MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Al-Qur’an
Dosen Pengampu:
FAKULTAS USHULUDDIN
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kelancaran dan
kemudahan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Sejarah Al-Qur’an ini
tepat waktu. Tidak lupa kami sampaikan shalawat beserta salam yang selalu tercurahkan
kepada Rasul kami Muhammad SAW, keluarganya, saudaranya, para sahabatnya, dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini kami susun sebaik-baiknya dengan judul “I’jaz Al-Qur’an” yang
merupakan salah satu materi yang terdapat dalam mata kuliah Sejarah Al-Qur’an. Besar
harapan kami agar makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.
Kami sampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu kami dalam menyusun
makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, kami sampaikan banyak
terima kasih kepada Ibu Dr. Siti Chodijah, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah
Sejarah Al-Qur’an yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini sehingga
makalah ini dapat disusun dengan sedemikian rupa.
Tidak lupa kami sampaikan permohonan maaf apabila masih terdapat banyak
kesalahan penulisan kata dan kalimat. Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT,
dan sebaik-baiknya manusia pasti berbuat kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari
pembaca terhadap makalah ini sangat dibutuhkan agar kami tidak mengulangi kesalahan
dalam menyusun makalah dikemudian hari.
Tim Penyusun
PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR..............................................................................................i
2. DAFTAR ISI............................................................................................................ii
3. BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
a. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
b. Rumusan Masalah........................................................................................2
c. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
4. BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
a. Pengertian I’jaz Al-Qur’an..........................................................................3
b. Macam-Macam I’jaz Al-Qur’an..................................................................4
c. Contoh-contoh I’jaz Al-Qur’an...................................................................6
d. Hikmah dan Faedah I’jaz Al-Qur’an...........................................................7
5. BAB III PENUTUP.................................................................................................9
a. Kesimpulan..................................................................................................9
b. Saran............................................................................................................9
6. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................11
PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fazlur Rahman, Tema pokok Al-Quran (terjemahan Anas Mahyuddin), Bandung pustaka, 1983), h, 152.
PAGE \* MERGEFORMAT i
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB II
PEMBAHASAN
PAGE \* MERGEFORMAT i
Qur’an sebagai firman Allah swt. (bukan ciptaan Nabi Muhammad saw.), serta risalah
dan ajaran yang dibawanya.
Nabi Muhammad saw. meminta kepada orang-orang yang tidak percaya terhadap al-
Qur’an untuk menandingi al-Qur’an dalam tiga tahap , yaitu :
1. Mendatangkan hal yang serupa dengan al-Qur’an secara keseluruhan,
sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt. :
ِلَبْع ٍض َظِهيًرا. ُقْل َلِئِن اْج َتَم َعِت اِإْل ْنُس َو اْلِج ُّن َع َلٰى َأْن َيْأُتوا ِبِم ْثِل َٰه َذ ا اْلُقْر آِن اَل َيْأُتوَن ِبِم ْثِلِه َو َلْو َك اَن َبْعُضُهْم
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat al-
Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia,
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Q.S. Al-
Isra’: 88).
2. Mendatangkan sepuluh surah yang menyamai surah-surah yang ada dalam al-
Qur’an, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt. :
َص اِدِقيََن. َأْم َيُقوُلوَن اْفَتَر اُهۖ ُقْل َفْأُتوا ِبَع ْش ِر ُس َو ٍر ِم ْثِلِه ُم ْفَتَرَياٍت َو اْد ُعوا َمِن اْسَتَطْع ُتْم ِم ْن ُدوِن ِهَّللا ِإْن ُكْنُتْم.....
Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat al-Qur’an itu",
Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang
dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar."
(Q.S. Hud: 13).
3. Mendatangkan satu surah saja yang menyamai surah-surah yang ada di dalam al-
Qur’an, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt. :
ُكْنُتْم َص اِدِقيَن. َو ِإْن ُكْنُتْم ِفي َر ْيٍب ِمَّم ا َنَّز ْلَنا َع َلٰى َع ْبِد َنا َفْأُتوا ِبُسوَرٍة ِم ْن ِم ْثِلِه َو اْد ُعوا ُش َهَداَء ُك ْم ِم ْن ُدوِن ِهَّللا ِإْن
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’an yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-
Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-
orang yang benar.” (Q.S. Al-Baqarah: 23).
…. …َفِإْن َلْم َتْفَع ُلوا َو َلْن َتْفَع ُلوا َفاَّتُقوا الَّناَر اَّلِتي َو ُقوُدَها الَّناُس َو اْلِح َج اَر ُةۖ ُأِع َّد ْت ِلْلَك اِفِريَن
“Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan
batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah: 24).
B. Macam-Macam I’jaz Al-Qur’an
Secara garis besarnya, i'jaz dapat dibagi ke dalam dua bagian pokok, yaitu:
PAGE \* MERGEFORMAT i
Pertama, mukjizat yang bersifat material inderawi lagi tak kekal, dan kedua, mukjizat
immaterial, logis lagi dapat dibuktikan sepanjang masa” 2. Untuk lebih jelas akan
dijelaskan dari kedua bagian pokok berikut ini :
1. Mu’jizat material inderawi (Hissi)
Mukjizat para nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw. Semuanya merupakan
jenis ”Mukjizat material inderawi”. Mukjizat yang dimiliki oleh para nabi tersebut, dapat
langsung disaksikan oleh mata telanjang atau dapat ditangkap oleh indera mata, tanpa
perlu dianalisa. Namun peristiwa tersebut hanya ada dan terbatas pada kaum
(masyarakat) di mana seorang nabi tersebut diutus.
Pada dasarnya, keluarbiasaan yang diberikan Allah kepada para nabi terdahulu tersebut
merupakan jawaban atas tantangan yang dihadapkan kepada mereka oleh pihak-pihak
lawan, misalnya: perahu Nabi Nuh as. yang dibuat atas petunjuk Allah sehingga mampu
bertahan dalam situasi dalam ombak dan gelombang yang sedemikian dahsyat, tidak
terbakarnya Nabi Ibrahim as. dengan dilemparkan dalam kobaran api yang sangat besar,
tongkat Nabi Musa as. beralih wujud menjadi ular, penyembuhan yang dilakukan oleh
Nabi Isa as. terhadap berbagai macam penyakit atas izin Allah dan lain-lain.
Semua mukjizat tersebut hanya bersifat inderawi siapapun tidak bisa menolak, namun
terbatas bagi masyarakat di tempat para nabi menyampaikan risalahnya, dan berakhir
dengan wafatnya nabi-nabi tersebut.
2. Mu’jizat immaterial logis dan kekal (Ma’nawi)
Adapun mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw yaitu mu’jizat yang
bersifat immaterial logis dan kekal, yaitu berupa al-Qur’an. Hal ini dimaksudkan bahwa
Nabi Muhammad diutus kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Al-Qur’an
sebagai bukti kebenaran ajarannya, ia harus siap untuk disajikan kepada semua orang,
kapanpun, tanpa mengenal batas waktu, situasi, dan kondisi apapun3.
Hal ini seiring dengan berjalannya waktu setiap manusia mengalami perkembangan
dalam pemikirannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Auguste Comte sebagaimana
yang dikutip oleh Quraish Shihab tentang fase-fase perkembangan pikiran manusia,
yaitu:
a. Fase keagamaan, karena keterbatasan pengetahuan manusia tentang menafsirkan
tentang semua gejala yang terjadi, dikembalikan kepada kekuasaan Tuhan atau
jiwa yang tercipta dalam pikirannya masing-masing.
2
Ibid, hal. 43.
3
Shihab, Mu’jizat hal.36.
PAGE \* MERGEFORMAT i
b. Fase metafisika, semua fenomena atau kejadian dikembalikan pada awal kejadian,
misalnya: manusia pada awal kejadiannya.
c. Fase ilmiah, manusia dalam menafsirkan fenomena melalui pengamatan yang
teliti dan penelitian sehingga didapat sebuah kesimpulan tentang hukum alam
yang mengatur semua fenomena alam ini. Bila alQur’an tidak logis dan tidak
dapat diteliti kebenarannya melalui metode ilmiah maka membuat manusia
raguakannya atau akan ada yan mengatakan bahwa al-Qur’an tidak berguna lagi
tidak bisa dipakai pada saat ini. Hal ini tidak boleh terjadi pada sebuah mu’jizat
yang disiapkan untuk sekarang sampai akhir zaman.
C. Contoh-contoh I’jaz Al-Qur’an
Beberapa contoh I’Jaz Al-Qur’an yang dapat dijadikan sebagai penguat akan keluar
biasaan Al-Qur’an dan tidak ada karya sastra apapun yang bisa menandinginya, yaitu
sebagai berikut:
Kemukjizatan Al-Qur’an dilihat dari segi bahasa dapat dilihat dari beberapa contoh
berikut:
a. Keseimbangan kata
Keseimbangan kata dalam Al-Qur’an dapat dilihat pada kata “ Al-Hayy” yang artinya
hidup, dan kata “ Al-Maut” yang berarti mati, yang disebutkan masing-masing 145
kali. Selain itu, kata “ Jahr” dan kata “ Al-Alaniya” yang berarti nyata, disebutkan
masing-masing 16 kali. Kata “Al-Kafirun” dan “ An-Narlah Ahraq”, disebutkan
sebanyak 145 kali. Sementara itu, kata “ Al-Salim” dan Kata “Al-Thayyibah”,
disebutkan sebanyak 60 kali. Dalam bentuk tunggal, kata “Yaum” yang berarti hari,
disebutkan sebanyak 365 kali yang sesuai dengan jumlah hari dalam setiap tahun.
Sementara dalam bentuk musanna, disebutkan sebanyak 30 kali yang berarti sama
dengan jumlah hari dalam setiap bulan. Terdapat pula kata “Syahr” yang artinya
bulan, disebutkan sebanyak 12 kali yang artinya sama dengan jumlah bulan dalam
setiap tahun.
Sebagai contoh, huruf “Mim” yang berulang sebanyak 133 kali yang jika dibagi 19,
akan sesuai dengan jumlah huruf yang terdapat pada basmalah.
PAGE \* MERGEFORMAT i
c. Keindahan pola kata dan susunannya
Hal tersebut dapat dilihat dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 179.
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa amal orang kafir seperti fatamorgana. Dengan
konsep seperti itu, manusia akan mampu memahami secara aktual meskipun tidak
menyebutkan secara langsung.
Hal ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an surah ke 45. Ayat tersebut menjelaskan bahwa
kaum musyrikin akan dikalahkan. Kemudian pada tahun-tahunselanjutnya terjadi
peristiwa Fathul Makkah yang menandakan penguasaan terhadap orang-orang
musyrikin secara total.
Dalam Al-Qur’an, salah satu informasi penting yang diungkapkan adalah tentang
reproduksi manusia. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern termasuk dalam
ilmu biologi sebagai dasar perkembangan ilmu kedokteran.
I’jaz al-Quran dapat memberikan manfaat bagi orang yang mempelajari dan mengkaji.
Baik itu orang awam ataupun para ilmuan, cendikiawan, dan semua kalangan manusia yang
senantiasa mempergunakan akal sehatnya. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari I’jaz al-
Quran akan disebutkan dibawah ini.
PAGE \* MERGEFORMAT i
4) Dapat dijadikan hujjah dalam menyampaikan kebenaran al-Qur’an bagi orang-orang
yang ragu.
5) Dapat mengokohkan keyakinan akan kebenaran Risalah MuhammadSAW.
6) Dapat mengetahui keagungan Allah dengan mengenal isyarat ilmiah yang ada di alam
dunia.
7) Dapat menjadi motivasi untuk selalu bereksperimen, berinovasi, dan berkarya dalam
ilmu pengetahuan.
8) Mengetahui kelemahan dan kekurangan manusia.
9) Aturan-aturan hukumnya dapat dijadikan sebagai landasan dalam beribadah, baik
ibadah secara vertikal ataupun horizontal.
10) Dapat menjaga kehormatan, harta, jiwa, akal, dan keturunan dengan menganut dan
mengindahkan tasyri-Nya.
PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
I’jaz al-Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang segi-segi kemukjizatan al-
Qur’an, agar menjadi pelajaran bagi umat manusia. Al-Qur’an merupakan mu’jizat
terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw., yang kemudian disampaikan
kepada seluruh manusia. Al-Qur’an juga dijadikan sebagai petunjuk utama bagi umat
Islam, dimana Allah swt. menjamin keselamatan, kesucian dan kemurnian al-Qur'an..
B. Saran
Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian Berdasarkan pada
kesimpulan yang di ambil dari paparan di atas dari makalah “I’jaz Al-Qur’an” di
harapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait dengan judul makalah di
atas.
PAGE \* MERGEFORMAT i
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok kami
meskipun jauh dari sempurna minimal kita dapat mengimplementasikan tulisan ini.
Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena kami manusia yang
adalah tempatnya salah dan dosa. dalam hadis “al insanu mahalul khoto’ wannisyan”.
Dan kami juga butuh saran atau kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa
depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Sejarah Al-Qur’an yaitu : Ibu Dr. Siti
Chodijah, M.Ag. yang telah memberikan tugas kelompok demi kebaikan diri kita
sendiri dan untuk negara, masyarakat, bangsa, dan agama.
PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30969501/Ijaz_Al_Quran
https//id.scribd.com/document 437191112/makalah-I-jaz-qur-An
PAGE \* MERGEFORMAT i