3.APA YANG MENJADI FAKTOR KEBERHASILAN RASULULLAH PADA FATHUL MEKKAH TAHUN
9
HIJRIAH :
Faktor Keberhasilan Fathul Mekkah Tahun 9 Hijriyah.Fathul Makkah artinya penaklukan kota
Mekkah, terjadi pada tahun delapan hijriyah, Rasulullah memutuskan untuk menaklukkan
kota Mekkah. Sebab-sebab terjadinya Fathul Makkah adalah karena kaum Quraisy telah
mengkhianati per- janjian Hudaibiyah. Maka, pada tanggal 10 Ramadhan, beliau berangkat
bersama puluhan ribu 10.000 pasukan menuju Mekkah. Kaum muslimin memasuki Mek-
kah tanpa terjadi peperangan, di mana kaum Quraisy menyerah dan tidak melaku- kan
perlawanan karena berbagai sebab. Abbas mengajak Abu Sufyan untuk me- nyerah kepada
Nabi Muhammad Saw. dan menyatakan keislamannya. Setelah Abu Sufyan memeluk Islam,
ia diberi kehormatan oleh Rasulullah Saw. dengan menyatakan ” barang siapa di antara kaum
Quraisy yang mema- suki rumah Abu Sufyan akan aman, barang siapa yang masuk Masjidil
Haram akan aman, dan barang siapa yang akan menutup pintunya akan aman pula”. Allah Swt.
telah memberikan kemenangan kepada kaum muslimin. Lalu Rasulullah Masjid Tan’im disebut
juga dengan Masjid Sayyidah ’Aisyah istri Rasullullah dan ibu muslimin ummu al Mu’minin.
Terletak 7,5 km sebelah utara Masjidil Haram di pinggir jalan antara Mekkah dan Madinah,
dan merupakan batas tanah suci paling dekat. Masjid Tan’im merupakan tempat berihramnya
Sayyidah ‘Aisyah hendak umrah pada pelaksanaan Haji perpisahan, yaitu pada tahun 9 H.
Bangunan masjid Tan’im diperbaharui pada masa Khadim al Haramain al Syarifuddin pelayan dua
tanah suci Mekkah dan Madinah, raja Fahd ibn Abdul Aziz, dengan luas keseluruhan termasuk
halaman parkir, dan lain sebagainya mencapai 84.000 m2, dan menghabiskan biaya + RS 100
juta. Sedangkan luas Masjid Tan’im hanya 6000 m2 yang dapat menampung sekitar 15 ribu
jamaah. menuju Ka’bah untuk melakukan thawaf dan shalat dua rakaat di dalamnya. Setelah itu,
beliau menghancurkan berhala-berhala yang ada di dalam Ka’bah dan sekitarnya. Pada waktu
ؕ و ُﻗ ۡﻞ ﺟﺂء ۡاﻟﺤـﻖ و َزﻫ ََﻖ ۡاﻟﺒ
ِ ﺎﻃ ُﻞ ِان ۡاﻟ َﺒ
َ َ ﺎﻃ َﻞ ﻛ
penghancuran turunlah ayat dalam surat Al-Isra ayat 81: ﺎن َز ُﻫ ۡﻮ ًﻗﺎ ِ َ َ َ َ َ َ
٨١
Artinya : “Dan Katakanlah: «Yang benar Telah datang dan yang batil Telah lenyap».
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” QS. Al-Isra : 81 Rasulullah
Saw berdiri di pintu Ka’bah sedangkan kaum Quraisy berbaris di masjid Haram menantikan
apa yang akan dilakukan Rasulullah. Rasulullah ber- kata kepada kaum Quraisy: “Wahai
kaum Quraisy, apakah yang akan aku laku- kan terhadap kalian?” Mereka menjawab:
“Kebaikan engkau saudara yang baik dan anak dari saudara yang baik pula” Rasulullah
berkata: “Pergilah, ka- lian telah bebas”. Rasulullah telah memberikan teladan yang agung
dalam me- maafkanmusuh-musuhnya yang telah menyiksa, menyakiti, membunuh para sa-
habatnya, dan mengusir dari kampung halamannya. Setelah penaklukan kota Mekkah, manusia
berbondong-bondong memeluk Islam. Pada tahun kesepuluh hijriyah, Rasulullah melaksanakan
haji dan itulah satu-satunya haji yang dilakukan beliau bersama seratus ribu orang, dan setelah
itu beliau kembali ke Madinah.
