Disusun Oleh :
Kelompok 6
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Ahmad Saiful Rizal,
M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Studi Al-Qur`an yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian I`jazul Al-Qur`an ............................................................. 3
B. Macam-Macam Mukjizat berdasarkan Sifatnya ................................ 5
C. Perbedaan Mukjizat Al-Qur`an dengan Nabi-Nabi Sebelumnya ....... 6
D. Segi-Segi Mukjizat Al-Qur`an ........................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
B. Saran................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alquran adalah mu’jizat yang terbesar yang diberikan kepada Nabi
Muhammad SAW. Di samping Alquran nabi Muhammad juga menerima
mu’jizat lainnya. Al-Qu`ran diturunkan di tengah-tengah umat yang sedang
mengelu-elukan para penyair-penyair jahiliyah di wilayah mekkah dan
sekitarnya. Para penyair yang mampu memenangkan sayembara syair arab
jahiliyah akan merasa sangat tersanjung karena hal itu merupakan prestasi yang
sangat membanggakan di masa itu. Hasil karya pemenang syair arab tersebut
dipublikasi di dinding ka’bah sebagai wujud apresiasi kepada pemenang
sayembara.
Ketika Al-Qu`ran turun kaum Quraisy yang hidup dengan tradisi yang
sudah turun-temurun merasa terheran-heran dengan keindahan gaya bahasa Al-
Qu`ran. Tidak sedikit di antara mereka yang menganggap Al-Qu`ran adalah
sihir. Namun di sisi lain justru keindahan bahasa Al-Qu`ran menjadi penarik
kaum musyrikin Quraisy untuk mempelajarinya bahkan berujung kepada
beriman terhadap ajarannya.
Tulisan singkat ini akan memaparkan beberapa sisi kemu’jizatan Al-
Qu`ran dalam berbagai sudut pandang serta akan mengulas bagaimana
pembelaan umat Islam terhadap kitab suci mereka terhadap para penentangnya.
Kajian ini akan mendeskripsikan hal tersebut dengan merujuk kepada pendapat
beberapa pakar dalam berbagai sumber serta menganalisa berbagai persoalan
kekinian terkait dengan Al-Qu`ran tentunya akan dikorelasikan dengan
beberapa kejadian di masa lalu (historis) seputar reaksi umat terhadap para
penghina Alquran.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian I`jazul Al-Qur`an?
2. Apa Macam-Macam Mukjizat berdasarkan Sifatnya?
3. Bagaimana Perbedaan Mukjizat Al-Qur`an dengan Nabi-Nabi Sebelumnya?
4. Bagaimana Segi-Segi Mukjizat Al-Qur`an?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian I`jazul Al-Qur`an
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Mukjizat berdasarkan Sifatnya
3. Untuk Mengetahui Perbedaan Mukjizat Al-Qur`an dengan Nabi-Nabi
Sebelumnya
4. Untuk Mengetahui Segi-Segi Mukjizat Al-Qur`an
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Manna’ Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu-Ilmu Alquran, (Jakarta: Litera Antar Nusa, t.t),
hlm. 97.
2
Muhammad Ali al-Shabuni, Al-Tibya: Fi Ulumil Qur‟an, Volume 2 No. 2, Desember
2017, hlm. 188.
3
dengan kerasulan nabi Muhammad SAW, namun ada juga yang menempuh
berbagai cara untuk mengalahkan mu’jizat Al-Qu`ran. Namun usaha yang
mereka lakukan sia-sia.
Al-Qu`ran digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menantang
orang-orang pada masa itu dan generasi sesudahnya yang tidak percaya akan
kebenaran Al-Qu`ran sebagai firman Allah SWT dan risalah yang dibawanya.
Di antara ayat Al-Qu`ran yang menjelaskan hal tersebut antara lain:
a. Al-Qu`ran menantang seluruh jin manusia berkumpul untuk membuat Al-
Qur`an, namun dipastikan mereka tidak akan mampu melakukannya. Hal ini
terdapat dalam surat al-Isra’ [15] ayat 88, firman Allah:
Yang Artinya:
“Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa (dengan) Alqur‟an ini, mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu
sama lain.” (QS. Al-Isra’ [15] : 88).
b. Alquran menantang mereka untuk membuat sepuluh surah dari Alquran,
Allah berfirman dalam surat hud [11] ayat 13:
Yang Artinya:
“Bahkan mereka mengatakan,” (Muhammad) telah membuat-buat Al-
Qu`ran itu” katakanlah,(kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah
semisal dengannya ( Al- qur‟an), yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja
diantara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang- orang yang
benar.” (QS. Hud [11] : 13).
c. Al-Qur`an menantang mereka untuk membuat satu surah saja yang
menyamai Al-Qu`ran, dalam firman-Nya surat Al-Baqarah [2] ayat 23 pada
surat:
Yang Artinya:
“Dan jika kamu meragukan (Al-qu`ran) yang kami wahyukan kepada
hamba kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yang
benar”. (QS. Al-Baqarah [2] : 23)
4
B. Macam-Macam Mukjizat berdasarkan Sifatnya
Macam-macam mukjizat berdasarkan sifatnya, antara lain:
1. Bersifat material (Hissiyah) yakni dapat dicerna oleh panca indra, namun
melawan hukum alam. Mukjizat yang bersifat ini sering diturunkan sebelum
masa Nabi Muhammad SAW, seperti pada masa Nabi Isa as, Nabi Isa dapat
menghidupkan orang mati. Melihat hal ini, dapat disimpulkan bahwa
keajaiban yang dilakukan oleh Nabi Isa as dapat dicerna oleh panca indra
manusia, tetapi secara logika hal ini sangatlah mustahil dan melawan hukum
alam.
2. Bersifat rasional (Ma`nawiyah) yakni yang semuanya dapat dicerna melalui
daya nalar. Setiap manusia menerimanya sesuai dengan kemampuan daya
paham, (nalar) dan kemampuannya untuk membedakan antara yang baik
dan yang buruk. Menurut Imam as-Suyuṭi bahwa sebagian besar mukjizat
yang diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW berbentuk rasional.
Karena, kecerdasan dan kesempurnaan pemahaman mereka. Karena syariat
ini akan tetap abadi pada lembaran sejarah umat manusia sampai kiamat,
maka Al-Qur`an di spesifikasikan dengan mukjizat akal yang abadi.
Tujuannya agar dapat dianalisis oleh mereka yang mempunyai penalaran.3
3
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur`an, (Bandung: Mizan, 1977), hlm. 43
4
Hamka, Tafsir Al Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), hlm. 11.
5
Karenanya hingga hari ini masih banyak temuan-temuan tentang mukjizat
Al-Qur`an.
2. Mukjizat nabi-nabi sebelumnya terfokus pada penakjuban pandangan,
sementara mukjizat Al-Qur`an mengarah pada pembukaan hati dan
penundukan akal, karena itu daya pengaruhnya lama dan bertahan.
3. Mukjizat Nabi sebelumnya di luar konteks isi risalah mereka dan tidak
bersesuaian, karena fungsinya utamanya hanya untuk menguatkan kenabian
atau membuktikan bahwa mereka adalah utusan Allah SWT. Contoh :
menghidupkan orang mati, tongkat menjadi ular, tidak ada hubungan
langsung dengan isi kitab Taurat dan Injil. Sementara Al-Qur`an benar-
benar mukjizat yang bersesuaian dan menguatkan isi risalah kenabian.
5
As Saytui, Jalaluddin Abdurrahman, Al Itqan fi „Ulumul Qur-an, (Mesir: Al Babi Al
Halabi, t.t).
6
mereka. Namun walaupun begitu mereka tetap dalam ketidakberdayaan
ketika dihadapkan dengan Al-Qur`an.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi dia atas dapat di simpulkan bahwa:
1. I’jazul qur’an adalah sebuah bukti (hujjah) yang luar biasa yang diberikan
kepada nabi Muhammad SAW sebagai bukti dari kerasulan beliau yang
tidak mampu ditandingi oleh siapapun.
2. Macam-macam mukjizat berdasarkan sifatnya, antara lain:
a. Mukjizat yang bersifat material (Hissiyah) yakni dapat dicerna oleh
panca indra, namun melawan hukum alam.
b. Mukjizat yang bersifat rasional (Ma`nawiyah) yakni yang semuanya
dapat dicerna melalui daya nalar.
3. Ada beberapa perbedaan besar antara mukjizat Al Qur-an dengan mukjizat
para Nabi-nabi sebelumnya, antara lain:
a. Mukjizat Nabi sebelumnya bersifat fisik (hissiyah), maka habis sesuai
dengan berlalunya zaman. Generasi setelahnya tidak lagi bisa
menyaksikan mukjizat tersebut.
b. Mukjizat Nabi-nabi sebelumnya terfokus pada penakjuban pandangan,
sementara mukjizat Al-Qur`an mengarah pada pembukaan hati dan
penundukan akal.
c. Al-Qur`an dalam mengemukakan dalil-dalil, argument serta penjelasan
ayat-ayat ilmiah, menyebutkan isyarat-isyarat ilmiah yang sebagaiannya
baru terungkap pada zaman atom, planet dan penaklukan angkasa luar
sekarang ini.
4. Mukjizat al-Qur-an terdiri dari berbagai macam segi mukjizat yaitu:
a. Segi bahasa dan susunan redaksinya ( I’jaz Lughowi).
b. Segi isyarat ilmiah ( I’jaz Ilmi).
c. Segi Sejarah dan pemberitaan yang ghaib (I’jaz tarikhiy).
d. Segi petunjuk penetapan hukum ( I’jaz Tasyri’i)
10
B. Saran
Kami sebagai penulis merasa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami kami berharap pada dosen pengampu maupun para pembaca
makalah ini, memberikan saran yang membangun demi menyempurnakan
makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Manna’ Khalil al-Qaththan, (t.t). Studi Ilmu-Ilmu Alquran, Jakarta: Litera Antar
Nusa.
Muhammad Ali al-Shabuni, Al-Tibya: Fi Ulumil Qur‟an, Volume 2 No. 2,
Desember 2017
Hamka, 1983. Tafsir Al Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas.
As Saytui, Jalaluddin Abdurrahman, (t.t). Al Itqan fi „Ulumul Qur-an, Mesir: Al
Babi Al Halabi.
M. Quraish Shihab, 1977. Mukjizat Al-Qur`an, Bandung: Mizan.
12