Anda di halaman 1dari 10

Tugas Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh
Kelompok 11
Nama anggota:
1.Aditya Johansah
2.Delvira Zulliza Mega
3.Natasya Adinda

Tahun Pelajaran 2019/2020


• Sebelum kedatangan suku Aus, kaum Yahudi merupakan yang paling
kuat di Madinah. Jumlah mereka hampir separuh jumlah penduduk
madinah.
• Hal itu menyebabkan munculnya permusuhan dan kebencian antara
kaum Arab dan kaum Yahudi. Kaum Yahudi menggunakan siasat
memecah belah dengan cara menyebarkan permusuhan dan kebencian
antara suku Aus dan suku Khazraj. Siasat ini berhasil dengan baik.
Sehingga suku Khazraj bersekutu dengan Bani Qainuba dan suku Aus
dengan Bani Quraiza dan Babi Nadir. Puncak permusuhan terjadi nya
perang Bu’as pada tahun 618 SM. Seusai perang, suku Aus dan Khazraj
menyadari kekeliruan mereka. Mereka berdamai dan sepakat untuk
mengangkat Abdullah bin Muhammad sebagai pemimpin mereka.
Akan tetapi rencana mereka tidak terlaksana karena beberapa orang
Mekah pergi ke Madinah untuk beribadah haji pada 621 SM. Nabi
Muhammad memperkenalkan Islam kepada mereka . Mereka pun
menyatakan masuk Isalam dan mereka berjanji untuk mengajak
penduduk madinah untuk masuk islam.
 Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW di madinah
 Islam diturunkan di negeri Arab ketika umat manusia mempunyai kebutuhan
yang mendesak terhadap adanya agama baru.sebelum Nabi Muhammad SAW.
Diutus, umat manusia hidup dalam kegelapan. Sebagai contoh, di negeri Arab
orang-orang menciptakan berhala dan patung untuk disembah.
 Isalm mulai disiarkan sekitar tahun 612 sebelum masehi. Penyebran islam
perode awal berlangsung sangat pesat. Dalam waktu tidak kurang dari 30
tahun, Islam telah menyebar ke seluruh Semenanjung Arab, Suriah, Irakl,
Persia, dan Mesir.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa Islam sebagai ajaran disebarkan dengan
cara damai melalui jalan dakwah.
 a. Madinah sebelum islam
• Sebelum datangnya Islam Madinah terdiri atas dua suku bangsa, yaitu bangsa
Arab dan Yahudi. Semula, Madinah di tempati oleh suku Amaliqah atau
Baidah. Namun, kemudian suku itu punah.
• Bangsa Yahudi yang tinggal di Madinah terdiri atas tiga suku, yaitu Bani
Quraizah, Bani Nadir, dan Bani Qainuqa. Adapun suku Arab yang tinggal di
Madinah terdiri atas suku Arab setempat dan suku Arab pendatang. Suku Arab
pendatang masuk ke madinah dari daerah Yaman karena pecahnya bendungan
Ma’arib. Kemudian suku ini dikenal dengan suku Aus atau suku Khazraj.
Mereka inilah yang kelak menjadi kaum Ansar.
b. Hijrah ke madinah
• Hijrah merupakan kepindahan Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
Meninggalnya Abu Talib dan Khadijah membuat kaum kafir quraisy semakin berani
menentang Nabi Muhammad. Keadaan di Mekah semakin memburuk. Pada tahun
621 SM, 10 orang suku Khazraj dan Aus menemui Nabi Muhammad SAW. Di
aqabah. Mereka menyatak diri masuk Islam. Peristiwa ini disebut Bai’atul Aqabah
yang pertama.
• Pada musim haji yang berikutnya 75 orang dari Madinah mengajak Nabi untuk
hijrah ke Madinah. Pada waktu itu terjadi Bai’atu Aqabah yang kedua, yang berisi:
1. Mendengar dan menaati Nabi Muhammad SAW.baik dalam keadaan
bersemangat maupun malas.
2. Menafkahkan harta, baik dalam keadaan mudah maupun sulit.
3. Melakukan amal makruf dan nahi munkar.
4. Tetap tabah menghadapi celaan kaum kafir.
5. Melindungi Nabi Muhammad sebagaimana mereka melindungi diri mereka
sendiri dan keluarga.
• Setelah peristiwa Bai’atu Aqabah yang kedua, kaum muslimin melakukan hijrah
ke Madinah dalam beberapa rombongan secara berangsur-angsur. Adapun Nabi
Muhammad SAW. Berangkat terakhir bersama Abu Bakar as-Sidiq karena
menunggu perintah Allah SWT.
• Nabi Muhammad tiba di Quba(dekat Madinah) pada hari senin, 20 september 622
SM setelah berjalan selama tujuh hari. Di tempat ini, Nabi membangun sebuah
masji yang di beri nama Quba.
• Pada hari jumat, 24 september 622 SM Nabi meninggalkan Quba menuju
Madinah. Sejak itu, Nabi Muhammad tinggal di Madinah serta mengembangkan
ajaran Islam di sana.
 • c. Dakwah nabi muhammad saw. Di madinah
• Peristiwa hijrah menjadi babak baru dalam perjuangan umat Islam. Setelah
mendapat tantangan yang hebat daribkaum kafir quraisy di Mekah, kaum
muslimin mendpat semangat baru dengan dukunagan dari penduduk
Madinah.
• Usaha dakwah Nabi Muhammad di madinah dilakukan dengan cara
* membangun masjid
* mempersaudarakan kaum muhajiri dan ansar
* menyusun undang-undang
 1. Membangun masjid
Pada masa Nabi Muhammad masjid digunakn sebagai tempat ibadah dan
penyelenggaraan pemerintahan. Masjid yang pertama dibangun Nabi di
Madinah adalah masjid Nabawi.
Masjid Nabawi dibangun pada bulan rabiulawal 1 hijriah(september 622 SM).
Masjid Nabawi berfungsi sebagai pusat peribadahan, pusat perencanaan
kegiatan masyarakat, pusat latihan, dan pendidikan.
Setelah membangun masjid Nabawi Nabi secara berturut-turut
membangunmasjid lainnya seperti, masjid Jumu’ah, masjid Gamamah, masjid
Quba, masjid Bani Quraizah, masjid Ubay bin Ka’ab , masjid salman , dan
masjid Ali.
2. Mempersaudarakan kaum ansar dan muhajirin
• Setelah membangun masjid, Nabi Muhammad mempersaudaran kaum Ansar
dan Muhajirin, seperti Ibnu Mas’ud denagn Sa’ad bin Mua’z,kepala suku Aus,
Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Rabi.
• Hal itu dilakukan Nabi agar kaum Muhajirin mendapat perlindungan yang
kuat di madinah.
 3. Menyusun dustur (undang-undang)
 • Undang-undang yang ditetapkan di Madinah dikenal dengan nama
piagam Madinah, yang berisi mengenai hak dan kewajiban nagi kaum
muslim dan nonmuslim.
• Fungsi piagam Madinah adalah:
– Menyatukan suku Aus dan Khazraj
– Pengakuan terhadap nabi Muhammad sebagi hakim dan kepala
negara
– Menjamin kebebasan rakyat
– Mengembangkan sikap toleransi antar umat
– Menghentikan adat istiadat buruk bangsa arab.
Rintangan terhadap dakwan h di madinah
Diantara tantangan itu banyak terjadi perang antara kaum muslimin
dan kaum kafir, diantara peperang itu adalah:
Perang Badar
Perang Uhud
Perang Khandaq
Ibroh

Pada khuthbah yang disampaikan Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa


Sallam di hari penaklukan Mekkah dinyatakan bahwa "Tidak ada lagi
hijrah setelah penaklukan Mekkah akan tetapi hanya ada jihad dan
niat" (HR.Bukhari). Jadi hijrah dari Mekkah ke Madinah tidak lagi
dihitung wajib sekalipun hukumnya tetap wajib dari negeri kafir ke
negeri-negeri Islam hingga Hari Kiamat. Hijrah ke Madinah
disyari'atkan agar kaum Muslimin dapat dengan bebas beribadah
kepada Rabb mereka dengan rasa aman, mendirikan pilar negara Islam
dan menjaganya, untuk kemudian memperluas wilayah negara ini
melalui dakwah kepada Allah. Sementara berhijrah setelah penaklukan
Mekkah tidak begitu penting lagi karena eksistensi Islam sudah kuat
dan kaum Muslimin sudah memiliki negara sehingga keberadaan
kaum Muslimin di negeri mereka sendiri adalah lebih efektif untuk
menjalankan syi'ar-syi'ar Islam dan menyebarkan ajarannya di seluruh
pelosok negeri. Sementara jihad tetap berjalan hingga hari Kiamat.
Oleh karena itu, setelah penaklukan, Rasulullah membai'at kaum
Muslimin atas Islam, iman dan jihad dan tidak membai'at mereka atas
hijrah.
Mengenai hal ini, Ibn 'Umar r.a., menjelaskan, "Hijrah terputus setelah
penaklukan pada masa Rasulullah sementara ia tetap berlaku selama
masih ada orang-orang Kafir yang diperangi." Maknanya, selama di
dunia ini masih ada Dar Kafir, maka hijrah masih wajib bagi orang yang
masuk Islam dan khawatir terjadi fitnah terhadap diennya. Dalil
penguat atas statement ini adalah firman Allah Ta'ala pada ayat 97-98,
surat an-Nisa`. Dengan demikian, momentum berdirinya Negara Islam
di Madinah dan kebutuhan akan bala tentara yang bertindak
melindunginya menuntut diwajibkannya hijrah ke Madinah bagi setiap
Muslim yang mampu.
Al-Khaththabi berkata, "Hijrah ke Madinah dilakukan pada masa
beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam untuk mendampingi beliau
berperang dan mempelajari syari'at Islam. Allah Ta'ala telah
menegaskan masalah ini dalam beberapa ayat sampai-sampai
memutus pemberlakukan hak saling melindungi antara orang yang
berhijrah dan tidak berhijrah. Yaitu dalam firman-Nya (artinya) "Dan
(terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka
tidak ada kewajiban atasmu melindungi mereka, sebelum mereka
berhijrah" (Q.s., al-Anfal:72). Tatkala Mekkah berhasil ditaklukkan dan
orang-orang secara berbondong-bondong masuk Islam dari seluruh
kabilah, maka gugurlah kewajiban berhijrah namun hukumnya tetap
dianjurkan."
Peran yang dimainkan para pemuda di dalam melaksanakan rencana
Rasulullah untuk berhijrah, seperti peran 'Ali dan putera-putera Abu Bakar
dianggap sebagai peran teladan dan baik sekali dari para pemuda Islam
tersebut.
Sesungguhnya mukjizat-mukjizat yang ditampakkan Allah untuk melindungi
Nabi-Nya di dalam rihlah tersebut datang sebagaimana mukjizat yang lainnya,
sebagai bagian dari pemuliaan kepada Rasulullah dan isyarat bahwa Allah
adalah Penolongnya dan akan memantapkan diennya di muka bumi, baik
dalam waktu yang lama ataupun singkat.
Demikian juga, peran yang dilakukan Abu Bakar di dalam hijrah, tercatat
sebagai keutamaan pribadinya yang terbesar. Sebenarnya, sudah cukup
baginya sebagai kemuliaan bahwa dirinya disinggung di dalam al-Qur'an
berkenaan dengan hal itu, dalam firman-Nya (artinya), "Dua orang ketika
keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:"Janganlah
berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita." (Q.s.,at-Tawbah:40)
Bila kita merenungi kisah Abu Ayyub dan isterinya di dalam bertabarruk
(mengambil berkah) dari bekas-bekas (peninggalan-peninggalan) Rasulullah
Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam dan persetujuan beliau atas hal itu, maka jelaslah
bagi kita disyari'atkannya mencari berkah dari semua bekas-bekas
(peninggalan-peninggalan) beliau, bila masih ada. (Lihat: at-Tawassul:
Anwâ'uhu Wa Ahkâmuhu, karya Syaikh al-Albâniy:142-147)
Sikap yang ditunjukkan Abu Ayyub al-Anshariy dan isteri
menunjukkan betapa kecintaan para shahabat terhadap diri Rasulullah
Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam. Dan ini merupakan gambaran yang terus
terjadi sepanjang sirah Nabawiyyah. Keengganan Rasulullah memakan
bawang merah merupakan salah satu hal yang khusus bagi beliau saja,
sebab pada dasarnya beliau menghalalkannya bagi kaum Muslimin
dengan syarat tidak memakannya ketika akan ke masjid kecuali bila
sudah hilang baunya. Rasulullah sendiri memberikan pengarahan akan
hal itu, yaitu bahwa barang siapa yang ingin memakan bawang merah,
maka hendaknya dia mematikan (bau) nya dengan cara dimasak.

Anda mungkin juga menyukai