Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AL-QUR’AN HADIST

Kemukjizatan Al-Qur’an

Dosen Pengampu:

Ahmad Sibawai, s. Sy., MH

Disusun Oleh:

Sepriyan Jayadi

Muhammad Irfan Hakim

Soim

PRODI EKONOMI ISLAM

NAHDATUL ULAMA

NUSA TENGGARA BARAT

2021
KATA PENGANTAR

/‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Alhamdulillah segala puji milik allah SWT. yang telah menurunkan Al-
qur’an sebagai petunjuk bagi hambanya untuk kehidupan didunia maupun di
ahirat kelak.

Al-qur’an adalah mu’jizat yang terbesar dan kitab samawi terakhir yang
diberikan kepada sepaling mulia rasul dan penutup dari pada para nabi yaitu
baginda nabi besar muhammad SAW.

Salawat dan salam tidak lupa kita haturkan buat junjungan nabi besar kita
sayyidina muhammad SAW. yang telah menyampaikan kepada kita al-huda, al-
furqon, albayan dan as-syifa’ kepada kita sebagai petunjuk, pembeda, penjelas dan
obat kepada kita.

Al-qur’an juga akan menjadi syafaat bagi ashabihi kelak dihari kiamat
sebagaimana sabda nabi muhammad SAW. :

‫اقرؤا القران فانه يأتي يوم القيامة شفيعا الصحابه‬.

Artinya: bacalah Al-qur’an maka sesungguhnya ia (al-qur’an) akan


datang kelak pada hari kiamat sebagai syafaat bagi hambanya.

Ini adalah suatu makalah yang membahas tentang kemukjizatan al-qur’an


yang kami selesaikan tidak lepas dari bantuan allah SWT. karena hanya
dengannya lah kami mewujudkan ikhtiyar kami dalam memahami dan menulis
makalah ini.

Sekian sedikit kata pengantar dari kami untuk lebih lanjutnya insyaallah
akan kami bahas di bawah tulisannya, ahir kalam wallahu muwafiq ila aqwamit
tharik wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rabu 15 desember 2021.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Daftar Isi.....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................

1.3 Tujuan.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

2.1 Pengertian Mu’jizat....................................................................................

2.2 Pengertian Al-Qur’an..................................................................................

2.3 Mukjizat Al-qur’an.....................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1 Kesimpulan.................................................................................................

3.2 Saran...........................................................................................................

3.3 Daftar Pustaka.............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Allah SWT. menurunkan begitu banyak kitab dan suhuf kepada nabi dan
rasulnya seperti suhuf ibrahim, kitab zabur, taurat, injil, dan al-qur’an.

Namun diantara suhuf-suhuf dan kitab-kitab itu al-qur’an lah yang paling
mulia, kebenaran dan ayat-ayatnya allah sendiri lah yang menjaganya
sebagaimana firmannya:

‫ ان نحن نزلنا الذكر وان له لحافظون‬,‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬.

Artinya: sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-quran dan kami pula yang
menjaganya.

Mukjizat adalah keistimewaan yang diberikan kepada nabinya, lantas


bagaimana dengan keistimewaan yang diberikan kepada hambanya yang selain
nabi rasul?

Adapun keistimewan yang diberikan kepada hambanya memiliki


berbagai macam makna atau nama tergantung kepada hamba yang menerima
keistimewaan tersebut misalkan mukjizat hanya husus kepada nabi rasul maka
mukjizat adalah keistimewaan nabi rasul, ada juga yang namanya karamah yaitu
keistimewaan yang diberikan oleh allah SWT. kepada para wali, irhas adalah
keistimewaan yang diberikan kepada calon rasul yang belum dinyatakan senagai
rasul, maunah yaitu keistimewaan yang diberikan oleh allah SWT. kepada orang
mukmin yang tengah berada dalam masa sulit atau bisa juga maunah diartikan
adalah sebuah pertolongan allah swt kepada hambanya yang mukmin, dan juga
ada yang namanya Istidraj (rangsangan untuk lebih durhaka), atau ihanah
(hinaan).
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Pengertian Mukjizat?

1.2.2 Apa Pengertian Al-Qur’an?

1.2.3 Apa Pengertian Kemukjizatan Al-Qur’an?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengertian Mukjizat

1.3.2 Mengetahui Pengertian Al-qur”an

1.3.4 Mengetahui Pengertian Kemukjizatan Al-qur’an


BAB II

2.1 Pengertian Mukjizat

Mukjizat secara etimologi berasal dari kata ‫اعجز‬-‫يعجز‬-‫ اعجز‬yang berarti


melemahkan atau menjadikan tidak mampu1, dan bentuk isim fai’lnya ialah
mukjizun yang berarti yang melemahkan atau yang menjadikan tidak mampu,
adapun ta’ marbutahnya bermakna mubalagah atau bersangatan jadi mukjizat
secara bahasa adalah suatu yang melemahkan atau suatu yang menjadikan tidak
mampu.

