Anda di halaman 1dari 4

DAKWAH ISLAM PERIODE MADINAH

Hijrah Rasul ke Madinah didasarkan atas beberapa sebab diantaranya:

1. Rencana-rencana jahat kafir Quraisy terhadap diri Nabi Muhammad dan kaum Muslimin diantaranya,
2. Fitnah tentang Nabi Muhammad dituduh juru penerang yang memecah belah masyarakat
3. Abu Jahal sangat memusuhi Nabi Muhammad sehingga dia ingin membunuhnya
4. Kaum Muslimin yang di Makkah dikucilkan oleh masyarakat Makkah selama tiga tahun.

Penetapan Madinah sebagai Tujuan Perjalanan Hijrah


Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor
antara lain :

1. Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah


2. Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah
karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
3. Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
4. Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
5. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.

Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus, 73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk
mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :

1. Bangsa arab Yastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena mereka sering mendengar
tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit, surga dan neraka.
2. Penduduk Yastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu mempersatukan suku-suku yang saling
bermusuhan.

Perjalanan Nabi Menuju Madinah


Selama dalam perjalanan ke Madinah beliau mengalami banyak gangguan selain diganggu oleh Suraqah yang
mengejar beliau sekaligus pembunuh bayaran, beliaupun sempat singgah ke Kuba dan mendirikan masjid yang
dikenal dengan Masjid Kuba, dalam Al-Qur'an disebut dengan Masjid Taqwa . Masjid inilah yang pertama kali
dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.
Untuk mengelabui kaum Quraisy, Rasulullah memutuskan akan menempuh jalan lain (rute yang berbeda) dari
jalur yang biasa digunakan penduduk Makkah untuk menuju Madinah. Rasulullah SAW memutuskan akan
berangkat bukan pada waktu yang biasa.
Padahal, Abu Bakar sudah menyiapkan dua ekor unta sebagai kendaraan yang akan dipergunakan Nabi SAW
pada saat berhijrah. Hijrah ini dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan dakwah dan akidah Islam serta
kaum Muslimin.
Rute yang ditempuh Rasul itu adalah setelah keluar dari rumah beliau, jalan yang ditempuh adalah Gua Tsur,
berjarak sekitar 6-7 kilometer di selatan Makkah. Sedangkan Madinah berada di sebelah utara Makkah.
Langkah ini diambil untuk mengelabui kafir Quraisy. Di Gua Tsur ini, Rasulullah dan Abu Bakar tinggal selama
kurang lebih tiga hari.
Selanjutnya, beliau mengambil jalur ke arah barat menuju Hudaibiyah, arah sebelah timur desa Sarat.
Kemudian, menuju arah Madinah dan berhenti di sebuah kawasan di al-Jumum dekat wilayah Usfan. Lalu,
bergerak ke arah barat dan memutar ke perkampungan Ummul Ma'bad dan berhenti di wilayah Al-Juhfah.
Selanjutnya, beliau menuju Thanniyat al-Murrah, Mulijah Laqaf, Muwijaj Hujaj, Bath Dzi Katsir, hingga tiba di
Dzu Salam. Di sini, beliau memutar ke arah barat sebelum meneruskan ke arah Madinah dan berhenti di daerah
Quba. Di sinilah beliau mendirikan Masjid Quba, yaitu Masjid pertama yang didirikan Rasul SAW.
Setelah dari Quba, atau sekitar satu kilometer dari Quba, beliau bersama umat Islam lainnya, melaksanakan
shalat Jumat. Untuk memperingati peristiwa itu, dibangunlah masjid di lokasi ini dengan nama Masjid Jumat.
Setelah itu, barulah Rasul SAW menuju Madinah
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad dalam perjalanan menuju kota Madinah maka kaum Muslimin
Madinah sudah nenunggu kedatangan beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari Jum'at
tahun pertama hijriah bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622M, Nabi beserta rombongan Muhajirin lainnya
disambut meriah oleh penduduk Madinah sambil melagukan sebuah syair yang terkenal. Pada hari jum'at itu
pula Nabi untuk pertama kali mengadakan Shalat Jum'at bersama kaum Muhajirin dan Anshor.
Secara garis besar Negeri Madinah yang ditetapkan Rasulullah yaitu :
1. Setiap golongan, kaum atau suku bertanggung jawab bagi harta rampasan atau uang tebusan bagi masing-
masing anggotanya.
2. Penduduk Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak kriminal, sekalipun untuk keluarga
terdekatnya yang merugikan anggota masyarakat lain
3. Orang Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agamanya sendiri dan mereka dengan kaum
muslimin harus saling membantu.
Hijrahnya Rasulullah SAW memberikan hikmah yang besar terhadap perkembangan Dakwah Islamiah
diantaranya :
1. Kemenangan dakwah Rasulullah dan kaum Muslimin terhadap kaum Quraisy
2. Terbentuknya agama Islam yang beribukota di Madinah dengan nabi Muhammad SAW sebagai kepala
Negara dan kepala pemerintahannya
3. Tersebarnya agama Islam kepelosok penjuru dunia
Strategi Rasululah SAW di Madinah
Beberapa strategi dirangka khusus setibanya Rasulullah s.a.w di Madinah. Semua strategi berpandukan kepada
arahan dan tindakan Rasulullah s.a.w serta pengiktirafan baginda terhadap ide-ide daripada para sahabat
baginda.
Tahapan Penerapan Syarat Islam (tathbiq ahkam al Islam)
1. Membangun Masjid
2. Membina Ukhuwah Islamiyah
3. Mengatur urusan masyarakat dengan syariat Islam
4. Membuat Perjanjian dengan warga non muslim
5. Menyusun strategi politik dan militer
6. Jihad

Perkembangan Madinah setelah Kedatangan Nabi

Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan Negara baru, nabi segera meletakkan dasar-dasar kehidupan
bermasyarakat.

 Mendirikan masjid

Tujuan Rasulullah mendirikan masjid adalah untuk mempersatukan umat islam dalam satu majlis, sehingga
majlis ini umat islam bisa bersama-sama melaksanakan shalat jama’ah secara teratur, mengadili perkara-
perkara dan bermusyawarah. Masjid ini memegang peranan penting untuk mempersatukan kaum muslimin
dan mempererat tali ukhuwah Islamiyah

 Mempersatukan dan Mempersaudarakan antara Kaum Anshar dan Muhajirin

Rasulullah telah memepertalikan keluarga-keluarga Islam yang terdiri dari Muhajirin dan Anshar. Masing-
masing keluarga mempunyai pertalian yang erat dengan keluarga-keluarga yang banyak, karena ikatan
persaudaraan yang diadakan rasulullah. Persaudaraan ini pada permulaannya mempunyai kekuatan dan akibat
sebagai yang dipunyai oleh persaudaraan nasab, termasuk diantaranyahal pustaka, hal tolong-menolong dan
lain-lain.

Dengan mengadakan persaudaraan seperti ini rasulullah telah menciptakan suatu persatuan yang berdasarkan
agama pengganti persaudaraan yang berdasar kesukaran seperti yang banyak terjadi sebelunya.

 Menjalin Hubungan Persahabatan antara Kaum Muslim dengan yang tidak beragama Islam

Nabi Muhammad SAW hendak menciptakan toleransi antar golongan yang ada di Madinah, oleh karena itu
Nabi membantu perjanjian antara kaum muslimin dengan non muslimin.

Menurut ibnu Hisyam, isi perjanjian tersebut atntara lain sebagai berikut:

1. Pengakuan atas hak pribadi keagamaan dan politik


2. Kebebasan beragama terjamin untuk sesame umat
3. Adalah kewajiban penduduk madinah, baik muslim maupun non muslim, dalam hal moril maupun
materil, mereka harus bahu membahu menangkis semua serangan terhadap kota mereka (Madinah)
4. Rasulullah adalah pemimpin bagi penduduk madinah kepada beliaulah dibawa segala perkara dan
perselisihan yang besar untuk diselesaikan

 Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan social untuk masyarakat baru.

Karena masyarakat islam itu telah terwujud, maka menjadi suatu keharusan islam untuk menentukan dasar-
dasar yang kuat bagi masyarakat yang baru teòwujud itu. Sebab itu ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan__” s0
dalam periode ini terutama ditujukan kepada pembiaan hokum. Ayat-ayat yang diturunkan itu diberi
penjelasan oleh Rasulullah. Mana-mana yang belum jelan dan belum terperinci dijelaskan oleh Rasulullah
dengan perbuatan-perbuatan beliau.

Maka timbullah dari satu buah sumber yang menjadi pokok hokum ini (Al Qur’an dan Hadits). Satu sistem yang
amat indah untuk bidang politik, yaitu sistem bermusyawarah

Agar stabilitas masyarakat dapat diwujudkan, Nabi Muhammad mengadakan ikatan perjanjian dengan Yahudi
dan orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang. Sebuah piagam yang menjamin kebebasan
beragama orang-orang Yahudi sebagai suatu komunitas yang dikeluarkan. Setiap golongan masyarakat yang
memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaa. Kemerdekaan beragama dijamin, dan seluruh
anggota masyarakat berkewajiban mempertahankan negeridari serangan luar.

Dalam perjajian itu disebutkan bahwa rasulullah menjadi kepala pemerintahan karena menyangkut
peraturan dan tat tertib umum, otoritas mutlak diberikan pada beliau. Dalam bidang sodial, dia juga
meletakkan dasar persamaan antara sesame manusia perjanjian inin, dalam pandangan ketatanegaraan
sekarang, sering disebut dengan konstitusi madinah ( piagam madinah).

Diantaranya isi piagam madinah adalah :

1. Mereka adalah satu kesatuan masyarakat (ummah) yang mandiri berbeda dengan yang lain.
2. Muhajirin quraisy, seperti kelaziman mereka masa lalu, bersama –sama ( secara kelompok) membayar
diyat di kalangan mereka sendiri, dan mereka ( sebagai satu kelompok) menerima uang tebusan atau
(tawanan) mereka, (ini harus dilaksanakan dengan benar dan adil diantara mukminin.
3. Mukmin tidak diperkenankan menyingkirkan arang yang berhutang tapi harus memberinya (bantuan)
menurut kewajaran, baik untuk membayar tebusan maupun untuk membayar diyat.
4. Seorangmukmin tidak diperkenankan membunuh seseorang mukmin untuk kepentingan kafir,dan tidak
diperkenankan juga berpihak kepada dalam sengketa dengan seorang mukmin.
5. Siapa saja yahudi yang mau bergabung berhak mendapatkan bantuan dan persamaan (hak). Dia tidak
boleh diperlakukan secara buruk dan tidak boleh pula memberikan bantuan kepada musuh-musuh
mereka.

 Peperangan yang terjadi pada saat periode mekkah

Perang badar

Perang badar, perang antara kaum muslimin dengan kaum musyrik Quraisy. Pada tranggal 8 Ramadhan tahun 2
hijriyah, Nabi bersama 305 orang muslim bergerak keluar kira membawa perlengkpan yang sederhana. Di
daerah Badar, kurang lebih 120 kilometer dari madinah, pasukan Nabi bertemu dengan pasukan quraisy yang
berjumlah 900 sampai 100 orang. Nabi sendiri yang memegang komando. Dalam perang ini kaum muslimin
keluar sebagai pemenang.

Perang uhud

Bagi kaum quraisy mekkah, kekalahan mereka dalam perang badar merupakan pukulan berat. Mereka
bersumpah akan membalas dendam. Pada tahun 3H, mereka berangkat menuju madinah membawa tidak
kurang 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid bin walid, 700 orang
diantara mereka memakai baju besi. Nabi Muhammad menyongsong kedatang mereka dengan pasukan sekitar
seribu menyosong kedatang mereka denga 300 orang yahudi membelot dan kembali dan kembali ke madinah.
Beberapa kilo meter dari kota madinah tepatnya di bukit Uhud, kedua pasukanbertemu, perang dahsyat pun
berkobar.

Perang khandaq

Masyarakat yahudi yang mengungsi ke khaibar itu kemudian mengadakan kontak denga mayarakat mekkah
untuk menyusun kekuatan bersama guna menyerang madinah. Mereka membentuk pasukan gabungan
beberapa suku arab lain. Mereka bergerak menuju madinah pada tahun 5H. atas usul salman Al-farisi, Nabi
memerintahkan umat islam menggali parit untuk pertahanan. Setelah tentara sekutu tiba, mereka tertahan
oleh parit itu, namun, mereka mengepung madinah dengan mendirikan kemah-kemah di luar parit hamper
sebulan lamanya. Perang ini disebut perang ahzab ( sekutu beberapa sekutu) atau perang khandaq (parit).
Dalam suasana kritis itu, orang-orang yahudi Bani Quraizha di bawah pimpinan ka’ab Bin As’ad berkhianat. Hal
ini membuat umat islam makin terjepit. Setelah sebulan pengepungan, angin dan badai turun amat kencang,
menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh tentara sekutu. Mereka terpaksa menghentikan
pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa hasil apapun. Sementara itu, penghianatan-
penghianatan yahudi Bani quraizha dijatuhi hukuman berat, hukuman mati.
Perjanjian Hudaibiyah

Pada tahun 6 H, ketika ibadah haji sudah disyaratkan, Nabi memimpin sekitar seribu kaum muslimin berangkat
ke makkah, bukan untuk berperang, melainkan untuk ,melakukan ibadah umrah, karena itu, mereka
mengenakan pakaian ihram tanpa membawa senjata. Sebelum tiba di makkah, mereka berkemah di
hudaibiyah, beberapa kilometer dari mekkah. Namun penduduk mekah tidak mengizinkan mereka masuk
kota. Akhirnya diadakan perjanjian hudaibiyah. Genjatan senjata telah memberikan kesempatan pada Nabi
untuk menoleh berbagai negeri lain sambil memikirkan bagaimana cara mengislamkannya. Selam dua tahun
perjanjian hudaibiyah berlangsung, dakwah islam sudah menjangkau seluruh jazirah arab dan mendapat
tanggapan positif. Hampir seluruh jazirah arab menggabungkan diri dengan islam.

Hikmah Sejarah Dakwah Rasululah Periode Madinah


Hikmah sejarah dakwah Rasulullah antara lain:
1.Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa
aman dan tentram.
2.Persatuan dan saling menghormati antar agama
3.Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin
4.Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt
5.memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia
dengan manusia
6.Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
7.Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam
8.Terciptanya hubungan yang kondusif

Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Dakwah di Madinah


Sikap dan perilaku yang menceinkan dakwah Rasulullah saw antara lain:
1.Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah rasul dan nabi penutup para nabi
2.Mencintai Rasullulah
3.Mensosialisasikan sunnah Nabi saw
4.Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi
5.Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia
6.Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad
7.Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya
8.Senantiasa berjihad dijalan Allah
9.Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam
10.Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)
11.Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw

Anda mungkin juga menyukai