Disusun Oleh :
Kelompok 4
KELAS A1 LK
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Helina Himmatul Ulya Lina,
M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang......................................................................................iv
2. Rumusan Masalah.................................................................................v
3. Tujuan...................................................................................................v
PEMBAHASAN
1. Periode Mekkah....................................................................................1
2. Periode Madinah ..................................................................................7
3. Surat Surat dakwah Nabi Muhammad SAW.........................................14
4. Misi dakwah Nabi Muhammad SAW...................................................21
PENUTUP
1. Kesimpulan...........................................................................................22
2. Saran.....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25
iii
BAB
PENDAHULUAN
iv
Nabi memutuskan untuk menyebarkan dakwahnya di wilayah lain dengan
harapan dakwah Islamiyah akan berkembang dengan pesat selain itu
menghindari serangan dari pemuka-pemuka Quraisy.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Periode Mekkah ?
2. Bagaimana Periode Madinah ?
3. Bagaiman Surat Surat dakwah Nabi Muhammad SAW ?
4. Bagaimana Misi dakwah Nabi Muhammad SAW ?
C. Tujuan
1. Bagaimana Periode Mekkah ?
2. Bagaimana Periode Madinah ?
3. Bagaiman Surat Surat dakwah Nabi Muhammad SAW ?
4. Bagaimana Misi dakwah Nabi Muhammad SAW ?
v
BAB
PEMBAHASAN
Para pemahat serta penjual atau patung merasa datangnya Islam akan
menghalangi mata pencaharian mereka. Karena tentunya jika Islam
menyebar maka mereka akan kehilangan mata pencaharian mereka, yang
mana sangat bergantung pada apa yang diyakini masyarakat pada masa itu.
Kemudian kaum Quraisy juga tidak setuju dengan seruan Nabi Muhammad
Saw. tentang persamaan hak antara hamba sahaya dan bangsawan. Intinya
Nabi Muhammad Saw. ingin menghapuskan sistem perbudakan yang telah
lama berjalan kaum Quraisy juga menolak ajaran tentang kebangkitan dan
pembalasan hari akhir.
1
Karena reaksi keras dari kaum Quraisy itulah yang menjadikan
terhambatnya dakwah nabi Muhammad Saw. karena tentunya akan beresiko
sekali dan bahkan mengancam keselamatan dan nyawa Nabi sehingga pada
akhirnya Nabi harus melakukan sistem dakwah yang lain.
Dakwah Nabi Muhammad Saw. dilakukan dengan dua cara yaitu,
sembunyi-sembunyi dan terana-terangan.
A. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW dilahirkan ditengah bani hasyim di
Makkah (Qurasy) pada senin pagi, tanggal 12 Rabi’ul awal, ketika itu
raja Yaman Abrahah dengan pasukan Gajahnya menyerbu Makkah
untuk menghancurkan Ka’bah sehingga tahuntersebut dengan tahu
Gajah atau 20 April 571 M. Setelah Aminah melairkan, dia
mengirimkan utusan ke tempat kakeknya Abdul Muthalib, untuk
menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran cucunya, maka Abdul
Muthalib datang dengan perasan suka cita, lalu membawa Muhammad
ke Ka’bah, seraya berdoa dan bersyukur kepadanya. Abdul Muthalib
memilih nama Muhammad karena bagi beliau nama ini belum dikenal
di kalangan Arab.
2
Thalib. Pada suatu perjalanan di Busrah ia bertemu dengan seorang
pendeta yang bernama Buhairah. Beliau memberi tahu pamanya bahwa
tanda-tanda pada Muahamad sesuai dengan cerita-cerita kristen, agar
beliau berhati-hati pada orang-orang yang akan berbuat jahat padanya,
ketika berjuaan diSyria. Pada usia kedua puluh lima, Muhammad
berangkat ke Syria barang dagangan saudagar wanita yang bernama Siti
Khodijah. Muhammad pulang dengan membawa laba yang sangat
besar. Kemudian khadijah melamarnya dan pada akhirnya Muhammad
menikahi Siti Khadiajah pada tahun 596M.2
3
“bacalah dengan nama tuhanmu yang menjadikanmu makhluk.
Diamenjadikan manusia dari segumpal darah beku. Bacalah! Tuhanmu
yang maha pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan
apa-apa pada manusia yang tiada dketahuinya.(Al-‘Alaq:1-5)3
4
Setelah Abu bakar masuk islam, banyak orang-orang yang
mengikuti untuk masuk agama islam. Orang-orang ini tekenal dengan
julukan Al-Sabiqun al-Awwalun, orang yang terdahulu masuk islam,
seperti: Utsman Ibn Affan, Zubair Ibn awwam, Talhah Ibn Ubaidillah,
Fatimah binti khathab, Arqam Ibn Abd. Al-Arqam, dan lain-lain. Mereka
itu mendapat agama islam langsung dari Rasulullah sendiri. Sebagai
pusat pembinaan waktu itu di rumah Arqam Ibn Abd. Al-arqam ( Dar al-
Arqam).
5
Banyak cara yang dilakukan oleh pemuka-pemuka kaum Quraisy
supaya Nabi Muhammad menghentikan dakwahnya, pada saat itu mereka
tidak berani melukai Nabi karena perlindungan dari pamanya Abi Thalib
yang sangat disegani dikalangan bangsa Arab saat itu. Para pengikut Nabi
yang termasuk kalangan bangsawan terselamatkan dari siksa kaum
Quraisy, dan mereka yang tidak memiliki perlindungan, harus menahan
siksa yang pedih dari kaum Quraisy. Sehingga Nabi mendapatkan jalan
buntu dalam dakwahnya. Kaum Quraisy melakukan pemboikotan terhadap
Bani Hasyim selam tiga tahun, dan berakhir setelah beberapa pemuka
Quraisy menyadari bahawa apa yang mereka lakukan suatu tindakan yang
keterlaluan. Karena itu Nabi memutuskan untuk menyebarkan dakwahnya
di wilayah lain dengan harapan dakwah Islamiyah akan berkembang
dengan pesat selain itu menghindari serangan dari pemuka-pemuka
Quraisy.6
6
2. Periode Madinah
Jibril datang menemui Rasulullah dan mengabarkan kepadan
Rasulullah pada saat itu segera hijrah. Orang-orang kafir berkumpul di
sekeliling rumah rasulullah. Kemudian Rasulullah keluar sambil
menebarkan debu di atas kepala mereka yang membuat mereka pingsan.
Peristiwa pengepunan itulah yang menandai awal pergerakan (hijrah) Nabi
menuju Madinah (Yatsrib). Di kala kaumnya sudah benar-benar menentang
dan ingin mebunuh Nabi, sebagai bukti tanda penolakan kebenaran yang
dibawah oleh Nabi. Maka dimulailah hidup baru oleh umat Islam dengan
hijrah bersama Nabi ke Madinah.
7
belum begitu banyak. Sampai tahun ke 4 hijrah, pendapatan dan sumber
daya negara masih sangat kecil. Peletakan dasar-dasar sistem keuangan
negara yang dilakukan oleh Rasulallah Saw merupakan langkah yang
sangat signifikan dan spektakuler pada masa itu, sehingga Islam sebagai
agama dan negara dapat berkembang dengan pesat dalam jangka waktu
yang relatif singkat.
8
menjadi makmur. Bahkan kekayaan kaum Muhajirin melebihi kekayaan
kaum Anshar.
9
selesai, Rasulullah memasuki pernikahan dengan Aisyah pada bulan
Syawal. Sejak saat itulah, Yastrib dikenal dengan Madinatur Rasul
atau Madinah Al-Munawwarah. Kaum muslimin melakukan berbagai
aktivitasnya di dalam masjid ini, baik beribadah, belajar, memutuskan
perkara mereka, berjual beli maupun perayaan-perayaan. Tempat ini
menjadi faktor yang mempersatukan mereka.
10
Secara sistematik proses peradaban yang dilakukan oleh Nabi
pada masyarakat Islam di Yatsrib menjadi Madinah (Madinat Ar-Rasul,
Madinah An-Nabi, atau Madinah Al-Munawwarah). Perubahan nama
yang bukan terjadi secara kebetulan, tetapi perubahan nama yang
menggambarkan cita-cita Nabi Muhammad Saw, yaitu membentuk
sebuah masyarakat yang tertib, maju, dan
berperadaban, dalam pembangunan masjid. Masjid bukan hanya
dijadikan pusat kegiatan ritual shalat saja, tetapi juga menjadi sarana
penting untuk mempersatukan kaum muslimin dengan musyawarah
dalam merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Disamping itu,
masjid juga menjadi pusat kegiatan pemerintahan. Nabi Muhammad Saw
membentuk kegiatan Mu’akhat (persaudaraan), yaitu mempersaudarakan
kaum Muhajirin (orang-orang yang hijrah dari Makkah ke Yatsrib)
dengan Anshar (orang-orang yang menerima dan membantu kepindahan
Muhajirin di Yatsrib). Persaudaraan diharapkan dapat mengikat kaum
muslimin dalam satu persaudaraan dan kekeluargaan, yaitu persaudaraan
seagama, disamping bentuk persaudaraan yang sudah ada sebelumnya,
yaitu bentuk persaudaraan berdasarkan darah, membentuk persahabatan
dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. Nabi Muhammad
Saw membentuk pasukan tentara untuk mengantisipasi gangguan-
gangguan yang dilakukan oleh musuh.9
D. Bidang Politik
Nabi Muhammad Saw, merumuskan piagam perjanjian yang
berlaku bagi seluruh pendudukan Yatsrib, baik orang muslim maupun
non muslim (Yahudi). Piagam inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut
sebagai Undang-undang Dasar Negara Islam (Daulah Islamiyah) yang
pertama.
1. Setiap kelompok mempunyai pribadi keagamaan dan politik. Adalah
hak kelompok, menghukum orang yang membuat kerusakan dan
memberi keamanan kepada orang patuh.
11
2. Kebebasan beragama terjamin buat semua warga Negara.
3. Kewajiban penduduk madinah, baik kaum muslimin maupun bangsa
Yahudi, untuk saling membantu, baik secara moril atau materil.
Semuanya dengan bahu membahu harus menangkis setiap serangan
terhadap kota Madinah.
4. Rasulullah adalah pemimpin umum bagi penduduk Madinah. Kepada
beliau lah segalaperkara dan perselisihkan yang besar untuk
diselesaikan.
Rasulullah adalah kepala Negara bagi penduduk Madinah. Kepada
Beliaulah segala perkara dibawa dan segala perselisihan yang besar
diselesaikan.
E. Bidang Militer
Peperangan yang terjadi pada masa Rasul membawa akibat
perkembangan Islam dan kebudayaan Islam. Peperangan pada masa
Rasul terdiri dari:
1) Ghazwah; yaitu peperangan yang dipimpin langsung oleh Rasul
sendiri. Peperangan ini terjadi dua puluh tujuh kali.
2) Syariah; yaitu peperangan yang dipimpin oleh para sahabat atas
penunjukan Nabi Muhammad, peperangan ini terjadi tiga puluh
delapan kali.
Peperangan yang dilakukan Rasul mempunyai nilai dan arti bagi
pembinaan ummat. Nilai dan arti yangterkandung antara lain:
a) Gazwatu furqan, yaitu peperangan yang menentukan mana yang hak
dan bathil, seperti Perang Badar. sebagaimana firman Allah dalam
surat (Al-Anfal ayat 41.)
۞ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ َما َغنِ ْمتُ ْم ِّم ْن َش ْي ٍء فَا َ َّن هّٰلِل ِ ُخ ُم َسهٗ َولِل َّرسُوْ ِل َولِ} ِذى ْالقُ}}رْ ٰبى َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس} ِك ْي ِن
ُ َواب ِْن ال َّسبِ ْي ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم ٰا َم ْنتُ ْم بِاهّٰلل ِ َو َم}}آ اَ ْنز َْلنَ}}ا ع َٰلى َع ْب} ِدنَا يَ}}وْ َم ْالفُرْ قَ}}ا ِن يَ}}وْ َم ْالتَقَى ْال َج ْم ٰع ۗ ِن َوهّٰللا
ع َٰلى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر
Artinya:
“Dan ketahuilah, bahwa apa saja yang kamu dapati sebagai harta
rampasan perang, maka sesungguhnya satu perlimanya (dibahagikan)
untuk (jalan) Allah dan untuk RasulNya dan untuk kerabat
12
(Rasulullah) dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin, serta
ibnus-sabil (orang musafir yang keputusan), jika kamu beriman
kepada Allah dan kepada apa yang telah diturunkan oleh Kami
(Allah) kepada hamba Kami (Muhammad) pada Hari Al-Furqan, iaitu
hari bertemunya dua angkatan tentera (Islam dan kafir, di medan
perang Badar) dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu”.(Al-Anfal:41)10
b) Adabiyah al-Hujum, yaitu peperangan untuk membela diri seperti
perang Khandak.
c) Untuk perdamaian, seperti perjanjian Hudaibiyah.
d) Kewaspadaan, seperti perang Mukt‘ah.
e) Taktik menakut-nakuti, seperti Fathu Makkah.
f) Penyiaran Agama Islam, seperti Perang Hunain.
g) Konsolidasi, agar Negara menjadi bersatu dan kuat seperti Thaif.
h) Pengabdian kepada Tuhan, seperti Perang Tabuk
13
Surat-surat Nabi Muhammad kepada Para Raja yang hidup pada
zamannya merupakan data bahasa yang berupa surat resmi dan ditulis pada
masa Nabi Muhammad masih hidup—selain al-Qur’ān—sehingga dapat
dipastikan bahwa lafadz yang digunakan merupakan lafadz yang berasal
langsung dari sang Nabi. Hal ini dibuktikan dengan adanya manuskrip-
manuskrip yang berisi surat-surat tersebut dengan stempel resmi kenabian
yang tersebar di berbagai museum di wilayah Timur Tengah dan Eropa.
Adapun hadits-hadits Nabi Muhammad saw., yang baru ditulis setelah beliau
wafat, masih dimungkinkan hanya maknanya yang berasal dari Nabi
Muhammad saw., sedangkan lafalnya dari periwayat hadits.
14
Realisasi dari firman Allâh Azza wa Jalla tersebut, Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimkan utusan yang membawa surat-surat
dakwah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para tokoh, penguasa dan
Raja kafir. Para Ulama ahli sirah berbeda pendapat tentang penyebutan waktu
pengiriman surat-surat itu secara detail. Ibnu Ishak rahimahullah tidak
menyebutkan waktu pengiriman itu secara detail. Beliau rahimahullah hanya
mengatakan bahwa pengiriman ini terjadi dalam rentang waktu yan panjang
yaitu sejak kepulangan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perang
Khaibar sampai waktu wafat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Diantara
yang dikirimi surat oleh Rosûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
mendakwahi mereka adalah Kisra (gelar untuk para penguasa Persia),
Qhaishar (gelar untuk para penguasa Romawi), Najashy (gelar untuk para
penguasa Habasyah) dan para penguasa yang lainnya.
15
masuk dalam agama Islam. Korespondensi melalui surat itu tujukan kepada
Heraclius (kaisar Romawi), Raja Negus (penguasa Ethiopia), dan Khusrau
(penguasa Persia).
Sejarah mencatat, waktu itu Heraclius (Raja Romawi) dan Kisra (Raja
Persia) merupakan dua kerajaan yang terkuat pada zamannya, dan merupakan
dua orang yang telah menentukan jalannya politik dunia serta nasib seluruh
penduduknya. Perang antara dua kerajaan ini berkecamuk dengan
kemenangan yang selalu silih berganti. Sepanjang hidup nya Rosulullah
menulis langsung sebanyak 43 surat. Untuk pempimpin dunia seperti para
Raja, Tokoh agama dan Kepala Suku. Berikut ini ada beberapa koleksi
surat Rosulullah saw :
16
Nabi Muhammad saw juga mengirimkan surat kepada Pemimpin
Mesir raja Al Muqawqis melalui perantara salah seorang sahabat nya.
Hatsib bin abu batta'ah. Pada kesempatan tersebut Nabi Muhammad saw
mengutus seorang budak yang telah dimerdekakan dan menjadi anak
angkat sahabat Abu Raha Al Ghifari, yang bernama Jira untuk menemani
Hatsib.
17
terobek robek dan hancur sampai akhirnya ditaklukkan oleh pasukan Islam
pada zaman khalifah Umar bin Khattab ra hingga dapat lagi berdiri.
18
Selain mengirimkan surat kepada Heraklius, Nabi SAW juga
mengirim surat yang ditujukan kepada Uskup terpandang di Romawi yaitu
Uskup Dhughathir, Surat yang diantarkan juga oleh Dihyah tersebut berisi
sebagai berikut. "Salam bagi yang beriman, atas dasar itu sesungguhnya
Isa bin Maryam adalah tiupan roh Allah, terjadi dengan kalimat Nya yang
benar. Di sampaikan kepada Maryam yang suci. Aku beriman kepada
Allah dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yaqub dan
anak cucunya serta apa yang diberikan kepada para Nabi dari Tuhan
mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan
kami hanya tunduk patuh kepadaNya. Salam yang mengikuti petunjuk."
19
Nabi Muhammad SAW mengutus risalah kepada Al Mundzir bin
Sawa, yang intinya menyuruh beliau masuk ke agama Islam, Rosulullah
SAW memilih Al Ala bin Adromi untuk menyampaikan risalahnya itu
sebagai jawaban Al Mundzir yang telah menulis kepada Rosulullah seperti
berikut ini.
"Amma ba'd, Wahai Rasulullah saya sudah membaca surat tuan
yang tertuju kepada rakyat Bahrain. Diantara mereka ada yang menyukai
Islam dan kagum kepadaNya lalu memeluknya, dan diantara mereka ada
pula yang tidak menyukainya. Sementara di negeriku ada orang-orang
Majusi dan Yahudi. Maka tulislah surat lagi kepadaku yang bisa
menjelaskan urusan tuan."
Maka Rosulullah SAW menulis surat lagi, dengan menyebut nama Allah
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
20
Selepas beliau SAW meninggal, misi dakwah dilanjutkan oleh para dai dan
ulama untuk membawa rahmat bagi alam semesta. 12
Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 125:
َ َّع اِ ٰلى َسبِي ِْل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗنُ اِ َّن َرب
ك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن ُ اُ ْد
َض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين َ
Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 133 sebagai
berikut: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa,“ (QS. Ali Imran [3]: 133).
BAB
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebagai seorang Rasulullah yang
di utus untuk menyebarkan ajaran Islam, melainkan juga sebagai pemimpin
12 Abdul Hadi,Apa misi dakwah nabi Muhammad SAW dalam menempurnakan Islam,Tirto.id,17
November 2021,diakses tanggal 18 Maret 2022.
21
negara yang pandai dalam berpolitik, sebagai seorang panglima perang serta
seorang administrator yang cakap, hanya dalam waktu kurun waktu singkat
Rasulullah bisa menaklukkan seluruh Jazirah Arab. Dengan mengamati pola
keberagaman pembangunan dasar-dasar pemerintahan Islam dari masa
Rasulullah Saw sampai dengan masa Khulafaurrasyidin, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Nabi Muhammad Saw merupakan seorang yang dilahirkan dari keturunan
para pemimpin, menyebarkan Islam didaerah Makkah dengan
mengutamakan Tauhid dan Akhlak, sedangkan di Madinah mengutamaka
dasar-dasar Islam dan dasar kepemimpinan.
2. Bahwa Nabi Saw telah meletakkan pola dasar pembangunan
peradaban Islam diawali dengan pembangunan masjid Kuba.
3. Nabi Muhammad Saw telah membuat sistem perundang-undangan dalam
menata kemasyarakatan di Madinah dalam upaya menegakkan sendi-sendi
kenegaraan, yakni dengan membuat kesepakatan tidak saling mengganggu
dan Nabi Saw melindungi penduduk Mekah dan menjamin hak-haknya
meskipun mereka beragama Yahudi dan Nasrani.
4. Nabi Saw mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar mempunyai
peran strategis dalam upaya membangun Negara yang kokoh dan kuat.
Dan hal ini merupakan satu contoh langkah politik yang berlandaskan
agama.
5. Berakhirnya pemerintahan Nabi Saw, Khulafaurrasyidin menggantikan
peran beliau. Abu Bakar adalah Khalifah pertama yang meneruskan
kepemimpinan Nabi Saw dengan sistem yang diwarisi dari nabi Saw.
6. Peran Abu Bakar sebagai Khalifah sangat besar, beliau berupaya
mengumpulkan Al Qur’an agar tidak punah, membangun baitul Mal,
menumpas nabi-nabi palsu dan pembangkang zakat dan lain-lain.
7. Umar bin Khattab membangun kantor-kantor perwakilan pemerintahan dan
menunjuk gubernur-gubernur serta mendirikan jabatan pos dan perpajakan,
merupakan gambaran umum bahwa dalam pemerintahannya sudah
semakin lengkap dan teratur.
22
8. Usaha perluasan pemerintahan Islam terjadi kemajuan yang signifikan,
sehingga daerah-daerah di Afrika dan sebagaian eropa mampu
dikuasai oleh Islam terutama Romawi.
23
memperoleh kabar gembira, yaitu balasan surga di akhirat.
B. Saran
Di dalam pembuatan makalah ini pasti masih ada kesalahan-kesalahan
disana-sini. Perlunya bimbingan dan pembelajaran yang lebih mengenai
pembuatan makalah ini. Semua kritik atau saran yang bersifat membangun
pasti akan kami terima demi kelangsungan pembuatan makalah dimasa-masa
mendatang.
24
DAFTAR PUSTAKA
25