Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq
dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan
makalah tentang “Arti Al-Qur’an dan Wahyu” ini dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW keluarga, dan
sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan
ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan pertama memahami dan mendalami ulumul qur’an
tentang arti al-qur’an dan wahyu. Kedua memenuhi tugas pembuatan makalah secara
kelompok. Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai wahana pembelajaran agar dapat
dipelajari oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi khususnya jurusan Pendidikan Agama Islam.
Kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki penyusunan
makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat sebagai
amal shaleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah yang lebih baik.

Jakarta Selatan, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
A. Al-Qur’an................................................................................................................................... 5
1. Pengertian Al-Qur’an ........................................................................................................... 5
2. Nama-Nama Al-Qur’an ........................................................................................................ 6
3. Sifat-sifat Al-Qur’an ............................................................................................................. 8
4. Fungsi Al-Qur’an .................................................................................................................. 8
B. Wahyu Allah .............................................................................................................................. 9
1. Pengertian Wahyu ................................................................................................................ 9
2. Cara Wahyu Turun Kepada Malaikat.............................................................................. 11
3. Cara Wahyu Turun Kepada Para Nabi ............................................................................ 11
BAB III................................................................................................................................................. 12
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jalan yang benar merupakan tema besar yang menjadi fokus tujuan semua agama-
agama di dunia. Bagi Umat Islam kebenaran yang sejati adalah mengikuti semua ajaran
Tuhan yang telah di ajarkan olehNya kepada Nabi Muhammad SAW. Ajaran Tuhan ini
bersifat langsung dan di sebut wahyu yaitu ajaran Tuhan yang di sampaikan kepada para
utusan. Wahyu atau “Kalam Ilahi” merupakan ajaran langsung dari Tuhan yang di berikan
kepada manusia untuk membimbingnya menuju jalan yang benar sesuai kehendak Tuhan.
Al-Qur’an dalam sejarahnya merupakan salah satu sumber yang menempati jantung
kehidupan umat Islam di dunia. Sebagai pedoman hidup umat Islam, Al-Qur’an telah
membuktikan sebagai Kitab Suci yang sangat berpengaruh secara mendalam dalam
perubahan besar dan kebangkitan umat Islam baik dalam sisi karakter atau sosialnya. Sebagai
Kitab pedoman yang paling utama dari umat Islam, yang terdiri dari etika, hukum dan praktik
agama yang harus di jalani oleh pemeluk agama Islam. Umat Islam meyakini bahwa Kitab ini
adalah ajaran langsung atau “wahyu” dari Tuhan, yang menyatakan bukan hanya doktrin-
doktrin dan ajaran agama tetapi juga merupakan jalan hidup bagi jutaan manusia.
Karena merupakan ajaran langsung dari Tuhan, maka meyakini dan menyandarkan semua
aspek dalam kehidupan atas dasar Al-Qur’an merupakan keniscayaan bagi Umat Islam.
Makalah ini akan membahas tentang al-Qur’an dan Wahyu, nama-nama, fungsi dan
otentisitasnya, serta analisis singkat kedudukan serta perannya dalam Pendidikan Agama
Islam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Al-Qur’an?
2. Apa saja nama-nama dari Al-Qur’an?
3. Bagaimana sifat-sifat dari Al-Qur’an?
4. Bagaimana fungsi dari Al-Qur’an?
5. Apa pengertian dari Wahyu?
6. Bagaimana cara Wahyu turun kepada malaikat dan nabi?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari Al-Qur’an
2. Mengetahui nama-nama dari Al-Qur’an
3. Mengetahui sifat-sifat dari Al-Qur’an
4. Mengetahui fungsi dari Al-Qur’an
5. Mengetahui pengertian dari Wahyu
6. Mengetahui cara Wahyu turun kepada malaikat dan nabi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Al-Qur’an
1. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an menurut bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Al-Qur’an
adalah “mashdar” yang diartikan dengan isim maf’ul, yaitu maqru’ (yang
dibaca). Pengertian secara bahasa ini tidak disepakati sepenuhnya oleh para
Ulama sebab sebagian ulama menyatakan bahwa Al-Qur’an bukanlah timbul
dari kata-kata apapun, melainkan dia adalah nama khusus bagi “Kalamullah
yang diturunkan kepada NabiNya Muhammad SAW sebagaimana halnya
nama yang diberikanNya untuk kitab suci : Taurat, Zabur dan Injil”. Bila
dibaca “Qur’an” (tanpa al di depannya) memang berarti nama bagi segala
yang dibaca. Sedangkan “Al-Qur’an” hanyalah tertuju kepada firman Allah
yang diturunkan dalam bahasa arab itu.
Al-Qur’an menurut istilah, banyak sekali dikemukakan oleh para Ulama,
dimana antara satu sama yang lain saling berbeda, namun tetap ada unsur
persamaannya. Pengertian Al-Qur’an secara istilah tersebut antara lain adalah :
1) Al-Qur’an adalah Kalamullah (Firman Allah) yang mengandung mukjizat,
yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir, dengan perantaraan Al-
Amin Jibril as. yang tertulis dalam mushaf, yang disampaikan kepada kita
secara mutawatir, yang dianggap sebagai ibadah membacanya, yang
dimulai dengan Surat Al-Fatihah dan ditutup dengan Surat An-Nas.
2) Adapula yang mendefinisikan sebagaimana disebutkan dalm kitab
Muzakkiratut Tauhid wal Firaq bahwa Al-Qur’an adalah lafal berbahas
arab yang diturunkan kepada pemimpin kita Muhammad SAW yang
disampaikan kepada kita secara mutawatir, yang dianggap sebagai ibadah
membacanya, yang menentang setiap orang untuk menyusun walaupun
dengan (membuat) surat yang terpendek dari padanya, yang dimulai
dengan Surat Al-Fatihah dan ditutup dengan Surat An Nas.
3) Definisi lain menyebutkan bahwa Al-Qur’an adalah perkataan yang
mengandung mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang tertulis dalam mushhaf, yang disampaikan dengan mutawatir, yang
dianggap sebagai ibadah membacanya.

5
Dari ketiga definis tersebut dapatlah diperoleh kesimpulan bahwa unsur-
unsur untuk menentukan apakah sesuatu itu disebut Al-Qur’an atau bukan
dapat dilihat sebagai berikut :
a) Al-Qur’an itu haruslah firman Allah.
b) Al-Qur’an itu haruslah berbahasa arab, apabila tidak ditulis dan dilafalkan
dengan bahasa arab maka itu bukanlah disebut Al-Qur’an.
c) Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai rasul terakhir dan yang dibawa oleh Malaikat Jibril.
d) Al-Qur’an itu haruslah diterima dari orang banyak kepada orang
banyak(berangsur)
e) Al-Qur’an itu haruslah yang tertulis dalam mushaf (Usmany), selain dari
itu tidak disebut Al-Qur’an.
f) Al-Qur’an haruslah bersifat memberikan tantangan kepada siapapun yang
berkeinginan hendak menandinginya. Artinya Al-Qur’an itu adalah tahan
uji, tak dimungkinkan bisa ditandingi, dan tak mungkin terkalahkan.
g) Al-Qur’an dimulai dengan Surat Al-Fatihah dan ditutup dengan Surat An
Nas.
h) Al-Qur’an itu adalah berpahala bagi yang membacanya, bukan seperti
bacaan-bacaan yang lainnya.

2. Nama-Nama Al-Qur’an
Al-Qur’an- selain dari nama tersebut, Al-qur’an memiliki nama yang
tidak sedikit. Semua nama-nama Al-qur’an tersebut meneunjukkan pada
ketinggian derajat Al-qur’an sebagai kitab suci yang paling mulia yang tidak
ada bandingannya dengan kitab-kitab lain. Adupun nama-nama lain dari pada
Al-Qur’an yaitu sebagai berikut:
1) Al-Qur’an
Al-Qur’an artinya bacaan. Nama Al-Qur’an Allah sebutkan dalam Al-
Qur’an surah Al-Isra’ ayat 9:

‫ت أ َ َّن لَ ُه ْم أَجْ را َكبِيرا‬


ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫إِ َّن َٰ َهذَا ْالقُ ْرآنَ يَ ْهدِي ِللَّتِي ه‬
َّ ‫ِي أ َ ْق َو ُم َويُبَش ُِر ْال ُمؤْ مِ نِينَ الَّذِينَ يَ ْع َملُونَ ال‬

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan)


yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang
Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala
yang besar.” (Q.S. Al-Isra’ ayat 9)

2) Al-Kitab
Al-Kitab artinya Buku. Nama Al Kitab Allah sebutkan dalam Al-Qur’an
surah Al-Baqarah ayat 2:

َ ‫َٰذَلِكَ ْال ِكتَابُ ََل َري‬


َ‫ْب ۛ فِي ِه ۛ هُدى ل ِْل ُمتَّقِين‬

“Inilah Al Kitab yang tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi


mereka yang bertaqwa.” (Q.S. Al-Baqarah ayat 2)

6
3) Ad-Dzikru
Ad-Dzikru artinya pemberi peringatan. Nama Adzikru Allah sebutkan
dalam Al-Qur’an surah Al-Hijr ayat 9:

ِ ‫إِنَّا نَحْ نُ ن ََّز ْلنَا‬


ُ ِ‫الذ ْك َر َوإِنَّا لَهُ لَ َحاف‬
َ‫ظون‬

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adzikru, dan


sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr ayat 9)

4) Al-Furqan
Al-Furqan artinya pembeda antara yang hak dan yang batil. Nama Al-
Furqan Allah sebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Furqan ayat 1:

‫ع ْب ِد ِه ِليَ ُكونَ ل ِْلعَالَمِ ينَ نَذِيرا‬ َ َ‫اركَ الَّذِي ن ََّز َل ْالفُ ْرقَان‬
َ ‫علَ َٰى‬ َ َ‫تَب‬

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-


Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.”
(Q.S. A- Furqaan ayat 1)

5) At-Tanzil
At-Tanzil artinya yang diturunakan. Nama At-Tanzil Allah sebutkan
dalam Al-Qur’an surah Asysyuara’ ayat 192:

َ‫ب ْالعَالَمِ ين‬


ِ ‫َوإِنَّهُ لَت َ ْن ِزي ُل َر‬

“Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan


semesta alam” (Q.S. Asysyuara’ ayat 192)

6) Al-Huda
Al-Huda artinya petunjuk. Nama Al-Huda Allah sebutkan dalam Al-
Qur’an surah Al-Jin ayat 13:

ُ ‫سمِ ْعنَا ْال ُهدَ َٰى آ َمنَّا بِ ِه ۖ فَ َم ْن يُؤْ مِ ْن بِ َربِ ِه فَ َل يَخ‬


‫َاف بَ ْخسا َو ََل َرهَقا‬ َ ‫َوأَنَّا لَ َّما‬

“Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an),


kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka
ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan
penambahan dosa dan kesalahan.” (Q.S. Al-Jin ayat 13)

Nama-nama tersebut sebahagian daripadanya diambil dari nama-nama


Allah SWT yang terambil dalam Asma’ul Husna. Penamaan Al-Qur’an
dengan nama-nama ini juga menggambarkan sebahagian dari sifat-sifat yang
dimiliki oleh Al-Qur’an. Dengan demikian maka pemberian nama-nama
tersebut adalah memiliki alasan-alasan yang terpikirkan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

7
3. Sifat-sifat Al-Qur’an
Allah telah melukiskan Quran dengan beberapa sifat, diantaranya ;

1) Nur (cahaya ) :

ً ُ‫َوأ َ ْنزَ ْلنَا ِإلَ ْي ُك ْم ن‬


‫ورا ُم ِبينًا‬

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari


Tuhanmu. dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang”.
(Q,S. An-Nisa ayat 174 )

2) Huda ( petunjuk ), Syifa` ( obat ), Rahmah ( rahmat ),dan Mauizah ( nasehat ) :

َ‫صد ُو ِر َوهُدًى َو َرحْ َمةٌ ل ِْل ُمؤْ مِ نِين‬


ُّ ‫ظةٌ مِ ْن َر ِب ُك ْم َو ِشفَا ٌء ِل َما فِي ال‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
َ ‫اس قَ ْد َجا َءتْكُ ْم َم ْو ِع‬

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu


dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman”. (Q.S. Yunus ayat 57 ).

3) Mubin ( yang menerangkan ) :

ِ َّ َ‫قَ ْد َجا َءكُ ْم مِ ن‬


ٌ ُ‫َّللا ن‬
ٌ‫ور َو ِكتَابٌ ُم ِبين‬

“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang
menerangka”. (Q.S. Al-Maidah ayat 15).

4. Fungsi Al-Qur’an
Al-Qur’an memiliki beberapa fungsi yang terdapat dalam beberapa
surat didalam Al-Qur’an:

1) Sebagai pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya.
Seperti Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Jatsiyah ayat 20

﴾۲٠﴿ َ‫اس َو ُهدى َو َر ْح َمةٌ ِل َق ْو ٍم يُوقِنُون‬ َ َ‫َهذَا ب‬


ِ َّ‫صائِ ُر ِللن‬
“Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakininya.” (Q.S. Al-Jatsiyah ayat 20).

8
2) Sebagai pembimbing yang lurus.
Seperti Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah ayat 2

﴾۲﴿ َ‫ْب فِي ِه ُهدى ِل ْل ُمت َّ ِقيْن‬ ُ َ ‫ذَ ِل َك ْال ِكت‬


َ ‫اب َلَ َري‬
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa.” (Q.S. Al-Baqarah ayat 2).

3) Sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurat, Zabur, dan Injil.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S. Fathir ayat 31

‫ب ُه َو ْال َحق‬ ِ ‫َوالَّذِي أ َ ْو َح ْينَا ِإلَي َْك ِمنَ ْال ِكتَا‬


﴾۳۱﴿ ‫ير‬
ٌ ‫ص‬ ٌ ‫َّللاَ بِ ِعبَا ِد ِه لَ َخ ِب‬
ِ َ‫ير ب‬ َّ ‫ص ِدقا ِل َما َبيْنَ يَدَ ْي ِه إِ َّن‬
َ ‫ُم‬
“Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) adalah Al-
Kitab (Al Qur’an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya.” (Q.S. Fathir ayat 31)

4) Sebagai pengajaran.
Seperti Firman Allah SWT dalam Q.S Ali-Imran ayat 138.

﴾۱۳٨﴿ َ‫ظةٌ ِل ْل ُمتَّقِين‬


َ ‫اس َو ُهدى َو َم ْو ِع‬ ٌ ‫َهذَا َب َي‬
ِ َّ‫ان ِللن‬
“(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk
serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”
(Q.S. Ali-Imran ayat 138)

B. Wahyu Allah
1. Pengertian Wahyu
Pengertian “Al-Wahyu” dari segi bahasa adalah mashdar dari kata
kerja : Wahaa – Yahii – Wahyan. Ada beberapa arti dari kata Al-Wahyu,
yakni memberi isyarat, mengirim utusan, berbisik-bisik, berbicara pada tempat
tersembunyi yang tidak di ketahui orang lain.
Menurut penelitian para ahli, ada 70 kali kata-kata Al-Wahyu itu disebut
dalam Al-Qur’an. Dari beberapa ayat diperoleh makna dari Al-Wahyu itu,
sebagai berikut :
1) Al-Wahyu berarti ilham sebagai bawaan dasar manusia seperti wahyu
terhadap ibu Nabi Musa, sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Qashsash
(28) ayat 7.
2) Al-Wahyu berarti ilham yang berupa naluri pada binatang seperti wahyu
kepada lebah, sebagaimana tertuang dalam Surat An-Nahl (16) ayat 68.

9
3) Al-Wahyu berarti Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode seperti
isyarat Zakaria yang diceritakan Al-Qur’an pada Surat Maryam (19) ayat
11.
4) Al-Wahyu berarti bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang
buruk kelihatan indah dalam diri manusia, sebagaimana pada Surat Al-
An’am (21) ayat 121.
5) Al-Wahyu berarti apa yang disampaikan Allah kepada Malaikatnya berupa
sesuatu perintah untuk dikerjakan, sebagaimana pada Surat Al-Anfal (8)
ayat 12.

Dari segi istilah wahyu adalah nama sesuatu yang disampaikan dengan
cara cepat dari Allah ke dalam dada nabi-nabiNya, atau dengan cara mengutus
sebagaimana dipergunakan juga untuk lafal Al-Qur’an dengan mengutus
Jibril. Manna’ Khalil Al-Qattan mengatakan bahwa, pengertian Al-Wahyu
secara syara’ adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada seorang Nabi.
Muhammad Abduh mendifinisikan wahyu di dalam kitab Risalatut
Tauhid sebagai, “Pengetahuan yang didapati seseorang dari dalam dirinya
dengan disertai keyakinan pengetahuan itu datang dari Allah, baik dengan
melalui perantara ataupun tidak; yang pertama melalui suara yang terjelma
dalam telinganya atau tanpa suara sama sekali. Beda antara wahyu dengan
ilham adalah bahwa ilham itu intuisi yang diyakini jiwa sehingga terdorong
untuk mengikuti apa yang diminta, tanpa mengetahui darimana datangnya. Hal
seperti ini serupa dengan perasaan lapar, haus, sedih dan senang”.
Untuk memudahkan pemahaman perbedaan antara wahyu dan yang
bukan wahyu, dapatlah disebutkan unsur-unsur yang merupakan ciri khas dari
wahyu, yaitu :
(a) Wahyu merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada orang yang
diangkat sebagai Nabi/RasulNya secara sah.
(b) Di antara wahyu, ada yang disampaikan oleh Allah melalui Malaikat Jibril
alaihissalam.
(c) Wahyu turun tidak didahului dengan ikhtiar manusiawi untuk
mendapatkannya. Apabila ketiga ciri ini tidak dapat dipenuhi maka hal
tersebut dapat dipastikan bahwa hal itu bukanlah wahyu.

10
2. Cara Wahyu Turun Kepada Malaikat
Al-Qur’an sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Buruj (85) : 21-22
disebutkan bahwa Al-Qur’an itu sebelum dibawa oleh Malikat Jibril kepada
Nabi Muhammad SAW, ia tersimpan dengan rapi di Lauh Mahfuzh. Yang
menjadi persoalan adalah bagaimana Al-Qur’an itu turun dari Lauh Mahfuzh
melalui Jibril as. Mengenai hal ini dapat dibagi kepada tiga hal, sebagai
berikut :
1) Al-Qur’an turun sekaligus dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia pada malam
Qadar, kemudian secara berangsur-angsur oleh Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW selama 23 tahun atau 25 tahun atau 20 tahun. Perbedaan
masa lamanya ini timbul bersumber dari penetapan berapa lamanya Nabi
bermukim di Makkah setelah diangkat jadi Rasul.
2) Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfizh ke langit dunia setiap malam Qadar,
kemudian secara berangsur-angsur diturunkan oleh Malaikat Jibril kepada
Nabi Muhammad SAW selama kurun waktu 20 tahun atau 23 tahun dan
atau 25 tahun.
3) Al-Qur’an turun ke langit dunia sekaligus, sedangkan turunnya kepada
Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur dalam kurun waktu
tersebut di atas.
Yang menjadi persoalan lagi adalah bagaimana Al-Qur’an yang
merupakan Kalamullah itu turun kepada Malaikat Jibril. Dalam hal ini
para ulama juga berbeda pendapat yang terbagi kepada tiga hal sebagai
berikut :
(a) Bahwa Jibril menerimanya secara pendengaran dari Allah dengan
Lafalnya yang khusus.
(b) Bahwa Jibril menghafalnya dari Lauh Mahfuzh.
(c) Bahwa maknanya disampaikan kepada Jibril, sedangkan lafalnya
adalah lafal Jibril, atau lafal Muhammad SAW.

3. Cara Wahyu Turun Kepada Para Nabi


Adapun cara wahyu turun kepada Nabi Muhammad SAW berbeda-
beda dan berbagai cara. Manna’ Khalil Al-Qattan dalam bukunya “Mabahits
Fi Ulumil Qur’an” menyatakan bawa cara turunya Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad SAW, adalah sebagai berikut :

11
1) Melalui Jibril, malaikat pembawa wahyu dan hal ini berbagai macam cara
sebagai berikut:
a. Datang kepadanya suara seperti dentingan lonceng dan suara yang
amat kuat yang mempengaruhi faktor-faktor kesadaran, sehingga ia
dengan segala kekuatannya siap menerima pengaruh itu. Cara ini yang
paling berat bagi Rasul.
b. Malaikat menjelma kepada Rasul sebagai seorang laki-laki dalam
bentuk manusia. Cara ini lebih ringan daripada cara sebelumnya.
c. Malaikat mengilhamkan sesuatu kepada Nabi, Cara ini hampir sama
dengan yang pertama dan yang kedua di atas.
d. Bahwa Malaikat menjelmakan dirinya kepada Rasul dalam bentuk yang
asli.
2) Tanpa melalui perantara, di antaranya ialah mimpi yang benar dalam tidur
atau Allah SWT langsung berbicara kepada Nabi seperti waktu Nabi
Muhammad SAW melaksanakan Isra’ Mi’raj.

12
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Al-Qur’an adalah merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada NabiNya
Muhammad SAW yang tidak perlu diragukan kebenarannya. Al-Qur’an adalah
Kalamullah (Firman Allah) yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi
dan Rasul terakhir, dengan perantaraan Al-Amin Jibril as. yang tertulis dalam mushaf,
yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, yang dianggap sebagai ibadah
membacanya, yang dimulai dengan Surat Al-Fatihah dan ditutup dengan Surat An-
Nas.
Wahyu adalah isyarat, bisikan, mengirim utusan, berbicara pada tempat
tersembunyi, ilham dari Allah terhadap hamba yang telah dipilihnya yang disebut
sebagai nabi dengan berbagai cara.

B. Saran
Setelah kita mengetahui sekilas tentang definisi Al-Qur’an dan
wahyu.Hendaknya kita memahami dan bisa membedakan Wahyu dan yang bukan
Wahyu.dan kita juga bisa memahami tentang sebab di turunkannya wahyu tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

al-Qatthān, Mabāhiṡ Fi “Ulūm al-Qur”ān, hlm. 14.

Sholahuddin Arqoh Dan, Mukhtashar al-Itqan fi Ulumi al-Qur’an li as-Suyuthi, edisi


digital, (Beirut: Dar an-Nafais, 1987), hlm. 18.

Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an, Edisi Digital, (Jakarta: Yayasan
Abad Demokrasi, 2011), hlm. 54.

Sholahuddin Arqoh Dan, Mukhtashar al-Itqan, hlm. 18.

Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an, hlm. 54.

http://pennamahasiswa.blogspot.com/2018/01/makalah-al-quran-dan-wahyu.html

http://habibsa.blogspot.com/2016/11/makalah-al-quran-dan-wahyu.html

http://bentukdanisi.blogspot.com/2012/07/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_4343.html

http://sepenggalkreasi.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-wahyu.html

https://alquranmulia.wordpress.com/2015/09/11/tafsir-ibnu-katsir-surah-an-israa-ayat-9-10/

https://tafsirweb.com/7057-surat-al-qashash-ayat-7.html

https://tafsirweb.com/4416-surat-an-nahl-ayat-68.html

https://tafsirweb.com/5057-surat-maryam-ayat-11.html

https://tafsirweb.com/2245-surat-al-anam-ayat-121.html

https://tafsirweb.com/2878-surat-al-anfal-ayat-12.html

https://tafsirweb.com/4613-surat-al-isra-ayat-9.html

https://tafsirweb.com/177-surat-al-baqarah-ayat-2.html

https://tafsirweb.com/4159-surat-al-hijr-ayat-9.html

https://tafsirweb.com/6257-surat-al-furqan-ayat-1.html

https://tafsirweb.com/6602-surat-asy-syuara-ayat-192.html

https://tafsirweb.com/11453-surat-al-jin-ayat-13.html

14

Anda mungkin juga menyukai