Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MUKJIZAT ALQURAN
Dosen pengampu : Movhamad Chobir Sirad,M.Pd.I
Mata Kuliah Ulumul Quran dan Hadist

Anggota Kelompok 5 :
Sheren Zyavetlana Zatin
NIM : 126403202143
Nisa Agustin Rokhimatus Solekah
NIM : 126403202135
Intan Risqi Andriani
NIM : 126403202113
Clarisa Intari Citra Dewi
NIM : 126403202140
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan
hikman, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang
berjudul “Mukjizat Alquran” ini dapat terselesaikan. Kami juga berterima kasih
kepada Bapak Qaem Aulassyahied yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran
dan penilaian untuk mata kuliah Ulumul quran dan Hadist ini.

Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Mukjizat Alquran” karena
sangat penting untuk kita mengetahui apa itu mukjizat alquran. Kami menyadari
sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karea itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju
kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya

Tulungagung,

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................................II
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. PENGERTIAN MUKJIZAT AL-QURAN.......................................................................2
B. MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI ASPEK BAHASA...........................................3
C. MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI ASPEK SEJARAH..........................................7
D. MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI ASPEK RAMALAN MASA DEPAN............7
E. MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI ASPEK ILMU PENGETAHUAN..................8
BAB III.........................................................................................................................10
PENUTUPAN..............................................................................................................10
A. KESIMPULAN.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci agama islam. Umat islam percaya bahwa Al-Qur’an
adalah pedoman hidup umat manusia terlebih umat islam di pelosok dunia. Dan Al-
Qur’an pun salah satu kitab yang sampai sekarang masih terjaga keasliannya. Al-
qur’an bukan hanya sekedar menjadi bahan bacaan, akan tetapi Al-qur’an
memiliki multifungsi dan selalu cocok dengan fenomena dalam kehidupan ini,
hal ini merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki oleh al-Qur’an. Sebagai umat
muslim kita harus meyakini akan kebenaran yang terkandung dalam Al-Qur’an,
bukan hanya menyakini tapi juga mengamalkan dan mejadikan sebagai petunjuk
kejalan yang benar
Salah satu obyek lainnya dalam kajian Ulumul Qur’an adalah perbincangan
mengenai mukjizat. Mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa
yang dibarengi dengan tantangan dan tidak bisa dikalahkan. Sebagai wahyu pertama
yang diterima Rasulullah SAW, sebagaimana tercantum dalam surah al-Alaq 1-5. Al
Quran merupakan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Mukjizat ini diturunkan untuk menjadi tuntunan hidup umat Islam dalam menjalankan
kehidupan di dunia. Segala permasalahan dan solusi hidup manusia tercantum dalam
Al Quran. Al Quran memuat ringkasan dari ajaran-ajaran ketuhanan yang pernah
dimuat kitab-kitab suci sebelumnya seperti Taurat, Zabur, dan Injil.
Makalah ini akan membahas tentang pengertian mukjizat al-Quran, jenis-jenis
mukjizat, segi-segi kemukjizatan al-Quran baik dari segi bahasa, sejarah, ramalan
masa depan, dan ilmu pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Mukjizat Al-Qur’an?


2. Apa mukjizat Al-Qur’an dari aspek bahasa, sejarah,ramalan masa depan, dan
ilmu pengetahuan?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian mukjizat Al-Qur’an

1
2. Untuk mengetahui mukjizat Al-Qur’an dari berbagai aspek

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MUKJIZAT AL-QURAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata mukjizat


diartikan sebagai kejadian (peristiwa) yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal
manusia. Sedangkan, secara etimologi mukjizat berasal dari bahasa arab ‫أعجز‬
(a’jaza) yang artinya melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya atau
ism fa’il (yang melemahkan) disebut mu’jiz. dan bila kemampuannya melemahkan
pihak lain amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, maka dinamai
‫( معجزة‬mu’jizat). Tambahan ta marbuthah pada akhir kata itu mengandung makna
mubalaghah (superlatif). 
Mukjizat didefinisikan  oleh pakar agama islam antara lain adalah suatu hal
atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seorang yang mengaku nabi, sebagai
bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau
mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak mampu melauyani tantangan itu
Dalam Kamus al-Mu’jam al-Washith, mukjizat diartikan:
‫أمر خارق للعادة يظهره هللا على يد نبي تابدا لنبوته‬

“Sesuatu (hal atau urusan) yang menyalahi adat kebiasaan yang ditampakkan Allah
diatas kekuasaan seorang nabi untuk memperkuat kenabiannya.”

Imam Jalaluddin al-Sayuti menjelaskan bahwa mukjizat itu adalah:

‫ سالم من المعارضة‬,‫ مقرون بالتحدى‬,‫أمر خارق للعادة‬

“Suatu hal atau peristiwa luar biasa yang disertai tantangan dan selamat (tidak ada
yang sanggup) menjawab tantangan tersebut.”

Maka mukjizat merupakan kejadian/kelebihan di luar akal manusia yang tidak


dimiliki oleh siapapun, karena mukjizat hanya dimilki oleh para rasul yang
diberikan oleh Allah SWT kepada para rasul-Nya. Sedangkan apabila ada
seseorang yang memilki sesuatu yang luar bisa itu tidak bisa dikatakan sebagai
mukjizat melainkan karomah. Al-Quran menantang orang-orang Arab, mereka
tidak kuasa melawan meskipun mereka merupakan orang-orang yang fasih, hal ini
tiada lain karena al-Quran adalah mukjizat.
Dan mukjizat Al-Qur’an disebutkan dalam surah as-syu'ara ayat 4
ْ َّ‫ِإ ْن نَ َشْأ نُنَ ِّزلْ َعلَ ْي ِه ْم ِمنَ ال َّس َما ِء آيَةً فَظَل‬
ِ ‫ت َأ ْعنَاقُهُ ْم لَهَا خَا‬
َ‫ض ِعين‬

3
“Jika kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari
langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya”

B. MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI ASPEK BAHASA

Digunakannya bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa arab memiliki
keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa lain, antara lain :
1. Bahasa Arab adalah bahasa tertua di dunia
Bahasa yang digunakan oleh Al-Qur’an bukan sekedar bahasa Arab biasa,
namun bahasa dengan tingkatan yang tertinggi. Kehebatan karya sastra Arab
Jahiliyah yang tsangan monumental itu tidak dapat mengalahkan bahasa al
Quran. Bahasa al Quran itu adalah mukjizat, untuk menandingi bahasanya,
tidak seorangpun dari para penyair Arab pada waktu itu yang sanggup
melakukannya, Dalam banyak ayat al Quran telah mempersilahkan mereka
untuk membuat susunan bahasa seperti al Quran, namun tidak ada yang mampu
melakukannya.
Salah satu perbedaan yang sangat mencolok antara struktur gaya bahasa
Al-qur’an dengan struktur gaya bahasa yang ada pada bahasa lain adalah bahwa
segala unsur ke efektifan dalam struktur gatya bahasa Al-qur’an memang di
butuhkan secara alami
2. Huruf, bunyi struktur huruf, dan bunyi Al-qur’an
Dari pemilihan kata dan kalimat misalnya, Al-Qur`an mempunyai sinonim
dan homonym yang sangat beragam
a.Susunan suara kata-kata yang di gunakan terasa lembut dan indah di
gunakan.
b.Bahasa al-qur’an dapat di terima oleh semua lapisan manusia baik oleh orang
awam maupun oleh kaum cendikiawan.
c.Sejalan dengan akal sehat dan dapat menyentuh perasaan.
d.Secara utuh keindahan sajian al-qur’an serta keindahan susunan bahasanya
tak ubahnya suatu bingkai yang dapat memukau akal dan memusatkan
tanggapan serta perhatian.    
e.Kaya akan ragam kata dan kalimat yang di gunakan dalam al-qur’an sehingga
memancarkan keindahan bahasa dan keluesan maknanya.
f. Susunan al-qur’an mudah di pahami oleh semua lapisan masyarakat hanya
dengan melihat segi yang tersuratnya saja

4
Dalam susunan kata dan kalimatnya dapat dilihat dari hal-hal berikut ini :
1. Nada dan Langgamnya
Mendengar ayat Al-Qur’an, hal pertama yang terasa ditelinga adalah
nada dan langgamnya. Seni baca Al-Qur’an ialah bacaan Al-Qur’an
yang bertajwid diperintah oleh irama dan lagu. Didalam melagukan Al-
Qur’an akan lebih indah bila diwarnai dengan macam-macam lag.
Irama itu muncul dari keserasian huruf dan kata-kata yang dipilih
sehingga menimbulkan keserasian bunyi, dan keserasian bunyi itu
menimbulkan keserasian irama.
2. Singkat dan Padat
Al-Qur’an memiliki keistimewaan bahwa kata dan kalimat-kalimatnya yang
singkat dapat menampung sekian banyak makna. Ia bagaikan berlian yang
memancarkan cahaya dari setiap sisinya
Terdapat dalam (Q.S Al-Baqarah 2:212)
ُ ‫َوهَّللا ُ يَرْ ُز‬
ٍ ‫ق َم ْن يَ َشا ُء بِ َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬

Ayat ini bisa berarti:


a. Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa ada
yang berhak mempertanyakan kepada-Nya mengapa Dia memperluas rezeki
kepada seseorang dan mempersempit yang lain
b. Kata al-Thuma’ninah (Kelapangan/ketenangan) dan al-dhiq Allah
memberikan rezeki kepada seseorang tanpa yang bersangkutan dihitng secara
detail amal-amalnya
c. Allah memberikan rezeki kepada seseorang dengan jumlah rezeki yang amat
banyak sehingga yang bersangkutan tidak menghitungnya

3. Memuaskan Para Pemikir dan Orang Banyak


Jika anda membaca suatu artikel, maka anda boleh jadi menilainya
sangat dangkal sehingga tidak sesuai dengan selera pemikir dan
ilmuan. Boleh jadi juga sebaliknya, sehingga ia tidak dapat dikonsumsi
oleh orang kebanyakan. Al-Qur’an tidak demikian, bias jadi seorang
merasa puas dan bisa memahami ayat-ayat Al-Qur’an sesuai
keterbatasannya, tetapi ayat yang sama dapat dipahami dengan luas
oleh filosof  

4. Memuaskan Akal dan Jiwa


Ada sesuatu yang unik dalam Al-Qur’an , yaitu Al-Qur’an
menggunakan aneka gaya. Sekali dengan perintah tegas, dan dikali lain
dengan menyatakannya sebagai kewajiban. Sementara di tempat

5
lainlagi dengan melukiskannya sebagai kebijakan atau mewasiatkan.
Atau menjanjikan pelakunya ganjaran yang banyak.

5. Keindahan dan Ketepatan Maknanya


Secara Umum, Said Aqil merangkum keistimewaan Al-Qur’an dari
susuan kata dan kalimatnya adalah sebagai berikut :
a. Kelembutan Al-Qur’an secara lafziyah yang terdapat dalam
susunan suara dan keindahan bahasa
b. Keserasian Al-Qur’an baik untuk orang awam maupun
cendekiawan
c. Sesuai dengan akal dan perasaan, yakni Al-Qur’an memberi
doktrin kepada akal dan hati, serta merangkum kebenaran serta
keindahan sekaligus
d. Keindahan sajian serta susunannya, seolah-olah suatu bingkai yang
dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan dan perhatian
e. Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta beraneka
ragam dalam bentuknya
f. Mencakup dan memenuhi persayaratan global dan terperinci
g. Dapat memahami dengan melihat yang tersurat dan tersirat

6. Keseimbangan Redaksi Al-Qur’an

Keseimbangan kata yang bertolak belakang :

a. Kata al-hayah (hidup) dan al-maut (mati), masing-masing disebut 145


kali.
b. Kata al-naf’ (manfaat) dan al-madhorroh (mudarat), masing-masing
disebut 50 kali.
c. Kata al-har (panas) dan al-bard (dingin), masing-masing disebut 4 kali.
d. Kata as-sholihat (kebajikan) dan al-sayyi’at (keburukan), masing-masing
disebut 167 kali
e. Kata al-Thuma’ninah (kelapangan/ketenangan) dan al-dhiq
(kesempitan/kekesalan) masing-masing disebut 13 kali.
f. Kata ar-rohbah (cemas/takut) dan al-roghbah (harap/ingin),
masing-masing disebut 8 kali.
g. Kata al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam bentuk definitif,
masing-masing disebut 17 kali.
h. Kata al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam bentuk Indifinitif,
masing-masing disebut 8 kali.
i. Kata al-shoyf (musim panas) dan al-syita’ (musim dingin) masing-masing
j. disebut 1 kali.

6
Keseimbangan jumlah kata dengan sinonimnya (dua kata yang artinya sama) :

a. Al-harts dan al-Ziro’ah (membajak/bertani), masing- masing disebut 14


kali
b. Al-’ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh), masing-masing
disebut 27 kali
c. Al-aql dan al-nur (akal dan cahaya), masing-masing disebut 49 kali.
d. Al-jahr dan al-’alaniyah (nyata), masing-masing disebut 16 kali.

Keseimbangan antara jumlah kata dengan jumlah kata yang menunju


kepada akibatnya :

a. Al-infak (infak) dengan al-ridho (kerelaan), masing-masing disebut 73


kali
b. Al-bukhl (kekikiran) dengan al-hasanah (penyesalan) masing-masing
disebut 12 kali.
c. Al-kafirun (orang-orang kafir) dengan al-nar/al-ahroq
(neraka/pembakaran), masing-masing 154 kali.
d. Al-Zakah (zakat/penyucian) dengan al-barokat (kebajikan yang banyak),
masing-masing disebut 32 kali.
e. Al-fahisyah (kekejian) dengan al-ghodb (murka), masing- masing disebut
26 kali

Keseimbangan jumlah kata dengan kata penyebabnya :

a. Kata al-isrof (pemborosan) dengan al-sur’ah (ketergesa- gesaan), masing-


masing disebut 23 kali
b. Kata al-maio’izhah (nasihat/petuah) dengan al-lisan (lidah), masing-
masing disebut 25 kali
c. Kata al-asro (tawanan) dengan al-harb (perang), masing- masing disebut 6
kali
d. Kata al-salam (kedamaian) dan al-thayyibat (kebajikan), masing-masing
60 kali

Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut, ditemukan juga


keseimbangan khusus :

a. Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali sebanyak hari-


hari dalam setahun. Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada bentuk
plural (ayyam) atau dua (yawmayni), jumlah keseluruhannya hanya tiga
puluh, sama dengan jumlah hari dalam sebulan. Di sisi lain, kata yang
berarti "’bulan" (syahr) hanya terdapat dua belas kali, sama dengan
jumlah bulan dalam setahun.
b. Al-Qur’an menjelaskan bahwa langit ada "tujuh".
c. Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik rosul (rosul)
atau nabiyy (nabi), atau basyir (pembawa berita gembira),

7
atau nadzir (pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali.
Jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rosul
dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.

C. MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI ASPEK SEJARAH

Al-Qur’an memuat banyak kisah-kisah masa lalu atau sejarah masa


lampapu yang mengandung banyak pelajaran bagi peradaban umat
manusia sampai saat ini. Sehinga keunggulan al-Qur’an dari segi sejarah
ini yang tidak bisa di tandingi oleh ahli sejarah (Sejarahwan sekalipun)
menjadi salah satu segi kemukjizatan al-Qur’an. Allah berkalam dalam
surah Hud/11 : 49,
Œ‫ ۖر‬Œۡ Œِ‫ ب‬Œ ‫ص‬Œ
Œۡ ‫ ٱ‬Œَ‫ ف‬Œ‫ ۖا‬Œ‫ َذ‬ŒŒَ‫ ٰه‬Œ‫ ِل‬Œ‫ ۡب‬Œَ‫ ق‬Œ‫ ن‬Œ‫ ِم‬Œ‫ك‬ Œَ Œ‫ َأ ن‬Œ‫ٓا‬ŒŒَ‫ ه‬Œ‫ ُم‬Œَ‫ ل‬Œ‫ع‬Œۡ Œَ‫ ت‬Œ‫ت‬
َ ŒŒ‫ ُم‬Œ‫و‬Œۡ Œَ‫ اَل ق‬Œ‫و‬Œَ Œ‫ت‬ ِ Œ‫ ۡي‬Œ‫ َغ‬Œ‫ ۡل‬Œ‫ ٱ‬Œ‫ ِء‬Œ‫ٓا‬ŒŒَ‫ ب‬Œ‫ن‬Œۢ ‫ َأ‬Œ‫ن‬Œۡ Œ‫ ِم‬Œ‫ك‬
Œَۖ Œ‫ي‬Œۡ Œَ‫ ِإ ل‬Œ‫ٓا‬ŒŒَ‫ه‬Œ‫ ي‬Œ‫ ِح‬Œ‫ و‬Œُ‫ ن‬Œ‫ب‬
Œَ Œ‫ ن‬Œ‫ ُك‬Œ‫ ا‬Œ‫ َم‬Œ‫ك‬ َ Œ‫ ۡل‬Œِ‫ت‬
٤٩ Œ‫ن‬Œَ Œ‫ ي‬Œِ‫ ق‬Œَّ‫ ت‬Œ‫ ُم‬Œ‫ل‬ŒۡŒِ‫ ل‬Œَ‫ ة‬Œَ‫ ب‬Œِ‫ ق‬Œ‫ َع‬Œٰ Œ‫ ۡل‬Œ‫ ٱ‬Œ‫ِإ َّن‬
”itu adalah diantara berita-berita penting tentang yang gaib yang kami
wahyukan kepadamu (muhammad), tidak pernah kamu mengetahuinya,
dan tidak pula kaummu sebelum ini”.
Terdapat pula kisah-kisah peradaban yang sukar dibuktikan dengan
penelitian sejarah karena sukarnya pelacakan data, kecauli melalui
penelitian-penelitian arkeologis yang sangat mahal. Seperti penelitian
tentang kota iram yang diungkapkan al-Qur’an dalam surah al-Fajr/89 :
6-8.
٨ Œ‫ ِد‬Œَ‫ل‬ŒٰŒِ‫ ب‬Œ‫ ۡل‬Œ‫ ٱ‬Œ‫ ي‬Œِ‫ ف‬Œ‫ ا‬Œَ‫ ه‬Œُ‫ ل‬Œ‫ ۡث‬Œ‫ ِم‬Œ‫ق‬Œۡ Œَ‫ ل‬Œ‫خ‬Œۡ Œُ‫ ي‬Œ‫م‬Œۡ Œَ‫ ل‬Œ‫ ي‬Œِ‫ ت‬Œَّ‫ل‬Œ‫ ٱ‬ ٧ Œ‫ ِد‬Œ‫ ا‬Œ‫ َم‬Œ‫ ِع‬Œ‫ ۡل‬Œ‫ ٱ‬Œ‫ت‬
ِ Œ‫ ا‬Œ‫ َذ‬Œ‫ َم‬Œ‫ ِإ َر‬٦ Œ‫ ٍد‬Œ‫ ا‬Œ‫ َع‬Œِ‫ ب‬Œ‫ك‬ Œَ Œ‫ ۡي‬Œ‫ َك‬Œ‫ر‬Œَ Œَ‫ ت‬Œ‫م‬Œۡ Œَ‫َأ ل‬
َ ŒُّŒ‫ ب‬Œ‫ َر‬Œ‫ل‬Œَ Œ‫ َع‬Œَ‫ ف‬Œ‫ف‬
”apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat
terhadao kaum ‘Ad. Yaitu penduduk iram yang memiliki bangun-
bangunan yang tinggi. Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti
itu di negeri-negeri lain”.

D. MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI ASPEK RAMALAN MASA DEPAN

Al-Qur’an telah menceritakan kejadian masa lalu dan meramalkan


kejadian masa yang akan datang dengan sangat tepat. Salah satunya
yaitu ramalan Al-Qur’an tentang kemenangan bangsa Romawi setelah
sebelumnya mengalami kekalahan.
Contoh ramalan masa depan yang ada dalam Al-Qur’an,
diantaranya sebagai berikut:
a. Ramalan kemenangan Kerajaan Bizantium (Romawi) setelah kalah
dari Persia pada beberapa tahun yang lalu. Kemenangan Romawi ini
terdapat dalam Al-Quran Surah ar-Rum ayat 1-5:

8
Œِ‫ع‬ŒŒ‫ض‬ŒŒِ‫ ب‬Œ‫ي‬Œ‫ ف‬ Œ۞ Œ‫ن‬Œَ Œ‫و‬Œ‫ ب‬Œِ‫ل‬Œ‫ غ‬Œَ‫ ي‬ŒŒ‫س‬ Œَ Œ‫ م‬Œ‫ ِه‬Œِ‫ ب‬Œَ‫ ل‬Œ‫ َغ‬Œ‫ ِد‬Œ ‫ع‬ŒŒَ‫ ب‬Œ‫ ن‬Œ‫ ِم‬Œ‫ م‬Œُ‫ ه‬Œ‫ َو‬Œ‫ض‬ِ Œ‫َأل ر‬Œ‫ ا‬Œ‫ ى‬Œَ‫ن‬Œ‫ َأ د‬Œ‫ي‬Œ‫ ف‬   Œ۞   Œُ‫م‬Œ‫ و‬Œ‫ر‬Œّ Œ‫ل‬Œ‫ ا‬Œ‫ت‬ ِ Œَ‫ ب‬Œِ‫ ل‬Œ‫ ُغ‬ Œ۞  Œ‫م‬Œ‫ل‬Œ‫ا‬
Œ‫ ن‬Œ‫ َم‬Œ‫ر‬Œُ Œ ‫ص‬Œ Œُ ‫ ن‬Œَ‫ ي‬Œۚ Œِ ‫ هَّللا‬Œ‫ ِر‬Œ ‫ص‬ŒŒَ‫ ن‬Œِ‫ ب‬ Œ۞ Œ‫ن‬Œَ Œ‫و‬Œ ‫ ن‬Œ‫ ِم‬Œ‫ ؤ‬Œ‫ ُم‬Œ‫ل‬Œ‫ ا‬Œ‫ ُح‬Œ‫ر‬Œَ Œ ‫ف‬ŒŒَ‫ ي‬Œ‫ ِئ ٍذ‬Œ‫ َم‬Œ‫ و‬Œَ‫ ي‬Œ‫ َو‬Œۚ Œ‫ ُد‬Œ ‫ع‬ŒŒَ‫ ب‬Œ‫ ن‬Œ‫ ِم‬Œ‫ َو‬Œ‫ ُل‬Œ ‫ب‬ŒŒَ‫ ق‬Œ‫ ن‬Œ‫ ِم‬Œ‫ ُر‬Œ ‫َأل م‬Œ‫ ا‬Œِ ‫ هَّلِل‬Œۗ Œ‫ن‬Œَ Œ‫ي‬Œ‫ ن‬Œ ‫س‬Œِ
Œُ‫م‬Œ‫ي‬Œ‫ ح‬ŒَّŒ‫ر‬Œ‫ل‬Œ‫ ا‬Œ‫ ُز‬Œ‫ي‬Œ‫ ز‬Œ‫ َع‬Œ‫ل‬Œ‫ ا‬Œ‫ َو‬Œُ‫ ه‬Œ‫و‬Œَ Œۖ Œ‫ ُء‬Œ‫ا‬Œ‫ ش‬Œَ‫ي‬ ۞
Artinya: "Alif lâm Mîm. Telah dikalahkan bangsa Rumawi.  di negeri
yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Dalam
beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu
bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia
menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi
Penyayang."
Menurut Ibnu Abbas RA ramalan kemenangan umat Islam dalam
perang Badar terjadi tujuh tahun sebelum perang Badar terjadi. [9]
b. Kemenangan umat Islam dalam perang Badar
Kemenangan umat Islam dalam perang Badar  telah dijelaskan
dalamAlquran surah Al-Qamar ayat 44-46 berikut :
ّ ‫ل‬Œ‫ ا‬Œ‫ ِل‬ŒŒَ‫ ب‬   Œ۞     Œ‫ َر‬Œُ‫ ب‬Œ‫ ُّد‬Œ ‫ل‬Œ‫ ا‬Œ‫ن‬Œَ Œ‫ و‬ŒŒّ‫ ل‬Œ‫و‬Œَ Œُ‫ ي‬Œ‫و‬Œَ Œ‫ ُع‬Œ ‫ م‬Œ‫ َج‬Œ‫ل‬Œ‫ ا‬Œ‫ ُم‬Œ‫ َز‬Œ‫ ه‬Œُ‫ ي‬Œ Œ‫ َس‬   Œ۞     Œ‫ ٌر‬Œ ‫ص‬Œ
Œُ‫ ة‬Œ‫ َع‬Œ‫ ا‬Œ Œ‫س‬Œ Œِ Œَ‫ت‬Œ‫ ن‬Œ‫ ُم‬Œ‫ ٌع‬Œ‫ي‬Œ‫ م‬Œ‫ َج‬Œ‫ن‬Œُ Œ‫ ح‬Œَ‫ ن‬Œ‫ن‬Œَ Œ‫و‬Œ‫ل‬Œ‫و‬Œ‫ ق‬Œَ‫ ي‬Œ‫َأ م‬
ŒُّŒ‫ ر‬Œ‫ َأ َم‬Œ‫و‬Œَ Œ‫ى‬Œٰ Œ‫ه‬Œ‫ َأ د‬Œُ‫ ة‬Œ‫ َع‬Œ‫ ا‬Œ‫ ّس‬Œ‫ل‬Œ‫ ا‬Œ‫ َو‬Œ‫ م‬Œُ‫ ه‬Œ‫ ُد‬Œ‫ع‬Œِ Œ‫ و‬Œ‫ َم‬  ۞
Artinya: “Atau Apakah mereka mengatakan: "Kami adalah
satugolongan yang bersatu yang pasti menang." Golongan itu pasti
akandikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.  Sebenarnya hari
kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan  kiamat itu lebih
dahsyat dan lebih pahit.”

E. MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI ASPEK ILMU PENGETAHUAN

Banyak sekali ilmu pengetahuan yang ada dalam Al-Qur’an tersebut dapat


dibuktikan pada abad modern ini, diantaranya sebagai berikut :
a.  Penyerbukan dengan bantuan angin
Penyerbukan dengan bantuan angin ini telah disebut dalam Al-Qur’an
Surat Al-Hijr ayat 22 yang berbunyi:

ِ ِ‫َوَأر َسلنَا الرِّيا َح لَواقِ َح فََأنزَ لنا ِمنَ السَّما ِء ما ًء فََأسقَينا ُكموهُ َوما َأنتُم لَهُ ب‬
َ‫خازنين‬
Artinya: “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-
tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu
dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.”
b. Asal kejadian alam semesta
Terdapat dalam firman Allah Surat Al-Fushshilat ayat 11 yaitu:

َ‫رض ائتِيا طَوعًا َأو َكرهًا قالَتا َأتَينا طاِئعين‬


ِ ‫قال لَها َولَِأل‬ ٰ ‫ثُ َّم است‬
ٌ ‫َوى ِإلَى السَّما ِء َو ِه َي د‬
َ َ‫ُخان ف‬

9
Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”.
Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.”
c. Kadar oksigen di angkasa akan berkurang
Oksigen sangat penting bagi pernapasan manusia, dan ia berkurang pada
lapisan – lapisan udara yang tinggi. Semakin tinggi manusia berada di lapisan
udara , ia akan merasa sesak dada dan sulit bernapas. Penemuan ini
sebenarnya telah disinggung oleh al-Qur’an jauh sebelum
manusia melakukan penerbangan, yaitu dalam surat al-An’am ayat 125:
‫ضيِّقًا َح َرجًا َكَأنَّما‬ ِ ‫سالم ۖ َو َمن ي ُِرد َأن ي‬
َ ‫ُضلَّهُ يَج َعل‬
َ ُ‫صد َره‬ ِ ‫صد َرهُ لِِإل‬ َ َ‫فَ َمن ي ُِر ِد هَّللا ُ َأن يَه ِديَهُ ي‬
َ ‫شرح‬
‫ص َّع ُد فِي السَّما ِء‬ َّ َ‫ي‬
Artinya: “Barang siapa yang Allah kehendaki, Allah akan memberikan
kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk
agama) Islam. Dan barang siapa yang di kehendaki Allah kesesatan
nya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit seolah-olah ia
sedang naik ke langit.”
Isyarat – isyarat ilmiah lainnya yang ditemukan dalam Al-Quran adalah bahwa
“Cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan cahaya bulan adalah
pantulan (dari cahaya matahari)”, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Yunus : 5.
Dan masih banyak pula yang lainnya yang semuanya belum diketahui manusia,
kecuali pada abad-abad, bahkan tahun-tahun terakhir ini.

10
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Dari makalah dapat di ambil kesimpulan bahwa Al-Qur'an ini


adalah Mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Mukjizat al-Quran merupakan hal-hal yang luar biasa yang terdapat didalam al-
Quran itu sendiri, bukan datang dari luar al-Quran, karenanya paham as-sharfah
tidak dapat diterima. Segi kemukjizatan al-Quran dilihat dari 4 aspek yaitu
bahasa, sejarah, ramalan masa depan, dan ilmu pengetahuan. Mukjizat-mukjizat
yang terkandung di dalam al-Qur’an tidak semuanya bisa diungkap oleh manusia,
karena keterbatasan manusia. Sehingga hal ini seharusnya semakin menambah
keimanan kita sebagai seorang Muslim tentang kebenaran al-Qur’an. Al-Quran
sebagai mukjizat menunjukkan kepada kita tentang kebenaran nabi sebagai
seorang rosul, dengan memperlihatkan kelemahan orang arab dalam
menantangnya dan kelemahan orang-orang yang datang sesudah mereka.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Yunahar. 2013. Kuliah Ulumul Qur’an.Yogyakarta: ITQAN Publishing


Fauzan. Maret 2012. “Mukjizat Al-Quran”
https://www.anekamakalah.com/2012/03/mukjizat-alquran.html
Qomariyah, Tyas. 19 april 2014. “Keajaiban Al-Quran dari segi bahasa”
http://tytytyasssqom.blogspot.com/2014/04/keajaiban-al-quran-dari-segi-bahasa.html
Wahyuadi. 30 desember 2015. “Kemukjizatan Al-Quran dari segi struktur bahasa”
http://ayucaritahu.blogspot.com/2015/12/kemukjizatan-al-quran-dari-segi_37.html
Al-Amsori, Ali. 7 januari 2018. “I’jazul A-Quran (kemukjizatan Al-Quran)”
http://urwatunwutsqa.blogspot.com/2018/01/makalah-ijazul-quran-kemukjizatan-
al.html
Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag.,H. Badruzzaman M. Yunus, M.A., Saehudin, S.
Th.I.2017.Pengantar Studi Islam.Bandung:CV Pustaka Setia

12

Anda mungkin juga menyukai