Bapak HAERUDDIN,S.Pd.I
Di susun oleh :
SHAHIBUL IZAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-
Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan
yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan
dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Silsilah Nabi Muhammad........................................................................................
B. Sejarah Dakwah Rasulullah Saw Periode Madinah................................................
C. Faktor Hijrah Nabi Muhammad saw Ke Yatsrib (Madinah)...................................
D. Substansi dan strategi dakwah rasululluah saw. Periode madinah..........................
E. Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Rasulullah....................................
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dikota mekkah telah kita ketahui bahwa bangsa quraisy dengan segala upaya akan
melumpuhkan gerakan Muhammad Saw. Hal ini di buktikan dengan pemboikotan yang
dilakukan mereka kepada Bani Hasyim dan Bani Mutahlib. Di antara pemboikotan tersebut
adalah:
Memutuskan hubungan perkawinan
memutuskan hubungan jual beli
memutuskan hubungan ziarah dan menziarah dan lain-lain
Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas shahifah atau plakat yang di gantungkan di
kakbah dan tidak akan di cabut sebelum Nabi Muhammad Saw. Menghentikan gerakannya.
Nabi Muhammad Saw. Merasakan bahwa tidak lagi sesuai di jadikan pusat dakwah Islam
beliau bersama zaid bin haritsah hijrah ke thaif untuk berdakwah ajaran itu ditolak dengan
kasar. Nabi Saw. Di usir, di soraki dan dikejar-kejar sambil di lempari dengan batu.
Walaupun terluka dan sakit, Beliau tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas. Meghadapi
cobaan yang di hadapinya.
Saat mengahadapi ujian yang berat Nabi Saw bersama pengikutnya di perintahkan oleh
Allah SWT untuk mengalami isra dan mi’raj ke baitul maqbis di palestina, kemudian naik
kelangit hingga ke sidratul muntaha.
Kejadian isra dan mi’raj terjadi pada malam 17 rajab tahun ke-11 dari kenabiannya
(sekitar 621 M) di tempuh dalam waktu satu malam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Silsilah Nabi Muhammad
2. Bagaimana Sejarah Dakwah Rasulullah Saw Periode Madinah
3. Apa Faktor Hijrah Nabi Muhammad saw Ke Yatsrib (Madinah)
4. Bagaimana Substansi dan strategi dakwah rasululluah saw. Periode madinah.
5. Bagaimana Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Rasulullah
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari dakwah Rasulullah periode mekkah, sejarah, silsilah,
faktor penyebab hijrahnya Rasulullah dan respon masyarakat Madinah
BAB II
PEMBAHASAN
E. Hubungan Luar
Hubungan luar merupakan orientasi penting bagai melebarkan sayap dakwah. Ini terbukti
melalui tindakan Rasulullah SAW. menghantar para dutanya ke negara-negara luar untuk menjalin
hubungan baik berteraskan dakwah tauhid kepada Allah. Negara-negara itu termasuk Mesir, Iraq,
Parsi dan Cina. Sejarah turut merekamkan bahwa Saad Ibn Waqqas pernah berdakwah ke negeri
Cina sekitar tahun 600 hijrah. Sejak itu, Islam bertebaran di negeri Cina hingga saat ini. para
sahabat yang pernah menjadi duta Rasulullah ialah Dukyah Kalibi kepada kaisar Rom, Abdullah bin
Huzaifah kepada kaisar Hurmuz, Raja Parsi, Jaafar bin Abu Talib kepada Raja Habsyah.
Memelihara dan mempertahankan masyarakat islam dalam upaya menciptakan suasana
tentram dan aman agar masyarakat muslim yang di bina itu dapat terpelihara dan bertahan.
Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan perdamaian dengan kaum Yahudi yang
berdiam di kota Madinah dan sekitarnya. Tindakan ini belum pernah dilakukan oleh nabi dan rasul
sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut :
a) Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang
penuh terhadap anggits golongannya.
b) Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling mebantu untuk
melawan siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib mempertahankan kota bila ada serangan
dari luar
c) Kota Madinah adalah ota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu.
Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka urusan itu diserahkan kepada Allah
SWT dan rasul(Al Qur’an dan sunah).
d) Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang oleh Nabi
Muhammad SAW.
E. Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Rasulullah
Sejak Nabi Muhammad saw. tinggal menetap di Madinah, beliau terus berusaha menyebarkan
ajaran Islam kepada semua penduduk di kota tersebut, termasuk kepada penduduk Yahudi, Nasrani,
dan penyembah berhala. Hal ini dilakukan Nabi Muhammad saw. selain karena kewajiban yang
harus dilaksanakannya, juga karena ia melihat mayoritas masyarakat Madinah menyambut dengan
baik saat beliau dan umat Islam tiba di kota tersebut.
Setiap saat beliau selalu berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah dan tidak
mengenal takut, apalagi putus asa. Dakwah yang dilakukannya itu mendapat sambutan beragam,
ada yang menerima dan kemudian masuk Islam dan ada pula yang menolak secara diam-diam,
misalnya orang-orang Yahudi yang tidak senang dengan kehadiran Nabi Muhammad saw. dan orang
Islam. Penolakan ini mereka lakukan secara diam-diam karena tidak berani berterus terang untuk
menentang Nabi dan umat Islam yang mayoritas tersebut.
Masyarakat Madinah menyambut baik kedatangan Nabi dan umat Islam di Madinah, terutama
kabilah Aus dan Khazraj. Kedua suku Arab tersebut sejak awal telah menyatakan kesetiaannya
kepada Nabi dan bersedia membantu beliau dalam menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat
Madinah. Hal ini dapat dilihat dari perjanjian Aqabah yang mereka lakukan, baik perjanjian Setelah
menerima ajaran Islam, kedua suku yang suka berperang ini akhirnya bersatu di bawah panji Islam.
Mereka bersama-sama Rasulullah saw. dan umat Islam lainnya berjuang menegakkan syariat Islam.
Mereka rela berkorban nyawa dan harta demi syiar Islam.
Sementara kelompok masyarakat Yahudi Madinah sejak awal memang sudah kurang peduli
dengan kedatangan Nabi Muhammad saw. dan umat Islam, karena mereka menduga posisi mereka
akan tergeser. Pada awalnya orang Yahudi menerima apa yang terjadi karena untuk alasan
keamanan dan politik. Namun sekutu mereka, yaitu Aus dan Khazraj telah memeluk Islam. Kedua
suku ini tidak membutuhkan lagi bantuan masyarakat Yahudi, karena telah mendapatkan pimpinan
yang ideal buat mereka, yaitu Muhammad saw. Dari sinilah muncul benih-benih permusuhan antara
umat Islam dan Yahudi di Madinah. Mereka mulai membujuk orang-orang Arab Aus dan Khazraj yang
telah masuk Islam untuk kembali ke agama lama mereka dan mereka kembali bersatu untuk
menyerang ajaran-ajaran Islam dengan maksud menghalangi penyebaran Islam ke masyarakat lain.
Dalam suasana seperti itu, seorang rabbi Yahudi dari Bani Qainuqa bernama Husein bin Sallam,
masuk Islam. Secara diam-diam ia datang menemui Nabi Muhammad saw. dan menyatakan ikrarnya
untuk masuk Islam. Kemudian Nabi Muhammad saw. memberi nama baru untuk dirinya, yaitu
Abdullah. Karena ia adalah seorang rabbi terkemuka dan berpengaruh di sukunya maka Nabi
menyembunyikan rabbi tersebut di rumah Nabi Muhammad saw. Hal ini dilakukan untuk melindungi
dirinya dari serangan kaumnya.
Untuk mengetahui apakah ia benar-benar seorang rabbi berpengaruh, Nabi Muhammad saw.
mengutus orang guna menyelidiki kebenaran tersebut. Hasilnya, ia adalah benar-benar seorang
rabbi yang disegani dan dihormati. Setelah mereka menyatakan bagaimana mereka memandang
tinggi derajat sang rabbi, barulah Husein bin Sallam keluar. Ia mengajak kaumnya menerima ajaran
yang dibawa Nabi Muhammad saw., karena itu adalah ajaran yang benar yang sesuai dengan kitab
Taurat yang mereka yakini. Ia menyatakan bahwa dirinya beserta keluarga telah menjadi pengikut
setia Nabi Muhammad saw. Namun, permintaan sang rabbi itu ditolak.
Setelah kejadian itu, mulai terjadi perdebatan sengit antara Nabi Muhammad saw. dengan para
pemimpin agama Yahudi. Mereka tidak hanya menyerang Nabi Muhammad saw., tetapi juga para
sahabat, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar. Mereka mulai menyusun kekuatan untuk
melemahkan umat Islam.
BAB III
KESIMPULAN