Anda di halaman 1dari 298

PENGEMBANGAN LKS DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN PARTISIPATIF, AKTIF, KREATIF,


EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) UNTUK
MEMFASILITASI KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP

SKRIPSI

Oleh:
Wuri Astiwi
16144100014

PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
PENGEMBANGAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

PARTISIPATIF, AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN

(PAKEM) UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas PGRI Yogyakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Oleh:

Wuri Astiwi

NPM. 16144100014

PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2021

ii
ABSTRACT

Wuri Astiwi. Development of student worksheet with participative, active,


creative, effective and fun (PAKEM) learning model which is to facilitate creative
thinking skills of VIII grade Junior High School students. Yogyakarta. Faculty of
teacher and education at UPY, 2021.

This study aims to produce mathematics worksheet with PAKEM learning


model to facilitate mathematics creative thinking skills of VIII grade JUNIOR High
School students on relation and function subject that valid, practical, and effective.
The development used ADDIE method which goes through analyze, design,
development, implementation, evaluation stages. This student worksheet was tested
on 44 students in VIII grade Junior High School students of Katolik Junior High
School Santa Maria 1 Malang.
The worksheet developed stated to be valid, practical, and effective. On the
validity, the average is: 1) 3.76 from media experts, 2) 4.32 from material experts.
the practical aspect score is 3.42 from student questionnaire and 3.56 from the
teacher questionnaire. The learning activities of students 92.15% and teacher are
81.19%. The effectiveness aspect is 77.2% with a minimum standard 75% of
100%.

Key words: student worksheet, PAKEM Learning Model, mathematical creative


thinking skills.

iii
ABSTRAK
Wuri Astiwi. Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta, 2021.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS matematika dengan


model pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAKEM) untuk memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas
VIII SMP pada materi pokok relasi dan fungsi yang memenuhi aspek valid, praktis,
dan efektif.
Pengembangan LKS ini menggunakan metode ADDIE yang melalui tahap
analyze, design, development, implementation, evaluation. LKS ini diujicobakan
pada 44 siswa di kelas VIII SMP Katolik Santa Maria 1 Malang.
LKS yang dikembangkan dinyatakan valid praktis dan efektif. Pada aspek
kevalidan memperoleh rata-rata skor: 1) 3,76 dari ahli media, 2) 4,32 dari ahli
materi. Aspek kepraktisan memperoleh skor 3,42 dari angket respon siswa dan 3,56
dari angket respon guru. Keterlaksanaan pembelajaran aktivitas siswa rata-rata
sebesar 92,15% dan guru 81,19%. Aspek keefektifan 77,2% dengan standar
minimal 75% dan maksimal 100%.

Kata kunci: LKS, PAKEM, kemampuan berpikir kreatif matematis.

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:
“Suket Godhong dadi Rewang”
(Pepatah Jawa)

“Sejatining Suwung”
(Wuri Astiwi)

Persembahan:
1. Tuhan yang Maha Esa.
2. Kedua orang tua: Alm. Mercurius Sukirman dan Sulastri
3. Kedua kakak: Yohanes Untara dan Paulus Tuntun Sujati
4. Kedua ipar: Maria Aprina dan Anastasia Kristianingsih
5. Kedua keponakan: Rosalia Wungu dan Hilarius Puruhita
6. Jurnalistik Persada Universitas PGRI Yogyakarta, yang sudah
membersamai selama empat periode
7. Diri saya: sejauh nanti.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa Kelas VIII SMP” dengan baik. Skripsi ini merupakan kewajiban dan sebagai

tugas akhir mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI

Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tak lepas dari dukungan serta bantuan banyak

pihak dan penulis menyampaikan rasa terima kasihnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Paiman, M.P selaku Rektor Universitas PGRI Yogyakarta.

2. Bapak Darsono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas PGRI Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Ibu Siska Candra Ningsih, M. Sc selaku Kepala Program Sarjana Pendidikan

Matematika yang telah memberikan ijin penelitian.

4. Ibu Christina Eva Nuryani, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan semangat penulis selama proses penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak Nendra Mursetya Somasih Dwipa, M.Sc selaku validator sekaligus ahli

media yang telah bersedia memberikan arahan serta penilaian terhadap

instrumen penelitian dan produk penulis.

ix
6. Bapak Gunawan, M.Pd selaku ahli materi yang telah memberikan saran dan

masukan kepada penulis dalam menyusun produk.

7. Seluruh dosen Program Sarjana Pendidikan Matematika yang telah

memberikan banyak ilmu dan dukungan.

8. Sr. M. Fortunata, SPM., M. Hum selaku Kepala SMP Katolik Santa Maria 1

Malang yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Bapak Roy Setio Budiono, S.Pd selaku guru matematika kelas VIII SMP

Katolik Santa Maria 1 Malang.

10. Siswa-siswi kelas VIII SMP Katolik Santa Maria 1 Malang yang telah bersedia

berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan.

11. Teman-teman satu perjuangan Pendidikan Matematika angkatan 2016

khususnya kelas A1 yang telah memberikan bantuan, dukungan, serta saran

dalam penyusunan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu saran

dan kritik yang membangun masih sangat diharapkan. Semoga ke depannya skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis secara khusus dan pembaca secara umumnya.

Yogyakarta, Maret 2021

Wuri Astiwi

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... ii
ABSTRACT ..................................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. v
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI......................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah........................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ................................................ 6
G. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 7
H. Asumsi Pengembangan ................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 9


A. Kajian Teori ..................................................................................... 9
B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 33
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 33
D. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 35

xi
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 36
A. Metode Pengembangan.................................................................... 36
B. Prosedur Pengembangan ................................................................. 36
C. Desain Uji Coba Produk .................................................................. 40
D. Subjek Coba..................................................................................... 41
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 41
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 55


A. Hasil Penelitian ................................................................................ 55
B. Pembahasan ..................................................................................... 91
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 97


A. Simpulan tentang Produk ................................................................ 97
B. Saran Pemanfaatan Produk .............................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 100


LAMPIRAN ..................................................................................................... 102

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Relasi Himpunan A dan Himpunan B ............................................... 31


Tabel 2. Kisi-kisi Observasi Keterlaksnaan Pembelajaran (Guru) .................. 42
Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (Siswa) ............... 43
Tabel 4. Kisi-kisi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ............................ 44
Tabel 5. Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Materi .............................................. 45
Tabel 6. Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Media............................................... 45
Tabel 7. Kisi-kisi Angket Guru ........................................................................ 46
Tabel 8. Kisi-kisi Angket Respon Siswa ......................................................... 48
Tabel 9. Kisi-kisi Penilaian Keefektifan .......................................................... 49
Tabel 10. Pedoman Penilaian Lembar Kevalidan LKS ................................... 49
Tabel 11. Kriteria Penilaian Kualitas LKS ..................................................... 50
Tabel 12. Kriteria Penilaian Kevalidan LKS ................................................... 51
Tabel 13. Pedoman Penilaian Lembar Kepraktisan LKS ................................ 51
Tabel 14. Kriteria Penilaian Kepraktisan LKS ................................................ 52
Tabel 15. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ............................................. 53
Tabel 16. Revisi LKS oleh Ahli Media............................................................ 74
Tabel 17. Revisi oleh Ahli Materi.................................................................... 81
Tabel 18. Hasil Uji Coba Skala Terbatas ......................................................... 84
Tabel 19. Realisasi Jam Pembelajaran ............................................................. 85
Tabel 20. Hasil Validasi Ahli Media................................................................ 88
Tabel 21. Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................... 89
Tabel 22. Hasil Perolehan Skor Angket Respon Siswa ................................... 90
Tabel 23. Hasil Perolehan Skor Angket Respon Guru .................................... 90
Tabel 24. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa......................................... 91
Tabel 25. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru .......................................... 91
Tabel 26. Perhitungan Persentase Keefektifan................................................. 92

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. LKS yang Digunakan di Sekolah Penelitian .................................. 4


Gambar 2. Peta Konsep Materi ........................................................................ 30
Gambar 3. Penyajian Relasi dengan Koordinat Kartesius ............................... 31
Gambar 4. Penyajian Relasi dengan Diagram Panah ....................................... 32
Gambar 5. Penyajian Fungsi dengan Diagram Panah ...................................... 33
Gambar 6. Alur Prosedur Pengembangan ADDIE .......................................... 37
Gambar 7. Desain Penelitian yang Dilakukan ................................................. 40
Gambar 8. Sampul Depan LKS ........................................................................ 59
Gambar 9. Halaman Kata Pengantar ................................................................ 59
Gambar 10. Halaman Daftar Isi ....................................................................... 59
Gambar 11. Halaman Langkah-Langkah LKS ................................................ 60
Gambar 12. Halaman Kegiatan Pembelajaran ................................................. 60
Gambar 13. Halaman Daftar Pustaka ............................................................... 60
Gambar 14. Halaman Profil Penulis................................................................. 61
Gambar 15. Halaman Sampul Belakang .......................................................... 61
Gambar 16. Sampul Depan .............................................................................. 62
Gambar 17. Kata Pengantar ............................................................................. 63
Gambar 18. Daftar Isi ...................................................................................... 64
Gambar 19. Langkah-langkah LKS ................................................................ 65
Gambar 20. Halaman Pertama Kegiatan 1 ....................................................... 66
Gambar 21. Halaman Pertama Kegiatan 2 ....................................................... 67
Gambar 22. Daftar Pustaka .............................................................................. 68
Gambar 23. Profil Penulis ................................................................................ 69
Gambar 24. Sampul Belakang.......................................................................... 70

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................ 102


Lampiran 2. Hasil Pengisian Lembar Validasi RPP ........................................ 104
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 108
Lampiran 4. LKS .............................................................................................. 120
Lampiran 5. Lembar Validasi Angket Validasi Ahli Media ............................ 140
Lampiran 6. Angket Validasi Ahli Media ........................................................ 142
Lampiran 7. Lembar Validasi Angket Validasi Ahli Materi............................ 145
Lampiran 8. Angket Validasi Ahli Materi ....................................................... 147
Lampiran 9. Angket Validasi Oleh Guru Matematika SMP ............................ 151
Lampiran 10. Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanan
Pembelajaran .................................................................................................... 158
Lampiran 11. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (Guru) ......... 160
Lampiran 12. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (Siswa) ........ 162
Lampiran 13. Lembar Validasi Angket Respon Siswa .................................... 164
Lampiran 14. Angket Respon Siswa ................................................................ 166
Lampiran 15. Lembar Validasi Angket Respon Guru ..................................... 169
Lampiran 16. Angket Respon Guru ................................................................. 171
Lampiran 17. Lembar Validasi Soal Post-Test Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa .............................................................................................. 174
Lampiran 18. Lembar Soal Post-Test Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa .............................................................................................. 176
Lampiran 19. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa (Post-Test)............................................................................ 178
Lampiran 20. Lembar Validasi Angket Keterbacaan ....................................... 182
Lampiran 21. Angket Keterbacaan .................................................................. 184
Lampiran 22. Hasil Pengisian Lembar Validasi Angket Validasi Ahli Media 186
Lampiran 23. Hasil Pengisian Angket Validasi Ahli Media ............................ 188
Lampiran 24. Hasil Pengisian Lembar Validasi Angket Validasi Ahli Materi.191
Lampiran 25. Hasil Pengisian Angket Validasi Ahli Materi ........................... 193
Lampiran 26. Hasil Pengisian Angket Validasi Oleh Guru Matematika ......... 197

xv
Lampiran 27. Hasil Pengisian Lembar Validasi Lembar Observasi
Keterlaksanaan Pembelajaran (Aktivitas Guru) ............................................... 204
Lampiran 28. Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan
Pembelajaran (Aktivitas Guru) ........................................................................ 206
Lampiran 29. Hasil Pengisian Lembar Validasi Lembar Observasi
Keterlaksanaan Pembelajaran (Aktivitas Siswa) ............................................. 218
Lampiran 30. Hasil Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan
Pembelajaran(Aktivitas Siswa) ........................................................................ 220
Lampiran 31. Hasil Pengisian Lembar Validasi Angket Respon Siswa .......... 232
Lampiran 32. Dokumentasi Pengisian Angket Respon Siswa dalam
Jaringan ............................................................................................................ 234
Lampiran 33. Hasil Pengisian Angket Respon Siswa ...................................... 236
Lampiran 34. Hasil Pengisian Lembar Validasi Angket Respon Guru ........... 237
Lampiran 35. Hasil Pengisian Angket Respon Guru ....................................... 240
Lampiran 36. Hasil Pengisian Lembar Validasi Soal Post-Test
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ......................................................... 243
Lampiran 37. Jawaban Siswa Soal Post-Test Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis............................................................................................. 245
Lampiran 38. Hasil Pengisian Lembar Validasi Angket Keterbacaan ............. 248
Lampiran 39. Dokumentasi Pengisian Angket Keterbacaan dalam Jaringan .. 250
Lampiran 40. Hasil Pengisian Angket Keterbacaan ........................................ 251
Lampiran 41. Hasil Pengerjaan LKS oleh Siswa ............................................. 253
Lampiran 42. Dokumentasi Hasil Kegiatan Pembelajaran dengan LKS ......... 255
Lampiran 43. Perhitungan Aspek Kevalidan ................................................... 259
Lampiran 44. Perhitungan Aspek Kepraktisan ................................................ 261
Lampiran 45. Perhitungan Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
(Aktivitas Guru) ............................................................................................... 264
Lampiran 46. Perhitungan Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
(Aktivitas Siswa) .............................................................................................. 266
Lampiran 47. Perhitungan Aspek Keefektifan ................................................. 268
Lampiran 48. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ............................................. 279

xvi
Lampiran 49. Surat Keterangan Penelitian di SMPK Santa Maria 1 Malang..280
Lampiran 50. Kartu Bimbingan Skripsi ........................................................... 281

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran matematika, siswa dilatih dan diajarkan

untuk mampu berpikir secara logis, kritis, kreatif, serta memiliki

kemampuan memahami konsep dan menyelesaikan masalah. Namun pada

kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah, khususnya

pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil Programme for

International Student Assesment (PISA) pada tahun 2018, skor rata-rata

matematika siswa Indonesia yakni 379. Penilaian ini membuat Indonesia

berada pada peringkat 72 dari 77 negara.

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh

banyak faktor diantaranya proses pembelajaran yang kurang tepat,

kurangnya penggunaan media pembelajaran, dan strategi pembelajaran

yang kurang efektif, selain itu penggunaan sumber belajar tunggal juga

mempengaruhi hal tersebut.

Rizkianto dan Santoso dalam penelitiannya yang berjudul

Analisis Buku Matematika Siswa SMP Kurikulum 2013 mengemukaan

adanya kesalahan-kesalahan tersebut antara lain: kesalahan dalam

penulisan kalimat, ketidakjelasan dalam menuliskan soal,

ketidaklengkapan pemaparan materi atau contoh soal, kesalahan

perhitungan, kesalahan gambar atau ilustrasi, dan sebagainya (Rizkianto

& Santoso, 2017).

1
2

Pada kegiatan pembelajaran di sekolah, selain penggunaan buku

paket sebagai sumber belajar, seringkali guru juga menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS). LKS ialah suatu perangkat pembelajaran yang berisi

materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus

dikerjakan siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan

masalah sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. LKS merupakan salah

satu perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk menuntun siswa

melakukan penyelidikan dan analisis sehingga dapat meningkatkan

kemampuan siswa, salah satunya kemampuan berpikir kreatif matematis.

Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya langkah-langkah detail di dalam

LKS yang menuntun siswa untuk melakukan kegiatan, menyelesaikan

projek ataupun soal latihan bahkan memahami materi, sehingga penggunaan

LKS dalam pembelajaran matematika dapat memfasilitasi kemampuan

siswa.

LKS perlu dikembangkan dengan model yang tepat agar dapat

memfasilitasi siswa dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Model

yang tepat dipilih untuk mengembangkan LKS akan membantu

mengoptimalkan LKS dalam proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam matematika, khususnya

kemampuan berpikir kreatif matematis.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan peneliti, proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah sudah menggunakan

pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Discovery Learning sesuai


3

dengan proses pembelajaran yang diinginkan dalam kurikulum 2013, dalam

proses pembelajaran tersebut guru juga menggunakan media pembelajaran

berupa powerpoint untuk menyampaikan materi. Kegiatan pembelajaran

matematika di sekolah biasanya juga menggunakan bantuan LKS dan buku

paket sebagai pegangan dan latihan soal. LKS yang digunakan dalam

pembelajaran adalah LKS yang dibuat oleh penerbit. LKS tersebut memuat

ringkasan materi dan dilanjutkan dengan latihan-latihan soal. LKS tersebut

belum memuat langkah-langkah pembelajaran yang memfasilitas

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Saat guru menjelaskan materi di kelas, siswa memperhatikan

penjelasan guru kemudian, guru memberikan beberapa contoh soal yang

berkaitan dengan materi yang mana setelah guru selesai menjelaskan

langkah penyelesaian soal tersebut, guru akan memberikan soal latihan

kepada siswa sehingga siswa dapat melakukan diskusi dengan temannya

untuk menyelesaikan soal tersebut. Setelah selesai kegiatan pembelajaran

dan siswa diberikan soal tes, sayangnya langkah atau cara siswa dalam

menyelesaikan persoalan tersebut mayoritas sama sehingga dari hasil

pengamatan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir

kreatif siswa masih rendah. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah LKS

dengan model pembelajaran PAKEM untuk memfasilitasi kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa. LKS ini merupakan produk yang memuat:

kompetensi dasar, apersepsi, materi, simulasi, dan latihan soal. Pembuatan

LKS ini sebagai produk bahan ajar bukan tanpa alasan. Berdasarkan data
4

yang diperoleh peneliti di lapangan, terdapat beberapa faktor yang menjadi

pertimbangan pembuatan LKS ini sebagai produk, diantaranya: 1) tidak

adanya bahan ajar pendukung yang memfasilitasi kemampuan berpikir

kreatif matematis, 2) penyajian materi dengan video memerlukan durasi

waktu yang panjang, 3) tidak adanya interaksi sesama siswa dalam kegiatan

terstruktur pada proses pembelajaran

Gambar 1. LKS yang digunakan di sekolah penelitian

Di sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini, sudah terdapat LKS

yang digunakan dalam pembelajaran, Namun, dalam LKS tersebut belum

terdapat kegiatan yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berinteraksi dengan sesama temannya sekaligus memfasilitasi kemampuan

berpikir kreatif matematis. Oleh karena hal tersebut, peneliti membuat LKS

dengan model pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM). LKS PAKEM penting untuk mewadahi siswa

dengan kegiatan terstruktur sesuai langkah-langkah intruksi dalam LKS. Hal

ini dikarenakan adanya sintaksis yang relevan digunakan sesuai kondisi siswa,
5

yakni: pengalaman, komunikasi, interaksi, dan refleksi. Siswa dapat

menggunakan kemampuan kreatif matematisnya untuk menyelesaikan projek,

jawaban antarsiswa bervariasi namun tetap ada refleksi untuk mengulas

kembali materi yang menjadi pokok bahasan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Tidak adanya bahan ajar pendukung yang memfasilitasi kemampuan

berpikir kreatif matematis.

2. Penyajian materi dengan video memerlukan durasi waktu yang

panjang

3. Tidak adanya interaksi sesama siswa dalam kegiatan terstruktur pada

proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah seperti yang

sudah dijelaskan di atas, berikut batasan masalah yang menjadi orientasi

penelitian peneliti:

1. Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan.(PAKEM).

2. Lembar Kerja Siswa (LKS).

3. Materi Relasi dan Fungsi SMP Kelas VIII SMP.


6

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan model

PAKEM ini dapat dikatakan layak?

2. Apakah kualitas produk bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)

dengan model PAKEM ini memenuhi aspek valid, praktis, dan efektif?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan produk bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).

2. Mengetahui kualitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan

sesuai dengan aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan

1. Menghasilkan produk Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mata pelajaran

matematika kelas VIII dengan materi relasi dan fungsi kurikulum 2013

yang memiliki kualitas dilihat dari aspek kevalidan, kepraktisan dan

keefektifan.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS) ini mencakup;

a. Kompetensi Dasar

b. Apersepsi

c. Materi

d. Kegiatan

Struktur kegiatan disesuaikan dengan sintaksis model PAKEM.


7

G. Manfaat Pengembangan

1. Teoritis

Memberikan kontribusi terhadap pembelajaran matematika kelas VIII

SMP.

2. Praktis

a. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan adanya

Lembar Kerja Siswa (LKS) ini yang menggunakan model

pembelajaran PAKEM.

b. Bagi Guru

Mengembangkan strategi pembelajaran matematika di dalam kelas

dengan adanya Lembar Kerja Siswa (LKS) ini.

c. Bagi Siswa

Memiliki pengalaman belajar matematika di dalam kelas yang

menyenangkan.

H. Asumsi Pengembangan

1. Mengikuti alur atau tahapan penelitian pengembangan.

2. Teman sejawat yang melakukan penelitian pengembangan dan yang di luar

penelitian pengembangan.

3. Ahli bahan ajar yang memahami standar mutu dan kualitas media

pembelajaran.

4. Validator, yaitu guru mata pelajaran matematika di yang menjadi latar

penelitian dimana guru tersebut sudah memiliki pengalaman mengajar


8

bertahun-tahun dan memahami standar mutu dan kualitas media

pembelajaran yang digunakan di dalam kelas untuk melaksanakan

pembelajaran.

5. Bahan ajar ini diujicobakan pada 44 siswa di kelas VIII SMP.

6. Berdasarkan penilaian teman sejawat, ahli bahan ajar, validator, dan 44

siswa memenuhi kualitas dan layak digunakan dengan penlaian baik.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang penting

dalam kehidupan. Matematika tak hanya berguna dalam kehidupan

sehari-hari namun juga berguna dalam perkembangan sains dan

teknologi. Israini dan Dewi (2012: 159) menyatakan bahwa

perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi

dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori

bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

Menurut Ahmad Susanto (2013: 186) pembelajaran matematika

adalah suatu proses pembelajaran mengajar yang dibangun oleh guru

untuk mengembangkan kreativitas belajar siswa yang dapat

meningkatkan kemampuan berfikir kritis, serta meningkatkan

kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya

meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika.

NCTM (2000) dijelaskan bahwa matematika mempunyai lima

kemampuan mendasar, yaitu: pemecahan masalah, penalaran dan bukti,

komunikasi, koneksi, serta representasi. Pembelajaran matematika tidak

hanya sekadar menyampaikan materi dan menerimanya, tetapi juga harus

memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika.

9
10

Matematika memiliki beberapa karakteristik khusus, karakterister

tersebut yaitu: (1) memiliki objek abstrak, (2) bertumpu pada

kesepakatan, (3) pola pikir deduktif, (4) memiliki simbol yang kosong

dari arti (5) memperhatikan semesta pembicara, dan (6) konsisten dalam

sistemnya. Berdasarkan pada pernyataan tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa matematika memiliki konsep yang abstrak.

Penyelenggaraan pembelajaran matematika dalam Permendikbud

No.37 tahun 2018 memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1) memahami,

menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahuannya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah, 2) mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

Pembelajaran matematika juga memuat objek matematika yang

dibedakan menjadi dua, yaitu objek langsung dan objek tak langsung.

