Anda di halaman 1dari 4

DAKWAH PERIODE MADINAH

A. Hijrah dari Makkah ke Madinah

Di Makkah mendapatkan pertentangan yang sangat keras pada kaum kafir Quraisy. Keadaan itu
yang membuat Rasulullah beserta kaum muslimin lainnya berhijrah ke Madinah. Bukti perbincangannya
di lakukan kaum kafir Quraisy yaitu adanya pemboikotan yang dilakukan mereka kepada Bani Hasim dan
Bani Muthalib. Pemboikotan tersebut di antara nya:

1. Memutuskan hubungan perkawinan


2. Memutuskan hubungan jual beli
3. Memutuskan hubungan ziarah

1. Adanya tanda tanda perkembangan Islam di Yasrib (Madinah)

Pada tahun 621 M telah datang 13 orang penduduk Yasrib (Madinah) menemui Nabi
Muhammad Saw. Di Bukit Aqabah. Pada tahun berikutnya 622 M tatang lagi sebanyak 73 orang Yasrib
ke Makkah yg terdiri atas suku Aus dan Khazraj. Kemudian peristiwa ini terkenal dalam peristiwa
Perjanjian Aqabah I dan II. Mereka menyatakan diri masuk Islam, mereka berjanji “Kami tidak akan
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kami tidak akan mencuri, berzina atau membunuh
anak anak kami, tiada akan ada fitnah-memfitnah, dan tidak akan mendurhakai Muhammad dengan
sesuatu yang tidak kami ingini”. Orang-orang Madinah yang masuk Islam itu dengan mudah menerima
ajaran Islam karena sudah mendengar ajaran Taurat dari kaum Yahudi, yaitu tentang hari kebangkitan,
balasan terhadap perbuatan manusia, dan nabi yang terakhir. Setelah masuk Islam, kemudian mereka
berjanji bahwa:

a. Akan selalu mendengar dan menaati Nabi Muhammad saw.;


b. Menafkahkan harta, baik dalam keadaan mudah maupun sulit;
c. Melakukan amar makhruf nahi mungkar;
d. Tetap tabah menghadapi celaan kaum kafir;
e. Melindungi Nabi Muhammad saw. dan menjamin keamanan beliau sebagaimana membela dan
melindungi keluarga mereka sendiri hingga titik darah penghabisan.

2. Rencana Pembunuhan Nabi Muhammad Saw. oleh Kaum Quraisy

Kaum Quraisy sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Yahrib maka ajaran
agama Islam dapat berkembang pesat. Disusunlah rencana membunuh Nabi Muhammad Saw. sebelum
beliau ikut pindah ke Yasrib. Setiap suku Quraisy mengirim seseorang pemuda tangguh,mengepung
rumah Nabi Muhammad Saw. dan akan membunuhnya saat fajar. Rencana-rencana tersebut diketahui
oleh Nabi Muhammad Saw. dan para pemuda Quraisy terkecoh. Mereka mengejar dan menjelajahi
seluruh kota untuk mencari Nabi Muhammad Saw. tetapi hasilnya nihil. Kemudian beliau bersama
pwngikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai Laut Merah.

Hijrah yang dilakukan kaum muslim ke Madinah berlangsung secara bertahap, yaitu sendiri-
sendiri atau dalam kelompok kecil. Tujuannya untuk menghindari kecurigaan kaum musyrik Quraisy.
Setelah turun wahyu Surah An-Nisa’ ayat 100, Rasullah ditemani Abu Bakar selanjutnya menyusul ke
Madinah, setelah selamat dari kepungan orang orang yang ingin membunuh beliau dirumahnya.
Perjalanan hanya dilakukan pada malam hari dan menghindar dari jalan umum semalam tujuh
hari. Sebelum memasuki Yasrib (Madinah), Nabi Muhammad Saw. singgah dan beristirahat di Quba
selama 4 hari yang jarak sekitar 5km dari madinah. Nabi Muhammad Saw. mendirikan sebuah masjid
yang diberi nama Masjid Quba dan merupakan masjid pertama dalam sejarah Islam. Dengan hijrahnya
Nabi Muhammad Saw. dari Makkah ke Yasrib (Madinah), maka berakhirlah periode pertama perjalanan
dakwah beliau di Makkah.

B. KONDISI MADINAH SEBELUM DATANGNYA ISLAM

Populer dengan sebutan Hijaz setelah Thaif dan Makkah. Yasrib berada ditempat strategis
sebagai jalur hubungan perdagangan antara Kota Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Yasrib termasuk
daerah subur disekitar lahan tandus. Sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah, Madinah disebut dengan
Yasrib. Kondisi masyarakat Yasrib sebelum Islam datang terdiri atas dua suku bangsa, yaitu bangsa Arab
dan Yahudi. Bangsa Arab yang tinggal di Yasrib terdiri atas penduduk setempat dan pendatang dari Arab
Selatan yang pindah ke Yasrib karena jebolnya bendungan di Ma’arib. Kondisi tanah Madinah dikenal
subur. Disana terdapat oase-oase untuk tanah pertanian. Oleh karena itu, penduduk kota ini memiliki
usaha pertanian, selain perdagangan dan berternak. Usaha pertanian ini menghasilkan sayur-sayuran
dan buah-buahan.

