PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana sejarah awal rasulullah
saw sampai ia diangkat menjadi rasul.serta sejarah bagaimana rasulullah
menyampaikan/ menyebarkan agama islam melalui dakwah-dakwahnya.dalam
menyampaikan dakwah – dakwahnya rasulullah banyak menggunakan berbagai macam
strategi.
Muhammad saw adalah nabi terakhir dan merupakan rasul ulul azmi. Sekitar
tahun 570 M, mekkah adalah sebuah kota yang sangat penting dan terkenal diantara
kota-kota di negeri arab,baik karena tradisinya maupun karena letaknya.kota ini dilalui
jalur perdangangan yang ramai menghubungkan yaman di selatan dan siria di
utara.dengan adanya ka’bah ditengah kota,mekkah menjadi pusat keagamaan
arab.didalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala utama, hubal. mekkah
kelihatan makmur dan kuat.agama dan masyarakat arab pada masa itu mencerminikan
realitas kesukuan masyarakat jazirah arab dengan luas satu juta mil persegi.
Kota ini merupakan tempat pertama rasulullah saw menyebarkan agama islam
dan menyampaikan dakwahnya sekaligus juga merupakan tempat kelahiran rasulullah
nabi muhammad saw.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini:
1. Bagaimana awal muhammad saw menjadi rasul allah swt?
2. Bagaimana strategi dan substansi dakwah rasullah saw pada periode mekah?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah dakwah rasulullah
periode mekah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Persoalan yang dihadapi masyarakat Yastrip waktu itu adalah tidak adanya
kepemimpinan yang membawahi semua suku Yastrip. Hanya ada pemimpin-pemimpin
suku yang saling berebut pengaruh. Akibatnya, perang antar-suku pun sering terjadi.
3
2). Mendirikan Masjid
Mendirikan masjid, hal ini merupakan usaha pertama nabi yang sangat penting
dalam pembinaan masyarakat yaitu sebagai tempat beribadah kepada Allah, tempat
Rasulullah manyampaikan ajaran-ajaran beliau dari wahyu Allah yang baru diterima.
Masjid ini juga tempat para sahabat bermusyawarah atau menanyakan suatu masalah
kepada Rasululah dan juga berfungsi sebagai tempat menerima tamu dari negeri
lain. Masjid yang pertama kali di bangun oleh Nabi adalah Masjid Nabawi. Kemudian
umat islam turut-turut membangun beberapa masjid Jumu’ah (tempat pertama
Rasulullah melaksanakan shalat jumat), Masjid Gamamah (tempat pertama kali
dilaksanakan shalat hari raya Islam), Masjid Bani Quraizah, Masjid Salman, Masjid Ali.
4
4). Meletakan Dasar-Dasar Negara
Selanjutnya Nabi saw. merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh kaum
Muslimin dan orang-orang Yahudi. Piagam inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut
sebagai undang-undang dasar negara dan pemerintahan Islam yang pertama. Isinya
mencakup tentang perikemanusiaan, keadilan sosial, toleransi beragama, gotong royong
untuk kebaikan masyarakat, dan lain-lain. Saripatinya adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan umat Islam, tanpa mengenal perbedaan.
2. Persamaan hak dan kewajiban.
3. Gotong royong dalam segala hal yang tidak termasuk kezaliman, dosa, dan
permusuhan.
4. Kompak dalam menentukan hubungan dengan orang-orang yang memusuhi umat.
5. Membangun suatu masyarakat dalam suatu sistem yang sebaik-baiknya, selurusnya
dan sekokoh-kokohnya.
6. Melawan orang-orang yang memusuhi negara dan membangkang, tanpa boleh
memberikan bantuan kepada mereka.
7. Melindungi setiap orang yang ingin hidup berdampingan dengan kaum Muslimin
dan tidak boleh berbuat zalim atau aniaya terhadapnya.
8. Umat yang di luar Islam bebas melaksanakan agamanya. Mereka tidak boleh
dipaksa masuk Islam dan tidak boleh diganggu harta bendanya.
9. Umat yang di luar Islam harus ambil bagian dalam membiayai negara, sebagaimana
umat Islam sendiri.
10. Umat non Muslim harus membantu dan ikut memikul biaya negara dalam keadaan
terancam.
11. Umat yang di luar Islam, harus saling membantu dengan umat Islam dalam
melindungi negara dan ancaman musuh.
12. Negara melindungi semua warga negara, baik yang Muslim maupun bukan Muslim.
13. Umat Islam dan bukan Islam tidak boleh melindungi musuh negara dan orang-orang
yang membantu musuh negara itu.
14. Apabila suatu perdamaian akan membawa kebaikan bagi masyarakat, maka semua
warga negara baik Muslim maupun bukan Muslim, harus rela menerima
perdamaian.
5
15. Seorang warga negara tidak dapat dihukum karena kesalahan orang lain. Hukuman
yang mengenai seseorang yang dimaksud, hanya boleh dikenakan kepada diri
pelaku sendiri dan keluarganya.
16. Warga negara bebas keluar masuk wilayah negara sejauh tidak merugikan negara.
17. Setiap warga negara tidak boleh melindungi orang yang berbuat salah atau berbuat
zalim.
18. Ikatan sesama anggota masyarakat didasarkan atas prinsip tolong-menolong untuk
kebaikan dan ketakwaan, tidak atas dosa dan permusuhan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dakwah
Rasulullah SAW periode Madinah itu merupakan dakwah lanjutan yang dilakukan
Rasulullah SAW pada saat beliau hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah. Dimana
dalam periode Madinah ini, pengembangan Islam lebih ditekankan pada dasar-dasar
pendidikan masyarakat Islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang.
7
DAFTAR PUSTAKA
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 63.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, ), hal. 25.
8
Makalah agama
DAKWAH RASULLULLAH SAW DI MADINAH
OLEH KELOMPOK 3 :
AYZA RADHATUL SAFFA
PICIA EFRANITA
ASMI RANDA
FELTA GENTARI
FIGEN SYA QOLIF
ENJAL AFRIANTO
Guru Pembimbing :