Dalam bab ini akan dijelaskan tentang keteladanan Rasulullah dalam membina umat pada periode
Madinah yang meliputi hijrah dan maknanya dalam perkembangan Islam, strategi dakwah pada periode
Madinah dan akhir dari perjuangan beliau.
KOMPETENSI DASAR
TUJUAN MODUL
Modul ini bertujuan memberi bekal pengetahuan kepada siswa tentang keteladanan Rasulullah dalam
membina umat pada periode Madinah dilengakapi dengan latihan soal dan tugas sehingga siswa mampu
mencapai tujuan pembelajaran secara mandiri baik secara individu maupun kelompok. Dengan petunjuk
penggunaan modul sebagai berikut :
1. Baca uraian materi pada tiap-tiap kegiatan dengan baik.
2. Kerjakan semua latihan dan tugas-tugas yang terdapat dalam modul.
3. Setelah mengerjakan secara tuntas tanyakan kunci jawaban kepada guru.
4. Catatlah bagian-bagian yang belum anda pahami kemudian diskusikan dengan teman anda atau
tanyakan kepada guru atau oang yang dianggap mampu.
5. Bila anda belum menguasai 75% dari kegiatan maka ulangi kembali langkah-langkah dengan seksama.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari pembelajaran ini anda diharapkan mempunyai kemampuan sesuai indikator di
bawah ini :
B. MATERI POKOK
Mudah-mudahan anda dapat mencapai kompetensi dasar ini, jangan lupa anda terus mengingat
pelajaran Modul ini karena akan behubunganya dengan Modul berikutnya.
Waktu yang disediakan 4 jam pelajaran termasuk menyelesaikan latihan-latihan atau tugas.
Peta Konsep
Periode Madinah
C. URAIAN MATERI
b. Tekanan-tekanan kaum Quraisy terhadap pengikut-pengikut Nabi SAW, dan terhadap diri Nabi
Muhammad
Tekanan kaum Quraisy terhadap Islam yang berat dan sudah meluas itu lebih ganas lagi
setelah mereka menerima berita Isra' dan Mi'raj. Tekanan Quraisy yang bertubi-tubi. Kehidupan
kaum muslimin di Mekkah yang makin hari makin terasa sempit geraknya, makin tersisih
pergaulannya, dihina, diludahi, bahkan ada yang diikat badan terus diseret kuda yang dilarikan
dan lain-lain siksaan. Lebih-lebih terhadap kaum muslimin yang tidak mempunyai sanak
keluarga yang berani membela. Kaum Quraisy berbuat demikian bermaksud agar kaum
muslimin keluar dari Islam dan kembali menyembah berhala.
Demikian pula Rasulullah SAW. masih terus diejek, dihina dan kalau bisa dibunuh mereka.
Waktu memberitakan tentang Isra' dan Mi'raj didengar oleh Abu Jahal apa kata dia : "Hai
Muhammad, kamu itu ada-ada saja, sudah gilakah kamu !". Sewaktu Muthim bin Adi mendengar
berita Isra' dan Mi'raj itu, dia berkata : "Hai Muhammad, saya tidak akan percaya lagi pada
omonganmu, dan demi Latta dan Uzza, saya sekarang keluar dari Islam. Dan masih banyak lagi
hinaan kepada Rasulullah SAW.
Kaum musryik Quraisy berusaha membunuh Nabi. Kaum musryik Quraisy makin hari
makin mengetahui bahwa kaum muslimin di Mekkah banyak yang hijrah ke Madinah. Maka
kekejaman mereka dipusatkan ke arah diri Nabi Muhammad SAW. Yang saat itu masih tinggal di
Mekkah.
Pada suatu ketika Abu Jahal cepat-cepat mengumpulkan kawan-kawan di suatu tempat
yang bernama Darrun Nadwah (tempat pertemuan) yang terletak di dekat Masjidil Haram. Di
sana dikumpulkan sejumlah 12 wakil suku Quraisy, kecuali Bani Hasyim. Sebab Bani Hasyim
adalah kaum kerabat yang menurunkan Rasulullah SAW.
Dalam perundingan yang tertutup itu memutuskan, bahwa mereka telah sepakat akan
membunuh Nabi Muhammad SAW pada suatu malam yang telah ditentukan, dan itu merupakan
puncak usaha mereka di Mekkah.
Yang ditugaskan untuk membunuh ialah para pemuda 12 orang wakil dari suku Quraisy
yang dipimpin oleh Suraqah, dengan janji akan mendapat hadiah 1000 ekor unta bagi siapa
yang dapat membunuh Nabi Muhammad SAW.
Yang hadir dalam pertemuan itu usianya sudah 40 tahun ke atas, yaitu antara lain :
Uthbah bin Rubiah, Thuaimah bin Adi, Abu Sofyan bin Harb, Abu Jahal bin Hisyam, Abu Lahab
dan lain-lain. Tidak ada orang-orang keturunan Hasyim dan Abdul Muthalib kecuali Abu Lahab.
Mereka memutuskan untuk membunuh Rasulullah SAW. sudah diperhitungkan dengan
sebaik-bainya dan bertujuan :
- Supaya tidak ada kelanjutan penyiaran Islam.
- Agar persukuan kabilah-kabilah Arab dapat dibina lagi yang berdasar adat Jahiliyah.
- Menyelamatkan berhalanya dan kekuasaannya.
- Agar orang-orang Islam yang hijrah ke Habsyi dan Ke Madinah segera kembali ke Mekkah.
Artinya : "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu.
Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik
Pembalas tipu daya. ''. (QS. Al-Anfal : 30).
Setelah menyampaikan wahyu itu Jibril berkata : "Hai Rasulullah ! Janganlah engkau tidur
malam ini di atas tempat tidur engkau yang telah biasa engkau tidur diatasnya dan sesungguhnya
Allah menyuruh engkau supaya berangkat hijrah ke Madinah".
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar malam itu tidur ditempat
tidur Nabi dan memakai selimut beliau, serta keesokan harinya agar Ali mengurusi semua barang-
barang yang berada di rumah beliau. Malam itu Rasulullah meninggalkan rumah beliau yang sedang
dikepung pemuda Quraisy. Nabi melemparkan pasir dihadapan mereka, sehingga mereka tidak
mengetahui jejak beliau. Maka mereka tetap mengepung rumah Nabi hingga waktu shubuh, karena
menyangka bahwa Rasulullah masih berada di dalam rumah. Rasulullah menuju rumah Abu Bakar,
terus bersama-sama Abu Bakar meninggalkan Mekkah hijrah ke Madinah. Nabi SAW berlindung di
gua Tsur. Rasulullah saw beserta Abu Bakar malam terus berjalan menuju ke Gua Tsur. Di dalam
gua itulah beliau berlindung dari kekejaman kaum Quraisy. Sementara itu pemuda-pemuda Quraisy
yang mengepung rumah Nabi itu sampai pagi waktu shubuh. Mereka tercengang penuh kecewa,
setelah mengetahui, bahwa yang tidur semalam itu adalah Ali bin Abu Thalib. Waktu itu ditanya
mereka, Ali menjawab bahwa Rasulullah sudah hijrah ke Madinah. Kemudian mereka serentak
mengendarai kudanya mengejar mencari Nabi. Di sekitar gua Tsur itu pagi harinya sudah banyak
orang menggembala kambing, diantara para penggembala kambing itu adalah pembantu Abu Bakar
yang bernama Amir bin Fuhairah. Orang itulah yang berusaha menyelamatkan beliau di gua Tsur.
Dia berusaha menghilangkan bekas tapak kaki Rasulullah dan Abu Bakar dengan menggiring
kambingnya ke tempat-tempat yang dilalui beliau sehingga bekas tapak kaki itu hapus terinjak-injak
oleh kambing-kambing itu. Kalau hari sudah malam dia memeras susu dan menyembelih
kambingnya terus dimasak untuk dihidangkan kepada Nabi dan Abu Bakar.
Pemuda-pemuda Quraisy yang ganas itu sesampai di gua Tsur penuh rasa keraguan. Mereka
bertanya kepada penggembala kambing, dijawabnya : " Tidak tahu Muhammad". Mereka mencari
bekas tapak kaki, satupun tidak kedapatan. Mereka melihat mulut gua Tsur penuh sarang labah-
labah dan banyak burung-burung yang berkicau di sana. Oleh karena itu mereka kembali ke Mekkah
dengan tangan hampa dan penuh kekecewaan. Di dalam gua itu Rasulullah dan Abu Bakar hingga
tiga hari tiga malam. Putera-puteri Abu Bakar yang bernama Abdullah dan Asna pernah meninjau
kedua tokoh itu di gua Tsur tersebut. Setelah tiga malam itu Rasulullah keluar dari gua Tsur dan
meneruskan perjalanan hijrah ke Madinah.
Perjalanan Rasulullah dari gua Tsur itu ketahui oleh pemuda-pemuda Quraisy. Kemudian mereka
kejar, tetapi setelah mereka dekat Rasulullah kuda yang dikendarai oleh Suraqah itu jatuh, maka
terlemparlah Suraqah dari punggung kudanya, jatuh mengaduh kesakitan.
Melihat peristiwa itu Rasulullah terus menyaksikan, setelah mengetahui duduk perkaranya mereka
diampuni kesalahannya dan mereka disuruh kembali pulang ke Mekkah.
Rasulullah meneruskan perjalanan, sesampai di kota Quba beliau beristirahat dan mendirikan
masjid yang pertama kali di sana. Keadaan masjid yang baru di bangun itu masih sederhana
sekali.Masjid Quba itu di dalam Al-Qur'an disebut "Masjid Taqwa".
Menyambut kedatangan Nabi SAW di Madinah. Perjalanan Rasulullah dari Quba ke Madinah
berkendaraan unta dan dikawal 100 orang bersenjata lengkap. Dalam perjalanan itu kaum muslimin
istirahat di lembah Ranuna pada perkampungan Bani Salim untuk beribadah shalat jum'at yang
pertama kali pada jaman Nabi SAW. Atas karunia dari Allah sampailah Rasulullah di Madinah
dengan mendapat sambutan yang gembira ria. Para penduduk Madinah bersyair-syair melagukan
lagu gembira yang artinya : "Selamat datang Nabi. Selamat datang Rasul Allah, telah terbit bulan,
cahaya yang engkau bawa dapat membawa penerangan kepada kami ".
Unta Rasulullah ditarik-tarik orang banyak, agar beliau suka bertempat dirumah mereka.
Karena sulitnya melayani orang banyak. maka Nabi bersabda "Lepaskan tali untaku, dimana untaku
berhenti, dan dirumah itulah tempatku". Dan akhirnya beliau sementara waktu menetap dirumah
seorang sahabat Abu Ayyub namanya. Sedang shahabat-shahabat Muhajirin juga sudah mendapat
tempat tinggal dan makan yang cukup yang disediakan oleh shahabat Anshar. Kemudian ada dua
orang anak yatim bernama Sahal dan Suhail mewakafkan tanahnya. Pada kemudian hari di atas
tanah wakaf itulah didirikan masjid Madinah (masjid An-Nabi) seperti dapat kita lihat hingga
sekarang. Disebelah timur masjid didirikan rumah untuk Nabi beserta isteri beliau.
Hijrah Nabi SAW sebagai permulaan tahun Hijrah. Peristiwa hijrahnya Rasulullah saw adalah
merupakan kejadian yang sangat penting di dalam perkembangan agama Islam. Saat itu merupakan
titik tolak yang sangat menentukan adanya perubahan peralihan di dalam kemajuan Islam.
- Di Madinah agama Islam mendapat dukungan yang nyata.
- Perhatian Nabi SAW. mulai mengarah pada pembangunan masyarakat Negara yang tidak terlepas
dari pembangunan akhlak orang-orangnya.
- Di Madinah agama Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan sewaktu-waktu akan
mendapatkan kemenangan yang gemilang.
Oleh karena pentingnya hijrah Nabi SAW. dari Mekkah ke Madinah itu, maka tahun
kejadiannya diangkat dijadikan "Dasar permulaan perhitungan tahun Islam", dengan dasar
perhitungan perjalanan bulan. Dimulainya bulan yang pertama adalah "Asura", sedang yang terakhir
adalah bulan "Dzulhijah".
Tahun hijrah itu dipergunakan sebagai tahun perhitungan dalam Islam secara resmi oleh
pemerintah Khalifah Umar bin Khathab pada tahun (13 - 23 H = 634 - 644 M).
2) Perang Sawiq
Adanya kekalahan di Badr itu Abu Sufyan dengan sebesar pasukannya mengadakan
pembalasan merampok di tepi kota Madinah dengan membinasakan pohon dan buahnya serta
membunuh dua orang Islam yang tak berdosa. Rasulullah mengetahui peristiwa itu terus mengejar
mereka. Kemudian mereka lari tunggang-langgang dengan membuang bekal makanannya Sawik
(terbuat dari tepung kurma dan gula), agar ringan beban kudanya untuk cepat lari.
Sewaktu Rasulullah kembali pulang dari pengejaran itu istirahat di bawah pohon disergap
oleh Da'sur dengan pedang terhunus bermaksud akan membunuh. Dia dengan sombong menyeru :
Siapakah yang dapat menyelamatkan kau dari pedangku ini. Jawab Nabi : Allah. Dasur
mendengar sepatah kata jawaban Allah dari Nabi itu seluruh badannya menjadi gemetar sehingga
pedang ditangannya jatuh. Pedang itu diambil Nabi terus diacungkan dihadapan kepala Du'sur
dengan menyeru : Siapa yang menjaga kamu dari pedang ini ! Jawabnya : Tidak ada ! Kemudian
pedang dikembalikan oleh Rasulullah kepada Du'sur. Mengetahui budi Rasulullah itu, seketika dia
terus masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat.
D. RANGKUMAN
Keteladanan Rasulullah SAW dalam membina Umat Periode Madinah
1. Momentum bersejarah dimulainya periode Madinah adalah hijrah Rasulullah
SAW ke Madinah yang mempunyai makna penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Islam.
2. Strategi dakwah Rasulullah SAW sesampainya di Madinah adalah dengan
mengambil langkah-langkah sebagai berikut ; membangun masjid, mempersaudarakan Muhajirin
dan Anshar, membuat perjanjian dengan non Muslim, meletakkan dasar berdirinya negara
Madinah, dan mengembangkan Islam ke berbagai wilayah.
3. Keberhasilan Rasulullah dalam berdakwah dapat dibuktikan dengan
perubahan positif bangsa arab baik dalam bidang agama, moral, sosial, politik, ekonomi, budaya
dan sebagainya.
4. Rahasia keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdakwah secara eksternal
adalah karena Allah senantiasa melidungi, membimbing beliau, sedang secara internal adalah
karena kecerdasan dan kepemimpinan, serta ketinggian akhlaq dan keluhuran budi pekerti beliau.
5. Peninggalan Rasulullah SAW bukanlah harta yang berlimpah, tapi berupa
kitabullah Al Quran dan Al Hadits/ As Sunnah yang harus kita pegah teguh sebagai pedoman
hidup.
2. Pemimpin musyrik yang akan membunuh Rasulullah ketika hijrah ke Madinah ialah :
a. Abu Jahal
b. Suraqah
c. Muthim
d. Abu Sufyan
e. Abu Qathadah
3. Dalam perjalanan hijrah Nabi saw bersembunyi di :
a. Lembah Ranuna
b. Gua Tsur
c. Kota Quba
d. Gua Hira'
e. Tursinah
4. Hijrah Nabi saw bertepatan pada tanggal :
a. 28 Juni 610 H.
b. 28 Juni 622 H.
c. 28 Juni 571 H.
d. 28 Juni 632 H.
e. 28 Juli 632 H.
5. Perintah hijrah itu berlaku :
a. Hanya masa hidup Nabi SAW
b. Sampai sekarang
c. Masa hidup 25 Rasul
d. Sampai akhir jaman
e. Hanya sesaat saja
6. Yang menentukan berlakunya tahun Hijrah ialah :
a. Rasulullah SAW.
b. Khalifah Abu Bakar
c. Khalifah umar
d. Khalifah Utsman.'
e. Khalifah Ali bin Abi Thalib
7. Hamzah paman Nabi gugur dalam perang :
a. Perang Uhud
b. Khaibar
c. Ahzab.
d. Badr.
e. Hunain
8. Yang memimpin Perutusan Nabi ke Mesir ialah :
a. Huzaifah AS Sahamy
b. Al Ala bin A1 Khadlamy
c. Amr bin Ash
d. Khatib bin Abi Balta'ah Al Lakhmy.
e. Ubay bin Kaab
9. Yang dimaksud "Tiang tua Kebesaran Islam" ialah :
a. Muhajirin
b. Muhajirin dan Anshar.
c. Anshar
d. Khulafaur Rasyidin.
e. Tabiin
10. Masjid tertua sepanjang Sejarah Islam ialah :
a. Masjid Al Haram
b. Masjid Madinah
c. Masjid Quba
d. Masjid Kuffah.
e. Masjid Apung
20. Ayat yang menyatakan bahwa agama Islam itu telah sempurnakan ialah :
a. QS. Maidah : 1-3.
b. QS. Maidah : 3
c. QS. Maidah : 3-5.
d. QS. Maidah : 5.
e. QS. Al Alaq : 1-5
21. Nabi Muhammad SAW wafat pada :
a. 12 Juni 632 M.
b. 12 Rabiul Awwal 10 H.
c. 12 Rabiul Awwal 11 H.
d. 8 Juni 633 M.
e. 12 Rabiul Tsani 632 H.
22. Hijrah Nabi SAW yang membawa perkembangan Islam terletak di :
a. Di Mekkah.
b. Di Jerusalem.
c. Di Madinah.
d. Di Kufah.
e. Di Thaif
23. Timbulnya kaum murtad, nabi palsu dan golongan ingkar zakat itu akibat dari :
a. Tidak adanya persatuan
b. Wafatnya Nabi SAW.
c. Kedangkalan Islam.
d. Khalifah Abu Bakar tidak cakap
e. Godaan dari kaum kafir Quraisy
24. Bangsa Arab sebelum Islam diceritakan oleh Allah SWT; sebagai bangsa pedagang, sebagaimana
Firman yang tercantum dalam Al-Qur'an, surat :
a. A1 Maidah :103.
b. Quraisy : 2
c. Al A'raf : 70.
d. Az Zumar : 3.
e. Al Ala : 5
25. Penilaian Al-Qur'an terhadap bangsa Arab sesudah Islam, sebagai orang-orang yang mendapat
kemenangan, tercantum dalam Al-Qur'an surat :
a. A1 Harsy : 8.
b. A1 Harsy : 9.
c. Al Taubah : 20.
d. Al Taghabun :12
e. Al Mulk :14
Uraian
Jawablah dengan singkat dan jelas.
1. Jelaskan apa arti penting hijrah ke Madinah ?
2. Langkah apakah yang dilakukan oleh Rasululullah setelah berhasil hijrah ke Madinah ?
3. Bagaimana proses pendirian negara Madinah ?
4. Apakah isi Deklarasi Madinah (1 H = 622 M) ?
5. Apa sebab diperbolehkannya perang dalam Islam ?
6. Bagaimana kisah perang Badar ?
7. Sebutkan bukti keberhasilan Rasulullah SAW. dalam berdakwah pada periode Madinah !
8. Apakah rahasia kesuksesan Rasulullah SAW. dalam berdakwah ?
Tugas Individual
1. Ceritakan kembali Sejarah Dakwah Rasulullah SAW di Madinah dengan peta konsep !
2. Buatlah analisis Strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah, berilah tanggapan !
Internalisasi Nilai
Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu
dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang tersedia dan berikan alasannya !