Yasrib memiliki dua kebudayaan, yaitu kebudayaan Arab dan Yahudi. Keadaan sosial masyarakat
Yasrib sebelum kedatangan nabi Muhammad saw. memiliki beberapa kemiripan dengan kadaan di
Makkah. Suku suku dan kelompok masyarakat yang tinggal disana berperang satu sama lain. Persoalan
yang dihadapi masyarakat Yasrib waktu itu adalan tidak adanya kepimpinan yang membawahi semua
penduduk Yasrib. Hanya ada pemimpin-pemimpin suku yang saling berebut pengaruh. Akibatnya,
perang antar suku pun sering terjadi.

Kaum Yahudi merupakan golongan yang kuat di Madinah. Mereka mengusai perdagangan serta
perekonomian Madinah. Jumlah mereka pun hamper separuh penduduk Madinah. Keadaan inilah yang
membuat kaum Arab di Madinah menjadi gusar.

Permusuhan antara kaum Arab dan kaum Yahudi di Madinah semakin tajam. Suku suku Arab
yang terkenal diMadinah adalah suku Aus dan Khazraj. Kedua suku ini di adu domba oleh kaum yahudi
sehingga timbul kebencian dan permusuhan diantara kedua suku tersebut. Dalam perang ini, suku Aus
bersukutu dengan Bani Qhuraidzah dan Bani Nadir. Sedangkan suku Khazraj bersekutu dengan Bani
Qainuqa. Perang ini terjadi pada tahun 618M.

Setelah perang usai, kedua suku tersebut menyadari akan kesalahan mereka. Kedua suku itupun
kemudian berdamai. Mereka mengangkat seorang pemimpin yaitu Abdullah bin Ubay. Abdullah bin
Ubay adalah seorang dari suku Khazraj yang berpandangan luas. Akan tetapi, rencana tersebut tidak
terlaksana karena beberapa orang dari suku KHazraj pergi menemui Rasulullah dan menerima islam.
Sejak itulah, nama islam dan Muhammad menjadi bahan pembicaraan di Madinah.

C. KEDATANGAN NABI MUHAMMAD SAW. DIKOTA MADINAH

Pada tahun 622M, nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya tiba di Madinah. Kedatangan
beliau disambut dengan penuh meriah dan gembira. Mereka disambut dengan syair pujian yang biasa
disebut dengan shalawat Badar. Baihaqi dalam ad-Dalail meriwayatkan sanadnya dari Ubaidullah bin
Aisyah yang berkata, “ketika Rasulullah sawtiba di Madinah, para wanita dan anak-anak mengucapkan:
“telah tiba cahaya purnama dihadapan kita

yang muncul dari balik bukit

karenanya kita wajib bersyukur

sebab masih ada orang yang mau mengajak ke jalan Allah”

Syair pujiaan itu melambangkan kemenangan perjuangan nabi Muhammad saw. dan umat islam
dalam memperjuangkan dan menegakkan ajaran islam. Bagi mereka yang tidak suka dengan kedatangan
nabi Muhammad saw. dan umat islam, tidak ada pilihan lain, kecuali mengikuti keinginan masyarakat
banyak di Madinah. Setelah itu, kota Yasrib diubah namanya menjadi atau Madinah Al-Munawaroh
(kota yang penuh cahaya terang). Dengan diterimanya nabi Muhammad saw. dan umat islam oleh
masyarakat Madinah maka beliau memberikan gelar kepada umat islam Madinah dengan sebutan kaum
Anshar, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi penolong. Sementara umat islam yang datang dari
Makkah diberi nama Muhajirin.

D. DAKWAH ISLAM DI MADINAH

Peradaban Islam mulai di bangun oleh Nabi Muhammad Saw. setelah hijrah dan membangun
serta menata daulah Islam di Madinah setelah berdakwah secara pemikiran dan politik di Makkah
sekitar 13 tahun. Di Madinah, Rasulullah Saw. melakukan strategi dakwah yang berbeda dengan strategi
dakwah di Makkah karena beliau menyesuaikan dengan kondisi sosial politik masyarakat Madinah saat
itu. Strategi yang di terapkan Rasulullah ketika berdakwah di Madinah sebagai berikut:

1.Mendirikan Masjid

Ketika Nabi Muhammad Saw. tiba di kota Madinah saat berhijrah, hal pertama yang beliau
lakukan adalah membangun masjid, yaitu Masjid Nabawi. Selain masjid Nabawi, Rasulullah juga
membangun masjid lainnya seperti Masjid Jumu’ah, Masjid Gamamah, Masjid Bani Quraizhah, Masjid
Ubay bin Ka’ab, Masjid Salman, dan Masjid Ali.

2. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar

Dasar persaudaraan yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw. adalah wahdatul islamiyah
(persaudaraan dan persatuan yang di dasarkan kepada agama islam). Hal tersebut dilakukan untuk
menambah teguhnya persatuan umat islam dan akrabnya hubungan Muhajirin dan Anshar. Berikut ini
daftar persaudaraan beberapa sahabat dari kaum Muhajirin dan kaum Anshar.

a. Hamzah dengan Zaid (bekas budak)


b. Abu Bakar dengan Kharijah bin Zaid
c. Ja’far bin Abi thalib dengan Mu’az bin Jabal
d. Umar bin Khatab dengan Ithban bin Malik
e. Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Rabi’

Tujuan mempersaudarakan mereka adalah agar satu sama lain saling menolong, yang kuat menolong
yang lemah, yang mampu menolong yang kekurangan, serta untuk melenyapkan rasa asing pada diri
sahabat-sahabat Muhajirin di Madinah.

Anda mungkin juga menyukai