Anda di halaman 1dari 10

Makalah

ILMU I’JAZIL QUR’AN

Kelompok 4:1.Sri Yulia Kartika


2.Nuriza Azrahima
Tugas 1:Study Al-Qur’an
Dosen Pengampu:Moh.Ahtar, M.Ag

INSTUTIT AGAMA ISLAM HAMZANWADI


(IAIH)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"Ilmu I’jazul Qur’an"Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.Kami berharap semoga karya ilmiah
yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Pancor,Oktober 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Maksud dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………….
1.Pengertian Ilmu I’jazil Quran
2.Macam-macam kemukjizatan Qur’an
3.Lingkup Kemukjizatan Al-Qur’an
BAB III
PENUTUPAN………………………………………………………………………………..
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin yang menjadi sumber ajaran islam yang
pertama dan utama yang harus kita imani serta aplikasikan dalam kehidupan agar
memperoleh kebaikan di dunia maupun di akhirat. I’jazul Qur’an adalah bagian dari ilmu
tafsir yang mempelajari tentang segala sesuatu yang menyangkut kemukjizatan Al-Qur’an.
Keistimewaan Al-Qur’an inilah yang menjadi daya tarik sendiri dari juz,surat,ayat,kalimat,
bahkan apa yang ada dalam huruf per huruf di Al-Qur’an itu merupakan anugerah dari Allah
SWT.
Kemukjizatan Al-Qur’an adalah sesuatu yang diberikan Allah untuk kekasih-Nya,beliau
Nabi Muhammad SAW. Kemukjizatan yang tidak di berikan Allah kepada siapapun baik
sebelum maupun sesudah Nabi Muhammad SAW. Inilah yang merupakan keistimewaan
tersendiri dari Al-Qur’an sekaligus sebagai mukjizat rahmatan lil’alamin.
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin menjadi sumber ajaran Islam yang pertama
dan utama yang harus mereka imani serta diaplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh
kebaikan di dunia dan di akhirat. Selain itu Al-Qur’an menjadi mu’jizat terbesar bagi Nabi
Muhammad SAW, dan mu’jizat Al-Qur’an ini hukumnya sepanjang masa, karena tidak akan
ada satu manusia pun yang mampu membawa satu kitab tandingan atau sama dengan Al-
Qur’an. Jadi, sebagai seorang muslim wajib bagi kita untuk mengimaninya dengan sepenuh
hati.
Dan sudah sewajarnya pula mengetahui segala sesuatu tentang mu’jizat Al-Qur’an.
Karena ada banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil untuk menambah keimanan kita.
I’jazul Qur’an adalah bagian dari Ilmu Tafsir yang mempelajari tentang segala sesuatu
yang menyangkut kemu’jizatan Al-Qur’an. Dan makalah ini dibuat dengan
tujuan memperjelas kemu’jizatan Al-Qur’an.
Dan diharapkan setelah kita memahaminya kita dapat lebih mencintai Al-Qur’an dan
mengamalkannya dalam setiap segi kehidupan.

B. Rumusan masalah
1.Apa pengertian I’jazul Qur’an?
2.Apa tujuan dan fungsi I’jazul Qur’an?
3 Apa saja macam-macam I’jazul Qur’an?
4.Apa saja segi-segi I’jazil Qur’an dan fungsinya?
5.Bagaimana pendapat para ulama tentang kemukjizatan Al-Qur’an?

