Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STUDI AL-QURAN

“I’JAZUL QURAN”

Disusun oleh :
1. Mu’izzatul Ilah (H03218016)
2. Alfina Barokatin (H
3. Bima Zogi Ladyanto (H

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKLUTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama
islam dengan judul "Memahami Pengertian dan Fungsi Perbankan Syariah" tepat pada
waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Surabaya, 5 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...........................................................................

B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................

C. TUJUAN PEMBAHASAN ...................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN I’JAZUL QURAN .......................................................

B. SEGI-SEGI KEMUKJIZATAN AL-QURAN ......................................

C. TUJUAN I’JAZUL QUR’AN................................................................

D. TAHAPAN DAN KADAR I’JAZUL QUR’AN ...................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .....................................................................................

B. DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Al Qur’anul karim ialah pedoman utama bagi umat nabi Muhammad s.a.w. berupa
wahyu yang diturunkan melalui malaikat jibril. Al Qur’an adalah risalah Allah yang
diturunkan kepada nabi Muhammad s.a.w . sebagai salah satu mukjizat terbesar dan bernilai
ibadah bagi yang membacanya.

Kemukjizatan Al-Qur’an adalah sesuatu yang diberikan Allah untuk kekasih-Nya,beliau


Nabi Muhammad SAW. Kemukjizatan yang tidak di berikan Allah kepada siapapun baik
sebelum maupun sesudah Nabi Muhammad SAW. Inilah yang merupakan keistimewaan
tersendiri dari Al-Qur’an sekaligus sebagai mukjizat rahmatan lil’alamin.

Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin menjadi acuan utama yang harus
diimani serta diimplementasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia
dan di akhirat.

I’jazul Qur’an adalah bagian dari Ilmu Tafsir yang mempelajari tentang segala
sesuatu yang menyangkut kemu’jizatan Al-Qur’an. Dan makalah ini dibuat dengan
tujuan memperjelas kemu’jizatan Al-Qur’an.

Maka wajib bagi setiap ummat islam mengetahui cabang ilmu I’jazul Qur’an untuk
menambah dan memperkokoh keimanan Islam.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian I’jazul Qur’an?
2. Apa saja segi kemukjizatan Al;Qur’an
3. Apa tujuan I’jazul Qur’an?
4. Bagaimana tahapan dan kadar I’jazul Qur’an?

C. Tujuan Pembahasan

1. Membahas pengertian I’jazul Quran

2. Membahas segi-segi kemukjizatan Al-Quran

3. Membahas tujuan I’jazul Quran


4. Membahas tahapan dan kadar I’jazul Quran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian I’jazul Quran


Ditinjau secara bahasa, I’jaz berasal dari bahasa Arab a’jaz-yujizu-I’jaz yang berati
lemah, tidak mampu,tidak berdaya. Kelemahan dalam kata ini diartikan sebagai
ketidakmampuan mengerjakan sesuatu, antonim dari kemampuan.1

Secara istilah, mukjizat diartikan sebagai sesuatu yang diluar kebiasaan disertai dengan
tantangan. Hal dimaksudkan sebagai pengakuan kerasulan atau kenabian tanpa ada yang bisa
menandingi yang sesuai dengan yang didakwahkan dan tidak mendustakan orang yang
memproklamirkan kerasulan atau kenabian.2

Sedangkan Al-Thushi mendefinisikan mu’jizat dengan terjadinya sesuatu yang tidak


bisa terjadi yang disertai dengan pemberontakan terhadap adat kebiasaan dan hal itu sesuai
dengan tuntutan. Pengertian ini adalah pengertian mu’jizat dari segi istilah sebagaimana
yang diugkapkan Az zarqani,mu’jizat adalah sesuatu yang membuat manusia tidak mampu
baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama,untuk mendatangkan yang seperti
itu,dan pengertian mu’jizat menurut Dr.Tantowi ialah ilmu yang membahas tentang
keunggulan Al-Qur’an dan menyikap ilmu yang ada di dalamya yang dapat diungkap oleh
ilmu pengetahuan di era modern.

Sedangkan kalimat I’jazul Qur’an itu sendiri merupakan bentuk idhafah,menurut Imam
Zarqani “I’jazul Qur’an secara bahasa berarti di tetapkannya Al Qur’an itu melemahkan
bagi yang akan menandinginya. Adapun pengertian mu’jizat menurut
teologi(mutakallimin) adalah munculnya sesuatu hal yang berbeda dengan kebiasaan yang
terjadi di dunia (khariqun adah) untuk menunjukkan kebenaran kenabian (nubuwwah) para
ulama.3

1
Manna’ al qaththan, studi ilmu-ilmu Qur’an, litera nusantara, hal.15
2
Syaikh Abu Fadlal As Senory, Ad Durrul Farid, Majlis Nasyr, Hal. 309
3
Suhadi, Ulumul Qur’an, Nora Media Enterprise,Hal. 250-251
B. Segi-segi Kemukjizatan Al-Quran

C. Tujuan I’jazul Qur’an

Tujuan ijazul qur’an

a. membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW yang membawa mukjizat kitab Al-Qur’an
itu adalah benar-benar seorang Nabi atau Rasul Allah. Beliau diutus untuk menyampaikan
ajaran-ajaran Allah SWT kepada umat manusia dan untuk mencanangkan tantangan supaya
menandingi Al-Qur’an kepada mereka yang ingkar

b. membuktikan bahwa kitab Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu Allah SWT, bukan
buatan malaikat Jibril dan bukan tulisan Nabi Muhammad SAW. Sebab seandainya Al-
Qur’an itu buat Nabi Muhammad yang seorang ummi (tidak pandai menulis dan membaca),
tentu pujangga-pujangga Arab yang profesional,di mana mereka tidak hanya pandai menulis
danmembaca tetapi juga ahli dalamsastra, gramatikal bahasa arab, dan balaghahnya akan bisa
membuat seperti Al-Qur’an,sehingga jelaslah bahwa Al-Qur’an itu bukan buatan manusia

c. menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balaghah bahasan manusia,karena terbukti


pakar-pakar pujangga sastra dan seni bahasa Arab tidak ada yang mempu mendatangkan kitab
tandingan yang sama seperti Al-Qur’an,yang telah ditantangkan kepada mereka
dalamberbagai tingkat dan bagian Al-Qur’an

d. menunjukkan kelemahan daya upaya dan rekayasa umat manusia yang tidak sebanding dengan
keangkuhan dan kesombongannya[3]4

Dari I’jaz diatas, dapatlaj diketahui bahwa tujuan I’jazul Qur’an itu banyak diantaranya yaitu:

a) Membuktikan bahwa nabi Muhammad SAW yang membawa mu’jizat kitab Al-Qur’an itu
adalah benar-benar seorang Nabi/Rosul Allah SWT. Beliau diuts menyampaikan ajaran-
ajaran Allah SWT kepada umat manusiauntuk mencanangkan tantangan supaya menandingi
Al-Qur’an kepada yang ingkar.

b) Membuktikan bahwa Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu Allah SWt, bukan buatan
Malaikat Jibril dan bukan tulisan Nabi Muhammad SAW tidak mungkan karena sudah kita
ketahui bersama bahwa Nabi Muhannad SAWseorang yang ummi (tidak pandai menulis dan
membaca), dan sudah barang tentu pujangga-pujangga arab profesional, dimana mereka tidak
hanya pandai menulis dan membaca tetapi juga ahli dalam sastra, grametika bahasa arab, dan
Balaghahnya akan bisa membuat seperti Al-Qur’an itu bukan buatan manusia.

4
Ibid, hlm. 270
c) Menunjukkan kelemahan daya apaya dan rekayasa umat manusia yang tidak sebanding
dengan keangkuhan dan kesombongannya. Mereka ingkar tidak mau beriman mempercayai
kewahyuan Al-Qur’an dan sombong tidak mau menerima kitab itu. Mereka menuduh bahwa
kitab itu hasil lamunan atau buatan Nabi Muhammad SAW sendiri, kenyataannya para
pujangga sastra arab tidak mampu membuat tandingan yang seperti Al-Qur’an itu, walaupun
hanya satu ayat.

d) Menunjukan kelemahan mutu sastra dan Balaghah manusia, karena terbukti pakar-pakar pujangga
sastra dan seni bahasa arab tidak ada yang mampu mendatangkan kitab tandingan yang seperti Al-
Qur’an yang telaj ditantangkan kepada mereka dalam berbagai tingkatan

D. Tahapan dan Kadar mu’jizat

Al-Qur’an Al-Karim digunakan Nabi untuk menantang orang-orang Arab tetapi


mereka tidak sanggup menghadapinya, padahal mereka sedemikian tinggi tingkat
fasahah dan balaghahnya. Hal ini tiada lain karena Al-Qur’an adalah mukjizat.

Rasulullah telah meminta orang arab menandingi Al-Qur’an dalam tiga tahapan:

Pertama, Menantang mereka dengan seluruh Qur’an dalam uslub umum yang meliputi
orang Arab sendiri dan orang lain, manusia mereka secara padu melalui Firman Allah
:

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan
Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al-
Isra’ : 88)

Kedua, Menantang mereka dengan sepuluh surah saja dari Qur’an dalam firman Allah
:

Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu",


Katakanlah: "(kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-
buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar". Jika
mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu Maka
Ketahuilah, Sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan
bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, Maka maukah kamu berserah diri (kepada
Allah)? (QS. Hud: 13-14)

Ketiga, Menantang mereka dengan satu surah saja dari Qur’an dalam firman Allah:

Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah:


"(kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat
seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk
membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar." (QS. Yunus : 38)
Kelemahan orang Arab untuk menandingi Qur’an padahal mereka memiliki faktor-
faktor dan potensi untuk itu, merupakan bukti tersendiri bagi kelemahan bahasa Arab
di masa bahasa ini berada pada puncak keremajaan dan kejayaannya.

Kemukjizatan Qur’an bagi bangsa-bangsa lain tetap berlaku di sepanjang zaman dan akan
selalu ada dalam posisi tantangan yang tegar. Misteri-misteri alam yang disingkap oleh ilmu
pengetahuan modern hanyalah sebagian dari fenomena hakikat-hakikat tinggi yang
terkandung dalam misteri alam wujud yang merupakan bukti bagi eksistensi pencipta dan
perencanaannya.

Kadar kemukjizatan

Golongan Mu’tazilah berpendapat bahwa kemukjizatan itu berkaitan dengan


keseluruhan Qur’an, bukan dengan sebagiannya atau dengan setiap surahnya secara
lengkap.

Sebagian ulama berpendapat sebagian kecil atau sebagian besar dari Qur’an, tanpa
harus satu surah penuh, juga merupakan mukjizat berdasarkan firman Allah : Maka
hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka
orang-orang yang benar. (QS. At-Thur : 34)

Ulama yang lain berpendapat, kemukjizatan itu cukup hanya dengan satu surah lengkap
sekalipun pendek, atau dengan ukuran satu surah, baik satu ayat atau beberapa ayat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai