Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN NHT

(NUMBER HEAD TOGETHER)


Dosen Pengampu : Lismawati, M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok II
1. Defa Tri Kusumastuti (1907015070)
2. Dewi Norkumala (1907015046)
3. Elsya Surya Annisa (1907015058)
4. Farhan Habib Alfarisy (1907015064)
5. Vicky Adriansyah Lukmana (1907015052)

Kelas :
1D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik, maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
model pembelajaran dengan judul “Head Number Together”.

Jakarta, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
2.1 Kajian Teoritik ....................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ............................................................. 6
2.1.2 Pengertian Number Head Together .......................................................... 6
2.1.3 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ............................. 9
2.1.4 Analisis Model Pembelajaran Kooperatif NHT ................................... 13
2.1.5 Tujuan Model Pembelajaran NHT........................................................ 14
2.1.6 Manfaat Model Pembelajaran NHT...................................................... 14
2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran NHT ..................... 15
2.1.8 Penerapan Strategi Pembelajaran Model Pembelajaran NHT .......... 16
2.2 Kajian Kritis ......................................................................................... 23
BAB III ................................................................................................................. 24
PENUTUP ............................................................................................................ 24
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 24
3.2 Saran ...................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat
penting bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa.
Bangsa yang mempunyai peradaban maju adalah banga yang
mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus
dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas sistem
pendidikan secara menyeluruh. Dalam dunia pendidikan saat ini jarang
menggunakan model-model pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan salah satu konsep mengajar.
Dimana konsep mengajar merupakan suatu proses kompleks, tidak
hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru dari siswa, banyak
kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila
diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran
kooperatif yaitu tipe Number Head Together (NHT). Mulyatiningsih
(2011:232) menyatakan bahwa model pembelajaran Number Head
Together (NHT) merupakan metode pembelajaran diskusi kelompok
yang dilakukan dengan cara member nomor kepada semua siswa dalam
kuis atau tugas untuk didiskusikan.
Berdasarkan hasil jurnal diatas maka penulis mengkaji tentang
model pembelajaran Number Head Together materi beriman kepada
rasulullah mata pelajaran pendidikan agama islam. Dengan model
kooperatif tipe Number Head Student (NHT) siswa dapat belajar
berbagai tugas dengan kelompoknya, lebih berani, dan aktif untuk
bertanya, dapat belajar untuk menghargai pendapat orang lain dan
berani untuk menjelaskan idea tau pendapat. Sehingga belajar siswa
menjadi sangat menyenangkan.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan Number Head Together?
3. Apa itu sintaks model pembelajaran kooperatif Number Head
Together?
4. Bagaimana menganalisis model pembelajaran Number Head
Together?
5. Apa tujuan model pembelajaran Number Head Together?
6. Apa manfaat model pembelajaran Number Head Together?
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Number
Head Together?
8. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran model pembelajaran
Number Head Together?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran
2. Untuk mengetahui pengertian dari Number Head Together
3. Untuk mengetahui sintaks model pembelajaran Number Head
Together
4. Untuk menganalisis model pembelajaran Number Head Together
5. Untuk mengetahui tujuan menggunakan model pembelajaran
Number Head Together
6. Untuk mengetahui manfaat menggunakan model pembelajaran
Number Head Together
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model
pembelajaran Number Head Together?
8. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran model
pembelajaran Number Head Together?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teoritik


2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.Pengertian model
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan,
dan budaya. Sedangkan pendekatan pembelajaran merupakan cara
pandang yang digunakan seorang guru untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran memiliki lima unsur dasar yaitu (1)
syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran, (2) social
system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam
pembelajaran, (3) principles of reaction, menggambarkan
bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan
merespon siswa, (4) support system, segala sarana, bahan, alat, atau
lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, dan (5)
instructional and nurturant effects yang merupakan hasil belajar
yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang ditetapkan
(instructional effects) dan hasil belajar di luar yang ditetapkan
(nurturant effects).(Dewi, Prihandono, & Handayani, 2016)

2.1.2 Pengertian Number Head Together


Penggunaan model pembelajaran merupakan salah satu cara
yang tepat meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan model
pembelajaran yang baik sangat menentukan keberhasilan guru

6
dalam proses belajar mengajar. Terdapat beragam model
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai atribut pembelajaran,
diantaranya Number Head Together (NHT). Model pembelajaran ini
dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran Number Head Together memiliki
tupokasi mengasah kemandirian siswa. Pengembangan kemandirian
siswa tercemin dari pelaksanaan model pembelajaran Number Head
Together yang dilakukan dengan cara penomoran terhadap masing-
masing siswa, sehingga setiap siswa bertanggung jawab atas materi
yang diberikan. Sehinga model Number Head Together ini mengacu
pada keterlibatan total siswa.
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran
yang didasarkan kepada paham kontruktivisme. Model
pembelajaran kooperatif adalaah model pembelajaran dengan
penekanan pada aspek sosial melalui kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari 4 sampai 6 siswa yang sederajat secara heterogen
untuk menghasilkan pemikiran dan tantangan miskonsepsi siswa
sebagai unsure kuncinya. (Alie, Nurhayati, 2013)
Number Head Together adalah salah satu tipe dari
pembelajaran kooperatif dengan sintaks : pengarahan, membuat
kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu,
memberikan persoalan materi bahan ajar (untuk setiap kelompok
sama tetapi untuk setiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor
siswa, setiap siswa dengan nomor yang sama mendapat tugas yang
sama) kemudian bekerja kelompok, presentase kelompok dengan
nomor siswa yang sama sesuai dengan masing-masing sehingga
terjadi diskusi kelas, kuis individual dan membuat skor
perkembangan setiap siswa, mengumumkan hasil kuis dan memberi
reward kepada kelompok terbaik. (Erman, 2008)
Pembelajaran kooperatif Number Head Together merupakan
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada

7
struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan
akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000)
dengan melibatkan para siswa dalam menelaah materi yang tercakup
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
isi pelajaran tersebut. (Faridah Anum, 2012)
Pembelajaran dianggap dapat mengatasi masalah adalah
model pembelajaran yang menggabungkan kegiatan siswa membaca
bahan pelajaran dan membangun peta konsep tentang materi-materi
pembelajaran yang mereka baca sebelum belajar di kelas, dan guru
seharusnya menerapkan model pembelajaran kooperatif di kelas
yang diberi nama tahapan pembelajaran dengan Remap Coople,
yaitu singkatan dari membaca, pemetaan konsep, dan pembelajaran
kooperatif. Melalui kegiatan tersebut, siswa diharapkan dapat
membaca materi pelajaran sebelum proses pembelajaran di kelas.
Ada lima elemen model pembelajran kooperatif yang ada diterapkan
untuk mencapai hasil yang maksimal, termasuk interpedensi positif,
tanggung jawab individu, tatap muka, komunikasi, proses evaluasi,
dan proses evaluasi kelompok. Di akhir proses belajar, siswa diminta
untuk melengkapi peta konsep yang dibuat sebelumnya. Peta konsep
membantu siswa meningkatkan dan meringkas rangkaian materi
pelajaran.
Number Head Together adalah salah satu jenis pembelajaran
kooperatif yang dapat dipilih untuk Remap Coople, jadi nama model
pembelajaran ini adalah Remap Number Head Together. Langkah-
langkah pembelajaran Number Head Together adalah penomoran,
pertanyaan, berfikir bersama, menjawab, dan menyimpulkan. Dalam
model pembelajaran Number Head Together, guru memeriksa
pemahaman siswa dari membaca aktifitas dengan menggunakan
pertanyaan. Number Head Together menekankan kontribusi setiap
siswa untuk menjawab pertanyaan guru. Setiap siswa harus
bertanggung jawab untuk mempresentasikan pengetahuan mereka.

8
Sayangnya tidak semua siswa memiliki kesempatan untuk
mempresentasikan pengetahuan mereka disetiap pembelajaran
karena kendala waktu. Oleh karena itu, Number Head Together
dikombinasikan dengan peta konsep, agar setiap siswa memiliki
kesempatan untuk mengekspresikan pengetahuan mereka secara
tertulis.
2.1.3 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Menurut Mariyaningsih (201857-58) model pembelajaran
kooperatif tipe Number Head Together atau penomoran berfikir
bersama dilaksanakan dengan tujuan untuk melibatkan lebih banyak
siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran
tersebut. Model pembelajaran ini dirancang untuk memengaruhi
pola interaksi siswa. Pada dasarnya model ini dibuat agar siswa
dapat saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara
kooperatif. Berikut ini akan disajikan langkah-langkah dalam model
pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together.
a. Penomoran
Kelas dibagi dalam beberapa kelompok (terdiri dari 3-5 siswa),
setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. Adapun dasar
dalam pembentukan kelompok tersebut bisa dilakukan
berdasarkan nilai tes, perbedaan jenis kelam, sifat, dll.
b. Pemberian tugas/pertanyaan
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan masing-masing
kelompok dan memastikan bahwa setiap kelompok memiliki
sumber informasi yang relevan seperti buku paket, modul dan
lainnya sehingga siswa mampu menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru.
c. Berfikir bersama
Setiap kelompok menyatukan pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan dan meyakinkan bahwa setiap kelompok anggota
dapat mengerjakan atau mengetahui jawaban. Pada tahap ini

