Anda di halaman 1dari 148

1

PENGARUH KREATIVITAS GURU, MINAT


BELAJAR SISWA, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
TKR2 SMK PN 2 PURWOREJO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Afrilia Puspitasari
122130023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2017

i
2
3
4

MOTTO
Pendidikan mengembangkan kemampuan, tapi tidak
menciptakannya walaupun mempunyai akar yang pahit tapi
buahnya manis
(Penulis)

Allahumma yassir walaa tu’assir


Ya allah mudahkanlah dan jangan dipersulit
(Do’a penulis)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka


apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Kepada
Tuhanlah hendaknya kamu berharap
(Qs. Alam Nasyrah, 6-8)

iv
5

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

1. Terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan


karunianya yang melimpah tiada henti.
2. Kedua orang tuaku bapak (Tupono) dan ibu (Sumini) tercinta serta
kedua mertua ku papa (Dodo) dan mama (Nur Hani), yang telah
memberikan dukungan, do’a dan motivasinya sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepada suami ku tercinta (Akat Sudrajat) dan anakku tersayang
(Rusli Fernanda Saputra) yang telah memberikan semangat, do’a dan
motivasinya.
4. Kepada adik-adikku (Reni, Andi, dan Lilis) yang telah memberikan
dukungan.
5. Teman-temanku BAKALEYA yang telah berjuang bersama selama
kuliah, susah, senang dan sedih selalu kita hadapi trimakasih sahabat-
sahabatku.
6. Semua dosen Prodi Ekonomi yang telah mengajar dan membimbing
selama ini.
7. Teman-teman KKN ku yang telah berjuang didesa Trirejo dan teman-

teman PPL ku di SMK PN 2 Purworejo.


v
6
7

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh

Kreativitas Guru, Minat, Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI

TKR 2 SMK PN 2 Purworejo” ini dapat diselesaikan.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Drs. H. Supriyono, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menuntut ilmu di lembaga pendidikan tinggi ini.

2. Yuli Widiyono, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan

ijin penelitian.

3. Dra. Hj. Sri Kustilah, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi dan selaku pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan,

perhatian dan dorongan sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. H. Suroto, M.M, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah,

dan mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Para dosen khususnya program studi ekonomi yang telah mengajarkan dan

memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

vii
8

viii
9

ABSTRAK

Afrilia Puspitasari. “Pengaruh Kreatiivitas Guru, Minat Belajar Siswa, Dan


Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKR 2 SMK PN 2
Purworejo Tahun 2016/2017”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purworejo
2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara kreativitas guru, minat belajar siswa, dan motivasi
belajar siswa baik secara sendiri-sendiri maupun secara besama-sama terhadap
hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.
Penentuan jumlah sampel menggunakan tabel yang dikembangkan oleh
Isaac, untuk tingkat kepercayaan 0.95 dari populasi 100 siswa diambil sampel 80
siswa. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan
data menggunakan angket dan analisis dokumentasi. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.
Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa kreativitas guru
berada pada kategori baik 47,50%, minat belajar pada kategori baik sebesar
56,25%, motivasi belajar pada kategori baik sebesar 51,25%, dan hasil belajar
siswa pada kategori baik sebesar 98,75%. Berdasarkan analisis kuantitatif
memperoleh (1) ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guru
terhadap hasil belajar siswa sebesar 35,05% (rx1y = 0,592; thitung = 6,403; sig <
0,05). (2) ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap
hasil belajar siswa sebesar 20,88% (rx2y = 0,457; thitung = 4,483;sig < 0,05). (3) ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar
siswa sebesar 11,22% (rx3y = 0,335; thitung = 3,095; sig < 0,05). (4) ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara kreativitas guru, minat belajar siswa, dan
motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa sebesar
45,00% (R= 0,687; Fhitung = 22,584; sig < 0,05) dan sisanya 55,00% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Persamaan regresi Y = 61,037+ 0,292 X1 +
0,216 X2 + 0,0151 X3 dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima.

Kata Kunci : kreativitas guru, minat belajar siswa, motivasi belajar siswa,
hasil belajar siswa

ix
10

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
MOTTO ...................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN............................................................................ vi
PRAKATA .................................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Batasan Masalah ....................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian...................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian.................................................................... 7
Bab II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori.............................................................................. 8
1. Hasil Belajar ....................................................................... 8
2. Kreativitas Guru ................................................................ 14
3. Minat Belajar ...................................................................... 22
4. Motivasi Belajar ................................................................. 32
B. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 41
C. Kerangka Pikir.......................................................................... 42
D. Rumusan Hipotesis................................................................... 45
Bab III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...................................................................... 46
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 47
C. Populasi Dan Sampel Penelitian .............................................. 47
D. Variabel Penelitian ................................................................... 49
E. Definisi Operasional ................................................................. 50
F. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 51
G. Instrumen Penelitian ................................................................. 52
H. Uji Instrumen ........................................................................... 53
I. Metode Analisis Data ............................................................... 60
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................... 66
1. Profil Sekolah ...................................................................... 66
x
11

2. Data Hasil Penelitian Kreativitas Guru ............................... 74


3. Data Hasil Penelitian Minat Belajar .................................... 76
4. Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar ............................... 79
5. Data Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa .......................... 81
B. Analisis Data ............................................................................. 84
1. Analisis Deskriptif .............................................................. 84
2. Analisis Kuantitatif ............................................................. 93
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 101
Bab V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 106
B. Saran .......................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
12

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Populasi Siswa Tiap Kelas XI TKR 2 ....................................... 48
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Guru ....................................... 52
Tabel 3. Kisi-Kisi Istrumen Minat Belajar .............................................. 53
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar ....................................... 53
Tabel 5. Ringkasan Validitas Isntrumen Kreativitas Guru ....................... 55
Tabel 6. Ringkasan Validitas Instrumen Minat Belajar ........................... 56
Tabel 7. Ringkasan Validitas Instrumen Motivasi Belajar ....................... 57
Tabel 8. Reliabilitas Instrumen Kreativitas Guru .................................... 58
Tabel 9. Reliabilitas Instrumen Minat Belajar .......................................... 59
Tabel 10. Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar ..................................... 59
Tabel 11. Data Penelitian Variabel Kreativitas Guru.................................. 75
Tabel 12.Data Peneltian Variabel Minat Belajar ........................................ 77
Tabel 13. Data Peneltian Variabel Motivasi Belajar ................................... 79
Tabel 14. Data Nama dan Hasil Belajar Siswa ........................................... 81
Tabel 15. Kecenderungan Kreativitas Guru ................................................ 86
Tabel 16. Kecenderungan Minat Belajar .................................................... 88
Tabel 17. Kecenderungan Motivasi Belajar ................................................ 90
Tabel 18. Kecenderungan Hasil Belajar...................................................... 92
Tabel 19. Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ........................................... 94
Tabel 20. Analisis Uji t ............................................................................... 96
Tabel 21. Hasil Uji F ................................................................................... 98
Tabel 22. Analisis Regresi Ganda ............................................................... 99
Tabel 23. Hasil Ringkasan Analisis Uji R .................................................. 101

xii
13

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Bagan Paradigma Penelitian ............................................. 44
Gambar 2. Struktur Organnisasi .......................................................... 73
Gambar 3. Struktur Organisasi Tata Usaha ......................................... 74
Gambar 4. Diagram Batang Kreativitas Guru ..................................... 86
Gambar 5. Diagram Batang Minat Belajar .......................................... 88
Gambar 6. Diagram Batang Motivasi Belajar ..................................... 90
Gambar 7. Diagram Batang Hasil Belajar Sswa .................................. 92

xiii
14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing


Lampiran 2. Surat Keputusan Penetapan Dosen Penguji
Lampiran 3. Surat Keterangan Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 5. Angket Kreativitas Guru
Lampiran 6. Angket Minat Belajar Siswa
Lampiran 7. Angket Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 8. Rekapitulasi Data Penelitian Kreativitas Guru (X1)
Lampiran 9. Rekapitulasi Data Penelitian Minat Belajar Siswa (X2)
Lampiran 10. Rekapitulasi Data Penelitian Motivasi Belajar Siswa (X3)
Lampiran 11. Rekapitulasi Data Penelitian Hasil Belajar Siswa (Y)
Lampiran 12. Reliabilitas Dan Validitas Kreativitas Guru
Lampiran 13. Reliabilitas Dan Validitas Minat Belajar Siswa
Lampiran 14. Reliabilitas Dan Validitas Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 15. Pengaruh Kreativitas Guru, Minat Belajar Siswa, Dan Motivasi
Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa
Lampiran 16. Penentuan Jumlah Sampel Dan Populasi

xiv
15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dan yang paling mendasar

pada setiap manusia. Indonesia mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM)

yang cukup banyak, hal ini merupakan aset yang cukup baik. Pendidikan

terarah merupakan salah satu solusi dalam hasil belajar siswa karena

program pendidikan yang ada dituntut untuk menyediakan sumber daya

manusia yang handal, untuk mendukung terciptanya sumber daya manusia

yang handal diperlukan proses kegiatan belajar mengajar.

Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar jika hasil belajar yang

diperolehnya memuaskan dan kebutuhan belajar yang diinginkan dapat

terpenuhi. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak didik

dipengaruhi oleh beberapa faktor belajar baik faktor luar maupun dari

dalam pribadi anak didik. Faktor yang mempengaruhi belajar antara lain

sikap, minat, motivasi, dan kreativitas guru.

Menjadi seorang guru harus mempunyai sifat profesional, akan

tetapi menjadi guru yang profesional bukanlah hal yang mudah. Salah satu

ciri guru profesional adalah memiliki kreativitas dan prestasi yang

meyakinkan. Selama ini yang sering kali terjadi adalah kreativitas

dikenakan pada objek-objek terbatas, seperti karya seni, budaya, dan karya

populer seperti film dan periklanan.

1
16
2

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif

berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Guru merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses

belajar mengajar, untuk itu guru dituntut untuk dapat memberikan

kontribusi pengajaran yang baik. Faktor intern yang mempengaruhi hasil

belajar siswa adalah minat belajar dan motivasi belajar.

Dalam kehidupan nyata sering ditemukan anak didik yang

mempunyai kemampuan tinggi tetapi gagal dalam belajarnya. Hal ini

disebabkan oleh kurangnya minat dalam diri anak didik tersebut. Minat

dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari.

“Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar, anak didik yang

berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan

sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya”. (Djamarah, Syaiful

Bahri, 2011: 167). Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat

dilihat dari anak mengikuti pelajaran tersebut.

“Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. (Sardiman, 2011: 73)

Sedangkan “belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif

permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau

penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai

tujuan tertentu”. (Uno, 2015: 23)


17
3

Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam

pencapaian hasil belajar, sehingga pendorong atau penarik yang

menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan dengan adanya

motivasi akan tumbuh dorongan untuk melakukan sesuatu dalam

kaitannya dengan pencapaian hasil belajar yang maksimal. Motivasi juga

merupakan salah satu faktor yang daapat meningkatkan kualitas

pembelajaran, karena siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila

memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar

siswa.

Menurut Gagne serta Jenkins dan Unwin dalam buku Uno

mengemukakan baahwa “hasil belajar merupakan pengalaman belajar

yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-kemampuaan tertentu”.

(Uno, 2015: 17)

Kesuksesan siswa dalam mencapai hasil belajar yang memuaskan

bukan hanya ditentukan oleh kreativitas guru, minat dan motivasi belajar

saja, tetapi juga ditentukan oleh bagaimana gaya belajar siswa tersebut.

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang

mudah memahami pelajaran dengan membaca, ataupun hanya dengan

menyentuh benda yang memberikan informasi.

Apapun cara yang dipilih oleh siswa, perbedaan gaya belajar itu

menunjukkan cara tercepat yang terbaik bagi setiap siswa untuk bisa

menyerap informasi dari luar dirinya. Tentunya keberanekaragaman siswa


184

dalam gaya belajar ini juga menghasilkan perbedaan hasil belajar dan tiap-

tiap siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang “Pengaruh Kreativitas Guru, Minat Belajar Siswa, Dan

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKR 2

SMK PN 2 Purworejo”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut:

1. Pengaruh Kreativitaas guru terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR

2 SMK PN2 Purworejo belum diketahui.

2. Pengaruh Minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI

TKR 2 SMK PN2 Purworejo belum diketahui.

3. Pengaruh Motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI

TKR 2 SMK PN2 Purworejo belum diketahui.

4. Pengaruh kreativitas guru, minat belajar siswa, dan motivasi belajar

siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR

2 SMK PN2 Purworejo yang belum diketahui.


5
19

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman dan penyimpangan yang

berlebihan terhadap permasalahan penelitian yang berhubungan dengan

hasil belajar siswa, maka perlu adanya pembatasan masalah yang meliputi:

1. Penelitian hanya membatasi pada kreativitas guru, minat belajar siswa,

dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2

SMK PN2 Purworejo.

2. Hasil belajar adalah nilai rapor yang diperoleh siswa.

3. Penelitian dilakukan di kelas XI TKR 2 SMK PN2 Purworejo.

4. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei

2017. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data semester

Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah seperti berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas

guru terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN2

Purworejo?

2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar

siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN2

Purworejo?
6
20

3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi

belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN2

Purworejo?

4. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas

guru, minat belajar siswa, dan motivasi belajar siswa secara bersama-

sama terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN2

Purworejo?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara kreativitas guru terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2

SMK PN2 Purworejo.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2

SMK PN2 Purworejo.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas XI

TKR 2 SMK PN2 Purworejo.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara kreativitas guru, minat belajar siswa, dan motivasi belajar siswa

secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2

SMK PN 2 Purworejo.
217

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang cara meningkatkan

hasil belajar dan bagaimana kreativitas guru dapat menimbulkan minat

dan motivasi belajar yang baik serta membantu siswa dalam meraih

hasil belajar.

2. Bagi Siswa

Diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam meningkatkan

minat dan motivasi belajar serta cara belajar yang baik sehingga dapat

mencapai hasil belajar yang diinginkan.

3. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dalam

mengajar.

4. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumbangan

pemikiran bagi pihak sekolah dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan.

5. Bagi Fakultas

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan sebagai

masukan bagi kalangan akademis yang ingin melakukan penelitian

lebih lanjut berkaitan dengan kreativitas guru, minat, dan motivasi

belajar siswa yang hubungannya dengan hasil belajar.


22

BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,
DAN RUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Gagne serta Jenkins dan Unwin dalam buku Uno

Hamzah dapat diartikan bahwa “hasil belajar merupakan

pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam

bentuk kemampuan-kemampuan tertentu”. (Uno, 2015 : 17)

Berdasarkan hal di atas dapat diartikan bahwa apabila siswa

belajar maka hasil belajar dapat dilihat dari kemampuannya dalam

melakukan suatu kegiatan baru yang bersifat menetap dari pada

yang dilakukan sebelumnya sebagai akibat atau hasil dari interaksi

siswa dengan lingkungan.

Hal ini juga menunjukkan bahwa seseorang yang telah

mengalami proses belajar dapat ditandai dengan adanya

perubaahan perilaku sebagai suatu kriteria keberhsilan belajar pada

diri seseorang yang belajar.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

1) Menurut Slameto

8
9
23

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,

tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu

a) Faktor-faktor Intern
Merupakan faktor yang ada dalam diri individu. Faktor
intern ini dikelompokkan menjadi tiga faktor, antara lain
(1) Faktor jasmaniah, yaitu meliputi : faktor kesehatan dan
cacat tubuh.
(a) Faktor kesehatan, yaitu faktor keadaan fisik baik
segenap dalam beserta bagian-bagiannya bebas dari
penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat.
Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap
semangat belajarnya.
(b) Cacat tubuh, adalah sesuatu yang menyebabkan
kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh.
Cacat tubuh seperti buta, tuli, patah kaki, lumpuh
dan sebagainya bisa mempengaruhi proses belajar.
Sebenarnya jika hal ini terjadi hendaknya anak
didik tersebut dilembagakan pendidikan khusus
supaya dapat menghindari kecacatannya itu.
(2) Faktor psikologis, yaitu meliputi : faktor intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kesiapan.
(a) Intelegensi yaitu kecakapan seseorang terdiri dari
kecakapan menghadapi dan menyesuaikan diri
kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui penggunaan konsep yang abstrak
secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat.
(b) Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang dipertinggi
kepada suatu objek atau sekumpulan objek, agar
warga dapat belajar dengan baik dan selalu
mengusahakan bahan pelajarannya selalu menarik
perhatian siswanya.
(c) Minat yaitu kecendrungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
(d) Bakat yaitu kemampuan untuk belajar.
Kemampuan itu akan terealisasi menjadi kecakapan
yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
(e) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan
response atau bereaksi kesediaan hati timbul dalam
diri seseorang dan juga berhubungan dengan
kematangan, karena kematangan berarti kesiapan
untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam peroses belajar mengajar,
10
24

seperti halnya jika kita mengajar ilmu filsafat


kepada anak-anak yang baru duduk dibangku
sekolah menengah, anak tersebut tidak akan
mampu memahami atau menerimanya. Ini
disebabkan pertumbuhan mentalnya belum matang
untuk menerima pelajaran tersebut.
(3) Faktor kelelahan, yaitu meliputi kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani.

b) Faktor-faktor Ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu
(1) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan.
(2) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
(3) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat (Slameto, 2013 : 54).

2) Menurut Muhibbin Syah

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita

bedakan menjadi tiga macam yakni:

(1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan /


kondisi jasmani dan rohani siswa.
(2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan disekitar siswa.
(3) Faktor pendekatan belajar siswa (approach to learning),
yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran
(Muhibbin, 2014 : 129).
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling

berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang

bersifat konversing terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif


25
11

ekstrinsik (faktor eksternal), biasanya cenderung mengambil

pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam.

Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor

internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor

eksternal, mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih

mementingkan kualitas hasil belajar). Jadi, karena pengaruh faktor-

faktor tersebut, muncul siswa-siswa yang high-achievers

(berprestasi tinggi) dan underachivers (berprestasi rendah) atau

gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan

profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-

kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan

gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi

faktor yang menghambat proses belajar.

c. Penilaian Hasil belajar

Menurut Suharsimi dalam buku Widoyoko “guru maupun

pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap hasil belajar

siswa, karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia

persekolahan penilaian hasil belajar mempunyai makna yang

penting bagi siswa, guru maupun sekolah”. (Widoyoko, 2017:36).

Adapun makna penilaian bagi ketiga pihak tersebut sebagai

berikut:

1) Makna Bagi Siswa


2612

Dengan diadakannya penilaian hasil belajar, maka siswa


dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti
pelajaran yang disajikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa
dari penilaian hasil belajar ini ada yang memuaskan dan tidak
memuaskan.

2) Makna Bagi Guru


(a) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak
melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil mencapai
kritria ketuntasan minimal (KKM) kompetensi yang
diharapkan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum
berhasil mencapai KKM kompetensi yang diharapkan.
(b) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui apakah pengalaman belajar (materi
pelajaran) yang disajikan sudah tepat bagi siswa sehingga
untuk kegiatan pembelajaran di waktu yang akan datang
tidak perlu diadakan perubahan.
(c) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan
dapat mengetahui apakah strategi pembelajaran yang
digunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar dari
siswa memperoleh hasil penilaian yang kurang baik
maupun jelek pada penilaian yang diadakan, mungkin hal
ini disebabkan oleh strategi atau metode pembelajaran yang
kurang tepat.

3) Makna Bagi Sekolah


(a) Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui
bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, maka akan dapat
diketahui pula apakah kondisi belajar maupun kultur
akademik yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai
dengan harapan atau belum. Hasil belajar siswa merupakan
cermin kualitas suatu sekolah.
(b) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah untuk mengetahui
apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi
standar pendidikan sebagaimana dituntut standar Nasional
Pendidikan (SNP) atau belum.
(c) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan
sebagai pertimbangan bagi sekolah untuk menyusun
berbagai program pendidikan di sekolah untuk masa-masa
yang akan datang (Widoyoko, 2017 : 36).

Berdasarkan penjelasan mengenai hasil belajar dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar sangat penting bagi siswa, guru


13
27

maupun pihak sekolah, karena dengan hasil belajar ini dapat

dijadikan sebagai acuan ataupun patokan untuk melihat

perkembangan siswa, guru dan pihak sekolah baik itu

diperkembangan yang meningkat atau menurun. Sehingga sebagai

instrumen unuk mengumpulkan data hasil belajar digunakan nilai

raport siswa.

d. Penilaian Hasil Pengajaran

Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar

peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah

dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan:

1) Sasaran Penilaian
Sasaran atau objek evaluasi hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang.

2) Alat Penilaian
Penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi
tes dan bukan tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar
yang objektif.

3) Prosedur Pelaksanaan Tes


Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam bentuk formatif dan
sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada setiap pengajaran
berlangsung, yakni pada akhir pengajaran (Rohani, 2010 : 204).

2. Kreativitas Guru

a. Pengertian Kreativitas Guru

Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik

di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Pada umumnya


14
28

orang menghubungkan kreativitaas dengan produk-produk kreasi.

Dengan kata lain, produk-produk kreasi itu merupaknn hal yang

penting untuk menilai kreativitas. Beberapa ahli psikologi percaya

bahwa kreativitas harus terbatas pada penemuan atau penciptaan

suatu ide atau konsep baru yang sebelumnya tidak pernah diketahui

oleh manusia, sedangkan ahli yang lainnya mengartikan kreativitas

secara lebih inklusif, yaitu meliputi usaha produktif yang unik dari

inividu dan lebih bermakna bagi guru yang berusaha untuk

mengembangkan kemampuan krreatif, baik profesinya sendiri

maupun untuk peserta didik dan membantu mereka dalam

menggali dan mengemangkan potensinya secara optimaal.

Secara umum kreativitas diartikan sebagai pola berpikir

atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang

mencirikan hasil artistik, penemuan ilmiah, dan penciptaan secara

mekanik, yang wujudnya adalah tindakan manusia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012 : 217),

kreativitas adalah kemampuan untuk berkreasi atau daya mencipta.

Terdapat beberapa definisi kreativitas menurut para ahli.

Slameto (2013 : 146) mengatakan bahwa:

yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan


sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya,
melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu
yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan
sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada
umumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode
mengajar dengan diskusi yang belum pernah ia pakai.
2915

Sedangkan menurut Munandar menjelaskan bahwa:


kreativitas adalah kemampuan unuk membuat kombinasi
baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang
ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru,
akan tetapi dapat juga berupa gabungan (kombinasi) dari
hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
(http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-
kreativitas-definisi-aspek.html)

Berdasarkan definisi tersebut pengertian kreativitas adalah

kemampuan seseorang atau pendidik yang ditandai dengan adanya

kecenderungan untuk menciptakan atau kegiatan untuk melahirkan

suatu konsep yang baru maupun mengembangkan hal-hal yang

sudah ada di dalam konsep metode belajar mengajar.

Sedangkan pengertian kreativitas guru adalah kemampuan

seseorang atau pendidik yang ditandai dengan adanya

kecendrungan untuk menciptakan atau kegiatan untuk melahirkan

suatu konsep yang baru maupun mengembangkan hal-hal yang

sudah ada di dalam konsep metode belajar mengajar yang mana

untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik agar peserta

didik memiliki motivaasi belajar sehingga dalam pembelajaran

akan mempengaruhi prestasi belajar.

b. Ciri-Ciri Guru Kreatif

Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan seseorang atau

adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas

merupakan universal dan oleh karenanya semua kegiatan ditopang,


16
30

dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Ia sendiri adalah

seorang creator dan motivator, yang berada dipusat proses

pendidikan akibatnya guru senantiasa berusaha untk menemukan

cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik sehingga peserta

didik akan menilainya apakah guru tersebut kreatif atau sebaliknya.

Kreativitas tidak selalu dimiliki oleh guru berkemampuan

akademik dan kecerdasan yang tinggi. Hal ini dikarenakan

kreativitas tidak hanya membutuhkan keterampilan dan

kemampuan, akan tetapi kreativitas juga membutuhkan kemauan

atau motivasi. Keterampilan, bakat, dan kemampuan tidak

langsung mengarahkan seorang guru melakukan proses kreatif

tanpa adanya faktor dorongan atau motivasi.

Slameto (2013 : 147) menyatakan bahwa individu dengan

potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai

berikut:

1) Hasrat keingintahuan yang cukup besar.

2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru.

3) Panjang akal.

4) Keinginan untuk menemukan dan meneliti.

5) Cenderung lebih menyukai tugs berat dan sulit.

6) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan.

7) Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan

tugas.
17
31

8) Berpikir fleksibel.

9) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung

memberi jawaban yang lebih banyak.kemmpuan membuat

analisis dan sintesis.

10) Memiliki semangat bertanya serta meneliti.

11) Memiliki daya abstraksi yang cukup baik.

12) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.

Tidak ada orang yang sama sekali tidak memiliki

kreativitas, yang menjadi persoalan adalah bagaimana

mengembangkan kreativitas tersebut. Ketika diaktualisasikan,

derajat kreativitas orang-orang dapat dibedakan tinggi rendahnya

berdasarkan kriteria tertentu. Apakah seseorang tergolong kreatif

atau tidak kreatif bukanlah dua hal yang “mutually exclusive”.

Oleh karena itu, para pengelola instansi pendidikan (sekolah

misalnya) membantu mendorong bawahannya untuk kreatif dalam

kegiatan mereka setidaknya mengacu pada dua komponen tersebut.

Ditinjau dari aspek motivasional orang kreatif memiliki

ciri-ciri yaitu memiliki rasa ingin tahu, berusaha mengemukakan

ide, toleran dengan ketidakjelasan, berinisiatif untuk bekerja,

memiliki kebutuhan variasi, dan berkeinginan menguasai masalah.

Sedangkan menurut aspek kepribadian, ciri-ciri orang kreatif

memiliki otonomi diri, mencukupi kebutuhan sendiri, memiliki


32
18

kebebasan menilai, memiliki keuletan, radikal, mampu

mengendalikan diri dan sensitif. Rusman (2011: 80-92)

mengatakan guru yang kreatif dapat digambarkan melalui sembilan

keterampilan mengajar, yaitu

1) Keterampilan membuka pelajaran.


2) Keterampilan bertanya.
3) Keterampilan memberi penguatan.
4) Keterampilan mengadakan variasi.
5) Keterampilan menjelaskan (Explaining Skills).
6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
7) Ketermapilan mengelola kelas.
8) Keterampilan pembelajaran perseorangan.
9) Keteampiln menutup pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-

ciri guru kreatif yaitu guru yang mempunyai: 1) keteramilan dalam

membuka pelajaran, 2) keterampilan bertanya, 3) keterampilan

dalam memberikan penguatan, 4) keterampilan dalam mengadakan

variasi pembelajaran, 5) keterampilan dalam menjelaskan

pelajaran, 6) keterampilan dalam membimbing diskusi kelompok,

7) keterampilan dalam mengelola kelas, 8) keterampilan dalam

menutup pelajaran, 9) keterampilan dalam berpikir, 10) memiliki

rasa ingin tahu, sikap terbuka, dan memiliki motivasi yang sangat

tinggi.

c. Syarat Menjadi Guru Kreatif


33
19

Agar kreativitas dapat berjalan dengan baik sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan, maka persyaratan menjadi guru yang

kreatif juga harus diperhatikan. Menurut Talajan dalam

http://library.walisongo.ac.id, menyebutkan ada tiga syarat menjadi

guru kreatif yang baik yaitu

1) Profesional, yaitu sudah berpengalaman mengajar, menguasai


berbagai teknik dan model belajar mengajar, bijaksana dan
kreatif mencari berbagai cara, mempunyai kemampuan
mengelola kegiatan belajar secara individual dan kelompok,
disamping secara klasikal, mengutamakan standar prestasi yang
tinggi dalam setiap kesempatan, menguasai berbagai teknik dan
model penelitian.

2) Memiliki kepribadian, antara lain: bersikap terbuka terhadap


hal-hal baru, peka terhadap perkembangan anak, mempunyai
pertimbangan luas dan dalam, penuh perhatian, mempunyai
sifat toleransi, mempunyai krativitas yang tinggi, bersikap
ingin tahu.

3) Menjalin hubungan sosial, antara lain: suka dan pandai bergaul


dengan anak berbakat dengan segala keresahannya dan
memahami anak tersebut, dapat menyesuaikan diri, mudah
bergaul dan mampu memahami dengan cepat tingkah laku
orang lain.

Guru merupakan panutan untuk peserta didik yang mana

guru dapat memberikan ilmu dan pengetahuannya. Untuk itu guru

dituntut bisa mendorong peserta didik belajar secara aktif dalam

proses pembelajaran agar syarat dari guru yang kreatif tersebut

dapat terpenuhi. Syarat-syarat guru tersebut profesional, memiliki

kepribadian, dan menjalin hubungan sosial dengan demikian

apabila syarat tersebut terpenuhi maka sangatlah mungkin ia akan


20
34

menjadi guru yang kreatif, sehingga mampu mendorong siswa

belajar secara aktif dalam proses belajar mengajar.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses

belajar mengajar diperlukan guru-guru yang profesional dan

paling tidak memiliki tiga kemampuan yaitu kemampuan

membantu siswa belajar efektif sehingga mampu mencapai hasil

yang optimal, kemampuan menjadi penghubung kebudayaan

masyarakat yang aktif dan kreatif serta fungsional dan pada

akhirnya harus memiliki kemampuan menjadi pendorong

pengembangan organisasi sekolah dan profesi. Dengan

kemampuan ini diharapkan guru lebih kreatif dalam proses belajar

mengajarnya.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Kreativitas dapat ditumbuhkembangkan melalui suatu

proses yang terdiri dari beberapa faktor yang dapat

mempengaruhinya. Kreativitas secara umum dipengaruhi oleh

adanya berbagai kemampuan yang dimiliki sikap dan minat yang

positif terhadap bidang pekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan

melaksanakan tugas-tugas tersebut. Menurut Wijaya, Cece dan

Tabrani Rusyan dalam http://library.walisongo.ac.id, menyebutkan

tumbuhnya kreativitas dikalangan guru dipengaruhi beberapa hal,

diantaranya:
21
35

1) Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan


pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas.
2) Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel
pendidikan dalam memecahkan permasalahn yang dihadapi.
3) Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap
setiap upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
4) Perbedaan status yang tidak terlalu tajam diantara personel
sekolah sehingga memungkinkan terjalinnya hubungan
manusiawi yang lebih harmonis.
5) Pemberian kepercayaan kepada para guru untuk meningkatkan
diri dan mempertunjukkan karya dan gagasan kreatifnya.
6) Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru
dalam melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan
yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas.
7) Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian
dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
merupakan bagian dalam merumuskan kebijakan yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah yang
bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan
hasil belajar.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

dalam meningkatkan kreativitas diperlukan faktor-faktor yang

mempengaruhi, seperti iklim kerja di lingkungan sekolah,

kerjasama yang baik dan pemberian dorongan dan penghargaan

dapat membuat guru semangat mengembangkan kreativitasnya

dalam meningkatkan hasil belajar.

3. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas tanpa ada rasa


36
22

yang menyuruh. Pada dasarnya minat merupakan penerimaan akan

suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri

seseorang dimana semakin kuat hubungan tersebut, semakin besar

minat. (Djamarah, Syaiful Bahri, 2011: 166)

Dalam bukunya yang berjudul “Belajar” Slameto

mengemukakan definisi minat sebagai berikut:

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan


pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu hal daripada
hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi
dalam suatu aktivitas (Slameto, 2013: 180).

Menurut Slameto (2013: 57) “bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar

`dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari

dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar”.

Dimyanti Mahmud (1990:163) memberikan penjelasan

bahwa “minat yang kuat akan membuahkan prestasi belajar yang

gemilang dalam situasi yang mendasari tubuhnya sikap senang

terhadap situasi tersebut”. Sehingga jika seseorang memiliki

kesadaran yang tinggi maka akan menimbulkan rasa ingin tahu dan

belajar, cepat untuk memahami dan mengingat pelajaran yang

sedang dipelajari.

Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran

seseorang siswa, perhatian yang serta merta dan pemakaian tenaga,


3723

kemauan pemusatan perhatian dalam suatu pelajaran. Selain

meningkatkan konsentrasi, minat juga mencegah terjadinya

gangguan perhatian dari sumber lain.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, minat merupakan

kecenderungan jiwa yang sifatnya aktif yng senantiasa

berhubungan dengan kesadaran, perhatian, kemauan, dan

kesenangan atau perasaan senang terhadap suatu obyek yang ada

sangkut pautnya dengan dirinya. Dengan demikian dapat ditarik

kesimpulan bahwa minat belajar merupakan suatu kondisi,

landasan yang paling meyakinkan dalam keberhasilan proses

belajar mengajar.

b. Aspek-aspek Minat

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas maka

terdapat 4 aspek minat yaitu: Kesadaran, kemauan, perhartian dan

perasaan senang.

1) Kesadaran pada taraf ini adalah kesadaran terhadap sesuatu


yang ada dalam satu situsi, baik berupa fenomena atau objek.

2) Kemauan untuk menerima ini menggambarkan tingkah laku


individu yang mau menerima stimulasi; atau dengan kata lain,
individu mempunyai kemauan untuk menerima rangsang yang
ditimbulkan oleh fenomena (kemauan sukarela individu untuk
melakukan aktivitas).

3) Pengontrolan atau perhatian yang terpilih merupakan perhatian


terhadap rangsang atau fenomena objek yang telah dipilih
individu.
24
38

4) Keterlibatan perasaan seseorang terhadap suatu objek atau


perasaan seseorang yang tidak dapat dipisahkan dengan objek
atau aktivitas, karena adanya kaitan atara individu dengan
aktivitas yang disukai tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 4

aspek yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu kesadaran dari

siswa tersebut, kemauan untuk lebih giat belajar agar mendapat

hasil yang memuaskan, perhatian yang diberikan oleh orang tua,

dan perasaan senang dalam mengikuti proses belajar mengajar

yang membuat siswa tersebut menjadi termotivasi.

c. Unsur-unsur Minat

Unsur-unsur minat meliputi beberapa hal, yaitu

1) Perasaan Senang

Secara umum manusia akan mempunyai keinginan atau minat

didahului dengan sebuah perasaan. Perasaan senang merupakan

faktor psikis yang non intelektual, yang khusus berpengaruh

terhadap semangat belajar. Melalui semangat perasaannya,

siswa akan lebih berminat belajar, karena adanya perasaan

senang. Siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tentu

dengan senang hati selalu belajar, mengikuti pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

2) Perhatian
25
39

Menurut Agus Suyanto, perhatian adalah konsentrasi atau

aktivitas jiwa kita, terhadap pengamatan, pengertian, dan

sebagainya dengan menyampaikan yang lain baik dari pada itu.