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian I’jazul Qur’an
Kata i’jaz diambil dari akar kata a’jaza-yu’jizuyang secara harfiyah(bahasa) berarti
lemah,tidak mampu,tidak berdaya. Yang dimaksud i’jaz dalam pembicaraan ini ialah
menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang Rasul dengan
menampakkan kelemahan orang arab untuk menghadapi mukjizatnya yang abadi, yaitu Al-
Qur’an. Dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka.
Adapun Manna Al Qatthan mendefinisikan dengan hal serupa yaitu “amrun khariqun
lil’addah maqrunun bit tahaddiy salimun anil mu’aradhah”yaitu suatu kejadian yang keluar
dari kebiasaan,disertai dengan unsur tantangan,dan tidak dapat ditandingi.
Sedangkan Al-Thushi mendefinisikan mu’jizat dengan terjadinya sesuatu yang tidak
bisa terjadi yang disertai dengan pemberontakan terhadap adat kebiasaan dan hal itu sesuai
dengan tuntutan. Pengertian ini adalah pengertian mu’jizat dari segi istilah sebagaimana yang
diugkapkan Az zarqani,mu’jizat adalah sesuatu yang membuat manusia tidak mampu baik
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama,untuk mendatangkan yang seperti itu,dan
pengertian mu’jizat menurut Dr.Tantowi ialah ilmu yang membahas tentang keunggulan Al-
Qur’an dan menyikap ilmu yang ada di dalamya yang dapat diungkap oleh ilmu pengetahuan
di era modern.
Sedangkan kalimat I’jazul Qur’an itu seniri merupakan bentuk idhafah,menurut Imam
Zarqani “I’jazul Qur’an secara bahasa berarti di tetapkannya Al Qur’an itu melemahkan bagi
yang akan menandinginya. Adapun pengertian mu’jizat menurut theology (mutakallimin)
adalah munculnya sesuatu hal yang berbeda dengan kebiasaan yang terjadi di dunia (khariqun
adah) untuk menunjukkan kebenaran kenabian (nubuwwah) para ulama[1]

2.Tujuan dan Fungsi I’jazul Qur’an


1.Tujuan ijazul qur’an
a.Membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW yang membawa mukjizat kitab
Al-Qur’an itu adalah benar-benar seorang Nabi atau Rasul Allah. Beliau diutus untuk
menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT kepada umat manusia dan untuk mencanangkan
tantangan supaya menandingi Al-Qur’an kepada mereka yang ingkar
b.Membuktikan bahwa kitab Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu Allah SWT,
bukan buatan malaikat Jibril dan bukan tulisan Nabi Muhammad SAW. Sebab seandainya
Al-Qur’an itu buat Nabi Muhammad yang seorang ummi (tidak pandai menulis dan
membaca), tentu pujangga-pujangga Arab yang profesional,di mana mereka tidak hanya
pandai menulis danmembaca tetapi juga ahli dalamsastra, gramatikal bahasa arab, dan
balaghahnya akan bisa membuat seperti Al-Qur’an,sehingga jelaslah bahwa Al-Qur’an itu
bukan buatan manusia
c. Menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balaghah bahasan manusia,karena
terbukti pakar-pakar pujangga sastra dan seni bahasa Arab tidak ada yang mempu
mendatangkan kitab tandingan yang sama seperti Al-Qur’an,yang telah ditantangkan kepada
mereka dalamberbagai tingkat dan bagian Al-Qur’an
d. Menunjukkan kelemahan daya upaya dan rekayasa umat manusia yang tidak
sebanding dengan keangkuhan dan kesombongannya.

Fungsi ijazul Qur’an


2.

Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT (QS: Al A’raaf:2) yang memiliki fungsi dan
peran sebagai:
1. Mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw
2. Pedoman hidup bagi setiap Muslim
3. Korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya .
Al Quran tidak diragukan lagi sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim. Di
dalamnya terdapat ayat-ayat yang mengajak pada kebajikan dan kebenaran, menuju hidup
yang lebih baik. Tidak hanya berisi tata cara berinteraksi dengan Sang Pencipta, melainkan
juga etika bermu’amalah dengan sesama manusia, maupun dengan makhluk lainnya.. Ada
kalanya penyebutan di Al Quran secara global saja, dan HaditsNabi Muhammad SAW
berfungsi sebagai penjelasnya.
Karena diturunkan terakhir atau pamungkas, maka Al Quran berfungsi sebagai
korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya. Sementara sebagai
mu’jizat Rasulullah Muhammad SAW, Al Quran sudah tidak ada tandingannya lagi, bahkan
jika seluruh makhluk bersekutu untuk membuat sebuah surat yang sama dengan al Quran[4]

