Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelas:
3E
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul tokoh dan
teori-teori psikologi perkembangan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas utama psikologi perkembangan yang berkaitan dengan tokoh dan teori-teori
psikologi perkembangan pada mata kuliah Psikologi Perkembangan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tokoh dan teori-
teori psikologi perkembangan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 24 Oktober2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL........................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................. 4
C. Tujuan.................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Biopsikologi.............................................. 5
B. Perkembangan Perilaku Biopsikologi................................... 5
C. Pengertian Teori Psikoanalisis.............................................. 7
D. Tingkatan dan Struktur Kepribadian dalam Psikoanalisis.... 7
E. Pengertian Teori Psikososial................................................. 10
F. Tahap-tahap Perkembangan Psikososial............................... 11
G. Pengertian Teori Kognitif...................................................... 13
H. Teori kognitif menurut tokoh dan pemikirannya.................. 14
A. Simpulan................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Individu dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. Artinya adalah
pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu dapat dibentuk oleh individu sendiri
melalui interaksi dengan lingkungan yang terus-menerus dan selalu berubah. Dalam
berinteraksi dengan lingkungan, individu mampu beradaptasi dan mengorganisasikan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan dalam struktur kognitifnya, pengetahuan,
wawasannya dan pemahamannya semakin berkembang. Individu juga mampu
memodivikasi pengalaman yang diperoleh melalui lingkungan, sehingga melahirkan
pengetahuan atau temuan-temuan baru.
Dalam proses pembelajaran bukan hanya dalam teori dalam dunia pendidikan
saja yang dilihat,diajar tetapi juga dalam proses perkembangan seorang anak murid
yang mampu dalam memahami perkembangan dirinya sendiri. Seperihalnya ia
mampu dalam berinteraksi kepada temannya. Selain perkembangan dalam otaknya ia
juga sudah termasuk berkembang dalam suatu mengedalikan tubuhnya karena tidak
mudah seseorang berani dalam berinteraksi.
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari teori biopsikologi ?
2. Apa pengertian dari teori psikoanalisa ?
3. Apa pengertian dari teori psikososial ?
4. Apa pengertian dari teori kognitif ?
C. TujuanPenulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian serta bagian-bagian dalam teori biopsikologi.
2. Mengetahui pengertian serta bagian-bagian dalam teori psikoalanisa.
3. Mengetahui pengertian serta bagian-bagian dalam teori psikososial.
4. Mengetahui pengertian serta bagian-bagian dalam teori kognitif.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Biological
Secara termologi biopsikologi adalah ilmu yang membahas keterkaitan antara
aspek biologis dan aspek psikologi yang khusus berobjek pada manusia. Tujuan
dalam memahami teori biopsikologi yaitu memahami perilaku sesuai dengan sisi
psikologisnya. Dasar perilaku menurut biopsikologi yaitu :
a. Adanya rangsangan yang memberikan suatu pengaruh ke dalam tubuh.
b. Perilaku manusia dikendalikan oleh sistem endokrim dan sistem saraf dalam
struktur orgensme yang kompleks.
Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga
manusia merupakan hasil perkembangan evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang
berbentuk lebih sederhana, bermula dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk
hidup sangat sederhana pada awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan
berkembang menjadi berbagai spesies organisme.
5
a. Perkembangan Perilaku Biopsikologi
Asumsi dasar perilaku biologi adalah penentu dari perilaku, sama perilaku ada
faktor genetiknya, perilaku memiliki fungsi adiktif dan revolusi, perilaku memiliki
hubungan asal usul pada otak dan lokasinya.
6
4) Natural selection
Variasi acak pada organism meyebabkan keberhasilan reproduksi yang lebih
baik dan memastikan pewarisan sifat-sifat ke generasi selanjutnya.
B. Teori Psikoanalisis
Dalam teori psikoanalisis menunjukkan bahwa perilaku manusia ini dikuasai oleh
personalitasnya atau kepribadiannya. Pelopor dari psikoanalisis ialah Sigmund
Freud, yang telah menunjukkan berapa besar sumbangan karyanya pada bidang
psikologi termasuk pada konsep suatu tingkat ketidaksadaran dari kegiatan mental.
Beliau juga menandaskan bahwa hampir semua kegiatan mental adalah tidak dapat
diketahui dan tidak bisa didekati secara mudah bagi setiap individu, namun kegiatan
tertentu dari mental dapat mempengaruhi kegiatan manusia.1
Teori ini sangat digandrungi dan diterima luas sebagai basis utama dalam
mengkaji perilaku dan kejiwaan manusia, bahkan oleh sebagian psikolog muslim.
Pengaruh aliran Freud ini cukup besar, tak hanya meliputi kedokteran dan psikologi,
namun juga ilmu-ilmu pengetahuan lain seperti filsafat, agama, seni, sastra,
antropologi, politik.
1
Faiqatul Husna, “Aliran Psikoanalisis Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Sosial & Budaya Syar-iVol. 5 No.2 (2018),
hlm 100
2
Ibid, hlm 101
7
dasar tinjauan klinis dan psikiatris guna memperdalam psikologi dalam bidang
kedokteran, yang dipelopori oleh seorang dokter psikiater yaitu Sigmund Freud
pada tahun 1856-1939, seorang psikiater kebangsaan Australia. Sigmund Freud
dilahirkan di kota kecil, Freiberg, Moravia. Psikoloanalisis merupakan salah satu
aliran di dalam disiplin ilmu psikologi yang memiliki beberapa definisi dan
sebutan, adakalanya psikoloanalisis didefinisikan sebagai metode penelitian,
sebagai teknik penyembuhan dan juga sebagai pengetahuan psikologi.
3
Ibid, hlm 102
8
b. Struktur Kepribadian
Menurut Freud, kepribadian manusia memiliki sesuatu struktur yang terdiri
dari id (da es), ego (das ich), dan super ego (das ueber ich). Struktur kepribadian
tersebut akan saling berinteraksi dan akan menentukan perilaku seseorang.
Struktur psikis manusia meliputi tiga sistem utama, yaitu Id (das es), Ego (das
ich),dan Super Ego (ueber ich).4
Kedua; Ego (das ich). Ego merupakan sistem kepribadian yang rasional dan
berorientasi pada prinsip realitas (reality principle). Ego berperan sebagai
mediator antara id yakni keinginan untuk mencapai kepuasan dan kondisi
lingkungan atau dunia nyata. Ego juga disebut eksekutif kepribadian, karena ia
mengontrol tindakan, memilih lingkungan untuk memberi respon, memuaskan
instink yang dikehendaki dan berperan sebagai pengendali konflik antara id dan
super ego.
Ketiga; Super ego (das ueber ich). Super ego memiliki fungsi merintangi
dorongan-dorongan id, terutama dorongan seksual. Selain mendorong ego untuk
menggantikan tujuan-tujuan realistis dengan tujuan moral dan mengejar
kesempurnaan.
4
Ibid, hlm 102
9
Baginya, alam ketidaksadaran inilah yang paling penting diperhatikan untuk
memahami apa yang menjadi isi pikiran dan perasaan manusia, karena itu untuk
memahami gangguan perilaku dibutuhkan teknik untuk menganalisis alam
ketidaksadaran yang tertutup oleh alam kesadarannya sebagaimana yang
digambarkan Freud.
C. Teori Psikososial
Salah satu ahli yang mendasari5 teorinya dari sudut sosialialah Erik H. Erikson
dengan menyebut pendekatannya “Psikososial” atau “Psikohistoris”. Erikson berusaha
menjelaskan bahwa ada hubungan timbale balik antarapribadi dan kebudayaan sampai
orang tersebut menjadi dewasa. Disini terlihat bahwa lingkungan hidup seseorang dari
awal sampai akhir dipengaruhi oleh sejarah seluruh masyarakat karena perkembangan
relasi antara sesame manusia, masyarakat serta kebudayaan semua saling terkait. Itu
berarti tiap individu punya kesanggupan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang senantiasa berkembang dari orang-orang atau institusi supaya ia bisa menjadi
bagian dari perhatian kebudayaan secara terus-menerus.
5
Yeni Krismawati, Teori Psikologi Perkembangan Erik H. Erikson dan Manfaatnya Bagi Tugas Pendidikan
Kristen DewasaIni, Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 2, No. 1, Oktober 2014, hlm 46
10
sebagai krisis atau konflik yang mempunyai sifat sosial dan psikologis yang
sangat berarti bagi kelangsungan perkembangan di masa depan. Delapan tahapan
perkembangan tersebut sebagai berikut:
6
Ibid, hlm 49
11
Tahap IV, usia 6-12 tahun
Konflik pada tahap ini ialah kerja aktif vs rendah diri, itu sebabnya
kekuatan yang perlu ditumbuhkan ialah “kompetensi” atau terbentuknya
berbagai keterampilan. Membandingkan kemampuan diri sendiri dengan
teman sebaya terjadi pada tahap ini. Anak belajar mengenai ketrampilan sosial
dan akademis melalui kompetisi yang sehat dengan kelompoknya.
Keberhasilan yang diraih anak memupuk rasa percaya diri, sebaliknya apabila
anak menemui kegagalan maka terbentuk lahin ferioritas.7
Tahap V, usia 12-20 tahun
Pada tahap ini anak mulai memasuki usia remaja dimana identitas diri
baik dalam lingkup sosial maupun dunia kerja mulai ditemukan. Bisa
dikatakan masa remaja adalah awal usaha pencarian diri sehingga anak berada
pada tahap persimpangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
Konflik utama yang terjadi ialah “Identitas vs Kekaburan Peran” sehingga
perlu komitmen yang jelas agar terbentuk kepribadian yang mantap untuk
dapat mengenali dirinya.
Tahap VI, usia antara 20-40 tahun
Pada tahap ini kekuatan dasar yang dibutuhkan ialah “kasih” karena
muncul konflik antara keintiman atau keakraban vs keterasingan atau
kesendirian. Agen sosial pada tahap ini ialah kekasih, suami atau istri
termasuk juga sahabat yang dapat membangun suatu bentuk persahabatan
sehingga tercipta rasa cinta dan kebersamaan. Bila kebutuhan ini tidak
terpenuhi, maka munculah perasaan kesepian, kesendirian dan tidak berharga.
Tahap VII, usia 40-65 tahun
Seseorang telah menjadi dewasa pada tahap ini sehingga
diperhadapkan kepada tugas utama untuk menjadi produktif dalam bidang
pekerjaannya serta tuntutan untuk berhasil mendidik keluarga serta melatih
generasi penerus. Konflik utama pada tahap ini ialah generatifitas vs stagnasi,
sehingga kekuatan dasar yang penting untuk ditumbuhkan ialah “kepedulian”.
Kegagalan pada masa ini menyebabkan stagnasi atau keterhambatan
perkembangan.8
7
Ibid, hlm 50
8
Ibid, hlm 51.
12
Tahap VIII, usia 65 tahun-kematian
Pribadi yang sudah memasuki usia lanjut mulai mengalami penurunan
fungsi-fungsi kesehatan. Begitu juga pengalaman masa lalu baik keberhasilan
atau kegagalan menjadi perhatiannya sehingga kebutuhannya adalah untuk
dihargai. Konflik utama pada tahap ini ialah Integritas Ego vs Keputusasaan
dengan kekuatan utama yang perlu dibentuk ialah pemunculan “hikmat atau
kebijaksanaan”. Fungsi pengalaman hidup terutama yang bersifat sosial,
memberi makna tentang kehidupan.
D. Teori Kognitif
Secara bahasa kognitif berasal dari bahasa latin “Cogitare” artinya berfikir.9
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif berarti segala sesuatu yang
berhubungan atau melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan factual yang
empiris.10 Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif ini menjadi popular
sebagai salah satu wilayah psikologi, baik psikologi perkembangan maupun psikologi
pendidikan.
Dalam psikologi, kognitif mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi
setiap perilaku mental manusia yang berhubungan dengan masalah pengertian,
pemahaman, perhatian, menyangka, mempertimbangkan, pengolahan informasi,
pemecahan masalah, kesengajaan, membayangkan, memperkirakan, berpikir,
keyakinan dan sebagainya.11
Teori belajar kognitif muncul dilatarbelakangi oleh ada beberapa ahli yang belum
merasa puas terhadap penemuan-penemuan para ahli sebelumnya mengenai belajar,
sebagaimana dikemukakan oleh teori Behavior, yang menekankan pada hubungan
stimulus-respons reinforcement. Munculnya teori kognitif merupakan wujudnya dari
kritik terhadap teori Behavior yang dianggap terlalu naïf, sederhana, tidak masuk akal
dan sulit dipertanggungjawabkan secara psikologis.12 Menurut teori kognitif, ilmu
9
Fauziah Nasution, Psikologi Umum: Buku Panduan untuk Fakultas Tarbiyah, (Medan: IAIN SU Press, 2011),
hlm 17
10
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm
579
11
Mimi Suharti, Perkembangan Peserta Didik, (Padang: IAIN IB Press, 2011), hlm 28
12
Ahmad Muzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan: untuk Fakultas Tarbuyah Komponen MKBK, (Jakarta:
Pustaka Setia, 1997), hlm 47
13
pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan.
Teori belajar hadir dan muncul pada dasarnya disebabkan oleh para ahli
psikologi belum puas dengan penjelasan teori-teori yang terdahulu tentang belajar.
Di antara teori belajar yang sangat terkenal adalah teori behavior dan teori
kognitif.
13
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidkan Agama Islam di Sekolah,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 198
14
pemahaman. Jika pengetahuan dan pemahaman tersebut mengakibatkan
perubahan sikap, maka telah terjadi perubahan sikap, dan seterusnya.
15
Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam pembelajaran yang penting menurut
Piaget, yaitu :
14
Ida Bagus Putrayasa, Landasan Pembelajaran (Bali: Undiksha Press, 2013), hlm 66
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Teori Biological
Biopsikologi adalah pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada
dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan
kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini tampak melalui aspek tinggi badan,
warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau keriting, ketebalan bibir dan
sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahwa sifat dan tingkah laku
manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal.
b. Teori Psikoanalisis
Dalam teori psikoanalisis menunjukkan bahwa perilaku manusia ini dikuasai
oleh personalitasnya atau kepribadiannya.
c. Teori Psokososial
Erikson menemukan perkembangan psikososial melalui berbagai organisasi
sosial dalam kelompok atau kebudayaan tertentu. Ia mencoba meletakkan
hubungan antara gejala psikis, edukatif dan gejala budaya masyarakat. Erikson
berusaha menjelaskan bahwa ada hubungan timbale balik antara pribadi dan
kebudayaan sampai orang tersebut menjadi dewasa. Disini terlihat bahwa
lingkungan hidup seseorang dari awal sampai akhir dipengaruhi oleh sejarah
seluruh masyarakat karena perkembangan relasi antara sesame manusia,
masyarakat serta kebudayaan semua saling terkait.
d. Teori Kognitif
Secara bahasa kognitif berasal dari bahasa latin ”Cogitare” artinya berfikir.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif berarti segala sesuatu yang
berhubungan atau melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan faktual yang
empiris. Dalam psikologi, kognitif mencakup semua bentuk pengenalan yang
meliputi setiap perilaku mental manusia yang berhubungan dengan masalah
pengertian, pemahaman, perhatian, menyangka, mempertimbangkan, pengolahan
informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, membayangkan, memperkirakan,
berpikir, keyakinan dan sebagainya
17
DAFTAR PUSTAKA
18