Sedangkan menurut Wasty Sumanto, perhatian adalah

pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek

atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas.

Perhatian lebih bersifat sementara dan ada hubungannya

dengan minat. Perbedaannya adalah minat sifatnya menetap

sedangkan perhatian sifatnya sementara, adakalanya timbul

adakalanya menghilang.

3) Motif

Menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah keadaan keadaan

dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Kata

motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut W. A. Gerugan, motif merupakan

dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya

yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan

sesuatu.motif ini akan mendorong manusia untuk berbuat,

menjadi penggerak atau motor, mengarah pada suatu tujuan


26
40

yang diinginkan dicapai dengan mempertimbangkan dan

menyeleksi perbuatan yang akan dikerjakan demi mencapai

tujuan yang diinginkan. Siswa yang memiliki motif belajar

tentunya akan tergugah hatinya selalu mengikuti pelajaran.

4) Perasaan Tertarik

Motif sosial dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat

melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya ingin

mendapatkan penghargaan dari masyarakat, ingin mendapat

penerimaan dan perhatian dari orang lain. Dijelaskan

sebelumnya bahwa motif adalah daya penggerak dari dalam

diri subjek, sedangkan motif sosial disini adalah daya

penggerak dari luar diri subjek yang berasal dari lingkungan

subjek. Kurt Singer mengatakan bahwa sejak semula dunia ini

menunjukkan suatu karakter yang bersifat mengajak bagi

seorang anak, artinya dunia ini memperlihatkan dirinya dengan

cara yang menarik dan memikat. Seorang yang mempunyai

perasaan tertarik pada suatu pelajaran, ia akan cenderung untuk

terus melakukan pendekatan terhadap pelajaran tersebut dan

sebaliknya bila ia tidak mempunyai rasa tertarik maka ia akan

berusaha menghindar dari pelajaran tersebut.

d. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar


27
41

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat

belajar siswa menurut Slameto antara lain:

1) Faktor-faktor Internal, yaitu


a) Faktor Jasmaniah
(1) Faktor Kesehatan, yaitu faktor keadaan fisik baik
segenap dalam beserta bagian-bagiannya atau bebas
dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat.
Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap semangat
belajarnya.

(2) Cacat Tubuh, adalah sesuatu yang menyebabkan kurang


baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Cacat
tubuh seperti buta, tuli, patah kaki, lumpuh, dan
sebagainya bisa mempengaruhi proses belajar.
Sebenarnya jika hal ini terjadi hendaknya anak didik
tersebut dilembagakan pendidikan khusus supaya dapat
menghindari kecacatannya itu.

b) Faktor Psikologis
(1) Intelegensi, yaitu kecakapan seseorang yang terdiri dari
kecakapan menghadapi dan menyesuaikan diri ke dalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui
penggunaan konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

(2) Perhatian, yaitu keaktifan jiwa yang dipertinggi kepada


suatu objek atau sekumpulan objek, agar warga dapat
belajar dengan baik dan selalu mengusahakan bahan
pelajarannya selalu menarik perhatian siswanya.

(3) Minat, yaitu kecenderungan yang tetap untuk


memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

(4) Bakat, yaitu kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu


akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
belajar atau berlatih.

(5) Kesiapan, adalah kesediaan untuk memberikan response


atau bereaksi kesediaan itu timbul dalam diri seseorang
dan juga berhubungan dengan kematangan, karena
kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan
kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam
proses belajar mengajar, seperti halnya jika kita
mengajar ilmu filsafat kepada anak-anak yang baru
28
42

duduk dibangku sekolah menengah, anak tersebut tidak


akan mampu memahami atau menerimanya. Ini
disebabkan pertumbuhan mentalnya belum matang
untuk menerima pelajaran tersebut.

2) Faktor-Faktor Eksternal, yaitu


a) Faktor Keluarga, terdiri dari:
(1) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya sangat besar
pengaruhnya terhadap belajar anak. Jika orang tua tidak
memperhatikan pendidikan anakanya (acuh tak acuh
terhadap belajar anaknya) seperti tidak mengatur waktu
belajar, tidak melengkapi alat belajarnya, dan tidak
memperhatikan apakah anaknya belajar atau tidak,
semua ini berpengaruh pada semangat belajar anaknya,
bisa jadi anaknya tersebut malas dan tidak besemangat
belajar. Hasil yang didapatkannya pun tidak
memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya.
Mendidik anak tidak baik jika terlalu dimanjakan dan
juga tidak baik jika mendidik terlalu keras. Untuk itu,
perlu adanya bimbingan dan penyuluhan yang tentunya
melibatkan orang tua, yang sangat berperan penting
akan keberhasilan bimbingan tersebut.

(2) Suasana Rumah


Suasana rumah dimaksudkan adalah situasi atau
kejadian-kejadian yang sering terjadi didalam keluarga,
dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang
gaduh, ramai, dan semrawut tidak memberi ketenangan
kepada anaknya yang belajar. Biasanya ini terjadi pada
kelurga yang besar dan terlalu banyak penghuninya,
suasana rumah yang tegang, ribut, sering cekcok bisa
menyebabkan anak bosan di rumah, dan sulit
berkonsentrasi dalam belajarnya. Dan akibatnya anak
tidak semangat dan bosan belajar, karena terganggu
oleh hal-hal tersebut. Untuk memberikan motivasi yang
mendalam pada anak-anak perlu diciptakan suasana
rumah yang tenang, tentram, dan penuh kasih sayang
supaya anak tersebut betah di rumah dan bisa
berkonsentrasi dalam belajarnya.

(3) Keadaan Ekonomi Keluarga


Dalam kegiatan belajar, seorang anak kadang-kadang
memerlukan sarana prasarana atau fasilitas-fasilitas
belajar seperti buku, alat-alat tulis, dan sebagainya.
29
43

Fasilitas ini hanya dapat terpenuhi jika keluarga


mempunyai cukup uang. Jika fasilitas tersebut tidak
dapat dijangkau oleh keluarga, ini bisa menjadi faktor
penghambat dalam belajar tetapi si anak hendaknya
diberi pengertian tentang hal tersebut. Agar anak bisa
mengerti dan tidak sampai mengganggu belajarnya.

Keluarga memiliki dampak yang besar dalam pembentukan

perilaku individu serta pembentukan vitalitas dan ketenangan

dalam bentuk anak-anak karena melalui keluarga, anak-anak

mendapatkan bahas, nilai-nilai, serta kecenderungan mereka.

Keluarga bertanggung jawab mendidik anak-anak dengan benar

dalam kriteria yang benar, jauh dari penyimpangan. Untuk itu,

dalam keluarga memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab.

Tugas dan kewajiban keluarga adalah bertanggung jawab

menyelamatkan faktor-faktor cinta kasih serta kedamaian dalam

rumah, menghilangkan kekerasan, keluarga harus mengawasi

proses-proses pendidikan, orang tua harus menerapkan langkah-

langkah sebagai tugas mereka.

e. Indikator Minat

Ada beberapa indikator minat, yaitu:

1) Pengalaman belajar

Pengalaman yang dimiliki oleh semua siswa dalam mata

pelajaran tersebut seperti prestasi belajar.

2) Mempunyai sikap emosional yang tinggi


30
44

Seseorang yang berminat dalam belajar mempunyai sikap

emosional yang tinggi, misalnya siswa tersebut aktif mengikuti

pelajaran, selalu mengerjakan pekerjaan rumah yang baik.

3) Pokok pembicaraan

Apa yang dibicarakan (didiskusikan) anak dengan orang

dewasa atau teman sebaya, dapat memberi petunjuk mengenai

minat mereka dan seberapa kuat minat tersebut. Jadi artinya

dalam berdiskusi anak-anak tersebut akan antusias, semangat,

dan berprestasi.

4) Buku bacaan

Biasanya siswa atau anak jika diberi kebebasan untuk memilih

buku bacaan tertentu, siswa itu akan memilih buku bacaan yang

menarik bakat dan minatnya.

5) Pertanyaan

Bila pada saat proses belajar dan mengajar siswa selalu aktif

bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang

diajarkan itu, pertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat

yang besar terhadap pelajaran tersebut

(http//zanikhanmultiply.com/journal/item/1206/minat siswa).

f. Peran Dan Fungsi Minat Dalam Belajar

Ada beberapa peranan minat dalam belajar, antara lain:


31
45

1) Menciptakan, menimbulkan konsentrasi atau perhatian dalam

belajar.

2) Menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam

belajar.

3) Memperkuat ingatan siswa tentang pelajaran yang telah

diberikan guru.

4) Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif.

5) Memperkecil kebosanan siswa terhadap studi/ pelajaran.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya

adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara

materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri

sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa

bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi

dirinya, melayani tujuan-tujuannya, menemukan kebutuhan-

kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan

suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya

penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil pengalaman

belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan

besar siswa akan berminat dan termotivasi untuk mempelajarinya.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan

yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal dan

pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi


4632

dalam suatu aktivitas. Oleh karena itu, indikator minat belajar

dapat diukur dengan rasa suka terhadap mata pelajaran dan

partisipasi dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan dalam belajar.

4. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

“Menurut Mc. Donald, Motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”

(Sardiman, 2011 : 73).

Sedangkan “belajar adalah perubahan tingkah laku secara

relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari

praktik atau penguatan (reinforced practise) yang dilandasi tujuan

untuk mencapai tujuan tertentu” (Uno, 2015 : 23).

Motivasi Belajar siswa dalam model ini difokuskan pada


motivasi berprestasi yang diartikan sebagai dorongan dalam
diri siswa untuk belajar, mengerjakan tugas-tugas,
memecahkan masalah maupun mempelajari kompetensi
tertentu dalam mata pelajaran dengan sebaik-baiknya
berdasarkan standar keunggulan, berorientasi pada
keberhasilan, antisipasi kegagalan inovatif dan bertanggung
jawab (Widoyoko, 2013 : 210).

Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai


berikut: Adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan
cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar,
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya
lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik (Uno, 2015 : 23).
47
33

Motivasi Belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa,

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan


hasil akhir.
2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang
dibandingkan dengan teman sebaya.
3) Mengarahkan kegiatan belajar.
4) Membesarkan semangat belajar.
5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan
kemudian bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau
bermain) yang bersinambung, individu dilatih untuk
menggunakan kekuatan sedemikian rupa sehinga dapat
berhasil (Mudjiono, 2013 : 85).

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru.

Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi pada siswa

bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:

1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat


siswa untuk belajar sampai berhasil.
2) Mengetahui dan memahaami motivasi belajar siswa di kelas
bermacam-macam.
3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu
diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasehat,
fasilitator, instruktur, teman diskusi penyemangat, pemberi
hadiah, atau pendidik.
4) Memberi peluang guru “untuk kerja” rekayasa pedadogis.
(Mudjiono, 2013 : 85)

Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan kerangka pendidikan

formal, motivasi tersebut dalam jaringan rekayasa pedagogis guru.

Dengan tindakan pembuatan persiapan mengajar, pelaksanaan

belajar mengajar dan guru menguatkan motivasi belajar siswa.


48
34

Sebaliknya dilihat dari segi kemandirian siswa, motivasi belajar

semakin meningkat pada tercapainya prestasi belajar.

b. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi:

1) Mendorong maanusia untuk berbuat, jadi sebagai


penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi
dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang
hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat
memberikan arah dan kegiatan harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan, yakin menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang
siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat
lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
(Sardiman, 2011 : 85)

Disamping itu terdapat fungsi lain dari motivasi belajar

yaitu sebagai pendorong usaha dan pencapaian hasil belajar.

Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang

baik pula atau dengan kata lain intensitas motivasi seseorang siswa

akan sangat menentukan tingkat pencapaian hasilnya.

c. Peranan Motivasi dalam Belajar


35
49

Ada beberapa peranan penting dalam motivasi belajar di

dalam pembelajaran, yaitu:

1) Peranan motivasi dalam menentukan penguatan belajar


Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila
seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat
bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.

2) Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar


Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat
kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk
belajar sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat
diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.
3) Motivasi menentukan ketekunan belajar.
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan
harapan memperoleh hasil yang baik (Uno, 2015 : 27).

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki

peranan yang penting dalam kehidupan seorang siswa. Motivasi

belajar berperan sebagai pendorong siswa untuk belajar,

menentukan arah perbuatan, dan menyeleksi sampai diperoleh

tujuan yang hendak dicapai sehingga diperoleh hasil belajar yang

maksimal. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain adanya usaha yang

tekun dan terutama didasari motivasi, maka seseorang yang baik

akan dapat menghasilkan prestasi belajar yan baik. Sebaliknya,

apabila seorang siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar maka

akan sulit mencapai hasil yang baik.


50
36

d. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Dalam rangka pendidikan formal, motivasi belajar tersebut

ada dalam jaringan rekayasa pedagogis guru dengan tindakan

pembuatan persiapan mengajar, pelaksanaan belajar mengajar,

maka guru menguatkan motivasi belajar siswa, motivasi belajar

semakin meningkat pada tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar

merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya

terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis

siswa.

Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah

sebagai berikut:

1) Cita-cita atau aspirasi siswa


Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil
seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat,
berebut mainan, dapat membaca dan dapat menyanyi.
Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan
kemauan bergiat, bahkan dikemudan hari menimbulkan cita-
cita dalam kehidupan.

2) Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan
atau kecakapan mencapainya, contohnya keinginan membaca
perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan
mengucapkan bunyi huruf-huruf.

3) Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang
sakit, lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian
belajar. Sebaiknya seorang siswa yang sehat, kenyang, dan
gembira akan mudah memusatkan perhatian.

4) Kondisi lingkungan siswa


Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan ke
37
51

masyarakat. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat


terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kondisi
lingkungan yang sehat, keruukunan hidup, ketertiban pergaulan
perlu dipertinggi mutunya.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran


Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan
pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.
Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada
motivasi dan perilaku belajar (Mudjiono, 2013 : 97).
Sikap siswa mempunyai cita-cita yang tinggi. Untuk

mewujudkan cita-cita tersebut biasany siswa akan belajar dengan

giat. Apalagi didukung oleh perasaan bahwa ia mempunyai

kemampuan untuk bisa meraih dan mewujudkan cita-citanya.

Dengan bekal cita-cita tersebut siswa akan berusaha untuk terus

belajar tetapi terkadang ada juga kendala yanng harus dihadapi,

misalnya kondisi fisik yang terkadang lemah, sering timbul rasa

malas untuk belajar, dll.

Tidak hanya kondisi fisik yang berpengaruh tetapi juga

kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Siswa yang tinggal di

lingkungan yang gemar belajar maka siswa tersebut akan

terpengaruh untuk belajar. Sebaliknya, siswa yang tinggal di

lingkungan yang sebagian besar siswanya suka bermain maka

dengan sendirinya siswa tersebut akan terpengaruh untuk bermain

walaupun hal tersebut tidak berlaku bagi semua siswa. tugas yang

berat untuk orang tua dan guru untuk menyadarkan siswa atau

anaknya untuk bisa mengatur waktu dalam belajar dan juga


38
52

bermain. Selain itu juga memberikan dorongan bagi siswa dan

anaknya tetep belajar dan berprestasi.

e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Dalam motivasi belajar itu tidak ubahnya seperti grafik.

Ada saatnya naik, tetap ada saatnya turun, ada pula yang datar-

datar saja. Hal itu yang menyebabkan perlu ditingkatkannya

motivasi belajar siswa.

Upaya-upaya itu terdiri dari pelaksanaan fungsi-fungsi

antara lain:

1) Optimalisasi penerapan prinsip belajar


Upaya pmbelajaran terkait dengan beberapa pinsip belajar.
Beberapa prinsip belajar tersebut antara lain
a) Belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan
belajar.
b) Belajar menjadi bermakna bila siswa diharapkan pada
pemecahan masalah yang menantangnya.
c) Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan
segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan
tertentu.
d) Sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan
bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah.
e) Belajar menjadi menantang bila siswa memahami prinsip
penilaian dan faedah nilai belajarnya bagi kehidupan
dikemudian hari.

2) Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran


Guru dapat mengupayakan optimalisasi unsur-unsur
dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang ada di lingkungan
siswa. Upaya optimalisasi tersebut sebagai berikut:
a) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan
hambatan belajar yang dialaminya.
b) Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajar.
39
53

c) Meminta kesempatan pada orang tua siswa atau wali agar


memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri
dalam belajar.
d) Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong
belajar.
e) Menggunakaan waktu secara tertib, penguat dan suasana
gembira terpusat pada perilaku belajar.

3) Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemamupan siswa


Upaya optimalisasi pemanfaatan pengalaman siswa dapat
dilakukan dengan cara:
a) Siswa diberi tugas untuk membaca bahan pelajaran
sebelumnya.
b) Guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa.
c) Guru memecahkan hal-hal yang sukar, dengan mencari
“cara memecahkan”.
d) Guru mengajarkan “cara memecahkan” dan mendidik
keberanian mengatasi kesukaran.
e) Guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi
kesukaran.
f) Guru memberi kesempatan kepada siswa yang mampu
memecahkan masalah.
g) Guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil
mengatasi kesukaran belajarnya sendiri.
h) Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa.

4) Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar


Upaya mendidik dan mengembangkan cita-cita belajar
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara mendidik dan
mengembangkan yang dapat dilakukan antara lain:
a) Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan.
b) Guru mengikutsertakan semua siswa untuk memelihara
fasilitas belajar.
c) Guru mengajak serta siswa untuk membuat perlombaan
untuk belajar.
d) Guru mengajak serta orang tua untuk memperlengkap
fasilitas belajar (Mudjiono, 2013 : 101).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa upaya dalam meningkatkan motivasi belajar adalah dengan

memberi pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajiban


40
54

tertib belajar, pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik,

hukuman secara tepat guna, dan mendidik cinta belajar.

f. Bentuk-Bentuk Motivasi Di Sekolah

Ada beberapa bentuk dan cara uhtuk menumbuhkan

motivasi belajar siswa di sekolah, yaitu:

1) Memberi Angka
Angka yang dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari
hasil aktivitas belajar siswa. Angka yang diberikan kepada
setiap siswa biasanya bervariasi sesuai dengan hasil ulangan
yang telah mereka peroleh dari hasil penilaian guru. Angka
merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan
kepada siswa untuk mempertahankan atau bahkan lebih
meningkatkan prestasi belajar mereka.

2) Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain
sebagai penghargaan atau kenang-kenangan atau cinderamata.
Hadiah yang diberikan kepada orang lain dapat berupa apa saja
tergantung dari keinginan pemberi atau bisa juga disesuaikan
dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang.

3) Saingan atau Kompetisi


Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong siswa agar bergairah belajar.
Persaingan baik dalam bentuk persaingan individu maupun
kelompok diperlukan dalam pendidikan untuk mengetahui
prestasi yang diperoleh seorang siswa.

4) Memberi Ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa
biasanya mempersiapkan diri dengan belajar untuk menghadapi
ulangan. Oleh karena itu, ulangan merupakan strategi yang
cukup baik untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar.

5) Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan alat motivasi bagi
siswa. Dengan mengetahui hasil, siswa terdorong untuk belajar
lebih giat. Apalagi hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa
5541

berusaha untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan


intensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang
lebih baik dikemudian hari atau pada semester berikutnya.

6) Pujian
Pujian bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah
bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan
motivasi yang baik.

7) Hasrat untuk Belajar


Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila
dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud.

8) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang
yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan
aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.
(Djamarah, 2012 : 41)

B. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sudar Riyadi Pangaribowo dengan

judul “Pengaruh Motivasi Belajar Dan Pendapatan Orang Tua

Terhadap Prestasi Belajar siswa SMK 3 Puworejo” dengan populasi 92

siswa dan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan

1%, 5%, 10%. Jika populasi 92 siswa dengan taraf kesalahan 5% maka

sampel yang diambil 75 siswa. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda

diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar dan pendapatan orang tua secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar siswa sebesar 24,50% dan 72,50%.


42
56

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sarijah “pengaruh minat, motivasi, dan

kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri

39 Purworejo” hasil analisis regresi ganda, diperoleh koefisien regresi

(R) sebesar 0,498 (F=7,250 : sig 0,000 < 0,05) dan koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,248. Ada pengaruh yang positif dan

signifikan minat, motivasi, dan kebiasaan belajar secara bersama-sama

terhadap hasil belajar siswa sebesar 24,80%.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir penting dalam suatu penelitian, sebab kerangka

pikir berfungsi untuk mengkomunikasikan antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kreativitas

guru, minat, dan motivasi belajar. Sedangkan variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif

berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Sedangkan kreativitas

guru adalah kemampuan seseorang atau pendidik yang ditandai dengan

adanya kecenderungan untuk menciptakan atau kegiatan untuk melahirkan

suatu konsep yang baru maupun mengembangkan hal-hal yang sudah ada

di dalam konsep metode belajar mengajar yang mana untuk memberikan

rangsangan kepada peserta didik agar peserta didik memiliki minat dan
43
57

motivasi belajar yang tinggi sehingga dalam pembelajaran akan

mempengaruhi prestasi belajar.

Minat belajar merupakan suatu landasan yang paling meyakinkan

demi keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Minat belajar yang

tumbuh dijiwa anak didik sangatlah mempengaruhi proses dan cara

belajarnya. Minat belajar tersebut meliputi kesenangan kesadaran, serta

perhatian terhadap pelajaran. Siswa dengan minat belajar tinggi maka

prestasi belajarnya akan tinggi, begitu juga sebaliknya.

Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong

terjadinya belajar atau dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia (perilaku belajar). Tanpa adanya motivasi

tidak akan timbul suatu perbuatan.

Hasil belajar siswa merupakan kapasitas siswa atas kemampuan

dalam mengolah proses pembelajaran di sekolah. Hal ini dijadikan suatu

patokan bagi siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa di sekolah.

Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil prestasi belajar yang

memuaskan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun

dari luar diri siswa tersebut.

Apabila digambarkan, hubungan antara kreativitas guru, minat, dan

motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar adalah seperti Gambar 1 di

bawah ini:
44
58

Kreativitas Guru

X1
rx1y

rxr2x2y
y Hasil Belajar
Minat Belajar Siswa

X2 rx2y Y
Rxy
Rxy
rx3y

Motivasi Belajar Siswa rx3y

X3

Gambar 1. Paradigma Penelitian

Keterangan:

: Garis yang berhubungan

: Garis yang tidak berhubungan

X1 : Kreativitas Guru

X2 : Minat Belajar Siswa

X3 : Motivasi Belajar Siswa

rx1y : Pengaruh secara parsial antara Kreativitas Guru terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo

rx2y : Pengaruh secara parsial antara Minat Belajar terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKR 2 SMK PN 2

Purworejo.
45
59

rx3y : Pengaruh secara parsial antara Motivasi Belajar terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKR 2 SMK PN 2

Purworejo.

Rxy : Pengaruh Kreativitas Guru, Minat, dan Motivasi Belajar

siswa terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKR 2 SMK

PN 2 Purworejo.

D. Rumusan Hipotesis

“Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan” (Sugiyono, 2010 : 84).

Berdasarkan kajian teori, tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang

telah diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guru

terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap

hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar

terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guru,

minat, dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar

siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.


60

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada dan tujuan penelitian maka

penelitian ini termasuk penelitian Ex Post Facto yaitu penelitian yang

dilakukan setelah kejadian atau kegiatan berlangsung (Suharsimi

Arikunto, 2013: 17).

Dalam hal ini yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian

deskriptif dan kuantitatif yaitu untuk menjelaskan, menggambarkan,

memberikan, dan menguraikan suatu peristiwa yang berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti. Penelitian deskriptif dan kuantitatif prosesnya

berawal dari teori, selanjutnya menjadi hipotesis penelitian disertai

pengukuran dan operasional konsep, kemudian generalisasi empiris yang

bersandar pada statistik, sehingga dapat disimpulkan sebagai temuan

penelitian.

Jadi penelitian ini akan melihat pengaruh kreativitas guru, minat,

dan motivasi belajar sebagai variabel independen dalam bahasa Indonesia

sering disebut variabel bebas (variabel X1, X2, dan X3) terhadap hasil

belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK N 2 Purworejo sebagai variabel

dependen dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat (Variabel

Y). Data yang diperoleh peneliti merupakan data murni tanpa adanya

intervensi dari unsur-unsur lain. Peneliti hanya memanfaatkan data yang

46
47
61

terkumpul dari angket dan dokumentasi sekolah tempat penelitian

diadakan.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SMK PN 2

Purworejo. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai

dengan Mei 2017. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data

semeter ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh penenliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. (Sugiyono, 2010: 61)

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI TKR 2

SMK PN 2 Purworejo dengan jumlah 100 siswa.

Sebanyak siswa yang terbagi dalam 3 kelas, perinciannya adalah

seperti tabel 1 berikut ini:


62
48

Tabel 1

Populasi Siswa Tiap Kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo

No. Kelas Jumlah Siswa


1 XI TKR 2A 32
2 XI TKR 2B 34
3 XI TKR 2C 34
Jumlah 100
Sumber: Data SMK PN 2 Purworejo

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi”. (Sugiyono, 2010: 62)

Sampel diambil karena beberapa alasan misalnya keterbatasan

dana, tenaga, dan waktu. Semua yang dipelajari di dalam sampel

kesimpulannya harus sama ketika diberlakukan dalam populasi. Maka

sampel haruslah benar-benar representetive (mewakili). Supaya sampel

representetive maka sampel diambil sebagian dari populasi dengan

cara tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam pengambilan sampel ada beberaapa teknik, yaitu simple

random sampling, area (cluster) sampling (sampling menurut daerah),

sampling sistematis,, sampling kuota, dll. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random

sampling dengan jumlah 80 siswa. Teknik ini dilakukan karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.


49
63

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel

penelitian jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan

dari Isaac, untuk tingkat kepercayaan 0,95 (Sukardi, 2008: 56). Jumlah

populasi dalam penelitian ini sebanyak 100 siswa sehingga pada tabel

ini diambil populasi sebesar 100. Dari tabel penentuan jumah sampel

untuk populasi sebesar N = 100 dengan tingkat kepercayaan 0,95 dapat

diperoleh sampel sebesar 80 siswa.

D. Variabel Penelitian

“Dalam penelitian, variabel mempunyai tiga ciri yaitu: mempunyai

variasi nilai, membedakan satu objek dengan objek lain dalam satu

populasi, dan dapat diukur. Variabel mempunyai nilai yang bervariasi.

Oleh karena variabel membeedakan satu objek dengan objek lain dalam

satu populasi, maka variabel harus mempunyai nilai yang bervariasi”.

(Widoyoko, 2014: 2)

1. Variabel Bebas (Independen Variable)

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain”.

(Widoyoko, 2014: 4)

Adapun variabel bebas (Independen Variable) dalam penelitian ini

adalah:

a. Kreativitas Guru yang disimbolkan X1

b. Minat Belajar yang disimbolkan X2


64
50

c. Motivasi Belajar yang disimbolkan X3

2. Variabel Terikat (Dependen Variable)

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Widoyoko, 2014: 5).

Sebagai variabel bebas terikat adalah Hasil Belajar disimbolkan Y.

E. Definisi Operasional

1. Kreativitas Guru X1

Kreativitas guru adalah kemampuan seseorang atau pendidik yang

ditandai dengan adanya kecenderungan untuk menciptakan atau

kegiatan untuk melahirkan suatu konsep yang baru maupun

mengembangkan hal-hal yang sudah ada di dalam konsep metode

belajar mengajar yang mana untuk memberikan rangsangan kepada

peserta didik agar peserta didik memiliki motivasi belajar sehingga

dalam pembelajaran akan mempengaruhi prestasi belajar.

2. Minat Belajar X2

Minat belajar merupakan suatu kondisi, landasan yang paling

meyakinkan dalam keberhasilan proses belajar mengajar.

3. Motivasi Belajar X3

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong

terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat


51
65

menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar

akan melemahkan kegiatan belajar.

4. Hasil Belajar Y

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa, selama

menempuh pelajaran yang diberikan oleh guru. Baik buruknya hasil

belajar dipengaruhi oleh minat dan motivasi belajar.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan metode dokumentasi dan metode kuesioner.

1. Metode Angket atau Kuesioner

“Angket atau Kuesioner merupakan metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai

dengan permintaan pengguna”. (Widoyoko, 2014: 33)

2. Metode Dokumentasi

“Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang

dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti”. (Widoyoko, 2014: 49)

Dalam penelitian ini peneliti mengambil data dari hasil pengisian

angket tentang kreativitas guru, minat, dan motivasi belajar serta daftar

nilai rapor semester ganjil Tahun 2016/2017.


52
66

G. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan

pengukuran” (Widoyoko, 2014:51).

Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan angket,

Instrumen kreativitas guru, minat, dan motivasi belajar. Dalam penelitian

ini angket kreativitas guru, minta, dan motivasi belajar digunakan tipe

pilihan dengan disediakan empat alternatif jawaban yang masing-masing

jawaban memiliki skor sendiri-sendiri dan hasil belajar diukur dengan nilai

rapor pada semester ganjil pada tahun 2016/2017.

Adapun skor setiap alternatif, jawaban adalah sebagai berikut:

1. Alternatif a diberi skor 4

2. Alternatif b diberi skor 3

3. Alternatif c diberi skor 2

4. Alternatif d diberi skor 1

Untuk kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 2, 3, dan 4 di

bawah ini:

Tabel 2
Kisi-kisi Instrumen Kretivitas Guru
Variabel Indikator No. Item Jumlah
Metode 1, 2, 3, 4 4
Kreativitas Media 5, 6, 7 3
Guru Evaluasi 8, 9, 10 3
10
Jumlah

Sumber: http://library.walisongo.ac.id
53
67

Tabel 3

Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar


Variabel Indikator No. Item Jumlah
Disiplin belajar 1, 2, 3 3
Disiplin diri 4, 5, 6, 7 4
Minat
Belajar Tanggung
8, 9, 10 3
jawab

Jumlah 10

Sumber: http://zanikhanmultiply.com/journal/item/1206/minatsiswa

Tabel 4
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar
Variabel Indikator No. Item Jumlah
Hasrat dan Keinginan berhasil
Belajar tidak ada batas waktu 1
3
Rutinitas belajar 2
Manfaat belajar 3
Dorongan dan kebutuhan belajar
Kebutuhan pelajar 4
Memperluas pengetahuan 5 4
Kompetensi dalam belajar 6
Motivasi Menguasai pelajaran 7
Belajar
Harapan dan cita-cita masa depan
1
Kesiapan diri 8
Penghargaaan dalam belajar
1
Pemicu belajaar 9
Lingkungan belajar yang kondusif
1
Ketertiban bergaul 10
Jumlah 10

Sumber: Uno, 2015: 23

H. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu Instrumen. Suatu Instrumen yang valid


54
68

atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah”. (Arikunto, 2013:211).

Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product moment

dengan angka kisar adalah sebagai berikut:

𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
{𝑁 ∑ 𝑋 2
− (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : Skor butir

Y : Skor total

(Widoyoko, 2014: 147).

Guna mempermudah dalam menganalisis data yang

diproleh maka penulis menggunakan alat bantu yaitu SPSS for

windows 16.0. Tujuan dari pengujian validitas instrumen untuk

menguji kecepataan dalam menggunakan tentang dan arti

sebenarnya. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mengukur apa yang akan diukur.

Adapun kriteria pengambilan kesimpulan menentukan valid

tidaknya suatu instrumen menurut Widoyoko (2014:149) “Apabila

rxy lebih besar atau sama dengan 0,3 (rxy  0,3), nomor butir

tersebut dapat dikatakan valid”.


6955

Tabel 5, 6, 7 berikut ini adalah ringkasan validitas

instrumen kreativitas guru (X1), minat belajar (X2), dan motivasi

belajar (X3) antara lain:

TABEL 5
Ringkasan Validitas Instrumen Kreativitas Guru
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance
Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted
Correlation Deleted
ITEM 1 27.35 22.281 .514 .796
ITEM 2 27.75 22.266 .535 .794
ITEM 3 27.87 21.680 .455 .804
ITEM 4 27.72 22.885 .401 .808
ITEM 5 27.69 22.471 .537 .794
ITEM 6 27.50 23.165 .383 .809
ITEM 7 27.47 21.721 .535 .793
ITEM 8 27.67 20.906 .641 .781
ITEM 9 27.40 23.256 .412 .806
ITEM 10 27.53 22.050 .545 .792

Sumber: Data yang diolah

Tabel 5 (lampiran 10) ringkasan validitas instrumen

kreativitas guru dapat diketahui bahwa dari 10 item memiliki nilai

validitas tertinggi yaitu 0,641 dan nilai validitas terendah yaitu

0,383 (0,383 > 0,3). Maka dapa disimpulkan bahwa 10 item soal

dinyatakan valid.
56
70

Tabel 6
Ringkasan Validitas Instrumen Minat Belajar
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance
Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted
Correlation Deleted
ITEM 1 28.06 19.983 .445 .759
ITEM 2 28.54 19.669 .412 .765
ITEM 3 28.17 20.399 .396 .765
ITEM 4 28.16 20.745 .377 .767
ITEM 5 28.46 18.809 .641 .734
ITEM 6 28.42 19.387 .497 .752
ITEM 7 28.60 20.522 .361 .770
ITEM 8 28.60 19.686 .503 .752
ITEM 9 28.37 20.339 .369 .769
ITEM 10 28.10 19.863 .465 .757

Sumber: Data yang diolah

Tabel 6 (lampiran 11) ringkasan validitas instrumen minat

belajar dapat diketahui bahwa dari 0 item memiliki nilai validitas

tertinggi yaitu 0,641 dan nilai terendah yaitu 0,361 (0,361 > 0,3).

Maka dapat disimpulkan bahwa 10 item soal dinyatakan valid.