9
masing-masing siswa dalam setiap kelompok berfikir bersama
dalam usaha menemukan jawaba yang tepat.
d. Menjawab
Guru memanggil nomor tertentu, kemudian bagi siswa yang
nomornya sesuai dengan yang dipanggil mengacungkan tangan
dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
e. Tanggapan
Tanggapan dari siswa lain perlu didengarkan. Siswa yang
nomornya tidak disebut berusaha memberi tanggapan atas
jawaban dari siswa yang menyampaikan hasil kerja
kelompoknya, jika sudah selesai guru dapat menunjuk nomor
berikutnya.

Menurut Alie Husain Nurhayati (2013:586) salah satu usaha


yang dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Number Head Together guna menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat. Adapun langkah-langkah belajar Number
Head Together adalah:
a. Pendahuluan
Fase 1 : Persiapan
1) Guru melakukan apersepsi.
2) Guru menjelaskan tentang model pembelajaran Number
Head Together.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru memberikan motivasi.
b. Kegiatan inti
Fase 2 : Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Number Head
Together
Tahap pertama

10
1) Penomoran: Guru membagi siswa dikelas dalam kelompok
yang beranggotakan 5 orang dan kepada anggota diberi
nomor 1-5.
2) Siswa bergabung dengan anggotanya masing-masing.
Tahap kedua
Mengajukan pertanyaan: Guru mengajukan pertanyaan berupa
tugas untuk mengerjakan soal-soal di LKS (Lembar Kerja
Siswa).
Tahap ketiga
Berfikir bersama: Siswa berfikir bersama dan menyatukan
pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dalam LKS tersebut
dan meyakinkan setiap anggota dalam timnya mengetahui
jawaban tersebut.
Tahap keempat
1) Menjawab: Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu,
kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan
tangan nya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompok nya untuk seluruh
kelas. Kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat
dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok tersebut.
2) Guru mengamati hasil yang diperoleh masing-masing
kelompok dan memberikan semangat bagi kelompok yang
belum berhasil dengan baik.
3) Guru memberikan soal latihan sebagai pemantapan terhadap
hasil dari pengerjaan LKS.
c. Penutup
1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
diajarkan.
2. Guru memberikan tugas rumah.
3. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali
materi yang telah diajarkan dan materi selanjutnya.

11
Menurut Srilahir, dkk (2017:5) adapun langkah-langkah
metode Number Head Together adalah:
a. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok belajar, setiap siswa
dalam setiap kelompok mendapat nomor.
b. Guru atau dosen memberikan tugas dan masing-masing
kelompok yang telah ditentukan mengerjakan tugasnya tersebut.
c. Kelompok melakukan diskusi mengenai jawaban yang benar
serta memastikan bahwa setiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya dan atau mengetahui jawabannya.
d. Guru atau dosen memanggil salah satu nomor siswa/mahasiswa
dengan nomor yang dipanggil tersebut melaporkan hasil
kerjasama yang telah mereka kerjakan.
e. Adanya tanggapan dari teman lain, kemudian guru atau dosen
menunjuk atau melakukan penunjukkan nomor yang lain.
f. Membuat kesimpulan dari pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode Number Head Together.

Pendekatan Number Head Together memberikan


kesempatan bagi siswa untuk berbagi ide dan juga pertimbangan
jawaban yang paling tepat. Langkah pertama dalam metode ini
adalah penomoran, siswa dapat membagi kelas menjadi kelompok-
kelompok kecil. Jumlah grup tergantung pada jumlah konsep yang
akan dipelajari misalnya, jika kelas terdiri dari 35 siswa dan ada 5
konsep yang akan dipelajari, maka aka nada 7 kelompok masing-
masing 5 orang, dan masing-masing orang disetiap kelompok diberi
nomor 1 hingga 7. Setelah kelompok terbentuk, masing-masing akan
diberikan pertanyaan oleh guru. Setelah ini selesai, semua orang
membawa mereka berfikir bersama untuk berdiskusi dan
memikirkan pertanyaan yang telah diberikan kepada mereka.
Untuk langkah kedua, guru mengambil nomor dan kemudian
memanggil siswa itu sesuai dengan jumlah dari setiap kelompok
untuk maju dan menjawab pertanyaan sebelum diajukan. Hal ini

12
dilakukan terus menerus sampai setiap siswa diberikan kesempatan
untuk menjelaskan sudut pandang mereka.

2.1.4 Analisis Model Pembelajaran Kooperatif NHT


A. Sistem Sosial
Sistem sosial bersifat demokratis, dipandu oleh keputusan-
keputusan yang dikembangkan dari atau setidaknya divalidasi
oleh pengalaman kelompok dalam batas-batas dan hubungan
dengan fenomena membingungkan yang diidentifikasi oleh guru
sebagai objek untuk kajian. Kegiatan-kegiatan kelompok muncul
dengan jumlah struktural eksternal minimal yang diberikan oleh
guru. Siswa dan guru memiliki status sama kecuali untuk
perbedaan-perbedaan peran. Situasi tersebut merupakan salah
satu dari alasan.

B. Prinsip-prinsip Reaksi
Peran guru dalam investigasi kelompok adalah peran sebagai
konselor, konsultan, dan pengkritik yang ramah. Guru harus
memandu dan merefleksikan pengalaman kelompok pada tiga
level pemecahan masalah atau tugas. Peran pengajaran ini sulit
dan sensitif. Pada saat bersamaan, guru (1) memfasilitasi proses
kelompok, (2) turut serta dalam kelompok untuk menyalurkan
energinya kepada interverensi oleh guru sebaiknya minimal
kecuali kelompok tersebut mengalami hambatan serius.

C. Sistem Pendukung
Sistem pendukung untuk investigasi kelompok sebaiknya
bersifat ekstensif dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan
siswa. Sekolah perlu dilengkapi dengan perpustakaan yang
bagus dengan berbagai jenis media; perpustakaan sebaiknya juga
mampu memberikan akses ke sumber daya dari luar.

13
2.1.5 Tujuan Model Pembelajaran NHT
Tujuan belajar penting bagi guru dan siswa sendiri. Dalam
desain instruksional guru merumuskan tujuan instruksional khusus
atau sasaran belajar siswa. Rumusan tersebut disesuaikan dengan
perilaku yang hendaknya dapat dilakukan siswa.
Menurut Alie, Nurhayati Husein (2013:23) struktur tujuan
suatu pelajaran adalah jumlah saling ketergantungan yang
dibutuhkan siswa saat mereka mengerjakan tugas mereka. Terdapat
tiga macam struktur tujuan yang telah berhasil diidentifikasi adalah
sebagai berikut:
a. Individualistik, jika pencapaian tujuan itu tidak memerlukan
interaksi dengan orang lain dan tidak bergantung pada baik
buruknya pencapaian orang lain. Siswa yakin upaya mereka
sendiri untuk mencapai tujuan tidak ada hubungannya dengan
upaya siswa lain dalam mencapai tujuan tersebut.
b. Kompetitif, terjadi bila seorang siswa dapat mencapai suatu
tujuan jika dan hanya jika siswa lain tidak mencapai tujuan
tersebut. Dengan demikian setiap usaha yang dilakukan oleh
suatu individu untuk mencapai tujuan merupakan saingan bagi
individu lainnya.
c. Kooperatif, terjadi jika siswa dapat mencapai tujuan mereka
hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama
mencapai tujuan tersebut. Siswa yakin bahwa tujuan mereka
akan tercapai jika siswa lainnya juga mencapai tujuan tersebut.

2.1.6 Manfaat Model Pembelajaran NHT


Pembelajaran dengan menggunakan NHT lebih baik dari
pembelajaran sebelumnya. Adapun alasan respon positif siswa
antara lain:
1. Suasana tidak begitu membosankan dan tidak membuat kantuk.
2. Program pembelajaran jelas dan menjadi lebih asik.

14
3. Lebih jelas dalam memahami materi.
Ketika kepuasan belajar meningkat maka mengindikasikan
aktivitas pada proses belajar dan hasil belajar juga meningkat karena
hal tersebut merupakan cerminan/tanggapan siswa terhadap proses
pembelajaran. Respon positif siswa terhadap kegiatan pembelajaran
menyebabkan timbulnya minat belajar siswa sehingga memiliki
keinginan siswa untuk belajar. Minat siswa berpengaruh terhadap
motivasi belajar dan kemudahan memahami materi pelajaran.
Motivasi tidak hanya penting agar siswa terlibat dalam kegiatan
akademik, tetapi juga penting dalam menentukan seberapa banyak
menyerap informasi untuk belajar dan menggunakan proses kognitif
yang lebih tinggi dalam mempelajari materi, sehingga siswa akan
menyerap materi tersebut dengan lebih baik. Jadi keinginan untuk
belajar menyebabkan siswa mudah dan dapat memahami serta
mempelajari materi pelajaran. Dengan metode pembelajaran
Number Head Together siswa dilatih untuk berbagi informasi,
mendengar dengan cermat, serta berbicara sesuai pendapat mereka
masing-masing, sehingga siswa dapat lebih aktif dalam pelajaran.
Pembelajaran Number Head Together dalam proses
pembelajaran di kelas akan menghasilkan kemampuan berfikir
visual siswa lebih baik daripada siswa yang mendapatkan
pembelajaran TPS karena dalam pembelajaran Number Head
Together siswa secara aktif terlibat baik secara fisik maupun secara
mental dalam membangun pemikiran mereka dan menyelidiki
dengan lingkungan mereka untuk memecahkan masalah.

2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran NHT


Kelebihan dari model pembelajaran NHT sebagai berikut:
1. Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa secara
bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2. Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama memperoleh
manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif.

15
3. Dengan bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan konstruksi
pengetahuan akan menjadi lebih besar/kemungkinan untuk siswa
dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan.
4. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan
mengembangkan bakat kepemimpinan.

Kekurangan dari model pembelajaran NHT sebagai berikut:


1. Siswa pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat
menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.
2. Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar
menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki
pemahaman yang memadai.
3. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk
yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.

2.1.8 Penerapan Strategi Pembelajaran Model Pembelajaran NHT

A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : III (tiga) / 1 (satu)
Waktu : 30 menit (1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

16
Mengetahui pengertian, sifat-sifat, tugas dan hikmah
Rasulullah.
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian, sifat-sifat, tugas, dan hikmah
Rasulullah.
C. Indikator
1. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian Rasulullah.
2. Menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat Rasulullah.
3. Menyebutkan dan menjelaskan tugas Rasulullah.
4. Menyebutkan dan menjelaskan hikmah Rasulullah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat menjelaskan
pengertian Rasulullah.
2. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat Rasulullah.
3. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat
menyebutkan tugas Rasulullah.
4. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat
menyebutkan hikmah Rasulullah.
5. Karakter siswa yang diharapkan:
a. Disiplin.
b. Tekun.
c. Tanggung jawab.
d. Ketelitian.
E. Materi Ajar
Pengertian, sifat-sifat, tugas, dan hikmah Rasulullah.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran:
a. Ceramah.
b. Tanya jawab.
c. Demonstrasi.
d. Pemberian soal.

17
2. Model Pembelajaran
Pendekatan kooperatif tipe Number Head Together (NHT).
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pra Kegiatan
a. Mempersiapkan media dan sumber belajar
b. Berdoa
c. Mengabsen siswa (disiplin)
d. Mengkondisikan siswa
2. Pendahuluan/Apersepsi (5 menit)
a. Guru bertanya tentang pengertian, sifat-sifat, tugas, dan
hikmah Rasulullah
b. Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan hari
ini yaitu pengertian, sifat-sifat, tugas, dan hikmah
Rasulullah.
3. Kegiatan Inti (20 menit)
a. Eksplorasi
(i) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai
pengertian, sifat-sifat, tugas, dan hikmah
Rasulullah.
(ii) Siswa menjawab pertanyaan yang sesuai
penjelasan yang disampaikan guru.
(iii) Siswa diminta untuk maju ke depan dan
menjelaskan pengertian, sifat-sifat, tugas, dan
hikmah Rasulullah.
b. Elaborasi
(i) Siswa kelas dibagi ke dalam 2 kelompok.
(ii) Setiap aggota kelompok mendapat nomor kepala
dan tiap kelompok diberi nama kelompok.
(iii) Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja
kelompok yang dibagikan oleh guru.
(iv) Setiap kelompok mendiskusikan soal yang
diberikan oleh guru.

18
(v) Siswa dipanggil secara acak sesuai nomor
kepalanya untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
(vi) Siswa yang lain memberikan tanggapan terhadap
hasil presentasi temannya.
c. Konfirmasi
(i) Guru memberikan penguatan dari hasil diskusi
dan tanya jawab.
(ii) Guru memberikan penghargaan untuk siswa yang
paling aktif dalam menyampaikan pendapatnya.
(iii) Guru memberikan pos tes untuk penilaian.
4. Kegiatan Akhir (5 menit)
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum dimengerti.
b. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari proses
pembelajaran.
c. Guru memberikan penugasan rumah.
d. Menyampaikan tema pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

H. Metode dan Model Pembelajaran


1. Alat pembelajaran
Kertas yang bertuliskan pengertian, sifat-sifat, tugas, dan
hikmah Rasulullah.
2. Sumber belajar
Buku Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013.
I. Penilaian
1. Prosedur
a. Tes awal : tanya jawab soal pada apersepsi
b. Tes proses : saat proses pembelajaran berlangsung
c. Tes akhir : saat proses pembelajaran berakhir

19
2. Jenis Tes
a. Tes tertulis : tes obyektif
b. Tes lisan : tes unjuk kerja
3. Soal Tes : terlampir

B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : III (tiga) / 1 (satu)
Waktu : 30 menit (1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Mengetahui Hikmah dari Ibadah, Haji, Zakat dan Waqaf.
B. Kompetensi Dasar

20
Menjelaskan Hikmah dari Ibadah, Haji, Zakat dan Waqaf.
C. Indikator
1. Menyebutkan dan menjelaskan hikmah dari Ibadah
2. Menyebutkan dan menjelaskan hikmah dari Haji.
3. Menyebutkan dan menjelaskan hikmah dari Zakat.
4. Menyebutkan dan menjelaskan hikmah dari Waqaf.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat menjelaskan
hikmah dari Ibadah.
2. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat
menyebutkan hikmah dari Haji.
3. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat
menyebutkan hikmah dari Zakat.
4. Melalui menyimak penjelasan guru siswa dapat
menyebutkan hikmah dari Waqaf.
5. Karakter siswa yang diharapkan:
a. Disiplin.
b. Tekun.
c. Tanggung jawab.
d. Ketelitian.
e. Rajin mengerjakan amal shaleh
E. Materi Ajar
Pengertian, sifat-sifat, tugas, dan hikmah Rasulullah.
F. Metode dan model pembelajaran
1. Metode Pembelajaran:
a. Ceramah.
b. Tanya jawab.
c. Demonstrasi.
d. Pemberian soal.
2. Model Pembelajaran
Pendekatan kooperatif tipe Number Head Together (NHT).
G. Langkah-langkah Pembelajaran

21
1. Pra Kegiatan
a. Mempersiapkan media dan sumber belajar.
b. Berdoa.
c. Mengabsen siswa (disiplin).
d. Mengkondisikan siswa.
2. Pendahuluan/Apersepsi (5 menit)
a. Guru bertanya tentang hikmah dari Ibadah, Haji, Zakat
dan Waqaf
c. Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan hari
ini yaitu hikmah dari Ibadah, Haji, Zakat dan Waqaf.
3. Kegiatan Inti (20 menit)
a. Eksplorasi
(i) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai
hikmah dari Ibadah, Haji, Zakat dan Waqaf.
(ii) Siswa menjawab pertanyaan yang sesuai
penjelasan yang disampaikan guru.
(iii) Siswa diminta untuk maju ke depan dan
menjelaskan hikmah dari Ibadah, Haji, Zakat dan
Waqaf.
b. Elaborasi
(i) Siswa kelas dibagi ke dalam 2 kelompok.
(ii) Setiap aggota kelompok mendapat nomor kepala
dan tiap kelompok diberi nama kelompok.
(iii) Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja
kelompok yang dibagikan oleh guru.
(iv) Setiap kelompok mendiskusikan soal yang
diberikan oleh guru.
(v) Siswa dipanggil secara acak sesuai nomor
kepalanya untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
(vi) Siswa yang lain memberikan tanggapan terhadap
hasil presentasi temannya.

22
c. Konfirmasi
(i) Guru memberikan penguatan dari hasil diskusi
dan tanya jawab.
(ii) Guru memberikan penghargaan untuk siswa yang
paling aktif dalam menyampaikan pendapatnya.
(iii) Guru memberikan pos tes untuk penilaian.
4. Kegiatan Akhir (5 menit)
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum dimengerti.
b. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari proses
pembelajaran.
c. Guru memberikan penugasan rumah.
d. Menyampaikan tema pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
H. Metode dan model pembelajaran
1. Alat pembelajaran
Kertas yang bertuliskan hikmah dari Ibadah, Haji, Zakat dan
Waqaf.
2. Sumber belajar
Buku Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013.

I. Penilaian
1. Prosedur
a. Tes awal : tanya jawab soal pada apersepsi
b. Tes proses : saat proses pembelajaran berlangsung
c. Tes akhir : saat proses pembelajaran berakhir
2. Jenis Tes
a. Tes tertulis : tes obyektif
b. Tes lisan : tes unjuk kerja
3. Soal Tes : terlampir

2.2 Kajian Kritis

23
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi kedalam kelompok-
kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang
telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam
proses berfikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian
besar aktifitas belajar berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.
Pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together merupakan
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur
khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi dan memiliki
tujuan untuk meningkatkan akademik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cooperative Learning tipe Number Head Together(NHT)
dikembangkan oleh Spencer Kagen Tahun 1993. Penerapan tipe Number
Head Together(NHT) pada umumnya digunakan untuk melibatkan siswa
dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan tipe Number Head Together(NHT) dilakukan dengan empat
tahapan sebagai berikut:
a. Penomoran

24
b. Pengajuan pertanyaan
c. Berfikir bersama
d. Pemberi jawaban
Tujuan dari NHT adalah member kesempatan kepada siswa untuk
saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
Ciri-ciri dari NHT adalah siswa berkelompok dan berfikir bersama
menemukan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru. Manfaat
yang didapat yaitu pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi dan
meningkatnya hasil belajar siswa. Kelebihannya yaitu semua siswa
menjadi lebih siap dan mengajari siswa yang kurang pintar. Sedangkan
kekurangannya yaitu tidak semua siswa dapat dipanggil oleh guru karena
keterbatasan waktu.

3.2 Saran
Dalam pembelajaran di Indonesia dibutuhkan guru yang kreatif
dan dapat mengatur siswanya serta dapat mengenal siswanya sehingga
dapat menerapkan sistem pembelajaran yang sesuai.
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna.
Kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang materi di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan
tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau
saran terhadap penulis juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan
dan bahkan makalah yang telah dijelaskan

25
DAFTAR PUSTAKA

Alie, Nurhayati, 2008. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X2 SMA Negeri 3 Gorontalo
Pada Materi Jarak Pada Ruang. Jurnal Entropi. Vol. VIII No.3.

B.D. Bhatt.2002. Modern Methods Of Teaching. India : Kanishka Publisher

Dewi, D. R., Prihandono, T., & Handayani, R. D. (2016). PENERAPAN MODEL


PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER
( NHT ) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN
FISIKA KELAS X DI SMA ARJASA. Jurnal Pembelajaran, 5(2011),
47–52.

26
Dimyati dan Mudjiono.2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta.

Lahir, Sri, dkk. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model Pembelajaran
yang tepat pada Sekolah Dasar Sampai Perguruan Tinggi. Jurnal
Eunomika. Vol. 01 No. 01.

Maryaningsih, Nining dan Hidayati, Mistina. 2018. Teori dan Praktik Berbagai
Model dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di
Kelas-Kelas Inspiratif. Surakarta : CV Oase Group.

Suherman, Erman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi


Kompetensi Siswa. Jurnal Pendidikan dan Budaya. Vol. 5 No. 2 ISSN
1412-579x.

Wora, Veronika Marta, dkk. 2017. Student Improvement By Applying The


Numbered Heads Together (NHT) Approach to Basic Subject Of
Vocational Competence in a Vocational High School In Indonesia.
Vol. 08 No. 2, pp. 94-102,2017.

27

Anda mungkin juga menyukai