KELOMPOK:
Ahmad Basyar
Altri Ruyan Arya
Nadia R. Sadang
Adinda Maserang
Miftahul Jannah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini tentang :
Kami mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam mempelajari agama
islam. Dan kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan di dalamnya oleh karena
itu kami meminta saran dan pendapat dari teman – teman yang membacannya.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Memahami perjuangan dakwah Nabi muhammad saw.
B. Substansi Dakwah Nabi Saw. Di Madinah
C. Strategi Dakwah Nabi saw. Di Madinah
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dibuatnya makalah ini agar para pembaca mengetahui perjuangan dakwah Rasulullah SAW
di madinah saat meyebarkan agama islam dengan banyaknya cobaan dan hinaan yang di
dapatkan oleh Rasulullah SAW tidak membuat Rasulullah menyerah dalam dakwahnya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu agar kita sebagai penulis maupun pembaca dapat mengetahui
cerita dari dakwah Rasulullah SAW dan dapat mencontoh akhlak dari Rasullah SAW.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad Saw.
Wafatnya istri tercinta siti khadijah dan pamannya Abu Talib, yang selalu menjadi pembela
utama dari ancaman para kafir Quraish, beban Rasulullah Saw. dalam menyebarkan agama
islam makin berat. Di sisi lain , kesediaan penduduk Madinah ( Yasrib ) memikul tanggung
jawab bagi keselamatan Rasulullah Saw. merupakan tanda yang jelas bagi kelanjutan
dakwah Rasulullah Saw. beberapa faktor yang mendorong Rasulullah Saw. hijrah ke madinah
antara lain sebagai berikut.
a. Pada tahun 6211 M, Telah datang 13 orang penduduk madinah menemui Rasulullah
Saw. di bukit Aqaba. Mereka berikrar memeluk agama islam.
b. Pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73 orang dari madinah ke mekkah
yang terdiri atas suku Aus dan khazraj yang pada awalnya mereka datang untuk
melakukan ibada haji , tetapi kemudian menjumpai Rasulullah Saw.dan mengajak beliau
agar hijrah ke Madinah.
Faktor lain yang mendorong Rasulullah Saw. untuk hijrah dari kota mekah adalah
pemboikotan yang di lakukan oleh kafir Quraish kepada Rasulullah Saw. dan para
pengikutnya ( Bani Hasyim dan Bani Mutalib ).
Sejak itulah , kota Yasrub diganti namanya oleh Rasulullah Saw. dengan sebutan’’
Madinatul Munawwarah’’.
Kaum Muhajirin adalah kaum yang sabar. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan dalam kehidupan yang menyebabkan kegiatan ekonomo, namun mereka
selalu sabar dan tabah dalam menghadapinya dan tidak berputus asa.
Nabi Muhammad Saw. dalam menciptakan suasana agar nyaman dan tenteram di
kota Madinah, di buatalah perjanjian dengan kaum Yahudi. Dalaam perjanjiannya
ditetapkan dan diakui hak kemerdekaan tiap- tiap golongan untuk memeluk dan
menjalankan agamanya.
Isi perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad Saw. dengan kaum Yahudi sebagai
berikut.
a. Kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum Muslimin.
b. Kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing- masing.
c. Kaum muslimin dan Kaum Yahudi wajib tolong menolong dalam melawan siapa
saja yang memerangi mereka.
d. Orang – Orang Yahudi memikul tanggung jawab belanja mereka sendiri dan
sebaliknya kaum muslimin memikul belanja mereka sendiri.
e. Kaum Yahudi dan kaum Muslimin wajib saling menasehati dan tolong menolong
dalam mengerjakan kebajikan dan keutamaan.
f. Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dijaga dan dihormati oleh mereka
yang terikat dengan perjanjian itu.
g. Kalau terjadi perselisihan diantara kaum Yahudi dan kaum Muslimin yang
dikhawatirkan akan mengakibatkan hak- hal yang tidak diinginkan , urusan itu
hendaklah diserahkan kepada Allah Swt. dan Rasul -Nya.
h. Siapa saja yang tinggal di dalam ataupun di luar kota Madinah wajib dilindungi
keamanan dirinya kecuali orang zalim dan bersalah Allah Swt. menjadi pelindung
bagi orang-orang yang baik dan berbakti.
a. Kebebasan Beragama
Tujuan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. adalah memberikan
ketenangan kepada penganutnya dan memberikan jaminan kebebasan kepada
kaum Muslimin , Yahudi , dan Nasrani dalam menganut kepercayaan agama
masing- masing.Nabi Muhammad memberikan kebebasan bergama kepada
kaum Yahudi dan Nasrani mereka diberikan kebebasan berpendapat, kebebasan
beribadah dan kebebasan dalam mendakwahkan agamanya.
Menentang kebebasan berarti memperkuat kebatilan dan menyebarkan
kegelapan yang pada akhirnya akan mengikis habis cahaya kebenaran yang ada
dalam hati nurani manusia. Cahaya kebenaran yang menghubungkan manusia
dengan alam semesta ( Sampai akhir zaman) , yaitu hubungan kasih sayang dan
persatuan, bukan rasa kebencian dan kehancuran.
a. Kesimpulan
Ketika Nabi Muhammad SAW. Menerima wahyu pertama, yaitu ayat 1-5 surah al-‘Alaq
pada tanggal 17 Ramadhan, sejak itu ia diangkat menjadi nabi. Ketika ia menerima ayat
1-7 surah al-Muddașșir, ia pun diangkat menjadi rasul. Setelah itu, wahyu terputus. Nabi
Muhammad SAW. Merasa gelisah dan bertanya-tanya, apa yang harus disampaikan,
bagaimana menyampaikannya, dan kepada siapa disampaikan? Dalam kegelisahannya,
turunlah surah ad-Duĥā.
Pada awalnya Nabi SAW. Berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak orang-orang
terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah Nabi adalah Khadijah, istrinya,
kemudian Ali bin Abi Ţalib, sepupunya, dan Zaid bin Haritsah, bekas budaknya.
Sementara itu, laki-laki dewasa yang pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin
Quhafah. Melalui ajakan Abu Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman
bin ‘Affan, Abdur Rahman bin ‘Auf, Ţalhah bin ‘Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair
bin ‘Awwam. Setelah itu, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk Mekah turut
pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW. Kegiatan dakwah secara rahasia ini berlangsung selama tiga tahun.
Setelah perintah Allah Swt. Turun melalui Surah asy-Syu’arā/26:214-216 dan Surah al-
Ĥijr/15:94, Nabi Muhammad SAW. Pun melakukan dakwah secara terang-terangan
(terbuka). Nabi Muhammad SAW. Mengumpulkan keluarganya di rumahnya. Setelah
selesai makan, ia pun menyampaikan maksudnya. Tiba-tiba Abu Jahal menghentikan
pembicaraan Nabi dan mengajak orang-orang untuk meninggalkan tempat. Keesokan
harinya, Nabi kembali mengundang keluarganya. Setelah makan, Nabi pun
menyampaikan maksudnya dan kembali Abu Jahal mengacaukan suasana dan mereka
yang hadir pun tertawa. Dalam keadaan riuh itu, Ali bin Abi Ţalib bangkit dan berkata,
“Wahai Rasulullah! Saya akan membantu Anda, saya adalah lawan bagi siapa saja yang
menentangmu.”
Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari Quraisy. Nabi dan sahabat-
sahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga
membujuk Nabi dan menawarkan kekayaan, kehormatan, dan jabatan. Setelah ejekan,
siksaan, dan ancaman tidak dapat mencegah dakwah Nabi, orang-orang Quraisy
memboikot Nabi dan sahabat-sahabatnya. Untuk menghindari siksaan, Nabi
memerintahkan sahabatnya hijrah ke Abisinia.
Setelah orang-orang Quraisy tidak mau menerima dakwah Nabi, ia pun mengalihkan
dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi mencoba mengajak orang-
orang Țaif, namun ia ditolak, bahkan diejek, diusir, dan dilempari. Nabi tidak berputus
asa. Ia terus menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang datang
berziarah ke Mekah setiap tahunnya. Dakwah Nabi mendapat sambutan dari orang-
orang Madinah dan Nabi pun mengadakan Perjanjian Aqabah (pertama dan kedua).
Setelah Perjanjian Aqabah kedua, Nabi pun berhijrah ke Madinah.
Dakwah Nabi di Mekah berlangsung selama 13 tahun. Selama itu Nabi menanamkan
nilai-nilai tauhid dan mengajarkan akhlak mulia. Nilai-nilai ketauhidan ini membuat Nabi
dan sahabat-sahabatnya tangguh menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan serta
tetap bersemangat menyampaikan kebenaran.
b. Saran
Kita harus dapat mencontoh Rasulullah SAW dalam upaya meraih kesuksesan,
diperlukan sikap tangguh dan pantang menyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW. Ketika ia berjuang memberantas. Jika ada kesalahan di makalah ini
sekiranya para pembaca dapat memaklumi dan bisa memberikan masukan agar kita
dapat belajar dari kesalahan kita