1. Dinda Aulia
2. Intan Indriani
3. Khayla Amelia Vanesha
4. Maulana Yusup
5. Nofinka Isnaidah
6. Oryza Zahra Fitriani Al Khalifi
7. Salsabila
8. Tasya Jana Amanda
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Meneladani
Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pendidikan
Agama Islam dari ibu Farhah Syarifah, S.S.I. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana perjuangan Rasulullah
SAW dalam menyebarkan agama Islam.
Kami mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ...........................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
3. TUJUAN PENULISAN
1
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
tentang bagaimana perjuangan Rasulullah SAW saat berdakwah sehingga kita
dapat meneladaninya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Rasulullah Saw menjalani kehidupan selain sebagai anak yatim piatu, juga
sebagai pribadi yang buta huruf. Pada zamannya, buta huruf menandakan bahwa
orang itu kuat secara ingatan. Pasalnya, Nabi Saw langsung mampu mengingat
wahyu pertama yang turun di Gua Hira. Ayat al-Quran yang pertama diterima
adalah QS. al-Alaq ayat 1-5.
Di antara kandungan ayat tersebut adalah dengan membaca dan menulis, manusia
dapat mengembangkan peradaban dan kebudayaan . Setelah mendapatkan wahyu,
Nabi Muhammad SAW digugah untuk berdakwah. Cara Rasulullah SAW
berdakwah pertama-tama dilakukan sembunyi-sembunyi kemudian puncaknya
dakwah secara terang-terangan selama di Yatsrib atau Madinah. Pasalnya ketika
hijrah ke Madinah, Rasulullah menemukan lahan dakwah baru yang menjanjikan.
Inti dari dakwah Nabi Saw ialah mengajarkan al-Qur’an dan Hikmah demi
mewujudkan rahmat bagi semesta alam. Hal ini terbukti saat setelah menetap di
Madinah, Rasulullah Saw lantas berusaha mendamaikan suku Aus dan Khazraj
yang di antara keduanya telah terjadi konflik selama puluhan tahun, serta
mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar.
Selama berdakwah banyak sekali rintangan yang harus dhadapi. Di antara perang
yang telah dijalani adalah perang Badar, perang Uhud, perang Hunain, dan yang
lainnya. Disebutkan dalam QS. Ali-‘Imran ayat 123 dan at-Taubah ayat 26
3
bahwasannya Nabi saw senantiasa mendapatkan pertolongan Allah swt dalam
perang Badar.
Selain perang besar, Nabi Muhammad SAW juga pernah memimpin rombongan
besar untuk Fathu Makkah (pembebasan kota Mekkah). Pada saat itu kekuatan
umat Islam cukup besar, Nabi Muhammad SAW bersama kaum muslimin pergi
ke Mekkah untuk membebaskan kota Mekkah.
Wafatnya istri tercinta Siti Khadijah dan Pamannya Abu Thalib, yang selalu
menjadi pembela utama dari ancaman para kafir Quraisy, beban Rasulullah SAW.
Di sisi lain, kesediaan penduduk Madinah (Yasrib) memikul tanggung jawab bagi
keselamatan Rasulullah SAW. Merupakan tanda yang jelas bagi kelanjutan
dakwah Rasulullah SAW.
Perjuangan Rasulullah SAW. di Mekkah diboikot oleh para pemuka dan kalangan
bangsawan Quraisy. Rasulullah SAW. menyerukan kepada umat Islam untuk
hijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah.
4
a. Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung Muhammad
saw.
b. Tidak seorang pun berhak mengadakan ikatan perkawinan dengan orang
muslim.
c. Melarang keras bergaul dengan kaum muslim.
d. Musuh Muhammad saw. harus didukung dalam keadaan bagaimana pun.
Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas sahifah atau plakat yang digantungkan
di dinding Ka’bah dan tidak akan dicabut sebelum Nabi Muhammad SAW.
menghentikan dakwahnya. Teks perjanjian tersebut disahkan oleh semua pemuka
Quraisy dan diberlakukan dengan sangat ketat. Blokade tersebut berlangsung
selama tiga tahun dan sangat dirasakan dampaknya oleh kaum Muslimin. Kaum
muslimin merasakan derita dan kepedihan atas blokade ekonomi tersebut. Namun,
semua itu tidak menyurutkan kaum muslim untuk tetap bertahan dan membela
Rasulullah saw.
Tiga tahapan hijrah yang dilakukan oleh umat Islam dari kota Mekkah ke kota
Madinah :
3. Nabi Muhammad SAW. bersama Abu Bakar melakukan itu pada hari
Jumat tanggal 16 Rabiul Awal.
5
Nabi Muhammad SAW. mengubah nama Yastrib menjadi Madinatul
Munawwarah yang artinya kota yang penuh cahaya terang, karena dari sanalah
sinar Islam memancar ke seluruh penjuru dunia. Umat Islam yang ada di Madinah
disebut sebagai kaum Ansar yang artinya masyarakat penolong. Umat Islam
pendatang disebut dengan sebutan kaum Muhajirin.
Setelah hijrah, Rasulullah SAW. membangun dua masjid, yaitu Masjid Quba dan
Masjid Nabawi. Fungsi kedua masjid itu tidak hanya sebagai tempat beribadah
shalat berjamaah, tetapi juga dijadikan sebagai tempat bertemu untuk mempelajari
Al-Qur’an dan sebagai tempat untuk menyelesaikan permasalah yang muncul
dalam kehidupan masyarakat Madinah.
6
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota Madinah bersama umatnya karena cacian,
makian, dan hinaan yang beliau dapatkan dari penduduk kota Mekkah. Di kota
Yastrib, beliau dan umatnya disambut dengan riang gembira oleh penduduk
setempat. Setelah hijrah, beliau mengubah nama Yastrib menjadi Madinatul
Munawwarah yang artinya kota yang penuh cahaya terang, karena dari sanalah
sinar Islam memancar ke seluruh penjuru dunia. Semua itu dilakukan demi
mempertahankan kebenaran dan agama yang diridhai oleh Allah SWT. Oleh
karena itu, peristiwa hijrah menjadi momentum bagi umat Islam untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.