Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Anggota :

1. Baiq Evana Tita (07)


2. Fadiah Syarafina (14)
3. Meilosita Hasanah (24)
4. Mahreza Isna Putri (22)
5. Nurul Falah Maharani (27)
Madinah berada di wilayah di kekuasaan pemerintahan kerjaan arab saudi,terletak sekitar 160km
dari laut merah dan pada jarak kurang lebih 350m sebelah utara dari mekah.Kondisi tanah
madinah dikenal subur sehingga banyak terdapat wasis untuk tanah pertanian.penduduk kota ini
memiliki mata pencharian bertani,berdagang,dan berternak sebelum nabi hijrah ,madinah
disebut yatsrib.sebelum islam datang terdapat dua suku bangsa yaitu bangsa arab dan yahudi
persoalan yang dihadapi masyarakat yatsrib waktu itu adalah tidak adanya kepemimpinan yang
membawahi semua penduduk yatsrib.akibatnya,perang antar suku pun sering terjadi kota yatsrib
sesudah rasullullah hijrah menjadi pusat islam dan terkenal dengan nama madinah/al-madinah
al-munawarah. Dengan hijrahnya beliau kemadinah komposisi penduduk disana terdiri atas 3
kelompok.

Kelompok pertama adalah kaum muhajirin, yang merupakan kaum muslimin pindahan dari
mekah.

Kelompok kedua kaum anshar yang merupakan penduduk asli madinah yang masuk islam.

Kelopok ketiga kaum yahudi yng merupakan orang orang di jazirah arab yanag bertahan dan
beratahap berakhir karna sikap dan perbuatannya kepada nabi muhammad asw.

B.KESEPAKATAN DALAM PERJANJIAN AQOBAH

Perjanjian aqobah satu terajadi pada tahun ke-12 .pada saat itu 12orang laki laki dari suku
khazraj dan aus madinah datang kepada rasullullah di mekah. Mereka menyatakan diri masuk
islam dan berjanji tidak akan menyekutukan allah dengan sesuatu apa pun,tidak akan mencuri
,berzina, atau membunuh anak anak kami,tiada akan ada fitnah menfitnah,dan tidak akan
mendurhakai muhammad dengan sesuatu yang tidak kami ingini.lalu orang orang madinah
mudah masuk islam karena sudah pernah mendengar ajaran taurat dari kaum yahudi,yaitu
tentang hari kebangkitan,balasan terhadap perbuatan manusia,dan nabi yang terakhir

Perjanjian aqobah dua terjadi 1 tahun kemudian pada saat itu ada 75orang dari suku khazraj
mengahadap

Rasullullah,kali ini mereka sangat mengharapkan agar rasullullah hijrah kemadinah. Lalu
baiatul aqobah dua berisi kesangupan mereka untuk masuk islam dan berjanji

1.Akan selalu mendengar dan mentaati nabi muhammad asw

2.Menafkahkan harta,baik dalam keadaan mudah maupun sulit

3.Melakukan amal makruf nahi mungkar

4.Tetap tabah menghadapi cobaan kaum kafir

5.melingdungi nabi muhamad asw dan menjamin keamanan beliau sebagaimana membela dan
melindungi keluarga mereka sendiri hingga titik darah penghabisan.
C. KAUM MUSLIMIN DAN RASULULLAH SAW. BERHIJRAH KE MADINAH

Hijrah yang dilakukan kaum muslimin ke Madinah berlangsung secara bertahap, yaitu
sendiri-sendiri atau dalam kelompok kecil. Tujuannya untuk menghindari kecurigaan kaum
musyrik Quraisy. Sedikit demi sedikit kaum muslimin segera meninggalkan Mekah, sedangkan
Rasulullah masih tetap tinggal di Mekah. Setelah turun wahyu Surah an-Nisa ayat 100,
Rasulullah ditemani Abu Bakar as-Shiddiq selanjutnya menyusul ke Madinah, setelah selamat
dari kepungan orang-orang kafir yang ingin membunuh beliau di rumahnya.

Perjalanan hanya dilakukan pada malam hari dan menghindar dari jalan umum. Akhirnya,
Nabi Muhammad tiba di Quba yang jaraknya sekitar 5 km dari Madinah, pada hari senin 8
Rabiul Awal atau 20 September 622 M setelah berjalan selama tujuh hari. Di tempat ini beliau
menetap selama empat hari, beliau juga mendirikan masjid yang diberi nama Masjid Quba.

D. SIKAP MASYARAKAT MADINAH TERHADAP DAKWAH RASULULLAH

Sikap masyarakat Madinah mudah menerima dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah saw.
Bahkan, sebelum Rasululah SAW. hijrah ke Madinah, sebagian penduduk kota tersebut telah
memeluk Islam. Setelah itu, mudahnya masyarakat Madinah menerima Islam disebabkan
keadaan masyarakat Madinah yang banyak bersinggungan dengan kelompok agama lain seperti
Yahudi, yang telah mengenal ajaran ketuhanan. Masyarakat Madinah tidak lagi asing dengan
ajaran agama. Misalnya Allah, hari akhir, surga, ataupun neraka. Dengan demikian, mereka pun
menjadi lebih mudah dalam menerima ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Yaitu Islam.

Alasan lain yang menyebabkan masyarakat Madinah mudah menerima dakwah karena
terjadinya silang sengketa di antara masyarakat Arab Madinah, khususnya suku terbesarnya,
yaitu Khazraj dan Aus. Silang sengketa tersebut memang sengaja diembuskan oleh kaum Yahudi
Madinah. Tujuannya agar suku Arab menjadi terpecah belah, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan kelompoknya, setelah nerlangsungnya perjanjian Aqabah mereka baru
menyadarinya sehingga berhasil meredakan persengketaan di antara masyarakat Arab Madinah
selama ini. Oleh karena itu, mereka dengan hati terbuka bersedia menjadi pengikut Rasulullah
saw.

E. KEJADIAN PENTING PADA PERIODE MADINAH

1. Turunnya perintah hajad

Setelah hijrah berlangsung, syariat jihad diturunkan dan kaum muslimin diizinkan untuk
melakukan perang, syariat ini diturunkan dalam rangka untuk mengamankan dan memelihara
dakwah dari bahaya yang mengancam serta menghilangkan penghalang sampainya dakwah
kepada orang yang ingin masuk islam sehingga mereka tidak khawatir atau takut untuk memeluk
agama ini.

Setelah turun perintah jihad, umat islam dibagi menjadi 3 kategori:


• Ahlu shulh wa hudnah

• Ahlu harb

• Ahluzimmah

2. Dakwah dengan mengirim Duta dan Surat

Langkah pertama yang diambil Rasulullah saw. Adalah mengutus duta ke Romawi, Persia,
Syam, Bahrain, dan Yaman. Masing-masing duta diimanahkan untuk menyampaikan surat dari
Rasullah saw. Yang isinya adalah mengajak raja, pembesar, dan rakyat negeri tersebut agar
memeluk islam

3. Nabi dan peperangan

Hal-hal yang ditemukan di saat peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah:

• Sebagian penguasa yang mendapat surat dari Nabi Muhammad saw. Melakukan proteksi
terhadap sampainya dakwah ke rakyat yang mendomisili di negara tersebut.

• Tidak bisa dipungkiri bahwa Rasulullah saw. Adalah panglima perang dan memiliki
kepiawaian lebih di bidang ini.

• Peperangan yang terjadi membawa dampak yang begitu besar, antara lain mewujudkan
keamanan dan kedamaian, memadamkan api fitnah, dan mematahkan kekuatan musuh.

• Peperangan pada zaman Nabi Muhammad saw. Berhasil mencetak kader-kader pemimpin
tangguh sepeninggal beliau.

• Melalui perang beliau mengubah citra perang pada zaman jahiliah.

F. STRATEGI DAKWAH ISLAM RASULULLAH SAW. DI MADINAH

1. Mendirikan masjid

Setibanya dimadinah, yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Adalah mendirikan masjid dengan
alasan untuk mempersatukan umat muslimin. Tidak hanya dilakukan untuk shalat, masjid juga
digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain yang diperlukan umat seperti, menjadi pusat
perencanaan kegiatan masyarakat, pusat latihan dan pendidikan dari Rasulullah saw., dan tempat
mengadili perkara-perkara yang diselesaikan oleh Rasulullah saw. Masjid yang pertama kali
dibuat adalah Masjid Nabawi.

2. Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar

Penduduk Madinah yang menyambut kehadiran Rasulullah saw. Disebut kaum Anshar dan
kaum muslimin yang hijrah dari Mekkah ke Madinah disebut kaum Muhajirin. Kaum Anshar
mengetahui bahwa sebagian kaum Muhajirin tidak membawa harta bendanya ketika berhijrah
sehingga kaum Anshar bersedia membagi tempat tinggal, pekerjaan, dan pakaian. Dasar
persaudaraan yang dibangun Rasulullah saw. Adalah Ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan
yang didasarkan pada agama islam guna menggantikan Ukhuwah Qaumiyah, atau persaudaraan
yang di dasarkan pada kesamaan suku.

3. Menciptakan perdamaian Antarsuku

Sebelum Rasulullah saw. Hijrah ke Madinah, suku Aus dan Khazraj terlibat dalam pertikaian.
Pertikaian antara kedua suku ini telah berlangsung lama dan belum ada penyelesaiannya. Ketika
Rasulullah saw. Datang ke Madinah, pertikaian antarsuku di Madinah dapat dikikis, khususnya
suku besar. Aus dan Khazraj. Rasulullah saw. Terus menjaga pertikaian tersebut.

4. Memprakarsai perjanjian piagam Madinah

Untuk menjamin hak-hak dan kewajiban setiap penduduk Madinah, Rasulullah saw.
Memprakarsai penyusunan piagam perjanjian yang disebut Piagam Madinah. Dengan piagam ini,
semangat toleransi antarmasyarakat Madinah terwujud.

Pokok-pokok ketentuan Piagam Madinah:

• Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi,
keagamaan, dan politik.

• Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama.

• Seluruh penduduk Madinah yang terdiri atas kaum muslimin, Yahudi, dan orang-orang
Arab yang belum masuk islam sesama mereka hendaklah saling membantu dalam bidang
moral dan material.

• Rasulullah saw. Adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah.

5. Menggalang kekuatan untuk mempertahankan agama

Sebenarnya dakwah islam banyak dilakukan dengan cara lemah lembut, namun ternyata masih
mendapat tantangan dan hambatan dari sebagian kelompok, bahkan kaum Yahudi secara terang-
terangan melanggar Piagam Madinah dan bersekutu dengan kaum kafir Quraisy. Oleh karena itu,
Rasulullah saw. Terpaksa membela diri mempertahankan islam dengan meladeni mereka
berperang.

Peperangan tersebut adalah:

a) Perang Badar
Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama antara umat islam dengan musuhnya, yaitu
kaum kafir Quraisy. Peperangan tersebut terjadi pada tanggal 13 Maret 624 M atau 17 Ramadhan
2 H yang berlangsung di Badar.

b) Perang Uhud

Perang Uhud ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah terjadinya Perang Badar,
tepatnya pada tanggal 22 Maret 625 M di dekat bukit Uhud.

c) Perang Khandaq

Perang Khandaq disebut juga dengan pertempuran al-Ahzab atau pengepungan Madinah. Karena
pada bulan Syawal 5 H / 627 M terjadi pengepungan di Madinah utara, yang di pelopori oleh
Bani Nadzir dan kaum kafir Quraisy. Pengepungan ini berlangsung kurang lebih selama 27 hari.

d) Fathu Makkah (penaklukan Mekah)

Pada tahun ke-6 H, Rasulullah saw. Dan kaum muslimin bermaksud menunaikan ibadah haji ke
Mekah. Berangkatlah beliau beserta 1.000 kaum muslimin menuju mekah. Setelah sampai di
Hudaibiah, Rasulullah saw. Berhenti dan bermusyawarah untuk menentukan langkah
selanjutnya. Maka diutuslah Utsman Bin Affan menemui kaum Quraisy dengan maksud
menjelaskan kedatangan kaum muslimin di Mekah. Akan tetapi,Utsman ditahan oleh kaum
Quraisy dan terdengan kabar ia dibunuh. Mendengar hal tersebut, Rasulullah saw. Dan kaum
muslimin bersumpah setia akan perang sampai titik darah penghabisan. Sumpah itu dikenal
dengan Baiatur Ridwan.

G. MASA AKHIR DAKWAH RASULULLAH SAW.

1. Melaksanakan Haji Wada’

Setelah tugas dakwah hampir berakhir dan Mekah sudah berada dalam pangkuan islam, pada
bulan Dzulhijjah tahun 10 H, Rasulullah saw. Melaksanak ibadah haji, yang pertama dan
terakhir. Haji ini dikenal dalam sejarah dengan haji Wada’ yang berarti perpisahan.

2. Mengirim ekspedisi ke Romawi

Rasulullah saw. Mengirimkan pasukan di bawah komando Usamah Bin Zaid, pasukan ini
diberangkatkan menuju wilayah Balqa’ dan Darum di Palestina dengan tujuan untuk menakut-
nakuti Romawi dan untuk mengembalikkan kepercayaan di hati masyarakat Arab yang tinggal di
perbatasan. Ekspedisi ini adalah ekspedisi terakhir Rasulullah saw. . Setelah ekspedisi tersebut
Rasulullah saw. Menderita demam selama 13 hari atau 14 hari, mulai 12 Safar tahun 11 H.

• Pada hari rabu, lima hari sebelum meninggal, suhu badan beliau meningkat dan sakitnya
bertambah parah
• Pada hari kamis, empat hari menjelang wafat, beliau memberikan 3 wasiat.

• Pada hari sabtu dan ahad, beliau merasakan sakit yang agak ringan.

• Pada hari ahad, sehari sebelum wafat, beliau memerdekakan budak-budak lelakinya,
menyedekahkan tujuh dinar dari harta yang dimiliki, dan menghibahkan senjata-
senjatanya kepada kaum muslimin.

• Hari senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 11 Hijriah sakit beliau semakin parah dan beliau pun
menghembuskan nafas terakhirnya dan kembali kepada Kekasihnya Yang Mahatinggi,
yaitu Allah Swt.

H. HIKMAH SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW. PERIODE MADINAH

1. Terjalinnya persaudaraan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Muhajirin dan Anshar.

2. sikap menjaga persatuan dan saling menghormati antarsesama pemeluk agama.

3. Menumbuhkembangkan sikap gotong-royong antara yang kuat dan yang lemah, yang
kaya dan yang miskin agar umat islam menjadi satu dan kuat.

4. Memahami bahwa umat islam harus berpegang pada aturan Allah Swt.

5. Memahami dan menyadari bahwa kita wajib menjalin hubungan yang baik dengan Allah
Swt. Dan dengan sesama manusia.

6. Menjadikan perjuangan Rasulullah sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam


menyiarkan islam berdasarkan peraturan Allah Swt. (Al-Qur’an).

I. SIKAP DAN PERILAKU MENELADANI DAKWAH RASULULLAH SAW. PERIODE


MADINAH

1. Mencintai Rasulullah saw. Dengan melaksanakan Al-Qur’an dan sunah.

2. Melakukan sosialisasi sunah Nabi, seperti gemar menafkahkan harta pada pada saat
lapang maupun sempit, menahan amarah, memaafkan kesalahan orag lain, dan tolong-
menolong dalam kebaikan.

3. Gemar membaca buku, termasuk buku sejarah, khususnya sejarah Nabi Muhammad saw.
Dan para sahabatnya.

4. Memelihara silaturahmi dan rukun sesama manusia, khususnya sesama umat islam.

5. Mempelajari dan memahami Al-Qur’an dan hadis-hadis sahih serta mengaplikasikan


pesan-pesan yang terdapat di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid), yaitu dengan membersihkan dan
mengisinya dengan kegiatan shalat berjama’ah, pengajian/diskusi, atau kegiatan lainnya
yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai