I’JAZUL QUR’AN
Dosen pengampu :
Oleh :
Baharuddin
Rizal Umami
Assalamu’alaikum wr.wb.
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami di beri kemudahan untuk dapat
menyelesaikan makalah dengan judul I’jazul Qur’an. Ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
sebagai sosok yang sangat mulia yang telah menyampaikan kebenaran serta
membimbing kepada kita semua kebaikan serta sosok yang sangat kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Adapun pembuatan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ulumul Qur’an yang di bimbing oleh Bapak Dr. Muhammad Hafidz,
S.S,M.Pd.I.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca yang
nantinya akan dijadikan sebagai bahan bagi kami untuk merevisi kembali makalah
ini agar menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para
pembaca dan dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan ke depannya
Wassalamu’alaikum wr wb
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Mengkaji masalah mukjizat Al-Qur'an adalah satu hal agak sulit, karena
pada hakikatnya keajaiban itu tidak bisa dipahami sampai tuntas pendekatan
ilmiah, sehingga hanya dapat dipahami dan diterima melalui pendekatan
keimanan dan kesejarahan, selain al-Qur'an secara kontinyu menantang semua
ahli sastra Arab untuk mencoba menyamai keindahan bahasa dan artinya,
tetapi tidak ada yang mampu sampai sekarang. Al-Qur'an berada di atas
puncak yang tidak dapat dilampaui oleh karya sastra manapun. Al-Qur'an
diyakini sebagai kalimat yang tidak berasal dari manusia. Namun, salah satu
cara untuk mengetahui keajaiban Al-Qur'an adalah dengan memahami
keagungan dan keistimewaan Al-Qur'an, bahkan keasliannya.1
1
Masbukin, Kemukjizatan Al-Qur’an (Jurnal Pemikiran Islam; vol 37, no. 2, julidesember
2012), h. 171.
4
Dan diharapkan setelah kita memahaminya kita dapat lebih mencintai Al-
Qur’an dan mengamalkannya dalam setiap segi kehidupan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kata i’jaz Al-Qur’an terdiri dari dua kata, I’jaz dan Al-Qur’an. Kedua
kata terssebut merupakan bentuk idhafi. Kata I’jaz adalah bentuk mahdar
dari bentuk fi’il a’jaza-yu jizu yang artinya melemahkan atau menjadikan
sesuatu lemah.2 Dalam kitab Wadhih fi Ulum Al-Qur’an, Mustafa Dib
mengartikan I’jaz dengan melemahkan kemampuan manuisa dalam
berusaha dan berupaya mulai dari dahulu hingga akhir zaman.3 Dengan
demikian sesuatu yang memiliki I’jaz berarti ada kemampuan Mu’jiz
(pelaku yang melemahkan). Jika kemampuan melemahkan yang dimiliki
Mu’jiz sangat menonjol, maka disebut dengan Mu’jizat.
2
Muhammad Ibn Makram Ibn Manzhur, Lisan al-‘Arab, (Beirut:Dar al-Fikr,t.th.), j.5.halm
369.
3
Mustafa Dib & Mahyiddin Din, Wadhih fi Ulum Alqur’an (Damasqus: Dar Al-Ulum Al-
Isaniyyah, 1994). Halm. 151
4
Manna khalli al-qattan, studi ilmu-ilmu Alquran(terjemahan dari mubahits fiulumil qur’an),
(Jakarta: putaka litera antar musa, 2004), hlm.371
6
I`jaz adalah untuk mengetahui kelemahan manusia baik secara
kelompok maupun bersama-sama agar sesuai dengan rupa-Nya, maka
keajaiban adalah bukti yang berasal dari Allah SWT, yang diberikan
kepada hamba-Nya. Mukjizat adalah hal luar biasa yang disertai dengan
tantangan yang tidak mungkin ditandingi oleh siapa pun kapan pun.
Muhammad Bakar Ismail menegaskan bahwa mukjizat adalah hal luar
biasa yang disertai dan diikuti tantangan yang diberikan oleh Allah
SWT kepada para nabi sebagai hujjah dan bukti yang kuat dalam misi
dan kebenaran untuk terhadap apa yang di embannya yang bersumber
dari Allah swt.5
1. Segi kebahasaan
5
Irmasani Daulay, I’jazu Al-Qur’an, Jurnal Ilmu Alquran Dan Tafsir, Vol.3, No.1 (Juni 2022),
Hlm. 4
6
Usman, ulumul qur’an hlm.287
7
Meskipun Al-Qur’an, hadits qudsi dan hadits nabawi sama-sama
berasal dari mulut Nabi, namun uslub atau struktur bahasanya sangat
jauh berbeda. Al-Qu’ran tampil dengan uslub yang begitu indah. Bahasa
Uslub Quran jauh lebih tinggi kualitasnya jika dibandingkan dengan
yang lain. Di dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang mengandung
tashbih (kemiripan) yang disusun dengan bahasa yang sangat indah dan
mempesona, jauh lebih indah dari apa yang diciptakan para penyair dan
sastrawan. Misalnya pada surat Al-Qori'ah (101) ayat 5, Allah
berfirman:7
7
Al Qur’an QS Al-Qori’ah/101:5.
8
Mawardi Abdullah, ulumul Qur’an(Yogyakarta pustaka pelajar 2014) hlm.129
9
Mushaf Azh-Zhafir, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Al-Baqaroh ayat 212)
8
.
2. Segi Sejarahnya
Isi dari kitab suci Al-Qur’an sangatlah lengkap, bahkan kejadian masa
lalu yang pada saat itu manusia belum diciptakan telah ada dalamnya. Al-
Qur’an bercerita tentang awal mula penciptaan Adam, kemudian
penciptaan Hawa sebagai pasangan Adam, yang diciptakan dari tulang
rusuk Adam. Selanjutnya Al-Qur’an menceritakan bagaiman Adam dan
Hawa terusir dari surge, dan kisah kedu putranya yaitu Qabil dan Habil.10
1010
Yuniar Ilyas, Kuliah Ulumul Qur’an. (Yogyakarta: ITQAN Publishing: 20114). Hlm.253
9
Dalam Al-Qur’an, Allah juga menceritakan kisah-kisah teladan seperti
kisah Aisyah istri Firaun, Luqmanul Hakim, Ashabul Kahfi, Iskandar
Dzurqornain dan tokoh yang baik lainnnya maupun kisah yang jahat seperti
Nmarud, Firaun, Qorun, Abu Lahab, dan lainnya agar menjadi pelajaran
bagi semua umat manusia.11
.ۚ ۤال ۤ ّۤم
.الر ْو ُم
ُّ ت ُ
ِ غ ِل َب
َ ض َو ُه ْم ِ ّۤم ْۢ ْن بَ ْع ِد
َ غلَبِ ِه ْم
. َسيَ ْغ ِلب ُْون ِ فِ ْْٓي ا َ ْدنَى ْاْلَ ْر
َِف ْي ِبضْعِ ِسنِيْنَ ەِۗ ِللّٰ ِه ْاْلَ ْم ُر ِم ْن قَ ْب ُل َو ِم ْۢ ْن َب ْعدُ َِۗو َي ْو َم ِٕىذ يَّ ْف َر ُح ْال ُمؤْ ِمنُ ْون
11
Ibid……., Hlm.140-142
10
b. Kemenangan umat Islam dalam perang Badar
12
Mohmmad Arsyad Ba’asyien, Beberapa Segi Kemukjizatan Al-Qur’an, (Jurnal Hunafa Vol.
5 No. 1, April 2008). Hlm. 125-126
11
secara teratur di alam yang luas, sedangkan bumi ini tercipta dari
gas-gas tersebut yang memadat.13
13
Anhar Ansyory, Pengantar Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Studi
Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2012). Hlm.83.
14
Go Muslim, Fenomena sedikitnya kadar oksigen di ketinggian menurut Al-Qur’an dan
Hadits.2 Agustus 2023. Https://m.gomuslim.co.id/read/khazanah/2018/11/03/9466/-p-fenomena-
sedikitnya-kadar-oksigen-di-ketinggian-menurut-alquran-dan-sains-nbsp-p-.
12
ُّضلَّهٗ يَجْ عَ ْل
ِ ْلس َْْل ِۚم َو َم ْن ي ُِّردْ ا َ ْن ي َ ْفَ َم ْن ي ُِّر ِد اللّٰهُ ا َ ْن يَّ ْه ِديَهٗ يَ ْش َرح
ِ ْ صد َْر ٗه ِل
ع َلىَ س َ ْالرجّۤ ِ ُس َم ۤا ِۗ ِء َك ٰذلِكَ يَجْ َع ُل اللّٰه َّ َض ِيّۤقًا َح َر ًجا َكاَنَّ َما ي
َّ صعَّدُ فِى ال َ صد َْر ٗه َ
َالَّ ِذيْنَ َْل يُؤْ ِمنُ ْون
َُربَ َما يَ َودُّ الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا لَ ْو َكانُ ْوا ُم ْس ِل ِميْن
15
Agil Husin Al-Munawar, I’jaz Al-Qur’an dan Metodologi Tafsir, (semarang: CV Toha
Putra,1994), hlm.15-16
13
langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya”.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami sangat
sadaMasih banyak kekurangan dalam makalah yang kami susun ini. Karena
itu kritik dan saran akan sangat membantu kami dalam penulisan makalah
selanjutnya lebih baik lain kali. semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
15
DAFTAR PUSTAKA
16