Anda di halaman 1dari 12

DAKWAH

NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH

Present by Kelompok 4
NAMA KELOMPOK :

DINA AYU MUSVITASARI DWI SEKAR SARI

HANY FADYA SARI NOVIA AMALSYA R.

VANESA EKA JUNI A. YUNITA FATMASARI


Dakwah Nabi Muhammad saw.
di Madinah

Keberhasilan dakwah Nabi Keteladanan dakwah Nabi


Muhammad saw. di Madinah Muhammad saw. di Madinah

- Kisah hijrah Nabi - Semangat menjalin ukhuwah


Muhammad saw. ke Madinah - Menjaga kerukunan umat
- Substansi dan strategi - Kerja keras dan tawakal
dakwah Nabi Muhammad saw. - Toleran kepada sesama
di Madinah
- Membangun jiwa mandiri
A. Keberhasilan Dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah
1. Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah
a. Latar Belakang Peristiwa Hijrah ke Madinah
Beberapa faktor yang melatarbelakangi peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw. ke
Madinah sebagai berikut.

1.) Adanya Tekanan dan Pemboikotan dari Kaum Quraisy


Pemboikotan kaum kafir Quraisy terhadap Bani Hasyim dan Bani Mutalib, tertulis
pada kertas sahifah yang digantung di dinding Kakbah. Kertas tersebut akan dicabut jika Nabi
Muhammad saw. menghentikan dakwahnya. Pemboikotan tersebut berlangsung selama 3 tahun.
Namun, semua penyiksaan dan pemboikotan tersebut tidak menyurutkan semangat dakwah Nabi
Muhammad saw.
2.) Janji Penduduk Madinah untuk Melindungi Nabi Muhammad saw.
Pada tahun 621M 13 penduduk Madinah menemui Nabi Muhammad saw. di Bukit
Aqabah. Mereka berjanji memeluk agama islam dan mematuhi ajaran islam. Peristiwa tersebut
dikenal sebagai Baiat Aqabah 1. Dan pada tahun 622 terdapat 73 penduduk Madinah yang berjanji
masuk islam dan akan membela serta melindungi Nabi Muhammad saw. Peristiwa tersebut dikenal
sebagai Baiat Aqabah 2.
3.) Wujud Ketaatan Nabi Muhammad saw. Terhadap Perintah Allah Swt.
Nabi Muhammad saw. Mendapat perintah dari Allah Swt. untuk berhijrah
sebagaimana dalam Surah An-Nisa’ ayat 4, yang isinya menjelaskan perintah dari Allah Swt. untuk
berhijrah dan memisahkan diri dari kaum kafir Quraisy. Nabi Muhammad saw.pun senantiasa
berusaha melindungi kaum muslimin dari siksaan kaum kafir Quraisy.
b. Kronologi Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah
Sesesorang yang telah menggantikan Nabi Muhammad saw. ditempat tidurnya pada
malam hari ketika beliau akan berdakwah adalah Ali bin Abi Thalib. Karena pada malam itu kaum
kafir Quraisy merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.
keluar dari rumah tanpa diketahui kaum kafir Quraisy. Kemudian beliau menemui Abu Bakar r.a
yang telah menyiapkan dua ekor unta untuk berdakwah. Kemudian berjalan sekira 3 mil dari
Mekkah hingga menemukan Gua Sur. Beliau dan Abu Bakar singgah di Gua selama 3 hari 3
malam. Atas pertolongan Allah Swt. mulut Gua Sur ditutup oleh sarang laba-laba dan sarang
burung. Oleh karena itu, kaum Quraisy menyangka bahwa tidak ada orang didalam gua tersebut.

Setelah beberapa hari melakukan perjalanan Nabi Muhammad tiba di Quba. Beliau
mendirikan masjid di daerah tersebut. Nabi Muhammad saw. melanjutkan perjalanan ke Madinah,
setibanya disana penduduk Madinah menyambut Nabi Muhammad saw. dengan gembira.
2. Substansi dan Strategi Dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah

Kedatangan Nabi Muhammad saw. ke Madinah membawa harapan besar bagi


penduduk Madinah. Penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad saw. dan
rombongan kaum muslimin Mekkah dengan keikhlasan dan kegembiraan.
Dakwah islam mendapat sambutan positif dari masyarakat Madinah sehingga
Islam dapat berkembang pesat dalam waktu singkat. Atas izin Allah Swt. dan dakwah Nabi
Muhammad saw., Madinah menjadi kota madani yang dikenal dengan sebutan “Madinah
al-Munawwarah.” Beberapa substansi dan strategi dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah
sebagai berikut.

a. Membina Persaudaraan antara Kaum Anshar dan Kaum Muhajirin


Kaum Anshar adalah kaum muslimin Madinah yang menyambut Nabi Muhammad
saw. dan pengikutnya dari Mekkah. Adapun Kaum Muhajirin adalah kaum muslimin Mekkah
yang berjirah ke Madinah. Dasar persaudaraan yang dibangun oleh Nabi Muhammad saw. adalah
Ukhuwah Islamiah. Nabi Muhammad saw. Memberi contoh dengan mengangkat Ali bin Abi Talib
r.a. sebagai saudaranya. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. mempersaudarakan kaum Anshar
dengan kaum Muhajirin.
Beberapa sahabat yang dipersaudarakan dengan kaum muslimin lain sebagai berikut.
1) Abu Bakar as-Siddiq r.a. bersaudara dengan Khrizah bin Zaid r.a
2) Umar bin Khattab r.a bersaudara dengan Itban bin Malik al-Khazraji r.a
3) Usman bin Affan r.a bersaudara dengan Aus bin Sabit r.a
4) Abdurrahman bin Auf r.a bersaudara dengan Sa’ad bin Rabi r.a
b. Mempelopori Penyusunan Piagam Madinah
Nabi Muhammad saw. memelopori Piagam Madinah. Piagam Madinah tersebut
disusun untuk menjaga hubungan baik antara kaum muslimin dan penduduk asli, baik bangsa
Arab maupun Yahudi. Terbentuknya Piagam Madinah menjadi dasar kehidupan bernegara di
Madinah. Terbentuknya Piagam Madinah juga menunjukkan Nabi Muhammad saw. bukan hanya
pemuka agama, melainkan seorang negarawan handal. Piagam Madinah menciptakan persatuan
yang kuat di antara warga Madinah.

c. Menciptakan Toleransi Beragama


Pada awal dakwah di Madinah Nabi Muhammad saw. tetap menghargai pemeluk
agama Yahudi dan Nasrani. Penduduk muslim, Yahudi, dan Nasrani memiliki kebebasan
menganut kepercayaan , menyatakan pendapat, dan menjalankan agama masing-masing. Nabi
Muhammad saw. mengedepankan perilaku toleransi terhadap pemeluk agama lain dan
mengedepankan kasih sayang serta persatuan.

d. Pembinaan Akidah dan Ibadah


Kaum muslimin merasakan kedamaian dan ketentraman di Madinah. Tidak ada lagi
siksaan, hinaan, dan ejekan dari kaum Quraisy. Terlebih, jumlah kaum muslimin di Madinah
sangat banyak. Nabi Muhammad saw. memberi teladan dalam bidang akidah dan ibadah kepada
kaum muslimin. Masjid menjadi pusat kegiatan dakwah dan kegiatan kaum muslimin. Beberapa
ibadah yang diajarkan kepada kaum muslimin yaitu azan, shalat, zakat, dan puasa.
Panggilan untuk melaksanakan shalat pada awalnya menggunakan lonceng. Akan
tetapi, Nabi Muhammad saw. tidak menyukai karena mirip panggilan ibadah pemeluk agama lain.
Akhirnya, Nabi Muhammad saw. memerintahkan Bilal bin Rabbah r.a. mengumandangkan azan.
e. Perbaikan Prinsip Sosial dan Kemanusiaan
Nabi Muhammad saw. memperhatikan aspek muamalah dan akhlak terhadap sesama
muslim. Nabi Muhammad saw. melarang menumpahkan darah, kecuali dengan yang haq,
mengambil harta orang lain dengan batil, memakan harta riba, dan menganiaya. Nabi Muhammad
saw. memerintahkan kaum muslimin memperlakukan istri dengan baik dan lembut. Selain itu,
Nabi Muhammad saw. memerintahkan kaum muslimin selalu berpegang teguh pada AL-Qur’an
dan sunah. Beliau menjelaskan persaudaraan dan kesamaan antarsesama harus ditegakkan.

f. Perbaikan di Bidang Pertahanan dan Politik


Salah satu substansi dan strategi dakwah Nabi Muhammad saw. di Madimah adalah
membuat peraturan pertahan negara. Melalui Piagam Madinah Nabi Muahmmad saw. berhasil
menyatukan penduduk Madinah guna bersama-sama menjaga pertahanan. Salah satu isi Piagam
Madinah adalah kesediaan seluruh penduduk Madinah menjaga keamanan Kota Madimah dari
serangan musuh. Nabi Muhammad saw. juga meletakkan dasar bagi sistem politik islami yaitu
musyawarah. Persoalan yang ada diantara penduduk diselesaikan melalui musyawarah.

g. Pembangunan Bidang Ekonomi


Sumber daya alam Madinah yang melimpah belum mampu menyejahterakan rakyat
karena saat itu perekonomian dikuasai kaum Yahudi yang mempraktikan sistem riba. Yang
menyebabkan penduduk yang miskin semakin miskin. Nabi Muhammad saw. meletakkan dasar
bidang ekonomi. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengutus Abdurrahman bin Auf r.a. untuk
mendirikan pasar. Pasar yang dirintis Abdurrahman bin Auf r.a. menggunakan sistem transaksi
sesuai syariat Islam sehingga tidak ada praktik riba. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik
kesimpulan Nabi Muhammad saw. meletakkan dasar sistem ekonomi berdasarkan ajaran Islam
yang mampu menjamin terwujudnya keadilan sosial.
B. Keteladanan Dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah
Keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. tidak terlepas dari petunjuk Allah Swt.
dan keteladanan beliau. Nabi Muhammad saw. memberi teladan perjuangan yang mulia dalam
berdakwah. Keteladanan perjuangan dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah yang dapat
diterapkan dalam keseharian sebagai berikut.

1. Semangat Menjalin Ukhuwah Islamiah


Persatuan dan persaudaraan anatarumat Islam berdasarkan keimanan sangat penting
untuk perkembangan dakwah Islam di Madinah. Semangat menjalin ukhuwah islamiah tampak
pada nilai persahabatan dan kekeluargaan antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Mereka
menunjukkan prinsip-prinsip ukhuwah islamiah yang mencakup beberapa point sebagai berikut.

a) Ta’ruf
Ta’aruf adalah saling mengenal satu sama lain. Seorang muslim hendaknya mau
mengenal satu sama lain. Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada Surah al-Hujurat[49] yang
isinya Allah Swt. menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka dapat
mengenal satu sama lain. Dengan tindakan tersebut ukuwah islamiah akan tetap terjaga.

b) Tafahum
Tafahum adalah saling memahami satu sama lain. Nabi Muhammad saw. memahami
kondisi umat islam saat hendak mendakwahkan ajaran Islam. Dengan prinsip tafahum ajaran
Islam berkembang pesat di Madinah. Banyak pemeluk agama lain yang tertarik masuk Islam.
c) Ta’wun
Ta’awun adalah kerja sama dalam kebaikkan. Prinsip ini telah dicontohkan oleh
kaum Anshar. Oleh karena itu, teladanilah perilaku kerja sama mereka dalam kebaikkan.

d) Takaful
Takaful adalah saling menanggung beban yang dipikul sesama muslim. Nabi
Muhammd saw. menjelaskan bahwa seorang muslim hendaknya meringankan beban sesama.
Muslim satu dengan muslim yang lainnya ibarat sebuah bangunan yang saling menguatkan.
Prisnsip tersebut dijelaskan dalam sebuah hadist.

2. Menjaga Kerukunan Umat Muslim


Nabi Muhammad saw. berusaha menjaga kerukunan umat saat berdakwah di
Madinah. Nabi Muhmmad saw. telah mengjarkan dan mencontohkan toleransi saat di Madinah.
Umat Islam, Yahudi, dan Nasrani diberi kebebasan dan dijamin hak-haknya untuk melaksanakan
ibadah masing-masing. Mereka hidup berdampingan dalam suasana damai, rukun, dan saling
menghargai. Kerukunan umat juga dapat dijaga dengan berhati-hati dalam berkata dan bertingkah
laku. Maka, berpikirlah dahulu sebelum berkata dan bertingkah laku. Perintah menjaga kerukunan
dan persatuan dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an yaitu pada Surah Ali ‘Imran [3].

3. Kerja Keras dan Tawakal


Nabi Muhammad saw. Dan para sahabat mengalami cobaan sangat berat dalam
perjuangan dakwah. Mereka tidak pernah putus asa. Dengan semangat tinggi, mereka berkerja
keras menata dan membangun masyarakat Islam di Madinah. Nabi Muhammada saw.
Mengimbangi kerja keras dengan bertawakal kepd Allah Swt. Anda hendaknya menerapkan
perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4. Bersikap Toleran kepada Sesama
Dasar-dasar toleransi pemerintahan Islam telah diterapkan oleh Nabi Muhammad
saw. ketika berada di Madinah yang tertuang dalam Piagam Madinah. Toleransi merupakan ajaran
Allah Swt. dan Nabi Muhammad saw. Kita diperintahakan bertoleran terhadap pilihan setiap orang
untuk beriman atau kafir. Toleransi antraumat beragama dalam batasan muamalah yaitu batas-batas
hubungan kemanusiaan dan tolong-menolong. Contohnya hubungan jual beli, saling membantu
membenahi rumah yang rusak, dan bersama-sama membangun jalan. Akan tetapi, dalam hal
akidah dan ibadah, Islam secara tegas melarang umat muslim bertoleransi.

5. Mengembangkan Dakwah
Nabi Muhammad saw. dan para sahabat aktif berdakwah kepada keluarga dan
penduduk yang belum memeluk agama Islam. Selain itu, mereka mengamalkan ajaran agama Islam
dengan baik melalui budi pekerti dan perilaku yang menarik orang-orang yang belum memeluk
Islam. Dakwah dalam konteks kali ini tidak berarti kita harus berbicara dengan orang lain. Dakwah
dapat kita lakukan dengan menampilkan diri sebagai sosok muslim yang baik.

6. Membangun Jiwa Mandiri


Jiwa mandiri merupakan dasar pembangunan ekonomi dan sosial bagi setiap manusia.
Tanpa jiwa yang mandiri, seseorang akan sulit berinteraksi dengan sesama. Membangun jiwa
mandiri inilah yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. terhadap para sahabat.
Dalam rangka membangun jiwa mandiri, Nabi Muhammad saw. menekankan hasil terbaik yang
dinikmati oleh seseorang adalah hasil usahanya sendiri. Untuk menguatkan ajakan bersikap
mandiri, Nabi Muhammad saw. senantiasa memeberikan contoh kemandirian dalam kehidupan
sehari-hari.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai