Anda di halaman 1dari 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMANFAATAN APLIKASI DARING PROPROFS QUIZ MAKER


UNTUK MENGEMBANGKAN KEGIATAN APERSEPSI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK TRIGONOMETRI
KELAS X IPA SMA MARSUDIRINI SEDES SAPIENTIAE SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Jonathan Wijaya
141414024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMANFAATAN APLIKASI DARING PROPROFS QUIZ MAKER UNTUK


MENGEMBANGKAN KEGIATAN APERSEPSI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TOPIK TRIGONOMETRI
KELAS X IPA SMA MARSUDIRINI SEDES SAPIENTIAE SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Jonathan Wijaya
141414024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
PEMANFAATAN APLIKASI DARING PROPROFS QUIZ MAKER UNTUK
MENGEMBANGKAN KEGIATAN APERSEPSI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TOPIK TRIGONOMETRI
KELAS X IPA SMA MARSUDIRINI SEDES SAPIENTIAE SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018

Oleh:

Jonathan Wijaya
141414024

Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, MT. Tanggal: 15 Mei 2018

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
PEMANFAATAN APLIKASI DARING PROPROFS QUIZ MAKER UNTUK
MENGEMBANGKAN KEGIATAN APERSEPSI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TOPIK TRIGONOMETRI
KELAS X IPA SMA MARSUDIRINI SEDES SAPIENTIAE SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018

Dipersiapkan dan disusun oleh:


Jonathan Wijaya
141414024

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji


pada tanggal 25 Mei 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji


Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.
Sekretaris : Beni Utomo, M.Sc.
Anggota : Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, MT.
Anggota : Antonius Yudhi Anggara, M.Si.
Anggota : Yosep Dwi Kristanto, M.Pd.

Yogyakarta, 25 Mei 2018


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si.

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Mei 2018


Penulis,

Jonathan Wijaya

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata


Dharma Yogyakarta:

Nama : Jonathan Wijaya

Nomor Induk Mahasiswa : 141414014

Demi pengembangan ilmu pengethuan, saya memberikan karya ilmiah kepada


Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang berjudul:

PEMANFAATAN APLIKASI DARING PROPROFS QUIZ MAKER


UNTUK MENGEMBANGKAN KEGIATAN APERSEPSI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK TRIGONOMETRI
KELAS X IPA SMA MARSUDIRINI SEDES SAPIENTIAE SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan hak


kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin saya sebagai penulis.

Yogyakarta, 25 Mei 2018


Penulis,

Jonathan Wijaya

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Jonathan Wijaya. 2018. Pemanfaatan Aplikasi Daring Proprofs Quiz Maker


untuk Mengembangkan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran Matematika
Topik Trigonometri Kelas X IPA SMA Marsudirini Sedes Sapientiae
Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui fitur-fitur dalam aplikasi
daring Proprofs Quiz Maker yang dapat membantu mengembangkan kegiatan
apersepsi; 2) menghasilkan rancangan pengembangan kegiatan (materi) apersepsi
pembelajaran Matematika dengan memanfaatkan aplikasi daring Proprofs Quiz
Maker; dan 3) mengetahui manfaat kegiatan apersepsi yang dikembangkan
dengan bantuan aplikasi daring Proprofs Quiz Maker.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra-eksperimental.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif.
Penelitian ini membutuhkan data profil awal pengetahuan siswa (dengan
instrumen tes berbentuk kuis daring), dan data evaluasi kegiatan apersepsi
kegiatan pembelajaran. Data evaluasi mencakup tiga data, yakni: data kesesuaian
(dengan instrumen observasi), data pandangan guru (dengan instrumen
kuesioner), dan data konfirmasi (dengan instrumen wawancara). Analisis data dari
penelitian ini diawali dari menganalisis data hasil kuis. Kemudian hasil analisis
tersebut didiskusikan dengan Guru dan dijadikan acuan untuk menyusun suatu
rancangan kegiatan apersepsi pembelajaran. Selanjutnya, peneliti melakukan
observasi selama pelaksanaan rancangan dan pemberian kuesioner setelah satu
pokok bahasan usai disampaikan, serta melakukan wawancara sebagai bentuk
konfirmasi atas hasil pengambilan data sebelumnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proprofs Quiz Maker dapat
membantu dalam perancangan sebuah kuis awal melalui penggunaan fitur-fitur:
variasi soal, preview, sent, track, dan reports; 2) Pengembangan rancangan dapat
dilakukan setelah Guru mengetahui profil pengetahuan awal kelas (melalui
pemberian kuis) dengan mempertimbangkan analisis profil dan kedalaman materi
serta kebutuhan siswa; dan 3) Kegaitan apersepsi yang sudah dikembangkan
bermanfaat membantu Guru dalam hal: a) mengembangkan pembelajaran
berikutnya dengan lebih terarah, b) menyelesaikan pokok bahasan pertama dalam
Trigonometri dalam rentang waktu, c) memberikan kuis sebelum melakukan
penilaian, d) menumbuhkan semangat cura personalis, e) memberikan perlakuan-
perlakuan kepada siswa yang disesuaikan dengan keadaan siswa tersebut, dan
f) mengarahkan siswa untuk meminimalisir loncatan pemikiran siswa.

Kata Kunci: Kegiatan Apersepsi, Aplikasi Daring Proprofs Quiz Maker.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Jonathan Wijaya. 2018. Utilization of Proprofs Quiz Maker Online Application


to Develop Learning Apperception Activities of Mathematics Trigonometry
Topics of Class X Science in Sedes Sapientiae Marsudirini Senior High School
Semarang Academic Year 2017/2018. Thesis. Mathematics Education Study
Program, Department of Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty
of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to: 1) determine which features in the ProProfs Quiz
Maker online application which can help develop apperception activities;
2) produce the development of the mathematical learning apperception
(materials) by utilizing the Proprofs Quiz Maker online application; and 3) to
know the benefit of apperception activities that developed with the help of
Proprofs Quiz Maker online application.
This research uses pra-experimental method. While the type of research
used by Researchers is qualitative research. This research requires the beginning
of the student's knowledge profile data (with online quizzes shaped test
instruments), and the evaluation data apersepsi learning activities. Data
evaluation includes the three data, such as: Conformity data (with observation
instrument), teacher’s view data (with questionnaire instrument), and
confirmation data (with interview instrument). Data analysis of this research
begins from analyzing quiz result data. Then the results of the analysis are
discussed with the Teacher and used as a reference to develop a draft of learning
apperception activities. Furthermore, the Researcher observed during the
implementation of the design and the questionnaire after one subject after
submitted, and also interviewed as a confirmation of the results of previous data
retrieval.
The results of this research show that: 1) Proprofs Quiz Maker can assist
in designing an initial quiz through the use of features: variations of questions,
previews, sent, tracks, and reports; 2) the design development can be done after
the teacher knows the initial knowledge profile of the class (through giving the
quiz) by considering the profile analysis and the depth of the material as well as
the needs of the students, 3) apperception activities that have been developed are
helpful in assisting teachers to: a) develop the next learning more directly,
b) have finalized the first subject in the span, c) give a quiz before making
assessment, d) foster the spirit of cura personalis, e) provide treatment to students
that are adapted to the circumstances of the student, and, and f) directing students
to minimize the leaping of students' thinking.

Key Words: Apperception Activities, Proprofs Quiz Maker Online Application.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat penyertaan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian yang telah penulis
lakukan tidak lepas dari masalah-masalah baik yang terkait dengan persiapan,
pengambilan data, pengolahan data, maupun dalam hal penyusunan karya ilmiah
ini serta hal-hal lain, akan tetapi semua itu dapat penulis atasi dengan bantuan,
dukungan, kerjasama, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma (USD).
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USD.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Matematika USD.
4. Bapak Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, M.T., selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing Penulis dengan sabar selama proses penelitian ini.
5. Bu Dra. MM. Lenawati Winarto, selaku Kepala SMA Marsudirini Sedes
Sapientiae Semarang yang telah memberikan fasilitas dan ijin kepada Penulis
untuk melaksanakan penelitian.
6. Bapak Falentinus Wegig Sulistya, S.Pd., selaku guru bidang studi
Matematika yang mengajar di kelas X IPA 3 SMA Marsudirini Sedes
Sapientiae Semarang yang sudah berkenan menjadi menjadi Subjek
penelitian.
7. Siswa-siswa kelas X IPA 3 SMA Marsudirini Sedes Sapientiae Semarang
telah mendukung pelaksanaan penelitian di kelas dan memberikan
pengalaman yang berharga bagi Penulis.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Orangtua terkasih, Jimmy Wijaya dan Mulianawati Kesuma, serta Saudara


tersayang, Marvin Chandra Wijaya, Joseph Wijaya, Mikael Wijaya, dan
Melisa Wijaya yang selalu mendoakan dan memfasilitasi Penulis selama ini.
9. Keluarga Thomas Handoko dan Agus Wibowo yang sudah memfasilitasi
akomodasi Penulis selama di Semarang.
10. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang turut
membantu dan memberikan dukungan selalu dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan maupun dari segi isi. Oleh karena itu, penulis memohon
maaf atas segala kekurangan yang ada dalam penyusunan karya ilmiah ini. Penulis
berharap semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 4
C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
F. Penjelasan Istilah .................................................................................................... 6
G. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 7
H. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 7

BAB II
KAJIAN TEORI ................................................................................................... 9
A. Belajar dan Pembelajaran........................................................................................ 9
B. Peran Guru dalam Pembelajaran ........................................................................... 17
C. Kegiatan Pembelajaran ......................................................................................... 19
D. Proprofs. ............................................................................................................... 21

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Materi Apersepsi ................................................................................................... 28


F. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 33

BAB III
METODE PENELITIAN ................................................................................... 35
A. Jenis Penelitian...................................................................................................... 35
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................... 35
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................. 35
D. Bentuk Data dan Teknik Pengambilan Data ......................................................... 36
E. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................... 37
F. Teknik Analisis Data............................................................................................. 40
G. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penelitian secara Keseluruhan ........................... 46

BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ................ 49
A. Tahap Penelitian.................................................................................................... 49
B. Tabulasi Data Penelitian ....................................................................................... 51
C. Analisis Data Hasil Penelitian............................................................................... 59
D. Pembahasan........................................................................................................... 69
E. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 91

BAB V
PENUTUP ............................................................................................................ 93
A. Simpulan ............................................................................................................... 93
B. Saran ..................................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 98

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Sisi-Sisi pada Segitiga Siku-Siku .......................................... 32

Tabel 2.2 Kompetensi yang Harus Dipenuhi Siswa Mengenai

Topik Trigonometri ...................................................................................... 32

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuis ............................................................................................... 37

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 38

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ...................................................................................... 39

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran ........................................ 39

Tabel 3.5 Format Tabel Rekapitulasi Profil Jawaban Siswa ........................................ 40

Tabel 3.6 Format Tabel Profil Pengetahuan Awal Siswa dan Kategori

Penguatan Apersepsi .................................................................................... 41

Tabel 3.7 Format Tabel Urutan Soal dengan Kesalahan Terbanyak ............................ 41

Tabel 3.8 Format Tabel Hasil Rekapitulasi Data Observasi......................................... 43

Tabel 3.9 Format Garis Besar Pelaksanaan Kegiatan

Apersepsi Pembelajaran ............................................................................... 43

Tabel 3.10 Format Tabel Kesesuaian Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan

Apersepsi Pembelajaran ............................................................................... 43

Tabel 3.11 Format Tabel Hasil Pemberian Kuesioner .................................................. 43

Tabel 3.12 Format Tabulasi Pengecekan Data Pendangan Guru (Kuesioner) ............... 44

Tabel 3.13 Format Tabulasi Pengecekan Data Kesesuaian (Observasi) dan

Pandangan Guru (Kuesioner) ....................................................................... 44

Tabel 3.14 Format Tabel Hasil Wawancara Guru .......................................................... 45

Tabel 3.15 Format Tabel Hasil Triangulasi antara Hasil Observasi dan

Hasil Kuesioner ........................................................................................... 45

Tabel 3.16 Format Tabel Hasil Konfirmasi Kuesioner .................................................. 45

Tabel 3.17 Rencana Distribusi Waktu Penelitian ........................................................... 47

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Profil Jawaban Siswa ...................................................... 51

Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Data Observasi ............................................................... 52

Tabel 4.3 Hasil Pemberian Kuesioner .......................................................................... 55

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru................................................................................. 57

Tabel 4.5 Profil Pengetahuan Awal Siswa dan Kategori

Penguatan Apersepsi .................................................................................... 59

Tabel 4.6 Urutan Soal dengan Kesalahan Terbanyak ................................................... 60

Tabel 4.7 Garis Besar Pelaksanaan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran........................ 60

Tabel 4.8 Kesesuaian Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan

Apersepsi Pembelajaran ............................................................................... 62

Tabel 4.9 Tabulasi Pengecekan Data Pandangan Guru (Kuesioner) ............................ 64

Tabel 4.10 Tabulasi Pengecekan Data Kesesuaian (Observasi) dan

Pandangan Guru (Kuesioner) ....................................................................... 65

Tabel 4.11 Tabel Hasil Triangulasi antara Hasil Observasi dan

Hasil Kuesioner ............................................................................................ 66

Tabel 4.12 Tabel Hasil Konfirmasi Kuesioner ............................................................... 67

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Quiz Maker...................... 22

Gambar 2.2 Tampilan Utama Aplikasi Proprofs Training Maker ........................... 23

Gambar 2.3 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs

Knowledge Base Maker ........................................................................ 23

Gambar 2.4 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Survey Maker .................. 24

Gambar 2.5 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs

Project Management ............................................................................. 24

Gambar 2.6 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Live Chat ......................... 25

Gambar 2.7 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Flash Card Maker ........... 26

Gambar 2.8 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Brain Games ................... 26

Gambar 2.9 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Polls Maker ..................... 27

Gambar 2.10 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Store ................................ 28

Gambar 2.11 Jenis Sudut Berdasarkan Hubungan Antara Dua Sudut........................ 29

Gambar 2.12 Rumus Pythagoras ................................................................................ 31

Gambar 2.13 Segitiga Siku-Siku dengan Sudut 𝛼 dan 𝛽 ............................................ 31

Gambar 2.14 Diagram Kerangka Berpikir ................................................................. 34

Gambar 4.1 Halaman Utama Pembuatan Kuis ................................................70


Gambar 4.2 Variasi Bentuk Soal......................................................................71
Gambar 4.3 Pengaturan Scoring and Time ......................................................72
Gambar 4.4 Pengaturan Result .........................................................................73
Gambar 4.5 Pengaturan Order .........................................................................74
Gambar 4.6 Pengaturan Presentation ..............................................................74
Gambar 4.7 Pengaturan Security......................................................................75
Gambar 4.8 Pengaturan Notification................................................................76

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.9 Pengaturan Personalisation Display ............................................76


Gambar 4.10 Tampilan dari Opsi Note, Document, Audio/Video,
Upload, dan Import Question.......................................................77
Gambar 4.11 Tampilan dari Preview Smartphone, Tablet, dan Desktop ...........78
Gambar 4.12 Tampilan Sent...............................................................................79
Gambar 4.13 Tampilan Reports .........................................................................81
Gambar 4.14 Tampilan Questions Statistic .......................................................81

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... L 1


Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ......................................................... L 2
Lampiran 3 Screeshoot Tampilan Quiz (via Smartphone) .............................. L 3
Lampiran 4 Detail Profil Siswa Setiap Kode Soal ........................................... L 5
Lampiran 5 Pendukung Identitas Kuis Siswa .................................................. L 7
Lampiran 6 Rancangan Kegiatan Apersepsi yang Sudah Dikembangkan ....... L 9
Lampiran 7 Lembar Hasil Observasi ............................................................. L 11
Lampiran 8 Lembar Hasil Pemberian Kuesioner ........................................... L 14
Lampiran 9 Lembar Hasil Wawancara Guru ................................................. L 17

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil observasi peneliti selama masa PPL (Program

Pengalaman Lapangan) dengan beberapa guru, peneliti dapat menemukan

fakta bahwa beberapa guru mempunyai masalah terkait beban pembelajaran

seperti banyaknya cakupan materi, kedalaman cakupan materi, dan

keterbatasan waktu untuk memfasilitasi pembelajaran secara penuh. Seringkali

guru hanya terfokus pada beberapa bagian kegiatan pembelajaran, seperti

ketersampaian seluruh materi atau sebatas ketercapaian muatan minimum

pada pokok-pokok bahasan; kurang memberikan pendalaman materi. Guru

juga sering melewati bagian apersepsi dan/atau bagian penutup pembelajaran.

Berdasarkan hasil komunikasi jarak jauh antara peneliti dan seorang

guru di SMA tempat peneliti bersekolah dahulu, peneliti menemukan indikasi

yang sama dengan hasil observasi tersebut terkait permasalahan dalam

kegiatan pembelajaran; khususnya kegiatan apersepsi. Guru tersebut

mengungkapkan bahwa dalam kegiatan apersepsi pembelajarannya, beliau

kurang dapat memfasilitasi pemahaman materi pra-syarat siswa. Biasanya

beliau hanya menyampaikan tujuan belajar pada pertemuan tersebut tanpa

memberikan waktu khusus untuk me-review pemahaman siswa terkait materi

pra-syarat. Hal ini menyebabkan guru tersebut kurang dapat mengetahui profil

siswa; kurang mampu memfasilitasi pemahaman siswa dengan tepat.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Guru tersebut juga menyatakan bahwa kurangnya waktu untuk menyusun dan

mengadakan kegiatan apersepsi menyebabkannya untuk mengesampingkan

kegiatan tersebut dan memilih untuk lebih fokus pada menyampaian inti

materi.

Terkait dengan pembelajaran Matematika, kegiatan apersepi sangatlah

penting. Kegiatan apersepsi membangun keterkaitan terhadap konsep–konsep

yang sudah pernah dipelajari dengan konsep–konsep yang akan diperlajari.

Kegiatan apersepsi menjadi sarana bagi guru untuk memahami tingkat

pemahaman siswa. Kegiatan ini juga digunakan guru untuk menghantarkan

bahasan yang abstrak kepada bahasan yang lebih nyata dan mampu dipahami

oleh siswa. Berdasarkan hasil diskusi, guru merasa hubungan antara

ketersediaan waktu dan cakupan materi yang harus diajarkan tidaklah

seimbang sehingga (secara tidak langsung) guru mengintegrasikan kegiatan

apersepsi ke dalam kegiatan inti. Terintegrasi yang dimaksud ialah sembari

guru menyampaikan materi pokok guru juga mengulang materi pra-syarat

sedikit-demi sedikit (dengan catatan terdapat siswa yang bertanya atau

menyampaikan kesulitan belajarnya) selama proses pembelajaran. Namun,

guru menyayangkan hal ini, karena tidak semua siswa mau menyampaikan

kesulitan-kesulitan belajarnya.

Berdasarkan indikasi-indikasi tersebut, peneliti mempunyai gagasan

yang sejalan dengan model pembelajaran Just in Time Teaching (JiTT).

Menurut Novak (2007, dalam López, 2016: 90), JiTT merupakan suatu model

pembelajaran yang melibatkan peserta didik sebelum kelas dimulai. JiTT


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mencoba untuk mengetahui kondisi terkini peserta didik dengan melibatkan

sarana online. Peneliti ingin mengembangkan kegiatan apersepsi berdasarkan

kondisi peserta didik pada waktu sebelum pembelajaran dimulai. Peneliti

menghadirkan aplikasi daring Proprofs Quiz Maker sebagai sarana yang dapat

membantu terfasilitasinya kegiatan pengembangan apersepsi pembelajaran.

Sebagai sarana yang belum umum digunakan, tentu sarana ini juga

menimbulkan permasalahan mengenai pemanfaatan fitur-fitur yang ada untuk

membangun suatu instrumen tes (berupa kuis). Hal ini menjadi penting agar

peneliti mampu untuk menyusun kuis secara optimal. Apabila penyusunan

kuis sudah optimal, peneliti mampu memanfaatkan kuis tersebut sebagai

sarana dalam membantu perancangan kegaitan apersepsi. Perancangan

kegiatan pembelajaran (termasuk apersepsi) adalah kegiatan yang penting. Hal

ini bertujuan untuk memberikan konsep bagaimana guru dapat menjalankan

kegiatan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan. Tentunya, peneliti

mengharapkan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dengan bantuan

aplikasi daring ini dapat memberikan manfaat bagi pembelajaran berikutnya.

Berdasarkan permasalahan-permasalan di atas, peneliti mengambil

judul penelitian: “Pemanfaatan Aplikasi Daring Proprofs Quiz Maker untuk

Mengembangkan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran Matematika Topik

Trigonometri Kelas X IPA SMA Marsudirini Sedes Sapientiae Semarang

Tahun Ajaran 2017/2018” sebagai judul penelitian ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah, berdasarkan latar belakang masalah di

atas, adalah sebagai berikut:

1. Peneliti masih awam dalam menggunakan Proprofs Quiz Maker.

2. Adanya tuntutan untuk menyelesaikan pokok bahasan dalam rentang

waktu yang terbatas,

3. Guru kurang dapat melihat secara tepat kelemahan-kelemahan siswa dalam

pembelajaran yang diberikan,

4. Guru kurang dapat memfasilitasi kelemahan belajar siswa dalam kegiatan

apersepsi,

5. Guru merasa kurangnya waktu yang dibutuhkan untuk merancang dan/atau

melakukan kegiatan apersepsi kurang memadai.

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah terkait penelitian yang dilakukan peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: materi apersepsi pada

kompetensi dasar pada pokok bahasan Trigonometri berupa materi

hubungan sudut-sudut, sudut pada jam, Pythagoras, dan perbandingan

panjang sisi-sisi pada segitiga siku-siku;

2. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru

Matematika yang mengajar siswa kelas X IPA 3 SMA Marsudirini Sedes

Sapientiae Semarang, tahun ajaran 2017/2018; dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Fokus penelitian ini tertuju pada pengembangan rancangan dan

pelaksanaan kegiatan apersepsi pembelajaran Matematika dengan bantuan

aplikasi daring “Proprofs Quiz Maker”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti menemukan

beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja fitur dalam aplikasi daring Proprofs Quiz Maker yang tersedia

untuk mengembangkan kegiatan apersepsi?

2. Bagaimana cara mengembangkan kegiatan apersepsi pembelajaran dengan

bantuan aplikasi daring “Proprofs Quiz Maker”?

3. Apa manfaat kegiatan apersepsi yang dikembangkan bagi pembelajaran

selanjutnya?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan-tujuan penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Mengetahui fitur-fitur dalam aplikasi daring Proprofs Quiz Maker yang

dapat membantu mengembangkan kegiatan apersepsi.

2. Menghasilkan rancangan pengembangan kegiatan (materi) apersepsi yang

dapat diaplikasikan dalam pembelajaran Matematika dengan

memanfaatkan aplikasi daring “Proprofs Quiz Maker” terhadap pokok

bahasan Trigonometri; dan

3. Mengetahui manfaat dari pengembangan kegiatan apersepsi bagi guru

dalam melaksanakan pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Penjelasan Istilah

Adapun penjelasan istilah-istilah yang digunkan di laporan ini, adalah

sebagai berikut:

1. Belajar

Belajar merupakan uatu proses interaksi yang dilakukan seseorang

dengan lingkungannya untuk mengadakan perubahan tingkah laku

sehingga memperoleh kecakapan dan perilaku yang lebih baik dari

sebelumnya.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan pendidik untuk

membantu peserta didik dalam mencapai tujuan belajarannya; memperoleh

perubahan secara positif dan konstan/menetap.

3. Apersepsi

Apersepsi adalah suatu kegiatan yang membantu proses

penghubungan pengetahuan lama dengan pengetahuan yang baru.

4. Cura Personalis

Cura personalis merupakan semangat yang memperhatikan

perbedaan dari setiap individu.

5. Proprofs

Proprofs adalah smart tools yang berbasis online.

6. Proprofs Quiz Maker (PQM)

Proprofs Quiz Maker (PQM) adalah salah satu aplikasi daring pada

Proprofs yang menjadi sarana pembuat kuis online.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Feature (Fitur)

Feature adalah karakteristik khusus yang terdapat pada suatu alat.

G. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang akan peneliti capai, penelitian ini

diharapkan memiliki manfaat dalam dunia pendidikan, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan gambaran pelaksanaan perancangan pengembangan

kegiatan apersepsi pembelajaran dengan bantuan PQM.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran

dan masukan kepada guru dalam merancang kegiatan apersepsi

pembelajaran yang lebih terarah. Selain itu, diharapkan guru dapat

mengatasi kendala terkait mempersiapkan kegiatan apersepsi siswa.

H. Sistematika Penulisan

Peneliti membagi skripsi ini ke dalam 5 bagian, garis besar dari

masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1. BAB I: Pendahuluan

Bagian ini berisikan latar belakang, identifikasi, batasan, dan

rumusan masalah, serta tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. BAB II: Landasan Teori

Bagian ini berisikan teori mengenai belajar, pembelajaran, peran

guru dalam pembelajaran, apersepsi pembelajaran, penjelasan mengenai

Proprofs, cakupan materi apersepsi, dan kerangka berpikir.

3. BAB III: Metode Penelitian

Bagian ini berisikan jenis, waktu, tempat, subjek dan objek

penelitian, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data, teknik

pengujian instrumen, teknik analisis data, dan prosedur penelitian.

4. BAB IV: Pelaksanaan, Tabulasi Data, Analisis Data, dan Pembahasan

Penelitian

Bagian ini berisikan deskripsi pelaksanaan penelitian, tabulasi data,

analisis data, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

5. BAB V: Penutup

Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN TEORI

Bagian kajian teori membahas mengenai belajar dan pembelajaran,

peran guru dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran, kegiatan apersepsi

dalam pembelajaran, penjelasan mengenai Proprofs, dan kerangka berpikir.

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Ada berbagai macam teori mengenai belajar yang dikenal dan

dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Slameto

(dalam Rachmawati, 2015:35), belajar adalah suatu proses yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Menurut Winkel (2012:59), belajar merupakan

suatu proses psikologi yang berlangsung dalam interaksi subjek dengan

lingkungannya, dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan, sikap yang bersifat konstan dan berbekas; nampak dalam

perilaku nyata. Sedangkan menurut Suyono dan Hariyanto (2011, dalam

Rachmawati 2015:36), belajar merupakan suatu aktivitas atau proses

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,

memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli tersebut, dapat dirumuskan

bahwa belajar adalah suatu proses interaksi yang dilakukan seseorang

dengan lingkungannya untuk mengadakan perubahan tingkah laku

sehingga memperoleh kecakapan dan perilaku yang lebih baik dari

sebelumnya.

2. Pengertian Pembelajaran

Menurut Rachmawati (2015) dalam bukunya, yang berjudul Teori

Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik, pembelajaran

merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

fasilitas yang diberikan pendidik untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar (mengadakan perubahan secara positif). Ini berarti, pembelajaran

merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik.

Secara lebih mendalam, pembelajaran adalah suatu proses yang

dilakukan pendidik untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan

belajarannya; memperoleh perubahan secara positif dan konstan/menetap.

3. Pengertian Tujuan Pembelajaran

Menurut Robert F. Mager (1962, dalam Rachmawati 2015:39),

tujuan pembelajaran merupakan perilaku yang hendak dicapai atau yang

dapat dilakukan oleh peserta didik pada kondisi dan tingkat kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

tertentu. Sedangkan menurut Omar Hamalik (2005, dalam Rachmawati

2015:39), tujuan pebelajaran merupakan suatu deskripsi mengenai tingkah

laku yang diharapkan tercapai oleh peserta didik setelah pembelajaran

berlangsung.

Menurut Anderson dan Krathwohl (2001, dalam Siregar 2010:8-9),

tujuan belajar dalam dimensi proses kognitif dibagi ke dalam enam

jenjang, yaitu: mengingat, mengerti, memakai, menganalisis, menilai, dan

mencipta. Belajar pada jenjang mengingat bertujuan untuk meningkatkan

ingatan atas materi yang disajikan dalam bentuk yang sama seperti yang

sudah diajarkan. Belajar pada jenjang mengerti bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk membangun arti dari

pembelajaran. Belajar pada jenjang memakai bertujuan meningkatkan

kemampuan menggunakan prosedur untuk memecahkan suatu masalah.

Belajar pada jenjang menganalisis bertujuan meningkatkan kemampuan

memecah maupun menggabungkan suatu informasi dan dilihat

keterkaitannya untuk dikelompokkan menjadi satu kesatuan. Belajar pada

jenjang menilai bertujuan mingkatkan kemampuan membuat pertimbangan

berdasarkan kriteria atau standar tertentu. Sedangkan pada jenjang

mencipta bertujuan untuk memampukan peserta didik dalam membuat

suatu produk baru berdasarkan pengolahan informasi yang sudah ada.

Meski para ahli mengemukakan pendapat yang beragam, namun

dapat dirumuskan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

spesifik mengenai tercapainya perubahan tingkah laku peserta didik

setelah mengkuti pembelajaran pada tahap tertentu.

4. Prinsip Belajar

Belajar adalah suatu proses interaksi yang dilakukan seseorang

dengan lingkungannya untuk mengadakan perubahan tingkah laku

sehingga memperoleh kecakapan dan perilaku yang lebih baik dari

sebelumnya. Menurut Suhana (2010: 18-19), belajar sebagai kegiatan

pengembangan diri memiliki prinsip-prinsip dasar. Adapun prinsip-prinsip

belajar tersebut adalah sebagai berikut.

a. Berlangsung seumur hidup

Belajar merupakan proses perubahan perilaku sepanjang hayat

(berlangsung tanpa henti), serasi dan selaras dengan perkembangan

lingkungan tempat pembelajar berinteraksi.

b. Mulai dari hal yang sederhana dan faktual (konkret) menuju pada hal

yang kompleks dan konseptual (abstrak); terorganisir

Proses interaksi yang terjadi harus disesuaikan dengan kondisi

kematangan peserta didik; sesuai dengan tugas perkembangannya.

Dimulai dari hal yang sederhana dan nyata, akan semakin berkembang

sedikit demi sedikit menuju kepada hal-hal yang kompleks dan

abstrak.

c. Kegiatan belajar tertentu memerlukan bantuan dari orang lain.

Peserta didik, dalam belajarnya, belum tentu dapat memahami

dan menginterpretasikan media belajar dengan tepat secara mandiri.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Kegiatan belajar tertentu memerlukan orang lain (pendidik) untuk

membimbing dan mengarahkan peserta didik.

Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku secara kontinu

sehingga mengalami pengembangan diri secara positif. Belajar tentu

dimulai dari hal yang paling sederhana, kemudian akan terus berkembang

setahap-demi setahap menuju hal yang semakin kompleks. Peserta didik

tentu membutuhkan bantuan orang lain dalam proses perubahan tingkah

lakunya.

5. Prinsip Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Guru, sebagai

pendidik, harus memiliki prinsip belajar yang tegas dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Adapun prinsip-prinsip belajar, yang disampaikan

oleh Rachmawati (2015:47-54), adalah sebagai berikut.

a. Prinsip perhatian dalam motivasi

Sebagai guru penting kiranya untuk menumbuhkan perhatian

peserta didiknya terhadap apa yang akan ia ajarkan. Sebelum memulai

pembelajaran ada baiknya guru menumbuhkan motivasi peserta didik

(internal) dengan memberi motivasi (eksternal) sehingga peserta didik

akan serius dan sungguh-sungguh dalam belajar. Pemberian motivasi

dapat berupa mengupayakan kegiatan pembelajaran secara aktif,

menarik, dan menyenangkan, hingga mengupayakan pemenuhan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

kebutuhan belajar peserta didik terhadap hal tertentu (kebutuhan untuk

dihargai, tidak merasa tertekan, tidak merasa tertinggalkan).

b. Prinsip keaktifan

Setiap manusia pada dasarnya memiliki keaktifan. Keaktifan

dikarenakan rasa ingin tahu (internal) dan pergaulan (eksternal). Guru,

sebagai pendidik harus mampu menciptakan peluang untuk mewadahi

dan menyalurkan keaktifan peserta didiknya.

c. Prinsip keterlibatan langsung

Keterlibatan langsung bercirikan adanya konsep learning by

doing. Hal ini ditujukan agar peserta didik tidak hanya mengetahui

secara verbal, namun juga secara makna.

d. Prinsip pengulangan

Menurut People (dalam Rachmawati, 2015:50), kebiasaan

merupakan titik pertemuan dari pengetahuan, keterampilan, dan

keinginan. Pengetahuan adalah landasan berpikir mengenai apa yang

harus dilakukan dan mengapa. Keterampilan adalah bagaimana

melakukannya. Keinginan adalah motivasi untuk melakukannya. Guru

sebisa mungkin membangkitkan kebiasaan positif untuk menciptakan

suasana belajar yang kondusif.

e. Prinsip tantangan

Menurut Deporter (2000, dalam Rachmawati 2015:51), peserta

didik lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang,

dan mereka memiliki peran dalam pengambilan keputusan. Hal ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

menunjukkan bahwa tantangan dapat menumbuhkan rasa

keingintahuan peserta didik akan proses pemecahan masalah.

f. Prinsip balikan dan penguatan (feed back)

Peserta didik pada dasarnya memerlukan pengakuan dan

penghargaan atas apa yang sedang mereka pelajari. Guru sebaiknya

memberikan balikan dan penguatan, baik negatif maupun positif,

untuk memicu semangat belajar peserta didik. Dengan kata lain,

penguatan negatif atau positif dapat memperkuat belajar.

g. Prinsip perbedaan individual

Peserta didik adalah individu yang memiliki keunikan; berbeda

satu dengan yang lainnya dan tidak satu pun yang sama-identik.

Perbedaan ini merupakan kodrat alami manusia. Berdasarkan fakta

tersebut, guru harus memahami perbedaan kemampuan, sikap,

keterampilan dari setiap peserta didiknya untuk kemudian belajar

masing-masing dari peserta didiknya. Menurut Suparno (2017:10),

prinsip ini dapat ditunjang dengan semangat cura personalis;

semangat yang memperhatikan perbedaan dari setiap individu.

Sedangkan menurut Vygotsky (dalam Slavin 2012: 41-42),

pembelajaran memiliki prinsip bergumam (privat speech), zona

pengembangan proksimal (Zone of Proximal Development/ ZPD),

pentanggaan (schaffolding), dan pembelajaran kooperatif. Prinsip yang

lebih ditekankan dalam penelitian ini adalah ZPD dan schaffolding.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Pembelajaran terjadi ketika anak-anak bekerja dalam zona perkembangan

proksimal. Siswa belajar dalam ZPD. Ini berarti siswa tidak dapat

memecahkan masalah sendiri, tetapi dapat memecahkan masalah itu

setelah mendapat bantuan orang dewasa atau teman sebayanya (peer).

ZPD menjelaskan tugas yang masih belum dipelajari seorang anak tapi

sanggup dia pelajari pada waktu tertentu. Scaffolding berarti (dalam proses

pembelajaran) guru memberikan dukungan atau bantuan kepada peserta

didik selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi

secara bertahap agar ia mampu memecahkan suatu masalah dengan

sendirinya.

Guru, sebagai tokoh yang membantu belajar, dapat berinteraksi

dengan peserta didik. Interaksi yang terjalin dalam pembelajaran berupa

pemberian fasilitas tertentu sehingga peserta didik dapat belajar. Proses

interaksi antara peserta didik dengan guru inilah yang disebut dengan

pembelajaran. Guru, dalam pembelajaran, harus mampu memahami setiap

perbedaan peserta didiknya. Guru harus memahami ZPD peserta didiknya.

Guru juga perlu membangun dialog yang nyaman dengan peserta didik;

terutama membangun dialog baik dengan mereka yang mengalami

permasalahan dalam belajar. Guru perlu memberikan perhatian dan motivasi

juga peluang sebesar mungkin bagi peserta didik agar mampu berkembang.

Guru perlu melakukan pembimbingan dengna intens di awal pembelajaran

dan mengurangi intensitasinya (secara bertahap) selama proses

pembelajarannya. Guru juga perlu melakukan pengulangan tertentu agar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

peserta didik memahami proses yang sedang dijalaninya. Dengan adanya

pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu mencapai tujuan belajarnya;

mengalami perubahan diri secara positif.

B. Peran Guru dalam Pembelajaran

Menurut Suhana (2010:108-114), guru memiliki peran tertentu dalam

pembelajaran. Adapun peranannya adalah sebagai berikut.

1. Guru sebagai Pendidik

Sebagai pendidik, guru bertanggung jawab untuk memberikan

informasi kelas. Guru juga harus memahami, mengarahkan, dan

mengembangkan peserta didik dalam aspek intelektual, moral, emosional,

dan kinestetikal.

2. Guru sebagai Pengajar

Mengajar adalah proses penyampaian perubahan nilai kepada

peserta didik. Guru bertanggung jawab dalam menanamkan perkembangan

nilai-nilai kehidupan dalam diri peserta didiknya.

3. Guru sebagai Pemimpin

Guru memiliki kelebihan dalam bidang kompetensi bila

dibandingkan dengan peserta didiknya. Oleh karena itu, guru mampu

memberikan pengaruhnya kepada peserta didik dalam rangka mencapai

tujuan pembelajarannya. Sebagai pemimpin, guru harus bisa menciptakan

suasana kelas yang kondusif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

4. Guru sebagai Supervisor

Guru dalam menjalankan tugasnya merupakan tokoh yang siap

kooperatif untuk membantu peserta didiknya mencapai perubahan perilaku

yang hendak dituju.

5. Guru sebagai Administrator

Sebagai administrator, guru berperan dalam pertanggungjawaban

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan menentukan tindak

lanjut proses pembelajaran kelas. Ada beberapa wewenang guru sebagai

administrator, yaitu: mengelola silabus dan mengelola Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Guru harus mampu berperan dalam pembelajaran secara baik dan

benar. Guru harus mampu memahami kelas untuk membantu peserta didiknya

dalam belajar. Bantuan yang diberikan guru berupa didikan dan pengajaran

dalam pembelajaran kelas yang kondusif. Proses didikan dan pengajaran yang

diberikan oleh guru haruslah terencana, terarah, dan sistematis; termasuk di

dalamnya mengenai kegiatan apersepsi. Guru harus mampu memfasilitasi

kebutuhan peserta didik dalam belajar. Sebelum memulai pembelajaran guru

haruslah mengetahui profil dari masing-masing peserta didiknya. Selain itu,

guru juga harus membangun kerangka berpikir awal peserta didiknya

terhadap apa yang akan ia ajarkan. Peran guru, dalam proses scanning dan

constructing, sangat mempengaruhi proses-proses berikutnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

C. Kegiatan Pembelajaran

Guru yang berperan sebagai administrator haruslah merencanakan

proses pembelajarannya. Salah satu yang harus direncanakan atau dirancang

adalah kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) haruslah memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar,

kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.

Terfokus pada kegiatan pembelajaran, perancangan dan

pelaksanaannya haruslah memuat kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Menurut Suhana (2010:121-122), pendahuluan merupakan kegiatan awal

dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan

motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi dalam

proses pembelajaran. Berikutnya, kegiatan inti merupakan proses

pembelajaran untuk mecapai kompetensi dasar (KD). Kegiatan inti dilakukan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif. Proses keberlangsungan

kegiatan inti harus disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan.

Terakhir, penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran. Penutup dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman

atau simpulan, penilaian atau refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut

pembelajaran.

Menurut Suhana (2010:125), bagian pendahuluan secara minim harus

memuat lima kegiatan, yaitu: orientasi, apersepsi, motivasi, pemberian acuan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

dan penjelasan mengenai jalannya pembelajaran. Terfokus pada kegiatan

apersepsi, kegiatan ini merupakan kegiatan yang memfasilitasi persepsi awal

kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. Menurut Suhana

(2010:25) pula, apersepsi merupakan kumpulan hasil pengalaman belajar

masa lalu peserta didik yang dikaitkan dengan pengalaman baru dalam belajar

yang akan dijalani oleh peserta didik.

Proses pembelajaran akan lebih kreatif, efektif, inovatif, dan

menyenangkan jika guru dapat memanfaatkan apersepsi secara cerdas.

Apersepsi diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi kesuksesan

proses pembelajaran peserta didik. Melalui kegiatan apersepsi, guru mampu

melihat profil awal peserta didik sebelum guru memberikan informasi baru.

Suhana menyampaikan pula ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

dengan apersepsi, yaitu: 1) pengalaman baru akan mudah diterima jika

dikaitkan dengan pengalaman lama yang telah dimiliki oleh peserta didik

sehingga proses pembelajaran akan berlangsung lebih efektif, 2) pengalaman

baru akan terintegrasi dengan pengalaman yang lama menjadi satu kesatuan

yang utuh dalam memodifikasi perilaku baru, dan 3) apersepsi dapat

menumbuhkan minat dan perhatian dalam belajar mempermudah siswa dalam

menyerap pengalaman baru.

Terkait dengan model pembelajaran, peneliti mengadopsi ide dari

model pembelajaran Just in Time Teaching (JiTT). Menurut Novak (2007,

dalam López, 2016: 90), JiTT merupakan suatu model pembelajaran yang

melibatkan peserta didik sebelum kelas dimulai. JiTT dilakukan sebelum jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

pelajaran; melalui kegiatan online. Dari kegiatan tersebut guru mampu

memanfaatkan keadaan tepat sebelum pembelajaran untuk mempersiapkan

kegiatan selanjutnya.

Kegiatan pembelajaran harus memuat tiga bagian, yaitu: pendahuluan,

inti, dan penutup. Kegaitan apersepsi adalah kegiatan yang terintegrasi dalam

bagian pendahuluan pembelajaran. Kegiatan apersepsi merupakan suatu

kegiatan yang membantu proses penghubungan pengetahuan lama dengan

pengetahuan yang baru. Peneliti mengambil ide dari model pembelajaran

JiTT, dimana Peneliti mencoba mengembangkan kegiatan apersepsi

berdasarkan keadaan faktual peserta didik sebelum kelas berlangsung (dengan

bantuan PQM).

D. Proprofs.

Proprofs merupakan smart tools online yang bekerja dalam bidang

bisnis dan pendidikan. Proprofs didirikan oleh Sameer Bhatia, seorang

Master in Computer Science kelulusan University of Southern California

(USC). Proprofs menyediakan beberapa produk berupa aplikasi daring,

seperti: Quiz, Training, Knowledge Base, Survey, Simple Project, Live Chat,

Flashcard, Brain games, Polls, dan Store. Proprofs sendiri terbagi menjadi

dua bagian free trial dan premium. Perbedaan dari keduanya dapat dilihat dari

batasan fasilitas yang tersedia.

Berdasarkan uji coba penggunaan Proprofs yang dilakukan Peneliti

secara langsung, berikut akan dijelaskan aplikasi-aplikasi daring pada

Proprofs.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

1. Quiz

Quiz merupakan salah satu aplikasi daring Proprofs. Aplikasi ini

dapat membantu penyusunan sebuah kuis. Kuis ini dapat memuat soal

dengan jenis pilihan ganda, uraian singkat, benar/salah, dan menjodohkan.

Kelebihan dari aplikasi kuis ini adalah (dalam seri premium) dapat

memperlihatkan track report semua peserta kuis; hanya sepuluh orang per

kuis bila dalam seri free.

Tampilan utama Proprofs Quiz Maker dapat dilihat pada gambar

2.1 berikut.

Gambar 2.1 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Quiz Maker

2. Training

Training merupakan salah satu aplikasi daring Proprofs yang dapat

membantu menyusun suatu penjelasan informasi yang dapat diakses secara

mandiri. Aplikasi daring ini dapat memuat berbagai macam aplikasi daring

lainnya, seperti kuis, survei, dan polling. Bila dalam seri premium, aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

ini tentunya akan memberikan training mandiri yang menyenangkan

karena dapat memuat materi, kuis, dan survei/polling; terdapat pembatasan

banyak halaman, tracking, dan reporting pada seri free.

Tampilan utama Proprofs Training Maker dapat dilihat pada

gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2 Tampilan Utama Aplikasi Proprofs Training Maker

3. Knowledge Base

Knowledge base merupakan aplikasi yang dapat membantu

menyusun suatu layanan Frequently Asked Questions (FAQ) terhadap

suatu topik. Tampilan utama Proprofs Knoeledge Base Maker dapat dilihat

pada gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Knowledge Base Maker
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

4. Survey

Survey merupakan salah satu aplikasi daring yang dapat membantu

membuat instrumen survei. Survey dapat berupa poin skala, checked list

survey, maupun yes or no survey.

Tampilan utama Proprofs Survey Maker dapat dilihat pada gambar

2.4 berikut.

Gambar 2.4 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Survey Maker

5. Project Managment

Project management merupakan aplikasi yang dapat membantu

pengelolaan tugas (task) yang sedang dan/atau yang akan dijalani.

Tampilan utama Proprofs Project Management dapat dilihat pada

gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.5 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Project Management


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

6. Live Chat

Live chat, sesuai dengan namanya, merupakan aplikasi layaknya

media sosial dengan melibatkan pihak-pihak yang memang secara khusus

diundang dalam perbincangan.

Tampilan utama Proprofs Live Chat dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Live Chat

7. Flash Card

Flash card merupakan suatu aplikasi yang berfungsi untuk

membuat suatu catatan ringkas untuk tujuan tertentu. Flash card pada seri

free hanya dapat memuat catatan saja, sedangkan pada seri berbayar flash

card memiliki fasilitas yang lebih luas lagi, seperti pengintegrasian kuis di

dalam flash card.

Tampilan utama Proprofs Flash Card Maker dapat dilihat pada

gambar 2.7 berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Gambar 2.7 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Flash Card Maker

8. Brain Games

Brain games adalah salah satu aplikasi Proprofs yang menyediakan

beragai permainan daring, seperti: Puzzle, Sudoku, Hangman, Susun Kata,

dan Cari Kata.

Tampilan utama Proprofs Brain Games dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Brain Games


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

9. Polls

Polls merupakan aplikasi untuk menampung pendapat dari suatu

forum diskusi. Aplikasi ini dapat melacak status dan laporan atas kegiatan

yang berlangsung dalam forum terkait pendapat/masukan seseorang.

Tampilan utama Proprofs Polls Maker dapat dilihat pada gambar

2.9 berikut.

Gambar 2.9 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Polls Maker

10. Store

Store merupakan aplikasi dari Proprofs yang berperan sebagai

online market atas hasil-hasil aplikasi Proprofs yang memang

dikomersilkan.

Tampilan utama Proprofs Store dapat dilihat pada gambar 2.10 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Gambar 2.10 Tampilan Utama Aplikasi Daring Proprofs Store

Berdasarkan uji coba penggunaan Proprofs yang dilakukan Peneliti

secara langsung, Peneliti menemukan beberapa aplikasi yang dapat

dimanfaatkan dalam pembelajaran. Peneliti, pada penelitian ini, hanya akan

memfokuskan pada penggunaan aplikasi Proprofs Quiz Maker sebagai sarana

yang digunakan untuk mengembangkan kegiatan apersepsi pembelajaran.

E. Materi Apersepsi

Adapun materi yang memungkinkan untuk digunakan dalam kegiatan

apersepsi adalah sudut, jenis-jenis segitiga, aturan Pythagoras, dan

perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

1. Sudut

a. Jenis-Jenis Sudut

Adapun jenis-jenis sudut ditinjau dari dua hal yaitu: ukurannya dan

hubungan antara dua sudut.

Jenis sudut berdasarkan ukurannya adalah sebagai berikut:

1) Sudut lancip: ukuran sudutnya antara 0° dan 90°

2) Sudut siku-siku: ukuran sudutnya 90°

3) Sudut tumpul: ukuran sudutnya antara 90° dan 180°

4) Sudut Lurus: ukuran sudutnya 180°

5) Sudut reflek: ukuran sudutnya antara 180° dan 360°

Satuan sudut yang digunakan sementara adalah satuan derajat.

Jenis sudut berdasarkan hubungan antara dua sudut, dibedakan

menjadi tiga, yaitu: sudut berpelurus/suplementer, sudut

berpenyiku/komplementer, dan sudut bertolak belakang (dapat dilihat

pada gambar 2.11).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Gambar 2.11 Jenis Sudut Berdasarkan Hubungan Antara Dua Sudut

(Sumber: Buku Guru Matematika kelas VII Ed. Revisi, Kemendikbud 2013; 214)

b. Sudut pada Jam

Sebuah jam memiliki tiga buah jarum, yaitu: pendek (jam),

panjang (menit), tipis (detik). Satu putaran penuh jarum jam masing-

masing jarumnya membutuhkan waktu 12 jam (jarum pendek), 60

menit (jarum panjang), dan 3600 detik (jarum tipis). Satu putaran penuh

jarum jam membentuk sudut 360°. Ini berarti, satu jam membentuk

sudut 30°, satu menit membentuk sudut 6°, dan satu detik membentuk

sudut 0,1°.

(Sumber: Buku Guru Matematika kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013; 209-210, 212, 214)

2. Jenis-Jenis Segitiga

Jenis segitiga dibedakan berdasarkan sisi dan sudutnya. Segitiga

berdasarkan panjang sisinya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu segitiga

sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang. Segitiga sama sisi

merupakan segitiga yang ketiga panjang sisinya sama panjang. Segitiga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

sama kaki merupakan segitiga yang dua sisinya sama panjang. Segitiga

sembarang merupakan segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang.

Setiap segitiga memiliki jumlah sudut dalam yang sama yaitu 180°.

Walaupun demikian, berdasarkan ukuran sudut-sudut dalamnya dapat

dibedakan menjadi segitiga lancip, segitiga tumpul, dan segitiga siku-siku.

Segitiga lancip merupakan segitiga yang ketiga sudutnya kurang dari 90°.

Segitiga tumpul merupakan segitiga yang salah satu sudutnya lebih dari

90°. Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang salah satu sudutnya

adalah 90°.

(Sumber: Buku Guru Matematika kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013; 276)

3. Teorema Pythagoras

Pythagoras mengemukakan bahwa kuadrat sisi terpanjang (hipotenusa)

dari segitiga siku-siku adalah jumlahan dari kuadrat sisi-sisi tegaknya.

𝒄
𝒂 𝒄𝟐 = 𝒂𝟐 + 𝒃𝟐

𝒃
Gambar 2.12 Rumus Pythagoras

(Sumber: Dokumen pribadi)

(Sumber: Buku Guru Matematika kelas VIII SMP/MTs Edisi Revisi, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013; 163-164)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

4. Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku

Perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku harus memperhatikan

sudut pada segitiga tersebut (lihat gambar 2.13).

𝜷
𝒄
𝒂
𝜶
𝒃
Gambar 2.13 Segitiga Siku-Siku dengan Sudut 𝜶 dan 𝜷

(Sumber: Dokumen pribadi)

Adapun perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku pada gambar di atas

dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Perbandingan Sisi-Sisi pada Segitiga Siku-Siku

Perbandingan Sisi-Sisi pada Sudut


Segitiga Siku-Siku 𝜶 𝜷
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑏
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑐 𝑐
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑏 𝑎
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑐 𝑐
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎 𝑏
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑏 𝑎
(Sumber: Buku Siswa Matematika kelas X SMA/MA SMK/MAK Edisi Revisi 2016,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013; 123-124)

Berdasarkan materi apersepsi topik Trigonometri tersebut, ada

beberapa kompetensi yang harus dipenuhi siswa. Adapun kompetensi tersebut

dapat dilihat pada tabel 2.2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Tabel 2.2 Kompetensi yang Harus Dipenuhi Siswa Mengenai Topik Trigonometri

Materi Kompetensi yang Harus Dipenuhi Siswa


- Siswa mampu menentukan besar salah satu sudut segitiga
bila diketahui besar sudut-sudut yang lain.
Sudut
- Siswa mampu menentukan besar sudut terkecil yang
terbentuk antara dua jarum jam.
Siswa mampu menentukan panjang salah satu sisi segitiga
Pythagoras
siku-siku bila panjang dua sisi yang lain diketahui.
Siswa mampu menentukan perbandingan-perbandingan
Perbandingan Sisi-Sisi pada
antar panjang sisi terhadap salah satu sudut pada segitiga
Segitiga Siku-Siku
siku-siku.

F. Kerangka Berpikir

Apersepsi merupakan kegiatan yang mengumpulan hasil pengalaman

belajar masa lalu peserta didik yang kemudian dikaitkan dengan pengalaman

baru dalam belajar yang akan dijalani oleh peserta didik. Apersepsi juga

merupakan bagian kegiatan pendahuluan yang memfasilitasi persepsi awal

kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.

Melalui kegiatan apersepsi, guru mampu melihat profil awal peserta

didik sebelum guru memberikan informasi baru. Jika guru kurang

memanfaatkan kegiatan apersepsi ini, guru akan kurang mampu dalam

membimbing dan memfasilitasi kebutuhan belajar siswa. Perkembangan

teknologi termasuk smart tools online, seperti Proprofs, mampu digunakan

guru sebagai sarana yang dapat merancang dan mengembangkan kegiatan

apersepsi.

Proprofs Quiz Maker adalah aplikasi yang akan digunakan peneliti

untuk membantu guru dalam merencanakan dan mengembangkan kegiatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

apersepsi tersebut. Kuis daring yang dibuat akan memunculkan profil atas

peserta didik yang berpartisipasi dalam pengisian kuis. Profil tersebut akan

ditelaah kemudian dirangkum dan disimpulkan terkait poin-poin penting pada

materi-materi pra-syarat yang akan dibelajarkan. Berdasarkan hasil telaah

tersebut, peneliti bersama guru berkolaborasi menyusun sebuah rancangan

kegiatan apersepsi untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik

bersangkutan sekaligus memberi penguatan kepada peserta didik yang lain.

PERENCANAAN • Penerapan
• Pemberian rancangan kegiatan
Kuis • Perencanaan • Pengawasan dan
• Pembuatan kegiatan dan/ pengevaluasian
Resume atau materi pelaksanaan
Kuis apersepsi rancangan kegiatan
berdasarkan apersepsi
PERSIAPAN hasil resume.
EVALUASI

Proprofs Quiz Maker Apersepsi

Gambar 2.14 Diagram Kerangka Berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Peneliti, dalam penelitiannnya, untuk mengetahui sejauh mana aplikasi

daring Proprofs Quiz Maker dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan

kegiatan apersepsi pembelajaran Matematika pada topik Trigonometri, dengan

unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka metode penelitian yang akan

digunakan oleh peneliti adalah pra-eksperimental. Sedangkan jenis penelitian

yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif akan

mendapatkan data yang lebih lengkap, mendalam, kredibel, dan bermakna

sehingga tujuan penelitian ini dapat dicapai.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Marsudirini Sedes Sapientiae

Semarang yang beralamatkan di Jalan MT Haryono 908, Semarang, Jawa

Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2017/2018.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seorang guru bidang studi Matematika

yang mengajar pada kelas X IPA 3 di SMA Marsudirini Sedes Sapientiae

Semarang tahun ajaran 2017 / 2018. Objek penelitian ini adalah kegiatan

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

apersepsi pembelajaran Matematika pada topik Trigonometri dengan

memanfaatkan aplikasi daring Proprofs Quiz Maker.

D. Bentuk Data dan Teknik Pengambilan Data

Adapun data yang digunakan beserta teknik pengambilannya dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Data Hasil Pengerjaan Kuis

Data hasil pengerjaan kuis kepada siswa diperlukan untuk

memberikan guru suatu informasi (profil) kemampuan awal peserta

didiknya terhadap penguasaan materi pra-syarat Trigonometri. Hasil

pengerjaan kuis diperoleh dengan cara pemberian tes yang dilakukan

sekitar dua sampai satu minggu kepada peserta didik sebelum masuk

pada pokok bahasan Trigonometri. Profil yang dimaksud adalah suatu

data kemampuan pra-syarat seluruh peserta didik yang memuat data

lengkap mengenai status jawaban peserta didik terhadap kuis yang sudah

dikerjakan. Profil berisikan data identitas siswa, detail kebenaran

jawaban dari masing-masing soal, dan skor kuis siswa. Data profil yang

didapat dari hasil pengerjaan kuis kemudian akan diolah untuk kemudian

dapat digunakan sebagai tindak lanjut untuk merancang kegiatan

apersepsi.

2. Data Evaluasi Kegiatan Apersepsi Pembelajaran

Data evaluasi kegiatan apersepsi pembelajaran berupa data

pelaksanaan dan data triangulasi. Data pelaksanaan berupa data

kesesuaian dan data pandangan guru. Data kesesuaian merupakan data


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

hasil pengamatan (observasi) pelaksanaan kegiatan apersepsi, sedangkan

data pandangan guru merupakan hasil dari kuesioner. Data konfirmasi

merupakan data hasil triangulasi dengan guru yang memperkuat ataupun

mengklarifiasi data observasi dengan data kuesioner dan juga data

konfirmasi pandangan guru (bagian keberlanjutan kegiatan). Data

pengamatan pelaksanaan diperoleh melalui pengamatan pada saat

kegiatan apersepsi dilaksanakan. Wawancara dan pemberian kuesioner

dilakukan setelah guru selesai menerapkan rancangan kegiatan.

Kuesioner bersifat tertutup sebagai sarana evaluasi dari subjek penelitian

terkait pengembangan rencana kegiatan apersepsi dengan memanfaatkan

Proprofs Quiz Maker.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun hal-hal mengenai instrumen pengumpulan data akan dijelaskan

sebagai berikut.

1. Instrumen Tes

Kuis merupakan instrumen tes yang peneliti gunakan guna

mengumpulkan data profil peserta didik. Kuis hanya diberikan sekali

dalam bentuk pilihan ganda. Kuis ini bersifat prediktif terkait dengan

kegiatan apersepsi. Kuis hanya terdiri dari sepuluh soal, dengan kisi-kisi

sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuis


Banyak
Soal Level
No Topik Soal Tuntutan Soal
(Nomor Soal
Soal)
1. Menentukan besar sudut 2 Siswa mampu menentukan 1: C4,
suatu segitiga bila (1, 2) besar salah satu sudut 2: C3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

(Lanjutan tabel 3.1)


Banyak
Soal Level
No Topik Soal Tuntutan Soal
(Nomor Soal
Soal)
diketahui keterkaitan segitiga bila diketahui besar
sudut-sudut yang lain. sudut-sudut yang lain.
2. Menentukan panjang Siswa mampu menentukan
salah satu sisi segitiga panjang salah satu sisi
2
siku-siku bila panjang segitiga siku-siku bila C2
(3, 4)
dua sisi yang lain panjang dua sisi yang lain
diketahui. diketahui.
3. Menentukan besar sudut Siswa mampu menentukan
pada jam. 2 besar sudut terkecil yang
C2
(5, 6) terbentuk antara dua jarum
jam.
4. Menentukan Siswa mampu menentukan
perbandingan- 4 perbandingan-perbandingan
perbandingan panjang (6, 7, antar panjang sisi terhadap C2
sisi pada segitiga siku- 8, 9) salah satu sudut pada
siku. segitiga siku-siku.

Report yang disusun atas hasil pengerjaan harus memunculkan

profil dari semua peserta didik.

2. Instrumen Data Evaluasi Kegiatan Apersepsi Pembelajaran

Data evaluasi kegiatan apersepsi pembelajaran didapat dari

pengamatan pelaksanaan, hasil wawancara, dan hasil kuesioner. Adapun

instrumen data tersebut adalah pedoman observasi dan wawancara (daftar

pengamatan dan pertanyaan), serta kisi-kisi kuesioner (daftar pernyataan)

adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran


No. Hal-Hal yang Diamati
Pelaksanaan Kegiatan
1. Pemberian pengantar materi pra-syarat.
2. Penjelasan keterkaitan antara topik Trigonometri dengan materi pra-syarat.
3. Intensitas pertanyaan yang diajukan guru kepada kelas.
4. Intensitas pertanyaan yang diajukan guru kepada perorangan.
5. Intensitas pemberian kesempatan siswa untuk bertanya secara klasikal.
6. Intensitas pemberian kesempatan siswa untuk bertanya secara perorangan.
7. Pemberian penguatan/klarifikasi atas pengetahuan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

(Lanjutan tabel 3.2)


No. Hal-Hal yang Diamati
Konten Materi Pra-syarat
1. Kesesuaian kedalaman materi dengan kebutuhan siswa.
2. Kejelasan penyampaian materi pra-syarat.
3. Proporsi antara materi pra-syarat dengan waktu pelaksanaannya.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner


Nomor
No. Topik Pernyataan Pernyataan
Positif Negatif
Pelaksanaan Kegiatan
1. Kesiapan dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran. 1 7
2. Pemberian penjelasan mengenai topik Trigonometri. 3 8
3. Pemberian penjelasan keterkaitan antara topik 5 13
Trigonometri dengan materi pra-syarat.
4. Pemberian pertanyaan kepada siswa dalam forum kelas. 6 15
5. Pemberian pertanyaan kepada siswa secara perorangan. 9 4
6. Pemberian kesempatan bertanya kepada siswa dalam 11 16
forum kelas.
7. Pemberian kesempatan bertanya kepada siswa secara 12 10
perorangan.
8. Pemberian penguatan/klarifikasi atas pengetahuan siswa. 14 2
Konten Materi Pra-syarat
1. Kesesuaian kedalaman materi dengan kebutuhan siswa. 18 21
2. Ketepatan penyampaian materi pra-syarat. 19 20
3. Proporsi antara materi pra-syarat dengan waktu 22 17
pelaksanaannya.
Keberlanjutan Kegiatan
1. Keterarahan guru dalam menyampaikan materi inti. 23 25
2. Kemampuan guru dalam mencari akar permasalahan siswa 26 28
dalam belajarnya.
3. Ketepatan guru dalam memberikan penanganan terkait 27 24
permasalahan siswa.

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran


No. Topik Pertanyaan
1. Pemahaman Guru terkait kemampuan dasar siswa.
2. Keterarahan Guru dalam melakukan pembelajaran.
3. Adanya timbal-balik atau komunikasi dua arah antara Guru dan siswa.
4. Kesesuaian proporsi materi pra-syarat dengan waktu pelaksanaannya.
5. Kemampuan Guru dalam menemukan permasalahan siswa dalam belajarnya.
6. Ketepatan Guru dalam memberikan penanganan terkait permasalahan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

F. Teknik Analisis Data


Sebelum semua data diperoleh, instrumen yang ada harus diuji terlebih

dahulu. Adapun teknik pengujian instrumen yang digunkan dalam menyusun

pedoman observasi, kisi-kisi kuesioner, dan pedoman wawancara dilakukan

dengan memperhatikan arahan dan masukan dari dosen pembimbing; validitas

logis. Berhubung dengan keterbatasan waktu, instrumen tersebut akan

divalidasi juga secara logis.

Setelah instrumen sudah teruji, data yang diperoleh akan dianalisis.

Adapun teknik analisis data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Hasil Pengerjaan Kuis

Setelah peneliti memastikan bahwa seluruh responden

mengerjakan kuis yang sebelumnya sudah dipastikan teruji (validitas

logis), peneliti akan melihat informasi dari masing-masing peserta

didiknya. Report yang disusun atas hasil pengerjaan harus memunculkan

profil dari semua peserta didik. Report kemudian akan dikonversi dan

ditelaah serta dirumuskan resumenya secara deskriptif. Adapun profil

jawaban siswa akan ditabulasikan menurut format pada tabel berikut.

Tabel 3.5 Format Tabel Rekapitulasi Profil Jawaban Siswa


No. Skor
Nama Nilai
Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3

Rata-Rata Kelas
Banyak Jawaban
Benar
Banyak Jawaban
Salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Setelah resume dirumuskan, haruslah diolah lagi terkait rataan

dan modus (soal dengan banyak jawaban benar/salah terbanyak). Resume

harus memiliki deskriptif yang jelas tiap-tiap butir nomor soal terkait

kondisi (nomor soal yang salah) dari masing-masing responden. Data

siswa kemudian akan peneliti kategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:

kelompok siswa yang perlu dikawal (nilai dari 50 ke bawah), kelompok

siswa yang perlu diawasi (nilai antara 50 sampai 80), dan kelompok

siswa aman (nilai 80 ke atas). Peneliti kemudian menggunakan seluruh

resume sebagai dasar pertimbangan dalam merancang dan/atau

mengembangkan kegiatan apersepsi pembelajaran. Peneliti, dalam

menyusun resume, membutuhkan beberapa informasi seperti pada tabel

berikut.

Tabel 3.6 Format Tabel Profil Pengetahuan Awal Siswa dan Kategori
Penguatan Apersepsi
No.
Kode Siswa Nilai Kategori Penguatan Apersepsi
Urut
1
2
3

Rata-rata

Tabel 3.7 Format Tabel Urutan Soal dengan Kesalahan Terbanyak


Urutan I II III IV V VI VII VIII IX X
Nomor Soal

Hasil deskripsi yang sudah dibuat akan menjadi acuan terhadap

kegiatan apersepsi. Rancangan kegiatan apersepsi haruslah berdasarkan

kebutuhan siswa atas hasil analisis pengerjaan kuis. Rancangan kegiatan

apersepsi harus memperhatikan acuan yang jelas berdasarkan deskripsi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

hasil analisis pengerjaan kuis. Rancangan yang dirancang akan

memperhatikan materi mana yang akan ditekankan lebih banyak terkait

materi pra-syarat.

2. Analisis Data Evaluasi Kegiatan Apersepsi Pembelajaran yang

Sudah Disusun

Peneliti dalam penelitiannya mengamati kegiatan pembelajaran

yang dilakukan subjek kepada sebuah kelompok responden (kelas), yaitu

kelas yang nantinya akan difasilitasi Proprofs Quiz Maker untuk

mengembangkan kegiatan apersepsi. Peneliti menyerahkan dan

menjelaskan rancangan kegiatan apersepsi sebelum guru melaksanakan

pembelajaran di kelas tersebut. Hal ini bertujuan agar pembelajaran di

kelas akan dijalankan sesuai rancangan yang sudah dibuat. Selama

kegiatan apersepsi, akan ada observer yang mengamati subjek penelitian

dalam menjalakan rancangan kegiatan. Peneliti juga akan melakukan

perekaman selama eksekusi rancangan kegiatan apersepsi pembelajaran.

Setelah memperoleh data pengamatan, peneliti akan melakukan

pengecekan silang terhadap rekaman video.

Berikut adalah format tabulasi terkait: a) hasil rekapitulasi data

observasi, b) garis besar pelaksanaan kegiatan apersepsi pembelajaran,

dan c) kesesuaian rancangan dan pelaksanaan kegiatan apersepsi

pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Tabel 3.8 Format Tabel Hasil Rekapitulasi Data Observasi


Pengamatan Kegiatan Apersepsi
No. Hal yang Diamati Keterangan
Hasil Pengamatan
(S/T)
Pelaksanaan Kegiatan
1.

Konten Materi Pra-syarat
1.

Tabel 3.9 Format Garis Besar Pelaksanaan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran


Waktu Durasi Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan Waktu

Tabel 3.10 Format Tabel Kesesuaian Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan


Apersepsi Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Durasi Selisih
Keterangan
Kegiatan Kegiatan Waktu waktu

Setelah seluruh materi Trigonometri dengan kompetensi dasar yang

menjadi cakupan peneliti selesai diajarkan, peneliti memberikan kuesioner

kepada guru untuk diisi. Selanjutnya, peneliti melakukan rekapitulasi data

sesuai dengan tabel 3.11. Peneliti kemudian mengecek data dalam

kuesioner tersebut; kasus positif dan negatif terkait topik pernyataan yang

sama. Pengecekan tersebut dilakukan dengan format sesuai dengan tabel

3.12 berikut.

Tabel 3.11 Format Tabel Hasil Pemberian Kuesioner


Argumen
No. Pernyataan
STS TS S SS
Pelaksanaan Kegiatan
1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

(Lanjutan tabel 3.11)


Argumen
No. Pernyataan
STS TS S SS
Konten Materi Pra-Syarat
1.

Keberlanjutan Kegiatan
1.

Keterangan:
STS: sangat tidak setuju; TS: tidak setuju;
S: setuju; ST: sangat setuju.

Tabel 3.12 Format Tabulasi Pengecekan Data Pendangan Guru (Kuesioner)


Keadaan
Konsistensi
No. Topik Pernyataan Pernyataan
Jawaban
Positif Negatif
Pelaksanaan Kegiatan
1.

Konten Materi Pra-syarat
1.

Keberlanjutan Kegiatan
1.

Setelah data dalam kuesioner sudah diperiksa, peneliti akan

melakukan pemeriksaan data antara data pengamatan (observasi) dan data

pandangan guru (kuesioner) sesuai dengan tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.13 Format Tabulasi Pengecekan Data Kesesuaian (Observasi) dan


Pandangan Guru (Kuesioner)
No. Aspek Hasil Observasi Hasil Kuesioner
Pelaksanaan Kegiatan
1.

Konten Materi Pra-syarat
1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Dari pengecekan tersebut, peneliti akan memperoleh suatu hasil

berupa kondisi data dari masing-masing pernyataan. Peneliti akan

menggolongkan data menjadi dua bagian; data konsisten dan data kurang

konsisten. Peneliti akan melakukan wawancara (dalam rangka triangulasi

data dan konfirmasi kuesioner bagian keberlangsungan kegiatan) terhadap

guru. Triangulasi yang dimaksud adalah penguatan terkait data yang sudah

pasti dan pengklarifikasian terkait data yang masih meragukan.

Berikut adalah format tabulasi informasi mengenai: a) hasil

wawancara guru, b) hasil triangulasi, dan c) hasil konfirmasi kuesioner

bagian keberlanjutan kegiatan.

Tabel 3.14 Format Tabel Hasil Wawancara Guru


No. Pertanyaan Jawaban
1.

Tabel 3.15 Format Tabel Hasil Triangulasi antara Hasil Observasi dan Hasil
Kuesioner
Hasil Hasil Hasil
No. Aspek
Observasi Kuesioner Triangulasi
1.

Tabel 3.16 Format Tabel Hasil Konfirmasi Kuesioner


No. Aspek Hasil Kuesioner Hasil Konfirmasi
1.

Data terkait pelaksanaan yang sudah diklarifikasi kemudian ditelaah

dan akhirnya akan ditarik kesimpulan terkait pemanfaatan aplikasi daring

Proprofs Quiz Maker dalam mengembangkan materi apersepsi topik

Trigonometri ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

G. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penelitian secara Keseluruhan


Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan penelitian ini terbagi ke dalam

3 tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Ada beberapa hal yang harus disiapkan peneliti sebelum

melaksanakan penelitian. Adapun persiapannya meliputi:

a. Menyusun proposal penelitian.

b. Melakukan pengujian pada setiap instrumen.

c. Melakukan perbaikan (merevisi) kuis.

d. Meminta surat ijin kepada Universitas Sanata Dharma terkait

pelaksanaan penelitian di SMA Marsudirini Sedes Sapientiae

Semarang dan melakukan perizinan kepada pihak-pihak terkait.

e. Menghubungi pihak sekolah terutama guru yang akan menjadi

subjek penelitian untuk merencanakan penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Dan Analisis Data

Beberapa hal yang akan dilakukan terkait pengummpulan data adalah:

a. Merencanakan penelitian lebih lanjut terkait jadwal dengan subjek

penelitian.

b. Melaksanakan pemberian kuis kepada peserta didik.

c. Melakukan pengolahan, pembuatan resume secara deskriptif, dan

menarik kesimpulan atau hal-hal penting.

d. Menyampaikan resume dan kesimpulan kepada subjek penelitian

terkait profil peserta didik.

e. Merancang kegiatan apersepsi pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

f. Melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan rancangan.

g. Melakukan wawancara dan memberikan kuesioner terhadap subjek

penelitian setelah menerapkan rancangan.

h. Mengolah data dan menarik kesimpulan atas kegiatan pengamatan,

wawancara, dan pemberian kuesioner.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan, wawancara, dan

kuesioner secara keseluruhan akan ditelaah untuk kemudian ditarik

kesimpulan terhadap keseluruhan kegiatan penelitian yang sudah

dijalankan.

Berikut merupakan rencana distribusi waktu penelitian yang akan peneliti

laksanakan.

Tabel 3.17 Rencana Distribusi Waktu Penelitian


Februari 2018 Maret 2018
Kegiatan
II III IV I II III IV
PERSIAPAN
Penyusunan proposal penelitian.

Pengujian pada setiap instrumen.

Perbaikan / Revisi kuis.


Pengkomunikasian dengan subjek
penelitian
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Perencanakan penelitian terkait jadwal
dengan subjek penelitian.
Pemberian kuis kepada peserta didik.
Pengolahan, pembuatan resume, dan
penarikan kesimpulan.
Penyampaian hasil resume kepada
subjek penelitian terkait profil peserta
didik.
Perancangan kegiatan apersepsi
pembelajaran
Pengamatan terhadap proses
pelaksanaan rancangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

(Lanjutan tabel 3.17)


Februari 2018 Maret 2018
Kegiatan
II III IV I II III IV
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Wawancara dan pemberian kuesioner
setelah menerapkan rancangan.
Pengolahan data dan penarikan
kesimpulan atas pengamatan,
wawancara, dan pemberian kuesioner.
PENARIKAN KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Tahap Penelitian
Tahap awal yang peneliti lakukan adalah melakukan uji coba terhadap

aplikasi daring Proprofs. Tahap uji coba tersebut dilakukan secara langsung

oleh peneliti dimulai dari 2 Februari 2018. Hal yang diamati peneliti adalah

kegunaan dari masing-masing aplikasi daring dari Proprofs dan

keterkaitannya dengan kegiatan apersepsi pembelajaran. Setelah melakukan

uji coba terhadap aplikasi daring Proprofs, peneliti menemukan beberapa

aplikasi yang dapat difungsikan untuk menunjang pembelajaran. Setelah

memetakan aplikasi-aplikasi dalam Proprofs, peneliti menentukan aplikasi

daring Proprofs Quiz Maker (PQM) sebagai aplikasi yang akan memfasilitasi

penelitian ini. Setelah itu, mulai tanggal 10 Februari 2018, peneliti mulai

menyusun instrumen tes, observasi, kuesioner, dan wawancara. Peneliti,

dalam penyusunan instrumen tes, memanfaatkan fitur-fitur dalam apliaksi

daring Proprofs Quiz Maker. Peneliti, karena keterbatasaan penelitian,

membuat empat paket soal kuis; masing-masing berkapasitas 10 responden.

Sedangkan untuk instrumen observasi, kuesioner, dan wawancara (sesuai yang

sudah dijelaksan di Bab III-E2), dilakukan dengan validasi logis bersama

dengan dosen pembimbing. Seluruh instrumen selesai direvisi pada 23

Februari 2018.

Peneliti melakukan pengambilan data pada tanggal 28 Februari, 2 Maret,

10 dan 13 April 2018. Pengambilan data hasil pengerjaan kuis hingga

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

pelaksanaan rancangan kegiatan apersepsi lebih cepat dibanding yang

dijadwalkan oleh peneliti. Hal ini berkaitan dengan agenda sekolah yang

cukup padat pada pertengahan Maret (kegiatan ke Bali dan kegiatan kemah

kelas X) dan juga ditambah dengan jeda paskah. Karena hal tersebut, peneliti

melakukan pengambilan data kuesioner dan wawancara sedikit terlambat dari

jadwal yang direncanakan.

Peneliti, pada 28 Februari 2018, melakukan pengambilan data hasil

pengerjaan kuis dari siswa X IPA 3 yang diajar oleh guru. Sesuai keputusan

bersama guru, pengambilan data tersebut dilakukan pada jam pelajaran ke-7

(12:00–12:45 WIB). Peneliti dalam pengambilan data sudah menyiapkan form

yang akan digunakan untuk melakukan pengecekan urutan peng-input-an data

tiap kode soal (lihat lampiran 5a). Setelah melakukan pengambilan data hasil

pengerjaan kuis, peneliti langsung mengolah data tersebut. Setelahnya,

peneliti melakukan penyusunan rancangan kegiatan apersepsi pembelajranan

dan kemudian didiskusikan kepada subjek penelitian dan observer. Peneliti,

pada 2 Maret 2018, bersama salah satu guru yang juga mengajar di kelas

tersebut (observer) melakukan pengambilan data observasi berupa data

kesesuaian antara rancangan dan pelaksanaan kegiatan apersepsi

pembelajaran. Peneliti, pada 10 April 2018, memberikan kuesioner kepada

subjek penelitian sebagai langkah pengambilan data pandangan guru sebagai

eksekutor rancangan pembelajaran yang peneliti buat. Data kesesuaian dan

pandangan guru kemudian diolah dan kemudian akan ditriangulasi. Pada 13

April 2018, peneliti melakukan wawancara sebagai bentuk triangulasi data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Data kesesuaian (pengamatan) dan data pandangan guru yang sudah

ditriangulasi melalui wawancara (menjadi data triangulasi) inilah kemudian

menjadi data evaluasi kegiatan apersepsi pembelajaran.

B. Tabulasi Data Penelitian


Adapun data hasil penelitian yang Peneliti peroleh ialah sebagai berikut.

1. Data Hasil Pengerjaan Kuis Siswa

Setelah siswa mengerjakan kuis (pada kode soalnya masing-

masing) dan peneliti melakukan cross check, peneliti melakukan

rekaiptulasi data hasil pengerjaan kuis siswa. Adapun hasil rekapitulasi

tersebut adalah sebagai berikut (tabel 4.1).

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Profil Jawaban Siswa


Kode Skor
No. Nilai
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 10 10 10 10 0 10 0 0 10 0 60
2 S2 10 10 0 10 0 10 0 0 0 10 50
3 S3 10 10 10 10 0 10 0 10 0 10 70
4 S4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
5 S5 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90
6 S6 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 90
7 S7 10 10 10 10 0 10 10 10 0 0 70
8 S8 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
9 S9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
10 S10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90
11 S11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90
12 S12 10 0 10 10 0 10 0 0 0 10 50
13 S13 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
14 S14 0 10 10 0 10 10 10 0 10 0 60
15 S15 10 0 0 10 0 0 0 0 0 10 30
16 S16 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
17 S17 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
18 S18 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
19 S19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
20 S20 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 70
21 S21 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 70
22 S22 10 10 10 10 0 10 10 0 10 10 80
23 S23 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
24 S24 10 10 10 10 10 0 0 0 10 0 60
25 S25 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

(Lanjutan tabel 4.1)


Kode Skor
No. Nilai
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
26 S26 0 10 10 10 0 10 0 0 10 0 50
27 S27 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
28 S28 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 50
29 S29 10 0 10 10 10 0 10 0 10 10 70
30 S30 10 10 10 10 0 10 0 0 0 0 50
31 S31 10 10 10 10 10 0 10 0 10 10 80
32 S32 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 90
33 S33 10 10 10 10 0 0 0 10 0 10 60
34 S34 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 90
Rata-Rata Kelas 77,06
Banyak Jawaban
32 31 32 33 21 27 23 17 24 22
Benar
Banyak Jawaban
2 3 2 1 13 7 11 17 10 12
Salah
Detail profil siswa tiap kode soal terlampir pada lampiran 4.

2. Data Evaluasi Kegiatan Apersepsi Pembelajaran

Data evaluasi kegiatan apersepsi pembelajaran, seperti yang sudah

dibahas pada bagian III-D, dibagi menjadi 3 yaitu data pengamatan, data

pandangan guru, dan data triangulasi.

a. Data Pengamatan (Observasi) Kesesuaian Pelaksanaan Rancangan

Kegiatan Apersepsi yang Sudah Dikembangkan

Adapun rekapitulasi data hasil pengamatan kedua observer dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Data Observasi


Pengamatan Kegiatan Apersepsi
No. Hal yang Diamati Keterangan
Hasil Pengamatan
(S/T)
Pelaksanaan Kegiatan
1. Guru memberi Observer 1: S
pengantar sebelum Guru memberikan perngantar berupa
masuk kepada materi keterkaitan kuis dengan materi pra-
pra-syarat. syarat dan topik Trigonometri.
Observer 2:
Guru memberikan suatu pengantar
yang memunculkan rasa
keingintahuan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

(Lanjutan tabel 4.2)


Pengamatan Kegiatan Apersepsi
No. Hal yang Diamati Keterangan
Hasil Pengamatan
(S/T)
Pelaksanaan Kegiatan
2. Guru menjelaskan Observer 1: S
keterkaitan antara Singkat, namun mudah dimengerti
materi pra-syarat (singkat, padat, dan jelas).
dengan topik Observer 2:
Trigonometri. Guru menyampaikan keterkaitan
materi cukup singkat.
3. Guru sering bertanya Observer 1: S
kepada kelas. Guru sering bertanya terkait soal
maupun jawaban siswa.
Observer 2:
Sudah sesuai.
4. Guru sering bertanya Observer 1: S
kepada perorangan. Sering, terutama terhadap siswa
yang sudah diprioritaskan.
Observer 2:
Guru, dalam mengajukan
pertanyaan, sudah mengenal nama-
nama siswa.
5. Guru memberi Observer 1: S
kesempatan bertanya Sudah, tapi hampir tidak ada yang
secara klasikal. bertanya.
Observer 2:
Sudah, meskipun yang merespon
hanya satu-dua siswa saja.
6. Guru memberi Observer 1: S
kesempatan bertanya Sudah, sembari siswa maju ke
secara perorangan. depan.
Observer 2:
Guru sudah memberi kesempatan
secara personal kepada siswa untuk
bertanya.
Pelaksanaan Kegiatan
7. Guru memberi Observer 1: S
penguatan/klarifikasi Guru mengecek pemahaman siswa
atas pemahaman siswa. melalui soal dan memberi
konfirmasi atas jawaban siswa.
Observer 2:
Guru sudah melakukan
penguatan/klarifikasi terhadap
pemahaman siswa.
Konten Materi Pra-syarat
1. Materi yang diberikan Observer 1: S
guru sesuai dengan Secara keseluruhan sesuai, walaupun
porsinya. waktu melebihi ketentuan.
Observer 2:
Sudah sesuai dan tidak terlalu sulit;
mudah untuk dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

(Lanjutan tabel 4.2)


Pengamatan Kegiatan Apersepsi
No. Hal yang Diamati Keterangan
Hasil Pengamatan
(S/T)
Konten Materi Pra-syarat
2. Guru menyampaikan Observer 1: S
materi pra-syarat Ya, bahasa yang digunakan mudah
dengan bahasa yang dipahami dan tidak berbelit-belit.
mudah dipahami. Observer 2:
Bahasa yang digunakan guru mudah
dan tidak rumit.
3. Proporsi antara waktu Observer 1: S
penyampaian dan Secara keseluruhan sudah sesuai
kedalaman materi rancangan (waktu rancangan : waktu
sudah sesuai. praktek = 1:2), namun untuk materi
mengukur sudut pada jam terlalu
memakan waktu (mungkin guru
menganggap banyak siswa yang
tidak menguasai).
Observer 2:
Hanya kelebihan waktu sedikit tetapi
tidak terlalu urgent (bermasalah).
Secara keseluruhan sudah sesuai.
Catatan:

Observer 1 (Jonathan Wijaya):

• Siswa aktif dalam merespon pertanyaan guru, namun lain halnya

dalam bertanya.

• Guru cenderung mengajar dengan posisi di depan kelas, kurang

memberikan perhatian kepada siswa (kategori aman) secara

personal.

Observer 2 (A. Dheny Budiono, S.Pd.):

• Siswa aktif dalam berdiskusi untuk mencari jawaban soal yang

diberikan guru.

• Materi yang diberikan mampu memberikan stimulus untuk mencari

jawaban.

Lembar hasil observasi terlampir pada lampiran 7.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

b. Data Pandangan Guru (Kuesioner)

Adapun rekapitulasi data pandangan guru (kuesioner) dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil Pemberian Kuesioner


Kasus Argumen
No. Pernyataan Pernyataan
STS TS S SS
(+ atau −)
Pelaksanaan Kegiatan
1. Saya merasa sungguh siap dalam +

menyiapkan pembelajaran.
2. Saya membiarkan siswa berpikir −

dalam pemahamannya sendiri.
3. Saya menjelaskan pengantar +
mengenai topik Trigonometri 
dengan tepat.
Saya mengabaikan pertanyaan −
4. 
perorangan.
5. Saya menjelaskan keterkaitan +
materi pra-syarat dengan topik 
Trigonometri dengan tepat.
Saya sering mengajukan +
6. 
pertanyaan klasikal.
7. Saya tidak sungguh siap dalam −

mempersiapkan pembelajaran.
8. Saya langsung masuk ke dalam −
materi Trigonometri, tanpa 
memberikan pengantarnya.
Saya sering mengajukan +
9. 
pertanyaan perorangan.
10. Saya tidak pernah memberikan −
kesempatan bertanya kepada 
perorangan.
11. Saya sering memberikan kesem- +

patan bertanya kepada kelas.
12. Saya sering memberikan +
kesempatan bertanya kepada 
perorangan.
13. Saya langsung mengajarkan − 
materi pra-syarat, tanpa
memperhatikan keterkaitannya
dengan Trigonometri.
14. Saya memberi penguatan/ +
klarifikasi atas pemahaman siswa 
dengan benar.
Saya tidak pernah mengajukan −
15. 
pertanyaan klasikal.
16. Saya tidak pernah memberikan −
kesempatan bertanya kepada 
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

(Lanjutan tabel 4.3)


Kasus Argumen
No. Pernyataan Pernyataan
STS TS S SS
(+ atau −)
Konten Materi Pra-Syarat
17. Proporsi waktu penyampaian dan −
kedalaman materi pra-syarat

kurang seimbang terhadap
kebutuhan siswa.
18. Kedalaman materi sudah sesuai +

dengan kebutuhan siswa.
19. Saya sudah menyampaikan +
seluruh materi pra-syarat secara 
tepat.
20. Ada materi pra-syarat yang saya −

sampaikan kurang tepat.
21. Kedalaman materi tidak cukup −

mengakomodasi kebutuhan siswa.
22. Proporsi waktu penyampaian dan +
kedalaman materi pra-syarat

sudah sesuai dengan kebutuhan
siswa.
Keberlanjutan Kegiatan
23. Saya dapat menyampaikan materi +
pemelajaran berikutnnya secara 
terarah.
Saya kesulitan menangani −
24. 
permasalahan siswa.
25. Saya tetap menyampaikan −
pembelajaran dengan alur maju- 
mundur (kurang terarah).
26. Saya mampu menemukan +
permasalahan siswa pada 
pembelajaran Trigonometri.
27. Saya mampu menangani +

permasalahan siswa secara tepat.
28. Saya terkendala untuk −
menemukan permasalahan siswa 
pada pembelajaran Trigonometri.
Keterangan:

STS: sangat tidak setuju; TS: tidak setuju; S: setuju; ST: sangat setuju.

Lembar kuesioner terlampir pada lampiran 8.

c. Data Konfirmasi (Wawancara)

Adapun rekapitulasi data konfirmasi (wawancara) terhadap guru

dapat dilihat pada tabel berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru


No. Pertanyaan Jawaban
1. Menurut data observasi yang Saya biasa membiarkan siswa
diperoleh, Bapak selalu memahami Matematika sesuai dengan
memberikan konfirmasi namun pemahaman mereka, namun tidak
(dari data kuesioner) juga menyalahi konsep dan logika
membiarkan siswa berpikir dalam Matematika.
pemahamannya sendiri. Bila memang berlawanan atau
Bagaimana pandangan Bapak? menyalahi konsep/ logika Matematika
saya akan melakukan konfirmasi
kerhadap kesalahpahaman tersebut.
2. Dari data kuesioner Bapak tidak Menurut saya kata sering bermakna
setuju sering bertanya kepada menjadi kebiasaan. Namun karena saya
siswa, namun dari data observasi, memperoleh data siswa-siswa yang
Bapak sudah sering bertanya lemah, saya hanya berpatok pada data
kepada siswa dengan dan tidak melakukannya secara terus-
menyebutkan nama maupun menerus menjadi kebiasaan saya.
menunjuk langsung. Bagaimana
pandangan Bapak?
3. Dari data yang diperoleh, dari Data sudah linier, bagian materi yang
empat kegiatan pembelajar-an, memang banyak yang salah ketika
dua diantaranya kelebihan sekitar diulang akan memakan waktu yang
2-3 menit, satu kegiatan kurang banyak.
dari batas waktu, dan satu lagi Sudah pas, karena di pre-tes memang
yang kebetulan materi mengukur jadi kelemahan dan di pengulangan
sudut pada jam sangat melebihi menjadi porsi yang lama untuk digali.
batas waktu. Kebetulan pada data, Kalau dari kebutuhan, sudah sesuai
kegiatan tersebut merupakan topik kebutuhan siswa namun kurang sesuai
yang memiliki urutan kesalahan dengan kebutuhan pembelajaran inti.
nomor 2.
Bagaimanakan pandangan Bapak
mengenai kedalaman materinya,
proporsi antara kedalaman materi
pra-syarat dengan alokasi waktu
pelaksanaannya?
4. Setelah dibantu dengan aplikasi Saya merasa terbantu karena aplikasi
daring PQM, Apakah Bapak ini praktis; dapat dilakuakan dirumah;
merasa terbantu untuk dapat tidak harus di kelas.
memahami kemampuan dasar Saya terbantu menyusun pembelajar-
siswa? Mengapa demikian? an ketika melihat data. Saya lebih bisa
mengangkat semangat cura personalis
karena memang setiap murid saya itu
berbeda. Saya, dengan bantuan seperti
ini, terbantu untuk dapat mengidentifi-
kasi permaslahan dari tiap-tiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

(Lanjutan tabel 4.4)


No. Pertanyaan Jawaban
5. Bagaimana arah pembelajaran Arah pemberlajaran relatif maju terus.
yang Bapak lakukan setelah Karena kegiatan apersepsi sudah me-
pembelajaran diawali dengan rangsang pengetahuan anak mengenai
kegiatan apersepsi yang sudah apa yang akan dibahas kemudian.
dikembangkan? Karena apersepsi kemarin berhasil,
penjelasan materi yang berkenaan
langsung jadi cepat untuk dipelajari;
tidak harus mengulang-ulang.
Pembelajaran sudah efektif.
6. Bagaimana kondisi pembelajaran Dengan adanya kegiatan kuis dan
yang dilakukan Bapak setelah apersepsi, siswa dirangsang untuk minat
dibantu dengan aplikasi daring dalam kegiatan pembelajaran. Siswa
PQM? cenderung lebih aktif dan menikmati
pembelajaran dengan apersepsi yang
dikembangkan secara bertahap sehingga
tidak mengejutkan otak siswa.
Kondisi pembelajarannya sudah
kondusif.
7. Bagaimanakan cara guru untuk Sebelum ulangan, saya mengadakan
menemukan kendala belajar siswa kuis untuk mengukur pemahaman siswa
dalam proses belajar setelah selama ini. Selain itu saya juga
dibantu dengan aplikasi daring melakukan refleksi mengenai
PQM? pembelajaran yang sudah dilalui.
8. Bagaimana cara Bapak dalam Saat pembelajaran saya menyempat-
menangani kesulitan belajar siswa kan untuk berkeliling kemudian melihat
setelah dibantu dengan aplikasi perkembangan pemahaman secara
daring PQM? personal dari beberapa anak.
Setelah kuis, saya memetakan soal-
soal kuis. Saya, dari soal-soal yang
mayoritas bermasalah, akan melakukan
penjelaskan secara klasikal.
9. Menurut Bapak, apa pentingnya Apersepsi itu penting dan harus
apersepsi dan apa manfaat dari dilakukan oleh guru, karena itu banyak
apersepsi yang sudah manfaatnya.
dikembangkan dengan apliaksi Manfaat dari apersepsi ini mampu
daring Proprofs Quiz Maker? mendiagnosa kemampuan berpikir siswa,
mengatasi loncatan pemikiran yang
drastis sehingga anak termotivasi, dan
tentunya dari pihak guru mampu
merancang proses pembelajaran
selanjutnya.
Lembar wawancara terlampir pada lampiran 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

C. Analisis Data Hasil Penelitian

1. Analisis Data Hasil Pengerjaan Kuis

Setelah siswa mengerjakan kuis yang diberikan, semua profil

sudah muncul di dalam laman pembuat kuis. Berhubung dengan

keterbatasan penelitian, yaitu ketiadaan nama responden pada kuis,

peneliti harus membuat back-up data berupa kode nama, tanda tangan, dan

skor (lampiran 5b). Hal ini bertujuan untuk memastikan ketepatan antara

responden dan hasil pengerjaan kuisnya. Profil siswa akan dilengkapi

dengan kondisi nilai siswa yang dikaitkan dengan batas KKM siswa yaitu

75. Adapun rekap data terkait profil kuis siswa X IPA 3 dapat dilihat pada

tabel 4.1.

Berdasarkan data hasil pengerjaan kuis siswa pada tabel 4.1,

diperoleh daftar kondisi siswa, sebagai berikut (tabel 4.5).

Tabel 4.5 Profil Pengetahuan Awal Siswa dan Kategori Penguatan Apersepsi
No Kode Siswa Nilai Kondisi
1 S1 90 Tuntas
2 S2 50 Tidak Tuntas
3 S3 100 Tuntas
4 S4 70 Tidak Tuntas
5 S5 60 Tidak Tuntas
6 S6 90 Tuntas
7 S7 70 Tidak Tuntas
8 S8 90 Tuntas
9 S9 100 Tuntas
10 S10 30 Tidak Tuntas
11 S11 50 Tidak Tuntas
12 S12 90 Tuntas
13 S13 90 Tuntas
14 S14 100 Tuntas
15 S15 100 Tuntas
16 S16 60 Tidak Tuntas
17 S17 100 Tuntas
18 S18 90 Tuntas
19 S19 70 Tidak Tuntas
20 S20 100 Tuntas
21 S21 70 Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

(Lanjutan Tabel 4.5)


No Kode Siswa Nilai Kondisi
22 S22 50 Tidak Tuntas
23 S23 90 Tuntas
24 S24 80 Tuntas
25 S25 80 Tuntas
26 S26 60 Tidak Tuntas
27 S27 90 Tuntas
28 S28 50 Tidak Tuntas
29 S29 90 Tuntas
30 S30 100 Tuntas
31 S31 60 Tidak Tuntas
32 S32 70 Tidak Tuntas
33 S33 50 Tidak Tuntas
34 S34 80 Tuntas

Rata-Rata Kelas 77,06

Dari tabel 4.1, diperoleh nomor soal dengan kesalahan siswa paling

banyak, sebagai berikut (tabel 4.6):

Tabel 4.6 Urutan Soal dengan Kesalahan Terbanyak


Urutan I II III IV V VI VII VIII X
Nomor Soal 8 5 10 7 9 6 2 1 3 4

2. Analisis Data Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Apersepsi

Pembelajaran yang Sudah Disusun

Guru mengkesekusi rancangan kegiatan apersepsi mulai pukul

08.56. Saat guru melakukan pembelajaran, peneliti melakukan observasi

sekaligus merekam jalannya kegiatan tersebut. Adapun garis besar

pelaksanaan kegiatan apersepsi pembelajaran tersebut adalah sebagai

berikut (tabel 4.7):

Tabel 4.7 Garis Besar Pelaksanaan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran


Waktu Durasi
Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan Waktu
08.56 – 08.58 2′ Guru memberikan pengantar sebelum memasuki
kegiatan apersepsi pembelajaran.
08.58 – 08.59 1′ Guru mulai masuk ke dalam persoalan Pythagoras.
08.59 – 09.01 2′ Guru mencoba meminta S16 untuk menjawab
pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

(Lanjutan tabel 4.7)


Waktu Durasi
Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan Waktu
09.01 – 09.03 2′ Guru meminta S10, S2, dan S31 untuk menjawab
pertanyaan. Namun S2 tidak dapat menjawab;
dijawab oleh S31.
Guru juga memberikan permasalahan lanjutan dan
mengonfirmasinya.
09.03 – 09.05 2′ Guru masuk ke pembahasan penamaan sisi-sisi
segitiga siku siku. Ada beberapa siswa yang
menanyakan penamaan sisi-sisi segitiga seperti
“sisi atas” dan guru juga mengonfirmasinya.
09.05 – 09.07 2′ Guru menanyai S10 untuk menjawab persoalan
yang ada dan mengonfirmasinya.
Guru menanyai S22 terkait permasalahan lebih
lanjut.
09.07 – 09.08 1′ Guru menanyai S7 untuk menjawab persoalan dan
mengonfirmasinya.
09.08 – 09.09 1′ Guru membuka sesi tanya jawab untuk topik
segitiga, namun tidak ada yang mengajukan
pertanyaan.
09.09 – 09.10 1′ Guru memberikan pengantar untuk masuk ke
materi sudut.
09:10 – 09.13 3′ Guru memberi kesempatan kepada S4 untuk
menjawab pertanyaan.
09.13 – 09.18 5′ Guru memberikan persoalan lanjut dan meminta
dikerjakan secara klasikal.
Gurumemberikan gambaran bagaimana
menyelesaikan permasalahan tersebut secara
klasikal.
09.18 – 09.20 2′ Guru memberi pengantar materi konversi sudut.
09.20 – 09.24 4′ Guru meminta S11, S33, dan S32 untuk maju ke
depan dan menyelesaikan permasalahan.
Sembari beberapa siswa mengerjakan di depan,
guru memperhatikan beberapa siswa yang tidak
maju ke depan. Kemudian guru juga mengawal
dan mengonfirmasi pengerjaan siswa di depan.
09.24 – 09.25 1′ Guru membuka kesempatan siswa untuk bertanya
sembari menyiapkan lembar kerja untuk kegiatan
inti pembelajaran.
09.25 – 09.27 2′ Guru memberi pengantar dari materi apersepsi
masuk ke materi inti.

Selanjutnya, peneliti membandingkan antara rancangan kegiatan

apersepsi pembelajaran dan pelaksanaannya (tabel 4.7) untuk melihat

kesesuaian antara rancangan kegiatan dengan pelaksanaannya. Adapun

kesesuaian antara rancangan kegiatan apersepsi pembelajaran dan

pelaksanaannya adalah sebagai berikut (tabel 4.8).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Tabel 4.8 Kesesuaian Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan Apersepsi


Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Durasi Selisih
Keterangan
Kegiatan Kegiatan Waktu waktu
Guru memberi- Guru membuka 5’ (+) 2’ Guru sudah
kan persoalan dengan memberikan memberikan
Pythagoras pengantar. pengantar singkat.
dengan variasi
bentuk dan/atau Guru memulai Guru sudah
posisi segitiga. persoalan dengan me- memberi
review Pythagoras dan kesempatan siswa
memberikan persoalan untuk menjawab
dengan variasi bentuk pertanyaan.
dan posisi segitiga.
Guru Guru memulai topik 6’ 0’ Guru sudah
mengenalkan dengan menggambar menunjuk beberapa
istilah-istilah/ sebuah segitiga siku- siswa dari kedua
penamaan sisi- siku dengan sebuah kategori.
sisi pada segitiga sudut. Melalui gambar
siku-siku. tersebut guru Guru sudah
membuat suatu membuka sesi
Guru perjanjian mengenai tanya-jawab, namun
memberikan penamaan sisi-sisi tidak ada siswa
persoalan segitiga siku-siku yang mengajukan
perbandingan tersebut. pertanyaan.
sisi-sisi pada
segitiga siku-siku Guru memberikan
terhadap sudut- beberapa persoalan
sudut tertentu. mengenai
perbandingan sisi-sisi
segitiga siku-siku dan
meminta siswa untuk
menjawabnya.

Guru menutup topik


dengan membuka sesi
tanya-jawab.
Guru Guru membuka topik 9’ (+) 6’ Guru memberikan
memberikan dengan mereview persoalan yang
persoalan sudut salah satu soal kuis. cukup dalam untuk
terkecil pada materi yang tidak
jarum jam. Guru melanjutkan terlalu esensial
dengan memberikan dalam topik
persoalan-persoalan Trigonometri.
lanjut mengenai sudut
pada jarum jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

(Lanjutan tabel 4.8.)


Rencana Pelaksanaan Durasi Selisih
Keterangan
Kegiatan Kegiatan Waktu waktu
Guru Setelah guru 6’ (+) 3’ Guru meminta tiga
mengenalkan memberikan persoalan siswa yang perlu
siswa terkait mengenai sudut pada diawasi dan perlu
materi sudut jam, guru memberikan dikawal untuk maju
derajat dan pengantar sebelum ke depan dan
radian. masuk ke topik menyelesaikan
konversi sudut. permasalahan.
Guru Sembari beberapa
memberikan Guru melanjutkan siswa mengerjakan
beberapa soal materi ke konversi di depan, guru
tambahan (sudut sudut. Dari derajat ke memperhatikan
radian) dan radian maupun beberapa siswa
meminta siswa sebaliknya. yang tidak maju ke
untuk mengkon- depan. Kemudian
versi sudut-sudut Guru melanjutkan guru juga menga-
tersebut ke dengan memberikan wal dan mengonfir-
bentuk sudut beberapa persoalan masi pengerjaan
yang lainnya. dan meminta beberapa siswa di depan.
siswa yang sudah
dikategorikan. Guru membuka
kesempatan siswa
untuk bertanya
sembari menyiap-
kan lembar kerja
untuk kegiatan inti
pembelajaran.
Guru mengakhiri
dengan memberi-
kan pengantar dari
materi apersepsi
menuju kepada
materi inti.
Keterangan:
(−) : waktu kurang dari rencana
(+) : waktu lebih dari rencana

Setelah melakukan penjabaran antara rancangan dan pelaksanaan,

peneliti melakukan pengecekan juga terhadap data antara kasus positif dan

negatif pada kuesioner. Adapun pengecekan data pandangan guru adalah

sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 4.9 Tabulasi Pengecekan Data Pandangan Guru (Kuesioner)


Poin Pernyataan Konsistensi
No. Topik Pernyataan
Positif Negatif Jawaban
Pelaksanaan Kegiatan
1. Kesiapan dalam menyiapkan kegiatan + + Konsisten
pembelajaran.
2. Pemberian penjelasan mengenai topik + + Konsisten
Trigonometri.
3. Pemberian penjelasan keterkaitan antara + + Konsisten
topik Trigonometri dengan materi pra-
syarat.
4. Pemberian pertanyaan kepada siswa dalam + + Konsisten
forum kelas.
5. Pemberian pertanyaan kepada siswa secara − + Kurang
perorangan. Konsisten
6. Pemberian kesempatan bertanya kepada + + Konsisten
siswa dalam forum kelas.
7. Pemberian kesempatan bertanya kepada + + Konsisten
siswa secara perorangan.
8. Pemberian penguatan/klarifikasi atas + − Kurang
pengetahuan siswa. Konsisten
Konten Materi Pra-syarat
1. Kesesuaian kedalaman materi dengan + + Konsisten
kebutuhan siswa.
2. Ketepatan penyampaian materi pra-syarat. + + Konsisten
3. Proporsi antara materi pra-syarat dengan − − Konsisten
waktu pelaksanaannya.
Keberlanjutan Kegiatan
1. Keterarahan guru dalam menyampaikan + + Konsisten
materi inti.
2. Kemampuan guru dalam mencari akar + + Konsisten
permasalahan siswa dalam belajarnya.
3. Ketepatan guru dalam memberikan + + Konsisten
penanganan terkait permasalahan siswa.
Keterangan:
(+) Sesuai keadaan; kasus positif diisi S atau SS dan kasus negatif diisi
STS atau TS.
(−) Tidak sesuai keadaan; kasus positif diisi STS atau TS dan kasus
negatif diisi S atau SS.

Setelah itu peneliti akan melakukan pengecekan terhadap data

pengamatan dan data pandangan guru. Adapun hasil pengecekan

dilakukan dengan tabulasi sebagai berikut (tabel 4.10).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 4.10 Tabulasi Pengecekan Data Kesesuaian (Observasi) dan Pandangan


Guru (Kuesioner)
No. Aspek Hasil Observasi Hasil Kuesioner
Pelaksanaan Kegiatan
1 Pemberian pengantar Guru sudah Guru setuju bila ia
mengenai Trigonometri. memberikan pengantar sudah memberikan
mengenai pengantar mengenai
Trigonometri. Trigonometri.
2 Pemberian penjelasan Guru sudah Guru setuju bahwa ia
keterkaitan antara topik memberikan sudah memberikan
trigonometri dan materi pra- penjelasan keterkaitan penjelasan keterkaitan
syaratnya.
3 Seringnya pemberian Guru sering bertanya Guru setuju bahwa ia
pertanyaan dalam forum dalam forum kelas sering mengajukan
kelas. pertanyaan dalam
forum kelas.
4 Seringnya pemberian Guru sering bertanya Guru tidak terlalu
pertanyaan secara individu. kepada perorangan setuju bahwa ia
dengan menyebutkan sering bertanya,
namanya. namun guru juga
tidak mengabaikan
siswa secara
perorangan.
5 Pemberian kesempatan Guru setidaknya sudah Guru setuju bila ia
bertanya kepada forum kelas dua kali memberikan sudah memberikan
(secara klasikal). kesempatan bertanya kesempatan siswa
kepada siswa setiap bertanya secara
akhir topik. klasikal.
6 Pemberian kesempatan Guru sudah Guru setuju bila ia
bertanya secara perorangan. memberikan sudah memberikan
kesempatan bertanya kesempatan bertanya
secara perorangan. secara perorangan.
7 Pemberian Guru sudah Guru sudah
penguatan/klarifikasi atas memberikan memberikan
pengetahuan siswa. klarifikasi. klarifikasi namun
juga tetap
membiarkan siswa
berpikir dengan jalan
pikirnya sendiri.
Konten Materi Pra-Syarat
1 Keseuaian kedalaman materi Kedalaman materi Guru setuju bahwa
dengan kebutuhan siswa. sudah sesuai, selain kedalaman materi
menghitung besar sudah sesuai dengan
sudut terkecil pada kebutuhan siswa.
jam.
2 Ketepatan penyampaian Guru sudah Guru setuju bahwa ia
materi pra-syarat. menyampaikan materi sudah
pra-syarat secara tepat. menyampaikannya
secara tepat.
3 Keseuaian proporsi antara Proporsi waktu secara Guru tidak setuju
materi pra-syarat dengan keseluruhan sudah bahwa proporsi
waktu pelaksanaanya. sesuai selain materi waktu dengan materi
menghitung sudut pra-syaratnya sudah
terkecil pada jam. sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Selanjutnya, analisis data hasil wawancara akan dipisahkan

menjadi dua bagian, yaitu data triangulasi antara hasil observasi dan

kuesioner, dan data konfirmasi kuesioner (keberlanjutan kegiatan),

sebagaimana tercantum pada tabel 4.11 dan 4.12.

Tabel 4.11 Tabel Hasil Triangulasi antara Hasil Observasi dan Hasil Kuesioner
Hasil Hasil Hasil Triangulasi
No. Aspek
Observasi Kuesioner
1. Seringnya pemberian Guru sering Guru tidak Guru memaknai
pertanyaan secara bertanya terlalu setuju bahwa kegiatan
individu. kepada bahwa ia menanya tersebut
perorangan sering belum sampai pada
dengan bertanya, intensitas “sering”
menyebutkan namun guru karena kegiatan
namanya. juga tidak pengem-bangan ini
mengabaikan masih baru.
siswa secara
perorangan.
2. Pemberian Guru sudah Guru sudah Guru membiar-kan
penguatan/ klarifikasi memberikan memberikan siswa berpikir dalam
atas pengetahuan klarifikasi. klarifikasi pemahamannya
siswa. namun juga sendiri (selama tidak
tetap menyalahi konsep
membiarkan dan prinsip
siswa berpikir Matematika).
dengan jalan Bila menyalahi, Guru
pikirnya akan memberikan
sendiri. konfirmasi
seperlunya.
3. Keseuaian kedalaman Secara keselu- Guru tidak Data sudah linier,
materi dengan ruhan sudah setuju bahwa bagian materi yang
kebutuhan siswa dan sesuai. Materi proporsi memang banyak yang
keseuaian proporsi mengukur waktunya salah ketika diulang
antara materi pra- sudut terkecil sesuai. akan memakan waktu
syarat dengan waktu pada jam Namun, terkait yang banyak.
pelaksanaanya. sangat kedalaman Kalau dari kebutuh-
memakan materi sudah an, sudah sesuai
waktu. sesuai. kebutuhan siswa
namun kurang sesuai
dengan kebutuhan
pembelajaran inti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 4.12 Tabel Hasil Konfirmasi Kuesioner (Keberlanjuntan Kegiatan)


No. Aspek Hasil Kuesioner Hasil Konfirmasi
1. Pemahaman guru terkait Guru sangat setuju Saya terbantu
kemampuan dasar siswa. bahwa Guru merasa menyusun
siap dalam melakukan pembelajaran ketika
pembelajaran. Guru melihat data. Saya
juga setuju bahwa lebih bisa
Guru mampu mengangkat
menemukan semangat cura
permasalahan siswa personalis karena
pada pembelajaran memang setiap murid
Trigonometri. saya itu berbeda.
Saya, dengan bantuan
seperti ini, terbantu
untuk dapat
mengidentifikasi
permaslahan dari
tiap-tiap siswa.
2. Keterarahan Guru dalam Guru setuju bahwa Arah pemberlajaran
melaksanakan Guru telah relatif maju terus.
pembelajaran. melaksanakan Karena kegiatan
pembelajaran secara apersepsi sudah me-
terarah. rangsang
pengetahuan anak
mengenai apa yang
akan dibahas
kemudian.
Karena apersepsi
kemarin berhasil,
penjelasan materi
yang berkenaan
langsung jadi cepat
untuk dipelajari; tidak
harus mengulang-
ulang.
Pembelajaran sudah
efektif.
3. Adanya timbal-balik atau Guru setuju bahwa Dengan adanya
komunikasi dua arah sering mengajukan kegiatan kuis dan
antara Guru dan siswa. pertanyaan (secara apersepsi, minat
klasikal) dan siswa dirangsang
memberikan untuk mengikuti
kesempatan bertanya kegiatan
(secaran klasikal pembelajaran. Siswa
maupun perorangan). cenderung lebih aktif
dan menikmati
pembelajaran secara
bertahap sehingga
tidak mengejutkan
otak siswa.
Kondisi
pembelajarannya
sudah kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

(Lanjutan tabel 4.12)


No. Aspek Hasil Kuesioner Hasil Konfirmasi
4. Kemampuan Guru dalam Guru setuju bahwa Sebelum ulangan,
menemukan permasalahan Guru mampu untuk Guru mengadakan
siswa dalam belajarnya. menemukan kuis untuk mengukur
permasalahan siswa pemahaman siswa
dalam pembelajaran selama ini. Selain itu
Trigonometri. Guru juga melakukan
refleksi mengenai
pembelajaran yang
sudah dilalui.
5. Ketepatan Guru dalam Guru setuju bahwa Saat pembelajaran
memberikan pananganan Guru mampu Guru menyempatkan
terkait permasalahan menangani diri untuk berkeliling
siswa. permasalahan siswa kemudian memantau
secara tepat. perkembangan
pemahaman beberapa
siswa secara
personal.
Setelah kuis, Guru
juga memetakan soal-
soal kuis. Guru, dari
soal-soal yang
mayoritas
bermasalah,
kemudian melakukan
penjelaskan secara
klasikal.

Selain data triangulasi antara hasil observasi dan hasil kuesioner,

dan data konfirmasi kuesioner (keberlanjutan kegiatan), peneliti juga

menanyakan pertanyaan tambahan. Adapun pertanyaan tersebut adalah:

“Menurut Bapak, apa pentingnya apersepsi dan apa manfaat dari apersepsi

yang sudah dikembangkan dengan apliaksi daring Proprofs Quiz Maker?”.

Peneliti memperoleh jawaban dari guru, demikian: “Apersepsi itu penting

dan harus dilakukan oleh guru, karena itu banyak manfaatnya. Manfaat

dari apersepsi ini mampu mendiagnosa kemampuan berpikir siswa,

mengatasi loncatan pemikiran yang drastis sehingga anak termotivasi, dan

tentunya dari pihak guru mampu merancang proses pembelajaran

selanjutnya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

D. Pembahasan

Setelah melakukan pengumpulan dan analisis data, peneliti akan

melakukan pembahasan atas data analisisnya tersebut. Peneliti membagi

pembahasan ke dalam tiga bahasan, yaitu mengenai fitur-fitur yang peneliti

gunakan untuk mengembangkan kegiatan apersepsi, mengenai bagaimana

mengembangkan kegiatan apersepsi, dan mengenai manfaat kegiatan

apersepsi yang sudah dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran

selanjutnya.

1. Aplikasi Daring Proprofs Quiz Maker

Seperti yang sudah dijelaskan peneliti pada Bab II-D, Proprofs

Quiz Maker merupakan salah satu aplikasi daring dari Proprofs. Aplikasi

ini dapat membantu penyusunan sebuah kuis. Kuis ini dapat memuat soal

dengan jenis pilihan ganda, uraian singkat, dan menjodohkan. Kelebihan

dari aplikasi kuis ini (dalam seri premium) dapat memperlihatkan track-

report semua responden; hanya sepuluh orang setiap kuis dalam seri free.

Peneliti dalam melakukan uji coba –seri trial-premium maupun

free– menemukan beberapa fitur dalam aplikasi ini yang dapat membantu

Peneliti dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran; khususnya

kegiatan apersepsi. Tentunya ada perbedaan dari kedua seri tersebut; selain

yang sudah disampaikan di atas. Seri premium lebih memudahkan

pengguna dalam menyusun dan melihat hasil pengerjaan kuis. Hal ini

disebabkan adanya perbedaan dalam hal ketersediaan fitur. Fitur-fitur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

dalam deri premium yang tentu dapat diakses secara lebih menyeluruh

dibanding dengan fitur yang ada pada seri free.

Peneliti, dengan keterbatasan yang ada (seri free), memanfaatkan

fitur-fitur tersebut untuk menyusun paket kuis sebagai instrumen

penelitian. Fitur-fitur tersebut adalah variasi soal, preview, sent, track, dan

reports.

Adapun fitur-fitunya akan dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 4.1 Halaman Utama Pembuatan Kuis

a. Variasi Bentuk Soal

Proprofs Quiz Maker menyediakan beberapa bentuk soal. Adapun

variasi bentuk soal tersebut adalah Multiple Choice, Checkbox,

True/False, Fill in The Blank, Essay, dan juga Matching (gambar 4.2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Gambar 4.2 Variasi Bentuk Soal

Sebuah kuis dapat memuat lebih dari satu bentuk soal. Namun,

menurut peneliti, hanya multiple choice, true/false, fill in the blank,

dan matching yang diperlukan untuk menyusun kuis Matematika pada

penelitian ini.

Peneliti, dalam penelitian ini, hanya akan menggunakan satu

bentuk soal. Peneliti memilih bentuk soal pilihan ganda (multiple

choice). Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menjawab

dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengolahan data.

Multiple choice dapat digunakan untuk membuat soal

pilihan ganda pada umumnya seperti guru membuat soal pada

ujian.

True/False dapat digunakan untuk membuat soal dengan


1
opsi benar atau salah (contoh: nilai 𝑠𝑖𝑛 30° adalah ... . opsi 1: 2 dan

1
opsi 2: 2 √3).

Fill in the Blank merupakan soal isian singkat dengan satu

slot jawaban dan beberapa kemungkinan jawaban (contoh: Jika


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

dikerahui dua sudut dalam pada suatu segitiga adalah 60° dan 50°,

sudut dalam yang lain adalah . . . °. Kunci jawabannya adalah 70).

Matching dapat digunakan untuk membuat kelompok soal

yang harus dijawab dengan pilihan dari kelompok jawaban yang

disediakan (contoh: Carilah besar sudut terkecil dari jam berikut! 1.

18: 00, 2. 21.00 dengan kelompok jawaban a. 180° dan b. 90°).

Checkbox sedikit sukar diterapkan pada topik apersepsi

trigonometri; checkbox cocok untuk soal mengenai sifat-sifat

(uraian konsep).

Essay merupakan tipe soal dengan jawaban uraian sehingga

kurang cocok pada topik apersepsi trigonometri. Essay merupakan

salah satu bentuk soal yang tidak memberikan poin, sehingga

kurang cocok untuk kuis dalam penelitian ini.

b. Pengaturan

Adapun opsi dalam fitur-fitur pengaturan adalah sebagai berikut.

1) Scoring and Time

Pengaturan ini berfungsi untuk mengatur skor dari masing-

masing poin dan waktu untuk menyelesaikan satu set kuis.

Skor yang peneliti gunakan adalah sama, yaitu 10 poin untuk

setiap soalnya. Terkait waktu pengerjaan kuis, peneliti

mengaturnya menjadi 30 menit.

Berikut tampilan pengaturan skor dan waktu (gambar 4.3).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Gambar 4.3 Pengaturan Scoring and Time

2) Result

Pengaturan ini mengatur keriteria hasil. Kriteria hasil

adalah kelulusan atau kegagalan, penilaian huruf, good atau

excellent, dan pengaturan kustom. Peneliti pada kuis ini

mengatur kriteria hasil menjadi kelulusan atau kegagalan

dengan nilai minimun kelulusan adalah 80 (karena KKM 75).

Berikut tampilan pengaturan result (gambar 4.4).

Gambar 4.4 Pengaturan Result

3) Order

Pengaturan ini mengatur urutan dari paket soal, pemilihan

nomor soal yang dikuiskan, dan kesempatan pengisian kuis.

Namun, karena dalam seri free, pengaturan kesempatan

pengisian (default: unlimited attempts per user) tidak dapat

diubah. Peneliti, dalam kuis yang dibuat, tidak mengacak

urutan soal dan menampilkan semua pertanyaan dari kuis

tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Berikut tampilan pengaturan order (gambar 4.5).

Gambar 4.5 Pengaturan Order

4) Presentation

Pengaturan ini membutuhkan upgrade ke seri premium.

Pengaturan ini membantu untuk mengatur jalannya tampilan

kuis. Namun peneliti tidak bisa mengubahnya dan tetap

mengunakan default setting (seperti pada gambar 4.6).

Gambar 4.6 Pengaturan Presentation

5) Security

Sebagian besar pengaturan ini juga membutuhkan upgrade.

Hanya publisitas kuis yang bisa dirubah; publik atau privat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Semua pengaturan tracking membutuhkan upgrade, sehingga

masing-maisng kuis tidak memiliki identitas dalam report

online peneliti.

Berikut tampilan pengaturan keamanan (gambar 4.7).

Gambar 4.7 Pengaturan Security

6) Notification

Pengaturan ini juga membutuhkan upgrade. Pengaturan ini

membantu untuk peneliti untuk melihat responden dari kuis

tersebut. Bila diatur ke mode “Yes”, peneliti harus

mencantumkan e-mail pembuat kuis, dan (pada tracking) wajib

menyediakan slot bagi responden untuk menyantumkan e-

mail-nya. Namun, peneliti juga tidak bisa mengubahnya dan

tetap mengunakan default setting (seperti pada gambar 4.8).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Gambar 4.8 Pengaturan Notification

7) Display Personalisastion

Pengaturan ini mengatur tampilan (display) dari kuis ketika

dikerjakan oleh responden. Peneliti hanya menggunakan

pengaturan ukuran font agar responden dapat nyaman

membaca teks/tulisan pada layar; lainnya tetap default.

Berikut tampilan pengaturan pesonalisasi (gambar 4.9).

Gambar 4.9 Pengaturan Personalisation Display

Berikut (gambar 4.10) adalah tampilan dari opsi Note,

Document, Audio/Video, Upload, dan Import Question.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Gambar 4.10 Tampilan dari Opsi Note, Document, Audio/Video, Upload, dan

Import Question

c. Note (seri premium)

Note masuk ke dalam bada kuis. Note merupakan fitur yang dapat

difungsikan untuk menambahkan catatan tertentu, seperti peraturan

sebelum mengerjakan kuis maupun ucapan semangat atau motivasi

setelah selesai mengerjakan kuis.

d. Upload (seri premium)

Upload dapat difungsikan sebagai sarana bagi responden untuk

menyertakan jawaban atau materi dalam bentuk file. Menurut

percobaan peneliti, file yang dapat di-upload adalah gambar (.jpg,

.png, .gif), audio/video (.mp3, /mp4), dan file dokumen (.doc, .docx,

.ppt, .pptx, .xls, .xlsx, .pdf).

e. Preview

Preview merupakan salah satu fitur yang berfungsi untuk

menampilkan kuis secara keseluruhan maupun nomor tertentu.

Preview berfungsi untuk memastikan tampilan soal sesuai dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

yang diharapkan. Preview dapat menampilkan kuis dalam tiga

tampilan, seperti pada gambar 4.11 berikut.

(i) (ii) .

(iii)

Gambar 4.11 Tampilan dari Preview (i) Smartphone, (ii) Tablet, dan (iii) Desktop

f. Sent

Fitur ini berfungsi untuk mengekspor kuis ke dalam beberapa

bentuk. Kuis dapat publikasikan melalui e-mail, media sosial


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

(facebook, twitter, google+), blog, maupun dalam bentuk link (gambar

4.12). Peneliti mengunakan fitur sent by link sehingga dapat Peneliti

share melalui grup Whatsapp kelas.

Gambar 4.12a Tampilan Sent by E-mail

Gambar 4.12b Tampilan Sent by Link

Gambar 4.12c Tampilan Sent by Social


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Gambar 4.12d Tampilan Sent by Embed

Gambar 4.12e Tampilan Sent by Print

g. Reports

Fitur ini dapat menunjukkan responden dari suatu kuis. Fitur ini,

dalam seri free, hanya mampu menunjukkan maksimal 10 responden

terakhir yang mengisi kuis tersebut; tidak terbatas dalam seri

premium. Fitur ini dalam seri premium juga dilengakapi dengan fitur

download reports. Fitur tersebut akan mungunduh data dalam format

Excel yang berisi semua data responden kuis. Peneliti dengan

keterbatasan tersebut membuat 4 kode soal (dengan isi soal yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

sama) sehingga masing-masing kuis tidak memiliki lebih dari 10

responden. Tampilan reports dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.13 Tampilan Reports

h. Question Statistic

Fitur ini menunjukkan statistik data result secara keseluruhan

(diagram lingkaran, diagram garis, diagram batang), data benar/salah

tiap nomor, dan data rata-rata waktu pengerjaan tiap nomor (gambar

4.14). Peneliti, karena membuat 4 kode soal, tidak terlalu

memperhatikan fitur statistik tersebut.

Gambar 4.14 Tampilan Questions Statistic


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Dari pembahasan di atas, peneliti menemukan beberapa fitur yang

dinon-aktifkan pada seri free. Adapun fitur-fitur tersebut adalah: fitur

pengaturan tampilan presentasi, beberapa opsi keamaan, dan beberapa opsi

notifikasi, fitur note, fitur upload, dan fitur track-reports. Bagi peneliti,

PQM seri free sebenarnya sudah sangat membantu. Namun, apabila untuk

kemudian ingin lebih terbantu lagi, dapat mengaktifkan seri premium

secara berbayar. Seperti yang sudah dijelaskan, peneliti dalam penelitian

ini menggunakan PQM seri free. Peneliti melakukan penyusunan kuis

dengan memanfaatkan fitur-fitur variasi soal, preview, sent, track, dan

reports seoptimal mungkin. Tampilan kuis yang peneliti susun dapat

dilihat pada lampiran 3.

2. Perancangan Pengembangan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran

Peneliti, dalam penelitian ini, melakukan beberapa langkah dalam

menyusun rancangan pengembangan kegiatan apersepsi pembelajaran.

Pertama, peneliti menyusun kuis dengan bantuan aplikasi daring Proprofs

Quiz Maker. Peneliti menyusun soal dalam kuis dengan arahan dari subjek

dan dosen pembimbing (kuis dapat dilihat pada lampiran 3). Kedua,

peneliti mengajukan kuis kepada responden (siswa kelas X IPA 3). Ketiga,

peneliti melakukan analisis dari data kemampuan pengetahuan awal siswa

(table 4.1). Keempat, berdasarkan hasil analisis, peneliti meminta

pertimbangan kepada subjek penelitian mengenai materi dan kedalaman

materi apersepsi yang akan disampaikan. Terakhir, berdasarkan hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

analisis dan segala pertimbangan yang ada, peneliti menyusun sebuah

rancangan kegiatan apersepsi pembelajaran.

Peneliti akan membuat suatu kegiatan pembelajaran yang

memungkinkan terjadinya perlakuan prioritas (terutama dengan nilai 50 ke

bawah) apabila pada topik tersebut terdapat cukup banyak siswa

bermasalah namun dirasa masih bisa didekati secara personal. Pemberian

perlakuan prioritas, didasarkan pada tabel 4.5, peneliti memilah siswa

menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok siswa yang perlu dikawal (dari

nilai 50 ke bawah; pada tabel diberi warna merah), kelompok siswa yang

perlu diawasi (nilai diantara 50 sampai 80; pada tabel diberi warna biru),

dan kelompok siswa aman (nilai 80 ke atas; pada tabel diberi warna

hitam).

Peneliti menemukan bahwa siswa megalami kesukaran dalam dua

topik, yaitu sudut terkecil pada jam dan perbandingan sisi-sisi segitga

siku-siku. Berdasarkan topik soal pada tabel 3.1, soal dapat dibedakan jadi

4 kelompok, yaitu hubungan antar sudut (nomor 1 dan 2), teorema

Pythagoras (nomor 3 dan 4), sudut terkecil pada jam (nomor 5 dan 6), dan

perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku (nomor 7, 8, 9, dan 10).

Berdasarkan pembagian tersebut pula, pada tabel 4.6, terlihat jelas bahwa

siswa megalami kesukaran dalam dua topik, yaitu sudut terkecil pada jam

dan perbandingan sisi-sisi segitga siku-siku. Sedangkan pada topik

hubungan antar sudut dan teorema Pythagoras siswa cenderung tidak

mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Terkait pengembangan kegiatan apersepsi, peneliti bersama guru

memutuskan untuk memberikan alokasi waktu selama 15 menit dengan

cakupan materi sesuai tuntutan kompetensi dasar yang berlaku. Hal ini di

dasarkan atas beberapa pertimbangan-pertimbangan berikut. Guru

memberikan pertimbangan berupa alokasi waktu dan materi. Alokasi

waktu yang diberikan oleh guru adalah 10 menit. Dengan alokasi waktu

tersebut, guru meminta sebuah rancangan materi apersepsi yang tetap

memuat teorema Pythagoras (selain memuat perbandingan sisi-sisi pada

segitiga siku-siku terhadap suatu sudut, besar sudut terkecil pada jam) dan

dilengkapi dengan konversi sudut (derajat dan radian). Melihat

perbandingan alokasi waktu dan cakupan materi, peneliti berdiskusi

bersama guru untuk melonggarkan waktu apersepsi. Peneliti sendiri

meminta kelonggaran waktu aperspsi menjadi 25 menit, namun guru tetap

meyakinkan bahwa 10 menit adalah waktu yang cukup. Pada akhirnya,

kami memutuskan pemberian apersepsi dilakukan selama 15 menit.

Kegiatan apersepsi, dengan alokasi waktu selama 15 menit, akan

dikelompokkan menjadi dua bagian pengantar dan dua bagian utama.

Bagian pengantar adalah teorema Pythagoras dan sudut terkecil pada jam

dan bagian utama yaitu perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku

terhadap sudut tertentu dan konversi sudut (derajat dan radian).

Kegiatan apersepsi, diawali dengan me-review teorema

Pythagoras (termasuk membuat kesepakatan mengenai penamaan

sisi-sisi pada segitiga siku-siku). Setelah siswa ingat mengenai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

teorema Pythagoras, materi dilanjut dengan perbandingan sisi-sisi

pada segitiga siku-siku terhadap suatu sudut tertentu. Setelah

bagian pertama selesai, akan dilanjutkan dengan bagian kedua.

Bagian kedua diawali dengan guru me-review dan

mengonfirmasi perihal besar sudut terkecil pada jam. Setelah siswa

mampu menentukan besar sudut (derajat) terkecil pada jam,

dilanjutkan dengan materi konversi dari sudut derajat ke radian.

Kegiatan apersepsi materi Pythagoras dan perbandingan sisi-sisi

pada segitiga siku-siku terhadap suatu sudut tertentu dialokasikan

waktu sekitar 10 menit. Sedangkan materi sudut terkecil pada jam

dan konversi sudut diberikan waktu sekitar 5 menit.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, peneliti dapat

menyusun suatu rancangan kegiatan apersepsi pembelajaran. Rancangan

kegiatan apersepsi pembelajaran yang sudah peneliti kembangkan

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, dapat dilihat pada

lampiran 6.

3. Manfaat Pengembangan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran

Dari penelitian ini, peneliti menemukan fakta bahwa guru merasa

terbantu dengan adanya kegiatan apersepsi yang sudah dikembangkan ini.

Guru mampu menyusun pembelajaran secara bertahap, mengatasi loncatan

pemahaman siswa, menumbuhkan semangat cura pesonalis,

mengidentifikasi permasalahan, dan juga mengatasi permasalahan dalam

pembelajaran tersebut. Guru dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

untuk membuat suatu rancangan pembelajaran yang efektif dengan

memperhatikan kondisi siswa. Guru juga mampu menyampaikan pokok

bahasan secara menyeluruh, bahkan masih ada waktu untuk melakukan

review. Manfaat-manfaat tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil

pembahasan berikut.

Dari hasil analisis (tabel 4.2, tabel 4.7, tabel 4.8), diperoleh

beberapa poin penting mengenai ketersesuaian rancangan kegiatan dengan

pelaksanaannya. Pertama, guru sudah menyampaikan semua materi.

Kedua, guru, secara keseluruhan, juga sudah melakukan kegiatan-kegiatan

yang diharapkan oleh peneliti. Walaupun hampir semua waktu

pelaksanaannya melebihi rencana, setidaknya tidak memangkas kegiatan

penting lainnya. Ketiga, guru (saat kegiatan apersepsi) cenderung

mengajar di depan kelas; sangat jarang untuk berkeliling. Keempat, dalam

melakukan kegiatan me-review besar sudut terkecil pada jam, guru terlalu

dalam menyampaikan porsi materinya, sehingga menyita waktu yang

cukup banyak. Kelima, guru sering mengajukan kesempatan bertanya

namun siswa hanya menanggapi dengan gelengan kepala. Keenam, guru

sudah memperhatikan daftar nama siswa yang digolongkan peneliti ke

dalam dua kategori (tabel 4.5). Secara keseluruhan rancangan kegiatan

apersepsi yang sudah dikembangakan ini sudah diterapkan dengan baik.

Peneliti, dari seluruh proses analisis data hasil observasi dan

kuesioner, beberapa aspek tidak konsisten; walaupun sebagian besar data

sudah bersifat linear dan saling menguatkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

analisis tabel 4.9 dan tabel 4.10, peneliti juga menemukan beberapa data

yang bersifat tidak konsisten. Adapun aspek data tersebut adalah

pemberian pertanyaan kepada siswa secara perorangan dan pemberian

penguatan/klarifikasi atas pengetahuan siswa, kesesuaian kedalaman

materi dengan kebutuhan siswa, dan kesesuaian proporsi antara materi pra-

syarat dengan waktu pelaksanaannya. Hal ini mengakibatkan peneliti

masih belum dapat mengambil sebuah kesimpulan secara tepat. Adapun

data yang masih kurang konsisten tersebut akan menjadi fokus tambahan

dalam kegiatan wawancara sebagai pengumpulan data triangulasi.

Peneliti, dari hasil wawancara (tabel 4.4), sudah menemukan

beberapa penguatan maupun klarifikasi dari data yang sebelumnya peneliti

anggap kurang konsisten. Peneliti, melalui analisis tabel 4.11, berhasil

mengklarifikasi beberapa poin.

Pertama, guru memang membiarkan siswa berpikir dalam

pemahamannya sendiri. Hal yang dimaksud adalah, setiap individu

memiliki kemampuan untuk memahami yang berbeda-beda. Guru

akan membiarkan siswa berpikir dalam pemahamannya sendiri

dengan catatan tidak menyalahi konsep dan prinsip Matematika.

Kedua, guru belum merasa sering bertanya kepada siswa. Guru

mengungkapkan bahwa memberikan apersepsi berdasarkan profil

awal siswa adalah kegiatan yang baru. Hal ini menyebabkan,

kegiatan tersebut belum menjadi kebiasaan bagi guru.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Ketiga, hubungan antara kedalaman materi dengan lamanya

waktu eksekusi sudah linear. Guru selalu melihat kelemahan dan

kondisi siswa. Guru tidak mungkin mengabaikan kelemahan siswa,

walaupun tidak juga memenuhinya secara lengkap; secukupnya

saja. Guru juga mengungkapkan demikian: “Kegiatan sudah sesuai

bila dilihat dari kebutuhan siswa. Namun, kurang sesuai dengan

pembelajaran inti”. Jadi, peneliti mengambil kesimpulan, kegiatan

yang sudah dijalankan sudah berjalan lancar dengan improvisasi

yang baik dari guru.

Peneliti, dari data pada tabel 4.4 dan tabel 4.12, menemukan fakta

bahwa guru merasa terbantu dengan adanya kegiatan apersepsi yang sudah

dikembangkan ini. Selain kepraktisan pengambilan data profil awal, guru

juga terbantu dalam menyusun pembelajaran berikutnya. Guru, setelah

menerapkan kegiatan apersepsi, merasakan perbedaan minat dan keaktifan

siswa. Guru mengerti bagaimana harus bersikap dalam menangani

permasalahan yang muncul. Peneliti menangkap ungkapan guru bahwa

dengan adanya pengembangan ini, guru merasa terbantu menumbuhkan

semangat cura personalis. Guru semakin menyadari bahwa pada dasarnya

setaip muridnya memiliki kemampuannya masing-masing dalam

memahami materi. Guru, dengan adanya semangat tersebut terbantu untuk

menganalisis permasalahan dari tiap-tiap siswa.

Guru juga merasakan bahwa pembelajaran yang disampaikannya

berjalan dengan arah yang teratur. Guru juga mengungkapkan bahwa guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

sangat terbantu dengan adanya pengembangan kegiatan ini. Materi yang

diajarkan memiliki pola dan merangsang siswa untuk berpikir setahap

demi setahap. Guru, ketika masuk dalam kegiatan inti, merasakan bahwa

beberapa konsep Trigonometri dasar (konversi sudut, identitas) tidak

mengalami hambata berarti; bejalan lancar.

Guru mampu menyelesaikan pokok bahasan dalam waktu yang

ditentukan. Guru sempat memberikan kuis sebelum pengadaan ulangan

sebagai media refleksi bagi siswa. Dari kuis tersebut, guru melihat kembali

permasalahan apa yang sekiranya masih menghambat siswa. Guru juga

menangkap bahwa konsep dasar sudah dipahami. Namun, siswa masih

mengalami hambatan berpikir dalam konsep lanjutan yang menuntut

kreatifitas dalam berpikir. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru

mengkaji ulang dan memberikan penjelasan-penjelasan yang sekiranya

dibutuhkan oleh siswa. Selain itu, guru juga berkeliling kelas (selama

siswa mencatat, mengerjakan latihan, berdiskusi) dan melihat

perkembangan beberapa siswa secara personal.

Di akhir wawancara, guru menyampaikan bahwa apersepsi itu

sangat penting dan bermafaat. Adanya apersepsi mampu mendiagnosa

kemampuan berpikir siswa, mengatasi loncatan pemikiran yang drastis

sehingga anak tidak mengalami demotivasi, dan tentunya guru mampu

melakukan perancangan proses pembelajaran berikutnya dengan lebih

baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Dari pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan manfaat

yang diperoleh dari pengembangan kegiatan apersepsi pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Guru mampu mengembangkan pembelajaran berikutnya secara lebih

terarah,

b. Guru mampu menyelesaikan pokok bahasan pertama dalam

Trigonometri dalam rentang waktu,

c. Guru sempat memberikan kuis sebelum melakukan penilaian,

d. Guru mampu menumbuhkan semangat cura personalis,

e. Guru mampu memberikan perlakuan-perlakuan kepada siswa yang

disesuaikan dengan keadaan siswa tersebut, dan

f. Guru mampu mengarahkan siswa untuk meminimalisir loncatan

pemikiran siswa.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih

(2013:10) dan Ngurah (2014:8). Hasil penelitian mereka menunjukkan

bahwa pembelajaran yang memuat kegiatan apersepsi dapat memicu

kesiapan belajar siswa. Demikian juga yang diungkapkan oleh Mars

(2004, dalam Ngurah 2014:8), melalui model pembelajaran Just in Time

Teaching (JiTT) membuat guru lebih mengetahui proses pemikiran siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

E. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbetasan penelitian yang dialami peneliti adalah sebagai berikut.

1. Perubahan Materi dan Jadwal Pengambilan Data

Awalnya, peneliti bersama subjek berdiskusi untuk mengambil

materi Fungsi. Namun karena suatu alasan, guru memutuskan untuk

merubah materi penelitian menjadi Trigonometri. Memasuki semester

genap, guru memulai pembelajaran dengan materi Trigonometri, kecuali

untuk responden penelitian yang sudah diputuskan (X IPA 3). Karena hal-

hal tersebut, peneliti tidak sempat melakukan validasi secara empirik.

Namun peneliti sudah mengupayakan validasi instrumen secara logis

bersama dosen pembimbing.

Peneliti bersama guru, pada Februari 2018, sudah melakukan

penjadwalan pengambilan data. Menurut jadwal, peneliti mulai mengambil

data pada minggu I Maret, tepatnya Sabtu, 3 Maret. Namun terjadi

perubahan (pemajuan) jadwal menjadi Rabu, 28 Februari. Karenanya,

pengambilan data kuesioner dan wawancara mengalami perubahan jadwal;

pemunduran. Hal ini dikarenakan kegiatan guru yang cukup padat dan

bertepatan dengan jeda paskah. Dikarenakan adanya jeda pembelajaran

yang mencapai 3 minggu, ditakutkan guru mengalami bias dalam mengisi

kuesioner. Namun hal ini sudah peneliti atasi dengan kegiatan wawancara.

2. Proprofs Quiz Maker Seri Free

Selain karena masa trial yang sudah habis dan masalah

keterbatasan dana, peneliti juga kurang mamhami bagaimana melakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

transaksi untuk upgrade ke seri premium. Peneliti juga merasa harus

mengefektifkan pemanfaatan waktu karena pemajuan jadwal penelitian.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, peneliti tetap menggunakan Proprofs

Quiz Maker dalam seri free.

Proprofs Quiz Maker dalam seri free cukup membatasi gerak

peneliti, terutama masalah administrasi responden; identitas responden,

tracking, dan reports. Namun peneliti bisa memahami keterbatasan

tersebut dan memanfaatkan fitur lainnya (membuat duplikat soal secara

manual) juga hal di luar Proprofs Quiz Maker (pengolahan Microsoft

Excel, lembar keterangan pengisi kuis) untuk menggantikan fitur-fitur

yang dibatasi tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan data yang sudah dianalisis dan dibahas pada bagian

sebelumnya, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Aplikasi Daring Proprofs Quiz Maker

Proprofs merupakan smart tools online yang bekerja dalam bidang

bisnis dan pendidikan. Proprofs didirikan oleh Sameer Bhatia, seorang

Master in Computer Science kelulusan University of Southern California

(USC). Proprofs menyediakan beberapa produk berupa aplikasi daring.

Proprofs Quiz Maker merupakan salah satu aplikasi daring dari smart

tools tersebut. Proprofs Quiz Maker, sesuai dengan namanya, merupakan

aplikasi yang dapat membantu dalam menyusun sebuah kuis. Kuis ini

dapat memuat soal dengan jenis pilihan ganda, uraian singkat, isian,

benar/salah, checkbox, dan menjodohkan. Kelebihan dari aplikasi kuis ini

adalah (dalam seri premium) dapat mengatur semua setting properties

termasuk memperlihatkan track dan report semua peserta kuis; hanya

sepuluh orang per kuis bila dalam seri free. Kuis dapat dibagikan melalui

beberapa cara, yaitu: e-mail, akun sosial, link, blog, maupun melalui hasil

cetak. Aplikasi ini juga menyediakan fitur statistik pertanyaan yang

menampilkan data statistik pengerjaan siswa

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Melalui penelitian ini, peneliti menyimpulkan adanya beberapa

fitur yang dapat difungsikan untuk menunjang kegiatan apersepsi

pembelajaran. Fitur-fitur tersebut adalah variasi soal, preview, sent, track,

dan reports. Namun, apabila peneliti menggunakan seri premium, akan

semakin banyak fitur yang dapat difungsikan dalam menunjang kegiatan

apersepsi pembelajaran. Adapun fitur tersebut adalah setting dan full

track-record. Menurut peneliti dan subjek penelitian, aplikasi ini dapat

membantu dalam kegiatan apersepsi pembelajaran, baik dalam seri free

maupun premium.

2. Perancangan Pengembangan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran

Peneliti, dalam penelitian ini, melakukan beberapa langkah dalam

menyusun rancangan pengembangan kegiatan apersepsi pembelajaran.

Pertama, peneliti menyusun kuis dengan bantuan aplikasi daring Proprofs

Quiz Maker. Peneliti menyusun soal dalam kuis dengan arahan dari subjek

dan dosen pembimbing. Kedua, peneliti mengajukan kuis kepada

responden (siswa kelas X IPA 3). Ketiga, peneliti melakukan analisis dari

data kemampuan pengetahuan awal siswa. Keempat, berdasarkan hasil

analisis, peneliti meminta pertimbangan kepada subjek penelitian

mengenai materi dan kedalaman materi apersepsi yang akan disampaikan.

Terakhir, berdasarkan hasil analisis dan segala pertimbangan yang ada,

peneliti menyusun sebuah rancangan kegiatan apersepsi pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

3. Manfaat Pengembangan Kegiatan Apersepsi Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa

kegiatan apersepsi pembelajaran yang sudah dikembangkan dengan

bantuan aplikasi daring Proprofs Quiz Maker dapat memberikan manfaat

bagi kegiatan pembelajaran. Adapun manfaat tersebut dapat dilihat dari

kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, yaitu: a) Guru mampu

mengembangkan pembelajaran berikutnya dengan lebih terarah, b) Guru

mampu menyelesaikan pokok bahasan pertama dalam Trigonometri dalam

rentang waktu, c) Guru sempat memberikan kuis sebelum melakukan

penilaian, d) Guru mampu menumbuhkan semangat cura personalis,

e) Guru mampu memberikan perlakuan-perlakuan kepada siswa yang

disesuaikan dengan keadaan siswa tersebut, dan f) Guru mampu

mengarahkan siswa untuk meminimalisir loncatan pemikiran siswa.

B. Saran

Adapun saran berikut peneliti tujukan bagi peneliti selanjutnya yang

akan mengembangkan penelitian ini, bagi guru maupun calon guru yang akan

memanfaatkan hasil penelitian ini.

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap, untuk ke depannya terkait teknis dapat

dipersiapkan dengan lebih matang lagi. Baik dari segi pengeksplorasian

dan pemanfaatan aplikasi daring pada Proprofs, segi persiapan dan

pematangan instrumen, serta dari segi media yang dapat memfasilitasi

penelitian. Peneliti menyarankan untuk pengembangan menggunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

bantuan aplikasi daring, lebih baik untuk menggunakan seri premium

(berbayar). Hal ini peneliti sampaikan agar bagi peneliti selanjutnya lebih

dapat melakukan penelitiannya dengan lebih optimal; rapi dan terarah.

Terkait konsep, peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya

dilakukan dalam metode penelitian eksperimen kuasi yang didukung

dengan kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk lebih memperlihatkan

pengaruh pemanfaatan aplikasi daring Proprofs Quiz Maker dalam

pembelajaran. Selain itu juga dapat dikembangkan pada ranah efektifitas

dari segi hasil belajar dan/atau motivasi belajar peserta didik. Hal tersebut

dikarenakan, peneliti menemukan indikasi terkait peningkatan hasil belajar

dan/atau motivasi belajar peserta didik. Peneliti menyampaikan saran ini

dengan tujuan untuk memperdalam pembahasan dalam bahasan pengaruh

kegiatan apersepsi dalam suatu pembelajaran.

2. Bagi Guru dan Calon Guru

Siswa juga merupakan manusia, yang berarti memiliki

keunikannya sendiri. Sebagai pendidik, guru harus mampu memanusiakan

siswanya. Guru harus mampu menanamkan semangat cura personalis

kepada dirinya. Guru harus mengenali siswanya untuk dapat mendidiknya.

Guru, dengan keberagaman kondisi siswanya, harus mampu menyetarakan

pemikiran siswa. Salah satu proses dalam pembelajaran yang dimaksud

adalah kegiatan apersepsi. Kegiatan apersepsi merupakan kegiatan yang

juga penting; tidak boleh dilewatkan maupun dijalankan sambil lalu. Guru

harus bisa memaknai keadaan terkini siswa dan menjabarkannya sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

konsep dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Dengan keterbatasan

yang ada, guru harus mampu memberikan jembatan berpikir (yang logis

dan konseptual) kepada siswanya. Hal ini bertujuan untuk mengatasi

loncatan pemikiran (pemahaman) siswa; agar siswa tidak kaget.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Adi Tama.

López Cupita, L. A. (2016). Just in Time Teaching: A Strategy to Encourage

Students’ Engagement. HOW, 23(2), 89-105.

http://dx.doi.org/10.19183/how.23.2.163.

Ngurah, I Gusti, et al. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Just in Time Teaching

Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV. Jurnal Mimbar

PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 2(1).

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/2060

Ningsih, et al. 2013. Perbedaan Pengaruh Pemberian Apersepsi terhadap Kesiapan

Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VII A. Jurnal Pendidikan Dan

Pembelajaran, 2(6).

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/2348/pdf

Puskurbuk. 2014a. Matematika Kelas VII SMP/MTs: Buku Guru.

Jakarta: Kemendikbud.

Puskurbuk. 2014b. Matematika Kelas VIII SMP/MTs: Buku Guru.

Jakarta: Kemendikbud.

Puskurbuk. 2014c. Matematika Kelas X Semester 2 SMA/MA SMK/MAK: Buku

Siswa. Jakarta: Kemendikbud.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Slavin. 2012. Educational Psychology : Theory and Practice. (edisi ke-10). Boston: Pearson.

Suparno, Paul. 2017. Prinsip-Prinsip Pedagogi Ignatian dan Pengalaman

Implementasi Visi, Misi, Nilai Dasar dan PPI dalam Pembelajaran.

Makalah disajikan dalam Lokakarya Pengembangan Model-Model

Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignatian Yogyakarta, USD, 27 Juli.

https://repository.usd.ac.id/11803/1/3429_20170727+PPIP+bahan+PPI+DA

N+PEMBELAJARAN.pdf (diakses pada 31 Mei 2018)

Tutik Rachmawati. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik.

Yogyakarta: Gava Media.

Winkel, W.S. 2012. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L1

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L2

Lampiran 2: Surat Keterangan Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L3

Lampiran 3: Screeshoot Tampilan Quiz (via Smartphone)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L5

Lampiran 4: Detail Profil Siswa Setiap Kode Soal

KODE A

Skor
Kode
Nomor Nilai
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S5 10 10 10 10 0 10 0 0 10 0 60
2 S2 10 10 0 10 0 10 0 0 0 10 50
3 S4 10 10 10 10 0 10 0 10 0 10 70
4 S3 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
5 S6 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90
6 S8 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 90
7 S7 10 10 10 10 0 10 10 10 0 0 70
8 S1 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
9 S9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

KODE B

Skor
Kode
Nomor Nilai
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S18 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90
2 S13 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90
3 S11 10 0 10 10 0 10 0 0 0 10 50
4 S12 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
5 S16 0 10 10 0 10 10 10 0 10 0 60
6 S15 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
7 S10 10 0 0 10 0 0 0 0 0 10 30
8 S14 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
9 S17 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L6

KODE C

Skor
Kode
Nomor Nilai
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S20 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
2 S19 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 70
3 S21 10 10 10 10 0 10 10 0 10 0 70
4 S24 10 10 10 10 0 10 10 0 10 10 80
5 S23 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90
6 S26 10 10 10 10 10 0 0 0 10 0 60
7 S25 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80
8 S22 0 10 10 10 0 10 0 0 10 0 50
9 S30 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

KODE D

Skor
Kode
Nomor Nilai
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S33 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 50
2 S32 10 0 10 10 10 0 10 0 10 10 70
3 S28 10 10 10 10 0 10 0 0 0 0 50
4 S34 10 10 10 10 10 0 10 0 10 10 80
5 S27 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 90
6 S31 10 10 10 10 0 0 0 10 0 10 60
7 S29 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L7

Lampiran 5: Pendukung Identitas Kuis Siswa

Lampiran 5a: Daftar Peng-input-an Kuis Setiap Kode Soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L8

Lampiran 5b: Daftar Kode Siswa, Kode Soal, Tanda Tangan, dan Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L9

Lampiran 6: Rancangan Kegiatan Apersepsi yang Sudah Dikembangkan

Rancangan Kegiatan Apersepsi


KI dan KD :
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanus\iaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.7. Menjelaskan rasio Trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan,
secan, cotangen) pada segitiga siku-siku.
3.8. Menggeneralisasi rasio Trigonometri untuk sudut-sudut di berbagai
kuadran dan sudut-sudut berelasi.

Kegiatan Apersepsi :
Siswa Siswa
yang yang
No Materi Kegiatan Waktu
(menit) Perlu Perlu
Dikawal Diawasi
1. Teorema Berikan persoalan Pythagoras 2–3 ▪ S2 S16

Pytha- dengan variasi bentuk dan/atau ▪ S10

goras posisi segitiga.


2. Perban- ■ Kenalkan istilah-istilah/ 7–8 ▪ S2 ▪ S4
dingan penamaan sisi-sisi pada segitiga ▪ S10 ▪ S5

sisi-sisi siku-siku (buatlah perjanjian ▪ S11 ▪ S7


▪ S22 ▪ S16
pada istilah yang akan digunakan
▪ S28 ▪ S19
segitiga untuk seterusnya).
▪ S33 ▪ S26
siku-siku ■ Berikan persoalan
▪ S31
terhadap perbandingan sisi-sisi pada
▪ S32
sudut segitiga siku-siku terhadap
tertentu. sudut-sudut tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 10

Siswa Siswa
yang yang
No Materi Kegiatan Waktu
(menit) Perlu Perlu
Dikawal Diawasi
3 Sudut Berilah persoalan sudut terkecil 2–3 ▪ S2 ▪ S4

terkecil pada jam ▪ S10 ▪ S5

pada jam. (misal: 15.30 , 23.30). ▪ S11 ▪ S7


▪ S22 ▪ S16
4 Konversi ■ Kenalkan siswa terkait materi 2–3
▪ S28 ▪ S19
sudut sudut derajat dan radian.
▪ S33 ▪ S26
■ Berdasar jawaban besar sudut
▪ S31
(derajat) saat kegiatan ▪ S32
sebelumnya dan beberapa soal
tambahan (sudut radian),
mintalah siswa untuk
mengkonversi sudut-sudut
tersebut ke bentuk sudut yang
lainnya.
Setiap memberikan soal, guru wajib mengkonfirmasi jawaban siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 11

Lampiran 7: Lembar Hasil Observasi

Lembar Observasi oleh Observer 1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 14

Lembar Observasi oleh Observer 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 17

Lampiran 8: Lembar Hasil Pemberian Kuesioner


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 21

Lampiran 9: Lembar Hasil Wawancara Guru


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

L 24

Anda mungkin juga menyukai