SKRIPSI
Oleh:
Ayu Ratna Kumalasari
NIM: 131134223
SKRIPSI
Oleh:
Ayu Ratna Kumalasari
NIM: 131134223
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT atas segala anugerah dan Rahmat yang telah diberikan selama
proses penyusunan skripsi.
2. Kedua dosen pembimbing Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum dan Maria
Agustina Amelia, S.Si., M.Pd yang selalu mendukung dan membimbing
dalam penyusunan skripsi.
3. Ibu, Bapak dan adik yang selalu memberi semangat, doa, perhatian dan
kasih sayang.
4. Teman seperjuangan kolaboratif skripsi (Anna Juta, Laras, Carissa) yang
selalu memberi motivasi dan semangat.
5. Teman kos mawar, Lilis dan Ririn yang selalu menemani selama di kos.
6. Sahabat-sahabat, Skolastika Teri, Lyta, Windi, Indri, Duta, Desy yang
selalu mendengarkan curahan hati.
7. Teman kelas “Gayeng” yang selalu menghibur dan memberikan kenangan
yang tidak pernah terlupakan selama perkuliahan.
8. Segala pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu per
satu.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar
untuk kebenaran abadi”
-Chiang Kai Shek-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ayu Ratna Kumalasari
Nomor Mahasiswi : 131134223
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika
Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Kelas III SD melalui Media
Komik.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 2 Juni 2017
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN
TEMATIK MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
BILANGAN BULAT KELAS III SD MELALUI MEDIA KOMIK
Ayu Ratna Kumalasari
Universitas Sanata Dharma
2017
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
PROTOTYPE DEVELOPMENT OF MATHEMATICS THEMATIC
LEARNING DESIGN IN MULTIPLICATION AND DIVISION OF
INTEGERS FOR THE THIRD GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
THROUGH COMICS MEDIA
Ayu Ratna Kumalasari
Universitas Sanata Dharma
2017
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Kelas III SD melalui Media Komik.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyampaikan perhargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan
motivasi dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai. Pada kesempatan ini,
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., dosen pembimbing I yang telah
memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, waktu, pikiran dan tenaga
untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
5. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd., dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan kritik, saran, semangat, waktu, pikiran dan tenaga untuk
membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh dosen dan staf-karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan pelayanan prima selama perkuliahan.
7. Kepala sekolah, guru, dan peserta didik SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
yang sudah mengizinkan peneliti mengambil data analisis prapenelitian
dan uji coba prototipe.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ..............................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vii
ABSTRAK..... ...................................................................................................... viii
ABSTRACT..... ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................5
E. Definisi Operasional.....................................................................................5
F. Spesifikasi Produk........................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................8
A. Landasan Teoritis .........................................................................................8
1. Kurikulum 2013 .....................................................................................8
a. Pengertian Kurikulum 2013 .............................................................8
b. Kekhasan Kurikulum 2013 ...............................................................9
1) Pendidikan Karakter ...................................................................9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Desain awal Cover Prototipe ..............................................................66
Gambar 4.2 Cover Komik Matematika Bilangan Bulat ........................................67
Gambar 4.3 Pengenalan Tokoh ..............................................................................67
Gambar 4.4 Halaman 1 Komik Matematika Bilangan Bulat .................................68
Gambar 4.5 Halaman 2 Komik Matematika Bilangan Bulat .................................69
Gambar 4.6 Halaman 3 Komik Matematika Bilangan Bulat .................................69
Gambar 4.7 Cover Komik Matematika Perkalian .................................................70
Gambar 4.8 Pengenalan Tokoh .............................................................................70
Gambar 4.9 Halaman 1 Komik Matematika Perkalian .........................................71
Gambar 4.10.Halaman 2 Komik Matematika Perkalian .......................................71
Gambar 4.11 Halaman 3 Komik Matematika Perkalian .......................................72
Gambar 4.12 Cover Komik Matematika Pembagian ............................................72
Gambar 4.13 Pengenalan Tokoh ............................................................................73
Gambar 4.14 Halaman 1 Komik Matematika Pembagian .....................................74
Gambar 4.15 Halaman 2 Komik Matematika Pembagian ....................................74
Gambar 4.16 Halaman 3 Komik Matematika Pembagian .....................................75
Gambar 4.17 Perubahan Desain Prototipe sebelum dan sesudah direvisi .............79
Gambar 4.18 Perubahan Cover Komik Bilangan Bulat ........................................80
Gambar 4.19 Perubahan Pengenalan Tokoh .........................................................80
Gambar 4.20 Perubahan Halaman 1 Komik Bilangan Bulat ................................81
Gambar 4.21 Perubahan Halaman 2 Komik Bilangan Bulat .................................82
Gambar 4.22 Perubahan Halaman 3 Komik Bilangan Bulat ................................82
Gambar 4.23 Peneliti Memperlihatkan Komik Bilangan Bulat di LCD ................84
Gambar 4.24 Peserta Didik Membaca Komik .......................................................84
Gambar 4.25 Peserta Didik mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik ................84
Gambar 4.26 Perubahan halaman 2 sebelum dan setelah direvisi .........................85
Gambar 4.27 Perubahan halaman 3 sebelum dan setelah direvisi .........................85
Gambar 4.28 Lembar Soal Evaluasi Peserta Didik ................................................86
Gambar 4.29 Lembar Refleksi Peserta Didik ........................................................87
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi prototipe yang
diharapkan, dan definisi operasional.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan mata pelajaran yang harus dipahami peserta didik terutama di kelas
bawah (kelas 1, 2 dan 3).
Mata pelajaran Matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar terutama
pada kelas III bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan
berhitung, menumbuhkan kemampuan peserta didik yang dapat diahligunakan dan
membentuk sikap logis, kritis, cermat serta disiplin (Hudojo, 2003: 123). Salah
satu materi pada mata pelajaran Matematika adalah perkalian dan pembagian
bilangan bulat. Dalam Kurikulum 2013, materi perkalian dan pembagian terdapat
pada Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 3 Perubahan Musim, Pembelajaran 1,
3 dan 5. Perkalian merupakan operasi penjumlahan yang diulang-ulang
sedangkan pembagian adalah pengurangan berulang (Fajar, 2009: 10). Bilangan
bulat terdiri dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli (Purnomo, 2014: 32).
Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4 dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli
adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya. Operasi perhitungan tentang perkalian dan
pembagian bilangan bulat termasuk dalam aritmatika dasar, sehingga peserta didik
terutama pada kelas bawah Sekolah Dasar harus memahami konsep perkalian dan
pembagian bilangan bulat karena sebagai dasar memahami materi Matematika
yang lain, seperti pecahan, bangun ruang dan lain-lain. Materi Bahasa Indonesia
yang berkaitan dengan membaca tentang “perubahan musim”. Supaya dapat
menarik minat peserta didik untuk membaca, peneliti mengembangkan media
gambar yang mendukung materi tentang perubahan musim.
Pada bulan September 2016, peneliti melakukan wawancara tidak
terstruktur kepada 4 guru kelas III di empat Sekolah Dasar yang berbeda yaitu SD
N Tegalrejo 2, SD Kanisius Kotabaru, SD Sarikarya dan SD Kintelan.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, empat guru menyatakan bahwa materi
perkalian dan pembagian masih sulit dipahami oleh peserta didik. Salah satu guru
kelas III B di SD Negeri Tegalrejo 2 menyatakan bahwa kelas III berjumlah 25
peserta didik, beberapa peserta didik mampu memahami konsep perkalian dan
pembagian bilangan bulat, namun masih ada yang belum memahami konsep
perkalian dan pembagian. Sekitar 6 peserta didik mendapatkan nilai di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), namun 19 peserta didik masih mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nilai di bawah KKM. KKM pada mata pelajaran Matematika di kelas III ini
adalah 65. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil nilai peserta didik pada soal
latihan mengenai materi perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Guru kelas IIIB SD Negeri Tegalrejo 2 mengatakan bahwa dalam
melaksanakan pembelajaran Matematika jarang menggunakan media terutama
materi perkalian dan pembagian bilangan bulat. Penggunaan media pembelajaran
mempunyai manfaat untuk menunjang pembelajaran menjadi lebih baik, sehingga
minat belajar peserta didik dapat tumbuh karena terciptanya rasa senang terhadap
pelajaran tersebut. Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat.
Salah satu cara untuk menumbuhkan minat peserta didik adalah dengan
media pembelajaran. Sukiman (2012: 29) menjelaskan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Pada bulan September 2016, peneliti melakukan penyebaran kuesioner
kepada 25 peserta didik kelas III di SD Negeri Tegalrejo 2. Peneliti mendapatkan
data: (1) 80% peserta didik mengalami kesulitan perkalian bilangan bulat, (2) 68%
peserta didik mengalami kesulitan pembagian bilangan bulat, dan wawancara
dengan wali kelas IIIB di SD Negeri Tegalrejo 2 menyatakan bahwa belum
pernah menggunakan media gambar dalam pembelajaran.
Gambar yang peneliti kembangkan berbentuk komik. Komik merupakan
suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita
dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk
memberikan hiburan kepada para pembaca (Sudjana dan Rivai, 2009: 64). Dalam
komik terdapat gambar dan juga dialog singkat yang akan menuntun pembaca
mengikuti alur cerita. Komik juga dikaitkan dengan pelajaran Matematika materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD?
2. Bagaimana kualitas prototipe rancangan pembelajaran materi perkalian dan
pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran
materi perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
sebagai berikut:
1. Peneliti
a. Mengembangkan kreativitas dengan media pembelajaran Matematika
untuk menumbuhkan minat peserta didik.
b. Hasil penelitian berupa prototipe rancangan pembelajaran dapat digunakan
pada saat peneliti telah menjadi guru.
2. Guru
Mendapatkan inspirasi tentang media pembelajaran Matematika terintegrasi
dengan bahasa Indonesia dan menjadikannya sebagai referensi dalam
melakukan pembelajaran Matematika dengan menggunakan media.
3. Peserta didik
a. Menumbuhkan minat siswa terhadap Matematika dengan media
pembelajaran
b. Memberikan pengalaman baru dalam mengerjakan mata pelajaran
Matematika menggunakan media pembelajaran.
E. Definisi Operasional
1. Matematika
Matematika adalah sebuah bidang tentang logika mengenai bentuk,
susunan dan konsep-konsep yang berhubungan dengan kegiatan berhitung.
2. Bilangan bulat
Bilangan bulat terdiri dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli.
Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4 dan seterusnya dan lawan dari bilangan
asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Perkalian
Perkalian adalah penjumlahan berulang bilangan kedua sebanyak bilangan
pertama atau A x B maka B dijumlahkan sebanyak A. Perkalian disimbolkan
dengan tanda silang (x).
4. Pembagian
Pembagian adalah pengurangan berulang oleh angka yang sama hingga
nilainya nol atau habis. Pembagian disimbolkan dengan titik dua (:).
5. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawakan pesan
dari pengirim ke penerima untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran secara
efektif.
6. Komik
Komik adalah suatu cerita yang digambarkan dalam bentuk kartun yang
memiliki sifat sederhana dalam penyajiannya dan memuat pesan untuk
pembacanya.
F. Spesifikasi Produk
1. Prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan
pembagian bilangan bulat melaui media komik ini dirancang sesuai
Kurikulum 2013 kelas 3 SD Tema 3 “Perubahan di Alam”, subtema 3
“Perubahan Musim”, untuk pembelajaran 1, 3 dan 5: Matematika dan bahasa
Indonesia.
2. Cover prototipe berjudul “Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika
materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat melalui Media Komik untuk
Kelas III SD”. Didalamnya terdapat kata pengantar, pendahuluan, daftar isi,
isi prototipe, kepustakaan dan biografi penulis.
3. Isi prototipe dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian 1 adalah teori, bagian 2
adalah komik dan bagian 3 adalah RPP.
4. Bagian 1: Teori bilangan bulat, perkalian dan pembagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
Pada bab ini peneliti akan membahas Landasan Teoritis, Penelitian yang
Relevan, dan Kerangka Berfikir. Ketiga hal tersebut akan diuraikan sebagai
berikut.
A. Landasan Teoritis
Landasan teoritis merupakan sebuah acuan yang digunakan peneliti dalam
membuat prototipe rancangan pembelajaran.
1. Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian
pendidikan. Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan
antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan
(knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana
tersurat dalam penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati (Majid, 2014:
27).
Kurniasih dan Sani (2014: 21) mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 lebih
ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Hal ini juga diperkuat oleh Mulyasa (2013: 66)
yang mengungkapkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah dicobakan pada tahun 2004.
KBK dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan bagi
pengembangan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan. Dari pendapat para ahli tersebut
mengenai Kurikulum 2013, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013
menekankan pada peningkatan kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tingkah laku yang baik pula serta didukung penggunaan prinsip Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).
2) Pembelajaran Tematik
Majid (2014: 107) mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi
dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Tema merupakan alat atau
wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada peserta didik secara utuh.
Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum
dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa peserta didik
dan membuat pembelajaran lebih bermakna.
Daryanto (2014: 3) juga menjelaskan bahwa pembelajaran tematik
diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna
kepada peserta didik. Hal ini diungkapkan hal serupa dengan Poerwadarminta
(dalam Majid, 2014: 80) bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema
adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat dipahami bahwa
pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran dengan
mengkolaborasikan beberapa mata pelajaran dengan menghubungkan materi atau
topik yang satu dengan yang lain sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.
11
12
3) Pembelajaran Saintifik
Majid dan Rochman (2014: 4) mengungkapkan bahwa dalam saintis kegiatan
pembelajaran dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/
mengumpulkan data, mengasosiasi/ menalar, dan mengomunikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
14
situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga peserta didik melakukan
aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori,
menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar
kerjadiskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi
memungkinkan peserta didik berpikir kritis tingkat tinggi hingga berpikir
metakognitif (Majid dan Rochman, 2014: 5). Kegiatan mengasosiasi dalam
prototipe rancangan pembelajaran dalam pemilih salah satu aktivitas yang
direkayasa oleh guru antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat
kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan
lembar kerjadiskusi atau praktik. Guru dapat menyesuaikan aktivitas yang akan
dilakukan dengan RPP yang sudah dibuat.
e) Kegiatan mengkomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram atau grafik.
Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu mengkomunikasikan
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui
prestasi, membuat laporan, dan/atau unjuk kerja (Majid dan Rochman, 2014: 5).
Kegiatan mengkomunikasikan dalam prototipe rancangan pembelajaran dapat
dilakukan dengan menyuruh peserta didik untuk menjelaskan hasil kerjanya atas
kegiatan yang sudah dilakukan, misalnya mengerjakan LKS kepada guru dan
teman-temannya di kelas.
15
dan Bahasa Indonesia tentang membaca serta seni rupa terkait dengan media
pembelajaran.
a. Matematika
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sudah dikenalkan pada
anak sejak dini terlebih pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Matematika dasar
yang diajarkan pada anak usia dini adalah mengenal angka. Ini adalah tahapan
yang paling utama bagi anak untuk perkembangan pembelajaran Matematika
selanjutnya. Pelajaran Matematika ini, akan mengembangkan kemampuan
mengolah angka atau berhitung pada anak.
Haryono (2014: 6) mengemukakan bahwa Matematika merupakan bagian
dari ilmu pengetahuan yang sifatnya pasti (eksakta) yang digunakan sebagai
pengetahuan dalam proses belajar proses belajar. Definisi Matematika menurut
Johnson dan Rising (dalam Runtukahu dan Selpius, 2014: 28) adalah bahasa
simbol tentang berbagai gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang
didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat. Matematika dikatakan akurat karena
perhitungannya yang bersifat matematis dan pasti. Berbeda dengan Johnson, Reys
(dalam Runtukahu dan Selpius, 2014: 29) beranggapan bahwa Matematika adalah
studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir dengan strategi organisasi, analisis
dan sintetis, seni, bahasa dan alat untuk memecahkan masalah-masalah abstrak
dan praktis.
Definisi Matematika yang begitu beragam dan luas membuat pengertian
Matematika masih terkesan abstrak. Karena banyaknya ilmu-ilmu terapan
Matematika yang kian berkembang, Matematika kurang dapat didefinisikan
menjadi satu kesatuan yang pasti. Seorang ahli Matematika Bishop (dalam
Runtukahu dan Selpius, 2014: 29) mengelompokkan kegiatan Matematika secara
umum menjadi enam kegiatan yaitu menghitung, menempatkan (locating),
mengukur, mendesain, bermain dan menjelaskan. Kegiatan-kegiatan tersebutlah
yang menjadi dasar bagaimana Matematika itu diterapkan dalam pembelajaran.
Matematika selalu memiliki simbol untuk menyatakan sesuatu secara
ringkas. Fungsi simbol Matematika ini adalah sebagai komunikasi, merekam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1) Bilangan Bulat
Bilangan digunakan untuk menyatakan jumlah. Bilangan ini terbagi
menjadi beberapa bagian salah satunya adalah bilangan bulat. Bilangan bulat
adalah bilangan yang digunakan untuk menghitung sesuatu yang utuh, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
orang, motor, dan lain sebagainya. Bilangan bulat terdiri dari bilangan asli, nol
dan lawan bilangan asli (Purnomo, 2014: 32). Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4
dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya.
Supriadi (2013: 100) mengungkapkan bahwa bilangan bulat terdiri dari
bilangan asli, bukan bilangan asli dan nol. Contoh bilangan bulat adalah -4, -3, -2,
-1, 0, 1, 2, 3, 4. Surya (2015: 1) menjelaskan hal yang yang sama bahwa bilangan
bulat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bilangan bilangan asli yang dimulai dari
1,2,3,4,5 dan seterusnya, lawan bilangan asli yang dimulai dari -1. -2, -3, -4 dan
seterusnya serta nol (0).
Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat terdiri
dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli. Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4
dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya.
2. Perkalian
Perkalian diajarkan pada siswa kelas III Sekolah Dasar. Penanaman
konsep pada perkalian penting untuk siswa untuk dapat mengerti dasar perkalian.
Perkalian disimbolkan dengan tanda silang (x) yang dibaca kali. Perkalian
merupakan operasi penjumlahan yang diulang-ulang (Fajar, 2009: 10).
Penjumlahan berulang yang maksudkan adalah menjumlah ulang bilangan yang
kedua sebanyak bilangan pertama atau A x B maka B dijumlahkan sebanyak A.
Contohnya: 2 x 3 = 3 + 3. Bilangan pertama adalah 2 dan bilangan kedua adalah 3
maka, 3 dijumlahkan sebanyak 2 kali. Contoh lainnya, ada 2 keranjang yang
masing-masing keranjang berisi 3 mangga. Maka cara menghitungnya adalah 3 +
3 hasilnya 6 dan bentuk perkaliannya adalah 2 x 3 = 6.
Suesilowati (2011: 35) menyatakan bahwa perkalian sebagai penjumlahan
berulang. contoh: ada 4 keranjang yang masing-masing terdapat 3 kue sehingga,
ditulis dalam bentuk penjumlahan berulang sebagai: 3 + 3 + 3 + 3 = 12 dan bentuk
perkaliannya sebagai: 4 x 3 = 12.
Rukniyah (2007: 29) juga mengukapkan pendapat yang sama tentang
perkalian adalah penjumlahan yang berulang-ulang. misalnya: 3 x 1 = 3 adalah 1
+ 1 + 1 = 3. 1 yang dijumlahkan sebanyak 3 kali merupakan penjumlahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berulang. Perkalian memiliki sifat pertukaran tempat, artinya jika angka yang
sama ditukar tempat atau posisinya maka hasilnya akan tetap sama. contoh: 2 x 3
= 3 x 2 = 6. Perkalian mempunyai ciri khusus jika dikalikan dengan angka 1 dan
0. Pada angka satu (1) hasil perkalian adalah tetap dengan angka yang dikalikan.
Misal: 5 x 1 = 5. Pada angka nol (0) setiap angka yang dikalikan nol hasilnya
adalah nol. Berapa pun besar angka yang dikalikan nol hasilnya adalah nol.
Berapa pun besar itu jika dikalikan dengan angka nol maka hasilnya tetap nol.
Misal: 5 x 0 = 0; 500 x 0 = 0 (Rukniyah, 2007: 30).
Dapat disimpulkan bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang
bilangan kedua sebanyak bilangan pertama atau A x B maka B dijumlahkan
sebanyak A. Perkalian disimbolkan dengan tanda silang (x).
3. Pembagian
Pembagian diajarkan pula pada siswa kelas III Sekolah Dasar. Pembagian
disimbolkan dengan titik dua (:). Jika perkalian adalah penjumlahan berulang,
maka pembagian adalah pengurangan berulang (Fajar. 2009: 88). Contohnya: 6 : 3
= 6 – 3 – 3 sisanya nol. 6 dikurangi 3 sebanyak 2 kali, maka 6 : 3 = 2.
Amin dan Zaini (2006: 46) menyatakan bahwa pembagian dapat
dinyatakan sebagai pengurangan berulang. Contoh: 12 : 4, maka 12 akan
dikurangi 4 sampai hasilnya nol. Ditulis 12 – 4 – 4 – 4 = 0, bentuk pengurangan
tersebut adalah pengurangan berulang. Pengurangan dengan 4 dilakukan sebanyak
3 kali. Jadi, 12 : 4 = 3.
Rukniyah (2007: 35) juga mengungkapkan pendapat yang sama tentang
pembagian sebagai pengurangan berulang oleh angka yang sama hingga nilainya
nol atau habis. Misalnya: 9 : 3 adalah 9 - 3 – 3 - 3 = 0. Sama seperti pada
perkalian, pembagian pun mempunyai sifat yang sama yaitu apabila dibagi
dengan angka satu (1) maka nilainya akan tetap sama. Misal: 5 : 1 maka hasilnya
akan tetap lima (5). Begitu pula dengan angka nol (0) jika dibagikan dengan
angka berapa pun hasilnya akan tetap nol, misalnya 5 : 0 = 0. Namun, pada
pembagian letak angka yang dibagi sangat berpengaruh pada hasilnya misal 6 : 3
= 2 berbeda hasilnya jika 3 : 6 = 0,5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Bahasa Indonesia
Menurut Suwarno (2012: 1) bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu
yang dalam perkembangan berikutnya mendapat serapan dari bahasa-bahasa
daerah dan bahasa asing. Bahasa daerah atau bahasa asing yang menjadi bahasa
Indonesia diproses melalui beragam penyeleksian dengan melihat unsur
fonetis/fonologis (kesesuaian bunyi) dan morfologis (kesesuaian bentuk kata) di
dalamnya. Bahasa Indonesia telah dijadikan bahasa yang sah digunakan oleh
bangsa indonesia, namun di setiap daerah, masyaraknya menggunakan bahasa
masing-masing untuk berkomunikasi, seperti yang di jelaskan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Bab XV, Pasal 36, dinyatakan bahwa bahasa Indonesia
adalah bahasa negara, dan bahasa daerah yang dipakai sebagai alat perhubungan
dan dipelihara oleh masyarakat pemakainya, dipelihara juga oleh negara sebagai
bagian kebudayaan nasional yang hidup (Badudu, 1980: 7).
Bahasa Indonesia menjadi pendidikan yang paling utama dalam
pendidikan di Indonesia, seperti yang diterangkan oleh Abidin (2012: 6) bahwa
bahasa indonesia memiliki peran yang sangat penting bukan hanya untuk
membina keterampilan komunikasi melainkan juga untuk kepentingan
penguasaan ilmu pengetahuan. Hal tersebut diperkuat oleh Winarti dkk. (1997: 1)
yang menyebutkan bahwa bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar
untuk semua jenis jenjang pendidikan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa sah bangsa indonesia atau bahasa utama bagi bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia sangat menjadi pendidikan yang paling penting
dalam pendidikan di Indonesia, karena bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa
pengantar untuk semua jenis jenjang pendidikan di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1) Membaca
Abidin (2012: 148) menjelaskan bahwa membaca adalah mereaksi, yaitu
memberikan reaksi karena dalam membaca seseorang terlebih dahulu
melaksanakan pengamatan terhadap huruf sebagai representasi bunyi ujaran
ataupun tanda penulisan lainnya. Abidin (2012: 150) menjelaskan bahwa
membaca dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi yang
terkandung dalam teks bacaan untuk memperoleh pemahaman atas bacaan
tersebut. Ditinjau dari teori yang dipakai sebagai landasannya membaca pada
prinsipnya dapat didefinisikan dari dua segi yakni sebagai proses dan membaca
sebagai hasil. Membaca sebagai proses pada dasarnya adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatlan arti dari kata-kata tertulis. Proses membaca sendiri
meliputi proses visual, perseptual dan, konseptual. Membaca sebagai hasil dapat
didefinisikan sebagai pemahaman atas simbol-simbol bahasa tulis yang dipelajari
seseorang.
Sependapat dengan pengertian tersebut, maka Abidin (2012: 155)
mengartikan pembelajaran membaca sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan
peserta didik untuk mencapai keterampilan membaca di bawah arahan,
bimbingan, dan motivasi guru. Pembelajaran membaca bukan semata-mata
dilakukan agar peserta didik mampu membaca melainkan sebuah proses yang
melibatkan seluruh aktivitas visual dan kognisi peserta didik dalam memahami,
mengkritisi, dan bahkan memproduksi sebuah bacaan.
Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca
adalah proses untuk mendapatkan informasi dari suatu teks untuk mendapatkan
pemahaman dan mengkritisi atas bacaan tersebut. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang terkait dalam Kurikulum 2013 salah satunya adalah Kompetensi
Dasar membaca teks bacaan materi perubahan musim.
2) Perubahan Musim
Perubahan musim terjadi ketika perputaran bumi mengelilingi matahari
dengan kemiringan sekitar 23,5º terhadap garis vertikal (Woodward, 2006: 18).
Bumi selalu bergerak seperti itu, akibatnya pada bulan Juni, Kutub Utara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mendekati matahari dan pada bulan Desember menjauhi matahari. Artinya, pada
bulan Juni belahan bumi Utara menerima panas lebih banyak daripada belahan
bumi Selatan kemudian setelah enam bulan akan bergantian.
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun berdasarkan bentuk iklim
yang luas. Perubahan musim terjadi ketika bumi mengelilingi matahari dan bumi
berputar miring pada porosnya (Erminawati, 2008: 38). Posisi kemiringan bumi
dan gaya putar bumi menyebabkan variasi musim (Howel, 2003: 66). Dipadukan
dengan variasi orbit bumi, iklim panas dan dingin bumi mencapai keseimbangan.
Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan musim
merupakan perubahan alami karena posisi kemiringan bumi dan revolusi bumi
atau disebut sebagai gerakan bumi mengelilingi matahari.
22
Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa musim pada iklim
tropis meliputi musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan
Oktober sampai April, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai
Oktober.
23
c. Seni Rupa
Seni rupa diartikan sebagai aktivitas yang penciptaannya memerlukan
koordinasi mata dan tangan karena seni rupa dapat dilihat, diraba dan juga
dirasakan (Kamaril, 1999: 1.20). Dengan menggunakan kordinasi mata dan
tangan, maka keterampilan dasar yang diperoleh siswa adalah latihan motorik
halus. Dalam konsepnya, seni memiliki berbagai macam aspek atau sering disebut
sebagai matra substansial seni. Matra terbagi menjadi beberapa bagian yaitu,
matra pengetahuan, matra apresiasi, matra keterampilan dan matra kreativitas.
Bidang seni kreativitas dan keterampilan berpadu bersama dalam suatu karya.
Seperti dikatakan bahwa seni rupa memadukan gerak mata dan tangan, akan sama
dengan keterampilan mengolah tubuh hingga mampu menciptakan gerakan-
gerakan yang indah. Itu adalah hal yang yang diolah dalam matra keterampilan.
Kemampuan keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan senso-motorik
seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
25
26
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Sukiman (2012: 29) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Sukiman juga mengungkapkan bahwa proses pendidikan/ pembelajaran
identik dengan sebuah proses komunikasi. Dalam proses komunikasi terdapat
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, yaitu sumber pesan, pesan,
penerima pesan, media, dan umpan balik. Sumber pesan yaitu sesuatu (orang)
yang menyampaikan pesan. Pesan adalah isi didikan/ isi ajaran yang tertuang
dalam kurikulum yang dituangkan ke dalam simbol-simbol tertentu (encoding).
Penerima pesan adalah peserta didik dengan menafsirkan simbol-simbol tersebut
sehingga dipahami sebagai pesan (incoding).
Kustandi dan Bambang (2011: 8) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
28
yang memuat pesan besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna,
terlebih lagi dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya
perpaduan antara bahasa verbal dan nonverbal ini, mempercepat pembaca paham
terhadap isi pesan yang dimaksud, karena pembaca terbantu untuk tetap fokus dan
tetap dalam jalurnya. Dari pendapat ahli di tersebut, dapat disimpulkan bahwa
komik adalah suatu cerita yang digambarkan dalam bentuk kartun yang memiliki
sifat sederhana dalam penyajiannya dan memuat pesan untuk pembacanya.
29
4. Minat Belajar
Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat. Slameto juga menjelaskan bahwa suatu minat dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
31
32
33
2. Perhatian
Slameto (2010: 105) menyatakan bahwa perhatian adalah kegiatan yang
dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang
dapat dari lingkungannya yaitu dengan mengarahkan indera atau sistem
persepsinya untuk menerima informasi tentang sesuatu. Perhatian seseorang akan
tertuju atau mengarah pada hal-hal yang sifatnya baru, hal yang berlawanan
dengan pengalaman yang baru saja diperolehnya atau pengalaman yang didapat
selama hidupnya. Dalam Slameto juga mengungkapkan bahwa salah satu menarik
perhatian peserta didik adalah dengan memberikan warna dan bentuk. Warna dan
bentuk yang setara dengan gambar akan memberi ingatan yang kuat pada peserta
didik dan menarik perhatian karena gambar lebih indah untuk dipandang daripada
hanya sekedar untaian kata. Perhatian mempunyai peran penting dalam kegiatan
belajar mengajar. Tanpa adanya perhatian terutama dari peserta didik, tidak akan
mungkin terjadi proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 42).
Dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah salah
satu faktor terbentuknya minat yang dapat timbul akibat adanya rangsangan dan
berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran.
5. Kecerdasan Majemuk
Teori kecerdasan majemuk atau dalam bahasa Inggris adalah Multiple
Intelegences pertama kali digagas oleh seorang pakar psikologi dan profesor
pendidikan di Hardvard University yaitu Howard Garner. Awalnya pada tahun
1983, Gardner mengemukakan bahwa ada tujuh kecerdasan majemuk yang
dimiliki setiap anak yaitu, kecerdasan linguistik (berkaitan dengan bahasa),
kecerdasan logis-matematis (berkaitan dengan nalar logika dan Matematika),
kecerdasan spasial (berkaitan dengan ruang dan gambar), kecerdasan musikal
(berkaitan dengan musik, irama dan bunyi/suara), kecerdasan badani-kinestetik
(berkaitan dengan badan dan gerak tubuh), kecerdasan interpersonal (berkaitan
dengan hubungan antarpribadi, sosial) dan terakhir kecerdasan intrapersonal
(berkaitan dengan hal-hal yang sangat mempribadi) (Jasmine, 2012: 14).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
35
c. Verbal-Linguistik
Kecerdasan verbal-linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan
bahasa, termasuk bahasa ibu dan bahasa-bahasa asing, untuk mengekspresikan
apa yang ada di dalam pikiran dan memahami orang lain Baum (dalam Yaumi dan
Nurdin, 2013: 13). Kecerdasan lingustik disebut juga kecerdasan verbal karena
mencakup kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis, serta
kemampuan untuk menguasai bahasa asing Mc Kenzie (dalam Yaumi dan Nurdin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2013: 13). Seorang anak yang memliliki kecerdasan bahasa yang tinggi akan
mampu menceritakan cerita dan adegan lelucon, menulis lebih baik dari rata-rata
anak yang lain yang memiliki usia yang sama, menyukai baca buku, menghargai
sajak, dan permainan kata-kata, suka mendengar cerita tanpa membaca buku,
mengomunikasikan, pikiran, perasaan, dan ide-ide dengan baik, mendengarkan
dan merespon bunyi-bunyi, irama, warna, berbagai kata lisan Lane (dalam Yaumi
dan Nurdin, 2013: 13).
Gardner (dalam Ula, 2013: 88) menyatakan bahwa kecerdasan linguistik
adalah kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata dengan efektif,
baik secara oral maupun tertulis. Kecerdasan linguistik berhubungan erat dengan
keterampilan orang dalam menguasai bahasa tulisan dan lisan. Komponen lain
dari kecerdasan linguistik adalah memori lisan (verbal memory). Gardner
menjelaskan bahwa, “kemampuan untuk mengngat informasi seperti daftar-daftar
lisan yang panjang merupakan bentuk lain dari kecerdasan bahasa”. Oleh karena
kekuatan memori lisan maka mengingat dan mengulangi kata-kata yang panjang
menjadi mudah bagi orang dengan kecerdasan bahasa yang menonjol.
Maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik adalah kemampuan
seseorang dalam menggunakan bahasa dengan baik dan mengolah kata secara
efektif.
37
untuk menjelajahi lingkungannya dan mencari tahu apa yang diinginkan untuk
diketahui. Masa di Sekolah Dasar ini dibagi menjadi dua fase yaitu yang pertama
masa kelas rendah (bawah) dengan rentang umur 6-10 tahun yang termasuk kelas
1,2 dan 3, kedua masa kelas tinggi (atas) berkisar anatara umur 10-13 tahun yang
term asuk kelas 4,5 dan 6 (Djamarah, 2011: 124).
Djamarah (2011: 125) mengungkapkan beberapa sifat khas anak pada fase
awal atau masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar mempunyai ciri-ciri: adanya
korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah, adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-
peraturan permainan yang tradisional, adanya kecenderungan memuji sendiri,
suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain, kalau tidak dapat
menyelesaikan soal, maka soal dianggap tidak penting, terakhir pada masa ini,
anak mengkehendaki nilai atau angka rapornya baik tanpa mengingat prestasinya.
Ciri-ciri khas tersebut berdampak pada perkembangan intelektualnya. Dalam
perkembangan intelektual ini, di awali ketika anak sudah mampu berpikir secara
logis mengenai sebab akibat di lingkungan sekitarnya. Ketika anak sudah mampu
berpikir, maka anak akan tahu dan mengingat jawaban atas pengalamannya
tersebut mengenai hal-hal logis. Berkembangnya ingatan anak ini disebabkan oleh
fungsi panca indera mata yaitu pengamatan yang sudah mampu menerima kesan-
kesan dan dengan dibantu oleh perhatiannya mampu mengadakan pencaman
terhadap kesan-kesan yang diterimanya berdasar pengamatan (Dalyono dalam
Djamarah, 2011: 126).
Sutirna (2013: 31) mengungkapkan tahap perkembangan aspek didaktis
anak Sekolah Dasar (SD) yang berada di usia 7-12 tahun adalah dimana anak
memperoleh pendidikan dasar guna melanjutkan ke pendidikan menengah
pertama. Itu sebabnya bahwa Sekolah Dasar menjadi tiang penting demi
perkembangan anak yang diolah untuk mengembangkan kepribadian masing-
masing individu. Perkembangan setiap individu tersebut akan membawa dampak
terhadap kematangan individu itu sendiri dan setiap kematangan individu selalu
berbeda waktunya. Kematangan tersebut dapat mencakup berbagai macam bentuk
seperti kematangan jasmani atau fisik, kematangan sosial, kematangan emosional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
serta kematangan cara berpikir dan bersikap. Husdarta dan Kusmaedi (2010: 52)
mengatakan bahwa pada tahap anak besar (Fase Late Chilhood) atau pada masa
Sekolah Dasar, terjadi perkembangan koordinasi tangan dan mata lebih baik. Hal
ini menyebabkan anak umur 8-9 tahun yang setara dengan anak SD kelas 3-4 SD
akan mudah belajar dengan benda konkret yang mudah ditangkap oleh panca
indera mata dan peraba. Dengan begitu, anak mampu membuat konsep lebih
konkret daripada hanya sekedar membayangkan.
Piaget (dalam Dahar, 1989: 152) juga mengemukakan pendapatnya
mengenai perkembangan intelektual pada anak Sekolah Dasar yang dibagi
menjadi 4 tingkatan yaitu tahap sensori motor (0-2 tahun), pra-operasional (2-7
tahun), operasional konkret (7-11 tahun) dan operasi formal (11 tahun ke atas).
Anak usia kelas tiga SD termasuk ke dalam tahap operasional konkret dan sudah
mampu mengembangkan pikiran secara rasional. Artinya bahwa anak sudah
mampu memiliki operasi-operasi logis dalam mengambil keputusan. Salah satu
faktor yang menunjang pekermbangan intelektual ini adalah kedewasaan yaitu
perkembangan sistem saraf sentral, otak perkembangan kognitif serta koordinasi
motorik. Pengalaman fisik yang diterima anak sewaktu duduk di bangku Sekolah
Dasar juga mempengaruhi perkembangan anak. Melalui pengalaman fisik secara
konkret, anak mampu mengembangkan pikirannya sehingga kemampuan berpikir
menjadi lebih kompleks.
Kesimpulan mengenai karakteristik anak didik Sekolah Dasar kelas bawah
menurut para ahli adalah bahwa anak Sekolah Dasar tingkat rendah yaitu kelas 1,
2 dan 3 koordinasi panca indera mata dan tangan meningkat lebih baik, sehingga
mampu mengembangkan pikiran lebih rasional melalui pengamatan sesuatu yang
konkret sehingga ia akan mampu berpikir secara logis.
39
40
41
kontekstual. Kualitas alat peraga ditunjukkan dari hasil validasi oleh alat peraga
yang memperoleh skor 3,74 dalam kategori “sangat baik”. Hasil dari uji coba
terbatas skor pre-test memperoleh rata-rata 49, sedangkan post-test memperoleh
rata-rata 91,3. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan alat peraga. Sehingga dapat dikatakan bahwa alat peraga
papan perkalian Matematika Montessori layak digunakan untuk proses
pembelajaran di kelas.
Penelitian ketiga berjudul “Pengembangan Media Komik Untuk
Pembelajaran Bahasa Jawa Di Kelas III SD Negeri Tegalpanggung” yang ditulis
oleh Sri Puji Mulyani (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
media komik yang layak untuk pembelajaran Bahasa Jawa materi menulis
karangan deskripsi di kelas III SD Negeri Tegalpanggung. Jenis penelitian ini
adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian
menggunakan subjek siswa kelas III di SD Negeri Tegalpanggung. Teknik yang
digunakan dalam penelitian adalah penyebaran angket kuesioner prapenelitian.
Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Teknik analisis yang
digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan
bahwa produk pengembangan media komik pembelajaran Bahasa Jawa
mendapatkan rata-rata 3,72 yang berarti termasuk dalam kategori “baik” dan layak
untuk uji coba di lapangan.
Relevansi dari ketiga penelitian di atas adalah pada penelitian penelitian 1,
penelitian 2 dan penelitian 3 yang berkaitan tentang siswa kelas III SD. Penelitian
penelitian 1 melakukan penelitian yang sama dengan penelitian 2 berhubungan
dengan mata pelajaran Matematika, namun yang membedakan adalah penelitian
penelitian 1 mata pelajaran perkalian dan pembagian sedangkan penelitian
penelitian 2 hanya mata pelajaran perkalian serta pada penelitian 1 menekankan
minat belajar dan penggunaan metode dictate (DMP) sedangkan penelitian 2
menekankan pada alat peraga pembelajaran dan penggunaan metode Montessori.
Relevansi antara penelitian 2 dan 3 adalah jenis penelitian yang sama yaitu R&D.
Penelitian 3 mengembangkan media komik untuk pembelajaran bahasa Jawa. Dari
relevansi ketiga penelitian di atas, maka kebaruan dalam penelitian adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
43
C. Kerangka Berpikir
Penelitian dan pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik
melalui komik Matematika ini digunakan sebagai media belajar untuk menerapi
kesulitan belajar Matematika pada materi perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Prototipe rancangan pembelajaran yang peneliti kembangkan, berawal dari adanya
penelitian sebelumnya dimana Matematika materi perkalian dan pembagian dapat
meningkatkan minat belajar peserta didik dan pembelajaran Matematika untuk
kelas III SD materi perkalian dapat mengembangkan alat peraga serta
pembelajaran Bahasa Jawa dapat mengembangkan media komik.
Masalah yang muncul pada peserta didik kelas III adalah masih kesulitannya
mereka memahami Matematika terutama perkalian dan pembagian bilangan bulat
dan media belajar yang jarang digunakan di SD dalam pembelajaran Matematika.
Hal ini memberi inspirasi pada peneliti untuk mengembangkan “Prototipe
Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Perkalian dan Pembagian
Bilangan Bulat melalui Media Komik untuk Kelas III SD”. Adapun prototipe
yang peneliti kembangkan adalah untuk peserta didik kelas III SD, dengan
mengambil mata pelajaran Matematika tema 3 Perubahan di Alam, subtema 3
Perubahan Musim yang terintegrasi dengan Bahasa Indonesia.
Prototipe rancangan pembelajaran terdiri dari 3 bagian yaitu, bagian 1 berisi
teori, bagian 2 terdiri dari komik pembelajaran 1, pembelajaran 3 dan
pembelajaran 5, serta RPP pembelajaran 1. Media dalam prototipe rancangan
pembelajaran, peneliti kembangkan dalam bentuk komik dengan tujuan
menciptakan dan mengembangkan media pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan untuk dibaca oleh peserta didik. Prototipe rancangan pembelajaran
ini juga membantu peserta didik dalam memahami Matematika materi perkalian
dan pembagian bilangan bulat melalui media komik.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD?
2. Bagaimana kualitas prototipe rancangan pembelajaran materi perkalian dan
pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai Jenis Penelitian, Setting
Penelitian, Prosedur Pengembangan, Uji Coba Prototipe, Instrumen Penelitian,
Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang
biasa dikenal dengan R&D. Sugiyono (2012: 297) mengungkapkan bahwa metode
penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. R&D juga dapat
diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang ada dan dapat
dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2011: 164). Penelitian R&D lebih
menekankan pengembangan model-model proses, bahan, dan sarana yang berawal
dari adanya kebutuhan akan sebuah produk untuk memecahkan suatu
permasalahan. Pada penelitian ini, peneliti akan mengembangkan prototipe berupa
pengembangan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian
dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III Sekolah
Dasar. Produk ini akan dikembangkan menggunakan motode penelitian Research
and Development (R&D).
Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2012:298) menjelaskan bahwa penelitian
dan pengembangan terdiri dari 10 langkah, diantaranya (1) potensi dan masalah,
(2) pengumpulan data, (3) desai produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6)
uji coba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan
(10) produksi masal. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut
Borg dan Gall ditunjukkan pada bagian berikut.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Revisi Produksi
Produk Masal
46
pakar atau tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidangnya untuk menilai
desain produk yang dibuat.
5. Revisi Desain
Setelah dilakukan validasi desain maka akan terlihat kekurangan dan
kelemahan, kemudian untuk memperbaiki kekurangan dan kekurangan
tersebut peneliti melakukan perbaikan desain produk yang telah divalidasi
sebelumnya.
6. Uji Coba Produk
Produk yang telah diperbaiki kemudian dilakukan uji coba produk.
Pengujian produk ini memerlukan eksperimen untuk membandingkan keadaan
sebelum dan sesudah digunakan. Eksperimen ini dapat digunakan untuk
membandingkan dua kelompok yaitu kelompok yang menggunakan sistem
baru dan sistem lama.
7. Revisi Produk
Revisi produk ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan produk yang
dikembangkan.
8. Uji Coba Pemakaian
Produk diujicobakan secara lebih luas agar dapat diketahui kembali
apakah dalam pemakaiannya masih terdapat kekurangan, sehingga produk
tersebut dapat dipebaiki kembali.
9. Revisi Produk
Revisi produk masih perlu dilakukan agar mengetahui apakah masih
terdapat kelemahan dan kekurangan setelah dilakukan uji coba pada kelompok
yang lebih luas.
10. Produksi Masal
Produksi masal dapat dibuat apabila produk tersebut sudah efektif dan
layak untuk diedarkan jika sudah tidak ada perbaikan dalam beberapa kali
pengujian.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IIIB SD Negeri Tegalrejo
2 Yogyakarta. Keseluruhan subjek uji coba prototipe berjumlah 14 peserta
didik yang terdiri dari 8 perempuan dan 6 laki-laki.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah prototipe rancangan pembelajaran Tematik
Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media
komik untuk kelas III SD.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan delapan bulan terhitung mulai dari bulan Juni
2016 sampai Februari 2017.
C. Prosedur Pengembangan
Berdasarkan langkah-langkah yang dikembangkan oleh Borg dan Gall
(dalam Sugiyono, 2012: 298), dalam membuat pengembangan prototipe
rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan
bulat melalui media komik untuk Kelas III SD, peneliti memodifikasi
beberapa langkah yang dilakukan sampai pada langkah ketujuh yaitu revisi
produk. Hal ini dikarenakan tujuh tahap tersebut sudah mencakup keseluruhan
tahap dalam pengembangan prototipe rancangan pembelajaran. Selain itu,
adanya keterbatasan waktu dan biaya menjadi alasan peneliti melakukan
modifikasi langkah pengembangan Borg dan Gall. Berikut adalah langkah-
langkah yang akan dilakukan oleh peneliti yang dijabarkan dalam tahapan-
tahapan berikut ini.
48
Tahap II
Pengumpulan Wawancara tidak terstruktur.
data Pembagian lembar kuesioner prapenelitian
Tahap VI
Uji coba produk pada peserta didik kelas III SD
Uji Coba Produk
49
50
5. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari dosen
Matematika, dosen seni rupa dan guru kelas III. Hasil kritik dan saran dari dosen
dan guru menjadi landasan bagi peneliti dalam memperbaiki kekurangan dari
prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan pembagian
bilangan bulat melalui komik menjadi lebih baik dan mudah dipahami oleh
peserta didik kelas III.
6. Uji Coba Produk
Produk yang sudah divalidasi kemudian diujicobakan kepada peserta
didik kelas IIIB SD Negeri Tegalrejo 2. Implementasi produk ini bertujuan untuk
meyakinkan peneliti bahwa produk yang telah dibuat efektif dan layak untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
7. Revisi Produk
Produk yang sudah diujicobakan kepada peserta didik kelas IIIB SD
Negeri Tegalrejo 2 kemudian direvisi kembali sesuai saran dari dosen.
51
52
3. Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek yang dapat berupa
keterampilan, pengetahuan, bakat dan minat per individu maupun kelompok
(Widoyoko, 2015: 50). Pengukuran tes pada penelitian ini adalah tes prestasi. Tes
prestasi merupakan tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian maupun
kompetensi seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes prestasi pada penelitian
ini mengacu pada penguasaan materi bilangan bulat yang telah dipelajari
menggunakan RPP dan komik pembelajaran 1. Tes pada penelitian ini dapat
dilihat pada Lembar Kerja Siswa yang berisi 5 soal bilangan bulat.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran
(Widoyoko, 2015: 51). Berikut instrumen penelitian yang digunakan pada
penelitian ini:
1. Instrumen Pedoman Wawancara
Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yang
bersumber pada wali kelas IIIB SD N Tegalrejo 2. Wawancara ini bertujuan untuk
mengetahui kesulitan belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika dan
pengalaman penggunaan media pembelajaran. Berikut tabel wawancara tidak
terstruktur pada penelitian ini:
Tabel 3.1 Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur
No Pertanyaan
1. Apakah terdapat materi pada pelajaran Matematika yang masih sulit dipahami oleh
peserta didik?
2. Berapa jumlah peserta didik yang mencapai dan tidak mencapai KKM?
3. Berapa KMM pada mata pelajaran Matematika?
4. Apakah Ibu pernah menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran pada mata
pelajaran Matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
54
bilangan bulat
10. Saya memperhatikan saat guru
menjelaskan mengenai perkalian
dan pembagian bilangan bulat
11. Saya ingin mempelajari
perkalian dan pembagian
bilangan bulat dengan sungguh-
sungguh
12. Saya memiliki inisiatif untuk
belajar perkalian dan pembagian
bilangan bulat
13. Tidak ada pemaksaan bagi saya
untuk belajar perkalian dan
pembagian bilangan bulat
14. Saya tertarik untuk belajar
perkalian dan pembagian
bilangan bulat
15. Saya terdorong untuk
mempelajari soal-soal perkalian
dan pembagian bilangan bulat
16. Saya merasa senang
mengerjakan soal perkalian dan
pembagian bilangan bulat
17. Saya memiliki kesadaran untuk
mengerjakan soal-soal tentang
perkalian dan pembagian untuk
menambah pemahaman
3 Komik - Cerita: berisi alur cerita 18. Saya menyukai buku
yang membantu bergambar/komik
pembaca untuk 19. Buku bergambar/komik
memahami isi cerita membuat saya tertarik untuk
- Gambar: mewakili isi membaca
cerita 20. Saya lebih senang belajar dengan
banyak gambar
21. Saya lebih senang belajar dengan
banyak tulisan
22. Saya menginginkan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
NO PERNYATAAN Ya Tidak
1 Saya menyukai pelajaran Matematika
2 Saya mengalami kesulitan pada mata pelajaran Matematika
11
Saya ingin mempelajari perkalian dan pembagian bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
57
Skor
NO Komponen yang dinilai Komentar
1 2 3 4
SISTEMATIKA PENYAJIAN BUKU
1 Judul komik sesuai dengan isi dari
prototipe yang dikembangkan
2. Kata pengantar dalam prototipe
menjelaskan tentang tujuan dan
manfaat komik
3 Pendahuluan menjelaskan tentang isi
prototipe
4 Daftar isi menunjukkan informasi
yang ada dalam prototipe yang
dikembangkan
5 Isi prototipe memuat:
Bagian 1 berisi RPP yang sesuai
dengan Tema 3 Subtema 3
pembelajaran 1 dan komik berjudul
“Ayo Mengenal Bilangan Bulat
melalui Musim Kemarau”
6 Isi prototipe memuat:
Bagian 2 berisi RPP yang sesuai
dengan Tema 3 Subtema 3
pembelajaran 3 dan komik berjudul
“Ayo Mengenal Perkalian melalui
Empat Musim”
7 Isi prototipe memuat:
Bagian 3 berisi RPP yang sesuai
dengan Tema 3 Subtema 3
pembelajaran 5 dan komik berjudul
“Ayo Mengenal Pembagian melalui
Tingkah Laku Hewan”
8 Kepustakaan sesuai dengan sumber
yang digunakan sebagai referensi
dalam prototipe
9 Gambar dan dialog sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
59
tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian media komik dengan
materi pembelajaran
3 Komponen dalam pengembangan
media komik lengkap (KI, KD,
Indikator, Tujuan)
Tabel 3.6 Instrumen Uji Coba Prototipe Berupa Refleksi untuk Peserta didik
60
61
1. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa komentar pada validasi prototipe yang dikemukakan
oleh dosen Matematika, dosen seni rupa dan guru kelas III. Jumlah item pada
lembar validasi prototipe tersebut adalah duapuluh item. Data dianalisis sebagai
pedoman untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan prototipe yang
diujicobakan. Selain itu, data kualitatif lainnya adalah dari refleksi peserta didik
setelah menggunakan prototipe media pembelajaran komik Matematika bilangan
bulat. Data dianalisis sebagai pedoman untuk mengetahui pemahaman peserta
didik setelah menggunakan prototipe.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif pada penelitian ini berupa skor penilaian dari hasil validasi
prototipe oleh dosen Matematika, dosen seni rupa dan guru kelas III dan hasil
pengerjaan lembar kerja yang dilakukan oleh peserta didik. Data dianalisis sebagai
dasar dari kuesioner diubah menjadi data interval. Skala yang peneliti susun
dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan
tingkatan. Skala penilaian terhadap pengembangan prototipe adalah sangat baik
(4), baik (3), tidak baik (2), dan sangat tidak baik (1). Pilihan respon skala empat
mempunyai variabilitas respon lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala
tiga dan skala lima. Selain itu, tidak ada peluang untuk responden bersikap
netral/cukup/ragu-ragu sehingga memaksa responden untuk menentukan nilai
terhadap pernyataan dalam instrumen (Widoyoko, 2015:104). Penyusunan tabel
klasifikasi menggunakan aturan yang sama dengan dasar jumlah responden, yaitu
dicari skor tertinggi, skor terendah, jumlah kelas, dan jarak interval.
Skor tertinggi = 4
Skor terendah = 1
Jumlah kelas = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Hasil dari perhitungan skor validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor
perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data
kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang telah tertera pada tabel klasifikasi
skor skala empat.
Skor validasi prototipe apabila klasifikasinya sangat baik, maka prototipe
yang akan diujicobakan sangat layak untuk diteliti, apabila skor validasi prototipe
dengan klasifikasi baik, maka prototipe yang akan diujicobakan layak untuk
diteliti dan menerima saran dan kritik dari validator. Skor validasi prototipe
apabila klasifikasinya cukup, maka prototipe akan diperbaiki kembali sesuai saran
dan kritik dari validator sebelum diujicobakan sedangkan jika skor validasi
prototipe mendapatkan klasifikasi kurang, prototipe harus membuat ulang dan
kembali divalidasi oleh validator sebelum diujicobakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang berisi
tentang: (1) langkah-langkah pengembangan prototipe rancangan pembelajaran
tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media
komik untuk kelas III SD, (2) deskripsi kualitas prototipe rancangan pembelajaran
tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media
komik untuk kelas III SD. Pembahasan dari hasil berkaitan dengan hasil penelitian
dan pengembangan diuraikan sebagai berikut.
A. Hasil Penelitian
1. Langkah-langkah Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran
Tematik Matematika materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
melalui Media Komik untuk Kelas III SD
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Pengumpulan Data
Pada bulan September 2016, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur
kepada 4 guru kelas III di empat Sekolah Dasar yang berbeda. Berdasarkan hasil
wawancara tersebut, empat guru menyatakan bahwa materi perkalian dan
pembagian masih sulit dipahami oleh peserta didik. Salah satu guru kelas III B di
SD Negeri Tegalrejo 2 menyatakan bahwa kelas III yang berjumlah 25 peserta
didik, beberapa peserta didik mampu memahami konsep perkalian dan pembagian
bilangan bulat, namun masih ada yang belum memahami konsep perkalian dan
pembagian. Sekitar 6 peserta didik mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), namun 19 peserta didik masih mendapat nilai di bawah KKM.
KKM pada mata pelajaran Matematika di kelas III ini adalah 65. Data tersebut
diperoleh berdasarkan hasil nilai peserta didik pada soal latihan mengenai materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat. Guru kelas III B SD Negeri Tegalrejo 2
mengatakan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran Matematika belum pernah
menggunakan media gambar terutama materi perkalian dan pembagian bilangan
bulat. Pada bulan September 2016, peneliti melakukan penyebaran kuesioner
kepada 25 peserta didik kelas IIIB di SD Negeri Tegalrejo 2. Berikut merupakan
rekapitulasi data kuesioner prapenelitian untuk peserta didik yang disajikan dalam
bentuk tabel 4.1.
65
pembagian
Peserta didik mendapat nilai di atas KKM pada 5 (20%) 20 (80%)
6
materi perkalian dan pembagian bilangan bulat
Peserta didik mengeluh saat mengerjakan soal 19 (76%) 6 (24%)
7
tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat
Peserta didik bersemangat mengerjakan soal 4 (16%) 21 (84%)
8
tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang 1 (4%) 24 (96%)
9
perkalian dan pembagian bilangan bulat
Peserta didik memperhatikan saat guru 3 (12%) 22 (88%)
10 menjelaskan mengenai perkalian dan pembagian
bilangan bulat
Peserta didik ingin mempelajari perkalian dan 23 (92%) 2 (8%)
11 pembagian bilangan bulat dengan sungguh-
sungguh
Peserta didik memiliki inisiatif untuk belajar 5 (20%) 20 (80%)
12
perkalian dan pembagian bilangan bulat
Tidak ada pemaksaan bagi peserta didik untuk 16 (64%) 9 (36%)
13
belajar perkalian dan pembagian bilangan bulat
Peserta didik tertarik untuk belajar perkalian dan 2 (8%) 23 (92%)
14
pembagian bilangan bulat
Peserta didik terdorong untuk mempelajari soal- 14 (56%) 11 (44%)
15
soal perkalian dan pembagian bilangan bulat
Peserta didik merasa senang mengerjakan soal 5 (20%) 20 (80%)
16
perkalian dan pembagian bilangan bulat
Peserta didik memiliki kesadaran untuk 6 (24%) 19 (76%)
17 mengerjakan soal-soal tentang perkalian dan
pembagian untuk menambah pemahaman
18 Peserta didik menyukai buku bergambar/ komik 20 (80%) 5 (20%)
Buku bergambar/ komik membuat peserta didik 19 (76%) 6 (24%)
19
tertarik untuk membaca
Peserta didik lebih senang belajar dengan banyak 18 (72%) 7 (28%)
20
gambar
Peserta didik lebih senang belajar dengan banyak 9 (36%) 16 (64%)
21
tulisan
22 Peserta didik menginginkan adanya cerita tentang 20 (80%) 5 (20%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Desain Produk
1. Desain prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas
III SD.
67
68
c. Isi komik
Komik digambar secara manual menggunakan pensil dan
ditebalkan dengan drawing pen, dialog dalam komik menggunakan
photoshop sehingga tulisan dapat jelas terlihat serta pewarnaan dalam
komik menggunakan pensil warna. Tokoh dalam komik adalah Yana
berusia 8 tahun dan Lyta sebagai Ibu Yana. Cerita diawali dari Yana
dan Lyta sedang berjalan-jalan di taman karena sedang musim
kemarau. Dari musim kemarau, Yana dan ibunya mempelajari tentang
bilangan bulat melalui buah tomat.
69
70
b. Pengenalan tokoh
71
berusia 8 tahun dan Ibu Yana yaitu Lyta. Cerita diawali dari Yana dan
Ibunya sedang menonton tv acara drama korea dengan setting tempat
saat musim salju. Ibu Yana yaitu Lyta menjelaskan tentang empat
musim yang dikaitkan dengan perkalian.
72
73
b. Pengenalan tokoh
74
75
d. Validasi Desain
2. 3 4 4
Komentar: Komentar: Komentar:
Kata pengantar dalam
Kata - -
prototipe menjelaskan tentang
“kehadirat”
tujuan dan manfaat komik
dipisah menjadi
“ke hadirat”
3 4 3 4
Pendahuluan menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
77
ISI PROTOTIPE
1 4 4 4
Komentar: Komentar:huruf Komentar:
Penulisan pada pada dialog -
lembar kerja harus konsisten,
Bagian 1 berisi tentang RPP
peserta didik komik diberi
dan komik “Ayo Mengenal
ditambah halaman
Bilangan Bulat melalui Musim
“kumpulan
Kemarau” yang sesuai dengan
bilangan”, huruf
Tema 3 Perubahan di Alam,
pada dialog
Subtema 3 Perubahan Musim,
harus konsisten,
Pembelajaran 1
pewarnaan
kurang jelas,
konsep kurang
penjelasan
2 4 4 4
Bagian 2 berisi tentang RPP
Komentar: Komentar: Komentar:
dan komik “Ayo Mengenal
- - -
Perkalian melalui Empat
Musim” yang sesuai dengan
Tema 3 Perubahan di Alam,
Subtema 3 Perubahan Musim,
Pembelajaran 3
3 4 4 4
Komentar: Komentar: Komentar:
Bagian 3 berisi tentang RPP - - -
dan komik “Ayo Mengenal
Pembagian melalui Tingkah
Laku Hewan” yang sesuai
dengan Tema 3 Perubahan di
Alam, Subtema 3 Perubahan
Musim, Pembelajaran 5
4 3 3 4
Komentar: Komentar: Komentar:
Materi pembelajaran dan
- - -
komik tentang bilangan bulat
jelas dan mudah dipahami
5 3 2 4
Materi pembelajaran dan Komentar: Komentar: Komentar:
komik tentang perkalian jelas - - -
dan mudah dipahami
6 3 2 4
Komentar: Komentar: Komentar:
Materi pembelajaran dan - - -
komik tentang pembagian
jelas dan mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAHASA
1 3 3 3
Komentar: Komentar: Komentar:
Bahasa sesuai dengan kaidah - Perhatikan lagi Pengetikan jarak
penulisan yang baik dan benar bahasanya diperhatikan
2 3 2 3
Komentar: Komentar: Komentar:
Susunan kalimat dapat - susunan kalimat -
dipahami oleh guru maupun pada komik
peserta didik diperhatikan
2 3 3 4
Komentar: Komentar: Komentar:
Kesesuaian media komik - - -
dengan materi pembelajaran
3 3 4 4
Komentar: Komentar: Komentar:-
Komponen dalam
- -
pengembangan media komik
lengkap (KI, KD, Indikator,
Tujuan)
Total Skor 72 64 77
Nilai 72:20= 64:20= 77:20=
3.6 3.2 3.85
Total 10.65
Rata-rata 3.55
Hasil validasi prototipe dari ketiga validator adalah 3.55 (sangat baik). Hal
ini dapat dilihat pada tabel 3.8 berdasarkan tabel klasifikasi bahwa rentang skor
3,25 s/d 4 menyatakan sangat baik sehingga prototipe yang dikembangkan peneliti
layak untuk diujicobakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
e. Revisi Produk
Peneliti melakukan revisi komik sesuai saran validator. Berikut adalah
gambar hasil dari bagian komik yang telah direvisi. Pada bagian cover prototipe,
perubahan judul dari “Prototipe Media Pembelajaran Matematika tentang
Bilangan Bulat, Perkalian dan Pembagian melalui Perubahan Musim” menjadi
“Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Perkalian dan Pembagian
Bilangan Bulat melalui Media Komik untuk Kelas III SD”. Peneliti juga
melakukan perbaikan pada penggunaan warna menjadi lebih kuat dan ukuran
huruf.
80
Gambar 4.18 Perubahan cover komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui
Musim Kemarau” sebelum dan setelah direvisi
81
82
83
Uji coba prototipe dilakukan oleh peneliti satu kali di SD Negeri Tegalrejo
2 Yogyakarta diikuti 14 peserta didik.
84
85
g. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah uji coba produk dan saran oleh
dosen. Pada halaman 2 dan 3 komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat
melalui Musim Kemarau” perubahan terdapat pada definisi bilangan bulat
dari bilangan positif, nol dan bilangan negatif menjadi bilangan asli, nol
dan lawan bilangan asli.
86
87
88
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1. Saya menyukai gambar yang 12 (86%) 2 (14%)
terdapat pada komik Matematika
“Ayo Mengenal Bilangan Bulat
melalui Musim Kemarau”
2. Saya tertarik membaca komik 12 (86%) 2 (14%)
Matematika “Ayo Mengenal
Bilangan Bulat melalui Musim
Kemarau”
3. Saya memahami konsep bilangan 12 (86%) 2 (14%)
bulat melalui komik Matematika
“Ayo Mengenal Bilangan Bulat
melalui Musim Kemarau”
4. Saya bersemangat mengerjakan 12 (86%) 2 (14%)
soal materi bilangan bulat dengan
membaca komik Matematika
“Ayo Mengenal Bilangan Bulat
melalui Musim Kemarau”
5. Saya dapat mengerjakan soal 12 (86%) 2 (14%)
materi bilangan bulat dengan
membaca komik Matematika
“Ayo Mengenal Bilangan Bulat
melalui Musim Kemarau”
6. Saya menyukai media 12 (86%) 2 (14%)
pembelajaran komik untuk
memahami konsep Matematika
Dilihat dari tabel hasil rekapitulasi tersebut, 86% peserta didik menulis
bahwa media komik membantu mereka memahami konsep bilangan bulat melalui
komik Matematika “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau”,
Berdasarkan data tersebut, prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika
materi perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik
membantu peserta didik terhadap pemahaman konsep bilangan bulat melalui
media pembelajaran komik sehingga bersemangat mengerjakan soal materi
bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
B. Pembahasan
Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika
Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat melalui Media Komik untuk
Kelas III SD dikembangkan berdasarkan kesulitan peserta didik memahami
konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat pada mata pelajaran Matematika.
Validasi prototipe dilakukan oleh 3 validator, skor rata-rata yang didapat
adalah 3.55 (dari rentang 1-4) artinya sangat baik, sehingga prototipe layak
diujicobakan setelah direvisi. Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N
Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP tematik yang diujicobakan adalah
materi bilangan bulat yang menggunakan media komik “Ayo Mengenal Bilangan
Bulat melalui Musim Kemarau”. Dari hasil evaluasi, 100% peserta didik
mendapat nilai 100 untuk materi bilangan bulat. Dari hasil refleksi, 86% peserta
didik menulis bahwa media komik membantu mereka memahami konsep bilangan
bulat.
Peneliti menyusun prototipe sehingga dapat membantu peserta didik
memahami materi perkalian dan pembagian bilangan bulat karena prototipe
tersebut disusun dengan memperhatikan:
1. Prototipe berisi tematik Matematika dan Bahasa Indonesia
Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika berupa komik
dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013 dengan model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik yang menggabungkan beberapa mata
pelajaran dengan ciri khas kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik. Manfaat
pembelajaran tematik agar peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan
yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau
alat, bukan tujuan akhir serta karakteristik pembelajaran tematik yang berpusat
pada peserta didik. Penggabungan mata pelajaran dalam prototipe ini adalah
mengintegrasikan pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.
Prototipe dikembangkan sesuai dengan tema 3,perubahan di alam subtema 3
perubahan musim dan pembelajaran 1, 3 serta 5 yang terdapat materi bilangan
bulat, perkalian dan pembagian. Pada pelajaran Matematika ditekankan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
91
Kegiatan mencoba ketika peserta didik diberikan lembar kerja peserta didik yang
didampingi oleh peneliti saat proses mengerjakan. Ada 2 peserta didik yang masih
belum paham dan peneliti mengajarkan secara perlahan setiap individunya.
Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan, kegiatan mengomunikasikan
adalah peserta didik mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Dalam
pembelajaran, media yang digunakan adalah komik yang dapat membantu peserta
didik minat untuk membaca serta belajar bilangan bulat, perkalian dan pembagian.
92
93
oleh peserta didik adalah belajar menguasai intelektual dasar dan pengembangan
konsep-konsep dasar. Hal ini dapat dilihat pada hasil refleksi prototipe rancangan
pembelajaran menyatakan bahwa 86% peserta didik semakin paham konsep
bilangan bulat. Sehingga, prototipe pada penelitian ini dapat membantu peserta
didik untuk memahami konsep bilangan bulat melalui media komik. Peserta didik
mampu melaksanakan tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih
lanjut.
C. Kelebihan dan kekurangan prototipe
Melalui validasi dan uji coba prototipe, peneliti mendapatkan kritik dan
saran tentang prototipe media pembelajaran komik Matematika yang
dikembangkan. Data tersebut membantu peneliti untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan prototipe. Berikut ini akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan
prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan
pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik.
1. Kelebihan prototipe
Kelebihan dari prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik yang
dikembangkan memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Mengintegrasikan pembelajaran Matematika dengan Bahasa Indonesia.
b. Prototipe berisi 3 bagian, yaitu bagian 1 adalah teori perkalian dan
pembagian bilangan bulat, bagian 2 adalah komik dan bagian 3 adalah RPP
pembelajaran 1.
c. Bagi guru yang memiliki kemampuan menggambar, dapat membantu
peserta didik mengembangkan kecerdasan logis matematis dan verbal
linguistik.
2. Kekurangan prototipe
a. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan media komik hanya
mampu diajarkan oleh guru yang dapat menggambar komik.
b. Bagi peserta didik yang senang membaca komik dapat dengan mudah
menyerap proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
Pada bab ini peneliti akan membahas tentang kesimpulan dari keseluruhan
penelitian, keterbatasan pada penelitian, dan saran.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat peneliti uraikan dari keseluruhan penelitian
adalah:
1. Prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran matematika materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik
mengadopsi tujuh langkah-langkah pengembangan Borg dan Gall yaitu: 1)
potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi
desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk.
2. Kualitas prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan
pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik divalidasi oleh 3
validator, skor rata-rata yang didapat adalah 3.55 (dari rentang 1-4) artinya
sangat baik, sehingga prototipe layak diujicobakan setelah direvisi. Uji coba
terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP
tematik yang diujicobakan adalah materi bilangan bulat yang menggunakan
media komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau”. Dari
hasil evaluasi, 100% peserta didik mendapat nilai 100 untuk materi bilangan
bulat. Dari hasil refleksi, 86% peserta didik menulis bahwa media komik
membantu mereka memahami konsep bilangan bulat.
B. Keterbatasan
Beberapa keterbatasan pada penelitian ini, antara lain:
1. Prototipe ini hanya mengintegrasikan mata pelajaran Matematika materi
perkalian dan pembagian bilangan bulat dan bahasa Indonesia dengan
Kompetensi Dasar membaca teks bacaan perubahan musim yang seharusnya
memuat SBDP materi lagu dengan alat musik ritmis.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
96
DAFTAR PUSTAKA
97
98
99
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
101
No Nama Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. F
7. G
8. H
9. I
10. J
11. K
12. L
13. M
14. N
15. O
16. P
17. Q
18. R
19. S
20. T
21 U
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22. V
23. W
24. X
25. Y
Jumlah 2 23 15 10 20 5 17 8 6 19 5 20 19 6 4 21 1 24 3 22
% 8% 92% 60% 40% 80 20 68 32% 24 76% 20 80% 76 24 16 84 4% 96 12 88
% % % % % % % % % % % %
No Nama Pernyataan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. F
7. G
8. H
9. I
10. J
11. K
12. L
13. M
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. N
15. O
16. P
17. Q
18. R
19. S
20. T
21. U
22. V
23. W
24. X
25. Y
Jumlah 23 2 5 20 16 9 2 23 14 11 5 20 6 19 20 5 19 6 18 7
% 92% 8% 20 80% 64 36 8% 92% 56 44% 20 80% 24 76 80 20 76 24 72 28
% % % % % % % % % % % % %
No Nama Pernyataan
21 22 23 24
ya tdk ya tdk ya tdk ya Tdk
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. F
7. G
8. H
9. I
10. J
11. K
12. L
13. M
14. N
15. O
16. P
17. Q
18. R
19. S
20. T
21. U
22. V
23. W
24. X
25. Y
Jumlah 9 16 20 5 22 3 19 6
% 36% 64% 80 20% 88 12 76 24%
% % % %
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:
1 = Jawaban “Ya”
2= Jawaban “Tidak”
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENELITI
129