Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

I’JAZUL QUR’AN

Dosen pengampu :

Dr. Muhammad Hafidz, S.S,M.Pd.I

Oleh :
Baharuddin
Rizal Umami

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN


ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN KH. ABDUL CHALIM
MOJOKERTO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami di beri kemudahan untuk dapat
menyelesaikan makalah dengan judul I’jazul Qur’an. Ini tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
sebagai sosok yang sangat mulia yang telah menyampaikan kebenaran serta
membimbing kepada kita semua kebaikan serta sosok yang sangat kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Adapun pembuatan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ulumul Qur’an yang di bimbing oleh Bapak Dr. Muhammad Hafidz,
S.S,M.Pd.I.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca yang
nantinya akan dijadikan sebagai bahan bagi kami untuk merevisi kembali makalah
ini agar menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para
pembaca dan dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan ke depannya

Wassalamu’alaikum wr wb

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 4
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. Pengertian I’jazul Qur’an ............................................................................. 6
B. Segi-Segi Kemukjizatan Al-Qur’an.............................................................. 7
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kitab suci Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril yang menjadi
sumber ajaran Islam yang pertama dan utama yang harus kita Imani serta
aplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia maupun di
akkhirat. Selain itu Al-Qur’an adalah mukjizat abadi yang membuktikan
kebenaran risalah atau perjalanan Nabi Muhammad SAW, dimana hukumnya
berlaku sepanjang masa, karena tidak akan ada manusia pun yang membuat
satu kitab tandingan atau sama dengan Al-Qur’an.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terdapat banyak kajian tentang


ilmu Al-Qur’an salah satu diantaranya yaitu I’jazul Qur’an. I’jazul Qur’an
merupakan bagian dari ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
menyangkut kemukjizatan Al-Qur’an. Keistimewaan Al-Qur’an inilah
menjadi daya tarik sendiri dari juz, surah, ayat, kalimat, bahkan apa yang ada
dalam huruf per huruf di Al-Qur’an itu merupakan anugerah dari Allah SWT.

Mengkaji masalah mukjizat Al-Qur'an adalah satu hal agak sulit, karena
pada hakikatnya keajaiban itu tidak bisa dipahami sampai tuntas pendekatan
ilmiah, sehingga hanya dapat dipahami dan diterima melalui pendekatan
keimanan dan kesejarahan, selain al-Qur'an secara kontinyu menantang semua
ahli sastra Arab untuk mencoba menyamai keindahan bahasa dan artinya,
tetapi tidak ada yang mampu sampai sekarang. Al-Qur'an berada di atas
puncak yang tidak dapat dilampaui oleh karya sastra manapun. Al-Qur'an
diyakini sebagai kalimat yang tidak berasal dari manusia. Namun, salah satu
cara untuk mengetahui keajaiban Al-Qur'an adalah dengan memahami
keagungan dan keistimewaan Al-Qur'an, bahkan keasliannya.1

1
Masbukin, Kemukjizatan Al-Qur’an (Jurnal Pemikiran Islam; vol 37, no. 2, julidesember
2012), h. 171.
4
Dan diharapkan setelah kita memahaminya kita dapat lebih mencintai Al-
Qur’an dan mengamalkannya dalam setiap segi kehidupan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian I’jazul Qur’an?


2. Bagaimana Segi-Segi Kemukjizatan Al-Qur’an?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian I’jazul Qur’an!


2. Untuk Mengetahui Segi-Segi Kemukjizatan Al-Qur’an!

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian I’jazul Qur’an

Kata i’jaz Al-Qur’an terdiri dari dua kata, I’jaz dan Al-Qur’an. Kedua
kata terssebut merupakan bentuk idhafi. Kata I’jaz adalah bentuk mahdar
dari bentuk fi’il a’jaza-yu jizu yang artinya melemahkan atau menjadikan
sesuatu lemah.2 Dalam kitab Wadhih fi Ulum Al-Qur’an, Mustafa Dib
mengartikan I’jaz dengan melemahkan kemampuan manuisa dalam
berusaha dan berupaya mulai dari dahulu hingga akhir zaman.3 Dengan
demikian sesuatu yang memiliki I’jaz berarti ada kemampuan Mu’jiz
(pelaku yang melemahkan). Jika kemampuan melemahkan yang dimiliki
Mu’jiz sangat menonjol, maka disebut dengan Mu’jizat.

Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan I’jaz sebagaimana


yang dikemukakan oleh beberapa ulama sebagai berikut:

1. Menurut Manna’ Khalil Al-Qhatan

I`jaz merupakan menampakkan kebenaran Nabi SAW, dalam


pengakuan orang lain sebagai rasul utusan Allah SWT, dengan
menampakan kelemahan orang-orang Arab untuk menandinginya atau
menghadapi mukjizat yang abadi. Yaitu Al-quran dan kelemahan-
kelemahan generasi sesudah mereka.4

2. Menurut Ali Al-Shabuni & Muhammad Bakar Ismail

2
Muhammad Ibn Makram Ibn Manzhur, Lisan al-‘Arab, (Beirut:Dar al-Fikr,t.th.), j.5.halm
369.
3
Mustafa Dib & Mahyiddin Din, Wadhih fi Ulum Alqur’an (Damasqus: Dar Al-Ulum Al-
Isaniyyah, 1994). Halm. 151
4
Manna khalli al-qattan, studi ilmu-ilmu Alquran(terjemahan dari mubahits fiulumil qur’an),
(Jakarta: putaka litera antar musa, 2004), hlm.371
6
I`jaz adalah untuk mengetahui kelemahan manusia baik secara
kelompok maupun bersama-sama agar sesuai dengan rupa-Nya, maka
keajaiban adalah bukti yang berasal dari Allah SWT, yang diberikan
kepada hamba-Nya. Mukjizat adalah hal luar biasa yang disertai dengan
tantangan yang tidak mungkin ditandingi oleh siapa pun kapan pun.
Muhammad Bakar Ismail menegaskan bahwa mukjizat adalah hal luar
biasa yang disertai dan diikuti tantangan yang diberikan oleh Allah
SWT kepada para nabi sebagai hujjah dan bukti yang kuat dalam misi
dan kebenaran untuk terhadap apa yang di embannya yang bersumber
dari Allah swt.5

Dari ketiga definisi di atas dapat di pahami antara i’jaz dan


mukjizat itu dapat di katakan melemakan. Hanya saja pengertian I’jaz
di atas mengesankan Batasan yang lebih spesifik, yaitu Alquran.
Sedangkan pengertin mukjizat itu dapat, menegaskan batasan yang
lebih luas, yakni bukan hanya berupa Alquran, tetapi juga perkara-
perkara lain yang tidak mampu di jangkau manusia secara keseluruhan.
Dengan demikian dalam konteks ini antara pengertian I’jaz dan
mukjizat itu saling melengkapi, sehingga nampak jelas keistimewaan
dari ketetapan-ketetapan Allah yang khusus di berikan kapada Rasul-
rasulnya pilihannya sebagai salah satu bukti kebenaran misi kerasulan
yang di bawanya.6

B. Segi-Segi Kemukjizatan Al-Qur’an

Kemukjizatan Al-Qur’an bisa dilihat dari berbagai segi diantaranya


adalah sebagai berikut:

1. Segi kebahasaan

5
Irmasani Daulay, I’jazu Al-Qur’an, Jurnal Ilmu Alquran Dan Tafsir, Vol.3, No.1 (Juni 2022),
Hlm. 4
6
Usman, ulumul qur’an hlm.287
7
Meskipun Al-Qur’an, hadits qudsi dan hadits nabawi sama-sama
berasal dari mulut Nabi, namun uslub atau struktur bahasanya sangat
jauh berbeda. Al-Qu’ran tampil dengan uslub yang begitu indah. Bahasa
Uslub Quran jauh lebih tinggi kualitasnya jika dibandingkan dengan
yang lain. Di dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang mengandung
tashbih (kemiripan) yang disusun dengan bahasa yang sangat indah dan
mempesona, jauh lebih indah dari apa yang diciptakan para penyair dan
sastrawan. Misalnya pada surat Al-Qori'ah (101) ayat 5, Allah
berfirman:7

ِۗ ِ ‫َوت َ ُك ْو ُن ْال ِجبَا ُل َك ْال ِع ْه ِن ْال َم ْنفُ ْو‬


‫ش‬

“dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan”


(QS Al-Qori’ah ayat 5)

Kemukjizata Al-Qur’an dari segii bahasanya dapat dilihat dari tiga


hal berikut :8

a. Nada dan Langgamnya. Ayat-ayat Alquran bukanlah ayat atau


puisi, tetapi jika kita mendengarkannya, kita akan melihat keunikan
dalam irama dan iramanya. Hal ini disebabkan karena huruf-huruf
dari kata-kata yang dipilih melahirkan keserasian bunyi dan
kemudian kelompok kata tersebut juga melahirkan keserasian irama
dalam kalimat-kalimat syair.
b. Singkat dan Padat. Dalam Al-Qur’an banyak kita temukan ayat-ayat
pendek tapi padat artinya, sehingga menimbulkan berbagai macam
pemahaman dari masing-masingnya yang membacanya. Contohnya
adalah dalam surah Al-Baqarah Ayat 212:9

َ ‫َواللّٰهُ يَ ْر ُز ُق َم ْن يَّش َۤا ُء بِغَي ِْر ِح‬


‫ساب‬

7
Al Qur’an QS Al-Qori’ah/101:5.
8
Mawardi Abdullah, ulumul Qur’an(Yogyakarta pustaka pelajar 2014) hlm.129
9
Mushaf Azh-Zhafir, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Al-Baqaroh ayat 212)
8
.

“ Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendakinya tanpa


batas”.(QS. Al-Baqaroh ayat 212).

c. Memuaskan Para Pemikir Banyak Orang.

Bagi orang awam, ayat-ayat Al-Qur’an mungkin terlihat biasa


saja, namun bagi para filosof dengan ayat yang sama akan
melahirkan pemahaman yang luar biasa. Contohnya surah Al-
Baqaroh ayat 183:

َ‫ع َلى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن َق ْب ِل ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْون‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم‬


َ ِ‫الصيَا ُم َك َما ُكت‬
َ ‫ب‬ َ ِ‫ٰ ٰٓياَيُّهَا ا َّل ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْوا ُكت‬
َ ‫ب‬

Artinya : “Hai orang yang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertaqwa”.(QS. Al-Baqaroh ayat 212).

Perintah di atas adalah bukan Tuhan mewajibkan atas kamu


berpuasa, akan tetapi diwajibkan atas kamu berpuasa. Ini untuk
mengisyaratkan bahwa manusia sendiri yang harus mewajibkan
pada dirinya untuk berpuasa jika ia mengetahui betapa besar
manfaat yang ia dapatkan dari ibadah puasa.

2. Segi Sejarahnya

Isi dari kitab suci Al-Qur’an sangatlah lengkap, bahkan kejadian masa
lalu yang pada saat itu manusia belum diciptakan telah ada dalamnya. Al-
Qur’an bercerita tentang awal mula penciptaan Adam, kemudian
penciptaan Hawa sebagai pasangan Adam, yang diciptakan dari tulang
rusuk Adam. Selanjutnya Al-Qur’an menceritakan bagaiman Adam dan
Hawa terusir dari surge, dan kisah kedu putranya yaitu Qabil dan Habil.10

1010
Yuniar Ilyas, Kuliah Ulumul Qur’an. (Yogyakarta: ITQAN Publishing: 20114). Hlm.253
9
Dalam Al-Qur’an, Allah juga menceritakan kisah-kisah teladan seperti
kisah Aisyah istri Firaun, Luqmanul Hakim, Ashabul Kahfi, Iskandar
Dzurqornain dan tokoh yang baik lainnnya maupun kisah yang jahat seperti
Nmarud, Firaun, Qorun, Abu Lahab, dan lainnya agar menjadi pelajaran
bagi semua umat manusia.11

3. Segi Ramalan Masa Depan

Banyak sekali ramalan masa depan yang ada dalam Al-Qur’an,


diantaranya sebagai berikut:

a. Ramalan kemenangan Kerajaan Bizantium (Romawi) setelah kalah


dari Persia pada beberapa tahun yang lalu. Kemenangana Romawi
ini terdapat dalam Al-Qur’an surah ar-Rum ayat 1-5 yaitu:

.ۚ ‫ۤال ۤ ّۤم‬

.‫الر ْو ُم‬
ُّ ‫ت‬ ُ
ِ ‫غ ِل َب‬

َ ‫ض َو ُه ْم ِ ّۤم ْۢ ْن بَ ْع ِد‬
َ ‫غلَبِ ِه ْم‬
. َ‫سيَ ْغ ِلب ُْون‬ ِ ‫فِ ْْٓي ا َ ْدنَى ْاْلَ ْر‬

َ‫ِف ْي ِبضْعِ ِسنِيْنَ ەِۗ ِللّٰ ِه ْاْلَ ْم ُر ِم ْن قَ ْب ُل َو ِم ْۢ ْن َب ْعدُ َِۗو َي ْو َم ِٕىذ يَّ ْف َر ُح ْال ُمؤْ ِمنُ ْون‬

َّ ‫ص ُر َم ْن يَّش َۤا ِۗ ُء َو ُه َو ْال َع ِزي ُْز‬


‫الر ِح ْي ُم‬ ُ ‫ص ِر اللّٰ ِه ِۗيَ ْن‬
ْ َ‫بِن‬

Artinya : “Alif lam Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi di


negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan
menang. Dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah lah urusan
sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan
bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang
dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang”.

11
Ibid……., Hlm.140-142
10
b. Kemenangan umat Islam dalam perang Badar

Menurut Ibnu Abbas RA ramalan kemenangan umat Islam


dalam perang Badar terjadi tujuh tahun sebelum pereng Badar
terjadi.12 Kemenangan umat Islam dalam perang Badar telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Qamar ayat 44-46 yaitu:

ِ ‫ا َ ْم يَقُ ْولُ ْونَ نَحْ ُن َج ِم ْي ٌع ُّم ْنت‬


‫َص ٌر‬

‫سيُ ْهزَ ُم ْال َج ْم ُع َوي َُولُّ ْونَ الدُّب َُر‬


َ

‫عةُ اَد ْٰهى َوا َ َم ُّر‬ َّ ‫عةُ َم ْو ِعدُ ُه ْم َوال‬


َ ‫سا‬ َ ‫سا‬
َّ ‫بَ ِل ال‬

Artinya : “atau apakah mereka mengatakan: “Kami adalah


satu golongan yang bersatu yang pasti menang”. Golongan itu
pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.
Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka
dan hari kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit”.

4. Segi Ilmu Pengetahuan

Segi lain dari kemukjizatan Al-Qur’an adalah isyarat-isyarat yang


rumit terhadap sebagian ilmu pengetahuan alam yang pada masa itu belum
ada yang menemmukannya, namun banyak sekali ilmu pengetahuan yang
ada dalam Al-Qur’an tersebut dapat dibuktikan pada abad modern ini,
diantara nya sebagai berikut:

a. Asal kejadian alam semesta

Seorang ahli astronomi yang bernama Jean mengatakan


bahwa alam semesta ini berasal dari gas-gas yang berserakan

12
Mohmmad Arsyad Ba’asyien, Beberapa Segi Kemukjizatan Al-Qur’an, (Jurnal Hunafa Vol.
5 No. 1, April 2008). Hlm. 125-126
11
secara teratur di alam yang luas, sedangkan bumi ini tercipta dari
gas-gas tersebut yang memadat.13

Pendapat yang disebut Jean tersebut sesuai dengan Firman


Allah SWT surah Al-Fushshilat ayat 11 yaitu:

‫عا ا َ ْو‬ ِ ‫َان فَقَا َل لَ َها َو ِل ْْلَ ْر‬


َ ‫ض ائْتِيَا‬
ً ‫ط ْو‬ ٌ ‫ِي دُخ‬ ۤ َّ ‫ى اِلَى ال‬ ْٓ ‫ث ُ َّم ا ْست َٰو‬
َ ‫س َما ِء َوه‬
‫ط ۤا ِٕى ِعيْن‬
َ ‫َك ْر ًه ِۗا قَالَتَا ْٓ اَت َ ْينَا‬

Artinya : “kemudian dia menuju kepada penciptaan langit


dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia berkata kepadanya
dan kepada bumi: “datanglah kamu keduanya menurut perintah-
Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab. “kami
dating dengan suka hati.”

b. Kadar oksigen di angkasa akan berkurang

Sejak manusia mampu berkelana di ruang angkasa dengan


pesawat, maka pengamatan dan penelitian para ilmuan telah
sampai pada kesimpulan bahwa di angkasa oksige berkurang.
Manakala seorang penerbang meluncur tingggi ke angkasa,
dadanya terasa sesak dan sulit bernapasa. Oleh karenanya para
penerbang harus memakai oksigen buatan saat mereka terbang
dalam ketinggian 30.000 kaki lebih.14 Penemuan ini sebenarnya
telah disinggung oleh Al-Qur’an jauh sebelum manusia
melakukan penerbangan, yaitu dalam surah al-An’am ayat 125:

13
Anhar Ansyory, Pengantar Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Studi
Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2012). Hlm.83.
14
Go Muslim, Fenomena sedikitnya kadar oksigen di ketinggian menurut Al-Qur’an dan
Hadits.2 Agustus 2023. Https://m.gomuslim.co.id/read/khazanah/2018/11/03/9466/-p-fenomena-
sedikitnya-kadar-oksigen-di-ketinggian-menurut-alquran-dan-sains-nbsp-p-.
12
‫ُّضلَّهٗ يَجْ عَ ْل‬
ِ ‫ْلس َْْل ِۚم َو َم ْن ي ُِّردْ ا َ ْن ي‬ َ ْ‫فَ َم ْن ي ُِّر ِد اللّٰهُ ا َ ْن يَّ ْه ِديَهٗ يَ ْش َرح‬
ِ ْ ‫صد َْر ٗه ِل‬
‫ع َلى‬َ ‫س‬ َ ْ‫الرج‬ّۤ ِ ُ‫س َم ۤا ِۗ ِء َك ٰذلِكَ يَجْ َع ُل اللّٰه‬ َّ َ‫ض ِيّۤقًا َح َر ًجا َكاَنَّ َما ي‬
َّ ‫صعَّدُ فِى ال‬ َ ‫صد َْر ٗه‬ َ
َ‫الَّ ِذيْنَ َْل يُؤْ ِمنُ ْون‬

Artinya : “barang siapa yang Allah kehendaki, Allah akan


memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan
dadanya untuk memeluk (agama) Islam. Dan Siapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Dia menjadikan
dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke
langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang
yang tidak beriman.

Dari ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa setiap


bertambah ketinggian naik ke udara, maka akan bertambah sesak
napasnya karena berkurangnya tekanan udara. Selain itu,
berkurangnya jumlah oksigen yang dihirup paru-paru. Hakikat ini
tidak mudah untuk dibuktikan secara praktis kecuali apabila
manusia terbang ke atas udara.

c. Penyerbukan dengan bantuan angin

Ilmu yang berkembang pada saat ini membuktikan bahwa


angina dapat membantu penyerbukan tumbuh-tumbuhan. Angina
meniupkan benang sari sehingga dapat jatuh di kepala putik dan
terjadi penyerbukan.15 Penyerbukan dengan bantuan angina ini
telah disebut dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 22 yaitu :

َ‫ُربَ َما يَ َودُّ الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا لَ ْو َكانُ ْوا ُم ْس ِل ِميْن‬

Artinya : “dan kami telah meniupkan angin untuk


mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan kami turunkan hujan dari

15
Agil Husin Al-Munawar, I’jaz Al-Qur’an dan Metodologi Tafsir, (semarang: CV Toha
Putra,1994), hlm.15-16
13
langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya”.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. I’jazul Qur’an adalah kekuatan, keunggulan dan keistimewaan yang


dimiliki Al-Qur’an yang menetapkan kelemahan manusia, baik secara
terpisah maupun berkelompok-kelompok, untuk bisa mendatangkan
minimal yang menyamainya. I’jazul Qur’an merupakan bagian terpenting
dari Ulumul Qur’an karena I’jazul Qur’an berfungsi sebagai pembawa
kebenaran, bahwa Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW adalah murni dari Allah SWT dan tidak ada unsur-unsur apapun yang
bisa menandingi arti dan makna yang terkandung dalam Al-Qur’an
walaupun satu ayat, sekalipun dia seorang pakar pujangga sastra dan ahli
dalam seni bahasa Arab, dan wajib mengimani dan tidak boleh mengingkari
kemurnian Al-Qur’an.
2. Kemukjizatan Al-Qur’an dapat dilihat dari beberapa segi yaitu, segi bahasa,
segi sejarah, segi ramalan masa depan, dan dari segi ilmu penegetahuan.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami sangat
sadaMasih banyak kekurangan dalam makalah yang kami susun ini. Karena
itu kritik dan saran akan sangat membantu kami dalam penulisan makalah
selanjutnya lebih baik lain kali. semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Mawardi.2014. Ulumul Qur’an (Yogyakarta pustaka pelajar).


Arsyad Mohmmad Ba’asyien.2008. Beberapa Segi Kemukjizatan Al-
Qur’an, (Jurnal Hunafa Vol. 5 No. 1, April).
Ansyory Anhar.2012. Pengantar Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Lembaga
Pengembangan Studi Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Daulay Irmasani.2022. I’jazu Al-Qur’an, (Jurnal Ilmu Alquran Dan Tafsir,
Vol.3, No.1 Juni).
Go Muslim, Fenomena sedikitnya kadar oksigen di ketinggian menurut Al-
Qur’an dan Hadits.2 Agustus 2023.
Https://m.gomuslim.co.id/read/khazanah/2018/11/03/9466/-p-fenomena-
sedikitnya-kadar-oksigen-di-ketinggian-menurut-alquran-dan-sains-nbsp-p-.
Husin Agil Al-Munawar.1994. I’jaz Al-Qur’an dan Metodologi Tafsir,
(semarang: CV Toha Putra).
Ilyas Yuniar.2014. Kuliah Ulumul Qur’an. (Yogyakarta: ITQAN
Publishing).
Khalli Manna Al-Qattan.2004. studi ilmu-ilmu Alquran (terjemahan dari
mubahits fiulumil qur’an), (Jakarta: putaka litera antar musa).
Masbukin.2012. Kemukjizatan Al-Qur’an (Jurnal Pemikiran Islam; vol 37,
no. 2, Juli Desember).
Mushaf Azh-Zhafir.2016. Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Sukharjo:
Madina Qur’an).
Mustafa Dib & Mahyiddin Din.1994. Wadhih fi Ulum Alqur’an (Damasqus:
Dar Al-Ulum Al-Isaniyyah).

16

Anda mungkin juga menyukai