Disusun Oleh :
Kelompok V
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................11
B. Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
Abu Zahra An- Najdi, Al quran dan Rahasia Angka-Angka, Bandung, Pustaka
Hidayah,1996. hlm 17
1
2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MUKJIZAT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata
mukjizat diartikan sebagai kejadian (peristiwa) yang sukar dijangkau
oleh kemampuan akal manusia. Kata mukjizat terambil dari bahasa
Arab ( أعجزa’jaza) yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak
mampu. Sedangkan kata ( أعجزa’jaza) itu sendiri berasal dari kata عجز
(‘ajaza) yang berarti tidak mempunyai kekuatan (lemah). Pelakunya
(yang melemahkan) dinamai mukjiz dan bila kemampuannya
melemahkan pihak lain amat menonjol sehingga mampu membungkam
lawan maka dinamaiزةCC( معجmu’jizat). Tambahan ta marbuthah pada
akhir kata itu mengandung makna mubalaghah (superlatif).
Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai
sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah melalui para nabi dan
rasul-Nya sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan
kerasulannya.2
Dalam al-Quran kata ‘ajaza dalam berbagai bentuk terulang
sebanyak 26 kali dalam 21 surat dan 25 ayat. Dalam Kamus al-Mu’jam
al-Washith, mukjizat diartikan:
2
M. Qurais Shihab. Mukjizat Al-Qur’an di tinjau dari Aspek kebahasaan, Isyarat Ilmiah
dan Pemberitaan Gaib, Bandung, Mizan, 2014, hlm. 25
3
4
5
Abdul Majid. Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam Mukjizat Ilmiah
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam IPTEK, Jakarta, Gema Insani press, 1997, hlm 19
6
6
Abu Zahra An- Najdi, Al quran dan Rahasia Angka-Angka, hlm23
7
7
Suma, Muhammad Amin, Studi Ilmu-Ilmu al-Quran 3, Jakarta: Pustaka Firdaus,
2004.hal. 45
8
8
Ansari, Ibnu Mansur Jamaluddin Muhammad bin Mukarram al-, Lisan al-Arab, Beirut: al-
Dar al-Misriyah, 1990.hal. 90
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an adalah mukjizat nabi Muhammad Saw. terbesar yang
sifatnya ‘aqliyah sehingga berlaku sepanjang zaman karena dapat
dijangkau oleh perkembangan akal manusia. Kemukjizatan al-Qur’an
terletak pada aspek keindahan bahasanya, kabar berita yang
dibawanya, keluasan isi materi yang terkandung didalamnya maupun
dari segi-segi lainnya, dan tidak ada seorang manusiapun sampai
kapanpun dapat menandinginya. Mukjizat al-Qur’an merupakan hal-hal
yang luar biasa yang terdapat didalam al-Qur’an itu sendiri, bukan
datang dari luar al-Qur’an, karenanya paham as-sharfah tidak dapat
diterima. Demikianlah makalah ini disampaikan dalam seminar mata
kuliah al-Qur’an, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kekeliruan baik literature yang digunakan maupun susunan
bahasanya, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan. Hanya kepada Allahlah kita menyerahkan diri.
B. Saran
Demikianlah makalah ini saya persembahkan.Tentunya masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyususnan makalah ini
mengingat keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak
biasa terlepas dari skhilaf dan salah.Kritik dan saran dari pembaca
yang konstruktif sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi agar
selanjutnya dapat menjadi lebih baik lagi.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Ansari, Ibnu Mansur Jamaluddin Muhammad bin Mukarram al-, Lisan al-
Arab, Beirut: al-Dar al-Misriyah, 1990.
Khallaf, Abdul Wahab, Ilmu Ushul Figh, cet. 8, terj. Noer Iskandar al-
Barsany dan Moh. Tolchah Mansoer, Kairo: Dar al-‘Ilm:1978.
Munawwar, Said Aqil Husain al-, I’jaz al-Quran dan Metodelogi Tafsir,
Semarang: Dimas, 1994.
Sayuti, Jalaluddin al-, al-Itqan fi Ulum al-Qur an, Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah, 2000.