AL-QUR’AN HADIST
Kemukjizatan Al-Qur’an
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Sepriyan Jayadi
Ahmad Soim
NAHDATUL ULAMA
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji milik allah SWT. yang telah menurunkan Al-
qur’an sebagai petunjuk bagi hambanya untuk kehidupan didunia maupun di
ahirat kelak.
Al-qur’an adalah mu’jizat yang terbesar dan kitab samawi terakhir yang
diberikan kepada sepaling mulia rasul dan penutup dari pada para nabi yaitu
baginda nabi besar muhammad SAW.
Salawat dan salam tidak lupa kita haturkan buat junjungan nabi besar kita
sayyidina muhammad SAW. yang telah menyampaikan kepada kita al-huda, al-
furqon, albayan dan as-syifa’ kepada kita sebagai petunjuk, pembeda, penjelas dan
obat kepada kita.
Al-qur’an juga akan menjadi syafaat bagi ashabihi kelak dihari kiamat
sebagaimana sabda nabi muhammad SAW. :
Sekian sedikit kata pengantar dari kami untuk lebih lanjutnya insyaallah
akan kami bahas di bawah tulisan ini, ahir kalam wallahu muwafiq ila aqwamit
tharik wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
KATA PENGANTAR....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
PENDAHULUAN
Allah SWT. menurunkan begitu banyak kitab dan suhuf kepada nabi dan
rasulnya seperti suhuf ibrahim, kitab zabur, taurat, injil, dan al-qur’an.
Namun diantara suhuf-suhuf dan kitab-kitab itu al-qur’an lah yang paling
mulia, kebenaran dan ayat-ayatnya allah sendiri lah yang menjaganya
sebagaimana firmannya:
Artinya: sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-quran dan kami pula yang
menjaganya.
1.3 Tujuan
Mukjizat secara etimologi berasal dari kata اعجز-يعجز- فهو معجز اعجزyang
berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu1, jadi sesuatu yang
melemahkan disebut mukjiz dan yang dilemahkan disebut mukjiz ‘alaih.
خرق لنواميس الكون او لقوانين الكون يعطيها هللا سبحانه وتعالى لرسله ليدل على منهجه ويثبتهم به
ويؤكد للناس انهم رسله تؤيدهم السماء وتنصرهم والسماء حين تؤيد وتنصر تقف قوانين البشر عاجزة
ال تستطيع ان تفعل شيئا.
Artinya: mukjizat adalah suatu perkara yang melanggar ketentuan alam atau
melanggar hukum alam semesta yang allah berikan kepada para rasulnya untuk
dijadikannya sebagai dalil terhadap metodenya (kenabian, kerasulan, dan cara
penyampaian syari’atnya) dan ia membuktikan mereka dengannya yaitu perkara
yang melanggar ketentuan alamsemesta dan memberitahu kepada manusia atau
menguatkan kepada manusia bahwasanya mereka adalah rasul, mereka
dikomfirmasikan langsung oleh langit dan dibantu maka hukum manusia sudah
terhenti dalam keadaan lemah tidak bisa berbuat apa-apa.
1
Didalam kamus al-munawwir juga dikatakan kata mukjizat adalah bentuk isim fa’il dari a’jaza
yang berarti al-ajibu yaitu yang ajaib, menakjubkan. Munawwir hlm. 899, didalam at-ta’rifat karya
tgh. Munajib khalid dikatakan bahwasanya awal munculnya ilmu nahwu yaitu pada zaman abu
aswad ad-duali disana disinggung kata ajibu yaitu ucapan anak dari abu aswad addualy ketika
mereka duduk di loteng rumahnya lalu anaknya abu aswad addualy berkata maa ahsanussamai
(apa yang indah dari langit) dalam sigat istifham, abu aswad adduali pun berkata anjumuha
(bintangnya), anaknya pun berkata bapak, laisa haza maksudi walakin ana mutajjibun bihusniha,
abu aswad addualy pun berkata apabila kamu taajjub maka ucapkanlah maa ahsanassamai dalam
bentuk sigat taajjub, dan dari sanalah beliau menyadari bahasa arab tercampur dengan bahsa
ajam, beliaupun tidak bisa tidur semalaman lalu melaporkan kepada sayyidina ali dan diberikan
beberapa contoh lalu sayyidina ali berkata unhu hazan nahwa, mukjizat yang berarti tajjub sama
dengan mukjizar dalam kisah timbulnya ilmu nahwu akan tetapi dalam bentuk wazan tafa’ala-
yatafa’alu, tafa’ulan fahua mutafa’ilun wa mutaajjibun.
Kata al-ajzu juga terdapat di dalam salah satu sifat mustahil allah SWT. yang berarti lemah atau
tidak mampu lawanan dari sifat qadirnya.
Sederhananya mukjizat adalah keistimewaan yang diberikan kepada
nabi rasulnya yang menyalahi hukum alam, sebagai bukti kebenarannya
didalam berdakwah menyampaikan syari’at.
قل لئن اجتمعت االنس والجن غلى ان يأتوا بمثل هذا القرءان ال يأتون بمثله ولو,بسم هللا الرحمن الرحيم
كان بعضهم لبعض ظهيرا
Pada ayat ini menggunakan redaksi ayat dengan sigat fi’il mudari’ yang
mengisyaratkan al-qur’an tidak akan pernah bisa ditandingi sampai kapanpun.
pada suatu ketika ada seseorang yang mengaku dirinya adalah nabi dan
menjadikan tulisannya itu sebagai tandingan ayat al-qur’an namun tulisannya
tersebut tidak memiliki makna dan dikatan kosong, yaitu musailamah al-kazzab.
Bunyi ayatnya ialah: al-fiilu mal fiilu wamaa adraka mal fiil al-fiilu lahu
dzanabun wa tsiilun wa khurthumun thawiil.
Artinya: gajah, apa itu gajah, tahukah kamu apa itu gajah, gajah memiliki
ekor yang kecil dan belalai yang panjang.
Sungguh ia adalah nabi palsu yang ayatnya pun tidak memiliki makna, al-
qur’an tiada bandingan, al-qur;an adalah kebenaran mutlaq.
kekal adalah kemukjizatan al-qur’an itu sendiri diturunkan kepada nabi muhammad untuk
seluruh umat manusia hingga ahir zaman.
2.4 Aspek-Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an
Seperti yang telah di katakan tadi al-qur’an adalah kalamullah yang tiada
tanding banding, bahkan al-qur’an sendiri menantang bagi mereka yang
meragukannya, al-qur’an juga memiliki berbagai macam aspek kemukjizatan yang
intinya al-qur’an adalah kebenaran mutlaq dan sumber hukum dari hukum islam
dan posisinya paling atas dari hukum-hukum islam yang lain, namun ada juga
yang mengatakan al-qur’an hanyalah makhluk dan mengatakan akal paling tinggi
hukum mereka adalah kaum muktazilah yang mengutamakan akal daripada al-
qur’an dan al-hadist, adapun aspek-aspek kemukjizatan diantaranya:
Berbicara kemukjizatan al-qur’an dari segi bahasa dan sastra maka tidak
lupa sedikit kita membahas kehidupan pada masa jahiliyah, dimasa itu sastra
adalah suatu yang mereka banggakan, kaum jahiliyah bukan kaum yang bodoh
mereka adalah orang yang cerdas, bisa dilihat dari bahasa dan sastra mereka,
misalkan juga syair-syair mereka, maka ketika al-qur’an diturunkan maka menjadi
tandingan dari sastra-sastra mereka dan bahkan mengalahkan dan menantang
mereka untuk membuat satu saja surat yang bisa menandingi al-qur’an, tapi itu
semua tidak pernah terjadi, tidak ada diantara mereka yang dapat menandingi al-
quran.
Ayat itu sesuai dengan penemuan modern, para ahli genetika menemukan
bahwa nutfah yang menembur dari laki-laki mengandung 200.000.000 lebih sel
sperma yang salah satu darinya akan menembus rahim dan membuahi ovum.
BAB III
PENUTUP
SARAN
Puja puji syukur hanya milik allah SWT. yang maha alim yang
mengetahui segalanya alimul mutlaq, dan semoga allah SWT. merberikan kita
rizki yang zahir maupun yang batin.
Tidak lupa pula salawat dan salam buat junjungan nabi besar kita
sayyidina muhammad SAW. nabi yang telah mengajarkan kepada kita yakni
agama yang lurus yang membawa kita ke jalan kebenaran.
KESIMPULAN
Al-qur’am adalah mukjizat terbesar yang diturunkan kepada nabi terahir
dan mukjizat yang berbeda dengan para nabi terdahulu yang hanya sebatas pada
masa itu namun al-qur’an adalah mukjizat ahir zaman.
DAFTAR ISI
Mansur, sugeng ali. 2016. “ kemukjizatan Al-qur’an. Dalam jurnal hermeutik, vol.
10, no 2.