Beberapa objek langsung dalam matematika adalah sebagai berikut:

a. Fakta

Fakta adalah kesepakatan dalam matematika. Contohnya seperti

simbol, kaitan antara simbol “3” dengan kata ”tiga”.


11

b. Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk membedakan

suatu objek ke dalam contoh atau bukan contoh. Misal: segitiga,

lingkaran.

c. Prinsip

Prinsip merupakan kumpulan dari beberapa konsep yang saling

berkaitan. Misal: rumus luas segitiga.

d. Keterampilan matematika (Skill)

Skill atau keterampilan matematika adalah prosedur yang digunakan

dalam matematika untuk menemukan suatu hasil. Contoh: perkalian,

pembagian.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa guru

adalah pengembang kreativitas siswa yang dapat memberikan

beberapa kemampuan kepada siswa dengan melatih kemampuan

berpikir kritis, serta meningkatkan kemampuan mengontruksi ilmu

pengetahuan baru. Matematika memiliki beberapa karakteristik

khusus yang ditanamkan kepada siswa meski konsep yang

ditanamkan abstrak.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa

Menurut Prastowo (2014: 69) lembar kerja siswa merupakan

suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi

materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang


12

harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan atau praktis, yang

mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa.

Menurut Mudlofir (2012: 149) lembar kerja siswa (student work

sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan

oleh siswa. Lembaran ini berisi petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas yang diberikan kepada siswa yang dapat

berupa teori atau praktik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

lembar kerja siswa ialah suatu bahan ajar cetak yang berisi materi,

ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus

dikerjakan siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau

pemecahan masalah sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa

Trianto (2009: 222) menyatakan bahwa lembar kerja siswa

berfungsi sebagai panduan untuk melatih pengembangan aspek

kognitif maupun semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan

percobaan atau demonstrasi. Prastowo (2012: 205) menyatakan

bahwa fungsi lembar kerja siswa secara umum dibagi menjadi empat,

yaitu sebagai:

1) bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun

lebih mengaktifkan peserta didik.

2) bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk memahami

materi yang diberikan.


13

3) bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

4) bahan ajar untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta

didik.

Prastowo (2012: 206) menyatakan bahwa tujuan penyusunan

lembar kerja siswa dibagi menjadi empat yaitu:

1) menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik

untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.

2) menyajikan tugas-tugas dan langkah-langkah kerja untuk

meningkatkan penguasaan materi.

3) melatih kemandirian peserta didik dalam belajar.

4) memudahkan pendidik untuk mendampingi proses

pembelajaran.

c. Kelebihan dan Kekurangan Lembar Kerja Siswa

Menurut Lismawati (2010: 40) kelebihan lembar kerja siswa

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu:

1) Aspek penggunaan

Lembar kerja siswa merupakan bahan ajar yang paling

mudah, padat dipelajari dimana saja dan kapan saja.

2) Aspek Pengajaran

Lembar kerja siswa dapat dikatakan lebih unggul karena

dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar

tentang fakta, prinsip, dan skill berdasarkan materi

matematika yang sedang dipelajari.


14

3) Aspek Kualitas

Mampu menyampaikan pesan pembelajaran yaitu mampu

memaparkan kata-kata, angka, notasi musik, gambar dua

dimensi, serta diagram dengan proses yang cepat.

4) Aspek Ekonomi

Lebih murah dibandingkan dengan media pembelajaran yang

lainnya.

Sedangkan kekurangan dari lembar kerja siswa yaitu tampilan

yang cenderung monoton, sehingga siswa sangat potensial mengalami

kebosanan karena tampilan tersebut.

d. Kriteria Kualitas LKS

1) Aspek Kevalidan

LKS dikatakan valid jika memiliki kualitas yang baik

yaitu fokus terhadap materi dan pendekatan atau model

pembelajaran yang digunakan. LKS harus didasarkan pada

materi atau pengetahuan (validasi isi) dan semua komponen

harus konsisten terhubung satu sama lain (validasi konstruk).

Jika LKS memenuhi hal-hal tersebut maka LKS dapat

dikatakan valid.

Dalam menilai kevalidan LKS digunakan komponen

kelayakan. Komponen kelayakan yang digunakan adalah

komponen menurut Depdiknas 2008 mencakup beberapa hal

yaitu:
15

a) Komponen kelayakan isi, antara lain:

(1) kesesuaian dengan SK atau KD

(2) kesesuaian dengan perkembangan anak

(3) kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar

(4) kebenaran substansi materi pembelajaran

(5) manfaat untuk menambah wawasan

(6) kesesuaian dengan nilai moral dan nilai sosial

b) Komponen kebahasaan, antara lain:

(1) keterbacaan

(2) kejelasan informasi

(3) kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik

dan benar

(4) pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien

c) Komponen penyajian, antara lain:

(1) kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai dalam

pembelajaran

(2) urutan sajian materi

(3) pemberian motivasi dan daya tarik

(4) interaksi (pemberian stimulus dan respon)

(5) kelengkapan informasi

d) Komponen kegrafikan, antara lain:

(1) penggunaan ukuran huruf dan jenis huruf

(2) lay out atau tata letak


16

(3) ilustrasi, gambar, foto

(4) desain tampilan

2) Aspek Kepraktisan

LKS dikatakan praktis apabila guru dan siswa

mempertimbangkan LKS mudah digunakan dan sesuai

dengan rencana peneliti. Apabila antara kurikulum dengan

proses pembelajaran, maka LKS dikatakan praktis. Data

yang diperoleh untuk menilai kepraktisan adalah data angket

respon siswa maupun guru.

3) Aspek Keefektifan

LKS dikatakan efektif apabila siswa berhasil dalam

proses pembelajaran dan terdapat konsistenan antara

kurikulum, pengalaman belajar siswa, dan pencapaian proses

pembelajaran. Data yang diperoleh untuk menilai

keefektifan adalah data hasil tes kemampuan berpikir kreatif

matematis.

3. Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(PAKEM)

a. Pengertian Model PAKEM

PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi

pedoman dalam bertindak mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan

berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran


17

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan. PAKEM yang merupakan singkatan

dari pembelajaran partisipatif, aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan, merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual

yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses

pembelajarannya. Pertama, proses interaksi (siswa berinteraksi

secara aktif dengan guru, rekan siswa, multimedia, referensi,

lingkungan dan sebagainya). Kedua, proses komunikasi (siswa

mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan

rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-

play). Ketiga, proses refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang

kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari, dan apa yang mereka

telah lakukan). Keempat, proses eksplorasi (siswa mengalami

langsung dengan melibatkan semua indera melalui pengamatan,

percobaan, penyelidikan dan wawancara). Guru harus menyadari

bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks. Artinya,

pembelajaran tersebut harus menunjukkan kenyataan bahwa

pembelajaran berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan dan

guru pun harus mengerti bahwa siswa-siswa pada umumnya

memiliki taraf perkembangan yang berbeda-beda. Cara memahami

materi yang diajarkan berbeda-beda, ada yang bisa menguasai materi

lebih cepat dengan keterampilan motorik (kinestetik), ada yang

menguasai materi lebih cepat dengan mendengar (auditif), dan ada


18

juga menguasai materi lebih cepat dengan melihat atau membaca

(visual). Untuk itu, guru harus memiliki pengetahuan yang luas

mengenai jenis-jenis belajar (multimetode dan multimedia) dan

suasana belajar yang kondusif, baik eksternal maupun internal.

Dalam model PAKEM ini, guru dituntut untuk dapat melakukan

kegiatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa melalui

partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang pada

akhirnya membuat siswa dapat menciptakan membuat karya,

gagasan, pendapat, ide atas hasil penemuannya dari usahanya

sendiri, bukan dari gurunya.

1) Pembelajaran Partisipatif

. Pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang

melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara

optimal. Pembelajaran ini menitikberatkan pada

keterlibatan siswa pada kegiatan pembelajaran (child

center/student center) bukan pada dominasi guru dalam

penyampaian materi pelajaran (teacher center). Jadi

pembelajaran akan lebih bermakna bila siswa diberikan

kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas

kegiatan pembelajaran, sementara guru berperan sebagai

fasilitator dan mediator sehingga siswa mampu berperan

dan berpartisipasi aktif dalam mengaktualisasikan

kemampuannya di dalam dan di luar kelas.


19

2) Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif merupakan pendekatan

pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas

siswa dalam mengakses berbagai informasi dan

pengetahuan untuk dibahas dan dikaji. Lebih dari itu,

pembelajaran aktif memungkinkan siswa

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi,

seperti menganalisis dan mensintesis, serta melakukan

penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran aktif memiliki persamaan dengan model

pembelajaran self discovery learning, yakni

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk

menemukan kesimpulan sendiri sehingga dapat dijadikan

sebagai nilai baru. Dalam pembelajaran aktif, guru lebih

banyak memosisikan dirinya sebagai fasilitator, yang

bertugas memberikan kemudahan belajar (to facilitate of

learning) kepada siswa. Siswa terlibat secara aktif dan

berperan dalam proses pembelajaran, sedangkan guru

lebih banyak memberikan arahan dan bimbingan, serta

mengatur sirkulasi dan jalannya proses pembelajaran.


20

3) Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif merupakan proses

pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat

memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama

pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan

beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya

kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.

Pembelajaran kreatif menurut guru untuk merangsang

kreativitas siswa, baik dalam mengembangkan kecapan

berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan.

Berpikir kreatif selalu dimulai dengan berpikir kritis,

yakni menemukan dan melahirkan sesuatu yang

sebelumnya tidak ada atau memperbaiki sesuatu.

Berpikir kritis harus dikembangkan dalam proses

pembelajaran agar siswa terbiasa mengembangkan

kreativitasnya. Pada umumnya, berpikir kreatif memiliki

empat tahapan sebagai berikut (Mulyasa, 2006:192).

a) Tahap pertama: persiapan, yaitu proses pengumpulan

informasi untuk diuji.

b) Tahap kedua: inkubasi, yaitu suatu rentang waktu

untuk merenungkan hipotesis informasi tersebut

sampai diperoleh keyakinan bahwa hipotesis tersebut

rasional.
21

c) Tahap ketiga: iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk

menemukan keyakinan bahwa hipotesis tersebut

benar, tepat dan rasional.

d) Tahap keempat: verifikasi, yaitu pegujian kembali

hipotesis untuk dijadikan sebuah rekomendasi,

konsep, atau teori. Siswa dikatakan kreatif apabila

mampu melakukan sesuatu yang menghasilkan

sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil

berpikir kreatif dengan mewujudkan dalam bentuk

sebuah hasil karya baru.

4) Pembelajaran Efektif

Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu

memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk

kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan

yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai

dengan melibatkan mereka dalam perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Seluruh siswa

harus dilibatkan secara penuh sehingga suasana

pembelajaran kondusif dan terarah pada tujuan dan

pembentukan kompetensi siswa. Pembelajaran efektif

menuntut keterlibatan siswa secara aktif, karena mereka

merupakan pusat kegiatan pembelajaran dan

pembentukan kompetensi. Siswa didorong menafsirkan


22

informasi yang disajikan oleh guru sampai informasi

tersebut dapat diterima oleh akal sehat. Dalam

pelaksanaannya, hal ini memerlukan proses pertukaran

pikiran, diskusi, dan perdebatan dalam rangka

pencapaian pemahaman yang sama terhadap materi

standar yang harus dikuasai siswa. Pembelajaran efektif

perlu didukung suasana dan lingkungan belajar yang

memadai/kondusif. Oleh karena itu, guru harus mampu

mengelola siswa, mengelola kegiatan pembelajaran,

mengelola isi/materi pembelajaran, dan mengelola

sumber belajar. Menciptakan kelas yang efektif dengan

peningkatan efektivitas proses pembelajaran tidak bisa

dilakukan secara parsial, melainkan harus menyeluruh

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Menurut Kenneth D. More, ada tujuh langkah dalam

mengimplementasikan pembelajaran efektif, yaitu: (1)

perencanaan, (2) perumusan tujuan/ kompetensi, (3)

pemaparan perencanaan pembelajaran kepada siswa, (4)

proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai

strategi (multistrategi), (5) evaluasi, (6) menutup proses

pembelajaran, dan (7) follow up/tindak lanjut. Proses

pelaksanaan pembelajaran efektif dilakukan melalui

prosedur sebagai berikut: (1) melakukan apersepsi, (2)


23

melakukan eksplorasi, yaitu memperkenalkan materi

pokok dan kompetensi dasar yang akan dicapai, (3)

melakukan konsolidasi pembelajaran, yaitu

mengaktifkan siswa dalam membentuk kompetensi dan

mengaitkannya dengan kehidupan siswa, (4) melakukan

penilaian, yaitu menggumpukan fakta-fakta dan

data/dokumen belajar siswa yang valid untuk melakukan

perbaikan program pembelajaran. Untuk menciptakan

pembelajaran yang efektif, guru harus memerhatikan

beberapa hal, yaitu: (1) pengelolaan tempat belajar, (2)

pengelolaan siswa, (3) pengelolaan kegiatan

pembelajaran, (4) pengelolaan konten/materi pelajaran,

dan (5) pengelolaan media dan sumber belajar.

5) Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction)

merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya

terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa,

tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (Mulyasa,

2006:194). Terdapat 4 aspek yang memengaruhi model

PAKEM, yaitu: pengalaman, komunikasi, interaksi, dan

refleksi. Apabila dalam sebuah pembelajaran terdapat

keempat aspek tersebut, maka kriteria PAKEM

terpenuhi.
24

b. Tahapan Model Pembelajaran PAKEM

Berdasarkan Nurdyansyah,dkk terdapat beberapa aspek model

pembelajaran PAKEM, diantaranya:

1) Pengalaman

Di aspek pengalaman ini siswa diajarkan untuk dapat belajar

mandiri. Di dalamnya terdapat banyak cara untuk penerapannya,

antara lain seperti eksperimen, pengamatan, percobaan,

penyelidikan, dan wawancara. Karena di aspek pengalaman,

anak belajar banyak melalui berbuat dan dengan melalui

pengalaman langsung, dapat mengaktifkan banyak indera yang

dimiliki anak tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Edgar

Dale dalam kerucut pengalamannya (cone experience) bahwa

dengan pengalaman langsung sekitar 90% materi yang

didapatkan oleh anak akan cepat terserap dan bertahan lebih

lama.

2) Komunikasi

Aspek komunikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa

bentuk, antara lain mengemukakan pendapat, presentasi laporan,

dan memajangkan hasil kerja. Di aspek ini ada hal-hal yang ingin

didapatkan, misalnya anak dapat mengungkapkan gagasan,

dapat mengonsolidasi pikirannya, mengeluarkan gagasannya,

memancing gagasan orang lain, dan membuat bangunan makna

mereka dapat diketahui oleh guru.


25

3) Interaksi

Aspek interaksi ini dapat dilakukan dengan cara interaksi,

Tanya jawab, dan saling melempar pertanyaan. Dengan hal-hal

seperti itulah kesalahan makna yang diperbuat oleh anak-anak

berpeluang untuk terkoreksi dan makna yang terbangun semakin

mantap, sehingga dapat menyebabkan hasil belajar meningkat.

4) Refleksi

Dalam aspek ini yang dilakukan adalah memikirkan kembali

apa yang telah diperbuat/dipikirkan oleh anak selama mereka

belajar. Model PAKEM ini diharapkan dapat menghasilkan

pembelajaran yang berkualitas/bermutu dan menghasilkan

perubahan yang signifikan, seperti dalam peran guru di kelas,

perlakuan terhadap siswa, pertanyaannya, latihan, interaksi, dan

pengelolahan kelas.

Berdasarkan aspek-aspek tersebut di atas maka implementasi

model pembelajaran PAKEM akan membentuk

tahapan/sintaksis sebagai berikut:

No Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan


Siswa
1 Pendahuluan a. Menyampaikan a. Menjawab
salam salam
b. Mengecek absensi b. Absensi
c. Menyampaikan c. Memperoleh
tujuan tujuan
d. Memusatkan pembelajaran
perhatian siswa d. Fokus
e. Menggali e. Mengetahui
pengetahuan awal apersepsi
siswa materi
26

No Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan


Siswa
2 Inti a. Pengelompokan a. Melakukan
siswa untuk kegiatan
melakukan penyelidikan
kegiatan bersama
penyelidikan kelompok
b. Menuntun siswa b. Berinteraksi
melakukan dengan
interaksi kelompok
c. Mendorong siswa c. Komunikasi
berkomunikasi dengan
dengan anggota kelompok
kelompoknya
mengenai
pembelajaran
d. Menyediakan d. Mengikuti
objek review untuk review dalam
refleksi refleksi
e. Melakukan e. Evaluasi
evaluasi bersama mengenai
siswa materi
3 Penutup a. Menyimpulkan a. Mengetahui
hasil penyelidikan kesimpulan
b. Menutup pelajaran b. Berdoa
c. Menginformasikan
materi yang akan
diajarkan pada
pertemuan
selanjutnya
27

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PAKEM

Setiap model pembelajaran yang digunakan tentu memiliki

kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan model pembelajaran

PAKEM. Menurut Kemendikbud 2019, kelebihan dan kekurangan

model PAKEM adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan model pembelajaran PAKEM:

a) meningkatkan kemampuan

b) siswa belajar bekerja sama

c) siswa menciptakan karya kreatif

d) menciptakan kondisi saling menghargai antasiswa

2) Kekurangan model pembelajaran PAKEM:

a) perbandingan individual siswa belum dicermati

b) aktivitas yang dicoba siswa kerap kali belum

mencerminkan belajar kooperatif yang benar

c) hasil kerja siswa yang cenderung seragam

4. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Menurut Khodijah (2006) berpikir adalah melatih ide-ide dengan

cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah.

Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai berpikir secara logis dan

divergen untuk menghasilkan ide atau gagasan yang baru. Produk

dari berpikir kreatif itu sendiri adalah kreativititas. Menurut Silver

dilakukan dengan menggunakan The Torance Tests of Creative

Thinking (TTCT). Tiga komponen kunci yang dinilai dalam menggunakan


28

TTCT adalah kefasihan (fluency), fleksibilitas dan kebaruan (novelty).

Kefasihan mengacu pada banyaknya ide-ide yang dibuat dalam merespon

sebuah perintah. Fleksibilitas tampak pada perubahan-perubahan

pendekatan ketika merespon perintah. Kebaruan merupakan keaslian

ide yang dibuat dalam merespon perintah. Siswa yang kreatif dapat

memandang masalah dari berbagai perspektif. Hal demikian akan

memungkinkan individu tersebut memperoleh berbagai alternatif strategi

pemecahan masalah. Tuntutan kepada institusi pendidikan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa semakin

mengemuka. Sebagaimana kemampuan lainnya, kemampuan berpikir

kreatif juga dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika.

Kemampuan berpikir kreatif tidak bisa muncul dengan

sendirinya melainkan butuh latihan. Dalam hal ini guru harus bisa

melatih dan mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa dengan

pembelajaran yang memunculkan permasalahan-permasalahan sehari-

hari yang bersifat tidak rutin. Masalah rutin adalah masalah yang

prosedur penyelesaiannya sekadar mengulang. Sedangkan masalah

tidak rutin adalah masalah yang prosedur penyelesaiannya

memerlukan perencanaan penyelesaian, tidak sekadar menggunakan

rumus dan teori. Sriraman dan Liljedahl (dalam, Aizikovitsh 2014)

mendefinisikan kreativitas matematika dalam konteks sekolah sebagai

tingkat proses yang menghasilkan solusi kebaruan yang dapat diberikan

pada permasalahan dan atau menjadikan pendekatan lama menjadi baru.


29

Chamberlain and Moon (2005) menunjukkan bahwa siswa kreatif

berbakat memiliki kemampuan yang tidak biasa untuk menghasilkan

sesuatu yang baru dan solusi berguna untuk masalah simulasi atau nyata,

menggunakan model matematika. Beberapa ahli mengatakan bahwa

berpikir kreatif dalam matematika merupakan kombinasi berpikir

logis dan berpikir divergen yang didasarkan intuisi tetapi dalam

kesadaran yang memperhatikan fleksibilitas, kefasihan dan kebaruan

(Pehkonen, 1999; Krutetskii, 1976; Silver,1997).

(Karunia Eka, 2015: 89) menyatakan bahwa kemampuan berpikir

kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau gagasan yang baru

dalam menghasilkan suatu cara dalam menyelesaikan masalah, bahkan

menghasilkan cara yang baru sebagai solusi alternatif.

Indikator kemampuan berpikir kreatif matematis, yaitu:

a. Kelancaran (fluency) yaitu mempunyai banyak

ide/gagasan dalam berbagai kategori.

b. Keluwesan (flexibility) mempunyai ide/gagasan yang

beragam.

c. Keaslian (Originality) yaitu mempunyai ide/gagasan

baru untuk menyelesaikan persoalan.

d. Elaborasi (Elaboration) yaitu mampu mengembangkan

ide/gagasan untuk menyelesaikan masalah secara rinci.


30

Keempat indikator kemampuan berpikir kreatif matematis di atas ini

digunakan dalam penelitian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa.

5. Materi Relasi dan Fungsi

Relasi

Bukan
Fungsi
Fungsi

Penyajian

Pasangan
Berurutan

Tabel

Koordinat
Kartesius

Diagram
Panah

(Gambar 2. Peta Konsep Materi)

Relasi adalah aturan yang menghubungkan anggota-anggota dua

himpunan. Akan tetapi, relasi dari himpunan A ke himpunan B tidak selalu berupa

fungsi. Relasi tidak mengharuskan semua anggota domain (daerah asal)

dipasangkan dengan anggota kodomain (daerah kawan). Relasi juga tidak

mengharuskan bahwa pasangan setiap anggotanya harus tunggal. Relasi merupakan

konsep yang lebih luas dibandingkan fungsi. Oleh sebab itu, setiap fungsi adalah

relasi, tetapi tidak setiap relasi merupakan fungsi.

Kita dapat menyatakan relasi dengan himpunan pasangan berurutan!

Himpunan A: {Maria, Lusiana, Yuliana, Yoga, Aditya}


31

Himpunan B: {badminton, membaca, melukis, memasak, sepak bola}

Relasi untuk menyatakan himpunan A dengan himpunan B adalah sebagai berikut:

{(Maria, badminton), (Maria, membaca), (Lusiana, melukis), (Lusiana, membaca),

(Yuliana, memasak), (Yuliana, badminton), (Yoga, membaca), (Aditya, sepak

bola), (Aditya, badminton)}

Relasi himpunan A dengan himpunan B juga dapat dinyatakan dengan tabel,

sebagai berikut:

No Nama Siswa Kegemaran


1 Maria Badminton, membaca
2 Lusiana Melukis, membaca
3 Yuliana Memasak, badminton
4 Yoga Membaca
5 Aditya Sepak bola, badminton
(Tabel 1. Relasi himpunan A dan himpunan B)

Penyajian relasi menggunakan koordinat kartesius

(Gambar 3. Penyajian Relasi dengan Koordinat Kartesius)


32

Penyajian relasi dengan diagram panah

(Gambar 4. Penyajian Relasi dengan Diagram Panah)

Fungsi adalah relasi dari himpunan A (domain) ke himpunan B

(kodomain) jika dan hanya jika setiap himpunan A “berpasangan tepat satu”

anggota himpunan B.

Contoh di atas merupakan relasi, bukan fungsi. Mengapa demikian? Hal ini karena

pada contoh tersebit setiap pasangan dari setiap unsurnya tidak tunggal.

Cara penyajian fungsi dan relasi sama, yaitu dengan himpunan pasangan berurutan,

tabel, diagram kartesius, dan diagram panah.

Berikut contoh fungsi dengan himpunan pasangan berurutan:

Diketahui:

Himpunan A: { Mawar, Melati, Kenanga, Kamboja }

Himpunan B: { Merah, Putih, Hijau,}

Contoh fungsi yang dihasilkan dari himpunan A dan himpunan B adalah:

{(Mawar, merah), (Melati, putih), (Kenanga, hijau), (Kamboja, putih)}

Himpunan A merupakan domain (daerah asal), sedangkan himpunan B merupakan

kodomain (daerah hasil). Kita perlu ingat bahwa fungsi memiliki syarat “untuk

setiap anggota domain harus memiliki pasangan tepat satu di kodomain”.


33

Contoh fungsi tersebut apabila dibuat diagram panah akan seperti gambar berikut:

(Gambar 5. Penyajian Fungsi dengan Diagram Panah)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian

pengembangan yang dilakukan oleh Nihlatul Ilahiyah, Indhira Asih, dan

Aan Subhan Pamungkas pada tahun 2019 dengan pengembangan modul

matematika berbasis PAKEM pada materi pecahan di SD. Penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri dari wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. Hasil

validasi menunjukkan bahwa modul matematika pada materi fraksi di kelas

III sekolah dasar dianggap sangat layak, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-

rata 87,75%. Modul ini juga mendapat respon yang sangat baik dari siswa,

ini dapat dilihat dari nilai persentase 97%. Dapat disimpulkan bahwa modul

ini menarik bagi siswa dan dapat menjadi sumber belajar alternatif yang

digunakan oleh siswa untuk belajar pecahan.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai

dengan latar belakang masalah, peneliti mengharapkan adanya proses


34

pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi siswa, dapat

menumbuhkan semangat kreativitas siswa namun juga tetap efektif

digunakan. Berdasarkan hasil temuan di sekolah latar penelitian belum ada

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan dalam proses pembelajaran di

kelas.

LKS merupakan lembaran-lembaran yang berisi langkah-langkah

untuk menyelesaikan tugas. Dengan pemanfaatan LKS, metode belajar

siswa menjadi lebih bermakna karena siswa mengikuti langkah-langkah

yang disajikan untuk memecahkan suatu permasalahan. Untuk mendukung

LKS yang sesuai tujuan, diperlukan suatu model pembelajaran yang juga

sejalan dengan tujuan LKS. Salah satu modelnya adalah Pembelajaran

Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

Model pembelajaran ini dipilih karena kondisi siswa yang aktif di

dalam kelas dan adanya tingkat kooperatif yang tinggi pada kelas latar

penelitian sehingga dengan adanya LKS model pembelajaran PAKEM

diharapkan siswa dapat memiliki pengalaman yang menyenangkan dengan

efektivitas pembelajaran yang baik, serta mewadahi kreativitas siswa.

Penelitian ini akan mengacu pada tahapan-tahapan atau sintaksis

model pembelajaran PAKEM yaitu: 1) pengalaman, 2) komunikasi 3)

interaksi, dan 4) refleksi. Sehingga perolehan hasil penelitian akan sesuai

seperti yang diharapkan.


35

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori diatas, maka dirumuskan beberapa

pertanyaan peneliti sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan LKS Matematika Model pembelajaran

PAKEM dengan menggunakan metode ADDIE?

2. Apakah kualitas LKS Matematika Model pembelajaran PAKEM

dengan menggunakan metode ADDIE dari aspek kevalidan?

3. Apakah kualitas LKS Matematika Model pembelajaran PAKEM

dengan menggunakan metode ADDIE dari aspek kepraktisan?

4. Apakah kualitas LKS Matematika Model pembelajaran PAKEM

dengan menggunakan metode ADDIE dari aspek keefektifan?


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research

and Development (RnD). Metode penelitian pengembangan adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

menguji kualitas produk tersebut. Produk yang dikembangkan dikatakan

berkualitas jika memenuhi 3 aspek yaitu valid, praktis, dan efektif. Produk

yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah LKS Matematika dengan

Model Pembelajaran Partisipatif Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(PAKEM) untuk. memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif matematis

Siswa Kelas VIII SMP.

B. Prosedur Pengembangan

Proses pengembangan LKS Matematika dengan Model

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk

Siswa Kelas VIII SMP akan menggunakan beberapa langkah agar dapat

menghasilkan LKS yang dinilai baik dari segi materi maupun

penggunaannya. Prosedur pengembangan ini menggunakan metode ADDIE

(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).

36
37

Adapun langkah pengembangan menggunakan metode ADDIE

menurut I Made Tegeh (2014: 42) dapat dilihat dari diagram berikut:

Gambar 6. Alur Prosedur Pengembangan ADDIE

Pendekatan ADDIE untuk mengembangkan produk desain pembelajaran.

Adapun langkah pengembangan menggunakan metode ADDIE

menurut Robert Maribe Branch (Sugiyono, 2015:38) adalah sebagai berikut:

1. Analyze (Tahap Analisis)

Dalam tahap ini peneliti melakukan analisis tentang pentingnya

pengembangan bahan ajar, analisis kelayakan, dan syarat-syarat

pengembangannya. Tahapan analisis dilakukan dalam 3 tahap yaitu:

a) Analisis Kebutuhan

Menganalisis keadaan dan ketersediaan bahan ajar dalam proses

pembelajaran. Pada tahap ini ditentukan bagaimana jenis bahan ajar

yang sesuai untuk digunakan pada pembelajaran.


38

b) Analisis Kurikulum

Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan kurikulum apa yang

diterapkan oleh sekolah tujuan, sehingga materi atau KD yang akan

digunakan dalam bahan ajar sesuai dengan yang disampaikan di

sekolah tersebut.

c) Pemilihan Jenis Bahan Ajar

Pada tahap ini akan ditentukan jenis bahan ajar apa yang akan

dikembangkan. Adapun jenis bahan ajar yang akan dikembangkan

adalah LKS Matematika dengan model pembelajaran PAKEM.

2. Design (Tahap Perancangan)

Pada tahap ini, peneliti memulai untuk merancang bagaimana LKS

yang akan dikembangkan dan disesuaikan dengan hasil pada tahap

analisis. Peneliti juga menyiapkan unsur-unsur yang diperlukan dalam

suatu LKS juga materi yang akan digunakan. Dalam tahap ini, peneliti juga

mempersiapkan instrumen untuk memvalidasi LKS yang dikembangkan.

Instrumen tersebut memuat penilaian terhadap kelayakan isi, bahasa,

penyajian, kegrafikan, dan kesesuaian dengan model yang digunakan.

3. Development (Tahap Pengembangan)

Pada tahap ini, dilakukan realisasi terhadap rancangan LKS yang

telah dibuat. Selanjutnya LKS tersebut akan divalidasi oleh 3 ahli (2 orang

dosen dan 1 guru SMP). Validator akan menilai LKS yang dikembangkan

oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan standar kelayakan isi, bahasa,
39

penyajian, kegrafikan, dan kesesuaian dengan model. Peneliti juga

melakukan analisis terhadap data yang didapat dari lembar validasi.

4. Implementation (Tahap Implementasi/Penerapan)

Implementasi atau penerapan penggunaan LKS dilakukan pada

sekolah tujuan. Implementasi dilakukan dengan cara guru mengajar dan

menggunakan LKS yang telah dikembangkan. Peneliti mengamati proses

pembelajaran yang berlangsung. Setelah selesai pembelajaran, siswa

diberikan tes yang disusun sesuai dengan indikator kemampuan berpikir

kreatif matematis. Peneliti juga membagikan angket respon siswa setelah

menggunakan LKS tersebut. Data yang didapat pada tahap ini dianalisis

untuk memperoleh hasil yaitu lembar observasi untuk perbaikan LKS,

lembar tes untuk mengetahui dampak peningkatan kemampuan berpikir

kreatif matematis setelah menggunakan LKS. Data angket respon siswa

untuk perbaikan LKS dan mengetahui bagaimana respon yang diberikan

siswa terhadap LKS.

5. Evaluate (Tahap Evaluasi)

Pada tahap evaluasi, peneliti melakukan revisi akhir terhadap LKS

yang dikembangkan dan disesuaikan dengan masukan dari lembar

observasi dan angket respon siswa. Tahap evaluasi dilakukan agar LKS

yang dihasilkan dapat maksimal dalam membantu siswa belajar dan

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis.


40

C. Desain Uji Coba Produk

Penelitian pengembangan produk ini dilakukan pada semester

genap, lebih tepatnya pada saat materi segi empat diajarkan. Penelitian ini

dilakukan di kelas VIII SMPK Santa Maria 1 Malang. Untuk mendapatkan

data terkait uji coba akan dilakukan dengan memberikan angket kepada

siswa kelas VIII.

Desain penelitian dapat dilihat dalam bagan berikut:

Analisis
1. Kondisi Lapangan
2. Studi Literatur

Desain
1. Perencanaan Produk
2. Instrumen dan Validasi

Pengembangan
1. Realisasi Produk
2. Validasi dan revisi
(dilakukan uji coba untuk skala terbatas)

Implementasi
Dilakukan uji coba dalam skala besar

Evaluasi
1. Penilaian responden
2. Melakukan evaluasi

Gambar 7. Desain Penelitian yang Dilakukan


41

D. Subjek Coba

Dalam pengembangan LKS ini sumber data yang digunakan

melibatkan beberapa orang sebagai validator. Validator tersebut terdiri dari

ahli media dan ahli materi. Validator media dan validator materi merupakan

dua dosen pendidikan matematika UPY. Kemudian, satu guru matematika

SMPK Santa Maria 1 Malang sebagai validator media sekaligus materi.

Sedangkan, subyek coba dalam uji coba skala terbatas adalah 9 siswa kelas

VIIIA SMPK Santa Maria 1 Malang.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperlukan untuk memperoleh

data atau informasi yang dapat menunjang pengembangan LKS. Teknik

pengumpulan data bermula dari prosedur untuk mengumpulkan data,

sedangkan intrumen pengumpulana data digunakan untuk mengumpulkan

data. Adapun teknik dan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan

perilaku subyek penelitian yang dilakukan secara sistematis.

Berdasarkan observasi, diperoleh data yang digunakan untuk dianalisis.

Berikut merupakan kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran PAKEM untuk

memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.


42

Tabel 2. Kisi-kisi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Guru

Menggunakan Model Pembelajaran PAKEM

No Indikator Nomor
Butir
1 Membuka pelajaran dengan salam dan doa 1
2 Mengecek kehadiran 2
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3
4 Memotivasi siswa 4
5 Menyampaikan apersepsi 5
6 Membagi siswa ke dalam beberapa 6
kelompok
7 Membagikan LKS dan memberikan 7
instruksi
8 Menuntun siswa membuat penyelidikan 8
9 Mengarahkan siswa menyimpulkan dugaan 9
10 Membantu siswa mengecek percobaan 10
11 Membantu siswa melakukan pengamatan 11
12 Membantu siswa menguji prediksi dan 12
mengomunikasikan hasil dengan teman
13 Menuntun siswa menyampaikan hasil 13
percobaan
14 Mengajak siswa melaukan refleksi dan 14
evaluasi
15 Menyampaikan kesimpulan dan materi 15,16
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
16 Menutup pembelajaran dengan berdoa 17
Jumlah Butir 17
43

Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran PAKEM

No Indikator Nomor
Butir
1 Menjawab salam dan berdoa 1
2 Absensi 2
3 Mendengarkan penjelasan tujuan guru 3
4 Mendapatkan motivasi 4
5 Mendapatkan penjelasan awal mengenai 5
materi
6 Memperoleh kelompok 6
7 Membagikan LKS dan memberikan 7
instruksi
8 Membuat penyelidikan 8
9 Menyimpulkan dugaan 9
10 Mengecek percobaan 10
11 Melakukan pengamatan 11
12 Menguji prediksi dan mengomunikasikan 12
hasil dengan teman
13 Menyampaikan hasil percobaan 13
14 Melakukan refleksi dan evaluasi 14
15 Memperoleh kesimpulan dan materi 15,16
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
16 Berdoa 17
Jumlah Butir 17

2. Tes

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes kemampuan

berpikir kreatif matematis untuk melihat efektivitas. Berikut ini

merupakan kisi-kisi untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa.
44

Tabel 4. Kisi-kisi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

No Indikator Nomor
Butir
1 Fluency (Kelancaran) 1-5
Mempunyai banyak ide atau gagasan dalam berbagai
kategori
2 Flexibility (Keluwesan) 1-5
Memiliki banyak ide atau gagasan
3 Originality (Keaslian) 1-5
Mempunyai ide baru untuk menyelesaikan
permasalahan
4 Elaboration (Elaborasi) 1-5
Mampu mengembangkan gagasan untuk
menyelesaikan masalah secara rinci
Jumlah Butir 5

3. Angket

Menurut Sugiyono (2013: 142) angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.

Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada ahli media, ahli materi,

dan siswa.

a. Instrumen Angket Validasi

Angket validasi bertujuan untuk mengetahui kevalidan LKS.

penilaian LKS ini berupa angket dengan skala bertingkat 5, yaitu:

Sangat Baik (SB) =5

Baik (B) =4

Cukup Baik (CP) =3

Kurang Baik (KB) =2

Tidak Baik (TB) =1


45

Penilaian kevalidan ini dilakukan oleh dosen ahli media.

Nantinya akan ada tiga hasil, yaitu: tidak layak, layak dengan revisi

dan layak tanpa revisi. Berikut kisi-kisi aspek penilaian LKS.

Tabel 5. Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Materi

No Aspek Indikator Nomor Butir


1 Kesesuian masalah dengan materi 1,2,3,4
pembelajaran
Kelayakan
2 Kesesuaian masalah dengan 5,6,7
Isi
kebutuhan belajar
3 Keterbacaan masalah 8
4 Kesesuaian Keberurutan penyajian LKS 9,10
5 Penyajian Penyajian LKS sesuai dengan model 11,12,13
dengan pembelajaran
Model
Pembelajaran
6 Kesesuaian Kesesuian dengan kebutuhan dan 14,15,16
dengan kemampuan berpikir kreatif
Syarat matematis
Didaktis
7 Kesesuaian Kesesuaian penggunaan bahasa dan 17,18,19
dengan kalimat
Syarat
Konstruksi
8 Kesesuaian Kesesuaian tulisan dan gambar pada 20,21,22
dengan LKS
9 Syarat Kesesuaian tampilan LKS 23,24,25
Teknis
Jumlah Butir 25
Tabel 6. Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Media

No Aspek Indikator Nomor Butir


1 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa 1,2,3
Indonesia
2 Kelayakan Komunikatif 4
3 Bahasa Ketepatan penggunaan simbol dan 5,6,7
istilah
4 Keefektifan 8
5 Desain sampul 9,10,11,12
Kegrafikan
6 Desain isi 13,14,15,16,17
Jumlah Butir 17
46

b. Instrumen Penilaian Kepraktisan Produk

Instrumen penilaian kepraktisan produk ini diisi oleh guru

mata pelajaran matematika. Angket penilaian kepraktisan ini

menggunakan pernyataan positif dan negatif.

Skor untuk pernyataan positif yaitu:

Sangat Setuju (SS) =4

Setuju (S) =3

Kurang Setuju (KS) =2

Tidak Setuju (TS) =1

Sedangkan untuk pernyataan negatif yaitu

Tidak Setuju (TS) =4

Kurang Setuju (KS) =3

Setuju (S) =2

Sangat Setuju (SS) =1

Tabel 7. Kisi-kisi Angket Guru

Pernyataan Pernyataan
No Aspek Indikator Negatif
Positif
1 Kelayakan Kesesuaian 1 2
LKS masalah
pembelajaran
yang disajikan
dalam materi
Kesesuaian LKS 3,4,5 6
dengan kebutuhan
siswa dan
kemampuan
berpikir kreatif
matematis
47

Pernyataan Pernyataan
No Aspek Indikator Negatif
Positif
Kesesuaian 7 8
dengan
Kompetensi Dasar
Kesesuaian 9
penyajian LKS
2 Model Perlunya
PAKEM percobaan untuk
10
dalam LKS menyelesaikan
permasalahan
Perlunya 11
pengamatan untuk
menyelesaikan
permasalahan
3 Kesesuaian Penggunaan ejaan 12,13,14 15
kaidah yang tepat
Bahasa
4 Kegrafikan Penggunaan 16,17 18
simbol dan istilah
5 Keefektifan Penggunaan 19 20
kalimat kalimat dalam
LKS
6 Desain Desain menarik 21 22
Layout, minat belajar
gambar dan siswa
font Gambar pada 23 24
LKS sesuai
dengan karakter
siswa
Ketepatan font 25 30

Keberfungsian 26,26,27,28 29
gambar
Jumlah Butir 30
48

Tabel 8. Kisi-kisi Angket Respon Siswa

Pernyataan
No Aspek
Positif Negatif
1 Bahasa dan tampilan 1,2,3 4
2 Kebermanfaatan LKS 5,6 7
3 Model PAKEM 8,9,10,11,12,14 13,15
4 Kemudahan 16,18 17
5 Memotivasi siswa 20,21 19,22,23
Jumlah butir 23

c. Instrumen Penilaian Keefektifan Produk

Instrumen penilaian keefektifan produk berupa pedoman

penskoran yang digunakan untuk menghitung nilai siswa, yang mana

hasil perolehan nilai siswa dalam kelas akan dihitung dengan

persentase ketuntasan untuk mengetahui efektivitasnya. Lembaran

penilaian keefektivan ini berupa tes kemampuan berpikir kreatif

matematis.

Tabel 9. Kisi-kisi Penilaian Keefektifan

No Indikator Nomor butir


1 Menentukan contoh fungsi 1
berdasarkan himpunan yang disajikan
2 Memberikan contoh relasi berkaitan 2
dengan kehidupan sehari-hari
3 Menganalisis aturan sandi 3
4 Menyebutkan syarat fungsi 4
5 Menganalisi permasalahan mengenai 5
fungsi
Jumlah butir 5
49

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti meliputi 3 analisis sesuai

dengan syarat LKS, yaitu:

1. Analisis Kevalidan

Analisis kevalidan berdasarkan data yang diperoleh dari

validasi ahli media dan materi. Berikut langkah-langkah yang

dilakukan:

a. Tabulasi data

Berikut merupakan pedoman penilaian kevalidan

pada lembar validasi LKS menggunakan skala bertingkat

1-5:

Tabel 10. Pedoman Penilaian Lembar Kevalidan LKS

Skor Kriteria
1 Tidak Baik
2 Kurang Baik
3 Cukup Baik
4 Baik
5 Sangat Baik
b. Perhitungan skor rata-rata tiap aspek

Data skor penilaian kevalidan LKS dihitung

dengan skor rata-rata untuk tiap aspek. Berukut

merupakan rumus yang digunakan:

x
x
n
50

Keterangan:

x = rata-rata perolehan skor

 x = jumlah skor yang diperoleh


n = banyaknya evaluator

c. Mengkonversi skor rata-rata

Mengkonversi skor rata-rata yang diperoleh ke dalam tabel

konversi skala 5 menjadi nilai kualitatif yang diadobsi dari S. Eko

Putro Widoyoko, 2019: 238)

Tabel 11. Kriteria Penilaian Kualitas LKS

No Rumus Kriteria
1 x  Mi  1,8 SBi Sangat Baik
2 Mi  0, 6 SBi  x  Mi  1,8 SBi Baik
3 − 0,6 <⃐≤ +0,6 SBi Cukup Baik
4 Mi  1,8SBi  x  Mi  0, 6 SBi Tidak Baik
5 x  Mi  1,8 SBi Sangat Tidak Baik
Keterangan:

x = skor empiris

Mi = rerata ideal

1
=   ( skor maksimum ideal  skor minimum ideal )
2

SBi = simpangan baku ideal

1
=   ( skor maksimum ideal  skor minimumideal )
6

Dalam penelitian ini, nilai Mi dan SBi disubstitusikan kedalam

kriteria kevalidan LKS, maka diperoleh:


51

Tabel 12. Kriteria Penilaian Kevalidan LKS

No Interval Rata-rata Skor Kriteria


1 x  4, 2 Sangat Baik
2 3, 4  x  4, 2 Baik
3 2, 6  x  3, 4 Cukup Baik
4 1,8  x  2, 6 Tidak Baik
5 x  1,8 Sangat Tidak Baik
LKS dikatakan valid apabila memenuhi kriteria minimal baik.

2. Analisis Kepraktisan

a. Angket Respon Guru dan Siswa

1) Tabulasi

Berikut merupakan pedoman penilaian kepraktisan pada

lembar kepraktisan LKS menggunakan skala bertingkat 1-4.

Tabel 13. Pedoman Penilaian Lembar Kepraktisan LKS

Skor Negatif Skor Positif Kriteria


1 4 Sangat Setuju (SS)
2 3 Setuju (S)
3 2 Kurang Setuju (KS)
4 1 Tidak Setuju (TS)

2) Menghitung skor rata-rata penilaian

Rumus yang digunakan untuk menghitung skor rata-rata

penilaian kepraktisan sama dengan rumus perhitungan skor

rata-rata tiap aspek pada penilaian kevalidan LKS.

x
x
n

Keterangan:

x = rata-rata perolehan skor


52

 x = jumlah skor yang diperoleh


n = banyaknya evaluator

3) Mengkonversi skor rata-rata

Mengkonversi skor rata-rata yang diperoleh ke dalam tabel

konversi skala 5 menjadi nilai kualitatif yang diadobsi dari

(S. Eko Putro Widoyoko, 2019: 238).

Tabel 14. Kriteria Penilaian Kepraktisan LKS

No Interval Rata-rata Skor Kriteria


1 x  3, 4 Sangat Baik

2 2,8  x  3, 4 Baik

3 2, 2  x  2,8 Cukup Baik

4 1, 6  x  2, 2 Tidak Baik

5 x  1, 6 Sangat Tidak Baik

LKS dikatakan praktis apabila memenuhi kriteria dalam

interval baik sampai dengan sangat baik.

2. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

a. Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran

= x 100%

Keterangan:

p = persentase

(1) Mengkategorikan persentase keterlaksanaan pembelajaran


53

Tabel 15. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran

No Persentase % Kriteria
1 p  80 Sangat Baik
2 60  p  80 Baik
3 40  p  60 Cukup Baik
4 20  p  40 Tidak Baik
5 p  20 Sangat Tidak Baik

3. Analisis Keefektifan

Mengukur keefektifan LKS yang dikembangkan berdasarkan

hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Berikut langkah-

langkahnya:

a. Memberikan skor jawaban pada setiap soal yang diperoleh

masing-masing siswa.

b. Menghitung jumlah skor masing-masing siswa.

c. Menghitung nilai yang diperoleh masing-masing siswa.

d. Menetapkan nilai standar kemampuan berpikir kreatif

matematis.

e. Menghitung banyaknya siswa yang telah mencapai nilai

standar tersebut.

!
= x 100%
! "

Keterangan:

k = persentase keefektifan

f. Mengkategorikan presentase keefektifan


54

LKS dikatakan efektif apabila ketuntasan lebih dari atau sama

dengan 75%. Hasil penilaian merupakan hasil penilaian

kemampuan berpikir kreatif matematis dengan rentang 0

sampai 4 untuk masing-masing aspek (fluency, flexibility,

originality, dan elaboration), bukan penilaian yang

didasarkan pada langkah konvensional benar dan salah.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Produk Awal

Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang produknya

berupa LKS Matematika berbasis dengan model pembelajaran Partisipatif,

Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk memfasilitasi

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMP Kelas VIII pada materi

mengenai relasi dan fungsi. Pengembangan ini didasarkan pada model

ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation).

Sedangkan, langkah-langkah pada LKS yang dikembangkan didasarkan

pada sintaksis dari model pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan (PAKEM), yaitu: Pengalaman, Komunikasi, Interaksi,

Refleksi, dan Evaluasi.

1. Analyze (Tahap Analisis)

a. Analisis Kebutuhan

Analisis Kebutuhan bertujuan untuk mencari informasi

terkait kebutuhan LKS dalam mendukung kegiatan pembelajaran.

Analisis ini juga memuat informasi apakah dalam pembelajaran

matematika di sekolah sudah menggunakan LKS atau belum, jika

sudah bagaimana LKS yang sudah digunakan saat ini, apakah sudah

memenuhi kebutuhan siswanya.

55
56

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh fakta bahwa pada

pembelajaran matematika sudah menggunakan LKS sebagai

pendukung kegiatan pembelajaran. LKS yang digunakan merupakan

LKS dari penerbit yang memuat banyak materi. LKS ini berisi

rangkuman materi yang kemudian disertai dengan banyaknya soal-

soal latihan. Di dalam LKS tersebut belum terdapat muatan yang

menyajikan permasalahan sehingga menuntun siswa untuk dapat

berpikir kreatif matematis. Selain itu, dalam LKS yang digunakan

juga belum ada kegiatan yang dapat memberikan kesempatan

interaksi dengan sesama temannya untuk memfasilitasi kemampuan

berpikir kreatif.

Didasari pada analisis-analisis tersebut maka peneliti

mengembangkan LKS berbasis pada model pembelajaran

Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

untuk memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

kelas VIII SMP.

b. Analisis Kurikulum

Pada pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, kurikulum

yang digunakan di sekolah tujuan adalah kurikulum 2013.

Berdasarkan Permendikbud No.37 Tahun 2018 tentang KI dan KD

SMP/MTs, diperoleh rumusan indikator-indikator. Berikut uraian

indikator pencapaian kompetensi KD 4.3.


57

Pada kompetensi dasar 4.3 siswa diharapkan dapat

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi

menggunakan berbagai representasi. Berdasarkan kompetensi dasar

tersebut maka dapat diperoleh beberapa indikator pencapaian

kompetensi meliputi: 1) menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan relasi menggunakan berbagai representasi, dan 2)

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi menggunakan

berbagai representasi. Sehingga, setelah pembelajaran selesai, siswa

akan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai materi

relasi dan fungsi dengan berbagai representasi.

c. Pemilihan Jenis Bahan Ajar

Berdasarkan pada hasil analisis kebutuhan dan analisis

kurikulum yang telah dilaksanakan, diperoleh jenis bahan ajar atau

produk yang akan dikembangkan adalah LKS Matematika dengan

materi Relasi dan Fungsi untuk kelas VIII SMP. LKS ini

dikembangkan dengan memuat langkah-langkah yang memfasilitasi

siswa agar dapat berpikir kreatif matematis.

2. Design (Tahap Desain)

Setelah menyelesaikan tahap analisis, tahap selanjutnya

adalah tahap desain, dimana pada tahap ini peneliti membuat

rancangan desain yang akan dibuat serta penyusunan instrumen

yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun rancangannya

meliputi tahapan-tahapan berikut:


58

a. Pengumpulan Referensi

Pengumpulan referensi dilakukan oleh peneliti pada LKS

yang akan dikembangkan. Beberapa referensi yang digunakan

peneliti dalam menyusun LKS adalah:

1) Nur Muhammad. 2014. Matematika Kelas VIII SMP

Semester 1. Jakarta: Kemendikbud.

2) Purwanto Heri, dkk. 2006. Logika Matematika. Jakarta:

PT Erconata Rajawali.

3) Setiawan dan Rachmadi Widdiharto. 2009. Kapita

Selekta Pembelajaran Aljabar Kelas VIII SMP.

Yogyakarta: PPPPTK.

4) Sultan Alan, Alice F. Artzt. 2011. The Mathematics that

Every Secondary School Math Teacher Needs to Know.

New York: Routledge.

b. Perancangan LKS

1) Judul LKS

LKS ini berjudul “Lembar Kerja Siswa Materi Relasi dan

Fungsi” ini berbasis pada model pembelajaran Partisipatif,

Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) yang

memuat materi relasi dan fungsi untuk kelas VIII SMP Semester

1. Terdapat 2 kegiatan dimana masing-masing kegiatan memuat

1 indikator pencapaian kompetensi. Adapun rinciannya adalah

sebagai berikut:
59

a) Lembar Kerja Siswa 1

Memuat representasi-representasi pada materi relasi yang

disesuaikan dengan sintaksis model pembelajaran PAKEM.

b) Lembar Kerja Siswa 2

Memuat representasi-representasi pada materi fungsi

yang disesuaikan dengan sintaksis model PAKEM.

2) Skema LKS

a) Sampul Depan

Logo Kurikulum
Lembar Kerja Siswa

Judul Materi LKS

Nama
Nama Sasaran
Kelompok

Gambar 8. Sampul Depan LKS

b) Kata Pengantar

Judul

Isi Kata
Pengantar

Gambar 9. Halaman Kata Pengantar


60

c) Daftar Isi

Judul

Daftar Isi

Gambar 10. Halaman Daftar Isi

d) Langkah-langkah LKS

Judul

Sintaksis
model PAKEM

Gambar 11. Halaman Langkah-Langkah LKS

e) Kegiatan Pembelajaran

Lembar
Kegiatan Siswa

Materi
Pengantar
Penyajian
Masalah
sesuai
Sintaksis

Nama Evaluasi

Gambar 12. Halaman Kegiatan Pembelajaran


61

f) Daftar Pustaka

Judul

Daftar
Pustaka

Gambar 13. Halaman Daftar Pustaka

g) Profil Penulis

Judul

Nama Siswa
Nama

Gambar 14. Halaman Profil Penulis

h) Sampul Belakang

Penjabaran
mengenai LKS

Universitas
PGRI
Yogyakarta

2020
Nama

Gambar 15. Halaman Sampul Belakang


62

3) Bagian-bagian LKS

Pendahuluan LKS terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a) Sampul Depan

Gambar 16. Sampul Depan

b) Kata Pengantar

Pada bagian ini, penulis menyampaikan puji syukur

kepada Tuhan yang Maha Esa, ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang terkait dalam penyusunan LKS ini, serta

penulis menyampaikan pemanfaatan LKS ini.


63

Tampilan kata pengantar pada LKS ini adalah

sebagai berikut:

Gambar 17. Kata Pengantar

c) Daftar Isi

Pada bagian daftar isi memuat informasi nomor

halaman pada setiap subbahasan dalam LKS ini. Adapun

tampilan dari daftar isi dalam LKS ini adalah sebagai

berikut:
64

Gambar 18. Daftar Isi

d) Langkah-langkah LKS

Pada bagian ini memuat penjelasan mengenai

masing-masing bagian sintaksis model pembelajaran

PAKEM. Tujuan pada bagian ini adalah untuk memberikan

informasi agar memudahkan dalam penggunaan LKS ini.

Adapun tampilannya adalah sebagai berikut:


65

Gambar 19. Langkah-langkah LKS

e) Inti LKS

Pada bagian inti LKS memuat langkah-langkah

pembelajaran yang menyajikan permasalahan dan juga

intruksi untuk memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa. Pada bagian inti terdapat 2 kegiatan dan

pada setiap kegiatan memiliki subbahasan sesuai dengan

sintaksis model pembelajaran PAKEM.


66

Berikut tampilan bagian inti dari LKS ini:

Gambar 20. Halaman Pertama Kegiatan 1


67

Gambar 21. Halaman Pertama Kegiatan 2

f) Daftar Pustaka

Pada bagian ini terdapat keterangan sumber-sumber

yang digunakan dalam penyusunan konten LKS ini.


68

Adapun tampilan daftar pustaka dalam LKS ini

adalah sebagai berikut:

Gambar 22. Daftar Pustaka


69

g) Profil Penulis

Pada bagian ini memuat beberapa informasi yang

berkaitan dengan diri penulis LKS ini. Adapun tampilan

profil penulis adalah sebagai berikut:

Gambar 23. Profil Penulis


70

h) Sampul Belakang

Pada bagian ini memuat penjabaran mengenai LKS

dan memuat nama Universitas PGRI Yogyakarta dan juga

tahun pembuatan LKS.

Adapun tampilan sampul belakang pada LKS ini

adalah sebagai berikut:

Gambar 24. Sampul Belakang


71

c) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun dimaksudkan untuk mengukur

kevalidan, kepraktisan dan keefektifan LKS yang dikembangkan.

Instrumen kevalidan dalam pengembangan ini secara garis besar

melalui 3 validasi yaitu: validasi ahli media, validasi ahli materi, dan

validasi oleh guru matematika SMP. Instrumen untuk mengukur

kepraktisan adalah angket respon siswa dan guru serta lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran. Sedangkan, instrumen

untuk mengukur keefektifan lembar tes tertulis untuk mengukur

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Saat penyusunan instrumen, peneliti menyusun sendiri

instrumen yang kemudian divalidasikan kepada dosen validator.

Kemudian, setelah instrumen penelitian mendapatkan revisi, peneliti

melakukan revisi hingga instrumen tersebut dinyatakan valid oleh

validator dan sudah mendapat persetujuan untuk dapat

dipergunakan.

1) Angket Penilaian LKS

Penilaian kevalidan LKS digunakan 3 lembar angket untuk

ahli media, ahli materi, dan guru matematika SMP. Penilaian

lembar validasi ahli materi dan ahli media dilakukan oleh dosen

Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta.

Sedangkan guru matematika SMP di sekolah tujuan.


72

2) Angket Uji Keterbacaan

Sebelum LKS diujicobakan dalam skala besar, LKS diujikan

terlebih dahulu pada skala kecil. Dimana, dilakukan kegiatan

pengisian angket. Pengisian angket uji keterbacaan dilakukan

oleh 9 orang siswa kelas VIII SMP dengan tingkat kemampuan

yang berbeda. Uji keterbacaan dilakukan dengan 3 siswa

berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 3

siswa berkemampuan rendah.

3) Angket Respon Siswa dan Guru

Instrumen ini digunakan untuk mengukur tingkat

kepraktisan dari LKS yang dikembangkan dengan melihat

respon siswa dan guru terkait pembelajaran menggunakan LKS

yang dikembangkan oleh peneliti. Di dalam angket respon siswa

terdapat 23 butir pertanyaan. Sedangkan, angket respon guru

dengan 30 pertanyaan.

4) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Instrumen ini bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dan

aktivitas guru selama pembelajaran menggunakan LKS yang

dikembangkan. Lembar observasi ini diisi oleh observer. Dalam

penelitian ini, yang bertindak sebagai observer adalah teman

satu program sarjana pendidikan matematika.


73

5) Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Instrumen ini digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan

dari LKS yang dikembangkan. Tes tertulis ini terdiri dari post-

test. Post-test diberikan setelah siswa mendapatkan materi relasi

fungsi aspek keterampilan dengan pembelajaran menggunakan

LKS model PAKEM. Post-test memuat 5 soal dengan materi

relasi fungsi berbagai representasi serta aturan-aturan yang

memerlukan logika berpikir kreatif matematis.

Pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis ini, terdapat

4 aspek yaitu: fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan),

originality (keaslian), dan elaboration (elaborasi). Kelancaran

berarti siswa memiliki banyak ide atau gagasan dalam berbagai

kategori, keluwesan berarti siswa memiliki banyak ide atau

gagasan, keaslian berarti siswamemilikii ide baru untuk

menyelesaikan permasalahan. Sedangkan, elaborasi berarti

siswa mampu mengembangkan gagasan untuk menyelesaikan

masalah secara rinci.

3. Development (Tahap Pengembangan)

Pada tahap pengembangan ini peneliti membuat LKS sesuai dengan

rancangan yang telah dibuat. Setelah LKS disusun, peneliti melakukan

validasi kepada ahli media dan ahli materi. Sehingga, peneliti

mendapatkan masukan-masukan untuk perbaikan LKS sebelum LKS

akan diimplementasikan. Langkah selanjutnya adalah melakukan


74

validasi kepada guru pengampu mata pelajaran matematika SMP agar

peneliti mendapatkan masukan-masukan untuk revisi agar LKS sesuai

dengan kondisi di lapangan. Adapun bagian-bagian LKS yang

mendapatkan masukan-masukan perbaikan (revisi) adalah sebagai

berikut:

a) Revisi Pengembangan LKS

1) Revisi oleh Ahli Media

Tabel 16. Revisi LKS oleh Ahli Media

No Revisi
1 Sebelum revisi

Halaman (i) merupakan halaman identitas mengenai LKS yang


dikembangkan
75

Sesudah revisi

Halaman identitas dihilangkan sehingga halaman (i) merupakan kata


pengantar

2 Sebelum revisi

Terdapat halaman deskripsi mengenai kegiatan dalam setiap tahapan


sintaksis model PAKEM dengan judul “petunjuk penggunaan”.
76

Sesudah revisi

Judul halaman ini diubah dari “petunjuk penggunaan” menjadi


“langkah-langkah LKS”.
3 Sebelum revisi

Pada lembar pertama kegiatan 1 terdapat perbaikan penggunaan tanda


panah pada peta konsep.
77

Sesudah revisi

Ditambahkan tanda panah pada peta konsep yang disajikan.


4 Sebelum revisi

Terdapat kesalahan-kesalahan penulisan dan juga penyusunan kalimat.


78

Sesudah revisi

Kesalahan penyusunan kalimat dan juga kesalahan-kesalahan penulisan


sudah direvisi.

5 Sebelum revisi

Terdapat awal kalimat yang diawali dengan angka dalam bentuk simbol,
bukan ejaan
79

Sesudah revisi

Dilakukan perbaikan dengan memperbaiki susunan kalimat yang


awalannya menggunakan angka simbolik menjadi ejaan dengan huruf.

6 Sebelum revisi

Tidak adanya panah pada masing-masing pemetaan dalam diagram


panah.
80

Sesudah revisi

Dilakukan perbaikan penulisan symbol panah pada masing-masaing


pemetaan pada diagram panah.

7 Sebelum revisi

Terdapat revisi bahwa daftar pustaka masih kurang sehingga perlu untuk
ditambahkan.
81

Sesudah revisi

Daftar pustaka ditambahkan dari yang awalnya hanya terdapat dua buku
yang ditulis dalam daftar pustaka, pada revisi dituliskan sebanyak 4
buku dalam daftar pustaka tersebut.

2) Revisi oleh Ahli Materi

Tabel 17. Revisi oleh Ahli Materi

Revisi
Sebelum Revisi

Langkah-langkah model pembelajaran tidak dirincikan sebagai langkah-langkah


model pembelajaran namun justru menjadi petunjuk penggunaan.
82

Langkah-langkah model pembelajaran ditulis sebagai langkah-langkah.

3) Revisi oleh Guru Matematika SMP

Guru matematika SMP tidak memberikan revisi mengenai

media yang dikembangkan. Namun, terdapat saran pada saat

implementasi LKS dalam pembelajaran agar peneliti

menjelaskan dengan rinci tahapan-tahapan yang akan

dilaksanakan dalam implementasi LKS tersebut pada saat

pembelajaran berlangsung.

b) Hasil Penilaian Ahli dan Guru

Pada tahap pengembangan selain mengembangkan LKS

sesuai dengan desain, peneliti juga melakukan penilaian kevalidan

dari LKS yang dikembangkan. Penilaian kevalidan dilakukan

dengan 3 ahli yaitu ahli media, ahli materi, dan guru matematika
83

SMP. Ahli media menilai dari aspek kebahasaan dan kegrafikan.

Ahli materi menilai materi yang disajikan serta model pembelajaran

Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)

dalam LKS yang dikembangkan. Guru Matematika SMP menilai

LKS dari sebagai ahli media dan ahli materi. Skor yang diperoleh

masing-masing lembar validasi dihitung jumlah totalnya lalu diolah

dengan rumus kevalidan dan terakhir hasilnya disesuaikan dengan

kategori kevalidan. Kategorinya ada 5 tingkat yaitu: sangat baik,

baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik.

Hasil penilaian media oleh 2 validator memeroleh skor 49

dan 79 dengan total 128, sehingga diperoleh rata-rata 3,76 dan

masuk kategori baik. Sedangkan untuk penilaian ahli materi

diperoleh skor 102 dan 114 dengan total 216, sehingga diperoleh

rata-rata 4,32 dan masuk kategori sangat baik. Dengan demikian

LKS dikatakan valid karena memenuhi kritria hasil validasi minimal

baik.

c) Hasil Uji Coba Skala Terbatas

Pengisian angket uji keterbacaan dilakukan oleh 9

orang siswa kelas VIII A SMP dengan tingkat kemampuan yang

berbeda. Uji keterbacaan dilakukan dengan 3 siswa

berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 3

siswa berkemampuan rendah. Hasil uji coba skala terbatas pada

penelitian ni dapat dilihat dalam tabel berikut:


84

Tabel 18. Hasil Uji Coba Skala Terbatas

Butir Pertanyaan
Siswa
1 2 3 4 5 6 7

A1 3 4 3 3 4 4 3

A2 4 3 3 3 4 3 3

A3 4 4 4 3 4 3 4

A4 4 3 4 4 4 3 4

A5 4 4 3 3 3 3 3

A6 3 3 3 4 4 4 3

A7 3 4 4 3 3 3 4

A8 3 3 3 3 3 3 3

A9 4 4 4 4 2 3 2

Total tiap butir 32 32 31 30 31 29 29

Total keseluruhan 214

Rata-rata 3,40

Berdasarkan tabel 4.4, pada uji coba skala terbatas diperoleh skor 3,40

dan masuk kategori baik sehingga LKS dapat digunakan untuk uji coba

skala besar.

4. Implementation (Tahap Implementasi)

Pada tahap ini dilakukan penerapan penggunaan LKS yang

dikembangkan dalam pembelajaran. Di dalam tahap ini juga akan

diperoleh data untuk angket respon siswa dan guru, lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran, serta tes kemampuan berpikir kreatif


85

matematis siswa SMP. Tahap implementasi dimulai pada tanggal 13

Oktober 2020 sampai dengan 16 Oktober 2020 dilaksanakan dalam 3

kali pertemuan dengan jumlah siswa 21 orang. Jadwal pelaksanaan

penggunaan LKS dalam pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 19. Realisasi Jam Pembelajaran

Hari,
No Alokasi Waktu Materi
Tanggal
a. LKS 1: Menyelesaikan
13 Oktober

Masalah yang berkaitan


Selasa,

2020

1 2x 40 menit
dengan relasi menggunakan
berbagai representasi.
a.LKS 1: Menyelesaikan
masalah yang berkaitan
15 Oktober 2020

dengan relasi menggunakan


3x 40 menit
berbagai representasi
Kamis,

2
b.LKS 2: Menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan fungsi menggunakan
berbagai representasi.
a. LKS 2: Menyelesaikan
masalah yang berkaitan
16 Oktober 2020

dengan fungsi
Jumat,

3 2 x 40 menit menggunakan berbagai


representasi
b. Post-test
86

Dalam tahap implementasi ini peneliti berperan sebagai fasilitator

dalam pembelajaran yang menggunakan LKS. Dalam tahap ini aktivitas

guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung diamati oleh

observer yang merupakan mahasiswa Pendidikan Matematika.

Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan pembelajaran dimulai dengan

kegiatan pendahuluan dimana guru menyiapkan siswa dan memberikan

motivasi dalam belajar, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang menerapkan

model pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(PAKEM). Dengan menerapkan model ini, siswa belajar secara

berkelompok dan mendiskusikan pemecahan masalah yang ada di dalam

LKS yang sudah dibagikan. Selama kegiatan berdiskusi berlangsung, guru

membimbing siswa dalam kegiatan diskusi. Guru juga membantu kelompok

yang memiliki kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan dalam LKS.

Setelah kegiatan selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

pekerjaan mereka dengan melakukan video-call atau melakukan pesan

suara dengan bergantian masing-masing anggota kelompok. Kegiatan

terakhir adalah penutup dimana guru memberikan evaluasi dan

menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan.

Selama kegiatan pembelajaran menggunakan LKS berlangsung,

observer mengamati aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru. Hasil

pengamatan yang dilakukan observer ditulis pada lembar observasi

keterlaksanaan yang telah dibuat. Setelah selesai dilakukan pembelajaran


87

menggunakan LKS, selanjutnya dilakukan tes tertulis untuk kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa. Soal yang digunakan untuk tes ini

sejumlah 5 soal dengan materi relasi dan fungsi dengan berbagai

representasi. Penyusunan soal untuk tes ini disesuaikan dengan materi

yanga da di LKS serta indikator kemampuan berpikir kreatif matematis.

Setelah kegiatan pembelajaran menggunakan LKS dan post-test

selesai dilakukan, siswa dan guru mengisi angket respon yang diberikan

peneliti untuk mengetahui respon mereka terhadap pembelajaran

menggunakan LKS ini.

5. Evaluation (Tahap Evaluasi)

Tahap evaluasi dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap

kualitas LKS yang dikembangkan apakah sudah memenuhi 3 kriteria,

yaitu: valid, praktis, dan efektif. Hasil analisis untuk memperoleh

analisis kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan adalah sebagai berikut:

a. Analisis Kevalidan

Analisis kevalidan LKS diperoleh dari hasil pengolahan data

validasi ahli media, ahli materi, dan guru matematika SMP. Data

yang diperoleh dari masing-masing ahli diolah dengan rumus

kevalidan dan selanjutnya akan diperoleh hasilnya. Hasil tersebut

akan dicari kategorinya, apakah termasuk kategori sangat baik, baik,

cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Adapun hasil yang

diperoleh dari lembar validasi ahli adalah sebagai berikut:


88

1) Ahli Media

Tabel 20. Hasil Validasi Ahli Media


Penilaian Ahli Media
Butir
Aspek Dosen Guru Matematika
Nomor
UPY SMP
1 3 5
2 3 5
Kelayakan Bahasa

3 2 5
4 3 5
5 3 5
6 3 4
7 3 4
8 3 5
9 3 5
10 3 5
11 3 5
12 3 4
Kegrafikan

13 3 5
14 3 4
15 2 4
16 3 4
17 3 5
Total Tiap Validator 49 79
Total Akhir 128
Rata-rata 3,76
Kategori Baik
89

2) Ahli Materi

Tabel 21. Hasil Validasi Ahli Materi

Penilaian Ahli Materi


Butir
Aspek Dosen Guru Matematika
Nomor
UPY SMP
1 4 4
2 4 4
Kelayakan Isi

3 4 4
4 4 4
5 4 4
6 4 4
7 4 5
8 4 5
9 4 5
dengan Model
Konstruksi Didaktis Pembelajaran
Kesesuaian dengan Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian
Penyajian

10 4 5
11 4 4
12 4 4
13 4 4
14 4 5
dengan
Syarat

15 4 5
16 4 5
17 4 5
dengan
Syarat

18 4 5
19 4 5
20 5 5
Syarat Teknis

21 4 4
22 4 4
23 4 5
24 5 5
25 4 5
Total tiap validator 102 114
Total Akhir 216
Rata-rata 4,32
Kategori Sangat baik
Dari hasil pengolahan lembar validasi ahli, diperoleh bahwa ketiganya memenuhi

kategori minimal baik sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS ini valid.
90

b. Analisis Kepraktisan

Analisis kepraktisan diperoleh dari data angket respon siswa dan

angket respon guru. Data dari angket respon siswa akan diolah dan

akan diperoleh apakah masuk kategori baik atau tidak dan begitu

pula angket respon guru. Angket respon siswa diisi oleh 44 siswa

dari kelas VIII B dan VIII C SMP Katolik Santa Maria 1 Malang,

sedangkan angket respon guru diisi oleh guru matematika SMP

Katolik Santa Maria 1 Malang.

Hasil pengisian angket respon siswa dan angket respon guru diisi

oleh guru dirincikan sebagai berikut:

1) Angket Respon Siswa


Tabel 22. Hasil Perolehan Skor Angket Respon Siswa
No Aspek Skor
1 Bahasa dan tampilan 633
2 Kebermanfaatan LKS 290
3 Model PAKEM 1310
4 Kemudahan penggunaan 466
5 Memotivasi siswa 759
Total 3458
Rata-rata 3,42
Kategori Sangat baik
2) Angket Respon Guru
Tabel 23. Hasil Perolehan Skor Angket Respon Guru
No Aspek Penilaian Skor
1 Kesesuaian masalah dan kelayakan LKS 30

2 Model PAKEM 8
3 Penulisan dan penggunaan Bahasa 16
4 Kegrafikan 10
5 Keefektifan kalimat 7
6 Desain, layout, gambar dan font 33
Total 107
Rata-rata 3,56
Kategori Sangat baik
91

Adapun hasil yang diperoleh dari angket respon adalah sebagai

berikut: 1) Angket respon siswa mendapat skor sebesar 3,42 dan

masuk kategori sangat baik, 2) Angket respon guru mendapat

hasil sebesar 3,56 dan masuk kategori baik, maka dapat

disimpulkan bahwa LKS ini praktis.

3) Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Analisis ini dilakukan dengan mengolah data yang diperoleh

dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran aktivitas siswa

dan guru.

(a) Keterlaksanaan Pembelajaran (Aktivitas Siswa)

Tabel 24. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Pertemuan ke- Rata-rata tiap pertemuan (%)


1 88,23%
2 100%
3 88,23%
Rata-rata akhir 92,15%

(b) Keterlaksanaan Pembelajaran (Aktivitas Guru)

Tabel 25. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru

Pertemuan ke- Rata-rata tiap pertemuan (%)


1 85,29%
2 91,17%
3 94,11%
Rata-rata akhir 89,19%

Berdasarkan Tabel 4.9 dan 4.10 keterlaksanaan pembelajaran

dalam penelitian ini memenuhi presentase di atas 80% dan

masuk kategori sangat baik.


92

c. Analisis Keefektifan

Analisis keefektifan diperoleh dari data tes tertulis kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa. Penilaian kemampuan ini berupa

post-test. Adapun hasil persentase keefektifan pada tes kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 26. Perhitungan Persentase Keefektifan

Jumlah Persentase
Kelas
Siswa tuntas Siswa Keefektifan
B 18 23 78,3%
C 16 21 76,2%
Rata-rata keefektifan 77,2%
Kategori Efektif ( > 75% )

LKS dikatakan efektif apabila ketuntasan kemampuan berpikir

kreatif matematis minimal 75%. Berdasarkan tabel 4.9 persentase

keefektifan kelas B sebesar 78,3% dan kelas C sebesar 76,2%,

sedangkan rata-rata keefektifannya adalah 77,2% sehingga LKS ini

efektif.

B. Pembahasan

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan

LKS Matematika berbasis pada model pembelajaran Partisipatif, Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk memfasilitasi

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa Kelas VIII SMP pada materi

pokok relasi dan fungsi. Dalam penelitian ini kriteria LKS dikatakan

berkualitas apabila memenuhi 3 kriteria kevalidan, kepraktisan, dan


93

keefektifan. LKS yang dihasilkan dikembangkan berdasarkan dari kegiatan

analisis kebutuhan, kurikulum, serta kondisi siswa di lapangan. Berdasarkan

dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa LKS yang akan dikembangkan

adalah LKS yang berbasis model pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk memfasilitasi kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa.

Dalam mengembangkan LKS ini, peneliti menggunakan model

pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 langkah yaitu analyze (analisis),

design (desain), development (pengembangan), implementation

(penerapan), dan evaluation (evaluasi). Materi yang termuat dalam LKS

yang dikembangkan adalah materi relasi dan fungsi khususnya penerapan

relasi fungsi berdasarkan pada Permendikbud No.37 Tahun 2018 tentang KI

dan KD SMP/MTs, KD 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi.

Tahap analisis dilakukan dalam 3 tahapan: analisis kebutuhan,

analisis kurikulum, dan pemilihan jenis bahan ajar. Hasil analisis kebutuhan

menunjukkan bahwa di lapangan membutuhkan LKS matematika yang

berbasis dengan model pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan (PAKEM) untuk memfasilitasi kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa. Hasil analisis kurikulum diperoleh bahwa materi

yang akan digunakan adalah materi relasi dan fungsi dengan KD 4.3

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan

menggunakan berbagai representasi.


94

Hasil pemilihan jenis bahan ajar diperoleh bahwa produk yang akan

dikembangkan adalah LKS berbasis dengan model pembelajaran

Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk

memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Tahap desain

atau perancangan dilakukan peneliti dengan membuat desain LKS yang

akan dikembangkan. Dalam tahap desain ini peneliti juga menyusun

instrumen yang akan digunakan untuk menilai LKS.

Tahap pengembangan adalah tahap realisasi dari desain LKS yang

dibuat, jadi peneliti membuat LKS sesuai dengan rancangan yang sudah

dibuat. Pada tahap ini, peneliti juga melakukan penilaian terhadap LKS

dengan bantuan 3 ahli yaitu ahli media, ahli materi, dan guru matematika

SMP. Data penelitian dengan LKS dari 3 ahli ini yang selanjutnya akan

digunakan untuk mencari kevalidan LKS. Selain penilaian kevalidan oleh 3

ahli, peneliti melakukan uji keterbacaan sebelum dilakukan uji coba skala

besar. Uji keterbacaan ini dilakukan oleh 9 siswa kelas VIII A dengan

tingkat kemampuan yang berbeda.

Tahap selanjutnya adalah penerapan, pada tahap ini dilakukan

pembelajaran di kelas menggunakan LKS yang telah dinilai. Tahap terakhir

adalah evaluasi dimana pada tahap ini peneliti melakukan pengolahan data

untuk menentukan kepraktisan dan keefektifan LKS.

Sesuai dengan yang disampaikan pada bab III, bahwa kualitas yang

dikembangkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu valid, praktis, efektif. Hasil


95

dari analisis kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan diperoleh sebagai

berikut:

1. LKS dikatakan valid apabila memenuhi kategori minimal minimal baik.

Hasil analisis dari lembar validasi memperoleh: a) Ahli media mendapat

kevalidan sebesar 3,76 dengan kategori baik, 2) Ahli materi dengan 4,32

dengan kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS

ini valid.

2. LKS dikatakan praktis apabila memenuhi kategori minimal baik.

Berdasarkan hasil analisis data angket respon siswa dan angket respon

guru diperoleh: a) angket respon siswa mendapat hasil sebesar 3,42 dan

termasuk dalam kategori sangat baik, b) angket respon guru memeroleh

hasil sebesar 3,56 dan masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan

hasil dari angket respon guru dan siswa maka dapat disimpulkan LKS

ini praktis.

Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis terhadap keterlaksanaan

pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis diperoleh: a) keterlaksanaan

pembelajaran aktivitas siswa mendapat hasil sebesar 92,15% dan

termasuk dalam kategori sangat baik, b) keterlaksanaan pembelajaran

aktivitas guru memeroleh hasil sebesar 81,19% dan masuk dalam

kategori sangat baik. Berdasarkan hasil dari angket respon guru dan

siswa maka dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran

menggunakan LKS ini praktis.


96

3. LKS dikatakan efektif apabila memenuhi kategori ketuntasan minimal

75%. Pada penelitian ini, persentase keefektifan pada kelas VIIIB

sebesar 78,3%, sedangkan pada kelas VIIIC sebesar 76,2% dengan rata-

rata akhir 77,2%. Berdasarkan hasil persentase keefektifan tersebut

maka LKS ini efektif.

Dari hasil analisis ketiga aspek di atas, dapat disimpulkan bahwa

LKS matematika dengan model pembelajaran PAKEM untuk

memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII

SMP yang dikembangkan ini telah memenuhi syarat valid, praktis, dan

efektif.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan

terdapat beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Produk pengembangan yaitu LKS dengan model pembelajran

PAKEM hanya diujicobakan di SMP Katolik Santa Maria 1

Malang kelas VIII.

2. LKS yang dikembangkan terbatas materi relasi dan fungsi.

3. Penilaian kevalidan LKS hanya dilakukan oleh ahli media dan

ahli materi.

4. Penilaian terhadap produk khususnya pada bagian desain dan

gambar belum dapat direalisasikan karena keterbatasan waktu

penelitian dan kondisi siswa pada pembelajaran dalam jaringan.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Tentang Produk

Penelitian pengembangan LKS Matematika dengan model

pembelajaran PAKEM ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang

mencakup 5 tahap yaitu: analyze (analisis), design (perancangan),

development (pengembangan), implementation (penerapan), dan evaluation

(evaluasi). Penilaian kualitas LKS yang dikembangkan dilihat dari tiga aspek

yaitu aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek keefektifan.

1. Analisis kevalidan memenuhi kategori minimal baik. Berdasarkan

hasil analisis lembar validasi diperoleh: a) Ahli media mendapat

kevalidan sebesar 3,76 dengan kategori baik, 2) Ahli materi dengan

4,32 dengan kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa

LKS ini valid.

2. Analisis kepraktisan memenuhi kategori minimal baik. Berdasarkan

hasil analisis data angket respon siswa dan angket respon guru

diperoleh: a) angket respon siswa mendapat hasil sebesar 3,42 dan

termasuk dalam kategori sangat baik, b) angket respon guru

memeroleh hasil sebesar 3,56 dan masuk dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil dari angket respon guru dan siswa maka dapat

disimpulkan LKS ini praktis.

97
98

Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis terhadap

keterlaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis diperoleh: a)

keterlaksanaan pembelajaran aktivitas siswa mendapat hasil sebesar

92,15% dan termasuk dalam kategori sangat baik, b) keterlaksanaan

pembelajaran aktivitas guru memeroleh hasil sebesar 81,19% dan

masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil dari angket

respon guru dan siswa maka dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan LKS ini praktis.

3. LKS dikatakan efektif apabila memenuhi kategori ketuntasan minimal

75%. Pada penelitian ini, persentase keefektifan pada kelas VIIIB

sebesar 78,3%, sedangkan pada kelas VIIIC sebesar 76,2% dengan

rata-rata akhir 77,2%. Berdasarkan hasil persentase keefektifan

tersebut maka LKS ini efektif.

Dari hasil analisis di atas maka LKS dengan model pembelajaran

PAKEM untuk memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

kelas VIII SMP pada materi relasi dan fungsi ini dapat dikatakan berkualitas

karena memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.

B. Saran Pemanfaatan Produk

Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, saran yang

dapat diberikan antara lain:

1. LKS dengan model pembelajaran PAKEM untuk memfasilitasi

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII SMP pada materi

relasi dan fungsi fungsi telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan
99

efektif. Namun, terdapat beberapa keterbatasan penelitian sehingga

peneliti mengharapkan adanya pengembangan lanjutan dari penelitian

dan pengembangan yang telah dilaksanakan ini.

2. LKS dengan model pembelajaran PAKEM untuk memfasilitasi

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII SMP hanya

memuat materi relasi dan fungsi sehingga memungkinkan bagi peneliti

lain untuk mengembangkan LKS dengan materi matematika yang

lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aizikovitsh-Udi, Einav. 2014. The Extent of Mathematical Creativity and


Aesthetics in Solving Problems among Students Attending the
Mathematically talented Youth Program. Creative Education. 5.
228 – 241.

Ali, Mudlofir. 2012. Aplikasi Pengembangan KTSP Pendidikan dan Bahan Ajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2017. Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian


Program. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Eka L, Karunia. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika


Aditama.

https://repository.ump.ac.id diakses pada 12 November 2019.

https://researchgate.net/publication326682 diakses pada 12 Desember 2019.

Indrawati, & Setiawan, W. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan


Menyenangkan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK
IPA).

Khodijah, N. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press


Suriasumantri.

Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Professional: menciptakan pembelajaran kreatif dan


menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. United States:
NCTM.

Nurdyansyah. 2016. Inovasi Model Pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.


Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Nur Muhammad. 2014. Matematika Kelas VIII SMP Semester 1. Jakarta:


Kemendikbud.

Permendikbud No. 37 tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

100
101

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:


DIVA Press.

Purwanto Heri, dkk. 2006. Logika Matematika. Jakarta: PT Erconata Rajawali.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.


Setiawan dan Rachmadi Widdiharto. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Aljabar
Kelas VIII SMP. Yogyakarta: PPPPTK.

Silver, E.A. 1997. Fostering Creativity Through Instruction Rich in Mathematical


Problem Solving and Problem Posing. ZDM International Reviews on
Mathematical Education.

Sudjana, N. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Sultan Alan, Alice F. Artzt. 2011. The Mathematics that Every Secondary School
Math Teacher Needs to Know. New York: Routledge.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
PT Kharisma Putra Utama.

Tegeh, I Made dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Trianto. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi


Pustakaraya.

Widoyoko, S. Eko Putro. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penellitian.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

.2019. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
102

Lampiran 1. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


LEMBAR VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Satu
Nama Validator : Gunawan, M.Pd
Jabatan Validator : Dosen Pendidikan Matematika UPY

Petunjuk!
Berilah tanda ( √ ) dalam kolom penilaian yang sesuai dengan pendapat Anda!
Keterangan
1 : berarti “tidak baik”
2 : berarti “kurang baik”
3 : berarti “cukup baik”
4 : berarti “baik”
5 : berarti “sangat baik”

Skor penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
I Format
1. Pengaturan ruang atau tata letak
2. Penggunaan jenis dan ukuran huruf yang sesuai
II Bahasa
1. Tata bahasa dan ejaan
2. Kesederhanaan struktur kalimat
3. Kejelasan struktur kalimat
4. Bahasa yang digunakan
III Isi
1. Materi atau isi
2. Standar isi
3. Pemilihan model pembelajaran
4. Pemenggalan waktu
103

Kesimpulan penilaian secara umum*):


a. RPP terhadap media b. RPP terhadap media pembelajaran ini:
pembelajaran ini: 1. Belum dapat digunakan dan masih
memerlukan konsultasi
1. Tidak baik
2. Dapat digunakan dan masih memerlukan
2. Kurang baik konsultasi
3. Cukup baik 3. Dapat digunakan dengan banyak revisi
4. Baik 4. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
5. Sangat baik 5. Dapat digunakan tanpa revisi

*) lingkarilah yang sesuai


Mohon menuliskan butir-butir revisi pada kolom saran atau langsung
pada naskah:
SARAN:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Yogyakarta,………... 2020
Validator

Gunawan, M.Pd
104

Lampiran 2. Hasil Pengisian Lembar Validasi RPP


Pengisian Lembar Validasi RPP oleh Ahli Materi
105
106

Pengisian Validasi RPP oleh Guru Matematika SMP


107
108

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMPK Santa Maria 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Satu
Materi Pokok : Relasi dan Fungsi
Alokasi Waktu : 7 Jam Pelajaran (3x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak din lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dann
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara reatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dengan sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.3Menyelesaikan 4.3.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
masalah yang dengan relasi menggunakan berbagai
berkaitan dengan representasi.
relasi dan fungsi 4.3.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan menggunakan dengan fungsi menggunakan berbagai
berbagai representasi representasi.
109

C. Nilai Karakter
1. Disiplin
2. Percaya diri
3. Jujur
4. Ingin tahu

D. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
Dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM, siswa dapat
memberikan contoh relasi dan fungsi menurut pendapat masing-masing.

2. Pertemuan 2
Dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM, siswa dapat
berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok dengan mengerjakan LKS dan
mengembangkan kemampuan berpikir kretif dalam menyelesaikan
masalah. Diharapkan dengan kegiatan ini, siswa memeroleh pengalaman
pembelajaran yang menyenangkan. Dalam kegiatan ini siswa diharapkan
untuk mampu merepresentasikan relasi dan fungsi dengan baik
menggunakan berbagai representasi.

3. Pertemuan 3
Dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM, siswa dapat
memberikan contoh relasi dan fungsi secara realistik dengan dapat
mengambil contoh permasalahan atau peristiwa dalam kehidupan sehari-
hari yang dialaminya, serta dapat menyatakannya dengan berbagai
representasi.
110

E. Materi Pembelajaran
Relasi

Bukan
Fungsi
Fungsi

Penyajian

Pasangan
Berurutan

Tabel

Koordinat
Kartesius

Diagram
Panah

(Gambar Peta Konsep Materi)

Relasi adalah aturan yang menghubungkan anggota-anggota dua himpunan.


Akan tetapi, relasi dari himpunan A ke himpunan B tidak selalu berupa fungsi.
Relasi tidak mengharuskan semua anggota domain (daerah asal) dipasangkan
dengan anggota kodomain (daerah kawan). Relasi juga tidak mengharuskan bahwa
pasangan setiap anggotanya harus tunggal. Relasi merupakan konsep yang lebih
luas dibandingkan fungsi. Oleh sebab itu, setiap fungsi adalah relasi, tetapi tidak
setiap relasi merupakan fungsi.

Contoh:
Lima Siswa di kelas VIII A SMP Pelita Bangsa yaitu: Maria, Lusiana, Yuliana,
Yoga, dan Aditya memiliki hobi yang berbeda-beda. Maria memiliki hobi
badminton dan membaca, Lusiana senang melukis dan membaca, Yuliana gemar
memasak dan badminton, Yoga gemar membaca saja, Aditya senang bermain sepak
bola dan badminton.
Kita dapat menyatakan relasi tersebut dengan himpunan pasangan berurutan!
Himpunan A: {Maria, Lusiana, Yuliana, Yoga, Aditya}
Himpunan B: {badminton, membaca, melukis, memasak, sepak bola}
111

Relasi untuk menyatakan himpunan A dengan himpunan B adalah sebagai berikut:


{(Maria, badminton), (Maria, membaca), (Lusiana, melukis), (Lusiana, membaca),
(Yuliana, memasak), (Yuliana, badminton), (Yoga, membaca), (Aditya, sepak
bola), (Aditya, badminton)}
Relasi himpunan A dengan himpunan B juga dapat dinyatakan dengan tabel,
sebagai berikut:
No Nama Siswa Kegemaran
1 Maria Badminton, membaca
2 Lusiana Melukis, membaca
3 Yuliana Memasak, badminton
4 Yoga Membaca
5 Aditya Sepak bola, badminton
(Tabel relasi himpunan A dan himpunan B)
Penyajian relasi menggunakan koordinat kartesius

(Gambar Penyajian Relasi dengan Koordinat Kartesius)

Penyajian relasi dengan diagram panah

(Gambar Penyajian Relasi dengan Diagram Panah)


112

Fungsi adalah relasi dari himpunan A (domain) ke himpunan B


(kodomain) jika dan hanya jika setiap himpunan A “berpasangan tepat satu”
anggota himpunan B.
Contoh di atas merupakan relasi, bukan fungsi. Mengapa demikian? Hal ini karena
pada contoh tersebit setiap pasangan dari setiap unsurnya tidak tunggal.
Cara penyajian fungsi dan relasi sama, yaitu dengan himpunan pasangan berurutan,
tabel, diagram kartesius, dan diagram panah.
Berikut contoh fungsi dengan himpunan pasangan berurutan:
Diketahui:
Himpunan A: { Mawar, Melati, Kenanga, Kamboja }
Himpunan B: { Merah, Putih, Hijau,}
Contoh fungsi yang dihasilkan dari himpunan A dan himpunan B adalah:
{(Mawar, merah), (Melati, putih), (Kenanga, hijau), (Kamboja, putih)}
Himpunan A merupakan domain (daerah asal), sedangkan himpunan B merupakan
kodomain (daerah hasil). Kita perlu ingat bahwa fungsi memiliki syarat “untuk
setiap anggota domain harus memiliki pasangan tepat satu di kodomain”.
Contoh fungsi tersebut apabila dibuat diagram panah maka akan seperti gambar
berikut:

(Gambar Penyajian Fungsi dengan Diagram Panah)


113

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model: PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
Metode: Ceramah, diskusi, kegiatan, tanya jawab, dan penugasan.
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media: Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Alat: Handphone, Laptop*
H. Sumber Belajar
LKS yang telah disusun oleh peneliti, serta referensi lain bentuk inisiatif
masing-masing siswa.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2x 40 menit)
Tahapan Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Waktu
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa Mendengarkan
Fase 1
dan memimpin doa, penjelasan guru 15 menit
Pembukaan
mengecek kehadiran dan berdoa
siswa
Menyampaikan
apersepsi, Mendengarkan
mengondisikan siswa penjelasan guru,
Fase 2 untuk membahas topik membahas
20 menit
Pengalaman relasi dan fungsi topik,
dengan terbuka, guru mengerjakan
memberikan soal pre- soal pre-test
test
Mengikuti
Guru membentuk
instruksi guru
Fase 3 kelompok diskusi
untuk 15 menit
Diskusi beranggotakan 3-4
berkelompok
orang
Siswa
Guru memberikan melakukan
instruksi mengenai interaksi dengan
Fase 4
LKS yang akan teman 10 menit
Komunikasi
digunakan di pertemuan sekelompok
berikutnya
114

Siswa
memberikan
Guru terlibat dalam
respons
kelompok diskusi dan
Fase 5 menanggapi
melakukan interaksi 10 menit
Interaksi interaksi baik
dengan semua
sesama teman
kelompok
maupun dengan
guru
Guru memberikan
pembahasan di akhir Siswa
kegiatan dan guru mendengarkan
Fase 6
melakukan review guru dan 5 menit
Refleksi
terhadap hasil memberikan
pekerjaan siswa pada respons
pengerjaan pre-test
Guru menutup Siswa berdoa
Fase 7
pembelajaran dengan mengakhiri 5 menit
Penutup
berdoa pembelajaran

Pertemuan 2 (3x 40 menit)

Tahapan Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Waktu
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa Mendengarkan
Fase 1
dan memimpin doa, penjelasan guru 10 menit
Pembukaan
mengecek kehadiran dan berdoa
siswa
Mengondisikan siswa
Mendengarkan
untuk membahas topik
penjelasan guru,
relasi dan fungsi
memikirkan
dengan terbuka
Fase 2 contoh
,mengaitkan materi 15 menit
Pengalaman keterkaitan
dengan kehidupan
materi dengan
sehari-hari untuk
kehidupan
membangun
sehari-hari
pemahaman siswa

Guru mengondisikan Mengikuti


Fase 3 kelompok diskusi instruksi guru
15 menit
Diskusi beranggotakan 3-4 untuk
orang berkelompok
115

Siswa membuat
Guru memberikan
dugaan,
instruksi mengenai
Fase 4 melakukan
LKS yang digunakan 25 menit
Komunikasi percobaan, dan
untuk pembelajaran
siswa menguji
pada pertemuan ini
prediksi
Guru terlibat dalam
kelompok diskusi dan Siswa
mengawasi jalannya menyampaikan
diskusi serta hasil percobaan,
Fase 5 membangun situasi siswa
30 menit
Interaksi Tanya jawab dengan mengajukan
masing-masing pertanyaan dan
kelompok maupun juga menjawab
masing-masing anggota pertanyaan
kelompok
Guru memberikan
Siswa
pembahasan di akhir
mendengarkan
Fase 6 kegiatan dan guru
guru dan 15 menit
Refleksi melakukan review
memberikan
terhadap hasil
respons
pekerjaan siswa
Guru menutup Siswa berdoa
Fase 7
pembelajaran dengan mengakhiri 10 menit
Penutup
berdoa pembelajaran

Pertemuan 3 (2x 40 menit)

Tahapan Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Waktu
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa Mendengarkan
Fase 1
dan memimpin doa, penjelasan guru 15 menit
Pembukaan
mengecek kehadiran dan berdoa
siswa
Mengondisikan siswa Mendengarkan
untuk membahas topik penjelasan guru,
Fase 2 relasi dan fungsi membahas
20 menit
Pengalaman dengan terbuka, guru topik,
memberikan soal post- mengerjakan
test soal post-test

Guru aktif merangsang Merespons guru


Fase 3
siswa untuk menggali dan mengikuti 15 menit
Diskusi
kemampuan berpikir arahan
kreatif matematis
116

Tahapan Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Waktu
Guru memberikan
Fase 4 instruksi mengenai Siswa
10 menit
Komunikasi pengerjaan soal post- mendengarkan
test
Siswa
memberikan
Guru terlibat diskusi
respons
dan melakukan
Fase 5 menanggapi
interaksi dengan semua 10 menit
Interaksi interaksi baik,
siswa dalam pengerjaan
siswa
soal post-test
mengerjakan
soal post-test
Guru memberikan
pembahasan di akhir Siswa
kegiatan dan guru mendengarkan
Fase 6
melakukan review guru dan 5 menit
Refleksi
terhadap hasil memberikan
pekerjaan siswa pada respons
pengerjaan post-test
Guru menutup Siswa berdoa
Fase 7
pembelajaran dengan mengakhiri 5 menit
Penutup
berdoa pembelajaran

J. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Sikap
a. Teknik: Observasi
b. Bentuk: Jurnal
c. Instrumen: Jurnal Penilaian Sikap
117

2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik: Tanya jawab
b. Bentuk: Soal pre-test, Soal post-test
c. Instrumen: Kisi-kisi, Kunci, dan Pedoman Penskoran.
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik: Tes Tulis dan Praktik
b. Bentuk: LKS
c. Instrumen: Kisi-kisi, Kunci,dan Pedoman Penskoran.
118

JURNAL PENILAIAN SIKAP


Tanggal/ Nama Catatan Perilaku Butir Tindak
No
Waktu Siswa Positif Negatif Sikap Lanjut

JURNAL PENILAIAN SIKAP: SPIRITUAL (menghargai dan menghayati


ajaran agama), SOSIAL: (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, toleran,
gotongroyong, santun, percaya diri).
119

Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI

Kompetensi Level Bentuk

Materi
IPK Indikator Soal
Dasar Kognitif Soal

4.3 4.3.1 Menyelesaikan permasalahan yang Disajikan permasalahan mengenai relasi, siswa C-3 Uraian

Relasi dan Fungsi


Menyelesaikan berkaitan dengan relasi dapat menyelesaikannya dengan berbagai C-4
masalah yang menggunakan berbagai representasi. C-5
berkaitan dengan representasi. Disajikan permasalahan mengenai fungsi,
relasi dan fungsi 4.3.2 Menyelesaikan masalah yang siswadapat menyelesaikannya dengan berbagai
dengan berkaitan dengan fungsi representasi.
menggunakan menggunakan berbagai
berbagai representasi.
representasi
120

Lampiran 4 LKS
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140

Lampiran 5. Lembar Validasi Angket Validasi Ahli Media


LEMBAR VALIDASI ANGKET VALIDASI UNTUK AHLI MEDIA
“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP”
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Nama Validator : Nendra Mursetya Somasih Dwipa, M.Sc
Pekerjaan : Dosen Pendidikan Matematika FKIP UPY

Petunjuk!
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanda checklist (( ) di bawah kolom
Valid/Tidak Valid sesuai dengan instrumen kelayakan LKS dengan Model
Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelas VIII SMP.
2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan keterangan tambahan/perbaikan pada
butir-butir yang dianggap perlu pada kolom Catatan.
No. Butir Valid Tidak Valid Catatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
141

A. Komentar dan Saran Perbaikan


Komentar:
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
Saran:
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
B. Simpulan

Instrumen penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ini dinyatakan:


a. Layak diuji coba dengan revisi
b. Layak diuji coba tanpa revisi
c. Tidak layak diuji coba
(Mohon melingkari salah satu pilihan sesuai simpulan Bapak/Ibu)

Yogyakarta,…………………….2020
Validator

Nendra Mursetya Somasih Dwipa, M.Sc


142

Lampiran 6. Angket Validasi Ahli Media

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN AHLI MEDIA


“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP”

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Nama Validator : Nendra Mursetya Somasih Dwipa, M.Sc
Pekerjaan : Dosen Pendidikan Matematika FKIP UPY

A. Petunjuk!
1. Lembar penilaian ini untuk mendapatkan informasi terkait Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang dikembangkan.
2. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu
kolom skor yang sduah disediakanskala yang telah disediakan, skala
tersebut sebagai berikut:
3. Apa bila terdapat kekurangan, mohon untuk memberikan komentar dan
saran di tempat yang sudah disediakan.
B. Keterangan
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
5 : Sangat Baik
143

C. Penilaian
Skor
Indikator Butir Penilaian
1 2 3 4 5
Kelayakan Bahasa
Kesesuaian 1. Menggunakan kalimat yang benar dan
dengan kaidah jelas
bahasa 2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
Indonesia 3. Menggunakan ejaan yang sesuai EBI
Komunikatif 4. Bahasa yang digunakan tidak
menimbulkan penafsiran ganda
Ketepatan 5. Kekonsistenan dalam penggunaan simbol
penggunaan 6. Kekonsistenan dalam penggunaan istilah
simbol dan 7. Istilah mudah dipahami
istilah
Keefektifan 8. Bahasa dan kalimat yang digunakan efisien
dan efektif
Kegrafikan
Desain 9. Sampul LKS menarik minat belajar siswa
Sampul
10. Warna LKS tidak mencolok
11. Gambar sampul sesuai dengan materi
12. Gambar sampul sesuai dengan karakter
anak-anak SMP
Desain Isi 13. Ketepatan jenis huruf dan ukuran
14. Kejelasan dan keberfungsian gambar
15. Tata letak bagian LKS menarik
16. Desain tampilan halaman menarik
17. Ketersediaan tempat untuk siswa
menuliskan jawabannya
Komentar/saran

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................
.
144

A. Kesimpulan
Materi yang disampaikan untuk penelitian dengan judul
“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif,
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk
Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelas VIII SMP” dinyatakan:

⃝ Tidak layak digunakan


⃝ Layak digunakan dengan revisi
⃝ Layak digunakan tanpa revisi
Catatan

⃝ Beri tanda (√)

Yogyakarta,………….2020
Ahli Media

Nendra Mursetya Somasih Dwipa, M.Sc


145

Lampiran 7. Lembar Validasi Angket Validasi Ahli Materi

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN VALIDASI AHLI MATERI


“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP”
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Nama Validator : Gunawan, M.Pd
Pekerjaan : Dosen Pendidikan Matematika FKIP UPY
Petunjuk!
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanda checklist (( ) di bawah kolom
Valid/Tidak Valid sesuai dengan instrumen kelayakan LKS dengan Model
Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelas VIII SMP.
2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan keterangan tambahan/perbaikan pada
butir-butir yang dianggap perlu pada kolom Catatan.
No. Butir Valid Tidak Valid Catatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
146

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

A. Komentar dan Saran Perbaikan


Komentar:
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Saran:
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
B. Simpulan
Instrumen penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ini dinyatakan:
a. Layak diuji coba dengan revisi
b. Layak diuji coba tanpa revisi
c. Tidak layak diuji coba
(Mohon melingkari salah satu pilihan sesuai simpulan Bapak/Ibu)
Yogyakarta,………….2020
Validator

Gunawan, M.Pd
147

Lampiran 8. Angket Validasi Ahli Materi

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN AHLI MATERI


“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP”

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Nama Validator : Gunawan, M.Pd
Pekerjaan : Dosen Pendidikan Matematika FKIP UPY

A. Petunjuk!
1. Lembar penilaian ini untuk mendapatkan informasi terkait Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang dikembangkan.
2. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu
kolom skor yang sudah disediakanskala yang telah disediakan, skala
tersebut sebagai berikut:
3. Apa bila terdapat kekurangan, mohon untuk memberikan komentar dan
saran di tempat yang sudah disediakan.
B. Keterangan
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
5 : Sangat Baik
148

C. Penilaian
Skor
Indikator Butir Penilaian
1 2 3 4 5
Kelayakan Isi

Kesesuaian 1. Masalah sesuai dengan KI dan KD


masalah 2. Masalah sesuai dengan tujuan
dengan materi pembelajaran
pembelajaran 3. Kebenaran isi masalah dalam LKS
4. Masalah berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
Kesesuaian 5. Masalah sesuai kebutuhan siswa
masalah 6. Masalah menambah pengetahuan siswa
dengan 7. Masalah sesuai dengan tingkat
kebutuhan pengetahuan siswa
belajar
Ketercakapan 8. Masalah yang disajikan sesuai dengan
masalah indikator
Kesesuaian Penyajian dengan Model Pembelajaran

Keberurutan 9. Masalah disajikan secara sistematis


penyajian 10. Urutan masalah sesuai dengan tingkat
LKS kemampuan siswa
Penyajian 11. Kesesuaian petunjuk pembelajaran sesuai
LKS sesuai dengan model pembelajaran
dengan model 12. Isi LKS berkaitan dengan permasalahan
pembelajaran 13. Permasalahan yang disajikan mendorong
terjadinya percobaan dan pengamatan
149

Kesesuaian dengan Syarat Didaktis


Kesesuaian 14. LKS yang diberikan menuntut siswa
dengan untuk menyelesaikan
kebutuhan dan 15. LKS yang diberikan mendorong siswa
kemampuan untuk menyampaikan gagasannya terkait
berpikir kreatif permasalahan yang diberikan
matematis 16. Permasalahan yang ada dapat mendorong
siswa dalam memfasilitasi kemampuan
berpikit kreatif matematis
Kesesuaian dengan Syarat Kontruksi

Kesesuaian 17. Menggunakana ejaan yang sesuai EBI


penggunaan 18. Bahasa yang mudah dipahami
bahasa dan 19. Bahasa dan kalimat yang digunakan
kalimat efisien dan efektif
Kesesuaian dengan Syarat Teknis

Kesesuaian 20. Kejelasan huruf dan ukuran


tulisan dan 21. Ketepatan ilustrasi
gambar pada 22. Kejelasanan dan keberfungsian gambar
LKS
Kesesuaian 23. Tampilan LKS menarik
tampilan LKS 24. Ketersediaan tempat untuk siswa
menuliskan jawabannya
25. Daya tarik LKS meningkatkan minat
belajar siswa

C. Kesimpulan
Komentar/saran
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
.................................................................................................................................
150

Kesimpulan
Materi yang disampaikan untuk penelitian dengan judul “Pengembangan
LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP” dinyatakan:

⃝ Tidak layak digunakan


⃝ Layak digunakan dengan revisi
⃝ Layak digunakan tanpa revisi
Catatan

⃝ Beri tanda (√)

Yogyakarta,,,,,,,,,,,,,,,,,,2020
Ahli Materi

Gunawan, M. Pd
151

Lampiran 9. Angket Validasi Oleh Guru Matematika SMP

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN AHLI MEDIA


“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP”

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Nama Validator :
Jabatan :

A. Petunjuk!
1. Lembar penilaian ini untuk mendapatkan informasi terkait Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang dikembangkan.
2. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu
kolom skor yang sduah disediakanskala yang telah disediakan, skala
tersebut sebagai berikut:
3. Apa bila terdapat kekurangan, mohon untuk memberikan komentar dan
saran di tempat yang sudah disediakan.
B. Keterangan
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
5 : Sangat Baik
152

C. Penilaian
Skor
Indikator Butir Penilaian
1 2 3 4 5
Kelayakan Bahasa
Kesesuaian 1. Menggunakan kalimat yang benar dan
dengan kaidah jelas
bahasa 2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
Indonesia 3. Menggunakan ejaan yang sesuai EBI
Komunikatif 4. Bahasa yang digunakan tidak
menimbulkan penafsiran ganda
Ketepatan 5. Kekonsistenan dalam penggunaan simbol
penggunaan 6. Kekonsistenan dalam penggunaan istilah
simbol dan 7. Istilah mudah dipahami
istilah
Keefektifan 8. Bahasa dan kalimat yang digunakan efisien
dan efektif
Kegrafikan
Desain 9. Sampul LKS menarik minat belajar siswa
Sampul
10. Warna LKS tidak mencolok
11. Gambar sampul sesuai dengan materi
12. Gambar sampul sesuai dengan karakter
anak-anak SMP
Desain Isi 13. Ketepatan jenis huruf dan ukuran
14. Kejelasan dan keberfungsian gambar
15. Tata letak bagian LKS menarik
16. Desain tampilan halaman menarik
17. Ketersediaan tempat untuk siswa
menuliskan jawabannya
Komentar/saran
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
153

B. Kesimpulan
Materi yang disampaikan untuk penelitian dengan judul
“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif,
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk
Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelas VIII SMP” dinyatakan:

⃝ Tidak layak digunakan


⃝ Layak digunakan dengan revisi
⃝ Layak digunakan tanpa revisi
Catatan

⃝ Beri tanda (√)

Malang,……………….2020
Ahli Media

(…………………………………..)
154

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN AHLI MATERI


“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP”

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Nama Validator :
Jabatan :

A. Petunjuk!
1. Lembar penilaian ini untuk mendapatkan informasi terkait Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang dikembangkan.
2. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu
kolom skor yang sudah disediakanskala yang telah disediakan, skala
tersebut sebagai berikut:
3. Apa bila terdapat kekurangan, mohon untuk memberikan komentar dan
saran di tempat yang sudah disediakan.
B. Keterangan
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
5 : Sangat Baik
155

C. Penilaian
Skor
Indikator Butir Penilaian
1 2 3 4 5
Kelayakan Isi

Kesesuaian 1. Masalah sesuai dengan KI dan KD


masalah 2. Masalah sesuai dengan tujuan
dengan materi pembelajaran
pembelajaran 3. Kebenaran isi masalah dalam LKS
4. Masalah berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
Kesesuaian 5. Masalah sesuai kebutuhan siswa
masalah 6. Masalah menambah pengetahuan siswa
dengan 7. Masalah sesuai dengan tingkat
kebutuhan pengetahuan siswa
belajar
Ketercakapan 8. Masalah yang disajikan sesuai dengan
masalah indikator
Kesesuaian Penyajian dengan Model Pembelajaran

Keberurutan 9. Masalah disajikan secara sistematis


penyajian 10. Urutan masalah sesuai dengan tingkat
LKS kemampuan siswa
Penyajian 11. Kesesuaian petunjuk pembelajaran sesuai
LKS sesuai dengan model pembelajaran
dengan model 12. Isi LKS berkaitan dengan permasalahan
pembelajaran 13. Permasalahan yang disajikan mendorong
terjadinya percobaan dan pengamatan
156

Kesesuaian dengan Syarat Didaktis


Kesesuaian 14. LKS yang diberikan menuntut siswa
dengan untuk menyelesaikan
kebutuhan dan 15. LKS yang diberikan mendorong siswa
kemampuan untuk menyampaikan gagasannya terkait
berpikir kreatif permasalahan yang diberikan
matematis 16. Permasalahan yang ada dapat mendorong
siswa dalam memfasilitasi kemampuan
berpikit kreatif matematis
Kesesuaian dengan Syarat Kontruksi

Kesesuaian 17. Menggunakana ejaan yang sesuai EBI


penggunaan 18. Bahasa yang mudah dipahami
bahasa dan 19. Bahasa dan kalimat yang digunakan
kalimat efisien dan efektif
Kesesuaian dengan Syarat Teknis

Kesesuaian 20. Kejelasan huruf dan ukuran


tulisan dan 21. Ketepatan ilustrasi
gambar pada 22. Kejelasanan dan keberfungsian gambar
LKS
Kesesuaian 23. Tampilan LKS menarik
tampilan LKS 24. Ketersediaan tempat untuk siswa
menuliskan jawabannya
25. Daya tarik LKS meningkatkan minat
belajar siswa

C. Kesimpulan
Komentar/saran
................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................
157

Kesimpulan Materi yang disampaikan untuk penelitian dengan judul


“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif,
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk
Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas
VIII SMP” dinyatakan:
⃝ Tidak layak digunakan
⃝ Layak digunakan dengan revisi
⃝ Layak digunakan tanpa revisi
Catatan

⃝ Beri tanda (√)

Malang,…………….2020
Ahli Materi

(………………………………….)
158

Lampiran 10. Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

LEMBAR VALIDASI
OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP”
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Nama Validator : Gunawan, M.Pd
Pekerjaan : Dosen Pendidikan Matematika FKIP UPY
Petunjuk!
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanda checklist (( ) di bawah
kolom Valid/Tidak Valid sesuai dengan instrumen kelayakan LKS
dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP.
2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan keterangan tambahan/perbaikan
pada butir-butir yang dianggap perlu pada kolom Catatan.
No. Butir Valid Tidak Valid Catatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
159

B. Komentar dan Saran Perbaikan


Komentar:
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Saran:
.....................................................................................................................
....................................................................................................................
B. Simpulan
Instrumen penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ini dinyatakan:
a. Layak diuji coba dengan revisi
b. Layak diuji coba tanpa revisi
d. Tidak layak diuji coba
(Mohon melingkari salah satu pilihan sesuai simpulan Bapak/Ibu)
Yogyakarta,……………2020
Validator

Gunawan, M.Pd
160

Lampiran 11. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (Guru)

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Oleh Guru Menggunakan


LKS dengan Model PAKEM untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP
Nama Sekolah :
Guru Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Pokok Bahasan :
Hari/Tanggal :
Observer :
Tujuan : memperoleh data tentang kesesuaian aktivitas
guru
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah
disusun.
Petunjuk penggunaan!
Berilah tanda centang (√) pada kolom penelitian yang sesuai dengan pendapat
anda!
Keterangan:
Ya : jika dilakukan.
Tidak : jika tidak dilakukan.

Keterangan
No Aspek Yang Diamati
Ya Tidak
Kegiatan Pembuka
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa
2 Guru mengecek kehadiran siswa
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Guru memberi motivasi siswa untuk belajar
5 Guru menyampaikan apersepsi terkait materi yang akan
disampaikan
6 Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
Kegiatan Inti
7 Guru membagikan Lembar Kerja Siswa dan
menjelaskan cara penggunaannya
8 Guru membantu siswa untuk membuat dugaan
161

Keterangan
No Aspek Yang Diamati
Ya Tidak
9 Siswa membuat dugaan
10 Siswa melakukan percobaan dan mengamatinya
11 Guru membantu siswa dalam melakukan percobaan dan
pengamatan
12 Siswa menguji apakah prediksi yang mereka buat benar
atau tidak
13 Siswa menyampaikan hasil percobaan yang sudah
dilakukan
14 Guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang sudah
dilakukan
Kegiatan Penutup
15 Guru membuat kesimpulan dari pembelajaran yang
sudah dilakukan
16 Guru menyampikan materi/tugas pada pertemuan
selanjutnya
17 Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa

Catatan tambahan dalam melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran


menggunakan LKS yang dikembangkan:
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Malang, 2020
Observer

(............................................)
162

Lampiran 12. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (Siswa)


Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran oleh Siswa menggunakan
LKS dengan Model PAKEM untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP
Nama Sekolah :
Guru/Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Pokok Bahasan :
Hari/Tanggal :
Observer :
Tujuan : memperoleh data tentang kesesuaian aktivitas
siswa
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah
disusun.
Petunjuk penggunaan!
Berilah tanda centang (√) pada kolom penelitian yang sesuai dengan pendapat
anda!
Keterangan:
Ya : jika dilakukan. Tidak : jika tidak dilakukan.

Keterangan
No Aspek Yang Diamati
Ya Tidak
Kegiatan Pembuka
1 Siswa menjawab salam dan berdoa
2 Siswa menjawab absensi kehadiran yang disampaikan
guru
3 Siswa memperoleh penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran
4 Siswa diberikan motivasi untuk belajar
5 Siswa memperoleh apersepsi terkait materi yang akan
disampaikan guru
6 Siswa mendapatkan kelompok
Kegiatan Inti
7 Siswa memperoleh LKS dan mendapatkan informasi
mengenai cara penggunaannya
8 Siswa dibantu guru untuk memperoleh hasil dugaan
163

Keterangan
No Aspek Yang Diamati
Ya Tidak
9 Siswa membuat dugaan
10 Siswa melakukan percobaan dan mengamatinya
11 Siswa dibantu guru dalam melakukan percobaan dan
pengamatan
12 Siswa menguji apakah prediksi yang mereka buat benar
atau tidak
13 Siswa menyampaikan hasil percobaan yang sudah
dilakukan
14 Siswa memperoleh kesimpulan dari guru mengenai
percobaan yang telah dilakukan
Kegiatan Penutup
15 Siswa memperoleh penjelasan akhir mengenai materi
yang telah disampaikan
16 Siswa memperoleh materi/tugas pada pertemuan
selanjutnya
17 Siswa membaca doa penutup pembelajaran

Catatan tambahan dalam melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran


menggunakan LKS yang dikembangkan:
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
……………,……………… 2020
Observer

(............................................)
164

Lampiran 13. Lembar Validasi Angket Respon Siswa

LEMBAR VALIDASI ANGKET RESPON SISWA


“Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif, Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP”

Mata Pelajaran : Matematika


Sasaran : Siswa SMP Kelas VIII Semester 1
Judul : Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran
Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM) untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP
Penyusun : Wuri Astiwi
Validator : Gunawan, M.Pd

A. TUJUAN
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan angket
respon siswa terhadap penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis
Model PAKEM.
B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda
checklist ( ) pada kolom yang tersedia.
2. Makna poin validitas adalah 1 (tidak baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup), 4
(baik), dan 5 (sangat baik).
3. Komentar dan saran mohon diberikan pada bagian komentar dan saran.
C. PENILAIAN
No. Butir Valid Tidak Valid Catatan
1
2
3
4
5
6
7
8
165

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Komentar/Saran
....................................................................................................................
Simpulan
Lembar angket ini dinyatakan:
a. Layak digunakan tanpa revisi
b. Layak digunakan dengan revisi
c. Tidak layak digunakan
(Mohon untuk melingkari salah satu pilihan yang sesuai dengan simpulan)
Yogyakarta,………………2020
Validator

Gunawan, M.Pd
166

Lampiran 14. Angket Respon Siswa


Angket Respon Siswa terhadap LKS Matematika dengan Model PAKEM
untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Nama Siswa :
Kelas :

Tanggal :

A. Petunjuk!
1. Lembar penilaian ini untuk mendapatkan informasi terkait Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang dikembangkan.
2. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu
kolom skor yang sudah disediakan skala yang telah disediakan, skala
tersebut sebagai berikut:
3. Apabila terdapat kekurangan, mohon untuk memberikan komentar dan
saran di tempat yang sudah disediakan.
B. Keterangan
Sangat Setuju : SS Setuju :S
Kurang Setuju : KS Tidak Setuju : TS
C. Penilaian
Skor
No Pernyataan
SS S KS TS
1 LKS menggunakan Bahasa yang mudah dipahami

2 Penggunaan kalimat pada LKS efektif

3 Pemilihan jenis dan ukuran huruf serta jarak spasi


tepat
4 Tampilan desain LKS membosankan

5 LKS memudahkan saya dalam memahami materi


167

Skor
No Pernyataan
SS S KS TS
6 Dengan menggunakan LKS ini saya dapat
menyelesaikan masalah relasi dan fungsi dengan
baik
7 Saya merasa kebingungan saat menggunakan LKS
ini
8 Dengan menggunakan LKS ini saya berpartisipasi
di dalam kelompok diskusi khususnya pada tahap
pengalaman
9 Saya aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
menggunakan LKS
10 LKS ini menjadikan saya lebih kreatif dalam
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan relasi dan fungsi
11 LKS ini efektif digunakan untuk pembelajaran
matematika materi relasi dan fungsi

12 Saya merasa senang menggunakan LKS ini karena


dapat berinteraksi dan berdiskusi dengan teman
satu kelompok
13 LKS ini terlalu banyak memuat masalah sehingga
membuat saya bingung
14 Masalah yang disajikan dalam LKS ini sesuai
dengan kehidupan sehari-hari
15 LKS ini memuat kegiatan berkelompok yang
membosankan

16 Setelah menggunakan LKS ini saya dapat


memahami permasalahan relasi dan fungsi ndengan
mudah
17 Saya tidak puas dengan apa yang saya peroleh dari
LKS ini

18 Saya dapat dengan mudah menyelesaikan


permasalahan relasi dan fungsi dalam LKS ini
19 Saya bosan dengan penyajian masalah dalam LKS
ini
168

Skor
No Pernyataan
SS S KS TS

20 Saya termotivasi mempelajari materi relasi dan


fungsi menggunakan LKS ini

21 Saya ingin permasalahan matematika lainnya


disajikan seperti materi relasi dan fungsi dalam
LKS ini
22 Saya tidak tertarik belajar dengan LKS ini

23 Saya tidak termotivasi berdiskusi kelompok dengan


LKS ini

Komentar/saran

.................................................................................................................................
..............................................................................................................................

Malang, 2020
Siswa

(......................................)
169

Lampiran 15. Lembar Validasi Angket Respon Guru

Lembar Validasi Angket Respon Guru


“Pengembangan LKS dengan Model PAKEM untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis”

Mata Pelajaran : Matematika


Sasaran : Siswa Kelas VIII SMP Semester 1
Judul : Pengembangan LKS dengan Model
Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAKEM) untuk
Memfasilitasi Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa Kelas VIII SMP
Penyusun : Wuri Astiwi
Validator : Gunawan,M.Pd

A. TUJUAN
Untuk mengukur kevalidan angket respon guru terhadap penggunaan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dengan Model PAKEM.
B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda
checklist ( ) pada kolom yang tersedia.
2. Makna poin validitas adalah 1 (tidak baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup), 4
(baik), dan 5 (sangat baik).
3. Komentar dan saran mohon diberikan pada bagian komentar dan saran.
C. PENILAIAN
No. Butir Valid Tidak Valid Catatan
1
2
3
4
5
6
170

No. Butir Valid Tidak Valid Catatan


7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

1. Komentar/Saran

...............................................................................................................

2. Simpulan

Lembar angket ini dinyatakan:


a. Layak digunakan tanpa revisi
b. Layak digunakan dengan revisi
c. Tidak layak digunakan
Yogyakarta,………….2020
Validator

(Gunawan, M.Pd)
171

Lampiran 16. Angket Respon Guru

Angket Respon Guru terhadap LKS dengan Model PAKEM untuk


Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Nama Guru :
Sekolah :
A. Petunjuk!
1. Lembar penilaian ini untuk mendapatkan informasi terkait Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang dikembangkan.
2. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu
kolom skor yang sudah disediakan.
3. Apabila terdapat kekurangan, mohon memberikan komentar dan saran.
B. Keterangan
Sangat Setuju : SS
Setuju :S
Kurang Setuju : KS
Tidak Setuju : TS
C. Penilaian
Skor
No Pernyataan
SS S KS TS
1 Kesesuaian masalah pembelajaran relasi d an fungsi
dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
2 Masalah yang diberikan pada Lembar Kerja Siswa
(LKS) terlalu sulit untuk kemampuan siswa
3 Masalah yang disampaikan dalam Lembar Kerja
Siswa (LKS) sesuai dengan kebutuhan siswa
4 Masalah dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
menambah pengetahuan siswa
5 Masalah yang disampaikan dalam Lembar Kerja
Siswa (LKS) berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari
6 Masalah yang disampaikan kurang memfasilitasi
kemampuan berpikir kreatif siswa
7 Masalah yang disampaikan dalam Lembar Kerja
Siswa (LKS) sesuai dengan Kompetensi Dasar
172

Skor
No Pernyataan
SS S KS TS
8 Masalah yang disampaikan pada Lembar Kerja
Siswa (LKS) terlalu luas untuk materi siswa SMP
9 Masalah yang disampaikan dalam Lembar Kerja
Siswa (LKS) untuk menyelesaikan permasalahan
sehari-hari
10 Diperlukan percobaan untuk menyelesaikan
permasalahan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
ini
11 Dalam memahami masalah pada Lembar Kerja
Siswa (LKS) tidak diperlukan pengamatan
12 Lembar Kerja Siswa (LKS) ini menggunakan
kalimat yang baik dan benar
13 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
14 Pemilihan kata sesuai dengan EBI
15 Bahasa yang digunakan membingungkan
16 Konsisten dalam menggunakan simbol
17 Simbol yang digunakan sesuai dengan kesepakatan
umum
18 Istilah yang digunakan susah dimengerti
19 Bahasa yang digunakan dalam Lembar Kerja Siswa
(LKS) ini lugas
20 Kalimat yang digunakan tidak efektif dan efisien
21 Sampul yang digunakan pada Lembar Kerja Siswa
(LKS) sesuai dengan masalah yang disampaikan
22 Sampul pada Lembar Kerja Siswa (LKS) menarik
minat siswa untuk belajar
23 Gambar pada sampul Lembar Kerja Siswa (LKS)
sesuai dengan karakter siswa SMP
173

24 Warna yang digunakan pada sampul tidak sesuai


dan mencolok
25 Ketepatan jenis huruf dan ukuran
26 Kejelasan dan keberfungsian gambar
27 Desain tampilan halaman menarik
28 Gambar merepresentasikan masalah yang disajikan
29 Perpaduan warna yang digunakan membuat pusing
30 Tidak konsisten dalam penggunakan jenis huruf

Komentar/saran
..............................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Malang, …………..2020
Guru

(..........................................)
174

Lampiran 17. Lembar Validasi Soal Post-Test

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN POST-TEST

Mata Pelajaran : Matematika


Judul : Pengembangan LKS dengan Model Pembelajaran Partisipatif,
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)
untuk Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa Kelas VIII SMP
Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Satu
Nama Validator : ..............................................................................................
Hari, Tanggal : ............................................................................................

PETUNJUK
1. Berilah tanda cek () pada kolom penilaian jika Bapak/Ibu setuju dengan
pernyataan tersebut
2. Berilah tanda silang (×) pada kolom penilaian jika Bapak/Ibu tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
3. Komentar dan saran mohon diberikan pada bagian komentar dan saran

Nomor Soal
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar
1.
dan indikator pencapaian kompetensi
Ketepatan dalam penggunaan kata maupun
2.
bahasa
Pertanyaan yang disajikan tidak
3.
menimbulkan penafsiran ganda
Kejelasan hal-hal yang diketahui dan
4.
ditanyakan
Kesesuaian soal dengan indikator
5.
kemampuan pemecahan masalah matematis
Penilaian Umum
Kesimpulan penilaian secara umum terhadap instrumen ini*
a. Layak digunakan
b. Layak digunakan dengan perbaikan
c. Tidak layak digunakan
*) Lingkari huruf yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu
175

Komentar dan Saran


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………
Yogyakarta, 2020
Validator

(............................................................... )
NIP.
176

Lampiran 18. Lembar Soal Post-Test Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

SOAL POST-TEST
1. Diketahui M= {a, b} dan Z= {1, 2, 3}
Tuliskan contoh fungsi yang mungkin dari himpunan M ke himpunan Z!

2. Buatlah dua himpunan yang relasinya terdapat dalam kehidupanmu sehari-hari! Kemudian buatlah representasinya menggunakan
himpunan pasangan berurutan, tabel, koordinat kartesius atau diagram panah! (minimal 2 bentuk representasi)

3. Perhatikan aturan sandi berikut!


A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
1111

1112

1113

1114

1115

1116

1117

1118

1119

1120

1121

1122

1123

1124

1125

1126

1127

1128

1129

1130

1131

1132

1133

1134

1135

1136
a. Tulislah tiga contoh pesan menggunakan sandi tersebut!
(Contoh: SEMANGAT = 1129 1115 1123 1111 1124 1117 1111 1130)
177

b. Apa keunggulan dan kekurangan aturan sandi tersebut?

4. Agar suatu aturan bisa disebut fungsi dari himpunan A kepada himpunan B, apa saja syarat yang harus dipenuhi?

5. Jika suatu aturan merupakan fungsi dari himpunan A kepada himpunan B, apakah kebalikannya juga merupakan fungsi dari
himpunan B kepada himpunan A?
178

Lampiran 19. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis (Post-Test)

PEDOMAN PENSKORAN SOAL POST-TEST

Rentang Jumlah
No Indikator Soal Soal Kunci Jawaban
Skor Skor

1 Siswa dapat Diketahui M= {a, b} dan Z= {1, 2, 3} 4x(0-4) 16


menentukan contoh Tuliskan contoh fungsi yang mungkin
fungsi berdasarkan dari himpunan M ke himpunan Z! {(a, 1), (b,2)}
contoh himpunan
yang disajikan

2 Siswa dapat Buatlah dua himpunan yang relasinya Himpunan barang elektronik, himpunan warna 4x(0-4) 16
memberikan contoh terdapat dalam kehidupanmu sehari-
relasi berkaitan hari! Kemudian buatlah Himpunan J = {Televisi, kulkas, HP, Blender}
dengan kehidupan representasinya menggunakan Himpunan W = {Hitam, Putih, Silver, Hijau}
sehari-hari serta dapat himpunan pasangan berurutan, tabel,
menyajikan dengan koordinat kartesius atau diagram Relasi J ke W = {(Televisi, hitam), (Kulkas,
berbagai representasi panah! (minimal 2 bentuk representasi) silver), (HP, putih), (Blender, hijau)}
179

3 Siswa dapat membuat Perhatikan aturan sandi berikut! 4x(0-4) 16


contoh sandi A B C D E F G MALANG = 1123 1111 1122 1111 1124 1117
berdasarkan aturan KOTA = 1121 1125 1130 1111
1111

1112

1113

1114

1115

1116

1117
yang ada APEL = 1111 1126 1115 1123
H I J K L M
Siswa dapat menilai
1118

1119

1120

1121

1122

1123
keunggulan dan Keunggulan: Sulit ditebak
kekurangan aturan Kekurangan: terlalu panjang
sandi yang disajikan N O P Q R S T
1124

1125

1126

1127

1128

1129

1130

U V W X Y Z
1131

1132

1133

1134

1135

1136
180

a. Tulislah tiga contoh pesan


menggunakan sandi tersebut!

b. Apa keunggulan dan kekurangan


aturansandi tersebut?
4 Siswa dapat Agar suatu aturan bisa disebut fungsi Setiap anggota domain memiliki pasangan tepat 4x(0-4) 16
menyebutkan syarat dari himpunan A kepada himpunan B, satu di kodomain, tidak ada anggota domain
fungsi apa saja syarat yang harus dipenuhi? yang memiliki pasangan lebih dari 1 di
kodomain
Siswa dapat Jika suatu aturan merupakan fungsi dari Bisa jadi, tergantung pada pemetaan anggota 4x(0-4) 16
5 memberikan penilaian himpunan A kepada himpunan B, himpunan A dan B
dan menganalisis apakah kebalikannya juga merupakan
permasalahan fungsi dari himpunan B kepada
mengenai fungsi dari himpunan A?
himpunan A ke B dan
sebaliknya
Total 80

Nilai Akhir:
 skor x10
8
Keterangan Tambahan Penilaian Kemampuan
1. Jawaban bersifat relatif sesuai dengan kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa, penilaian di dasarkan pada 4 aspek
kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu: a) kelancaran, b) keluwesan, c) kebaruan, dan d) kerincian
2. Penilaian jawaban benar/salah dilakukan dengan pertimbangan penilaian 4 aspek dan tetap memerhatikan hasil akhir.
3. Pada masing-masing hasil jawaban siswa akan dinilai dengan menggunakan tabel kriteria penilaian yang meliputi 4 aspek
kemampuan berpikir kreatif matematis, yaitu: a) kelancaran, b) keluwesan, c) kebaruan, dan d) kerincian
181

Keterangan Rentang Skor


Kelancaran Keluwesan Kebaruan Kerincian
0 : tidak ada jawaban 0 : tidak ada jawaban 0 : tidak ada jawaban 0 : tidak ada jawaban
1 : jawaban tidak terstruktur, 1 : langkah penyelesaian tidak 1 : langkah jawaban tidak unik, 1 : langkah penyelesaian
hasil akhir salah variatif, hasil akhir salah hasil akhir salah kurang rinci, hasil akhir
2 : jawaban tidak terstruktur, 2 : langkah penyelesaian tidak 2 : langkah jawaban tidak unik, salah
hasil akhir benar variatif,, hasil akhir benar hasil akhir benar 2 : langkah penyelesaian
3 : jawaban terstruktur, hasil 3: langkah penyelesaian 3 : langkah jawaban unik, hasil kurang rinci hasil akhir
akhir kurang tepat variatif, hasil akhir kurang akhir kurang tepat benar
4 : jawaban terstruktur, hasil tepat 4 : langkah jawaban unik, hasil 3 : langkah penyelesaian rinci
akhir benar 4 : langkah penyelesaian akhir benar hasil akhir kurang tepat
variatif, hasil akhir benar 4 : langkah penyelesaian rinci
hasil akhir benar

Tabel Kriteria Penilaian Kemampuan


Kelancaran Keluwesan Kebaruan Kerincian

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
182

Lampiran 20. Lembar Validasi Angket Keterbacaan

LEMBAR VALIDASI ANGKET UJI KETERBACAAN


LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF, AKTIF,
KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) UNTUK
MEMFASILITASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
SISWA KELAS VIII SMP

Mata Pelajaran : Matematika


Judul : Pengembangan LKS dengan Model
Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelas VIII SMP
Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Satu
Penulis : Wuri Astiwi
Validator :
Hari/Tgl :

PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda cek ()
pada kolom yang tersedia
Keterangan:
SB = Sangat Baik
B = Baik
TB = Tidak Baik
STB = Sangat Tidak Baik
2. Komentar dan saran mohon diberikan pada bagian komentar dan saran.

Komponen Penilaian
183

Pilihan Jawaban
No. Kriteria Penilaian
SB B TB STB
Format
1. Pengaturan ruang atau tata letak
Penggunaan jenis dan ukuran huruf yang
2.
sesuai
Bahasa
1. Kebenaran tata bahasa dan ejaan
2. Kesederhanaan struktur kalimat
3. Kejelasan struktur kalimat
4. Bahasa yang digunakan komunikatif
Isi

Terdapat petunjuk yang jelas tentang cara


1.
pengisian angket
Pernyataan sesuai dengan aspek yang
2.
dinilai
Pernyataan tidak menimbulkan penafsiran
3.
ganda
Penilaian Umum
Kesimpulan penilaian secara umum terhadap instrumen ini*
a. Layak digunakan
b. Layak digunakan dengan perbaikan
c. Tidak layak digunakan
*) Lingkari huruf yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu
Komentar dan Saran
....................................................................................................................................
Yogyakarta, 2020
Validator

(.........................................................)
NIP.
184

Lampiran 21. Angket Keterbacaan

ANGKET UJI KETERBACAAN


LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM

Mata Pelajaran : Matematika


Judul : Pengembangan LKS dengan Model
Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelas VIII SMP
Materi : Relasi dan Fungsi
Kelas/Semester : VIII/Satu
Penulis : Wuri Astiwi
Responden :
Hari/Tgl :

PETUNJUK
1. Bacalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) terlebih dahulu dengan teliti.
2. Berilah tanda cek () pada kolom penilaian di setiap pernyataan yang
diberikan sesuai dengan penilaian kamu terhadap LKS.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Komponen Penilaian
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS
1. Tampilan gambar dan warna LKS menarik,
sehingga membuat saya tertarik untuk
membaca dan mempelajarinya
2. Jenis dan ukuran huruf pada LKS cocok
dan nyaman untuk dibaca
185

3. Tata letak LKS bagus dan ideal sehingga


saya dengan mudah dapat membaca
runtutan materi pada LKS
4. Dengan membaca LKS secara sekilas, saya
langsung dapat membedakan bagian-
bagian LKS seperti bagian pengalaman,
komunikasi, interaksi, refleksi, dan
evaluasi
5. Bahasa yang digunakan dalam LKS secara
umum mudah dipahami
6. Perintah-perintah yang ada di dalam LKS
mudah dimengerti sehingga saya mudah
untuk mengikutinya
7. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam
LKS mudah dipahami

Jika ada, lingkarilah kalimat-kalimat pada LKS yang tidak kalian pahami. Tulislah
letak kalimat-kalimat tersebut.
1..................................................................................................................................
2..................................................................................................................................
3..................................................................................................................................
4..................................................................................................................................
………………..,………………..2020

(.........................................................)
186

Lampiran 22. Pengisian Lembar Validasi Angket Validasi Ahli Media


187
188

Lampiran 23. Pengisian Angket Validasi Ahli Media


189
190
191

Lampiran 24. Pengisian Lembar Validasi Angket Validasi Ahli Materi


192
193

Lampiran 25. Pengisian Angket Validasi Ahli Materi


194
195
196
197

Lampiran 26. Pengisian Angket Validasi Oleh Guru Matematika


Angket Validasi Media
198
199
200

Angket Validasi Materi


201
202
203
204

Lampiran 27. Pengisian Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan


Pembelajaran (Aktivitas Guru)
205
206

Lampiran 28.
Pengisian Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (Aktivitas Guru)
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218

Lampiran 29. Pengisian Lembar Validasi Lembar Observasi


Keterlaksanaan Pembelajaran (Aktivitas Siswa)
219
220

Lampiran 30. Hasil Pengisian Lembar Observasi


Keterlaksanaan Pembelajaran (Aktivitas Siswa)
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232

Lampiran 31. Pengisian Lembar Validasi Angket Respon Siswa


233
234

Lampiran 32. Pengisian Angket Respon Siswa


PENGISIAN ANGKET RESPON SISWA
SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
B1 SS S SS STS SS SS STS SS SS SS SS SS STS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS
B2 S SS S STS SS SS STS SS SS SS SS SS STS SS STS SS STS SS STS SS SS S TS
B3 SS S S TS SS SS TS SS S S SS SS STS S STS S TS S STS S S TS STS
B4 S SS S TS SS S TS TS TS S TS S S TS TS S TS TS TS S SS STS STS
B5 S TS S STS SS SS TS S S SS SS S TS TS TS SS TS TS TS S S S STS
B6 SS SS S TS SS S STS SS SS S S S TS S TS S TS SS TS S S STS TS
B7 S SS S STS TS SS TS TS SS SS SS SS STS SS STS SS STS SS TS TS TS STS TS
B8 SS S SS TS SS SS STS SS S SS S S TS S STS SS STS SS STS SS SS STS STS
B9 S SS S STS S S TS S S S TS SS TS TS STS TS S SS TS S S STS TS
B10 SS SS SS TS S S TS S S SS S SS TS S TS TS TS S STS S S STS TS
B11 SS SS S STS S SS TS SS SS SS STS SS S SS TS SS STS TS STS TS SS STS STS
B12 S SS SS S S S S SS SS SS S S TS S S SS TS SS TS S S STS TS
B13 S SS SS STS SS SS TS S S SS S TS STS S STS S STS S STS S SS STS STS
B14 SS SS SS STS TS TS STS TS STS S TS SS S SS TS SS STS S S TS STS STS STS
B15 TS SS STS STS TS S S TS SS S SS SS STS TS STS SS STS SS TS S SS STS STS
B16 SS S SS STS S SS STS S SS S S TS SS S S SS STS S TS S TS STS S
B17 SS S S STS S SS TS SS SS S TS SS TS TS TS TS STS S TS S S STS STS
B18 S S S STS S S TS SS SS SS S S STS S STS S STS SS STS SS S STS TS
B19 S SS S STS SS S S SS SS S SS SS STS S SS S STS SS TS SS SS STS S
B20 SS SS SS TS S SS STS S TS S SS S TS TS STS S STS S STS SS SS STS STS
B21 SS SS S STS S S STS S SS S S SS STS S TS S STS SS TS SS TS STS STS
B22 SS SS S STS S S STS SS SS SS S SS TS S TS S STS S TS S SS STS STS
B23 SS SS S TS SS S STS SS SS S SS S TS S STS S STS S STS S S STS STS
235

C1 S SS S STS SS S STS S S SS SS SS TS SS TS S STS S STS SS SS STS STS


C2 S S S STS S S STS SS SS S SS STS STS TS TS S STS SS STS S SS STS STS
C3 SS SS SS TS STS SS STS SS SS SS S S STS S STS SS STS SS STS SS SS STS TS
C4 S SS S STS SS S STS SS SS SS S STS TS SS S SS STS SS STS S S TS S
C5 SS S S STS TS TS STS SS S SS SS SS STS SS TS SS STS TS STS SS SS STS STS
C6 SS S SS STS S S STS SS S SS SS SS TS S TS SS STS S STS SS SS STS STS
C7 SS SS S STS S S STS SS S SS TS SS STS TS TS SS STS SS STS S SS STS TS
C8 S SS S STS S S STS SS SS SS TS S STS TS TS SS STS SS STS SS TS STS STS
C9 SS SS S STS SS S STS S S SS SS SS TS S STS SS STS SS STS S SS TS STS
C10 SS S SS STS SS SS STS S SS S S SS STS S S SS STS SS STS SS S STS TS
C11 SS SS SS STS S SS TS S SS S S SS TS S S SS STS SS STS SS S TS TS
C12 SS S S STS S S S TS S TS S SS TS TS S SS STS SS STS SS TS TS S
C13 SS SS S STS S SS TS S SS S S S TS S TS SS STS S STS SS SS TS STS
C14 SS SS S STS SS SS TS SS SS SS SS SS TS S STS SS STS SS STS S SS TS STS
C15 SS SS S STS SS SS TS S SS S S SS TS S TS SS STS S STS SS S S STS
C16 SS SS S STS S TS STS SS S S SS SS STS TS TS SS TS SS STS S SS SS STS
C17 SS SS SS STS SS SS STS S SS SS S SS TS S S SS STS S STS SS SS STS S
C18 SS S S STS S S STS S SS TS SS TS S SS S S TS SS STS S S TS STS
C19 SS SS S STS SS SS TS SS SS TS S SS S TS TS TS TS SS STS TS S STS TS
C20 SS SS SS STS SS S STS S SS S SS SS TS S TS S TS S STS SS S TS STS
C21 SS SS S STS SS SS STS SS SS S SS SS STS SS TS S STS SS STS S SS STS STS
236

Lampiran 33. Dokumentasi Pengisian Angket Respon Siswa dalam Jaringan


237

Lampiran 34. Pengisian Lembar Validasi Angket Respon Guru


238
239
240

Lampiran 35. Hasil Pengisian Angket Respon Guru


241
242
243

Lampiran 36. Pengisian Lembar Validasi Soal Post-Test


Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Validasi oleh Ahli Materi
244

Validasi oleh Guru Matematika SMP


245

Lampiran 37. Jawaban Siswa Soal Post-Test


Jawaban Nilai Tertinggi
246
247

Jawaban dengan Nilai Terendah


248

Lampiran 38. Pengisian Lembar Validasi Angket Keterbacaan


249
250

Lampiran 39. Pengisian Angket Keterbacaan

Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7
A1 3 4 3 3 4 4 3
A2 4 3 3 3 4 3 3
A3 4 4 4 3 4 3 4
A4 4 3 4 4 4 3 4
A5 4 4 3 3 3 3 3
A6 3 3 3 4 4 4 3
A7 3 4 4 3 3 3 4
A8 3 3 3 3 3 3 3
A9 4 4 4 4 2 3 2
TOTAL TIAP BUTIR 32 32 31 30 31 29 29
TOTAL KESELURUHAN 214
RERATA 3,40
251

Lampiran 40. Dokumentasi Pengisian Angket Keterbacaan dalam Jaringan


252

Lampiran 41. Pengisian LKS oleh Siswa

8B - Kelompok 1
5-7

Relasi
-karena himpunan A saling terhubung dengan himpunan B dan saling
membutuhkan
Evaluasi
- Himpunan A adalah nama dari siswa kelas 8 SMPK Stamsa yang suka minum jus
buah sedangkan himpunan B adalah jus buah yang disediakan oleh sekolah
- Misalnya Ezra suka jus jambu, Dandi Jus Apukat, Aji Jus Jeruk maka ditulis :
{(Ezra Jus Jambu),(Dandi Jus Apukat),(Aji Jus Jeruk)
253

11
Komunikasi
Aturan 1
Selidiki : vhoigini
Siapa : vidsd
Sebenarnya: vhehqduqyd
Si udin : vi xgiq
Aturan 2
Selidiki: debdddad
Siapa: ddaaa
Sebenarnya: debedacdea
Si udin: dd addd
Aturan 3
Selidiki : vhoigini
Siapa : vidsd
Sebenarnya: vhehqduqyd
Si udin : vi xgiq
Aturan 4
Selidiki: hvorwrpr
Siapa: hrzkz
Sebenarnya: hvyvnzimbz
Si udin: hr fwrm
Hal 12
Interaksi
Jawabannya tidak, karena dengan menggunakan satu aturan untuk
mengkatasandikan pasti orang yg melihat nya mudah diingat makanya pasti harus
ada aturan lainnya untuk mengkatasandikan kata yg kita inginkan tersebut agar
orang yg melihat nya akan kesusahan dengan aturan yg lain bukan hanya yg itu itu
saja seperti contoh kita hanya menggunakan aturan 1 aja yg 2,3,4 tidak dari situ lah
254

kita akan gampang diterjemahkan oleh orang lain yg melihat nya makanya kita
harus menggunakan aturan yg lain seperti aturan 2,3,dan 4
Yg paling baik adalah aturan 4 karena jika kita menggunakan aturan 1 dan 3 aturan
nya sama
Makanya jika kita menggunakan aturan 2 kayaknya terlalu mudah diingat maupun
kurang menantang dan akhirnya paling bagus adalah aturan 4 paling Sulit diingat
oleh pembaca maupun jauh lebih menantang lah
Keunggulan dari kata sandi ddaaa adalah bagi yg melihat kata sandi tersebut akan
bingung apa arti dari kata sandi tersebut dan kekurangan dari kata sandi tersebut
adalah mudah diingat karena huruf kata sandi dari kata”SIAPA” itu huruf nya sama
makanya orang yg melihat akan mudah diingat seperti d-d, a-a-a.
Hal 13
Evaluasi
Fungsi dalam istilah matematika merupakan pemetaan setiap anggota sebuah
himpunan kepada anggota himpunan yang lain yang dapat dinyatakan dengan
lambang, atau dapat menggunakan lambang.
Mempunyai fungsi karena dengan kita menggunakan aturan sandi maka privasi kita
tidak mudah dilihat orang dan tidak mudah diingat oleh pembaca adapun fungsi yg
tidak mempunyai fungsi seperti untuk gosip maupun untuk bercanda dengan
kawan2 saja
Aturan sandi yg efektif yaitu aturan yg sesuai dengan cantumnya aturan tersebut
jika aturan yg tidak efektif yaitu aturan yg tidak sesuai dengan cantumnya aturan
sandi tersebut
255

Lampiran 42. Dokumentasi Hasil Kegiatan Pembelajaran dengan LKS


A. Tahap Pengalaman

Siswa melakukan pendaftaran terhadap beberapa baju dan celana yang

dimiliki untuk kemudian dipasangkan sebagai himpunan pasangan

berurutan.
256

B. Tahap Komunikasi

Siswa berkomunikasi satu sama lain untuk menyatakan himpunan naju dan

himpunan celana.

C. Tahap Interaksi

Siswa berinteraksi untuk merepresentasikan relasi dengan beberapa cara

sesuai kesepakatan kelompok.


257

D. Tahap Refleksi

Siswa mendeskripsikan tahapan-tahapan penyusunan relasi berdasarkan

pengalaman dan mengirimkan foto hasil relasi himpunan baju dan

himpunan celana.
258

E. Tahap Evaluasi

Setiap jawaban pada masing-masing kelompok di bahas via dalam jaringan

melalui video call. Koordinasi waktu panggilan masing-masing kelompok

dilakukan dari grup kelas untuk mendapatkan urutan panggilan sesuai

kesiapan kelompok.
259

Lampiran 43. Perhitungan Aspek Kevalidan


Perhitungan Aspek Kevalidan

A. Data Validasi Ahli Media

ANALISIS KEVALIDAN MEDIA

Penilaian Ahli Media


Aspek Butir Nomor
Dosen UPY Guru Matematika SMP
1 3 5
2 3 5
Kelayakan Bahasa

3 2 5
4 3 5
5 3 5
6 3 4
7 3 4
8 3 5
9 3 5
10 3 5
11 3 5
Kegrafikan

12 3 4
13 3 5
14 3 4
15 2 4
16 3 4
17 3 5
Total Tiap Validator 49 79
Total Akhir 128
Rata-rata 3,76
260

B. Data Validasi Ahli Materi

ANALISIS KEVALIDAN MATERI

Penilaian Ahli Materi


Aspek Butir Nomor
Dosen UPY Guru Matematika SMP
1 4 4
2 4 4
Kelayakan Isi

3 4 4
4 4 4
5 4 4
6 4 4
7 4 5
8 4 5
Penyajian dengan

9 4 5
Pembelajaran
Kesesuaian

10 4 5
Model

11 4 4
12 4 4
13 4 4
dengan Syarat

14 4 5
Kesesuaian

Didaktis

15 4 5
16 4 5
dengan Syarat

17 4 5
Kesesuaian

Konstruksi

18 4 5
19 4 5
20 5 5
Kesesuaian dengan
Syarat Teknis

21 4 4
22 4 4
23 4 5
24 5 5
25 4 5
Total tiap validator 102 114
Total Akhir 216
Rata-rata 4,32
261

Lampiran 44. Perhitungan Aspek Kepraktisan


Angket Respon Guru
Pernyataan Pernyataan
Nomor
Aspek Negatif Positif
Butir
1 2 3 4 4 3 2 1
1 ●
2 ●
3 ●
Kesesuaian masalah dan 4 ●
kelayakan LKS 5 ●
6 ●
7 ●
8 ●
9 ●
Model PAKEM 10 ●
11 ●
12 ●
Penulisan dan Penggunaan 13 ●
Bahasa 14 ●
15 ●
16 ●
Kegrafikan 17 ●
18 ●
Keefektifan Kalimat 19 ●
20 ●
21 ●
22 ●
23 ●
24 ●
Desain, layout, gambar dan font 25 ●
26 ●
27 ●
28 ●
29 ●
30 ●
Kesesuaian masalah dan kelayakan LKS : 30
Model PAKEM : 8
Penulisan dan Penggunaan Bahasa : 16
Kegrafikan : 10
Keefektifan Kalimat : 7
Desain, layout, gambar dan font : 36
Total : 107
Rata-rata : 3,56
Kategori : SANGAT BAIK
262

ANALISIS ANGKET RESPON SISWA

SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
B1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 1 4 4 1 1
B2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3
B3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
B4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4
B5 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4
B6 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
B7 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3
B8 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
B9 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 4 3
B10 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3
B11 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4
B12 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3
B13 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4
B14 4 4 4 4 2 2 4 2 1 3 2 4 2 4 3 4 4 3 2 2 1 4 4
B15 2 4 1 4 2 S 2 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4
B16 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 1 3 2 4 4 3 3 3 2 4 2
B17 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4
B18 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
B19 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 3 4 4 4 2
B20 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4
B21 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4
B22 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4
B23 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4
263

C1 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4
C2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4
C3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
C4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2
C5 4 3 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4
C6 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
C7 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3
C8 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4
C9 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
C10 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3
C11 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3
C12 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2
C13 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4
C14 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
C15 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4
C16 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 1 4
C17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2
C18 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 2 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4
C19 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 2 2 3 2 3 4 4 2 3 4 3
C20 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
C21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
3458
3,42
264

Lampiran 45. Hasil Perhitugan Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (Guru)

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3

Pertanyaan
Butir Observer 1 Observer 2 Observer 1 Observer 2 Observer 1 Observer 2

0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

1 ● ● ● ● ● ●

2 ● ● ● ● ● ●

3 ● ● ● ● ● ●

4 ● ● ● ● ● ●

5 ● ● ● ● ● ●

6 ● ● ● ● ● ●

7 ● ● ● ● ● ●

8 ● ● ● ● ● ●

9 ● ● ● ● ● ●

10 ● ● ● ● ● ●

11 ● ● ● ● ● ●

12 ● ● ● ● ● ●

13 ● ● ● ● ● ●

14 ● ● ● ● ● ●

15 ● ● ● ● ● ●

16 ● ● ● ● ● ●

17 ● ● ● ● ● ●

TOTAL 17 12 17 14 17 15
265

Hasil perhitungan:

Persentase
Pertemuan Skor Rata-rata
Observer

A 17 100%

I
B 12 70,58%

A 17 100%
II 89,19%
B 14 82,35

A 17 100%
III
B 15 88,23%

Rata-rata Persentase selama 3 pertemuan: 92,15%


Kategori: sangat baik
266

Lampiran 46. Perhitungan Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (Siswa)


PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3

Pertanyaa
PERTEMUAN 1

Butir
Observer 1 Observer 2 Observer 1 Observer 2 Observer 1 Observer 2

n
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

1 ● ● ● ● ● ●

2 ● ● ● ● ● ●

3 ● ● ● ● ● ●

4 ● ● ● ● ● ●

5 ● ● ● ● ● ●

6 ● ● ● ● ● ●

7 ● ● ● ● ● ●

8 ● ● ● ● ● ●

9 ● ● ● ● ● ●

10 ● ● ● ● ● ●

11 ● ● ● ● ● ●

12 ● ● ● ● ● ●

13 ● ● ● ● ● ●

14 ● ● ● ● ● ●

15 ● ● ● ● ● ●

16 ● ● ● ● ● ●

17 ● ● ● ● ● ●

TOTAL 17 13 17 17 17 13
267

Hasil perhitungan:

Pertemuan Observer Skor Persentase Rata-rata

A 17 100%
I
B 13 76,47%

A 17 100%
II 92,15%
B 17 100%

A 17 100%
III
B 13 76,47%

Rata-rata Persentase selama 3 pertemuan: 92,15%

Kategori: sangat baik


268

Lampiran 47. Perhitungan Aspek Keefektifan

Kode Skor Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Total Nilai


No Nomor Soal Keterangan
Siswa Kelancaran Keluwesan Kebaruan Kerincian Skor ( skor x 10 : 8)
1 4 4 2 4
2 3 3 2 2
1 B1 3 3 3 2 2
4 3 3 2 2
60 75 TUNTAS

5 4 4 4 4
Total Skor tiap aspek 17 17 12 14
1 4 4 3 2
2 3 3 2 2
2 B2 3 3 3 3 3
4 4 4 2 2
39 73,75 TUNTAS

5 4 4 2 2
Total Skor tiap aspek 18 18 12 11
1 4 4 3 3
2 3 3 3 3
3 B3 3 3 3 2 2
4 3 3 3 2
62 77,5 TUNTAS

5 4 4 3 4
Total Skor tiap aspek 17 17 14 14
1 3 3 2 2
TIDAK
4 B4 2 4 4 2 4 58 72,5 TUNTAS
3 4 4 2 4
269

4 3 3 2 2
5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 17 17 10 14
1 4 4 3 3
2 4 4 2 3
5 B5 3 3 3 3 3
4 4 4 2 3
64 80 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 18 18 13 15
1 4 4 3 3
2 3 3 2 2
6 B6 3 3 3 2 2 TIDAK
4 3 3 2 2
58 72,5 TUNTAS
5 4 4 3 3
Total Skor tiap aspek 17 17 12 12
1 4 4 2 3
2 4 3 2 2
7 B7 3 4 3 2 2
4 4 3 3 2
59 73,75 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 19 16 12 12
1 3 3 3 3
2 4 3 3 3
8 B8 3 4 3 3 3
4 4 3 3 3
64 80 TUNTAS

5 4 3 3 3
Total Skor tiap aspek 19 15 15 15
1 3 3 2 2
9 B9
2 4 4 3 4
62 77,5 TUNTAS
270

3 4 4 2 2
4 4 4 3 4
5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 18 18 12 14
1 3 3 3 3
2 4 4 2 2
10 B10 3 3 3 3 3
4 4 4 2 2
60 75 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 17 17 13 13
1 4 3 2 2
2 4 4 3 3
11 B11 3 4 4 3 3
4 3 3 2 2
59 73,75 TUNTAS

5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 18 17 12 12
1 4 4 3 3
2 4 3 3 3
12 B12 3 3 3 3 3
4 4 3 3 3
64 80 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 18 16 15 15
1 3 3 3 3
2 4 4 3 4
13 B13 3 4 4 3 4
4 3 3 2 2
62 77,5 TUNTAS

5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 17 17 13 15
14 B14 1 4 4 2 3 58
271

2 4 4 3 4
3 3 3 2 2
TIDAK
4 3 3 2 2 72,5 TUNTAS
5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 17 17 11 13
1 4 4 2 3
2 4 4 3 4
15 B15 3 4 4 3 4
4 3 3 3 4
68 85 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 18 18 14 18
1 4 4 4 4
2 4 4 3 3
16 B16 3 4 4 4 4
4 4 3 3 3
72 90 TUNTAS

5 4 3 3 3
Total Skor tiap aspek 20 18 17 17
1 3 2 2 2
2 3 3 2 2
17 B17 3 3 2 2 3
4 4 4 3 4
59 73,75 TUNTAS

5 4 4 3 4
Total Skor tiap aspek 17 15 12 15
1 3 3 2 3
2 4 4 2 3
18 B18 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3
59 73,75 TUNTAS

5 4 3 2 2
Total Skor tiap aspek 17 16 12 14
272

1 4 4 2 3
2 4 4 3 4
19 B19 3 3 3 2 2 TIDAK
4 3 3 2 2
58 72,5 TUNTAS
5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 17 17 11 13
1 4 4 3 3
2 4 4 3 4
20 B20 3 4 4 3 4
4 4 4 3 3
70 87,5 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 19 19 15 17
1 3 3 3 3
2 4 4 3 3
21 B21 3 4 4 2 3 TIDAK
4 3 3 2 2
59 73,75 TUNTAS
5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 17 17 12 13
1 4 4 3 3
2 4 4 3 4
22 B22 3 4 4 4 4
4 3 4 2 2
72 90 TUNTAS

5 4 4 4 4
Total Skor tiap aspek 19 20 16 17
1 3 3 2 2
2 4 4 2 3
TIDAK
23 B23 3 4 4 2 3 56 70 TUNTAS
4 3 3 2 2
5 3 3 2 2
273

Total Skor tiap aspek 17 17 10 12


1 3 3 2 2
2 4 4 2 3
24 C1 3 4 4 3 3
4 3 3 3 3
59 73,75 TUNTAS

5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 17 17 12 13
1 3 3 2 2
2 4 4 2 2
25 C2 3 4 4 2 2 TIDAK
4 3 3 3 2
56 70 TUNTAS
5 3 3 3 2
Total Skor tiap aspek 17 17 12 10
1 4 4 3 2
2 4 4 2 3
26 C3 3 3 3 3 3
4 4 4 1 2
60 75 TUNTAS

5 3 3 3 2
Total Skor tiap aspek 18 18 12 12
1 3 3 2 2
2 4 4 3 2
27 C4 3 4 4 2 2
4 4 4 2 2
59 73,75 TUNTAS

5 4 4 2 2
Total Skor tiap aspek 19 19 11 10
1 4 4 2 2
2 4 4 2 2 TIDAK
28 C5
3 3 3 3 3
58 72,5 TUNTAS
4 4 4 1 2
274

5 4 4 1 2
Total Skor tiap aspek 19 19 9 11
1 3 3 2 2
2 4 4 2 2
29 C6 3 4 4 2 2 TIDAK
4 4 4 1 2
56 70 TUNTAS
5 4 4 1 2
Total Skor tiap aspek 19 19 8 10
1 4 4 1 2
2 4 4 3 4
30 C7 3 3 3 3 4
4 3 3 2 2
60 75 TUNTAS

5 4 3 2 2
Total Skor tiap aspek 18 17 11 14
1 4 3 2 3
2 4 3 2 3
31 C8 3 4 3 2 3 TIDAK
4 3 3 2 3
58 72,5 TUNTAS
5 3 3 2 3
Total Skor tiap aspek 18 15 10 15
1 3 3 2 2
2 4 4 3 3
32 C9 3 4 4 2 3
4 3 3 2 3
59 73,75 TUNTAS

5 3 3 2 3
Total Skor tiap aspek 17 17 11 14
1 4 4 3 3
33 C10 2 4 4 3 3 64 80 TUNTAS
3 3 3 3 3
275

4 3 3 3 3
5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 17 17 15 15
1 4 4 4 4
2 3 3 3 3
34 C11 3 4 3 3 3
4 4 3 3 3
66 82,5 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 18 16 16 16
1 3 3 2 2
2 4 4 2 3
35 C12 3 4 4 2 3
4 3 3 3 3
60 75 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 17 17 12 14
1 3 3 3 3
2 4 4 3 3
36 C13 3 3 3 3 3
4 4 3 2 2
59 73,75 TUNTAS

5 4 4 1 1
Total Skor tiap aspek 18 17 12 12
1 3 3 3 3
2 4 4 4 4
37 C14 3 4 3 3 4
4 3 3 2 3
64 80 TUNTAS

5 3 3 2 3
Total Skor tiap aspek 17 16 16 17
1 4 4 3 3
38 C15
2 4 4 4 4
70 87,5 TUNTAS
276

3 4 4 4 4
4 3 3 3 3
5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 18 18 17 17
1 3 3 2 2
2 4 4 2 4
39 C16 3 3 3 3 3 TIDAK
4 3 3 3 3
58 72,5 TUNTAS
5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 16 16 12 14
1 3 3 3 3
2 4 4 2 2
40 C17 3 4 4 2 2
4 3 3 3 3
60 75 TUNTAS

5 3 3 3 3
Total Skor tiap aspek 17 17 13 13
1 3 3 2 2
2 4 4 4 2
41 C18 3 4 4 3 3
4 3 3 2 2
59 73,75 TUNTAS

5 3 3 2 3
Total Skor tiap aspek 17 17 13 12
1 3 3 3 3
2 4 4 3 3
42 C19 3 4 4 3 3
4 3 3 2 3
62 77,5 TUNTAS

5 3 3 2 3
Total Skor tiap aspek 17 17 13 15
43 C20 1 3 3 2 2 60 TUNTAS
277

2 4 4 2 3
3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 75
5 4 4 2 3
Total Skor tiap aspek 17 17 12 14
1 3 3 3 3
2 3 3 3 3
44 C21 3 3 3 3 3 TIDAK
4 3 3 2 2
56 70 TUNTAS
5 3 3 2 2
Total Skor tiap aspek 15 15 13 13
278

Jumlah Persentase
Kelas
Siswa tuntas Siswa Keefektifan
B 18 23 78,3%
C 16 21 76,2%
Rata-rata keefektifan 77,2%
Kategori Efektif ( > 75% )
279

Lampiran 48. Surat Ijin Penelitian di SMPK Santa Maria 1 Malang


280

Lampiran 49. Surat Keterangan Penelitian


281

Lampiran 50. Blangko Bimbingan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai