Anda di halaman 1dari 15

KEMUKJIZATAN AL-QUR`AN

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Studi Al-Qur`an
Dosen Pengampu : Ahmad Saiful Rizal, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6

1. Ummu Nur Haula ( 2220151224)


2. Much Ali Hisyam ( 2220151217)
3. Siti Naelil Izzah ( 2220151170)
KELAS A1 LK
SEMESTER 1

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KHOZINATUL ULUM BLORA


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI ALL PRODI
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Ahmad Saiful Rizal,
M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Studi Al-Qur`an yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Blora,14 September 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian I`jazul Al-Qur`an ............................................................. 3
B. Macam-Macam Mukjizat berdasarkan Sifatnya ................................ 5
C. Perbedaan Mukjizat Al-Qur`an dengan Nabi-Nabi Sebelumnya ....... 6
D. Segi-Segi Mukjizat Al-Qur`an ........................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
B. Saran................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alquran adalah mu’jizat yang terbesar yang diberikan kepada Nabi
Muhammad SAW. Di samping Alquran nabi Muhammad juga menerima
mu’jizat lainnya. Al-Qu`ran diturunkan di tengah-tengah umat yang sedang
mengelu-elukan para penyair-penyair jahiliyah di wilayah mekkah dan
sekitarnya. Para penyair yang mampu memenangkan sayembara syair arab
jahiliyah akan merasa sangat tersanjung karena hal itu merupakan prestasi yang
sangat membanggakan di masa itu. Hasil karya pemenang syair arab tersebut
dipublikasi di dinding ka’bah sebagai wujud apresiasi kepada pemenang
sayembara.
Ketika Al-Qu`ran turun kaum Quraisy yang hidup dengan tradisi yang
sudah turun-temurun merasa terheran-heran dengan keindahan gaya bahasa Al-
Qu`ran. Tidak sedikit di antara mereka yang menganggap Al-Qu`ran adalah
sihir. Namun di sisi lain justru keindahan bahasa Al-Qu`ran menjadi penarik
kaum musyrikin Quraisy untuk mempelajarinya bahkan berujung kepada
beriman terhadap ajarannya.
Tulisan singkat ini akan memaparkan beberapa sisi kemu’jizatan Al-
Qu`ran dalam berbagai sudut pandang serta akan mengulas bagaimana
pembelaan umat Islam terhadap kitab suci mereka terhadap para penentangnya.
Kajian ini akan mendeskripsikan hal tersebut dengan merujuk kepada pendapat
beberapa pakar dalam berbagai sumber serta menganalisa berbagai persoalan
kekinian terkait dengan Al-Qu`ran tentunya akan dikorelasikan dengan
beberapa kejadian di masa lalu (historis) seputar reaksi umat terhadap para
penghina Alquran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian I`jazul Al-Qur`an?
2. Apa Macam-Macam Mukjizat berdasarkan Sifatnya?
3. Bagaimana Perbedaan Mukjizat Al-Qur`an dengan Nabi-Nabi Sebelumnya?
4. Bagaimana Segi-Segi Mukjizat Al-Qur`an?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian I`jazul Al-Qur`an
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Mukjizat berdasarkan Sifatnya
3. Untuk Mengetahui Perbedaan Mukjizat Al-Qur`an dengan Nabi-Nabi
Sebelumnya
4. Untuk Mengetahui Segi-Segi Mukjizat Al-Qur`an

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian I`jazul Al-Qur`an


Dari segi bahasa kata i’jaz berasal dari kata a‟jaza, yu`jizu, i‟jazan berarti
melemahkan atau memperlemah. Menurut terminologi i’jaz adalah
ketidakmampuan seseorang melakukan sesuatu. Sedang yang dimaksud dengan
I`jazul Qu`ran secara study ilmu Al-Qu`ran adalah sebagai berikut:
1. Manna Khalil Al-Qaththan mengatakan bahwa i’jaz adalah menampakkan
kebenaran Nabi SAW sebagai pengakuaan dari umatnya bahwa ia adalah
rasul utusan Allah SWT. Hal ini dibarengi dangan menampak kelemahan
orang-orang arab untuk menandinginya dan menghadapi mukjizat Al-
Qu`ran.1
2. Ali al-Shabuniy menyebutkan bahwa i’jaz ialah menetapkan kelemahan
manusia baik secara kelompok maupun bersama-sama untuk menandingi
hal yang serupa dengannya. Oleh karenanya mukjizat merupakan bukti yang
datangnya dari Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya untuk
memperkuat kebenaran misi kerasulan dan kenabiannya. Sedangkan
mukjizat adalah perkara yang luar biasa yang disertai dengan tantangan
yang tidak mungkin dapat tandingi oleh siapapun dan kapanpun.2
Beberapa pendapat pakar diatas memberikan gambaran bahwasanya
i’jazul qur’an adalah sebuah bukti (hujjah) yang luar biasa yang diberikan
kepada nabi Muhammad SAW sebagai bukti dari kerasulan beliau yang tidak
mampu ditandingi oleh siapapun. Oleh karenanya pada saat Al-Qu`ran
diturunkan banyak sekali pakar-pakar sya’ir arab jahiliyah yang terkagum-
kagum dengan kehebatan bahasa Al-Qu`ran. Sebagian dari mereka beriman-

