KELOMPOK 3 :
1. Aprillia Intan Kalista Dewi (04)
2. Latiifah Hasnaa Khoirunnisaa (17)
3. Octavia Ramadhani (22)
4. Zalsa Khoirunnisaa Dwi Apriliani(32)
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kami kelancaran dalam
mengerjakan tugas makalah ini. Tak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak R.Darwanto S.Ag. yang telah
membimbing kami dalam pelajaran Agama Islam.
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
……............................................................................................. vii
2. Soal-soal
……………………………………………………………………………………
…………………. 01
3. Pengertian dan Dalil tentang Hijrah Nabi
……………………………………………………… 02
4. Situasi Mekkah terkait perintah untuk hijrah
……………………………………………….. 03
5. Penyebab Nabi Hijrah ke Madinah
……………………………………………………………….. 04
6. Bagaimana kondisi di Madinah sebelum islam datang
………………………………….. 05
7. Kronologi Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah
……………………………………………. 06
8. Pengertian kaum Muhajirin dan kaum Anshar
………………………………………………. 11
9. Strategi dakwah Nabi di Madinah
…………………………………………………………………. 11
10.Hikmah dan Cara meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW.
………………. 13
11.Kata Penutup
……………………………………………………………………………………
…………... 14
viii
SOAL:
1. Pengertian dan dalil tentang Hijrah Nabi.
2. Situasi mekah terkait perintah untuk hijrah
3. Penyebab Nabi Hijrah ke Madinah
4. Bagaimana kondisi di Madinah sebelum islam datang
5. Kronologi Hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinah
6. Pengertian kaum Muhajirin dan kaum Anshar
7. Strategi dawkah Nabi di Madinah
8. Hikmah dan Cara meneladani perjuangan Nabi
Muhammad SAW
1
JAWAB:
Dalil : ْض ُم َرا َغ ًما َكثِيرًا َو َس َعةً ۚ َو َم ْن يَ ْخرُج ِ ْيل هَّللا ِ يَ ِج ْد فِي اَأْلر ِ ِاجرْ فِي َسب ِ ََو َم ْن يُه
ت فَقَ ْد َوقَ َع َأجْ ُرهُ َعلَى هَّللا ِ ۗ َو َكانَ هَّللا ُ َغفُورًاُ ْاجرًا ِإلَى هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه ثُ َّم يُ ْد ِر ْكهُ ْال َمو
ِ َِم ْن بَ ْيتِ ِه ُمه
َر ِحي ًما
Artinya : Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini
tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan
maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum
sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2
Kepergian dari Abu Thalib memberikan peluang kepada Kaum Kafir Quraisy untuk
melakukan tindakan yang menjadi-jadi kepada Nabi Muhammad dan para pengikutnya.
Kaum Quraisy semakin gila melancarkan intimidasi kepada kaum Muslimin.
Di tahun 622 Masehi, datang lagi sebanyak 73 orang dari Madinah ke Mekah yang terdiri
dari Suku Aus dan Suku Khazraj yang pada awalnya memang mereka datang untuk
melakukan Ibadah Haji, akan tetapi kemudian menjumpai Rasulullah dan mengajak beliau
agar behijrah ke Madinah. Mereka berjanji untuk membela dan mempertahankan Rasulullah
dan pengikutnya serta melindungi keluarganya seperti mereka melindungi anak dan istri
mereka sendiri. Peristiwa ini dinamakan Bai'at Aqabah II.
1. Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung Nabi Muhammad SAW.
2. Tidak ada seorangpun yang berhak mengadakan ikatan perkawinan dengan orang
muslim.
3. Melarang keras untuk bergaul dengan kaum muslim.
4. Musuh Nabi Muhammad harus didukung dalam berbagai keadaan bagaimanapun.
8
Kemudian beliau meninggalkannya meneruskan perjalanan hijrah.Pada masa
keKhalifahan Umar bin Khaththab, datang ghanimah dari Persia yang telah
dikalahkan pasukan muslim. Umar teringat akan kisah Nabi Muhammad Saw
bersama Suraqah, ia mencari dua gelang Kisra di antara tumpukan
ghanimah. Setelah ditemukan, Umar memanggil Suraqah dan berkata,
“Pakailah dua gelang ini, naiklah ke mimbar dan angkat tanganmu, lalu
katakan, : Maha benar Allah dan RasulNya.”
d. Proses Keempat : Nabi Muhammad Saw
Membangun Masjid Quba’
Setelah menempuh perjalanan 7 hari, Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar sampai
di Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Beliau membangun
Masjid dan merupakan Masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau tinggal di Quba’
selama empat hari. Pada Jum’at pagi beliau berangkat dari Quba’ menuju ke
Madinah. Ketika sampai di perkampungan Bani Salim bin Auf, waktu shalat Jum’at
tiba. Nabi Muhammad Saw melaksanakan shalat Jumat disana. Inilah Jum’at dan
khutbah yang pertama dalam Islam.
e. Proses Kelima : Nabi Muhammad Saw Tiba di
Madinah
Setiba Nabi Muhammad Saw di Madinah, program pertama beliau adalah
menentukan tempat di mana akan dibangun Masjid. Beliau melepaskan untanya dan
menetapkan tempat berhenti untanya sebagai masjid. Ternyata untanya berhenti di
tanah milik dua orang anak yatim. Maka Nabi Muhammad Saw minta keduanya
untuk menjual tanahnya. Namun keduanya ingin memberikan tanahnya sebagai
hadiah. Tapi Nabi Muhammad Saw tetap ingin membayar harga tanah itu sebesar
sepuluh dinar. Dan Abu Bakar menyerahkan uang kepada mereka berdua.Nabi
Muhammad Saw tinggal di rumah Abu Ayyub al-Anshari sampai selesai
pembangunan Masjid Nabawi dan tempat tinggal beliau. Seluruh sahabat bersama
Nabi Muhammad Saw ikut membangun Masjid Nabawi, sebagaimana mereka
melakukan bersama-sama dalam pembangunan Masjid Quba’.
9
Beberapa hari kemudian, istri Nabi Muhammad Saw; Saudah ra; dua putri beliau
Fatimah ra dan Ummu Kulsum ra, Usamah bin Zaid ra, ‘Aisyah ra dan Ummu Aiman
ra juga menyusul hijrah ke Madinah dibawah kawalan Abdullah bin Abu Bakar ra.
Adapun putri beliau seorang lagi, Zainab ra, baru diijinkan hijrah ke Madinah setelah
terjadi peperangan Badar.Di Madinah, Rasulullah Saw. memanjatkan doa yang
artinya :
Ya Allah, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah
Sha’kami, dan berkahilah Mudkami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba-Mu
dan kekasih-Mu. Sedangkan aku adalah hamba & Nabi-Mu. Dia berdoa
kepadaMu bagi kemakmuran Makkah, & aku berdo’a kepada-Mu bagi
kemakmuran Madinah, seperti Ibrahim mendoakan kota Mekkah (HR. Muslim)
10
Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:
• Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah, dan akhlak.
• Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya shalat lima waktu, shalat jum’at, shalat Tarawih,
shalat Idul Fitri, dan Idul Adha. (lihat Q.S. Al-Jinn, 73: 18)
• Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam yang bersumber kepada
Al-Qur’an dan Hadist.
• Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan antarsesama Muslim
(Ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan.
• Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tempat pengobatan para
penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka akibat peran melawan orang-
orang kafir.
• Rasulullah Saw menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para sahabatnya.
11
Pada waktu Rasulullah Saw menetap di Madinah penduduknya terdiri dari tiga golongan, yaitu
umat Islam, umat Yahudi (Bani Qainuqa, Bani Nazir, dan Bani Quraizah), dan orang-orang Arab
yang belum masuk Islam.
Rasulullah Saw membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam dan tertuang dalam
Piagam Madinah, isi Piagam Madinah itu antara lain:
1. Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan,
dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk Madinah berhak menjatuhkan
hukuman kepada orang yang membuat kerusakan dan member keamanan kepada orang yang
mematuhi peraturan.
3. Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muslimin, kaum Yahudi dan orang-orang
Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya saling membantu dalam bidang moril
dan materil. Apabila Madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus bantu-
membantu dalam mempertahankan kota Madinah.
4. Rasulullah Saw adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan
besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah Saw untuk diadili sebagaimana
mestinya.
d. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial yang Islami demi terwujudnya
masyarakat MadaniSebagai kepala Negara, Rasulullah Saw telah meletakkan dasar bagi politik
Islam, yakni Musyawarah.Dalam bidang ekonomi Rasulullah Saw telah meletakkan dasar bahwa
sistem ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan.Dalam bidang sosial
kemasyarakatan, Rasulullah Saw telah meletakkan dasar antara lain adanya persamaan derajat di
antara semua individu, semua golongan, san semua bangsa.
12
B. Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar dan menggunakan bahasa yang halus dan
lemah lembut serta dengan bahasa yang mudah dipahami.
C. Rasulullah SAW memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin dalam
sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan “Sahabat”. Cara seperti ini menimbulkan
rasa simpati yang luar biasa, karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan kesetaraan.
D. Rasulullah SAW selalu bersama para Sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka
maupun duka.
13
KATA PENUTUP
Penyusun
14