3.Macam-macam I’jazul Qur’an


Orang yang mengamati al-Qur’an dengan cermat, mereka akan mengetahui bahwa al-
Qur’an merupakan gudang berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan, baik ilmu-ilmu lama
maupun ilmu-ilmu baru. Dalam menjelaskan macam-macam I’jazil Qur’an ini-pun para
ulama berbeda pendapat. Hal ini disebabkan karena perbedaan tinjauan masing-masing dari
mereka. Setidaknya ada beberapa poin I’jazul Qur’an, yaitu seperti berikut ini :
a. I’jazul Balaghi yaitu kemukjizatan segi sastra balaghahnya. Al-Qur’an adalah suatu kitab
yang sangat piawai dalam ilmu Balaghah. Sebab setiap kalimat yang ada dalam Al-Qur’an
dapat mewakili suatu makna dan maksud dari kalimat tersebut.
b. I’jazut Tasyri’i yaitu kemukjizatan segi pensyariatan ajarannya. Ajaran-ajarannya yang
selalu eksis dalam situasi dan kondisi apapun. Cara pensyariatannya yang simpatik dan
menarik tanpa ada pemaksaan.
c. I’jazul Ilmi yaitu kemukjizatan dalam segi ilmu pengetahuan. Jumlah ayat-ayat tentang
ilmu dalam Al-quran mencapai 750 ayat yang mencakup berbagai cabang ilmu pengetahuan
d. I’jaz di bidang pemberitaannya tentang hal-hal yang ghaib. Ghaib di sini ada 4 yaitu:
 Ghaib berita-berita zaman dahulu yang menceritakan tetang waktu terdahulu.
 Ghaib tetang masa datang, ghaib adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat atau
diketahui oleh manusia.
 Ghaib tetang kenyataan-kenyataan ilmiah yang baru diketahui kebenarannya ribuan
tahun setelah Al-Qur’an diturunkan.
 Ghaib tetang kejadian-kejadian besar yang akan menimpa kaum muslim sepeninggal
Rasulullah SAW.
e. I’jaz dari segala perubahan, segala sesuatu yang ada di dunia ini mesti mengalami
perubahan, harus tunduk pada hukum dunia, mengalami usia usang, tetapi Al-Qur’an tidak
pernah tunduk pada hukum dunia, Al-Qur’an tidak pernah usang.
f. I’jazul Adadi, yaitu kemukjizatan bilangan-bilangan dalam Al-Qur’an. I’jaz ini baru
ditemukan. Misalnya, sholat wajib ada lima waktu., ternyata ketika di teliti kalimat shalawat
(jamak dari sholat) yang berkaitan dengan sholat wajib, di jumpai bilangannya ada lima
kalimat dalam al-Qur’an. Kemudian Sholat lima waktu ini ada 17 rekaat, Abu Zahra meneliti
kalimat fardhu ini di dalam Al-Qur’an, dan semua kalimat fardhu dengan berbagai derajatnya
berjumlah 17 kalimat. Lalu kalimat qasr (memendekkan bilangan rekaat dalam sholat ketika
dalam perjalanan), di sebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 11 kali, ternyata ketika dihitung
jumlah rekaat dalam sholat qasr sehari semalam, juga 11 rekaat, yaitu, Zuhur 2, Ashar2,
Magrib 3, Isya’ 2, dan Subuh2. Kalimat tawaf, tercatat dalam Al-Qur’an ada tujuh kalimat.
Itu adalah sebagian dari mukjizat bilangan dala Al-Qur’an.[5]

4.Segi-segi I’jazul Qur’an dan Fungsinya


Untuk menentukan segi-segi I’jazul Qur’an, para ulama berbeda pendapat antara lain:
a. Syekh Abu Bakar Al-Baqillany, dalam kitab I’jazil Qur’an mengatakan Al-Qur’an menjadi
mukjizat itu karena 3 kemukjizatan,yaitu
1) .Di dalam Al-Quran itu ada cerita mengenai hal-hal ghaib
2) .Di dalam Al-Quran itu ada cerita umat terdahulu beserta para Nabinya,padahal Rasulullah
SAW adalah seorang ummi
3).Di dalam Al-Quran terdapat susunan indah yang terdiri dari 10 segi: Ijaz, tasybih, isti’arah,
talaum, jawashil, tajamus, tasyrif, tadhim, mubalaghah, dan husnul bayan.
b. Al-Qadhi Iyad Al-Basty dalam buku asy-syifa’u bi ta’rifi huquqil musthafa,mengatakan
segi-segi kemukjizatan Al-Quran itu ada 4,yaitu:
1) Susunannya yang indah
2) Uslubnya yang lain dari pada yang lain
3) Adanya berita ghaib yang belum terjadi,tetapi betul-betul terjadi
4) Adanya berita ghaib masa lalu dan syariat tedahulu yang jelas dan benar

c. Imam Al-Qurthuby dalam tafsir al-jami’u ahkamil quran mengatakan segi-segi


kemukjizatan yaitu:
1) Susunanya yang indah
2) Uslubnya berbeda dengan seluruh uslub bahas Arab
3) Isi aturan halal haram
4) Pengaturan bahasa yang utuh-bulat
5) Adanya berita mengenai peristiwa kejadian-kejadian dunia yang belum terdengar

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ijazul Qur’an ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang
sul, dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk menghadapi mukjizatnya yang abadi,
tu Al-Qur’an, dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka dan mukjizat adalah sesuatu hal
r biasa yang disertai tantangan dan selamat dari perlawanan.
Dan Al-Qur’an al-Karim digunakan Nabi untuk menantang orang-orang Arab tetapi mereka
ak sanggup menghadapinya, padahal mereka sedemikian tinggi tingkat fasahah dan balaghahnya.
l ini tiada lain karena Al-Qur’an adalah mukjizat.
Mukjizat adalah suatu hal yang luar biasa yang dianugrahkan oleh Allah kepada Nabi/ Rasul-Nya untuk
mbuktikan kebenaran kenabian atau kerasulannya.
I’jazul Qur’an mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk membuktikan kerasulan Nabi Muhammad SAW
2. Untuk membuktikan bahwa kitab suci Al-Qu’an benar-banar wahyu dari Allah.
3. Untuk menunjukkan balaghah bahasa manusia.
4. Untuk menunjukkan kelemaan daya upaya dan rekayasa manusia
Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT (QS: Al A’raaf:2) yang memiliki fungsi dan peran sebagai:
1. Mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw
2. Pedoman hidup bagi setiap Muslim
3. Korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya
Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad dan nabi-nabi yang lain ada dua jenis, yaitu Hissi dan
knawi

DAFTAR PUSTAKA
Buchori, Didin Saefuddin, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an (Bogor:
Granada Sarana Pustaka, 2005),
Djalal, Abdul, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2012)
Suhadi, Ulumul Qur’an, (Kudus: Nora Media Enterprise,2011)
http://kangmahfudz.blog.com/2014/10/06/ijazul-quran/
http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-ijazul-quran.html
[1] Suhadi, Ulumul Qur’an, (Kudus: Nora Media Enterprise,2011), hlm.250-251
[2] Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2012),hlm.271
[3] Ibid, hlm. 270
[4] diunduh hari selasa jam 19:41 wib
[5]http://kangmahfudz.blog.com/2014/10/06/ijazul-quran/diunduh pada hari selasa jam 19:30 wib
[6] Abdul Djalal, Op.cit, hlm. 279-281
[7] Suhadi, Op.cit, hlm. 263-265
[8] Didin Saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an (Bogor: Granada
Sarana Pustaka, 2005), hlm. 105-106

Anda mungkin juga menyukai