Anda di halaman 1dari 15

ULUM AL-QUR’AN DAN PERKEMBANGANNYA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Al-Qur’an

Dosen Pengampu :

Oleh :

Nama : Rijalul Fiqri

NPM : 2202040069

Kelas : BJM C Non Reguler

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD


AL-BANJARI

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak ... (nama dosen
pengampu mata kuliah) sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Al-
Qur’an yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Banjarmasin, 16 Oktober 2022

Rijalul Fiqri

NPM. 2202040069

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Ulum Al-Qur’an .......................................................................... 3

2.2 Sejarah Perkembangan Ulum Al-Qur’an....................................................... 5

2.3 Ruang Lingkup Pembahasan Ulum Al-Qur’an ............................................. 6

2.4 Cabang-Cabang Ulum Al-Qur’an.................................................................. 7

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 11

3.2 Saran ............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Al-Qur'an merupakan sumber utama ajaran Islam dan juga merupakan
pedoman hidup bagi setiap manusia. Menurut Hadliri (dalam wahyuddin dan
Saifulloh: 2013, hal 20) Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang
hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya, bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Dengan
deimkian, untuk dapat memahami ajaran Islam secara sempurna, maka langkah
pertama yang harus dilakukan adalah memahami Al-Qur’an. Al-Qur’an,
sebagaimana diketahui diturunkan dalam bahasa Arab, baik lafal maupun
uslubnya. Namun demikian, tidaklah berarti bahwa semua orang Arab atau orang
yang mahir dalam bahasa Arab, dapat memahami Al-Qur’an secara rinci.
Bahkan menurut Ahmad Amin (dalam wahyuddin dan Saifulloh: 2013, hal. 20)
para Sahabat sendiri tidak sanggup memahami kandungan Al-Qur'an dengan hanya
sekedar mendengarkannya dari Rasulullah saw. karena menurut beliau, memahami
Al-Qur’an tidak cukup dengan menguasai bahasa Arab saja.

T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy (dalam wahyuddin dan Saifulloh: 2013, hal. 21)
menyatakan bahwa untuk dapat memahami Al-Qur’an dengan sempurna, bahkan
untuk menterjemahkannya, diperlukan sejumlah ilmu pengetahuan yang disebut
dengan ilmu-ilmu Al-Quran, atau di dalam istilah bahasa Arab dikenal dengan
istilah ulum Al-Qur`an. Permasalahannya adalah apakah yang dimaksud dengan
ulum Al-Qur’an itu? bagaimana sejarah dan perkembangannya? Siapa saja tokoh-
tokoh ulum Al- Qur`an dan kitab-kitab apa saja telah mereka lahirkan dalam bidang
ini? Tulisan ini mencoba membahas ketiga permasalahan tersebut di atas. Dengan
kata lain, tulisan ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu: pertama, untuk menjelaskan
pengertian ulum Al-Qur`an, kedua mengungkapkan sejarah dan perkembangan
ulum Al-Qur`an, ketiga, memperkenalkan sejumlah kitab-kitab ulum Al-Qur'an,
beserta pengarangnya masing-masing.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ulum Al-Qur’an?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Ulum Al-Qur’an?
3. Apa saja ruang lingkup pembahasan Ulum Al-Qur’an?
4. Apa saja cabang-cabang Ulum Al-Qur’an?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian Ulum Al-Qur’an
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Ulum Al-Qur’an
3. Untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan Ulum Al-Qur’an
4. Untuk mengetahui cabang-cabang Ulum Al-Qur’an

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ulum Al-Qur’an


1. Arti kata Ulum
Secara etimologi, kata "Ulumal Qur'an berasal dari bahasa Arab
yang terdiri dari dua katu, yaitu "Ulum" dan "Al-Qur'an". Kata "ulum adalah
bentuk jamak dari kata "ilmu yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang
disandarkan pada kata Al-Qur'an telah memberikan pengertian bahwa ilmu
ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-
Qur'an, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Qur'an maupun dari segi
pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung didalamnya.
2. Arti kata Al-Qur’an
Menurut bahasa, kata "Al-Qur'an merupakan bentuk mashdar yang
maknanya sama dengan kata "qira'ah" yaitu bacaan. Bentuk mashdar ini
berasal dari fi'il madhi "qoro'a"yang artinya membaca. Menurut istilah, "Al-
Qur'an" adalah firman Allah yang bersifat mu'jizat yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril, yang dimulai surah Al-
Fatihah dan diakhiri surah An-Nas, yang dinukil dengan jalan mutawatir
dan yang membacanya merupakan ibadah.
Sedangkan "al-Qur'an" menurut ulama ashul, fiqih, dan ulama
bahasa adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang lafazh-lafazhnya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai
nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir, dan yang ditulis pada
mushaf, mulai dari surat al-Fatihah sampai surat An Nas, dengan demikian,
secara bahasa, ulum Al-Qur'an adalah ilmu-ilmu (pembahasan-
pembahasan) yang berkaitan dengan al-Qur'an'.
Adapun menurut syara', ilmu adalah mengetahui dan memahami
Ayat-ayat

3
Allah dan lafalnya berkenaan dengan hamba dan mahluk-makhluknnya.
Dari situlah Imam Ghazali berpendapat bahwasanya ilmu sebagai objek
yang wajib dipelajari oleh orang Islam adalah konsep tentang ibadah,
akidah, tradisi dan etika Islam secara lahir dan batin.
Al-Qur'an menggunakan kata 'ilm dalam berbagai bentuk dan
artinya sebanyak 854 kali. Antara lain firman Allah dalam Q.5. al-Baqarah
2:31-32 "proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan".
Pembicaraan tentang ilmu mengantarkan kita kepada pembicaraan tentang
sumber-sumber ilmu disamping klasifikasi dan ragam disiplinnya
3. Arti kata Ulum Al-Qur’an
Setelah membahas kata "ulum" dan "Al-Qur'an" yang terdapat
dalam kalimat "Ulum Al-Qur’an perlu kita ketahui bahwa tersusunnya
kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa adanya bermacam-macam ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan Al-Qur'an atau pembahasan-
pembahasan yang berhubungan dengan Al Qur'an, baik dari aspek
keberadaannya sebagai Al-Qur'an maupun aspek pemahaman
kandungannya sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia.
Adapun yang dimaksud dengan Ulum Al-Qur’an ialah rangkaian
pembahasan yang berhubungan dengan al-Qur'an yang agung lagi kekal,
baik dari segi (proses) penurunan dan pengumpulan serta tertib urutan-
urutan dan pembukuannya, dari sisi pengetahuan tentang asbabun nuzul,
makiyyah-madaniyyah, nasikh-mansukhnya, muhkam mutasyabihnya, dan
berbagai pembahasan lain yang berkenaan dengan al Qur'an.
Dari definisi Ulum Al-Qur’an di atas, dapat dipahami bahwa yang
menjadi objek utama dari kajian Ulum Al-Qur’an adalah al-Qur'an itu
sendiri. Selain definisi di atas, masih kita dapati pula definisi yang lain,
seperti Manna" al Qattan dalam Mabahlis fi Ulum al-Qur'an memberikan
defensi Ulum Al-Qur’an sebagai berikut :

4
‫وجمع القران‬, ‫العلم الذي يتناول األبحاث المتعلقة بالقران من حيث معرفة أسباب النزول‬
‫والحكم والمشابه إلى غير ذلك مساله صالة‬, ‫ والناسخ والمنسوخ‬،‫ومعرفة المكي والمدني‬, ‫وترتيبه‬
]15[‫بالقران‬

“Ulum Al-Qur’an adalah ilmu yang mencakup pembahasan-


pembahasan yang berkaitan dengan al-Qur'an dari sisi informasi tentang
Asbabun al-Nuzul (sebab-sebab turunnya al-Qur'an), kodifikasi dan tertib
penulisan al-Qur'an, ayat-ayat makkiyah dan madaniyah, nasihk dan
mansukh, ayat-ayat muhkam dan mutasyabib dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan al-Qur'an".
Al-Zarqani dalam kitab Manahilul Irfan fi Ulum al-Qur'an
menumuskan definisi Ulum Al-Qur’an :

‫وم الفرد و سياست علی باقرت الي عن حية وفوقه وتوليه وجمعه و به و براته‬
‫ونفسيه واعجازه و سخه ومتنوعه ودفع الشن عنه ونحو ذلك‬

“Ulum Al-Qur’an ialah pembahasan pembahasan masalah yang


berhubungan dengan al-Qur'an dari segi unutamya, und-urutannya,
pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, mukjizatnya, nasikh-
mansakhnya, dan penolakan bantahan terhadap hal hal yang hias
menimbulkan confused (keraguan) terhadap al-Qur'an (yang sering
dilancarkan oleh orientalis dan atheis dengan maksud untuk menodai
kesucian Al-Qur'an) dan sebagainya."
Dari definisi-definisi Ulum Al-Qur’an tersebut di atas, kita dapat
megambil kesimpulan bahwa Ulum Al-Qur’an adalah suatu ilmu yang
lengkap dan mencakup semua ilmu yang ada hubungannya dengan al-
Qur'an haik berupa ilmu-ilmu agama, seperti tafsir, maupun berupa ilmu-
ilmu bahasa Arab seperti ilmu I'rab al-Qur'an.

2.2 Sejarah Perkembangan Ulum Al-Qur’an


Jika berbicara perkembangan Ulum Al-Qur’an, tentu bahasannya sangat
luas dan paling tidak memerlukan referensi yang lengkap. Untuk itu, Penulis
membahasnya pada bagian-bagian yang dianggap terkait langsung dengan

5
perkembangan ulumal Qur'an. Al-Qur'anul Karim adalah mukjizat Islam yang kekal
dan mukjizat selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahun. Ia diturunkan Allah
kepada Rasulullah,

Nabi Muhammad saw untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap
menuju yang terang, serta membimbing mereka kejalan lurus. Rasulullah saw
menyampaikan Qur'an kepada para sahabatnya orang-orang Arah asli sehingga
mereka dapat memahaminya berdasarkan naluri mereka. Apabila mereke
mengalami ketidakjelasan dalam memahami suatu ayat, mereka menanyakannya
kepada Nabi Muhammad SAW. Bagi para sahabat adalah sebagai mahaguru dan
sumber ilmu. Hanya kepada Nabi, mereka menanyakan segala sesuatu yang tidak
mereka pahami termasuk makna atau pengertian ayat-ayat Al-Qur’an.

Sebagai ilustrasi, berikut dikemukakan dalam contoh Sahabat bertanya


kepada Nabi saw. Mengenai makna gayrul magdhubi 'alaihim wa ladhdhallin yang
terdapat dalam surat Al-Fatihah, Nabi saw menjawab: Nabi saw. Menjawab
magdhubi "alaihim adalah orang-orang Yahudi sedangkan dhallin adalah orang-
orang Nasrani."

Setelah turun Surah Al-An'am ayat 82; al-ladziina aamanu walam yalbisu
imaahum bidzulmin ula'ika lahumul ammu walahum muhtadin. Para sahabat
bertanya kepada Nabe: "Ya Rasul, siapa di anata kami yang tidak menzalimi (ade-
dailm) dirinya?" Maka Rasul menjawab dengan menafsirkan kata adz-druim dalam
ayat itu kepada Asy syirik, Nabi menunjuk kepada ayat yang terdapat dalam surah
Luqman, yaitu "inna Asy-Syirika ladzulmun 'adzim."

Abdullah bin Umar mengatakan bahwa seorang laki-laki datang kepada


Nabi saw kemudian bertanya tentang makna as-sahil yang terdapat QS. Ali Imran
(3):93). Maka Rasulullah saw. Menjawab, as-sabil artinya bekal (az-zad) dan
kedatangan

2.3 Ruang Lingkup Pembahasan Ulum Al-Qur’an


Ulum Al-Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup
pembahasan yang sangat luas. Ulum Al-Qur’an meliputi semua ilmu yang ada
kaitanya dengan Al-Qur'an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir

6
maupun ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu halaghah dan ilmu I'rab al-Qur'an.
Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya. Dalam
kitab Al- Itqan, Assyuyuthi menguraikan sebanyak 80 cabang ilmu. Dari tiap-tiap
cabang terdapat beberapa macam cabang ilmu lagi. Kemudian dia mengutip Abu
Bakar Ibnu al Araby yang mengatakan bahwa ulumal qur'an terdiri dari 77450 ilmu.

Hal ini didasarkan kepada jumlah kata yang terdapat dalam al-qur'an dengan
dikalikan empat. Sebab, setiap kata dalam al-Qur'an mengandung makna Dzohir,
hatin, terbatas, dan tidak terbatas. Perhitungan ini masih dilihat dari sudut
mufrodatnya. Adapun jika dilihat dari sudut hubungan kalimat-kalimatnya, maka
jumlahnya menjadi tidak terhitung Firman Allah Katakanlah: Sekiranya lautan
menjadi tinta untuk (menulis) kalimat kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan
itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula). (QS. Al-Kahfi : 109)

2.4 Cabang-Cabang Ulum Al-Qur’an


1. Ilmu Riwayah
Ilmu-ilmu yang hanya dapat diketahui melalui jalan riwayat,seperti
bentuk-bentuk qiraat, tempat-tempat turunnya Al-Qur'an, waktu-waktu
turunnya, dan sebab-sebab turunnya.
2. Ilmu Dirayah,
Ilmu-ilmu yaitu ilmu-ilmu yang diketahui diketahui melalui perenun
melalui perenungan, be gan, berpikir, dan rpikir, dan penyelidikan,
penyelidikan, seperti seperti mengetahui pengertian lafal yang gharib,
makna-makna yang menyangkut hukum, penafsiran ayat-ayat yang perlu
ditafsirkan.

Menurut T.M Hasbi Ash-Shiddieqy, ada tujuh belas ilmu-ilmu Al-Qur'an


yang terpokok:

1. Ilmu Mawathin al-Nuzul


Ilmu ini Ilmu ini menerangkan tempat-tempat turun menerangkan
tempat-tempat turun ayat, masanya, awal ayat, masanya, awalnya, dan
akhirnya. nya, dan akhirnya.

7
2. Ilmu tawarikh al-Nuzul
Ilmu ini menjelaskan masa turun ayat dan urutan turunnya satu
persatu, dari permulaan sampai akhirnya serta urutan turun surah dengan
sempurna.
3. Ilmu Asbab al-Nuzul
Ilmu ini menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat.
4. Ilmu QiraatI
Ilmu ini menerangkan bentuk-bentuk bacaan Al-Qur'an yang telah
diterima dari RasulSAW. Ada sepuluh Qiraat yang sah dan beberapa macam
pula yang tidak sah.
5. Ilmu Tajwid
Ilmu ini menerangkan cara membaca Al-Qur'an dengan baik. Ilmu
ini menerangkandi mana tempat memulai, berhenti, bacaan panjang dan
pendek, dan sebagainya.
6. Ilmu Gharib Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan makna kata-kata yang ganjil dan tidak
terdapat dalam kamus-kamus bahasa bahasa Arab yang biasa atau tidak
terdapat terdapat dalam percakapan percakapan sehari-hari. sehari-hari.
Ilmuini Ilmuini berarti berarti menjelskan makna kata-kata yang pelik dan
tinggi.
7. Ilmu I'rab Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan baris kata-kata Al-Qur'an dan kedudukannya
dalam susunankalimat.
8. Ilmu Wujuh wa al-Nazair
Ilmu ini menerangkan kata-kata Al-Qur'an yang mengandung
banyak arti danmenerangkan makna yang dimaksud pada tempat tertentu.
9. Ilmu Ma'rifah Ma'rifah al-Muhkam al-Muhkam wa al-Mutasyabih al-
Mutasyabih
Ilmu ini menjelaskan ayat-ayat yang dipandang muhkam (jelas
maknanya) dan yangmutasyabihat (samar maknanya, perlu ditakwil).

8
10. Ilmu Nasikh wa al-Mansukh
Ilmu ini menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh (yang
dihapuskan) olehsebagian mufassir.
11. Ilmu Badai' Al-Qur'an
Ilmu ini bertujuan menampilkan keindahan-keindahan Al-Qur'an
dari sudut kesusastraan, keanehan-keanehan, dan ketinggian balaghahnya.
12. Ilmu I'jaz Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan menerangkan kekuatan kekuatan susunan
susunan dan kandungan kandungan ayat-ayat ayat-ayat Al Qur'an sehingga
sehingga dapat membungkam para sastrawan Arab.
13. Ilmu Tanasub Ayat Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan persesuaian dan keserasian antara suatu ayat
dan ayat yang didepan dan yang dibelakangnya.
14. Ilmu Aqsam Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan yang
terdapat dalamAl-Qur'an.
15. Ilmu Amtsal Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan maskud perumpamaan-perumpamaan yang
dikemukan Al-Qur'an.
16. Ilmu Jidal Al-Qur'an
Ilmu ini membahas bentuk-bentuk dan cara-cara debat dan bantahan
Al-Qur'an yang dihadapkan kepada kamu Musyrik yang tidak bersedia
menerima kebenaran dari Tuhan.
17. Ilmu Adab Tilawah Al-Qur'an
Ilmu ini memaparkan tata-cara dan kesopanan yang harus diikuti
ketika membaca Al-Qur'an.

Ramli Abdul Wahid menambahkan ilmu tafsir sebagai bagian dari Ulum
Al-Qur’an .Ilmu tafsir berfungsi berfungsi sebagai sebagai alat untuk mengungkap
mengungkap isi dan pesan yang terkandungdalam terkandungdalam ayat-ayat ayat-
ayat alQur'an. Menurunya, Ulum Al-Qur’an lebih umum dari ilmu tafsir karena

9
Ulum Al-Qur’an ialahsegala ilmu-ilmu yang mempunyai hubungan dengan Al-
Qur'an.

Ilmu tafsir tidak kurang pentingdari ilmu-ilmu tersebut di atas,


terutamasetelah berkembang dengan menampilkan berbagaimetodologi, corak, dan
alirannya.Pintu ilmu ini selalu terbuka kepada setiap ulama yang datangkemudian
untuk kemudian untuk memasuki persoalan-persoalan yang memasuki persoalan-
persoalan yang belum terjamah belum terjamah para ulama terdahulu para ulama
terdahulukarenafaktor-faktor tertentu.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ulum Al-Qur’an ialah rangkaian pembahasan yang berhubungan dengan al-
Qur'an yang agung lagi kekal, baik dari segi (proses) penurunan dan pengumpulan
serta tertib urutan-urutan dan pembukuannya, dari sisi pengetahuan tentang
asbabun nuzul, makiyyah-madaniyyah, nasikh-mansukhnya, muhkam
mutasyabihnya, dan berbagai pembahasan lain yang berkenaan dengan al Qur'an.
Definisi Ulum Al-Qur’an di atas, dapat dipahami bahwa yang menjadi objek utama
dari kajian Ulum Al-Qur’an adalah al-Qur'an itu sendiri.

3.2 Saran
Saran yang diberikan adalah untuk penulis lainnya dapat
mengembangkan materi yang lebih luas lagi serta dapat menambah referensi
terkait Ulum Al-Qur’an dan perkembangannya. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan pembaca tentang Ulum Al-Qur’an dan perkembangannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan terjemahnya. Cet. V; Bandung: CV.


Diponegoro, 2005.

Kadar M. Yusuf, Studi Alquran, Cet. 1; Pekan Baru: Amzah, 2009.

Mannaa' Khaliil al-Qattaan, Studi Ilmu-Ilmu Qur'an. Terj. Muzakkir AS. Cet, VI;
Bogor: PT. Pustaka Litera Antar Nusa, 2001.

Mardan. al-Qur'an, Sebuah Pengantar Memahami al-Qur'an Secara Utuh, Jakarta:

Pustaka Mapan, 2009.

Rosihan Anwar. Ilmu al-Qur'an. Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Wahyuddin dan Saifulloh, M. (2013). Ulum Al-Qur'an, Sejarah dan


Perkembangannya. Jurnal Sosial Humaniora. Vol. 6, No. 1, Hal. 20-32.

12

Anda mungkin juga menyukai