4.APA YANG MENJADI ALASAN RASULULLAH SAW BERHASIL DALAM PERANG BADAR :
Perang Badar merupakan bentrokan pertama yang terjadi antara umat muslim dan suku
Quraisy. Namun kemenangan itu tidak pernah disombongkan umat muslim karena khawatir
akan menggoda suku Quraisy untuk semakin menyerang muslim hingga ke Madinah.umat
muslim percaya bahwa kemenangan hari itu adalah pertolongan Allah. Selain itu juga karena ada
beberapa faktor pendukung yang membuat kemenangan diraih umat Islam.
Pertama, kaum Muslim berperang di bawah satu komando dan Nabi Muhammad SAW sendiri
adalah panglima tertinggi mereka. Prajurit yang disiplin adalah yang diinginkan oleh setiap
komandan perang, dan pasukan muslim kala itu sangat disiplin.
Meskipun umat muslim dalam hal jumlah sangat kalah telak dari pasukan Quraisy, tapi
kedisplinan dan kepatuhan terhadap komandanmenghantarkan pasukan Muslim pada
kemenangan.
Sebagai komandan perang, Nabi SAW tidak serta merta, beliau selalu berkonsultasi dengan
sahabatnya dalam setiap keputusan yang diambilnya. Sedangkan orang-orang kafir itu, mereka
tidak memiliki kesatuan tujuan.
Di antara pasukan Quraisy tersebut, adalah Abu Jahl yang sangat ingin membunuh Nabi
SAW, terutama setelah kematian paman Nabi, Abu Tholib. Kemudian Utbah yang juga tidak
menginginkan kehadiran ajaran baru yang dibawa Nabi Muhammad dapat menggantikan ajarab
nenek moyang mereka. Kedua cara pandang laki-laki Quraisy ini sangat berbeda sehingga
cukup membuat pasukan Quraisy tercerai berai.
Kedua, Nabi berbaris dari Madinah ke Badar menggunakan strategi baik. Nabi mengirim tim
patroli untuk mengumpulkan informasi, sebelum perang terjadi.
Ketiga, tujuan kedua kubu adalah dunia yang terpisah. Kaum Muslim ingin memastikan
kebebasan berpikir, beribadah dan berekspresi bagi semua orang.
Umat Islam telah mengalami banyak penderitaan oleh Quraisy selama satu setengah dekade.
Saat itu saatnya bagi kaum Quraisy untuk diberi pelajaran untuk bisa saling menghormati
terhadap hak-hak dasar manusia.
Sedangkan tujuan kaum Quraisy hanyalah yang digariskan oleh Abu Jahl, yakni membunuh
Muhammad dan berpesta. Abu Jahl berkata, “Kami akan berbaris ke Badar dan tinggal di sana
selama tiga hari. Dan kami akan menyembelih unta untuk dimakan, mengadakan pesta besar
dan membuatnya terbuka bagi semua orang untuk datang dan makan. Kami akan minum banyak
anggur dan akan dihibur oleh penyanyi dan penari. Jika hal ini diketahui, semua suku Arab
akan membuat kami kagum selama sisa waktu". Ini adalah tujuan picik dari orang-orang yang
didorong oleh kesombongan.
Ke Empat, semangat di kalangan Muslim sangat tinggi, bahkan di antara mereka banyak yang
baru pertama kali ikut melakukan pertempuran di Badar. Peralatan yang bagus dan kekuatan
numerik tidak bisa memenangkan pertempuran jika semangat tidak ada. Ini berlaku untuk
semua perang, baik kuno maupun modern.