1
Manna’ Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu-Ilmu Alquran, (Jakarta: Litera Antar Nusa, t.t),
hlm. 97.

2
Muhammad Ali al-Shabuni, Al-Tibya: Fi Ulumil Qur‟an, Volume 2 No. 2, Desember
2017, hlm. 188.

3
dengan kerasulan nabi Muhammad SAW, namun ada juga yang menempuh
berbagai cara untuk mengalahkan mu’jizat Al-Qu`ran. Namun usaha yang
mereka lakukan sia-sia.
Al-Qu`ran digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menantang
orang-orang pada masa itu dan generasi sesudahnya yang tidak percaya akan
kebenaran Al-Qu`ran sebagai firman Allah SWT dan risalah yang dibawanya.
Di antara ayat Al-Qu`ran yang menjelaskan hal tersebut antara lain:
a. Al-Qu`ran menantang seluruh jin manusia berkumpul untuk membuat Al-
Qur`an, namun dipastikan mereka tidak akan mampu melakukannya. Hal ini
terdapat dalam surat al-Isra’ [15] ayat 88, firman Allah:
Yang Artinya:
“Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa (dengan) Alqur‟an ini, mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu
sama lain.” (QS. Al-Isra’ [15] : 88).
b. Alquran menantang mereka untuk membuat sepuluh surah dari Alquran,
Allah berfirman dalam surat hud [11] ayat 13:
Yang Artinya:
“Bahkan mereka mengatakan,” (Muhammad) telah membuat-buat Al-
Qu`ran itu” katakanlah,(kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah
semisal dengannya ( Al- qur‟an), yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja
diantara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang- orang yang
benar.” (QS. Hud [11] : 13).
c. Al-Qur`an menantang mereka untuk membuat satu surah saja yang
menyamai Al-Qu`ran, dalam firman-Nya surat Al-Baqarah [2] ayat 23 pada
surat:
Yang Artinya:
“Dan jika kamu meragukan (Al-qu`ran) yang kami wahyukan kepada
hamba kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yang
benar”. (QS. Al-Baqarah [2] : 23)
4
B. Macam-Macam Mukjizat berdasarkan Sifatnya
Macam-macam mukjizat berdasarkan sifatnya, antara lain:
1. Bersifat material (Hissiyah) yakni dapat dicerna oleh panca indra, namun
melawan hukum alam. Mukjizat yang bersifat ini sering diturunkan sebelum
masa Nabi Muhammad SAW, seperti pada masa Nabi Isa as, Nabi Isa dapat
menghidupkan orang mati. Melihat hal ini, dapat disimpulkan bahwa
keajaiban yang dilakukan oleh Nabi Isa as dapat dicerna oleh panca indra
manusia, tetapi secara logika hal ini sangatlah mustahil dan melawan hukum
alam.
2. Bersifat rasional (Ma`nawiyah) yakni yang semuanya dapat dicerna melalui
daya nalar. Setiap manusia menerimanya sesuai dengan kemampuan daya
paham, (nalar) dan kemampuannya untuk membedakan antara yang baik
dan yang buruk. Menurut Imam as-Suyuṭi bahwa sebagian besar mukjizat
yang diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW berbentuk rasional.
Karena, kecerdasan dan kesempurnaan pemahaman mereka. Karena syariat
ini akan tetap abadi pada lembaran sejarah umat manusia sampai kiamat,
maka Al-Qur`an di spesifikasikan dengan mukjizat akal yang abadi.
Tujuannya agar dapat dianalisis oleh mereka yang mempunyai penalaran.3

C. Perbedaan Mukjizat Al-Qur-an Dengan Nabi-Nabi Sebelumnya


Ada beberapa perbedaan besar antara mukjizat Al-Qur`an dengan
mukjizat para Nabi-nabi sebelumnya, antara lain :4
1. Sebelumnya bersifat fisik (hissiyah), maka habis sesuai dengan berlalu nya
zaman. Generasi setelahnya tidak lagi bisa menyaksikan mukjizat tersebut.
Sementara Al-Qur`an adalah mukjizat yang terjaga, abadi dan berkelanjutan.

3
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur`an, (Bandung: Mizan, 1977), hlm. 43

4
Hamka, Tafsir Al Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), hlm. 11.

5
Karenanya hingga hari ini masih banyak temuan-temuan tentang mukjizat
Al-Qur`an.
2. Mukjizat nabi-nabi sebelumnya terfokus pada penakjuban pandangan,
sementara mukjizat Al-Qur`an mengarah pada pembukaan hati dan
penundukan akal, karena itu daya pengaruhnya lama dan bertahan.
3. Mukjizat Nabi sebelumnya di luar konteks isi risalah mereka dan tidak
bersesuaian, karena fungsinya utamanya hanya untuk menguatkan kenabian
atau membuktikan bahwa mereka adalah utusan Allah SWT. Contoh :
menghidupkan orang mati, tongkat menjadi ular, tidak ada hubungan
langsung dengan isi kitab Taurat dan Injil. Sementara Al-Qur`an benar-
benar mukjizat yang bersesuaian dan menguatkan isi risalah kenabian.

D. Segi-Segi Mukjizat Al-Qur`an


Mukjizat Al-Qur`an terdiri dari berbagai macam segi mukjizat yaitu:5
1. Segi bahasa dan susunan redaksinya ( I’jaz Lughowi)
Sejarah telah menyaksikan bahwa bangsa Arab pada saat turunnya Al-
Qur`an telah mencapai tingkat yang belum pernah dicapai oleh bangsa satu
pun yang ada di dunia ini, baik sebelum dan sesudah mereka dalam bidang
kefashihan bahasa (balaghah). Mereka juga telah meramba jalan yang
belum pernah diinjak orang lain dalam kesempurnaan menyampaikan
penjelasan (al-bayan), keserasian dalam menyusun kata-kata, serta
kelancaran logika.
Oleh karena itu, bangsa Arab telah mencapai taraf yang begitu jauh
dalam bahasa dan seni sastra, karena sebab itulah Al-Qur`an menantang
mereka. Padahal mereka memiliki kemampuan bahasa yang tidak bisa
dicapai orang lain seperti kemahiran dalam berpuisi, syi’ir atau prosa
(natsar), memberikan penjelasan dalam ragam sastra yang tidak sampai

5
As Saytui, Jalaluddin Abdurrahman, Al Itqan fi „Ulumul Qur-an, (Mesir: Al Babi Al
Halabi, t.t).

6
mereka. Namun walaupun begitu mereka tetap dalam ketidakberdayaan
ketika dihadapkan dengan Al-Qur`an.

2. Segi isyarat ilmiah ( I’jaz Ilmi)


Pemaknaan kemukjizatan al-Qur-an dalam segi ilmiyyah diantaranya :
1. Dorongan serta stimulasi Al-Qur`an kepada manusia untuk selalu berfikir
keras atas dirinya sendiri dan alam semesta yang mengitarinya.
2. Al-Qur`an memberikan ruangan sebebas-bebasnya pada pemikiran ilmu
pengetahuan, sebagaimana halnya tidak ditemukan pada kitab-kitab
agama lainnya yang malah cenderung restriktif (terbatas).
3. Al-Qur`an dalam mengemukakan dalil-dalil, argumen, serta penjelasan
ayat-ayat ilmiah, menyebutkan isyarat-isyarat ilmiah yang sebagaiannya
baru terungkap pada zaman atom, planet dan penaklukan angkasa luar
sekarang ini. Diantaranya adalah :
1) Isyarat tentang Sejarah Tata Surya
Allah SWT berfirman : “Dan Apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada
juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’: 30).
2) Isyarat tentang Fungsi Angin dalam Penyerbukan Bunga
Allah SWT berfirman : “Dan Kami telah meniupkan angin
untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS. Al-Hijr: 22).
3) Isyarat tentang Sidik Jari manusia
Allah SWT berfirman : ” Bukan demikian, Sebenarnya kami
Kuasa menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.”(QS
Al-Qiyamah: 4).

3. Segi Sejarah dan pemberitaan yang ghaib (I’jaz tarikhiy)


7
Surat-surat dalam Al-Qur`an mencakup banyak berita tentang hal
ghaib. Kapabilitas Al-Qur`an dalam memberikan informasi-informasi
tentang hal-hal yang ghaib seakan menjadi prasyarat utama penopang
eksistensinya sebagai kitab mukjizat. Diantara contohnya adalah:
a. Sejarah / Keghaiban masa lampau.
Al-Qur`an sangat jelas dan fasih sekali dalam menjelaskan cerita
masa lalu seakan-akan menjadi saksi mata yang langsung mengikuti
jalannya cerita. Dan tidak ada satupun dari kisah-kisah tersebut yang
tidak terbukti kebenarannya. Diantaranya adalah: Kisah nabi Musa
dan Firaun, Ibrahim, Nabi Yusuf, bahkan percakapan antara anak-anak
Adam as.
b. Kegaiban Masa Kini
Diantaranya terbukanya niat busuk orang munafik di masa
rasulullah. Allah SWT berfirman : “Dan di antara manusia ada orang
yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu,dan
dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal
ia adalah penantang yang paling keras.”(QS. Al-Baqoroh: 204)
c. Ramalan kejadian masa mendatang
Diantaranya ramalan kemenangan Romawi atas Persia di awal
surat ar-Ruum.

4. Segi petunjuk penetapan hukum ( I’jaz Tasyri’i)


Diantara hal-hal yang mencengangkan akal dan tak mungkin dicari
penyebabnya selain bahwa Al- Qur`an adalah wahyu Allah SWT, adalah
terkandungnya syari’at paling ideal bagi umat manusia, undang-undang
yang paling lurus bagi kehidupan, yang dibawa Al-Qur`an untuk
mengatur kehidupan manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia. Meskipun memang banyak aturan hukum dari Al-Qur`an yang
secara kasat mata terlihat tidak adil, kejam dan sebagainya, tetapi
sesungguhnya di balik itu ada kesempurnaan hukum yang tidak
terhingga.
8
Diantara hukum Al-Qur`an yang menakjubkan dan penuh hikmah
tersebut antara lain :
a. Hukuman Hudud bagi pelaku Zina, Pencurian, dan sebagainya (QS
An-Nuur 2-3).
b. Hukuman Qishos bagi Pembunuhan ( QS Al-Baqarah 178-180).
c. Hukum Waris yang detail (QS An- Nisa 11-12).
d. Hukum Transaksi Keuangan dan Perdagangan (QS Al-Baqarah 282).
e. Hukum Perang dan Perdamaian. (QS Al-Anfal 61).

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi dia atas dapat di simpulkan bahwa:
1. I’jazul qur’an adalah sebuah bukti (hujjah) yang luar biasa yang diberikan
kepada nabi Muhammad SAW sebagai bukti dari kerasulan beliau yang
tidak mampu ditandingi oleh siapapun.
2. Macam-macam mukjizat berdasarkan sifatnya, antara lain:
a. Mukjizat yang bersifat material (Hissiyah) yakni dapat dicerna oleh
panca indra, namun melawan hukum alam.
b. Mukjizat yang bersifat rasional (Ma`nawiyah) yakni yang semuanya
dapat dicerna melalui daya nalar.
3. Ada beberapa perbedaan besar antara mukjizat Al Qur-an dengan mukjizat
para Nabi-nabi sebelumnya, antara lain:
a. Mukjizat Nabi sebelumnya bersifat fisik (hissiyah), maka habis sesuai
dengan berlalunya zaman. Generasi setelahnya tidak lagi bisa
menyaksikan mukjizat tersebut.
b. Mukjizat Nabi-nabi sebelumnya terfokus pada penakjuban pandangan,
sementara mukjizat Al-Qur`an mengarah pada pembukaan hati dan
penundukan akal.
c. Al-Qur`an dalam mengemukakan dalil-dalil, argument serta penjelasan
ayat-ayat ilmiah, menyebutkan isyarat-isyarat ilmiah yang sebagaiannya
baru terungkap pada zaman atom, planet dan penaklukan angkasa luar
sekarang ini.
4. Mukjizat al-Qur-an terdiri dari berbagai macam segi mukjizat yaitu:
a. Segi bahasa dan susunan redaksinya ( I’jaz Lughowi).
b. Segi isyarat ilmiah ( I’jaz Ilmi).
c. Segi Sejarah dan pemberitaan yang ghaib (I’jaz tarikhiy).
d. Segi petunjuk penetapan hukum ( I’jaz Tasyri’i)

10
B. Saran
Kami sebagai penulis merasa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami kami berharap pada dosen pengampu maupun para pembaca
makalah ini, memberikan saran yang membangun demi menyempurnakan
makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Manna’ Khalil al-Qaththan, (t.t). Studi Ilmu-Ilmu Alquran, Jakarta: Litera Antar
Nusa.
Muhammad Ali al-Shabuni, Al-Tibya: Fi Ulumil Qur‟an, Volume 2 No. 2,
Desember 2017
Hamka, 1983. Tafsir Al Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas.
As Saytui, Jalaluddin Abdurrahman, (t.t). Al Itqan fi „Ulumul Qur-an, Mesir: Al
Babi Al Halabi.
M. Quraish Shihab, 1977. Mukjizat Al-Qur`an, Bandung: Mizan.

12

Anda mungkin juga menyukai