Anda di halaman 1dari 14

I’JAZ AL-QUR’AN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Al-Qur’an

Dosen Pengampu:

Dr. Siti Chodijah, M.Ag.

Disusun Oleh: Kelompok 4

Agung Yudistira : 1231030204

Bunga Tsabitah : 1231030206

Rahim Alfikri E. : 1231030201

Sherli Riantini : 1231030202

PROGAM STUDI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kelancaran dan
kemudahan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Sejarah Al-Qur’an ini
tepat waktu. Tidak lupa kami sampaikan shalawat beserta salam yang selalu tercurahkan
kepada Rasul kami Muhammad SAW, keluarganya, saudaranya, para sahabatnya, dan
pengikutnya hingga akhir zaman.

Makalah ini kami susun sebaik-baiknya dengan judul “I’jaz Al-Qur’an” yang
merupakan salah satu materi yang terdapat dalam mata kuliah Sejarah Al-Qur’an. Besar
harapan kami agar makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.

Kami sampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu kami dalam menyusun
makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, kami sampaikan banyak
terima kasih kepada Ibu Dr. Siti Chodijah, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah
Sejarah Al-Qur’an yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini sehingga
makalah ini dapat disusun dengan sedemikian rupa.

Tidak lupa kami sampaikan permohonan maaf apabila masih terdapat banyak
kesalahan penulisan kata dan kalimat. Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT,
dan sebaik-baiknya manusia pasti berbuat kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari
pembaca terhadap makalah ini sangat dibutuhkan agar kami tidak mengulangi kesalahan
dalam menyusun makalah dikemudian hari.

Bandung, 30 Maret 2024

Tim Penyusun

PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR..............................................................................................i
2. DAFTAR ISI............................................................................................................ii
3. BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
a. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
b. Rumusan Masalah........................................................................................2
c. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
4. BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
a. Pengertian I’jaz Al-Qur’an..........................................................................3
b. Macam-Macam I’jaz Al-Qur’an..................................................................4
c. Contoh-contoh I’jaz Al-Qur’an...................................................................6
d. Hikmah dan Faedah I’jaz Al-Qur’an...........................................................7
5. BAB III PENUTUP.................................................................................................9
a. Kesimpulan..................................................................................................9
b. Saran............................................................................................................9
6. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................11

PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an adalah kitab suci yang menjadi sumber ajaran Islam yang harus
diimani dan diaplikasikan dalam setiap sendi kehidupan manusia, sehingga dapat
memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. I’jaz al-Qur’an adalah bagian dari ilmu
tafsir yang mempelajari tentang segala sesuatu yang menyangkut kemukjizatan al-
Qur’an. Al-Qur’an mampu melindungi dirinya dari beragam ‘serangan’, baik yang
berbentuk ketidakpercayaan, keragu-raguan sampai pengingkaran. Pada saat
bersamaan, al-Qur’an juga mampu melakukan serangan balik yang mampu
mementahkan dan mengalahkan hal-hal diatas tersebut.
Al-Qur’an tidak dapat dipalsukan, karena al-Qur’an menyatakan dirinya
sendiri sebagai mu’jizat yang unik dari Nabi Muhammad saw. 1 Al-Qur’an
diturunkan oleh Allah swt. untuk membimbing manusia dari suasana gelap menuju
yang terang, serta memberi pedoman bagi umat Islam. Al-Qur’an hingga saat ini
terus digali dan dikaji. Para ulama dan ilmuwan berusaha menemukan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tentang otentisitas dan kebenaran kandungan al-Qur’an,
nilai-nilai universal yang terkandung di dalam al-Qur’an serta eksistensi al-Qur’an
sebagai mu’jizat bagi Nabi Muhammad saw. beserta umatnya.
Kesadaran akan historisitas dan kontekstualitas pemahaman manusia pada
gilirannya akan bersinggungan dengan ranah al-Qur‘an dan pemaknaannya. Secara
umum telah disepakati oleh umat Islam bahwa al-Qur‘an adalah sakral. Namun
fakta bahwa al-Qur‘an menggunakan bahasa Arab, berbagai informasi yang
disajikan banyak memakai logika budaya Arab serta berbagai istilah yang dipakai di
dalamnya menggunakan terminologi yang hanya akrab di kalangan bangsa Arab,
memunculkan berbagai kajian dan pembahasan tentang status original al-Qur’an.
Sejauh mana al-Qur‘an itu berdimensi ilahiyah serta sejauh mana berdimensi
manusiawi. Telah banyak kajian bahkan perdebatan terhadap hal ini, dimana tidak
hanya para orientalis barat yang menyatakan bahwa al-Qur‘an itu dianggap ciptaan
Nabi Muhammad saw. (tidak memiliki sisi ilahiyah), tetapi juga dari pemikir Islam
kontemporer yang berasal dari kalangan umat Islam sendiri.

