Anda di halaman 1dari 193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGGUNAAN MEDIA MID MAP DALAM MENINGKATKAN


MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XB SMA
BOPKRI 2 YOGYAKARTA

Studi Kasus: SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh :
GEDE WIJA KUSUMA
NIM: 051334075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha


Esa) atas karunia yang telah diberikanya
Bapak tercinta I Nyoman Putrana
Ibu tercinta Wayan Rempianing
Saudara-saudaraku tersayang Putu Sudarmini, Kadek
Swadaya, Komang Lestariani, Ketut Puji Andayani

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTO

BERHENTI DI TENGAH PERJALANAN AKAN LEBIH SULIT


DAN TERASA LEBIH MELELAHKAN, DARIPADA TERUS
BERJALAN HINGGA SAMPAI KETUJUAN

HIDUP MEMERLUKAN PENGORBANAN, PENGORBANAN


MEMERLUKAN PERJUANGAN, PERJUANGAN MEMERLUKAN
KETABAHAN, KETABAHAN MEMERLUKAN KEYAKINAN
KEYAKINAN PULA MENENTUKAN KESUKSESAN
KESUKSESAN PULA MENENTUKAN KEBAHAGIAAN

KESUKSESAN YANG PALING BESAR DALAM HIDUP ADALAH


BISA BANGKIT KEMBALI DARI KEGAGALAN

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa)

atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul : “PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XB SMA BOPKRI

2 YOGYAKARTA”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang

merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,

saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini

penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Akuntansi.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd.,M.Si. Selaku Dosen

Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi,

memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup

yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

5. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada

penulis selama kuliah.

6. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas semua

pelayanan dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

7. Ibu Sri Rahayuningsih, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI 2

Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

8. Ibu Nuning Praptiria Utami S.Pd., selaku guru mitra yang telah membantu

saya dalam melaksanakan penelitian sekripsi saya.

9. Siswa-siswi kelas XB yang telah membantu sehingga penelitia ini dapat

berjalan dengan lancar

10. Bapak dan Ibu tercinta, kakak-kakakku tersayang, yang tidak pernah lelah

memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material,

serta semangat kepada penulis.

11. Buat Rizky (alm), Doni (alm), Reza (alm) dan Edo, kalian adalah sahabat-

sahabat terbaik yang tak tergantikan dalam hidupku. Persahabatan kita tak

akan pernah hilang dan memudar.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12. Buat Ika (alm) yang selalu mendoakan aku dari surga, kamu selalu di

hatiku dan selalu menjadi inspirasiku.

13. Seluruh sahabat angkatan 2005 (Riri, Tri, Rina, Andri, Marsya, Lilis,

Galuh, Asih, Widi, Villa, Setya Rini, Novi, Whilda, Dwi, Lik Kis, Mas

Eka, Lek Kris, Chopy, Rita, Katarina, Maya, Madam, Mas Adi, Tia, Didot,

Febran, Yansen, Yanto, Itok, Budiman, Robert, Merry, Boim, Wulan,

Mas Bangkit, Singgih, Mas Filip, Ferry, Arnon, Titex, Candra, Leni,

Kurnia, Vivi, Eka Fansiska, Yuni, Siska, Era, Vita, Ida, Selly, Lely, Mita,

Luci, Santy, Niken, Rini). Terima kasih atas bantuannya selama ini.

14. Teman-teman di pingit yang selalu memberikan semangat sehingga saya

berhasil menyelesaikan sekripsi saya. (RILEX)

15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat

diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Penulis,

Gede Wija Kusuma

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP DALAM MENINGKATKAN


MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XB SMA BOPKRI
2 YOGYAKARTA: SEBUAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Gede Wija Kusuma


051334075

Universitas Sanata Dharma


Yogyakarta
2010

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar


siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta melalui penggunaan media mind
map. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XB SMA BOPKRI 2
Yogyakarta dengan jumlah 18 siswa, sedangkan yang menjadi objek dalam
penelitian ini adalah media mind map. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
randahnya motivasi dan prestasi siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Rendahnya motivasi siswa dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tidak
mengerjakan PR (61%), siswa sering tidur dan keluar masuk kelas ketika
pelajaran berlangsung, serta rendahnya prestasi dapat dilihat dari rata-rata nilai
ulangan harian (40,21)
Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan alur perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi untuk setiap siklusnya. Dalam tahap
perencanaan, peneliti membuat mind map, menyiapkan lembar observasi dan
penilaian. Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilaksanakan observasi kegiatan guru
dan kegiatan siswa di kelas serta memberikan penilaian terhadap pelaksanaan
tindakan tersebut dan selajutnya mengadakan observasi dokumen. Refleksi
dilakukan dengan menganalisis data observasi dan penilaian dengan
menggunakan indikator tinggi (sesuai perhitungan dengan menggunakan PAP II)
untuk variabel motivasi, sedangkan untuk variabel prestasi dengan indikator nilai
rata-rata 60,0 pada siklus I serta nilai rata-rata 70,0 pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media mind map dapat meningkatkan motivasi
dan prestasi siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Pada siklus I,
peningkatan motivasi tercapai dengan deskriptor tinggi (sesuai perhitungan
dengan menggunakan PAP II) dengan rata-rata (56,05); dan (22,22%) siswa
berani menyampaikan hasil diskusi secara kelompok denga teman sebangkunya,
sedangkan pada siklus II motivasi siswa berada pada kategori tinggi dengan nilai
rata-rata (55,7); dan (27,78%) siswa berani maju ke depan untuk menjelaskan
kembali dengan menggunakan media mind map. Peningkatan prestasi terjadi dari
situasi awal nilai rata-rata ulangan harian (40,21) menjadi (57,64) pada siklus I
dan (74,31) pada siklus II.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE USE OF MIND MAP MEDIA TO IMPROVE LEARNING


MOTIVATION AND PERFORMANCE OF THE TENTH GRADE B
STUDENTS OF BOPKRI 2 SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA: A
CLASS ACTION RESEARCH

Gede Wija Kusuma


051334075

Sanata Dharma University


Yogyakarta
2010

This research aims to improve learning motivation and performance of the


tenth grade B students of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta through the
use of mind map media. The subjects of the study were18 students of tenth grade
B BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta while the object of study was the
use of mind map media. The rationale of this study was the low motivation and
the performance of the tenth grade B students of BOPKRI 2 Senior High School
Yogyakarta. The low motivation could be indicated from the high percentage of
student who did not complete their homework (61%), students sleeping in the
clasroom, going into and out the clasroom during class activities, and the low
performance was indicated by the low a daily test result of 40,21.
The processes of the data analysis in this research were planing path,
action implementation, observation and reflection for each cycle. During the
planing stage, the researcher made the mind map, prepared the observation and
evaluation sheets. During the implementation teacher and the student actions were
observed in the clasroom to evaluate the action implementation, and the document
observation were carried out. The reflection was carried by analyzing the
observation data and evaluating results with high indicator (in accordance with
PAP II computation) for motivation variable, while for performance variable the
indicator of mean a was 60.0 at cycle I and mean of 70.0 at cycle II.
Based on the results of clasroom action observation being carried out, it is
concluded that the use of mind map media is able to improve the motivation and
performance of the tenth grade B students of BOPKRI 2 Senior High School
Yogyakarta. At cycle I, the motivation improvement was achieved with a high
description (in accordance with PAP II computation) with mean score was 56.1
and 22.22% of the students brave enough to present their group and paired
discussion result, while at cycle II the students motivation was at a high category
with the mean score of 55.7 and 27.78% of the students courage brave enough to
present and explain the material in front of other students in the classroom using
the mind map. The improvement of performance ocurred from daily a test result
average marks of 40.21 to 57.64 at cycle I and 74,31 at cycle II

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO........................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................. xi

ABSTRACT ................................................................................................. xii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DARTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6

C. Batasan Masalah ...................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 10

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 12

B. Mind Mapping......................................................................... 17

C. Motivasi .................................................................................. 21

D. Prestasi ................................................................................... 26

E. Interaksi Edukatif pada Pelajaran Ekonomi ............................. 27

F. Belajar .................................................................................... 28

G. Media ..................................................................................... 32

H. Kerangka Berpikir ................................................................... 42

I. Hipotesis .................................................................................. 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 44

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 44

C. Subyek Penelitian ................................................................... 45

D. Data yang dibutuhkan ............................................................. 45

E. Variabel .................................................................................. 46

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................. 48

G. Pengumpulan Data .................................................................. 49

H. Prosedur Penelitian ................................................................. 51

I. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ................................... 56

BAB IV HASIL OBSERVASI

A. Sejarah Berdirinya SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .................... 62

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ................................................ 66

C. Sistem Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .................... 67

D. Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................ 68

E. Organisasi Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................... 78

F. SDM SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ......................................... 88

G. Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................................ 91

H. Kondisi Fisik dan lingkungan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.... 92

I. Hubungan antara Sekolah dengan Instansi lain ........................ 96

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 98

B. Pembahasan ............................................................................. 118

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 122

B. Saran ....................................................................................... 123

C. Keterbatasan Penulis ............................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 126

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket Kuesioner ...............................................................47

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Motivasi ...........................57

Tabel 3.3 Tingkat Keterhandalan Variabel Penelitian ......................................61

Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ...................61

Tabel 4.1 Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .........................................68

Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.......................88

Tabel 4.3 Data Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .........................................91

Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru di Kelas pada Siklu I ..................... 104

Tabel 5.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus I .................. 106

Tabel 5.3 Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I .......................................... 107

Tabel 5.4 Daya Serap Siklus I........................................................................ 108

Tabel 5.5 Hasil Observsi dan Tidakan Siklus I............................................... 109

Tabel 5.6 Hasil Observasi Kegiatan Guru di Kelas pada Siklus II .................. 112

Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus II................. 114

Tabel 5.8 Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II ........................................ 115

Tabel 5.9 Daya Serap Siklus II ...................................................................... 116

Tabel 5.10 Hasil Observsi dan Tidakan Siklus II ............................................. 117

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ................................ 7

Gambar 4.1 Struktur Orgaisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ..........................79

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Kuesioer ....................................................................... 129

Lampiran 2 Perhitungan Manual ................................................................. 133

Lampiran 3 Data Induk Penelitian ............................................................... 145

Lampiran 4 Silabus dan RPP ....................................................................... 146

Lampiran 5 Mind Map................................................................................. 163

Lampiran 6 Surat Ijin .................................................................................. 164

Lampiran 7 Dokumentasi ............................................................................ 166

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah negara yang sedang gencar dalam

melaksanakan pembangunan. Usaha mewujudkan masyarakat yang

berkualitas menjadi tanggung jawab dunia pendidikan demi mempersiapkan

peserta didik yang makin berperan dalam peningkatan profesionalismenya.

Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu kegiatan belajar harus dapat

membekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skill atau life

competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta

didik (Mulyasa, 2002:21). Kegiatan belajar merupakan suatu kondisi yang

dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakan guna meningkatkan

pengetahuan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar.

Perpaduan dari kedua unsur itu menimbulkan adanya interaksi edukatif. Pada

hakekatnya belajar adalah “perubahan”, maka hakekat belajar mengajar

adalah “pengaturan” yang dilakukan oleh guru (Syaiful, 2002:32). Wadah

yang digunakan untuk belajar tersebut adalah sekolah.

Seorang guru harus menyadari apa yang seharusnya dilakukan untuk

menciptakan kondisi belajar yang dapat mengantar anak didik sampai ke

tujuan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, berdasarkan

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003, yaitu mengembangkan potensi

peserta didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi masyarakat yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk itu

diperlukan adanya perubahan dalam pembelajaran sesuai perkembangannya.

Perubahan yang dilakukan oleh guru antara lain dapat memperbaiki kondisi

lingkungan belajar, perubahan metode mengajar, pemberian PR secara rutin,

maupun penggunaan media pembelajaran yang dapat mempertinggi proses

dan hasil pengajaran karena sesuai dengan taraf berpikir siswa. Tahap berpikir

siswa dimulai dari cara berpikir sederhana ke cara berpikir yang kompleks.

Dengan menggunakan media hal-hal yang abstrak dapat dikonkritkan dan hal

yang kompleks dapat disederhanakan. Dengan demikian, pengaruh media

dalam pembelajaran oleh peserta didik begitu besar sehingga dapat

menghasilkan perubahan tingkah laku.

Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, yang sering

terjadi adalah jarangnya penggunaan media dalam pembelajaran ekonomi.

Dalam peroses belajar mengajar ekonomi di Sekolah Menengah Atas (SMA),

pada umunya berorientasi pada terselesaikannya materi yang tercantum dalam

kurikulum, siswa hanya hafal secara verbal. Yang sering terjadi adalah siswa

hanya hafal sesaat dan setelah digunakan untuk tes akan terlupakan. Untuk

menghafal itupun siswa seringkali mengalami kesulitan dan hambatan dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menghafal. Padahal kurikulum yang ditetapkan pada saat ini adalah kurikulum

yang lebih menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-

tugas dengan performasi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh

peserta didik berupa penguasaan terhadap kompetensi tertentu. Pendekatan

yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan dalam menghafal ini adalah

dengan membuat peta pemikiran atau mind map.

Dengan menggunakan peta pikiran ini catatan bisa diringkas dengan

berupa kesimpulan, serta materi dapat diingat dengan cepat karena catatan

dapat dibuat secara sistematik. Dengan menggunakan media mind map

diharapkan siswa dapat merasa senang dalam mengikuti pelajaran, sehingga

dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar. Dengan demikian, kualitas

pendidikan dan pengajaran dapat ditingkatkan melalui penggunaan media

Mind Map (Wicoff, 2005:44).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 27

Agustus 2009 dikelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, setiap siswa

mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut tergolong

dalam tiga kelompok, yaitu siswa berprestasi tinggi, siswa berprestasi sedang,

dan siswa berprestasi rendah. Demikian pula untuk motivasinya, ada yang

mempunyai motivasi tinggi, motivasi sedang, dan ada pula yang mempunyai

motivasi rendah. Dari pengamatan tersebut juga terlihat beberapa masalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang muncul berkaitan dengan motivasi dan prestasi. Permasalahan tersebut

diantaranya:

1. Kondisi Siswa

Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menghafal materi

mata pelajaran ekonomi. Hal ini dapat peneliti lihat dari banyaknya siswa

yang mengeluh terhadap mata pelajaran ekonomi karena materi terlalu banyak

dan bersifat hafalan. Karena banyaknya materi yang bersifat hafalan, sebagian

siswa rajin mencatat karena dirasa bahwa catatan yang banyak adalah catatan

yang lengkap dan lebih mudah untuk dihafalkan. Akan tetapi ada sebagian

siswa justru cepat merasa bosan dan malas untuk mencatat. Selain itu

kebanyakan siswa kurang serius dan kurang fokus ketika mengikuti pelajaran

ekonomi. Ini bisa dilihat ketika pelajaran berlangsung, kebanyakan siswa

ngobrol dengan teman duduknya, ada yang sibuk menggambar, bermain hand

phone, bahkan ada yang pindah-pindah tempat duduk ketika guru lagi

menjelaskan materi. Siswa-siswanya juga kurang aktif dalam kegiatan belajar

mengajar. Ini terlihat tidak adanya siswa yang mau bertanya atau

mengemukakan pendapat. Ketika disuruh mengerjakan contoh soal tidak ada

yang mau maju kalau tidak disuruh dan dipanggil oleh guru. Hal-hal tersebut

tentu saja akan mempengaruhi motivasi dan prestasi siswa. Untuk itu perlu

ditingkatkan motivasi dalam belajar siswa yang tentu saja akan

mempengaruhi prestasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Kondisi Guru

Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, guru terlalu

mengutamakan ringkasan yang ada dalam lembar kerja siswa (LKS) sebagai

media dalam pembelajaran, guru juga jarang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi yang sedang dibahas, sehingga guru tidak

tahu apakah siswa benar-benar paham terhadap materi yang sedang dibahas.

Begitu juga sebaliknya guru jarang memberikan pertanyaan kepada kelas

maupun kepada setiap siswa. Hal ini akan membuat siswa menjadi kurang

aktif dan kurang mau berpikir. Selain itu guru tidak pernah memberikan tugas

untuk meringkas sesuai dengan kreativitas yang dimiliki oleh siswa, yang

sering dilakukan oleh guru hanya memberikan tugas berupa soal tentang

pokok bahasan yang baru saja diberikan. Hal yang terjadi siswa tidak

mengerjakan tugas itu dengan kemampuannya sendiri, akan tetapi hanya

saling mencontek pekerjaan teman. Hal ini membutuhkan kreativitas dari guru

dalam mengajar agar tidak ada gambaran negatif terhadap mata pelajaran

ekonomi yang sebagian besar materinya berupa hafalan.

Dari uraian tersebut di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas ini dengan judul “PENGGUNAAN MEDIA MIND

MAP DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS XB SMA BOKPRI 2 YOGYAKARTA”.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan media dalam kegiatan belajar

mengajar sangat diperlukan mengingat kegiatan belajar mengajar merupakan

serangkaian kegiatan yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan, dimana

penggunaan media dalam belajar merupakan salah satu komponennya.

Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan

media dalam belajar sangat penting dalam pembentukan belajar.

Proses identifikasi masalah dilaksanakan melalui prosedur Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yang secara sederhana nampak

dalam alur pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Sumber ( Suharsimi Arikunto, 2007: 16)

Guru melaksanakan serangkaian pembelajaran di kelas yang telah

direncanakan kurang lebih sama dengan kegiatan pembelajaran yang pernah

dilakukan oleh guru. Rencana tindakan guru tersebut dilaksanakan melalui

tindakan-tindakan observasi di kelas, wawacara dengan siswa, dan observasi

dokumen berupa catatan siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh

guru adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pada saat memulai pelajaran guru memberikan umpan balik (feedback)

untuk mengingatkan materi pada pertemuan sebelumnya, tetapi siswa

tidak diminta untuk membuat catatan ringkasan sesuai dengan kreativitas

siswa. Siswa kurang siap dalam menerima pelajaran karena tidak

mempersiapkan materi.

2. Dalam menerangkan pelajaran, guru melibatkan siswa dengan cara

mengajukan pertanyaan secara klasikal. Sebagian siswa menjawab secara

serentak sehingga suasana kelas terlihat gaduh. Interaksi antar siswa

dalam tanya jawab belum ada.

3. Pemanfaatan media oleh guru masih kurang. Siswa mengalami kesulitan

dalam belajar dan cenderung mengalami kebosanan.

4. Dalam mengerjakan soal, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bekerja secara pribadi atau berdiskusi dengan temannya. Guru berkeliling

di kelas untuk memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami

kesulitan. Guru jarang meminta siswa untuk menampilkan hasilnya di

papan tulis.

5. Siswa lebih memperhatikan jika guru menugaskan siswa untuk

mengerjakan di papan tulis,

6. Rendahnya motivasi belajar siswa karena pekerjaan rumah yang diberikan

oleh guru jarang dikerjakan siswa. Siswa berbicara dengan teman

sebangku dan bermain hand phone ketika pelajaran berlangsung.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Siswa cenderung tidak bertanya meskipun sebenarnya kurang jelas.

Mereka lebih berani bertanya pada saat siswa disuruh mengerjakan di

papan tulis.

8. Siswa merasa senang jika guru memperhatikan hasil pekerjaan siswa

dengan memberikan dorongan dan pujian.

9. Prestasi siswa cenderung dapat dikatakan rendah yang dapat dilihat

melalui nilai ulangan harian yaitu dengan nilai tertinggi 80 dan nilai

terendah 6 serta nilai rata-rata kelas 40,21.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

tidak semua masalah akan dicakup sekaligus. Peneliti membatasi pada

masalah-masalah yang dapat segera diatasi guru dengan serangkaian tindakan

yang sesuai dengan kondisi yang ada selama ini yaitu masalah meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dari penelitian tindakan ini dapat

ditarik rumusan masalah: Apakah penggunaan media mind map akan

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XB SMA BOPKRI 2

Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta melalui

penggunaan media mind map.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

1. Bagi guru

Hasil dari penelitian ini dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan motivasi serta prestasi belajar siswa.

2. Bagi siswa/siswi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk

mempermudah mereka dalam memahami materi dan meningkatkan

motivasi serta prestasi belajarnya.

3. Bagi Peneliti/penulis

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan

tentang pengelolaan kelas yang lebih baik sehingga bermanfaat dalam

membantu guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan

pertimbangan untuk memberikan dukungan pada guru dalam pelaksanaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

kegiatan belajar mengajar penggunaan media belajar, khususnya media

mind map sebagai salah satu cara memecahkan masalah pembelajaran

yang terkait dengan motivasi dan prestasi belajar yang rendah.

5. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk penelitian

selanjutnya dan dapat digunakan untuk menambah referensi dalam

pengembangan pengetahuan tentang Penelitian Tindakan Kelas,

khususnya penggunaan media pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari

Classroom Action Research (CAR), yakni suatu action research yang

dilakukan di kelas. Ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut

maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan (Suharsimi

Arikunto:2-3)

1. Penelitian

Penelitian ini berhubungan dengan kegiatan mencermati suatu

objek dengan cara menggunakan cara dan aturan metodologi

tertentu untuk memperoleh data dan informasi yang bermanfaat

dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

2. Tindakan

Menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian

siklus kegiatan untuk siswa.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3. Kelas

Kelas merupakan sekelompok siswa yang dalam waktu yang

sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dengan menggabungkan batasan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama.

Selain itu dalam website PPPG tertulis Bandung Penelitian

Tindakan Kelas adalah bentuk penelitian yang bersifat reflektif

dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek

pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Jadi dapat

disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu

bentuk tindakan-tindakan secara terstruktur terhadap sekelompok

siswa pada waktu yang sama serta menerima pelajaran dari guru

yang sama dalam rangka peningkatan kualitas proses

pembelajaran.

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki

dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

berkesinambungan, tujuan ini melekat pada diri guru dalam

penunaian misi profesional kependidikan. Peningkatan ini

dilakukan oleh guru melalui serangkaian tindakan yang dirancang,

dilaksanakan, dan dievaluasi. Selain tujuan yang tertulis diatas

Penelitian Tindakan Kelas juga bertujuan meningkatkan kinerja-

kinerja yang dilaksankan oleh guru, mengidentifikasi, menemukan

solusi dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas, menghasilkan

dan mengeksplorasi inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran

misalnya metode, strategi, pendekatan dan media.

Penelitian Tindakan Kelas mempunyai manfaat yang dapat

dipetik jika guru mau dan mampu melaksanakannya. Hal yang

terkait dengan komponen tindakan pembelajaran antara lain :

1. Inovasi Pembelajaran

Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba untuk

mengubah, mengembangkan, meningkatkan gaya mengajarnya

agar mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan

tuntutan kelasnya. Dalam konteks ini guru selalu berhadapan

dengan siswa yang berbeda dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu jika

guru melakukan PTK dari kelasnya sendiri dan berangkat dari

persoalannya tersebut, maka secara tidak langsung telah terlibat

dalam proses inovasi pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2. Pengembangan Kurikulum di Sekolah dan kelas.

Untuk kepentingan pengembangan kurikulum Penelitian

Tindakan Kelas sangat bermanfaat sebagi salah satu masukan. Hal

ini terjadi karena proses reformasi kurikulum secara teoritik tidak

netral. Sebaliknya proses tersebut akan dipengaruhi oleh gagasan-

gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan,

pengetahuan, dan pengajaran. Penelitian Tindakan Kelas dapat

membantu guru untuk lebih dapat memahami hakikat tersebut

secara empiris, dan bukan sekedar pemahaman yang bersifat

teoritis.

3. Peningkatan Profesionalisme Guru

Guru yang profesional tidak akan merasa enggan melakukan

berbagai perubahan dalam praktek pembelajaran sesuai dengan

kondisi kelasnya. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu

media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang

terjadi di kelas dan kemudian meningkatkannya secara profesional

menuju kearah perbaikan-perbaikan.

Model PTK secara umum dilakukan melalui proses yang

berulang-ulang, dimana pada setiap siklus terdiri dari 4 langkah

sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara

optimal teori-teori yang relevan. Selain itu kita juga harus

mempersiapkan skenario pembelajaran, mempersiapkan fasilitas

dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, serta

mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data

mengenai proses dan hasil tindakan, dan yang terakhir

mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk

menguji keterlaksanaan rancangan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa yang melakukan, apa,

kapan, di mana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan

yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual.

Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan

kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan

refleksi.

3. Observasi

Pada saat pelaksanaan tindakan kegiatan observasi dilakukan

secara bersamaan. Secara umum kegiatan observasi dilakukan

dengan untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran

berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

4. Refleksi

Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk

memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil yang

terjadi sebagi akibat adanya tindakan yanag dilakukan.

B. Mind Mapping

1. Pengertian Mind Mapping

Metode mecatat yang baik harus membantu mengingat,

meningkatkan pemahaman, dan membantu mengorganisasikan materi.

Peta pikiran (mind map) adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan

secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4).

Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling

berkaitan, dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian

mejadi cabang-cabangnya.

Membuat catatan dengan mind map sangat menyenangkan dan

dapat mengurangi tingkat kebosanan dalam belajar. Motivasi

merupakan kata kunci untuk mencapai sukses dari pada melihat

sesuatu yang membosankan. Mind map terbaik adalah peta pikiran

yang warna-warni dan menggunakan banyak gambar dan simbol,

sehingga biasanya nampak seperti karya seni. Suatu materi akan

mudah diingat dalam bentuk gambar warna-warni dan simbol yang

menarik. Selain memudahkan untuk megingat, penggunaan gambar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

dan simbol dengan warna tersebut akan mengurangi tingkat kebosanan

siswa (Svatensson, 2004:106).

2. Cara membuat Mind Map

Materi dapat dicatat dengan cepat dan efisien dengan membuat

mind map pada saat kegiatan belajar mengajar. Adapun cara-cara

untuk membuat mind map adalah (Buzan, 2008:15):

a) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya

diletakkan vertikal atau horizontal.

b) Gunakanlah gambar atau foto untuk ide sentral anda.

c) Gunakanlah warna, karena warna akan membuat mind map lebih

hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif.

d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan

cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan

seterusnya.

e) Buatlah garis hubung yang melengkung bukan garis lurus.

f) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

g) Gunakan gambar.

3. Kiat dalam membuat Mind Map

Dalam membuat mind map diperlukan beberapa kiat. Adapun

kiat dalam membuat mind map tersebut adalah (Porter, 2004:177):


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

a) Gunakan warna yang berbeda untuk setiap topik utama atau

gunakan warna yang berselang-seling.

b) Tunjukkan asosiasi dengan menggambarkan panah antara cabang-

cabang.

c) Kembangkan stemo sendiri untuk menggunakan gambar simbol

dan singkatan.

d) Atur informasi dan urutan secara kronologis dengan menomori

cabang-cabang.

Agar siswa dapat belajar lebih cepat dan efektif, maka siswa

harus menguasai lima keterampilan yang merangsang untuk belajar.

Lima keterampilan yang merangsang untuk belajar tersebut adalah

(Porter, 2004:178):

a) Konsentrasi fokus

b) Cara mencatat

c) Organisasi dan persiapan tes

d) Membaca cepat

e) Teknik mengingat

Siswa akan dapat secara sukses dalam menerima pelajaran jika

guru mengajari cara berkonsentrasi, mencatat yang efektif, belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

untuk menghadapi ujian, meningkatkan kecepatan membaca, dan

kemampuan untuk menghafal.

4. Manfaat Mind Map

Mind Map mempunyai beberapa manfaat. Adapun manfaat

mind map tersebut antara lain (Porter, 2004:179):

a) Mind Map sangat berguna untuk sesi curah gagasan, terutama saat

siswa bekerja kelompok dan banyak orang mengusulkan gagasan.

b) Informasi dapat direkam dengan cepat .

c) Mind Map dibuat agar sesuai dengan lompatan yang terjadi dalam

pikiran, sebab peta pikiran bekerja seperti otak, benar-benar

mendorog wawasan dan gagasan cemerlang.

d) Dalam mengerjakan tugas menulis yang menantang, peta pikiran

membantu siswa menyusun informasi dan melancarkan aliran

pikiran.

5. Unsur-unsur Pemetaan Pikiran

Teknik pemetaan pikiran merupakan satu keterampilan yang

efektif dalam belajar. Dalam pemetaan pikiran tersebut terdapat

beberapa unsur. Adapun unsur-unsur pemetaan pikiran adalah sebagai

berikut (Wicoff, 2005:67):

a) Fokus pusat yang berisi citra atau lambang gambar masalah atau

informasi yang dipetakan, diletakkan di tengah halaman.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

b) Gagasan dibiarkan mengalir bebas tanpa penilaian.

c) Kata-kata kunci digunakan untuk menyatakan gagasan.

d) Hanya kata kunci yang ditulis perbaris.

e) Gagasan kata kunci dihubungkan ke fokus pusat dengan garis.

f) Warna digunakan untuk menerangi dan menekankan pentingnya

sebuah gagasan.

g) Gambar dan lambang digunakan untuk menyoroti gagasan dan

merangsang pikiran agar membentuk kaitan yang lain.

C. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Dalam bahasa latin, kata motivum menunjukkan bahwa ada

alasan tentang mengapa sesuatu itu bergerak. Motivasi adalah salah

satu prasyarat yang sangat penting dalam belajar (Wuryani, 1989:143).

Motivasi dalam belajar tidak hanya merupakan suatu energi yang

menggerakkan siswa untuk belajar, tapi juga sebagai suatu yang

mengarahkan aktifitas siswa untuk mencapai tujuan belajar. Thomas L

Good dan Jere B Brophy (1986) yang dikutip dalam buku Motivasi

dalam Belajar mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi

penggerak, pengarah dan memperkuat tigkah laku (Prayitno, 1989:10).

Menurut Ngalim Purwanto (1984:70) pada umumnya motivasi

atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks dalam suatu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan

(goal) atau perangsang (incentive). Motivasi tidak lepas dari adanya

rangsangan. Rangsangan dapat dalam bentuk hadiah atau hukuman

yang diberikan oleh guru. Motivasi juga menyangkut kebiasaan yang

telah dimiliki oleh siswa. Kebiasaan bekerja yang baik dapat

memperkuat motivasi, seperti kebiasaan menyelesaikan tugas atau

pekerjaan sampai tuntas, kerja keras, rapi dan tepat waktu (Prayitno,

1989:9).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan untuk

memahami dan mengembangkan motivasi siswa, guru hendaknya

mampu membangkitkan kebutuhan siswa akan berprestasi. Untuk itu,

guru harus membangun dan mengembangkan kebiasaan yang baik

dalam diri siswa.

2. Tipe-tipe Motivasi

a) Motivasi Intrinsik

Motivasi Intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan

faktor pendorong dari dalam diri (internal) idividu. Tingkah laku

terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan.

Individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh

tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar.

Individu yang melakukan kegiatan didorong oleh motivasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

intrinsik, maka kegiatannya adalah untuk mendapatkan tujuan

yang merupakan hasil kegiatan itu (Prayitno, 1989:10-11).

Grage dan Berlin (1988) dalam Prayitno (1989:11)


mengemukakan bahwa siswa yang termotivasi secara intrinsik
aktivitasya lebih baik dari pada siswa yang termotivasi secara
ekstrinsik. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik menunjukkan
keterlibatan dan aktivitasnya yang tinggi dalam belajar.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang di dalamnya

aktifitas belajar dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang

tidak secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar (Winkel,

1984:27). Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan atau

keinginan yang sebenarnya ada di dalam diri siswa untuk belajar,

dinamakan demikian karena tujuan utama individu melakukan

kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak di luar

aktifitas belajar itu sendiri (Prayitno, 1989:14).

Antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik itu saling menambah

dan memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat

membangkitkan motivasi intrinsik disamping itu perlu diingat pula

bahwa motivasi ekstrinsik dapat melemahkan motivasi intrinsik.

Motivasi instrinsik yang pada mulanya sudah ada tetapi kalau

sering diberi hadiah maka motivasi intrinsik itu akan menurun

(Prayitno 1989:15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada

kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa

tercapai. Dikatakan keseluruhan karena biasanya ada beberapa

motivasi yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.

Motivasi siswa merupakan faktor psikis, yang bersifat non intelektual.

Peranannya yang khas adalah dalam hal gairah atau semangat belajar,

siswa yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk

melakukan kegiatan belajar (Winkel, 1984;27).

4. Ciri-ciri Orang Yang Termotivasi

Siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat, walaupun

seringkali mengalami kegagalan, justru akan tetap dapat meningkatkan

motivasinya kembali. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang

tinggi mempuyai ciri-ciri sebagai berikut (Imron, 1996:88):

a) Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus

menerus dalam waktu lama.

b) Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa.

c) Tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah diperoleh.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

d) Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam

masalah belajar.

e) Lebih suka bekerja sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

f) Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.

g) Tidak mudah melepas apa yang diyakini.

h) Senang mencari dan memecahkan masalah.

5. Usaha Untuk Meingkatkan Motivasi

Usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat

meningkatkan motivasi belajar siswanya adalah (Irawan, 1995:28):

a) Setiap subyek yang diajarkan perlu dibuat menarik, setiap proses

belajar harus dibuat aktif, yaitu dengan mengajak siswa

menemukan atau membuktikkan sesuatu, dan sedapat mungkin

berguna.

b) Terapkan modifikasi tingkah laku untuk membantu siswa bekerja

keras.

c) Siswa harus tahu apa yang dikerjakan, dan bagaimana mereka

harus mengetahui bahwa tujuan telah tercapai.

d) Guru harus memperhitungkan perbedaan individual antar siswa

dalam hal kemampuan, latar belakang, dan sikap mereka terhadap

sekolah dan subyek tertentu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

e) Usaha untuk memenuhi kebutuhan defisiensi siswa, yaitu

kebutuhan rasa aman, psikologis, diakui oleh kelompoknya serta

penghargaan dengan jalan :

1) Memperhatikan kondisi fisik siswa.

2) Memberi rasa aman.

3) Menunjukkan bahwa guru memperhatikan mereka.

4) Mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga

setiap siswa pernah memperoleh kepuasan dan

penghargaan.

5) Membuat siswa menerapkan apa yang telah dipelajari dan

ingin belajar lebih banyak lagi, dengan cara :

a. Menghubungkan subyek yang diajarkan dengan orang-

orang yang disenangi dan dikagumi di masyarakat.

b. Mengatur kondisi belajar sedemikian rupa sehingga

mereka merasa betah dan senang.

c. Menimbulkan perasaan bahwa mereka berhasil dengan

baik dalam proses belajarnya.

D. Prestasi

1. Pengertian Prestasi

Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie,

kemudian dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai hasil usaha


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

(Arifin, 1990:2-3). Sedangkan WS Winkel (1985:16) prestasi

didefinisikan sebagai suatu kecakapan nyata yang dimiliki oleh

seseorang dari hasil yang dilakukan.

Pengungkapan perubahan tingkah laku dari hasil usaha

sangatlah sulit. Hal itu disebabkan perubahan hasil belajar itu tidak

ada yang bersifat intangiable atau tidak dapat diraba (Muhibbinsyah,

1995:150). Prestasi tersebut dapat dilihat secara nyata dan dapat

diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes.

2. Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimya ditunjukkan dengan

hasil tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Surakhmad,

1990:70).

E. Interaksi Edukatif pada Pelajaran Ekonomi

Pengajaran yang dilakukan oleh guru merupakan bagian dalam

pendidikan yang tidak dapat terpisahkan. Proses interaksi antara guru

dengan siswa harus merupakan proses dan interaksi pendidikan, yang

merupakan proses dan interaksi edukatif. Adapun ciri-ciri interaksi

edukatif adalah (Sumaatmaja, 1984:71):


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

1. Ada tujuan yang jelas yang akan dicapai (guna menjawab pertanyaan

“untuk apa?”)

2. Ada bahan yang menjadi proses (“dengan materi yang mana?”)

3. Ada pelajar yang aktif mengalami (“ditunjukan pada siapa?”)

4. Ada guru yang melaksanakan (“diselenggarakan oleh siapa?”). Ada

metode tertentu untuk mencapai tujuan (“bagaimana caranya?”)

5. Proses interaksi tersebut berlangsung dalam ikatan situasional (“dalam

keadaan yang bagaimana?”)

Dengan diungkapkan konsep edukatif interaksi tersebut di atas

menjadi jelas bahwa mengajar bukanlah suatu pristiwa dan usaha yang

terbuka. Mengajar merupakan peristiwa dan usaha yang terbimbing dan

terikat oleh tujuan, materi, sasaran, pelaksanaan, metode dan situasi

tertentu.

F. Belajar

1. Pengertian Belajar

Pendidikan di sekolah mengarahkan belajar anak supaya

memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai

yang dapat menunjang perkembangannya.

Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat sisaksikan


dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang
belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan
mengamati orang itu. Bahkan hasil belajar orang itu tidak langsung
kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Maka, berdasarkan


perilaku yang disaksikan dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang
telah belajar (Winkel, 1987:35).

Definisi belajar berbeda menurut teori yang dianut. Secara

tradisional belajar dapat menambah pengetahuan, yang diutamakan

adalah aspek intelektual. Pendapat lain yang lebih populer ialah

memandang belajar dengan perubahan kelakuan.

Seseorang belajar bila ia ingin melakukan kegiatan sehingga

kelakuannya berubah. Ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumya

tidak bisa dilakukan. Ia menghadapi situasi dengan cara lain. Kelakuan

harus kita pandang dalam arti yang luas yang meliputi pengamatan,

pengenalan, perbuatan, keterampilan, minat, penghargaan, sikap dan

lain-lain. Jadi, belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual saja,

akan tetapi seluruh pribadi anak, kognitif, afektif, dan psikomotorik

(Nasution, 2003:59).

2. Prinsip-prinsip Belajar

Adapun prinsip-prinsip belajar menurut Gestalt (Nasution,

2003:72-80) adalah :

a) Belajar itu berdasarkan keseluruhan

Pendidik-pendidik modern berpendapat bahwa mata pelajaran-

mata pelajaran kurang manfaatnya sebab tidak berdasarkan

keseluruhan ini. Itu sebabnya orang berusaha untuk mengadakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

hubungan antara berbagai mata pelajaran yang disebut korelasi

antara mata pelajaran. Hal ini malahan dapat meniadakan segala

batas-batas antara mata pelajaran-mata pelajaran dengan

mengintegrasikannya.

b) Anak yang belajar merupakan keseluruhan

Sekolah hendaknya dijadikan bukan hanya tempat anak

mempelajari berbagai ilmu, akan tetapi juga tempat mereka hidup

dan belajar hidup. Kurikulum sekolah disesuaikan dengan apa

yang diperlukan anak bagi kehidupannya sehari-hari. Dengan

demikian dicegah adanya jurang yang sering terdapat antara

sekolah dengan kehidupan di luar sekolah untuk mencapai

integrasi siswa.

c) Belajar berkat insight

Dengan insight dimaksud suatu saat dalam proses belajar, sewaktu

seseorang melihat dan mendapat pengertian tentang seluk beluk

sesuatu, atau melihat hubungan tertentu antara unsur-unsur dalam

suatu situasi yang mengandung suatu problema atau kepelikan.

d) Belajar berdasarkan pengalaman

Belajar memberikan hasil sebaik-baiknya bila didasarkan pada

pengalaman. Pengalaman merupakan suatu interaksi yakni aksi

dan reaksi, antara individu dengan lingkungan. Individu menjalani


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

pengaruh dari lingkungan. Jadi ada aksi dari lingkungan terhadap

individu, akan tetapi sebaliknya individu beraksi terhadap

pengaruh lingkungan itu.

e) Belajar adalah suatu proses perkembangan

Manusia adalah suatu organisme yang tumbuh dan berkembang

menurut cara-cara tertentu. Kita tidak dapat mengajarkan semua

sesuatu yang kita kehendaki. Anak-anak baru dapat mempelajari

dan mencernakannya bila ia telah matang untuk pelajaran itu.

Kesiapan anak untuk mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan

melalui kematangan atau taraf pertumbuhan batiniah, tetapi juga

dipengaruhi oleh lingkungan, yakni oleh pengalaman-pengalaman

yang telah diperoleh.

f) Belajar adalah proses yang kontinu

Kontinuitas diusahakan dengan meniadakan adanya tinggal kelas.

Anak yang tinggal kelas tidak kontinu pelajarannya, oleh sebab itu

ia harus mengulangi bahan yang sama selama satu tahun.

Kurikulum hendaknya disusun sedemikian, sehingga setiap anak

terus maju sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kontinuitas

harus pula ada dalam pelajaran sekolah rendah, menengah dan

tinggi. Seperti anak yang maju dari kelas satu ke kelas berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Demikian pula anak itu harus pula maju dari sekolah rendah ke

sekolah menengah dan seterusnya.

g) Belajar lebih berhasil bila dengan minat, keinginan dan tujuan

anak

Hal ini tercapai apabila pelajaran itu langsung berhubungan

dengan apa yang diperlukan siswa dalam kehidupan sehari-hari

atau apabila mereka tahu dan memerima tujuannya. Akan tetapi

dalam hubungannya dengan cita-cita anak itu, ia yakin akan ada

faedah bagi kehidupannya dan karena itu ia giat belajar. Dikatakan

anak itu didorong oleh motivasi yang intrinsik, sebab ia ingin

mencapai tujuan yang terkandung dalam pelajaran itu sendiri.

G. Media

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau

pengantar. Dalam proses belajar mengajar, media mempunyai arti

yang sangat penting. Media merupakan wahana penyalur informasi

atau penyalur pesan (Syaiful, 2002:136). Dengan penggunaan media

tersebut, materi akan lebih mudah disampaikan oleh guru, pelajaran

juga diharapkan mudah dicerna oleh siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu disampaikan

oleh guru melalui kalimat, keabstrakan bahasa dapat dikonkritkan

melalui media. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah mencerna

materi dari pada tanpa bantuan media. Penggunaan media dapat

dipergunakan sebagai alat bantu dan sebagai sumber belajar (Mulyasa,

2002:136)

a) Media sebagai Alat Bantu

Tanpa batuan media, maka bahan pelajaran sulit untuk dipahami

oleh setiap siswa. Bagi pelajaran yang rumit, penggunaan media

ini akan sangat bermanfaat, mengingat setiap pelajaran mempunyai

tingkat kesukaran yang bervariasi. Penggunaan media juga dapat

digunakan sebagai variasi dalam kegiatan belajar mengajar agar

siswa tidak cepat bosan dalam menerima pelajaran. Sebagai alat

bantu, media berfungsi sebagai pelicin jalan dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar dengan bantuan

media diharapkan dapat menghasilkan proses dan hasil yang lebih

baik dari pada tanpa bantuan media. Untuk itu, guru harus

mempertimbangkan media yang dapat menunjang proses

pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

b) Media sebagai Sumber Belajar

Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah

nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik (Syaiful, 2002:138-

139). Syarifudin (1991) mengelompokkan sumber-sumber belajar

menjadi lima kategori yaitu manusia, buku atau perpustakaan,

media masa, alam atau lingkungan, dan media pedidikan. Karena

itu, sumber belajar segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai

tempat dimana bahan pelajaran terdapat atau asal untuk belajar

seseorang (Sayiful, 2002:139).

Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu

guru dalam memperkaya pengetahuan anak didik. Macam, bentuk, dan

jenis pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu bagi

anak. Akan tetapi, penggunaan media masih jarang dilakukan. Salah

satu menjadi penyebab adalah terbatasnya dana untuk membeli media

tersebut. Untuk itu, guru cukup membuat media pendidikan yang

sederhana selama dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Fungsi Media

Menurut Derek Rowntrie (1982:168) yang dikutip oleh Dientje

Rumampuk (1988:12) menyebutkan fungsi media sebagai berikut :

a) Engage the student’s motivation (membangkitkan motivasi belajar)


b) Recall Earlier learning (mengulang apa yang telah dipelajari)
c) Provide new learning stimuli (menyediaka setimulus belajar)
d) Actvate the student’s response (mengaktifkan respon siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

e) Give speedy feedbck (memberikan balikan dengan cepat)


f) Encourage appropriate practice (menggagalkan latihan yang serasi)

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media mempunyai nilai

praktisnya sebagai berikut (Rumampuk, 1988:12-13):

a) Media pendidikan dapat membangkitkan motivasi belajar.

b) Media dapat membuat konsep yang abstrak mejadi konkrit,

misalnya dalam menjelaskan sejarah dengan film, grafik dan lain-

lain.

c) Media dapat menghilangkan batas-batas ruang kelas misalnya

dalam menampilkan obyek yang terlalu besar seperti Candi

Borobudur atau pasar.

d) Media dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa yang

mampu seperti pegalaman terhadap film, TV, dan lain-lain.

e) Media dapat menampilkan obyek yang terlalu kecil untuk diamati

secara langsung seperti molekul atau sel dapat digunakan gambar,

slide, film dan sebagainya.

f) Media dapat menggantikan penampilan obyek yang berbahaya

atau sukar dibawa ke ruang kelas seperti letusan gunung berapi,

binatang buas dan sebagainya, dapat digunakan film atau slide,

gambar dan lain-lain.

g) Media dapat menyajikan informasi belajar secara konsisten.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

h) Media dapat menyajikan pesan secara serempak.

i) Media dapat menyajikan benda atau peristiwa masa lampau, seperi

film perang kemerdekaan.

j) Media memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota

kelompok belajar.

k) Media dapat mengatasi pengamatan terhadap obyek yang sangat

kompleks misalnya cara kerja sistem listrik pada pesawat terbang

atau tentang organ tubuh.

l) Media dapat mengatasi penampilan obyek yang terlalu cepat

terlalu halus untuk di dengar misalya suara-suara yang terlalu

kecil.

m) Media bisa mengatasi apabila obyek terlalu lambat gerakannya.

3. Manfaat Media

Dalam Encyclopedia of Educational Research (Hamalik,

1986:27) manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut :

a) Melekatkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dan oleh

karena itu mengurangi “verbalisme”.

b) Memperbesar perhatian siswa.

c) Melekatkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar

dan oleh karena itu membuat pelajaran lebih menetap.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini

terutama terdapat dalam gambar hidup.

f) Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu

perkembangan kemampuan berbahasa.

g) Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang

lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar

(Sadiman, 1984:16-17).

Media pendidikan secara umum mempunyai kegunaan-kegunaan

sebagai berikut:

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra seperti

misalnya:

1) Obyek yang terlalu besar dapat digantikan realitas, gambar,

film bingkai, film, atau model.

2) Obyek yang kecil dapat dibantu dengan proyek mikro, film

bingkai, film atau gambar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

3) Kejadian yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat

rekaman film, video, film bingkai, foto maupu secara verbal.

4) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu

dengan time please atau high speed photographi.

5) Obyek yang terlalu komplek dapat disajikan dengan model

atau diagram.

6) Konsep yang terlalu luas.

c) Dengan meggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna

untuk :

1) Menimbulkan kegairahan belajar.

2) Memungkinkan interaksi yang lebih luas langsung antara anak

didik dengan lingkungan dan kenyataan.

3) Memungkinkan anak didik untuk belajar sendiri-sendiri

menurut kemampuan dan minatnya.

d) Dengan sifat unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum

dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka

guru akan banyak mengalami kesulitan bila semuanya itu harus

diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

siswa yang berbeda. Masalah ini juga dapat diatasi dengan media

pendidikan yaitu dengan kemampuannya dalam :

1) Memberikan perangsang yang sama.

2) Menyamakan pengalaman.

3) Menimbulkan persepsi yang sama.

4. Ciri-ciri Media

Ciri-ciri umum dari media pendidikan adalah sebagai berikut

(Hamalik, 1986:22-23):

a) Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan

yang berasal dari kata raga artinya sesuatu yang dapat diraba,

dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui panca indera kita.

b) Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat

atau didengar.

c) Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan atau

komunikasi dalam pengajaran antara guru dan siswa.

d) Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar,

baik dalam kelas maupun di luar kelas.

e) Berdasarkan poin (3) dan (4), maka pada dasarnya media

pendidikan merupakan suatu perantara dan digunakan dalam

rangka pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

f) Media pendidikan mengandung aspek-aspek: sebagai alat dan

sebagai teknik, yang sangat erat pertaliannya dengan metode

mengajar.

Jadi yang dimaksud media pendidikan adalah alat, metode dan teknik

yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan

pengajaran di sekolah (Hamalik, 1986:23).

5. Prinsip-Prinsip Media

Dalam pemilihan media ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah (Rumampuk,

1988:19):

a) Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa.

b) Pemilihan media harus secara objektif bukan semata-mata atas

dasar kesenangan atau sekedar selingan atau hiburan. Hendaknya

pemilihan media itu benar-benar berdasarkan atas pertimbangan

untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa.

c) Tidak ada satupun media yang dipakai untuk semua tujuan. Tiap-

tiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan.

d) Pemilihan media hendakya disesuaikan dengan metode mengajar

yang digunakan, materi pelajaran, mengingat media adalah bagian

integral dalam proses belajar mengajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

e) Untuk dapat memilih media dengan cepat, guru hedaknya

mengenal cirri-ciri media.

1) Pemilihan media supaya disesuaikan dengan kondisi fisik

lingkungan.

2) Pemilihan media juga harus didasarkan pada kemampuan gaya

atau pola belajar siswa.

Tersedianya sejumlah media pengajaran memberikan sejumlah

alternatif kepada guru untuk melihat alat mana yag paling sesuai,

dengan melihat keuntungan dan kelemahan dari masing-masing media

pengajaran. Adanya alternatif mengenai penggunaan media tersebut

didasarkan pada beberapa hasil penelitian mengenai media yang

menunjukkan bahwa :

a) Tidak setiap media pengajaran dapat dimanfaatkan untuk

mencapai sembarang tujuan pelajaran.

b) Semua media pengajaran dapat membantu guru dalam

melaksanakan satu atau beberapa fungsi dalam pegajaran. Seperti

memisahkan, mengontrol atau mengecek, memberikan penguatan

dan mengadakan evaluasi. Bahkan ada kemungkinan, media itu

mengambil alih fungsi itu.

c) Efektifitas penggunaan media tidak tergantung dari perbedaan

inter individual antara siswa (Winkel, 1987:189).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

H. Kerangka Berpikir

Penggunaan media mind map diyakini dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi siswa kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Mata

pelajaran ekonomi bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada

umumnya adalah mata pelajaran yang kurang disukai oleh siswa karena

sebagain materinya berupa hafalan. Dalam pembelajaran guru terlalu

mengutamakan ringkasan yang ada pada lembar siswa sebagai media serta

kurang memanfaatkan media yang lain.

Kurangnya media tersebut membuat siswa cepat merasa bosan

dalam mengikuti pelajaran yang berakibat rendahnya motivasi dan prestasi

belajar. Rendahnya motivasi dan prestasi belajar tersebut bisa dilihat dari

pekerjaan rumah (PR) yang tidak dikerjakan oleh siswa dan nilai rata-rata

ulangan harian 40,21. Oleh karena itu guru dituntut untuk memperhatikan

cara mengajar dan memecahkan masalah tersebut. Apabila dalam kegiatan

belajar mengajarnya guru banyak mengguakan media, maka cara

mengajar guru cenderung tidak membosankan sehingga dapat

meningkatkan motivasi siswa.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah

kesulitan siswa dalam menerima materi yang berbentuk hafalan tersebut

adalah dengan menggunakan media mind map. Dengan menggunakan

media mind map materi dapat diringkas dan diingat dengan cepat. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

itu penggunaan media mind map dapat memacu semangat belajar siswa

karena siswa dapat membuat media mind map dengan berbagai simbol dan

warna-warni yang dapat membuat siswa merasa senang dalam belajar

sehingga pada akhirnya prestasi belajar siswa pada pelajaran Ekonomi

akan meningkat.

Indikator peningkatan motivasi dalam penelitian ini adalah dari

situasi awal dengan motivasi rendah menjadi motivasi yang tinggi (sesuai

dengan perhitungan menggunakan PAP II). Sedangkan untuk variabel

prestasi meningkat dari nilai rata-rata ulangan harian 40,21 menjadi paling

tidak mencapai nilai rata-rata 60,0 pada siklus I, dan menjadi 70,0 pada

siklus II.

I. Hipotesis

Ada pengingkatan motivasi dan pretasi belajar siswa kelas XB

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta melalui penggunaan media mind map.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENENLITAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Penelitian tindakan ini diharapkan dapat

memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau


praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki
keadaan yang tidak atau kurang memuaskan dan atau untuk meningkatkan
mutu pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan
yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Singkatnya
Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di
kawasan kelas untuk meningkatkan praktik pembelajaran yang ada (Kasbolah,
2001:9).

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas karena masalah

yang diangkat berdasarkan pada masalah yang terjadi di lapangan. Dalam hal

ini yang diteliti adalah penggunaan media mind map di kelas XB SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini diadakan di SMA BOPKRI 2

Yogyakarta, jalan Jenderal Sudirman 87 Yogyakarta. Waktu penelitian ini

adalah bulan Oktober-November 2009.

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

C. Subyek Penelitian

a. Subyek penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XB SMA BOPKRI 2

Yogyakarta.

b. Obyek penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek adalah penggunaan media mind

map dalam pembelajaran ekonomi.

D. Data yang dibutuhkan

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden, yaitu

siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta kelas XB melalui observasi

langsung (pengamatan kelas), wawancara dengan siswa, kuesioner, dan

observasi dokumen (buku siswa).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang pengumpulannya dilakukan oleh

pihak lain. Data tersebut biasanya diperoleh dengan menyalin data dari

guru, yaitu data tentang jumlah siswa, nilai ulangan harian, dan ketuntasan

belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

E. Variabel

1. Variabel penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2003:31).

2. Kategori Kecenderungan Variabel

Kategori kecenderungan variabel dinilai dengan menggunakan

Penilaian Acuan Patokan. Penilaian dengan menggunakan PAP II adalah

sebagai berikut (Masidjo, 1995:157):

Tingkat penguasaan kompetensi Kategori kecenderungan variabel


81%-100% Sangat tinggi
66%-80% Tinggi
56%-65% Cukup
46%-65% Rendah
Dibawah 46% Sangat rendah

3. Pengukuran Variabel

Data mengenai prestasi diukur dengan membandingkan nilai ulangan

harian sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan.

Sedangkan data mengenai motivasi diukur berdasarkan persepsi

responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan

berbentuk pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

alternatif jawaban yang tersedia. Jawaban yang diperoleh dari responden

itu bersifat kualitatif, untuk itu diperlukan model skala likert.

Variabel motivasi belajar ini diukur dengan menggunakan 5 kategori

dimana untuk pertanyaan positif (mendukung) jawaban memiliki skor

dengan kategori sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju =

2, sangat tidak setuju = 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif (tidak

mendukung) jawaban memiliki skor dengan kategori sangat setuju = 1,

setuju = 2, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 4, sangat tidak setuju = 5.

Mengenai indikator dan nomor butir pertanyaan dalam kisi-kisi dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1
Kisi-kisi angket motivasi

No Indikator No. item positif No. item negatif


1 Mengerjakan tugas yang 1 9
diberikan oleh guru
2 Keinginan untuk berprestasi 5, 7
3 Mampu mengerjakan tugas, 2 10
ujian dari guru tanpa bantuan
orang lain
4 Mengerjakan soal-soal yang 8
ada pada buku pelajaran atau
LKS
5 Mempunyai keinginan untuk 3, 11 6
memperoleh ilmu
pengetahuan
6 Siswa memperhatikan materi 13, 14 12
yang dijelaskan oleh guru
7 Siswa mempunyai keinginan 15
untuk mendapatkan
tambahan nilai
8 Siswa mempunyai keinginan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

untuk mendapatkan pujian


dari guru atau orang lain

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Mind map

Mind map merupakan media yang dapat memudahkan mengingat

banyak informasi, karena catatan dapat diringkas sehingga dapat

memudahkan dalam belajar. Mind map terbaik adalah peta pikiran yang

warna-warni dan menggunakan banyak gambar dan simbol, sehingga

biasanya nampak seperti karya seni. Suatu materi akan mudah diingat

dalam bentuk gambar warna-warni dan simbol yang menarik.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri

siswa yang menimbulkan kegairahan dalam belajar, pengaruh dan

memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar. Variabel motivasi belajar

meliputi ketekunan, adanya keinginan dan keyakinan serta niat yang besar

untuk meningkatkan prestasi.

3. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa merupakan tingkat baik buruknya atau keadaan

mutu atau hasil belajar siswa berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada

mata pelajaran ekonomi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

G. Pengumpulan Data

1. Cara pengumpulan data

Pada penelitian ini data dikumpulkan lewat observasi langsung

(pengamatan kelas), wawancara dengan siswa, kuesioner, dan observasi

dokumen.

a. Observasi langsung

Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Apa yang

dikatakan ini adalah pengamatan langsung (Arikunto, 2002:133).

Observasi langsung dapat dilakukan dengan pengamatan secara

langsung pada saat kegiatan belajar mengajar dalam bidang studi

Ekonomi dengan menggunakan media mind map.

b. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2003:131).

Teknik kuesioner dilakukan dengan membuat pertanyaan tertulis yang

dibagikan kepada responden untuk memperoleh data tentang identitas

responden mengenai manfaat media mind map untuk kegiatan

motivasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu

di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain (Wiriatmojo,

2005:117). Wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang tidak

terjangkau oleh observasi dan kuesioner.

Anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam

menggunakan metode wawancara dan kuesioner adalah sebagai

berikut :

1) Bahwa subjek atau responden adalah yang paling tahu tentang

dirinya sendiri

2) Bahwa apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar

dan dapat dipercaya.

3) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang

dimaksud dengan oleh peneliti (Hadi, 1986:86).

2. Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

lembar observasi kelas, lembar observasi siswa, kuesioner dan buku siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

3. Jenis Data

Data yang terkumpul dari penelitian ini berupa data kualitatif dan

kuantitatif.

H. Prosedur Penelitian

Berdasarkan hipotesis di atas, dapat direncanakan serangkaian

tindakan yang akan dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas

pada mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan media mind map. Oleh

karena penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas maka rancangan

penelitian ini berupa siklus yang secara garis besar mencakup 4 kegiatan

sebagai berikut :

1. Perencanaan, yaitu penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan.

2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran.

3. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan

tindakan.

4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan, dan penyimpulan.

Berkaitan dengan permasalahan dengan penelitian ini, maka dirancang 2

siklus tindakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Siklus I:

Kegiatan dalam siklus I adalah membahas sub pokok bahasan tertentu.

Agar siswa memahami penggunaan media mind map, kegiatan yang dilakukan

pada siklus ini adalah:

1. Tahap Perencanaan

a. Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berdasarkan

pengamatan guru bersama peneliti terhadap masalah yang dihadapi di

kelas.

b. Peneliti membuat peta pikiran (mind map), berdasarkan materi

pembelajaran, guru membuat soal tugas.

c. Peneliti menyusun istrumen pengumpulan data, meliputi :

1) Kriteria keberhasilan berdasarkan pelaksanaan tindakan.

2) Instrumen observasi kegiatan guru dan siswa di kelas.

3) Lembar penilaian tugas siswa.

4) Angket kuesioner.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan tindakan yang sudah direncanakan untuk

mengatasi masalah-masalah yang terungkap dalam rumusan masalah.

Pada tahap ini guru bertindak sebagai guru kelas dan peneliti bertindak

sebagai observer. Kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan mind map.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

b. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya.

Guru memantau kegiatan tersebut.

c. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. Guru

memberikan nilai plus sebagai nilai keaktifan siswa.

d. Guru meminta siswa yang lain untuk menanggapi atau menanyakan

hal-hal yang kurang jelas.

e. Peneliti dan guru mengevalusi hasil kegiatan ini, selanjutnya

melakukan refleksi untuk merencanakan upaya perbaikan.

3. Tahap Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran maupun diakhir

pembelajaran. Peneliti mengamati hasil pembelajaran yang meliputi

kegiatan guru dan siswa di kelas. Hasil pengamatan ini kemudian

direfleksikan dan menjadi pertimbangan untuk memperdalam tindakan ini

pada siklus berikutnya.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru mengkaji kegiatan sebelumnya, mulai

dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap observasi. Hasil

kajian ini akan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam siklus

berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Siklus II

Jika dalam siklus I masih ada indikator yang belum tercapai maka

siklus tindakan kedua bertujuan untuk menguatkan pemahaman tentang mind

map agar indikator peningkatan motivasi dan prestasi tercapai. Serangkaian

kegiatan dalam perencanaan tindakan ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Pada tahap ini, peneliti bersama guru melakukan penyusunan rencana

kegiatan berdasarkan hasil tindakan pada siklus I.

b. Peneliti menyusun istrumen pengumpulan data, meliputi:

1) Kriteria keberhasilan berdasarkan pelaksanaan tindakan.

2) Instrumen observasi kegiatan guru dan siswa di kelas.

3) Lembar penilaian ulangan harian siswa.

4) Angket kuesioner.

5) Lembar catatan bebas untuk wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan tindakan yang sudah direncanakan untuk

memperdalam penggunaan mind map. Pada tahap ini guru bertindak

sebagai guru kelas dan peneliti bertindak sebagai observer. Kegiatan yang

dilakukan pada tahap ini:

a. Guru meminta siswa untuk membaca dan membuat mind map tentang

materi yang akan dipelajari pada saat itu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

b. Guru memberikan penguatan dan nilai plus dengan memberikan

tambahan nilai 1 kepada siswa yang bersedia menampilkan dan

menjelaskan mind map yang dibuatnya sebagai nilai keaktifan siswa.

c. Guru memberikan ulangan harian. Hasil dari tindakan ini menjadi

bahan pemantauan dan evaluasi. Tahap selanjutnya adalah

mengadakan refleksi.

Analisis dilakukan setelah guru melaksanakan beberapa siklus

penelitian tindakan yang meliputi perencanaan- tindakan- observasi-

refleksi. Peneliti akan menganalisis hasil observasi selama siklus

berlangsung. Berdasarkan analisis ini dapat dipelajari hasil tindakan

guru terhadap hasil proses pembelajaran yang dialami siswa.

Data tentang peningkatan prestasi belajar dalam mata pelajaran

ekonomi lebih bersifat kuantitatif. Data tersebut dianalisis dengan

membandingkan nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata kelas

waktu sebelum dan setelah proses berlangsung. Sedangkan motivasi

belajar siswa lebih bersifat kualitatif yang berupa hasil pengamatan,

wawancara, kuesioner, dan buku siswa sehingga data dianalisis dengan

metode interpretative.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

I. Teknik Pengujian Instrument Penelitian

1. Uji Validitas

Analisis validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas atau

kesahihan butir dengan menggunakan rumus koefesien product moment

dari Pearson. Valid berarti istrumen itu dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:172). Penulis menggunakan

taraf signifikan (alpha) 0,05 atau 5%. Uji validitas menggunakan sejumlah

populasi dengan n = 34 orang yang dijawab oleh responden dengan dk= n-

2. Setiap item di dalam uji validitas ini dikatakan valid jika r hitung lebih

besar daripada r tabel. Pengujian validitas menggunakan rumus teknik

korelasi product moment ( Husein Umar, 2003:78) yaitu sebagai berikut:

n(∑ XY ) − (∑ X ∑ Y )
r=
n∑ X 2 − (∑ X )
2
n∑ Y 2 − (∑ Y )
2

Keterangan:

r = koefesien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Y = skor total item

X = skor item

n = jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Dalam pengujian koefesien ini digunakan taraf signifikan 5%. Jika r

hitung > r tabel, maka suatu butir dapat mengukur apa yang diinginkan

(valid). Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka suatu butir instrument

adalah tidak valid.

Dari hasil pengujian instrumen penelitian diketahui bahwa n = 34 dan

taraf signifikansi (alpha) adalah 0,05 atau 5% sehingga r tabel dari 0,05 ; 34

adalah 0, 339. Hasil pengukuran validitas untuk variabel motivasi belajar

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.2

Hasil Pengukuran Validitas

Variabel Motivasi

No soal r tabel r hitung Keterangan

1 0.339 0,113 Tidak valid

2 0.339 0,214 Tidak valid

3 0.339 0,360 Valid

4 0.339 0,270 Tidak valid

5 0.339 0,444 Valid

6 0.339 0,118 Tidak valid

7 0.339 0,204 Tidak valid


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

8 0.339 0,596 Valid

9 0.339 0,358 Valid

10 0.339 -0,075 Tidak valid

11 0.339 0,053 Tidak valid

12 0.339 -0,263 Tidak valid

13 0.339 0,527 Valid

14 0.339 0,006 Tidak valid

15 0.339 0,475 Valid

16 0.339 0,560 Valid

17 0.339 0,311 Tidak valid

18 0.339 0,538 Valid

19 0.339 0,387 Valid

20 0.339 0,367 Valid

21 0.339 0,133 Tidak valid

22 0.339 0,087 Tidak valid

23 0.339 0,480 Valid

24 0.339 0,361 Valid

25 0.339 0,383 Valid

26 0.339 0,423 Valid

27 0.339 0,217 Tidak valid

28 0.339 0,178 Tidak valid


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

29 0.339 0,099 Tidak valid

30 0.339 0,345 Valid

Dari hasil pengukuran 30 soal item dapat diketahui bahwa ada 15 soal

valid karena r hitung lebih besar dari r tabel dan ada 15 item soal. Item-

item soal yang tidak valid tidak dipakai sehingga pada variabel motivasi

belajar yang digunakan untuk penelitian sesungguhnya ada 15 item soal

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Istrumen yang reliabel adalah

istrumen yang digunakan untuk beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugioyono, 2007:172).

Untuk menghitung reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini

menggunakan pengujian reliabilitas didasarkan pada perhitungan

koefesien alpha(a) dari Cronbach ( Husein Umar, 2003:90) yang

dirumuskan sebagai berikut:

 k  ∑ σ b 
2

r11 =   1− 
 k − 1  σ t2 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

σ t2 = varian total

σ b2 = jumlah varian butir

Nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut

(Husein Umar, 2003:91):

(∑ X ) 2

∑X 2

n
σ =
2

Keterangan :

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih ( total nilai dari nomor-nomor butir

pertanyaan)

Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan teknik

Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha lebih besar dari 0,60 maka

instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya jika


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

koefisien alpha lebih kecil dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut

tidak reliabel (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2001: 42)

Sebagai pedoman untuk menentukan kehandalan variabel

penelitian, digunakan interpretasi nilai r sebagai berikut (Suharsimi

Arikunto, 1989:167):

Tabel 3.3
Tingkat keterhandalan variabel penelitian

No Koefisien Alpha Tingkat Keterhandalan

1. 0,800-1,00 Sangat Tinggi

2. 0,600-0,799 Tinggi

3. 0,400-0,599 Cukup

4. 0,200-0,399 Rendah

5. <0,200 Sangat Rendah

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-

Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 12.0. Hasil pengujian

reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Nilai r Koefisien
Variabel Status Keterangan
hitung Alpha

Motivasi belajar 0,729 0,60 Andal Tinggi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab IV

Hasil Observasi

A. Sejarah Berdirinya SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tidak terlepas dari Yayasan

BOPKRI Yogyakarta. Yayasan BOPKRI ( Badan Oesaha Pendidikan Kristen

Republik Indonesia) adalah suatu organisasi berbentuk yayasan yang didirikan

pada zaman perjuangan, tepatnya pada tanggal 18 Desember 1945. Yayasan

BOPKRI Yogyakarta didirikan dengan motivasi, cita-cita dan idealisme

tertentu. Pada saat berdirinya, Yayasan BOPKRI mendapatkan dukungan dari

masyarakat Kristen sebagai perwujudan pelayanan pendidikan secara formal

untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan

pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada masa penjajahan Belanda, di Yogyakarta sudah terdapat lembaga

pendidikan Kristen yaitu sekolah-sekolah Zending yang diusahakan gereja-

gereja Nederland dan Vereneging Scholen yang diusahakan perkumpulan-

perkumpulan di luar gereja.

Sekolah-sekolah Zending di Yogyakarta pada umumnya siswanya

adalah anak-anak golongan pribumi, sedangkan Vereneging Scholen

menyelenggarakan 4 macam sekolah yaitu: HIS, ELS, HCS dan MCS.

Lulusan HIS yang berbahasa pengantar Belanda pada waktu itu mendapat

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

penilaian lebih tinggi dibandingkan sekolah-sekolah yang memakai pengantar

bahasa Jawa atau Melayu. Sekolah-sekolah HIS yang setingkat dengan itu

yang terdapat di Yogyakarta misalnya:

1) HIS Bintaran Wetan.

2) HIS Bintaran Kulon.

3) KWS Gondolayu.

4) Christelijke Mulo Schol di Kotabaru (sekarang SMA BOPKRI 1).

5) Christelijke Huishound Schol di Jl. Jend. Sudirman (sekarang SMA

BOPKRI 2).

Pada awal tahun 1943 Jepang memaksa sekolah-sekolah swasta

dinegerikan, guru-guru yang bersedia menjadi pegawai negeri boleh mengajar

terus. Sekolah-sekolah Kristen sepakat bernaung di bawah panji Perkumpulan

Persekolahan Masehi (PPM). Agar sekolah-sekolah tersebut dapat diatur

dengan baik, dipilih dan diangkat seorang pengampu yaitu Dr. Sumardi.

Pada masa perang kemerdekaan, umat Kristiani tidak mau ketinggalan,

mereka turut berjuang menegakkan dan mengisi kemerdekaan. Partai Kristen

Indonesia (Parkindo) didirikan pada 11 Maret 1945. Dalam konggres yang

pertama di Surakarta, diputuskan didirikan lembaga pendidikan dengan nama

BOPKRI, dengan Ketua Umum IP. Simanjuntak dan penulis Pujo Suseno.

Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan di Yogyakarta pada 18 Desember

1945 dengan akte notaris: RM. Wiranto, 11 Mei 1946.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Adapun asas dan tujuan BOPKRI adalah:

1) Dasar pendidikan BOPKRI adalah kitab suci yaitu firman Tuhan.

2) Turut setia dengan pemerintah dalam usaha mempertinggi derajat

Bangsa Indonesia pada umumnya dalam dunia pengetahuan

kebudayaan.

3) Memperluas pengajaran dan pendidikan Kristen di dalam Negara

Republik Indonesia dengan usaha-usaha mendirikan segala macam

sekolah baik yang memberikan pendidikan umum maupun kejuruan.

Dalam Clash II pada 19 Desember 1948, Belanda berhasil menduduki

Yogyakarta. Yayasan BOPKRI telah menutup seluruh sekolahnya baik SR,

SGTK, SMP maupun SMA BOPKRI. Kemudian pada Februari 1948,

sekelompok kecil guru-guru Kristen berkumpul di balai Pertemuan Kristen

(BPK) sekarang Galeria Mall untuk membicarakan nasib sekolah-sekolah

BOPKRI yang menghasilkan kebulatan tekat: “Kita bertanggung jawab

kepada Tuhan atas pendidikan yang bercirikan Kristen, sekolah-sekolah

BOPKRI harus dilanjutkan kehadirannya”.

Pada 29 Juni 1949 Belanda angkat kaki dari Yogyakarta, Pemerintah

RI kembali ke Ibu Kota Yogyakarta. Sri Sultan HB. IX selaku Menteri Negara

Koordinator Keamanan, pada 5 Juli 1949 menyerukan agar semua sekolah di

buka kembali. BOPKRI menanggapi dengan antusias. Diadakan pembentukan

BOPKRI baru dengan ketua: Drs. Sudarmono dan Penulis merangkap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Bendahara: S. Subanu. Dari sekolah-sekolah yang dibuka kembali antara lain

adalah SMU BOPKRI 2 Yogyakarta yang ada di jalan Jenderal Sudirman 87

Yogyakarta.

Sebagai tonggak sejarah BOPKRI Yogyakarta, setelah mengalami

pasang surut, pada tanggal 1 Agustus 1949 dinyatakan sebagai hari lahir SMU

BOPKRI 2 Yogyakarta. Hingga sekarang ini, setelah diakreditasi sebanyak

dua kali akhirnya pada tahun 1977 SMU BOPKRI 2 Yogyakarta memperoleh

status disamakan. Sejak awal berdiri hingga sekarang SMU BOPKRI 2

Yogyakarta sudah mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak Sembilan

kali, beliau-beliau tersebut adalah:

1) Margono Paulus (1949 – 1957).

2) Nathanael Daljoeni (1957 – 1963).

3) Eghbert Daniel Yohanes (1963 – 1969).

4) Drs. Widiatmoko Br (1970 – 1971).

5) Purwanto, B.A. (1971 – 1974).

6) Widiarso (1975 – 1977).

7) Drs. Tukidjo, W.S (1977 – 1995).

8) Drs. S. Supadiyono (1995 – 2003).

9) Drs. Priyanto (2003 – 2007).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

1. Visi

Menjadi sekolah yang berkualitas dalam bidang pengetahuan, sikap dan

keterampilan berdasarkan ajaran kasih Tuhan.

2. Misi

a. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia,

b. Meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar,

c. Mempertahankan dan meningkatkan disiplin sivitas akademika,

d. Meningkatkan prestasi akademis dan non akademis,

e. Mendorong sivitas akademika untuk meningkatkan kualitas budi

pekerti,

f. Mewujudkan ajaran kasih di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

3. Tujuan Sekolah

a. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas

1) Pendidikan umum merupakan Pendidikan dasar dan menengah

yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan

oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi

2) Mempunyai orientasi ke depan yang berupa tujuan pendidikan

yaitu mengembangkan multi kecerdasan kepada peserta didik

yang heterogen baik dengan cara klasikal maupun program


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

pembelajaran individual (PPI) yang sesuai dengan UU No 20

Tahun 2003 dan PP 19 Tahun 2005.

b. Tujuan Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

1) Meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan, dengan

melaksanakan tertib belajar sehingga mampu menguasai ilmu

pengetahuan, berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi.

2) Membentuk kepribadian yang berkualitas dengan

melaksanakan ajaran kasih Tuhan sehingga memiliki

kecerdasan emosional, spiritual, sosial dan berkepribadian

santun.

3) Meningkatkan kecakapan untuk menjadi pelaku ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga mampu hidup mandiri.

4) Mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang

berkualitas sehingga dapat berkomunikasi dengan lingkungan

dan berkompetisi di era global.

C. Sistem Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Sesuai dengan bunyi pasal 15 PP No. 29 Tahun 1990, lama pendidikan

sekolah menengah umum adalah 3 tahun. Sistem semester telah diterapkan

kembali pada tahun ajaran 2002/2003 sampai sekarang. Dalam sistem


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

semester ini, 1 tahun ajaran terdiri dari 2 penggalan yaitu: semester ganjil dan

semester genap.

Sistem pendidikan SMA merupakan satu keseluruhan yang terpadu

dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang

lain untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan di SMA. Unsur-

unsur pendidikan adalah:

1. Sumber Daya Manusia

Yang terdiri dari tenaga pendidikan dan tenaga administratif.

2. Kurikulum

Yang terdiri dari Kurikulum Berbasis Kompetensi dan non KBK

3. Peserta Didik

Yaitu siswa-siswi yang mengikuti proses mengajar di sekolah.

4. Infrastruktur

Meliputi sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah seperti

laboratorium, perpustakaan, ruang kelas dan lain-lain.

5. Lingkungan Pendidikan

Pihak-pihak di luar sekolah yang mempengaruhi kegiatan belajar

sekolah yaitu masyarakat yang menggunakan jasa pendidikan.

D. Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Struktur Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

1. Mata Pelajaran

Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA BOPKRI 2

Yogyakarta sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat pada standar

isi:

a) Kelas X

Kurikulum Kelas X terdiri dari 16 Mata Pelajaran, muatan lokal

dan pengembangan diri.

Alokasi Waktu
Komponen

Semester 1 Semester 2
A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 4 4

6. Fisika 3 3

7. Biologi 3 3

8. Kimia 3 3

9. Sejarah 2 2

10. Geografi 2 2

11. Ekonomi 4 4

12. Sosiologi 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

13. Seni Budaya 2 2

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga


2 2
dan Kesehatan

15. Teknologi Informasi dan


2 2
Komunikasi

16. Keterampilan/Bahasa Asing :


2 2
Bahasa Jepang

B. Muatan Lokal:
-
Bahasa Jawa 2
2
Batik -

C. Pengembangan Diri:
BP/BK 2*) 2*)

Ekstrakulikuler

Jumlah
45 45
Ket :* equivalen 2 jam pelajaran

b) Kelas XI dan XII Bahasa

Kurikulum Kelas XI dan XII program Bahasa terdiri dari 14 Mata

Pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

Alokasi Waktu

Komponen Kelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 6 6 6 6

4. Bahasa Inggris 6 6 6 6

5. Matematika 4 4 4 4

6. Sastra Indonesia 5 5 5 5

7. Keterampilan/Bahasa Asing :
5 5 5 5
Bahasa Jepang

8. Antropologi 3 3 3 3

9. Sejarah 2 2 2 2

10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga


2 2 2 2
dan Kesehatan

12. Teknologi Informasi dan


2 2 2 2
Komunikasi

13. Keterampilan/Bahasa Asing :


2 2 2 2
Teater

B. Muatan Lokal:
2 2 2 2
Bahasa Jawa

C. Pengembangan Diri:
BP/BK 2*) 2*) 2*) 2*)

Ekstrakulikuler

Jumlah
45 45 45 45
Ket : * equivalen 2 jam pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

c) Kelas XI dan XII IPA

Kurikulum Kelas XI dan XII program IPA terdiri dari 13 mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

Alokasi Waktu

Komponen Kelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5

4. Bahasa Inggris 5 5 5 5

5. Matematika 5 5 5 5

6. Fisika 5 5 5 5

7. Kimia 5 5 5 5

8. Biologi 5 5 5 5

9. Sejarah 1 1 1 1

10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga


2 2 2 2
dan Kesehatan

12. Teknologi Informasi dan 2 2 2 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Komunikasi

13. Keterampilan/Bahasa Asing :


2 2 2 2
Bahasa Jepang

B. Muatan Lokal:
2 2 2 2
Bahasa Jawa

C. Pengembangan Diri:
BP/BK 2*) 2*) 2*) 2*)
Ekstrakulikuler

Jumlah
45 45 45 45
Ket : * equivalen 2 jam pelajaran

d) Kelas XI dan XII IPS

Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS terdiri dari 13 mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

Alokasi Waktu

Komponen Kelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

4. Bahasa Inggris 5 5 5 5

5. Matematika 5 5 5 5

6. Sejarah 3 3 3 3

7. Geografi 4 4 4 4

8. Ekonomi 5 5 5 5

9. Sosiologi 4 4 4 4

10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga


2 2 2 2
dan Kesehatan

12. Teknologi Informasi dan


2 2 2 2
Komunikasi

13. Keterampilan/Bahasa Asing :


2 2 2 2
Bahasa Jepang

B. Muatan Lokal:
2 2 2 2
Bahasa Jawa

C. Pengembangan Diri:
BP/BK 2*) 2*) 2*) 2*)

Ekstrakulikuler

Jumlah
45 45 45 45
Ket : * equivalen 2 jam pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas serta potensi daerah

termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak sesuai menjadi bagian

dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi

mata pelajaran tersendiri.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak

terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata

pelajaran sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan standar

kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang

diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata

pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu

tahun, satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran

muatan lokal.

Muatan lokal yang dipilih SMA BOPKRI 2 adalah

a. Bahasa Jawa

Bertujuan untuk mengembangkan kompetensi berbahasa jawa serta

untuk melestarikan bahasa Jawa. Disisi lain diharapkan juga peserta

didik dengan berbahasa jawa dapat memiliki etika sopan-santun yang

baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

b. Batik

Memperkenalkan keterampilan batik agar dapat melestarikan

kekayaan budaya lokal.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh

tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau

dibimbing konselor, tenaga pendidik, atau tenaga kependidikan yang dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuker. Kegiatan

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang

berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan, belajar dan

pengembangan karir peserta didik.

Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik

dalam mengembangkan:

a. Bakat

b. Minat

c. Kreativitas

d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

e. Kemampuan kehidupan keagamaan

f. Kemampuan sosial

g. Kemampuan belajar

h. Wawasan dan perencanaan karir

i. Kemampuan pemecahan masalah

j. Kemandirian

Ruang lingkup pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak

terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh

peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan

tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga

kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.

Kegiatan terprogram terdiri atas dua komponen

a. Pelayanan Konseling

b. Ekstrakulikuler:

1) Jurnalistik

2) Seni Musik/Band

3) English Club

4) Kepramukaan

5) Futsal

6) Karate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

7) Basket

8) Karya Ilmiah Remaja/KIR

9) Peleton Inti

10) Modern dance

Setiap peserta didik dipersilahkan untuk memilih 1 jenis

pengembangan diri/Ekstrakurikuler yang ada di SMA BOPKRI 2

Yogyakarta. Segala aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan

pengembangan diri di bawah pembinaan dan pengawasan guru pembina

yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.

E. Organisasi Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

1. Struktur Organisasi Sekolah

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta bernaung dibawah Yayasan BOPKRI

Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Sekolah mempunyai

personil yang cukup mendukung seperti karyawan dan guru yang

profesional dalam bidangnya. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dari segi

organisatorik yang bernaung di bawah Yayasan BOPKRI secara

terstruktur tampak dari satu orang kepala sekolah, kepala tata usaha, dan

empat orang wakil kepala sekolah. Selain itu, itu guru-guru dan wali kelas

turut berperan aktif sehingga semua aturan sekolah dapat terwujud dengan

baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Yayasan BOPKRI Dinas Pendidikan


Yogyakarta Kota Yogyakarta

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Kepala Tata
Usaha

Wakasek Wakasek Wakasek Wakasek Sarana


Kurikulum Kesiswaan Hukermas Prasarana

Koordinator Litbang
BP/BK

Dewan Guru

Siswa

Sumber : Surat Keputusan Kepala SMA BOPKRI 2 Yogyakarta


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

2. Wewenang dari Tugas masing-masing unsur

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator,

manajer, administrator dan supervisor, pemimpin atau leader inovator,

motivator.

1) Kepala Sekolah selaku Educator

Kepala sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses

belajar mengajar secara efektif dan efisien.

2) Kepala Sekolah selaku Manajer

Kepala sekolah selaku manajer bertugas: Menyusun

Perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan,

mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan,

melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijakan,

mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses belajar

mengajar, mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa,

ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan/RAPBS, mengatur

OSIS, mengatur hubungan sekolah dengan instasi terkait.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

3) Kepala Sekolah selaku administrator

Kepala selaku administrator bertugas menyelenggarakan

administrasi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan,

ketatausahaan, ketenagaan, keuangan, perpustakaan, laboratorium,

ruang kesenian atau keterampilan, bimbingan konseling, UKS,

OSIS, gedung serba guna, gudang, dan 7K.

4) Kepala sekolah selaku supervisor

Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan

supervisor mengenai: proses belajar mengajar, kegiatan bimbingan

konseling, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ketatausahaan,

kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instasi terkait, sarana

dan prasarana, kegiatan OSIS, kegiatan 7K

5) Kepala sekolah selaku pemimpin

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat dipercaya, jujur

dan bertanggung jawab, memahami kondisi guru, karyawan dan

siswa, memiliki visi dan memahami misi sekolah, mengambil

keputusan intern dan ekstern sekolah, membuat, mencari dan

memilih gagasan baru.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

6) Kepala sekolah sebagai innovator

Kepala sekolah sebagai innovator bertugas melakukan

pembaharuan dibidang kegiatan belajar mengajar, bimbingan

konseling, ekstrakurikuler, pengadaan, melaksakan pembinaan

guru serta karyawan, mengadakan pembaharuan dalam menggali

sumber daya di BP3 dan masyarakat.

7) Kepala sekolah sebagai motivator

Kepala sekolah sebagai motivator bertugas untuk mengatur

ruang kantor yang konduktif untuk bekerja, mengatur ruang kantor

yang konduktif untuk kegiatan belajar mengajar/BK, mengatur

ruang laboratorium yang kondktif untuk praktikum, mengatur

ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar, mengatur

halaman sekolah yag sejuk dan teratur, menciptakan hubungan

kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan, menciptakan

hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan,

menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman dalam

melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan

kepada wakil kepala sekolah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

b. Wakil Kepala Sekolah

1) Urusan Kesiswaan

Kesiswaan merupakan salah satu bidang pelayanan akademis,

yang bertugas menangani atau mengatur semua hal yang berkaitan

dengan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah dengan

tujuan terciptanya situasi pembelajaran yang tertib, teratur dan

aman. Di samping mengatur siswa dalam kegiatan belajarnya,

urusan kesiswaan juga bertugas membangun sikap mental yang

baik pada diri anak didik, melalui pembinaan kedisiplinan.

Tugas Wakasek Kesiswaan juga berkaitan erat dengan urusan

lain seperti urusan Ekstrakurikuler, Bimbingan Konseling, urusan

Kurikulum, Wali kelas, dan lain sebagainya sehingga diharapkan

semuanya berjalan secara sinergi demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

2) Urusan Kurikulum

Tugas-tugasnya sebagai berikut:

a). Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas guru,

jadwal pelajaran, jadwal evaluasi belajar, pelaksanaan

UAS/UN, kriteria persyaratan naik kelas atau lulus / tidak lulus

dan laporan pengajaran secara berkala.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

b). Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program

pelajaran, menyediakan daftar buku acuan guru dan siswa serta

menyusun laporan secara berkala.

3) Urusan Sarana dan Prasarana

Tugas pembagian Sarana dan Prasarana adalah

merencanakan/optimalisasi penggunaan ruang/fasilitas yang sudah

dimiliki sekolah, pembangunan gedung beserta perlengkapannya,

belanja kebutuhan sekolah, inventarisasi barang sekaligus

pemeliharaannya.

Sedangkan tugas lainnya adalah menyusun program

kesejahteraan pegawai dan melaksanakan tugas-tugas

kerumahtanggaan. Semua tugas dikoordinasikan dengan bagian

lain yang terkait agar dapat terlaksana dengan lancar.

4) Urusan Humas

Tugas utama urusan Humas SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

adalah membangun komunikasi yang harmonis dengan komunitas

pendukung, misalnya instansi pemerintah, perguruan tinggi, orang

tua/wali, gereja, kepolisian, alumni, dan lain-lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

c. Tata Usaha

1) Bagian Personalia

Bagian ini bertugas mengurus gaji guru dan karyawan sekolah,

pengusulan kenaikan golongan, pangkat, pensiun, dan lain-lain.

Bagian personalia juga mempunyai tugas memberikan laporan

kepada kepala sekolah yang kemudian dilaporkan kepada kanwil

dan yayasan serta instruksi-instruksi untuk membuat laporan-

laporan yang ditugaskan oleh kanwil dan yayasan.

2) Bagian Statistik

Bagian ini mempunyai tugas mencatat dan memberi laporan

mengenai jumlah guru, pegawai, siswa, dan jumlah kelas.

3) Bagian Absensi

Bagian ini mempunyai tugas mencatat dan mengarsipkan data

siswa baru.

4) Bagian Agenda surat-surat

Bagian ini bertugas menerima SPP dan memberi tanda bukti

pembayaran.

5) Bagian Penggajian

Bertugas membuat konsep gaji guru dan pegawai yang

ditujukan ke bendahara sekolah serta mengambil di BPD.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

6) Tenaga Keperpustakaan

a) Menambah koleksi buku.

b) Menerima saran dan permintaan para pengunjung

menginventaris buku baru.

c) Membubuhi cap perpustakaan.

d) Menjaga koleksi-koleksi buku.

e) Menjilid buku.

f) Melakukan penagihan bagi peminjam buku yang tidak

mengembalikan buku tepat waktu.

g) Membuat laporan kegiatan perpustakaan sekolah.

7) Pesuruh atau Prakarya

a) Membersihkan seluruh ruangan yang ada di sekolah.

b) Memelihara tanaman sekolah.

c) Memperbaiki inventaris sekolah yang rusak ringan.

d) Mengatur surat-surat dinas.

e) Menyediakan minuman untuk para guru dan karyawan

8) Keamanan atau Satpam

a) Membantu keamanan dalam penyetoran atau pengambilan

uang di bank.

b) Mengatur parkir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

c) Mengawasi siswa yang keluar sekolah pada jam pelajaran

berlangsung.

d. Bimbingan dan Konseling

1) Menyusun program pelaksanaan bimbingan konseling.

2) Melakukan koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi

masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.

3) Memberikan layanan bimbingan kepada siswa.

4) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan konseling.

5) Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling.

6) Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.

7) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan

dan konseling.

8) Mengikuti laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

e. Dewan Guru

1) Menyusun program dan pengembangan mata pelajaran sejenis.

2) Mengkoordinasikan penggunaan ruang sarana.

3) Mengkoordinasikan kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis.

4) Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam proses belajar

mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

F. Sumber Daya Manusia SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Sumber daya manusia SMA BOPKRI 2 Yogyakarta saat ini berjumlah

53 orang guru, dan 32 karyawan. Dari 53 guru dengan rincian sbagai berikut:

1. Tenaga Edukatif

No Nama guru Bidang studi


1 Sri Rahayuningsih S.Pd Biologi
NIP: 19500802 198803 2 001
2 Drs. A.Edy Krismanto Biologi
NIP: 19590528 198903 1 002
3 S. Sunu N, SH, S.Pd. M.Hum. Bahasa Inggris
NIP: 19610730 198303 1 007
4 Nanto Fier Atmana, SE Ekonomi
NIP :19610730 198303 1 007
5 Drs. Wahyu Santosa Fisika
NIP : 19590831 198803 1 005
6 Drs. FX. Catur Setya Bahasa Indonesia
NIP : 19611203 198903 1 009
7 Dra. Rr.Sri Esti Budi S Matematika
NIP : 19641127 199003 2 007
8 Dra. J.Ambarningrum Matematika
NIP : 19650825 199003 2 008
9 Dra. Maria Goreti Sri N Sejarah
NIP : 19620401 199203 2 004
10 Dra. D.Sri Ismayawati Bahasa Inggris
NIP: 19591031 108703 2 002
11 Rr. Ariatmi Puji H, S.Pd. Bahasa Inggris
NIP: 19650325 199003 2 003
12 Dra. Purwantini Pend.
NIP: 19660527 200701 2 001 Kewarganegaraan
13 Hanindito Hario H, S.Pd. Penjaskes
NIP : 19720618 200801 1 006
14 Drs. IGN. Supata (GTY) Fisika
15 Dra. Sunarningsih (GTY) Pengembangan
Diri/BP/BK
16 Drs. Edi Sutrisna (GTY) Pengembangan
Diri/BP/BK
17 Drs. Risman Purwanto (GTY) Pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Diri/BP/BK
18 Drs. Agus.T. Wuryatmaja (GTY) Sosiologi
19 Dra. Arina Rahayu (GTY) Ekonomi
20 Paulus Kristriyanto, M.Pd. (GTY) Seni Budaya
21 Dra. Istiana (GTY) Biologi
22 Sri Sulastri, S.Pd. (GTY) Bahasa Indonesia
Seni Peran
23 Drs.Totok Murjianto (GTY) Penjaskes
24 Raksita, S.Pak.(GK) Pend. Agama
25 Dra. Prapti Wijayanti (GK) Geogfrafi
26 Drs. Priyo Cahyono (GK) Sejarah Antropologi
27 Dra.Kristiana P (GK) Sosiologi
28 Tito Margus Cahyo, B.Sc (GK) TIK
29 IGT. Mujiono, S.Pd. (GTT) Bahasa Inggris
30 Dra. Suprihatiningsih (GTT) Geografi
31 Muncar Tyas Palupi, M.Hum (GTT) Bahasa Indonesia,
Sastra Indonesia,
Seni Peran
32 Soeryaningsih, S.Pd. (GTT) Pend.
Kewarganegaraan
33 Endah Nursinta, S.Pd. (GTT) Bahasa Indonesia
Sastra Indonesia
34 YM.Susilowati, S.Th. (GTT) Pend. Agama
35 Desy Miranti S.,S.Pd. (GTT) Kimia
36 Maria Rini Wahyuni , S.Pd. (GTT) Bahasa Indonesia
Sastra Indonesia
37 Sumaryono (GTT) Kimia
38 Ita Hermayanti A., S.Pd. (GTT) Bahasa Inggris
39 Indras Retno W., S.Pd. (GTT) Pend.
Kewarganegaraan
40 Agustinus Wuryanto, S.Pd. (GTT) Matematika
41 Dwi Ariani Astuti, S.Pd (GTT) Kimia
42 A. Narwastujati, S.Pd.,S.Si (GTT) Bahasa Jepang
43 Lusia Septin Murti, S.Pd. (GTT) Bahasa Jepang
44 Drs. Purnomo (GTT) Seni Budaya
45 Nuning Praptiria utami, S.Pd. (GTT) Ekonomi
46 Ruwi Suharyano (GTT) Seni Budaya
47 Surwanto, S.Sn. (GTT) Bahasa Jawa
48 Saryono, S.Pd. (GTT) Batik
49 Titus Gunarto, S.Komp. (GTT) TIK
50 Elizabeth Anna Susanti K, S.Pd. (GTT) Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

51 Nathalia Kusumasetyarini, S.Pd. (GTT) Matematika


52 C. Rinda Marlita Gahayu,S.S. (GTT) Bahasa Jepang
53 Henny Rahma Dwiyanti, S.Pd. (GTT) Batik

2. Tata Usaha

No Nama Jabatan dan tugas pokok


1 Didik Prasetyo Kepala Urusan Tata Usaha dan
NIY: 014730174 Kepegawaian
2 Drs. Suhardono Staf TU, Urusan kearsipan dan dokumen
NIY 014550112 sekolah
3 Subariah, B.Sc Staf TU, Urusan Gaji, honorarium dan
NIY 014550041 pembukuan sekolah
4 Sulastri, S.Si. Staf TU, Tendik kesiswaan, data statistik
NIY 014360056 sekolah dan pembantu pembukuan
keuangan sekolah
5 St.JokoSulaksono, Staf TU, urusan pengetikan dan arsip surat
A.Md keluar
NIY 014700186
6 Suryatmadji Staf TU, Tendik kurikulum, presensi siswa,
karyawan dan guru, pengadaan dan setor-
ambil uang di bank
7 Sundari Staf TU, urusan buku induk, legalisasi,
tendik hukermas
8 Dwi Staf TU, urusan pembukuan keuangan dan
Sumunarningsih, SPP
S.E
9 Tri Astutining Staf TU, urusan sarana dan prasaran, surat
Rahayu masuk dan rumah tangga
10 R.Aj. Prastyati Reseptionis

3. Petugas Pelaksana

No Nama Bidang Tugas


1 Ester Heri Subiyakti Petugas Perpustakaan
NIY 014550088
2 Bambang Siswanto Petugas Perpustakaan
NIY 014550097
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

3 Sri Lestari Etik Petugas Perpustakaan


4 Sugeng Riyanto, Laboran Lab. Kimia
S.TP.
5 Kuncoro Laboran Lab. Biologi
Mustikaning Negoro
6 Daniel Swastika Laboran Lab. Fisika
Aditya Aji
7 Anis Dwi Atmoko Laboran Lab. Komputer
8 Ester Tri Harsiwi Laboran Lab. Bahasa dan Tendik WMN
9 Dian Kristiawan Laboran Lab. Multimedia
10 Ilyasi Adyantoro, ST Pelaksana Ruang audio visual dan
Laboran Lab. Musik
11 Sumadi Urusan UKS
Purwosarjono
12 Budiyono Staf TU, urusan Foto copy
13 Wahyu Dewi Urussan toko cempaka
Widyaningsih
14 Ani Haryatun Petugas Koperasi siswa
15 Supardi Pekarya
NIY 014950119
16 Pariman Pekarya
NIY 014730231
17 Ngadani Pekarya
18 Mujiyono Pekarya
19 Efrayim Andrianus Satpam
Nugroho
20 Satrio Mustikaning Satpam
Prajurit
21 Joko Mulyono Satpam
22 Sunarto Petugas parkir

G. Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 secara

keseluruhan berjumlah 529 siswa. Dengan rincian sebagai berikut :

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah


XA 10 11 21
XB 13 9 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

XC 13 9 22
XD 11 9 20
XE 14 7 21
XF 21 10 31
XG 11 9 20
XH 13 8 21
XI BAHASA 2 7 9
XI IPA 1 16 9 25
XI IPA 2 16 9 25
XI IPS 1 15 11 36
XI IPS 2 20 7 27
XI IPS 3 14 12 26
XI IPS 4 16 8 24
XII BAHASA 5 5 10
XII IPA 1 11 7 18
XII IPA 2 10 8 18
XII IPA 3 9 9 18
XII IPA 4 6 11 17
XII IPS 1 16 14 30
XII IPS 2 16 14 30
XII IPS 3 22 7 29
XII IPS 4 18 11 29
JUMLAH 308 221 529

H. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Sudirman no 87

Yogyakarta, menempati area tanah seluas 4.250 meter persegi dan memiliki

kondisi fisik yang baik. Selain itu, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta menempati

lokasi yang strategis karena terletak di pinggir jalan raya.

1. Kondisi Bangunan

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki bangunan yang tergolong

permanen, yang terdiri dari lantai satu, dua, dan tiga yang dipergunakan

untuk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

a) Ruang Kepala Sekolah

b) Ruang Wakil Kepala Sekolah

c) Ruang Komite Sekolah

d) Ruang guru

e) Ruang Tata Usaha

f) Ruang Kelas

g) Ruang Inventaris dan Keuangan

h) Ruang Tamu

i) Ruang Piket

j) Ruang Laboratorium Bahasa

k) Ruang Laboratorium Komputer

l) Ruang Laboratorium Multi Media

m) Ruang Laboratorium Kimia

n) Ruang Laboratorium Biologi

o) Ruang Laboratorium Fisika

p) Ruang Laboratorium IPS

q) Ruang Laboratorium AVA

r) Ruang Studio Musik

s) Ruang Perpustakaan dan Ruang Baca

t) Ruang Bimbingan dan Konseling

u) Ruang Ibadah Kristen dan Non Kristen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

v) Ruang OSIS

w) Ruang UKS

x) Ruang Gudang

y) Ruang Koperasi Karyawan

z) Ruang Koperasi siswa

2. Halaman Sekolah

Halaman SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tergolong cukup luas. Halaman

sekolah ini digunakan untuk tempat parkir, lapangan upacara, dan

lapangan olahraga (basket, futsal, volley).

3. Pagar Sekolah

Pagar sekolah terbuat dari tembok dan besi dengan pintu gerbang

berwarna coklat.

4. Kamar kecil

Kamar mandi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tergolong permanen.

Kamar mandi yang dimiliki berjumlah ± 6 ruang, yang terdiri dari kamar

mandi untuk siswa laki-laki, siswi perempuan dan untuk guru serta

karyawan. Kamar mandi ini memiliki air yang cukup dan bersih.

5. Kantin

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki kantin yang cukup bersih dan

makanan yang dijual cukup bervariasi, bergizi, dan harga relatif

terjangkau oleh para siswa-siswi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

6. Ruang Kelas

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mempunyai ukuran ± 7 x 8 meter,

ventilasi cukup, cahaya cukup, bersih dan rapi, serta terdapat hiasan

dinding seperti figura presiden dan wakil presiden, sumpah pemuda, jam

dinding, dan papan absensi siswa.

7. Keadaan Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar yang tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta antara

lain papan tulis, meja dan kursi siswa-siswi yang cukup nyaman untuk

belajar.

8. Kantor

Kantor yang tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta antara lain

kantor kepala sekolah, guru, bimbingan dan konseling (BK), dan tata

usaha (TU).

9. Alat Penunjang Pendidikan

Alat penunjang pendidikan tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

antara lain kalender akademik, jadwal pelajaran, dan jadwal piket siswa-

siswi.

10. Sumber Belajar

Sumber belajar yang dimiliki antara lain kurikulum, perpustakaan,

laboratorium, buku paket, dan majalah dinding.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

I. Hubungan antara Sekolah dengan Instansi lain

Hubungan antara SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan instansi lain meliputi:

1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Walayah Kota

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memberikan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin

kepada pihak Dinas Pendidikan wilayah kota.

2. Hubungan sekolah dengan Orang Tua/Wali murid

Hubungan kerjasama SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan orang tua

siswa atau wali murid dianggap sangat penting karena bertujuan untuk

mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya

kerjasama ini, pihak sekolah dan orang tua siswa mengetahui

perkembangan siswa tersebut selama menempuh pendidikan di sekolah ini.

3. Hubungan antar Sekolah

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki hubungan dengan sekolah lain

yang sederajat dalam berbagai bentuk kerjasama, antara lain kerjasama

dalam bidang olahraga, kesenian, dan kegiatan lainnya.

4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat sekitar

Hubungan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan masyarakat sekitar

tampak dalam bentuk hubungan yaitu ikut melibatkan masyarakat sekitar

dalam hal keamanan pada saat sekolah menyelenggarakan acara yang

melibatkan pihak luar sekolah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

5. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta bekerja sama dengan berbagai perguruan

tinggi dalam hal Expo Universitas yang rutin diadakan setiap tahun,

penerimaan mahasiswa baru dan penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab V

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media pembelajaran

mind map pada kelas XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ini dilakukan dalam

dua siklus. Siklus I dilakukan pada Jumat, 23 Oktober 2009, siklus ke II

dilakukan pada hari Jumat, 6 Nopember 2009. Sebelum mengadakan

penelitian, peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi pendahuluan

(prapenelitian) yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan

pembelajaran di kelas XB. Adapun hasil observasi pendahuluan dalam

penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi Pendahuluan

Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Agustus

2009 dari pukul 08.30 – 09.15 WIB. Guru mitra pada penelitian ini adalah

Ibu Nuning Praptiria Utami, S.Pd. Peserta pembelajaran adalah 18 siswa.

Adapun materi dipelajari pada saat itu adalah Perilaku Konsumen dan

Perilaku Produsen. Dalam observasi pendahuluan ini ada dua hal yang

diobservasi yaitu guru dan perilaku siswa. Berikut ini diuraikan hasil

observasi pendahuluan:

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

a. Observasi guru

Kegiatan guru selama proses pembelajaran adalah guru

mengawali dengan mengucapkan salam pembuka kepada siswa. Guru

tidak memeriksa kesiapan siswa dan tidak mengecek kehadiran siswa

(presensi). Hal biasa bahwa di sana presensi diedarkan dan siswa

menandatangani presensi dan guru mengecek di akhir pelajaran. Selain

itu guru juga tidak melakukan apersepsi tetapi langsung menjelaskan

materi yang akan dipelajari pada saat itu. Selama menjelaskan materi

selain menggunakan metode ceramah dan tanya jawab guru juga

memanfaatkan media papan tulis sebagai penunjang proses belajar

mengajar. Guru membuat tabel tentang hubungan antara utilitas total

dan utilitas marginal dalam hukum Gossen. Siswa diminta untuk

menggambar kurva di papan tulis serta menjelaskan apa maksud kurva

yang sudah digambar. Ketika seorang siswa menjelaskan di depan

kelas sebagian besar siswa tidak memperhatikan, mereka lebih asyik

ngobrol dengan teman sebangkunya. Interaksi antara guru dengan

siswa juga dirasakan masih sangat terbatas. Karena hanya beberapa

siswa yang berinteraksi dengan guru sehingga suasana kelas tampak

jadi kaku. Interaksi antara guru dengan siswa hanya sebatas untuk

memberikan penjelasan atau jawaban dari pertanyaan siswa. Pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

akhir pembelajaran guru memberikan soal latihan untuk mengetahui

seberapa besar daya serap siswa selama proses pembelajaran.

b. Observasi siswa

Dari hasil observasi terhadap kegiatan siswa dalam proses

pembelajaran, bisa disimpulkan bahwa motivasi dan prestasi siswa

sangat rendah dalam mata pelajaran ekonomi. Ini bisa dilihat dari

partisipasi siswa saat mengikuti pelajaran. Dari 18 siswa sama sekali

tidak ada siswa yang mau bertanya kepada guru jika mengalami

kesulitan atau kurang jelas akan materi yang dijelaskan pada saat itu.

Ketika siswa ditunjuk untuk maju mengerjakan soal yang mau

berpartisipasi untuk maju hanya 1 orang. Begitu juga dengan persiapan

sebelum mengikuti pelajaran ekonomi, hanya 8 siswa yang membawa

dan membuka buku pegangan ketika pelajaran berlangsung. Sisanya

sama sekali tidak membawa akibatnya ketika ditanya, terjadi

kebingungan dan siswa tidak bisa menjawab pertanyaan. Selain itu,

ketika guru menjelaskan ada beberapa anak yang sibuk mengobrol

dengan teman sebangkunya. Ada yang tidur. Ada yang bermain hand

phone, dan ada juga yang menggambar sendiri.

Berdasarkan hasil observasi pada guru dan perilaku siswa,

berikut ini disajikan analisis situasi pembelajaran hasil observasi

pendahuluan. Selama pembelajaran berlangsung guru terlalu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

mengutamakan ringkasan yang ada pada lembar siswa sebagai media

pembelajaran. Guru juga jarang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya. Sebaliknya guru juga jarang memberikan pertanyaan

kepada kelas atau siswa. Selain itu guru tidak pernah memberikan

tugas meringkas sesuai dengan kreativitas siswa. Hal ini akan

membuat siswa mempunyai pandangan yang negatif terhadap mata

pelajaran Ekonomi. Mata pelajaran ekonomi dianggap mata pelajaran

yang membosankan, materinya banyak, dan sebagian besar hafalan

semua,

Melihat permasalahan tersebut peneliti dan guru sepakat untuk

menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi untuk

menghindari pandangan negatif terhadap pelajaran ekonomi. Media

yang dipakai adalah mind map. Media mind map ini akan membantu

siswa lebih mudah dalam mengingat, meningkatkan pemahaman

terhadap mata pelajaran Ekonomi. Membuat catatan dengan mind

map akan mengurangi tingkat kebosanan dalam belajar. Suatu materi

akan lebih mudah diingat dalam bentuk gambar warna-warni dan

simbol yang menarik. Selain memudahkan untuk mengingat

penggunaan gambar dan simbol dengan warna akan mengurangi

tingkat kebosanan siswa dan dengan demikian meningkatkan motivasi

dan prestasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Oktober 2009 pada jam

ketiga sampai jam keempat. Waktu yang digunakan untuk pelajaran ini

adalah 2 x 45 menit pukul (08.30 – 10.15). Mengapa sampai pukul 10.00

karena jam 3 dan 4 ada jeda istirahat yaitu jam 09.15 – 09.30. Standar

kompetensi pelajaran ini adalah Memahami konsep ekonomi dalam

kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.

Kompetensi dasarnya mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah

keseimbangan. Materi pembelajaran adalah elastisitas yang dibawakan

oleh guru mitra yaitu Ibu Nuning Praptiria Utami, S.Pd. Peserta

pembelajaran adalah siswa kelas XB sebanyak 18 siswa. Adapun media

yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah media mind map. Berikut

ini dideskripsikan penggunaan media pada siklus I:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan pembelajaran

dengan menggunakan media mind map. Langkah-langkah yang

diterapkan pada siklus pertama ini adalah dengan mempersiapkan

perangkat pembelajaran yang akan digunakan dan mengkonsultasikan

perangkat pembelajaran yang sudah dibuat kepada guru mitra.

Perangkat pembelajaran tersebut mencakup rencana pelaksanaan

pengajaran (RPP), media pembelajaran (membuat mind map),


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

instrumen observasi kegiatan guru dan siswa di kelas, angket

kuesioner, soal-soal diskusi, latihan, dan soal evaluasi.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan

pembelajaran dengan menggunakan media mind map sesuai dengan

rencana tindakan. Adapun langkah-langkah tindakan adalah sebagai

berikut:

1) Penyampaian materi

Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media

mind map yang berwarna-warni. Guru sesekali memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang sederhana seputar materi elastisitas.

Suasana belajar mengajar cukup kondusif, yang ditandai dengan

partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari

guru.

2) Diskusi

Setelah penyampaian materi dengan menggunakan media

mind map, Guru memberikan waktu kepada siswa untuk, bertanya,

mencatat, dan memahami materi pelajaran melalui media

pembelajaran mind map. Guru kemudian membagikan soal yang

akan didiskusikan dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari

dua sampai tiga orang. Selanjutnya wakil dari masing-masing


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Diberikan tambahan 1 poin bagi siswa yang aktif dan mau

mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka.

c. Observasi

Observasi meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa di kelas

selama proses pembelajaran. Tabel 3 menunjukkan hasil observasi

kegiatan guru, tabel 4 menunjukkan hasil observasi kegiatan siswa di

kelas.

Tabel 5.1
Hasil Observasi Kegaiatan Guru di Kelas Siklus I

No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan


1 Guru membuka √
pelajaran
2 Penjelasan tujuan √ Untuk mengetahui
pembelajaran pengertian, jenis-jenis,
rumus, serta hal-hal
yang mempengaruhi
elatisitas permintaan
3 Guru mengungkapkan √ Guru tidak
apersepsi memberikan
pertanyaan pancingan
kepada siswa tentang
materi yang lalu
4 Guru memanfaatkan √ Guru menjelaskan
media mind map materi elastisitas
permintaan dengan
menggunakan media
mind map, dan
meminta siswa
berdiskusi dengan
memberikan
pernyataan-pernyataan
yang berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

dengan elastisitas
permitaan
5 Guru meminta siswa √ Memberikan nilai
mempresentasikan hasil tambahan 1 poin
diskusi mereka kepada siswa sebagai
nilai keaktifan
6 Guru membuat √ Guru tidak
rangkuman pelajaran memberikan
kesimpulan
7 Guru memberikan tugas √ Memberikan tugas
individu, yaitu
meringkas materi
untuk pertemuan yang
akan datang yaitu
tentang pasar dalam
bentuk mind map

Dari tabel 3 di atas nampak aktivitas guru di kelas selama proses

pembelajaran yang berlangsung pada siklus I. Tampak pada tabel guru

sudah menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan materi

dengan menggunakan media pembelajaran mind map sehingga

memudahkan siswa untuk memahami materi. Selain itu guru juga

memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok

kecil. Guru juga memotivasi siswa dengan memberikan poin tambahan

bagi siswa yang aktif dalam diskusi dan presentasi hasil diskusinya. Di

akhir pelajaran guru memberikan tugas kepada siswa untuk meringkas

materi pelajaran yang akan datang. Secara umum bisa dikatakan

bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sudah cukup baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Tabel 5.2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus I

No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan


1 Siswa siap mengikuti √ Mempersiapkan
pelajaran buku pelajaran
ekonomi
2 Siswa berdiskusi dengan √ Mendiskusikan soal-
dalam kelompok kecil soal tentang
elastisitas
permintaan
3 Siswa mempresentasikan √ 9 kelompok (yang
hasil diskusi dengan presentasi 4
kelompok kelompok. Setiap
kelompok diwakili 1
siswa : Andreas
Sendy, Yosafath,
Edo, Desy).
4 Siswa mencatat hal-hal √ Mencatat jenis-jenis
yang penting elastisitas
5 Siswa mengerjakan tugas √ Siswa tidak
mengumpulkan
tugas karena
dipertemuan
sebelumnya guru
tidak meberikan
tugas

Pada siklus ini sebagaian besar siswa sudah siap mengikuti pelajaran

ini. Hal itu dilihat dari hampir semua siswa membawa buku pelajaran

Ekonomi. Siswa yang mencatat materi yang dijelaskan oleh guru lewat

media mind map adalah 10 siswa (55,56% dari 18 siswa). Hasil ini

mencapai target dari yang direncanakan yaitu sekitar 50% dari

keseluruhan siswa. Saat diskusi kelompok hampir semua siswa terlibat

aktif. Dalam mempresentasikan hasil diskusinya hanya ada 4 siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

(22,22% dari 18 siswa), hasil ini kurang tercapai dari target sebesar

25%. Hal ini disebabkan karena siswa terlalu lama saat berdiskusi

sehingga kehabisan waktu untuk menyampaikan hasil diskusi. Pada

siklus ini siswa tidak mengerjakan PR karena memang guru tidak

memberikan tugas kepada siswa pada pertemuan sebelumnya.

Tabel 5.3
Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I
Ketuntasan Belajar
No Jumlah Skor % Ketercapaian
Ya Tidak
1 42,5 42,5% - √
2 42,5 42,5% - √
3 - - - -
4 42,5 42,5% - √
5 85 85% √ -
6 42,5 42,5% - √
7 42,5 42,5% - √
8 70 70% √ -
9 45 45% - √
10 42,5 42,5% - √
11 50 50% - √
12 42,5 42,5% - √
13 42,5 42,5% - √
14 42,5 42,5% - √
15 42,5 42,5% - √
16 - - - -
17 - - - -
18 67,5 67,5% √ -
19 42,5 42,5% - √
20 70 70% √ -
21 50 50% - √
22 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Siswa no 3,16,17, dan 22 keluar dari sekolah sehingga dari 18

siswa didapat nilai rata-rata 57,64 dengan ketuntasan belajar

22,22%. Tabel di bawah ini menunjukkan daya serap siswa pada

siklus I.

Tabel 5.4
Daya serap siklus I
Juml Juml
Nilai ah ah
Keterangan
(A) Sisw (A x
a (B) B)
10 1. Daya serap

9,5
9
8,5 1 8,5 2. Analisis nilai
8 a. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6,5 ke
7,5 1 7,5 bawah = 14 orang
7 2 14 b. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6,5 ke
6,5 atas = 4 orang
6
5,5 3. Tindak lanjut
5 2 10 a. Perbaikan = 14 orang (siswa yang nilainya
4,5 1 4,5 kurang dari 6,5)
4 11 44 b. Pengayaan = 4 orang (siswa yang nilainya
3,5 6,5 keatas)
3 4. Bentuk tindakan
2,5 a. Perbaikan, antara lain dengan diberi tugas
2 mengerjakan soal-soal tes dimaksud yang
1,5 masih banyak dijawab salah oleh siswa.
b. Pengayaan, antara lain dengan diberi
1
tugas mengerjakan soal-soal lain yang
0,5
tingkat kesukarannya lebih tinggi tetapi
0
pokok bahasannya tetap
5. Ketuntasan Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

juml 18 88,5
ah

Tabel 5.5
Hasil observasi dan tindakan siklus I

Variabel Instrument Indikator Diskripsi Situasi awal Keterangan


keberhasilan situasi
Motivasi Kuesioner Tinggi (50%) Tinggi dengan Rendah Tercapai
skor rata-rata (berdasarkan
56,1 (11,1% pengamatan
kurang, 33,3% 61% siswa
cukup, 50,0% tidak
tinggi, 5,6% mengerjakan
sangat tinggi) PR)
Pengamatan 25% siswa 22,22% siswa Tidak Belum
menyampaikan menyampaikan pernah tercapai
hasil diskusi hasil diskusi diskusi
secara secara
kelompok berkelompok
Prestasi Nilai Nilai rata-rata Nilai rata-rata Nilai rata- Belum
ulangan kelas 60,0 kelas 57,64 rata kelas tercapai
40,21

d. Refleksi

Setelah siklus pertama diselesaikan, peneliti bersama dengan

guru mitra melakukan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa

pada siklus pertama tampak bahwa sebagian besar siswa

memperhatikan penjelasan guru yang menggunakan media mind map.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Pada siklus pertama ini dapat disimpulkan bahwa media mind

map dapat mengatasi masalah motivasi siswa dalam belajar namun

belum bisa mengatasi masalah prestasi siswa. Ini bisa dilihat dari

belum tercapainya indikator keberhasilan prestasi yaitu belum

mencapai nilai rata-rata kelas yang sudah ditetapkan pada siklus

pertama (60,0). Dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada siklus

pertama, hanya 22% siswa dari 18 orang siswa yang mendapat nilai

diatas 65,0.

Tidak tercapainya indikator keberhasilan prestasi, disebabkan

karena pada siklus I siswa-siswa baru pertama kali mengikuti proses

pembelajaran ekonomi dengan menggunakan media mind map. Selain

itu materi pada saat itu adalah materi hitungan yang kurang cocok bila

disampaikan dengan menggunakan media mind map.

Sedangkan untuk indikator keaktifan siswa yaitu

menyampaikan hasil diskusi secara kelompok di depan kelas, tidak

tercapai karena siswa terlalu lama dalam berdiskusi sehingga

kehabisan waktu untuk menyampaikan hasil diskusi. Dalam hal ini

penggunaan media mind map dan alokasi waktu akan di perdalam dan

diperbaiki lagi pada siklus II.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

3. Siklus II

Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat, 6 Nopember 2009 pada

jam ketiga sampai dengan jam keempat. Waktu yang digunakan untuk

pelajaran ini 2 x 45 menit ( pukul 08.30 – 10.15). Standar kompetensi

yaitu Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan,

penawaran, harga keseimbangan, dan pasar. Kompetensi dasarnya adalah

Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang. Materi pembelajarannya

yaitu pengertian pasar serta bentuk-bentuk pasar yang dibawakan oleh

guru mitra yaitu Ibu Nuning Praptiria Utami, S.Pd. Peserta

pembelajarannya adalah siswa-siswi kelasa XB sebanyak 18 orang.

Adapun media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah mind map.

a. Tahap Perencanaan

Pada siklus kedua ini peneliti dan guru mitra bersama-sama

mempersiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan. Perangkat

pembelajaran mencakup rencana pelaksanaan pengajaran (RPP),

materi (dalam bentuk media mind map), soal ulangan, instrumen

observasi kegiatan guru dan siswa di kelas serta angket kuesioner.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap tindakan, peneliti mengimplementasikan pembelajaran

dengan menggunakan media mind map. Pada siklus kedua guru

meminta siswa mempresentasikan hasil ringkasan yang sudah dibuat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

oleh masing-masing siswa dalam bentuk mind map. Guru memberikan

penguatan dan nilai plus sebagai nilai keaktifan siswa. Di akhir

pertemuan guru memberikan ulangan harian.

c. Hasil pengamatan (observasi) pada siklus kedua dapat diuraikan

sebagai berikut :

1) Pengamatan Terhadap Guru

Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak

awal guru membuka pelajaran sampai dengan menutup pelajaran.

Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.6
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II

No Langkah/jenis Ya Tidak Keterangan


kegiatan guru
1 Guru membuka √ Mengungkapkan
pelajaran materi yang akan
dipelajari (Pasar)
2 Mengungkapkan √ Agar siswa tahu
tujuan tentang pasar dan
pembelajaran jenis-jenis pasar
3 Mengungkapkan √ Mengaitkan dengan
apersepsi materi yang lalu
(permintaan dan
penawaran)
4 Mempersiapkan √ Memberikan
kelas pertanyaan dengan
mengaitkan dengan
materi yang lalu
5 Menggunakan √ Meminta siswa
media mind map untuk menjelaskan
materi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

menggunakan media
mind map
6 Guru mengaktifkan √ Memberikan nilai
siswa dan plus (Yolanda,
memberikan nilai Endar, Siwi, Adelita,
plus kepada siswa Immanuel)
7 Guru √ Memberikan
memanfaatkan penguatan verbal
penguatan dan non verbal
(memberikan tepuk
tangan kepada siswa
yang sudah
mempresentasikan
hasil pekerjaan
rumahya)
8 Mengadakan √ Materi pasar dan
ulangan harian jenis-jenis pasar

Tabel di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama proses

pembelajaran berlangsung pada siklus II. Tampak pada tabel

bahwa guru sudah membuka pelajaran dengan mengungkapkan

materi, dan menjelaskan tujuan dari pembelajaran saat itu. Guru

juga sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar

menggunakan media mind map dengan cara meminta siswa

menampilkan hasil ringkasan dalam bentuk mind map di depan

kelas. Selain itu guru mengaktifkan siswa dengan memberikan

nilai tambahan bagi siswa yang mau mempresentasikan hasil

pekerjaanya sendiri. Di akhir pelajaran guru memberikan ulangan

harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

2) Pengamatan terhadap siswa

Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh pengamat mulai

dari awal sampai akhir pembelajaran. Partisipasi siswa di kelas

selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel 5.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Siklus II

No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan


1 Siswa siap mengikuti √ Siswa menjawab
pelajaran pertanyaan-
pertanyaan dari
guru dengan
serempak
2 Siswa memperhatikan √ Dengan
penjelasan guru menanggapi
setiap pertanyaan
yang diajukan
oleh guru
3 Siswa ikut membuat √ Mind map Pasar
mind map
4 Siswa mengerjakan √ Semua siswa
tugas yang hadir
mengerjakan dan
mengumpulkan
tugas meringkas
dalam bentuk
mind map
5 Siswa mengerjakan √ Semua siswa
soal ulangan harian mengikuti
yang diberikan oleh ulangan harian
guru
Dari hasil observasi yang dilakukan, ada 8 siswa (44,4% dari 18

siswa) membuat mind map dengan tanda warna-warni. Sedangkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

10 orang siswa (55,6% dari 18 siswa) membuat mind map tanpa

mengunakan simbol dan warna. Dari kesiapan dan perhatian

siswa terhadap penjelasan guru itu sudah terlihat ketika siswa

menjawab pertanyaan dari guru, walaupun mereka menjawab

secara serempak.

Tabel 5.8
Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

% Ketuntasan Belajar
No Jumlah Skor
Ketercapaian Ya Tidak
1 70 70 √ -
2 80 80 √ -
3 - - - -
4 80 80 √ -
5 85 85 √ -
6 85 85 √ -
7 65 65 √ -
8 67,5 67,5 √ -
9 70 70 √ -
10 70 70 √ -
11 65 65 √ -
12 70 70 √ -
13 65 65 √ -
14 62,5 62,5 - √
15 90 90 √ -
16 - - - -
17 - - - -
18 70 70 √ -
19 67,5 67,5 √ -
20 100 100 √ -
21 75 75 √ -
22 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Siswa no 3,16,17, dan 22 keluar dari sekolah sehingga dari 18

siswa didapat nilai rata-rata 74,31 dengan ketuntasan belajar

94,4%. Tabel di bawah ini menunjukkan daya serap siklus I.

Tabel 5.9
Daya serap siklus II

Jumlah
Nilai Jumlah
Siswa Keterangan
(A) (A x B)
(B)
10 1 10 1. Daya serap
9,5
9 1 9
8,5 2 17
8 2 32 2. Analisis nilai
7,5 1 7,5 c. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6,5
7 7 49 kebawah = 1 orang
6,5 3 19,5 d. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6,5
6 1 6 keatas = 17 orang
5,5 3. Tindak lanjut
5 c. Perbaikan = 1 orang (siswa yang
4,5 nilainya kurang dari 6,5)
4 d. Pengayaan = 17 orang (siswa yang
3,5 nilainya 6,5 keatas)
3 4. Bentuk tindakan
2,5 c. Perbaikan, antara lain dengan diberi
tugas mengerjakan soal-soal tes
2
dimaksud yang masih banyak
1,5
dijawab salah oleh siswa.
1
d. Pengayaan, antara lain dengan
0,5 diberi tugas mengerjakan soal-soal
0 lain yang tingkat kesukarannya
Jumlah 18 150 lebih tinggi tetapi pokok
bahasannya tetap
5. Ketuntasan Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Tabel 5.10

Hasil Observasi dan Tindakan Siklus II

Variabel Instrument Indikator Diskripsi Situasi Keterangan


keberhasi situasi awal
lan
Motivasi Kuesioner Tinggi Tinggi Rendah Tercapai
(50 %) dengan skor berdasa
rata-rata 55,7 rkan
(kurang pengam
16,7%, atan
cukup 61%
11,1%, tinggi siswa
66,7%, tidak
sangat tinggi menger
5,6%) jakan
PR
Pengamatan 25% 27,78% Tidak Tercapai
siswa siswa pernah
menjelas menjelaskan
kan kembali
kembali dengan mind
menggun map
akan
mind map
Prestasi Nilai Nilai Nilai rata- Nilai Tercapai
ulangan rata-rata rata kelas rata-
harian kelas 74,31 rata
70,0 kelas
40,21

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa secara

umum tindakan guru menggunakan media mind map dalam proses

pembelajaran dapat membantu memudahkan siswa dalam belajar serta


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

dapat mengatasi masalah dalam belajar, terutama dalam masalah

motivasi dan prestasi siswa.

B. Pembahasan

Dari data Motivasi siklus I diadapat skor tertinggi 66 dan skor

terendah 43. Dari data tersebut dapat diperoleh harga mean sebesar 56,1.

Berdasarkan perhitungan mean sebesar 56,1 maka dapat disimpulkan bahwa

kecenderungan untuk variabel motivasi siklus I adalah berada dalam kategori

tinggi (perhitungan dapat dilihat pada lampiran II hal.133)

Dari data Prestasi siklus I didapat skor tertinggi 85 dan skor terendah

42.5, dari data tersebut dapat diperoleh mean sebesar 52,41. Berdasarkan hasil

perhitungan mean sebesar 52,41 maka dapat disimpulkan bahwa

kecenderungan untuk variabel prestasi pada siklus I adalah berada dalam

kategori kurang sesuai perhitungan dengan menggunakan Penilaian Acuan

Patokan (PAP II). (perhitungan dapat dilihat pada lampiran II hal 139).

Dari data motivasi siklus II didapat skor tertinggi 64 dan skor terendah

44. Dari data tersebut dapat diperoleh harga mean sebesar 55,7. Berdasarkan

hasil perhitungan mean sebesar 55,7 maka dapat disimpulkan bahwa

kecenderungan untuk variabel motivasi pada siklus II adalah berada dalam

kategori tinggi sesuai perhitungan dengan menggunakan Penilaian Acuan

Patokan (PAP II). (perhitungan dapat dilihat pada lampiran II hal.136).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Dari data prestasi siklus II didapat skor tertinggi 100 dan skor terendah

62,5. Dari data tersebut dapat diperoleh mean sebesar 75,83. Berdasarkan

hasil perhitungan mean sebesar 75,83 maka dapat disimpulkan bahwa

kecenderungan untuk variabel prestasi siklus II adalah berada dalam kategori

tinggi (perhitungan dapat dilihat pada lampiran II hal 142).

Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan media mind map

dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa Kelas XB SMA BOPKRI 2

Yogyakarta. Motivasi siswa mengalami peningkatan dari hasil pengamatan

bahwa siswa mempunyai motivasi rendah dengan 61% siswa tidak

mengerjakan tugas dari guru, dan siswa yang aktif di kelas (maju kedepan

kelas untuk mengerjakan soal dari guru) hanya 1 orang (5,6%). Setelah

dilakukan tindakan siklus I, 22,22% siswa berani menyampaikan hasil diskusi

di depan kelas dan pada siklus II 27,78% siswa berani menjelaskan kembali

denga mind map. Sedangkan dengan menggunakan perhitungan PAP II

motivasi pada siklus I dan siklus II adalah tinggi dengan nilai rata-rata skor

56,1 dan 55,7.

Prestasi siswa mengalami peningkatan dari situasi awal dengan nilai

rata-rata kelas 40,21 menjadi nilai rata-rata 57,64 dengan ketuntasan belajar

22,22% dan daya serap 49,17% pada siklus I, dan nilai rata-rata 74,31 dengan

ketuntasan belajar 94,4% dan daya serap 83,33% pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Kegiatan belajar menggunakan media mind map dapat membuat

pelajaran cenderung berpusat pada aktivitas siswa, dan siswa merasa

dipermudah belajarnya. Perilaku siswa sebelum penelitian menunjukkan

adanya motivasi belajar yang rendah, yakni malas mengerjakan PR, tidak

bersemangat, tidak percaya diri, takut dan cenderung merasa bosan dalam

mengikuti pelajaran. Sedangkan setelah adanya pelaksanaan tindakan pada

siklus I, terdapat perubahan pada perilaku siswa. Siswa mau berdiskusi

dengan teman dan bersikap mandiri (tidak hanya saling mecontek), dan siswa

berani maju ke depan. Setelah pemahaman tentang mind map terbentuk, siklus

tindakan yang kedua bertujuan untuk menguatkan pemahaman pada siklus I

tersebut. Siswa berani menjelaskan materi di depan kelas. Dengan keberanian

siswa tersebut, guru memberikan nilai plus sebanyak 1 poin kepada siswa

yang aktif sebagai nilai keaktifan siswa sehingga siswa lebih termotivasi

untuk belajar ekonomi.

Berdasarkan hasil peningkatan motivasi dan prestasi siswa dalam

pelajaran ekonomi setelah proses penelitian ini, maka proses ini menunjukkan

bahwa penggunaan media mind map merupakan salah satu media yang tepat

terutama pada mata pelajaran yang bersifat hafalan, seperti pelajaran

Ekonomi. Mata Pelajaran Ekonomi dengan materi yang banyak serta bersifat

hafalan tersebut sering membuat siswa merasa bosan dalam belajar.

Penggunaan media mind map ini sangat membantu siswa dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Materi yang banyak dan bersifat hafalan itu dapat diringkas dengan mind map

sehingga materi cepat disampaikan dan mudah diingat.

Berdasarkan uraian di atas, peran guru sangat penting dalam

membantu siswa dalam meningkatkan motivasi dan pretasinya. Untuk itu

kreativitas guru dalam mengajar sangatlah dibutuhkan. Proses mengajar

bukanlah mentransfer pengetahuan tetapi juga melibatkan interaksi antara

guru dan siswa. Proses penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas antara guru

dan siswa melalui keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran melalui

penggunaan media mind map yang disertai dengan pemberian nilai plus

sebagai nilai keaktifan tersebut sekaligus dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar ekonomi. Kreativitas guru itulah yang dapat menentukan

keberhasilan penelitian ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab VI

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian data, dapat disimpulkan bahwa melalui

dua siklus penelitian tindakan ini, penggunaan media mind map dapat

meingkatkan motivasi dan prestasi siswa kelas XB SMA BOPKRI 2

Yogyakarta. Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penggunaan media mind map dapat meningkatkan motivasi siswa dari

situasi awal 61% siswa tidak megerjakan PR, menjadi mempunyai

motivasi yang tinggi dengan skor rata-rata 56,1 (sesuai perhitungan PAP

II) pada siklus I (11,1% kurang, 33,3% cukup, 50% tinggi, 5,6% sangat

tinggi), dan siswa tetap mempunyai motivasi tinggi dengan skor rata-rata

55,7 (sesuai perhitungan PAP II) pada siklus II (16,7% kurang, 11,1%

cukup, 66,7% tinggi, 5,6% sangat tinggi).

2. Penggunaan media mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

yaitu rata-rata ulangan harian meningkat dari situasi awal 40,21 dengan

ketuntasan belajar 22,22% dan daya serap 41,70% menjadi nilai rata-rata

57,64 dengan ketuntasan belajar 22,22% dan daya serap 49,17% pada

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

siklus I serta rata-rata nilai ulangan harian 74,31 dengan ketuntasan

belajar 94,4% dan daya serap 83,33% pada siklus II

3. Penggunaan media mind map dapat meningkatkan keaktifan siswa,

22,22% siswa dari 18 siswa (satu kelompok terdiri dari 2 atau 3 siswa)

mau menyampaikan hasil diskusi dengan teman sebangkunya, dan 27,78%

siswa berani maju ke depan untuk menjelaskan materi dengan

menggunakan media mind map.

4. Penggunaan media mind map dapat meningkatkan kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran mengenai pemotivasian, penggunaan

media, pemberian kesempatan dan pujian dengan pemberian nilai plus

sebagai nilai keaktifan siswa.

B. Saran

Melalui peroses penelitian tindakan kelas ini, guru dapat mengenal

serta mendalami berbagai masalah dalam proses pembelajaran ekonomi di

kelas. Masalah yang sering ditemui oleh guru adalah bagaimana cara

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan media mind map perlu diterapkan dan dikembangkan dalam

proses pembelajaran ekonomi pada kelas yang memiliki karakteristik

serupa dengan karakteristik subjek penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

2. Motivasi siswa dapat ditingkatkan lagi dengan cara belajar yang lebih giat

dan banyak membaca dengan memetakan pikiran.

3. Prestasi siswa dapat ditigkatkan dengan memberikan latihan soal, kuis,

pemberian tugas (PR) dan ulangan harian agar siswa selalu belajar dengan

tekun.

4. Untuk peneliti selanjutnya, perlu diteliti apakah media mind map dapat

digunakan pada mata pelajaran yang lain.

5. Media pembelajaran mind map akan lebih efektif penggunaannya bila

diikuti dengan pemakaian metode-metode pembelajaran yang lainnya.

C. Keterbatasan Penulis

Penelitian ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena berbagai

keterbatasan dari peneliti. Keterbatasan peneliti antara lain:

1. Siklus I dan II hanya dilakukan satu kali pertemuan, hal ini karena

keterbatasan waktu saat penelitian.

2. Kurangnya komunikasi yang efektif antara guru mitra dan peneliti dalam

diskusi tentang materi pembelajaran dan langkah-langkah proses

pembelajaran yang akan dijalankan yang mengakibatkan adanya

perbedaan persepsi dalam pelaksanaan tindakan sehingga tindakan yang

dilakukan tidak sesuai dengan skenario pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

3. Kurangnya persiapan yang lebih baik dalam hal perangkat pembelajaran

yang digunakan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

4. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu kelas yaitu kelas XB, mengingat

biaya, waktu dan kemampuan penulis, padahal masih ada kelas yang

mempunyai karakteristik sama dengan subjek penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Daftar Pustaka

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bhineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Buzan, Toni. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Gramedia

Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research. Yogyakarta : UGM.

Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit Alumni.

Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya.

Irawan, Prasetyo. 1995. Teori Belajar, Motivasi, Ketrampilan Mengajar, dan Model-

model Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri Malang.

Nasution. 2003. Asas- asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara.

Masidjo, Ignatius. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogykarta : Kanisius.

Muhibbinsyah. 1995. Psikologi Penelitian. Bandung : Rosda.

Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandug : Remaja Rosda Karya.

Porter, Bobbi De.2004. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Prayitno. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaa.

Purwanto, Ngalim. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Ruampuk, D. 1998. Media Intruksional IPS. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaa.

Sadiman, Arif. 1984. Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali.

Svatenson, Ingemar. 2004. Learning Maps and Memory Skills. Jakarta : Gramedia.

Sumaatmadja,Nursid. 1984. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Bandung : Alumni.

Surakhmad, Winarno. 1990. Psikologi Pemuda Sebuah Pengantar dalam

Perkembangan Pribadi dan Interaksi. Bandung : Rosda.

Syaiful, Bahri. 2002. Strategi Belajar mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Wicoff, Joyce. 2005. Menjadi Super Kreatif Melalui Metode Pemetaan PIkiran.

Bandung : Kaifa.

Winkel, W.S. 1984. Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.

Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Wiriatmojo, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Rosdakarya.

Wuryani, Sri. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Lampiran I
Daftar Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Hal : Pengisian Kuesioner

Kepada Yth:

Siswa-siswi kelas Xb SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma bermaksud
mengadakan kegiatan penelitian. Topik penelitiannya adalah “Pengguanaan Media
Mind Map dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XB SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah dalam rangka
penyusunan skripsi.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara/Saudari menjadi


responden. Saya berharap Saudara/Saudari berkenan untuk menjawab keseluruhan
pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika
penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara/Saudari dan
memastikan bahwa jawaban Saudara/Saudari hanyalah semata-mata untuk mencapai
tujuan penelitian ini.

Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitas


Saudara/ Saudari. Oleh sebab itu, saya mohon maaf karena sudah mengganggu
aktivitas Saudara/ Saudari.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan


banyak terima kasih.

Yogyakarta, Oktober 2009

Hormat saya

. Gede Wija Kusuma

Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Kuesioner Penelitian

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Kelas :

II. Petunjuk pengisisan


1. Bacalah dengan teliti dan seksama semua pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan apa yang anda rasakan
sebenarnya.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembar angket yang telah
disediakan.

Petunjuk khusus

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.

Keterangan :

- SS = Sangat Setuju
- S = Setuju
- R = Ragu-ragu
- TS = Tidak Setuju
- STS = Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan motivasi belajar

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Saya tidak suka menunda


pekerjaan yang diberikan oleh
guru

2 Gangguan konsentrasi tidak akan


menghambat saya dalam belajar

3 Saya lebih suka mengisi waktu


luang saya dengan membaca
buku-buku pelajaran

4 Saya akan semangat belajar jika


mendapat pujian dari orang lain

5 Saya akan belajar walaupun tidak


ada ulangan

6 Jika prestasi yang saya peroleh


sebelumnya sudah membuat saya
merasa puas, saya tidak perlu
meningkatkan prestasi lagi

7 Pelajaran yang telah saya peroleh


akan saya pelajari lagi di rumah

8 Saya akan tetap berusaha untuk


mengerjakan tugas walaupun saya
mengalami kesulitan

9 Saya senang menunda pekerjaan


rumah yang diberikan oleh guru

10 Saya meminta tolong kepada


teman untuk mengerjakan PR saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

11 Saya berusaha mencari buku-buku


yang lain untuk menambah
pengetahuan saya

12 Saya merasa malas untuk


mengikuti pelajaran yang bersifat
hafalan

13 Saya merasa perlu mencatat


penjelasan yang diberikan oleh
guru

14 Saya bertanya kepada guru jika


menemukan soal yang sulit

15 Saya aktif bertanya dan menjawab


pertanyaan di kelas untuk
mendapatkan tambahan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Lampiran II
Perhitungan Manual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Perhitungan motivasi siklus I

Data mengenai motivasi siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada siklus


I disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut

Jumlah kasus (N) = 15

Data terendah = 43

Data tertinggi = 66

Data yang diperoleh :

Range = data tertinggi - data terendah

= 66 – 43

= 23

Banyak kelas = 1 + (3,322) log N

= 1 + (3,322) log 15

= 1 + 3,91

= 4,91 dibulatkan menjadi 5

Panjang kelas = jarak/k

= 23/5

= 4,6 dibulatkan 5

Distribusi frekuensi siklus I

No motivasi frekuensi presentase


1 43 – 47,99 2 11,1%
2 48 – 52,99 2 11,1%
3 53 – 57,99 7 38,9%
4 58 – 62,99 6 33,3%
5 63 – 67,99 1 5,6%
jumlah 18 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Untuk mengetahui perhitungan motivasi digunakan pedoman nilai acuan


patokan (PAP II) sebagai berikut (Masdjo, 1995:157)

Tingkat penguasaan kompentensi Kriteria penilaian


Dibawah 46% Sangat kurang
46% - 55% Kurang
56% - 65% Cukup
66% - 80% Tinggi
81% - 100% Sangat tinggi

Nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 5 x 15 = 75, dan nilai terendah
yang mungkin dicapai adalah 1 x 15 = 15. Maka dengan menguunan model penliaian
model PAP II skor batas bawah dari masing-masing kategori di atas adalah sebagai
berikut :

Rumus skor : nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)

Batas bawah kategori sangat tinggi

= 15 + 81% (75 – 15)

= 15 + 48,6

= 63,6 = dibulatkan 64

Batas bawah kategori tinggi

= 15 + 66% (75 – 15)

= 15 + 39,6

= 54,6 dibulatkan 55

Batas bawah kategori cukup

= 15 + 56% (75 – 15)

= 15 + 33,6

= 48,6 dibulatkan 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Batas bawah kategori kurang

= 15 + 46% (75 – 15)

= 15 + 27,6

= 42,6 dibulatkan 43

Skor Nilai Frekuensi Interpretasi


motivasi relatif penilaian
15 – 42,99 - - Sangat kurang
43 – 48,99 2 11,1% Kurang
49 – 54,99 6 33,3% Cukup
55 – 63,99 9 50,0% Tinggi
64 – 75 1 5,6% Sangat tinggi

jumlah 18 100%

Perhitungan Mean Motivasi siklus

Skor Frekuensi (Fi) Nilai tengah (Xi) Fi Xi


43 – 47,99 2 45,495 90,99
48 – 52,99 2 50,495 100,990
53 – 57,99 7 55,495 388,465
58 – 62,99 6 60,495 362,970
63 – 67,99 1 65,495 65,495
18 1008,91

Berdasarkan perhitungan mean variabel pada siklus I adalah 56,1. Jadi sesuai
dengan perhitungan dengan PAP II motivasi siswa-siswi SMA BOPKRI 2
Yogyakarta berada pada kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Perhitungan motivasi siklus II

Data mengenai motivasi siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada siklus


I disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut

Jumlah kasus (N) = 15

Data terendah = 44

Data tertinggi = 64

Data yang diperoleh:

Range = data tertinggi - data terendah

= 64 - 44

= 20

Banyak kelas = 1 + (3,322) log N

= 1 + (3,322) log 15

= 1 + 3,91

= 4,91 dibulatkan menjadi 5

Panjang kelas = jarak/k

= 20/5

=4

Distribusi frekuensi siklus II

No motivasi frekuensi presentase


1 44 – 48,99 3 16,7%
2 49 – 53,99 1 5,6%
3 54 – 58,99 11 61,1%
4 59 – 63,99 2 11,1%
5 64 – 68,99 1 5,6%
jumlah 18 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Untuk mengetahui perhitungan motivasi digunakan pedoman nilai acuan


patokan (PAP II) sebagai berikut (Masdjo, 1995:157)

Tingkat penguasaan kompentensi Kriteria penilaian


Dibawah 46% Sangat kurang
46% - 55% Kurang
56% - 65% Cukup
66% - 80% Tinggi
81% - 100% Sangat tinggi

Nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 5 x 15 = 75, dan nilai terendah
yang mungkin dicapai adalah 1 x 15 = 15. Maka dengan menguunan model penliaian
model PAP II skor batas bawah dari masing-masing kategori di atas adalah sebagai
berikut :

Rumus skor : nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)

Batas bawah kategori sangat tinggi

= 15 + 81% (75 – 15)

= 15 + 48,6

= 63,6 dibulatkan 64

Batas bawah kategori tinggi

= 15 + 66% (75 – 15)

= 15 + 39,6

= 54,6 dibulatkan 55

Batas bawah kategori cukup

= 15 + 56% (75 – 15)

= 15 + 33,6

= 48,6 dibulatkan 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Batas bawah kategori kurang

= 15 + 46% (75 – 15)

= 15 + 27,6

= 42,6 dibulatkan 43

Skor Nilai Frekuensi relatif Interpretasi penilaian


motivasi
15 – 42,99 - - Sangat kurang
43 – 48,99 3 16,7% Kurang
49 – 54,99 2 11,1% Cukup
55 – 63,99 12 66,7% Tinggi
64 – 75 1 5,6% Sangat tinggi

jumlah 18 100%

Perhitungan Mean Motivasi siklus

Skor Frekuensi (Fi) Nilai tengah (Xi) Fi Xi


44 – 48,99 3 46,495 139,485
49 – 53,99 1 51,495 51,495
54 – 58,99 11 56,495 621,445
59 – 63,99 2 61,495 122,99
64 – 68,99 1 66,495 66,495
18 1001,91

Berdasarkan perhitungan mean variabel pada siklus II adalah 55,7. Jadi sesuai
dengan perhitungan dengan PAP II motivasi siswa-siswi SMA BOPKRI 2
Yogyakarta berada pada kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Perhitungan prestasi siklus I

Data mengenai prestasi siswa-siswi XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada


siklus I disusun tabel frekuensi sebagai berikut:

Jumlah kasus (N) = 18

Data terendah = 42,5

Data tertinggi = 85

Dari data diperoleh:

Range = data tertinggi –data terendah

= 85 - 42,5

= 42,5

Banyak kelas = 1 + (3,322) log 18

= 1 + 4,17

= 5,17

Panjang kelas = jarak/banyak kelas

= 42,5/5

= 8,5

Distribusi Frekuensi Siklus I

No Nilai ulangan harian Frekuensi Persentase


1 42,5 – 50,99 14 77,78%
2 51 – 59,49 - -
3 59,5 – 67,99 1 5,56%
4 68 – 76,49 2 11,11%
5 76,5 – 85 1 5,56%
Jumlah 18 100 %

Untuk mengetahui penilaian prestasi digunakan pedoman Penilaian Acuan


Patokan (PAP II), sebagai berikut (Masdjo, 1995:15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Tingkat penguasaan kompetensi Kriteria penilaian


Dibawah 46% Sangat kurang
46% - 55% Kurang
56% - 65% Cukup
66% - 80% Tinggi
81% - 100% Sangat tinggi

Nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 100 dan nilai terendah yang
mungkin dicapai adalah 0, maka dengan menggunakan penilaian model PAP II skor
batas bawah untuk masing-masing kategori di atas adalah sebagai berikut :

Rumus skor : nilai terendah +%(nilai tertinggi-nilai terendah)

Batas bawah kategori sangat tinggi

= 0 + 81% (100 – 0)

= 81

Batas bawah kategori tinggi

= 0 + 66% (100 – 0)

= 66

Batas bawah kategori cukup

= 0 + 56% (100 – 0)

= 56

Batas bawah kategori kurang

= 0 + 46% (100 – 0)

= 46

Interpretasi penilaian prestasi siklus II

Skor Nilai ulangan Frekuensi Interpretasi


harian relatif Penilaian
0 – 45,99 12 66,67% Sangat kurang
46 – 55,99 2 11,11% Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

56 – 65,99 - - Cukup
66 – 80,99 3 16,67% Tinggi
81 – 100 1 5,56% Sangat tinggi
Jumlah 18 100%

Perhitungan Mean Prestasi Siklus II

Nilai ulangan harian Frekuensi Nilai tengah FiXi


(Fi) (Xi)
42,5 – 50,99 14 46,745 654,43
51 – 59,49 - 55,245 -
59,5 – 67,99 1 63,745 63,745
68 – 76,49 2 72,245 144,49
76,5 – 85 1 80,75 80,75
Jumlah 18 943,415

Mean (x)

Berdasarkan perhitungan Mean variabel pada siklus I adalah 52,41. Jadi


sesuai perhitungan dengan menggunakan PAP II, prestasi siswa-siswi SMA BOPKRI
2 Yogyakarta berada dalam kategori kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Perhitungan prestasi siklus II

Data mengenai prestasi siswa-siswi XB SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada


siklus II disusun tabel frekuensi sebagai berikut:

Jumlah kasus (N) = 18

Data terendah = 62,5

Data tertinggi = 100

Dari data diperoleh:

Range = data tertinggi –data terendah

= 100 - 62,5

=37,5

Banyak kelas = 1 + (3,322) log 18

= 1 + 4,17

= 5,17

Panjang kelas = jarak/banyak kelas

= 37,5/5

= 7,5

Distribusi Frekuensi Siklus II

No Nilai ulangan harian Frekuensi Persentase


1 62,5 – 69,99 6 33,33%
2 70 – 77,49 6 33,33%
3 77,5 – 84,99 2 11,11%
4 85 – 92,49 3 16,67%
5 92,5 – 100 1 5,56%
Jumlah 18 100 %

Untuk mengetahui penilaian prestasi digunakan pedoman Penilaian Acuan


Patokan (PAP II), sebagai berikut (Masdjo, 1995:15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Tingkat penguasaan kompetensi Kriteria penilaian


Dibawah 46% Sangat kurang
46% - 55% Kurang
56% - 65% Cukup
66% - 80% Tinggi
81% - 100% Sangat tinggi

Nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 100 dan nilai terendah yang
mungkin dicapai adalah 0, maka dengan menggunakan penilaian model PAP II skor
batas bawah untuk masing-masing kategori di atas adalah sebagai berikut :

Rumus skor : nilai terendah +%(nilai tertinggi-nilai terendah)

Batas bawah kategori sangat tinggi

= 0 + 81% (100 – 0)

= 81

Batas bawah kategori tinggi

= 0 + 66% (100 – 0)

= 66

Batas bawah kategori cukup

= 0 + 56% (100 – 0)

= 56

Batas bawah kategori kurang

= 0 + 46% (100 – 0)

= 46

Interpretasi penilaian prestasi siklus II

Skor Nilai ulangan Frekuensi Interpretasi


harian relatif Penilaian
0 – 45,99 - - Sangat kurang
46 – 55,99 - - Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

56 – 65,99 4 22,22% Cukup


66 – 80,99 10 55,56% Tinggi
81 – 100 4 22,22% Sangat tinggi
Jumlah 18 100%

Perhitungan Mean Prestasi Siklus II

Nilai ulangan harian Frekuensi Nilai tengah FiXi


(Fi) (Xi)
62,5 – 69,99 6 66,245 397,47
70 – 77,49 6 73,745 442,47
77,5 – 84,99 2 81,245 162,49
85 – 92,49 3 88,745 266,235
92,5 – 100 1 96,250 96,25
Jumlah 18 1364,915

Mean (x)

Berdasarkan perhitungan Mean variabel pada siklus II adalah 75,83. Jadi


sesuai perhitungan dengan menggunakan PAP II, prestasi siswa-siswi SMA BOPKRI
2 Yogyakarta berada dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Lampiran III
Data Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

No Skor motivasi siklus I Jmlh


1 4 1 3 4 2 4 3 5 5 4 4 4 5 5 4 57
2 3 1 3 4 4 5 4 4 2 4 3 4 4 5 3 53
3 4 2 2 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 53
4 4 2 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 53
5 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 5 5 4 52
6 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 52
7 3 3 2 4 2 4 2 4 2 2 2 3 4 4 4 45
8 5 4 3 4 3 2 4 4 5 5 4 5 5 5 4 62
9 5 4 3 3 3 5 3 5 5 5 5 3 3 5 4 61
10 5 2 2 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 59
11 3 2 2 5 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 43
12 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 60
13 4 2 2 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 56
14 4 3 4 2 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 54
15 5 2 2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 66
16 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 5 3 5 4 3 58
17 3 2 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 57
18 3 2 4 2 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 59

No Skor motivasi siklus I Jmlh


1 4 2 3 4 3 5 3 4 2 3 3 3 4 4 4 51
2 4 4 5 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 5 5 62
3 4 3 3 2 3 5 4 4 5 3 4 2 5 4 3 54
4 4 3 3 3 4 1 4 4 4 5 5 3 5 3 4 55
5 5 2 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 63
6 3 2 4 4 3 5 5 3 3 4 5 4 5 4 3 57
7 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
8 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 56
9 3 2 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 57
10 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
11 3 2 2 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 46
12 5 2 2 2 3 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 58
13 4 2 2 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 54
14 4 4 1 4 1 5 4 4 2 2 1 4 2 2 5 45
15 4 3 3 2 3 4 3 3 5 5 3 3 5 5 5 56
16 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 44
17 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5 55
18 4 4 5 3 4 5 5 4 3 3 5 4 5 5 5 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Lampiran IV
RPP dan Silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : SMA BOPKRI 2

Mata pelajaran : Ekonomi

Kelas/Semester : X/Gasal

Standar Kompetensi :Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan


permintaan,

penawaran, harga keseimbangan, dan pasar

Kompetensi dasar :Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah


keseimbangan

Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian elastisitas dan macam-


macam elastisitas

: 2. Menghitung elastisitas permintaan dan penawaran


dengan menggunakan tabel, grafik dan matematis

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendeskripsikan proses terbentuknya harga dan output dalam
keadaan keseimbangan
2. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian elastisitas dan macam-macam
elastisitas
3. Siswa mampu menghitung elastisitas permintaan dan penawaran dengan
menggungakan tabel, grafik dan matematis

B. Materi Pembelajaran
a. Elastisitas
Elastisitas adalah reaksi pembeli (dalam hal jumlah yang mau dibeli) bila ada
perubahan harga. Agar dapat dibandingkan dua-duanya dibandingka dalam %.
Atau dengan kata lain elastisitas adalah ukuran besarnya respons jumlah
permintaan atau jumlah penawaran terhadap perubahan salah satu penentunya.
Pengertian inelastis dan elastis adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

• Elastisitas disebut elastis jika KOEFESIEN ELASTIS ε › 1


• Elastisitas disebut inelastis jika KOEFESIEN ELASTIS ε ‹ 1
• Elastisitas disebut uniter jika KOEFESIEN ELASTIS ε = 1

Macam-macam elastisitas
Ada beberapa macam elatisitas diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Inelastis sempurna adalah permintaan dimana kuantitas yang diminta
sama sekali tidak memberikan tanggapan terhadap perubahan harga.
Contoh : insulin merupakan kebutuhan mutlak bagi penderita diabetes,
sehingga kuantitas yang diminta tidak menanggapi sama sekali
perubahan harga, persentase perubahan yang diminta nol sehingga
elaitisitasnya nol.
2. Inelastis adalah permintaan yang memberikan sedikit saja tanggapan
terhadap perubahan harga. Permintaan inelastis selalu mempunyai
nilai antara nol (0) dan -1.
Contoh : layanan telepon umunya dianggap keharusan, tetapi bukan
keharusan yang mutlak. Karena ketika ada perubahan harga pada tarif
telepon pasti akan ada penurunan kuatitas yang memakai layanan
telepon tetapi sangat kecil.
3. Elastisitas uniter adalah hubungan permintaan dimana persentase
perubahan kuantitas peroduk yang diminta adalah sebesar persentase
perubahan harga dalam nilai absolutnya (nilai elastisitasnya sebesar -
1).
Contoh : jika harga daging sapi meningkat sebesar 10%, ternyata
menurunkan kuantitas permintaan atas daging sapi tersebut sebesar
10%.
4. Elastis adalah hubungan permintaan dimana persentase perubahan
kuantitas yang diminta lebih besar dalam nilai absolut dibandingkan
persentase perubahan harga (elastisitas permintaan dengan nilai
absolut yang lebih besar dari 1).
Contoh : permintaan akan buah pisang akan cenderung cukup elastis
karena ada banyak barang subtitusi bagi pisang (buah-buah yang lain).
Jika 10% kenaikan harga pisang menyebabkan 30% penurunan
kuantitas buah pisang diminta. Dan nilai absolutnya sebesar -3
melebihi dari 1.
5. Elastis sempurna adalah permintaan dimana kuantitasnya jatuh ke nol
jika terjadi sedikit perubahan harga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Contoh : andaikan anda membuat produk yang dapat dijual pada harga
yang tetap dan sudah ditentukan sebelumya. Jika anda menetapkan
harga yang hanya satu sen saja lebih mahal, tidak ada seorangpun yang
akan membeli peroduka anda karena orang akan langsung membeli
dari perusahaan lain yang tidak menaikkan harganya. Perusahaan
minyak domestik di amerika mengalami hal seperti ini.
• Elastisitas Permintaan
Hal-hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan
1. Barang kebutuhan pokok kebanyakan lebih bersifat inelastis,
meskipun harga naik masyarakat tetap membutuhkan tetap
membutuhkan dan membelinya. Sebaliknya barang mewah
bersifat elastis karena tidak mutalk diperlukan untuk hidup,
pembelinnya dapat ditunda, lagipula hanya lapidan masyarakat
yang cukup kaya yamg mampu membelinya. Jumlah pembeli
akan menjadi besar hanya jika harga turun
2. Subtitusi permitaan akan suatu barang bersifat inelastis jika
barang tersebut tidak ada penggantinya yang baik. Jika ada
barang penggantinya permintaan akan lebih elastis. Misalnya
garam tidak ada barang penggantinya, tetapi merk-merk rokok,
sabun ada penggantinya.
3. Bagian dari pengeluaran total jika pengeluaran untuk
membeli barang tertentu hanya merupakan sebagain kecil saja
dari seluruh anggaran belanja keluarga kenaikan harga tidak
begitu mempengaruhi jumah barang yang dibeli. Sebaliknya,
jika pembelian barang tertentu menghabiskan bagian yang
cukup besar dari belanja keluarga permintaan akan barang
tersebut akan lebih bersifat elastis. Pada umunya permintaan
inelastis pada harga rendah dan bersifat elastis pada harga
tinggi.
4. Jangka waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
dengan harga yang baru. Dalam jangka pendek perubahan
harga dapat merupakan kejutan. Tapi dalam jangka waktu
panjang orang dapat menyesuaikan diri dengan harga yang
tidak berubah itu, mungkin juga sudah mendapatkan barang
pengganti yang lebih baik maka dalam jangka panjang
permintaan akan lebih elastis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Rumus elastisitas

Ket : = Elastisitas
= perubahan permintaan = harga

= perubahan harga =
kunatitas/jumlah

Tapi rumus diatas sudah disempurnakan. Rumus elastisitas yang sudah


diempurnakan adalah sebagai berikut :

• Elastisitas penawaran
Kurva penawaran menggambarkan hubungan yang terdapat antara
harga (P) suatu barang dengan jumlah yang akan dijual. Jika harga
tinggi para penjual akan bersedia menjual lebih banyak daripada jika
harga rendah. Jika para penjual segera dapat menambah jumlah barang
yang ditawarkan, penawaran disebut elastis. Sebaliknya jika kenaikan
harga tidak dapat segera diikuti dengan bertambahya jumlah yang
akan dijual penawaran dikatakan inelastis.
Koefisien elastisitas penawaran :

Hal-hal yang mempengaruhi elastisitas penawara

1. Jangka waktu yang pendek. Dalam waktu satu atau beberapa


hari saja semua input tetap oleh karena itu para penjual tidak dapat
segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen
bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah baran yang
ditawarka tergantung pada banyaknya persediaan barang pada saat
itu. Maka dalam jangka waktu pendek penawaran bersifat inelastis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

2. Jangka pendek. Diartikan jangka waktu yang cukup untuk


memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya
dengan cara menambah inout variabel, tetapi tidak cukup lam
untuk memperbesar kapasitas produksi. Dengan keadaan seperti ini
penawaran bisa elastis dan inelastis tergantung jenis barang dan
proses produksinya. Contohnya hasil pertanian umunya bersifat
inelastis, sedang hasil pabrik lebih elastis

3. Jangka panjang. Diartikan jangka yang cukup lama sehingga


para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan
menambah modal tetap. Untuk menyesuaikan produksi dengan
permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis
penawaran.

C. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
No Kegiatan Alokasi waktu Metode
1. Pendahuluan :
a. Guru memeriksa kesiapan 1’ Ceramah
siswa dan kelas
b. Guru mengucapkan salam 1’ Ceramah
pembuka 3’ Ceramah
c. Guru menyampaikan
indikator dan pokok persoalan 5’ Tanya jawab
yang akan dibahas
d. Guru bersama siswa
2. melakukan apersepsi
10’ Ceramah
Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi
tentang fungsi permintaan,
penawaran, pengertian
elastisitas dan macam-
macamnya serta menentukan 10’ Diskusi
elastisitas permintaan dan
penawaran dengan mind map
b. Guru meminta siswa untuk 10’ Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

berdiskusi dengan teman


sebangkunya 15’
c. Guru meminta siswa untuk Tanya jawab
mempresentasikan hasil
diskusi Tanya jawab
d. Guru meminta siswa yang 20’
lain untuk menanggapi atau
menanyakan hal-hal yang
kurang jelas Tanya jawab
e. Guru memberikan soal
individual tentang fungsi
permintaan, penawaran dan
elastisitas permintaan dan
3. penawaran dan memberikan
tugas membuat/meringkas
dengan bentuk mind map
untuk materi selanjutnya
Ceramah
Penutup
a. Guru bersama-sama dengan
siswa membuat kesimpulan 5’ Ceramah
mengenai materi yang
dibahas
b. Guru bersama-sama siswa 5’
merefleksikan makna
pembelajaran hari ini
c. Guru memberikan arahan dan 3’
motivasi kepada siswa
d. Guru mengucapkan salam 2’
penutup dan terima kasih
kepada siswa

E. Sumber dan Media Pembelajaran


1. Sumber Pelajaran
a. Pegangan guru
Gilarso,T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius
Mankiw, NG.2004. Principles of Economics (Pengantar Ekonomi Mikro).
Jakarta: Salemba Empat
Alam, S.2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Esis
b. Pegangan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Alam, S.2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Esis

2. Media Pembelajaran
Buku teks, Mind Map, White Board, Spidol, Lembar soal.

F. Evaluasi

Jenis tagihan : Latihan

Teknik : Tertulis

Soal

Bentuk Instrument : Uraian

Rambu-rambu penilaian

No Keterangan Skor Skor total


1 Hal-hal yang mempegaruhi Semua hal-hal(4) yang 25
elastisitas permintaan mempengaruhi
permintaan dijawab dan
benar dan dijelaskan
nilainya 25, jika Cuma 2
dan dijelaskan nilainya
20, jika hanya
menyebutkan tanpa
menjelaskan nilainya 10

2 Hal-hal yang Semua hal-hal(3) yang 20


mempengaruhi elstisitas mempengaruhi
penawaran permintaan dijawab dan
benar dan dijelaskan
nilainya 20, jika Cuma 2
dan dijelaskan nilainya
15, jika hanya
menyebutkan tanpa
menjelaskan nilainya10

3 Jenis-jenis elastisitas Menyebutkan semua dan 25


menjelaskan 25. Hanya
menyebutkan tanpa
menjelaskan 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

4 Mencari besar elastisitas Jika menjawab benar 30, 30


permintaan jika salah dapat nilai 5

Total skor 100

Yogyakarta,15 September 2009

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sri Rahayuningsih Nuning Praptiria Utami S.Pd.

NIP.131785563
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : SMA BOPKRI 2

Mata pelajaran : Ekonomi

Kelas/Semester : X/Gasal

Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan


permintaan,

penawaran, harga keseimbangan, dan pasar

Kompetensi dasar : Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang

Indikator : Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

G. Tujuan Pembelajaran
4. Siswa mampu mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang
5. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk pasar barang
6. Siswa mampu mengidentifikasi kebaikan dan keburukan dari bentuk pasar
7. Siswa dapat memberi contoh berbagai bentuk pasar

H. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Pasar
Pasar adalah suatu mekanisme yang mempertemukan pembeli (konsumen)
dengan penjual (produsen) disuatu tempat sehingga bisa berinteraksi untuk
membentuk suatu kesepakatan harga jual.
2. Bentuk-bentuk pasar
a. Pasar persaingan sempurna
Adalah suatu bentuk interaksi antara bentuk permintaan dengan
penawaran yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat
banyak dan tidak terbatas
Ciri-ciri pokok pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
• Banyak penjual dan pembeli
• Produk-produk homogen (serba sama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

• Pasar yang bebas dimasuki dan ditinggalkan


• Konsumen mengetahui kondisi pasar
• Faktor-faktor produksi bergerak bebas
• Tidak ada campur tangan pemerintah

Kebaikan pasar persaingan sempurna


• Pada pasar persaingan sempurna tidak tampak kegiatan saling
menyaingi antar penjual.
• Penjual tidak mungkin mengadakan persaingan harga, karena
harga adalah suatu yang harus diterima oleh produsen.
• Barang yang dijual produsen akan laku berapapun jumlahnya tanpa
mengalami penurunan harga.
• Tidak mungkin merubah bentuk barang untuk merbut pasar,
karena adanya homogenitas
• Informasi tentang pasar telah diketahui oleh saingan usaha dan
usaha untuk menyaingi perusahaan lain akan sia-sia karena jumlah
saingan sangat tidak terbatas
• Harga tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun
Kelemahan-kelamahan pasar persaingan sempurna
• Pasar persaingan sulit dijumpai karena homogenitas barang sulit
untuk dilaksanakan sebab konsumen lebih sering datang kepasar
heterogen.
• Harga tidak bisa ditawar-tawar lagi
• Keuntungan maksimum yang didapat oleh pedagang sudah dapat
diprediksi sejak awal.
• Pasar gelap dapat muncul sewaktu-waktu
b. Pasar persaingan tidak sempurna
Adalah pasar yang jumlah penjual dan pembeli tidak sebanding atau tidak
seimbang
• Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna
1) Pasar Monopoli
Adalah suatu bentuk pasar yang ditandai oleh hanya ada satu
penjual dan banyak pembeli.
Kerugian bagi masyarakat dari pasar monopoli :
 Ketidakadilan karena monopolis akan menghasilkan
keuntungan diatas keuntungan normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

 Volume produksi ditentukan oleh monopolis, sesuai


dengan keuntungan yang ingin diperolehnya
 Terjadi eksploitasi oleh monopolis terhadap konsumen dan
pemilik faktor-faktor produksi.
Cara mencegah terjadinya monopoli
 Mencegah dengan membuat undang-undang antimonopoli
 Pemrintah mendirikan perusahaan tandingan untuk
menyaingi monopolis
 Membuka impor untuk barang yang diproduksi oelh
monopoli
 Campur tangan pemerintah dalam penentuan penentuan
harga dan produksi
2) Pasar Oligopoli
Adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat beberapa penjual yang
menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri-ciri pasar Oligopoli
 Terdapat beberapa penjual yang menguasai pasar
 Barang yang diperjualbelikan dapat homogen dapat pula
yang berbeda corak
 Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi
perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar
 Satu diantara oligopolis menjadi market leader, penjual
yang memiliki pangsa pasar terbesar
Macam-macam Pasar oligopoli
 Oligopoli murni ditandai dengan beberapa penjual menjual
produk yag homogen
 Oligopoli dengan pembedaan ditandai dengan beberapa
prusahaan menjual produk
Dampak negatif pasar Oligopoli
 Keuntungan yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka
panjang
 Timbul inefisiensi produksi
 Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
 Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang
munculnya inflasi yang kronis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

Kebijakan untuk mengatasi


 Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru ke
dalam pasar untuk menciptakan persaingan
 Diberlakukan undang-undang anti kerjasama antar
produsen
3) Pasar Persaingan Monopolistik
Adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat beberapa penjual yang
menawarkan barang yang sama namun masing-masing memiliki
ciri khusus
Ciri-ciri pasar Monopolistik
 Terdapat banyak panjual
 Barang yang diperjual belikan adalah differentiated product
 Para penjual memiliki kekuatan monopolis atas produknya
sendiri.
 Para penjual aktif dalam melakukan promosi untuk
memenangkan persaingan
 Keluar masuk pasar bagi penjual lebih mudah
dibandingkan dengan pasar monopoli dan oligopoli

4) Pasar Monopsoni
Adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang atau
badan atau lembaga dengan penawaran dari sejumlah penjual.
Contohnya pembeli tiang listrik dikuasai oleh perusahaan listrik
negara.
5) Pasar Oligopsoni
Adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh lebih dari dua orang
pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual

3. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Presentasi
4. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
No Kegiatan Alokasi waktu Metode
1. Pendahuluan :
a. Guru memeriksa kesiapan 1’ Ceramah
siswa dan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

b. Guru mengucapkan salam 1’ Ceramah


pembuka Ceramah
c. Guru menyampaikan indikator 3’
dan pokok persoalan yang akan Tanya jawab
dibahas
d. Guru bersama siswa melakukan 5’
apersepsi
presentasi
2. Kegiatan inti
a. Guru meminta siswa 10’
mempresentasikan hasil
ringkasan yang sudah dibuat
oleh masing-masing siswa ceramah
dalam bentuk mind map
b. Guru memberikan penguatan 20’
dan nilai plus dengan
memberikan nilai tambahan 1
kepada siswa yang mau
menampilkan dan menjelaskan latihan
mind map yang dibuatnya
sebagai nilai keaktifan siswa.
c. Guru memberikan soal 30’
individual tentang materi pasar.

3. Penutup Ceramah dan


a. Guru bersama-sama dengan 5’ tanya jawab
siswa membuat kesimpulan
mengenai materi yang dibahas
b. Guru bersama-sama siswa 5’
merefleksikan makna Ceramah
pembelajaran hari ini
c. Guru memberikan arahan dan 3’
motivasi kepada siswa
d. Guru mengucapkan salam 2’
penutup dan terima kasih
kepada siswa

5. Sumber dan Media Pembelajaran


3. Sumber Pelajaran
a. Pegangan guru
Gilarso,T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

Alam, S.2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Esis


Sukwiaty, Jaman, S. and Sukamto, S. 2003. Ekonomi Kelas 1.
Jakarta:Yudhistira
b. Pegangan siswa
Alam, S.2007. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Esis

4. Media Pembelajaran
Buku teks, Mind Map, White Board, Spidol, Lembar soal, viewer.

6. Evaluasi

Jenis tagihan : Latihan

Teknik : Tertulis

Soal

Bentuk Instrument : Uraian

Rambu-rambu penilaian

No Keterangan Skor Skor total


1 Menjelaskan pengertian Jika menjelaskan dengan 15
pasar tepat dan benar
mendapat skor 15, jika
kurang lengkap
mendapat 10, dan jika
salah mendapat nilai 0

2 Menyebutkan jenis-jenis Jika menyebutkan 15


pasar pesaingan tidak keseluruhan
sempurna mendapatkan skor 15

3 Menjelaskan pengertian Jika menjelaskan dan 25


pasar persaingan sempurna menyebutkan ciri-
serta ciri-cirinya cirinya mendapat skor
25
4 Menjelaskan pengertian Jika mejelaskan dan 25
pasar monopolistik serta menyebutkan ciri-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

menyebutkan ciri-cirinya cirinya benar mendapat


skor 25, hanya
menjelaskan atau
menyebutkan ciri-
cirinya saja mendapat
skor 10

5 Menjelaskan pengertian Jika benar menjelaskan


pasar tidak sempurna dan dan memberikan contoh 20
memberikan contoh pasar mendapat skor 20, hanya
persaingan tidak sempurna menjelaskan mendapat
dalam kehidupan nyata skor 10, hanya
menyebutkan contoh
mendapat skor 5
Total skor 100

Yogyakarta, 2 Nopember 2009

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sri Rahayuningsih Nuning Praptiria Utami S.Pd.

NIP.131785563
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Silabus
Nama sekolah : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Mata pelajaran : Ekonomi

Kelas/ program : X/ umum

Semester :1

Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar

Alokasi : 12 x 45 menit

Kompetensi Dasar Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penialaian Alokasi


Sumber/
waktuBahan/
Alat
3.3Mendeskripsikan Kuis, 2 x 45 Referensi
pengertian harga • Pengertian • Megkaji referensi untuk • Mensdeskripsikan pertanyaan menit yang
dan jumlah elastisitas dan merumuskan pengertian pengertian elastisitas lisan, ulangan, relevan
keseimbangan macam- elastisitas dan macam- dan macam-macam laporan kerja pada
macamnya macam elastisitas elastisitas praktek tugas sumber
• Menentukan • Menghitung elastisitas • Meghitung elasitisitas individu, tugas bahan
elastisitas permintaan dan penawaran permintaan dan kelompok
permintaan dengan menggunakan tabel penawaran dengan
dan penawaran grafik dan matematis menggunakan table Bentuk soal :
• Menentukan elastisitas grafik dan matematis pilihan ganda,
permintaan dan penawaran uraian obyektif,
melalui pengkajian referensi tes tertulis,
uraian bebas,
jawaban
singkat,
portofolio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

3.4Mendeskripsikan Pasar barang Kuis, 2 x 45 Referensi


berbagai bentuk • Pengertian • Mendeskripsikan pengertian • Mendeskripsikan pertanyaan menit yang
pasar barang pasar barang dan bentuk pasar barang berbagai bentuk pasar lisan, ulangan, relevan
• Bentuk-bentuk melalui kajian referensi output (pasar laporan kerja pada
pasar barang persaingan sempurna praktek tugas sumber
dan pasar persaingan individu, tugas bahan
tidak sempurna) kelompok

Bentuk soal :
pilihan ganda,
uraian obyektif,
tes tertulis,
uraian bebas,
jawaban
singkat,
portofolio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

Lampiran V
Mind Map
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

Lampiran VI
Surat Ijin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

Lampiran VII
Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai