Anda di halaman 1dari 241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KEMAMPUAN CRITICAL THINKING AND


PROBLEM SOLVING MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA
DHARMA PADA TOPIK MATEMATIKA SMA DAN SMK
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

DISUSUN OLEH:
AGHATA CHRISTI ANGGRAHENI
151414101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KEMAMPUAN CRITICAL THINKING AND


PROBLEM SOLVING MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA
DHARMA PADA TOPIK MATEMATIKA SMA DAN SMK
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

DISUSUN OLEH:
AGHATA CHRISTI ANGGRAHENI
151414101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Kuatlah dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan


gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang
berjalan menyertai engkau, Ia tidak akan membiarkan engkau
dan tidak akan meninggalkan engkau.”
(Ulangan 31:6)

“Ketakutan bisa bermanfaat. Ia akan membuatkmu tetap


merasa hidup. Tapi, jangan biarkan ia menguasaimu dan
menebar keraguan di hatimu. Saat ketakutan mulai
mengambil alih, gunakan satu-satunya hal lebih kuat dan tak
terkalahkan untuk melawannya: semangatmu. Hatimu.”
(Sabaa Tahir, An Ember in the Ashes)

“Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan.


Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu
mencoba setidaknya satu kali lagi.”
(Thomas A. Edison.)

“Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah


engkau hidup selamanya.”
(Mahatma Gandhi)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur, karya ini saya persembahkan untuk

Allah Bapa yang Maha Kuasa

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Orangtua tercinta:

Ignatius Subagyo

Maria Christina Djumiati

Adik Ireneus Chandra Lintang Sasmita

Keluarga besar

Sahabat dan teman-teman

Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

22 Juli 2019

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

22 Juli 2019

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Anggraheni, Aghata Christi. 2019. Analisis Kemampuan Critical Thinking and


Problem Solving Mahasiswa Universitas Sanata Dharma pada Topik
Matematika SMA dan SMK Tahun Akademik 2018/2019. Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini adalah penelitian yang menganalisis kemampuan critical
thinking and problem solving mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan
SPLTV, peluang, PrLDV, trigonometri, eksponen, dan geometri transformasi. Latar
belakang dari penelitian ini adalah pendidikan abad 21 yang mengharapkan
mahasiswa memiliki kemampuan critical thinking and problem solving. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan critical thinking
and problem solving mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma dalam menyelesaikan permasalahan matematika SMA dan SMK.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang mengambil
mata kuliah desain pembelajaran matematika SMA dan SMK di kelas B.
Pengambilan data dilaksanakan bulan April 2019 sampai Mei 2019. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberi tes tertulis dan
wawancara terkait kemampuan critical thinking and problem solving kepada subjek
penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 12,12% mahasiswa berada
dalam kategori baik, sebanyak 9,09% mahasiswa berada dalam kategori cukup baik,
sebanyak 36,36% mahasiswa berada dalam kategori kurang baik, dan mahasiswa
sebanyak 42,42% mahasiswa berada dalam kategori sangat kurang baik.

Kata kunci: mahasiswa, critical thinking, problem solving.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Anggraheni, Aghata Christi. 2019. Analysis of Critical Thinking and Problem


Solving Skills of Sanata Dharma University Student on the Topic Mathematics
Learning for Regular High School and Vocational High School Academic Year
2018/2019. Thesis. Yogyakarta : Mathematics Education Program , Faculty of
Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.
This research is a research that analyze of critical thinking and problem
solving of student to solve the problem about SPLTV, probability, PrLDV,
trigonometry, exponent, and transformation geometry. The background of this
research is education in 21st century that expect students to have critical thinking
and problem solving skills. The purpose of this research were to know and describe
of critical thinking and problem solving skills of Mathematic Education Student at
Sanata Dharma University to solve mathematic problem for Regular High School
and Vocational High School .
This type of the research is qualitative. The research subjects were Sanata
Dharma University students that take mathematics learning design for regular high
school and vocational high school class B. This research was conducted on April
2019 until May 2019. The data of this research were gathered through by giving
written tests and interviews about critical thinking and problem solving skills to the
subject.
The results of the research show that 12.12% student are in good category,
9.09% students are in good enough category, 36.36% students who were not good
category, and 42.42% students who were in the very bad category.

Keywords : student, critical thinking, problem solving.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmatnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul, “Analisis

Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma pada Topik Matematika SMA dan SMK Tahun Akademik 2018/2019”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan.

Peneliti menyadari bahwa selama proses penelitian yang dilaksanakan tidak

terlepas dari hambatan dan kesulitan. Akan tetapi, semua dapat teratasi dengan

bantuan dan dukungan, kerjasama serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Untuk itu peneliti mengucapkan rasa hormat dan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik

Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan selama proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc. selaku validator yang telah meluangkan

waktu untuk memvalidasi instrumen yang digunakan untuk penelitian ini.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22 Juli 2019

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian....................................................................................... 6
G. Penjelasan Istilah ......................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI......................................................................................... 7
A. Deskripsi Teori ............................................................................................ 7
1. Pendidikan abad 21 ............................................................................................7
2. Critical Thinking...............................................................................................10

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Problem Solving ...............................................................................................19


4. Critical Thinking and Problem Solving .........................................................25
5. Materi Pembelajaran Matematika SMA dan SMK .......................................26
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 39
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITAN ......................................................................... 45
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 45
B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 45
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 45
D. Bentuk Data ............................................................................................... 46
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46
1. Tes tertulis .........................................................................................................46
2. Wawancara ........................................................................................................47
3. Dokumentasi .....................................................................................................47
F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 48
1. Soal tes ...............................................................................................................48
2. Pedoman wawancara ........................................................................................50
3. Lembar validasi ................................................................................................51
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 53
1. Analisis Data Hasil Tes....................................................................................53
2. Analisis Data Wawancara ................................................................................55
H. Validitas instrumen ................................................................................... 57
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 59
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 61
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian .............................................. 61
1. Tahap Sebelum Pelaksanaan Penelitian .........................................................61
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian .........................................................................61
B. Hasil Penelitian Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving..... 62
1. Hasil Penelitian Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving dilihat
dari hasil tes.......................................................................................................62

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Data Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving dilihat dari Hasil
Wawancara ........................................................................................................65
C. Pembahasan Kemampuan Critical Thinking and Problem solving........... 84
1. Soal Nomor 1 ....................................................................................................85
2. Soal Nomor 2 ....................................................................................................88
3. Soal Nomor 3 ....................................................................................................92
4. Soal Nomor 4 ....................................................................................................95
5. Soal Nomor 5 ..................................................................................................103
6. Soal Nomor 6 ..................................................................................................106
7. Soal Nomor 7 ..................................................................................................109
8. Soal Nomor 8 ..................................................................................................113
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 117
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 119
A. KESIMPULAN ....................................................................................... 119
B. SARAN ................................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 121
LAMPIRAN ........................................................................................................ 124

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Terkait Kemampuan Critical Thinking and Problem

Solving ................................................................................................................... 48

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Terkait Kemampuan Critical Thinking and

Problem Solving .................................................................................................... 50

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Validasi Instrumen Tes .............................................. 52

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Validasi Pedoman Wawancara .................................. 52

Tabel 3.5 Kriteria Nilai Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving .... 54

Tabel 3.6 Kriteria Pengelompokan Subjek ........................................................... 56

Tabel 3.7 Kriteria Kualifikasi Validitas ................................................................ 58

Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian .......................................................... 62

Tabel 4.2 Hasil Tes Terkait Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving

Subjek .................................................................................................................... 63

Tabel 4.3 Analisis Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving............. 64

Tabel 4.4 Persentase Mahasiswa yang Termasuk dalam Kategori Sangat Baik, Baik,

Cukup, Kurang Baik, dan Sangat Kurang Baik .................................................... 65

Tabel 4.5 Banyak Mahasiswa dalam Kategori Critical Thinking and Problem

Solving .................................................................................................................. 66

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Pekerjaan MAPP ...................................................................... 85

Gambar 4.2 Hasil Pekerjaan MERP ...................................................................... 86

Gambar 4.3 Hasil Pekerjaan YDRP ...................................................................... 87

Gambar 4.4 Hasil Pekerjaan AYKS ...................................................................... 87

Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan FAIP ........................................................................ 88

Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan AS............................................................................ 89

Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan BGR ........................................................................ 89

Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan AYP ......................................................................... 90

Gambar 4.9 Hasil Pekerjaan YDRP ...................................................................... 91

Gambar 4.10 Hasil Pekerjaan CYSP ..................................................................... 91

Gambar 4.11 Hasil Pekerjaan LLS........................................................................ 92

Gambar 4.12 Hasil Pekerjaan SDCK .................................................................... 93

Gambar 4.13 Hasil Pekerjaan MADP ................................................................... 94

Gambar 4.14 Hasil Pekerjaan VKYP .................................................................... 94

Gambar 4.15 Hasil Pekerjaan JDP ........................................................................ 95

Gambar 4.16 Hasil Pekerjaan PGSF ..................................................................... 96

Gambar 4.17 Hasil Pekerjaan HW ........................................................................ 97

Gambar 4.18 Hasil Pekerjaan MARP ................................................................... 98

Gambar 4.19 Hasil Pekerjaan MERP .................................................................... 99

Gambar 4.20 Hasil Pekerjaan FAIP .................................................................... 100

Gambar 4.21 Hasil Pekerjaan FWKA ................................................................. 101

Gambar 4.22 Hasil Pekerjaan AS........................................................................ 102

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.23 Hasil Pekerjaan VSL ..................................................................... 102

Gambar 4.24 Hasil Pekerjaan AYKS .................................................................. 103

Gambar 4.25 Hasil Pekerjaan IRP ...................................................................... 104

Gambar 4.26 Hasil Pekerjaan FDAL .................................................................. 105

Gambar 4.27 Hasil Pekerjaan VSL ..................................................................... 105

Gambar 4.28 Hasil Pekerjaan MADP ................................................................. 106

Gambar 4.29 Hasil Pekerjaan APP ..................................................................... 107

Gambar 4.30 Hasil Pekerjaan DCK .................................................................... 108

Gambar 4.31 Hasil Pekerjaan MGAP ................................................................. 108

Gambar 4.32 Hasil Pekerjaan BGR .................................................................... 109

Gambar 4.33 Hasil Pekerjaan LLS...................................................................... 110

Gambar 4.34 Hasil Pekerjaan SDCK .................................................................. 111

Gambar 4.35 Hasil Pekerjaan AS........................................................................ 111

Gambar 4.36 Hasil Pekerjaan BGR .................................................................... 112

Gambar 4.37 Hasil Pekerjaan FAIP .................................................................... 113

Gambar 4.38 Hasil Pekerjaan AYKS .................................................................. 113

Gambar 4.39 Hasil Pekerjaan CYSP ................................................................... 114

Gambar 4.40 Hasil Pekerjaan SDCK .................................................................. 115

Gambar 4.41 Hasil Pekerjaan SPN ..................................................................... 115

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Validasi Instrumen Tes.......................................................... 124

Lampiran B Hasil Validasi Instrumen Wawancara ............................................. 127

Lampiran C Instrumen Tes.................................................................................. 129

Lampiran D Pedoman Wawancara...................................................................... 147

Lampiran E Hasil Pekerjaan Mahasiswa............................................................. 148

Lampiran E.1 Hasil Pekerjaan MERP ....................................................... 148

Lampiran E.2 Hasil Pekerjaan LLS ........................................................... 154

Lampiran E.3 Hasil Pekerjaan AEG .......................................................... 159

Lampiran E.4 Hasil Pekerjaan SPN ........................................................... 165

Lampiran E.5 Hasil Pekerjaan IRP ............................................................ 170

Lampiran E.6 Hasil Pekerjaan CKW ......................................................... 174

Lampiran F Hasil Analisis Tes............................................................................ 180

Lampiran G Transkip Hasil Wawancara ............................................................. 182

Lampiran G.1 Transkip Wawancara MERP .............................................. 182

Lampiran G.2 Transkip Wawancara LLS .................................................. 190

Lampiran G.3 Transkip Wawancara AEG................................................. 197

Lampiran G.4 Transkripsi Wawancara SPN ............................................. 204

Lampiran G. 5 Transkripsi Wawancara IRP.............................................. 210

Lampiran G.6 Transkripsi Wawancara CKW ........................................... 215

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad 21 merupakan abad yang dimulai dari tahun 2001 sampai tahun

2100. Pada abad ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan

pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya informasi yang dapat diperoleh kapan

saja dan dimana saja. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

serta tantangan era globalisasi ternyata memberikan dampak yang cukup luas

dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan dituntut untuk menghasilkan

sumber daya manusia yang memiliki kemampuan utuh. Selain itu, pendidikan

abad 21 juga mengharapkan peserta didik atau mahasiswa untuk mampu

berpikir kritis, menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi

informasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi.

21st Century Partnership Learning Framework (dalam Badan Standar

Nasional Pendidikan, 2010: 43-45) juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa

kompetensi atau keahlian yang harus dimiliki oleh mahasiswa agar mampu

menjadi bagian dari abad 21. Kompetensi atau keahlian tersebut adalah Critical

Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation, Communication,

Collaboration, Information and Communications Tecnology Literacy,

Contextual Learning, dan Information and Media Literacy.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sebagai salah satu kemampuan yang ada dalam pendidikan abad 21,

critical thinking and problem solving penting untuk dimiliki dan

dikembangkan oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan critical thinking

mengarahkan mahasiswa untuk memiliki kemampuan problem solving secara

logis dan tepat. Sebagai bagian dari critical thinking, problem solving

membangun dan memperbaiki situasi yang bermasalah dengan

mengidentifikasi, menganalisis, mengumpulkan hipotesis, dan mengevaluasi

suatu permasalahan hingga mendapat kesimpulan. Selain itu, problem solving

juga merupakan fokus utama dalam pembelajaran matematika, dimana peserta

didik diharapkan mampu menemukan berbagai macam cara untuk

menyelesaikan permasalahan. Oleh sebab itu, critical thinking and problem

solving sangat dimungkinkan untuk dikembangkan melalui pembelajaran

matematika. Hal itu disebutkan dalam Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006

tentang Standar Isi, yaitu bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan

kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar, untuk membekali

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

kemampuan bekerja sama.

Akan tetapi, kemampuan atau kompetensi critical thinking and problem

solving belum sepenuhnya dioptimalkan. Hal tersebut tampak dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh Danaryanti dan Lestari (2017) dimana

kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri di Banjarmasin

Tengah berada pada kategori sedang. Lalu menurut Akbar et all. (2018) dalam

penelitiannya diperoleh hasil bahwa siswa kelas XI SMA Putra Juang masih

memiliki kesalahan dalam menyelesaikan masalah peluang. Sehingga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pencapaian siswa dalam memahami soal 48,75%, pencapaian menyusun

rencana 40%, pencapaian menyelesaikan rencana 7,5%, dan pencapaian dalam

memeriksa solusi 0%. Berdasarkan data-data tersebut, dapat dikatakan bahwa

sekolah belum membiasakan peserta didiknya untuk berpikir kritis. Hal ini

sejalan dengan pendapat dari kritikus Jacqueline dan Brooks (dalam Syahbana,

2012: 18) yaitu hanya sedikit sekolah yang mengajarkan siswanya berpikir

kritis. Sekolah jarang mendorong mereka memikirkan banyak ide baru atau

memeriksa kembali kesimpulan yang telah ada.

Berdasarkan hasil pretest yang diberikan kepada mahasiswa Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016, sebagian

besar mahasiswa memiliki kemampuan kognitif yang masih rendah.

Mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memahami informasi,

menganalisis data, dan memecahkan permasalahan-permasalahan matematika

yang diberikan. Dari hasil pekerjaan mahasiswa, diperoleh data bahwa

beberapa mahasiswa tidak dapat menjawab sama sekali soal yang diberikan,

mahasiswa tidak selesai atau tuntas dalam menjawab soal yang diberikan,

bahkan terdapat mahasiswa yang kurang teliti dalam menyelesaikan soal yang

diberikan. Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa, peneliti juga dapat melihat

kesulitan yang dialami mahasiswa. Mahasiswa kesulitan dalam menganalisis

permasalahan, dan menerapkan konsep-konsep atau pengetahuan yang telah

dimiliki untuk menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan.

Sebagai calon pendidik, mahasiswa Pendidikan Matematika harus

memiliki kemampuan critical thinking and problem solving. Kemampuan

critical thinking and problem solving tersebut, akan membantu calon pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk memecahkan atau menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang

dibahas dalam pelajaran matematika. Selain itu, kemampuan critical thinking

and problem solving juga membantu calon pendidik untuk membangun

pemahaman baru, sehingga dapat menguasai pelajaran matematika. Hal inilah

yang menjadi inspirasi bagi peneliti untuk menganalisis kemampuan critical

thinking and problem solving mahasiswa yang mengambil mata kuliah desain

pembelajaran matematika SMA dan SMK dalam menyelesaikan permasalahan

matematika. Selain tertarik untuk menganalisis kemampuan critical thinking

and problem solving, penelitian ini juga didasarkan pada berbagai tantangan

yang harus dihadapi pada abad 21 dalam dunia pendidikan. Sehingga peneliti

mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan

Critical Thinking and Problem Solving Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

pada Topik Matematika SMA dan SMK Tahun Akademik 2018/2019”. Hasil

analisis yang dilakukan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

kemampuan critical thinking and problem solving mahasiswa Universitas

Sanata Dharma yang mengambil mata kuliah desain pembelajaran matematika

SMA dan SMK, sehingga mahasiswa atau calon guru dapat meningkatkan diri

untuk mengembangkan kemampuan critical thinking and problem solving

yang dimiliki.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan berikut:

1. Kemampuan kognitif calon pendidik yang masih rendah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Calon pendidik yang masih mengalami kesulitan dalam memahami

informasi dan menganalisis data.

3. Calon pendidik yang masih kesulitan dalam menerapkan konsep atau

pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya masalah yang diidentifikasi, maka permasalahan dan

penelitian ini dibatasi pada analisis kemampuan critical thinking and problem

solving mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dalam

menyelesaikan permasalahan matematika SMA dan SMK yang meliputi materi

SPLTV, peluang, PrLDV, trigonometri, eksponen, dan geometri transformasi.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan

masalah penelitian ini, yaitu bagaimana kemampuan critical thinking and

problem solving mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata

Dharma dalam menyelesaikan permasalahan matematika SMA dan SMK?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan kemampuan

critical thinking and problem solving yang dimiliki oleh mahasiswa yang

mengambil mata kuliah desain pembelajaran matematika SMA dan SMK di

kelas B dalam menyelesaikan permasalahan matematika.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada

mahasiswa mengenai kualifikasi kemampuannya. Sehingga mahasiswa

Pendidikan Matematika yang dipersiapkan menjadi calon guru dapat

menumbuhkan kesadaran diri untuk meningkatkan kemampuan critical

thinking and problem solving dalam menyelesaikan permasalahan matematika.

G. Penjelasan Istilah

Agar tidak menimbulkan penafsiran ganda atas penelitian ini, maka

diberikan penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Critical thinking adalah suatu kemampuan atau keterampilan tingkat tinggi

untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil keputusan dari suatu

informasi yang diterima.

2. Problem solving adalah langkah untuk menyelesaikan suatu masalah

dengan menggunakan pengetahuan yang peserta didik miliki untuk

mendapatkan kesimpulan dari penyelesaian tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pendidikan abad 21

Abad 21 adalah penerus dari abad 20, yaitu era dimana istilah

modern pertama kalinya didengungkan. Karakteristik abad 21 dalam dunia

pendidikan dirasakan dengan adanya kemajuan ilmu yang dipicu oleh

lahirnya sains dan teknologi komputer, terutama dalam bidang cognitive,

science, bio-molucular, information technology, dan nano-science. Dalam

dunia pendidikan konteks pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi dibuktikan dengan menyempitnya dan meleburnya faktor

ruang dan waktu yang menjadi aspek penentu kecepatan dan keberhasilan

penguasaan ilmu pengetahuan. Peradaban pada abad 21 dijadikan isu

untuk mengubah paradigma lama yang menekankan pada ilmu

pengetahuan demi ilmu pengetahuan, seni demi seni, kearah paradigma

baru yang mengedepankan makna dan nilai suatu pengembangan yang

bersifat berkelanjutan. Kekhususan utama dalam pendidikan abad 21

adalah:

a. Terwujudnya masyarakat global yang ditandai dengan terbukanya

mobilitas antara satu negara dengan negara lainnya dalam berbagai

hal.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Penguasaan IPTEK yang semakin canggih dan berpadu dengan ilmu

sosial dan humaniora.

Tantangan dalam abad 21 dalam dunia pendidikan adalah

menciptakan tata pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya

pemikir yang mampu untuk ikut membangun tatanan sosial dan ekonomi

sadar-pengetahuan. Peserta didik harus terlatih mempergunakan kekuatan

argumen dan daya pikir, menghubungkan pengetahuan dengan realita

kehidupan, memiliki kreatifitas tinggi yang diperlihatkan dengan

kentalnya sifat inovatif dan inventif. Tujuan pendidikan nasional abad 21

dirumuskan sebagai berikut:

Tujuan Pendidikan Nasional abad 21 adalah untuk mewujudkan cita-


cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan
bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa
lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri
dari sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang
mandiri, berkemauan, dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-
cita bangsanya.

Menurut 21st Century Partnership Learning Framework (dalam

Badann Standar Nasional Pendidikan, 2010: 44-45), peserta didik harus

memiliki beberapa kemampuan atau keahlian agar dapat menjadi bagian

dari abad 21. Kompetensi atau keahlian tersebut antara lain critical

thinking and problem solving skills, communication skills, collaboration

skills, creativity and innovation skills, contextual learning skills, dan

information and media literacy skills. Selain itu, seperti yang disampaikan

Badan Standar Nasional Pendidikan (2010: 45) manusia abad 21

membutuhkan sejumlah aspek berbasis karakter dan perilaku, antara lain:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Leadership, yaitu sikap dan kemampuan untuk menjadi pemimpin


dan menjadi yang terdepan dalam berinisiatif demi menghasilkan
berbagai terobosan-terobosan.
b. Personal responsibility, yaitu sikap bertanggung jawab terhadap
seluruh perbuatan yang dilakukan sebagai seorang individu.
c. Ethics, yaitu menghargai dan menjunjung tinggi pelaksanaan etika
dalam menjalankan kehidupan sosial bersama.
d. People skills, yaitu memiliki sejumlah keahlian dasar yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi sebagai mahluk individu dan
mahluk sosial.
e. Adaptability, yaitu mampu beradaptasi dan beradopsi dengan
berbagai perubahan yang terjadi sejalan dengan dinamika
kehidupan.
f. Self-firection, yaitu memiliki arah serta prinsip yang jelas dalam
usahanya untuk mencapai cita-cita sebagai seorang individu.
g. Accountability, yaitu kondisi di mana seorang individu memiliki
alasan dan dasar yang jelas dalam setiap langkah dan tindakan yang
dilakukan.
h. Social responsibility, yaitu memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan kehidupan maupun komunitas yang ada di sekitarnya.
i. Personal productivity, yaitu mampu meningkatkan kualitas
kemanusiaannya melalui berbagai aktivitas dan pekerjaan yang
dilakukan sehari-hari.

Karakter dan perilaku tersebut mendukung mahasiswa dalam

mengembangkan kemampuan critical thinking and problem solving,

creativity and inovation, communication, dan colaboration. Contohnya

karakter dan perilaku ethics yang dibutuhkan dalam kemampuan

colaboration. Mahasiswa harus memiliki sikap menghargai pendapat yang

disampaikan temannya dalam melakukan diskusi kelompok. Karakter dan

perilaku people skills yang dibutuhkan mahasiswa untuk menumbuhkan

creativity and inovation. Karakter dan perilaku adaptability yang

dibutuhkan dalam communication, sebab komunikasi akan terjadi jika

mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Kemampuan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

accountability yang dibutuhkan mahasiswa dalam critical thinking and

problem solving.

Menurut Trilling dan Fadel (dalam Suparno 2015: 2) abad 21

menuntut kompetensi tertentu yang harus dikembangkan jika ingin hidup

dan mempengaruhi kehidupan dan dunia kerja abad 21. Keterampilan

tersebut antara lain adalah critical thinking and problem solving,

communication and collaboration, creativity and innovation, dan digital

literacy skills. Menurut Bialik dan Fadel (2015: 1) kemampuan yang perlu

dimiliki pada pendidikan abad 21 adalah creativity, critical thinking,

communication, dan collaboration.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

pendidikan abad 21 adalah pendidikan yang menuntut peserta didik untuk

memiliki kemampuan atau kompetensi critical thinking and problem

solving, communication, collaboration, creativity and innovation.

2. Critical Thinking

a. Pengertian Critical Thinking

Halpenrn (2014: 8) mengatakan berpikir kritis merupakan

penggunaan keterampilan kognitif atau strategi dalam meningkatkan

kemungkinan yang diinginkan untuk mendiskripsikan pemikiran yang

terarah, menformulasikan kesimpulan, dan membuat keputusan.

Penggunaan keterampilan kognitif berarti mengintegrasikan

pengetahuan yang dimiliki untuk memunculkan sebuah pemikiran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Pemikiran tersebut digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan

yang dimaksud dalam hal ini adalah mengintegrasikan kesimpulan

dan membuat kesimpulan.

Warnick dan Edward (1994: 11) mengatakan berpikir kritis

termasuk dalam kemampuan mengeksplorasi sebuah masalah,

pertanyaan, atau situasi; mengintegrasikan semua informasi; dan

membuat kesimpulan atau hipotesis. Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) mengartikan kata eksplorasi sebagai proses penyelidikan

untuk memperoleh pengetahuan baru. Sehingga Warnick dan Edward

memiliki konsepsi bahwa berpikir kritis merupakan proses menguji

suatu masalah. Masalah tersebut diuji dengan tujuan untuk

mendapatkan kesimpulan.

The National Councul for Ecellence in Critical Thinking (dalam

Bialik dan Fadel, 2015: 7) mendefinisikan berpikir kritis sebagai

proses dari aktivitas dan kemampuan mengaplikasikan, menganalisis,

mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh sebagai

panduan untuk mengambil kesimpulan. Definisi yang diungkapkan

The National Councul for Ecellence in Critical Thinking memiliki

kemiripan dengan definisi critical thinking menurut Halpern (2014: 8)

yang menekankan pengaplikasian pengetahuan. Hanya saja The

National Councul for Ecellence in Critical Thinking juga menekankan

mahasiswa untuk melakukan evaluasi terhadap informasi yang

diperoleh sebelum membuat kesimpulan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Ennis (1996: 166) mengatakan bahwa berpikir kritis adalah

berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada

pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau

dilakukan. Ennis memiliki sebuah konsepsi dimana pengambilan

keputusan merupakan bagian dari critical thinking. Selama proses

pengambilan keputusan tentunya harus berdasarkan pada bukti atau

fakta yang didapat. Ennis juga menekankan bahwa critical thinking

merupakan proses berpikir tingkat tinggi.

Dewey (1909: 9) menyebutkan berpikir kritis sebagai berpikir

reflektif. Dewey juga mendefinisikannya sebagai pertimbangan yang

aktif, terus-menerus, dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau

bentuk pengetahuan yang diterima dari sudut pandang alasan-alasan

dan kesimpulan-kesimpulan yang mendukungnya. Bagi Dewey,

critical thinking merupakan proses dimana mahasiswa menanyakan

sebuah pertanyaan dan mencari informasi yang relevan. Sehingga

mahasiswa dituntut untuk aktif dan tidak menerima gagasan atau

pendapat dari orang lain begitu saja tanpa menguji kebenarannya.

Dewey juga menegaskan bahwa dalam meyakini sesuatu, mahasiswa

harus memiliki alasan-alasan yang mendukung.

Glaser (dalam Fisher, 2009: 3) mendefinisikan critical thinking

sebagai suatu sikap mahasiswa untuk berpikir secara mendalam

tentang suatu masalah yang ada dalam jangkauan pengalaman.

Critical thinking merupakan suatu keterampilan menerapkan metode-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

metode untuk menyelesaikan masalah berdasarkan bukti yang ada.

Definisi yang dikemukakan Glaser ini, merupakan pengembangan

dari gagasan yang dikemukakan oleh Dewey (1909: 9). Glaser

menekankan critical thinking sebagai proses untuk memiliki

keterampilan berpikir dan menggunakan keterampilan tersebut.

Slavin (2006: 269) mengatakan bahwa berpikir kritis

merupakan kemampuan mahasiswa untuk mengambil keputusan dari

apa yang dilakukan atau diyakini secara rasional. Pendapat dari Slavin

ini, memiliki kemiripan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Ennis (1996: 166). Kedua pendapat ini menekankan pada proses

pengambilan keputusan yang berdasarkan pada bukti atau fakta yang

didapat. Ruggiero (2012: 18) berpendapat bahwa evaluasi merupakan

esensi dari proses critical thinking. Oleh sebab itu, critical thinking

didefinisikan sebagai proses menguji klaim dan argumen untuk

menentukan mana yang pantas dan tidak pantas. Definisi ini

sependapat dengan definisi yang dikemukakan oleh Dewey (1909: 9)

dan Glaser (dalam Fisher, 2009: 3), yang menekankan proses menguji

klaim berdasarkan fakta atau bukti. Nugent dan Vitale (2008: 2) juga

berpendapat bahwa critical thinking merupakan strategi kognitif

dalam merenungkan dan menganalisis pikiran, tindakan, dan

keputusan yang diintegrasikan ke dalam proses penyelesaian masalah,

pengambilan keputusan, mendiagnosis alasan, dan metode ilmiah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Berdasarkan penjelasan para ahli, peneliti menyimpulkan

bahwa critical thinking adalah suatu kemampuan atau keterampilan

untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil keputusan atau

membuat kesimpulan dari suatu informasi yang diterima berdasarkan

fakta atau bukti yang didapat.

b. Indikator Critical Thinking

Menurut Warnick dan Edward (1994: 11) kriteria kemampuan

berpikir kritis antara lain:

1) Analyzing and evaluating evidence.


2) Identifying relevant questions.
3) Drawing sound inference.
4) Generating plausible solutions and hypothesis.
5) Detecting error in others’ reasoning.
6) Stating implicit assumption.
7) Understanding the implications of an argument.

Indikator tersebut sesuai dengan definisi critical thinking yang

dikemukakan oleh beberapa ahli. Contohnya indikator pertama yang

sesuai dengan definisi critical thinking menurut Dewey (1909: 9),

Glaser (dalam Fisher, 2009: 3), dan Rugerio (2012: 18). Mahasiswa

diharapkan untuk menganalisis dan mengevaluasi bukti sebelum

menerima gagasan yang diterima dari orang lain. Saat mahasiswa

telah mengevaluasi bukti dan mendeteksi suatu kesalahan, maka

mahasiswa tersebut diharapkan mampu membuat asumsi tanpa ragu.

Lalu indikator ke-dua yang sesuai dengan definisi critical thinking

menurut The National Councul for Ecellence in Critical Thinking


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

(dalam Bialik dan Fadel, 2015: 7), bahwa critical thinking merupakan

proses mengevaluasi atau mengidentifikasi informasi yang diperoleh

sebagai panduan untuk mengambil kesimpulan.

Menurut Garrison, Andreson, dan Archer (2001: 2)

keterampilan berpikir kritis terbagi menjadi empat, yaitu:

1) Cepat tanggap pada peristiwa (trigger event), dimana mahasiswa

dengan cepat dapat mengidentifikasi atau mengenali masalah.

2) Eksplorasi (exploration), berarti memikirkan ide baik secara

personal maupun sosial untuk membuat persiapan keputusan.

3) Integrasi (integration), yaitu mengkonstruksi maksud dari gagasan,

dan mengintegrasikan informasi relevan yang telah ditetapkan

pada tahap sebelumnya.

4) Mengusulkan (resolution), yaitu mengusulkan solusi secara

hipotesis atau menerapkan solusi secara langsung kepada isu,

dilema atau masalah serta menguji gagasan dan hipotesis.

Facione (1995: 3, 2015: 5-8) membagi critical thinking

menjadi enam kemampuan, yaitu interpretation, analysis, inference,

evaluation, explanation, dan self-regulation.

1) Interpretasi merupakan kemampuan mahasiswa dalam memahami

dan menggambarkan kembali makna kondisi, informasi, atau pesan

yang diterima.

2) Analisis berarti mengamati dan menguraikan suatu informasi yang

diterima secara detail untuk dikaji lebih lanjut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

3) Inference merupakan kemampuan membuat kesimpulan

berdasarkan unsur-unsur.

4) Evaluasi berarti melakukan penilaian dengan cara mengukur atau

membandingkan.

5) Eksplanasi/penjelasan merupakan kemampuan menerangkan/

menjelaskan suatu proses/informasi/fenomena.

6) Regulasi diri artinya memiliki kemampuan mengelola diri misal

mengamati apa yang ada disekitar kognitif mahasiswa, komponen

apa saja yang digunakan dalam memperoleh hasil dengan

menerapkan kecakapan di dalam analisis dan evaluasi untuk

penilaian diri.

Watson dan Glaser (2008: 3-4) merumuskan kompetensi atau

indikator tingkat tinggi dalam berpikir kritis sebagai berikut:

1) Penarikan kesimpulan, berarti mahasiswa mampu untuk

membedakan mana yang benar dan salah berdasarkan data yang

diberikan.

2) Asumsi, berarti mahasiswa mampu membuat sebuah dugaan

penyelesaian berdasarkan pernyataan yang ada.

3) Deduksi, berarti mahasiswa mampu untuk memutuskan apakah

kesimpulan yang dibuat harus mengikuti data dari pernyataan atau

premis yang telah diberikan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

4) Menafsirkan informasi, berarti mahasiswa harus mampu

mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan apakah generalisasi

atau kesimpulan yang diberikan itu benar.

5) Menganalisis argumen, berarti mahasiswa tidak boleh menerima

atau percaya begitu saja terhadap gagasan atau argumen yang

didapat.

Menurut Beyer (dalam Slavin, 2006: 269) indikator critical

thinking adalah:

1) Membedakan antara fakta yang dapat diverifikasi dengan


tuntutan nilai.
2) Membedakan antara informasi, alasan, dan tuntutan yang
relevan dengan yang tidak relevan.
3) Menentukan akurasi faktual dari suatu pernyataan.
4) Menentukan bukti dari suatu sumber.
5) Mengidentifikasi klaim atau pernyataan yang ambigu.
6) Mengidentifikasi asumsi yang tidak masuk akal.
7) Mendeteksi bias.
8) Mengidentifikasi kesalahan.
9) Mengakui logika yang tidak masuk akal.
10) Menentukan argumen atau klaim yang kuat.

Indikator yang disampaikan Beyer tersebut bukan merupakan

suatu langkah yang digunakan mahasiswa untuk berpikir kritis.

Indikator tersebut lebih mengarah pada kemungkinan atau cara yang

dapat digunakan mahasiswa dalam melakukan pendekatan untuk

mengevaluasi apakah informasi yang diperoleh dapat dipercaya atau

tidak. Sesuai dengan pendapat yang disampaikan Dewey (1909: 9)

bahwa mahasiswa harus mempertimbangan suatu hal secara aktif,

terus-menerus, dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk

pengetahuan yang diterima.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Edward Glaser (dalam Fisher, 2009: 7) mendaftarkan

kemampuan dalam berpikir kritis sebagai berikut.

1) Mengenali permasalahan.
2) Menemukan cara-cara yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut.
3) Mengumpulkan dan menyusun informasi yang dibutuhkan.
4) Mengenali asumsi dan nilai yang tidak dinyatakan.
5) Memahami dan memakai bahasa yang tepat dan jelas juga
khas.
6) Menganalisis data.
7) Memberi nilai pada fakta dan mengevaluasi pernyataan-
pernyataan.
8) Mengenali apakah ada hubungan logis antara masalah-
masalah.
9) Menyimpulkan.
10) Menguji kesimpulan yang diambil mahasiswa.
11) Menyusun pola-pola keyakinan mahasiswa berdasarkan
pengalaman yang lebih luas.
12) Menilai secara tepat pada hal-hal dan kualitas tertentu dalam
kehidupan sehari-hari.

Indikator yang dikemukakan Edward Glaser (dalam Fisher,

2009: 7) memiliki kesamaan dengan indikator yang dikemukakan oleh

Watson dan Glaser (2008: 3-4). Kedua indikator tersebut sama-sama

menekankan proses untuk mengenali asumsi, menafsirkan informasi,

dan menganalisis argumen. Hanya saja, Indikator yang dikemukakan

oleh Edward Glaser (dalam Fisher, 2009: 7) juga menekankan

mahasiswa untuk menguji kesimpulan yang didapatkan. Hasil

pengujian tersebut digunakan mahasiswa untuk menyusun pola

keyakinan berdasarkan pengalaman yang lebih luas dan menilai

secara tepat berdasarkan kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-

hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Berdasarkan penjelasan para ahli, peneliti menyimpulkan

bahwa indikator critical thinking (berpikir kritis) adalah:

1) Menguraikan informasi yang diterima.

2) Merumuskan atau mengenali masalah.

3) Menganalisis data.

4) Membuat dugaan penyelesaian.

5) Menemukan cara yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah.

6) Membuat kesimpulan.

3. Problem Solving

a. Pengertian Problem Solving

Nakin (2003: 89) mengatakan bahwa pemecahan masalah

adalah proses yang melibatkan penggunaan model atau langkah-

langkah pemecahan masalah untuk menemukan solusi. Nakin

memiliki konsepsi bahwa dalam memecahkan masalah, mahasiswa

harus melibatkan kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan

masalah yang serupa. Gagne (dalam Kirkley, 2003: 5) mengatakan

pemecahan masalah adalah proses mensintesis berbagai konsep,

aturan, atau rumus untuk memecahkan masalah. Gagne juga

memposisikan problem solving sebagai keterampilan berpikir tingkat

tinggi. Menurut MCIntosh (2000: 8) peran pemecahan masalah

adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

1) Pemecahan masalah sebagai konteks (problem solving as a

context for doing mathematics), yaitu memfungsikan masalah

untuk memotivasi siswa belajar matematika. Sebagai konteks

dalam pembelajaran matematika, problem solving diharapkan

mampu untuk menumbuhkan motivasi dan memunculkan minat

mahasiswa dalam menemukan berbagai macam cara sehingga

dapat menyelesaikan permasalahan kontekstual . Permasalahan

tersebut digunakan untuk memperkuat keterampilan dan konsep

yang mahasiswa miliki.

2) Pemecahan masalah sebagai keterampilan (problem solving as a

skill) yang merujuk pada kemampuan kogitif siswa dalam

menyelesaikan suatu masalah.

3) Pemecahan masalah sebagai seni (problem solving as a art), yaitu

memandang pemecahan masalah sebagai seni menemukan.

Pemecahan masalah sebagai seni bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan mahasiswa dan menjadikan

mahasiswa sebagai seorang pemikir yang mampu menyelesaikan

masalah open-ended.

National Council of Teacher of Mathematics, Inc (2000: 50-53)

mengatakan bahwa problem solving merupakan aktivitas mahasiswa

dalam menyelesaikan tugas yang metode penyelesaiannya belum

diketahui. Mahasiswa harus menggunakan pengetahuan yang dimiliki

untuk menyelesaikan masalah, sehingga dapat membangun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

pemahaman baru. Proses problem solving menekankan mahasiswa

untuk memiliki frekuensi dalam memformulasikan pengetahuan dan

menyelesaikan masalah yang memerlukan upaya besar. Mahasiswa

kemudian didorong agar merenungkan pemikiran yang didapat untuk

membuat kesimpulan. Anderson, Newell dan Simon (dalam Kurfiss,

1980: 28) mengatakan:

Problem solving adalah aktivitas mental yang mengarah dari


keadaan yang tidak memuaskan ke tujuan yang lebih
diinginkan. Sebagai bagian dari critical thinking, problem
solving membangun dan memperbaiki situasi yang bermasalah
dengan menganalisis, mengidentifikasi, mengumpulkan
hipotesis, dan menguji hipotesis sampai mendapatkan hasil.

Anderson, Newell dan Simon (dalam Kurfiss, 1980: 28)

menekankan problem solving sebagai suatu aktivitas untuk

menyelesaikan permasalahan. Selama proses penyelesaian masalah

tersebut, mahasiswa harus melakukan analisis dan mengidentifikasi

permasalahan yang diberikan. Selanjutnya mahasiswa harus

mengumpulkan hipotesis. Hipotesis tersebut merupakan jawaban

sementara yang harus diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis harus

dilakukan sampai mahasiswa mendapat hasil dari permasalahan

tersebut, sehingga dapat membuat suatu kesimpulan yang sesuai

dengan permasalahan.

Berdasarkan penjelasan para ahli, peneliti menyimpulkan

bahwa problem solving adalah langkah untuk menyelesaikan suatu

masalah dengan menggunakan pengetahuan yang mahasiswa miliki

untuk mendapatkan kesimpulan dari penyelesaian tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

b. Indikator Problem Solving

Nugent dan Vitale (2008: 2) merumuskan indikator problem

solving matematika sebagai berikut.

1) Mengidentifikasi masalah.
2) Mengeksplorasi alternatif solusi.
3) Melaksanakan alternatif atau solusi.
4) Mendatangkan suatu hasil yang disebut kesimpulan.

Indikator yang dikemukakan oleh Nugent dan Vitale (2008: 2)

menekankan bahwa dalam menyelesaikan masalah, mahasiswa harus

mengidentifikasi permasalahan tersebut. Hal ini sejalan dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Anderson, Newell dan Simon

(dalam Kurfiss, 1980: 28) bahwa dalam menyelesaikan suatu

permasalahan mahasiswa harus menganalisis dan mengidentifikasi

masalah. Setelah itu, mahasiswa diminta untuk mengekplorasi

alternatif penyelesaian dan melaksanakan alternatif tersebut untuk

mendapatkan kesimpulan. Selama proses mengeksplorasi dan

melaksanakan alternatif penyelesaian, mahasiswa menggunakan seni

dan keterampilan kognitif yang dimilikinya untuk menemukan

jawaban dari permasalahan yang diberikan.

Menurut John Dewey (1933) langkah-langkah dalam

menyelesaikan masalah matematika adalah:

1) Mengenali masalah.

2) Diganosis atau pendefinisian masalah.

3) Mengumpulkan beberapa solusi pemecahan.

4) Mengetes dugaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Menurut George Polya (1988: 5-6) langkah-langkah dalam

pemecahan masalah matematika adalah:

1) Memahami masalah.

2) Membuat rencana pemecahan masalah.

3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah.

4) Memeriksa kembali.

Menurut Krulik dan Rudnick (1988: 27-36) langkah-langkah

dalam pemecahan masalah matematika adalah:

1) Membaca

Membaca dalam hal ini bukan hanya sekedar membaca kata-kata.

Akan tetapi, melalui membaca suatu permasalahan yang

diberikan, mahasiswa diharapkan mampu untuk menemukan

informasi, mengetahui pokok permasalahan, serta menemukan

kata kunci yang ada dalam permasalahan tersebut. Selain itu,

melalui kegiatan membaca, mahasiswa juga mampu untuk

mengungkapkan masalah yang ada menggunakan kata-kata

sendiri.

2) Mengeksplorasi

Tahap mengeksplorasi merupakan tahap untuk menganalisis dan

mensintesis suatu informasi yang diperoleh saat mahasiswa

membaca permasalahan. Pada tahap ini, mahasiswa diharapkan

mampu untuk menentukan apakah informasi yang diperoleh

sudah cukup atau terlalu banyak. Mahasiswa juga diminta untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

menggambar grafik, tabel, diagram, atau membuat model dari

permasalahan yang diberikan.

3) Memilih suatu strategi

Suatu masalah akan terpecahkan jika mahasiswa menerapkan

strategi yang tepat. Mahasiswa dapat melihat suatu pola yang ada

dalam permasalahan, membuat dugaan penyelesaian, atau

mengaitkan masalah yang diperoleh dengan pengetahuan yang

dimiliki untuk menentukan strategi penyelesaian yang tepat.

4) Penyelesaian

Jika suatu permasalahan telah dipahami dan strategi penyelesaian

dipilih, maka langkah selanjutnya adalah menyelesaikan

permasalahan. Selama proses penyelesaian masalah mahasiswa

diminta untuk menggunakan keterampilan yang dimiliki.

5) Meninjau kembali dan mendiskusikan

Tahap terakhir yang harus dilakukan mahasiswa adalah

memverifikasi jawaban. Mahasiswa harus memeriksa kembali

proses perhitungan yang dilakukan setelah menemukan jawaban.

Setelah itu, mahasiswa baru dapat membuat kesimpulan.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

indikator dari problem solving adalah:

1) Mengidentifikasi masalah.

2) Membuat rencana pemecahan masalah.

3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah.

4) Membuat kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

4. Critical Thinking and Problem Solving

Critical thinking dan problem solving memiliki keterkaitan satu

sama lain. Keterkaitan antara critical thinking and problem solving dapat

dilihat dari beberapa definisi critical thinking yang disampaikan para ahli.

The National Councul for Ecellence in Critical Thinking (dalam Bialik dan

Fadel, 2015: 7) mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses dari aktivitas

dan kemampuan mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan

mengevaluasi informasi yang diperoleh sebagai panduan untuk

mengambil kesimpulan. Nugent dan Vitale (2008: 2) mengatakan critical

thinking adalah strategi kognitif dalam merenungkan dan menganalisis

pikiran, tindakan, dan keputusan yang diintegrasikan ke dalam proses

penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, mendiagnosis alasan, dan

metode ilmiah.

Principles and Standards for School Mathematics (2000: 50-53)

mengatakan bahwa dalam problem solving peserta didik harus memiliki

frekuensi untuk memformulasikan pengetahuan dan menyelesaikan

masalah kompleks yang memerlukan upaya besar. Kalimat tersebut

menunjukan bahwa dalam problem solving memerlukan proses critical

thinking. Akan tetapi Anderson, Newell dan Simon dalam Kurfiss (1980:

28) mengatakan bahwa sebagai bagian dari critical thinking, problem

solving membangun dan memperbaiki masalah dengan menganalisis,

mengidentifikasi, mengumpulkan hipotesis, dan menguji hipotesis sampai

mendapatkan hasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

critical thinking and problem solving memiliki keterkaitan satu sama lain,

sebab dalam menyelesaikan suatu masalah mahasiswa perlu berpikir kritis.

Saat mahasiswa telah berpikir kritis artinya mahasiswa tersebut sudah

dapat menyelesaikan suatu masalah. Sehingga, indikator critical thinking

and problem solving adalah menguraikan informasi yang diterima,

merumuskan atau mengenali masalah, menganalisis data, membuat

dugaan penyelesaian, menemukan cara yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah, dan membuat kesimpulan.

5. Materi Pembelajaran Matematika SMA dan SMK

a. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

Sinaga et all. (2017: 33-62) menjelaskan bahwa Sistem

Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) merupakan salah satu

materi pokok bahasan dalam mata pelajaran matematika pada tingkat

SMA dan SMK kelas X semester 1. Pola pikir yang dituntut dalam

materi ini adalah upaya untuk menemukan ide-ide, berpikir kritis

dalam mencari strategi penyelesaian masalah dan

mengungkapkannya.

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel didefinisikan sebagai

suatu sistem persamaan linear dengan tiga variabel. Bentuk umum

dari Sistem Persamaan Tiga Variabel (SPLTV) adalah:

a1 x  b1 y  c1 z  d1

a2 x  b2 y  c2 z  d 2
a x  b y  c z  d
 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

dengan a1 , a2 , a3 , b1 , b 2 , b3 ,c1 ,c2 ,c3 ,d1 ,d 2 ,d 3 , x, y, z  R dan a1 , b1 ,c1

tidak sekaligus ketiganya 0 dan a2 , b 2 ,c 2 tidak sekaligus ketiganya 0

dan a3 , b3 ,c3 tidak sekaligus ketiganya 0. x, y, z adalah variabel.

a1 , a2 , a3 adalah koefisien variabel 𝑥. b1 , b2 , b3 adalah koefisien

variabel 𝑦. c1 ,c2 ,c3 adalah koefisien variabel 𝑧. d1 ,d 2 ,d 3 adalah

konstanta persamaan.

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

dapat dilakukan dengan cara atau metode eliminasi, substitusi,

gabungan, dan menggunakan matriks.

1) Langkah penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

(SPLTV) menggunakan metode eliminasi.

a) Eliminasi salah satu peubah SPLTV (misalnya 𝑥) sehingga

diperoleh Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

b) Eliminasi peubah lainnya (misalnya 𝑦) sehingga diperoleh

nilai salah satu peubah.

c) Eliminasi peubah lainnya (yaitu 𝑧) untuk memperoleh nilai

peubah yang kedua.

d) Tentukan nilai peubah ketiga (yaitu 𝑥) berdasarkan nilai 𝑦 dan

𝑧 yang diperoleh.

2) Langkah penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

(SPLTV) menggunakan metode substitusi.

a) Pilih salah satu persamaan yang sederhana, kemudian

nyatakan sebagai fungsi (misalnya fungsi 𝑥).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

b) Substitusikan fungsi yang diperoleh pada langkah pertama ke

dalam dua persamaan yang lainnya sehingga didapat Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

c) Pilih salah satu Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

yang didapat dan nyatakan sebagai fungsi (misalnya fungsi y).

d) Substitusikan fungsi yang diperoleh ke persamaan yang lain

sehingga didapat nilai 𝑧 yang memenuhi.

e) Subtitusikan nilai 𝑧 yang diperoleh ke salah satu SPLDV yang

didapat pada langkah ke dua untuk menentukan nilai 𝑦.

f) Substitusikan nilai 𝑦 dan 𝑧 yang diperoleh ke salah satu

SPLTV untuk menentukan nilai 𝑥.

3) Langkah penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

(SPLTV) menggunakan matriks.

a) Mengubah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

ke dalam bentuk matriks seperti berikut.

 a1 b1 c1  x   d1 
    
 a2 b2 c2  y    d 2 
a b c3    
 3 3  z   d3 

b) Menentukan nilai determinan matriks A.

a1 b1 c1
D  a2 b2 c2
a3 b3 c3

𝐷 adalah determinan dari matriks 𝐴.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

c) Menentukan nilai determinan matriks 𝑥.

d1 b1 c1
Dx  d 2 b2 c2
d3 b3 c3

Dx adalah determinan dari matriks 𝑥.

d) Menentukan nilai determinan matriks 𝑦.

a1 d1 c1
Dy  a2 d2 c2
a3 d3 c3

Dy adalah determinan dari matriks 𝑦.

e) Menentukan nilai determinan matriks 𝑧.

a1 b1 d1
Dz  a2 b2 d2
a3 b3 d3

Dz adalah determinan dari matriks 𝑧.

f) Menentukan nilai 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 dengan persamaan berikut.

Dx
x
D
Dy
y
D
Dz
z
D

b. Peluang

Peluang adalah salah satu materi pokok bahasan dalam mata

pelajaran matematika pada tingkat SMA dan SMK kelas XII. Hal yang

dipelajari dalam materi peluang adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

1) Permutasi

a) Permutasi 𝑘 unsur yang disusun dari 𝑛 unsur yang tersedia

(setiap unsurnya berlainan) dengan memperhatikan urutan

n!
dirumuskan dengan n Pk  .
(n  k )!

b) Permutasi dengan unsur sama

Permutasi dari 𝑛 unsur yang tersedia di mana terdapat

n1 , n2 , n3 ,.... unsur yang sama maka banyaknya permutasi yang

n!
terjadi adalah n Pk  .
n1 ! n2 ! n3 !....

c) Permutasi siklis

Permutasi dari 𝑛 unsur yang disusun secara melingkar adalah

P  (n  1)! .

2) Kombinasi

Kombinasi dari 𝑘 unsur yang disusun dari 𝑛 unsur yang

tersedia (setiap unsurnya berlainan) tanpa memperhatikan

n!
urutannya dirumuskan dengan Ck  (Suryati dan
(n  k )! k !
n

Widodo, 2009: 14-38).

c. Program Linear Dua Variabel (PrLDV)

Program Linear Dua Variabel (PrLDV) adalah salah satu materi

pokok bahasan dalam mata pelajaran matematika pada tingkat SMA

dan SMK kelas XI semester 1. Pola pikir yang dituntut dalam materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

ini adalah upaya untuk menemukan ide-ide, berpikir kritis dalam

mencari strategi penyelesaian masalah kontekstual yang berhubungan

dengan Program Linear Dua Variabel (PrLDV). Program linier

merupakan bagaian dari matematika terapan dengan model

matematika yang terdiri atas pertidaksamaan linier, yang memuat

pembuatan program untuk memecahkan berbagai permasalahan

sehari-hari. Permasalahan program linier adalah suatu permasalahan

untuk menentukan besarnya masing-masing nilai variabel yang

mengoptimumkan (maksimum atau minimum) nilai fungsi objektif

dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan atau

pertidaksamaan-pertidaksamaan linier.

Suatu permasalahan dikatakan permasalahan program linier, jika

memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini.

1) Tujuan (objektif) permasalahan yang akan dicapai harus dapat

dinyatakan dalam bentuk fungsi linear 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑧. Fungsi linear

ini dikenal sebagai 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 (𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓).

2) Harus memiliki alternatif pemecahan yang membuat nilai-nilai

fungsi tujuan menjadi optimum, misalnya: keuntungan yang

maksimum, pengeluaran biaya yang minimum, dan sebagainya.

3) Sumber-sumber yang tersedia dalam jumlah yang terbatas, seperti

modal terbatas, bahan mentah terbatas, dan sebagainya.

Pembatasan-pembatasan dari sumber yang tersedia harus

dinyatakan dalam bentuk pertidaksamaan linear.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Untuk menyelesaikan masalah Program Linear Dua Variabel

(PrLDV) dapat menggunakan cara atau metode titik pojok atau titik

ekstim, garis selidik, dan simpleks.

1) Metode Titik Pojok

Berdasarkan metode ini, mahasiswa diharuskan mencari

titik-titik pojok daerah penyelesaian kendala, lalu

mensubstitusikannya ke bentuk fungsi objektif 𝑧 = 𝑓 (𝑥, 𝑦) =

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦. Kemudian membandingkan nilai-nilai 𝑧 dari setiap titik

pojok, yang menghasilkan nilai terbesar merupakan nilai

maksimum untuk 𝑧 = 𝑎𝑧 + 𝑏𝑦 dan nilai terkecil merupakan nilai

minimum untuk 𝑧 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦.

Untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan

metode uji titik pojok adalah:

a) Menentukan fungsi kendala atau yang biasa disebut model

matematika.

b) Menentukan fungsi tujuan.

c) Melukis grafik himpunan penyelesaian dari SPtLDV.

d) Menentukan titik pojok atau titik ekstrim.

e) Menentukan nilai optimum dari fungsi tujuan dengan

mensubstitusikan titik pojok atau titik ekstrim.

2) Metode Garis Selidik

Garis selidik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘 merupakan suatu garis yang

berfungsi untuk menyelidiki dan menentukan sampai sejauh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

mana fungsi objektif z maksimum atau minimum. Aturan

penggunaan garis selidik 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘 adalah sebagai berikut.

a) Gambar garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 yang memotong sumbu x di

titik (𝑏, 0) dan memotong sumbu y di titik (0, 𝑎).

b) Tarik garis sejajar dengan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 sampai nilai 𝑧

maksimum atau minimum dengan memperlihatkan hal-hal

berikut.

i. Jika garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘1 sejajar dengan garis 𝑎𝑥 +

𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 dan berada di paling atas atau berada di

paling kanan pada daerah himpunan penyelesaian,

maka nilai z = 𝑘1 merupakan nilai maksimum.

ii. Jika garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑘2 sejajar dengan garis 𝑎𝑥 +

𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 dan berada di paling bawah atau berada di

paling kiri pada daerah himpunan penyelesaian, maka

nilai z = 𝑘2 merupakan nilai minimum (Sukino, 2016:

28-91).

d. Trigonometri

Trigonometri adalah salah satu materi dalam mata pelajaran

matematika pada tingkat SMA dan SMK kelas X dan XI.

Trigonometri yang dibahas dalam materi ini mengenai:

1) Identitas trigonometri

a) sin 2   cos2   1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

b) 1  tan 2   sec2 

c) 1  cot 2   csc2 

2) Sudut Rangkap (2𝛼)

a) sin 2  2sin  cos 

b) cos 2  cos2   sin 2 

 1  2sin 2 

 2cos2   1

2 tan 
c) tan 2 
1  tan 2 

3) Aturan sinus

a b c
 
sin  sin  sin 

4) Aturan cosinus

a) a 2  b2  c 2  2bc cos 

b) b  a  c  2ac cos 
2 2 2

c) c  a  b  2ab cos  (Sinaga et all. 2014: 177 – 196).


2 2 2

e. Eksponen

Eksponen adalah salah satu materi pokok dalam mata pelajaran

matematika pada tingkat SMA dan SMK kelas X semester 1.

Eksponen dalam materi ini berkaitan dengan penerapan pada

kehidupan sehari-hari untuk menghitung banyaknya bakteri. Rumus

yang digunakan dalam hal ini adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Un  ar n1

Keterangan:

Un : Suku ke-n.
a : Suku pertama.
r : Rasio (Sinaga et all. 2014).

f. Transformasi geometri

Transformasi geometri adalah salah satu materi pokok bahasan

dalam mata pelajaran matematika pada tingkat SMA dan SMK kelas

XI semester 1. Transformasi Geometri adalah suatu pemetaan satu-

satu (one-one) dari onto sembarang titik di suatu bidang ke titik lain

di bidang tersebut. Titik lain di bidang itu disebut bayangan atau peta.

Perubahan karena transformasi geometri ini dapat berupa perubahan

letak, perubahan penyajian maupun perubahan bentuk. Transformasi

geometri yang akan dibahas dalam ini adalah refleksi (pencerminan).

Sukino (2016: 204-287) menjelaskan bahwa refleksi atau

pencerminan merupakan suatu transformasi (isometri) yang

memindahkan setiap titik pada suatu bidang dengan menggunakan

sifat-sifat bayangan pada suatu cermin.

1) Refleksi Titik Terhadap titik 𝑂(0,0)

Matriks pencerminan terhadap titik 𝑂(0,0) adalah:

−1 0
( )
0 −1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap titik 𝑂(0,0) maka akan

menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:
𝐶0 (0,0)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦′)

𝑥′ −1 0 𝑥
( )=( ) (𝑦)
𝑦′ 0 −1

2) Refleksi Titik Terhadap Sumbu 𝑋 (𝑦 = 0)

Matriks pencerminan terhadap sumbu 𝑥 adalah:

1 0
( )
0 −1

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap sumbu 𝑥 maka akan

menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:
𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥′, 𝑦′)

𝑥′ 1 0 𝑥
( )=( ) (𝑦 )
𝑦′ 0 −1

3) Refleksi Titik Terhadap Sumbu 𝑌(𝑥 = 0)

Matriks pencerminan terhadap sumbu 𝑦 adalah:

−1 0
( )
0 1

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap sumbu 𝑦 maka akan

menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:
𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑦
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦′)

𝑥′ −1 0 𝑥
( )=( )( )
𝑦′ 0 1 𝑦
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

4) Refleksi Titik Terhadap Garis 𝑦 = 𝑥

Matriks pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 adalah:

0 1
( )
1 0

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 maka akan

menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:
𝐶𝑦=𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′, 𝑦′)

𝑥′ 0 1 𝑥
( )=( )( )
𝑦′ 1 0 𝑦

5) Refleksi Titik Terhadap Garis 𝑦 = −𝑥

Matriks pencerminan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 adalah:

0 −1
( )
−1 0

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 maka akan

menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:
𝐶𝑦=−𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′, 𝑦′)

𝑥′ 0 −1 𝑥
( )=( ) (𝑦)
𝑦′ −1 0

6) Refleksi Titik Terhadap Garis 𝑦 = 𝑥 + 𝑘

Matriks pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 + 𝑘 adalah:

0 1
( )
1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 + 𝑘 akan

menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:

𝐶𝑦=𝑥+𝑘
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′, 𝑦′)

𝑥′ 0 1 𝑥 0
( )=( ) (𝑦 − 𝑘 ) + ( )
𝑦′ 1 0 𝑘

7) Refleksi Titik Terhadap Garis 𝑦 = −𝑥 + 𝑘

Matriks pencerminan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 + 𝑘 adalah:

0 −1
( )
−1 0

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 + 𝑘 maka

akan menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′, 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:

𝐶𝑦=−𝑥+𝑘
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′, 𝑦′)

𝑥′ 0 −1 𝑥 0
( )=( ) (𝑦 − 𝑘 ) + ( )
𝑦′ −1 0 𝑘

8) Refleksi Titik Terhadap Garis 𝑦 = 𝑘

Matriks pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑘 adalah:

1 0
( )
0 −1

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 𝑘 maka akan

menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

𝐶𝑦=𝑘
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦′)

𝑥′ 1 0 𝑥 0
( )=( ) (𝑦) + ( )
𝑦′ 0 −1 2𝑘

9) Refleksi Titik Terhadap Garis 𝑥 = ℎ

Matriks pencerminan terhadap garis 𝑥 = ℎ adalah:

−1 0
( )
0 1

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap garis 𝑥 = ℎ maka akan

menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦 ′), sehingga dapat ditulis

menjadi:
𝐶𝑥=ℎ
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′, 𝑦′)

𝑥′ −1 0 𝑥 2ℎ
( )=( ) (𝑦 ) + ( )
𝑦′ 0 1 0

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Harlinda Fatmawati, Mardiyana, dan

Triyanto (2014) berjudul “Analisis Berpikir Kritis Siswa dalam

Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Polya pada Pokok Bahasan

Permasalahan Kuadrat”. Tujuan dari penelitian ini untuk: (1)

mendiskripsikan level kemampuan berpikir kritis siswa, (2) proses berpikir

kritis siswa dalam menyelesaikan masalah berdasarkan Polya, (3) faktor

yang mempengaruhi proses berpikir kritis siswa. Jenis penelitian yang

dilakukan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang dilakukan

menunjukan bahwa: (1) Dari 36 siswa, siswa yang berada pada level 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

sebanyak 19,4%, siswa yang berada pada level 1 sebanyak 72,2%, siswa

yang berada pada level 2 sebanyak 5,6%, dan siswa yang berada pada level

3 sebanyak 2,8%. (2) Proses berpikir kritis siswa dalam pemecahan

masalah berdasarkan Polya diperoleh: (a) memahami masalah, TBK 0

tidak mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan dan

mengungkapkan fakta, TBK 1, TBK 2, TBK 3 mampu merumuskan

pokok-pokok permasalahan dan mengungkap fakta; (b) membuat rencana,

TBK 0 tidak mampu mendeteksi bias dan menentukan teorema untuk

menyelesaikan soal, TBK 1 tidak mampu mendeteksi bias tetapi mampu

menemukan teorema untuk menyelesaikan soal, TBK 2 dan TBK 3 mampu

mendeteksi bias dan menentukan teorema untuk menyelesaikan masalah;

(c) melaksanakan rencana, TBK 0 tidak mampu mengerjakan soal sesuai

dengan rencana, TBK 1, TBK 2, dan TBK 3 mampu mengerjakan soal

sesuai rencana; (d) memeriksa kembali, TBK 0 dan TBK 1 tidak mampu:

memilih argumen logis, menarik kesimpulan, tetapi TBK 1 mampu

mengerjakan soal dengan cara lain, TBK 2 kurang mampu: memilih

argumen yang logis dan menarik kesimpulan, tetapi mampu mengerjakan

soal dengan cara lain, dan TBK 3 mampu memilih argumen yang logis,

menarik kesimpulan, dan mengerjakan soal dengan cara lain. (3) Faktor

yang mempengaruhi proses berpikir kritis dalam menyelesaikan

permasalahan adalah: (a) siswa tidak terbiasa mengerjakan soal cerita

sehingga siswa kurang mampu memahami soal; (b) siswa kurang mampu

mengubah soal cerita ke dalam model matematika sehingga siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

kesulitan dalam menyelesaikan soal; (c) siswa cenderung sering

menyelesaikan soal hanya dengan menggunakan satu cara tanpa

memperhatikan cara yang lain sehingga siswa juga sering tidak mengecek

hasil pekerjaannya.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agni Danaryanti dan Adelina Tri

Lestari (2017) berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam

Matematika Mengacu pada Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal

pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Banjarmasin Tengah Tahun

Pelajaran 2016/2017”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri di

Banjarmasin Tengah tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang

dilakukan adalah penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah 11

siswa atau 2,37% berada pada kategori sangat rendah (0 < 𝑥 ≤ 43,75). 98

siswa atau 21,12% berada pada kategori rendah (43,75 < 𝑥 ≤ 62,5). 140

siswa atau 30,17% berada pada kategori sedang (62,5 < 𝑥 ≤ 71,5). 128

siswa atau 27,59% berada pada kategori tinggi (71,5 < 𝑥 ≤ 81,25). 87

siswa atau 18,75% berada pada kategori sangat tinggi (81,25 < 𝑥 ≤ 100).

Skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 71,18 yang berada

pada kategori sedang. Nilai rata-rata pada indikator penarikan kesimpulan

adalah 68,03 atau dalam kategori sedang. Nilai rata-rata pada indikator

asumsi adalah 86,49 atau dalam kategori sangat tinggi. Nilai rata-rata pada

indikator deduksi adalah 77,37 atau dalam kategori tinggi. Nilai rata-rata

pada indikator menafsirkan informasi adalah 62,57 atau dalam kategori


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

sedang, dan nilai rata-rata pada indikator menganalisis argumen adalah

61,42 atau dalam kategori rendah.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Padilah Akbar, Abdul Hamid, Martin

Bernard, dan Asep Ikin Sugandi (2018) berjudul “Analisis Kemampuan

Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematik Siswa Kelas XI SMA Putra

Juang dalam Materi Peluang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui sejauh mana pencapaian indikator dari kemampuan

pemecahan masalah serta mengetahui tingkat kategori disposisi matematik

pada tiap butir pertanyaan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah

penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat

beberapa jenis kesalahan dalam menyelesaikan masalah pada materi

peluang. Pencapaian siswa dalam memahami soal 48,75%, pencapaian

menyusun rencana 40%, pencapaian menyelesaikan rencana 7,5% dan

pencapaian dalam memeriksa solusi 0%. Jadi kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa SMA Putra Juang tergolong rendah untuk

memahami masalah dan merencanakan penyelesaian masalah dan sangat

rendah pada indikator penyelesaian masalah serta memeriksa kembali.

Ketiga penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut

peneliti telah memperoleh gambaran mengenai kemampuan critical thinking

and problem solving yang dimiliki peserta didik di beberapa tempat. Akibatnya

jika peneliti melakukan penelitian mengenai kemampuan critical thinking and


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

problem solving mahasiswa pendidikan matematika, maka hasil yang diperoleh

tidak akan jauh berbeda dari hasil penelitian-penelitian tersebut.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan mengingat kembali

pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan suatu masalah. Akan tetapi,

sebagian besar mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta angkatan 2016 memiliki kemampuan kognitif yang masih rendah.

Mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memahami informasi,

menganalisis data, dan memecahkan permasalahan-permasalahan matematika

yang diberikan. Saat mahasiswa menghadapi suatu permasalahan matematika,

beberapa diantaranya tidak dapat menjawab sama sekali soal yang diberikan,

tidak selesai atau tuntas dalam menjawab soal, bahkan terdapat mahasiswa

yang kurang teliti dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

Sebagai seorang calon pendidik, mahasiswa Pendidikan Matematika

harus memiliki kemampuan critical thinking and problem solving.

Kemampuan critical thinking and problem solving tersebut, akan membantu

calon pendidik untuk memecahkan atau menyelesaikan berbagai macam

permasalahan yang dibahas dalam pelajaran matematika. Selain itu,

kemampuan critical thinking and problem solving juga membantu calon

pendidik untuk membangun pemahaman baru, sehingga dapat menguasai

pelajaran matematika. Untuk mengetahui kemampuan critical thinking and

problem solving mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang mengambil mata


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

kuliah desain pembelajaran matematika SMA dan SMK di kelas B perlu

dilakukan sebuah analisis. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk memberi

gambaran mengenai kemampuan critical thinking and problem solving

mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dalam

menyelesaikan permasalahan matematika SMA dan SMK.

Melalui analisis ini diharapkan mahasiswa Pendidikan Matematika

dapat menumbuhkan kesadaran diri untuk meningkatkan kemampuan critical

thinking and problem solving. Sehingga mahasiswa dapat menjadi bagian dari

abad 21, yang memiliki kemampuan critical thinking and problem solving.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai, maka jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

menurut Creswell (dalam Raco, 2010) adalah salah satu pendekatan atau

penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala melalui

wawancara yang didalamnya memuat pertanyaan yang umum dan luas.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika

Universitas Sanata Dharma yang mengambil mata kuliah desain pembelajaran

matematika SMA dan SMK di kelas B. Subjek penelitian sebanyak 33

mahasiswa, yang terdiri dari 5 mahasiswa dan 28 mahasiswi. Objek penelitian

ini adalah kemampuan critical thinking and problem solving dalam

menyelesaikan masalah matematika.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang

terletak di Jl. Paingan, Krodan, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Kampus tersebut merupakan

Kampus 3 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Di Kampus 3 inilah

mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang mengambil mata kuliah desain

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

pembelajaran matematika SMA dan SMK menuntut ilmu dan berproses

menjadi calon pendidik. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2019

sampai bulan Mei 2019.

D. Bentuk Data

Bentuk data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dan kualitatif. Data kuantitatif berupa skor hasil tes terkait kemampuan critical

thinking and problem solving yang digunakan untuk mengklasifikasikan

kemampuan critical thinking and problem solving mahasiswa, sedangkan data

kualitatif berupa hasil pekerjaan mahasiswa dan hasil wawancara terkait

kemampuan critical thinking and problem solving.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Tes tertulis

Pengumpulan data melalui teknik tes dilakukan dengan memberikan

instrumen tes yang terdiri dari seperangkat pertanyaan/soal untuk

memperoleh data mengenai kemampuan critical thinking and problem

soling mahasiswa Pendidikan Matematika. Peneliti membuat

permasalahan atau soal terkait materi Sistem Persamaan Linear Tiga

Variabel (SPtLTV), peluang, Program Linear Dua Variabel (PrLDV),

trigonometri, eksponen, dan transformasi geometri. Peneliti kemudian

meminta subjek penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

diberikan. Soal tes tertulis dibuat dalam bentuk uraian sehingga subjek

membutuhkan strategi dan pola pikir yang tepat dalam menyelesaikan

permasalahan tersebut. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan

critical thinking and problem solving mahasiswa Pendidikan Matematika.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan

responden dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka. Melalui

wawancara peneliti tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi

juga dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki

responden yang bersangkutan (Gulo, 2002). Peneliti melakukan

wawancara terhadap 6 mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas

Sanata Dharma yang mengambil mata kuliah desain pembelajaran

matematika SMA dan SMK di kelas B pada tanggal 8 Mei 2019, 10 Mei

2019, dan 22 Mei 2019 guna menganalisis kemampuan critical thinking

and problem solving.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu

(Sugiyono, 2009:240). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa rekaman

suara saat proses wawancara. Melalui dokumentasi peneliti dapat

menuliskan transkripsi wawancara terkait kemampuan critical thinking

and problem solving mahasiswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

F. Instrumen Penelitian
1. Soal tes

Dalam penelitian ini, peneliti menyusun soal tes tertulis untuk

mengetahui kemampuan critical thinking and problem solving mahasiswa

Pendidikan Matematika. Kisi-kisi soal tes terkait matematika SMA dan

SMK disajikan dalam Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Terkait Kemampuan Critical Thinking and
Problem Solving
Materi: Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Tingkat Nomor
Indikator Soal
kesukaran Butir Soal
Mahasiswa mampu Sebuah bilangan terdiri dari 3 angka. Mudah 1
menguraikan informasi, Jumlah ketiga angka tersebut sama
merumuskan masalah, dengan 16. Jumlah angka pertama dan
menganalisis data, angka kedua sama dengan angka ketiga
menyelesaikan masalah, dikurangi dua. Nilai bilangan tersebut
dan membuat kesimpulan sama dengan 21 kali jumlah ketiga
dari soal sistem angka kemudian ditambah dengan 13.
persamaan linear tiga Carilah bilangan tersebut!
variabel yang tersedia.

Materi: Peluang
Tingkat Nomor
Indikator Soal
kesukaran Butir Soal
Mahasiswa mampu Arkan akan membuat password untuk Mudah 2
menguraikan informasi, alamat emailnya yang terdiri dari 5
merumuskan masalah, huruf dan diikuti oleh 2 angka yang
menganalisis data, berbeda. Jika huruf yang disusun
menyelesaikan masalah, berasal dari pembentuk kata pada
dan membuat kesimpulan namanya, maka berapa banyak
dari suatu permasalahan password yang dapat dibuat oleh
sehari-hari. Arkan?

Dari 6 putra dan 4 putri, akan dipilih 6 Mudah 3


orang untuk menduduki jabatan ketua,
wakil ketua, sekertaris I, sekertaris II,
bendahara I, dan berdahara II. Jika
jabatan sekertaris I dan bendahara I
harus putri, maka berapa banyak cara
pemilihan yang mungkin?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Materi: Program Linear Dua Variabel


Tingkat Nomor
Indikator Soal
kesukaran Butir Soal
Mahasiswa mampu Sebuah rumah sakit setiap hari Sukar 4
memahami soal, membutuhkan paling sedikit 150.000
mengidentifikasi fungsi unit kalori dan 130.000 unit protein
tujuan dan kendala pada untuk merawat pasiennya. Setiap kg
permasalahan daging sapi mengandung 500 unit
matematika, dan dapat kalori dan 200 unit protein, sedangkan
menemukan model setiap kg ikan segar mengandung 300
matematika dari suatu unit kalori dan 400 unit protein. Harga
permasalahan per kg daging sapi dan ikan segar
matematika. masing-masing Rp. 25.000,00 dan Rp.
20.000,00. Tentukan berapa kg daging
sapi dan ikan segar yang harus
disediakan rumah sakit agar
mengeluarkan biaya seminimal
mungkin! (ada berapa cara yang dapat
digunakan untuk menemukan hasil
tersebut dan sebutkan! Kerjakan
minimal dengan 2 cara yang berbeda.)
Materi: Trigonometri
Tingkat Nomor
Indikator Soal
kesukaran Butir Soal
Mahasiswa mampu Buktikan 1  cos22 A  2 ! Mudah 5
menyampaikan ide cara 1  cos A
penyelesaian soal dengan Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan Sukar 6
alur pikir yang logis, A ke pelabuhan B dengan kecepatan 40
terstruktur, runtut, serta km/jam selama 2 jam dengan arah 300,
mudah dipahami. kemudian melanjutkan perjalanan dari
pelabuhan B menuju pelabuhan C
dengan kecepatan 60 km/jam selama
2,5 jam dengan arah 1500. Tentukan
jarak antara pelabuhan A dan C!
Materi: Eksponen
Tingkat Nomor
Indikator Soal
kesukaran Butir Soal
Mahasiswa mampu Jumlah koloni bakteri berlipat dua Mudah 7
bertanggungjawab, setiap 5 jam. Seorang peneliti telah
bekerja secara produktif, mengamati dalam waktu 35 jam, dan
manajemen waktu, jumlah koloni bakteri itu telah
menemukan ide untuk mencapai 19.200.
menyelesaikan masalah, a) Berapa jumlah koloni bakteri
dan mempunyai teknik mula-mula ?
yang sistematis b) Jika peneliti itu melanjutkan
pengamatan selama 15 jam,
berapa jumlah koloni bakteri itu
setelah 15 jam?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Materi: Transformasi
Tingkat Nomor
Indikator Soal
kesukaran Butir Soal
Mahasiswa mampu Sebuah kampung memiliki dua pos Sukar 8
bertanggungjawab, ronda yaitu, pos ronda A dan pos ronda
bekerja secara produktif, B. Masing-masing pos ronda terletak di
manajemen waktu, A(8,2) dan B(4,5). Sebuah tiang listrik
menemukan ide untuk akan dipasang di jalan pada sumbu Y.
menyelesaikan masalah, Tentukan letak tiang listrik agar kabel
dan mempunyai teknik yang digunakan untuk
yang sistematis menghubungkan aliran listrik pos
ronda A dan pos ronda adalah
minimum!

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai

indikator kemampuan critical thinking and problem solving. Indikator

tersebut diperoleh dari pendapat para ahli yang telah dipaparkan pada BAB

II halaman 26. Hasil wawancara digunakan untuk menganalisis

kemampuan critical thinking and problem solving subjek. Pedoman

wawancara terkait kemampuan critical thinking and problem solving

disajikan dalam Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Terkait Kemampuan Critical


Thinking and Problem Solving

Indikator No Pertanyaan
Mampu menguraikan 1 Jika anda menjumpai soal matematika
informasi yang relevan. dalam bentuk cerita, bagaimana anda
menyelesaikan permasalahan tersebut?
2 Apakah dalam menguraikan suatu
informasi dari soal ini (soal tes) anda
mengalami kesulitan?
3 Jika iya, kesulitan seperti apa yang anda
alami?
4 Jika tidak, bagaimana cara anda memaknai
suatu informasi yang diterima dari soal
berikut ini (soal tes)?
Mampu merumuskan atau 5 Apakah, dalam merumuskan atau
mengenali maslah. mengenali masalah dari soal ini (soal tes),
anda mengalami kesulitan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Indikator No Pertanyaan
Mampu merumuskan atau 6 Jika iya, lalu bagaimana cara anda
mengenali maslah. mengatasi hal tersebut agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan pada
soal ini (soal tes)?
7 Jika tidak, bagaimana anda mengenali atau
merumuskan suatu masalah dari soal ini
(soal tes)?
Mampu menganalisis data. 8 Dalam menganalisis data dari soal ini,
apakah anda mengalami kesulitan?
9 Jika iya, kesulitan seperti apa yang biasa
anda hadapi?
10 Jika tidak, bagaimana cara anda
menganalisis data dari soal ini (soal tes)?
Mampu membuat hypotesis. 11 Sebelum melakukan penyelesaian masalah,
apakah anda membuat hypotesis?
12 Jika tidak, langkah apa yang anda lakukan
selanjutnya dalam menyelesaikan masalah?
13 Jika iya, hypotesis seperti apa yang anda
buat, khususnya untuk soal ini (soal tes)?
Menemukan cara yang 14 Bagaimana anda dapat menemukan cara
dapat digunakan dalam untuk menyelesaikan suatu permasalahan
memecahkan masalah. pada soal ini (soal tes)?
Membuat kesimpulan. 15 Bagaimana cara anda membuat kesimpulan
dari permasalahan pada soal ini (soal tes)?
16 Apakah kesimpulan yang ada buat sudah
tepat?

Pertanyaan yang ada dalam Tabel 3.2, digunakan peneliti untuk

mewawancari 6 subjek yang dipilih secara acak. Subjek yang dipilih harus

memiliki kemampuan critical thinking and problem solving yang

tergolong tinggi, sedang, atau rendah.

3. Lembar validasi

Lembar validasi digunakan untuk memvalidasi instrumen tes, dan

pedoman wawancara. Selain itu, lembar validasi juga digunakan untuk

mengetahui kevalidan instrumen tes dan pedoman wawancara. Kisi-kisi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

angket validasi instrumen tes disajikan dalam Tabel 3.3 dan pedoman

wawancara disajikan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Validasi Instrumen Tes

No Aspek Pertanyaan
1 Soal sesuai dengan indikator.
2 Materi Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah
sesuai.
3 Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban uraian.
4 Kontruksi Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
5 Tabel, gambar, grafik, peta, atau sejenisnya disajikan dengan
jelas dan terbaca.
6 Rumusan kalimat soal komunikatif.
7 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Bahasa/
8 Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan
budaya
penafsiran ganda atau salah pengertian.
9 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/baik.

Angket tersebut merupakan modifikasi dari angket yang digunakan oleh

Herawati (2019) dalam penelitiannya. Angket validasi instrumen tes tersebut

ditujukan kepada pakar, yaitu dosen pembimbing dan dosen Pendidikan

Matematika.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Validasi Pedoman Wawancara

No Aspek Indikator
1 Komponen pedoman Ketercukupan komponen-komponen pedoman
wawancara wawancara sebagai penunjang ketercapaian
pelaksanaan penelitian.
2 Rumusan Kesesuaian rumusan pedoman wawancara
dengan tujuan penelitian.
3 Bahasa yang digunakan komunikatif.
4 Bahasa Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Angket tersebut merupakan modifikasi dari angket yang digunakan

oleh Hansen (2019) dalam penelitiannya. Angket validasi pedoman


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

wawancara tersebut ditujukan kepada pakar, yaitu dosen pembimbing dan

dosen Pendidikan Matematika.

Lembar validasi instrumen tes dan pedoman wawancara terkait

kemampuan critical thinking and problem solving berisi komponen

penilaian yang berfungsi mengetahui kelayakan instrumen penelitian.

Skala penilaian menggunakan skor 1 sampai 5 dengan kriteria 5 = Sangat

baik, 4 = Baik, 3 = Cukup Baik, 2 = Kurang Baik, dan 1 = Sangat Kurang

Baik (Widoyoko, 2012).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis Data Hasil Tes

Data kemampuan critical thinking and problem solving diperoleh

dari hasil tes yang dikerjakan mahasiswa. Hasil tes yang telah dikerjakan

mahasiswa diolah dengan memberikan skor pada setiap butir soal untuk

menganalisis kemampuan critical thinking and problem solving.

Pemberian skor untuk kemampuan critical thinking and problem solving

berpedoman pada rubrik penilaian yang telah dibuat (Lampiran C halaman

145-148).

Tes terkait kemampuan critical thinking and problem solving

memiliki rentang skor 1 sampai dengan 25 untuk setiap nomornya dan 0

untuk soal yang tidak dijawab. Selanjutnya skor yang diperoleh dikonversi

ke dalam bentuk nilai dengan rentang 0 sampai dengan 100. Rumus untuk

mengkonversikan skor yang diperoleh menjadi nilai adalah sebagai

berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

Misalkan 𝑋 adalah nilai akhir, maka nilai akhir kemampuan critical

thinking and problem solving mahasiswa dapat diinterpretasikan

berdasarkan Tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5 Kriteria Nilai Kemampuan Critical Thinking


and Problem Solving
Interval Kriteria
𝑋 > 79,00 Sangat baik
65,00 < 𝑋 ≤ 79,00 Baik
55,00 < 𝑋 ≤ 65,00 Cukup Baik
39,00 < 𝑋 ≤ 55,00 Kurang Baik
𝑋 ≤ 39,00 Sangat Kurang Baik
(Arikunto, 2012: 281)

Nilai tes terkait kemampuan critical thinking and problem solving

mahasiswa yang telah didapat kemudian diklasifikasikan berdasarkan

kriteria yang ada dalam dan dipersentasekan menggunakan rumus

Arikunto (2012), yaitu:

𝑓
𝑃= × 100%
𝑁

Keterangan:

𝑃 : Persentase
𝑁 : Jumlah frekuensi
𝑓 : Frekuensi pada persentase yang sedang di cari

Nilai tes terkait kemampuan critical thinking and problem solving

mahasasiswa yang diperoleh kemudian dirata-rata menggunakan rumus

Arikunto (2012:299), yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

X
X i 1

Keterangan:

𝑋̅ : Rata-rata
n

X
i 1
: Jumlah nilai seluruhnya

𝑛 : Frekuensi

Hasil rata-rata nilai tes terkait kemampuan critical thinking and

problem solving mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta angkatan 2016 kelas B kemudian diinterpretasikan

berdasarkan Tabel 3.5.

2. Analisis Data Wawancara

Seluruh proses wawancara ditranskripsi dengan apa adanya, baik

berupa jawaban lisan subjek penelitian yang mengungkapkan kemampuan

critical thinking and problem solving. Data hasil wawancara dianalisis

secara kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman

(dalam Sugiyono, 2016: 246). Aktivitas dalam analisis data, yaitu data

reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion

drawing (verifikasi).

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dari data yang

diperoleh di lapangan (Sugiyono, 2009: 247-249). Proses reduksi data


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

ini dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

mengenai kemampuan cricial thinking and problem solving.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan antar

kategori. Tujuan dari penyajian data adalah memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencakan kerja berdasarkan apa yang

telah ditafsirkan (Sugiyono, 2009: 249-252). Dalam proses ini,

peneliti mengelompokan mahasiswa menjadi tiga kelompok, yaitu

kelompok berkemampuan tinggi, kelompok berkemampuan sedang,

dan kelompok berkemampuan rendah. Pembagian tersebut

berdasarkan Arikunto (2012: 227). Sebelum membagi kelompok

menjadi 3, data harus diurutkan terlebih dahulu dari nilai yang terbesar

ke terkecil. Kriteria pengelompokkan subjek berdasarkan Tabel 3.6

berikut.

Tabel 3.6 Kriteria Pengelompokkan Subjek


Kelompok Kriteria
Tinggi 1%  N  X  27%  N
Sedang 28%  N  X  72%  N
Rendah 73%  N  X  100%  N

Keterangan
N : jumlah mahasiswa.
𝑋 : urutan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 3.6 digunakan untuk mengelompokkan mahasiswa ke

dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokan

mahasiswa tersebut bertujuan untuk memilih subjek yang akan

diwawancara. Pemilihan subjek wawancara dilakukan dengan

memilih 2 mahasiswa secara acak dari setiap kategorinya. Cara

pengambilan tersebut dilakukan dengan menggunakan formula yang

ada di Ms. Exel, yaitu:

= 𝑅𝐴𝑁𝐷()

=INDEX(row_num;RANK(number;ref; [order]))

Kedua formula tersebut digunakan untuk menentukan peluang

setiap subjek dan memilih subjek yang akan diwawancarai.

c. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam hal ini adalah

kesimpulan awal yang bersifat semetara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti. Oleh sebab itu, Kesimpulan-kesimpulan yang ada

diverifikasi selama penelitian berlangsung. Dalam tahap verivikasi

peneliti menguji kebenaran dan kesesuaiannya. Hal ini dikarenakan

supaya validitasnya terjamin.

H. Validitas instrumen

Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang telah disusun divalidasi

untuk menguji kelayakannya. Validitas instrumen dilakukan dengan

mengajukan instrumen yang telah dibuat untuk menguji keabsahannya kepada

para validator. Para validator diminta pendapatnya mengenai instrumen yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

telah disusun dan memberikan keputusan apakah instrumen tersebut layak

digunakan atau tidak untuk dilanjutkan pada tahap penelitian. Dalam penelitian

ini, uji kevalidan dengan penilaian oleh pakar, yaitu dosen pembimbing dan

dosen Pendidikan Matematika.

Hasil validasi para ahli kemudian diolah secara kuantitatif berdasarkan

skala yang terdapat pada instrumen validasi. Pada tahap perhitungan aspek

kevalidan berdasarkan (Widoyoko, 2009). Data skor penilaian validasi

ditabulasi kemudian dihitung rata-ratanya setiap aspek. Rata-rata tiap aspek

penilaian kevalidan tersebut dihitung menggunakan rumus Arikunto (2012),

yaitu,

X
X i 1

Keterangan:

𝑋̅ : Rata-rata
n

X
i 1
: Jumlah nilai seluruhnya

𝑛 : Frekuensi

Rata-rata tiap aspek penilaian kevalidan kemudian diinterpretasikan pada

Tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7 Kriteria Kualifikasi Validitas

Interval Klasifikasi
𝑋 > 4,2 Sangat Baik
3,4 < 𝑋 ≤ 4,2 Baik
2,6 < 𝑋 ≤ 3,4 Cukup Baik
1,8 < 𝑋 ≤ 2,6 Kurang Baik
𝑋 ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik
(Widoyoko, 2009: 238)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Kriteria kualifikasi validitas yang ada pada Tabel 3.7 digunakan peneliti

untuk mengklasifikasikan hasil validasi instrumen tes dan pedoman

wawancara. Suatu instrumen dikatakan baik dan dapat digunakan apabila

memiliki klasifikasi baik. Berdasarkan validasi yang telah dilakukan, rata-rata

hasil validasi soal tes terkait kemampuan critical thinking and problem solving

adalah 4. Berdasarkan Tabel 3.7, soal tes terkait kemampuan critical thinking

and problem solving berada dalam kategori baik. Sehingga, soal tes terkait

kemampuan critical thinking and problem solving dapat digunakan peneliti

untuk melakukan penelitian. Sedangkan rata-rata hasil validasi pedoman

wawancara terkait kemampuan critical thinking and problem solving adalah

3,75. Berdasarkan Tabel 3.7, pedoman wawancara terkait critical thinking and

problem solving berada dalam kategori baik. Sehingga pedoman wawancara

terkait kemampuan critical thinking and problem solving dapat digunakan

peneliti untuk melakukan wawancara.

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti membagi kegiatan menjadi beberapa tahap.

Berikut tahap yang dilakukan oleh peneliti:

1. Tahap pertama

Tahap awal atau tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah

melakukan observasi dan menyusun proposal penelitian yang dibimbing

oleh dosen pembimbing.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

2. Tahap kedua

Tahap kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat instrumen-

instrumen penelitian.

3. Tahap ketiga

Tahap ketiga yang dilakukan peneliti adalah melakukan validasi instrumen

kepada para ahli.

4. Tahap keempat

Peneliti melakukan pelaksanaan penelitian, antara lain:

a. Melaksanakan tes kepada mahasiswa Pendidikan Matematika untuk

mengetahui kemampuan critical thinking and problem solving.

b. Melaksanakan wawancara kepada mahasiswa Pendidikan Matematika

untuk mengetahui kemampuan critical thinking and problem solving.

5. Tahap kelima

Tahap keempat, peneliti melakukan analisis data terhadap hasil tes tertulis

dan wawancara untuk mengetahui kemampuan critical thinking and

problem solving mahasiswa Pendidikan Matematika.

6. Tahap keenam

Peneliti melakukan penarikan kesimpulan dari pembahasan yang

dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Sebelum penelitian berlangsung, peneliti melakukan persiapan penelitian

yang diawali dengan observasi dan pemberian pretest pada mahasiswa

Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan

2016 untuk mengetahui kemampuan kognitif mahasiswa. Hasil dari observasi

dan pretes digunakan peneliti untuk menyusun latar belakang masalah

penelitian. Tahap-tahap yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan

penelitian adalah:

1. Tahap Sebelum Pelaksanaan Penelitian

Tahap sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti menyusun instrumen

penelitian dan melakukan validasi pada ahli. Peneliti juga memberikan

pretes kepada mahasiswa Pendidikan Matematika angkatan 2016. Soal

pretest diujikan pada tanggal 19 Februari 2019 di mata kuliah Desain

Pembelajaran Matematika SMA dan SMK yang diikuti oleh 102

mahasiswa.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan April 2019 sampai

bulan Mei 2019 di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016 kelas B. Subjek penelitian ini

sebanyak 33 mahasiswa yang terdiri dari 5 mahasiswa dan 28 mahasiswi.

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Jadwal penelitian yang telah disusun oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel

4.1 berikut.

Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian


No Hari, Tanggal Waktu (WIB) Kegiatan Penelitian
1. Selasa, 19 Februari 2019 12.00 – 14.00 Pretes kemampuan kognitif
mahasiswa Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta angkatan 2016.
2. Jumat, 22 Februari 2019 12.00 – 14.00 Observasi
3. Selasa, 19 April 2019 10.00 – 12.00 Tes tertulis kemampuan critical
thinking and problem solving.
4. Rabu, 8 Mei 2019 – 10.00 – 10.30 Wawancara terkait kemampuan
22 Mei 2019 critical thinking and problem solving
5. Mei 2019 07.00 – 15.00 Analisis hasil tes tertulis dan
wawancara terkait kemampuan
critical thinking and problem solving.

B. Hasil Penelitian Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving

Hasil penelitian kemampuan critical thinking and problem solving

mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

angkatan 2016 kelas B dilihat dari hasil tes terkait kemampuan critical thinking

and problem solving dan wawancara. Hasil penelitian kemampuan critical

thinking and problem solving mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas

Sanata Dharma angkatan 2016 kelas B adalah sebagai berikut.

1. Hasil Penelitian Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving

dilihat dari hasil tes

Tes terkait kemampuan critical thinking and problem solving

dilaksanakan pada hari Selasa, 19 April 2019 dan diikuti oleh 33

mahasiswa. Skor yang diperoleh dari tes terkait kemampuan critical

thinking and problem solving subjek disajikan dalam Tabel 4.2 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 4.2 Hasil Tes Terkait Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving
Subjek
NAMA SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL NILAI
1 2 3 4 5 6 7 8
AYK 18,75 6,25 12,5 9,5 25 1 25 3 50,50
VSL 6,25 6,25 6,25 3 6,25 6,25 6,25 6,25 23,38
PGFS 18,75 12,5 6,25 3 1 6,25 18,75 6,25 36,38
AEG 18,75 6,25 6,25 3 1 6,25 25 6,25 36,38
RMNA 2 12,5 0 12,5 25 25 12,5 6,25 47,88
YDRP 6,25 12,5 6,25 12,5 25 25 6,25 6,25 50,00
CYSP 6,25 6,25 6,25 6,25 25 1 6,25 25 41,13
HW 18,75 12,5 6,25 25 0 18,75 12,5 6,25 50,00
AS 6,25 6,25 6,25 3 12,5 6,25 18,75 6,25 32,75
CKW 18,75 12,5 25 12,5 1 1 0 0 35,38
FWKA 18,75 6,25 25 9,5 25 25 25 6,25 70,38
OAP 12,5 6,25 6,25 9,5 1 6,25 12,5 6,25 30,25
VKYP 18,75 6,25 6,25 25 25 25 25 3 67,13
FE 18,75 12,5 6,25 9,5 6,25 6,25 25 3 43,75
MARP 6,25 12,5 6,25 25 25 6,25 25 6,25 56,25
EFB 18,75 6,25 6,25 3 1 6,25 1 0 21,25
SPN 18,75 12,5 6,25 9,5 25 1 0 3 38,00
MERP 25 12,5 25 15,5 25 25 25 1 77,00
SDCK 18,75 12,5 25 12,5 25 25 25 6,25 75,00
DKR 18,75 12,5 12,5 12,5 25 1 18,75 6,25 53,63
MAPP 12,5 12,5 6,25 3 25 25 6,25 0 45,25
KWSS 18,75 12,5 25 3 0 6,25 6,25 0 35,88
IRP 18,75 6,25 2 6,25 25 0 1 6,25 32,75
AYP 6,25 18,75 6,25 12,5 25 25 0 0 46,88
FDAL 18,75 18,75 6,25 2 18,75 0 6,25 6,25 38,50
MGAPW 18,75 12,5 25 18,75 1 12,5 18,75 18,75 63,00
LLS 18,75 12,5 25 12,5 25 6,25 18,75 1 59,88
MADP 18,75 12,5 12,5 12,5 0 6,25 12,5 2 38,50
JDP 12,5 6,25 6,25 3 25 6,25 6,25 6,25 35,88
BGR 12,5 25 6,25 9,5 1 6,25 6,25 1 33,88
FAIP 6,25 6,25 6,25 9,5 25 3 6,25 6,25 34,38
NTH 18,75 6,25 25 9,5 25 6,25 0 6,25 48,50
EPKW 18,75 12,5 6,25 12,5 25 1 1 6,25 41,63

Berdasarkan Tabel 4.2 terdapat 7 mahasiswa yang memperoleh nilai

di atas 56,00. Padahal mahasiswa telah belajar dan mempersiapkan diri

sebelumnya. Dari nilai yang diperoleh subjek, peneliti menganalisis

kemampuan critical thinking and problem solving. Pengkategorian nilai

kemampuan critical thinking and problem solving yang digunakan ada di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

BAB III halaman 56. Hasil analisis kemampuan critical thinking and

problem solving subjek disajikan dalam Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Analisis Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving


NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 AYK 50,50 Kurang baik
2 VSL 23,38 Sangat kurang baik
3 PGFS 36,38 Sangat kurang baik
4 AEG 36,38 Sangat kurang baik
5 RMNA 47,88 Kurang baik
6 YDRP 50,00 Kurang baik
7 CYSP 41,13 Kurang baik
8 HW 50,00 Kurang baik
9 AS 32,75 Sangat kurang baik
10 CKW 35,38 Sangat kurang baik
11 FWKA 70,38 Baik
12 OAP 30,25 Kurang baik
13 VKYP 67,13 Baik
14 FE 43,75 Kurang baik
15 MARP 56,25 Cukup baik
16 EFB 21,25 Sangat kurang baik
17 SPN 38,00 Sangat kurang baik
18 MERP 77,00 Baik
19 SDCK 75,00 Baik
20 DKR 53,63 Kurang baik
21 MAPP 45,25 Kurang baik
22 KWSS 35,88 Sangat kurang baik
23 IRP 32,75 Sangat kurang baik
24 AYP 46,88 Kurang baik
25 FDAL 38,50 Sangat kurang baik
26 MGAPW 63,00 Cukup baik
27 LLS 59,88 Cukup baik
28 MADP 38,50 Sangat kurang baik
29 JDP 35,88 Sangat kurang baik
30 BGR 33,88 Sangat kurang baik
31 FAIP 34,38 Sangat kurang baik
32 NTH 48,50 Kurang baik
33 EPKW 41,63 Kurang baik

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat digolongkan banyak mahasiswa yang

memiliki kemampuan critical thinking and problem solving sangat baik,

baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

mahasiswa yang memiliki kemampuan critical thinking and problem

solving sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik

disajikan dalam Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Persentase Mahasiswa yang Termasuk dalam Kategori


Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Sangat Kurang Baik
No Kategori Jumlah Persentase
1 Sangat Baik 0 0,00%
2 Baik 4 12,12%
3 Cukup Baik 3 9,09%
4 Kurang Baik 12 36,36%
5 Sangat Kurang Baik 14 42,42%

Berdasarkan Tabel 4.4, mahasiswa yang berada pada kategori baik

dan cukup baik hanya ada 7 mahasiswa atau 19,19%. Rata-rata subjek

memiliki kemampuan critical thinking and problem solving yang berada

pada kategori kurang baik dan sangat kurang baik. Jika disesuai dengan

nilai rata-rata tes terkait kemampuan critical thinking and problem solving

yang diperoleh, subjek memperoleh nilai rata-rata tes sebesar 45,19.

Berdasarkan Tabel 3.5 pada BAB III halaman 54, kemampuan critical

thinking and problem solving subjek tergolong masih kurang baik.

2. Data Kemampuan Critical Thinking and Problem Solving dilihat dari

Hasil Wawancara

Untuk melakukan wawancara, peneliti sebelumnya

mengelompokkan subjek menjadi tiga kelompok. Pembagian kelompok

tersebut berdasarkan modifikasi dari Arikunto (2012: 227) dengan kriteria

yang telah dipaparkan pada BAB III halaman 56.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Berdasarkan data hasil tes kemampuan critical thinking and

problem solving yang diperoleh, rincian subjek yang berada dalam

kategori kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dalam critical thinking

and problem solving disajikan dalam Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Banyak Mahasiswa dalam Kategori Critical Thinking and


Problem Solving
KATEGORI BANYAK MAHASISWA
Tinggi 9 mahasiswa
(MERP, SDCK, MGAPW, VKYP, LLS, FWKA, MARP,
DKR, AYK)
Sedang 16 mahasiswa
(HW, FE, MADP, YDRP, NTH, RMNA, AYP, CYSP,
PGFS, MAPP, EPKW, AEG, SPN, FDAP, JDP)
Rendah 9 mahasiswa
(KWSS, CKW, FAIP, BGR, AS, IRP, OAP, VSL, EFB)

Wawancara dilakukan kepada 6 mahasiswa yaitu, MERP, LLS,

AEG, SPN, CKW, dan IRP. Subjek wawancara dipilih secara acak

berdasarkan pengelompokan kemampuan critical thinking and problem

solving. MERP dan LLS merupakan subjek yang berada pada kategori

kemampuan tinggi, AEG dan SPN merupakan subjek yang berada pada

kategori kemampuan sedang, dan subjek yang berada pada kategori

kemampuan rendah adalah CKW dan IRP. Berikut adalah hasil

wawancara terkait kemampuan critical thinking and problem solving

mahasiswa Pendidikan Matematika.

a. MERP

MERP mampu untuk menguraikan informasi dan memahami

permasalahan yang ada di dalam soal. Sehingga MERP mampu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

melakukan analisis data dari soal yang diberikan. Hal tersebut

tampak pada transkripsi P29 dan M29 (Lampiran G.1 halaman 186).

P29 : Terus?
M29 : Terus habis itu, dari informasi ini dibikin fungsi
tujuannya. Fungsi tujuannya berarti kan, ini kan
25.000𝑥 + 20.000𝑦. Habis itu, ini jadi fungsi
kendala. Karena di sini membutuhkan paling
sedikit. Paling sedikit berarti kan bisa lebih.
Jadinya pakai tanda ini (tanda lebih dari sama
dengan). Terus kan kerjakan dengan minimal 2
cara yang berbeda. Pertama kan baru kepikiran
pakai titik pojok, karena mikirnya titik pojok sama
simpleks yang kayak tadi yang aku bilang. Terus
o iya ada garis selidik. Ya udah pakai garis selidik
aja, karenakan sama-sama aja. Padahal kalau
pakai garis selidik kayak titik pojok, cuman di
gini-giniin doang kan? Tapi ya udahlah biarin
yang penting ngerjain. Terus dah dari situ bikin.
Kalau metode grafik, titik pojok buat garisnya.
Dijadiin persamaan. Bla-bla. Habis itu cari daerah
penyelesaiannya di uji titik (0,0). Hasilnya kayak
gini ini (Lampiran E.1 halaman 150-151).

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa MERP mampu

menganalisis data. Akan tetapi untuk soal nomor 2, MERP belum

mampu dalam melakukan analisis data. Hal tersebut tampak dari

transkripsi P12 dan M12 (Lampiran G.1 halaman 183).

P12 : Kemarin waktu dapat soal itu, bagaimana sih cara


kamu memaknai informasi tersebut? Apakah
waktu kamu baca soal itu kamu mencoba
menguraikan menggunakan kata-katamu sendiri
gitu?
M12 : Enggak. Itu sih langsung. Itu kan terdiri dari 5
huruf dan diikuti oleh 2 angka berbeda. Na berarti
kan aku mikirnya itu, kan 7. 5 dulu, itu kan
kemungkinan pertama yang diambil hurufnya kan
berarti 5, 4, 3, 2, 1. Kayak gitu. Terus angka yang
berbeda kan eee. Kalau angka itu kan dari 0
sampai 9. Berarti kan kalau 2 yang berbeda,
pertama yang bisa diambil kan 10, kedua 9. Jadi
langsung dikaliin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa MERP belum mampu

menganalisis data untuk soal nomor 2. Selain itu, MERP juga

mampu membuat dugaan penyelesaian. Hal tersebut tampak pada

transkripsi P13 dan M13 (lampiran G.1 halaman 184).

P13 : Na waktu sebelum mengerjakan soal. Apakah


sebelumnya itu kamu membuat dugaan
penyelesaian terlebih dahulu? Kayak misalnya
dugaannya itu, ini tuh kira-kira caranya apa?
Kira-kira jawabannya sekian gitu?
M13 : Ooo. Caranya sih.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa MERP mampu

membuat dugaan penyelesaian. Akan tetapi, untuk beberapa

permasalahan yang dijumpai, MERP tidak mampu membuat dugaan

penyelesaian. Hal tersebut tampak dari transkripsi P36 dan M36

(Lampiran G.1 halaman 188).

P36 : Aturan cosinus.


Waktu dapat soal ini ada dugaan-dugaan gitu juga
nggak? Dugaan-dugaan penyelesaian? kira-kira
selain pakai ini? Itu kira-kira bisa pakai apa gitu
nggak?
M36 : Enggak sih langsung pakai cosinus aja. Soalnya
biasa kalau kayak gini langsung pakai cos soalnya.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa MERP tidak mampu

membuat dugaan penyelesaian untuk beberapa permasalahan. Untuk

langkah menyelesaikan masalah, MERP mampu menemukan cara

untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal tersebut tampak

dari transkripsi P1, M1, P2, dan M2 (Lampiran G.1 halaman 182).

P1 : Kemarin waktu dapat soal kayak gini, ini kan


bentuknya soal cerita, sebenarnya tuh bagaimana
sih kamu tuh menyelesaikan permasalahan ini?
M1 : Kalau yang 1 tuh kalau nggak salah aku tuh belajar
dari internet. Kan itu ada. Ya udah aku ngikut aja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Caranya persis aku ikutin. Nomor 2, na sebenarnya


tuh nomor 2 agak bingung sih. Kemarin tuh kalau
kagak salah milihnya, apa pakek, apa sih itu yang
ada blok-bloknya itu?
P2 : Ooo filing slot?
M2 : Ah ya filling slot. Pakai filling slot. Terus seingetku
pas peluang dulu, kalau kemungkinan-
kemungkinan, kalau atau, kan ada atau-atau gitu
ditambahin kan? Tambahin aja semuanya kayak
gitu. Kalau nomor 3 kayaknya sama kayak nomor
2.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa MERP mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan. MERP

juga mampu membuat kesimpulan dari soal yang diberikan. Hal

tersebut tampak dari transkripsi P31, dan M31 (Lampiran G.1

halaman 187).

P31 : Terus, berdasarkan hasil pekerjaan kamu.


Bagaimana cara kamu membuat kesimpulan?
Kalau ternyata itu tuh jawabannya.
M31 : Kan pertama pakai titik pojok. Kalau titik pojok
kan dilihat dulukan? Misalnya di sini kan ada
(150,0). Nilai ini disubstitusikan ke fungsi
tujuan, dan seterusnya, kan titik pojoknya ada 3.
Terus dilihat yang paling minimal. Karena yang
ditanya itu kan agar mengeluarkan biaya
seminimal mungkin. Jadinya yang minimal yang
dipilih.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa MERP mampu

membuat kesimpulan dari suatu permasalahan yang diberikan.

b. LLS

LLS mampu untuk memahami informasi dan memahami

permasalahan yang ada dalam soal. Hal tersebut tampak pada

transkripsi P1 dan M1 (Lampiran G.2 halaman 190).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

P1 : Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor


1?
M1 : Ya kayak dipahami dulu. Kalau udah dipahami ya
nulisin apa yang diketahui. Habis itu kayak misalin
bilangan 1, 2, 3 nya itu sebagai a, b, c. Dimana 𝑎 +
𝑏 + 𝑐 = 16. Terus kayak dinalar gitu mbak.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa LLS mampu untuk

memahami informasi dan mengenali masalah yang ada di soal.

Selain itu, LLS juga kurang mampu dalam menganalisis data dan

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Hal tersebut

tampak dari transkripsi P54, M54, P55, M55, P56, M56, P57, M57,

P58, M58, P59, dan M59 (Lampiran G.2 halaman 195-196).

P54 : Ok coba gimana?


M54 : Dia berlipat selama 5 jam. Berarti polanya
tuh 5, 10, 15, 20..
P55 : Ya dan seterusnya.
M55 : dan seterusnya sampai 35 jam itu. 35 jam ini
kalau aku kemarin nulisnya dia tuh S7.
Jumlah baris yang ke tujuh gitu. Buat cari
yang pertama, awal. Eh
P56 : Iya mula-mula!
M56 : Iya mula-mula kan berarti karena dia berlipat
berartikan dikali dua. Na terus aku karna, aku
ngitungnya jadi aku bagi-bagi.
P57 : Iya. Manual.
M57 : Dibagi 2, dibagi 2, dibagi 2 terus sampai
akhirnya S1nya ketemu 300.
P58 : Terus kalau yang b?
M58 : Buat yang b, dari yang ini S7, aku kali dua,
kali dua sampai nemu yang setelah 15 jam
dari ini.
P59 : Ok.
M59 : Berarti kan 40, 45, 50.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa LLS kurang mampu

menganalisis data dan menemukan cara untuk menyelesaikan

permasalahan. Akan tetapi, untuk soal nomor 6, LLS belum mampu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

menganalisis data. Hal tersebut tampat dari transkripsi P38 dan M38

(Lampiran G.2 halaman 194).

P38 : Nggak tahunya di mana? Nggak paham pas baca


soalnya atau bagaimana?
M38 : Kalau baca soalnya aku paham. Terus kan juga
udah tahu apa yang harus dicari tuh apa gitu kan!
Cuma yang masih aku bingung kemarin tuh
gambar ininya. Gambar segitiganya.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa LLS belum mampu

menganalisis data dari soal nomor 6. LLS juga tidak mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan pada soal

nomor 8. Hal tersebut tampak dari transkripsi P63 dan M63

(Lampiran G.2 halaman 196).

P63 : Kenapa kok nggak ngerjain?


M63 : Nggak ngerti aku. Kalau gambarnya aku tahu.
Tapi hitung jarak-jaraknya aku nggak tahu.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa LLS tidak mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan pada soal

nomor 8. Untuk langkah terakhir, LLS mampu membuat

kesimpulan. Hal tersebut tampak dari transkripsi P60, M60, P61, dan

M61 (Lampiran G.2 halaman 196).

P60 : Emm. Dalam membuat kesimpulan itu. Begitu


ketemu jawabannya ini sama ini. Langsung
disimpulin gitu aja?
M60 : Iya.
P61 : Langsung?
M61 : Langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa LLS mampu membuat

kesimpulan dari suatu permasalahan. Akan tetapi, dalam membuat

kesimpulan, LLS tidak memeriksa kembali jawaban yang diperoleh.

c. AEG

AEG mampu memahami informasi yang diberikan.

Khususnya dalam memahami informasi yang ada pada soal nomor

4. Hal tersebut tampak pada transkripsi P26, dan M26 (Lampiran G.3

halaman 200).

P26 : Untuk soal nomor 4, ada kesulitan tidak untuk


memahami informasi di sini dan mengenali
masalahnya?
M26 : Kalau memahami informasi aku sudah mudeng
maksudnya ke mana. Tapi aku tuh
menyelesaikan masalahnya sih yang agak
bingung. Aku tuh agak-agak lupa. Ini tuh kan
kemarin aku silangin gitu kan. Aku tuh lupa
harusnya kan cari titik potongnya dulu kan. Tapi
pas aku cari titik potongnya kok gak
berpotongan. Terus kalau enggak berpotongan
cari titiknya gimana?

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa AEG mampu

memahami informasi dari soal nomor 4. Selain itu, AEG juga kurang

mampu memahami masalah. Khususnya untuk soal nomor 1. Hal

tersebut tampak pada transkripsi P4, M4, P10 dan M10 (Lampiran

G.3 halaman 197 dan 198).

P4 : Kemarin dalam merumuskan atau mengenali


masalah ini sehingga dapat kayak gini (Lampiran
E.3 halaman 159) sempet bingung gak?
M4 : Bingung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

P10 : Terus dalam membuat kesimpulan itu gimana?


Apa begitu ketemu hasilnya kamu langsung
menyimpulkan bahwa penyelesaian dari soal ini
adalah ini?
M10 : Belum sih mbak. Aku kira setelah aku nemu ini
(Lampiran E.3 halaman 159), masih ada
prosesnya lagi. Aku ngerjain ini juga di detik
detik terakhir.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa AEG kurang mampu

dalam memahami permasalahan. Selain itu, AEG juga belum

mampu dalam menganalisis data. Terutama untuk soal nomor 2, dan

3. Hal tersebut tampak pada transkripsi P14, M14, P15, M15, P23,

dan M23 (Lampiran G.3 halaman 198-201).

P14 : Bisa tolong ceritain ke aku bagaimana kamu


menyelesaikan permasalahan nomor 2 ini?
Kayak alurnya gi mana?
M14 : Karena ini paswordnya terdiri dari 5 huruf dan
2 angka berbeda. Hurufnya yang disusun dari
namanya ini kan, kalau paswordnya terdiri dari
5 huruf dan 2 angka berbeda dan hurufnya dari
ini (Lampiran E.3 halaman 160) sedangkan A,
R, K, A, N. A nya ada 2. Jadi aku pilih A, R, K,
N. Jadi A yang 1 tidak aku gunakan lagi. Terus
abis itu dari 2 angka berbeda kan 5 huruf
P15 : Ini kan baru 4 huruf terus?
M15 : Iya. Berartikan nanti ada salah satu huruf yang
sama digunain lagi kalau menurutku. Lalu
kalau angka dari 0 sampai 9 berarti nanti ada 2
yang dipakai gitu.
P23 : Terus bagaimana kamu menyelesaikan
permasalahanan ini? Kok kamu bisa menulis di
sini bahwa kemungkinannya hanya ada 4 laki-
laki dan 2 perempuan terus 2 laki-laki dan 4
perempuan? Apakah kamu berpikir kira-kira
ada kemungkinan lain tidak di sini?
M23 : Berartikan dijabatannya ada 6. Terus
dijabatannyakan sekertaris 1 dan bendahara 1
harus perempuan, berartikan minimal
perempuannya ada 2 jadi di sinikan laki-laki
semua. Terus yang kedua itu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

perempuannya tetap, terus perempuannya kan


sisa 2. Berarti kan 2 perempuan ditambah 2
perempuan lagi ditambah 2 laki-laki.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa AEG belum mampu

menganalisis data dari soal nomor 2, dan 3. Selain itu, AEG mampu

membuat dugaan penyelesaian sebelum menyelesaikan

permasalahan. Khususnya untuk soal nomor 1. Hal tersebut tampak

pada transkripsi P6 dan M6 (Lampiran G.3 halaman 197-198).

P6 : Sebelum masuk ke dalam penyelesaian soal ini,


apakah sebelumnya kamu membuat dugaan
penyelesaian? seperti ini tuh kira-kira materi apa?
Atau jawabannya kira-kira berapa?
M6 : Awalnya aku mikir ini tuh persamaan linear tiga
variabel tapi kok bentuknya seperti ini (Lampiran
E.3 halaman 159).

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa AEG mampu

membuat dugaan penyelesaian. Selain itu, AEG juga belum mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Khususnya

untuk soal nomor 4. Hal tersebut tampak dari transkripsi P26, dan

M26 (Lampiran G.3 halaman 200).

P26 : Untuk soal nomor 4, ada kesulitan tidak


untuk memahami informasi di sini dan
mengenali masalahnya?
M26 : Kalau memahami informasi aku sudah
mudeng maksudnya ke mana. Tapi aku tuh
menyelesaikan masalahnya sih yang agak
bingung. Aku tuh agak-agak lupa. Ini tuh kan
kemarin aku silangin gitu kan. Aku tuh lupa
harusnya kan cari titik potongnya dulu kan.
Tapi pas aku cari titik potongnya kok gak
berpotongan. Terus kalau enggak
berpotongan cari titiknya gimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa AEG belum mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan

materi program linear dua variabel. AEG juga tidak mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan pada soal

nomor 5. Hal tersebut tampak dari transkripsi P32, M32, P33, dan

M33 (Lampiran G.3 halaman 200).

P32 : Untuk soal nomor 5. Ada kesulitan tidak


untuk menyelesaikannya?
M32 : Kesulitannya aku nggak hafal sifat-sifatnya.
P33 : Jadi di sini tidak diselesaikan?
M33 : Iya.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa AEG tidak mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan pada soal

nomor 5. Untuk langkah terakhir, AEG juga terlihat belum mampu

membuat kesimpulan yang tepat. AEG tidak merasa yakin dengan

kesimpulan yang dibuat. Dari 8 soal yang ada, AEG hanya merasa

yakin dengan 1 kesimpulan yang dibuat. Hal tersebut tampak dalam

transkripsi P46, dan M46 (Lampiran G.3 halaman 202).

P46 : Buat kesimpulan yang kamu buat, yakin tidak


dengan kesimpulannya?
M46 : Yakin.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa AEG mampu

membuat kesimpulan untuk permasalahan nomor 7, dan AEG

merasa yakin dengan kesimpulan yang dibuat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

d. SPN

SPN tidak mampu dalam memahami informasi dan mengenali

masalah. Khususnya untuk soal nomor 7 dan 8. Hal tersebut tampak

dari transkripsi P46, M46, P47, M47, P48, dan M48 (Lampiran G.4

halaman 209).

P45 : Untuk nomor 7, na itu tentang bakteri.


M45 : Nggak tak jawab juga sih di sini.
P46 : Kenapa kok nggak dijawab?
M46 : Karena udah waktu. Waktu juga kan kurang.
Terus nggak paham sama maksud soalnya sih.
P47 : Untuk soal terakhir.
M47 : Sama juga nggak aku jawab.
P48 : Kenapa tidak dijawab?
M48 : Kalau menurutku soal nomor 7 dan 8 itu soal
yang tingkat kesulitannya tinggi. Jadi nalar
buat soalnya juga susah. Jadi waktu itu juga
cuma gambar aja.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa SPN tidak mampu

memahami informasi dan mengenali masalah. Akibatnya SPN tidak

dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal nomor 7, dan

8. SPN juga belum mampu untuk menganalisis data. Khususnya

untuk soal nomor 2. Hal tersebut tampak dari transkripsi P7, M7, P8,

M8, P9, dan M9 (Lampiran G.4 halaman 204-205).

P7 : Pakai filling slot, terus?


M7 : Aku mikir ada 5 huruf 2 angka. Berarti kan 5
huruf kan berarti dari. Na kok bisa begini ya?
P8 : Na itu dari mana coba? Kan kemarin namanya
ada ARKAN.
M8 : Oo Arkan. 5 huruf itu dari ARKAN kan ya. Itu
berarti kan bisa acak kan ya? Berarti bisa
diambil dari 5 terus jadi 4 jadi 3 jadi 2 jadi 1.
P9 : Berarti kayak diambil satu persatu gitu ya?
M9 : Iya diambil satu-satu. Terus buat angka berbeda,
angka kan dari 0 sampai 9. Berarti kan ada 10.
Berarti terus 10 terus diambil 1 jadi 9. Terus
tinggal aku kali-kali gitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa SPN belum mampu

dalam menganalisis data yang ada pada soal nomor 2. SPN juga tidak

mampu menganalisis data untuk permasalahan pada soal nomor 6.

Hal tersebut tampak dari transkripsi P43, M43, P44, dan M44

(Lampiran G.4 halaman 209).

P43 : Untuk soal nomor 6.


M43 : Nomor 6 aku nggak tak jawab sih mbak.
P44 : Kenapa kok nggak ngerjain?
M44 : Bingung di sini tuh untuk arah-arahnya gitu. Jujur
aja sih aku merasa kesulitan.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa SPN tidak mampu

menganalisis data dari permasalahan yang ada pada soal nomor 6.

Sebelum menyelesaikan permasalahan, SPN tidak membuat dugaan

penyelesaian. Hal tersebut tampak dari transkripsi P13, M13, P22,

dan M22 (Lampiran G.4 halaman 205-206).

P13 : Sempat membuat dugaan penyelesaian tidak?


Atau begitu baca langsung pakai filling slot gitu?
M13 : Iya langsung. Liat kayak gini ya pernah yang
diajarin dulu pakai filling slot.
P22 : Enggak buat dugaan penyelesaian?
M22 : Enggak.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa SPN tidak membuat

dugaan penyelesaian. Selain itu, SPN juga belum mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Khususnya

nomor 3. Hal tersebut tampak dari transkripsi P16 dan M16

(Lampiran G.4 halaman 205).

P16 : Buat untuk soal nomor 3, itu bagaimana?


M16 : Na kalau soal nomor 3, kalau misalnya baca-
baca dari internet. Belajar dari internet dulu
pakainya kombinasi. Tapi di sini ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

ketentuannya, yang sekertaris 1 sama bendahara


1 harus putri. Berarti pengerjaannya harus dari
pengerjaan ambil putri. Sedangkan di sini ada 4
putri berarti ambil 4C1. Terus 4C1 itu untuk
sekertaris 1. 3C1 untuk bendahara 1, karena
diambil satu-satu. Terus lanjut ke ketua. 6 putra
terus sisanya cewek, 5 putra terus sisanya cewek,
terus habis itu langsung dijumlahin.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa cara yang digunakan

SPN untuk menyelesaikan soal nomor 3 belum tepat. Untuk langkah

terakhir, SPN mampu membuat kesimpulan. Akan tetapi, dalam

membuat kesimpulan, SPN langsung membuat kesimpulan tanpa

memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Hal tersebut tampak

dari transkripsi P18 dan M18 (Lampiran G.4 halaman 206).

P18 : Terus dalam membuat kesimpulan. Begitu ketemu


jawabannya langsung disimpulin?
M18 : Iya langsung simpulin.

Dari transkripsi tersebut terlihat bahwa SPN mampu untuk

membuat kesimpulan. Tetapi, dalam membuat kesimpulan SPN

langsung menyimpulkan jawaban yang diperoleh.

e. IRP

IRP masih kurang mampu dalam memahami informasi yang

diberikan. Terutama untuk soal nomor 1. Hal tersebut tampak dari

transkripsi P8, M8, P9, M9, P10, M10, P11, dan M11 (Lampiran G.6

halaman 210-211).

P8 : Na, terus dalam menguraikan informasi tersebut


IRP mengalami kesulitan?
M8 : Iya.
P9 : Kesulitannya di mana?
M9 : Apa ya waktu itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

P10 : Kemarin kesulitannya terletak di mana? Ingat


enggak kesulitannya di mana?
M10 : Lupa.
P11 : Apa dibagian ininya? Apa kesulitannya saat
menjumpai ini. Di sinikan ada nilai bilangan
tersebut sama dengan 21 kali jumlah ketiga
bilangan kemudian ditambahkan 13. Na ini,
dalam mengubah kalimat ini ke dalam bentuk
kalimat matematikanya mengalami kesulitan gitu
tidak?
M11 : Iya. Itu butuh berapa kali gitu mbak
memahaminya. Kan ini ketiga angka. Ketiga
angka itu pertamanya aku nyangkanya ketiga itu
bilangan, 3 itu bilangan bukan. Misal 1, 2, 3 itu
kan angka. Bukan. Tapi 3 itu tadinya definisiin
dia itu bilangan.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa IRP kurang mampu

memahami informasi. Selain itu, IRP juga mampu mengenali

masalah. Hal tersebut tampak dari transkripsi P27, M27, P28, M28,

P29, dan M29 (Lampiran G.6 halaman 212).

P27 : Lalu, untuk merumuskan atau mengenali


masalahnya gimana?
M27 : Mengenali masalah?
P28 : Ada masalah tidak? Di ini lho. Ini kan tentang
banyak cara pemilihan. Na dalam nangkap
informasi itu ada kesulitan?
M28 : Enggak kalau itu. Itu yang nomor 3 atau nomor 2?
P29 : Nomor 2 ding. Yang ini yang banyak pasword.
M29 : Enggak.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa IRP mampu

mengenali masalah. Selain itu, IRP juga belum mampu dalam

melakukan analisis data. Hal tersebut tampak dari transkripsi P31,

M31, P32, M32, P33, M33, P34, dan M34 (Lampiran G.5 halaman

212).

P31 : Na bagaimana cara IRP menganalisis data nomor


2 ini? Kok bisa di sini sampai dapat ini (Lampiran
E.5 halaman 171) 5, 4, 3, 2, 1, 10, 9 kayak gitu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

M31 : Karena kan, kan harus berbeda. Aku mikirnya


selalu berkurang-kurang terus ininya. Apa
angkanya, hurufnya.
P32 : Hurufnya. Terus kalau yang angkanya kok bisa
dapat 10 sama 9 dari mana?
M32 : Karena kan yang dibutuhkan cuma 2 angka.
P33 : Iya.
M33 : Terus nggak boleh sama juga. Jadi ya aku
mikirnya gitu. Diganti itu, apa? Nggak ada
pengembalian kan!
P34 : Ok. Berarti itu yang dipakai dari angka 0 sampai
9?
M34 : Iya.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa IRP belum mampu

menganalisis data. IRP juga tidak mampu menganalisis data dari

suatu permasalahan pada soal nomor 3. Hal tersebut tampak dari

transkripsi P41, M41, P42, dan M42 (Lampiran G.5 halaman 213).

P41 : Berarti ini IRP tidak mencoba menganalisis dan


membuat dugaan penyelesaian?
M41 : Iya.
P42 : Na, apakah dalam menguraikan informasi
tersebut IRP mengalami kesulitan?
M42 : Aku bingungnya kayaknya waktu itu, ini dengan
pengembalian atau enggak gitu mbak.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa IRP tidak mampu

menganalisis data dari soal nomor 3. Sebelum menyelesaikan

permasalahan, IRP juga membuat dugaan penyelesaian. Hal tersebut

tampak dari transkripsi P14, M14, P15, dan M15 (Lampiran G.5

halaman 211).

P14 : Na tadikan IRP bilang kalau sebelum


menyelesaikan masalah, IRP membuat dugaan
penyelesaian dulu ya?
M14 : Iya.
P15 : Na itu dugaan penyelesaiannya seperti apa kalau
boleh tahu? Apakah IRP ini tuh pakai cara apa?
M15 : Aku berpikirnya pertamanya kayak, kan harus
pakai rumus apa sih? Permutasi atau apa gitu kan!
Terus aku mikir lagi pakai apa ya? Kayaknya kok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

temen-temen aku. Kan aku liatin temen-temen aku


kok jawabannya panjang panjang. Terus aku udah
mentok kan mbak. Jadi aku pakai kayak gini aja
penjumlahan perkalian gitu (Lampiran E.5
halaman 170).

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa IRP mampu membuat

dugaan penyelesaian. Akan tetapi, IRP juga tidak mampu membuat

dugaan penyelesaian untuk beberapa permasalahan. Hal tersebut

tampak dari transkripsi P35 dan M35 (Lampiran G.5 halaman 212).

P35 : Na dalam menyelesaikan penyelesaian ini, apakah


IRP membuat dugaan penyelesaiannya? Kalau di
sini kan IRP mengerjakannya menggunakan
filling slot. Na sebelum mikir ke filling slot ini,
apakah IRP coba berpikir, kira-kira ini
penyelesaiannya pakai apa ya gitu? Atau langsung
tertuju ke ini?
M35 : Langsung ke filling slot kayaknya.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa IRP tidak mampu

membuat dugaan penyelesaian. IRP juga belum mampu menemukan

cara untuk menyelesaiakan permasalahan. Khususnya untuk soal

nomor 2. Hal tersebut tampak dari transkripsi P23 dan M23

(Lampiran G.5 halaman 211-212).

P23 : Filling slot.


M23 : Iya filling slot. Terus ya udah aku coba-coba tapi
aku agak lupa caranya itu. Jumlahinnya gimana
aku agak lupa. Terus itu dicoba aja pakai filling
slot.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa IRP belum mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan pada soal

nomor 2. Untuk langkah terakhir, IRP mampu membuat kesimpulan.

Akan tetapi, IRP tidak memeriksa kembali jawaban yang didapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

sebelum membuat kesimpulan. Hal tersebut tampak dari transkripsi

P36 dan M36 (Lampiran G.5 halaman 212).

P36 : Na dalam membuat kesimpulan juga kayak tadi?


Begitu ketemu langsung disimpulin?
M36 : Iya.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa IRP mampu membuat

kesimpulan.

f. CKW

CKW mampu memahami informasi dan menemukan

permasalahan yang ada. Hal tersebut tampak dari transkripsi P5 dan

M5 (Lampiran G.6 halaman 215).

P5 : Dalam menguraikan informasi dari soal nomor 1


tuh ada masalah tidak? Maksudnya ada kesulitan
gitu tidak?
M5 : Ooo. Iya. Awalnya bingung. Tapi setelah dibaca
lagi, dipahami lagi ternyata ya tidak sesusah itu.
Ternyata jawabannya mudah.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa CKW mampu

memahami informasi dan menemukan permasalahan yang ada

dalam suatu permasalahan. Selain itu, CKW belum mampu

menganalisis data dari suatu permasalahan. Hal tersebut tampak dari

transkripsi P68, M68, P69, dan M69 (Lampiran G.6 halaman 222).

P68 : Kesulitannya di mana?


M68 : Ee ini. Ini kan. Apa sih namanya. Na arahnya itu
lho mbak. Derajatnya tuh sebelah mananya?
P69 : Mulai dari mana gitu ya?
M69 : Iya. Na itu aku bingung. Terus ya itu sih
derajatnya.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa CKW belum mampu

menganalisis data dari suatu permasalahan. Sebelum membuat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

penyelesaian, CKW mampu membuat dugaan penyelesaian. hal

tersebut tampak dari transkripsi P11, M11, P12, dan M12 (Lampiran

G.6 halaman 216).

P11 : Terus tadikan sempet bilang kalau membuat


dugaan penyelesaian ya? Na dugaan
penyelesaian seperti apa yang dibuat sama CKW
untuk soal nomor 1 ini? Apakah pertama kali
waktu CKW baca, berpikir ini tuh termasuk
materi apa ya? Jadi harus diselesaikan pakai apa
ya gitu enggak?
M11 : Ooo. Iya.
P12 : Mikirnya itu termasuk materi apa?
M12 : Awalnya tuh mikir apa ya? Oh awalnya tuh
kayak mikirnya itu tuh. Peluang. Yang tiga. Aku
mikirnya pakai filling slot caranya. Tapi nggak
jadi.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa CKW mampu

membuat dugaan penyelesaian. Akan tetapi, untuk beberapa

permasalahan, CKW tidak mampu membuat dugaan penyelesaian.

hal tersebut tampak dari transkripsi P20, M20, P21, dan M21

(Lampiran G.6 halaman 217).

P20 : Sempat membuat dugaan penyelesaian tidak?


Atau langsung terpikir saat baca soal, oo ini tuh
pakai ini, jadi langsung aja nyelesaiin pakai ini.
Gitu?
M20 : Iya. Langsung gitu.
P21 : Berarti enggak sempat membuat dugaan
penyelesaian?
M21 : Enggak. Langsung mikirnya ini peluang gitu.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa CKW tidak mampu

membuat dugaan penyelesaian. CKW juga tidak mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Hal tersebut

tampak dari transkripsi P64, M64, P65, dan M65 (Lampiran G.6

halaman (221-224).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

P64 : Buat soal nomor 5. Itu bagaimana? Ada kesulitan


tidak?
M64 : Iya.
P65 : Sulitnya di mana? Enggak tahu rumusnya?
M65 : Itu apa ya? Emang nggak tahu mbak.

Dari transkripsi tersebut, tampak bahwa CKW tidak mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Khususnya

permasalahan pada soal nomor 5. Selain itu, CKW mampu membuat

kesimpulan. Hal tersebut tampak dari transkripsi P45, M45, P62, dan

M62 (Lampiran G.6 halaman 219-222)

P45 : Dari perhitungan kemungkinan yang udah dibuat


itu ketemu, dijumlahin, terus langsung disimpulin
kalau itu adalah kesimpulannya dari
penyelesaiannya ini?
M45 : Iya. Soalnya waktu itu panjang banget dan
waktunya enggak cukup.
P62 : Dalam membuat kesimpulan itu, bagaimana? Kan
kalau metode titik pojok itu ada 3 titik. Terus yang
dipilih itu yang mana?
M62 : Yang biayanya paling kecil.

Dari transkripsi tersebut tampak bahwa CKW mampu

membuat kesimpulan. Akan tetapi, dalam membuat kesimpulan

CKW tidak memeriksa kembali jawaban yang diperoleh.

C. Pembahasan Kemampuan Critical Thinking and Problem solving

Kemampuan critical thinking and problem solving sangatlah diperlukan

bagi mahasiswa Pendidikan Matematika. Mahasiswa memiliki kemampuan

critical thinking and problem solving yang baik apabila memenuhi semua

indikator critical thinking and problem solving yang sudah dipaparkan pada

BAB II halaman 25. Berikut adalah soal-soal yang diberikan untuk mengukur

kemampuan critical thinking and problem solving.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

1. Soal Nomor 1

Berikut adalah soal nomor 1 mengenai materi Sistem Persamaan

Linear Tiga Variabel (SPLTV) yang dikerjakan oleh mahasiswa.

Sebuah bilangan terdiri dari 3 angka. Jumlah ketiga angka tersebut


sama dengan 16. Jumlah angka pertama dan angka kedua sama
dengan angka ketiga dikurangi dua. Nilai bilangan tersebut sama
dengan 21 kali jumlah ketiga angka kemudian ditambah dengan 13.
Carilah bilangan tersebut!

Dari 33 mahasiswa, seluruhnya mampu memahami informasi dan

mengenali masalah soal nomor 1. Berikut adalah contoh hasil pekerjaan

mahasiswa dalam memahami informasi dan mengenali masalah dari soal

nomor 1.

Gambar 4.1 Hasil Pekerjaan MAPP

Pada gambar 4.1, tampak bahwa mahasiswa mampu menuliskan

informasi yang diketahui serta mengenali masalah dari soal nomor 1.

Memahami informasi dan mengenali masalah merupakan modal yang

sangat penting bagi mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.

Hasil pekerjaan untuk soal nomor 1 mengenai Sistem Persamaan

Linear Tiga Variabel (SPLTV) menunjukan bahwa 1 mahasiswa mampu

menganalisis data dengan tepat serta mampu menyelesaikan permasalahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

hingga ditemukan jawaban yang tepat, dan 32 mahasiswa kurang mampu

menganalisis data dari soal nomor 1. Berikut adalah contoh hasil pekerjaan

mahasiswa dalam menyelesaikan masalah.

Gambar 4.2 Hasil Pekerjaan MERP

Berdasarkan gambar 4.2, tampak bahwa mahasiswa mampu

menganalisis data dengan tepat dan jelas. Mahasiswa mampu menemukan

cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.

Mahasiswa juga mampu menyelesaikan permasalahan hingga ditemukan

jawaban yang tepat dan mampu membuat kesimpulan yang tepat sesuai

dengan konteks permasalahan pada soal nomor 1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Gambar 4.3 Hasil Pekerjaan YDRP

Gambar 4.3 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 32

mahasiswa yang kurang mampu menganalisis data dari soal nomor 1.

Mahasiswa kurang tepat dalam melakukan analisis data. Dari 32

mahasiswa terdapat 22 mahasiswa yang mampu menyelesaikan

permasalahan hingga ditemukan jawaban, 9 mahasiswa belum mampu

menyelesaikan permasalahan hingga ditemukan jawaban yang tepat, dan 1

mahasiswa tidak menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan.

Berikut adalah contoh hasil pekerjaan mahasiswa dalam menyelesaikan

permasalahan pada soal nomor 1.

Gambar 4.4 Hasil Pekerjaan AYKS

Gambar 4.4 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 22

mahasiswa yang dapat menemukan cara dan menyelesaikan permasalahan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Akan tetapi, cara yang digunakan oleh mahasiswa belum tepat untuk

menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 1. Dari 22 mahasiswa

tersebut, terdapat 18 mahasiswa yang mampu menyelesaikan

permasalahan hingga tahap membuat kesimpulan dan 4 mahasiswa tidak

mampu membuat kesimpulan.

Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan FAIP

Gambar 4.5 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 9

mahasiswa yang mampu menemukan cara untuk menyelesaikan

permasalahan pada soal nomor 1. Cara yang digunakan mahasiswa

tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi,

karena analisis data yang dilakukan kurang tepat, maka mahasiswa tidak

dapat menemukan jawaban dari permasalahan ini.

2. Soal Nomor 2

Berikut adalah soal nomor 2 mengenai materi peluang yang

dikerjakan oleh mahasiswa.

Arkan akan membuat password untuk alamat emailnya yang terdiri


dari 5 huruf dan diikuti oleh 2 angka yang berbeda. Jika huruf yang
disusun berasal dari pembentuk kata pada namanya, maka berapa
banyak password yang dapat dibuat oleh Arkan?

Dari 33 mahasiswa, seluruhnya mampu memahami informasi dan

mengenali masalah soal nomor 2. Berikut adalah contoh hasil pekerjaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

mahasiswa dalam memahami informasi dan mengenali masalah dari soal

nomor 2.

Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan AS

Berdasarkan gambar 4.6, tampak bahwa mahasiswa dapat

menuliskan informasi yang diketahui serta mengenali masalah dari soal

nomor 2. Memahami informasi dan mengenali masalah merupakan modal

yang sangat penting bagi mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.

Hasil pekerjaan soal nomor 2 mengenai peluang menunjukkan

bahwa 1 mahasiswa mampu menganalisis data dengan tepat serta mampu

menyelesaikan permasalahan hingga ditemukan jawaban, 2 mahasiswa

mampu menganalisis data tetapi belum dapat menemukan jawaban yang

tepat, 18 mahasiswa belum mampu menganalisis data, dan 12 mahasiswa

tidak dapat menganalisis data. Berikut adalah contoh hasil pekerjaan

mahasiswa dalam menyelesaikan masalah.

Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan BGR


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Berdasarkan gambar 4.7, tampak bahwa mahasiswa mampu

menganalisis data dengan tepat. Mahasiswa juga mampu menemukan cara

untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu, mahasiswa juga

mampu menemukan jawaban serta membuat kesimpulan yang tepat sesuai

dengan konteks permasalahan.

Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan AYP

Gambar 4.8 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 2

mahasiswa yang mampu menganalisis data dengan tepat. Mahasiswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

mampu menemukan cara hingga ditemukannya jawaban. Akan tetapi,

jawaban dan kesimpulan yang dibuat oleh mahasiswa kurang tepat. Hal ini

dikarenakan mahasiswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan.

Gambar 4.9 Hasil Pekerjaan YDRP

Gambar 4.9 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 18

mahasiswa yang belum tepat dalam melakukan analisis data. Mahasiswa

tampak mengalami kesulitan dalam menentukan susunan huruf yang dapat

digunakan untuk membuat pasword. Akibatnya mahasiswa tidak berhasil

menemukan jawaban yang tepat.

Gambar 4.10 Hasil Pekerjaan CYSP


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Gambar 4.10 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 12

mahasiswa yang tidak dapat menganalis data dan menemukan cara yang

tepat untuk menyelesaikan permasalahan pada soal nomor 2.

3. Soal Nomor 3

Berikut adalah soal nomor 3 mengenai materi peluang yang

dikerjakan oleh mahasiswa.

Dari 6 putra dan 4 putri, akan dipilih 6 orang untuk menduduki


jabatan ketua, wakil ketua, sekertaris I, sekertaris II, bendahara I, dan
berdahara II. Jika jabatan sekertaris I dan bendahara I harus putri,
maka berapa banyak cara pemilihan yang mungkin?

Dari 33 mahasiswa, terdapat 32 mahasiswa yang mampu memahami

informasi dan mengenali masalah soal nomor 3. Berikut adalah contoh

hasil pekerjaan mahasiswa dalam memahami informasi dan mengenali

masalah dari soal nomor tiga.

Gambar 4.11 Hasil Pekerjaan LLS

Berdasarkan gambar 4.11, tampak bahwa mahasiswa dapat

menuliskan informasi yang diketahui serta mengenali masalah.

Memahami informasi dan mengenali masalah merupakan modal yang

sangat penting bagi mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Hasil pekerjaan untuk soal nomor 3 mengenai peluang menunjukkan

bahwa 8 mahasiswa mampu menganalisis data dengan tepat serta

menyelesaikan permasalahan hingga ditemukan jawaban yang tepat, 1

mahasiswa mampu menganalisis data tetapi kurang mampu menemukan

jawaban yang tepat, 7 mahasiswa mampu menganalisis data tetapi belum

menemukan cara yang tepat, 15 mahasiswa belum mampu menganalisis

data dengan tepat, dan 2 mahasiswa tidak mengerjakan soal nomor tiga.

Berikut adalah contoh hasil pengerjaan mahasiswa dalam menyelesaikan

masalah.

Gambar 4.12 Hasil Pekerjaan SDCK

Gambar 4.12 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 8

mahasiswa yang mampu menganalisis data. Mahasiswa terlihat mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan hingga

ditemukannya jawaban yang tepat. Mahasiswa juga mampu membuat

kesimpulan yang tepat sesuai dengan konteks permasalahan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Gambar 4.13 Hasil Pekerjaan MADP

Berdasarkan gambar 4.13, tampak bahwa mahasiswa mampu

menganalisis data dengan tepat. Mahasiswa juga mampu menemukan cara

untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi, cara yang digunakan

mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan kurang tepat. Mahasiswa

juga tidak mampu membuat kesimpulan.

Gambar 4.14 Hasil Pekerjaan VKYP

Gambar 4.14 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 7

mahasiswa yang mampu menganalisis data dengan tepat dan menemukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

cara untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi, cara yang

digunakan mahasiswa tidak tepat. Akibatnya mahasiswa tidak berhasil

menemukan jawaban dan membuat kesimpulan yang tepat.

Gambar 4.15 Hasil Pekerjaan JDP

Gambar 4.15 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 15

mahasiswa yang belum mampu menganalisis data dengan tepat.

Mahasiswa tidak memperhatikan syarat atau ketentuan yang harus

dilakukan dalam mencari banyak cara pemilihan untuk memilih ketua,

wakil ketua, sekertaris I, sekertaris II, bendahara I, dan bendahara II.

4. Soal Nomor 4

Berikut adalah soal nomor 4 mengenai materi program linear yang

dikerjakan oleh mahasiswa.

Sebuah rumah sakit setiap hari membutuhkan paling sedikit 150.000


unit kalori dan 130.000 unit protein untuk merawat pasiennya. Setiap
kg daging sapi mengandung 500 unit kalori dan 200 unit protein,
sedangkan setiap kg ikan segar mengandung 300 unit kalori dan 400
unit protein. Harga per kg daging sapi dan ikan segar masing-masing
Rp. 25.000,00 dan Rp. 20.000,00. Tentukan berapa kg daging sapi
dan ikan segar yang harus disediakan rumah sakit agar
mengeluarkan biaya seminimal mungkin! (ada berapa cara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

dapat digunakan untuk menemukan hasil tersebut dan sebutkan?


kerjakan minimal dengan 2 cara yang berbeda.)

Dari 33 mahasiswa, seluruhnya mampu memahami informasi dan

mengenali masalah soal nomor 4. Berikut adalah contoh hasil pekerjaan

mahasiswa dalam memahami informasi dan mengenali masalah dari soal

nomor empat.

Gambar 4.16 Hasil Pekerjaan PGSF

Berdasarkan gambar 4.16, tampak bahwa mahasiswa mampu

menuliskan informasi serta mengenali masalah. Memahami informasi dan

mengenali masalah merupakan modal yang sangat penting bagi mahasiswa

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hasil pekerjaan untuk soal nomor empat mengenai program linear

menunjukan bahwa 31 mahasiswa mampu menganalisis data, dan 2

mahasiswa belum mampu menganalisis data dari soal nomor empat.

Berikut adalah contoh hasil pekerjaan mahasiswa dalam menganalisis

data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Gambar 4.17 Hasil Pekerjaan HW

Gambar 4.17 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 31

mahasiswa yang mampu menganalisis data dengan tepat. Dari 31

mahasiswa yang mampu menganalisis data, terdapat 4 mahasiswa yang

mampu menemukan dua cara dan mampu membuat kesimpulan yang

tepat, 10 mahasiswa menemukan satu cara dan mampu membuat

kesimpulan, 4 mahasiswa mampu menemukan satu cara tetapi belum

sampai pada tahap membuat kesimpulan, 5 mahasiswa mampu

menemukan satu cara tetapi jawaban yang diberikan tidak jelas, 2

mahasiswa mampu menemukan satu cara tetapi kesimpulan yang dibuat

belum tepat, dan 6 mahasiswa mampu menemukan cara tetapi belum

berhasil menemukan jawaban. Berikut adalah contoh dari hasil pekerjaan

mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Gambar 4.18 Hasil Pekerjaan MARP


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Gambar 4.18 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 4

mahasiswa yang mampu menemukan dua cara untuk menyelesaikan

masalah. Mahasiswa tersebut menyelesaikan permasalahan pada soal

nomor 4 menggunakan metode titik pojok dan garis selidik. Mahasiswa

berhasil menemukan jawaban, serta mampu membuat kesimpulan yang

tepat sesuai dengan konteks permasalahan pada soal nomor 4.

Gambar 4.19 Hasil Pekerjaan MERP


Gambar 4.19 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 14

mahasiswa yang mampu menemukan satu cara untuk menyelesaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

permasalahan. Cara yang digunakan mahasiswa tersebut dapat digunakan

untuk menyelesaikan masalah hingga ditemukan kesimpulan yang tepat.

Dari 14 mahasiswa yang mampu menemukan satu cara, hanya terdapat 10

mahasiswa yang mampu membuat kesimpulan yang tepat.

Gambar 4.20 Hasil Pekerjaan FAIP


Gambar 4.20 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 5

mahasiswa yang mampu menemukan satu cara untuk menyelesaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

permasalahan. Mahasiswa juga mampu menemukan jawaban yang tepat

serta membuat kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan. Akan tetapi,

jawaban yang diberikan mahasiswa tidak jelas.

Gambar 4.21 Hasil Pekerjaan FWKA

Gambar 4.21 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 2

mahasiswa yang mampu menemukan satu cara untuk menyelesaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

permasalahan. Mahasiswa juga telah berusaha membuat kesimpulan yang

sesuai dengan topik permasalahan. Akan tetapi, kesimpulan yang dibuat

mahasiswa belum tepat.

Gambar 4.22 Hasil Pekerjaan AS

Gambar 4.22 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 6

mahasiswa yang mampu menemukan cara untuk menyelesaikan

permasalahan pada soal nomor empat. Akan tetapi mahasiswa tidak

berhasil menemukan jawaban dari permasalahan tersebut.

Gambar 4.23 Hasil Pekerjaan VSL

Gambar 4.23 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 2

mahasiswa yang belum mampu menganalisis data dari soal nomor 4.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Mahasiswa tampak kesulitan untuk menganalisis kalimat yang berbunyi

“sebuah rumah sakit setiap hari membutuhkan paling sedikit 150.000 unit

kalori dan 130.000 unit protein untuk merawat pasiennya”, sehingga tanda

pertidaksamaan yang dibuat belum tepat.

5. Soal Nomor 5

Berikut adalah soal nomor 5 mengenai materi trigonometri yang

dikerjakan oleh mahasiswa.

1  cos 2 A
Buktikan 2!
1  cos2 A
Dari 33 mahasiswa, terdapat 30 mahasiswa yang mampu memahami

informasi dan mengenali masalah soal nomor 5. Berikut adalah contoh

hasil pekerjaan mahasiswa dalam memahami informasi dan mengenali

masalah dari soal nomor 5.

Gambar 4.24 Hasil Pekerjaan AYKS

Berdasarkan gambar 4.24, tampak bahwa mahasiswa mampu

menuliskan informasi yang diketahui serta mengenali masalah dari soal

nomor 5. Memahami informasi dan mengenali masalah merupakan modal

yang sangat penting bagi mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Hasil pekerjaan untuk soal nomor 5 mengenai trigonometri

menunjukkan bahwa 19 mahasiswa mampu menganalisis data dan

membuktikan permasalahan, 3 mahasiswa mampu menganalisis data dan

menemukan cara untuk membuktikan permasalahan tetapi kurang jelas

dalam menuliskan pembuktian, 1 mahasiswa tidak mampu menganalisis

data, dan 10 mahasiswa tidak mengerjakan permasalahan pada soal nomor

5. Berikut adalah contoh hasil pekerjaan mahasiswa dalam menyelesaikan

masalah.

Gambar 4.25 Hasil Pekerjaan IRP

Gambar 4.25 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 19

mahasiswa yang mampu menganalisis data dan menemukan cara untuk

membuktikan permasalahan. Dari 19 mahasiswa tersebut, terdapat 7

mahasiswa yang mampu membuat kesimpulan yang tepat sesuai dengan

konteks permasalahan dan 12 mahasiswa tidak mampu membuat

kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Gambar 4.26 Hasil Pekerjaan FDAL

Gambar 4.26 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 3

mahasiswa yang mampu menganalisis data, serta menemukan cara untuk

membuktikan permasalahan. Akan tetapi, mahasiswa belum menuliskan

pembuktian secara lengkap dan jelas. Mahasiswa juga belum menuliskan

kesimpulan akhir dari pembuktian yang dilakukannya.

Gambar 4.27 Hasil Pekerjaan VSL


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Gambar 4.27 merupakan contoh hasil pekerjaan dari mahasiswa

yang tidak mampu menganalisis data dan membuktikan permasalahan

pada soal nomor 5. Mahasiswa tampak mengalami kesulitan untuk

membuktikan persoalan nomor 5.

6. Soal Nomor 6

Berikut adalah soal nomor 6 mengenai materi trigonometri yang

dikerjakan oleh mahasiswa.

Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A ke pelabuhan B dengan


kecepatan 40 km/ jam selama 2 jam dengan arah 30 0, kemudian
melanjutkan perjalanan dari pelabuhan B menuju pelabuhan C
dengan kecepatan 60 km/ jam selama 2,5 jam dengan arah 150 0.
Tentukan jarak antara pelabuhan A dan C!

Dari 33 mahasiswa, terdapat 31 mahasiswa yang mampu memahami

informasi dan mengenali masalah soal nomor 6. Berikut adalah contoh

hasil pekerjaan mahasiswa dalam memahami informasi dan mengenali

masalah dari soal nomor 6.

Gambar 4.28 Hasil Pekerjaan MADP


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Berdasarkan gambar 4.28, tampak bahwa mahasiswa mampu

menuliskan informasi yang diketahui serta mengenali masalah dari soal

nomor 6. Memahami informasi dan mengenali masalah merupakan modal

yang sangat penting bagi mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.

Hasil pekerjaan untuk soal nomor 6 mengenai trigonometri

menunjukan bahwa 11 mahasiswa mampu menganalisis data dengan tepat,

17 mahasiswa belum mampu menganalisis data, dan 5 mahasiswa tidak

mengerjakan. Berikut adalah contoh hasil pekerjaan mahasiswa dalam

menyelesaikan masalah.

Gambar 4.29 Hasil Pekerjaan APP

Gambar 4.29 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 11

mahasiswa yang mampu menganalisis data dengan tepat. Dari 11

mahasiswa tersebut, terdapat 8 mahasiswa yang mampu menemukan cara

dan membuat kesimpulan yang tepat, 2 mahasiswa mampu menemukan

cara tetapi cara yang digunakan kurang tepat, dan 1 mahasiswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

menemukan cara. Berikut adalah contoh hasil pekerjaan mahasiswa dalam

menyelesaikan permasalahan.

Gambar 4.30 Hasil Pekerjaan DCK

Gambar 4.30 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 8

mahasiswa yang mampu menemukan cara untuk menyelesaikan

permasalahan. Cara tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah hingga ditemukan jawaban yang tepat. Mahasiswa juga mampu

memberikan kesimpulan yang tepat sesuai dengan konteks permasalahan.

Gambar 4.31 Hasil Pekerjaan MGAP

Gambar 4.31 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 2

mahasiswa yang mampu menemukan cara untuk menyelesaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

permasalahan, tetapi cara yang digunakan kurang tepat. Akibatnya,

mahasiswa belum berhasil menemukan jawaban dan membuat kesimpulan

yang tepat dari permasalahan soal nomor 6.

Gambar 4.32 Hasil Pekerjaan BGR

Gambar 4.32 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 17

mahasiswa yang belum mampu menganalisis data. Mahasiswa kesulitan

dalam menentukan besar sudut dan arahnya. Dari 17 mahasiswa yang

belum mampu menganalisis data, terdapat 10 mahasiswa yang mencoba

menyelesaikan permasalahan hingga ditemukan jawaban, dan 7

mahasiswa tidak menemukan cara.

7. Soal Nomor 7

Berikut adalah soal nomor 7 mengenai materi eksponen yang

dikerjakan oleh mahasiswa.

Jumlah koloni bakteri berlipat dua setiap 5 jam. Seorang peneliti


telah mengamati dalam waktu 35 jam, dan jumlah koloni bakteri itu
telah mencapai 19.200.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

a) Berapa jumlah koloni bakteri mula-mula ?


b) Jika peneliti itu melanjutkan pengamatan selama 15 jam,
berapa jumlah koloni bakteri itu setelah 15 jam?

Dari 33 mahasiswa, terdapat 29 mahasiswa yang mampu memahami

informasi dan mengenali masalah soal nomor 7. Berikut adalah contoh

hasil pekerjaan mahasiswa dalam memahami informasi dan mengenali

masalah dari soal nomor 7.

Gambar 4.33 Hasil Pekerjaan LLS

Berdasarkan gambar 4.33, tampak bahwa mahasiswa mampu

menuliskan informasi yang diketahui serta mengenali masalah dari soal

nomor 7. Memahami informasi dan mengenali masalah merupakan modal

yang sangat penting bagi mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.

Hasil pekerjaan untuk soal nomor 7 mengenai eksponen

menunjukkan bahwa 9 mahasiswa mampu menganalisis data serta

menyelesaikan kedua permasalahan, 5 mahasiswa mampu menganalisis

data serta menyelesaikan satu permasalahan, 9 mahasiswa mampu

menganalisis data tetapi belum menemukan cara yang tepat, 2 mahasiswa

belum mampu menganalisis data, dan 8 mahasiswa tidak mengerjakan.

Berikut adalah contoh hasil pekerjaan mahasiswa dalam menyelesaikan

masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Gambar 4.34 Hasil Pekerjaan SDCK

Gambar 4.34 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 9

mahasiswa yang mampu menganalisis data. Mahasiswa mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan kedua permasalahan hingga

ditemukan jawaban yang tepat. Selain menemukan jawaban yang tepat,

mahasiswa juga mampu membuat kesimpulan yang tepat sesuai dengan

konteks permasalahan.

Gambar 4.35 Hasil Pekerjaan AS


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Gambar 4.35 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 5

mahasiswa yang mampu menganalisis data. Mahasiswa mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi, cara

yang digunakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan

pertama kurang tepat. Akibatnya mahasiswa tidak dapat menemukan

jawaban dan membuat kesimpulan yang tepat untuk permasalahan

pertama. Untuk permasalahan kedua, mahasiswa mampu menemukan cara

dan jawaban yang tepat, sehingga mahasiswa mampu membuat

kesimpulan yang tepat sesuai dengan konteks permasalahan pada soal

nomor 7.

Gambar 4.36 Hasil Pekerjaan BGR

Gambar 4.36 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 9

mahasiswa yang mampu menganalisis data. Mahasiswa terlihat mampu

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi, cara

yang digunakan mahasiswa belum tepat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Gambar 4.37 Hasil Pekerjaan FAIP

Gambar 3.37 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 2

mahasiswa yang belum mampu menganalisis data. Mahasiswa juga terlihat

belum mampu menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan

permasalahan.

8. Soal Nomor 8

Berikut adalah soal nomor 8 mengenai materi geometri transformasi

yang dikerjakan oleh mahasiswa.

Sebuah kampung memiliki dua pos ronda yaitu, pos ronda A dan pos
ronda B. Masing-masing pos ronda terletak di A (8,2) dan B (4,5).
Sebuah tiang listrik akan dipasang di jalan pada sumbu Y. Tentukan
letak tiang listrik agar kabel yang digunakan untuk menghubungkan
aliran listrik pos ronda A dan pos ronda adalah minimum!

Dari 33 mahasiswa, terdapat 32 mahasiswa yang mampu memahami

informasi dan mengenali masalah soal nomor 8. Berikut adalah contoh

hasil pekerjaan mahasiswa dalam memahami informasi dan mengenali

masalah dari soal nomor 8.

Gambar 4.38 Hasil Pekerjaan AYKS


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Berdasarkan gambar 4.38, tampak bahwa mahasiswa mampu

menuliskan informasi yang diketahui serta mengenali masalah dari soal

nomor 8. Memahami informasi dan mengenali masalah merupakan modal

yang sangat penting bagi mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.

Hasil pekerjaan untuk soal nomor 8 mengenai transformasi geometri

menunjukkan bahwa 2 mahasiswa mampu menganalisis data dan

menyelesaikan permasalahan dengan tepat, 19 mahasiswa mampu

menganalisis data dan menemukan cara untuk menyelesaikan

permasalahan tetapi cara yang digunakan kurang tepat, 4 mahasiswa

mampu menganalisis data tetapi tidak menemukan cara untuk

menyelesaikan permasalahan, dan 8 mahasiswa tidak mengerjakan soal

nomor 8. Berikut adalah contoh hasil pengerjaan mahasiswa dalam

menyelesaikan masalah.

Gambar 4.39 Hasil Pekerjaan CYSP


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Gambar 4.39 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 2

mahasiswa yang mampu menganalisis data dengan tepat. Mahasiswa

mampu menemukan cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan. Dengan menggunakan cara tersebut, mahasiswa juga

mampu menemukan jawaban dan membuat kesimpulan yang tepat sesuai

dengan konteks permasalahan.

Gambar 4.40 Hasil Pekerjaan SDCK

Gambar 4.40 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 19

mahasiswa yang mampu menganalisis data. Mahasiswa mampu

menggambar letak tiang A dan tiang B. Mahasiswa juga berhasil

menemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi, cara

yang digunakan mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan belum

tepat. Sehingga mahasiswa tidak dapat menemukan jawaban yang tepat.

Gambar 4.41 Hasil Pekerjaan SPN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Gambar 4.41 merupakan salah satu contoh hasil pekerjaan dari 4

mahasiswa yang mampu menganalisis data. Mahasiswa mampu

menggambarkan letak tiang A dan tiang B dalam koordinat kartesius.

Akan tetapi, mahasiswa tidak mampu menemukan cara untuk

menyelesaikan permasalahan.

Berdasarkan hasil tes terkait kemampuan critical thinking and

problem solving yang telah diberikan dan wawancara yang telah

dilakukan, mahasiswa mampu menganalisis informasi dan mengenali

masalah. Beberapa mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam

memahami informasi dan menemukan masalah dalam soal. Hal ini

ditunjukan dari hasil pekerjaan mahasiswa dan hasil wawancara yang

dilakukan dengan mahasiswa terkait kemampuan critical thinking and

problem solving.

Pada tahap selanjutnya, yaitu tahap menganalisis data, beberapa

mahasiswa sudah dapat menganalisis data. Walaupun analisis data yang

dilakukan oleh mahasiswa ada yang sudah tepat, ada yang kurang tepat,

dan ada yang belum tepat. Hal ini ditunjukan dari hasil pekerjaan

mahasiswa dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Setelah melakukan

analisis data, mahasiswa cenderung tidak membuat dugaan penyelesaian.

Hal ini ditunjukan dari hasil wawancara yang telah dilakukan terkait

kemampuan critical thinking and problem solving.

Pada langkah keempat, yaitu menemukan cara untuk menyelesaikan

permasalahan. Terdapat mahasiswa yang mampu menemukan cara untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

menyelesaikan permasalahan dan menemukan jawaban yang tepat,

mahasiswa yang mampu menemukan cara untuk menyelesaikan

permasalahan tetapi belum menemukan jawaban yang tepat, mahasiswa

yang mampu menemukan cara tetapi cara yang digunakan kurang tepat,

dan mahasiswa yang tidak berhasil menemukan cara. Hal ini ditunjukan

dari hasil pekerjaan mahasiswa dan hasil wawancara yang telah dilakukan.

Untuk langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan. Beberapa mahasiswa

sudah mampu membuat kesimpulan yang sesuai dengan konteks

permasalahan. Akan tetapi, saat membuat kesimpulan mahasiswa

cenderung tidak memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Hal ini

ditunjukan dari hasil pekerjaan mahasiswa dan hasil wawancara yang telah

dilakukan terkait kemampuan critical thinking and problem solving.

D. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian, peneliti memiliki keterbatasan sehingga

membuat hasil penelitian menjadi kurang maksimal. Berikut beberapa

keterbatasan yang dialami oleh peneliti selama melakukan penelitian.

1. Waktu penelitian yang cukup singkat, yaitu hanya diberi waktu 6 minggu

dalam melaksanakan penelitian karena sudah mendekati dengan ulangan

akhir semester.

2. Proporsi subjek penelitian yang diwawancara sedikit karena sulitnya

mencari waktu untuk melakukan wawancara.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

3. Soal-soal dirancang hanya mencakup pada level kognitif sehingga

kapasitas soal yang diberikan tidak maksimal untuk mengetahui

kemampuan critical thinking and problem solving.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai kemampuan critical thinking and problem solving mahasiswa

Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan

2016 kelas B dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kemampuan critical thinking and problem solving mahasiswa Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016 kelas

B yang berada dalam kategori baik sebanyak 12,12%, mahasiswa yang

berada dalam kategori cukup baik sebanyak 9,09% mahasiswa yang

berada dalam kategori kurang baik sebanyak 36,36%, dan mahasiswa yang

berada dalam kategori sangat kurang baik sebanyak 42,42%. Berdasarkan

hasil tes dan wawancara yang telah dilakukan, sebagian besar mahasiswa

dalam memahami informasi dan mengenali masalah tidak mengalami

kesulitan. Beberapa mahasiswa mengalami kesulitan dalam menganalisis

data. Sebagian besar mahasiswa tidak membuat dugaan penyelesaian.

Beberapa mahasiswa dapat menemukan cara untuk menyelesaikan

permasalahan hingga ditemukan jawaban yang tepat, serta mampu

membuat kesimpulan sesuai dengan konteks permasalahan.

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

B. SARAN

Berkaitan dengan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan

beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi Dosen

a. Dosen diharapkan membiasakan mahasiswa untuk menjumpai

permasalahan yang memerlukan proses critical thinking. Melalui

permasalahan tersebut, mahasiswa akan berusaha memahami

informasi serta menganalisis data untuk menyelesaikan masalah.

Sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan critical

thinking and problem solving yang dimiliki.

b. Dosen diharapkan membiasakan mahasiswa untuk menghadapi suatu

permasalahan yang memiliki banyak cara penyelesaian. Melalui

permasalahan tersebut, mahasiswa dituntut untuk menggunakan

kemampuan critical thinking and problem solving yang dimiliki.

Sehingga mahasiswa dapat melatih dan mengembangkan kemampuan

critical thinking and problem solving yang dimiliki.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mencari waktu penelitian yang

lebih banyak atau tidak berdekatan dengan jadwal-jadwal ulangan

akhir semester, sehingga peneliti dapat menggali lebih dalam

mengenai kemampuan critical thinking and problem solving yang

dimiliki mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Padhilah, dkk. 2018. Analisi Kemampuan Pemecahan Masalah dan


Disposisi Matematik Siswa Kelas XI SMA Putra Juang dalam Materi
Peluang. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika. 2, 144-153.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:


Bumi Aksara.

Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:


Citapustakan Media.

Bialik, Maya dan Charles Fadel. 2015. Skills for the 21st Century: What Should
Students Learn?. Center for Curricilum Redesign.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2010. Paradigma Pendidikan Nasional Abad


21.

Danaryanti, Agni dan Adelina Tri Lestari. 2017. Analisis Kemampuan Berpikir
Kritis dalam Matematika Mengacu pada Watson-Glaser Critical Thinking
Appraisal pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Banjarmasin Tengah
Tahun Pelajaran 2016/2017. EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika. 5,
116-126.

Dewey, John. 1910. How We Thinking. D. C Heath & Co.

Ennis, Robert H. 1966. Critical Thinking Dispositions: Their Nature and


Assessability. Informal Logic. 18, 165-182.

_______________. 1993. Critical Thinking Assessment. Theory into Practice. 32,


179-186.

Facione, P.A. 2015. Critical Thinking: What It Is and Why It Counts.

Facione, P.A, dkk. 1995. The disposition toward critical thinking. Jurnal of General
Education. 44(1), 1-25.

Fatmawati, Harlinda, Mardiyana, dan Triyanto. 2014. Analisis Berpikir Kritis


Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Polya pada
Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat. Jurnal Elektronik Pembelajaran
Matematika. 2, 899-910.

Fisher, Alec alih bahasa oleh Benyamin Hadinata. 2009. Berpikir Kritis Sebuah
Pengantar. Jakarta: Erlangga.

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Garrison, D.R, T. Anderson dan W. Archer. 2001. Critical Thinking and Computer
Conferencing: A Model and Tool to Assess Cognitive Presence.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Halpern, Diane F. 2014. Thought and Knowledge An Introduction to Critical


Thinking Fifth Edition. New York and London: Psychology Press Taylor
& Francis Group.

Hansen, Robertus. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Minat


Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kanisius Pakem pada Pembelejaran Topik
Bahasan Koordinat Kartesius Menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Herawati. Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas VII C SMP
Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 pada Materi Himpunan.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Kirkley, Jamie. 2003. Principles for Teaching Problem Solving. Indiana University.

Krulik, Stephen dan Jesse A. Rudnick. 1988. Problem Solving A Handbook for
Elementary School Teachers. Allyn and Bacon, Inc.

Kurfiss, Joanne Gainen. 1988. Critical Thinking: Theory, Research, Practice, and
Possibilities. ASHE-ERIC Higher Education Report.

McInctosh, Robert dan Danise Jarret. 2000. Teaching Mathematical Problem


Solving: Implementing The Vision.

Midgett, Carol W dan Susan K. Eddins. 2001. NCTM’s Principles and Standards
for School Mathematics: Implications for Administrators. NASSP Buletin.
85

Nakin, John-Baptist Nkopane. 2003. Creativity and Divergent Thinking in


Geometri Education. University of South Africa.

National Council of Teachers of Mathematics. Principles and Standards for School


Mathematics. Reston, Va: NCTM

Nugent, Patricia M dan Barbara A. Vitale. 2008. Fundamentals Success A Course


Review Applying Critical Thinking to Test Taking Second Edition. F.A.
Davis Company.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006


Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Polya, G. 1945. How to Solve It A New Aspect of Mathematical Method. Princeton


University Press.

Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan


Keunggulannya. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Ruggiero, Vincent Ryan. 2012. Beyond Feelings A Guide to Critical Thinking Ninth
Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Sinaga, Bornok, dkk. 2014. Matematika SMA/MA/MAK Kelas XI Semester 1. Pusat


Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemedikbud.

________________. 2017. Matematika SMA/MA/MAK Kelas X. Pusat Kurikulum


dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Slavin, Robert E. 2006. Educational Psychology Theory and Practice Eighth


Edition. Pearson Education Inc.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sukino. 2016. Matematika untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga.

Suparno, Paul. 2015. Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma


Pedagogi Refleksi (PPR). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Surahman, Mochamad Rahmat, dan Sudibyo Supardi. 2016. Metodologi Penelitian.


Pusdik SDM Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.

Suryati, Enung, dan Untung Widodo. 2006. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri
Matematika Seri Buku Soal untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam.
Jakarta: Erlangga.

Walpole, Ronald E, dkk. 2012. Probability & Statistics for Engineers & Scientists
Ninth Edition. Pearson Education, Inc.

Warnick, Barbara, dan Edward S. Inch. 1994. Critical Thinking and


Communication the use of reason in argument. New York: Macmillan
Publishing company. F. A, Davis Company.

Watson, Goodwin dan Edward M. Glaser. 2008. Watson-Glaser Critical Thinking


Appraisal. Pearson Education, Inc.

Widoyoko, Eko Putro. 2017. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis


Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Validasi Instrumen Tes

V. FITRI RIANASARI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lampiran B Hasil Validasi Instrumen Wawancara

ANALISIS KEMAMPUAN CRITICAL THINKING AND PROBLEM


SOLVING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

V. FITRI RIANASARI
KAMIS, 25 APRIL 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Lampiran C Instrumen Tes


Nomor
Materi Indikator
butir soal
Sistem Mahasiswa mampu menguraikan informasi, 1
persamaan merumuskan masalah, menganalisis data,
linear tiga menyelesaikan masalah, dan membuat
variabel kesimpulan dari soal sistem persamaan
linear tiga variabel yang tersedia.
Peluang Mahasiswa mampu menguraikan informasi, 2,3
merumuskan masalah, menganalisis data,
menyelesaikan masalah, dan membuat
kesimpulan dari suatu permasalahan sehari-
hari.
Program Mahasiswa mampu memahami soal, 4
Linear Dua mengidentifikasi fungsi tujuan dan kendala
Variabel pada permasalahan matematika, dan dapat
menemukan model matematika dari suatu
permasalahan matematika.
Trigonometri Mahasiswa mampu menyampaikan ide cara 5,6
penyelesaian soal dengan alur pikir yang
logis, terstruktur, runtut, serta mudah
dipahami.
Eksponen Mahasiswa mampu bertanggungjawab, 7
bekerja secara produktif, manajemen
waktu, menemukan ide untuk
menyelesaikan masalah, dan mempunyai
teknik yang sistematis
Transformasi Mahasiswa mampu bertanggungjawab, 8
bekerja secara produktif, manajemen
waktu, menemukan ide untuk
menyelesaikan masalah, dan mempunyai
teknik yang sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Mata kuliah : Desain Pembelajaran Matematika SMA dan SMK


Hari/tanggal : Selasa, 19 April 2019
Waktu : 120 menit

Kerjakan soal berikut dengan benar dan lengkat!

1. Sebuah bilangan terdiri dari 3 angka. Jumlah ketiga angka tersebut sama
dengan 16. Jumlah angka pertama dan angka kedua sama dengan angka ketiga
dikurangi dua. Nilai bilangan tersebut sama dengan 21 kali jumlah ketiga angka
kemudian ditambah dengan 13. Carilah bilangan tersebut!
2. Arkan akan membuat password untuk alamat emailnya yang terdiri dari 5 huruf
dan diikuti oleh 2 angka yang berbeda. Jika huruf yang disusun berasal dari
pembentuk kata pada namanya, maka berapa banyak password yang dapat
dibuat oleh Arkan?
3. Dari 6 putra dan 4 putri, akan dipilih 6 orang untuk menduduki jabatan ketua,
wakil ketua, sekertaris I, sekertaris II, bendahara I, dan berdahara II. Jika
jabatan sekertaris I dan bendahara I harus putri, maka berapa banyak cara
pemilihan yang mungkin?
4. Sebuah rumasakit setiap hari membutuhkan paling sedikit 150.000 unit kalori
dan 130.000 unit protein untuk merawat pasiennya. Setiap kg daging sapi
mengandung 500 unit kalori dan 200 unit protein, sedangkan setiap kg ikan
segar mengandung 300 unit kalori dan 400 unit protein. Harga per kg daging
sapi dan ikan segar masing-masing Rp. 25.000,00 dan Rp. 20.000,00. Tentukan
berapa kg daging sapi dan ikan segar yang harus disediakan rumah sakit agar
mengeluarkan biaya seminimal mungkin! (ada berapa cara yang dapat
digunakan untuk menemukan hasil tersebut dan sebutkan? kerjakan minimal
dengan 2 cara yang berbeda.)
1  cos 2 A
5. Buktikan 2!
1  cos2 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

6. Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A ke pelabuhan B dengan kecepatan 40


km/ jam selama 2 jam dengan arah 300, kemudian melanjutkan perjalanan dari
pelabuhan B menuju pelabuhan C dengan kecepatan 60 km/ jam selama 2,5
jam dengan arah 1500. Tentukan jarak antara pelabuhan A dan C!
7. Jumlah koloni bakteri berlipat dua setiap 5 jam. Seorang peneliti telah
mengamati dalam waktu 35 jam, dan jumlah koloni bakteri itu telah mencapai
19.200.
c) Berapa jumlah koloni bakteri mula-mula?
d) Jika peneliti itu melanjutkan pengamatan selama 15 jam, berapa jumlah
koloni bakteri itu setelah 15 jam?
8. Sebuah kampung memiliki dua pos ronda yaitu, pos ronda A dan pos ronda B.
Masing-masing pos ronda terletak di A (8,2) dan B (4,5). Sebuah tiang listrik
akan dipasang di jalan pada sumbu Y. Tentukan letak tiang listrik agar kabel
yang digunakan untuk menghubungkan aliran listrik pos ronda A dan pos ronda
adalah minimum!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Kunci jawaban

1. Diketahui : Bilangan terdiri dari 3 angka.


Jumlah ketiga angka sama dengan 16.
Jumlah angka pertama dan kedua sama dengan angka ketiga
dikurangi 2.
Nilai bilangan sama dengan 21 kali jumlah ketiga angka
ditambah 13.
Ditanyakan : Bilangan tersebut
Jawab : Misalkan bilangan tersebut adalah x, y, z.
x menempatati tempat ratusan,
y mempati tempat puluhan,
z menempati tempat satuan.
Nilai bilangan tersebut adalah 100𝑥 + 10𝑦 + 𝑧
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 16
SPLTVnya adalah { 𝑥+𝑦 = 𝑧−2
100𝑥 + 10𝑦 + 𝑧 = 21(𝑥 + 𝑦 + 𝑧) + 13

Eleminisi variabel y dari persamaan 1 dan 2


x  y  z  16
x  y  z  2
2 z  18
z 9
Eleminasi variabel y pada persamaan 1 dan 3
x  y  z  16 11 11x  11y  11z  176
79 x  11y  20 z  13  1 79 x  11y  20 z  13 
90 x  9 z  189

Substitusikan 𝑧 = 9 ke persamaan 90𝑥 − 9𝑧 = 189.


Sehingga diperoleh
90 x  9 z  189
90 x  9(9)  189
90 x  81  189
90 x  189  81
90 x  270
270
x
9
x3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Substitusikan persamaan 𝑥 = 3 dan 𝑧 = 9 ke persamaan 𝑥 +


𝑦 + 𝑧 = 16, sehingga diperoleh
x  y  z  16
3  y  9  16
y  12  16
y  16  12
y4
Jadi karena nilai 𝑥 = 3, 𝑦 = 4 dan 𝑧 = 9 maka bilangan itu
adalah
100 x  10 y  z 
100(3)  10(4)  9 
349

2 Diketahui : Arkan membuat password yang terdiri dari 5 huruf dan 2


angka berbeda.
Huruf yang disusun berasal dari pembentuk kata pada
namanya.
Ditanyakan : Banyak pasword yang dibuat
Jawab : Banyak huruf dalam kata Arkan adalah 5 dengan 2 huruf yang
sama. Banyak susunannya adalah
5! 5  4  3  2!
  60
2! 2!
Banyak susunan angka berbeda adalah
10!
P210 
(10  2)!
10  9  8!

8!
 90
Jadi, banyak password yang dapat dibuat adalah
60  90  5400

3 Diketahui : Dari 6 putra dan 4 putri akan di pilih 6 orang untuk jadi
pengurus
Sekertaris I dan Bendahara I harus putri
Ditanyakan : Berapa banyak cara pemilihan yang mungkin
Jawab : Banyak cara memilih 2 putri (sekertaris I dan bendahara I)
dari 4 putri adalah
4!
𝑃24 = (4−2)!
4.3.2.1
= 2.1
24
=
2
= 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Karena 2 putri sudah terpilih, maka tersisa 6 putra dan 2 putri


yang jumlahnya 8 dimana mereka akan memperebutkan 4
jabatan yang tersisa, dengan banyaknya pilihan
8!
𝑃48 =
(8 − 4)!
8.7.6.5.4.3.2.1
= 4.3.2.1
40.320
=
24
= 1.680

Jadi, banyak banyak cara pemilihan adalah


12 × 1680 = 20.160

4 Diketahui : Sebuah rumasakit setiap hari membutuhkan paling sedikit


150.000 unit kalori dan 130.000 unit protein. Setiap kg
daging sapi mengandung 500 unit kalori dan 200 unit protein.
Setiap kg ikan segar mengandung 300 unit kalori dan 400 unit
protein. Harga per kg daging sapi dan ikan segar adalah Rp.
25.000,00 dan Rp 20.000,00
Ditanyakan : Ada berapa cara yang dapat digunakan untuk menemukan
hasil tersebut dan kerjakan minimal dengan 2 cara yang
berbeda.
Jawab : Fungsi Tujuan
Meminimumkan 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 25.000,00𝑥 + 20.000,00 𝑦
= 25𝑥 + 20𝑦
Kendala
Daging Ikan segar
sapi
Kalori 500 300 ≥ 150.000
Protein 200 400 ≥ 130.00

Bentuk model PL (Program Linear)


Meminimumkan 𝑓(𝑥, 𝑦) = 25𝑥 + 20𝑦
500𝑥 + 300𝑦 ≥ 150.000
Kendala 200𝑥 + 400𝑦 ≥ 130.000
{
𝑥, 𝑦 ∈ 𝕣
5𝑥 + 3𝑦 ≥ 1.500
Kendala bisa menjadi Kendala { 2𝑥 + 4𝑦 ≥ 1.300
𝑥, 𝑦 ∈ 𝕣
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Mencari titik potong terhadap sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦


5 x  3 y  1.500
𝑥 0 300
𝑦 500 0
(𝑥, 𝑦) (0,500) (300,0)

2 x  4 y  1300
𝑥 0 650
𝑦 325 0
(𝑥, 𝑦) (0,325) (650,0)

Mencari titik potong


5 x  3 y  1500 2 10 x  6 y  3000
2 x  4 y  1300  5 10 x  20 y  6500 
14 y  3500
3500
y
14
y  250
2 x  4 y  1300
2 x  4(250)  1300
2 x  1000  1300
2 x  1300  1000
2 x  300
x  150

Jadi titik potong antara garis 5 x  3 y  1.500 dan garis


2 x  4 y  1300 adalah (150,250)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

a. Metode titik pojok/titik ekstrim


𝑓 (𝑥, 𝑦) = 25𝑥 + 20𝑦
(0,500) 10.000
(150,250) 8.750
(650,0) 16.250

Jadi rumah sakit harus menyediakan 150 𝑘𝑔 daging sapi


dan 250 𝑘𝑔 ikan segar.
b. Metode garis selidik

Keterangan:
𝑚: 25𝑥 + 20𝑦 = 0
𝑛: 25𝑥 + 20𝑦 = 8.750
𝑝: 25𝑥 + 20𝑦 = 10.000
𝑞: 25𝑥 + 20𝑦 = 16.250
Garis 𝑛: 25𝑥 + 20𝑦 = 8750 sejajar dengan garis
𝑚: 25𝑥 + 20𝑦 = 0 dan berada di paling bawah atau
berada di paling kiri pada daerah himpunan
penyelesaian, maka nilai 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 8750 merupakan
nilai minimum.
Jadi rumah sakit harus menyediakan 150 𝑘𝑔 daging sapi
dan 250 𝑘𝑔 ikan segar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Metode simpleks
Bentuk kanonik
Meminimumkan 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑠1, 𝑠1 ) = 25𝑥 + 20𝑦 + 0(𝑎 + 𝑏) + 𝑀(𝑠1 + 𝑠2 )
5𝑥 + 3𝑦 − 𝑎 + 𝑠1 ≥ 1.500
Kendala { 2𝑥 + 4𝑦 − 𝑏 + 𝑠2 ≥ 1.300
𝑥, 𝑦 ∈ 𝕣
5 3 −1 0 1 0
𝐴2×6 = [ ]
2 4 0 −1 0 1
1500
𝐵2×1 = [ ]
1300
𝑥
𝑦
𝑎
𝐴6×1 = 𝑏
𝑠1
[𝑠2 ]
Tabel Simpleks
Variabel 𝑥 𝑦 𝑎 𝑏 𝑠1 𝑠2 bi 𝑏𝑖
𝑋𝑏 𝐶𝑗 𝑎𝑖𝑘
25 20 0 0 M M
𝐶𝑏
𝑠1 M 5 3 -1 0 1 0 1500 500
𝑠2 M 2 4 0 -1 0 1 1300 325
𝑍𝑗 7M 7M -M -M M M 𝑍 = 2800𝑀
𝑍𝑗 − 𝐶𝑗 7M-25 7M-20 -M -M 0 0

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x M 7 0 -1 3 1 3 525 150 𝑏1′ = 𝑏1 + (−3)𝑏2′



2 4 4
𝑦 20 1 1 0 1 0 1 325 650 1
− 𝑏2′ = 𝑏
2 4 4 4 2
𝑍𝑗 7 20 -M 3 M 3 𝑍 = 6500 + 525𝑀
𝑀 + 10 𝑀−5 − 𝑀
2 4 4
+5
𝑍𝑗 − 𝐶𝑗 7 0 -M 3 0 7
𝑀 − 15 𝑀−5 − 𝑀
2 4 4
+5

𝑥 25 1 0 2 3 2 3 150 2 ′
− − 𝑏1′′ = 𝑏
7 14 7 14 7 1
𝑦 20 0 1 1 5 1 5 250 1
− − 𝑏2′′ = 𝑏2′ + (− )𝑏1′′
7 14 7 14 2
𝑍𝑗 25 20 30 25 30 25 𝑍 = 8750
− −
7 14 7 14
𝑍𝑗 − 𝐶𝑗 0 0 30 25 30 25
− − +𝑀 +𝑀
7 14 7 14

Jadi rumah sakit harus menyediakan 150 𝑘𝑔 daging sapi dan 250 𝑘𝑔 ikan segar.

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

5 Ditanyakan : 1  cos 2 A
Buktikan 2!
1  cos2 A
Ditanyakan : 1  cos 2 A
Buktikan 2!
1  cos2 A
Jawab 
: 1  cos 2 A 1  1  2 sin 2 A


1  cos2 A 1  cos2 A
1  1  2 sin 2 A

cos2 A  sin 2 A  cos2 A
2 sin 2 A

sin 2 A
2
1  cos 2 A
Jadi terbukti bahwa 2.
1  cos2 A

6 Diketahui : A-B kecepatan = 40 km/ jam


A-B waktu = 2 jam
B-C kecepatan = 60 km/ jam
B-C waktu = 2,5 jam
Ditanyakan : Jarak antara pelabuhan A dan C
Jawab : Jarak A - B = kecepatan  waktu
= 40  2
 80 km
Jarak A - B = kecepatan  waktu
= 40  2
 80 km
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Besar sudut ABC adalah 300+300=600


Menggunakan aturan cosinus untuk mencari AC
AC 2  AB 2  BC 2  2  AB  BC  cos ABC 

 80 2  150 2  2  80 150  cos 60 0 
 1
 6400  22500   2  80 150  
 2
 28900  12000
 16900
AC  16900
 130
Jadi, jarak antara pelabuhan A dan C adalah 130 km

7 Diketahui : Jumlah koloni bakteri berlipat dua setiap 5 jam


Dalam waktu 35 jam jumlah koloni bakteri mencapai 19.200
Ditanya : a. Jumlah koloni bakteri mula-mula
b. Jumlah koloni bakteri jika pengamatan dilanjutkan selama
15 jam
Jawab : a. Menentukan jumlah koloni bakteri mula-mula
Misalkan jumlah koloni awal dinyatakan dalam bentuk
𝐽 (0) = 𝑥
Karena jumlah koloni berlipat dua setiap 5 jam maka
Jumlah koloni bakteri saat 5 jam 𝐽 (5) = 2 ∙ 𝐽 (0) = 2𝑥
Jumlah koloni bakteri saat 10 jam 𝐽 (10) = 2 ∙ 𝐽 (5) = 2 ∙
2 𝑥 = 4𝑥
Jumlah koloni bakteri saat 15 jam 𝐽 (15) = 2 ∙ 𝐽 (10) =
2 ∙ 4 𝑥 = 8𝑥
Sehingga jumlah koloni bakteri bisa ditentukan dengan
persamaan eksponen 𝐽 (5𝑛) = 2𝑛 𝑥
Dari soal diketahui bahwa jumlah koloni dalam waktu 35
jam mencapai 19.200 maka
𝐽 (5𝑛) = 2𝑛 𝑥
𝐽 (35) = 19.200
35 = 5 ∙ 7 , maka n = 7
𝐽 (5. 7) = 27 𝑥
Sehingga, 27 𝑥 = 19.200
128 𝑥 = 19.200
𝑥 = 150
Jadi, jumlah koloni bakteri mula-mula adalah 150
b. Menentukan Jumlah koloni bakteri jika pengamatan
dilanjutkan selama 15 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Pengamatan dilanjutkan selama 15 jam, sehingga waktu


yang dibutuhkan menjadi
35𝑗𝑎𝑚 + 15 𝑗𝑎𝑚 = 50 𝑗𝑎𝑚
50 = 5 ∙ 10 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑛 = 10
𝐽 (50) = 210 150
𝐽 (50) = 1.024 ∙ 150
𝐽 (50) = 153.600
Jadi, jumlah koloni bakteri jika pengamatan dilanjutkan
selama 15 jam adalah 153.600.

8 Diketahui : Letak pos ronda 𝐴(8, 2)


Letak pos ronda 𝐵(4, 5)
Akan dipasang tiang listrik di sumbu Y
Ditanya : letak tiang listrik agar kabel yang digunakan untuk
menghubungkan aliran listrik pos ronda A dan pos ronda
adalah minimum
Jawab : Misalkan letak tiang listrik di titik C.
Panjang kabel yang digunakan adalah 𝐴𝐶 + 𝐵𝐶.
Panjang kabel 𝐵𝐶 = 𝐵′𝐶 dengan 𝐵′(−4, 5) hasil refleksi titik
B terhadap sumbu Y.
Jadi panjang kabel yang digunakan adalah 𝐴𝐵′ yang melalui
titik C.
Kabel akan minimum, jika 𝐴𝐵′ merupakan garis lurus.
Sketsa

Persamaan garis 𝐴𝐵′ adalah


𝑦−2 𝑥−8
= −4−8
5−3
𝑦−2 𝑥−8
= −12
2
⟺ −12𝑦 + 24 = 3𝑥 − 24
⟺ 3𝑥 + 12𝑦 − 24 − 24 = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

⟺ 3𝑥 + 12𝑦 − 48 = 0
⟺ 𝑥 + 4𝑦 − 16 = 0
Persamaan garis 𝐴𝐵′ adalah 𝑥 + 4𝑦 − 16 = 𝑧
Titik C memotong sumbu Y
karena memotong disumbu y maka x=0
untuk x=0
𝑥 + 4𝑦 − 16 = 0
0 + 4𝑦 − 16 = 0
4𝑦 = 16
𝑦=4
sehingga C memotong di sumbu Y dititik (0,4)
Jadi, letak tiang listrik agar kabel yang digunakan untuk
menghubungkan aliran listrik pos ronda A dan pos ronda
minimum adalah di titik 𝐶 (0,4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

PEDOMAN PENSKORAN

No Kriteria skor Waktu


soal mengerjakan
1 Menemukan cara untuk menentukan nilai bilangan 6,25 15 menit
yang dimaksud dalam soal, tetapi cara penyelesaian
tidak benar
Menemukan cara untuk menentukan nilai bilangan, 12,5
cara tersebut dapat digunakan, tetapi tidak berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat.
Menemukan cara untuk menentukan nilai bilangan, 18.75
cara tersebut dapat digunakan, serta berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, tetapi jawaban yang dituliskan kurang jelas.
Menemukan cara untuk menentukan nilai bilangan, 25
cara tersebut dapat digunakan, berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, dan jawabannya ditulis dengan jelas.
2 Menemukan cara untuk menentukan banyak pasword 6,25 15 menit
yang dapat dibuat, tetapi cara penyelesaiannya tidak
benar.
Menenemukan cara untuk menentukan banyak 12,5
pasword yang dapat dibuat, cara tersebut dapat
digunakan, tetapi tidak berhasil menyelesaikannya
sampai ditemukan jawaban yang tepat.
Menenemukan cara untuk menentukan banyak 18,75
pasword yang dapat dibuat, cara tersebut dapat
digunakan, serta berhasil menyelesaikannya sampai
ditemukan jawaban yang tepat, tetapi jawaban yang
dituliskan kurang jelas.
Menenemukan cara untuk menentukan banyak 25
pasword yang dapat dibuat, cara tersebut dapat
digunakan, berhasil menyelesaikannya sampai
ditemukan jawaban yang tepat, dan jawabnnya ditulis
dengan jelas.
3 Menemukan cara untuk menentukan banyak cara 6,25 15 menit
pemilihan, tetapi cara penyelesaian tidak benar
Menemukan cara untuk menentukan banyak cara 12,5
pemilihan, cara tersebut dapat digunakan, tetapi tidak
berhasil menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban
yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

No Kriteria skor Waktu


soal mengerjakan
3 Menemukan cara untuk menentukan banyak cara 18.75 15 menit
pemilihan, cara tersebut dapat digunakan, serta
berhasil menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban
yang tepat, tetapi jawaban yang dituliskan kurang
jelas.
Menemukan cara untuk menentukan banyak cara 25
pemilihan, cara tersebut dapat digunakan, berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, dan jawabannya ditulis dengan jelas.
4 Menemukan cara untuk menentukan banyak daging 1,5 15 menit
sapi dan ikan segar yang dibutuhkan rumah sakit,
tetapi cara penyelesaiannya tidak benar.
Menenemukan 1 cara untuk menentukan banyak 3
daging sapi dan ikan segar yang dibutuhkan rumah
sakit, cara tersebut dapat digunakan, tetapi tidak
berhasil menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban
yang tepat.
Menenemukan 1 cara untuk menentukan banyak 9
daging sapi dan ikan segar yang dibutuhkan rumah
sakit, cara tersebut dapat digunakan, serta berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, tetapi jawaban yang dituliskan kurang jelas.
Menenemukan 1 cara untuk menentukan banyak 12,5
daging sapi dan ikan segar yang dibutuhkan rumah
sakit, cara tersebut dapat digunakan, berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, dan jawabnnya ditulis dengan jelas.
Menenemukan 2 cara untuk menentukan banyak 15
daging sapi dan ikan segar yang dibutuhkan rumah
sakit, cara tersebut dapat digunakan, tetapi tidak
berhasil menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban
yang tepat.
Menenemukan 2 cara untuk menentukan banyak 18.75
daging sapi dan ikan segar yang dibutuhkan rumah
sakit, cara tersebut dapat digunakan, serta berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, tetapi jawaban yang dituliskan kurang jelas.
Menenemukan 2 cara untuk menentukan banyak 25
daging sapi dan ikan segar yang dibutuhkan rumah
sakit, cara tersebut dapat digunakan, berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, dan jawabnnya ditulis dengan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

No Kriteria skor Waktu


soal mengerjakan
5 Menemukan cara untuk membuktikan permasalahan 6,25 15 menit
yang ada, tetapi cara penyelesaian tidak benar
Menemukan cara membuktikan permasalahan yang 12,5
ada, cara tersebut dapat digunakan, tetapi tidak
berhasil menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban
yang tepat.
Menemukan cara untuk membuktikan permasalahan 18.75
yang ada, cara tersebut dapat digunakan, serta berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, tetapi jawaban yang dituliskan kurang jelas.
Menemukan cara untuk membuktikan permasalahan 25
yang ada, cara tersebut dapat digunakan, berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, dan jawabannya ditulis dengan jelas.
6 Menemukan cara untuk menentukan jarak antara 6,25 15 menit
pelabuhan A dan C, tetapi cara penyelesaiannya tidak
benar.
Menenemukan cara untuk menentukan menentukan 12,5
jarak antara pelabuhan A dan C, cara tersebut dapat
digunakan, tetapi tidak berhasil menyelesaikannya
sampai ditemukan jawaban yang tepat.
Menenemukan cara untuk menentukan jarak antara 18,75
pelabuhan A dan C, cara tersebut dapat digunakan,
serta berhasil menyelesaikannya sampai ditemukan
jawaban yang tepat, tetapi jawaban yang dituliskan
kurang jelas.
Menenemukan cara untuk menentukan menentukan 25
jarak antara pelabuhan A dan C, cara tersebut dapat
digunakan, berhasil menyelesaikannya sampai
ditemukan jawaban yang tepat, dan jawabnnya ditulis
dengan jelas.
7 Menemukan cara untuk mencari bakteri mula-mula 6,25 15 menit
dan jumlah bakteri 15 jam kemudian, tetapi cara
penyelesaiannya tidak benar.
Menenemukan cara untuk mencari bakteri mula-mula 12,5
dan jumlah bakteri 15 jam kemudian, cara tersebut
dapat digunakan, tetapi tidak berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat.
Menenemukan cara untuk mencari bakteri mula-mula 18,75
dan jumlah bakteri 15 jam kemudian, cara tersebut
dapat digunakan, serta berhasil menyelesaikannya
sampai ditemukan jawaban yang tepat, tetapi jawaban
yang dituliskan kurang jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

No Kriteria skor Waktu


soal mengerjakan
7 Menenemukan cara untuk mencari bakteri mula-mula 25 15 menit
dan jumlah bakteri 15 jam kemudian, cara tersebut
dapat digunakan, berhasil menyelesaikannya sampai
ditemukan jawaban yang tepat, dan jawabnnya ditulis
dengan jelas.
8 Menemukan cara untuk mencari jarak minimum tiang, 6,25 15 menit
tetapi cara penyelesaian tidak benar
Menemukan cara mencari jarak minimum tiang, cara 12,5
tersebut dapat digunakan, tetapi tidak berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat.
Menemukan cara untuk mencari jarak minimum tiang, 18.75
cara tersebut dapat digunakan, serta berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, tetapi jawaban yang dituliskan kurang jelas.
Menemukan cara untuk mencari jarak minimum tiang, 25
cara tersebut dapat digunakan, berhasil
menyelesaikannya sampai ditemukan jawaban yang
tepat, dan jawabannya ditulis dengan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Lampiran D Pedoman Wawancara


Indikator No Pertanyaan
Mampu 1 Jika anda menjumpai soal matematika dalam bentuk
menguraikan cerita, bagaimana anda menyelesaikan permasalahan
informasi yang tersebut?
relevan 2 Apakah dalam menguraikan suatu informasi dari soal
ini (soal tes) anda mengalami kesulitan?
3 Jika iya, kesulitan seperti apa yang anda alami?
4 Jika tidak, bagaimana cara anda memaknai suatu
informasi yang diterima dari soal berikut ini (soal
tes)?
Mampu 5 Apakah, dalam merumuskan atau mengenali masalah
merumuskan atau dari soal ini (soal tes), anda mengalami kesulitan?
mengenali 6 Jika iya, lalu bagaimana cara anda mengatasi hal
masalah tersebut agar dapat menyelesaikan suatu
permasalahan pada soal ini (soal tes)?
7 Jika tidak, bagaimana anda mengenali atau
merumuskan suatu masalah dari soal ini (soal tes)?
Mampu 8 Dalam menganalisis data dari soal ini, apakah anda
menganalisis data mengalami kesulitan?
9 Jika iya, kesulitan seperti apa yang biasa anda
hadapi?
10 Jika tidak, bagaimana cara anda menganalisis data
dari soal ini (soal tes)?
Mampu membuat 11 Sebelum melakukan penyelesaian masalah, apakah
hypotesis anda membuat dugaan terlebih dahulu?
12 Jika tidak, langkah apa yang anda lakukan
selanjutnya dalam menyelesaikan masalah?
13 Jika iya, dugaan penyelesaian seperti apa yang anda
buat, khususnya untuk soal ini (soal tes)?
Menemukan cara 14 Bagaimana anda dapat menemukan cara untuk
yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan pada soal ini (soal
digunakan dalam tes)?
memecahkan
masalah
Membuat 15 Bagaimana cara anda membuat kesimpulan dari
kesimpulan permasalahan pada soal ini (soal tes)?
16 Apakah kesimpulan yang kamu buat itu sudah tepat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Lampiran E Hasil Pekerjaan Mahasiswa

Lampiran E.1 Hasil Pekerjaan MERP


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

6
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

Lampiran E.2 Hasil Pekerjaan LLS


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

5.

6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

7
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Lampiran E.3 Hasil Pekerjaan AEG


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

6.

5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Lampiran E.4 Hasil Pekerjaan SPN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Lampiran E.5 Hasil Pekerjaan IRP


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

Lampiran E.6 Hasil Pekerjaan CKW


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

Lampiran F Hasil Analisis Tes Tertulis

NO NAMA SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL TOTAL NILAI KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 SKORE
1 AYK 18,75 6,25 12,5 9,5 25 1 25 3 101 50,50 KURANG BAIK
2 VSL 6,25 6,25 6,25 3 6,25 6,25 6,25 6,25 46,75 23,38 SANGAT KURANG BAIK
3 PGFS 18,75 12,5 6,25 3 1 6,25 18,75 6,25 72,75 36,38 SANGAT KURANG BAIK
4 AEG 18,75 6,25 6,25 3 1 6,25 25 6,25 72,75 36,38 SANGAT KURANG BAIK
5 RMNA 2 12,5 0 12,5 25 25 12,5 6,25 95,75 47,88 KURANG BAIK
6 YDRP 6,25 12,5 6,25 12,5 25 25 6,25 6,25 100 50,00 KURANG BAIK
7 CYSP 6,25 6,25 6,25 6,25 25 1 6,25 25 82,25 41,13 KURANG BAIK
8 HW 18,75 12,5 6,25 25 0 18,75 12,5 6,25 100 50,00 KURANG BAIK
9 AS 6,25 6,25 6,25 3 12,5 6,25 18,75 6,25 65,5 32,75 SANGAT KURANG BAIK
10 CKW 18,75 12,5 25 12,5 1 1 0 0 70,75 35,38 SANGAT KURANG BAIK
11 FWKA 18,75 6,25 25 9,5 25 25 25 6,25 140,75 70,38 BAIK
12 OAP 12,5 6,25 6,25 9,5 1 6,25 12,5 6,25 60,5 30,25 SANGAT KURANG BAIK
13 VKYP 18,75 6,25 6,25 25 25 25 25 3 134,25 67,13 BAIK
14 FE 18,75 12,5 6,25 9,5 6,25 6,25 25 3 87,5 43,75 KURANG BAIK
15 MARP 6,25 12,5 6,25 25 25 6,25 25 6,25 112,5 56,25 CUKUP BAIK
16 EFB 18,75 6,25 6,25 3 1 6,25 1 0 42,5 21,25 SANGAT KURANG BAIK
17 SPN 18,75 12,5 6,25 9,5 25 1 0 3 76 38,00 SANGAT KURANG BAIK
18 MERP 25 12,5 25 15,5 25 25 25 1 154 77,00 BAIK
19 SDCK 18,75 12,5 25 12,5 25 25 25 6,25 150 75,00 BAIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

NO NAMA SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL SOAL TOTAL NILAI KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 SKORE
20 DKR 18,75 12,5 12,5 12,5 25 1 18,75 6,25 107,25 53,63 KURANG BAIK
21 MAPP 12,5 12,5 6,25 3 25 25 6,25 0 90,5 45,25 KURANG BAIK
22 KWSS 18,75 12,5 25 3 0 6,25 6,25 0 71,75 35,88 SANGAT KURANG BAIK
23 IRP 18,75 6,25 2 6,25 25 0 1 6,25 65,5 32,75 SANGAT KURANG BAIK
24 AYP 6,25 18,75 6,25 12,5 25 25 0 0 93,75 46,88 KURANG BAIK
25 FDAL 18,75 18,75 6,25 2 18,75 0 6,25 6,25 77 38,50 SANGAT KURANG BAIK
26 MGAPW 18,75 12,5 25 18,75 1 12,5 18,75 18,75 126 63,00 CUKUP BAIK
27 LLS 18,75 12,5 25 12,5 25 6,25 18,75 1 119,75 59,88 CUKUP BAIK
28 MADP 18,75 12,5 12,5 12,5 0 6,25 12,5 2 77 38,50 SANGAT KURANG BAIK
29 JDP 12,5 6,25 6,25 3 25 6,25 6,25 6,25 71,75 35,88 SANGAT KURANG BAIK
30 BGR 12,5 25 6,25 9,5 1 6,25 6,25 1 67,75 33,88 SANGAT KURANG BAIK
31 FAIP 6,25 6,25 6,25 9,5 25 3 6,25 6,25 68,75 34,38 SANGAT KURANG BAIK
32 NTH 18,75 6,25 25 9,5 25 6,25 0 6,25 97 48,50 KURANG BAIK
33 EPKW 18,75 12,5 6,25 12,5 25 1 1 6,25 83,25 41,63 KURANG BAIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Lampiran G Transkip Hasil Wawancara

Lampiran G.1 Transkip Wawancara MERP

Hari/tanggal : Rabu, 8 Mei 2019


Waktu : 10.00 – 10.30

P1 : Kemarin waktu dapat soal kayak gini, ini kan bentuknya soal
cerita, sebenarnya tuh bagaimana sih kamu tuh menyelesaikan
permasalahan ini?
M1 : Kalau yang 1 tuh kalau nggak salah aku tuh belajar dari internet.
Kan itu ada. Ya udah aku ngikut aja. Caranya persis aku ikutin.
Nomor 2, na sebenarnya tuh nomor 2 agak bingung sih. Kemarin
tuh kalau kagak salah milihnya, apa pakek, apa sih itu yang ada
blok-bloknya itu?
P2 : Ooo filing slot?
M2 : Ah ya filling slot. Pakai filling slot. Terus seingetku pas peluang
dulu, kalau kemungkinan-kemungkinan, kalau atau, kan ada atau-
atau gitu ditambahin kan? Tambahin aja semuanya kayak gitu.
Kalau nomor 3 kayaknya sama kayak nomor 2.
P3 : Kalau nomor 4?
M3 : Na 4 kan pertama mikir pakai titik pojok sama pakai apa, yang
tabel itu lho mbak, apa namanya?
P4 : Simplek?
M4 : Iya simpleks. Na simpleks lupa kan. Ya udah pakai itu.
P5 : Garis selidik?
M5 : Garis selidik. Itupun kayaknya salah deh kemiringannya. Soalnya
𝑎
kemarin lupa. Kan seharusnya − 𝑏 malah kayak gini (Lampiran

E.1 halaman154) kan harusnya kayak gini (menggambarkan yang


benar). Gitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

P6 : Buat nomor 1 ni. Kita kembali lagi. Kalau misalnya dapat soal
nomor 1 tuh ada kesulitan tidak buat memahami informasi dari
soal tersebut?
Waktu pertama kali baca soal itu, ada rasa bingung atau gimana
gitu nggak?
M6 : Mmmm. Kalau nggak liat internet mungkin bingung deh, harus
lama. Tapi karna aku udah liat.
P7 : Kan ini kan jawabannya.
M7 : Iya
P8 : Terus kemarin itu, berarti waktu apa, memaknai informasi yang
diterima dari soal tuh berarti nginget-nginget yang dari internet
itu?
M8 : Iya.
P9 : Terus kalau misalnya, kita ke nomor 2 aja ya?
M9 : Ya.
P10 : Na buat soal nomor 2 itu, dalam memahami informasinya apakah
ada kesulitan? Kayak mengenai apa sih sebenarnya yang ada di
soal itu tu?
M10 : Mmmm. Mungkin kalau belum ngerti maksudnya susah sih. Tapi
kalau aku sih ngerti. Tapi nggak tau benar atau salah.
P11 : Berarti kemarin, waktu ngerjain itu ngerti?
M11 : Ngerti sih. Cuman nggak tau bener atau salah.
P12 : Kemarin waktu dapat soal itu, bagaimana sih cara kamu memaknai
informasi tersebut? Apakah waktu kamu baca soal itu kamu
mencoba menguraikan menggunakan kata-katamu sendiri gitu?
M12 : Enggak. Itu sih langsung. Itu kan terdiri dari 5 huruf dan diikuti
oleh 2 angka berbeda. Na berarti kan aku mikirnya itu, kan 7. 5
dulu, itu kan kemungkinan pertama yang diambil hurufnya kan
berarti 5, 4, 3, 2, 1. Kayak gitu. Terus angka yang berbeda kan eee.
Kalau angka itu kan dari 0 sampai 9. Berarti kan kalau 2 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

berbeda, pertama yang bisa diambil kan 10, kedua 9. Jadi langsung
dikaliin.
P13 : Na waktu sebelum mengerjakan soal. Apakah sebelumnya itu
kamu membuat dugaan penyelesaian terlebih dahulu? Kayak
misalnya dugaannya itu, ini tuh kira-kira caranya apa? Kira-kira
jawabannya sekian gitu?
M13 : Ooo. Caranya sih.
P14 : Caranya?
M14 : Soalnya biasa kalau kayak gini pakai filling slot.
P15 : Selain pakai filling slot gitu, kamu punya dugaan lain nggak
caranya? Entah itu pakai permutasi atau kombinasi kayak gitu?
M15 : Kalau pas ngerjain kemarin sih enggak. Tapi kalau pas setelah
ngerjain baru kepikiran gitu. Tapi hasilnya ya segitu-gitu juga.
P16 : Dari soal nomor 2 itu, bagaimana sih cara kamu membuat
kesimpulan dari permasalahan tersebut? kan di situ kamu
langsung, apa kamu jawab kalau.
M16 : Langsung jadi apa gitu
P17 : Iya.
M17 : Mmmm. Kalau teori peluang kan biasanya, kalau apa ya? Nemuin.
Nemuin pakai filling slot atau permutasi. Pasti kan kalau
permutasi itukan biasanya banyaknya kemungkinan. Jadi
langsung di ituin aja. Jadi banyaknya kemungkinan gitu. Kalau
kombinasi kan lebih ke apa banyaknya apa? Banyaknya.
P18 : Banyaknya apa?
M18 : Banyaknya apa ya? Kemarin itu? Aku lupa. Pokoknya itu.
P19 : Sama kesimpula yang kamu buat itu, kemarin kamu yakin nggak
kalau itu tuh sebenarnya kesimpulannya?
M19 : Kalau jawabannya sebenarnya nggak yakin. Kalau kesimpulannya
ya gitu.
P20 : Kita ke soal nomor 3 ya. Soal nomor 3 kan juga sama tentang
peluang. Na kemarin waktu baca soalnya, itu tuh dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

menguraikan informasi dari soal itu tuh ada kesulitan gitu nggak?
Kayak nangkep sebenarnya itu tuh informasi yang di sini tuh apa
aja?
M20 : Agak lama sih pertamanya, cara biar tahu. Biar tahu
kemungkinan-kemungkinannya kan pertama. Kemungkinan
pertama kan misalnya 4 putra 2 putri gitu tu, kemarin agak lupa 1
kemungkinan yang harusnya ada. Kan ini syaratnya itu sekertaris
1 tuh sama bendahara 1 harus cewek kan? Na itu tuh agak lama
gituinnya. Takutnya ada yang keliru gitu-gitu.
P21 : Kemarin itu, waktu dapat soal itu, cara kamu mengenali atau
merumuskan masalahnya itu gimana? Berarti kamu baca terus
ternyata.
M21 : Iya. Kan di baca soalnya terus ada syaratnya. Berarti cari
kemungkinannya itu harus yang syaratnya terpenuhi. Terus habis
itu, pakai filling slot. Terus itu kan kemungkinan berarti bisa
kemungkinan ini, bisa ini, bisa ini. Berarti kan atau. Berarti
ditambah. Terus hasilnya segitu.
P22 : Terus, sebelum buat penyelesaian soal nomor 3 itu, kamu juga ini
membuat dugaan penyelesaian gitu?
M22 : Iya.
P23 : Waktu itu terpintas dugaan penyelesaiannya apa aja?
M23 : Kalau kemungkinan ya pakai permutasi atau filling slot. Tapi aku
males kan gitu-gituin. Nulis-nulisnya. Langsung aja pakai kayak
ginian (Lampiran E.1 halaman 149-150). Biar langsung dikali.
P24 : Terus buat membuat kesimpulan dari permasalahan tersebut
bagaimana caranya?
M24 : Sama kayak nomor 2.
P25 : Setelah menemukan penyelesaiannya kamu langsung
menyimpulkan kalau itu jawabannya gitu?
M25 : Iya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

P26 : Terus, apakah kesimpulan yang sudah kamu buat itu, sudah tepat
menurut kamu?
M26 : Sudah.
P27 : Buat soal nomor 4. Itukan tentang program linear ni.
M27 : Iya.
P28 : Na ini. Na kemarin kamu waktu nyelesaiin soal nomor 4 ini
bagaimana sih? Kayak waktu kamu dapat soal, bagaimana kamu
menguraikan soal tersebut? Kamu menemukan pertanyaannya?
M28 : Kalau aku pertama buat tabel dulu kan kayak gini (Lampiran E.1
halaman 150). Kalori, protein, harganya, terus sapi, ikan. Dah itu
dimasukin semua ke sini (ke tabel). Terus dilihat kan. Tentukan
berapa kilogram daging sapi dan ikan segar yang harus disediakan
rumah sakit. Berarti yang dimisalkan itu daging sapi sama ikan.
Karena kan yang dicari kan daging sapi dan ikan. Makanya
misalin x nya itu banyaknya daging sapi dalam kilogram.
P29 : Terus?
M29 : Terus habis itu, dari informasi ini dibikin fungsi tujuannya. Fungsi
tujuannya berarti kan, ini kan 25.000𝑥 + 20.000𝑦. Habis itu, ini
jadi fungsi kendala. Karena di sini membutuhkan paling sedikit.
Paling sedikit berarti kan bisa lebih. Jadinya pakai tanda ini (tanda
lebih dari sama dengan). Terus kan kerjakan dengan minimal 2
cara yang berbeda. Pertama kan baru kepikiran pakai titik pojok,
karena mikirnya titik pojok sama simpleks yang kayak tadi yang
aku bilang. Terus o iya ada garis selidik. Ya udah pakai garis
selidik aja, karenakan sama-sama aja. Padahal kalau pakai garis
selidik kayak titik pojok, cuman di gini-giniin doang kan? Tapi ya
udahlah biarin yang penting ngerjain. Terus dah dari situ bikin.
Kalau metode grafik, titik pojok buat garisnya. Dijadiin
persamaan. Bla-bla. Habis itu cari daerah penyelesaiannya di uji
titik (0,0). Hasilnya kayak gini ini (Lampiran E.1 halaman 151).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

P30 : Na waktu dapat soal itu. Waktu menganalisis itu kesulitan enggak?
Kayak ini tuh kira-kira punyanya siapa? Sehingga kamu bisa bikin
tabel kayak gini?
M30 : Enggak sih. Enggak kesulitan.
P31 : Terus, berdasarkan hasil pekerjaan kamu. Bagaimana cara kamu
membuat kesimpulan? Kalau ternyata itu tuh jawabannya.
M31 : Kan pertama pakai titik pojok. Kalau titik pojok kan dilihat
dulukan? Misalnya di sini kan ada (150,0). Nilai ini
disubstitusikan ke fungsi tujuan, dan seterusnya, kan titik
pojoknya ada 3. Terus dilihat yang paling minimal. Karena yang
ditanya itu kan agar mengeluarkan biaya seminimal mungkin.
Jadinya yang minimal yang dipilih.
P32 : Terus, dari kesimpulan yang kamu buat itu. Kamu yakin enggak
dengan kesimpulannya itu?
M32 : Yakin.
P33 : Buat soal nomor 5 tentang trigonometri. Na di sini ada kesulitan
enggak? Atau saat memahami kok ada soal kayak gini gimana
penyelesaiannya kayak gitu? Atau kamu begitu lihat soal langsung
ngerjain aja?
M33 : Kalau ini kan, ada kan aturan yang cos 2𝐴 itu setara sama apa
kayak gitu kan? Na sebelumnya tuh udah hafalin duluan. Jadinya,
oo iya ini kalau misalnya cos 2𝐴, terus ada 𝑐𝑜𝑠 2 𝐴 kan? Berarti
pakainya yang 𝑐𝑜𝑠 2 𝐴 − 𝑠𝑖𝑛2 𝐴. Tapi kan cos 2𝐴 itu kan bukan
cuman itu aja kan? Ada banyak. Terus aku pakainya yang itu,
𝑐𝑜𝑠2 𝐴
karena 𝑐𝑜𝑠2 𝐴 kayak gitu-gitu kan bisa diselesaikan.
P34 : Berarti kamu yakin ya sama kesimpulan yang kamu buat ini?
M34 : Yakin.
P35 : Buat soal nomor 6. Itu soal tentang trigonometri. Ada kesulitan
enggak buat soal nomor 6 ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

M35 : Pertamanya tuh bingung tuh. Soalnya arah kan? Dikatahuinya tuh
dikasih tahunya dari posisi awal ke ini. Terus aku mikirkan! Oo
berarti kayak biasa aja. Kalau 30 itu segini. Terus kalau 120 tuh
segini. Berarti gini sama gini (Lampiran E.1 halaman 153). Jadi
langsung ke arahnya. Pakai kuadran gitu. Terus habis itu tinggal
digituin pakai aturan cosinus.
P36 : Aturan cosinus.
Waktu dapat soal ini ada dugaan-dugaan gitu juga nggak?
Dugaan-dugaan penyelesaian? kira-kira selain pakai ini? Itu kira-
kira bisa pakai apa gitu nggak?
M36 : Enggak sih langsung pakai cosinus aja. Soalnya biasa kalau kayak
gini langsung pakai cos soalnya.
P37 : Berarti untuk penyelesaian masalahnya nggak ada masalah ya?
M37 : Enggak ada.
P38 : Terus mengenai kesimpulan yang kamu buat. Itu kemarin gimana
sih kok bisa dapat kesimpulan 130?
M38 : Kan dari perhitungan cosinus ini. Pakai aturan cosinus hasilnya
segini kan 130. Jadi aku langsung aja kesimpullannya 130 km.
P39 : Berarti kamu yakin ya?
M39 : Yakin.
P40 : Buat soal nomor 8. Kita bisa bilang kalau itu soal tentang
eksponen atau tentang barisan dan deret. Na waktu dapat soal itu,
ada masalah tidak untuk menguraikan informasi, memahami
informasi, terus menemukan tentang apa yang ditanyakan seperti
itu?
M40 : Lupa sih udah.
P41 : Atau kalau nggak, bisa nggak kamu ceritain ke aku caranya kamu
kok bisa dapat ini? Kayak gini. Jawaban ini.
M41 : Kalau ini tuh pakai rasio. Itu lho barisan geometri kan? Kan
pakainya a kali r pangkat. Pangkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

P42 : Kan sebenernya rumusnya kalau pakai barisan itu rumusnya


𝑎𝑟 𝑛−1 . Na terus di situ kamu 𝑛 − 1 nya langsung kamu tulis 7. Na
itu dapat dari mana?
M42 : Ooo. Bukan 𝑛 − 1 kalau ini deng. Ini 35 di bagi 5.
P43 : Kamu mikirnya kayak gitu?
M43 : Iya. Jadi 7.
P44 : Terus dari itu. Bagaimana kamu membuat kesimpulan dari
permasalahan tersebut?
M44 : Langsung aja dari perhitungan yang a itu kan langsung ketemu
kan? 150. Kalau yang b dikaliin.
P45 : Dalam menyelesaikan permasalahan ini kamu gabungin pakai apa
ya? Pengetahuan yang udah kamu dapat dulu-dulunya, kayak
gabungin ini penyelesaian pakai barisan, pakai apa-apa? Atau
kamu langsung mikirnya o karna ini yang diminta cari yang mula-
mula. Terus karna di sini udah diketahui waktu 35 kamu mikirnya
langsung 35 dibagi 5 gitu aja?
M45 : Iya kan kalau. Eh bukan 35 bagi 5 juga. Ada satu lagi jadikan 5, 5
berlipat 2 setiap 5 jam, 5 jam. Berarti kan kali 2, terus 5 lagi kayak
gitu kan?
P46 : Berarti kamu kayak hitung satu-satu gitu ya?
M46 : Iya ada dua kayak gitu terus bla bla. 7 kali. Ya pakai, ya itukan
barisan juga ya?
P47 : Terus dari kesimpulan yang kamu dapat itu, kamu sudah yakin?
Kalau itu adalah penyelesaian dari soal nomor 7?
M47 : Yakin.
P48 : Ok. Buat yang terakhir.
M48 : Na ini nggak ngerjain.
P49 : Ok nggak ngerjain gak papa. Kemarin kenapa kok nggak ngerjain?
M49 : Nggak ngerti.
P50 : Nggak ngertinya di?
M50 : Kok bisa kayak gitu ya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

Lampiran G.2 Transkip Wawancara LLS

Hari/tanggal : Jumat, 10 Mei 2019


Waktu : 11.30 – 12.00

P1 : Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 1?


M1 : Ya kayak dipahami dulu. Kalau udah dipahami ya nulisin apa
yang diketahui. Habis itu kayak misalin bilangan 1, 2, 3 nya itu
sebagai a, b, c. Dimana 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 16. Terus kayak dinalar gitu
mbak.
P2 : Ok. Berarti langsung kayak masukin gitu aja ya?
M2 : Iya.
P3 : Na, sempat membuat dugaan penyelesaian enggak?
M3 : Maksudnya gimana?
P4 : Waktu dapat soal itu, sempat duga-duga enggak karna ini materi
ini jadi harus nyelesaiin pakai cara ini!
M4 : Iya.
P5 : Atau karena begitu udah dapat, ah langsung ajalah aku pakai ini!
M5 : Kemarin sempet waktu baca soalnya, itu aku ngira peluang.
P6 : Ya terus?
M6 : Yang harus pakai ee. Apa? Filling slot gitu. Tapi setelah dibaca-
baca ternyata oo enggak. Oo ternyata cuman tinggal memisalkan.
P7 : Na dalam membuat kesimpulan itu gimana sih? LLS membuat
kesimpulannya? Apakah begitu ketemu jawabannya ini terus
langsung disimpulkan kalau ini adalah penyelesaian dari
permasalahan ini?
M7 : Iya.
P8 : Yakin tidak dengan kesimpulan yang dibuat?
M8 : Yakin.
P9 : Yakin?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

M9 : Iya yakin.
P10 : Ok buat soal nomor 2. Itu tentang apa coba?
Ya itu tentang peluang.
Waktu itu bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut?
Memahami dulu?
M10 : Mmmm. Iya kalau ini memahami dulu. Terus yang pasti, udah
pasti ini nanti pakai filling slot. Terus ya udah langsung kayak
dibuat ini (Lampiran E.2 halaman 155).
P11 : Sempat kayak menganalisis enggak?
M11 : Enggak.
P12 : Maksudnya tuh kayak ini tuh kemungkinan yang akan terjadi tuh
ini ini ini kayak gitu.
M12 : Enggak aku langsung pakai filling slot.
P13 : Na dalam membuat penyelesaiannya itu ada kesulitan tidak?
Enggak?
M13 : Enggak sih. Karena udah yakin pakai filling slot jadi langsung
masukin aja.
P14 : Na dalam membuat kesimpulan itu gimana? Langsung juga kayak
sebelum-sebelumnya?
M14 : Iya.
P15 : Terus sama kesimpulan yang dibuat itu, udah yakin belum kalau
ini adalah jawabannya dan aku yakin benar?
M15 : Iya. Tapi kayaknya salah ya? Padahal udah yakin benar.
P16 : Terus untuk soal nomor 3. Na itu bagaimana waktu dapat soal itu?
M16 : Ini.
P17 : Menyelesaikannya bagaimana?
M17 : Ini aku bingung sih nyelesaiinnya. Antara pakai permutasi atau
kombinasi. Soalnya kan aku yakinnya permutasi soalnya kan
kayak eee urutannya bisa nggak sama gitu kan?
P18 : Terus akhirnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

M18 : Akhirnya aku, ya udah kayaknya permutasi aja. Terus yang


dibingungin lagi tuh antara perkalian sama penjumlahan. Ini pakai
perkalian atau penjumlahan ya? Terus akhirnya setelah kayak
berpikir-pikir gitu, terus akhirnya aku memilih memakai
perkalian.
P19 : Kenapa kok akhirnya terus memilih menggunakan permutasi dan
kenapa kok akhirnya memilih pakai perkalian?
M19 : Permutasi kan soalnya dia eeemmm jabatan ketua, wakil ketua,
sama sekertaris itu kan butuh orang yang berbeda kan? Terus kalau
misalnya aku jadi ketua sama aku jadi sekertaris kan beda gitu lho.
Walaupun eh kayak diurutin misalnya ini ketua, wakil, sekertaris
walaupun orangnya sama tapikan beda gitu lho. Kayak gimana ya?
Ya gitu. Terus kenapa kemarin pakai perkalian? Kenapa ya gitu?
Pokoknya karena beda itu tadi.
P20 : Na terus dalam membuat kesimpulan. Begitu dapat ini, itu
langsung disimpulin bahwa ini adalah penyelesaiannya? Tanpa
ada proses mengulang jawabannya? Kayak ini apa, mencari tahu
jawabannya?
M20 : Karena tadi aku sudah memutuskan itu, ya udah langsung aj.
Karena aku bingung juga.
P21 : Yakin tidak dengan?
M21 : Enggak sih kalau yang ini.
P22 : Kenapa kok enggak yakin?
M22 : Ya itu, karena masih bingung dikali atau ditambah.
P23 : Terus untuk soal nomor 4. Na, waktu menjumpai soal itu
bagaimana sih? Pertama memahami informasi?
M23 : Iya.
P24 : Terus?
M24 : Pertama tuh memisalkan, terus nulisin apa aja yang diketahui kan.
Terus yang ditanyain apa? Terus dibikin kayak gini (Lampiran E.2
halaman 156) dibikin tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

P25 : Sempat membuat dugaan penyelesaian tidak?


M25 : Enggak sih.
P26 : Enggak? Na di situ kan diminta untuk menyelesaikannya
menggunakan 2 cara. Na LLS pakai cara apa aja di sini?
M26 : Aku cuma pakai satu cara.
P27 : Satu cara?
M27 : Yang titik pojok kan. Soalnya kan cara lainnya pakai yang garis
itu.
P28 : Iya.
M28 : Tapi kan karena aku lupa dan kemarin waktunya udah mepet jadi
nggak aku kerjain.
P29 : Eeemmm. Sama, boleh di ceritain enggak prosesnya kok bisa
dapat ini (Lampiran E.2 halaman 156)?
M29 : Aku biasa memang bikin tabel kayak gini (Lampiran E.2 halaman
156). Misalkan di sapi itu kan ada 500 kalori dan 200 protein.
Terus di ikan kan ada 300 kalori sama 400 protein. Na di mana
kalau ini dijumlahkan, em maksudnya 500𝑥. 𝑥 nya kita nggak tau
berapa daging sapinya tuh. Kilonya nggak tahu. Eh harganya
ngaak tahu. Terus nanti yang dibutuhkan pokoknya jumlahnya
kalori itu harus kurang eh harus lebih dari 150.000. Sama kayak
protein ini. Terus aku bikin kendalanya itu ini (Lampiran E.2
halaman 156) ditambah 𝑥, 𝑦 nya kan nggak boleh negatif. Terus
fungsi tujuannya tuh harganya. Na untuk grafiknya aku sama
denganin ini tandanya.
P30 : Iya. Buat ke persamaan.
M30 : Ya buat ke persamaan. Terus dapet persamaan ini kan! Cari titik-
titik potong sama sumbunya tuh ya kayak biasa. Misal 𝑥 = 0, 𝑦 =
0. Terus ketemu ini.
P31 : Terus menentukan bahwa yang paling minimal itu adalah ini. Itu
bagaimana?
M31 : Pakai titik pojok. Titik pojoknya kan cuma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

P32 : Ada 3.
M32 : Yang ada di daerah kan cuma ini (Lampiran E.2 halaman 156).
Terus di coba satu-satu.
P33 : Terus?
M33 : Ditemu yang paling minimal. Ya udah berarti ini jawabannya.
P34 : Buat soal nomor 5. Bagaimana? Begitu lihat coba memahami
langsung dikerjain?
M34 : Ini nginget-nginget dulu. Sifatnya apa gitu kan? Terus, ya udah
langsung dikerjain.
P35 : Ok. Berarti nggak ada proses analisis gitu ya?
M35 : Analisis enggak sih.
P36 : Yakin enggak sama jawabannya itu?
M36 : Ini lumayan.
P37 : Buat soal nomor 6. Bagaimana?
M37 : Na ini aku nggak tahu.
P38 : Nggak tahunya di mana? Nggak paham pas baca soalnya atau
bagaimana?
M38 : Kalau baca soalnya aku paham. Terus kan juga udah tahu apa yang
harus dicari tuh apa gitu kan! Cuma yang masih aku bingung
kemarin tuh gambar ininya. Gambar segitiganya.
P39 : Berarti pas proses analisisnya?
M39 : Iya. Prosesnya tuh kayak ini kalau misalnya, kan muter sebanyak
300. Aku tuh bingung 300 nya.
P40 : Mulai dari mana gitu?
M40 : Iya. Di dalam lingkaran atau di luar gitu.
P41 : Terus sempat membuat dugaan penyelesaian tidak untuk soal ini?
M41 : Mikirnya pakai yang ini, apasih? Sifat yang sinus itu lho.
P42 : Ok. Tapi ternyata?
M42 : Ternyata. Kayaknya iya bisa juga.
P43 : Terus itu LLS, ngerjainnya pakai?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

M43 : Enggak. Aku pakai yang fisika itu, karna aku nggak tahu. Cuman
buat cari jarak ini lho. Yang ini.
P44 : Ok. Na berarti buat kesimpulannya juga langsung ya?
M44 : Iya. Ini malah belum ada kesimpulan.
P45 : Yakin enggak sama jawabannya?
M45 : Enggak.
P46 : Buat soal nomor 7. Na itu bagaimana? Coba memahami
informasi?
M46 : Iya. Coba memahami apa yang ditanyakan?
P47 : Iya.
M47 : Sempat menganalisis juga tidak? Atau langsung menyelesaikan
aja?
P48 : Enggak sih kalau menyelesaikan. Cuman mikir, kira-kira gimana
caranya gitu! Terus ada polanya atau enggak. Terus karena itu
diorek-orek jadi oo caranya pakai ini.
M48 : Berarti enggak ada tahap analisis gitu ya? Misalkan ini tuh sebagai
𝑥, atau yang ini sebagai 𝑦. Gitu?
P49 : Ini kali ya! Kalau misal ini sebagai S7?
M49 : Oh ya itu sebagai analisis.
P50 : Na dalam memahami infomasi itu ada kesulitan tidak?
M50 : Awalnya sih!
P51 : Awalnya! Kesulitannya apa?
M51 : Bingung nentuin polanya apa kira-kira. Tapi ternyata!
P52 : Kalau analisisnya?
M52 : Enggak.
P53 : Emmm. Tolong dong ceritain kok bisa dapat ini!
M53 : Mmmm. Ini kayaknya salah. Ada yang kelewatan 1.
P54 : Ok coba gimana?
M54 : Dia berlipat selama 5 jam. Berarti polanya tuh 5, 10, 15, 20..
P55 : Ya dan seterusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

M55 : dan seterusnya sampai 35 jam itu. 35 jam ini kalau aku kemarin
nulisnya dia tuh S7. Jumlah baris yang ke tujuh gitu. Buat cari yang
pertama, awal. Eh
P56 : Iya mula-mula!
M56 : Iya mula-mula kan berarti karena dia berlipat berartikan dikali
dua. Na terus aku karna aku ngitungnya jadi aku bagi-bagi
P57 : Iya. Manual.
M57 : Dibagi 2, dibagi 2, dibagi 2 terus sampai akhirnya S 1nya ketemu
300.
P58 : Terus kalau yang b?
M58 : Buat yang b, dari yang ini S7, aku kali dua, kali dua sampai nemu
yang setelah 15 jam dari ini.
P59 : Ok.
M59 : Berarti kan 40, 45, 50.
P60 : Emm. Dalam membuat kesimpulan itu. Begitu ketemu
jawabannya ini sama ini. Langsung disimpulin gitu aja?
M60 : Iya.
P61 : Langsung?
M61 : Langsung.
P62 : Buat soal terakhir. Nomor 8.
M62 : Na ini aku nggak ngerjain.
P63 : Kenapa kok nggak ngerjain?
M63 : Nggak ngerti aku. Kalau gambarnya aku tahu. Tapi hitung jarak-
jaraknya aku nggak tahu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

Lampiran G.3 Transkip Wawancara AEG

Hari/tanggal : Rabu, 8 Mei 2019


Waktu : 11.30 – 12.00
Tempat : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

P1 : Saat mengerjakan soal nomor 1 itu ada kesulitan tidak?


M1 : Kalau nomor 1 jujur sebenarnya awalnya aku agak bingung.
P2 : Bingungnya di mana? Apa dalam memahami informasinya itu?
M2 : Iya dalam memahami informasi. Aku pikir pertamanya itu
persamaan tiga variabel. Tapi kok terakhirnya itu nilai bilangan itu
sama dengan 21 kali jumlah ketiga angka ditambah 13. Aku
bingung ini maksudnya apa. Jadi aku tulis ini (Lampiran E.3
halaman 159).
P3 : Berarti ini kamu sudah masuk ke analisis data. Terus kamu buat
modelnya seperti ini (Lampiran E.3 halaman 159)?
M3 : Iya aku buat modelnya seperti ini (Lampiran E.3 halaman 159).
Terus ketemu 349. Terus 349 itu apanya? Kan yang ditanya a, b,
c nya. Terus pas tanya temen-temen ternyata a, b, c nya itu 3, 4,
sama 9.
P4 : Kemarin dalam merumuskan atau mengenali masalah ini sehingga
dapat kayak gini (Lampiran E.3 halaman 159) sempet bingung
gak?
M4 : Bingung.
P5 : Ini kan ada 3 angka, terus jumlah ketiga angka itu 16, dan kamu
menuliskannya 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 16. Lalu kamu juga menuliskan 𝑥 =
21(𝑎 + 𝑏 + 𝑐 ) + 13. Sempet ada kesulitan gitu enggak?
M5 : Kesulitannya sih di bagaian soal yang terakhir, memahami itu
maksudnya apa? Kan nilai bilangan itu sama dengan 21 kali
jumlah ketiga angka ditambah 13. Berarti kan sesuatu itu hasilnya
ini. Na disitu itu bingung, ini tuh apa dan buat apa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

P6 : Sebelum masuk ke dalam penyelesaian soal ini, apakah


sebelumnya kamu membuat dugaan penyelesaian? seperti ini tuh
kira-kira materi apa? Atau jawabannya kira-kira berapa?
M6 : Awalnya aku mikir ini tuh persamaan linear tiga variabel tapi kok
bentuknya seperti ini (Lampiran E.3 halaman 159).
P7 : Dalam menyelesaikan permasalahan ini ada masalah tidak?
M7 : Ada.
P8 : Masalahnya di mana? Apa dibagian yang terakhir ini?
M8 : Iya.
P9 : Jadi kamu di sini dalam menyelesaikannya langsung aja?
Langsung ke bagian akhir karena nilai 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 sudah diketahui
jawabannya itu, jadi kamu langsung masukin gitu ya?
M9 : Iya.
P10 : Terus dalam membuat kesimpulan itu gimana? Apa begitu ketemu
hasilnya kamu langsung menyimpulkan bahwa penyelesaian dari
soal ini adalah ini?
M10 : Belum sih mbak. Aku kira setelah aku nemu ini, masih ada
prosesnya lagi. Aku ngerjain ini juga di detik detik terakhir.
P11 : Jadi waktu kamu menemukan hasilnya ini kamu belum yakin ya?
M11 : Iya belum mbak.
P12 : Ok. Lanjut ke soal nomor 2. Ini kan tentang peluang.
M12 : Iya.
P13 : Ada kesulitan enggak untuk memahami informasi dan
menemukan apakah yang menjadi permasalahan di sini?
M13 : Kemarin itu, kalau untuk soal nomor 2 dan 3 itu aku bingungnya
mau pakai permutasi atau kombinasi.
P14 : Bisa tolong ceritain ke aku bagaimana kamu menyelesaikan
permasalahan nomor 2 ini? Kayak alurnya gi mana?
M14 : Karena ini paswordnya terdiri dari 5 huruf dan 2 angka berbeda.
Hurufnya yang disusun dari namanya ini kan, kalau paswordnya
terdiri dari 5 huruf dan 2 angka berbeda dan hurufnya dari ini (lihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

Lampiran E.3 halaman 160) sedangkan A, R, K, A, N. A nya ada


2. Jadi aku pilih A, R, K, N. Jadi A yang 1 tidak aku gunakan lagi.
Terus abis itu dari 2 angka berbeda kan 5 huruf
P15 : Ini kan baru 4 huruf terus?
M15 : Iya. Berartikan nanti ada salah satu huruf yang sama digunain lagi
kalau menurutku. Lalu kalau angka dari 0 sampai 9 berarti nanti
ada 2 yang dipakai gitu.
P16 : Terus kamu di sini itu pakai filling slot dan ini pakai permutasi.
Na itu gimana?
M16 : Kemarin itu awalnya mau pakai filling slot kan, terus kok nanti
perkaliannya banyak banget, dan kayaknya gak mungkin. Ya udah
akhirnya aku pakai permutasi.
P17 : Tapi untuk menyelesaikan soal nomor 2 ini ada masalah gak?
M17 : Kesulitannya tuh cuma itu apa mau pakai filling slot atau
permutasi. Tapi kalau mencari kombinasi dari paswordnya sih aku
pertamanya pakai filling slot ini. Kira-kira ini mau di isi apa aja
gitu.
P18 : Kalau untuk dapetin kesimpulan ini kamu gimana?
M18 : Kan kalau ini aku cari yang 5 huruf dulu. Habis sama yang 2
angka. Habis itu aku kaliin aja. Soalnyakan kalau ada berapa
kemungkinan huruf dan berapa kemungkinan angka. Angkanya
kan bisa 1,2 terus 1, berapa. Jadi ya udah aku kaliin aja.
P19 : Berarti ini kamu mikirnya buat penyelesaiannya berulang terus ya
buat hurufnya?
M19 : Iya.
P20 : Buat kesimpulan yang udah kamu buat, yakin tidak kalau ini
adalah penyelesaian dari soal ini?
M20 : Sebenernya gak yakin.
P21 : Kalau buat soal nomor 3, gimana? Apa ada kesulitan?
M21 : Kalau nomor 3 sama kayak ini sih (seperti nomor 2).
P22 : Dalam menganalisis soal ini ada kesulitan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

M22 : Kalau buat nomor 3 tidak begitu sih.


P23 : Terus bagaimana kamu menyelesaikan permasalahanan ini? Kok
kamu bisa menulis di sini bahwa kemungkinannya hanya ada 4
laki-laki dan 2 perempuan terus 2 laki-laki dan 4 perempuan?
Apakah kamu berpikir kira-kira ada kemungkinan lain tidak di
sini?
M23 : Berartikan dijabatannya ada 6. Terus dijabatannyakan sekertaris 1
dan bendahara 1 harus perempuan, berartikan minimal
perempuannya ada 2 jadi di sinikan laki-laki semua. Terus yang
kedua itu yang perempuannya tetap terus perempuannya kan sisa
2. Berarti kan 2 perempuan ditambah 2 perempuan lagi ditambah
2 laki-laki.
P24 : Buat mendapatkan kesimpulannya itu gimana? Dari hasil yang
tadi kamu tambahin gitu?
M24 : Iya. Soalnya kan ada dua kemungkinan ini. Jadi aku tambahin aja.
P25 : Terus dari kesimpulan yang kamu buat itu kamu yakin enggak
sama jawabannya?
M25 : Kalau nomor 3 aku lebih yakin dari pada nomor 2.
P26 : Untuk soal nomor 4, ada kesulitan tidak untuk memahami
informasi di sini dan mengenali masalahnya?
M26 : Kalau memahami informasi aku sudah mudeng maksudnya ke
mana. Tapi aku tuh menyelesaikan masalahnya sih yang agak
bingung. Aku tuh agak-agak lupa. Ini tuh kan kemarin aku silangin
gitu kan. Aku tuh lupa harusnya kan cari titik potongnya dulu kan.
Tapi pas aku cari titik potongnya kok gak berpotongan. Terus
kalau enggak berpotongan cari titiknya gimana?
P27 : Terus akhirnya?
M27 : Terus akhirnya aku tetep cari titik potongnya aja.
P28 : Terus ini sudah selesai belum?
M28 : Belum sih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

P29 : Kenapa kok belum selesai? Apa ada kesulitan lagi setelah itu?
Atau kehabisan waktu?
M29 : Kehabisan waktu. Terus agak bingung juga. Grafikku itu. Kalau
aku cari titik potongnya kok gak berpotongan. Terus kalau pakai
garis selidik waktunya kurang.
P30 : Waktu memahami informasi untuk soal nomor 4 ini ada kesulitan
tidak?
M30 : Kalau menganalisis sih tidak ada kesulitan. Tapi ya itu
penyelesaiannya.
P31 : Penyelesaiannya yang ada masalah gitu ya?
M31 : Iya.
P32 : Untuk soal nomor 5. Ada kesulitan tidak untuk
menyelesaikannya?
M32 : Kesulitannya aku nggak hafal sifat-sifatnya.
P33 : Jadi di sini tidak diselesaikan?
M33 : Iya.
P34 : Terus buat soal nomor 6. Ada kesulitan tidak saat memahami
informasinya?
M34 : Aku bingung di gambarnya sih mbak. Jadi bentuknya itu kayak
gimana?
P35 : Waktu menganalisisnya itu bagaimana? Kesulitannya saat dari
soal itu dibuat gambar ini ya?
M35 : Iya.
P36 : Kalau penyelesaian masalahnya bagaimana?
M36 : Kalau penyelesaian masalahnya kemarin aku pakai sifat sinus.
P37 : Terus ketemu ini (Lampiran E.3 halaman 164)?
M37 : Iya.
P38 : Lalu dengan kesimpulan yang kamu buat ini yakin tidak?
M38 : Kalau rumusnya aku yakin. Tapi karena dari gambarnya aku gak
yakin jadi aku gak yakin sama jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

P39 : Lalu sebelum kamu menyelesaikan permasalahan ini, apakah


kamu juga membuat dugaan penyelesaian?
M39 : Aku kemarin pakai sinus kalau tidak ya pakai cosinus. Tapi
hasilnya kan sama aja gitu.
P40 : Jadi kamu memutuskan menggunakan sinus?
M40 : Iya.
P41 : Buat soal nomor 7. Waktu mendapat soal ini. Dalam memahami
informasinya ada kesulitan tidak?
M41 : Ini yang bakteri itu ya?
P42 : Iya.
M42 : Kalau yang nomor 7 tidak kesulitan. Pokoknyakan membelah 2
setiap 5 jam. Berarti inikan membelah 7 kali kalau waktunya 35
jam. Berarti bakteri mula-mulanya ini aku kurangi 2 pangkat 7.
P43 : Sebelum menyelesaikan permasalahan ini. Kamu sempat
membuat dugaan penyelesaian gak? Seperti oh ini materi ini. Jadi
harus diselesaikan menggunakan cara ini.
M43 : Ya sempet gitu sih.
P44 : Boleh cerita tidak, kenapa ini dapat 7? Apa 7 ini di dapat dari 35
dibagi 5?
M44 : Iya.
P45 : Terus ini kamu menyelesaikannya menggunakan rumus apa?
M45 : Kalau n itu kan bakteri mula-mula. Terus dia membelah setiap 5
jam sekali. Sedangkan waktu yang sudah berjalan 35 jam. Berarti
dia sudah membelah 7 kali. Karena membelah itu kan 2 jadi 2
pangkat 7. Lalu aku kaliin dari n mula-mula itu kan membelahnya
2 terus 2 terus 2 terus jadi aku kaliin. Lalu bakteri terakhirnya kan
19.800. jadi ya udah aku bagi aja.
P46 : Buat kesimpulan yang kamu buat, yakin tidak dengan
kesimpulannya?
M46 : Yakin.
P47 : Untuk soal nomor 8. Ada masalah tidak waktu baca soal ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

M47 : Bingungnya tuh kan ini tiang listriknya berada di sumbu y.


berartikan y nya di sini. Bingungnya tuh nentuin modelnya. Apa
tegak lurus gini atau kayak gimana. Terus kayaknya pakai segitiga
gitu. Jadi ya udah aku pakai segitiga.
P48 : Terus sebelum menyelesaikan permasalahan ini, apakah kamu
membuat dugaan penyelesaian juga?
M48 : Iya. Aku tuh kemarin duganya kayak yang pakai garis tegak lurus.
Berartikan kalau jarak terdekat biar kabel sedikit yang dipakai.
Berarti dari tiang listrik ke ini dan ini harus tegak lurus kan.
P49 : Terus buat kesimpulannya yang kamu buat ini. Kesimpulannya
kan ini, na ini dapat dari mana?
M49 : Kemarin aku pakainya kayak pakai vektor itu lho. Tiang listriknya
kan pasti ada di antara 2 dan 5. Terus aku gak tau T nya berapa.
Koordinat tiang listriknya berada di mana? Kan kita tau tiang
listriknya ada di sumbu y, berarti x nya sama dengan 0. Terus y
nya kita nggak tau. Jadi cari aja jarak A ke T dan B ke T. terus cari
aja yang paling pendek.
P50 : Kamu yakin tidak dengan kesimpulan yang kamu buat?
M50 : Tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

Lampiran G.4 Transkripsi Wawancara SPN

Hari/tanggal : Jumat, 10 Mei 2019


Waktu : 11.30 – 12.00

P1 : Jika anda menjumpai soal matematika dalam bentuk cerita seperti


nomor 1 bagaimana anda menyelesaikan permasalahan tersebut?
M1 : Ya aku pikir tuh dia pakai peluang nomor 1 tuh. Tapi ternyata ini
tuh kayak soal pengecoh gitu. Terus aku kan gak baca, gak
memahami soalnya. Aku langsung liat yang ada angkanya yang
ada angkanya. Baru aku coba-cobain gitu. Terus ternyata cuma
langsung kaliin-kaliin aja sama nambahin. Terus habis itu baru
ketemu hasilnya.
P2 : Berarti kamu begitu dapet langsung nyelesaiin soalnya?
M2 : Iya langsung selesaiin.
P3 : Dalam membuat kesimpulan, bagaimana kamu membuat
kesimpulannya? Apakah langsung membuat kesimpulan saat
menemukan jawabannya?
M3 : Kalau menurut penalaranku dari soal ya langsung aku simpulin
kalau itu jawabannya.
P4 : Yakin enggak sama jawabannya?
M4 : Kemarin aku yakin sih.
P5 : Untuk soal nomor 2, tentang apa coba soal itu kalau tahu?
M5 : Nomor 2 itu peluang.
P6 : Iya betul peluang.
M6 : Aku pakainya filling slot di situ.
P7 : Pakai filling slot, terus?
M7 : Aku mikir ada 5 huruf 2 angka. Berarti kan 5 huruf kan berarti
dari. Na kok bisa begini ya?
P8 : Na itu dari mana coba? Kan kemarin namanya ada ARKAN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

M8 : Oo Arkan. 5 huruf itu dari ARKAN kan ya. Itu berarti kan bisa
acak kan ya? Berarti bisa diambil dari 5 terus jadi 4 jadi 3 jadi 2
jadi 1
P9 : Berarti kayak diambil satu persatu gitu ya?
M9 : Iya diambil satu-satu. Terus buat angka berbeda, angka kan dari 0
sampai 9. Berarti kan ada 10. Berarti terus10 terus diambil 1 jadi
9. Terus tinggal aku kali-kali gitu.
P10 : Berarti dalam menyelesaikan soal itu, kamu mencoba untuk
memahami informasi dahulu?
M10 : Iya.
P11 : Lalu memahami informasi?
M11 : Iya.
P12 : Lalu menganalisis data?
M12 : Iya.
P13 : Sempat membuat dugaan penyelesaian tidak? Atau begitu baca
langsung pakai filling slot gitu?
M13 : Iya langsung. Liat kayak gini ya pernah yang diajarin dulu pakai
filling slot.
P14 : Untuk membuat kesimpulan, begitu ketemu hasilnya apa langsung
disimpulin gitu kalau ini penyelesaiannya?
M14 : Iya.
P15 : Apakah kesimpulan yang kamu buat itu, kamu merasa sudah
tepat?
M15 : Kalau misalnya dari apa yang diajarin sih yakin.
P16 : Buat untuk soal nomor 3, itu bagaimana?
M16 : Na kalau soal nomor 3, kalau misalnya baca-baca dari internet.
Belajar dari internet dulu pakainya kombinasi. Tapi di sini ada
ketentuannya, yang sekertaris 1 sama bendahara 1 harus putri.
Berarti pengerjaannya harus dari pengerjaan ambil putri.
Sedangkan di sini ada 4 putri berarti ambil 4C1. Terus 4C1 itu untuk
sekertaris 1. 3C1 untuk bendahara 1, karena diambil satu-satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

Terus lanjut ke ketua. 6 putra terus sisanya cewek, 5 putra terus


sisanya cewek, terus habis itu langsung dijumlahin.
P17 : Sempat terpikir tidak selain pakai kombinasi?
M17 : Enggak sih. Karena waktu SMA dibilang sama guruku kalau ada
pemilihan ketua, jabatan gitu caranya pakai kombinasi.
P18 : Terus dalam membuat kesimpulin. Begitu ketemu jawabannya
langsung disimpulin?
M18 : Iya langsung simpulin.
P19 : Berarti waktu dapat soal ini mencoba untuk memahami terlebih
dahulu?
M19 : Iya.
P20 : Lalu mencoba memahami masalah?
M20 : Iya.
P21 : Lalu menganalisis data?
M21 : Iya.
P22 : Enggak buat dugaan penyelesaian?
M22 : Enggak.
P23 : Kalau untuk soal nomor 4?
M23 : Kalau nomor 4 tuh sebenarnya masih agak kebingungan sih.
P24 : Bingungnya di mana?
M24 : Kalau dalam memodelkan itu kan ada me me apa sih namanya?
Memisalkan. Aku bingung dari x dan y nya itu. Lalu aku pikir-
pikir lagi untuk x nya itu untuk daging sapi perkilo. Sudah tepatlah
menurut saya.
P25 : OK.
M25 : Terus ini kan setiap kilogram daging mengandung 500 unit kalori
200 protein. Berarti di daging sapi sendiri punya 500𝑥 + 200𝑦.
Eh bukan. berarti kan bentar. Aduh aku bingung.
P26 : Baca ininya aja (Lampiran E.4 halaman 169).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

M26 : Na kita kayak pakai tabel gitu lho. Untuk daging sapi mengandung
500 kalori dan 200 protein. Terus untuk ikan segar dapat 300
kalori dan 400 protein. Na dari kalori ini kan dia butuh 150.000
kalori untuk protein butuh 130.000. Na untuk harganya sendiri
25.000 + 20.000. Berarti 25.000 di sini untuk daging sapi. 20.000
di sini untuk ikan segarnya. Terus yang misalin x tadi kan sebagi
daging sapi perkilonya. Untuk meminimumkannya berarti
25.000𝑥 + 20.000𝑦
P27 : Berarti ini (25.000𝑥 + 20.000𝑦) sebagai fungsi kendalanya?
M27 : Iya
P28 : Eh tujuan.
M28 : Iya fungsi tujuan. Na untuk kendalanya kan untuk 500 per
kalorinya itu loh.
P29 : Iya.
M29 : Terus di sini kan diketahui sebuah rumah sakit setiap hari
membutuhkan paling sedikit. Berarti paling sedikit kan berarti
lebih dari sama dengan kan?
P30 : Iya. Boleh lebih.
M30 : Lebih dari. Terus kendalanya itu ada 500𝑥 + 300𝑦 ≥ 150.000
terus 200𝑥 + 400𝑦 ≥ 130.000. Dimana x nya itukan gak
mungkin negatif kan untuk daging sapi harga perkilo. Lalu di sini
kan harus minimal mengerjakan menggunakan 2 cara. Na aku
tahunya pakai titik pojok. Dimana titik pojok harus menggunakan
eliminasi substitusi.
P31 : Yang dieliminasi siapa sama siap coba?
M31 : Ini yang dari kendalanya kan diubah ke persamaan. Terus kalau
untuk yang pertama kan dimisalin 𝑥 = 0, 𝑦 = 500. Terus kalau
𝑦 = 0, 𝑥 = 300. Itu untuk kendala pertama. Kalau kendala kedua
berarti 𝑥 = 0, 𝑦 = 325. Terus 𝑦 = 0, 𝑥 = 650. Udah. Itu untuk
menentuin garisnya. Terus dieleminasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

P32 : Di eleminasi seperti ini (Lampiran E.4 halaman 170)?


M32 : Iya.
P33 : Lalu bagaimana kamu menyimpulkan bahwa jawaban itu adalah
yang paling minimum? Kan di sini yang ditanya yang paling
minimum tuh!
M33 : Pertama kalau dari himpunan penyelesaiannya. Himpunan
penyelesaiannya kan lebih dari semua kan? Berarti daerah
penyelesaiannya ada di atas semua. Jadi kalau gunain titik pojok
kan titik yang (0,500), terus hasil substitusi itu, sama yang
(650,0). Na kalau misalnya disubstitusikan ke fungsi tujuannya
dapat minimumnya yang dari hasil substitusi itu.
P34 : Berarti di sini kamu pilih yang paling kecil?
M34 : Iya yang paling kecil.
P35 : Lalu dalam membuat kesimpulan itu, kamu merasa yakin nggak
kalau jawabannya sudah tepat?
M35 : Yakin mbak.
P36 : Berarti untuk soal nomor 4, pertama kali kamu mencoba untuk
memahami informasi.
M36 : Iya.
P37 : Memahami apa yang ditanyakan.
M37 : Iya.
P38 : Lalu menganalisis data.
M38 : Iya.
P39 : Sempat membuat dugaan penyelesaian tidak?
M39 : Enggak.
P40 : Karena kamu hanya terpikir oleh 1 cara itu?
M40 : Iya.
P41 : Untuk soal nomor 5.
M41 : Na nomor 5 ini aku pakai sifat. Kalau cos 2𝐴 setahu saya sifatnya
sama seperti 𝑐𝑜𝑠 2 𝐴 − 𝑠𝑖𝑛2 𝐴. Na kalau misalnya kayak gini kan
bisa diiniin (Lampiran E.4 halaman 171).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

P42 : Yakin enggak sama jawabannya?


M42 : Ini sempat kekeliruan sih mbak. Karena jujur kalau trigonometri
saya kurang.
P43 : Untuk soal nomor 6.
M43 : Nomor 6 aku nggak tak jawab sih mbak.
P44 : Kenapa kok nggak ngerjain?
M44 : Bingung di sini tuh untuk arah-arahnya gitu. Jujur aja sih aku
merasa kesulitan.
P45 : Untuk nomor 7, na itu tentang bakteri
M45 : Nggak tak jawab juga sih di sini.
P46 : Kenapa kok nggak dijawab?
M46 : Karena udah waktu. Waktu juga kan kurang. Terus nggak paham
sama maksud soalnya sih.
P47 : Untuk soal terakhir.
M47 : Sama juga nggak aku jawab.
P48 : Kenapa tidak dijawab?
M48 : Kalau menurutku soal nomor 7 dan 8 itu soal yang tingkat
kesulitannya tinggi. Jadi nalar buat soalnya juga susah. Jadi waktu
itu juga cuma gambar aja.
P49 : Na coba jelasin kok bisa dapat gambar seperti ini (Lampiran E.4
halaman 168).
M49 : Untuk titik A. Titik 𝐴(8,2) kan aku bisa pakai koordinat kartesius
gitu. Terus titik Bnya. Aku mikirnya bentuknya pasti segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

Lampiran G. 5 Transkripsi Wawancara IRP

Hari/tanggal : Jumat, 10 Mei 2019


Waktu : 11.30 – 12.00

P1 : Buat nomor 1. Na itu waktu kamu menjumpai soal tersebut,


bagaimana kamu menyelesaikan soal tersebut? Pertama kan kamu
baca soalnya?
M1 : Iya.
P2 : Mencoba memahami soalnya kan?
M2 : Iya.
P3 : Na setelah itu kamu ngapain?
M3 : Nginget-nginget materi. Kan ini dapatnya sama Pak ………
semester berapa ya? Pokoknya teori, teori himpunan.
P4 : Apa hayo?
M4 : Waktu kuliah sama Pak …... Toeri himpunan kalau nggak salah.
Terus itu tuh udah bener-bener lupa gitu mbak. Jadi kayak, aduh.
Udah panik duluan mau ngisi apa. Jadinya makanya udah, ini apa
blank semua.
P5 : Dalam mengerjakan soal ini, kamu ngerjainnya mencoba
menganalisis data dulu enggak?
M5 : Iya.
P6 : Terus habis menganalisis data, kamu membuat dugaan
penyelesaian?
M6 : Iya.
P7 : Terus habis itu baru menyelesaikan dan membuat kesimpulan?
M7 : Iya. Tapi itu, apa membuat kesimpulannya kayak nggak yakin.
Apa menyelesaikannya juga kayak nggak yakin. Soalnya dari awal
aku udah langsung blank gitu.
P8 : Na, terus dalam menguraikan informasi tersebut IRP mengalami
kesulitan?
M8 : Iya.
P9 : Kesulitannya di mana?
M9 : Apa ya waktu itu?
P10 : Kemarin kesulitannya terletak di mana? Ingat enggak kesulitannya
di mana?
M10 : Lupa.
P11 : Apa dibagian ininya? Apa kesulitannya saat menjumpai ini. Di
sinikan ada nilai bilangan tersebut sama dengan 21 kali jumlah
ketiga bilangan kemudian ditambahkan 13. Na ini, dalam
mengubah kalimat ini ke dalam bentuk kalimat matematikanya
mengalami kesulitan gitu tidak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

M11 : Iya. Itu butuh berapa kali gitu mbak memahaminya. Kan ini ketiga
angka. Ketiga angka itu pertamanya aku nyangkanya ketiga itu
bilangan, 3 itu bilangan bukan. Misal 1, 2, 3 itu kan angka. Bukan.
Tapi 3 itu tadinya definisiin dia itu bilangan.
P12 : Terus, kalau dalam memaknai informasi mengenai masalahnya
ada kesulitan tidak? Di sinikan disuruh nyarik bilangan. Na dalam
nangkep itu ada kesulitan enggak?
M12 : Kayaknya kalau itunya enggak deh.
P13 : Terus dalam menganalisis data itu ada kesulitan?
M13 : Iya. Di bagian yang itu tadi.
P14 : Na tadikan IRP bilang kalau sebelum menyelesaikan masalah, IRP
membuat dugaan penyelesaian dulu ya?
M14 : Iya.
P15 : Na itu dugaan penyelesaiannya seperti apa kalau boleh tahu?
Apakah IRP ini tuh pakai cara apa?
M15 : Aku berpikirnya pertamanya kayak, kan harus pakai rumus apa
sih? Permutasi atau apa gitu kan! Terus aku mikir lagi pakai apa
ya? Kayaknya kok temen-temen aku. Kan aku liatin temen-temen
aku kok jawabannya panjang panjang. Terus aku udah mentok kan
mbak. Jadi aku pakai kayak gini aja penjumlahan perkalian gitu
(Lampiran E.5 halaman 172).
P16 : Boleh dijelasin tidak ke aku? Gimana dapatnya ini, kok IRP bisa
bisa berpikir kayak gini?
M16 : Aku baca soalnya kan. Ada bilangan 3 angka, ketiga bilangan
kalau dijumlah 16. Na aku kira-kira aja. Terus habis itu kalau di,
bilangan itu dikali sama 21. Terus ditambah 13. Ee. Nilai bilangan
tersebut sama dengan 21. Ooo.
P17 : Jadi kamu langsung masukin-masukin aja?
M17 : Iya.
P18 : Na terus dalam membuat kesimpulan itu tu gimana sih? Apa
begitu dapat hasilya terus langsung disimpulin bahwa itu adalah
penyelesaian dari permasalahan ini?
M18 : Iya. Soalnya waktunya udah mepet.
P19 : Buat soal nomor 2. Itu kan tentang peluang ya! Ngerjain nggak?
M19 : Ngerjain tapi.
P20 : Na di situ, saat IRP menjumpai soal ini. Bagaimana
menyelesaikannya? Pertama kan memahami soalnya dulu?
M20 : Iya.
P21 : Habis itu, apakah IRP mencoba untuk memahami apa yang
ditanyakan?
M21 : Iya.
P22 : Setelah itu menganalisis data atau gimana?
M22 : Iya menganalisis data. Abis itu inget kalau itu juga pelajaran yang
di teori himpunan kan? Inget pak ……. Yang ngajarin pakai apa?
Flot apa? Itu.
P23 : Filling slot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

M23 : Iya filling slot. Terus ya udah aku coba-coba tapi aku agak lupa
caranya itu. Jumlahinnya gimana aku agak lupa. Terus itu dicoba
aja pakai filling slot.
P24 : Na dalam menguraikan informasi ini apakah ada kesulitan?
M24 : Kayaknya nggak ada.
P25 : Berarti bisa-bisa aja ya?
M25 : Iya.
P26 : Na bagaimana caranya IRP memahami informasi tersebut? apakah
saat IRP pertama kali baca soal itu langsung paham atau IRP harus
mencoba membaca lagi atau mencoba untuk menguraikan soal
tersebut menggunakan kata-kata IRP sendiri?
M26 : Kayaknya aku butuh berapa kali deh mbak untuk membaca semua
soal yang ada di sini. Itu butuh 2 sampai 3 kali.
P27 : Lalu, untuk merumuskan atau mengenal masalahnya gimana?
M27 : Mengenali masalah?
P28 : Ada masalah tidak? Di ini lho. Ini kan tentang banyak cara
pemilihan. Na dalam nangkap informasi itu ada kesulitan?
M28 : Enggak kalau itu. Itu yang nomor 3 atau nomor 2?
P29 : Nomor 2 ding. Yang ini yang banyak pasword.
M29 : Enggak.
P30 : Na dalam menganalisis data. Waktu ini, ada kesulitan enggak?
M30 : Enggak.
P31 : Na bagaimana cara IRP menganalisis data nomor 2 ini? Kok bisa
di sini sampai dapat ini (Lampiran E.5 halaman 173) 5, 4, 3, 2, 1,
10, 9 kayak gitu?
M31 : Karena kan, kan harus berbeda. Aku mikirnya selalu berkurang-
kurang terus ininya. Apa angkanya, hurufnya.
P32 : Hurufnya. Terus kalau yang angkanya kok bisa dapat 10 sama 9
dari mana?
M32 : Karena kan yang dibutuhkan Cuma 2 angka.
P33 : Iya.
M33 : Terus nggak boleh sama juga. Jadi ya aku mikirnya gitu. Diganti
itu, apa? Nggak ada pengembalian kan?
P34 : Ok. Berarti itu yang dipakai dari angka 0 sampai 9?
M34 : Iya.
P35 : Na dalam menyelesaikan penyelesaian ini, apakah IRP membuat
dugaan penyelesaiannya? Kalau di sini kan IRP mengerjakannya
menggunakan filling slot. Na sebelum mikir ke filling slot ini,
apakah IRP coba berpikir, kira-kira ini penyelesaiannya pakai apa
ya gitu? Atau langsung tertuju ke ini?
M35 : Langsung ke filling slot kayaknya.
P36 : Na dalam membuat kesimpulan juga kayak tadi? Begitu ketemu
langsung disimpulin?
M36 : Iya.
P37 : Kesimpulan yang IRP buat itu, IRP udah yakin bener atau belum?
M37 : Belum juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

P38 : Ke soal nomor 3. Na ini, pertanyaannya sama. Kalau menjumpai


soal nomor 3 itu, bagaimana IRP menyelesaikan permasalahan
tersebut? apakah langkah pertama itu, IRP mencoba untuk
memahami informasi?
M38 : Iya.
P39 : Lalu memahami apa yang ditanyakan begitu?
M39 : Iya.
P40 : Terus setelah itu?
M40 : Setelah itu, mencoba menyelesaikan dengan cara. Itu aku pakai
filling slot gitu. Tapi nggak selesai.
P41 : Berarti ini IRP tidak mencoba menganalisis dan membuat dugaan
penyelesaian?
M41 : Iya.
P42 : Na, apakah dalam menguraikan informasi tersebut IRP mengalami
kesulitan?
M42 : Aku bingungnya kayaknya waktu itu, ini dengan pengembalian
atau enggak gitu mbak.
P43 : Berarti masalahnya cuma itu aja?
M43 : Iya.
P44 : Lalu dalam merumuskan dan mengenali masalah, apakah ada
kesulitan?
M44 : Enggak. Soalnya Cuma ditanyain cara itu, pemilihan.
P45 : Na berarti cara menyelesaikannya pakai filling slot ya?
M45 : Iya.
P46 : Na lalu, dalam membuat kesimpulan itu langsung juga? Atau?
M46 : Enggak selesai.
P47 : O enggak selesai. Berarti. Lalu untuk soal nomor 4. Na saat IRP
menjumpai soal ini. IRP bagaimana menyelesaikan soal ini?
M47 : Pertama nentuin variabel keputusannya. Terus habis itu membuat.
Membuat. Sebenarnya ini ada tabelnya. Terus habis itu aku buat
model matematikanya. Terus aku cari fungsi tujuannya, lalu aku
ubah SPLnya itu ke dalam bentuk persamaan kan. Kalau masih
dalam bentuk pertidaksamaan nggak bisa dikerjain kan! Terus
habis itu mencari nilai, untuk nilai di koordinat 𝑥 sama 𝑦 nya dari
kedua persamaan. Habis itu aku cari titik potongnya. Habis cari
titik potongnya itu ada cek, uji nol ya?
P48 : Uji titik nol.
M48 : Terus habis itu udah, aku bikin kurvanya. Terus habis bikin
kurvanya, aku pakai apa ni mbak untuk mencari titik? E dari titik
pojok. E aku nyari nilai minimumnya pakai titik pojok. Terus mau
pakai garis selidik gak sempet, waktunya udah habis.
P49 : Na dalam menguraikan informasi di nomor 4 ini mengalami
kesulitan tidak? Tidak ya?
M49 : Tidak.
P50 : Na dari hasil pekerjaannya IRP ini. Kan ini udah sempet nentuin
1 ni. Padahal kan yang diminta di soal 2, dan ini baru 1. Na dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

kesimpulan ini, apakah IRP sudah yakin dengan kesimpulan yang


dibuat?
M50 : Kesimpulannya? Ini buru-buru. Kan udah berapa menit terakhir
gitu. Ya udah aku tulis aja di sini yang menurut aku apa ya? Yang
kayak masuk akal. Kan nggak mungkin aku ngisi yang 10 juta.
Soalnya ini untuk proteinnya nilainya 0 kan! Tapi yang ini 500.
Tapi kalau yang ini 11 juta, lebih rendah dari yang 16 juta, tapi
dua-duanya ada nilainya. Jadi aku pilih yang ini (yang 11 juta).
Tapi pas aku tanya temen-temen terakhir tuh, ternyata jawabannya
beda-beda semua.
P51 : Terus untuk soal nomor 5. Ada kesulitan tidak?
M51 : Tidak sih.
P52 : Lalu bagaimana IRP menyelesaikan permasalahan ini? Langsung
aja?
M52 : Iya langsung aja kemarin.
P53 : Yakin dengan kesimpulan yang dibuat?
M53 : Iya.
P54 : Lalu untuk soal nomor 6.
M54 : Na itu aku nggak ngerjain mbak.
P55 : Lalu untuk soal nomor 7. Ngerjain enggak?
M55 : Enggak.
P56 : Terus buat soal nomor 8. Ngerjain juga kan?
M56 : Iya.
P57 : Na itu. Bagaimana IRP menyelesaikan soal tersebut? apakah
pertama kali IRP mencoba memahami informasi dan memahami
apa yang ditanyakan?
M57 : Iya.
P58 : Lalu IRP mencoba menganalisis juga?
M58 : Iya.
P59 : Mencoba membuat dugaan penyelesaian tidak?
M59 : Iya. Aku bingung ini yang dicari jarak terpendek dari sini ke sini
atau misal dari sumbu 𝑥 ngelewati 𝐴 ke 𝐵 atau gimana gitu?
P60 : Dugaan penyelesaian yang IRP buat di sini seperti apa?
M60 : Mencari jarak terpendek dari 𝐴 ke 𝐵.
P61 : Na dalam membuat kesimpulan.
M61 : Enggak buat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

Lampiran G.6 Transkripsi Wawancara CKW

Hari/tanggal : Rabu, 22 Mei 2019


Waktu : 12.00 – 12.30

P1 : Kemarin waktu menjumpai soal nomor 1 tuh, dalam mengerjakan


soal nomor 1, bagaimana sih caranya CKW tuh menyelesaikan
permasalahan tersebut? Apakah langkah pertama tuh, CKW
mencoba untuk memahami informasi dan memahami apa yang
ditanyakan?
M1 : Iya.
P2 : Lalu setelah itu mencoba untuk menganalisis data?
M2 : Eeee. Iya.
P3 : Habis itu, sempat membuat dugaan penyelesaian tidak?
M3 : Iya dicoba-coba dulu.
P4 : Habis itu baru membuat penyelesaiannya itu?
M4 : Iya.
P5 : Dalam menguraikan informasi dari soal nomor 1 tuh ada masalah
tidak? Maksudnya ada kesulitan gitu tidak?
M5 : Ooo. Iya. Awalnya bingung. Tapi setelah dibaca lagi, dipahami
lagi ternyata ya tidak sesusah itu. Ternyata jawabannya mudah.
P6 : Bingungnya di bagian yang mana?
M6 : Bingungnya.
P7 : Di bagian kalimat yang terakhir itu bukan? Yang ini, apa
namanya? Yang nilai bilangan tersebut sama dengan 21 kali
jumlah ketiga angka kemudian ditambah dengan 13. Itu bingung
tidak dalam memahami kalimat tersebut??
M7 : Aku lupa ngerjainnya gimana.
P8 : Dalam nangkep informasi itu enggak ada masalah ya berarti?
M8 : Enggak deh kayaknya. Yang kalimat terakhir tuh agak bingung sih
sebenernya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

P9 : Ok. Terus dalam menganalisis data dari soal nomor 1 itu ada
kesulitan juga tidak?
M9 : Menganalisis data.
P10 : Iya. Jadi kayak kalimat ini dirubah ke dalam bentuk kalimat
matematikanya!
M10 : Ooo. Tidak.
P11 : Terus tadikan sempet bilang kalau membuat dugaan penyelesaian
ya? Na dugaan penyelesaian seperti apa yang dibuat sama CKW
untuk soal nomor 1ini? Apakah pertama kali waktu CKW baca,
berpikir ini tuh termasuk materi apa ya? Jadi harus diselesaikan
pakai apa ya gitu enggak?
M11 : Ooo. Iya.
P12 : Mikirnya itu termasuk materi apa?
M12 : Awalnya tuh mikir apa ya? Oh awalnya tuh kayak mikirnya itu
tuh. Peluang. Yang tiga. Aku mikirnya pakai filling slot caranya.
Tapi nggak jadi.
P13 : Ok. Terus bagaimana sih CKW melakukan penyelesaian untuk
soal nomor 1 ini? Gimana sih caranya kok terus akhirnya ini dapat
hasil 349?
M13 : Itu. Di, di apa ya?
P14 : Langsung dimasukin aja gitu ya?

M14 : Itu diubah dulu ke bentuk matematikanya. Setiap informasi diubah


ke dalam bentuk matematika. Terus habis itu, ketemu tuh 𝑥, 𝑦
sama 𝑧 nya. Terus ketemu.
P15 : Dalam membuat kesimpulan itu bagaimana caranya? Begitu
ketemu langsung menyimpulkan bahwa itu adalah penyelesainnya
gitu? Atau sempet coba ah hitung lagi?
M15 : Ya setelah ketemu kan 3 angka itu 349. Terus aku masukin lagi ke
yang diketahui. Jadikan angka pertamanya 3, jadi ini tadi
dijumlahin lagi. Kayak di masukin lagi ke 𝑥, 𝑦 sama 𝑧 nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

P16 : Na dalam membuat kesimpulan itu yakin tidak dengan kesimpulan


yang sudah dibuat?
M16 : Yakin.
P17 : Yakin bener?
M17 : Iya kayaknya mbak.
P18 : Na buat soal nomor 2. Itu tentang peluang. Pertanyaannya sama.
Na saat CKW menjumpai soal nomor 2 tuh bagaimana sih CKW
menyelesaikan permasalahan tersebut? Apakah langkah pertama
itu, CKW mencoba untuk memahami informasi dan memahami
apa yang ditanyakan?
M18 : Iya.
P19 : Lalu mencoba untuk menganalisis data?
M19 : Iya.
P20 : Sempat membuat dugaan penyelesaian tidak? Atau langsung
terpikir saat baca soal, oo ini tuh pakai ini, jadi langsung aja
nyelesaiin pakai ini. Gitu?
M20 : Iya. Langsung gitu.
P21 : Berarti enggak sempat membuat dugaan penyelesaian?
M21 : Enggak. Langsung mikirnya ini peluang gitu.
P22 : Ok. Na dalam menguraikan informasi itu ada kesulitan tidak?
M22 : Ada.
P23 : Ok kesulitannya di mana?
M23 : Ini tuh kan. Ooo.
P24 : Itu kan yang ada nama ARKAN yang mau bentuk pasword itu.
M24 : Ooo itu aku tuh pakai filling slot kayaknya.
P25 : Iya pakai filling slot.
M25 : 5 huruf itu tuh. Berarti huruf apa? Kelima-limanya boleh berulang
kan? Terus diikuti 2 angka berbedanya itu, berarti nggak boleh
sama. Jadi angka pertama sama angka kedua itu, aku pakai. Jadi
kayak dikurangi satu gitu.
P26 : Terus angka yang dipakai di situ, angka berapa aja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

M26 : Dari 0 sampai 9.


P27 : Na berarti tadi dalam penyelesaian masalahanya langsung pakai
filling slot?
M27 : Iya.
P28 : Na dalam membuat kesimpulan itu bagaimana? Begitu ketemu
hasil perhitungannya langsung disimpulin bahwa itu tuh adalah
penyelesaian dari soal nomor 2? Atau?
M28 : Iya.
P29 : Yakin enggak sama jawaban yang dibuat?
M29 : Enggak yakin.
P30 : Untuk soal nomor 3. Bagaimana CKW menyelesaikan
permasalahan tersebut? Apakah langkah pertama CKW mencoba
untuk memahami informasi?
M30 : Iya.
P31 : Lalu mencoba untuk menganalisis data tidak?
M31 : Ee iya.
P32 : Terus habis itu sempat membuat dugaan penyelesaian?
M32 : Dugaan penyelesaian. iya sih. Ini awalnya aku bingung pakai
permutasi atau kombinasi.
P33 : Na dalam menguraikan informasi yang ada itu mengalami
kesulitan tidak?
M33 : Iya.
P34 : Kesulitannya dibagian yang apa?
M34 : Ini. Oh ini tuh kan jabatan ya? Ini kalau jabatan berarti
berdasarkan urutan. Ketua, wakil, ketua. Terus ini tuh ada yang
harus putri. Ada syaratya. Terus itu aku bingung sih caranya. Aku
makai apa ya itu?
P35 : Kemarin kamu pakainya permutasi.
M35 : Permutasi, tapi rumusnya betul atau salah aku nggak tau mbak. Na
itu aku nggak yakin. O itu aku cari.
P36 : Kan cari kemungkinan-kemungkinan dulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

M36 : Iya. Terus, oo iya. Ketua, wakil. Kan ada 6 jabatan. Terus jabatan
sekertaris 1 dan bendahara 1 harus putri. Jadi itu tuh udah pasti
kalau menurutku. Udah pasti putri. Jadi yang ketua itu, itu aku apa
ya? Kayaknya aku cari kemungkinan-kemungkinannya dulu.
P37 : Iya. Ini cari kemungkinannya dulu. Di mana ketua kan dapat putra,
putri, putri, putra, putra, putra. Itu yang mungkin kan?
M37 : Iya kayaknya.
P38 : Terus yang wakil ketua juga kayak gitu?
M38 : Iya gitu.
P39 : Terus habis itu, kok bisa memutuskan kalau itu pakai permutasi
dari mana? Kan tadi bilang sempat bingung antara mau pakai
permutasi atau kombinasi.
M39 : Iya. Karena nggak tahu juga. Itu aku juga bingung rumusnya bener
atau enggak. Kayaknya itu, enggak tahu juga deng. Aku mikirnya
pakai permutasi tuh karena itu tuh, eh harusnya pakai kombinasi
ya?
P40 : Hayo permutasi atau kombinasi?
M40 : Kayaknya kombinasi deh mbak. Soalnya itu kan enggak ada
urutannya nggak sih? Nggak tahu deng mbak.
P41 : Hayo? Bener lho ini.
M41 : Iya po?
P42 : Iya.
M42 : Ooo. Karena ini kan jabatan. Kalau aku mikirnya. Berarti itu bener
mbak jawabannya?
P43 : Iya.
M43 : Puji Tuhan.
P44 : Terus membuat kesimpulannya bagaimana?
M44 : Kesimpulannya.
P45 : Dari perhitungan kemungkinan yang udah dibuat itu ketemu,
dijumlahin, terus langsung disimpulin kalau itu adalah
kesimpulannya dari penyelesaiannya ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

M45 : Iya. Soalnya waktunya itu panjang banget dan waktunya enggak
cukup.
P46 : Yakin enggak sama jawabannya waktu itu?
M46 : Enggak.
P47 : Buat soal nomor 4. Itu kan tentang program linear. Bagaimana sih
caranya menyelesaikan soal tersebut? apakah langkah pertama itu
mencoba untuk memahami informasi dulu?
M47 : Iya,
P48 : Terus mencoba untuk memahami apa yang ditanyakan?
M48 : Iya.
P49 : Terus mencoba untuk menganalisis data juga?
M49 : Iya.
P50 : Sempat membuat dugaan penyelesaian tidak? Atau langsung
ngerjain aja?
M50 : Langsung ngerjain aja.
P51 : Na dalam memahami informasi dan memahami apa yang
ditanyakan itu ada kesulitan tidak?
M51 : Emm. Ada.
P52 : Kesulitannya di?
M52 : Itu kan. Apa sih namanya? Ooo tentukan berapa kilogram daging
sapi dan ikan. Na itu aku dalam memodelkannya.
P53 : Gimana?
M53 : Awalnya aku bingung antara 𝑥 eh apa sih? Pokoknya yang 𝑥, 𝑦. 𝑥
nya pokoknya daging sapi. Terus ikan segarnya dalam
memasukan. Eee apa sih ini bentuk model matematikanya itu lho
yang mengalami kesulitan.
P54 : Yang ini yang bagian ini (Lampiran E.6 halaman 179).
M54 : Na iya. Itu aku pakek tabel dulu awalnya. Habis itu baru aku
masukan.
P55 : Kalau untuk fungsi tujuannya itu sempat mengalami kesulitan
tidak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

M55 : Fungsi tujuan?


P56 : Kan kalau di program linear pasti ada fungsi kendala dan fungsi
tujuan.
M56 : Iya.
P57 : Na ini kan sudah ketemu fungsi kendalanya. Na dalam mencari
fungsi tujuannya itu sempat kesulitan tidak?
M57 : Fungsi tujuannya. O iya. Awalnya aku mikir itu kalori sama
proteinnya. Tapi ternyata bukan. Ternyata yang ini (Lampiran E.6
halaman 179). Iya bukan sih mbak yang ini? Harganya kan ya?
P58 : Iya. Terus kemarin ini kan di suruh menyelesaikan menggunakan
2 cara. Na CKW menyelesaikannya menggunakan cara apa?
M58 : Itu aku nggak tahu.
P59 : Pakai 1 cara atau 2 cara?
M59 : 1 cara.
P60 : Ini pakai metode titik pojok. Iya kan?
M60 : Iya.
P61 : Boleh diceritain enggak bagaimana prosesnya dalam mengerjakan
itu, kok CKW bisa menemukan ini, apa namanya? Ee dia tuh harus
memproduksi 150 kg daging sapi dan 250 kg ikan segar.
M61 : Itu tuh aku sempat bingung. Kan harus mengerjakan pakai 2 cara.
Na aku tahunya cuma pakai titik pojok sama garis selidik. Tapi
garis selidik tuh kayaknya waktu SMA belum diajarin enggak sih
mbak? Na terus aku tuh bingung yang satunya tuh cara apa? Terus
aku cuma nemu itu. Jadi ya udah pakai itu. Terus ketemunya
segitu.
P62 : Dalam membuat kesimpulan itu, bagaimana? Kan kalau metode
titik pojok itu ada 3 titik. Terus yang dipilih itu yang mana?
M62 : Yang biayanya paling kecil.
P63 : Yakin tidak dengan kesimpulan yang dibuat?
M63 : Tidak.
P64 : Buat soal nomor 5. Itu bagaimana? Ada kesulitan tidak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

M64 : Iya.
P65 : Sulitnya di mana? Enggak tahu rumusnya?
M65 : Itu apa ya? Emang nggak tahu mbak.
P66 : Untuk soal nomor 6. Ngerjain enggak?
M66 : Ngerjain sih tapi belum selesai.
P67 : Dalam memahami informasinya itu ada kesulitan tidak?
M67 : Memahaminya sulit banget.
P68 : Kesulitannya di mana?
M68 : Ee ini. Ini kan. Apa sih namanya. Na arahnya itu lho mbak.
Derajatnya tuh sebelah mananya?
P69 : Mulai dari mana gitu ya?
M69 : Iya. Na itu aku bingung. Terus ya itu sih derajatnya.
P70 : Kalau untuk soal nomor 7. Itu bagaimana?
M70 : Nomor 7 itu aku nggak tahu. Nggak tahu kalau dibaliknya ada soal
lagi.

Anda mungkin juga menyukai