdua menetap di dalam
gua Tsur hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Gua Tsur terletak di Jabal Tsur yang
berjarak lima kilometer sebelah selatan Kota Makkah.Selama berada di gua
Tsur, Nabi Muhammad Saw telah merencakan secara matang untuk
mengamankan proses hijrahnya, antara lain:
a.   Abdullah bin Abu Bakar mendatangi gua setiap malam dan
menyampaikan berita tentang rencana dan kegiatan kafir Quraisy. Sebelum fajar ia
sudah kembali ke Mekkah sehingga seolah-olah ia selalu berada di Mekkah.
b.   Amar bin Fuhairah menggiring domba-domba gembalaannya ke
dalam gua pada malam hari sehingga Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar bisa
minum susu domba. Amar menggiring kembali domba-dombanya ke Mekkah
sebelum fajar setelah Abdullah bin Abu Bakar kembali ke Mekkah, agar jejak kaki
Abdullah terhapus oleh jejak domba-domba itu.
c.   Abdullah bin Ariqat Laitsi, seorang kafir yang dipercaya dan bekerja
sebagai pemandu yang diupah oleh Abu Bakar datang ke gua Tsur, setelah hari ke-
tiga, membawa dua ekor onta.
d.   Pada waktu itu Abu Bakar menawarkan satu dari unta itu kepada
Nabi Muhammad Saw sebagai hadiah. Namun beliau Saw memaksa membeli unta
itu. Abu Bakar ra pun akhirnya bersedia menerima pembayaran sebesar empat ratus
dirham. Unta dikenal sebagai unta Nabi Mahammad Saw yang dinamai Quswa.
e.   Dengan dipandu oleh Abdullah bin Ariqat, mereka berdua memulai
perjalanan menuju Madinah. Amar juga menyertai perjalanan mereka.
c. Proses Ketiga : Bertemu dengan Tokoh yang
Bernama Suraqa
Ketika itu Quraisy mengadakan sayembara dengan hadiah seratus ekor unta
bagi orang yang dapat menyerahkan Nabi Muhammad Saw. Ketika terdengar
kabar bahwa ada rombongan tiga orang sedang dalam perjalanan, mereka
yakin itu adalah Muhammad dan sahabatnya. Suraqa bin Malik bin Ju’syum,
salah seorang dari Quraisy, juga ingin memperoleh hadiah seratus ekor unta.
7
Tetapi ia ingin memperoleh hadiah seorang diri saja. Ia mengelabui orang-
orang dengan mengatakan bahwa itu bukan Muhammad. Tetapi diam-diam ia
menyuruh pembantunya untuk menyiapkan kuda dan perlengkapannya.
Ketika tidak ada orang yang melihatnya, ia segera memacu kendaraannya ke
pesisir yang ditunjukkan orang tersebut. Suraqah mengendarai kuda yang
cepat, sehingga ia bisa mengejar rombongan hijrah Nabi Muhammad Saw
tersebut dan jaraknya semakin dekat. Nabi Muhammad Saw tetap tenang,
sementara Abu Bakar yang duduk di boncengan unta Nabi Saw, terlihat
cemas dan berkali-kali melihat ke belakang.Setelah jarak makin dekat, tiba-
tiba kuda Suraqah terjerembab jatuh, Nabi Muhammad Saw terus saja
berjalan tanpa memperdulikan Suraqah yang mengejarnya. Setelah berhasil
mendekati lagi, Suraqah menyiapkan anak panahnya, tetapi lagi-lagi kudanya
terjerembab, sementara Nabi Muhammad Saw terus berjalan. Masih juga
penasaran, setelah berhasil membebaskan kudanya, ia mengejar lagi, tetapi
untuk ketiga kalinya, kudanya terjerembab dan kali ini diikuti dengan debu
yang bertaburan di udara. Sadarlah Suraqah bahwa orang yang dikejarnya
bukanlah orang sembarangan.Setelah berhasil membebaskan kudanya dan
tidak ada lagi niat untuk menangkap atau membunuh Nabi Muhammad Saw,
ia berhasil mendekati rombongan beliau dan memanggilnya. Setelah
berhadapan dengan Nabi Muhammad Saw, ia meminta maaf dan memohon
untuk tidak diapa-apakan. Ia juga menawarkan untuk memberikan
perbekalan yang dibawanya..Nabi Muhammad Saw memaafkannya tetapi
menolak pemberiannya, hanya saja beliau meminta untuk merahasiakan
pertemuannya itu.Sesaat kemudian Nabi Muhammad Saw berkata pada
Suraqah, “Wahai Suraqah, bagaimana perasaanmu jika engkau memakai
dua gelang Kisra?”Kisra bin Hurmuz? Suraqah tercengang tak mengerti.Nabi
Saw tersenyum memandang ekspresi Suraqah, tetapi beliau tidak
menjelaskan lebih lanjut.

