Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AL-ISLAM 1
Tentang :
“Al-Quran sebagai Sumber Hukum”

Dosen Pengampu : Dr.Deprizon,M.Pd.I

Disusun oleh :
Kelompok 2
Dewi Ayu Sartika 210701202
Meysari Fitri 210701200
Putri Nabila 210701104
Kelas A2

ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
TA : 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah menolong hamba-NYA
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-NYA mungkin
penyusun tidak sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “ Al-Quran sebagai Sumber
Hukum ” di dalam mata kuliah Al-Islam 1 yang akan kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “ Al-Quran sebagai Sumber Hukum” dan sengaja dipilih
karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua
pihak yang peduli terhadap informasi baru.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Bapak


Dr.Deprizon,M.Pd.I Yang telah banyak membantu penulis agar dapat menyelesaikan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritiknya. Terimakasih.

Pekanbaru, 17 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1

a) Latar Belakang ...........................................................................................................1

b) Rumusan Masalah ......................................................................................................1

c) Tujuan Penulisan ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................3

1. Pengertian Al-qur’an .................................................................................................3

2. Unsur – Unsur Al-Qur’an ..........................................................................................3

3. Pokok – pokok Isi Al-Qur’an ....................................................................................4

4. Bukti Kehujjahan Al-Qur’an .....................................................................................5

5. Keistimewaan Al-Quran dari kitab lainnya ...............................................................6

6. Fungsi dan Tujuan Turunnya Al-Qur’an ..................................................................7

7. Hukum yang terkandung dalam Al-Quran ................................................................8

8. Cara Al-Qur’an menjelaskan suatu hukum dan sebagai sumber hukum ...................10

BAB III PENUTUP .............................................................................................................12

a) Kesimpulan ...............................................................................................................12

b) Saran .........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah telah menetapkan sumber hukum islam yang wajib diikuti setiap muslim.
Kehendak Allah tersebut, terekam dalam al-Qur’an yang menjadi sumber hukum pertama
dalam agama islam. Aturan Allah yang terdapat dalam al-Qur’an memiliki tiga fungsi
utama sebagai huda (petunjuk), bayyinat (penjelasan), dan furqon (pembeda). Sebagai
huda, artinya al-Qur’an merupakan aturan yang harus diikuti tanpa tawar menawar
sebagaimana papan petunjuk arah jalan yang dipasang di jalan-jalan. Kalau seseorang
tidak mengetahui arah jalan tetapi sikapnya justru mengabaikan petunjuk yang ada papan
itu, maka sudah pasti ia akan tersesat. Pengibaratan tadi menunjukkan bahwa apabila al-
Qur’an ditinggalkan atau diabaikan, sudah pasti akan tersesat.

Petunjuk yang ada pada al-Qur’an benar-benar sebagai ciptaan Allah, bukan cerita
yang dibuat-buat. Semua ayatnya harus menjadi rujukan termasuk dalam mengelola
bumi. Melihat pentingnya pembelajaran tersebut, maka menarik untuk dikaji khususnya
isi dari al-Qur’an sebagai sumber hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Al-Quran?
2. Apa sajakah unsur-unsur Al-Quran?
3. Apa sajakah pokok-pokok isi Al-Quran?
4. Apa bukti kehujjahan Al-Quran?
5. Apa fungsi dan tujuan turunnya Al-Quran?
6. Bagaimana penjelasan Al-Quran terhadap hukum?
7. Apa hukum yang terkandung dalam Al-Quran?
8. Bagaimana cara Al-Quran menjelaskan suatu hukum dan sebagai sumber hukum?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami pengertian Al-Quran
2. Mengetahui dan memahami unsur-unsur Al-Quran
3. Mengetahui dan memahami pokok-pokok isi Al-Quran
4. Mengetahui dan memahami bukti kehujjahan Al-Quran
5. Mengetahui dan memahami fungsi dan tujuan turunnya Al-Quran
6. Mengetahui dan memahami penjelasan Al-Quran terhadap hukum
7. Mengetahui dan memahami hukum yang terkandung dalam Al-Quran
8. Mengetahui dan memahami cara Al-Quran menjelaskan suatu hukum dan sebagai
sumber hukum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Quran
Secara bahasa ( etimologi )Al-qur’an merupakan bentuk masdar (kata benda) dari
kata kerja Qoro-a yang bermakna membaca atau bacaan. Ada yang berpendapat bahwa
qur’an adalah masdar yang bermakna isim maf’ul, karenanya ia berarti yang dibaca atau
maqru’. Menurut para ahli bahasa, kata yag berwazan fu’lan memiliki arti kesempurnaan.
Karena itu Al-qur’an adalah bacaan yang sempurna. Sedangkan pengertian menurut
istilah (terminologi) Al-qur’an adalah:” kitab Allah yang diturunkan kepada utusan Allah,
Muhammad SAW. Yang ter maktub dalam mushaf, dan disampaikan kepada kita secara
mutawatir, tanpa ada keraguan”.
Sehingga dari definisi diatas kami dapat menyimpulkan:
1. Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW,
apabila tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW maka tidak dapat disebut
AL-qur’an, seperti wahyu Allah yang diturunkan pada Nabi Daud as (zabur), kepada
nabi Musa as (taurot), kepada Nabi Isa as (injil). Memang itu termasuk kalam Allah
tapi tidak bisa disebut Al-qur’an karena tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
2. Al-qur’an disampaikan kepada kita semua secara mutawatir, dan tanpa keraguan
sedikitpun, seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat (2), Yang artinya:
“Kitab (Al-qur’an) ini tidak terdapat keraguan padanya, dan petunjuk bagi orang yang
bertakwa”.
3. Yang membaca ayat dalam Al-qur’an akan mendapat pahala dari Allah SWT.
4. Al-Qur’an itu dimulai dari surah Al-fatihah dan diakhiri dengan surah An-nas.

B. Unsur-unsur Al-Quran
a. Al-Qur’an adalah kalam ilahi
b. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW jadi bukan karena beliau
c. Mukjizat bagi Nabi Muhammad Saw sebagai kebenaran Al-Qur’an dan kebenaran
3
kenabian atau kerasulan Nabi Muhammad SAW
d. Penurunan AL-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, secara mutawatir.
e. Al-Qur’an itu merupakan bacaan mulia, membacanya merupakan ibadah.
f. Tertulis dalam mushaf-mushaf, dimulai dengan Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan
Surah An-Nas.
g. Lafaz Al-Qur’an berbahasa Arab.
h. Al-Qur’an senantiasa terpelihara dri berbagai bentu kesalahan dan pemalsuan.
i. Tidak ada seorangpun yang akan mampu membuat yang serupa dengan Al-Qur’an,
bahkan kalau sekiranya jin dan manusia bergabung bantumembantu bekerja sama
membuat yang serupa dengan Al-Qur’an, maka mereka tidak akan mungkin dapat
membuatnya, walau hanya satu surah.
j. Al-Qur’an mengandung kebenaran ilmu pengetahuan tentang alam semesta.

C. Pokok-pokok Isi Al-Quran


Isi pokok Al-Qur’an terdiri dari :
a. Tauhid, yaitu kepercayaan terhadap keesaan Allah Swt dan semua kepercayaan yang
berhubungan dengan-Nya.
b. Ibadah, yaitu perbuatan atau amaliyah sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran
tauhid dan yang menghidupkan jiwa tauhid.
c. Akhlak, yaitu tentang perbuatan-perbuatan yang terpuji dan tercela.
d. Janji dan ancaman, yaitu janji pahala/ ganjaran bagi siapa saja yang percaya,
menerima dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an serta ancaman/ siksaan bagi
yang mengingkarinya.
e. Kisah-kisah umat terdahulu, yaitu seperti kisah para rasul, para nabi maupun orang-
orang saleh serta kisah umat yang mengingkari ajaran Allah untuk dijadikan pelajaran
dan teladan bagi kita.

4
D. Bukti kehujjahan Al-Quran
Abdul Wahhab Khallaf mengemukakan tentang kehujjahan al-Qur’an sebagai
berikut: “Bukti bahwa al-Qur’an menjadi hujjah atas manusia yang hukum-hukumnya
merupakan aturan-aturan yang wajib bagi manusia untuk mengikutinya, ialah karena al-
Qur’an datang dari Allah swt. dan dibawa kepada manusia dengan jalan yang pasti yang
tidak diragukan kebenarannya.
Sedang bukti bahwa al-Qur’an itu datang dari Allah swt adalah bahwa alQur’an
membuat orang-orang tidak mampu membuat atau mendatangkan sesuatu seperti al-
Qur’an (kemukjizatan al-Qur’an).13 Bukti dari kemukjizatan al-Qur’an tidak dilihat dari
segi lafadznya saja, tetapi juga makna dan isinya. Di dalamnya berisi rahasia-rahasia
alam yang hingga kini masih banyak yang belum terungkap. Ayat-ayat di dalamnya
merupakan kalam Allah yang indah yang tak dapat ditandingi oleh siapapun (lihat QS
(2):23, (28):49-50 ). I’jaz, maksudnya menetapkan ketidakmampuan orang lain, tidak
akan terealisir kecuali apabila tiga hal terpenuhi :
a. Adanya tantangan, maksudnya permintaan untuk beradu, saling menjatuhkan, dan
berlawanan.
b. Adanya motivasi yang mendorong kepada penantang untuk mengajukan tantangan
dan perlawanan.
c. Tidak ada penghalang yang menghalanginya dari perlawanan ini. Al-Qur’an telah
lengkap dalam melakukan tantangan, dan terdapat pula motivasi bagi orang yang
menantangnya untuk melawan, dan tidak suatu penghalang bagi mereka. Kendati
demikian, mereka tidak sanggup melawannya dan juga mendatangkan yang semisal
al-Qur’an.

Aspek kemukjizatan al-Qur’an yang dapat dicapai oleh akal, antara lain:

a. Keharmonisan struktur redaksinya, maknanya, hukum-hukumnya, dan teori-teorinya


(Q.S, an-Nisa’: 82)
b. Persesuaian ayat al-Qur’an dengan teori ilmiah yang dikemukakan ilmu pengetahuan
(Q.S, Fushshilat: 52-53)

5
c. Pemberitahuan al-Qur’an terhadap berbagai peristiwa yang hanya diketahui oleh
Allah Yang Maha Mengetahui terhadap hal-hal yang gaib (Q.S, Hud : 49).
d. Kefasihan lafadz al-Qur’an, kepetahan redaksinya, dan kuatnya pengaruhnya.

E. Keistimewaan Al-Quran dari kitab lainnya


1. Alquran adalah kalamulah yang diturunkan kepada rasul kita muhammad
dimulai dengansurah al fatihan dan ditutup dengan surat an-nasbernilai ibadah
siapa yang mebacanya,
2. Kami paparkan sebagai keistimewa keistimewa al quran al karim.
3. Tidaksah shalat seseorang kecuali dengan membaca sebagai ayat al-quran
4. Al-quran terpelihara dari tahrif dan tabdil sesuai dengan firman Allah
5. Alquran terjaga dari pertentangan atau kontrakdisi apa yang ada dalamnnya
6. Alquran mudah untuk dihapal berdasarkan firman Allah
7. Alquran merupakan mu’jizat dan tidak seorangpun mampu untuk
mendatangkan yang semisalnya
8. Allah telah menantang orang arab untuk mendatangkan semisalnya maka
menyerah tidak mampu
9. Al-quran mendatangkan ketenangan dan rahmat bagi siapa saja yang
membacanya
10. Al-quran untuk orang yang hidup bukan untuk orang yang mati
11. Al-quran sebagai penawar dari penyakit syirik ,nifaf dll
12. Al-quran akan meminta syafaat kepada allah bagi orang yang membacanya
13. Al-quran sebagai hakim atas kitab-kitab sebelumnya
14. Berita al-quran pasti benar dan hukumnya adil
15. Didalam al-quran terdapat kisah kisah nyata dan tidak bersifat khayalan
16. Al –quran mengumpulkan antar kebutuhan dunia dan akhirat
17. Al-quran memenuhi kebutuhan hidup
18. Al-quran mempunyai pengaruh yang kuat terhadap manusia dan jin
19. Orang belajar al-quran dan yang mengajarkan orang yang paling baik
20. Allah menjadikan al-quran sebagai memberi petunjuk dan kabar gembira
6
21. Al-quran menenangkan hati dan menetapkan keyakinan.

22. Kebayakan surat- surat dalam al-quran mengajak kepada tauhik terutama
tauhik dalam berbadah,berdoa,minta pertolongan
23. Alquran merupakan sumber syariat isalm yang pertama yang diturunkan
kepada nabi muhammad
24. Al-quran dari perkara-perkara gaib yang terjadi

F. Fungsi dan Tujuan Turunnya Al- Qur’an


Menurut pendapat yang paling kuat,seperti yang dikemukakkan oleh subhi shalih,
Al-Qur’an berarti bacaan.ia merupakan kata turunan(mashdar) dari kata qara’a(fi’il
madhi) dengan arti ism al-maful ,yaitu maqru’ yang artinya dibaca (Al-Qur’an dan
terjemahnya, 1990:15).pengertian ini merujuk pada sifat Al-Qur’an (Q.S. al-Qiyamah
[75]: 17-18).dalam ayat tersebut,allah berfirman : “Sesungguhnya atas tanggungan
Kamilah mengumpullkannya (didadamu) dan (membuat kamu pandai)
membacanya.Apabila kami telah selesai membacakannya,maka ikutilah bacaan itu.”
(Q.S. al-Qiyamah [75]: 17-18).16
Berikut fungsi dan tujuan turunnya Al-Qur’an :
a. Sebangai hudan atau petunjuk bagi kehidupan umat.
b. Sebagai rahmat atau keberuntungan yang diberikan Allah dalam bentuk kasih sayang.
c. Sebagai furqan yaitu pembeda antara baik dangan yang buruk, yang halal,dengan
yang haram. Yang salah dengan yang benar, yang indah dengan yang jelek, yang
dapat dilakukan dan yang terlarang umtuk dilakukan.
d. Sebagai mau’izhah atau pengajaran yang akan mengajar dan membimbing umat
dalam kehidupan untuk mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat.
e. Sebagai busyara’ yaitu berita gembira bagi orang yang telah berbut baik kepada Allah
dan sesama manusia.
f. Sebagi tibyan atau mubinyang berati penjelasan atau menjelaskan terhadap segala
sesuai yang disampaikan Allah.

7
g. Sebagai mushaddiq atau pembenar terhadap kiatab yang datang sebelumnya.
h. Sebagai nur atau cahaya yang akan menerangi kehidupan manusia dalam menempuh
jalan menuju keselamtan.
i. Sebagai tafsil yaitu memberikan penjelasan secara rinci sehingga dapat dilaksanakan
sesuai dengan dikehendaki Allah.
j. Sebagai syifau al-shudur atau obat bagi rohani yang sakit.

G. Hukum yang Terkandung Dalam Al- Qur’an


Adapun hukum yang terkandung didalam Al-Quran adalah :
1. Hukum – hukum I’tiqadiyah, yang berkaitan dengan hal-hal yang harus dipercaya
oleh setiap mukallaf, yaitu mempercayai Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
Rasul-Nya, dan hari akhir.
2. Hukum moralitas, yang berhubungan dengan sesuatu yang harus dijadikan perhiasan
oleh setiap mukallaf, berupa hal-hal keutamaan dan menghindarkan diri dari hal yang
hina. 17 Amir Syarifuddin 2008,ushul fiqih Jakarta,kencana prenada media group. 18
Amir Syarifuddin 2008,ushul fiqih Jakarta,kencana prenada media group.
3. Hukum amaliyyah yang bersangkut paut dengan sesuatu yang timbul dari mukallaf,
baik berupa perbuatan, perkataan, perjanjian hukum, dan pembelanjaan.
Macam yang ketiga ini adalah fiqh al-Qur’an. Dan inilah yang dimaksud dengan
sampai kepadanya dengan ilmu ushul fiqh. Hukum-hukum amaliyyah di dalam al-
Qur’an terdiri dari dua macam, yaitu;
a. Hukum-hukum ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah, dan
ibadah-ibadah lainnya yang dimaksudkan untuk mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya (habluminallah).
b. Hukum muamalat, seperti akad, pembelanjaan, hukuman, pidana, dan lainnya
yang bukan ibadah dan dimaksudkan untuk mengatur hubungan antar sesama
mukallaf, baik sebagai individu, bangsa, atau kelompok (habluminannas).

8
Menurut istilah modern, hukum muamalat telah dibagi menurut sesuatu yang
berkaitan dengannya dan maksud yang dikehendakinya menjadi beberapa macam;

a. Hukum keluarga, yaitu hukum yang berhubungan dengan keluarga, mulai dari
pembentukannya, dan ia dimaksudkan untuk mengatur hubungan antara suami
istri dan kerabat satu sama lain.
b. Hukum perdata, yaitu hukum yang bertalian dengan perhubungan hukum antara
individu-individu dan pertukaran mereka, baik berupa jual-beli, penggadaian,
jaminan, persekutuan, utang piutang, dan memenuhi janji dengan disiplin. Hukum
ini dimaksudkan untuk mengatur hubungan harta kekayaan individu dan
memelihara hak masing-masing yang berhak.
c. Hukum pidana, yaitu hukum yang berkenaan dengan tindak criminal yang timbul
dari seorang mukallaf dan hukuman yang dijatuhkan atas pelakunya. Hukum ini
dimaksudkan untuk memelihara kehidupan manusia, harta mereka, kehormatan
mereka, dan hak-hak mereka, serta menentukan hubungan antara pelakunya,
korban tindak kriminal, dan umat.
d. Hukum acara, yaitu hukum yang berkaitan dengan pengadilan, kesaksian, dan
sumpah. Hukum ini dimaksudkan untuk mengatur usaha-usaha untuk
mewujudkan keadilan di antara manusia.
e. Hukum perundang-undangan, yaitu hukum yang berhubungan dengan pengaturan
pemerintahan dan pokok-pokoknya. Hukum ini dimaksudkan untuk menentukan
hubungan penguasa dan rakyat, dan menetapkan hak-hak individu dan
masyarakat.
f. Hukum tata Negara, yaitu hukum yang bersangkutan dengan hubungan antara
Negara Islam dengan negara lainnya, hubungan dengan orangorang non-Islam
yang berada di Negara Islam. Hukum ini dimaksudkan untuk menentukan
hubungan Negara Islam dengan Negara non-Islam, baik dalam keadaan damai
maupun dalam suasana peperangan, serta menentukan hubungan antara umat
Islam dengan non-Islam di berbagai Negara Islam.
g. Hukum ekonomi dan keuangan, yaitu hukum yang berhubungan dengan orang
miskin, baik yang meminta-minta maupun yang tidak, berkenaan dengan harta
9
orang kaya, dan pengaturan berbagai sumber dan perbankan.

H. . Cara Al-Qur’an menjelaskan suatu hukum dan sebagai sumber hukum


A. Isi Pokok Hukum Al-Qur’an Terbagi Menjadi Tiga Bagian :
1. Hukum yang berkaitan dengan ibadah
hukum yang mengatur hubungan rohaniyah dengan ALLAH SWT. Dan hal-
hal lain yang berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut
ilmu tauhid atau ilmu kalam.
2. Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah.
Hukum yang mengatur hubungan dengan ALLAH SWT. Sesama dan alam
sekitar. Hukum ini tercermin dalam rukun islam dan disebut hukum
syariat.Ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu fiqih
3. Hukum yang berkaitan denga akhlak.
Yakni tuntunan agar setiap muslim memiliki sifat-sifat mulia sekaligus
menjauhi perilaku tercela

B. Dari Hukum Syara atau Syariat Terbagi Menjadi Dua Kelompok :


1. Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah
Seperti shalat,puasa,zakat,haji,nadzar,sumpah dan sebagainya yang berkaitan dg
hubungan manusia dengan tuhannya.
2. Hukum yang berkaitan dengan amal kemasyarakatan (muamalah)
Merupakan perjanjian-perjanjian, hukman (pidana), perekonomian, pendidikan,
perkawinan dan lain sebagainya.

C. Hukum Yang Berkaitan Dengan Muamalah Meliputi :


1. Hukum yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam berkeluarga
Yaitu perkawinan dan warisan.
2. Hukum yang berkaitan dengan perjanjian
Yaitu yang berhubungan dg jual beli (perdangan),
Gadai-menggadai,perkonsian dan lain-lain. Maksud utamanya agar hak setiap
10
orang dapat terpelihara dengan tertib.
3. Hukum yang berkaitan dengan gugat menggugat
Yaitu yang berhubungan dengan keputusan,persaksian dan sumpah

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Kehujjahan Al-Qur’an sebagai sumber hukum disepakati oleh para Ulama madzab. Mereka
sepakat karena, Secara garis besar hukum-hukum yang dikandung Alqur’an dalam tiga
bidang yaitu aqidah, akhlak dan hukum-hukum amaliyah. Pada alQur’an terdapat dalil-dalil
yang bersifat Qoth’i (dalil yang tegas dan tidak memerlikan penafsiran ulang) dan Zanni
(dalil yang apabila ditafsirkan masih menimbulkan banyak makna). Sebagai umat muslim
sudah sangat seharusnya melestarikan dan membudayakan mem.ahami al-qur’an. Hukum
memelajari al-Qur’an al-qur’an sudah dianjurkan oleh rasulullah SAW. Apalagi mahasiswa
Islam harus mengerti al-qur’an karena mau tidak amu mahasiswa pasti kembali pada
masyarakat dan a-qur’an sangat diperlukan dalam membenahi moral serta sedikit-sedikit
ibadah yang sedikit salah.

B. Saran
Dengan Selesainya makalah ini, maka penulis mengharap kepada pembaca sekiranya
menemukan kesalahan pada makalah ini. Sebab penulis bukanlah orang yang sempurna yang
tidak lepas dari sifat kekeliruan, sehingga penulis juga bisa melalukan kesalahan . Saran dan
kritik dari pembaca yang sifatnya membangun semangat bagi sipenulis maka akan selalu
ditunggu oleh penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, mohon maaf
atas segala kesalahan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Latif, Abdul. 2017. Al-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Utama. Volume 4 Nomor 1 Maret 2017
https://ejurnal.stih-painan.ac.id/index.php/jihk/article/view/76

Choiri, Amri dkk. 2014. AL-QURAN DAN AL-SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM
(Kajian Kritis Pemahaman Minardi Mursyid di Solo Raya)
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5085/1_AL-
QURAN%20DAN%20AL-
SUNNAH%20SEBAGAI%20SUMBER%20AJARAN%20ISLAM.pdf?sequence=1

Hasan, Wismanto Abu dkk. 2019. Buku Ajar AL-ISLAM 1 (Kemanusiaan dan
Keimanan).Universitas Muhammadiyah Riau. Pekanbaru.

13

Anda mungkin juga menyukai