Pendidikan Al-Qur’an
Dosen Pengampu :
Oleh :
NPM : 2202040069
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak ... (nama dosen
pengampu mata kuliah) sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Al-
Qur’an yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Rijalul Fiqri
NPM. 2202040069
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy (dalam wahyuddin dan Saifulloh: 2013, hal. 21)
menyatakan bahwa untuk dapat memahami Al-Qur’an dengan sempurna, bahkan
untuk menterjemahkannya, diperlukan sejumlah ilmu pengetahuan yang disebut
dengan ilmu-ilmu Al-Quran, atau di dalam istilah bahasa Arab dikenal dengan
istilah ulum Al-Qur`an. Permasalahannya adalah apakah yang dimaksud dengan
ulum Al-Qur’an itu? bagaimana sejarah dan perkembangannya? Siapa saja tokoh-
tokoh ulum Al- Qur`an dan kitab-kitab apa saja telah mereka lahirkan dalam bidang
ini? Tulisan ini mencoba membahas ketiga permasalahan tersebut di atas. Dengan
kata lain, tulisan ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu: pertama, untuk menjelaskan
pengertian ulum Al-Qur`an, kedua mengungkapkan sejarah dan perkembangan
ulum Al-Qur`an, ketiga, memperkenalkan sejumlah kitab-kitab ulum Al-Qur'an,
beserta pengarangnya masing-masing.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ulum Al-Qur’an?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Ulum Al-Qur’an?
3. Apa saja ruang lingkup pembahasan Ulum Al-Qur’an?
4. Apa saja cabang-cabang Ulum Al-Qur’an?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Allah dan lafalnya berkenaan dengan hamba dan mahluk-makhluknnya.
Dari situlah Imam Ghazali berpendapat bahwasanya ilmu sebagai objek
yang wajib dipelajari oleh orang Islam adalah konsep tentang ibadah,
akidah, tradisi dan etika Islam secara lahir dan batin.
Al-Qur'an menggunakan kata 'ilm dalam berbagai bentuk dan
artinya sebanyak 854 kali. Antara lain firman Allah dalam Q.5. al-Baqarah
2:31-32 "proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan".
Pembicaraan tentang ilmu mengantarkan kita kepada pembicaraan tentang
sumber-sumber ilmu disamping klasifikasi dan ragam disiplinnya
3. Arti kata Ulum Al-Qur’an
Setelah membahas kata "ulum" dan "Al-Qur'an" yang terdapat
dalam kalimat "Ulum Al-Qur’an perlu kita ketahui bahwa tersusunnya
kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa adanya bermacam-macam ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan Al-Qur'an atau pembahasan-
pembahasan yang berhubungan dengan Al Qur'an, baik dari aspek
keberadaannya sebagai Al-Qur'an maupun aspek pemahaman
kandungannya sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia.
Adapun yang dimaksud dengan Ulum Al-Qur’an ialah rangkaian
pembahasan yang berhubungan dengan al-Qur'an yang agung lagi kekal,
baik dari segi (proses) penurunan dan pengumpulan serta tertib urutan-
urutan dan pembukuannya, dari sisi pengetahuan tentang asbabun nuzul,
makiyyah-madaniyyah, nasikh-mansukhnya, muhkam mutasyabihnya, dan
berbagai pembahasan lain yang berkenaan dengan al Qur'an.
Dari definisi Ulum Al-Qur’an di atas, dapat dipahami bahwa yang
menjadi objek utama dari kajian Ulum Al-Qur’an adalah al-Qur'an itu
sendiri. Selain definisi di atas, masih kita dapati pula definisi yang lain,
seperti Manna" al Qattan dalam Mabahlis fi Ulum al-Qur'an memberikan
defensi Ulum Al-Qur’an sebagai berikut :
4
وجمع القران, العلم الذي يتناول األبحاث المتعلقة بالقران من حيث معرفة أسباب النزول
والحكم والمشابه إلى غير ذلك مساله صالة, والناسخ والمنسوخ،ومعرفة المكي والمدني, وترتيبه
]15[بالقران
وم الفرد و سياست علی باقرت الي عن حية وفوقه وتوليه وجمعه و به و براته
ونفسيه واعجازه و سخه ومتنوعه ودفع الشن عنه ونحو ذلك
5
perkembangan ulumal Qur'an. Al-Qur'anul Karim adalah mukjizat Islam yang kekal
dan mukjizat selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahun. Ia diturunkan Allah
kepada Rasulullah,
Nabi Muhammad saw untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap
menuju yang terang, serta membimbing mereka kejalan lurus. Rasulullah saw
menyampaikan Qur'an kepada para sahabatnya orang-orang Arah asli sehingga
mereka dapat memahaminya berdasarkan naluri mereka. Apabila mereke
mengalami ketidakjelasan dalam memahami suatu ayat, mereka menanyakannya
kepada Nabi Muhammad SAW. Bagi para sahabat adalah sebagai mahaguru dan
sumber ilmu. Hanya kepada Nabi, mereka menanyakan segala sesuatu yang tidak
mereka pahami termasuk makna atau pengertian ayat-ayat Al-Qur’an.
Setelah turun Surah Al-An'am ayat 82; al-ladziina aamanu walam yalbisu
imaahum bidzulmin ula'ika lahumul ammu walahum muhtadin. Para sahabat
bertanya kepada Nabe: "Ya Rasul, siapa di anata kami yang tidak menzalimi (ade-
dailm) dirinya?" Maka Rasul menjawab dengan menafsirkan kata adz-druim dalam
ayat itu kepada Asy syirik, Nabi menunjuk kepada ayat yang terdapat dalam surah
Luqman, yaitu "inna Asy-Syirika ladzulmun 'adzim."
6
maupun ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu halaghah dan ilmu I'rab al-Qur'an.
Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya. Dalam
kitab Al- Itqan, Assyuyuthi menguraikan sebanyak 80 cabang ilmu. Dari tiap-tiap
cabang terdapat beberapa macam cabang ilmu lagi. Kemudian dia mengutip Abu
Bakar Ibnu al Araby yang mengatakan bahwa ulumal qur'an terdiri dari 77450 ilmu.
Hal ini didasarkan kepada jumlah kata yang terdapat dalam al-qur'an dengan
dikalikan empat. Sebab, setiap kata dalam al-Qur'an mengandung makna Dzohir,
hatin, terbatas, dan tidak terbatas. Perhitungan ini masih dilihat dari sudut
mufrodatnya. Adapun jika dilihat dari sudut hubungan kalimat-kalimatnya, maka
jumlahnya menjadi tidak terhitung Firman Allah Katakanlah: Sekiranya lautan
menjadi tinta untuk (menulis) kalimat kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan
itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula). (QS. Al-Kahfi : 109)
7
2. Ilmu tawarikh al-Nuzul
Ilmu ini menjelaskan masa turun ayat dan urutan turunnya satu
persatu, dari permulaan sampai akhirnya serta urutan turun surah dengan
sempurna.
3. Ilmu Asbab al-Nuzul
Ilmu ini menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat.
4. Ilmu QiraatI
Ilmu ini menerangkan bentuk-bentuk bacaan Al-Qur'an yang telah
diterima dari RasulSAW. Ada sepuluh Qiraat yang sah dan beberapa macam
pula yang tidak sah.
5. Ilmu Tajwid
Ilmu ini menerangkan cara membaca Al-Qur'an dengan baik. Ilmu
ini menerangkandi mana tempat memulai, berhenti, bacaan panjang dan
pendek, dan sebagainya.
6. Ilmu Gharib Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan makna kata-kata yang ganjil dan tidak
terdapat dalam kamus-kamus bahasa bahasa Arab yang biasa atau tidak
terdapat terdapat dalam percakapan percakapan sehari-hari. sehari-hari.
Ilmuini Ilmuini berarti berarti menjelskan makna kata-kata yang pelik dan
tinggi.
7. Ilmu I'rab Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan baris kata-kata Al-Qur'an dan kedudukannya
dalam susunankalimat.
8. Ilmu Wujuh wa al-Nazair
Ilmu ini menerangkan kata-kata Al-Qur'an yang mengandung
banyak arti danmenerangkan makna yang dimaksud pada tempat tertentu.
9. Ilmu Ma'rifah Ma'rifah al-Muhkam al-Muhkam wa al-Mutasyabih al-
Mutasyabih
Ilmu ini menjelaskan ayat-ayat yang dipandang muhkam (jelas
maknanya) dan yangmutasyabihat (samar maknanya, perlu ditakwil).
8
10. Ilmu Nasikh wa al-Mansukh
Ilmu ini menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh (yang
dihapuskan) olehsebagian mufassir.
11. Ilmu Badai' Al-Qur'an
Ilmu ini bertujuan menampilkan keindahan-keindahan Al-Qur'an
dari sudut kesusastraan, keanehan-keanehan, dan ketinggian balaghahnya.
12. Ilmu I'jaz Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan menerangkan kekuatan kekuatan susunan
susunan dan kandungan kandungan ayat-ayat ayat-ayat Al Qur'an sehingga
sehingga dapat membungkam para sastrawan Arab.
13. Ilmu Tanasub Ayat Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan persesuaian dan keserasian antara suatu ayat
dan ayat yang didepan dan yang dibelakangnya.
14. Ilmu Aqsam Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan yang
terdapat dalamAl-Qur'an.
15. Ilmu Amtsal Al-Qur'an
Ilmu ini menerangkan maskud perumpamaan-perumpamaan yang
dikemukan Al-Qur'an.
16. Ilmu Jidal Al-Qur'an
Ilmu ini membahas bentuk-bentuk dan cara-cara debat dan bantahan
Al-Qur'an yang dihadapkan kepada kamu Musyrik yang tidak bersedia
menerima kebenaran dari Tuhan.
17. Ilmu Adab Tilawah Al-Qur'an
Ilmu ini memaparkan tata-cara dan kesopanan yang harus diikuti
ketika membaca Al-Qur'an.
Ramli Abdul Wahid menambahkan ilmu tafsir sebagai bagian dari Ulum
Al-Qur’an .Ilmu tafsir berfungsi berfungsi sebagai sebagai alat untuk mengungkap
mengungkap isi dan pesan yang terkandungdalam terkandungdalam ayat-ayat ayat-
ayat alQur'an. Menurunya, Ulum Al-Qur’an lebih umum dari ilmu tafsir karena
9
Ulum Al-Qur’an ialahsegala ilmu-ilmu yang mempunyai hubungan dengan Al-
Qur'an.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ulum Al-Qur’an ialah rangkaian pembahasan yang berhubungan dengan al-
Qur'an yang agung lagi kekal, baik dari segi (proses) penurunan dan pengumpulan
serta tertib urutan-urutan dan pembukuannya, dari sisi pengetahuan tentang
asbabun nuzul, makiyyah-madaniyyah, nasikh-mansukhnya, muhkam
mutasyabihnya, dan berbagai pembahasan lain yang berkenaan dengan al Qur'an.
Definisi Ulum Al-Qur’an di atas, dapat dipahami bahwa yang menjadi objek utama
dari kajian Ulum Al-Qur’an adalah al-Qur'an itu sendiri.
3.2 Saran
Saran yang diberikan adalah untuk penulis lainnya dapat
mengembangkan materi yang lebih luas lagi serta dapat menambah referensi
terkait Ulum Al-Qur’an dan perkembangannya. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan pembaca tentang Ulum Al-Qur’an dan perkembangannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mannaa' Khaliil al-Qattaan, Studi Ilmu-Ilmu Qur'an. Terj. Muzakkir AS. Cet, VI;
Bogor: PT. Pustaka Litera Antar Nusa, 2001.
12