Adapun secara termenologi mukjizat adalah:

‫خرق لنواميس الكون او لقوانين الكون يعطيها هللا سبحانه وتعالى لرسله ليدل على منهجه ويثبتهم به‬
‫ويؤكد للناس انهم رسله تؤيدهم السماء وتنصرهم والسماء حين تؤيد وتنصر تقف قوانين البشر عاجزة‬
‫ال تستطيع ان تفعل شيئا‬.

Artinya: mukjizat adalah suatu perkara yang melanggar ketentuan alam atau
melanggar hukum alam semesta yang allah berikan kepada para rasulnya untuk
dijadikannya sebagai dalil terhadap metodenya (kenabian, kerasulan, dan cara
penyampaian syari’atnya) dan ia membuktikan mereka dengannya yaitu perkara
yang melanggar ketentuan alamsemesta dan memberitahu kepada manusia atau
menguatkan kepada manusia bahwasanya mereka adalah rasul, mereka

1
Didalam kamus al-munawwir juga dikatakan kata mukjizat adalah bentuk isim fa’il dari a’jaza
yang berarti al-ajibu yaitu yang ajaib, menakjubkan. Munawwir hlm. 899, didalam at-ta’rifat karya
tgh. Munajib khalid dikatakan bahwasanya awal munculnya ilmu nahwu yaitu pada zaman abu
aswad ad-duali disana disinggung kata a’jaz yaitu ucapan anak dari abu aswad addualy ketika
mereka duduk di loteng rumahnya lalu anaknya abu aswad addualy berkata maa ahsanussamai
(apa yang indah dari langit) dalam sigat istifham, abu aswad adduali pun berkata anjumuha
(bintangnya), anaknya pun berkata bapak, laisa haza maksudi walakin ana mutajjibun bihusniha,
abu aswad addualy pun berkata apabila kamu taajjub maka ucapkanlah maa ahsanassamai dalam
bentuk sigat taajjub, dan dari sanalah beliau menyadari bahasa arab tercampur dengan bahsa
ajam, beliaupun tidak bisa tidur semalaman lalu melaporkan kepada sayyidina ali dan diberikan
beberapa contoh lalu sayyidina ali berkata unhu hazan nahwa, mukjizat yang berarti tajjub sama
dengan mukjizar dalam kisah timbulnya ilmu nahwu akan tetapi dalam bentuk wazan tafa’ala-
yatafa’alu, tafa’ulan fahua mutafa’ilun wa mutaajjibun.
dikomfirmasikan langsung oleh langit dan dibantu maka hukum manusia sudah
terhenti dalam keadaan lemah tidak bisa berbuat apa-apa.

Sederhananya mukjizat adalah keistimewaan yang diberikan kepada


nabi rasulnya yang menyalahi hukum alam, sebagai bukti kebenarannya
didalam berdakwah menyampaikan syari’at.

2.2 Pengertian Al-Qur’an

Al-qur’an adalah kalamullah kitab terahir yang allah SWT. turunkan


kepada sepaling mulia rasul dan penutup para nabi yaitu baginda nabi muhammad
SAW. melalui malaikat jibril entah itu dengan cara menyerupai manusia atau
dengan melalui suara.

Al-qur’an memiliki beberapa nama diantaranya, al-huda yaitu petunjuk,


al-bayan yaitu penjelas, al-furqan yaitu pembeda, dan as-syifa’ yaitu obat.

Adapun perbedaan al-qur’an dengan hadist qudsi dan hadist nabawi


adalah, al-qur’an adalah kalamullah yang makna dan lafazhnya langsung dari
allah SWT. sendiri dan disampaikan melalui malaikat jibril kepada nabi
muhammad SAW., sedangkan hadist nabawi adalah perkataan, perbuatan dan
penetapan yang disandarkan kepada nabi muhammad, adapun hadist qudsi adalah
maknanya berasal dari allah SWT. sedangkan lafazdnya berasal dari baginda nabi
muhammad SAW.

2.3 pengertian kemukjizatan Al-qur’an

kemukjizatan al-qur’an secara termonologi adalah ketidakmampuan


siapun untuk menjawab tantangan allah SAW. sebagai bukti kebenaran risalah
nabi muhammad SAW.
Al-qur’an sendiri adalah mukjizat terbesar dan berbeda dengan mukjizat-
mukjizat nabi terdahulu yang bersifat material inderawi 2, misalnya mukjizat nabi
musa AS, membelah lautan dan merubah tongkat menjadi ular besar peristiwa
tersebut dapat disaksikan dan hanya kepada umat tempat beliau diutus, dan juga
seperti mukjizat nabi isa AS. Yang bisa berbicara diwaktu bayi dan bisa
menghidupkan orang mati peristawa tersebut hanya terbatas pada zamannya dan
berahir dengan terangkatnya nabi isa AS.

Berbeda dengan kemukjizatan al-Qur’an yang tetap ada sekaligus


baginda nabi muhammad telah wafat bahkan akan tetap ada sampai hari kiamat,
dan tidak akan pernah ada yang bisa menandinginya serta merubahnya, Allah
SWT berfirman:

‫ قل لئن اجتمعت االنس والجن غلى ان يأتوا بمثل هذا القرءان ال يأتون بمثله ولو‬,‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫كان بعضهم لبعض ظهيرا‬

Artinya: katakanlah sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk


membuat yang serupa dengan al-qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia sekalipun mereka saling membantu satu sama
lain. QS. Al-isra’ 88.

Pada ayat ini menggunakan redaksi ayat dengan sigat fi’il mudari’ yang
mengisyaratkan al-qur’an tidak akan pernah bisa ditandingi sampai kapanpun.

pada suatu ketika ada seseorang yang mengaku dirinya adalah nabi dan
menjadikan tulisannya itu sebagai tandingan ayat al-qur’an namun tulisannya
tersebut tidak memiliki makna dan dikatan kosong, yaitu musailamah al-kazzab.

Bunyi ayatnya ialah: al-fiilu mal fiilu wamaa adraka mal fiil al-fiilu lahu
dzanabun wa tsiilun wa khurthumun thawiil.
2
Dalam jurnal riza nazilianto dalam garis besar mukjizat dibagi menjadi dua yaitu material
inderawi dan mukjizat immaterial logis dan kekal, mukjizat material inderawi adalah mukjizat
yang diberikan atau dimiliki oleh nabi rasul terdahulu yang dapat disaksikan oleh mata telanjang
atau dapat ditangkap oleh indra mata tanpa perlu di analisa namun peristiwa tersebut hanya ada
dan terbatas pada kaum dimana seorang nabi itu diutus, sedangkan mukjizat immaterial logis dan
kekal adalah kemukjizatan al-qur’an itu sendiri diturunkan kepada nabi muhammad untuk
seluruh umat manusia hingga ahir zaman.
Artinya: gajah, apa itu gajah, tahukah kamu apa itu gajah, gajah memiliki
ekor yang kecil dan belalai yang panjang.

Sungguh ia adalah nabi palsu yang ayatnya pun tidak memiliki makna, al-
qur’an tiada bandingan, al-qur;an adalah kebenaran mutlaq.

BAB III

PENUTUP

SARAN

Puja puji syukur hanya milik allah SWT. yang maha alim yang
mengetahui segalanya alimul mutlaq, dan semoga allah SWT. merberikan kita
rizki yang zahir maupun yang batin.

Tidak lupa pula salawat dan salam buat junjungan nabi besar kita
sayyidina muhammad SAW. nabi yang telah mengajarkan kepada kita yakni
agama yang lurus yang membawa kita ke jalan kebenaran.

Alhamdulillah ahirnya kita diberi kesempatan untuk menerima berbagai


nikmatnya entah itu nikmat iman, sehat maupun sempat, dan kami kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang insyaalah sedikit membuka pikiran namun masih
jauh dari kebenaran karena kami baru memulai dan baru berusaha untuk mau
membaca dan kebenaran hanya allah SWT. ahirul kalam wallahu muwafiq ila
aqwat thariq wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KESIMPULAN
Al-qur’am adalah mukjizat terbesar yang diturunkan kepada nabi terahir
dan mukjizat yang berbeda dengan para nabi terdahulu yang hanya sebatas pada
masa itu namun al-qur’an adalah mukjizat ahir zaman.

DAFTAR ISI

As-sya’rawi, muhammad mutawalli. Mukjizatul qur’an. Ihbarul yaum.

Mansur, sugeng ali. 2016. “ kemukjizatan Al-qur’an. Dalam jurnal hermeutik, vol.
10, no 2.

Nazlianto, riza. 2015. Kemukjizatan al-qur’an dan polemik disekitarnya. Dalam


jurnal Al-mursalah, vol. 1, no. 2.

Kamal, muhammad alu mustofa. 2015. “dinamika struktur kemukjizatan al-


qur’an. Dalam jurnal syariati, vol 1, no. 02.

Anda mungkin juga menyukai