8
Kemudian beliau meninggalkannya meneruskan perjalanan hijrah.Pada masa
keKhalifahan Umar bin Khaththab, datang ghanimah dari Persia yang telah
dikalahkan pasukan muslim. Umar teringat akan kisah Nabi Muhammad Saw
bersama Suraqah, ia mencari dua gelang Kisra di antara tumpukan
ghanimah. Setelah ditemukan, Umar memanggil Suraqah dan berkata,
“Pakailah dua gelang ini, naiklah ke mimbar dan angkat tanganmu, lalu
katakan, : Maha benar Allah dan RasulNya.”
d. Proses Keempat : Nabi Muhammad Saw
Membangun Masjid Quba’
Setelah menempuh perjalanan 7 hari, Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar sampai
di Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Beliau membangun
Masjid dan merupakan Masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau tinggal di Quba’
selama empat hari. Pada Jum’at pagi beliau berangkat dari Quba’ menuju ke
Madinah. Ketika sampai di perkampungan Bani Salim bin Auf, waktu shalat Jum’at
tiba. Nabi Muhammad Saw melaksanakan shalat Jumat disana. Inilah Jum’at dan
khutbah yang pertama dalam Islam.
e. Proses Kelima : Nabi Muhammad Saw Tiba di
Madinah
Setiba Nabi Muhammad Saw di Madinah, program pertama beliau adalah
menentukan tempat di mana akan dibangun Masjid. Beliau melepaskan untanya dan
menetapkan tempat berhenti untanya sebagai masjid. Ternyata untanya berhenti di
tanah milik dua orang anak yatim. Maka Nabi Muhammad Saw minta keduanya
untuk menjual tanahnya. Namun keduanya ingin memberikan tanahnya sebagai
hadiah. Tapi Nabi Muhammad Saw tetap ingin membayar harga tanah itu sebesar
sepuluh dinar. Dan Abu Bakar menyerahkan uang kepada mereka berdua.Nabi
Muhammad Saw tinggal di rumah Abu Ayyub al-Anshari sampai selesai
pembangunan Masjid Nabawi dan tempat tinggal beliau. Seluruh sahabat bersama
Nabi Muhammad Saw ikut membangun Masjid Nabawi, sebagaimana mereka
melakukan bersama-sama dalam pembangunan Masjid Quba’.

9
Beberapa hari kemudian, istri Nabi Muhammad Saw; Saudah ra; dua putri beliau
Fatimah ra dan Ummu Kulsum ra, Usamah bin Zaid ra, ‘Aisyah ra dan Ummu Aiman
ra juga menyusul hijrah ke Madinah dibawah kawalan Abdullah bin Abu Bakar ra.
Adapun putri beliau seorang lagi, Zainab ra, baru diijinkan hijrah ke Madinah setelah
terjadi peperangan Badar.Di Madinah, Rasulullah Saw. memanjatkan doa yang
artinya :
Ya Allah, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah
Sha’kami, dan berkahilah Mudkami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba-Mu
dan kekasih-Mu. Sedangkan aku adalah hamba & Nabi-Mu. Dia berdoa
kepadaMu bagi kemakmuran Makkah, & aku berdo’a kepada-Mu bagi
kemakmuran Madinah, seperti Ibrahim mendoakan kota Mekkah (HR. Muslim)
10

6. Pengertian kaum Muhajirin dan kaum Anshar


a. Kaum muhajirin.
Kaum muhajirin adalah kaum yang berasal dari mekkah yang hijrah ke madinah.
b. Kaum anshar.
Kaum Anshar
Kaum ini memberi pertolongan kepada kaum muhajirin.
7. Strategi dawkah Nabi di Madinah
a. Membangun masjid
Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah Saw di Madinah ialah Masjid Quba, yang
berjarak -+ 5 km, sebelah Barat Daya Madinah. Dan masjid kedua yang dibangun oleh
Rasulullah Saw dan para sahabatnya yaitu Masjid Nabawi di Madinah.

Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:

• Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah, dan akhlak.

• Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya shalat lima waktu, shalat jum’at, shalat Tarawih,
shalat Idul Fitri, dan Idul Adha. (lihat Q.S. Al-Jinn, 73: 18)
• Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam yang bersumber kepada
Al-Qur’an dan Hadist.
• Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan antarsesama Muslim
(Ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan.

• Menjadikan masjid sebagai sarana kegiatan sosial.

• Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tempat pengobatan para
penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka akibat peran melawan orang-
orang kafir.

• Rasulullah Saw menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para sahabatnya.

b. Mempersaudarakan antar kaum Muhajirin dan kaum Anshar


Muhajirin adalah para sahabat Rasulullah Saw penduduk Mekah yang berhijrah ke Madinah.
Anshar adalah para sahabat Rasulullah Saw penduduk asli Madinah yang memberikan
pertolongan kepada kaum Muhajirin.Rasulullah Saw bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan
Umar bin Khatab tentang mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar, sehingga terwujud
persatuan yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari
dan mengangkat seorang kalangan Anshar menjadi saudaranya senasab (seketurunan), dengan
niat ikhlas karena Allah Swt. demikian juge sebaliknya orang Anshar.

c. Perjanjian bantu membantu antara umat Islam dan umat non-Islam

11

Pada waktu Rasulullah Saw menetap di Madinah penduduknya terdiri dari tiga golongan, yaitu
umat Islam, umat Yahudi (Bani Qainuqa, Bani Nazir, dan Bani Quraizah), dan orang-orang Arab
yang belum masuk Islam.

Rasulullah Saw membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam dan tertuang dalam
Piagam Madinah, isi Piagam Madinah itu antara lain:

1. Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan,
dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk Madinah berhak menjatuhkan
hukuman kepada orang yang membuat kerusakan dan member keamanan kepada orang yang
mematuhi peraturan.

2. Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama.

3. Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muslimin, kaum Yahudi dan orang-orang
Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya saling membantu dalam bidang moril
dan materil. Apabila Madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus bantu-
membantu dalam mempertahankan kota Madinah.

4. Rasulullah Saw adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan
besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah Saw untuk diadili sebagaimana
mestinya.
d. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial yang Islami demi terwujudnya
masyarakat MadaniSebagai kepala Negara, Rasulullah Saw telah meletakkan dasar bagi politik
Islam, yakni Musyawarah.Dalam bidang ekonomi Rasulullah Saw telah meletakkan dasar bahwa
sistem ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan.Dalam bidang sosial
kemasyarakatan, Rasulullah Saw telah meletakkan dasar antara lain adanya persamaan derajat di
antara semua individu, semua golongan, san semua bangsa.

12

8. Hikmah dan Cara meneladani perjuangan Nabi


Muhammad SAW
A. Nabi Muhammad berdakwah dengan keteladanan. Sebelum beliau menyampaikan
sesuatu, maka beliau terlebih dahulu melaksanakannya. Jadi disamping dakwah dengan lisan,
dakwah juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-
hari.

B. Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar dan menggunakan bahasa yang halus dan
lemah lembut serta dengan bahasa yang mudah dipahami.

C. Rasulullah SAW memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin dalam
sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan “Sahabat”. Cara seperti ini menimbulkan
rasa simpati yang luar biasa, karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan kesetaraan.

D. Rasulullah SAW selalu bersama para Sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka
maupun duka.
13

KATA PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga
dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Sleman, 8 mei 2017

Penyusun

14

Anda mungkin juga menyukai