Anda di halaman 1dari 22

ISLAM

BERKEMAJUAN
This can be the part of the presentation where you
introduce yourself, write your email…
‘AISYIYAH DAN IJTIHAD
BERKEMAJUAN UNTUK
HAK-HAK PEREMPUAN
Defa Tri Kusumastuti 1907015070

Here is where your presentation begins


01
You can enter a subtitle here
if you need it
Jejak-jejak Aisyiyah
Didirikan pada 27 Rajab 1335 H/19 Mei 1917 di Yogyakarta oleh Nyai
Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan
Ketua pertama ‘Aisyiyah, yaitu Siti Bariyah
Tahun 1928, ‘Aisyiyah tercatat sebagai salah satu organisasi
perempuan pelopor atau yang menginisiasi dan terlibat aktif
dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pertama
Aisyiyah juga berfokus pada pendidikan, kesehatan dan sosial.
02
You can enter a subtitle here
if you need it
Aisyiyah dan Ijtihad Progresif
Selain bidang pendidikan dan sosial, dalam aspek keagamaan,
Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sangat kental dengan corak Islam
yang rasional dan berkemajuan. Muhammadiyah tidak taqlid untuk
mengikuti secara rigid terhadap satu mazhab saja. Melainkan,
menggaungkan ijtihad untuk menafsirkan dan memahami secara
langsung terhadap
Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam memahami as-Sunnah,
Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah hanya mengambil sunnah
maqbullah, yang shahih.
Ide keterlibatan perempuan di wilayah publik dan
mengambil peran strategis sebagai pemimpin
sudah dimantabkan ketika tahun 1972, ‘Aisyiyah
mengeluarkan pedoman bagi warga persyarikatan
‘Aisyiyah yang bernama ‘Adabul Mar’ah.
Perkembangan selanjutnya, ‘Aisyiyah
berperan besar memberikan masukan
terhadap isu perempuan pada putusan-
putusan yang dihasilkan oleh Majelis Tarjih
03 You can enter a subtitle here if
you need it
Putusan Tarjih Keberpihakan pada
Perempuan
Sebuah pandangan yang sejalan dengan tujuan maqashid
syari’ah yakni menjaga diri dan keturunan serta isu-isu kesehatan
reproduksi berperspektif hak-hak asasi perempuan yang termuat
dalam International Conference on Population and Development
(ICPD).
ICPD menggarisbawahi bahwa perempuan, sebagai pemilik
rahim, berhak menentukan kapan ia akan hamil, seberapa sering,
seberapa banyak, jarak antar kehamilan, bahkan berhak menentukan
kehidupan seksualitas yang nyaman dan bebas dari rasa sakit,
paksaan, atau tekanan.
Putusan Tarjih Keberpihakan pada
Perempuan
Nuansa feminisme dalam Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah:

Pertama ciri utama adalah setiap membahas isu selalu


didasarkan pada al-Qur’an dan hadis. Kedua, tujuan
pernikahan. Dua dari tiga tujuan ta’aruf dimaksudkan menjaga
kesucian diri kedua pihak dari perbuatan zina. Tujuan
perkawinan sebagai nilai ibadah dan mengikuti sunnah Nabi.
Putusan Tarjih Keberpihakan pada
Perempuan
Ketiga, tentang manfaat pernikahan. Yakni, menyalurkan hasrat
seksualitas laki-laki dan perempuan secara terhormat, kualitas hidup
menjadi terhormat karena ada ikatan yang terinformasi/terkonfirmasi
untuk menjaga hak-hak tiap orang, dan terwujudnya tali silaturahmi
(QS 3:14, QS 2:187, QS 25:74,, dan
HR al-Bukhari).
04
You can enter a subtitle here
if you need it
HAK-HAK PEREMPUAN

Hak Perempuan dalam Pendidikan

Setiap manusia memiliki hak untuk menuntut ilmu. Tidak hanya


bagi laki-laki, demikian juga perempuan bebas dalam menuntut ilmu.
Apabila perempuan tidak bersuami, maka dia bisa mencari ilmu dan
tidak seorangpun boleh mencegahnya untuk belajar. Namun apabila
dia sudah menikah, maka untuk melanjutkan pendidikan dia harus
bermusyawarah dan saling memahami dengan suaminya.
HAK-HAK PEREMPUAN
Hak Perempuan Mendapatkan Mahar dan Nafkah

Tugas memberi mahar merupakan lambang perlindungan dan


kasih sayang kepada perempuan, agar dia tidak memeprtaruhkan
kehormatanya sekedar mendapatkan harta benda, atau mau menikah
karena mempertimbangkan mahar tersebut, seakan-akan mahar itu lah
yang ia cari.
Mahar yang diberikan saat akad nikah, menjadi hak istri secara
murni dan menjadi miliknya. Tidak seorangpun dari para walinya
untuk ikut berserikat dengan maharnya, apalagi menguasai dan
memepergunakannya.
HAK-HAK PEREMPUAN
Hak Perempuan Mendapatkan Mahar dan Nafkah

Sedangkan nafkah yang dimaksud adalah untuk memenuhi


kebutuhan sandang, pangan, pakaian, tempat tinggal, pengobatan, dan
kebutuhan rumah tangga lainnya. Besarnya jumlah nafkah ini sangat
bergantung dengan kemapuan suami.QS Al-Alaq ayat 7.
Istri tidak wajib menafkahi dirinya sendiri dan mengambil dari
hartanya bila dia kaya, kecuali dia melakukan dengan senang hati.
Islam membebankan nafkah ini kepada laki-laki, karena dia menjadi
pemimpin rumah tangga dan segala hal yang ada di dalamnya.
HAK-HAK PEREMPUAN
Hak Perempuan Untuk Minta Cerai

Meskipun hak cerai ada di tangan suami, namun Islam juga


memberikan hak kepada perempuan untuk menentukan perceraian,
jika terpenuhi syarat-syarat yang sudah di tentukan perceraian.
Biasanya sang istri melepaskan sebagian haknya kepada suami atau
memberinya sejumlah harta benda yang telah di sepakati oleh
keduanya, hal inilah yang disebut Al-Khulu’, atau perceraian dengan
memberikan tebusan. Hal ini terjadi mana kala istri melihat suatu
alasan yang tepat untuk mengakhiri hidup berdampingan bersama
suaminya, dan jika tetap bertahan dikhawatirkan akan melanggar
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agama.
HAK-HAK PEREMPUAN
Hak Perempuan Dalam Bidang Kewarisan

Di bidang kewarisan perempuan dalam kedudukannya dengan


laki-laki, sama-sama berhak mendapatkan kewarisan (QS.4:7,11-12).
Bagian laki-laki dua kali saudara dua kali bagian perempuan, suami
menerima dua kali bagian istri, (QS. 4:11-12,176).
Anak yang berada dalam kandungan berhak mendapatkan
warisan. Dalam hukum keluarga modern, ahli waris zawil arham telah
di berikan berdasarkan wasiat wajibah seperti di Mesir dan juga di
Indonesia.
HAK-HAK PEREMPUAN
Hak Perempuan Untuk Memiliki Harta

Islam memperbolehkan perempuan memiliki sendiri berbagai


jenis harta, entah berupa mata uang, pekarangan tempat tinggal, harta
bergerak, dan harta tidak bergerak lainnya.
Kemudian perempuan juga mempunyai hak yang utuh untuk
membelanjakan hartanya jika sudah baligh dan mampu mengurusnya,
baik dengan jual beli, pinjam-meminjam, pemberian sedekah, wakaf,
wasiat, dan cara-cara pengeluaran lainnya yang diperbolehkan syariat.
Dia juga mempunyai kebebasan dan kemerdekaan yang utuh untuk
semua itu, baik dia sebagai anak gadis atau sebagai istri.
SIMPULAN

‘Aisyiyah berhasil menjadi pelopor. Karena baru


‘Aisyiyah-Muhammadiyah yang memiliki ketegasan
sikap monogami sebagai salah satu prinsip pernikahan
dalam fatwa keagamaan (Putusan Tarjih) yang
dikeluarkan. Kedua, selama 21 tahun pasca-Reformasi,
‘Aisyiyah mampu membuktikan diri memiliki perspektif
feminis-feminis agama menjadi dasar utama dalam
perumusan fatwa keagamaan (Putusan Tarjih).
Thank
You ^^
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, infographics & images by
Freepik
Alternative resources

Anda mungkin juga menyukai