Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Peristiwa Hijrah Umat Islam Pertama dan Proses Hijrah


Rasulullah di Madinah

Disusun oleh :

Kelompok 5
1. Muhammad Hasbi (22)
2. Muhammad Galang (20)
3. Putri Rismayanti P (28)

KELAS X KEAGAMAAN
MAN 1 BANTUL
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT karena berkat karunia, rahmat, dan
hidayah-Nya penyusunan makalah pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam yang berjudul “Peristiwa Hijrah Umat Islam Pertama Dan Proses
Hijrah Rasulullah di Madinah” ini dapat selesai dengan baik.

Kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan arahan dari Ibu Nurmi
Cahyaningrum M.Pd.I selaku guru mata pelajaran, serta pihak-pihak yang telah membantu
dan memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun para pembaca.
Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyusunan makalah yang lebih
sempurna ke depannya.

Bantul, 6 November 2021

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5

A. PERISTIWA HIJRAH UMAT ISLAM PERTAMA..........................................5


B. PROSES HIJRAH RASULULLAH DI MADINAH...........................................6

BAB III PENUTUPAN..........................................................................................................7

A. KESIMPULAN....................................................................................................7
B. SARAN................................................................................................................7

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebudayaan Islam periode nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam terbagi
menjadi 2 periode yakni periode Mekah dan periode Madinah periode Mekah, dimulai
dengan diangkatnya beliau menjadi nabi dan rasul, sedangkan periode Madinah
dimulai sejak hijrahnya Rasulullah dan kaum muslimin ke Madinah setelah lebih
kurang 13 tahun berdakwah di Mekah
Periode Mekah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdakwah menegakkan
tauhid dan dasar-dasar Islam karena kentalnya masyarakat Mekah dengan agama
nenek moyang mereka dan keengganan mereka meninggalkan sesembahan mereka
sehingga nabi shallallahu alaihi wasallam banyak mendapatkan ancaman dan siksaan
selama berdakwah di Mekah setelah perjuangan panjang lebih kurang 13 tahun
kemudian beliau memutuskan untuk hijrah ke Madinah pada periode Madinah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berhasil membangun dan membina masyarakat
Islam yang kuat. Hal itu itu disebabkan karena antusias masyarakat Madinah dalam
memahami memahami Islam yang diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabat yang
telah lebih dahulu masuk Islam.
Dalam hal ini, kelompok kami Insya Allah akan membahas secara ringkas dan
terbatas mengenai sejarah kebudayaan Islam periode nabi Muhammad shallallahu
alaihi wasallam.

B. Rumusan Masalah
1. Dimana hijrah pertama kaum muslimin?
2. Mengapa kaum muslimin kembali lagi ke negri habasyah untuk kedua kalinya?
3. Bagaimana proses hijrah nabi muhammad di madinah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami lebih dalam tentang hijrah umat islam.
2. Untuk memahami dakwah Rasulullah SAW periode Madinah.
3. Untuk memahami strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peristiwa Hijrah Umat Islam Pertama


Hijrah pertama yang dilakukan kaum Muslimin yaitu ke Negeri Habasyah, kini
dikenal sebagai Ethiopia, sebuah kerajaan di daratan Benua Afrika. Hijrah ini
dilakukan atas perintah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam demi
menghindari penyiksaan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum Quraisy.
"Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melihat apa yang menimpa para
sahabatnya dari siksaan, sementara Beliau mendapat perlindungan yang cukup dari
Allah Subhanahu wa ta'ala, kemudian juga dari pamannya Abu Thalib, dan Beliau
merasa tidak mampu memberikan perlindungan kepada mereka. Pada saat itulah Beliau
berkata kepada mereka, 'Seandainya kalian pergi ke Negeri Habasyah karena negeri itu
dipimpin oleh seorang raja yang tidak satu pun dari rakyatnya yang terzalimi dan bumi
itu adalah bumi yang aman. Tinggallah kalian di sana hingga Allah memberikan jalan
keluar kepada kalian dari apa yang menimpa kalian',"
Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

ْ ‫ َواَل تَ ْنقَ ِط َع التَّوْ بَةُ َحتَّي ت‬،ُ‫اَل تَ ْنقَ ِط ُع ْالهجْ َرةُ َحتَّي ت ْنقَ ِط ُع التَّوْ بَة‬
َ ‫َطلُ َح ال َّش ْمسُ ِم ْن َم ْغ ِربِها‬

"Hijrah tidak akan terputus hingga tobat terputus dan tobat tidak akan terputus kecuali
matahari terbit dari barat." (HR Abu Daud nomor 2479)
Saat itu Habasyah bukan negeri Islam, namun merupakan negeri kafir, tetapi
dapat dilihat bahwa orang kafir tidak satu tingkatan, ada yang baik, salah satunya yaitu
Habasyah. Setelah sampainya kaum Muslimin di negeri tersebut dan mendapat
perlindungan, para sahabat mencoba kembali pulang ke kampung halamannya di
Makkah. Namun, situasi keamanan Makkah ternyata belum aman, bahkan semakin
menjadi-jadi. Maka kaum Muslimin kembali lagi ke Negeri Habasyah untuk kedua
kalinya.
Jumlah sahabat yang hijrah kedua itu terdiri dari 80 orang. Dikarenakan
jumlahnya semakin banyak, orang-orang kafir Quraisy takut jika Islam menjadi besar
di Habasyah. Kemudian kaum Quraisy mengutus dua orang untuk menghadap Raja

5
Najasyi. Setelah sampai di Habasyah keduanya membawa hadiah khusus untuk Najasyi
dan hadiah untuk orang-orang di sekelilingnya. Kemudian meminta agar orang-orang
Islam ini dipulangkan ke Makkah dengan berkata bahwa orang-orang Islam tersebut
telah meninggalkan agama mereka dan orang-orang ini mencela Maryam.
Sebelumnya, pada tahun 9 Sebelum Tarikh Hijriah (613 M) atau tahun 7
Sebelum Tarikh Hijriah (615 M) telah ada peristiwa hijrah pertama dari kaum Muslim
yang disarankan Nabi Muhammad untuk menghindari penindasan dari kaum Quraisy di
mekkah dengan hijrah ke Ethiopia (Habasyah pada waktu itu), yang dipimpin oleh
seorang Raja kristiani, Najasyi. Muhammad sendiri tidak ikut dalam hijrah tersebut.
Pada tahun itu, pengikutnya melarikan diri dari suku Quraisy, yang mengirim utusan ke
Ethiopia untuk menjemput pulang ke jazirah Arab. Perpindahan baru yang dihadapi
berkembang menjadi pertentangan dan penganiayaan. Ketika Nabi Muhammad
SAW,dan para pengikutnya menerima undangan dari orang-orang Yatsrib, mereka
memutuskan untuk meninggalkan Mekkah.

6
B. Proses Hijrah Rasulullah Di Madinah
Informasi umat muslim melakukan hijrah terdengar sampai ke telinga para
penguasa Mekkah. Mereka khawatir kekuatan Umat Islam semakin kuat apabila pindah
ke tempat lain, lalu kemudian suatu hari datang menyerang mereka merebut kekuasaan
Mekkah. Oleh sebab itu, mereka hendak menggagalkan perkembangan Islam.
Ketika seluruh umat muslim telah keluar Mekkah, tinggal Nabi Muhammad
SAW dan Abu Bakar yang belum keluar dari Mekkah. Kaum kafir Quraisy berencana
menghentikan syiar Islam dengan membunuh Nabi Muhammad SAW. Pada suatu
malam, orang Quraisy hendak menghampiri rumah Nabi Muhammad SAW untuk
membunuhnya. Namun, sebelum itu terjadi, Nabi Muhammad SAW telah meminta Ali
bin Abi Thalib untuk pura-pura berbaring menggunakan mantelnya di Rumah Nabi
Muhammad SAW, dan kemudian pergi diam-diam ke rumah Abu Bakar. Sebelumnya
Abu Bakar telah menyiapkan dua ekor unta untuk mereka pergi ke Madinah. Namun,
Nabi Muhammad SAW lebih memilih cara lain untuk pergi ke sana.
Pada malam hari, Rasulullah dan Abu Bakar pergi bertolak ke arah selatan
menuju Gua Tsur, tempat persembunyiannya. Tidak ada seorang pun yang tahu tempat
persembunyian mereka kecuali Abdullah bin Abu Bakar, Aisyah dan Asma binit Abu
Bakar, serta Amir bin Fuhairah.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan rangkuman yang sudah kami paparkan di atas, kami dapat
menyimpulkan beberapa poin di antaranya :
1. Hijrah yang dilakukan umat Islam bukan hanya sekadar keinginan
semata, melainkan juga atas dasar perintah dari Rasulullah SAW
mengingat keadaan Makkah yang semakin tidak aman.
2. Orang kafir bukan berarti orang yang tidak berperikemanusiaan. Hal
ini terbukti dengan adanya Negeri Habasyah yang mau menolong dan
memberi perlindungan terhadap umat Islam.
3. Islam membawa pengaruh besar terhadap setiap golongan, terutama
golongan kaum Quraisy. Hal ini dibuktikan dengan ketakutan yang
amat besar dari kaum Quraisy kepada syiar Islam yang merajalela.
Mereka takut kalau nantinya Islam mampu mengubah kebiasaan-
kebiasaan mereka karena batin mereka sudah dipenuhi oleh hasrat
akan harta, jabatan, dan kekuasaan.

B. Saran
Menurut pendapat kami, hijrah Islam adalah salah satu dari
berbagai bentuk bukti nyata kekuasaan Allah SWT. Sebagai umat
muslim, kita seharusnya meneruskan perjuangan tokoh- tokoh terdahulu
untuk menyebarkan agama Islam. Terlebih kita adalah generasi muda,
generasi penerus bangsa. Sudah sepatutnya kita mulai memupuk
kepribadian yang sholih dan sholihah.
Kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh paling dasar adalah menjaga shalat. Dengan shalat, otomatis kita
akan terhubung oleh Allah. Terhubung dalam artian berkomunikasi antara
makhluk dan Sang Pencipta.

8
Selain itu, bisa juga dengan cara memanfaatkan media sosial yang
sudah familiar di sekitar kita untuk berbagai kebaikan. Misalnya dengan
menyebarkan informasi mengenai Islam dan dakwah-dakwah yang mana
diharapkan dapat diamalkan oleh sesama umat muslim supaya menjadi
pribadi yang lebih taat.

Anda mungkin juga menyukai