1
Fazlur Rahman, Tema pokok Al-Quran (terjemahan Anas Mahyuddin), Bandung pustaka, 1983), h, 152.

PAGE \* MERGEFORMAT i
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian I’jaz Al-Qur’an?


2. Apa saja macam-macam I’jaz Al-Qur’an?
3. Apa saja Contoh-contoh I’jaz Al-Qur’an?
4. Apa saja Hikmah dan Faedah I’jaz Al-Qur’an?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian I’jaz Al-Qur’an.


2. Untuk menegetahui macam-macam I’jaz Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui apa saja Contoh-contoh I’jaz Al-Qur’an.
4. Untuk mengetahui bagaimana apa saja Hikmah dan Faedah I’jaz Al-Qur’an.

PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian I’jaz Al-Qur’an


Kata i’jaz diambil dari akar kata a’jaza-yu’jizu-i’jazan yang secara harfiah berarti
lemah, tidak mampu atau tidak berdaya (naqid al-hazm). Kata i’jaz juga berarti
“terwujudnya ketidakmampuan”, dimana pelakunya (yang melemahkan) dinamai mu’jiz.
Tetapi jika kemampuannya melemahkan pihak lain yang amat menonjol dan mampu
membungkam lawan, maka hal tersebut dinamakan mu’jizat.
I’jaz al-Qur’an secara etimologi ialah tanda-tanda kebenaran Nabi Muhammad saw.
dalam pengakuannya sebagai rasul serta menampakkan kelemahan orang-orang melalui
mu’jizatnya yang abadi yakni al-Qur’an. Pengertian melemahkan orang-orang disini
bukanlah pengertian melemahkan yang sebenarnya, tetapi memberi pengertian kepada
manusia tentang kelemahannya dalam mendatangkan sesuatu yang sejenis dengan al-
Qur’an. Hal ini juga menjelaskan bahwa al-Qur’an adalah haq, dan rasul yang
membawanya adalah rasul yang benar. Sedangkan pengertian mu’jizat secara etimologi
adalah sesuatu yang bernilai sangat tinggi dan bisa mengungguli seluruh masalah yang
berkembang.
Secara terminologi, i’jaz al-Qur’an adalah menetapkan kelemahan manusia, baik
secara kelompok atau bersama-sama, untuk menandingi hal yang serupa dengannya.
Adapun mu’jizat didefinisikan sebagai suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi
melalui orang yang mengaku nabi sebagai bukti kenabiannya, yang ditantangkan kepada
orang yang ragu untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa. Dapat disimpulkan
bahwa i’jaz al-Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang segi-segi kemukjizatan al-
Qur’an, agar menjadi pelajaran bagi umat manusia.
Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw.,
yang kemudian disampaikan kepada seluruh manusia. Al-Qur’an juga dijadikan sebagai
petunjuk utama bagi umat Islam, dimana Allah swt. menjamin keselamatan, kesucian dan
kemurnian al-Qur'an. Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah swt. :
.… ‫…ِإَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا الِّذْك َر َو ِإَّنا َلُه َلَح اِفُظوَن‬
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya kami benar-
benar memeliharanya.”(Q.S. Al-Hijr: 9)
Al-Qur’an digunakan oleh Nabi Muhammad saw. sebagai pembuktian kepada orang-
orang pada masanya serta generasi setelahnya, yang tidak percaya terhadap kebenaran al-

PAGE \* MERGEFORMAT i
Qur’an sebagai firman Allah swt. (bukan ciptaan Nabi Muhammad saw.), serta risalah
dan ajaran yang dibawanya.
Nabi Muhammad saw. meminta kepada orang-orang yang tidak percaya terhadap al-
Qur’an untuk menandingi al-Qur’an dalam tiga tahap , yaitu :
1. Mendatangkan hal yang serupa dengan al-Qur’an secara keseluruhan,
sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt. :
‫ِلَبْع ٍض َظِهيًرا‬. ‫ُقْل َلِئِن اْج َتَم َعِت اِإْل ْنُس َو اْلِج ُّن َع َلٰى َأْن َيْأُتوا ِبِم ْثِل َٰه َذ ا اْلُقْر آِن اَل َيْأُتوَن ِبِم ْثِلِه َو َلْو َك اَن َبْعُضُهْم‬
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat al-
Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia,
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Q.S. Al-
Isra’: 88).
2. Mendatangkan sepuluh surah yang menyamai surah-surah yang ada dalam al-
Qur’an, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt. :
‫َص اِدِقيََن‬. ‫َأْم َيُقوُلوَن اْفَتَر اُهۖ ُقْل َفْأُتوا ِبَع ْش ِر ُس َو ٍر ِم ْثِلِه ُم ْفَتَرَياٍت َو اْد ُعوا َمِن اْسَتَطْع ُتْم ِم ْن ُدوِن ِهَّللا ِإْن ُكْنُتْم‬.....
Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat al-Qur’an itu",
Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang
dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar."
(Q.S. Hud: 13).
3. Mendatangkan satu surah saja yang menyamai surah-surah yang ada di dalam al-
Qur’an, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt. :
‫ُكْنُتْم َص اِدِقيَن‬. ‫َو ِإْن ُكْنُتْم ِفي َر ْيٍب ِمَّم ا َنَّز ْلَنا َع َلٰى َع ْبِد َنا َفْأُتوا ِبُسوَرٍة ِم ْن ِم ْثِلِه َو اْد ُعوا ُش َهَداَء ُك ْم ِم ْن ُدوِن ِهَّللا ِإْن‬
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’an yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-
Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-
orang yang benar.” (Q.S. Al-Baqarah: 23).

…. ‫…َفِإْن َلْم َتْفَع ُلوا َو َلْن َتْفَع ُلوا َفاَّتُقوا الَّناَر اَّلِتي َو ُقوُدَها الَّناُس َو اْلِح َج اَر ُةۖ ُأِع َّد ْت ِلْلَك اِفِريَن‬
“Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan
batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah: 24).
B. Macam-Macam I’jaz Al-Qur’an
Secara garis besarnya, i'jaz dapat dibagi ke dalam dua bagian pokok, yaitu:

PAGE \* MERGEFORMAT i
Pertama, mukjizat yang bersifat material inderawi lagi tak kekal, dan kedua, mukjizat
immaterial, logis lagi dapat dibuktikan sepanjang masa” 2. Untuk lebih jelas akan
dijelaskan dari kedua bagian pokok berikut ini :
1. Mu’jizat material inderawi (Hissi)
Mukjizat para nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw. Semuanya merupakan
jenis ”Mukjizat material inderawi”. Mukjizat yang dimiliki oleh para nabi tersebut, dapat
langsung disaksikan oleh mata telanjang atau dapat ditangkap oleh indera mata, tanpa
perlu dianalisa. Namun peristiwa tersebut hanya ada dan terbatas pada kaum
(masyarakat) di mana seorang nabi tersebut diutus.
Pada dasarnya, keluarbiasaan yang diberikan Allah kepada para nabi terdahulu tersebut
merupakan jawaban atas tantangan yang dihadapkan kepada mereka oleh pihak-pihak
lawan, misalnya: perahu Nabi Nuh as. yang dibuat atas petunjuk Allah sehingga mampu
bertahan dalam situasi dalam ombak dan gelombang yang sedemikian dahsyat, tidak
terbakarnya Nabi Ibrahim as. dengan dilemparkan dalam kobaran api yang sangat besar,
tongkat Nabi Musa as. beralih wujud menjadi ular, penyembuhan yang dilakukan oleh
Nabi Isa as. terhadap berbagai macam penyakit atas izin Allah dan lain-lain.
Semua mukjizat tersebut hanya bersifat inderawi siapapun tidak bisa menolak, namun
terbatas bagi masyarakat di tempat para nabi menyampaikan risalahnya, dan berakhir
dengan wafatnya nabi-nabi tersebut.
2. Mu’jizat immaterial logis dan kekal (Ma’nawi)
Adapun mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw yaitu mu’jizat yang
bersifat immaterial logis dan kekal, yaitu berupa al-Qur’an. Hal ini dimaksudkan bahwa
Nabi Muhammad diutus kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Al-Qur’an
sebagai bukti kebenaran ajarannya, ia harus siap untuk disajikan kepada semua orang,
kapanpun, tanpa mengenal batas waktu, situasi, dan kondisi apapun3.
Hal ini seiring dengan berjalannya waktu setiap manusia mengalami perkembangan
dalam pemikirannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Auguste Comte sebagaimana
yang dikutip oleh Quraish Shihab tentang fase-fase perkembangan pikiran manusia,
yaitu:
a. Fase keagamaan, karena keterbatasan pengetahuan manusia tentang menafsirkan
tentang semua gejala yang terjadi, dikembalikan kepada kekuasaan Tuhan atau
jiwa yang tercipta dalam pikirannya masing-masing.

2
Ibid, hal. 43.
3
Shihab, Mu’jizat hal.36.

PAGE \* MERGEFORMAT i
b. Fase metafisika, semua fenomena atau kejadian dikembalikan pada awal kejadian,
misalnya: manusia pada awal kejadiannya.
c. Fase ilmiah, manusia dalam menafsirkan fenomena melalui pengamatan yang
teliti dan penelitian sehingga didapat sebuah kesimpulan tentang hukum alam
yang mengatur semua fenomena alam ini. Bila alQur’an tidak logis dan tidak
dapat diteliti kebenarannya melalui metode ilmiah maka membuat manusia
raguakannya atau akan ada yan mengatakan bahwa al-Qur’an tidak berguna lagi
tidak bisa dipakai pada saat ini. Hal ini tidak boleh terjadi pada sebuah mu’jizat
yang disiapkan untuk sekarang sampai akhir zaman.
C. Contoh-contoh I’jaz Al-Qur’an
Beberapa contoh I’Jaz Al-Qur’an yang dapat dijadikan sebagai penguat akan keluar
biasaan Al-Qur’an dan tidak ada karya sastra apapun yang bisa menandinginya, yaitu
sebagai berikut:

1. I’Jaz Al-Qur’an dari segi bahasa

Kemukjizatan Al-Qur’an dilihat dari segi bahasa dapat dilihat dari beberapa contoh
berikut:

a. Keseimbangan kata

Keseimbangan kata dalam Al-Qur’an dapat dilihat pada kata “ Al-Hayy” yang artinya
hidup, dan kata “ Al-Maut” yang berarti mati, yang disebutkan masing-masing 145
kali. Selain itu, kata “ Jahr” dan kata “ Al-Alaniya” yang berarti nyata, disebutkan
masing-masing 16 kali. Kata “Al-Kafirun” dan “ An-Narlah Ahraq”, disebutkan
sebanyak 145 kali. Sementara itu, kata “ Al-Salim” dan Kata “Al-Thayyibah”,
disebutkan sebanyak 60 kali. Dalam bentuk tunggal, kata “Yaum” yang berarti hari,
disebutkan sebanyak 365 kali yang sesuai dengan jumlah hari dalam setiap tahun.
Sementara dalam bentuk musanna, disebutkan sebanyak 30 kali yang berarti sama
dengan jumlah hari dalam setiap bulan. Terdapat pula kata “Syahr” yang artinya
bulan, disebutkan sebanyak 12 kali yang artinya sama dengan jumlah bulan dalam
setiap tahun.

b. Huruf pembuka surah secara konsisten

Sebagai contoh, huruf “Mim” yang berulang sebanyak 133 kali yang jika dibagi 19,
akan sesuai dengan jumlah huruf yang terdapat pada basmalah.

PAGE \* MERGEFORMAT i
c. Keindahan pola kata dan susunannya

Hal tersebut dapat dilihat dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 179.

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa amal orang kafir seperti fatamorgana. Dengan
konsep seperti itu, manusia akan mampu memahami secara aktual meskipun tidak
menyebutkan secara langsung.

2. I’Jaz Al-Qur’an dari segi pemberitaan

Hal ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an surah ke 45. Ayat tersebut menjelaskan bahwa
kaum musyrikin akan dikalahkan. Kemudian pada tahun-tahunselanjutnya terjadi
peristiwa Fathul Makkah yang menandakan penguasaan terhadap orang-orang
musyrikin secara total.

3. I’Jaz Al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan

Dalam Al-Qur’an, salah satu informasi penting yang diungkapkan adalah tentang
reproduksi manusia. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern termasuk dalam
ilmu biologi sebagai dasar perkembangan ilmu kedokteran.

Dalam Al-Qur’an surah At-Tin ayat 4 dijelaskan bahwa manusia merupakan


mahluk dengan sebaik-baik bentuk. Selanjutnya, proses kejadian manusia dijelaskan
dalam surah Al-Infitar ayat 7-8, bahwa manusia awalnya dari emrio selanjutnya
terbentuk tubuh yang lengkap. Serta masih terdapat banyak ayat dalam Al-Qur’an
yang menjelaskan tentang proses kejadian manusia.

D. Hikmah dan Faedah I’jaz Al-Qur’an

I’jaz al-Quran dapat memberikan manfaat bagi orang yang mempelajari dan mengkaji.
Baik itu orang awam ataupun para ilmuan, cendikiawan, dan semua kalangan manusia yang
senantiasa mempergunakan akal sehatnya. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari I’jaz al-
Quran akan disebutkan dibawah ini.

1) Kelembutan, keindahan, keserasian kalimat dan redaksial-Quran dapat memberikan


kesegaran kepada akal dan hati, baik orang awam ataupun kaum cendikiawan.
2) Gaya bahasa yang indah dapat dijadikan sebagai media dakwah untuk menarik hati
orang.
3) Dengan adanya berita-berita ghoib, itu dapat dijadikan ibrah guna memperkokoh
iman kepada Allah dan membimbing perbuatan ke arahyang benar.

PAGE \* MERGEFORMAT i
4) Dapat dijadikan hujjah dalam menyampaikan kebenaran al-Qur’an bagi orang-orang
yang ragu.
5) Dapat mengokohkan keyakinan akan kebenaran Risalah MuhammadSAW.
6) Dapat mengetahui keagungan Allah dengan mengenal isyarat ilmiah yang ada di alam
dunia.
7) Dapat menjadi motivasi untuk selalu bereksperimen, berinovasi, dan berkarya dalam
ilmu pengetahuan.
8) Mengetahui kelemahan dan kekurangan manusia.
9) Aturan-aturan hukumnya dapat dijadikan sebagai landasan dalam beribadah, baik
ibadah secara vertikal ataupun horizontal.
10) Dapat menjaga kehormatan, harta, jiwa, akal, dan keturunan dengan menganut dan
mengindahkan tasyri-Nya.

PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
I’jaz al-Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang segi-segi kemukjizatan al-
Qur’an, agar menjadi pelajaran bagi umat manusia. Al-Qur’an merupakan mu’jizat
terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw., yang kemudian disampaikan
kepada seluruh manusia. Al-Qur’an juga dijadikan sebagai petunjuk utama bagi umat
Islam, dimana Allah swt. menjamin keselamatan, kesucian dan kemurnian al-Qur'an..

Dan Al-Qur’an al-Karim digunakan Nabi untuk menantang orang-orang Arab


tetapi mereka tidak sanggup menghadapinya, padahal mereka sedemikian tinggi tingkat
fasahah dan balaghahnya. Hal ini tiada lain karena Al-Qur’an adalah mukjizat.
Mukjizat adalah suatu hal yang luar biasa yang dianugrahkan oleh Allah kepada
Nabi/ Rasul-Nya untuk membuktikan kebenaran kenabian atau kerasulannya.
I’jazul Qur’an mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk membuktikan kerasulan Nabi Muhammad SAW
2. Untuk membuktikan bahwa kitab suci Al-Qu’an benar-banar wahyu dari Allah.
3. Untuk menunjukkan balaghah bahasa manusia.
4. Untuk menunjukkan kelemaan daya upaya dan rekayasa manusia
Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT (QS: Al A’raaf:2) yang memiliki fungsi dan
peran sebagai:
1. Mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw
2. Pedoman hidup bagi setiap Muslim
3. Korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya
Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad dan nabi-nabi yang lain ada
dua jenis, yaitu Hissi dan Maknawi.

B. Saran
Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian Berdasarkan pada
kesimpulan yang di ambil dari paparan di atas dari makalah “I’jaz Al-Qur’an” di
harapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait dengan judul makalah di
atas.

PAGE \* MERGEFORMAT i
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok kami
meskipun jauh dari sempurna minimal kita dapat mengimplementasikan tulisan ini.
Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena kami manusia yang
adalah tempatnya salah dan dosa. dalam hadis “al insanu mahalul khoto’ wannisyan”.
Dan kami juga butuh saran atau kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa
depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Sejarah Al-Qur’an yaitu : Ibu Dr. Siti
Chodijah, M.Ag. yang telah memberikan tugas kelompok demi kebaikan diri kita
sendiri dan untuk negara, masyarakat, bangsa, dan agama.

PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30969501/Ijaz_Al_Quran

https//id.scribd.com/document 437191112/makalah-I-jaz-qur-An

Mawardi Abdullah, ulumul Qur’an(Yogyakarta pustaka pelajar 2014) hlm.129

Quraish shihab,(1998). Mu’jizat al-Qur’an.cet.IV, Bandung: Mizan.

PAGE \* MERGEFORMAT i

Anda mungkin juga menyukai