Anda di halaman 1dari 266

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH HOT (HIGHER


ODER THINKING) BERDASARKAN LANGKAH POLYA PADA POKOK
BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI
KALANGAN SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS WONOSARI
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. HALAMAN JUDUL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Francisca Shinta Aprilia Yanida

NIM: 151414026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH HOT (HIGHER


ODER THINKING) BERDASARKAN LANGKAH POLYA PADA POKOK
BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI
KALANGAN SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS WONOSARI
TAHUN AJARAN 2019/2020
B. HALAMAN JUDUL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

Francisca Shinta Aprilia Yanida

NIM: 151414026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Tuhan tak pernah janji langit selalu biru tetapi Dia berjanji

selalu menyertai, Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata tetapi

Dia berjanji berikan kekuatan.”

-Edward Chen, Jangan pernah menyerah-

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku

akan memberikan kelegaan kepadamu.”

-Matius 11:2”

“Semua akan selaesai tepat waktu seperti rencana Tuhan, berdoa dan berusaha adalah

kuncinya. Semangat ! Yok bisa yok !”

-Francisca Shinta-

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Keluargaku tercinta:

Kakungku Yohanes Tugino Padmo Suwarno dan Parjo

Siswanto, kedua malaikat penjagaku tak bersayap dari

surga.

Utiku Samiyem Parjo Siswato

Bapakku Franciscus Xaverius Sriyana, Ibuku Maria

Margaretha Ida Hartati,

Adikku, Norbertus Kresna Satria Yanida, Natalia

Emanuella Yanida, dan semua saudara-saudari sanak

keluarga.

Lelaki hebat yang selalu mendampingi dan menemani

Sahabat, teman-teman dan komunitas.

Terimakasih sudah selalu ada untuk Shinta

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Francisca Shinta Aprilia Yanida, 2020. ANALISIS KEMAMPUAN


PEMECAHAN MASALAH HOT (HIGHER ORDER THINKING)
BERDASARKAN LANGKAH POLYA PADA POKOK BAHASAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KALANGAN SISWA KELAS
VIII SMP KANISIUS WONOSARI TAHUN AJARAN 2019/2020. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Matematika dan lmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan lmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kemampuan pemecahan masalah
siswa kelas VIII SMP Kanisius Wonosari terkait masalah berpikir tingkat tinggi
atau HOT menurut langkah Polya dalam matematika.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian siswa kelas
VIII di SMP Kanisius Wonosari yang berjumlah enam. Subjek terbagi atas siswa
berkemampuan tinggi, siswa berkemampuan sedang, dan siswa berkemampuan
rendah. Peneliti menggunakan data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi
atau HOT dan data wawancara. Selanjutnya data yang diperoleh, dianalisis
berdasarkan empat kegiatan pemecahan masalah menurut langkah Polya.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Siswa berkemampuan tinggi dinyatakan
mampu melaksanakan kegiatan pada seluruh kegiatan pemecahan masalah berpikir
tingkat tinggi atau HOT. (2) Siswa berkemampuan tinggi dinyatakan mampu
melaksanakan kegiatan pada memahami masalah dan strategi pemecahan masalah.
Akan tetapi pada kegiatan melaksanakan perhitungan dan memeriksa kembali hasil
atau solusi siswa berkemampuan sedang masih kurang mampu dalam
melaksanakan kegiatan. (3) Siswa berkemampuan rendah dinyatakan mampu
melaksanakan kegiatan memahami masalah. Akan tetapi kelompok siswa
berkemampuan rendah ini kurang mampu dalam kegiatan merencanakan atau
merancang strategi pemecahan masalah, kegiatan melakukan perhitungan, serta
kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi pada pemecahan masalah.

Kata kunci: kemampuan siswa, Higher Order Thinking, Langkah Polya.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Francisca Shinta Aprilia Yanida, 2020. ANALYSIS OF HOT (HIGHER


ORDER THINKING) PROBLEM SOLVING BASED ON THE STEP OF
POLYA IN THE TOPIC OF LINEAR EQUATION SYSTEM OF TWO
VARIABLES FOR GRADE VIII OF KANISIUS WONOSARI JUNIOR
HIGH SCHOOL IN THE 2019/2020 ACADEMIC YEAR. Thesis.
Mathematics Education Study Program And Natural Sciences, Faculty of
Teacher Training And Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This study aims to analyze the problem solving abilities of subjects of eighth-
grade students at Kanisius Wonosari Junior High School related to high-level
thinking problems or HOT according to Polya's steps in mathematics.
This type of research is qualitative research. The research subjects of eighth-
grade students at Kanisius Wonosari Junior High School were six. Subjects were
divided into students with high abilities, students with moderate abilities, and
students with low abilities. Researchers used data from the completion of high-level
thinking questions or HOT and interview data. Furthermore, the data obtained
were analyzed based on four problem-solving activities according to Polya's steps.
The results showed: (1) High-ability students were declared able to carry out
activities in all high-level thinking problem-solving activities or HOT. (2) Students
with high ability are stated able to carry out activities on understanding problems
and problem-solving strategies. However, the activities of carrying out calculations
and re-checking the results or solutions of capable students are still less able to
carry out activities. (3) Low ability students are stated able to carry out activities
to understand the problem. However, this low-ability group of students is less able
to plan or design problem-solving activities, to conduct calculations, and to re-
examine the results or solutions to problem-solving.

Keywords: Student Ability, Higher Order Thinking, Polya Steps

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan
penyertaan-Nya, serta karunia-Nya atas segala kesempatan kepada penulis dalam
penyelesaikan tugas akhir ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik, dan lancar.

Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari
dukungan, doa, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan anugerah dan rahmat-Nya


sehingga proses tugas akhir ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd, selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan lmu Pengetahuan Alam.
4. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika yang telah memberi ijin untuk penulisan skripsi ini.
5. Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang sudah
meluangkan waktu dan pikiran, membimbing serta memberikan
semangat dan motivasi bagi penulis.
6. Bapak Febi Sanjaya, M.Sc, selaku dosen pendidikan Matematika yang
telah bersedia membantu peneliti dalam menyelesaikan instrumen-
instrumen yang digunakan.
7. Bapak Y. Nugraha Dwiyana Putra, S.T selaku Kepala SMP Kanisius
Wonosari ysng telah memberikan izin melaksanakan penelitian di SMP
Kanisius Wonosari.
8. Ibu B. Aprilia Hartatin, S.Pd selaku guru matematika SMP Kanisius
Wonosari yang telah bersedia memberikan waktu dan membantu
penuulis selama melakukan penelitian.
9. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Sanata Dharma yang membimbing dan membagikan ilmunya kepada
penulis selama mengikuti perkuliah di Universitas Sanata Dharma.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Segenap staf sekretariat JPMIPA yang telah banyak membantu penulis
selama perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma.
11. Orang tua tercinta, Bapak FX Sriyana, Ibu MM. Ida Hartati yang selalu
mendoakan penulis, memberikan semangat dan dukungan kepada
penulis.
12. Adik-adik tercinta, Norbertus Kresna Satria Yanida dan Natalia
Emanuela Yanida yang telah memberikan bantuan, dukungan doan dan
semangat kepada penulis.
13. Abdu Dzakir Amna yang selalu bersedia memberikan waktu untuk
menemani penulis saat penelitian di Wonosari, memberikan semangat,
bantuan, dukungan dan doa serta selalu ada menemani penulis dalam
proses penyususnan skripsi.
14. Yohanes Bagus Pribadi, yang selalu memberikan dukugan doa
semangat dan memotivasi.
15. Teis, Ngesti, Vero, Mega, Ulli, Wida, Cecil, Gisel, Vicent, tejo, Neri,
Narko Panji, Gristi, Wulan, Agatha, Crista, Ardiana Putri, Agata
Noviana, Mbak Ndaru, Intan, Mbak Susi, Mbak Arta, Mas Hore, Septi,
Hanung, Rheza, Rekan KKN, teman-teman INFISA 2017 dan 2018,
Fretty, Pius, Meta, Jalu, teman-teman Pendidikan Matematika angkatan
2015 yang selalu memotivasi, memberikan segala bentuk bantuan bagi
penulis selama perkuliahan dan proses penyusuanan skripsi.
16. Teman-teman GOGI TEAM, Mas Dika, Mas Bakti, Sondra, Mba Rosa,
Doni, Adrey, Mas Heri, Mas Rio, Hamdan, Mb Vera dan Mb Helen dan
teman teman gogiteam lainnya yang selalu memberikan semangat dan
mengizinkan penulis mengerjakan skripsi ditempat kerja.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna melengkapi
kekurangan dari penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
dan berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 27 Januari 2020

Penulis

Francisca Shinta Aprilia Yanida

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGESAHAN PENGESAHAN ........................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
B. Latar Belakang .......................................................................................... 1
C. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Pembatasan Masalah ................................................................................. 7
F. Penjelasan Istilah ...................................................................................... 7
G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 11
A. Hakekat Matematika ............................................................................... 11
B. Pembelajaran Matematika ....................................................................... 12
C. Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking (HOT) ................ 14
D. Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut Polya ................................. 20
E. Indikator-Indikator Pemecahan Masalah Menurut Polya ....................... 24

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ................................................. 26


G. Penelitian Relevan .................................................................................. 34
H. Kerangka Berpikir ................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 38
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 38
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 38
C. Subjek Penelitian .................................................................................... 39
D. Objek Penelitian ...................................................................................... 41
E. Bentuk Data ............................................................................................ 41
F. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 42
G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 44
H. Validasi Instrumen .................................................................................. 49
I. Metode Analisis Data .............................................................................. 51
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ............................ 53
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 55
A. Deskripsi Kegiatan .................................................................................. 55
B. Data Penelitian ........................................................................................ 61
C. Analisis Hasil Penelitian ......................................................................... 64
D. Keterbatasan Masalah Penelitian .......................................................... 162
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 163
A. Kesimpulan ........................................................................................... 163
B. Saran ..................................................................................................... 164
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 165
LAMPIRAN ........................................................................................................ 168

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kemampuan Siswa ................................................ 40


Tabel 3.2 Jumlah Siswa Pada Masing-Masing Kemampuan Siswa Berdasarkan
Nilai PTS (Penilaian Tengah Semester) ................................................................ 40
Tabel 3.3 Daftar Subjek Terpilih .......................................................................... 41
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Berpikir Tingkat Tinggi Atau Hot Berdasarkan
Pemecahan Masalah .............................................................................................. 46
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Pedoman Wawanacara Kemampuan Pemecahan Masalah
Berpikir Tingkat Tinggi Atau HOT ...................................................................... 48
Tabel 4.1 Hasil Tes Penyelesaian Soal Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (Higher
Order Thinking) .................................................................................................... 62
Tabel 4.2 Hasil Pemenuhan Penyelesaian Soal Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT
(Higher Order Thinking) ....................................................................................... 62

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Kedua Persamaan Linear Dua Variabel ................................. 29


Gambar 4.1 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-03 ........................................................................... 65
Gambar 4.2 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-03 ..................... 66
Gambar 4.3 Potongan jawaban melakukan perhitungan dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-03 ........................................................................... 68
Gambar 4.4 Potongan jawaban memeriksa kembali hasil atau solusi dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-03 .............................................. 69
Gambar 4.5 Potongan jawaban memahami masalah dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) pada subjek S-03.......................................................................... 71
Gambar 4.6 Potongan jawaban merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-03 ................... 72
Gambar 4.7 Potongan jawaban siswa melaksankan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-03 ........................................................... 74
Gambar 4.18 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali hasil atau solusi dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-03 ............................................ 75
Gambar 4.9 Potongan jawaban siswa memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-03 ........................................................................... 77
Gambar 4.10 Potongan jawaban siswa merancang strategi pemecahan masalah
dalam indikator create (menciptakani) pada subjek S-03 ..................................... 79
Gambar 4.11 Potongan jawaban siswa melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakani) pada subjek S-03 ............................................................... 80
Gambar 4.12 Potongan jawaban emeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi
dalam indikator create (menciptakani) pada subjek S-03 ..................................... 81
Gambar 4.13 Potongan jawaban siswa memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-11 ............................................................. 83
Gambar 4.14 Potongan jawaban siswa merancang strategi pemecahan masalah
dalam indikator analyze (menganalisi) pada subjek S-11 ..................................... 84
Gambar 4.15 Potongan jawaban siswa melaksanakan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-11 ............................................................. 86
Gambar 4.16 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali hasil atau solusi dalam
indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-11 .............................................. 88

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.17 Potongan jawaban siswa memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-11 ........................................................................... 89
Gambar 4.18 Potongan jawaban siswa merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11 90
Gambar 4.19 Potongan jawaban siswa melaksanakan perhitungan dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11 ........................................................... 92
Gambar 4.20 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11 ....................... 93
Gambar 4.21 Potongan jawaban siswa memeriksa memahami masalah dalam
indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 ................................................. 95
Gambar 4.22 Potongan jawaban siswa merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 ..... 97
Gambar 4.23 Potongan jawaban siswa melaksanakan perhitungan dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-11................................................................. 98
Gambar 4.24 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11 .......................... 100
Gambar 4.25 Potongan jawaban siswa memahami masalah dalam indikator
analyze (menganalisis( pada subjek S-16 ........................................................... 102
Gambar 4.26 Potongan jawaban siswa merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah indikator analyze (menganalisis( pada subjek S-16 ........... 103
Gambar 4.27 Potongan jawaban siswa melasankan perhitungan dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-16 ........................................................... 104
Gambar 4.28 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-16 ....................... 105
Gambar 4.29 Potongan jawaban siswa memahami masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-16 ......................................................... 106
Gambar 4.30 Potongan jawaban siswa merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-16
............................................................................................................................. 108
Gambar 4.31 Potongan jawaban siswa melasanakan perhitungan dalam indikator
evaluasi (mengevaluasi) pada subjek S-16 ......................................................... 109
Gambar 4.32 Potongan jawaban siswa perhitungan dalam indikator evaluasi
(mengevaluasi) pada subjek S-16........................................................................ 111
Gambar 4.32 Potongan jawaban siswa meahami masalah dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-16 ......................................................................... 112
Gambar 4.33 Potongan jawaban siswa merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-16 ... 114

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.34 Potongan jawaban siswa melaksanakan perhitungan dalam indikator


create (menciptakan) pada subjek S-16............................................................... 115
Gambar 4.36 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali kebenaran hasil atau
solusi dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-16 .......................... 116

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

C. Latar Belakang

Pendidikan adalah unsur utama dalam membantu mewujudkan

pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan berbagai macam

potensi yang dapat berpengaruh untuk generasi berikutnya melalui suatu

pengajaran dan pelatihan. Dalam pengajaran dan pelatihan, terdapat suatu

proses belajar dan pembelajaran. Proses belajar dan pembelajaran

merupakan hal utama dalam perkembangan di berbagai macam aspek

kehidupan dan membantu manusia untuk mengembangkan potensi yang

berkualitas. Winkel (dalam Suyono & Haryanto, 2011: 14) menyatakan

bahwa proses belajar merupakan suatu aktivitas psikis yang berlangsung

dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

Pendidikan merupakan wadah untuk berlatih dan mewujudkan cita-cita, di

samping itu juga melatih keterampilan di dalam bidang tertentu, misalnya

bidang matematika. Pendidikan matematika merupakan salah satu upaya

dalam mengembangkan potensi yang berkualitas. Dalam dunia pendidikan,

matematika sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari pada

semua jenjang pendidikan serta bukanlah mata pelajaran yang mudah bagi

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagian siswa. Dalam hal ini dibutuhkan upaya peningkatan kualitas

pembelajaran ataupun pengajaran matematika di sekolah.

Sebagai seorang pendidik, guru memiliki peran penting dalam

peningkatan kualitas pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi

keberhasilan siswa. Keberhasilan seorang guru dapat ditentukan dari sikap

dan perilaku siswa-siswanya saat proses pembelajaran berlangsung.

Menurut Arsyad (Suyono & Haryanto, 2011: 26), keberhasilan seorang guru

matematika dalam melaksanakan pembelajaran dapat dilihat dari

keberhasilan siswa memahami, menerapkan, dan mengembangkan materi

pelajaran dengan baik pada matematika, maupun pada kehidupan sehari-

hari. Keberhasilan siswa tersebut dapat tercapai dengan baik apabila

konteks yang digunakan juga tepat. Konteks yang digunakan pendidik

dalam pembelajaran matematika dapat dikaitkan dalam permasalahan di

kehidupan sehari-hari dan perkembangan teknologi yang dipahami siswa.

Peningkatan kualitas pembelajaran matematika harus terus menerus

dilakukan untuk mencapai pendidikan yang bermutu dan selalu

mempertimbangkan perkembangan matematika dalam penerapan dan

penggunaannya sehingga siswa memiliki kemampuan tertentu untuk

mengontrol apa yang dipelajari. Salah satu kemampuan tersebut adalah

kemampuan memecahkan masalah matematika, dengan kemampuan ini

diharapkan siswa dapat menggunakan pola pikir matematika secara kritis

dan kreatif di berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Seiring dengan adanya perkembangan tingkat pendidikan di

Indonesia, maka perlu adanya perubahan dalam pengembangan ilmu

sebagai sarana pemecahan masalah-masalah secara global, hal ini perlu

dilakukan agar mampu bersaing di perkembangan dunia. Perubahan ini

dapat dilihat dari kemampuan berpikir pada siswa. Pada kurikulum 2013

siswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah

berpikir tingkat rendah namun juga dituntut untuk memiliki kemampuan

pemecahan masalah tingkat tinggi atau Higher Order Thinking yang

selanjutnya disingkat dengan HOT. Kemampuan pemecahan masalah

berpikir tingkat tinggi atau HOT dalam mengambil suatu keputusan yang

sesuai merupakan salah satu tujuan dalam pengembangan kurikulum 2013.

Menurut Kurniasih dan Sani (2014:7), kurikulum 2013, merupakan

penyempurnaan kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis

kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum

2013 Republik Indonesia (RI) melalui Permen No.22 tahun 2016 tentang

penilian secara eksplisit dan menjelaskan tentang penguatan karakter,

kemampuan, literasi dan HOT.

Tingkat Berpikir Taksonomi Bloom (Lewy 2009: 14) dibedakan

berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses. Dimensi pengetahuan

mencangkup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan

metakognitif. Sedangkan dimensi proses terdiri atas kategori mengingat

(C1), memahami (C2), aplikasikan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan

menciptakan (C6). Keenam proses kognitif dalam taksonomi Bloom, tiga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diantaranya (tingkat analisis, evaluasi, dan menciptakan) merupakan tingkat

berpikir lebih tinggi dibanding dengan tiga proses kognitif lainnya. Aspek

yang menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOT yang

dimiliki seseorang yaitu kemampuan berpikir kritis, logis, kreatif, reflektif,

dan metakognitif, serta memecahkan masalah. Krathwohl (dalam Lewy

2009:16) mengungkapkan bahwa dalam taksonomi Bloom terdapat tiga

dimensi proses kognitif yang termasuk sebagai indikator kemampuan

pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT, meliputi: analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan). Dalam

upaya berpikir tingkat tinggi atau HOT diharapkan siswa dapat

menganalisis matematika dalam memecahkan masalah, mengevaluasi

setiap permasalahan yang diberikan, dan mampu menciptakan atau

mengkreasikan suatu cara untuk memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-sehari. Soal berpikir tingkat tinggi atau HOT yang mengandung tiga

indikator tersebut tidak dapat dengan mudah dijawab oleh siswa. Dalam

pemecahan masalah, siswa akan melalui suatu proses kegiatan. Proses

kegiatan tersebut dapat diklarifikasikan salah satunya dengan menggunakan

langkah Polya meliputi: memahami masalah, merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah, melaksanakan perhitungan, dan

memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi.

Guru yang masih mendominasi dalam menggunakan metode

pembelajaran yang cenderung memberikan materi, sehingga masih terdapat

beberapa sekolah di Indonesia yang belum melaksanakan proses


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran yang menekankan pada kemampuan pemecahan masalah

Higher Order Thinking (HOT). Salah satu sekolah yang belum

melaksanakan proses pembelajaran yang menekankan pada kemampuan

pemecahan masalah HOT adalah SMP Kanisisus Wonosari Gunungkidul,

Yogyakarta. Hal tersebut diungkapkan oleh guru mata pelajaran matematika

kelas VIII yang mengatakan bahwa kemandirian siswa dalam pembelajaran

matematika masih belum begitu nampak. Siswa lebih cenderung

mengahafal materi daripada memahami konsep, dan rata-rata dalam

pemecahan masalah pada soal masih rendah serta guru juga belum

membiasakan siswa untuk mengerjakan soal-soal tipe HOT. Hal ini terlihat

dari soal-soal yang diberikan oleh guru yang diambil dari buku ajar namun,

hanya soal yang biasa atau bisa dikatakan soal yang sudah terbentuk kalimat

matematikanya dan guru juga kurang mengkreasi soal.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti berkeinginan untuk melakukan

penelitian yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah HOT

pada siswa berdasarkan langkah Polya. Oleh sebab itu, dengan melakukan

penelitian ini, diharapkan nantinya dapat memberikan pengetahuan baru

dalam pemecahan masalah terkait langkah Polya pada masing-masing

individu siswa agar tidak hanya berorientasi pada kemampuan menghafal,

tetapi juga pada proses kognitif (cara berpikir) yang mendorong siswa

berpikir secara kritis dan kreatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dilakukan identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pemberian latihan soal matematika berpikir tingkat tinggi

atau HOT pada siswa kelas VIII di SMP Kanisius Wonosari, sehingga

siswa belum terbiasa dengan soal-soal erpikir tingkat tinggi atau HOT

dan beranggapan soal-soal HOT adalah soal yang memiliki tingkat

kesulitan tinggi.

2. Siswa belum terbiasa dengan soal-soal berpikir tingkat tinggi atau HOT

dan beranggapan bahwa soal-soal HOT adalah soal yang memiliki

tingkat kesulitan tinggi.

3. Beberapa siswa masih belum terbiasa dalam menyelesaikan soal

menggunakan aturan-aturan pengerjaan soal yang rinci dan jelas,

dimulai dari menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,

menentukan strategi penyelesaian soal, melakukan perhitungan, dan

menarik kesimpulan.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana

analisis kemampuan pemecahan masalah siswa dalam memecahkan

masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT menurut langkah Polya pada

pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)?”


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menganalis kemampuan pemecahan masalah siswa terkait masalah

berpikir tingkat tinggi atau HOT menurut langkah Polya dalam matematika.

F. Pembatasan Masalah

Batasan-batasan pada penelitian ini meliputi:

1. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah materi Persamaan

Linear Dua Variabel.

2. Kajian penelitian ini adalah menganalisis kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT berdasarkan

langkah Polya.

3. Subjek penelitian ini terdiri dari 6 siswa kelas VIII SMP Kanisius

Wonosari yang dipilih berdasarkan tingkatan kemampuan berpikir

tingkat tinggi.

G. Penjelasan Istilah

1. Pemecahan Masalah dari Langkah Polya

Pemecahan masalah adalah proses yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah. Pemecahan masalah merupakan langkah-

langkah untuk mengatasi kesenjangan yang ada. Kemampuan

pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dikuasai siswa ketika belajar matematika. Kemampuan pemecahan

masalah ini untuk melatih siswa berpikir kritis dan kreatif.

2. Higher Order Thinking (HOT)

Higher Order Thinking pada Toksonomi Bloom, merupakan

urutan tingkatan dari rendah ke tinggi. Soal tipe HOT digunakan

sebagai evaluasi untuk menuntut kemampuan siswa menggunakan

penalaran dan logika untuk mengambil keputusan, merefleksi, serta

kemampuan menyusun strategi baru untuk memcahkan soal yang tidak

runtin. Soal tipe HOT melatih siswa untuk memecahkan masalah

dengan kemampun berpikir tingkat tinggi secara lebih kritis dan kreatif.

H. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak

orang khusunya bagi Guru Matematika, Mahasiswa Pendidikan Matematika,

dan juga bagi peneliti sendiri.

1. Bagi Guru Matematika

a. Penelitian ini dapat membantu memberikan infomasi mengenai

kemampuan pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT

siswa pada lingkup materi SPLDV.

b. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi bahan

evaluasi Guru untuk lebih banyak memberikan latihan soal HOT

agar dapat melatih siswa dalam pemecahan masalah tipe HOT.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat membantu Guru

untuk melakukan evaluasi dalam meningkatkan kualitas belajar

siswa agar dalam pemecahan masalah siswa dituntut untuk

memperhatikan proses kognitif (cara berpikir) agar mendorong

siswa berpikir yang lebih tinggi.

2. Bagi Peneliti

a. Peneliti memiliki pengalaman membuat soal tipe HOT pada matei

SPLDV.

b. Peneliti memiliki pengalaman mengembangkan soal tipe HOT

(Higher Order Thinking) ditinjau dari kemampuan pemecahan

masalah siswa pada materi SPLDV.

c. Peneliti memiliki pengalaman, menambah pengetahuan dan

wawasan dalam menganalisis kemampuan pemecahan masalah

HOTS pada materi SPLDV ditinjau dari hasil belajar.

3. Bagi Siswa

a. Penelitian ini diharapkan memperkenalkan dan menambah

wawasan serta pengetahuan siswa tentang soal-soal pada materi

SPLDV.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

penggunaan dan penerapan pemecaahan masalah terkait

pemecahaan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher

Order Thinking) dengan menggunkaan langkah Polya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

I. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

indentifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan

masalah, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan landasan teori yang memparkan terori-teori yang

menjadi landasan dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan yaitu

kemampuan pemecahan masalah HOT (Higher Order Thinking) dan

pemecahan masalah menurut langkah Polya.

Bab III merupakan metode penelitian yang memaparan jenis penelitian,

tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, subyek dan obyek penelitian,

validasi, metode analisis data, dan prosedur pelaksanaan penelitian,

indikator-indikator pemecahan masalah berdarkan Polya.

Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang memaparkan

pelaksanaan penelitian, hasil analisis data dan pembahasan.

Bab V merupakan penutup yang memaparkan terkait kesimpulan yang

disesuaikan dengan tujuan penelitian dan saran-saran peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakekat Matematika

Menurut Paling (Abdurrahman, 2009:252) ide dalam matematika

berbeda-beda, hal tersebut tergantung pada pengalaman dan pengetahuan

masing-ma

sing. Banyak anggapan yang menyatakan bahwa matematika hanya

perhitungan yang mencangkup penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian, tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik mendalam seperti

aljabar, trigonometri, dan geometri. Banyak pula yang mengutarakan bahwa

matematika merupakan ilmu yang pada dasarnya menggunakan logika.

Berdasarkan pendapat Paling tersebut dapat disimpulkan bahwa

menemukan jawaban dari berbagai masalah yang dihadapi terkait

matematika, manusia akan menggunakan informasi yang terkait denga

masalah yang dihadapi, dan kemmapuan untuk mengingat dan menggunkan

hubungan-hubungan.

Johnson & Myklebust (Abdurrahman, 2003) menyatakan bahwa

matematika adalah bahasa simbolis yang berfungsi untuk mengekspresikan

hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan teoritisnya adalah

memudahlan berpikir. Menurut Cornelius (Abdurrahman, 2003:253)

menjelaskan terkait lima alasan perlunya belajar matematia, yaitu:

1. Sarana berpikir yang jelas dan logis

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2. Sarana untuk memecahkan suatu permasalahan dalam kehidupa

sehari-hari

3. Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi

pengalaman

4. Sarana untuk mengembangkan kreativitas

5. Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan

budaya.

B. Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah yang memberikan andil bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional

serta membentuk seseorang menjadi pribadi yang produktif, efektif, kreatif

dan inovatif. Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal yang

mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern,

mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya

pikir manusia (Kemendikbud, 2014). Upaya yang dapat dilakukan agar

siswa dapat menguasai matematika dengan baik adalah melalui

pembelajaran matematika. Menurut Moh Uzer Usman (2008)

pemebelajaran adalah “suatu proses yang mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”.

Sedangkan matematika adalah “prosedur operasional yang digunakan dalam

penyelesaian permasalahan dalam kehidupan sehari-hari” (Agasi, 2014).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Menurut Muhsetyo (2008:26), pemebelajaran matematika adalah proses

pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian

kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi

tentang bahan matematika yang dipelajari.

Berdasarkan pengertian istilah-istilah tersebut dapat ditarik suatu

pemahaman bahwa pembelajaran matematika adalah kegiatan belajar dan

mengajar atau suatu proses interaksi siswa dengan guru yang mempelajari

ilmu matematika dengan tujuan membangun pengetahuan matematika agar

bermanfaat dan mampu mempraktekkan hasil belajar matematika dalam

kehidupan sehari-hari. Pengenalan dan pemahaman siswa terhadap

pembelajaran matematika berfungsi untuk “mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol juga untuk

mengambangkan ketajaman penalaran yang dapat memperjelas dan

menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari” (Agasi,2014).

Dalam Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2013), mata pelajaran

matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antrkonsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien

dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3. Memecahakan masalah yang meliputu kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diir dalam pemecahan masalah.

Dari fungsi dan tujuan pembelajaran matematika tersebut perlu

mendapatkan perhatian dan kemudian dilaksanakan dalam bentuk

pembelajaran yang kondusif dan efektif dan diharapkan pembelajaran

matematika dapat memperoleh hasil optimal sebagaimana fungsi dan tujuan

pembelajaran matematika diatas. Hasil optimal dalam pemebalajaran

matematika dapat dilihat dari hasil belajar siswa, yang salah satunya dapat

dilihat dari bagaimana kemampuan siswa memecahkan masalah dalam

menyelesaikan suatu soal matematika.

C. Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking (HOT)

Berpikir adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang

menggunakan akal untuk memperoleh suatu hasil yang belum diketahui.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pikir adalah akal budi untuk

mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu ingatan. Menurut Purwanto

(2014:43) berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manuais yang

mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Berdasarkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

beberapa pengertian tentang berpikir, dapat disimpulkan berpikir

merupakan suatu usaha atau tindakan perseorangan yang dilakukan secara

sadar sebagai pertimbangan dan analisis, yang bertujuan untuk mencari

solusi suatu masalah tertentuk berdasarkan informasi yang didapat atau

pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

Kemampuan berpikir merupakan suatu kemampuan dalam

memproses operasi mental yang meliputi pengetahuan, persepsi, dan

penciptaan. Suryana (Nursaila. 2015: 19) menyatakan bahwa suatu

kemampuan berpikir merupakan sebuah kemampuan dalam menggunkan

pikiran untuk mencari, makna, dan pemahaman tentang suatu hal

mengeksplorasi ide, menganbil keputusan, memikirkan pemecahan dengan

mempertimbangkan terbaik dan merevisi permasalahan yang ada pada

proses berpikir sebelumnya. Kesanggupan seseorang dalam berpikir yang

digunakan untuk menciptakan ide-ide dalam mempertimbangkan keputusan

suatu masalah juga merupakan kemampuan berpikir.

Dalam Taksonomi Bloom kemampuan berpikir terbagi atas tiga

bagian yaitu kategori Lower Order Thinking (LOT) dan kategori Higher

Order Thinking (HOT).

Menurut Alias dan Ibrahim (Siti Nursaila, 2015: 20) menyatakan

bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOT (adalah tingkat

tertinggi dalam proses hierarki (urutan tingkat) kognitif. Kemampuan

berpikir tingkat tinggi atau HOT tidak menggunakan algoritma dan dapat

terdiri dari banyak pemecahan masalah. Artinya, kemampuan berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

tingkat tinggi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dalam

membuat penalaran dan refleksi untuk memecahkan masalah, membuat

keputusan, berinovasi dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Hal

tersebut sebanding dengan yang dikemukakan oleh Newman and Whlage

(dalam Widodo, 2014) menyatakan bahwa “HOT requires students to

manipulate information and ideas in ways that transform their meaning an

implication, such as when students combine facts and ideas in order to

synthesize, generalize, explain, hypothize, or arrive at some conclusion or

interpretation”. Hal tersebut dapat diartikan bahwa, masalah berpikir

tingkat tinggi mengharuskan siswa untuk mengolah atau memanipulasi

informasi dan gagasan yang dapat mengubah makna dari implikasinya, yaitu

dengan cara menggabungkan fakta dan ide-ide untuk mensintesis,

menggeneralisasi, menjelaskan, berhipotesis, sampai pada menarik

kesimpulan. Kemampuan pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau

HOT merupakan kemampuan mengembangkan informasi baru untuk

berpikir kritis, menganalisis, kreatif dalam upaya memutuskan keputusan

dan memecahkan maslaah pada situasi baru.

Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan pemecahan masalah HOT merupakan kemampuan seseorang

dalam menyelesaikan suatu permasalahan, menggunakan kombinasi

pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman yang dialami

yaitu melalui pendidikan formal maupun non formal guna menciptakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

inovasi baru. Kemampuan pemecahan masalah HOT merupakan

kemampuan menganalisis suatu permasalahan, mengevaluasi dan

mengkreasi suatu penyelesaian permasalahan tersebut.

Berdasarkan Taksonomi Bloom, proses kognitif terbagi menjadi

kemampuan berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thigking (LOT) dan

kemmapuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT).

Dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, taksonomi Bloom dapat

digunakan sebagai landasan utama. Menurut Arnellis (Anderson dan

Krathwohl, 2014: 24) mengatakan bahwa taksonomi Bloom dianggap

sebagai dasar bagi berpikir tingkat tinggi. Pendapat ini didasarkan pada

beberapa jenis pembelajaran yang memerlukan proses kognitif yang lebih

dibandingkan dengan yang lain, tetapi memiliki manfaat-manfaat yang

umum.

Taksonomi Bloom yang telah direvisi bersifat dua dimensi (Arends,

2018:117). Salah satunya ialah dimensi proses kognitif (cara berpikir),

dimensi tersebut dibedakan menjadi enam kategori yaitu: remeber

(mengingat), understand (memahami), apply (menerapkan), analyze

(menganalisis), evalute (mengevaluasi), dan create (menciptakan).

Arnellis (Anderson dan Krathwohl, 2014) merevisi taksonomi

bloom dengan mengklasifikasikan proses kognitif menjadi enam kategori

yaitu:

a. Mengingat : menghafal dan mengingat kembali informasi

b. Memahami : menjelaskan ide atau konsep


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

c. Mengaplikasi : menerapkan informasi dalam situasi baru

d. Menganalisis : menganalisis data menjadi komponen-komponen

untuk memahami dengan organisasi struktur dan hubungan antara

komponen

e. Mengevaluasi : memebuat penilaian berdasarkan kriteria tertentu

f. Menciptakan : menyatukan elemen untuk membentuk ide dan

struktur baru.

Taksonomi Bloom yang telah direvisi tidak mengubah urutan

kategorisasinya. Kategorisasinya masih tetap sama, yaitu dari level rendah

ke yang lebih tinggi, dari yang konkret ke abstrak, dan dengan asumsi bahwa

kompentensi yang lebih tinggi mesti dipasyarati oleh kompetensi

dibawahnya.

Taksonomi Bloom dapat digunakan untuk mengukur kemampuan

berpikir tingkat tinggi atau HOT dengan beberapa indikator yang

diungkapkan oleh Krathwohl (dalam Lewy, dkk 2009: 16), yaitu:

1. Analyze (Menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-

bagian penyusunan. Terdapat tiga macam kategori proses kognitif yang

tercakup dalam analyze (menganalisis), meliputi:

a) Differentiating (Membedakan) yaitu memilih bagian yang

memiliki hubungan dengan bagian yang tidak memiliki hubungan

atau memisahkan bagian yang penting dengan bagian ayang tidak

penting dan mendiskriminasikan informasi yang tidak relevan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

b) Organizing (Mengorganisasikan) yaitu menentukan bagaimana

cara untuk menyusun bagian-bagian permasalahan.

c) Attributing (Mengatribusikan) yaitu menentukan tujuan dibalik

informasi yang telah didapatkan.

2. Evaluate (Mengevaluasi) yaitu kemampuan membuat penilaian atau

keputusan berdasrkan kriteria dan standar. Terdapat dua macam

kategori dalam mengevaluasi, yaitu:

a) Checking (memeriksa) yaitu menemukan ketidak sesuaian atau

kesalahan antara proses dan hasil memiliki kesesuaian, atau

menguji sebuah kekonsistenan suatu permasalahan dengan

menggunakan berbagai penyelesaian.

b) Critiquing (mengkritisi) yaitu menilai ketidaksesuaian antara hasil,

menemukan kesalahan dari suatu cara yang menyebabkan suatu

masalah (memutuskan satu dari dua metode atau cara yang terbaik

untuk memecahkan permasalahan yang ada), atau menarik sebuah

pendapat atas keputusan berdasrkan ciri-ciri masalahan yang telah

ditemukan.

3. Create (menciptakan) yaitu kemampuan mengambil beberapa unsur

pokok untuk menyelesaikan masalah atau memadukan beberapa

permasalahan menjadi suatu bentuk kesatuan yang tepat. Terdapat tiga

macam kategori yang tercangkup dalam menciptakan, yaitu:

a) Generating (merumuskan) yaitu menguraikan suatu masalah

sehingga dapat membuat dugaan yang mengarah pada pemecahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

masalah dengan mengupayakan penyusuanan rencana

penyelesaian berdasarkan metode yang sudah ada.

b) Planning (merencanakan) yaitu merancang suatu solusi untuk

memecahkan masalah.

c) Producing (memproduksi) yaitu melaksanakan suatu rencana

untuk memcahkan masalah.

Berdasarkan penjelasan terhadapa ranah dalam Taksonomi Bloom

yang telah dipaparkan dengan beberapa indikator tersebut, maka dapaat

dipahami bahwa dalam mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

(HOT) dapat dilakukan dengan analyze (menganalisis), evaluate

(mengevaluasi), create (menciptakan) yang sebagaimana menjadi patokan

dari pengukuran dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOT.

D. Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut Polya

Menurut Polya (1985) pemecahan masalah merupakan salah satu

usaha mencari jalan keluar dari satu kesulitan guna mencapai satu tujuan

yang tidak begitu mudah segera untuk dicapai. Pemecahan masalah dapat

berupa menciptakan ide baru, menemukan teknik atau produk baru. Dalam

pembelajaran matematika, pemecahan masalah mempunya interpretasi yang

berbeda, misalnya menyelesaikan soal cerita dan mengaplikasikan

matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemecahan masalah, siswa

dapat menunjukkan kemampuan memahami masalah dengan baik,

menyajikan masalah secara jelas, memilih strategi pemecahan masalah, dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

mampu menerapkan model pemecahan masalah yang efektif. Terdapat

beberapa cara yang dapat digunakan dalam membantu memecahkan

masalah (Herman Hudoyo, 2001: 42), yaitu:

1. Menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas.

2. Mnyatakan masalah dalam bentuk yang lebih operasional.

3. Menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang

diperkirakan baik.

4. Mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya,

dan

5. Mengecek kembali hasil yang sudah diperoleh.

Beberapa cara lain yang dapat membantu memecahkan masalah

(Nasution, 2006:171), antara lain:

1. Cara yang paling tidak efektif ialah bila kita memperlihatkan kepada

anak tentang cara memecahkan masalah tersebut.

2. Cara yang lebih baik ialah memberikan instruksi kepada anak secara

verbal untuk membantu anak memecahkan masalah tersebut.

3. Cara yang terbaik ialah memecahkan masalah itu langkah demi

langkah dengan menggunkan aturan tertentu, tanpa merumuskan

aturan itu secara verbal. Dengan menggunakan contoh, gambar-

gambar dan sebagainya, belajar anak itu dibantu dan dibimbing untuk

menemukan sendiri pemecahan masalah itu. Dengan cara demikian

mereka menemukan sendiri aturan yang diperlukan untuk

memecahkan masalah itu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Berdasarkan beberapa pemaparan cara memecahkan masalah yang

telah dikemukakan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam memecahkan

masalah dapat dilakukan dengan menggunkan langkah tertentu. Dalam

pemecahan masalah terdapat banyak cara. Pemecahan masalah salah

satunya dapat diselesaikan dengan menggunakan langkah Polya. George

Polya (Soemarmo, 2014:23) menjelaskan langkah-langkah pemecahan

masalah sebagai berikut:

1. Kegiatan memahami masalah

Tahap dalam kegiatan memahami masalah meliputi: kegiatan

mengenali, menganalisis, dan menerjemahkan informasi-informasi

dari masalah yang diberikan. Berikut ini pertanyaan identifikasi

tentang kegiatan memahami masalah, diantaranya:

a. Data apa yang tersedia?

b. Apa yang tidak diketahui dan atau apa yang ditanyakan?

c. Bagaimana kondisi soal? Mungkinkah kondisi daopat dinyatakan

dalam bentuk hubungan lain?

2. Kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Siswa diharapkan mampu mencari hubungan antara informasi-

informasi yang diberikan sehingga siswa dapat menusun rencana awal

penyelesaian yang diperlukan.

Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan identifikasi

tentang kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah, diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

a. Pernahkah ada soal serupa sebelumnya?

b. Pernahkah ada soal serupa atau mirip dalam bentuk lain?

c. Teori mana yang dapat digunakan dalam masalah ini?

d. Pernakah ada pertanyaan yang sama atau serupa? Dapatkah

pengalaman dan atau cara lama digunakan untuk masalah baru

yang sekarang? Dapatkah metode dengan cara lama digunakan

untuk masalah baru? Apakah harus dicari unsur lain?

e. Andaikan amsalah baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan

soal serupa dan selesaikan.

3. Kegiatan melaksanakan perhitungan

Pada tahap ini siswa diharapkan mampu melaksankan apa yang

sudah direncanakan dalam strategi pemecahan masalah. Kegiatan

melaksanakan perhitungan perlu dilakukan secara teliti agar tiap

langkah yang dilakukan dapat menghasilkan jawaban yang benar.

Kegiatan melaksanakan perhitungana dapat diidentifikasikan

menggunakan pertanyaan sebagai berikut:

a. Melaksanakan rencana strategi pemecahan masalah pada butir 2.

b. Memeriksa kebenaran tiap langkahnya. Periksalah bahwa apakah

tiap langkah perhitungan sudah? Bagaimana menunjukkan atau

memeriksa bahwa langkah yang dipilih sudah benar?

4. Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi

Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi merupakan

kegiatan akhir yang tidak kalah penting. Hal ini bertujuan agar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

dapat melihat kelemahan dari solusi yang diperoleh, seperti ketidak

konsistenan atau langkah yang tidak benar dalam kegiatan-kegiatan

sebelumnya.

Kegiatan ini dapat diidentifikasikan melalui beberapa pertanyaan,

diantaranya:

a. Bagaimana cara memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh?

b. Dapatkah diajukan sanggahannya?

c. Dapatkah solusi itu dicari dengan cara lain?

d. Dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk masalah lain?

Dari pembahasan yang telah diuraikan, kemampuan pemecahan

masalah yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam memcahkan

masalah pada soal-soal matematika dalam menemukan hasil. Langkah

kegiatan yang biasanya digunkaan yaitu dengan menggunakan langkah

Polya, meliputi: memahami masalah, merencanakan datau merancang

strategi pemecahan masalah, melaksanakan perhitungan, dan

memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi terhadap semua langkah

yang telah dikerjakan.

E. Indikator-Indikator Pemecahan Masalah Menurut Polya

Menurut Polya (Suherman, 2003:91), solusi soal pemecahan masalah

memuat empat fase penyelesaian, yaitu:

1. Memahami Masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Pada langkah ini sangat penting untuk dilakukan sebagai tahap awal

dari pemecahan masalah agar siswa dapat dengan mudah encari

penyelesaian asalah yang diajukan. Siswa diharapkan dapat memahami

kondisi soal atau masalah yaitu:

a) Siswa dapat mengenali soal

b) Siswa dapat menganalisis soal

c) Siswa dapat menterjamahkan informasi yang diketahui dan

ditanyakan pada soal tersebut

d) Siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan dalam bentuk rumus, simbol, atau kata-kata sederhana.

2. Merencanakan Penyelesaian

Pada langkah ini siswa dituntut untuk dapat merencanakan

pemecahan masalah pada soal. Msalah perencanaan ini penting untuk

dilakukan karena pada saat siswa mampu membuat suatu hubungan dari

data yang diketahui dan tidak diketahui, siswa dapat menyelesaikan dari

pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa harus dapat

memikirkan langkah-langkah apa saja yang penting dan saling

menunjang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pada

tahap ini siswa diharapkan dapat mencari konsep-konsep dan teori yang

digunakan.

3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana

Langkah perhitungan ini penting dilaukan karena pada langkah ini

pemahaman siswa terhadap permasalahan dapat terlihat. Pada tahap ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

siswa telah siap melaukan perhitungan dengan segala macam yang

diperlukan termasuk konsep dan rumus yang sesuai. Pada tahap ini

siswa harus dapat membentuk sistematika soal yang lebih baku, dalam

arti rumus-rumus yang digunakan sudah merupakan rumus siap untuk

digunan sesuai dengan apa yang digunakan dalam soal, kemudian siswa

memasukkan data-data hingga menjurus ke rencana pemecahannya,

setelah itu siswa melaksakan langkah-langkah rencana sehingga akan

diharapkan dari soal dapat dibuktikan atau diselesaikan.

4. Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah

dikerjakan

Pada tahap ini siswa diharapkan berusahan untuk mengecek kembali

dengan teliti setiap tahap dan langkah pemecahan masalah yang telah

ia lakukan. Dengan demikian, kesalahan dan kekeliruan dalam

penyelesaian soal dapat ditentukan.

F. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

1. Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung

dua variabel dimana pangkat derajat tiap-tiap variabelnya sama

dengan satu. Bentuk umum PLDV:

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐

𝑥 dan 𝑦 disebut variabel

𝑥,𝑦 𝜖 ℝ

𝑎, 𝑏 ≠ 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

2. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Menurut Sukino dan Wilson Simangunsong (dalam Nugraheni,

Agnesia swara 2019: 24) Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

adalah sebuah persamaan dimana di dalamnya terkandung dua

variabel yang derajat tiap-tiap variabel yang ada di dalamnya adalah

satu.

Bentuk umum SPLDV:

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 … (𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 1)
{
𝑝𝑥 + 𝑞𝑦 = 𝑟 … (𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 2)

dengan 𝑥, 𝑦 disebut variabel

𝑎, 𝑏, 𝑝, 𝑞 disebut koefisien

𝑐, 𝑟 disebut konstanta

Dengan syarat: 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑝, 𝑞 ∈ ℝ

Berbeda dengan pesamaan linear dua variabel, SPLDV memiliki

penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang harus memenuhi

kedua persamaan linear dua variabel tersebut:

Contoh, SPLDV (1):

1. 2𝑥 + 𝑦 = 6
𝑥, 𝑦 ∈ ℝ
2. 𝑥 + 𝑦 = 5

Penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah mencari nilai-nilai 𝑥

dan 𝑦 yang dicari demikian sehingga memenuhi kedua persamaan

linear.

SPLDV diatas memiliki himpunan penyelesaian {(𝑥, 𝑦)} = {(1,4)}


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

3. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Penyelesaian SPLDV dapat ditentukan dengan cara mencari nilai

variabel yang memenuhi variabel persamaan linear dua variabel.

untuk menyelesaikan SPLDV dapat dilakukan dengan metode grafik,

subtitusi, eliminasi.

a. Metode Grafik

Grafik untuk persamaan linear dua variabel berbentuk garis lurus

SPLDV terdiri atau dua buah persamaan dua variabel, berarti

SPLDV digambarkan berupa dua buah garis lurus. Penyelesaian

dapat ditentukan dengan menentukan titik potong kedua garis

lurus tersebut. Untuk menyelesaikan SPLDV menggunakan

grafik, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai

berikut:

1) Menggambar grafik kedua persamaan dalam satu bidang

koordinat.

2) Memperkirakan titik perpotongan kedua grafik.

3) Memeriksa titik potong kedua grafik dengan

menyubtitusikan nilai 𝑥 dan 𝑦 ke dalam setiap persamaan.

Contoh:

Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel

berikut!

3𝑥 + 2𝑦 = 8
{
2𝑥 + 2𝑦 = 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Jawab:

Langkah 1: Gambar Grafik kedua persamaan


𝑦

Gambar 2.1 Grafik Kedua Persamaan Linear Dua Variabel

Langkah 2: Perkirakan titik potong kedua grafik. Titik potongnya

berada di (2,1).

Langkah 3: Periksa titik potong

 3𝑥 + 2𝑦 = 8

3(2) + 2(1) = 6 + 2

=8

 2𝑥 + 2𝑦 = 6

2(2) + 2(1) = 4 + 2

=6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

b. Metode Subtitusi

Subtitusi artinya mengganti. Langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut:

1) Menyatakan variabel dalam variabel lain, misal menyatakan

𝑥 dalam 𝑦 atau sebaliknya.

2) Mensubtitusikan persamaan yag sudah kita rubah pada

persamaan yang lain

3) Mensubtitusikan nilai yang sudah ditemukan dari variabel 𝑥

atau 𝑦 ke salah satu persamaan

Penggunaan metode subtitusi untuk menyelesaikan SPLDV

3𝑥 + 𝑦 = 7

𝑥 + 4𝑦 = 6

Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam

bentuk persamaan (1) dan (2)

3𝑥 + 𝑦 = 7 ... (1)

𝑥 + 4𝑦 = 6 ... (2)

Langkah kedua, pilih salah satu persamaan, misalkan

persamaan (1). Kemudian, nyatakan salah satu bariabelnya

dalam bentuk variabel lainnya:

3𝑥 + 𝑦 = 7

𝑦 = 7 − 3𝑥 ... (3)

Langkah ketiga, nilai variabel 𝑦 pada persamaan (3)

menggantikan variabel pada persamaan (2).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

𝑥 + 4𝑦 = 6

𝑥 + 4(7 − 3𝑥) = 6

𝑥 + 28 − 12𝑥 = 6

𝑥 − 12𝑥 = 6 − 28

−11𝑥 = −22

𝑥 = 2 ...(4)

Langkah keempat, nilai 𝑥 pada persamaan (4) menggantikan

variabel 𝑥 pada salah satu persamaan awal, misalkan

persamaan (1)

3𝑥 + 𝑦 = 7

3(2) + 𝑦 = 7

6+𝑦 =7

𝑦 = 7−6

𝑦 = 1 ... (5)

Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV

tersebut. Dari uraian diperoleh nilai 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 1. Jadi,

himpunan penyelesaian atau dapat dituliskan 𝐻𝑃 = {(2,1)}

c. Metode Eliminasi

Berbeda dengan metode subtitusi yang mengganti variabel,

metode eliminasi justru menghilangkan salah satu variabel untuk

dapat menentukan nilai variabel yang lain. Dengan demikian,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

koefisien salah satu variabel yang akan dihilangkan sama atau

dibuat sama.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Nyatakan kedua persamaan ke bentuk 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐

2) Samakan koefisien dari variabel yang akan dihilangkan,

melalui cara mengalikan dengan bilangan yang sesuai (tanpa

memperhatikan tanda)

3) Mengurangkan atau menjumlahkan kedua persamaan.

a) Jika koefisien dari variabel bertanda sama (Sama positif

atau sama negatif), maka kurangkan kedua persamaan

b) Jika koefisien dari variabel yang dihilangkan tandanya

berbeda (positif dan negatif), maka jumlahkan kedua

persamaan

Penggunaan model eliminasi untuk menentukan penyelesaian

SPLDV

𝑥+𝑦 =7
{
2𝑥 + 𝑦 = 9

Langkah pertama, menghilangkan salah satu variabel dari

SPLDV tersebut. Misalkan, variabel 𝑦 yang akan dihilangkan

maka kedua persamaan harus dikurangkan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

𝑥+𝑦 =7

2𝑥 + 𝑦 = 9

−𝑥 = −2

Diperoleh nilai 𝑥 = 2

Langkah kedua, menghilangkan variabel yang lain dari SPLDV

tersebut, yaitu variabel 𝑥. Perhatikan koefisien x pada SPLDV

tersebut tidak sama. Jadi, harus disamakan terlebih dahulu.

𝑥 + 𝑦 = 7 |× 2| 2𝑥 + 2𝑦 = 14
2𝑥 + 𝑦 = 9 |× 1| 2𝑥 + 𝑦 = 9

Kemudian, kedua persmaan yang telah disetarakan dikurangkan

2𝑥 + 2𝑦 = 14

2𝑥 + 𝑦 = 9

𝑦=5

Diperoleh nilai 𝑦 = 5

Langkah ketiga, menentuka penyelesaian SPLDV tersebut.

Diperoleh nilai 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 5. Jadi, himpunan

penyelesaiannya atau biasa disingkat dengan HP, adalah 𝐻𝑃 =

{(2,5)}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

G. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Panji Whisnu Purbantara (2019)

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan

pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi (HOT) dalam

menyelesaikan soal materi pythagoras menggunakan langkah Polya.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1

Purwareja Klampok, dengan diambil 6 siswa menggunakan teknik

sampling perhitungan rata-rata nilai dan standar deviasi atau simpangan

baku pada nilai PTS. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 April

2019. Data untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah berpikir

tingkat tinggi didapatkan dengan tes tertulis dan wawancara. Instrumen

dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dan wawancara. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif. Analisis data dari kemampuan

pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan

soal dengan menggunakan langkah Polya pada materi pythagoras

didasarkan pada hasil pekerjaan siswa yang dilakukan dengan cara

menganalisis pekerjaan siswa untuk semua butir soal tes dan setiap

langkah penyelesaian menggunakan langkah Polya.

Dari hasil penelitian ini menujukan bahwa kemampuan pemecahan

masalah berpikir tingkat tinggi siswa dikategorikan menjadi 3

kelompok, yaitu kelompok berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.

Pengelompokan ini berdasarkan pada penyelesaian soal ter tertulis

sesuai dengan langkah Polya atau tidak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

2. Penelitian yang dilakukan oleh Widhia Tri Nuragni (2018)

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe Higher Order

Thinking (HOT) pada pokok bahasan pola bilangan. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2017. Data untuk

mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan soal matematika tipe

Higher Order Thinking (HOT) didapatkan dengan tes tertulis dan

wawancara. Instrumen dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dan

wawancara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis

data dari kemampuan siswa menyelesaikan soal matematika tipe

Higher Order Thinking (HOT) pada pokok bahasan pola bilangan

didasarkan pada hasil pekerjaan siswa yang dilakukan dengan cara

menganalisis pekerjaan siswa untuk semua butir soal tes.

Dari hasil penelitian ini menujukan bahwa presentase ketuntasan

hasil belajar siswa kelas VIII E adalah 27,59%. Presentase tersebut

diperoleh karena dari 29 siswa yang mengikuti tes hanya 8 siswa yang

mendapat nilai di atas KKM. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan

siswa tersebut tergolong masih rendah. Hasil penelitian ini diperoleh

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOT

masih rendah untuk tingkat evaluasi (C5), dan kreasi (C6).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

H. Kerangka Berpikir

Penelitian ini dilaukan berdasarkan latar belakang yang

diungkapkan oleh peneliti. Berdasarkan latar belakang, peneliti melaukan

analisis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pemecahan masalah

berpikir tingkat tinggi atau HOT terkhusus pada materi Sitem Persamaan

Linear Dua Variabel (SPLDV) pada siswa kelas VIII SMP Kanisisus

Wonosari.

Pada penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan penelitia adalah

melakuan observasi saat pembelajaran matematika berlangsung. Observasi

ini dilakukan untuk melihat indikator pada kegiatan guru dan siswa

berdasarkan pelaksanaan penyelesaian masalah menggunakan langkah

Polya pada saat proses pembelajaran terlaksana atau tidak. Langkah kedua,

peneliti memilih 6 subjek dari 21 siswa di kelas VIII. Pemilihan subjek

diambil dengan melihat hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) dan

dilakukan perhitungan dengan menggunakan standar deviasi, sehingga

nantinya aka diambil 2 siswa d tingkat kemampuan tinggi, 2 siswa

berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah sesuai dengan

kategori yang sudah dihitung menggunakan standar deviasi (SD).

Langkah ketiga, peneliti memberikan soal matematika berpikir

tingkat tinggi atau HOT terkait materi sistem persamaan linear dua variabel

(SPLDV) dan nantinya siswa diminta mengerjakan sesuai langkah-langkah

yang sudah tertera pada petunjuk soal dan lembar jawab soal. Hasil

penyelesaian siswa nantinya akan dianalisis menurut taksonomi bloom C4,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

C5, C6. Kemudian akan dilakukan wawancara terhadap setiap subjek terkait

hasil penyelesaian mereka yang nantinya akan diwawancarai berdasarkan

pemecahan masalah pada langkah Polya meliputi: memahami masalah,

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, melaksanakan

perhitungan dan memeriksa kembali hasil atau solusi.

Setelah didapat semua data, baik itu hasil observasi, hasil

penyelesaian siswa dan hasil wawancara masing-masing subjek, data

tersebut akan dianalisis dan akan dibuat hasil deskripsi kemampuan siswa

dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT berdasarkan

langkah Polya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah

siswa terkait penyelsaian masalah tingkat tinggi atau HOT. Peneliti

menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam memecahkan

soal matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

(SPLDV). Penelitian ini menggunakan karakteristik penelitian deskriptif

dengan harapan agar dapat mengungkapkan kemamapuan siswa dalam

pemecahan masalah HOT berdasarkan langkah Polya.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka data yang akan

dikumpulkan merupakan data hasil penyelesaian soal HOT pada materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), dan data hasil wawancara

yang kemudian akan dianalisis dan disimpulkan. Dari data kesimpulan

tersebut, akan didapat deskripsi dan hasil analisis kemampuan siswa dalam

pemecahan masalah HOT berdasarkan langkah Polya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu yang akan dilaksanakannya penelitian antara lain:

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanaan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kanisius Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan November sampai

Desember 2019.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP

Kanisius Wonosari. Pengambilan subjek penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik sampling yaitu pengelompokan terkait kemampuan

siswa berdasarkan nilai rata-rata dan simpangan baku menjadi 3 rangking.

Pengambilan subjek pada peneliti mempertimbangkan tingkat

kemampuan siswa sehingga total subjek yang dipilih ada 6 siswa.

Pengambilan subjek penelitian, yaitu dengan mempertimbangkan tingkat

kemampuan siswa berdasarkan penilaian nilai PTS (Penilaian Tengah

Semester). Dari data hasil nilai PTS tersebut akan dipertimbangkan dan

diperoleh tiga kelompok kemampuan siswa yang terdiri dari dua siswa

kelompok kemampuan tinggi, dua siswa kelompok sedang, dan dua siswa

kelompok rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai rat-rata (Mean) dan simpangan

baku (Standar Deviasi), selanjutnya dapat ditentukan batasan tingkat

kemampuan siswa seperti pada gambar tabel 3.1 berikut ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kemampuan Siswa

No Interval Tingkat Kemampuan Siswa


1 𝑠 > 70,61 + 15 Tinggi
2 70,61 − 15 ≤ 𝑠 ≤ 70,61 Sedang
+ 15
3 𝑠 < 70,61 − 15 Rendah
Keterangan :

s = nilai yang diperoleh subjek

Dari hasil perhitungaan Standar Deviasi (SD) sebagai penentu batas

tingkat kemampuan siswa diperoleh pengelompokkan sebagai

berikut:

1) Kelompok kemampuan tinggi

2) Kelompok kemampuan sedang

3) Kelompok kemampuan rendah

Setelah peneliti menentukan pengelompokkan menurut 3-rangking,

peneliti menemukan calon subyek pada masing-masing tingkat

kemampuan siswa yang dipaparkan pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Pada Masing-Masing Kemampuan


Siswa Berdasarkan Nilai PTS (Penilaian Tengah Semester)

Tingkat Kemampuan Jumlah


No.Presensi
Siswa Siswa
Tinggi 5 2,3,9,11,19
Sedang 10 4,5,6,7,8,12,15,16,1,20
Rendah 6 1,10,13,14,17,21

Setelah melihat hasil pengelompokan tingkat kemampuan siswa,

peneliti dan guru matematika berdiskusi dan menentukan 6 siswa

untuk menjadi subjek penelitian. Dari masing-masing kelompok


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

dipilih 2 siswa berdasrkan persetujuan guru mata pelajaran

matematika yang diharapakan mampu menganalisis dan

mendeskripsikan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah

berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)

berdasarkan langkah Polya. Calon subjek tersebut tidak disebutkan

namanya melainkan hanya diberikan bentuk kode sebagaimana

tertera pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Daftar Subjek Terpilih


No Kode Subjek Tingkat Kemampuan Siswa

1 S-3 Tinggi

2 S-11 Tinggi

3 S-16 Sedang

4 S-20 Sedang

5 S-21 Rendah

6 S-01 Rendah

D. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah

siswa berdasarkan langkah Polya terkait pemecahan masalah berpikir

tingkat tinggi atau HOT yang dapat dilihat dari hasil tes hasil belajar atau

hasil penyelesaian soal siswa dan tes wawancara.

E. Bentuk Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Bentuk data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

dihasilkan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif

dokumentasi, hasil pekerjaan penyelesaian soal siswa dan hasil wawancara

dengan siswa yang menjadi subjek penelitian yang dideskripsikan dan

dianalisis berdasarkan aturan dan kaidah analisis data pada penelitian

kualitatif.

Data hasil penyelesaian soal siswa digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa terkait pemecahan masalah HOT yang akan dianalisis

berdasarkan langkah Polya. Sedangkan data dari hasil wawancara

digunakan untuk memperoleh informasi secara mendalam dari setiap siswa

terkait hasil penyelesaian soal yang sudah dikerjakan yang nantinya juga

akan dianalisis menggunakan langkah Polya dengan rincian kegiatannya

adalah memahami masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah,

melaksanakan perhitungan, dan memeriksa kembali hasil pengerjaan siswa.

F. Metode Pengumpulan Data

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3)

Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini, antara lain:

1. Observasi

Observasi dilakukan terhadap pembelajaran materi sistem

persamaan linear dua variabel pada pembelajaran matematika di kelas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

VIII SMP Kanisius Wonosari. Observasi ini dilakukan melalui

pengamatan langsung.

2. Metode Tes

Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan

kepada sseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (S. Margono, 2017:170).

Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes tertulis hasil

penyelesaian soal HOT siswa yang terdiri dari indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan)

berdasarkan empat kegiatan pemecahan masalah langkah Polya.

Pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya meliputi: memahami

masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah, melaksanakan

perhitungan, dan memeriksa kembali kebenaran hasil penyelesaian.

Tujuan dari tes tertulis ini untuk mendapatkan tingkat kemampuan

siswa dalam memecahkan masalah HOT berdasarkan langkah Polya.

3. Metode Wawancara

Wawancara atau interview merupakan metode yang berupa

serangkaian pertanyaan yang dipakai untuk mendapatkan informasi

tertentu dengan cara tanya-jawab. Wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data untuk menguatkan hasil informasi secara

mendalam, sehingga peneliti mudah menyimpulkan kemampuan siswa

dalam pemecahan masalah HOT berdasarkan langkah Polya. Jawaban-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

jawaban hasil wawancara dapat memperkuat hasil tes tertulis siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara denga

menggunakan pedoman sebagai berikut:

a. Siswa diminta untuk membaca soal yang diberikan dengan cermat

b. Memawancarai siswa dan meminta siswa untuk menjelaskan hasil

penyelesaian yang sudah dikerjakan pada tes tertulis

c. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat untuk mendapatkan

data tengan aspek berpikir tingkat tinggi siswa.

G. Instrumen Penelitian

1. Peneliti Sebagai Instrumen

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat

penelitian adalah penelitian itu sendiri. Validasi terhadap peneliti

sebagai intrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode

penelitian kualitatif penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,

kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara

akademik maupun logistiknya. Validasi dilakukan oleh peneliti sendiri,

melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode

kualitatif, penguasaan teori, dan wawasan terhadap bidang yang diteliti,

serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. (Sugiyono, 2014: 305-

306).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

2. Soal HOT (Higher Order Thinking)

Soal HOT pada penelitian ini dibuat dalam bentuk soal uraian

sebanyak 3 soal dan dikerjakan dalam waktu 60 menit. Ketiga soal

tersebut dibagi menjadi menjadi 3 kategori. Soal 1 termasuk soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

dengan indikator analyze1 (menganalisis), soal 2 termasuk dalam indikator create (menciptakan), dan soal 3 termasuk dalam indikator

evaluate (mengevaluasi). Adapun kisi-kisi soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal Berpikir Tingkat Tinggi Atau Hot Berdasarkan Pemecahan Masalah
Berpikir Tingkat Tinggi Langkah
Indikator Pencapaian No
Kompetensi Dasar Indikator Soal HOT Pemecahan
Kompetensi Soal Indikator Kategori Masalah
3.5. Menjelaskan 3.5.1. Membuat dan Menentukan tujuan Analyze Attributing
sistem mendefnisikan dibalik informasi yang 1 A B C D
persamaan bentuk SPLDV terdapat pada soal (Menganalisis) (Menghubungkan)

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Berpikir Tingkat Tinggi Langkah


Indikator Pencapaian No
Kompetensi Dasar Indikator Soal HOT Pemecahan
Kompetensi Soal Indikator Kategori Masalah
linear dua 3.5.2. Menyelesaikan Menentukan
variabel SPLDV dengan cara ketidaksesuaian atau
(SPLDV) dan subtitusi kesalahan antara proses
penyelesaiann 3.5.3. Menyelesaikan dan hasil yang telah
ya yang SPLDV dengan cara ditentukan, atau menguji
dihubungkan eliminasi sebuah kekonsistenan
dengan 3.5.4. Menyelesaikan suatu permasalahan
Evalute Checking
masalah SPLDV dengan cara dengan menggunakan 2 A B C D
kontekstual. eliminasi dan berbagai penyelesaian (Mengevaluasi) (Memeriksa)
subtitusi
4.5 Menyelesaikan 4.1.1. Membuat model
masalah yang matematika dari
berkaitan masalah sehari-hari
dengan yang berkaitan
persamaan dengan SPLDV
linear dua 4.1.2. Menyelesaikan
variabel. model matematika Memodelkan suatu
dari masalah sehari- masalah terkait SPLDV
hari yang berkaitan sehingga dapat membuat
dengan SPLDV dugaan yang mengarah Create Generating
pada pemecahan masalah 3 A B C D
dengan menyusun (Menciptakan) (Merumuskan)
perencanaan penyelesaian
berdasarkan metode yang
sudah ada

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

3. Pedoman Wawancara

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini merupakan wawancara

yang tidak terstuktur dimana pertanyaan-pertanyaan yang disusun

dalam pedoman wawancara dapat dikembangkan oleh peneliti dari

jawaban siswa. Wawancara ini dilakukan sesudah tes tertulis terhadap

siswa. Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan bertujuan untuk

menginformasi jawaban dan bagaimana siswa menjawab soal tertulis

yang diujikan. Pedoman wawancara mengacu pada pertanyaan yang

berhubungan dengan cara berpikir subjek penelitian dalam pemecahaan

masalah HOT berdasarkan langkah Polya.

Tabel 3.5
Kisi-Kisi Pedoman Wawanacara Kemampuan Pemecahan Masalah
Berpikir Tingkat Tinggi Atau HOT

No. Lembar
No. Komponen Sub Komponen
Wawancara
1. Langkah Pemecahan a. Memahami
1, 2, 3 dan 4
Masalah masalah
b. Merencanakan atau
merangsang stategi
6, 7, dan 8
pemecahan
masalah
c. Melakukan
9, 10, dan 11
Perhitungan
d. Memeriksa kembali
12, 13, 14, 15,
kebenaran hasil
dan 16
atau solusi
2. Klariafikasi Jawaban a. Pendapat siswa
Siswa terkait tingkat 5 dan 17
pemahaman soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

H. Validasi Instrumen

Validasi instrumen pada penelitian ini menggunakan validasi pakar.

Pakar yang menjadi validator instrumen tes tertulis dan pedoman

wawancara penelitian ini adalah satu dosen Pendidikan Matematika dan

Guru Matematika.

Instumen tes tertulis siswa memuat soal-soal yang akan diberikan

kepada siswa. Sebelum soal tersebut digunakan untuk penelitian ini, soal

tersebut akan diteliti dan diperiksa berdasarkan bahasa yang digunakan,

kesesuaian indikator soal, kesesuaian tingkat kesukaran soal, dan kunci

jawaban serta pedoman penilaian yang digunakan. Hal tersebut akan diteliti

oleh dosen Pendidikan Matematika. Jika instrumen tersebut terdapat

kesalahan dalam penggunaan bahasa maupun isi materi, maka peneliti akan

melakukan perbaikan (revisi) instrumen tes tertulis siswa tersebut. Berikut

tabel validasi pakar yang akan digunakan:

1. Validasi instrumen soal tes tertulis

Skala Keterangan/
Aspek Penilaian No Soal Penilaian Saran Perbaikan
V TV
a. Kesesuaian soal untuk 1
menjawab masalah
penelitian 2
3
b. Soal dapat mengukur 1
indikator berpikir tingkat
tinggi 2
3
c. Kesesuaian soal dengan 1
indikator yang akan
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Skala Keterangan/
Aspek Penilaian No Soal Penilaian Saran Perbaikan
V TV
digunakan untuk
3
penelitian
d. Kalimat soal sesuai
Semua
dengan KBBI yang baik
Soal
dan benar
e. Kalimat soal komunikatif Semua
dan mudah dipahami Soal

2. Validasi instrumen pedoman wawancara

SKOR
No Aspek Penilaian Saran
1 2 3 4 5
1. Format pedoman
wawancara.

2. Kejelasan kalimat
pertanyaan yang digunakan
pada pedoman wawancara.
3. Kesesuaian pertanyaan
dengan indikator yang ingin
dicapai.
4. Menggunakan bahasa yang
mudah dipahami dan sesuai
dengan kaidah Bahasa
Indonesia pada pedoman
wawancara.
5. Pertanyaan yang diajukan
dalam wawancara dapat
memperdalam proses
pengerjaan soal yang
diberikan sebelumnya.
6 Pertanyaan yang diajukan
memiliki kemampuan untuk
mengungkapkan tahapan
pemecahan masalah.

Keterangan:

V = Valid

TV = Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

I. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menelaah seluruh data yang telah

diperoleh selama penelitian agar data tersebut dapat memberikan informasi

yang diperlukan guna menjawab rumusan masalah dan menyelesaikan

masalah dalam penelitian. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah

hasil tes tertulis pekerjaan siswa, dan hasil wawancara.

Metode analisis pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Kegiatan reduksi data pada penelitian ini, peneliti mengarah kepada

proses menyeleksi, merangkum, menyerderhanakan dan menfokuskan

pada hal-hal penting, serta mentransformasikan data mentah tertulis

yang didapatkan pada catatan lapangan. Aktivitas reduksi data dalam

penelitian meliputi:

a. Mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan pemecahan masalah

dan cara berpikir siswa dalam penyelesaian soal HOT.

b. Mentranskrip hasil wawancara sehingga menjadi susunan kalimat

yang lebih baik, rapi dan sederhana, kemudian diolah menjadi data

yang siap digunakan. Transkrip hasil wawacaa dari subjek penelitian

terkumpul dalam bentuk data verbal. Data hasil wawancara ini

tersimpan dalam alat komunikasi handphone berupa rekaman suara.

Untuk memudahkan analisis data hasil wawancara peneliti

melakukan transkrip data dengan memeperhatikan segala aspel

dalam wawancara yang ada. Transkrip wawacara akan menjelaskan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

data mengenai pengalaman subjek penelitian dalam memecahkan

masalah HOT berdasarkan langkah Polya.

2. Penyajian Data

Pada kegiatan penyajian data dalam penelitian ini yang dilakukan

ole peneliti ialah memunculkan kumpulan data yang telah terkelompok

dalam bentuk uraian deskriptif hasil analisis, sehingga memungkinkan

untuk ditarik kesimpulan. Data yang disajikan berupa data hasil

penyelesaian soal dan hasil wawancara.

3. Pengambilan Keputusan

Kesimpulan yang dijelaskan pada aktivitas penyajian data masih

bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemuka bukti-bukti

yang kuat untuk mendukung pada pengumpulan data berikutnya. Tetapi

apanila kesimpulanyan ditemukan pada tahap awal didukung oleh

bukti-bukti yang valid pada setiap penyelesaian yang dilakukan oleh

siswa, maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang

kredibel.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambi

kesimpulan tentang bagaimana menganalisis kemampuan siswa dalam

pemecahan masalah HOT berdasarkan langkah Polya sesuai pada

tujuan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan

Prosedur pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti ini terbagi

kedalam beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap periapan adalah tahap awal yang dilakukan sebelum peneliti

terjun ke sekolah, yaitu:

a. Membuat surat ijin untuk melakukan penelitian di SMP Kanisius

Wonosari, Gunungkidul.

b. Bertemu dengan Kepala SMP Kanisus Wonosari untuk

menyerahkan surat ijin dan menjelaskan maksud dari penelitian

yang akan dilaksanakan.

c. Bertemu dengan guru mata pelajaran atematika kelas VIII Auntuk

mencari tahu informasi-informasi tentang kelas VIII A dan

menyesuaikan jadwal pengambilan data.

d. Menmbuat instrimen-instrumen yang akan digunakan untuk

penelitian.

e. Melakukan validasi pakar untuk inrtrumen-instrumen yang telah

dibuat.

2. Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini peneliti melakukan wawancara dengan guru

mata pelajaran matematika kelas VIII A terkait kondisi kelas VIII A.

Beberapa hal yang ditanyakan yaitu terkait kondisi sekolah, latar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

belakang siswa kelas VIII A dalam mengikuti pembelajaran, serta

yang paling utama yait terkait pemecahan masalah siswa dalam

menyelesaikan soal.

3. Tahap Pengambilan Data

Tahap pertama yang dlakukan peneliti dalam tahap pengambiland

ata ini ialah melihat dan mengolah hasil nilai PTS matematika siswa

kelas VIII A, agar dapat dikelompokkan pada kelompok yang memiliki

kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

Tahap kedua yaitu dengan melakukan tes kemampuan pemecahan

masalah HOT. Peneliti memberikan soal tipe HOT kepada siswa, dan

tes ini dilakukan selama 60 menit. Setelah tes dilaksanakan tes, tahap

selanjutnya yaitu melakukan wawancara kepada subyek penelitian yang

telah ditentukan sebelumnya terkait hasial pekerjaan siswa. Semua itu

dilakukan sesuai dengan langkah Polya yang telah disusun.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kegiatan

Penelitian dilalukan di SMP Kanisius Wonosari Gunungkidul, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Subyek dari penelitian adalah siswa kelas VIII. Dari 21

siswa di kelas VIII yang terdiri dari 8 laki-laki dan 13 perempuan akan dipilih

6 subjek sebagai subyek penelitian yang nantinya akan dipilih sesuai kelompok

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokan siswa tersebut

dilakukan dengan menggunakan nilai UTS yang dihitung dengan

menggunakan rata-rata dan simpangan baku. Penelitian ini dimulai dari

observasi, pemberian tes terkait soal HOT dan wawancara. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah siswa terkait soal

HOT (Higher Order Thinking) pada materi SPLDV dengan menggunakan

langkah Polya.

Berikut ini akan diberikan kegiatan yang dilalukan selama penilitian sebagai

berikut:

1. Pertemuan I (28 Oktober 2019)

Pada tanggal 28 Oktober 2019 peneliti datang ke SMP Kanisius

Wonosari untuk bertemu Kepala Sekolah. Peneliti menyampaikan maksud

dan tujuan datang yaitu meminta izin melakukan penelitian di SMP

Kanisius Wonosari khususnya kelas VIII. Kepala Sekolah menanggapi

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

dengan baik dan memberikan izin untuk lebih lanjutnya peneliti diminta

bertemu dengan guru mata pelajaran matematika SMP Kanisius Wonosari.

Melalui wawancara dengan Kepala Sekolah didapat bahwa kondisi

SMP Kanisius Wonosari hanya ada satu kelas pada masing-masing

tingkatan. Bapak kepala sekolah ini juga menjelaskan bahwa guru tetap

yang ada di SMP Kanisius Wonosari ada guru mata pelajaran dan dua

karyawan di bagian tata usaha dan perpustakaan. Kepala Sekolah SMP

Kanisius Wonosari ini juga berpesan kepada peneliti, agar selain

melakukan penelitian di SMP Kanisius ini peneliti juga memberikan

motivasi kepada para siswa agar tetap semangat belajar.

2. Pertemuan II (4 November 2019)

Pada tanggal 4 November 2019 peneliti menemui guru matematika

SMP Kanisius Wonosari untuk mendiskusikan terkait penelitian yang akan

dilakukan. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan bahwa ingin

melakukan peneitian di kelas VIII dan peneliti juga menjelaskan bahwa

sudah meminta izin kepada Kepala Sekolah. Peneliti menyampaikan

penelitian yang akan dilakukan yaitu terkait analisis kemampuan

pemecahan masalah HOT (Higher Order Thinking) terkait materi SPLDV

kelas VIII. Selain itu, peneliti memperlihatkan instrumen-istrumen yang

akan digunakan saat penelitian. Guru matematka memberikan izin dan

menyarankan peneliti sebelum melakukan penelitian, peneliti diminta

melakuan observasi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Selain itu peneliti juga meminta izin kepada guru matematika untuk

meminta hasil nilai UTS yang nantinya akan diolah dan digunakan untuk

mengelompokkan kemampuan siswa yang akan dipilih sebagai subyek.

Guru matematika memberikan izin dan merespon baik dengan

memberikan daftar hasil nilai UTS siswa kelas VIII. Guru matematika juga

menyarankan peneliti untuk melakukan observasi ke kelas.

3. Pertemuan III (21 November 2019)

Pada tanggal 21 November 2019, peneliti kembai datang ke sekolah

untuk melakukan observasi di kelas VIII saat pembelajaran matematika

dengan topik materi sistem persamaan linear dua variabel. Saat melakukan

observasi peneliti mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Sebelum pembelajaran dimulai diawali dengan doa terlebih dahulu yang

dipimpin oleh siswa yang bertugas hari itu, setelah doa guru meminta

siswa untuk duduk sesuai denah yang sudah disepakati saat pembelajaran

matematika. Jadi, guru matematika sudah menetapkan denah tempat

duduk khusus saat pembelajaran matematika.

Pada jam istirahat peneliti bersama dengan guru matematika SMP

Kanisius mendiskuskan terkait hasil observasi yang didapatkan peneliti

pada hari itu selama pembelajara matematika. Guru juga memberitahu

tujuan ia membuatkan denah khusus saat pembelajaran matematika ialah

memposisikan siswa yang sering ramai di depan agar dapat mengikuti

pelajaran dengan baik dan lebih fokus saat pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

4. Pertemuan IV (28 November 2019)

Pada tanggal 28 November 2019, peneliti melakukan pengambilan

data observasi di kelas VIII SMP Kanisius Wonosari yang kedua kalinya.

Pada observasi kali ini guru memberikan latihan soal cerita tentang sistem

persamaan linear dua variabel. Guru menuntun siswa dalam

menyelesaikan soal cerita tentang sistem persamaan linear dua variabel.

Pada satu jam pembelajaran pertama guru menuntun siswa dan

memberikan contoh dalam menyelesaikan soal, sedangkan pada dua jam

pembelajaran terakhir guru memberikan beberapa latihan soal cerita untuk

siswa kerjakan.

5. Pertemuan V (6 Desember 2019)

Pada tanggal 6 Desember 2019, peneliti kembali menemui guru

matematika SMP Kanisius Wonosari untuk mendiskusikan terkait subjek

yang akan dipilih untuk menjadi subjek penelitian. Peneliti menunjukkan

hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku terkait UTS untuk

menentukan pengelompokan siswa menurut tingkat kemampuannya.

Setelah itu peneliti menunjukan hasil pengelompokan siswa tersebut. Guru

matematika dan peneliti mendiskusikan bersama untuk memilih 2 siswa

dari masing masing kelompok kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Pada saat jeda tes PAS (Penilaian Akhir Semester) guru dan peneliti

ke ruang ujian kelas VIII, menemui siswa yang dipilih menjadi subjek

penelitian. Guru meminta siswa yang dipilih sebagai subjek berkumpul di

perpustakan. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

penelitian dan meminta tolong agar siswa-siswi yang dipilih dapat

membantu penelitian sebagai subjek penelitian. Peneliti juga sedikit

memberikan gambaran terkait pelaksanaan penelitian serta tanggal dimana

akan dilaksanakan penelitian.setelah itu, guru matematika menunjukkan

ruangan yang akan digunakan untuk penelitian yaitu ruangan baru ruang

kelas IX.

6. Pertemuan VI (13 Desember 2019)

Pada tanggal 13 Desember 2019, peneliti melaukan pengambilan

data yaitu tes untuk mengerjakan soal HOT dan wawancanca. Sekitar

pukul 08.00 siswa-siswi yang telah dipilih sebagai subjek seharusnya

sudah berkumpul di ruang kelas IX, namun karena agenda sekolah yang

berubah pada hari itu dan siswa-siswi kelasVIII masih mendapat

penyuluhan kesehatan dari puskesmas Wonosari serta dilanjutkan dengan

mengaku dosa di Gereja depan sekolah pengambilan data tes dan

wawancara dimundurkan menjadi pukul 09.30. Sekitar pukul 09.20 siswa-

siswi yang telah dipilih menjadi subjek penelitian dipanggil dan diminta

berkumpul di ruang kelas baru kelas IX. Guru matematika membuka

pembicaraan kegiatan dan menyerahkan kegiatan penelitian kepada

peneliti. Setelah menyerahkan kepada peneliti, guru matematika langsung

meninggalkan ruang kelas karena harus menghadiri rapat yayasan. Peneliti

kembali menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian dan juga tidak lupa

memperkenalkan diri. Setelah itu sekitar pukul 09.45 para subyek mulai

mengerjakan soal-soal berpikir tingkat tinggi atau HOT yang terbagi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

menjadi tiga soal, meliputi satu soal yang termasuk indikator analyze

(menganalisis), satu soal yang termasuk dalam indikator evaluate

(mengevaluasi), dan satu soal termasuk dalam indikator create

(menciptakan) yang teah dipersiapkan oleh peneliti dan diberikan watu 90

menit untuk mengerjakan. Pada pukul 11.15 para subyek selesai

mengerjakan soal. Setelah itu, penelit memberikan waktu istirahat 15

menit kepada para subyek. Sekitar pukul 11.30 peneliti melakukan

wawancara terhadap subjek terpilih untuk memastikan kemampuan

pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT siswa dan

mengetahui lebih bagaimana proses berpikir pemecahan masalah siswa.

Wawancara ini juga dilaukan untuk mengatahui apakah subyek

menyelesaikan soal dengan menggunakan kemampuan dan ide pemikiran

sendir. Agar tidak ada data yang terlewatkan maka digunakan alat

perekam suara dengan handphone untuk merekam semua informasi dalam

wawancara. Sekitar pukul 13.00 kegiatan wawancara selesai. Kemudian

peneliti beserta siswa-siswi yang menjadi subyek melaukan foto bersama

sebagai salah satu dokumentasi kegiatan penelitian. Peneliti mengucapkan

terimakasih kepada siswa-siswi yang sudah membantu kegiatan penelitian.

Setelah itu peneliti menuju ke ruang kepala sekolah untuk menemui kepala

sekolah dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang sudah

diberikan kepada peneliti untuk melaukan penelitian di SMP Kanisius

Wonosari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

B. Data Penelitian

1. Data Hasil Observasi Pembelajaran

Observasi yang dilakukan oleh peneliti dibagi menjadi dua kegiatan

yaitu, kegiatan guru dan kegiatan siswa. Pada kegiatan observasi guru

terlihat guru menuntun siswa untuk dapat menganalisis permasalahan,

menuntn siswa untuk dapat mengevaluasi permasalahan dan menciptakan

atau mengkreasi permasalahan. Selain itu guru juga dapat menuntun siswa

memahami masalah, merencanakan atau merancang strategi dalam

penyelesaian pemecahan masalah.

Pada kegiatan observasi guru ini juga terlihat bahwa guru juga

menuntun siswa melakukan perhitungan yang benar dan juga menuntun

siswa untuk memeriksa kembali hasil dan solusi. Pada observasi kegiatan

siswa, terlihat 75% siswa dapat menganalisis permasalahan, menciptakan

dan mengkreasi permasalahan, namun tidak dapat mengavalusi

permasalahan. Dalam penyelesaian pemecahan masalah terlihat 75%

siswa mampu memahami masalah, merencanakan atau merancang strategi

dalam penyelesaian pemecahan masalah, melakukan perhitungan dengan

benar, memeriksa kembali hasil atau solusi.

2. Data Hasil Tes Soal Terkait HOT (Higher Order Thinking)

Soal dalam tes ini terdiri dari 3 soal berupa soal uraian. Soal tersebut

sesuai dengan indikator pada HOT (Higher Order Thinking) yaitu

menganalisis (anlyze) mengevaluasi (evaluate) dan menciptakan (create).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Berikut merupakan hasil nilai tes dari 6 subyek penelitian yang dipaparkan

pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Tes Penyelesaian Soal Berpikir Tingkat Tinggi


atau HOT (Higher Order Thinking)
Kode Skor Tiap Butir soal Total
Nilai Akhir
Subjek 1 2 3 Skor
S-03 10 10 6 26 86,67
S-11 6 10 10 26 86,67
S-16 6 10 9 25 83,33
S-20 10 10 5 25 83,33
S-21 7 6 3 16 53,33
S-01 8 3 4 15 50,00

Adapun ketercapaian siswa dalam pemecahan masalah berpikir

tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah

Polya terhadap subyek penelitian sebagaimana masing-masing kelompok

yang dipaparkan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Pemenuhan Penyelesaian Soal Berpikir Tingkat


Tinggi atau HOT (Higher Order Thinking)

Tingkat Indikator
Kode Langkah
Kemampuan
Subjek Polya Analyze Evaluate Create
Matematika
1   
2   
S-03
3   -
4   -
Tinggi
1   
2   
S-11
3 -  
4 -  
1   
Sedang S-16 2   -
3 -  
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

4 -  
1   
2   
S-20
3   -
4   -
1   -
2   -
S-21
3 - - -
4 - - -
Rendah
1   
2  - -
S-01
3 - - -
4 - - -
Keterangan:

 = Indikator terpenuhi

- = Indikator belum terpenuhi

3. Data Wawancara

Wawancara dilasanakan setelah diadakan tes soal HOT. Wawancara

dilakukan pada subyek secara acak untuk memastikan kemampuan

pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher Order

Thinking) siswa dan mengetahui lebih bagaimana proses pemecahan

masalah siswa. Selain itu tujuan wawancara ini juga untuk mengetahui

apakah subjek menyelesaikan soal dengan menggunakan ide pemikiran

sendiri. Transkripsi data wawancara dari masing-masing subjek secara

utuh dapat dilihat pada lampiran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

C. Analisis Hasil Penelitian

Hasil kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi

atau HOT (Higher Order Thinking) yang terdiri dari 3 indikator yaitu

menganilisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create)

serta wawancara berdasarkan langkah polya disajikan sebagai berikut:

1. Kelompok Subjek Berkemampuan Tinggi

Subjek penelitian dari kelompok berkemampuan tinggi terdiri dari 2

siswa yaitu S-03 dan S-11 berdasrkan hasil penyelesaian soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT dan wawancara pada subjek kelompok

berkemampuan tinggi diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Subjek S-03

Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT

dan wawancara berdasarkan langkah Polya pada subjek S-03 sebagai

berikut:

1) Indikator anaylze (menganalisis)

Menganalisis (analyze) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi

bagian-bagian penyusun. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-03 dalam

indikator analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya

dapat dilihat sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

a) Memahami masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-03

terlihat subjek S-03 dapat mengenali, menentuknan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Potongan jawaban memahami masalah dalam


indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-03

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), S-03 dapat

memahami dengan baik dan benar. Fakat ini dpat terlihat dari

jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui keliling

lapangan adalah 64 meter, selisih panjang danlebar nya

adalah 8 meter. Selain itu subjek juga menjawab apa yang

diatanyakan dari soal tersebut adalah luas lapangan sepa bola.

Pada wawancara, subjek juga menjawab hal yang sama

dengan apa yang ditulis pada lembar jawab.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-03, dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-03 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator analyze

(menganalisis).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-03 terlihat subjek S-03 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Potongan jawaban merencanakan atau


merancang strategi pemecahan masalah dalam indikator
analyze (menganalisis) pada subjek S-03

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-03 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

akan digunakan yaitu menggunakan rumus keliling prsegi

panjang dan memisalkan lebar persegi panjang sama dengan

panjang persegi panjang dikurangi delapan, dan terakhir

mencari luas lapangan sepak bola yang berbentuk persegi

panjang. Jawaban penyelesaian oleh subjek S-03 benar dan

tepat. Fakta tersebut dapat dilihat pada penyelesaian gambar

diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-03

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melakukan perhitungan

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-03

terlihat subjek S-03 dapat mencari luas lapangan sepak bola,

dengan mencari panjang dan lebarnya terlebih dahulu

menggunakan rumus keliling persegi panjang. Hasil

penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Gambar 4.3 Potongan jawaban melakukan perhitungan


dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-03

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan

subjek S-03 dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan

tepat. Subjek dapat menentukan luas sepa bola dengan cara

mencari pajang dan lebar lapangan tersebut, yaitu

menggunakan rumus keliling persegi panjang yaitu 𝐾 =

2(𝑝 + 𝑙) , yang sudah diketahui 𝐾 = 64. Setelah itu

mensubtitusikan lebar lapangan sama dengan panjang

lapangan dikurangi delapan, 𝐾 = 2(𝑝 + (𝑝 − 8)) menjadi

64 = 2𝑝 + 2𝑝 − 16 sehingga didapatkan panjang persegi

panjang 𝑝 = 20 dan lebarnya 𝑙 = 12. Didapat luas lapangan

sepak bola yaitu 20 × 12 = 240 𝑚2 . Fakta tersebut dapat

dilihat pada gambar diatas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-03 mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-03 terlihat subjek S-03 dapat menemukan hasil

yang sama dari panjang persegi panjang dengan membagi

luas persegi pajang dengan lebar persegi panjang seperti

pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.4 Potongan jawaban memeriksa kembali hasil atau


solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-
03

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenaran

jawaban dengan cara membagi luas persegi pajang dengan

lebar persegi panjang dan menemukan hasil yang sama dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

240
panjang persegi panjang. Subjek menuliskan 𝑝 = = 20.
12

Penyelesaian subjek dapat dilihat pada gambar diatas

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-03 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat

penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Data penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

materi SPLDV oleh subjek S-03 dalam indikator evaluate

(menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat sebagai

berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-03

terlihat subjek S-03 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti gambar 4.5 berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Gambar 4.5 Potongan jawaban memahami masalah dalam


indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-03

Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-

03 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal dengan

baik dan benar. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa

yang ditulis pada lembar jawab penyelesaian bahwa yang

diketahui dari soal adalah jumlah kendaraan diarea parkir

ada 100 kendaraan, jumlah roda kendaraan 274, biaya parkir


2
per motor biaya parkirobil dan biaya parkir per mobil
5

adalah Rp 5.000,00. Kemudian subjek S-03 juga dapat

memahami apa yang ditanyakan yaitu mungkinkah biaya

total pendapatan parkr moor lebih besar daripada total

pendapatan parkir mobil.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-03, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-03 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(menganalisis).

b) Merencanakan atau meracang strategi pemecahan masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-03 terlihat subjek S-03 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

gambar 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.6 Potongan jawaban merencanakan atau


merancang strategi pemecahan masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-03

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-03 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu memisalkan variabel 𝑥 dan 𝑦 terlebih

dahulu, dengan 𝑥 = 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙, 𝑦 = 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟. Menentukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

persamaan yang terbentuk setelah memisalkan variabelnya.

Jawaban penyelesaian oleh subjek S-03 benar dan tepat.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-03

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator evaluate (menganalisis).

c) Melaksanaan perhitungan

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-03

terlihat subjek S-03 dapat melakukan perhitungan dengan

tepat dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat pada gambar 4.7 berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Gambar 4.7 Potongan jawaban siswa melaksankan


perhitungan dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada
subjek S-03
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-03 dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan

tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian subjek

yaitu mencari banyak mobil dan motor di area parkir dengan

menyelesaikan sistem persamaan yang sudah terbentuk.

Didapat 𝑦 = 63 dan 𝑥 = 37, dengan 𝑥 = 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙, 𝑦 =

𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 . Setelah itu subjek mencari masing-masing total

pendapatan biaya parkir mobil dan motor dengan cara

mengalikan banyaknya masing-masing kendaraan dengan

biaya parkir masing-masing kendaraan. Didapat total biaya

pendapatan parkir mobil Rp 185.000,00 dan total pendapatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

biaya parkir motor Rp 126.000,00. Fakta tersebut dapat

dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-03 mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-03 terlihat subjek S-03 dapat menganalisis kembali

lebih besar total pendapatan parkir mobil atau motor seperti

pada gambar 4.8 sebagai berikut:

Gambar 4.18 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali


hasil atau solusi dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
pada subjek S-03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya

hanya saja masih belum terlalu jelas. Pembuktian yang jelas

ada pada saat wawancara. Subjek S-03 menjelaskan

kebenarannya dengan baik saat wawancara. Fakta ini

didukung dari hasil penyelesaian bahwa biaya pendapatan

parkir mobil lebih besar daripada motor, karena pendapatan

mobil memperoleh Rp 185.000,00 dan motor memperoleh

Rp 126.000 jadi tidak mungkin bahwa pendapatan motor

lebih besar dibandingkan pendapatan mobil.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-03 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (menciptakan)

Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan

mengambil beberapa unsur pokok untuk menyelesaikan masalah

atau memadukan beberapa permalahan menjadi suatu bentuk

kesatuan yang tepat. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-03 dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

indikator create (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat

dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memahami masalah dari jawaban subjek S-03 terlihat subjek

S-03 dapat mengenali, menentukan dan memahami apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal seperti gambar

4.9 berikut:

Gambar 4.9 Potongan jawaban siswa memahami masalah


dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-03
Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-

03 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal dengan

baik dan benar. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa

yang ditulis pada lembar jawab penyelesaian bahwa yang

diketahui dari soal adalah kartu berbentuk persegi panjang

didalamnya terdapat gambar 4 ekor ayam dan setangkai

bunga, kartu berbentuk segitiga didalmnya terdapat gambar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

2 ekor ayam dan setangkai bunga. Kemudian subjek S-03

juga dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu berapa

banyak kartu persegi dan segitiga yang harus diambil dari

tumpukan agar jumlah gambar ayam 128 dan jumlah gambar

bunga mawar 41.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-03, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-03 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator creatte

(menciptakan).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

dari jawaban subjek S-03 terlihat subjek S-03 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah namun masih

kurang jelas dan tepat, dapat dilihat pada gambar 4.10

sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Gambar 4.10 Potongan jawaban siswa merancang strategi


pemecahan masalah dalam indikator create (menciptakani)
pada subjek S-03

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-03 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu menentukan persamaan-persamaan

dari informasi yang didapat dari yang diketahui, namun

subjek S-03 belum memisalkan variabel yang digunakan

Menentukan persamaan yang terbentuk setelah memisalkan

variabelnya. Fakta tersebut dapat dilihat pada penyelesaian

gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-03 belum

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dengan

tepat dalam indikator evaluate (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-03 terlihat

subjek S-03 tidak dapat melakukan perhitungan dengan tepat

dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat pada gambar 4.11 berikut:

Gambar 4.11 Potongan jawaban siswa melaksanakan


perhitungan dalam indikator create (menciptakani) pada
subjek S-03

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-03 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik

dan tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian

subjek yaitu mencari nilai dari variabel 𝑥 dan variabel 𝑦

menggunakan cara penyelesaian sistem persamaan linear


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

dua variabel, akan tetapi pada saat melakukan perhitungan

mencari nilai y subjek kurang teliti dalam menghitung,

sehingga nilai y yang didapat tida tepat, nilai 𝑦 yang didapat

adalah 𝑦 = −22 . Setelah itu subjek mencari nilai 𝑥 juga

dengan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua

variabel dan didapat nilai 𝑥 = 23 . Fakta tersebut dapat

dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-03 belum mampu melaksanakan

perhitungan penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi

atau HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator create

(menciptakan).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban subjek S-

03 terlihat subjek S-03 menjawab dengan kurang tepat. Hasil

penyelesaian subjek S-03 dapat dilihat pada gambar4.12

berikut:

Gambar 4.12 Potongan jawaban emeriksa kembali


kebenaran hasil atau solusi dalam indikator create
(menciptakani) pada subjek S-03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek tidak dapat membuktikan

kebenarannya dengan tepat. Fakta ini didukung dari hasil

penyelesaian bahwa subjek hanya menuliskan kembali

jumlah kartu berbetuk persegi sebanyak 23 kartu dan jumlah

kartu berbentuk segitiga sebanyak -22.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-03 belum mampu

memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian

dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi

SPLDV dalam indikator create (menciptakan).

b. Subjek S-11

Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT

dan wawancara berdasarkan langkah Polya pada subjek S-11 sebagai

berikut:

1) Indikator anaylze (menganalisis)

Menganalisis (analyze) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi

bagian-bagian penyusun. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-11 dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

indikator analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya

dapat dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-11

terlihat subjek S-11 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti gambar 4.13 berikut:

Gambar 4.13 Potongan jawaban siswa memahami masalah


dalam indikator analyze (menganalisis) pada subjek S-11

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), S-11 dapat

memahami dengan baik dan benar. Fakat ini dapat terlihat

dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

keliling lapangan adalah 64 meter, selisih panjang dan lebar

nya adalah 8 meter. Selain itu subjek juga menjawab apa

yang ditanyakan dari soal tersebut adalah luas lapangan sepa

bola yang berbentuk persegi panjang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-11, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-11 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator analyze

(menganalisis).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-11 terlihat subjek S-11 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

gambar 4.14 sebagai berikut:

Gambar 4.14 Potongan jawaban siswa merancang strategi


pemecahan masalah dalam indikator analyze (menganalisi)
pada subjek S-11

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-11 dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu memisalkan masing-masing istilah,

𝑝 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔, 𝑠 = 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ, 𝑙 = 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟, 𝑘 = 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 dan

𝐿 = 𝑙𝑢𝑎𝑠. Subjek juga menggunakan rumus keliling persegi

panjang dan terakhir mencari luas lapangan sepak bola yang

berbentuk persegi panjang. Jawaban penyelesaian oleh

subjek S-11 benar dan tepat. Fakta tersebut dapat dilihat pada

penyelesaian gambar diatas. Fakta lainnya dapat dilihat pada

cuplikan wawancara dengan subjek S-11 sebagai berikut:

(gambar scan) 4.28

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-11

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melakukan perhitungan

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-11

terlihat subjek S-11 belum dapat mencari luas lapangan

sepak bola, karena subjek S-11 tidak dapat menghitung lebar

dari persegi panjang, subjek hanya dapat menemukan nilai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

panjang dari persegi panjang saja. Hasil penyelesaian subjek

dapat dilihat pada gambar 4.15 berikut:

Gambar 4.15 Potongan jawaban siswa melaksanakan


perhitungan dalam indikator analyze (menganalisis) pada
subjek S-11

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan

subjek S-11 dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan

tepat. Subjek dapat menentukan luas sepa bola dengan cara

mencari pajang dan lebar lapangan tersebut, yaitu

menggunakan rumus keliling persegi panjang yaitu 𝐾 =

2(𝑝 + 𝑙) , yang sudah diketahui 𝐾 = 64. Setelah itu

mensubtitus5ikan lebar lapangan sama dengan panjang

lapangan dikurangi delapan, 𝐾 = 2(𝑝 + (𝑝 − 8)) menjadi

64 = 2𝑝 + 2𝑝 − 16 sehingga didapatkan panjang persegi

panjang 𝑝 = 20, namun subjek S-11 tidak dapat menemukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

lebar dari persegi panjang. Karena subjek kurang tepat dalam

mensubtitusikan nilai panjang yang sudah ketemu kedalam

rumus keliling persegi panjang. Pada kegiatan melakukan

perhitungan ini subjek S-11 tidak dapat menemukan luas

lapangan karena tida dapat menemukan lebar dari lapangan

tersebut. Fakta tersebut dapat dilihat pada gambar diatas.

Fakta lain juga dapat dilihat pada cuplikan wawancara

gambar 4.30 sebagai berikut:

(gambar scan) 4.30

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-11 kurang teliti dalam melaksanakan

perhitungan penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi

atau HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator analyze

(menganalisis).

d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-11 terlihat subjek S-11 tidak dapat menyelesaikan

kegiatan ini terlihat pada lembar jawab subjek itidak

menuliskan apa-apa pada lembar jawab. Fakta tersebut dapat

terlihat seperti pada gambar 4.16 sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Gambar 4.16 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali


hasil atau solusi dalam indikator analyze (menganalisis) pada
subjek S-11
Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-11 tidak mampu

memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian

dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi

SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (menganalisis)

Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan mebuat

penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Data penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

materi SPLDV oleh subjek S-11 dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat sebagai

berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-11

terlihat subjek S-11 dapat mengenali, menentukan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti gambar 4.17 berikut:

Gambar 4.17 Potongan jawaban siswa memahami masalah


dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-11

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator evaluate (mengevaluasi), S-11

dapat memahami dengan baik dan benar. Fakat ini dapat

terlihat dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

jumlah kendaraan yang ada di area parkir ada 100 kendaraan,


2
jumlah roda ada 274, biaya parkir motor adalah biaya
5

parkir mobil, biaya parkir mobil adalah Rp 5.000,00 per

mobil. Selain itu subjek juga menjawab apa yang ditanyakan

dari soal tersebut adalah mungkinkah total pendapatan biaya

parkir motor lebih besar dibandingkan dari total pendapatan

biaya parkir mobil.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-11, dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-11 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-11 terlihat subjek S-11 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

gambar 4.18 sebagai berikut:

Gambar 4.18 Potongan jawaban siswa merencanakan atau


merancang strategi pemecahan masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-11

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-11 dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu memisalkan variabel-variabel dari

informasi yang diketahu, menentukan persamaan dan sistem

persamaan yang terbentuk. Jawaban penyelesaian oleh

subjek S-11 benar dan tepat. Fakta tersebut dapat dilihat pada

penyelesaian gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-11

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-11

terlihat subjek S-11 dapat melakukan perhitungan dengan

tepat dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat pada gambar 4.19 berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Gambar 4.19 Potongan jawaban siswa melaksanakan


perhitungan dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada
subjek S-11
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-11 dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan

tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian subjek

yaitu mencari banyak mobil dan motor di area parkir dengan

menyelesaikan sistem persamaan yang sudah terbentuk.

Didapat 𝑦 = 63 dan 𝑥 = 37, dengan 𝑥 = 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙, 𝑦 =

𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 . Setelah itu subjek mencari masing-masing total

pendapatan biaya parkir mobil dan motor dengan cara

mengalikan banyaknya masing-masing kendaraan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

biaya parkir masing-masing kendaraan. Didapat total biaya

pendapatan parkir mobil Rp 185.000,00 dan total pendapatan

biaya parkir motor Rp 126.000,00.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-11 mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-03 terlihat subjek S-03 dapat menganalisis kembali

lebih besar total pendapatan parkir mobil atau motor seperti

pada gambar 4.20 sebagai berikut:

Gambar 4.20 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali


kebenaran hasil atau solusi dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) pada subjek S-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya,

subjek S-11 menganalisis kembali total pendapatan biaya

parkir motor dan mobil. Fakta ini didukung dari hasil

penyelesaian bahwa biaya pendapatan parkir mobil lebih

besar daripada motor, karena pendapatan mobil memperoleh

Rp 185.000,00 dan motor memperoleh Rp 126.000 jadi tidak

mungkin bahwa pendapatan motor lebih besar dibandingkan

pendapatan mobil.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-03 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (menciptakan)

Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan

mengambil beberapa unsur pokok untuk menyelesaikan masalah

atau memadukan beberapa permalahan menjadi suatu bentuk

kesatuan yang tepat. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-11 dalam

indikator create (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat

dilihat sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

a) Memahami masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memahami masalah dari jawaban subjek S-11 terlihat subjek

S-11 dapat mengenali, menentukan dan memahami apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal seperti gambar

4.21 berikut:

Gambar 4.21 Potongan jawaban siswa memeriksa


memahami masalah dalam indikator create (menciptakan)
pada subjek S-11

Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-

11 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal dengan

baik dan benar. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa

yang ditulis pada lembar jawab penyelesaian bahwa yang

diketahui dari soal adalah ada dua jenis kartu yang berbentuk

persegi dan segitiga, kartu berbentuk persegi panjang

didalamnya terdapat gambar 4 ekor ayam dan setangkai

bunga, kartu berbentuk segitiga didalmnya terdapat gambar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

2 ekor ayam dan setangkai bunga. Kemudian subjek S-11

juga dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu berapa

banyak kartu persegi dan segitiga yang harus diambil dari

tumpukan agar jumlah gambar ayam 128 dan jumlah gambar

bunga mawar 41. Fakta-fakta lainnya yang mendukung

kelengkapan pemahaman masalah subjek S-11 dapat dilihat

cuplikan hasil wawancara dengan subjek S-11 pada gambar ...

sebagai berikut:

4.42 gambar

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-11, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-11 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator creatte

(menciptakan).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

dari jawaban subjek S-11 terlihat subjek S-11 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

gambar 4.22 sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Gambar 4.22 Potongan jawaban siswa merencanakan atau


merancang strategi pemecahan masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-11

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-11 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu menentukan persamaan-persamaan

dari informasi yang didapat dari yang diketahui, subjek S-11

juga memisalkan variabel yang digunakan, 𝑥 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖,

𝑦 = 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-11

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dengan

tepat dalam indikator create (menciptakan).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-11 terlihat

subjek S-11 dapat melakukan perhitungan dengan tepat dan

jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat dilihat

pada gambar 4.23 berikut:

Gambar 4.23 Potongan jawaban siswa melaksanakan


perhitungan dalam indikator create (menciptakan) pada
subjek S-11
Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-11 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

dan tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian oleh

subjek yaitu mencari nilai dari variabel 𝑥 dan variabel 𝑦

menggunakan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua

variabel, dari perhitunga didapat nilai 𝑥 = 23. Setelah itu

subjek mencari nilai 𝑦 juga dengan cara penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel dan didapat nilai 𝑦 = 18 .

Fakta tersebut dapat dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-11 mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator create (menciptakan).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban subjek S-

03 terlihat subjek S11 menjawab dengan tepat. Hasil

penyelesaian subjek S-03 dapat dilihat pada gambar 4.24

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Gambar 4.24 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali


kebenaran hasil atau solusi dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-11

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya

dengan tepat. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian

bahwa subjek hanya menuliskan kembali jumlah kartu

berbetuk persegi sebanyak 23 kartu dan jumlah kartu

berbentuk segitiga sebanyak 18, dan mencocokan kembali

jumlah kartu segitiga dengan mengurangkan 41 − 23.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-11 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator create (menciptakan).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

2. Kelompok Subjek Berkemampuan Sedang

Subjek penelitian dari kelompok berkemampuan sedang terdiri dari

dua siswa yaitu S-16 dan S-20. Berdasarkan hasil penyelesaian soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT dan wawancara pada subjek kelompok

berkemampuan sedang diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Subjek S-16

Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT

dan wawancara berdasrkan pemecahan masalah langkah polya pada

subjek S-16 sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi

bagian-bagian penyusun. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-16 dalam

indikator analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya

dapat dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-16,

terlihat subjek S-16 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti gambar 4.25 berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Gambar 4.25 Potongan jawaban siswa memahami masalah


dalam indikator analyze (menganalisis( pada subjek S-16

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), S-16 dapat

memahami dengan baik dan benar. Fakta ini dapat terlihat

dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang, keliling

lapangan adalah 64 meter, selisih panjang dan lebar nya

adalah 8 meter. Selain itu subjek juga menjawab apa yang

ditanyakan dari soal tersebut adalah luas lapangan sepa bola.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-16, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-16 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator analyze

(menganalisis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-16, terlihat subjek S-16 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

gambar 4.26 sebagai berikut:

Gambar 4.26 Potongan jawaban siswa merencanakan atau


merancang strategi pemecahan masalah indikator analyze
(menganalisis( pada subjek S-16

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-16 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu menggunakan rumus keliling persegi

panjang dan menuliskan selisih pajang dan lebar persegi

panjang yaitu delapan, dan terakhir mencari luas lapangan

sepak bola yang berbentuk persegi panjang. Jawaban

penyelesaian oleh subjek S-16 benar dan tepat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-16

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-16

terlihat subjek S-16 dapat mencari luas lapangan sepak bola,

hanya saja kurang tepat. Hasil penyelesaian subjek dapat

dilihat pada gambar 4.27 berikut:

Gambar 4.27 Potongan jawaban siswa melasankan


perhitungan dalam indikator analyze (menganalisis) pada
subjek S-16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan

subjek S-16 dapat menyelesaikan masalah kurang tepat.

Subjek tidak dapat menentukan nilai panjang dan lebar

persegi karena belum tepat dalam melaksanakan perhitungan.

Fakta tersebut dapat dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-16 tidak mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-16 terlihat subjek S-16 tidak dapat menyelesaikan

kegiatan ini terlihat pada lembar jawab subjek hanya

menuliskan kalimat “bingung” pada lembar jawab. Fakta

tersebut dapat terlihat seperti pada gambar 4.28 sebagai

berikut:

Gambar 4.28 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali


kebenaran hasil atau solusi dalam indikator analyze
(menganalisis) pada subjek S-16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-16 tidak mampu

memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian

dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi

SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat

penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Data penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

materi SPLDV oleh subjek S-16 dalam indikator evaluate

(menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat sebagai

berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-16

terlihat subjek S-16 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti gambar 4.29 berikut:

Gambar 4.29 Potongan jawaban siswa memahami masalah


dalam indikator evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator evaluate (mengevaluasi), S-16

dapat memahami dengan baik dan benar. Fakat ini dapat

terlihat dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

jumlah kendaraan yang ada di area parkir ada 100 kendaraan

motor dan mobil, jumlah roda kendaraan ada 274, biaya


2
parkir motor adalah biaya parkir mobil, biaya parkir mobil
5

adalah Rp 5.000,00 per mobil. Selain itu subjek juga

menjawab apa yang ditanyakan dari soal tersebut adalah

mungkinkah total pendapatan biaya parkir motor lebih besar

dibandingkan dari total pendapatan biaya parkir mobil.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-16, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-16 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-16 terlihat subjek S-16 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

gambar 4.30 sebagai berikut:

Gambar 4.30 Potongan jawaban siswa merencanakan atau


merancang strategi pemecahan masalah dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) pada subjek S-16

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-16 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu memisalkan variabel-variabel dari

informasi yang diketahui, menentukan persamaan-

persamaan yang terbentuk. Jawaban penyelesaian oleh

subjek S-16 benar dan tepat. Fakta tersebut dapat dilihat pada

penyelesaian gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-16

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-16

terlihat subjek S-16 dapat melakukan perhitungan dengan

tepat dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat pada gambar 4.31 berikut:

Gambar 4.31 Potongan jawaban siswa melasanakan


perhitungan dalam indikator evaluasi (mengevaluasi) pada
subjek S-16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-16 dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan

tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian subjek

yaitu mencari banyak mobil dan motor di area parkir dengan

menyelesaikan sistem persamaan yang sudah terbentuk.

Didapat 𝑎 = 63 dan 𝑏 = 37, dengan 𝑎 = 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟, 𝑦 =

𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 . Setelah itu subjek mencari masing-masing total

pendapatan biaya parkir mobil dan motor dengan cara

mengalikan banyaknya masing-masing kendaraan dengan

biaya parkir masing-masing kendaraan. Didapat total biaya

pendapatan parkir mobil Rp 185.000,00 dan total pendapatan

biaya parkir motor Rp 126.000,00. Fakta tersebut dapat

dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-16 mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

subjek S-16 terlihat subjek S-16 dapat menganalisis kembali

lebih besar total pendapatan parkir mobil atau motor seperti

pada gambar 4.32 sebagai berikut:

Gambar 4.32 Potongan jawaban siswa perhitungan dalam


indikator evaluasi (mengevaluasi) pada subjek S-16

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya,

subjek S-16 menganalisis kembali total pendapatan biaya

parkir motor dan mobil. Subjek juga menganalisis bahwa

pendapatan parkir motor tidak lebih besar daripada

pendapatan parkir mobil. Fakta ini didukung dari hasil

penyelesaian bahwa biaya pendapatan parkir mobil lebih

besar daripada motor, karena pendapatan mobil memperoleh

Rp 185.000,00 dan motor memperoleh Rp 126.000 jadi tidak

mungkin bahwa pendapatan motor lebih besar dibandingkan

pendapatan mobil.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

dan solusi, dapat dilihat subjek S-16 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (menciptakan)

Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan

mengambil beberapa unsur pokok untuk menyelesaikan masalah

atau memadukan beberapa permalahan menjadi suatu bentuk

kesatuan yang tepat. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-16 dalam

indikator create (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat

dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memahami masalah dari jawaban subjek S-16 terlihat subjek

S-16 dapat mengenali, menentukan dan memahami apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal seperti gambar

4.33 berikut:

Gambar 4.32 Potongan jawaban siswa meahami masalah


dalam indikator create (menciptakan) pada subjek S-16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-

16 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal dengan

baik, namun subjek masih kurang jelas dalam menentukan

yang diketahui. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa

yang ditulis pada lembar jawab penyelesaian bahwa yang

diketahui dari soal adalah satu jenis berbentuk persegi

panjang didalamnya terdapat gambar 4 ekor ayam dan

setangkai bunga, kartu berbentuk segitiga didalmnya terdapat

gambar 2 ekor ayam dan setangkai bunga. Subjek tidak

menuliskan bahwa ada 2 jenis kartu bergambar. Kemudian

subjek S-16 dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu

berapa banyak kartu persegi dan segitiga yang harus diambil

dari tumpukan agar jumlah gambar ayam 128 dan jumlah

gambar bunga mawar 41.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-16, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-16 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator create

(menciptakan) namun masih kurang teliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

dari jawaban subjek S-16 terlihat subjek S-16 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dengan, dapat dilihat

pada gambar 4.33 sebagai berikut:

Gambar 4.33 Potongan jawaban siswa merencanakan atau


merancang strategi pemecahan masalah dalam indikator
create (menciptakan) pada subjek S-16

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-16 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu menentukan persamaan-persamaan

dari informasi yang didapat dari yang diketahui, namun

subjek S-16 menuliskan permisalkan variabel yang

digunakan, menentukan persamaan yang terbentuk setelah

memisalkan variabelnya. Fakta tersebut dapat dilihat pada

penyelesaian gambar diatas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-16

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dengan

tepat dalam indikator evaluate (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-16 terlihat

subjek S-16 dapat melakukan perhitungan dengan tepat dan

jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat dilihat

pada gambar 4.34 berikut:

Gambar 4.34 Potongan jawaban siswa melaksanakan


perhitungan dalam indikator create (menciptakan) pada
subjek S-16

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-16 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

dan tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian

subjek yaitu mencari nilai dari variabel 𝑥 dan variabel 𝑦

menggunakan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua

variabel, didapatkan nilai 𝑦 = 18. Setelah itu subjek mencari

nilai 𝑥 juga dengan cara penyelesaian sistem persamaan

linear dua variabel dan didapat nilai 𝑥 = 23. Fakta tersebut

dapat dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-16 belum mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator create (menciptakan).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban subjek S-

16 terlihat subjek S-16 menjawab benar. Hasil penyelesaian

subjek S-16 dapat dilihat pada gambar 4.36 berikut:

Gambar 4.36 Potongan jawaban siswa memeriksa kembali


kebenaran hasil atau solusi dalam indikator create
(menciptakan) pada subjek S-16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya

dengan tepat. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian

bahwa subjek menuliskan kembali jumlah kartu berbetuk

persegi sebanyak 23 kartu dan jumlah kartu berbentuk

segitiga sebanyak 18, subjek S-16 juga menejelaskan berapa

banyak kartu yang harus diambil.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-16 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator create (menciptakan).

b. Subjek S-20

Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT

dan wawancara berdasrkan pemecahan masalah langkah polya pada

subjek S-20 sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi

bagian-bagian penyusun. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-20 dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

indikator analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya

dapat dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-20,

terlihat subjek S-20 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan yang

tertulis pada lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), S-20 dapat

memahami dengan baik dan benar. Fakta ini dapat terlihat

dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

keliling lapangan adalah 64 meter, selisih panjang dan lebar

nya adalah 8 meter. Selain itu subjek juga menjawab apa

yang ditanyakan dari soal tersebut adalah luas lapangan

sepak bola.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-20, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-20 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator analyze

(menganalisis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-20, terlihat subjek S-20 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

lembar jawab yang ada pada lampiran

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-20 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu menggunakan rumus keliling persegi

panjang dan menuliskan selisih pajang dan lebar persegi

panjang yaitu delapan atau pada lebar jawab subjek S-20

menuliskan 𝑙 = 𝑝 − 8, dan terakhir mencari luas lapangan

sepak bola yang berbentuk persegi panjang. Jawaban

penyelesaian oleh subjek S-20 benar dan tepat. Fakta tersebut

dapat dilihat pada penyelesaian gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-20

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-20

terlihat subjek S-20 dapat mencari luas lapangan sepak bola

dengan tepat. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat pada

lembar jawab yang ada pada lampiran

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan

subjek S-20 dapat menyelesaikan masalah dengan tepat.

Subjek dapat menentukan nilai panjang dan lebar persegi.

Fakta tersebut dapat dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-20 mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-20 terlihat subjek S-20 dapat menyelesaikan

kegiatan ini terlihat pada lembar jawab subjek S-20

mengecek nilai panjang lapangan apakah sama jika dihitung


𝐿
dengan 𝑝 = dan ternyata nilai 𝑝 nya bernilai sama yaitu
𝑙
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

𝑝 = 20 meter. Fakta tersebut dapat terlihat seperti pada

lembar jawab yang ada pada lampiran

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-20 tidak mampu

memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian

dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi

SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat

penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Data penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

materi SPLDV oleh subjek S-20 dalam indikator evaluate

(menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat sebagai

berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-20

terlihat subjek S-20 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator evaluate (mengevaluasi), S-16

dapat memahami dengan baik dan benar. Fakta ini dapat

terlihat dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

jumlah kendaraan yang ada di area parkir ada 100 kendaraan

motor dan mobil, jumlah roda kendaraan ada 274, biaya


2
parkir motor adalah biaya parkir mobil, biaya parkir mobil
5

adalah Rp 5.000,00 per mobil. Selain itu subjek juga

menjawab apa yang ditanyakan dari soal tersebut adalah

mungkinkah total pendapatan biaya parkir motor lebih besar

dibandingkan dari total pendapatan biaya parkir mobil.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-20, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-20 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-20 terlihat subjek S-20 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

lembar jawab yang ada pada lampiran Berdasarkan kegiatan

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah,

subjek S-20 dapat mempertimbangkan rencana penyelesaian

masalah yang akan digunakan yaitu memisalkan variabel-

variabel dari informasi yang diketahui, menentukan

persamaan-persamaan yang terbentuk serta sistem

persamaan yang terbentuk. Jawaban penyelesaian oleh

subjek S-20 benar dan tepat. Fakta tersebut dapat dilihat pada

penyelesaian gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-20

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-20

terlihat subjek S-20 dapat melakukan perhitungan dengan

tepat dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat pada lembar jawab yang ada pada lampiran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-20 dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan

tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian subjek

yaitu mencari banyak mobil dan motor di area parkir dengan

menyelesaikan sistem persamaan yang sudah terbentuk.

Didapat 𝑦 = 63 dan 𝑥 = 37, dengan 𝑥 = 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙, 𝑦 =

𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 . Setelah itu subjek mencari masing-masing total

pendapatan biaya parkir mobil dan motor dengan cara

mengalikan banyaknya masing-masing kendaraan dengan

biaya parkir masing-masing kendaraan. Didapat total biaya

pendapatan parkir mobil Rp 185.000,00 dan total pendapatan

biaya parkir motor Rp 126.000,00. Sebelumnya subjek juga


2
menentukan biaya parkir per motor, yaitu 5 × 5000 = 2000

jadi biaya parkir per motor adalah Rp 2.000,00. Fakta

tersebut dapat dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-20 mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-20 terlihat subjek S-20 dapat menganalisis kembali

lebih besar total pendapatan parkir mobil atau motor seperti

pada lembar jawab yang ada pada lampiran

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya,

subjek S-20 menganalisis kembali total pendapatan biaya

parkir motor dan mobil. Subjek juga menganalisis bahwa

pendapatan parkir motor lebih kecil daripada pendapatan

parkir mobil. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian

bahwa biaya pendapatan parkir mobil lebih besar daripada

motor, karena pendapatan mobil memperoleh Rp 185.000,00

dan motor memperoleh Rp 126.000.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-20 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator evaluate (mengevaluasi).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

3) Indikator create (menciptakan)

Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan

mengambil beberapa unsur pokok untuk menyelesaikan masalah

atau memadukan beberapa permalahan menjadi suatu bentuk

kesatuan yang tepat. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-20 dalam

indikator create (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat

dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memahami masalah dari jawaban subjek S-20 terlihat subjek

S-20 dapat mengenali, menentukan dan memahami apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal seperti yang

tertulis pada lembar jawab yang ada pada lampiran

Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-

20 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal dengan

baik, namun subjek masih kurang jelas dalam menentukan

yang diketahui karena subjek langsung memisalkan variabel

tanpa menuliskan istilahnya dengan jelas. Fakta ini didukung

dengan jawaban siswa yang ditulis pada lembar jawab

penyelesaian bahwa yang diketahui dari soal. Kemudian

subjek S-20 dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu

berapa banyak kartu persegi dan segitiga yang harus diambil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

dari tumpukan agar jumlah gambar ayam 128 dan jumlah

gambar bunga mawar 41.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-20, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-20 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator create

(menciptakan).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

dari jawaban subjek S-20 terlihat subjek S-20 kurang dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dengan, dapat dilihat

pada lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-20 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu menentukan persamaan-persamaan

dari informasi yang didapat dari yang diketahui, namun

subjek S-20 menuliskan permisalkan variabel yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

digunakan pada kolom memahami masalah. Fakta tersebut

dapat dilihat pada penyelesaian gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-20

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dengan

tepat dalam indikator evaluate (menganalisis) namun masih

kurang tepat.

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-20 terlihat

subjek S-20 tidak dapat melakukan perhitungan dengan tepat

dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat pada pada lembar jawab yang ada pada lampiran

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-20 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik

dan tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian

subjek yaitu mencari nilai dari variabel 𝑥 dan variabel 𝑦

menggunakan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua

variabel, didapatkan nilai 𝑦 = 12. Setelah itu subjek mencari

nilai 𝑥 juga dengan cara penyelesaian sistem persamaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

linear dua variabel dan didapat nilai 𝑥 = 23. Fakta tersebut

dapat dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-20 belum mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator create (menciptakan).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban subjek S-

20 terlihat subjek S-20 tidak mampu menyelesaikan kegiatan

memeriksa kembali. Hasil penyelesaian subjek S-16 dapat

dilihat pada lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya

dengan tepat. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian

bahwa subjek menuliskan kembali jumlah kartu berbetuk

persegi sebanyak 23 kartu dan jumlah kartu berbentuk

segitiga sebanyak 12, subjek S-20 juga menjelaskan berapa

banyak kartu yang harus diambil.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-20 mampu memeriksa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator create (menciptakan).

3. Kelompok Subjek Berkemampuan Rendah

Subjek penelitian dari kelompok berkemampuan rendah terdiri dari

dua siswa yaitu S-21 dan S-01. Berdasarkan hasil penyelesaian soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT dan wawancara pada subjek kelompok

berkemampuan sedang diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Subjek S-21

Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT

dan wawancara berdasrkan pemecahan masalah langkah polya pada

subjek S-21 sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi

bagian-bagian penyusun. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-21 dalam

indikator analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya

dapat dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-21,

terlihat subjek S-21 dapat mengenali, menentukan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal gambar yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), S-21 dapat

memahami dengan baik dan benar. Fakta ini dapat terlihat

dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

keliling lapangan adalah 64 meter, selisih panjang dan lebar

nya adalah 8 meter. Selain itu subjek juga menjawab apa

yang ditanyakan dari soal tersebut adalah luas lapangan sepa

bola.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-21, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-21 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator analyze

(menganalisis).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-21, terlihat subjek S-21 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

lembar jawab yang ada pada lampiran

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-21 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu menggunakan rumus keliling persegi

panjang dan mencari luas lapangan sepak bola yang

berbentuk persegi panjang. Jawaban penyelesaian oleh

subjek S-21 benar dan tepat.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-21

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-21

terlihat subjek S-21 dapat mencari luas lapangan sepak bola,

hanya saja tidak tepat. Hasil penyelesaian subjek dapat

dilihat pada gambar lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan

subjek S-21 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan tepat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Subjek tidak dapat menentukan nilai panjang dan lebar

persegi karena belum tepat dalam melaksanakan perhitungan.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-21 tidak mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-21 terlihat subjek S-21 hanya menuliskan kembali

proses perhitungan luas pada lembar jawab. Fakta tersebut

dapat terlihat seperti pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-21 tidak mampu

memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian

dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi

SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat

penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Data penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

materi SPLDV oleh subjek S-21 dalam indikator evaluate

(menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat sebagai

berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-21

terlihat subjek S-21 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator evaluate (mengevaluasi), S-21

dapat memahami dengan baik dan benar. Fakat ini dapat

terlihat dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

jumlah kendaraan yang ada di area parkir ada 100 kendaraan

motor dan mobil, jumlah roda kendaraan ada 274, biaya


2
parkir motor adalah biaya parkir mobil, biaya parkir mobil
5

adalah Rp 5.000,00 per mobil. Selain itu subjek juga

menjawab apa yang ditanyakan dari soal tersebut adalah

mungkinkah total pendapatan biaya parkir motor lebih besar

dibandingkan dari total pendapatan biaya parkir mobil.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-21, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-21 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-21 terlihat subjek S-21 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada lampiran

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-21 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu memisalkan variabel-variabel dari

informasi yang diketahui, menentukan persamaan-

persamaan yang terbentuk serta sistem persamaan yang

terbentuk. Jawaban penyelesaian oleh subjek S-21 benar dan

tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-21

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-21

terlihat subjek S- dapat melakukan perhitungan dengan tepat

dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat pada yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-21 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik

dan tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian

subjek yang hanya benar dalam mencari besar biaya parkir

per motor yaitu Rp 2.000,00. Sedangkan dalam mencari

banyak mobil dan motor di area parkir dengan

menyelesaikan sistem persamaan yang sudah terbentuk

namun pada proses perhitungan subjek kurang teliti dalam

menghitung, sehingga nilai 𝑦 yang didapat juga kurang tepat

yaitu 𝑦 = 68. Setelah itu subjek mencari nilai 𝑥, nilai 𝑥 yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

didapatkan juga kurang tepat yaitu 𝑥 = 36 . Setelah itu

subjek mencari masing-masing total pendapatan biaya parkir

mobil dan motor dengan cara mengalikan banyaknya

masing-masing kendaraan dengan biaya parkir masing-

masing kendaraan. Didapat total biaya pendapatan parkir

mobil Rp 180.000,00 dan total pendapatan biaya parkir

motor Rp 136.000,00.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta, dengan demikian

pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat dilihat

subjek S-21 tidak mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-21 terlihat subjek S-21 dapat menganalisis kembali

lebih mahal biaya parkir mobil dari motor seperti pada yang

tertulis pada lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek tidak dapat membuktikan

kebenarannya, karena subjek S-21 sudah tidak tepat dalam

melaksanakan perhitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-21 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (menciptakan`)

Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan

mengambil beberapa unsur pokok untuk menyelesaikan masalah

atau memadukan beberapa permalahan menjadi suatu bentuk

kesatuan yang tepat. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-21 dalam

indikator create (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat

dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memahami masalah dari jawaban subjek S-21 terlihat subjek

S-21 belum dapat mengenali, menentukan dan memahami

apa yang diketahui namun sudah dapat mengenali apa yang

ditanyakan pada soal seperti yang tertulis pada lembar jawab

yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-

21 belum dapat memahami kondisi atau masalah pada soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

dengan baik, namun subjek sudah mampu memahami apa

yang ditanyakan dengan baik. Fakta ini didukung dengan

jawaban siswa yang ditulis pada lembar jawab penyelesaian

bahwa yang diketahui dari soal adalah 𝑥 = 4𝑎 + 1𝑏, 𝑦 =

2𝑎 + 1𝑏. Subjek tidak menuliskan bahwa ada 2 jenis kartu

bergambar. Kemudian subjek S-21 dapat memahami apa

yang ditanyakan yaitu berapa banyak kartu persegi dan

segitiga yang harus diambil dari tumpukan agar jumlah

gambar ayam 128 dan jumlah gambar bunga mawar 41.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-21, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-21 kurang mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator create

(menciptakan).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

dari jawaban subjek S-21 terlihat subjek S-21 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah namun kurang tepat,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

dapat dilihat sesuai yang tertulis pada lembar jawab yang ada

pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-21 belum dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan. Subjek S-21 hanya menuliskan permisalkan

variabel yang digunakan 𝑥 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖, 𝑦 = 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎, 𝑎 =

𝑎𝑦𝑎𝑚, 𝑏 = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑚𝑎𝑤𝑎𝑟, menentukan persamaan yang

terbentuk setelah memisalkan variabelnya namun kurang

jelas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-21 tidak

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dengan

tepat dalam indikator evaluate (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-21 terlihat

subjek S-21 belum dapat melakukan perhitungan dengan

tepat dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat sesuai yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-21 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik

dan tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian

subjek yaitu mencari nilai dari variabel 𝑥 dan variabel 𝑦

menggunakan cara penyelesaian sistem persamaan linear dua

variabel, didapatkan nilai 𝑦 = 32. Setelah itu subjek mencari

nilai 𝑥 juga dengan cara penyelesaian sistem persamaan

linear dua variabel dan didapat nilai 𝑥 = 23. Fakta tersebut

dapat dilihat pada gambar diatas.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-21 belum mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator create (menciptakan).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban subjek S-

21 terlihat subjek S-21 tidak dapat menjawab benar. Hasil

penyelesaian subjek S-21 dapat dilihat sesuai dengan yang

tertulis pada lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya

dengan tepat. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

bahwa subjek menuliskan kembali jumlah kartu berbetuk

persegi sebanyak 23 kartu dan jumlah kartu berbentuk

segitiga sebanyak 32, subjek S-21 juga menjelaskan berapa

banyak kartu yang harus diambil.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-21 mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator create (menciptakan).

b. Subjek S-01

Pemaparan data pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT

dan wawancara berdasrkan pemecahan masalah langkah polya pada

subjek S-01 sebagai berikut:

1) Indikator analyze (menganalisis)

Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi

bagian-bagian penyusun. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-01 dalam

indikator analyze (menganalisis) berdasarkan langkah Polya

dapat dilihat sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

a) Memahami masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-01,

terlihat subjek S-01 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator analyze (menganalisis), S-01 dapat

memahami dengan baik dan benar. Fakta ini dapat terlihat

dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

keliling lapangan adalah 64 meter, selisih panjang dan lebar

nya adalah 8 meter. Selain itu subjek juga menjawab apa

yang ditanyakan dari soal tersebut adalah luas lapangan

sepak bola.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-01, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-01 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator analyze

(menganalisis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-01, terlihat subjek S-01 dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dapat dilihat pada

yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-01 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu menggunakan rumus keliling persegi

panjang dan menuliskan selisih pajang dan lebar persegi

panjang yaitu delapan atau pada lebar jawab subjek S-01

menuliskan 𝑙 = 𝑝 − 8, dan terakhir mencari luas lapangan

sepak bola yang berbentuk persegi panjang. Jawaban

penyelesaian oleh subjek S-01 benar dan tepat.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-01

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-01

terlihat subjek S-01 dapat mencari luas lapangan sepak bola

namun kurang tepat. Hasil penyelesaian subjek dapat dilihat

yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan

subjek S-01 dapat menyelesaikan masalah namun kurang

tepat. Subjek dapat menentukan nilai panjang dan lebar

persegi walaupun hasilnya tidak tepat.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-01 kurang mampu melaksanakan

perhitungan penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi

atau HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator analyze

(menganalisis).

d) Memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi

Pada indikator analyze (menganalisis), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-01 terlihat subjek S-01 tidak dapat menyelesaikan

kegiatan ini terlihat pada lembar jawab subjek S-01 hanya

menuliskan kembali hasil luas persegi panjang. Fakta


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

tersebut dapat terlihat seperti yang tertulis pada lembar

jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-01 tidak mampu

memeriksa kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian

dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi

SPLDV dalam indikator analyze (menganalisis).

2) Indikator evaluate (mengevaluasi)

Evaluate (mengevaluasi) merupakan kemampuan membuat

penilaian atau suatu keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Data penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

materi SPLDV oleh subjek S-01 dalam indikator evaluate

(menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat dilihat sebagai

berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memahami masalah dari jawaban subjek S-01

terlihat subjek S-01 dapat mengenali, menentukan dan

memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal seperti yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Berdasarkan kegiatan memahami masalah dari

jawaban dalam indikator evaluate (mengevaluasi), S-01

dapat memahami dengan baik dan benar. Fakta ini dapat

terlihat dari jawaban subjek yang menjawab bahwa diketahui

jumlah kendaraan yang ada di area parkir ada 100 kendaraan

motor dan mobil, jumlah roda kendaraan ada 274, biaya


2
parkir motor adalah biaya parkir mobil, biaya parkir mobil
5

adalah Rp 5.000,00 per mobil. Selain itu subjek juga

menjawab apa yang ditanyakan dari soal tersebut adalah

mungkinkah total pendapatan biaya parkir motor lebih besar

dibandingkan dari total pendapatan biaya parkir mobil.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-01, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-01 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari jawaban subjek S-01 terlihat subjek S-01 tidak

dapat menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

atau merancang strategi pemecahan masalah dengan tepat

dapat dilihat yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-01 dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang

akan digunakan yaitu memisalkan variabel-variabel dari

informasi yang diketahui, subjek hanya mampu menentukan

satu persamaan yang terbentuk serta tidak mampu

menentukan sistem persamaan yang terbentuk. Jawaban

penyelesaian oleh subjek S-01 tidak tepat.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-01 tidak

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dalam

indikator analyze (menganalisis).

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-01

terlihat subjek S-01 tidak dapat melakukan perhitungan

dengan tepat dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

subjek dapat dilihat sesuai yang tertulis pada lembar jawab

yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-01 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik

dan tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian

subjek yang ditulis pada lembar jawab siswa.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-01 tidak mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator evaluate (mengevaluasi), dalam

kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban

subjek S-01 terlihat subjek S-01 tidak dapat menganalisis

kembali hasil atau solusi seperti yang tertulis pada lembar

jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek tidak dapat membuktikan

kebenarannya. Fakta ini didukung dari hasil penyelesaian

yang dituliskan subjek pada lembar jawab siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-01 tidak mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Indikator create (menciptakan)

Pada indikator ini, subjek ditinjau dari kemampuan

mengambil beberapa unsur pokok untuk menyelesaikan masalah

atau memadukan beberapa permasalahan menjadi suatu bentuk

kesatuan yang tepat. Data penyelesaian soal berpikir tingkat

tinggi atau HOT pada materi SPLDV oleh subjek S-01 dalam

indikator create (menganalisis) berdasarkan langkah Polya dapat

dilihat sebagai berikut:

a) Memahami masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memahami masalah dari jawaban subjek S-01 terlihat subjek

S-01 dapat mengenali, menentukan dan memahami apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal seperti yang

tertulis pada lembar jawab yang ada pada lampiran.

Berdasarkan kegiatan memahami masalah, subjek S-

01 dapat memahami kondisi atau masalah pada soal dengan

baik. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa yang ditulis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

pada lembar jawab penyelesaian bahwa yang diketahui dari

soal. Kemudian subjek S-01 dapat memahami apa yang

ditanyakan yaitu berapa banyak kartu persegi dan segitiga

yang harus diambil dari tumpukan agar jumlah gambar ayam

128 dan jumlah gambar bunga mawar 41.

Berdasarkan dari hasil dan fakta-fakta yang terlihat

dari jawaban dan hasil wawancara subjek S-01, dengan

demikian pada kegiatan memahami masalah, dapat dilihat

bahwa subjek S-01 mampu melaksanakan kegiatan

memahami masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT pada topik materi SPLDV dalam indikator create

(menciptakan).

b) Merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah

dari jawaban subjek S-01 terlihat subjek S-01 tidak dapat

menjawab permasalahan pada kegiatan merencanakan atau

merancang strategi pemecahan masalah dengan, dapat dilihat

seperti yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, subjek S-01 tidak dapat

mempertimbangkan rencana penyelesaian masalah yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

akan digunakan yaitu menentukan persamaan-persamaan

dari informasi yang didapat dari yang diketahui, subjek S-01

tidak dapat menuliskan permisalkan variabel yang tepat

untuk digunakan pada kolom memahami masalah.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, dapat dilihat subjek S-01 tidak

mampu merancang strategi penyelesaian dari soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV dengan

tepat dalam indikator evaluate (menganalisis) namun masih

kurang tepat.

c) Melaksanakan perhitungan

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

melakukan perhitungan dari jawaban subjek S-01 terlihat

subjek S-01 tidak dapat melakukan perhitungan dengan tepat

dan jelas. Hasil penyelesaian perhitungan subjek dapat

dilihat yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan kegiatan melaksanakan perhitungan,

subjek S-01 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik

dan tepat. Fakta tersebut didukung dengan penyelesaian

subjek yang tertulis pada lembar jawab. Fakta tersebut dapat

dilihat pada gambar diatas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan melaksanakan perhitungan, dapat

dilihat subjek S-01 belum mampu melaksanakan perhitungan

penyelesaian dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada

topik materi SPLDV dalam indikator create (menciptakan).

d) Memeriksa kembali hasil atau solusi

Pada indikator create (menciptakan), dalam kegiatan

memeriksa kembali hasil atau solusi dari jawaban subjek S-

01 terlihat subjek S-01 tidak mampu menyelesaikan kegiatan

memeriksa kembali. Hasil penyelesaian subjek S-01 dapat

dilihat sesuai yang tertulis pada lembar jawab yang ada pada

lampiran.

Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi, subjek dapat membuktikan kebenarannya

dengan tepat.

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta diatas, dengan

demikian pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil

dan solusi, dapat dilihat subjek S-01 tidak mampu memeriksa

kembali kebenaran hasil dan solusi penyelesaian dari soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT pada topik materi SPLDV

dalam indikator create (menciptakan).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

A. Pembahasan

Pembahahasan hasil penelitian terkait penyelesaian soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT mengacu pada kemampuan pemecahan masalah

siswa pada setiap kelompok kemampuan yang diteliti. Kemampauan yang

diteliti meliputi: kelompok berkemampuan tinggi, kelompok

berkemampuan sedang, dan kelompok berkemampuan rendah. Dalam

masing-masing kelompok terdapat dua subjek yang menjadi subjek

penelitian. Penyelesaian soal HOT mencakup tiga indikator yaitu

menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate) dan menciptakan (create)

yang telah diselesaikan oleh subjek penelitian, kemudian dianalisis dengan

memperhatikan pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya.

Berdasarkan langkah Polya diharapak subjek mamp dalam kegiatan

memahami masalah, merencanaan dan merancang strategi pemecahan

masalah, melaksankan perhitungan, dan memeriksa kembali hasil atau

solusi.

Kegiatan memahami masalah ialah kemampuan subjek ketika

memahami kondisi atau masalah pada soal yang diberikan secara benar,

memahami apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Kegiatan

merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah yaitu

kemampuan subjek menunjukkan hubungan antara apa yang diketahui dan

apa yang ditanyakan dengan mempertimbangkan dan menentukan model

penyelesaian yang tepat. Kegiatan melaksanakan perhitungan yaitu

kemampuan subjek ketika memecahkan soal dengan segala strategi yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

diperlukan dengan rumus yang sesuai. Kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi yaitu kemampuan subjek ketika membuktikan

kebenaran hasil perhitungan yang telah didapatkan. Kemudian penyelesaian

masalah pada masing-masing kelompok tingkat kemampuan dapat

ditunjukkan melalui sebuah wawancara yang mendalam. Dengan begitu

akan diperoleh data-data yang mengungkap bagaimana pemecahan masalah

subjek pada masing-masing kelompok.

Analisis data hasil penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau

HOT dan wawancara dilakukan dengan menggunakan tahap reduksi data

(data reduction), penyajian data (data display), dan pengambilan

kesimpulan (conclusion drawing/ verification). Selanjutnya dilakukan

triangulasi untuk melihat keabsahan data yang dikumpulkan dan

menyimpulkan bagaimana kemampuan siswa dalam pemecahan masalah

berpikir tingkat tinggi atau HOT berdasarkan langkah Polya sesuai pada

tujuan penelitian. Setelah dilakukan analisis data hasil penyelesaian soal

berpikir tingkat tinggi atau HOT dan wawancara, serta triangulasi masing-

masing subjek, diperoleh analisis dan deskripsi penyelesaian soal berpikir

tingkat tinggi atau HOT seperti tertulis subbab sebelumnya. Deskripsi hasil

analisis data pada masing-masing kelompok dinyatakan sebagai berikut:

1. Kelompok Berkemampuan Tinggi

Subjek kelompok berkemampuan tinggi terdiri dari dua siswa, yaitu

S-03 dan S-11. Berdasarkan hasil penyelesaian soal dan wawancara dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada subjek berkemampuan tinggi

diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:

Pada kegiatan memahami masalah dari soal berpikir tigkat tinggi

atau HOT dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate

(mengevaluasi), create (menciptakan), subjek S-03 dan S-11 mampu

memahami masalah dengan sangat baik, karena subjek dapat

mengetahui dengan tepat apa yang ditanyakan dan dapat mengetahui

dengan tepat informasi yang ada dalam soal serta dapat mengidentifikasi

data yang yang diberikan untuk menyelesaikan dengan benar.

Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan),

subjek S-03 dapat menentukan langkah atau strategi penyelesaian dari

masalah yang diberian serta dapat memutuskan strategi yang sesuai

untuk memecahan masalah pada soal dan dapat melakukan proses

perhitungan dengan tepat. Subjek S-11 juga dapat menyelesaikan

masalah sesuai dengan strategi penyelesaian pemecahannya dan namun

pada kegiatan melaksanakan perhitungan S-11 tidak tepat melaksanan

proses perhitungannya.

Pada kegiatan memeriksa kembali kebenara hasil atau solusi dari

soal berpikir tingkat tinggi atau HOT dalam indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan), subjek

S-03 dapat membuktikan kebenaran hasil perhitungan serta dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

meyakinkan dir bahwa hasil penyelesaiannya sudah dilaksanakan sesuai

dengan perhitungan. Subjek S-11 tidak dapat membuktikan kebenaran

hasil perhitungan serta tidak dapat menyakinkan diri bahwa

penyelesaiannya tepat sesuai perhitungan, karena subjek kurang teliti

dalam proses perhitungan.

Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam

penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT, siswa kelompok

berkemampuan tinggi mampu melaksanakan kegiatan memahami

masalah, karena dapat mengungkapkan dengan jelas serta dapat

mengidentifikasi informasi yang penting dalam masalah. Kemudian

subjek pada kelompok ini juga mampu merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, karena subjek dapat menentukan langkah

pertama dan menentukan rumus yang dipakai untuk diterapkan dalam

menyelesaikan masalah. Pada kegiatan melaksanakan perhitungan,

hanya salah satu subjek saja yang dapat melaksanakan perhitungan

dengan tepat, satu lainnya kurang teliti dalam melaksanakan

perhitungan. Selanjutnya pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi yang dapat menyelesaikan dengan tepat juga hanya satu

subjek saja yaitu ia yang dapat melaksanakan proses perhitungan dengan

tepat serta dapat meyakinkan dir bahwa hasil penyelesaiannya sudah

dilaksanakan sesuai dengan perhitungan, sedangkan subjek lainnya

tidak dapat memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi serta tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

dapat meyakinkan diri bahwa penyelesaiannya benar karena sudah tidak

tepat pada proses perhitungan.

2. Kelompok Berkemampuan Sedang

Subjek kelompok berkemampuan sedang terdiri dari dua siswa,

yaitu S-16 dan S-20. Berdasarkan hasil penyelesaian soal dan

wawancara dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada subjek

berkemampuan sedang diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:

Pada kegiatan memahami masalah dari soal berpikir tigkat tinggi

atau HOT dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate

(mengevaluasi), create (menciptakan), subjek S-16 dan S-20 mampu

memahami masalah dengan sangat baik, karena subjek dapat

mengetahui dengan tepat apa yang ditanyakan dan dapat mengetahui

dengan tepat informasi yang ada dalam soal serta dapat mengidentifikasi

data yang yang diberikan untuk menyelesaikan dengan benar.

Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan),

subjek S-16 dapat menentukan langkah atau strategi penyelesaian dari

masalah yang diberian serta dapat memutuskan strategi yang sesuai

untuk memecahan masalah pada soal namun subjek S-16 tidak dapat

melakukan proses perhitungan dengan tepat. Subjek S-20 juga dapat

menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi penyelesaian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

pemecahannya dan pada kegiatan melaksanakan perhitungan S-20 juga

tepat melaksanakan proses perhitungannya.

Pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi dari

soal berpikir tingkat tinggi atau HOT dalam indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan), subjek

S-16 tidak dapat membuktikan kebenaran hasil perhitungan serta tidak

dapat meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya sudah dilaksanakan

sesuai dengan perhitungan. Subjek S-20 dapat membuktikan kebenaran

hasil perhitungan serta dapat menyakinkan diri bahwa penyelesaiannya

tepat sesuai perhitungan.

Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam

penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT, siswa kelompok

berkemampuan sedang mampu melaksanakan kegiatan memahami

masalah, karena dapat mengungkapkan dengan jelas serta dapat

mengidentifikasi informasi yang penting dalam masalah. Kemudian

subjek pada kelompok ini juga mampu merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah, karena subjek dapat menentukan langkah

pertama dan menentukan rumus yang dipakai untuk diterapkan dalam

menyelesaikan masalah. Pada kegiatan melaksanakan perhitungan,

hanya salah satu subjek saja yang dapat melaksanakan perhitungan

dengan tepat, satu lainnya kurang teliti dalam melaksanakan

perhitungan. Selanjutnya pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi yang dapat menyelesaikan dengan tepat juga hanya satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

subjek saja yaitu ia yang dapat melaksanakan proses perhitungan dengan

tepat serta dapat meyakinkan dir bahwa hasil penyelesaiannya sudah

dilaksanakan sesuai dengan perhitungan, sedangkan subjek lainnya

tidak dapat memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi serta tidak

dapat meyakinkan diri bahwa penyelesaiannya benar karena sudah tidak

tepat pada proses perhitungan.

3. Kelompok Berkemampuan Rendah

Subjek kelompok berkemampuan rendah terdiri dari dua siswa,

yaitu S-21 dan S-01. Berdasarkan hasil penyelesaian soal dan

wawancara dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada subjek

berkemampuan rendah diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:

Pada kegiatan memahami masalah dari soal berpikir tigkat tinggi

atau HOT dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate

(mengevaluasi), create (menciptakan), subjek S-21 dan S-01 mampu

memahami masalah dengan sangat baik, karena subjek dapat

mengetahui dengan tepat apa yang ditanyakan dan dapat mengetahui

dengan tepat informasi yang ada dalam soal serta dapat mengidentifikasi

data yang yang diberikan untuk menyelesaikan dengan benar.

Pada kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan

masalah dari soal berpikir tingkat tinggi atau HOT dalam indikator

analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan),

subjek S-21 dapat menentukan langkah atau strategi penyelesaian dari

masalah yang diberikan serta dapat memutuskan strategi yang sesuai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

untuk memecahan masalah pada. Subjek S-01 juga dapat menyelesaikan

masalah sesuai dengan strategi penyelesaian pemecahannya namun pada

kegiatan melaksanakan perhitungan subjek S-21 dan subjek S-01 tidak

tepat melaksanakan proses perhitungannya.

Pada kegiatan memeriksa kembali kebenara hasil atau solusi dari

soal berpikir tingkat tinggi atau HOT dalam indikator analyze

(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), create (menciptakan), subjek

S-21 dan subjek S-01 tidak dapat membuktikan kebenaran hasil

perhitungan serta tidak dapat meyakinkan diri bahwa hasil

penyelesaiannya sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan.

Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam

penyelesaian soal berpikir tingkat tinggi atau HOT, siswa kelompok

berkemampuan rendah mampu melaksanakan kegiatan memahami

masalah, karena dapat mengungkapkan dengan jelas serta dapat

mengidentifikasi informasi yang penting dalam masalah. Kemudian

subjek pada kelompok ini cukup mampu merencanakan atau merancang

strategi pemecahan masalah namun tidak pada semua indikator. Pada

kegiatan melaksanakan perhitungan, kedua subjek saja tidak dapat

melaksanakan perhitungan dengan tepat, subjek kurang teliti dalam

melaksanakan perhitungan. Selanjutnya pada kegiatan memeriksa

kembali kebenaran hasil atau solusi yang tidak dapat menyelesaikan

dengan tepat dan tidak dapat meyakinkan diri bahwa hasil

penyelesaiannya sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

D. Keterbatasan Masalah Penelitian

Pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai dnegan maksud

dan tujuan penelitian. Namub demikian masih dirasakan adanya kekurang,

kelemahan dan keterbatasan yang dialami antara lain:

1. Peneliti hanya menggunakan data nilai PTS (Penilaian Tengah Semester)

saja. Peneliti tidak melalukan tes “pre-test” kepada seluruh siswa kelas

VIII sehingga kurang terlihat jelas kemampuan masing-masing siswa

dalam hala pengelompokkannya sesuai dengan kemampuan siswa tersebut.

2. Pada penelitian ini jarak waktu antara obserasi kelas dengan tes terhadap

siswa cukup jauh, karena terjeda dengan jadwal PAS (Penilaian Akhir

Semester).

3. Hasil analisis pada penelitian ini hanya membahas tentang deskripsi

pemecahan masalah siswa terkait langkah Polya.

4. Pada penelitian ini wawancara dilaksanakan setelah tes berlangsung, dan

sudah mendekati jam pulang sekolah, jadi jawaban subjek terkait

pertanyaan wawancara ada beberapa yang tida terjawab karena sudah tida

fokus.

5. Terkait pedoman wawancara, untuk pernyataan dalam kegiatan memeriksa

kembali kebenaran hasil atau solusi, elbih menjuris dalam keyainan siswa

terkait hasil jawaban bukan menjurus ke pembuktian kebenaran hasil

jawaban siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu data dan informasi

diperoleh, dari hasil deskripsi dan analisis yang dilakukan peneliti terkait

kemampuan pemecahan masalah dalam pemecahan masalah berpikir tingkat

tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya dapat

disimpulkan ada tiga kelompok kemampuan siswa yaitu, siswa berkemampuan

tinggi, sedang dan rendah. Siswa berkemampuan tinggi dinyatakan mampu

melaksanakan kegiatan pada seluruh kegiatan pemecahan masalah berpikir

tingkat tinggi atau HOT. Siswa berkemampuan sedang dnyatakan mampu

melaksanakan kegiatan pada memahami masalah dan strategi pemecahan

masalah. Akan tetapi pada kegiatan melaksanakan perhitungan dan memeriksa

kembali hasil atau solusi siswa berkemampuan sedang masih kurang mampu

dalam melaksanakan kegiatan. Siswa berkemampuan rendah dinyatakan

mampu melaksanakan kegiatan memahami masalah. Akan tetapi kelompok

siswa berkemampuan rendah ini kurang mampu dalam kegiatan merencanakan

atau merancang strategi pemecahan masalah, kegiatan melakukan perhitungan,

serta kegiatan memeriksa kembali hasil atau solusi pada pemecahan masalah.

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat

diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru sebaiknya membiasakan pembelajaran di kelas diberikan soal-

soal berpikir tingkat tinggi atau HOT pada masing-masing materi.

b. Guru sebaiknya membiasakan siswa dalam menyelesaikan soal

menggunakan aturan-aturan pengerjaan soal yang rinci dan jelas,

dimulai dari menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,

menentukan strategi penyelesaian soal, melakukan perhitungan, dan

menarik kesimpulan.

c. Guru diharapkan untuk lebih sering melatih siswa dengan

memberikan soal-soal latihan yang memerlukan kemampuan berpikir

tingkat tinggi atau HOT pada setiap pembelajaran agar siswa terbiasa

dalam menyelesaikan soal-soal berkemampuan tingkat tinggi.

2. Bagi Penelitian selanjutnya

a. Bagi penelitian yang kemungkinan sama judul penelitian/ pokok

bahasan penelitian, diharapkan soal yang akan diujikan pada

penelitian sebaiknya diujikan pada kelas pembanding guna

mengetahui validitas dan reabilitas soal tersebut.

b. Sebaiknya pertanyaan wawancara dipersiapkan dengan lebih baik,

agar informasi yang didapat lebih akurat, serta dalam hal pemilihan

lokasi wawancara diusahkan memilih tempat yang tenang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anderson, W. L dan Krathwohl, R. D. 2014. Kerangka Landasan Untuk


Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends, R. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Buku Dua.


(Penerjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto).
Yogyakarta: PustakaPelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pengembangan


Matematika. Malang: UNM.

Kurniasih, I dan Sani, B. 2014. Sukses Mengimplementasikan KURIKULUM 2013.


Yogyakarta: Kata Pena.

Lewy, Zulkardi, dan Nimas Aisyah. 2009. Pengembangan Soal Untuk Mengukur
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret
Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Palembang. Jurnal
Pendidikan Matematika (online) Vol.3 No 1: Pendidikan Matematika PPs
Unsri. https://eprints,unsri.ac.id/820/1/2_Lewy_14-2.pdf, (diakses pada
tanggal 28 Juli)

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep


Rohendi Rohadi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nugrahaeni, Agnes Iswara. 2019. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah


Ditinjau dari Hasil Belajar dan Sikap Kreatif Siswa Kelas VIII SMP N 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

Yogyakarta pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Skripsi.


Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Nugroho, H. 2009. Matematika SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.

Nuragni, T. W. 2018. Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal


Matematika Tipe High Order Thinking Pada Pokok Bahasan Pola Bilangan
di Kalangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran
2018/2019. Skripsi. Universitas Santa Dharma. Yogyakarta.

Prastowo, Andi. 2014. Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-


Ruzz Media.

Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan


Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Purbantara, P. W. 2019. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah HOT (Higher


Order Thinking) Berdasarkan Langkah Polya Pada Pokok Bahasan
Pythagoras Di Kalangan Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Purwareja
lampok Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta.

Purwanto, N. 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Suharni dan Retnoningsih, A. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Semarang:


Widya Karya

Suryono dan Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya Offset.

Utari, Soemarmo dan Heris H. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika.


Bandung: PT Refika Aditama.

Winarso, Widodo. 2014. Membangun Kemampuan Brfikir Matematika Tingkat


Tinggi Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif dan Induktif Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

Pembelajaran. Jurnal Eduma (online) Vol 3 No.2 : AIN Syekh Nurjati


Cirebon. (diakses tanggal 23 Agustus 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

LAMPIRAN

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

LAMPIRAN 1

SURAT-SURAT

1.1. Surat Permohonan Izin Penelitian


1.2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Lampiran 1.1 Surat Permohonan Izin Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Lampiran 1.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

LAMPIRAN 2

HASIL VALIDASI

2.1. Hasil Validasi Pedoman Observasi


2.2. Hasil Validasi Pedoman Wawancara
2.3. Hasil Validasi Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

Lampiran 2.1 Hasil Validasi Pedoman Observasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

Lampiran 2.2 Hasil Validasi Pedoman Wawancara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

Lampiran 2.3 Hasil Validasi Soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

LAMPIRAN 3

INSTRUMEN PENELITIAN

3.1. Instrumen Pedoman Observasi


3.2. Instrumen Wawancara
3.3. Instrumen Soal
3.4. Kisi-kisi Pedoman Wawancara
3.5. Kisi=kisi Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

Lampiran 3.1 Instrumen Pedoman Observasi

Instrumen Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

A. Tujuan dilakukannya observasi ini, adalah:

1. Untuk mengamati proses pembelajaran di kelas pada materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel.

2. Untuk mengamati apakah guru mengarahkan siswa untuk memecahkan

masalah berpikir tingkat tinggi menggunakan langkah Polya.

3. Untuk mengamati apakah siswa sudah memiliki karakteristik berpikir

tingkat tinggi.

B. Petunjuk

1. Cermatilah inikator sebelum mengaati.

2. Amatilah proses pemebalajaran engan seksama.

3. Beri tanda centang () pada kolom skala penilaian yang sesuai dengan

pengamatan.

4. Skala penilaian adalah sebagai berikut:

Ya = Indikator dilaksanakan pada pembelajaran

Tidak = Indikator tidak dilaksanakan pada pembelajaran

Skala Penilaian Keterangan


No Indikator
Ya Tidak
Kegiatan Guru
1. Menuntun siswa untuk dapat
menganalisis permasalahan
2. Menuntun siswa untuk dapat
mengevaluasi permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

Skala Penilaian Keterangan


No Indikator
Ya Tidak
3. Menuntun siswa untuk dapat
menciptakan atau mengkreasi
permasalahan
4. Menuntun siswa memahami
masalah dalam penyelesaian
pemecahan masalah
5. Menuntun siswa untuk
merencanakan atau
merangsang strategi dalam
penyelesaian pemecahan
masalah
6. Menuntun siswa untuk dapat
melakukan perhitungan dalam
penyelesaian pemecahan
masalah dengan benar dan
tepat.
7. Meminta siswa memeriksa
kembali kebenaran hasil atau
solusi
Kegiatan Siswa
8. Minimal 75% siswa dapat
menganalisis permasalahan
9. Minimal 75% siswa dapat
mengevaluasi permasalahan
10. Minimal 75% siswa dapat
menciptakan dan mengkreasi
permasalahan
11. Minimal 75% siswa
memahami masalah dalam
penyelesaian pemecahan
masalah
12. Minimal 75% siswa dapat
merencanakan atau
merangsang strategi dalam
penyelesaian pemecahan
masalah
13. Minimal 75% siswa dapat
melakukan perhitungan dengan
benar dan tepat
14. Minimal 75% memeriksa
kembali kebenaran hasil atau
solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

Lampiran 3.2 Instrumen Wawancara

Instrumen Wawancara Siswa

No Pertanyaan Jawaban
1. . Apakah kamu memahami masalah
tersebut?
2. Apa yang kamu pahami tentang
permasalahan tersebut?
3. Data apa yang tersedia pada permasalahan
tersebut?
4. Apa yang tidak diketahui dan atau apa
yang ditanyakan?
5. Manakah permasalahan yang paling
mudah kamu pahami?
6. Pernahkah ada soal serupa sebelumnya?
7. Bagaimana kamu membayangkan
penyelesaian permasalahan tersebut?
8. Apa yang harus kamu lakukan dalam
menyelesaikan permasalahan ters/ebut?
9. Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal
tersebut?
10. Apakah kamu mengalami kendala dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut?
11. Bagaimana menunjukkan atau memeriksa
bahwa langkah yang dipilih sudah benar?
12. Bagaimana kamu mengetahui kebenaran
jawaban anda?
13. Bagaimana cara memeriksa kebenaran
hasil yang diperoleh?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

14. Dapatkah diajukan sanggahannya?


15. Dapatkah solusi itu dicari dengan cara
lain?
16. Setelah selesai mengerjakan, apakah kamu
yakin bahwa jawabannya benar atau
salah?
17. Permasalahan manakah yang paling klarifikasi
mudah kamu pahami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

Lampiran 3.3 Instrumen Soal


SOAL

1. Sebuah lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang. Jika diketahui


keliling lapangan tersebut 64 meter, dan selisih panjang dan lebarnya 8
meter. Tentukan luas lapangan sepak bola tersebut!

2. Disebuah parkiran area food court ada 100 kendaraan motor dan mobil
dengan jumlah roda 274. Jika biaya parkir 1 mobil adalah Rp 5.000,00 dan
2
biaya parkir 1 motor adalah 5 dari biaya parkir mobil. Mungkinkah total

pendapatan biaya parkir motor lebih besar dibandingkan dari total


pendapatan biaya parkir mobil di food court?

3. Perhatikan gambar dibawah ini!

Anisa memiliki setumpuk kartu bergambar. Keseluruhan kartu dapat dipilah


menjadi dua bagian sesuai bentuknya. Satu jenis berbentuk persegi panjang
yang didalamnya terdapat gambar empat ekor ayam dan setangkai bunga
mawar. Satu jenis lagi berbetuk segitiga yang di dalamnya terdapat gambar
dua ekor ayam dan setangkai bunga mawar. Berapa banyak kartu persegi
dan segitiga yang harus diambil dari tumpukan kartu agar jumlah gambar
ayam 128 dan jumlah gambar setangkai bunga mawar 41?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

KUNCI JAWABAN SOAL

No Jawaban Skor
1. Memahami Masalah:
Diketahui:
Keliling suatu lapangan berbentuk persegi panjang adalah 64
2
meter
Selisih panjang dan lebarnya 8 meter
Ditanya: Berapa luas lapangan sepak bola tersebut?
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah:
Memisalkan panjang dan lebar lapangan dari selisih yang
diketahui
3
Menentukan panjang dan lebar menggunkan keliling persegi
panjang
𝐾 = 64 𝑚
𝐾 = 2(𝑝 + 𝑙)
Melaksanakan perhitungan:
Misalkan
Panjang persegi panjang = p
Lebar pesergi panjang = l
Keliling persegi panjang = K
𝑙 =𝑝−8
𝐾 = 2(𝑝 + 𝑙)
3
64 = 2 (𝑝 + (𝑝 − 8))
64 = 2 (𝑝 + 𝑝 − 8)
64 = 2 (2𝑝 − 8)
64 = 4𝑝 − 16
64 + 16 = 4𝑝
80 = 4𝑝
4𝑝 = 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

80
𝑝=
4
𝑝 = 20
Luas lapangan dapat dicari dengan mencari Luas dari persegi
panjang
𝐿 =𝑝×𝑙
𝐿 = 𝑝 × (𝑝 − 8)
𝐿 = 20 × (20 − 8)
𝐿 = 20 × 12
𝐿 = 240 𝑚2
Jadi luas lapangan adalah 240 𝑚2
Memerikasa kembali kebenaran hasil dan solusi
Luas persegi panjang = panjang x lebar
2
= 20 x 12
= 240 𝑚2

2. Memahami Masalah:
Diketahui:
Jumlah kendaraan di area parkir ada 100 kendaraan motr dan
mobil
Jumlah roda kendaraan 274 roda
2 2
Biaya parkir @motor = biaya parkir mobil
5

Biaya parkir @mobil = Rp 5.000,00


Ditanya: Mungkinkah total pendapatan biaya parkir motor lebih
besar dibandingkan dari total pendapatan biaya parkir mobil di
food court?
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah:
2
Menentukan variabel 𝑥 dan 𝑦
Memisalakan variabel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

𝑥 = 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
𝑦 = 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙
Menentukan persamaan yang terbentuk dari informasi yang
diketahui:
𝑥 + 𝑦 = 100 ... (1)
4𝑥 + 2𝑦 = 274 ... (2)
Melaksanakan perhitungan:
Menentukan nilai x dan y dengan cara menyelesaikan sistem
persamaan
𝑥 + 𝑦 = 100
{
4𝑥 + 2𝑦 = 274

Mencari nilai y dengan cara eliminasi:


𝑥 + 𝑦 = 100 × 4
|
4𝑥 + 2𝑦 = 274 × 1

4𝑥 + 4𝑦 = 400
4𝑥 + 2𝑦 = 274
2𝑦 = 126 4
126
𝑦=
2
𝑦 = 63

Mencari nilai x dengan cara mensubtitusikan nilai y ke


persamaan (1)
𝑥 + 𝑦 = 100
𝑥 + 63 = 100
𝑥 = 100 − 63
𝑥 = 37

Jadi didaptkan banyak kendaraan yang diarea parkir adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

Banyak mobil = 37 mobil


Banyak motor = 63 motor

Biaya parkir:
@mobil = 𝑅𝑝 5.000,00
2
Biaya parkir @motor = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙
5

2
= 5 × 5000

= 2 × 1000

= 2000

Jadi biaya parkiruntuk satu motornya adalah Rp 2.000,00

 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 × 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 63 × 𝑅𝑝 2.000,00

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 𝑅𝑝 126.000,00

 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 × 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 = 37 × 𝑅𝑝 5.000,00


𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 = 𝑅𝑝 185.000,00

Jadi, tidak mungkin total pendapatan biaya parkir motor


lebih besar dibandingkan total pendapatan biaya parkir
mobil, karena pendapatan biaya parkir motor ialah Rp
126.000,00 lebih kecil dibandingkan pendapatan biaya
parkir mobil yaitu Rp 185.000,00.

Memerikasa kembali kebenaran hasil dan solusi


 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙 = 5000𝑥
2
 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 =2000𝑦
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

Biaya parkir mobil = 5000𝑥


= 5000 × 37
= 185.000
Biaya parkir motor = 2000𝑦
= 5000 × 37
= 185.000

3. Memahami Masalah:
Diketahui:
 Ada 2 jenis karu bergambar yaitu, kartu berbentu persegi
panjang dan kartu berbentu segitiga.
 Pada kartu berbentuk persegi panjang terdapat gambar 4 ekor
ayam dan setangkai bunga mawar.
2
 Pada kartu berbentuk segitiga terdapat gambar 2 ekor ayam
dan setangkai bunga mawar
Ditanya:
Berapa banyak kartu persegi dan segitiga yang harus diambil dari
tumpukan kartu agar jumlah gambar ayam 128 dan jumlah
gambar setangkai bunga mawar 41?
Merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah:
Menentukan variabel 𝑥 dan 𝑦
Memisalakan variabel:
𝑥 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑟𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝑦 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑟𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

𝑥 𝑦

Menentukan persamaan yang terbentuk dari informasi yang


diketahui:
4𝑥 + 2𝑦 = 128 ... (1)
𝑥 + 𝑦 = 41 ... (2)
Melaksanakan perhitungan:
Menentukan nilai x dan y dengan cara menyelesaikan sistem
persamaan
4𝑥 + 2𝑦 = 128
{
𝑥 + 𝑦 = 41

Mencari nilai 𝑥 dengan cara eliminasi:


4𝑥 + 2𝑦 = 128 × 1
|
𝑥 + 𝑦 = 41 × 2

3
4𝑥 + 2𝑦 = 128
2𝑥 + 2𝑦 = 82
2𝑥 = 46
46
𝑥=
2
𝑥 = 23

Mencari nilai 𝑦 dengan cara mensubtitusikan nilai 𝑥 ke


persamaan (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

𝑥 + 𝑦 = 41
22 + 𝑦 = 41
𝑦 = 41 − 23
𝑦 = 18

Jadi banyak kartu bergambar yang harus diambil adalah


Banyak kartu berbentuk persegi panjang adalah 23 kartu
Banyak kartu berbentuk segitiga 18 kartu
Memerikasa kembali kebenaran hasil dan solusi
 Banyak kartu berbentuk persegi panjang = 𝑥 = 23 kartu
 Banyak kartu berbentuk segitiga = 𝑦 = 18 kartu
Mensubtitusikan nilai x dan y ke persamaan:
 4𝑥 + 2𝑦 = 4 (23) + 2 (18) 2
= 92 + 36
= 128
 𝑥 + 𝑦 = 23 + 18
= 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

Lampiran 3.4 Kisi-isi Wawancara

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa

No. Lembar
No. Komponen Sub Komponen
Wawancara
1. Langkah Pemecahan e. Memahami masalah 1, 2, 3 dan 4
Masalah f. Merencanakan atau
merangsang stategi 6, 7, dan 8
pemecahan masalah
g. Melakukan
9, 10, dan 11
Perhitungan
h. Memeriksa kembali
12, 13, 14, 15,
kebenaran hasil atau
dan 16
solusi
2. Klariafikasi Jawaban b. Pendapat siswa terkait
Siswa tingkat pemahaman 5 dan 17
soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

Lampiran 3.5 Kisi-kisi Soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

LAMPIRAN 4

DATA PENELITIAN

4.1. Data Hasil Observasi


4.2. Data Nama Siwa Kelas VIII
4.3. Data Hasil Pekerjaan Siswa
4.4. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

Lampiran 4.1 Data Hasil Observasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

Lampiran 4.2 Data Nama Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

Lampiran 4.3 Data Hasil Pekerjaan Siswa

Subjek S-03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

Subjek S-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

Subjek S-16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

Subjek S-20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234

Subjek S-21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

Subjek S-01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247

Lampiran 4.4 Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Nilai rata-rata (Mean) diperoleh

∑𝑥
𝑥̅ =
𝑁
1483
𝑥̅ =
21

𝑥̅ = 70,61

Keterangan:

𝑥̅ = rata-rata skor siswa


∑𝑥 = juah skor siswa
𝑁 = jumlah siswa

Dari hasil nilai rata-rata (Mean) kemudian dicari simpangan baku (Standar
Deviasi), diperoleh:
2
∑ 𝑥2 ∑𝑥
𝑆𝐷 = √ −( )
𝑁 𝑁

109425 1483 2
𝑆𝐷 = √ −( )
21 21
𝑆𝐷 = √5210,714 − 4987,05

𝑆𝐷 = 14,955 ≈ 15

Keterangan:
𝑆𝐷 = Standar deviasi

∑ 𝑥2
= tiap skor dikudartkan lalu dibagi N
𝑁

∑𝑥 2
( 𝑁 ) = semua skor dijumlahkan kemudia diagi N kemudian dikudratkan

Anda mungkin juga menyukai