Anda di halaman 1dari 3

4 Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah yang

melahirkan Pengikut Setia

Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW sebagai strategi dakwah
Madinah.
- Sejarah dakwah Rasulullah SAW terbagi ke dalam dua periode, yakni Mekah dan Madinah.
Semasa di Madinah, ada sejumlah strategi dakwah Rasulullah SAW yang diterapkan
kepada masyarakat.
Perjuangan dakwah periode Madinah yang dilakukan Rasulullah SAW tidaklah mudah. Di
tempat baru semasa hijrah ini, tak sedikit fitnah didapati Rasulullah SAW selama
menyebarkan ajaran Islam.
Isra Miraj, Saat Nabi Muhammad SAW Diberi Hadiah Allah SWT
Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam yang disusun oleh Abu Achmadi dan
Sungarso, ketidaksukaan Yahudi, kebencian kaum munafik, dan permusuhan kaum Quraisy
kerap kali menimbulkan perseteruan yang berujung pada peperangan di masyarakat
Madinah.
Berbagai persoalan semasa berdakwah di kota yang dulu dikenal dengan Yatsrib ini berhasil
diatasi oleh Rasulullah SAW. Pada puncaknya, beliau berhasil menaklukkan Kota Madinah
dan menjadikannya bagian dari wilayah kekuasaan Islam.
Gambaran Penduduk Madinah
Mayoritas penduduk Madinah merupakan para pendatang yang bermukim di wilayah
tersebut. Mereka terdiri dari dua kelompok besar, yaitu Arab dan Yahudi. Bangsa Arab
bermigrasi dari wilayah selatan. Sedangkan, bangsa Yahudi datang dari wilayah utara.
Di antara kedua kelompok tersebut, bangsa Arab lebih mendominasi wilayah Madinah.
Mereka terdiri dari dua kelompok besar, yaitu Bani Aus dan Bani Khazraj. Walaupun dari
bangsa yang sama, kedua kelompok tersebut sering terlibat dalam pertikaian dan
peperangan untuk berebut kekuasaan di Madinah.
Sementara itu, bangsa Yahudi lebih dikenal sebagai kelompok yang sombong. Mereka
menganggap kelompoknya sebagai bangsa pilihan Tuhan.
Kedua kelompok yang mendiami Madinah ini saling berebut pengaruh dan kekuasaan.
Bahkan, keduanya saling mengancam untuk berperang dan saling usir dari Madinah.
Mengenal Teori Gujarat dan Sejarah Islam Masuk ke Indonesia dari India
Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah
Kedatangan Rasulullah SAW di Madinah pada 12 Rabi'ul Awwal tahun pertama Hijriah
merupakan awal dari dimulainya dakwah. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam yang
disusun oleh Bachrul Ilmy, setidaknya ada empat substansi dakwah pada periode Madinah.
Keempatnya adalah pembinaan akidah, ibadah, dan mu'amalah kaum muslim, pembinaan
ukhuwah atau persaudaraan untuk menyatukan kaum muslim, pembinaan kader-kader
perjuangan untuk mempertahankan wilayah dakwah, dan memetakan pertahanan dan sosial
untuk menjaga stabilitas Madinah.
Dalam perjalanannya, ajaran Islam yang disampaikan Rasulullah SAW lebih mudah diterima
oleh bangsa Arab. Sebab, mereka sebelumnya telah memahami agama-agama ketuhanan.
Pada akhirnya, Rasulullah SAW berhasil menaklukkan Madinah dan memiliki pengikut yang
setia untuk sama-sama menyembah Allah SWT.
Berikut strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah hingga akhirnya membawa
keberhasilan:
1. Membangun Masjid sebagai Pusat Kegiatan Dakwah
Rasulullah SAW membangun dua masjid yang dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah di
Madinah, yaitu Masjid Quba' yang dibangun saat kedatangan pertamanya dan Masjid
Nabawi yang kemudian dijadikan untuk mendidik para sahabatnya dan mengatur
pemerintahan.

2. Melakukan Perjanjian dengan Kaum Yahudi Madinah


Selama dakwah di Madinah, Rasulullah SAW melakukan perjanjian untuk memperkokoh
posisi kaum muslimin dari gangguan penduduk asli, bangsa Arab, maupun Yahudi. Hal ini
juga dilakukan tak lain untuk menjaga stabilitas di Madinah.

Perjanjian tersebut kemudian melahirkan Piagam Madinah. Piagam ini berisi sepuluh bab,
di antaranya pembentukan ummat, hak asasi manusia, persatuan seagama, persatuan
segenap warganegara, golongan minoritas, tugas warga negara, melindungi negara,
pimpinan negara, politik perdamaian, dan bab terakhir merupakan penutup.

3. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar


Rasulullah SAW juga mempersaudarakan dua kaum muslimin, yakni Muhajirin dan Anshar.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk kedua kaum tersebut untuk saling memupuk
persaudaraan dan melarang adanya sentimen kesukuan. Hal ini dilakukan untuk
memperkuat umat Islam.

4. Membangun Ekonomi Rakyat dengan Mendirikan Pasar


Melansir sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Rasulullah SAW mendirikan pasar yang tidak
jauh dari Masjid Nabawi untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana
dakwahnya. Pasar ini dibangun untuk mendidik umat dalam mengatur roda perekonomian
yang adil berdasarkan ajaran Islam.
Pasar Madinah yang menjadi salah satu strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah ini
kemudian menjadi jantung perekonomian negara Islam yang pertama.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.

Anda mungkin juga menyukai