57
71

Tabel 7
Ringkasan Validitas Instrumen Motivasi Belajar
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance
Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted
Correlation Deleted
ITEM 1 28.05 19.997 .446 .764
ITEM 2 28.51 19.696 .415 .768
ITEM 3 28.15 20.408 .408 .768
ITEM 4 28.15 20.737 .382 .771
ITEM 5 28.46 18.809 .652 .738
ITEM 6 28.41 19.385 .500 .756
ITEM 7 28.60 20.522 .370 .773
ITEM 8 28.59 19.739 .499 .757
ITEM 9 28.37 20.339 .376 .773
ITEM 10 28.09 19.904 .462 .761

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 7 (lampiran 12) ringkasan validitas

instrumen motivasi belajar dapat diketahui bahwa dari 10 item

memiliki nilai validitas tertinggi yaitu 0,652 dan nilai validitas

terendah yaitu 0,370 (0,370 > 0,3). Maka dapat disimpulkan bahwa

10 item soal dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik”. (Arikunto,

2013:221).

Uji reliabilitas ini dihitung dengan bantuan komputer program

SPSS for windows 16 program uji keandalan teknik alpa cronbach.


58
72

Adapun rumusan sebagai berikut:

𝑟 𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
11=[ ][1− ]
(𝑘−1) 𝜎12

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen

K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Ʃb2 : Jumlah variabel butir

12 : Variabel total

(Arikunto, 2013:239)

Untuk apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak langkah

selanjutnya adalah mengonsultasikan dengan harga kritik atau standar

reliabilitas. Harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7.

Artinya suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai

koefisien alpa sekurang-kurangnya 0,7.

Berikut ini tabel 8, 9, 10 adalah ringkasan reliabilitas instrumen

kreativitas guru (X 1), minat belajar (X2), dan motivasi belajar (X3)

antara lain :

Tabel 8
Reliabilitas Instrumen Kreativitas Guru

Reliability Statistics

Cronbach’s N of
Alpha Items

.814 10

Sumber: Data yang diolah


59
73

Berdasarkan tabel 8 (lampiran 10) dapat diketahui nilai

Cronbach’s Alpa yaitu 0,814 berarti nilai reliabilitas  0,7. Maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen kreativitas guru dinyatakan reliabel.

Tabel 9
Reliabilitas Instrumen Minat Belajar

Reliability Statistics

Cronbach’s N of
Alpha Items

.778 10

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan Tabel 9 (lampiran 11) dapat diketahui nilai Cronbach

alpa yaitu 0,778 berarti nilai reliabilitas  0,7. Maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen minat belajar dinyatakan reliabel.

Tabel 10
Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar

Reliability Statistics

Cronbach’s N of
Alpha Items

.782 10

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan Tabel 10 (lampiran 12) dapat diketahui nilai

Cronbach’s Alpha yaitu 0,782 berarti nilai reliabilitas  0,7. Maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen motivasi belajar dinyatakan

reliabel.
60
74

I. Metode Analisis Data

Dalam analisis data penulis menggunakan teknik analisis deskriptif

dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Deskriptif

“Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang

diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum”. (Sugiyono, 2010:29).

Rumus yang digunakan adalah :

skor tertinggi − skor terendah


𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
jumlah kelas interval

(Widoyoko, 2014: 110)

2. Analisis Kuantitatif

“Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”

(Sugiyono, 2007:207).

Dalam penelitian kuantitatif, banyak dituntut untuk

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

terhadap data tersebut serta penampilan dari hasil. Secara garis besar,

pekerjaan analisis data meliputi tiga langkah yaitu :

a. Persiapan

b. Tabulasi
61
75

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

(Arikunto, 2013:278)

Dalam menganalisis secara kuantitatip, penulis menggunakan

alat bantu komputer program SPSS For Windows 16.0, untuk itu

penulis menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Analisis Korelasi Parsial

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui pengaruh

kretivitas guru, minat, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar

siswa. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

𝑟𝑦𝑥1 − 𝑟𝑦𝑥2 . 𝑟𝑥1 𝑥2


𝑟𝑦.𝑥1 𝑥2 =
√1 − 𝑟 2𝑥1𝑥2 − √1 − 𝑟 2𝑦𝑥2

(Sugiyono, 2010: 236)

Keterangan :

X = variabel independen

Y = variabel dependen

N = jumlah sampel

Rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah kreativitas guru,

minat, dan motivasi belajar secara uji t berpengaruh signifikan


62
76

terhadap hasil belajar siswa. adapaun rumus uji t adalah sebagai

berikut:

𝑟𝑝 √𝑛−2
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1−𝑟 2 𝑝

(Sugiyono, 2010: 237)

Keterangan:

r = koefisien korelasi parsial

n = jumlah data atau kasus

t = t hitung yang selanjutnya dikosultasikan dengan t tabel

Untuk menganalisis, penulis menggunakan alat bantu

komputer program SPSS For Window 16.0 , jika signifikan  0,05

maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara kreativitas guru, minat, dan motivasi belajar terhadap

hasil belajar.

Dan jika signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak berarti

tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas guru,

minat, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar.

c. Uji F
77
63

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah kreativitas guru,

minat, dan motivasi belajar secara uji F berpengaruh signifikan

terhadap hasil belajar. Adapun rumus uji F adalah sebagai berikut:

𝑅 2 ⁄𝑘
𝐹ℎ =
(1 − 𝑅 2 )⁄(𝑛 − 𝑘 − 𝑙)

Dimana:

r = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

(Sugiyono, 2010: 235)

Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0.95. Jika

signifikan  0,05 hipotesis diterima, berarti ada pengaruh positif dan

signifikan antara kreativitas guru, minat, dan motivasi belajar secara

bersama-sama terhadap hasil belajar. Dan jika signifikan > 0,05 maka

hipotesis ditolak, berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan

antara kreativitas guru, minat, dan motivasi belajar terhadap hasil

belajar.

d. Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (kriterium), bila dus atau lebih variabel independen sebagai


64
78

faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis

regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya

minimal dua.

Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2

(Sugiyono, 2010: 275)

e. Analisis Korelasi Ganda

Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih variabel independen (X1, X2,

dan X3) terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar antara 0

sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan semakin kuat,

sebaliknya apabila nilai mendekati angka 0 maka hubungan yang

terjadi semakin lemah.

Persamaan analisis korelasi dua variabel adalah:

𝑟𝑦𝑥 2+𝑟𝑦𝑥2 2−2𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1 𝑥2


𝑅𝑦.𝑥1 𝑥2 = √ 1
1 − 𝑟𝑥1 𝑥2 2

Keterangan:

𝑅𝑦.𝑥1 𝑥2 : Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara

bersama-sama dengan variabel Y

𝑟𝑦𝑥1 : Korelasi product moment antara X1 dengan Y

𝑟𝑦𝑥2 : Korelasi product moment antara X2 dengan Y


7965

𝑟𝑥1 𝑥2 : Korelasi product moment antara X1 dengan X2

(Sugiyono, 2010: 233)


80

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil Sekolah

a. Sejarah Berdirinya SMK PN 2 Purworejo

SMK PN 2 Purworejo berdiri bermula dari keberadaan

SMK Pembaharuan Purworejo yang didirikan bertepatan dengan

momentum peringatan hari Pahlawan pada tanggal 10 November

1968 dengan nama sebelumnya STM Kosgoro, yang kegiatan

operasionalnya dimulai pada tanggal 03 Januari 1969, bertepatan

dengan tahun ajaran baru. Berdirinya STM Kosgoro merupakan

hasil musyawarah DPD II Ikatan Sarjana Kasgoro (ISK) Purworejo

dan Yayasan Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan Kosgoro Cabang

Purworejo oleh empat orang pendiri yaitu: 1) S. Hardjono, B. Sc.

E; 2) Ir. Bambang Sugeng, 3) Soeraji, BA, dan 4) Soewarno, BA.

Pada tahun 1971 STM Kasgoro melepaskan diri dari

Yayasan Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan Kosgoro dan

menyatakan bernaung di bawah Yayasan Bhakti Karya Cabang

Purworejo, sekaligus berganti nama menjadi STM Pembangunan

Negara yang terdaftar dengan Surat Keputusan Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 65/stm

tertanggal 11 Juni 1971 dan dikuatkan lagi dengan Surat


66
81
67

Keputusan Pendaftaran Ulang Nomor 99/77/TM, tertanggal 03

Februari 1977 oleh Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Adanya perkembangan pendidikan di Indonesia dengan

munculnya STM Pembangunan Milik Pemerintah, maka STM

Pembangunan Negara berubah menjadi STM Pembaharuan dengan

Surat Keputusan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan

Provinsi Jawa Tengah Nomor : 78/1.03/M.a/1979, tanggal 01 Juni

1979, yang kemudian ditindaklanjuti pula pergantian nama tersebut

dengan Surat Keputusan Yayasan Bhakti Karya Cabang Purworejo

Nomor : 011/1.b/YBK-PWR/IX/1979, tanggal 04 Juni 1979.

Melihat antusias masyarakat di Kabupaten Purworejo dan

sekitarnya untuk masuk sekolah kejuruan meningkat tajam, dan

sesuai kebijakan Kepala Kantor Wilayah Depdikbud provinsi Jawa

Tengah bahwa STM Pembaharuan untuk tahun ajaran 1992/1993

hanya boleh menerima sembilan kelas mengacu pada pola sekolah

27 kelas, ternyata menjadi permasalahan baru terhadap calon siswa

yang tidak bisa tertampungdi STM Pembaharuan Purworejo.

Selanjutnya pada saat kunjungan kerja Kepala Bidang Pendidikan

Menengah Kejuruaan Provinsi Jawa Tengah di STM Pembaharuan

Purworejo pada tanggal 23 Juni 1992 telah memberikan saran dan

petunjuk untuk didirikan STM PN 2 Purworejo, sebagai upaya


68
82

pemecahan permasalahan jumlah pendaftar yang ingin sekolah di

STM Pembaharuan saat itu.

Menindaklanjuti perihal tersebut di atas, pada tanggal 14

Desember 1992 Yayasan Bhakti Karya Cabang Purworejo

membentuk susunan dan personalia panitia pendiri STM PN 2

Purworejo dengan Surat Keputusan Nomor : 24/LB/YBK-

Pwr/IX/92, tertanggal 31 Oktober 1992. Yayasan Bhakti Karya

Cabang Purworejo mengajukan permohonan persetujuan pendirian

STM PN 2 Purorejo kepada Bapak Kepala Kantor Wilayah

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,

UP. Bapak Kepala Bidang Direktorat Menengah Kejuruan

Semarang.

Karena surat permohonan yang pertama belum juga

mendapatkan tanggapan dan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah, maka

Yayasan Bhakti Karya Cabang Purworejo meluncurkan kembali

surat yang sama tentang permohonan izin/persetujuan pendirian

sekolah swasta dengan surat No : 17/YBK-Pwr/X/93, tertanggal 26

Oktober 1993.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya keluarlah surat

persetujuan pendirian / penyelenggaraan sekolah No : 472/10 /I/

1994, Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Setelah membaca permohonan


69
83

izin/persetujuan pendirian sekolah swasta yang diajukan oleh

Yayasan Bhakti Karya Purworejo tanggal 26 Oktober 1993 No :

17/YBK-Pwr/X/93, memberikan persetujuan pendirian sekolah

swasta kepada:

Badan penyelenggara : Yayasan Bhakti Karya Cabang Purworejo

Alamat : Jl. Kesatrian No. 7, Purworejo

Nama Sekolah : STM PN 2 Purworejo

Program Studi :1. Mekanik Otomotif satu kelas

1. Elektronika Komunikasi satu kelas

Alamat Sekolah : Jl. Kesatrian No. 7, Purworejo

Mulai Tahun Ajaran : 1994/1995

Selanjutnya dengan mengikuti perkembangan pendidikan

yang terus berkembang, maka pada tahun pelajaran 1997/1998

nama STM PN 2 Purworejo berubah menjadi SMK PN 2

Purworejo hingga sekarang.

b. Visi, Misi, Dan Tujuan SMK PN 2 Purworejo

1) Visi

Terwujudnya transformasi pendidikan kejuruan sebagai

penggerak perubahan menghantarkan peserta didik melalui

“IPTEK” dan “IMTAQ” menuju era global berwawasan

lingkungan hidup.
84
70

2) Misi

a) Membentuk iklim paikem (pembelajaran aktif, inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan) sebagai pendukung

kegiatan transformasi pendidikan kejuruan.

b) Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul, memiliki

kompetensi dan mampu mengembangkan diri sebagai

penggerak perubahan.

c) Menyiapkan dan mencerdaskan peserta didik menjadi

warga negara yang baik dan menjadi manusia

berpendidikan berbasis teknologi.

d) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi menuju perkembangan era global yang

berlandaskan iman dan taqwa.

e) Menyiapkan tenaga terampil dan kompeten dibidang

kompetensi keahlian teknik audio video, teknik pemesinan,

teknik kendaraan ringan, dan teknik sepeda motor yang

mampu bersaing di dunia usaha atau industri.

f) Menjadikan SMK sebagai sumber informasi dibidang

kompetensi keahlian teknik audio video, pemesinan, teknik

kendaraan ringan, dan teknik sepeda motor.

g) Menjadikan SMK kampus yang sehat, bersih, indah, dan

nyaman, ramah lingkungan dengan mengedepankan

kelestarian lingkungan hidup disekitarnya.


71
85

c. Tujuan

1) Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar berbasis

kompetensi melalui pemberdayaan paikem (pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan).

2) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki

kompetensi produktif dan mampu bekerja mandiri,

berkompetensi didunia usaha dan industri sebagai tenaga

tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dipilihnya.

3) Menghasilkan lulusan yang kompetensi dibidangnya sesuai

kompetensi keahlian yang dipilih peserta didik.

4) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan

gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja

dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam

kompetensi keahlian yang diminatinya.

5) Membekali peserta didik dengan IPTEK agar mampu

mengembangkan diri secara mandiri dan mengembangkan

kompetensinya melalui pendidikan yang lebih tinggi

berlandaskan IMTAQ.

6) Meningkatkan akses masyarakat guna memperoleh layanan

pendidikan yang sesuai melalui transformasi pendidikan

kejuruan sebagai wahana mengisi pembangunan.

7) Menciptakan konsisten pelaksanaan aktivitas, kendali mutu,

dan jaminan mutu sekolah.


8672

8) Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.

d. Sasaran

1) Peningkatan manajemen sekolah

2) Pengembangan kurikulum

3) Pembinaan kesiswaan

4) Pengembangan fasilitas / sarana prasarana

5) Pengembangan ketenagaan personalia.


73
87

e. Struktur Organisasi

Ketua Yayasan

Wiwik Setiyo Waspodo, BA

Lembaga Afiliasi

Komite Sekolah Kepala Sekolah

H. Saebani, BE, SE, MM Drs. Marjuki Widiyanto, MM

M. PN Business Group
Sekretaris Sekolah
Drs. Daryono
Suciatiningsih, A. Md

M. PN 2 Exis T

Drs. Daryono
Wakil Manajemen Mutu

Rakhmi Widayanti, S. Sos


Ketua Koperasi PN

Kery Jaelani, BA

Wakasek Kesiswaan Wakasek Kurikulum Wakasek Humas Wakasek Sarpras

Drs. Isman Nugroho Sugiri, S. Pd Drs. Daryono Susilo Harjono, S.


Pd

Sumber: Data SMK PN 2 Purworejo

Gambar 2. Struktur Organisasi SMK PN 2 Purworejo

Tahun Ajaran 2016/2017


74
88

Kepala Sekolah

Drs. Marjuki Widiyanto, MM

Sekretaris Sekolah

Sucianingsih, A. Md

Adm Keuangan Adm Umum Adm Kesekretariatan Adm Kesiswaan

Sarisih Festia Budi R, S. Pd Fifty Eryana A Dilianan Eka, SE Rofingatun, S. Pd

Caraka Sopir

Dwi Sari Catur Wahyu K

Sumber: Data SMK PN 2 Puworejo

Gambar 3. Struktur Organisasi Tata Usaha SMK PN 2 Purworejo


Tahun Ajaran 2016/2017

2. Data Hasil Penelitian Kreativitas Guru

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK PN 2 Puworejo,

data yang terkumpul dari angket (lihat lampiran 4), dapat

dideskripsikan skor jawaban responden tentang kreativitas guru

sebagai berikut:
75
89

Tabel 11

Data Penelitian Variabel Kreativitas Guru

Jawaban Responden Prosentase Jawaban Responden


No Soal
SS S R TS SS S R TS
1 68 12 - - 85 15 - -
2 61 19 - - 76,25 23,75 - -
3 68 12 - - 85 15 - -
4 59 21 - - 73,75 26,25 - -
5 55 24 1 - 68,75 30 1,25 -
6 60 19 1 - 75 23,75 1,25 -
7 49 31 - - 61,25 38,75 - -
8 62 18 - - 77,50 22,50 - -
9 56 24 - - 70 30 - -
10 54 26 - - 67,50 32,50 - -
Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 11 menunjukkan bahwa pengaruh kreativitas

guru terhadap siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo sebagai

berikut:

a. Sebanyak 68 siswa (85%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 12

siswa (15%) menyatakan setuju.

b. Sebanyak 61 siswa (76,25%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

19 siswa (23,75) menyatakan setuju.

c. Sebanyak 68 siswa (85%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 12

siswa (15%) menyatakan setuju.

d. Sebanyak 59 siswa (73,75%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

21 siswa (26,25%) menyatakan setuju.


76
90

e. Sebanyak 55 siswa (68,75%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

24 siswa (30%) menyatakan setuju, dan 1 siswa (1,25%)

menyatakan ragu-ragu.

f. Sebanyak 60 siswa (75%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 19

siswa (23,75%) menyatakan setuju, dan 1 siswa (1,25%)

menyatakan ragu-ragu.

g. Sebanyak 49 siswa (61,25%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

31 siswa (38,75%) menyatakan setuju.

h. Sebanyak 62 siswa (77,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

18 siswa (22,50%) menyatakan setuju.

i. Sebanyak 56 siswa (70%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 30

siswa (30%) menyatakan setuju.

j. Sebanyak 54 siswa (67,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

26 siswa (32,50%) menyatakan setuju.

3. Data Hasil Penelitian Minat Belajar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK PN 2 Purworejo,

data yang terkumpul dari angket (lihat lampiran 5), dapat

dideskripsikan skor jawaban responden tentang minat belajar adalah

sebagai berikut
77
91

Tabel 12

Data Penelitian Variabel Minat Belajar

Jawaban Responden Prosentase Jawaban Responden


No Soal
SS S R TS SS S R TS
1 44 32 4 - 55 40 5 -
2 38 39 2 1 47,5 48,75 2,50 1,25
3 64 16 - - 80 20 - -
4 71 9 - - 88,75 11,25 - -
5 51 23 6 - 63,75 28,75 7,50 -
6 42 9 8 1 52,50 36,25 10 1,25
7 46 26 7 1 57,50 33,50 8,75 1,25
8 58 17 5 - 72,50 21,25 6,25 -
9 59 15 5 1 73,75 18,75 6,25 1,25
10 66 8 6 - 82,50 10 7,50 -
Sumber: data yaang diolah

Berdasarkan tabel 12 menunjukkan bahwa pengaruh minat belajar

terhadap siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo sebagai berikut:

a. Sebanyak 44 siswa (55%) menyatakan sangat setuju sedangkan 32

siswa (40%) menyatakan setuju dan 4 siswa (5%) menyatakan

ragu-ragu.

b. Sebanyak 38 siswa (47,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

39 siswa (48,75%) menyatakan setuju, 2 siswa (2,50%)

menyatakan ragu-ragu, dan 1 siswa (1,25%) menyatakan tidak

setuju.

c. Sebanyak 64 siswa (80%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 16

siswa (20%) menyatakan setuju.


78
92

d. Sebanyak 71 siswa (88,75%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

9 siswa (11,25%) menyatakan setuju.

e. Sebanyak 51 siswa (63,75%) menyatakan sangat setuju, 23 siswa

(28,75%) menyatakan setuju, dan 6 siswa (7,50% ) menyatakan

ragu-ragu.

f. Sebanyak 42 siswa (52,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

29 siswa (36,25%) menyatakan setuju, 8 siswa (10%) menyatakan

ragu-ragu, dan 1 siswa (1,25%) menyatakan tidak setuju.

g. Sebanyak 46 siswa (57,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

26 siswa (32,50%) menyatakan setuju, 7 siswa (8,75%)

menyatakan ragu-ragu, dan 1 siswa (1,25%) menyatakan tidak

setuju.

h. Sebanyak 58 siswa (72,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

17 siswa (21,25%) menyatakan setuju, dan 5 siswa (6,25%)

menyatakan ragu-ragu.

i. Sebanyak 59 siswa (73,75%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

15 siswa (18,75%) menyatakan setuju, 5 siswa (6,25%)

menyatakan ragu-ragu, dan 1 siswa (1,25%) menyatakan tidak

setuju.

j. Sebanyak 66 siswa (82,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

8 siswa (10%) menyatakan setuju, dan 6 siswa (7,50%)

menyatakan ragu-ragu.
79
93

4. Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK PN 2 Purworejo,

data yang terkumpul dari angket (lihat lampiran 6), dapat

dideskripsikan skor jawaban responden tentang motivasi belajar adalah

sebagai berikut:

Tabel 13

Data Penelitian Variabel Motivasi Belajar

No Jawaban Responden Prosentase Jawaban Responden


Soal SS S R TP SS S R TP
1 64 16 - - 80 20 - -
2 65 14 1 - 81,25 17,50 1,25 -
3 56 24 - - 70 30 - -
4 64 16 - - 80 20 - -
5 61 19 - - 76,25 23,75 - -
6 54 26 - - 67,50 32,50 - -
7 53 26 1 - 66,25 32,50 1,25 -
8 58 19 3 - 72,50 23,75 3,75 -
9 51 19 6 4 63,75 23,75 7,50 5
10 60 16 4 - 75 20 5 -
Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 13 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa

kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo sebagai berikut:

a. Sebanyak 64 siswa (80%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 16

siswa (20%) menyatakan setuju.


80
94

b. Sebanyak 65 siswa (81,25%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

14 siswa (17,50%) menyatakan setuju, dan 1 siswa (1,25%)

menyatakan ragu-ragu.

c. Sebanyak 56 siswa (70%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 24

siswa (30%) menyatakan setuju.

d. Sebanyak 64 siswa (80%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 16

siswa (20%) menyatakan setuju.

e. Sebanyak 61 siswa (76,25%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

19 siswa (23,75%) menyatakan setuju.

f. Sebanyak 54 siswa (67,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

26 siswa (32,50%) menyatakan setuju.

g. Sebanyak 53 siswa (66,25%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

26 siswa (32,50%) menyatakan setuju, dan 1 siswa (1,25%)

menyatakan ragu-ragu.

h. Sebanyak 58 siswa (72,50%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

19 siswa (23,75%) menyatakan setuju, dan 3 siswa (3,75%)

menyatakan ragu-ragu.

i. Sebanyak 51 siswa (63,75%) menyatakan sangat setuju, sedangkan

19 siswa (23,75%) menyatakan setuju, 6 siswa (7,50%)

menyatakan ragu-ragu, dan 4 siswa (5%) menyatakan tidak setuju.

j. Sebanyak 60 siswa (75%) menyatakan sangat setuju, sedangkan 16

siswa (20%) menyatakan setuju, dan 4 siswa (5%) menyatakan

ragu-ragu.
81
95

5. Data Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK PN 2

Purworejo, data yang terkumpul dari hasil nilai rapor semester ganjil

(lihat lampiran 7), dapat dideskripsikan skor jawaban responden

tentang hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 14

Data Nama Dan Hasil Belajar Siswa

No Nama Siswa Hasil Belajar


1. Ahmad Krismandon 84
2. Ahmad Munasikin 89
3. Ahmad Nasikin 75
4. Aji Pangestu 80
5. Aji Setiyono 78
6. Anang Arman Juni 82
7. Andri Dwi Saputra 91
8. Anggito Abimanyu 79
9. Bagus Ari Anggoro 86
10. Beni Muryanto 90
11. Desy Safitri 81
12. Fahrurozi 89
82
13. Fredy Ferdian Fadilah 76
14. Hendra Haryanto 86
15. Khrisna Lelana Anugrah 80
16. Mis Kristianto 89
96

17. Nelvan Riko Adrian 91


18. Novianto Arya Pambudi 90
19. Nur Rohmat 75
20. Rahmat Wahyudi 83
21. Rangga Sapto Aji 76
22. Rifqi Setyanto 80
23. Safarudin Jamil 85
24. Septian Catur Ardiyanto 75
25. Shindu Ditya Pratama 75
26. Tri Purboyuwono 75
27. Yusron Abdul wahid 91
28. Irvan Maulana 80
29. Agung Linggar Kusuma 80
30. Aluysius Danang Wijotomo 85
31. Bagas Ragil Saputro 95
32. Bagus Aji Wicaksono 75
33. Bagus Tri Yoga 90
34. Bambang Prabowo 90
35. Bayu Istanto 90
36. Dicky Candra Herawan 75
37. Dimas 90
38. Dimas Rosalia Piliang 75
83
39. Eko Susanto 75
40. Erfan Slamet Prasetiyo 95
41. Fajar Triyono 90
42. Fajri Nurzacky 91
97

43. Husni Fikri Anto 80


44. Krisman Budi Kurniawan 80
45. Krisna Dewangga 90
46. Muhammad Amin Afandi 75
47. Muhammad Nurohman 90
48. Muhammad Sarifudin 75
49. Nova Ardin Saputra 75
50. Nur Isman 84
51. Panuntun Novaan Wahyu 89
52. Pulung Triyono 75
53. Rifan Bachtiar 90
54. Setiyo Pujo Laksono 78
55. Syarif Polong Istiabudi 91
56. Walid Dwi Pratama 91
57. Winda Rizky Handayani 79
58. Yoga Pratama 86
59. Yudha Aji Syaputra 90
60. Abdul Chamid 81
61. Agus Setiawan 89
62. Aldi Firmansyah 90
63. Aldi Saputra 86
64. Aldino Bumay Shabara 88
84
65. Bagus Burhanuddin 89
66. Budi Indri Setiyoko 91
67. Danang Purwadi 90
68. Exsa Pandika 75
98

69. Fani Yogie Pratama 83


70. Fredi Pusanda Putra 76
71. Heru Dwi Santoso 80
72. Hervian Dimas Baskara 85
73. Mochamad Aji Pangestu 75
74. Muhlisin Al Rifqi 86
75. Naufal Daffa Dhiya Ulhaq 75
76. Niko Prasetyo 91
77. Reza Fachrul Rozy 80
78. Safarid Indra Maulana 75
79. Sardiono Saputra 90
80. Tyas Willy Anggoro 82
Sumber: nilai rapor siswa

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI TKR 2 SMK PN 2

Purworejo. Jumlah populasi sebesar 100 siswa, sedangkan sampelnya

sebanyak 80 siswa sesuai dengan tabel (lampiran 12) penelitian yang

dikembangkan dari Isaac, untuk tingkat kepercayaan 0,95 dan sampel

tersebut diambil secara random sampling.

Dari data hasil penelitian dideskripsikan dalam skor tertinggi dan

skor terendah. Selanjutnya untuk mengetahui kecenderungan

pengukuran indikator kreativitas guru, minat, dan motivaasi belajar


85

99

terhadap hasil belajar siswa dengan jarak interval, sebagai

perbandingan yang membedakan kategori yaitu dengan norma sebagai

berikut:
40−10
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖) = 3

= 10

Di bawah ini merupakan variabel kreativitas guru, minat, motivasi

belajar, dan hasil belajar antara lain sebagai berikut:

a. Variabel Kreativitas Guru

Berdasarkan hasil analisis data (lihat lampiran 4) yang

diperoleh dari angket kreativitas guru yang diskorkan

menunjukkan bahwa skor tertinggi (skor ideal) 40 dan skor

terendah 10, sehingga dapat diketahui jarak intervalnya:

40 − 10
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖) =
3

= 10

Setelah diketahui jarak intervalnya maka dapat disusun kriteria

sebagai berikut:

1) Kategori baik sekali pada jarak 34-40

2) Kategori baik pada jarak 26-33

3) Kategori cukup pada jarak 19-25

4) Kategori kurang pada jarak 10-18


86
100

Sedangkan data kecenderungan kreativitas guru disusun

dalam bentuk distribusi frekuensi yang disajikan dalam tabel 15 di

bawah ini.

Tabel 15
Kecenderungan Kreativitas Guru

Skor Kategori Frekuensi Persentase %


34 – 40 Baik sekali 77 96,25
26 – 33 Baik 3 3,75
19 – 25 cukup 0 0
10 – 18 kurang 0 0
Total 86 100
Sumber: data yang diolah

Apabila data (lihat tabel 15) tersebut digambarkan dalam bentuk

diagram batang, maka bentuknya adalah sebagai berikut:

100
90
80
70
60
50 Frekuensi
40
Presentase
30
20
10
0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
Gambar 4. Diagram Batang Kreativitas Guru
87
101

Berdasarkan Gambar 4. Diagram kecenderungan kreativitas guru

dapat diketahui kreativitas guru tergolong baik sekali. Kreativitas

guru baik sekali karena frekuensi terbanyak terdapat pada skor 34-

40 yaitu sebesar 96,25%. Sedangkan untuk kreativitas guru untuk

kategori baik 3,75%, dalam kategori cukup 0%, dan dalam kategori

kurang 0%.

b. Minat Belajar

Berdasarkan hasil analisis data (lihat lampiran 5) yang diperoleh

dari angket minat belajar yang diskorkan menunjukkan bahwa skor

tertinggi (skor ideal) 40 dan skor terendah 10, sehingga dapat

diketahui jarak intervalnya sebagai berikut:

40 − 10
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖) =
3

= 10

Setelah diketahui jarak intervalnya, maka dapat disusun kriteria

sebagai berikut:

1) Kategori baik sekali pada jarak 34-40

2) Kategori baik pada jarak 26-33

3) Kategori cukup pada jarak 19-25

4) Kategori kurang pada jarak 10-18


88
102

Selanjutnya data kecenderungan minat belajar disusun dalam

bentuk distribusi frekuensi yang disajikan dalam tabel 16 di bawah

ini.

Tabel 16
Kecenderungan Minat Belajar Siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase %


34 – 40 Baik sekali 64 80
26 – 33 Baik 16 20
19 – 25 Cukup 0 0
10 – 18 Kurang 0 0
Total 80 100
Sumber: data yang diolah

Apabila data (lihat tabel 16) tersebut digambarkan dalam bentuk

diagram batang sebagai berikut:

80

70

60

50

40 Frekuensi
30 Presentase
20

10

0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
Gambar 5. Diagram Batang Minat Belajar
89
103

Berdasarkan gambar 5. Diagram kecenderungan minat belajar

dapat diketahui minat belajar siswa tergolong baik sekali. Minat

belajar baik sekali karena frekuensi terbanyak pada skor 34-40,

yakni 80%. Sedangkan untuk minat belajar untuk kategori baik

20% dalam kategori cukup 0%, dan dalam kategori kurang 0%.

c. Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil analisis data (lihat lampiran 6) yang diperoleh

dari angket motivasi belajar yang diskorkan menunjukkan bahwa

skor tertinggi (skor ideal) 40 dan skor terendah 10, sehingga dapat

diketahui jarak intervalnya sebagai berikut:

40 − 10
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖) =
3

= 10

Setelah diketahui jarak intervalnya maka dapat disusun kriteria

sebagai berikut:

1) Kategori baik sekali pada jarak 34-40

2) Kategori baik pada jarak 26-33

3) Kategori cukup pada jarak 19-25

4) Kategori kurang pada jarak 10-18


90
104

Selanjutnya data kecenderungan motivasi belajar disusun dalam

bentuk distribusi frekuensi yang disajikan dalam tabel 17 di bawah

ini.

Tabel 17
Kecenderungan Motivasi Belajar Siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase %


34 – 40 Baik sekali 71 88,75
26 – 33 Baik 9 11,25
19 – 25 Cukup 0 0
10 - 18 Kurang 0 0
Total 80 100
Sumber: data yang diolah

Apabila data (lihat tabel 17) tersebut digambarkan dalam bentuk

diagram batang sebagai berikut:

90
80
70
60
50
Frekuensi
40
Presentase
30
20
10
0
Baik Sekali Baik Cukup Kurng
Gambar 6. Diagram Batang Motivasi Belajar
91
105

Berdasarkan gambar 6. Diagram kecenderungan motivasi belajar

dapat diketahui motivasi belajar siswa tergolong baik sekali.

Motivasi belajar baik sekali karena frekuensi terbanyak terdapat

pada skor 34-40, yakni 88,75%. Sedangkan untuk kategori baik

11,25%, dalam kategori cukup 0%, dan dalam kategori kurang 0%.

d. Hasil Belajar

Berdasarkan hasil analisis data (lihat lampiran 7) yang diperoleh

dari nilai raport semester ganjil tahun ajaaran 2016/2017. Sesuai

data yang diperoleh nilai tertinggi 95 dan nilai terendah/KKM 75,

sehingga dapat diketahui jarak intervalnya sebagai berikut:

95 − 75
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖) =
3

=7

Setelah diketahui jarak intervalnya maka dapat disusun kriteria

sebagai berikut:

1) Kategori baik sekali pada jarak 90-100

2) Kategori baik pada jarak 75-89

3) Kategori cukup pada jarak 60-74

4) Kategori kurang pada jarak 0-59


92
106

Selanjutnya data kecenderungan hasil belajar kelas XI TKR 2 SMK

PN 2 Purworejo disusun dalam bentuk distribusi frekuensi yang

disajikan dalam tabel 18 di bawah ini:

Tabel 18
Kecenderungan Hasil Belajar Siswa

Skor Kategori Frekuensi Presentase %


90 – 100 Baik sekali 24 30
75 – 89 Baik 56 70
60 – 74 Cukup 0 0
0 - 59 kurang 0 0
Total 80 100
Sumber: data yang diolah

Apabila digambarkan dalam diagram batang (gambar 7) sebagai

berikut:

70

60

50

40
Frekuensi
30
Presentase
20

10

0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
Gambar 7. Diagram Batang Hasil Belajar Siswa
93
107

Berdasarkan gambar 7. Diagram kecenderungan hasil belajar di

atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas XI TKR 2

SMK PN 2 Purworejo adalah baik. Hasil belajar dinyatakan baik

karena frekuensi terbanyak berada pada skor 75-89 dengan

presentase sebesar 70%, untuk hasil belajar baik dengan kategori

baik sekali sebesar 30%, dalam kategori cukup sebesar 0%, dan

dalam kategori kurang sebesar 0%.

2. Analisis kuantitatif

Analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan bantuan komputer

program SPSS for windows 16.0

a. Analisis Korelasi Parsial

Analisis korelasi parsial (lihat tabel 19) digunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh antara variabel kreativitas guru

(X1), minat belajar (X2), dan motivasi belajar (X3) terhadap hasil

belajar Y, diuraikan sebagai berikut:


108
94

Tabel 19
Ringkasan Analisis Korelasi Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Correlations
Coefficients Coefficients
B Std. Beta Zero- Partial Part
Error order
(Constant) 61.037 2.600 23.480 .000
X1 .292 .046 .541 6.403 .000 .484 .592 .534
1
X2 .216 .048 .378 4.483 .000 .394 .457 .374
X3 .151 .049 .264 3.095 .003 .230 .335 .258
a. Dependent Variable: Y
1) Pengaruh kreativitas guru terhadap hasil belajar (lihat tabel 14),

dianalisis menggunakan analisis secara individu tiap variabel.

Dan hasil analisis korelasi parsial yang terdapat pada tabel di

atas dengan nilai (rx1y) sebesar 0,592 dan harga t = 6,403

dengan signifikan 0,000 dan koefisien determinasi (rx1y)2

sebesar 0,3505 yang berarti kreativitas guru (X1) memberi

pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Y) sebesar

35,05%. Ini berarti hipotesis prtama diterima yang artinya

adanya pengaruh positif dan signifikan antara pengaruh

kreativitas guru terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2

SMK PN 2 Puworejo.

2) Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar, dianalisiskan

menggunakan korelasi parsial. Dari hasil analisis korelasi

parsial yang terdapat pada tabel (lihat tabel 14) di atas nilai
109
95

(rx2y) sebesar 0,457 dan harga t = 4,483 dengan signifikan

0,000 dan koefisien determinasi (rx2y)2 sebesar 0,2088 yang

berarti minat belajar (X2) memberi pengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa (Y) sebesar 20,88%. Ini berarti hipotesis

kedua diterima yang artinya adanya pengaruh positif dan

signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar siswa

kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

3) Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar, dianalisis

menggunakan analisis korelasi parsial. Dari hasil analisis

korelasi parsial yang terdapat pada tabel (lihat tabel 14) diatas

nilai (rx3y) sebesar 0,335 dan harga t = 3,095 dengan sig=0,003

dan koefisien determinasi (rx3y)2 sebesar 0,1122 yang berarti

motivasi belajar (X3) memberi pengaruh positif terhadap hasil

belajar siswa (Y) sebesar 11,22%. Ini berarti hipotesis ketiga

diterima yang artinya adanya pengaruh positif dan signifikan

antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI

TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

b. Uji t

Uji t dalam penelitian ini menggunakan komputer program SPSS

For Windows 16.0. Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh kreativitas guru, minat, dan motivasi belajar terhadap

hasil belajar, dapat disajikan dalam tabel 20 sebagaai berikut:


96
110

Tabel 20
Analisis Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Correlations
Coefficients Coefficients
B Std. Beta Zero- Partial Part
Error order
(Constant) 61.037 2.600 23.480 .000
X1 .292 .046 .541 6.403 .000 .484 .592 .534
1
X2 .216 .048 .378 4.483 .000 .394 .457 .374
X3 .151 .049 .264 3.095 .003 .230 .335 .258
a. Dependent Variable: Y
Pengujian pengaruh variabel-variabel terikat secara parsial yang

diuraikan pada pengujian hipotesis sebagai berikut:

1) Uji Signifikan Pengaruh Kreativitas Guru (X1) Terhadap Hasil

Belajar Siswa (Y)

Berdasarkan hasil uji t (lihat tabel 15) variabel kreativitas guru

diperoleh koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,592:thitung = 6,403

dengan sig = 0,000. Karena sig = 0,000  0,05, dan diperoleh

koefisien determinasi (rx1y)2 sebesar 0,3505. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kreativitas guru memberi pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas XI

TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

2) Uji Signifikan Pengaruh Minat Belajar (X2) Terhadap Hasil

Belajar Siswa (Y)


97
111

Berdasarkan hasil uji t (lihat tabel 15) variabel minat belajar

diperoleh koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,457;thitun = 4,483

dengan sig 0,000. Karena sig = 0,000  0,05, dan diperoleh

koefisien determinasi (rx2y)2 sebesar 0,2088. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa minat belajar memberi pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas XI

TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

3) Uji Signifikan Pengaruh Motivasi Belajar (X3) Terhadap Hasil

Belajar Siswa (Y)

Berdasarkan hasil uji t (lihat tabel 15) variabel motivasi belajar

diperoleh koefisien korelasi (rx3y) 0,335:thitung = 3,095, sig =

0,003  0,05, dan diperoleh koefisien determinasi (rx3y)2

sebesar 0,1122. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

c. Uji F

Uji F dalam penelitian ini menggunakan komputer program SPSS

For Windows 16.0. Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh kreativitas guru (X1), minat belajar (X2), dan motivasi

belajar (X3) terhadap hasil belajar (Y). Dari hasil analisis data

dapat disajikan pada tabel 21 hasil uji F sebagai berikut:


112
98

Tabel 21
Hasil Uji F
Model Summary
Model R R Adjusted Std. Change Statistics
Square R Error of R F df1 df2 Sig. F
Square the Square Change Change
Estimate Change

1 .687a .471 .450 2.073 .471 22.584 3 76 .000


a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Berdasarkan hasil uji F (lihat tabel 21) di atas diperoleh nilai

koefisien korelasi R = 0,687, Fhitung = 22,584, sig = 0,000. Karena

sig = 0,000  0,05, dan dapat diperoleh koefisien determinasi R2 =

0,450. Sehingga dapat dikatakan bahwa perhatian kreativitas guru,

minat, dan motivasi belajar secara bersama-sama memberi

pengaruh yang positif dan signifikan tehadap hasil belajar siswa

kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

d. Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui naik turunnya

hubungan variabel kreativitas guru, minat, dan motivasi belajar

terhadap hasil belajar, yang dapat disajikan pada tabel 22 berikut

ini:
99
113

Tabel 22
Analisis Regresi Ganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Correlations
Coefficients Coefficients
B Std. Beta Zero- Partial Part
Error order
(Constant) 61.037 2.600 23.480 .000
X1 .292 .046 .541 6.403 .000 .484 .592 .534
X2 .216 .048 .378 4.483 .000 .394 .457 .374
X3 .151 .049 .264 3.095 .003 .230 .335 .258
a. Dependent Variable: Y
Setelah dilakukan analisis regresi ganda (lihat tabel 22), diperoleh

koefisien regresi (R) = 0,687 dan koefisien determinasi (R2) =

0,471 dan koefisien kreativitas guru (b1) sebesar 0,292, koefisien

minat belajar (b2) sebesar 0,216, koefisien motivasi belajar (b3)

sebesar 0,151, serta bilangan kostantanya (a) 61,037 dan bila

dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

Y = 61,037 + 0,292 X1 + 0,216 X2 + 0,151 X3

Artinya:

1) a = 61,037

Merupakan nilai konstanta (a) apabila nilai variabel b1, b2, dan

b3 masing-masing 0 maka Y = 61,037.

2) b1 = 0,292

Koefisien regresi variabel kreativitas guru tersebut bernilai

positif, artinya jika kreativitas guru (b1) naik sebesar satu


100
114

satuan dan tingkat minat belajar (b2) serta motivasi belajar (b3)

tetap, maka hasil belajar siswa (Y) naik sebesar 0,292 satuan.

3) b2 = 0,216

Koefisien regresi variabel minat belajar terhadap bernilai

positif, artinya jika minat belajar (b2) naik sebesar satu satuan

tingkat kreativitas guru (b1) serta motivasi belajar (b3) tetap,

maka hasil belajar (Y) naik sebesar 0,216 satuan.

4) b3 = 0,151

koefisien regresi variabel motivasi belajar tersebut bernilai

positif, artinya jika motivasi belajar (b3) naik sebesar satu

satuan dan tingkat kreativitas guru (b1) serta minat belajar (b2)

tetap, maka hasil belajar (Y) naik sebesar 0,151 satuan.

e. Korelasi Ganda

Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui tingkat

derajat hubungan variabel kreativitas guru, minat, dan motivasi

belajar terhadap hasil belajar, yang dapat disajikan pada tabel 23

berikut ini:
101
115

Tabel 23
Hasil Ringkasan Analisis Uji R
Model Summary
Model R R Adjusted Std. Change Statistics
Square R Error of R F df1 df2 Sig. F
Square the Square Change Change
Estimate Change

1 .687a .471 .450 2.073 .471 22.584 3 76 .000


a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Berdasarkan hasil analisis (lihat tabel 23), diperoleh koefisien

korelasi ganda (R) sebesar 0,687, Fhitung sebesar 22,584 dengan sig

0,000  0,005, sehingga diperoleh koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,450. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas

guru, minat, dan motivasi belajar secara bersama-sama memberi

pengaruh positif dan signifikan sebesar 45% terhadap hasil belajar

siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo, sedangkan 55%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis deskriptif dan kuantitatif data di atas, dapat diketahui

beberapa hasil penelitian dan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis deskriptif bahwa kreativitas guru, pada umumnya

kreativitas guru berada dikategori baik sekali pada skor 34-40 dengan

presentase 96,25%. Sedangkan variabel minat belajar berada


102
116

dikategori baik sekali sebesar 80%, variabel motivasi belajar juga

berada dikategori baik sekali yaitu sebesar 88,75%, dan untuk variabel

hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo berada

dikategori baik dengan presentase 70%.

2. Berdasarkan analisis kuantitatif, terdapat pengaruh positif dan

signifikan baik secara parsial maupun secara bersama-sama.

a. Pengaruh Kreativitas Guru (X1) Terhadap Hasil Belajar (Y)

Berdasarkan hasil uji t variabel kreativitas guru diperoleh rx1y =

0,592 dan harga t = 6,403 dengan sig = 0,000 dan koefisien

determinasi (r2) sebesar 0,3505 sehingga ada pengaruh yang positif

dan signifikan antara kreativitas guru (X1) dengan hasil belajar

siswa (Y) sebesar 35,05%. Ini berarti hipotesis pertama diterima

yang artinya adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara

kreativitas guru terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK

PN 2 Purworejo. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sudar Riyadi Pangaribowo dengan judul “Pengaruh

Motivasi Belajar dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Hasil

belajar Siswwa SMK 3 Purworejo” dengan populasi 92 siswa dan

jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%

5% 10%. Jika populasi 92 siswa dengan taraf kesalahan 5% maka

sampel yang diambil 75 siswa. Berdasarkan hasil analisis regresi

ganda diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan


117
103

motivasi belajar siswa dan pendapatan orang tua secara bersama-

sama terhadap prestasi belajar siswa sebesar 24,50% dan 72,50%.

b. Pengaruh Minat Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar (Y)

Berdasarkan hasil uji t variabel minat belajar diperoleh rx 2y =

0,457 dan harga t = 4,483 dengan sig = 0,000 dan koefisien

determinasi (r2) sebesar 0,2088 sehingga ada pengaruh antara

minat belajar (X2) dengan hasil belajar siswa (Y) sebesar 20,88%.

Ini berarti hipotesis kedua diterima yang artinya adanya pengaruh

yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil

belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo. Hal tersebut

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarijah “Pengaruh

Minat, Motivasi, dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 39 Purworejo”. Hasil analisis regresi

ganda, diperoleh koefisien regesi (R) sebesar 0,498 (F = 7,250 : sig

0,000 < 0,05) dan koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,248. Ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara minat, motivasi, dan

kebiasaan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa

sebesar 24,80%.
104
118

c. Pengaruh Motivasi Belajar (X3) Terhadap Hasil Belajar (Y)

Berdasarkan hasil uji t variabel motivasi belajar diperoleh rx3y =

0,335 dan harga t = 3,095 dengan sig = 0,003 dan koefisien

determinasi (r2) sebesar 0,1122 sehingga ada pengaruh antara

motivasi belajar (X3) dengan hasil belajar siswa (Y) sebesar

11,22%. Ini berarti hipotesis ketiga diterima yang artinya adanya

pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar

dengan hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2 Purworejo.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarijah

“Pengaruh Minat, Motivasi, dan Kebiaasaan Belajar Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 39 Purworejo”. Hasil analisis regresi ganda

diperoleh koefisien regresi (R) sebesar 0,498 (F = 7,250 : sig 0,000

< 0,05) dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,248. Ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara minat, motivasi, dan

kebiasaan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa

sebesar 24,80%.

d. Pengaruh Kreativitas Guru (X1), Minat (X2), Dan Motivasi Belajar

(X3) Secara Bersama-Sama Terhadap Hasil Belajar (Y)

Berdasarkan uji F test, diperoleh koefisien korelasi R sebesar 0,687

dan Fhitung sebesar 22,584 dengan sig 0,000 < 0,05 sehingga

diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,450. Hasil tersebut

berarti bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor kreativitas guru,


105
119

minat, dan motivasi belajar sebesar 45%, sedangkan sisanya 55%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, maka hipotesis

diterima.
120

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel, dapat diketahui bahwa

pada umumnya kreativitas guru berada dikategori baik dengan

presentase 47,50%. Variabel minat belajar dikategori baik sebesar

56,25%. Dan variabel motivasi belajar dikategori baik sebesar 51,25%.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guru

dengan hasil belajar (rx1y) = 0,592, thitung = 6,403, sig 0,000  0,05,

(rx1y)2 = 0,3505. Maka hipotesis diterima.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel minat belajar

dengan hasil belajar (rx2y) = 0,457, thitung = 4,483, sig = 0,000  0,05,

(rx2y)2 = 0,2088. Maka hipotesis diterima.

4. Ada pengaruh yang postif dan signifikan antara variabel motivasi

belajar dengan hasil belajar (rx3y) = 0,335, thitung = 3,095, sig = 0,0003

 0,05, (rx3y)2 = 0,1122. Maka hipotesis diterima.

5. Pengaruh kreativitas guru, minat, dan motivasi belajar secara bersama-

sama terhadap hasil belajar. Berdasarkan uji F test, diperoleh koefisien

korelasi R sebesar 0,687, Fhitung sebesar 22,584, sig = 0,000  0,05,

sehingga diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 0,450 sehingga

106
107
121

dapat dikatakan berpengaruh positif dan signifikan, yang artinya ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guru, minat,

dan motivasi belajar secara bersama-sama memberi pengaruh positif

dan signifikan sebesar 45% terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKR

2 SMK PN 2 Purworejo, sedangkan 55% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti. Maka hipotesis diteima.

B. Saran

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TKR 2 SMK PN 2

Purworejo, perlu diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Orang Tua

Selaku pendidik pertama dan utama bagi anak dalam keluarga,

hendaknya selalu berusaha memperhatikan anak-anaknya baik dalam

segi jasmani dan rohani sehingga anak-anaknya akan termotivasi untuk

lebih maju dan selalu berprestasi.

2. Bagi Guru

Guru sebagai pendidik sekaligus motivator bagi siswa di sekolah

hendaknya senantiasa memberikan motivasi dalam segala hal seperti

pemberian harapan, pemberian hasil tes atau umpan balik, memberi

hadiah, terutama yang menyangkut masalah proses pendidikan dan

pembelajaran.
122

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://library.walisongo.ac.id,

Anonim. http://zanikhanmultiply.com/journal/item/1206/minatsiswa

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.

Mahmud, M. Dimyati. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPEF.

Mudjiono, Dimyati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nurkholis0. 2010. Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Minat


Belajar Rumpun PAI Siswa Kelas V Di MI NU Ngadiwarno Sukorejo
Kendal. Diakses pada tanggal 13 Januari 2017, pukul 09.30 WIB.
http://library.walisongo.ac.id/journal/files/5462-1/pdf.

Pangaribo, Riyadi. Pengaruh Motivasi Belajar Dan Pendapatan Orag Tua


Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK 3 Purwoejo Tahun 2011/2012.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Sarijah. Pengaruh Minat, Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 39 Purworejo Tahun 2011/2012.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet.

Suharsimi, Arikunto. 2013. Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Syah, Muhibbin. 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda


Karya.
123

Uno, Hamzah B. 2015. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Widoyoko, Sugeng Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Widoyoko, Sugeng Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.


Yogykarta: Pustaka Belajar.
124
Lampiran 1
125
Lampiran 2
126
Lampiran 3
127
Lampiran 4
Lampiran
128
5

Angket Kreativitas Guru

A. Klasifikasi Siswa
Nama :
No. Absen :
Kelas :

B. Petunjuk mengerjakan angket


1. Bacalah dengan teliti dan pahami setiap pertanyaan atau pernyataan
yang telah tersedia!
2. Berikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d dari alternatif
jawaban yang disediakan!
3. Jawablah semua pertanyaan denga jujur, jawaban anda saya jamin
kerahasiaannya dan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda!

Selamat Mengerjakan!!!!

1. Dalam membuka pelajaran guru menarik perhatian siswa dengan


senyuman hangat dan rasa antusias
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
2. Dalam membuka pelajaran guru memberikan kaitan antara materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
3. Guru menggunakan metode diskusi untuk menyelesaikan suatu
permasalahan
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
4. Metode diskusi yang diterapkan guru dapat meningkatkan proses belajar
mengajar
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
129

5. Guru menggunakan media Power Point ketika menjelaskan materi


pelajaran di depan kelas
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
6. Guru menggunakan media cetak seperti map maping ketika menjelaskan
materi pelajaran berlangsung di depan kelas
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
7. Guru menggunakan buku panduan berkualitas dan lebih dari tiga buku
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
8. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa sesuai dengan materi pelajaran
ketika dalam proses pembelajaran
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
9. Guru memberikan evaluasi atau ulangan harian di akhir pembelajaran
seuai dengan materi pelajaran
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
10. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
seperti remedial
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
Lampiran
130 6

Angket Minat Belajar Siswa

1. Belajar merupakan kegiatan yang saya sukai


a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
2. Saya mengikuti dan memperhatikan pelajaran di kelas dengan sungguh-
sungguh
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
3. Jika saya kurang jelas tentang materi yang disampaikan oleh guru, saya
menanyakannya kepada guru
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
4. Saya berusaha untuk mencari dan membaca buku-buku untuk menambah
pengetahuan yang saya miliki
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
5. Apa yang telah diajarkan di sekolah setelah sampai rumah saya pelajari
kembali
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
6. Saya sering mengadakan diskusi dengan teman-teman untuk membahas
materi pelajaran
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
7. Setiap ada waktu saya selalu belajar di perpustakaan
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
8. Saya mengajak teman-teman untuk menjaga kebersihan lingkungan kelas
supaya suasana belajar kondusif dan nyaman
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
9. Jika saya berangkat ke sekolah saya datang paling awal
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
10. Sebelum masuk sekolah saya mempersiapkan diri untuk belajar
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
131
Lampiran 7

Angket Motivasi Belajar Siswa

1. Menggunakan waktu secara tertib, penguatan, dan suasana gembira


terpusat pada perilaku belajar
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
2. Motivasi belajar dapat mendorong siswa untuk menggerakkan dan
mengarahkan peerilaku belajar
a. Sangat Setuju c. Ragu-Raagu
b. Setuju d. Tidak Setuju
3. Belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
4. Guru menciptaakan suasana belajar yang menggembirakan
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
5. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan hambatan
belajarnya
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
6. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
7. Belajar menjadi menantang bila siswa memahami tujuan belajar
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
8. Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi, siswa biasanya
mempersiapkan diri dengan belajar untuk menghadapi ulangan
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
9. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan
kepada siswa untuk mempertahankan atau lebih meningkatkan prestasi
belajarnya
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
10. Guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi ksukaran
belajarya sendiri
a. Sangat Setuju c. Ragu-Ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
cxxxii
Lampiran 8

Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Kreativitas Guru (X1)

No Instrumen Kreativitas Guru


NO Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38
2. 3 2 2 2 4 2 3 2 4 3 27
3. 2 4 2 2 3 4 2 3 4 2 28
4. 2 4 4 2 3 4 2 3 4 4 32
5. 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 36
6. 4 2 3 2 4 3 4 2 3 4 31
7. 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 31
8. 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 28
9. 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3 28
10. 4 3 4 3 2 3 2 2 3 2 28
11. 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37
12. 2 3 2 3 2 4 2 2 3 4 27
13. 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 34
14. 4 2 3 2 2 4 4 4 3 3 31
15. 4 2 3 2 3 2 4 4 2 3 29
16. 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 28
17. 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21
18. 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 27
19. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 37
20. 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 37
21. 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 22
22. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
23. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 36
24. 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 33
25. 3 3 1 2 3 4 2 2 2 3 25
26. 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38
27. 3 2 2 2 4 2 3 2 4 3 27
28. 2 4 2 2 3 4 2 3 4 2 28
29. 2 4 4 2 3 4 2 3 4 4 32
30. 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 36
31. 4 2 3 2 4 3 4 2 3 4 31
32. 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 31
33. 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 28

cxxxii
cxxxiii

34. 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3 28
35. 4 3 4 3 2 3 2 2 3 2 28
36. 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37
37. 2 3 2 3 2 4 2 2 3 4 27
38. 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 34
39. 4 2 3 2 2 4 4 4 3 3 31
40. 4 2 3 2 3 2 4 4 2 3 29
41. 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 28
42. 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21
43. 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 27
44. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 37
45. 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 37
46. 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 22
47. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
48. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 36
49. 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 33
50. 3 3 1 2 3 4 2 2 2 3 25
51. 2 3 2 3 2 4 2 2 3 4 27
52. 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 34
53. 4 2 3 2 2 4 4 4 3 3 31
54. 4 2 3 2 3 2 4 4 2 3 29
55. 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 28
56. 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21
57. 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 27
58. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 37
59. 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 37
60. 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 22
61. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
62. 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
63. 4 3 4 4 3 3 2 2 2 4 31
64. 3 3 1 2 3 4 2 2 2 3 25
65. 4 2 3 2 2 4 4 4 4 3 32
66. 4 2 3 2 3 2 4 4 4 3 31
67. 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 28
68. 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21
69. 2 2 4 4 2 2 2 2 2 3 25
70. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 37
71. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38
72. 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 22

cxxxiii
cxxxiv

73. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
74. 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
75. 4 3 4 4 3 3 2 2 2 4 31
76. 3 3 1 2 3 4 2 2 2 3 25
77. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 37
78. 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 37
79. 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 22
80. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36

Sumber: Data yang diolah

cxxxiv
cxxxv
Lampiran 9

Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Minat Belajar (X2)

No Instrumen Minat Belajar


NO Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 27
2. 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 31
3. 2 2 4 4 2 2 4 2 4 3 29
4. 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 36
5. 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 35
6. 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 26
7. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
8. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 36
9. 4 2 4 4 3 3 2 2 4 4 32
10. 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 27
11. 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 26
12. 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
13. 2 4 3 4 4 3 2 2 4 2 30
14. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
15. 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 28
16. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
17. 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
18. 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 34
19. 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 26
20. 4 3 4 4 2 4 2 4 2 4 33
21. 4 2 4 4 3 2 3 2 3 4 31
22. 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 29
23. 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 35
24. 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 26
25. 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 31
26. 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 27
27. 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 31
28. 2 2 4 4 2 2 4 2 4 3 29
29. 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 36
30. 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 35
31. 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 26
32. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
33. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 36

cxxxv
cxxxvi

34. 4 2 4 4 3 3 2 2 4 4 32
35. 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 27
36. 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 26
37. 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
38. 2 4 3 4 4 3 2 2 4 2 30
39. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
40. 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 28
41. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
42. 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
43. 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 34
44. 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 26
45. 4 3 4 4 2 4 2 4 2 4 33
46. 4 2 4 4 3 2 3 2 3 4 31
47. 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 29
48. 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 35
49. 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 26
50. 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 31
51. 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 27
52. 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 31
53. 2 2 4 4 2 2 4 2 4 3 29
54. 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 36
55. 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 35
56. 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 26
57. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
58. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 36
59. 4 2 4 4 3 3 2 2 2 4 30
60. 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3 26
61. 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 26
62. 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
63. 2 4 3 4 4 3 2 2 2 2 28
64. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
65. 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 28
66. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
67. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
68. 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
69. 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 25
70. 4 3 4 2 2 4 2 2 4 4 31
71. 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 32
72. 4 3 2 2 2 2 3 2 2 4 26

cxxxvi
cxxxvii

73. 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 35
74. 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 29
75. 2 4 4 3 3 4 2 3 4 2 31
76. 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 28
77. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
78. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
79. 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
80. 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38

Sumber: Data yang diolah

cxxxvii
cxxxviii
Lampiran 10

Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Motivasi Belajar (X3)

No Instrumen Motivasi Belajar


NO Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
2. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 36
3. 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 35
4. 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 35
5. 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 31
6. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
7. 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 26
8. 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 35
9. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10. 4 2 4 4 3 2 3 2 3 4 31
11. 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
12. 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 36
13. 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
14. 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 26
15. 4 2 4 4 3 3 2 2 4 4 32
16. 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
17. 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 26
18. 4 2 4 4 3 2 3 2 3 4 31
19. 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 26
20. 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 25
21. 4 3 4 4 2 4 2 4 2 4 33
22. 2 2 4 4 2 2 4 2 4 3 29
23. 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 27
24. 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
25. 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 36
26. 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 28
27. 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 29
28. 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 35
29. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
30. 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 28
31. 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 27
32. 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 28
33. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 36

cxxxviii
cxxxix

34. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
35. 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 27
36. 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 31
37. 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 36
38. 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 34
39. 4 2 4 4 3 3 2 2 2 4 30
40. 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 30
41. 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 26
42. 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
43. 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 26
44. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
46. 2 4 3 4 4 3 2 2 4 2 30
47. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
48. 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 32
49. 4 3 2 2 2 2 3 2 2 4 26
50. 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
51. 4 2 4 4 3 3 2 2 4 4 32
52. 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 26
53. 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 35
54. 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 26
55. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
56. 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 31
57. 2 2 4 4 2 2 4 2 4 3 29
58. 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 26
59. 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3 26
60. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
61. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
62. 4 3 4 2 2 4 2 2 4 4 31
63. 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 29
64. 2 4 4 3 3 4 2 3 4 2 31
65. 2 2 4 4 2 2 4 2 4 3 29
66. 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 27
67. 4 3 4 4 2 4 2 4 2 4 33
68. 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 35
69. 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 26
70. 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 28
71. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 36
72. 2 4 3 4 4 3 2 2 2 2 28

cxxxix
cxl

73. 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 34
74. 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 27
75. 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
76. 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
77. 2 4 3 4 4 3 2 2 4 2 30
78. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
79. 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 31
80. 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 29

Sumber: Data yang diolah

cxl
cxli
Lampiran 11

Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Hasil Belajar (Y)

No Nama Siswa Hasil Belajar


1. Ahmad Krismandon 84
2. Ahmad Munasikin 78
3. Ahmad Nasikin 79
4. Aji Pangestu 91
5. Aji Setiyono 84
6. Anang Arman Juni 77
7. Andri Dwi Saputra 81
8. Anggito Abimanyu 85
9. Bagus Ari Anggoro 79
10. Beni Muryanto 77
11. Desy Safitri 83
12. Fahrurozi 83
13. Fredy Ferdian Fadilah 82
14. Hendra Haryanto 78
15. Khrisna Lelana Anugrah 80
16. Mis Kristianto 83
17. Nelvan Riko Adrian 81
18. Novianto Arya Pambudi 78
19. Nur Rohmat 84
20. Rahmat Wahyudi 83
21. Rangga Sapto Aji 75
22. Rifqi Setyanto 84
23. Safarudin Jamil 81
24. Septian Catur Ardiyanto 81
25. Shindu Ditya Pratama 80
26. Tri Purboyuwono 84
27. Yusron Abdul wahid 81
28. Irvan Maulana 83
29. Agung Linggar Kusuma 88
30. Aluysius Danang Wijotomo 81
31. Bagas Ragil Saputro 81
32. Bagus Aji Wicaksono 80
33. Bagus Tri Yoga 84
34. Bambang Prabowo 81

cxli
cxlii

35. Bayu Istanto 79


36. Dicky Candra Herawan 83
37. Dimas 81
38. Dimas Rosalia Piliang 81
39. Eko Susanto 80
40. Erfan Slamet Prasetiyo 82
41. Fajar Triyono 79
42. Fajri Nurzacky 82
43. Husni Fikri Anto 83
44. Krisman Budi Kurniawan 84
45. Krisna Dewangga 84
46. Muhammad Amin Afandi 76
47. Muhammad Nurohman 79
48. Muhammad Sarifudin 86
49. Nova Ardin Saputra 83
50. Nur Isman 79
51. Panuntun Novaan Wahyu 78
52. Pulung Triyono 80
53. Rifan Bachtiar 82
54. Setiyo Pujo Laksono 80
55. Syarif Polong Istiabudi 83
56. Walid Dwi Pratama 80
57. Winda Rizky Handayani 84
58. Yoga Pratama 83
59. Yudha Aji Syaputra 80
60. Abdul Chamid 79
61. Agus Setiawan 82
62. Aldi Firmansyah 82
63. Aldi Saputra 81
64. Aldino Bumay Shabara 75
65. Bagus Burhanuddin 81
66. Budi Indri Setiyoko 82
67. Danang Purwadi 84
68. Exsa Pandika 82
69. Fani Yogie Pratama 78
70. Fredi Pusanda Putra 84
71. Heru Dwi Santoso 83
72. Hervian Dimas Baskara 77

cxlii
cxliii

73. Mochamad Aji Pangestu 85


74. Muhlisin Al Rifqi 84
75. Naufal Daffa Dhiya Ulhaq 85
76. Niko Prasetyo 80
77. Reza Fachrul Rozy 86
78. Safarid Indra Maulana 83
79. Sardiono Saputra 82
80. Tyas Willy Anggoro 81

Sumber: nilai raport siswa

cxliii
cxliv
Lampiran 12

RELIABILITAS DAN VALIDITAS KREATIVITAS GURU

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Valid 80 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 80 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.814 10

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation
Deleted
ITEM1 27.35 22.281 .514 .796
ITEM2 27.75 22.266 .535 .794
ITEM3 27.87 21.680 .455 .804
ITEM4 27.72 22.885 .401 .808
ITEM5 27.69 22.471 .537 .794
ITEM6 27.50 23.165 .383 .809
ITEM7 27.47 21.721 .535 .793
ITEM8 27.67 20.906 .641 .781
ITEM9 27.40 23.256 .412 .806
ITEM10 27.53 22.050 .545 .792

cxliv
cxlv
Lampiran 13

RELIABILITAS DAN VALIDITAS MINAT BELAJAR

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Valid 80 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 80 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.778 10

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation
Deleted
ITEM1 28.06 19.983 .445 .759
ITEM2 28.54 19.669 .412 .765
ITEM3 28.17 20.399 .396 .765
ITEM4 28.16 20.745 .377 .767
ITEM5 28.46 18.809 .641 .734
ITEM6 28.42 19.387 .497 .752
ITEM7 28.60 20.522 .361 .770
ITEM8 28.60 19.686 .503 .752
ITEM9 28.37 20.339 .369 .769
ITEM10 28.10 19.863 .465 .757

cxlv
cxlvi
Lampiran 14

RELIABILITAS DAN VALIDITAS MOTIVASI BELAJAR

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Valid 80 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 80 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.782 10

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation
Deleted
ITEM1 28.05 19.997 .446 .764
ITEM2 28.51 19.696 .415 .768
ITEM3 28.15 20.408 .408 .768
ITEM4 28.15 20.737 .382 .771
ITEM5 28.46 18.809 .652 .738
ITEM6 28.41 19.385 .500 .756
ITEM7 28.60 20.522 .370 .773
ITEM8 28.59 19.739 .499 .757
ITEM9 28.37 20.339 .376 .773
ITEM10 28.09 19.904 .462 .761

cxlvi
cxlvii
Lampiran 15

PENGARUH KREATIVITAS GURU, MINAT, DAN MOTIVASI

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Model Summary
Model R R Adjusted Std. Change Statistics
Square R Error of R F df1 df2 Sig. F
Square the Square Change Change
Estimate Change
1 .687a .471 .450 2.073 .471 22.584 3 76 .000
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 291.267 3 97.089 22.584 .000b
1 Residual 326.720 76 4.299
Total 617.988 79
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Correlations
Coefficients Coefficients
B Std. Beta Zero- Partial Part
Error order
(Constant) 61.037 2.600 23.480 .000
X1 .292 .046 .541 6.403 .000 .484 .592 .534
X2 .216 .048 .378 4.483 .000 .394 .457 .374
X3 .151 .049 .264 3.095 .003 .230 .335 .258
a. Dependent Variable: Y

cxlvii
cxlviii
Lampiran 16

Penentuan Jumlah Sampel Dan Populasi Tertentu Dengan Tingkat Kepercayaan

N S N S N S
10 10 220 140 1.200 291
15 14 230 144 1.300 297
20 19 240 148 1.400 302
25 24 250 152 1.500 306
30 28 260 155 1.600 310
35 32 270 159 1.700 313
40 36 280 162 1.800 317
45 40 290 165 1.900 320
50 44 300 169 2.000 322
55 48 320 175 2.200 327
60 52 340 181 2.400 331
65 56 360 186 2.600 335
70 59 380 191 2.800 338
75 63 400 196 3.000 341
80 66 420 201 3.500 346
85 70 440 205 4.000 351
90 73 460 210 4.500 354
95 76 480 214 5.000 357
100 80 500 217 6.000 361
110 86 550 226 7.000 364
120 92 600 234 8.000 367
130 97 650 242 9.000 368
140 103 700 248 10.000 370
150 108 750 254 15.000 375
160 113 800 260 20.000 377
170 118 850 265 30.000 379
180 123 900 269 40.000 380
990 127 950 274 50.000 381
200 132 1.000 278 75.000 382
210 136 1.100 285 100.000 384

Sumber: Sukardi, 2008:56

cxlviii

Anda mungkin juga menyukai