Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA DALAM PENGUNAAN


MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PADA MATERI
EKOSISTEM KELAS VII di SMP SWASTA PAHLAWAN NASIONAL

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas KKNI


mata kuliah Metodelogi Penelitian Pendidikan

Putri Sekar Ayu Diah Ningtyas


NIM 4191151016
Program Studi Pendidikan IPA

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul “Pengembangan kreavitas siswa dalam penggunaan model pembelajaran
learning cycle 7E berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) pada materi
ekosistem kelas VII di SMP Swasta Pahlawan Nasional Medan” yang disusun
untuk memenuhi salah satu tugas KKNI dalam mata kuliah kajian mandiri
Program Studi Pendidikan IPA Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam
diberikan kepada Nabi besar Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi
alam semesta. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan Proposal ini. Ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya secara khusus penulis sampaikan kepada
bapak Aristo Hardinata S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah
metodelogi penelitian pendidikan.
Penulis juga menyadari bahwa Proposal ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan proposal ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga
Proposal ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan
dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Amin.

Medan, April 2022


Penulis

Putri Sekar Ayu


NIM 4191151016
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.7 Defenisi Operasional ................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
A.Landasan Teori......................................................................................... 6
2.1 Defenisis LKPD ....................................................................................... 6
2.2 Model pembelajaran learning cycle 7 E................................................... 6
2.3 Ekosistem ................................................................................................. 7
2.4 Kreativitas siswa ...................................................................................... 7
B.Penelitian yang Relevan ........................................................................... 8
C.Kerangka Berpikir ................................................................................... 9
D.Hipotesis .................................................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 10
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 10
3.2 waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 10
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 11
3.4 Teknik Pengumpulan ............................................................................. 11
3.5 Instrumen Penelitian .............................................................................. 13
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran penting dalam memajukan suatu negara.


Maju tidaknya pembangunan suatu negara pada masa yang akan datang dapat
dilihat dari mutu pendidikan yang ada di negara tersebut. Oleh karena itu,
pengembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat,
perlu diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan (Adiarta, 2004)
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan alam tidak hanya sekedar mencari tahu tentang alam secara
sistematis berupa konsep-konsep, atau prinsip-prinsip secara teoritis saja,
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan pengetahuan oleh siswa.
Pendidikan ilmu pengetahuan alam diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari.
Sumber belajar mempunyai peran yang amat penting dalam proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal tersebut dipertegas oleh
Association for Educational Communications and Technology (Depdiknas,
2008: 4) sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan,
untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas
dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber belajar memiliki hubungan dengan
penyusunan media pembelajaran, dari sumber belajar dapat diperoleh berbagai
macam kebutuhan media pembelajaran.
Media adalah alat komunikasi yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien media
pembelajaran merupakan alat penunjang terlaksananya pembelajaran (Arsyad,
2012). Dengan adanya media pembelajaran ini diharapakan siswa akan lebih
memahami mengenai materi pelajaran yang sedang mereka pelajari. Salah satu
jenis media pembelajaran yang sering digunakan oleh setiap sekolah adalah
lembar kerja peserta didik (LKPD).
Namun, realitas pendidikan di lapangan, guru di Sekolah Menengah Pertama
masih banyak menggunakan lembar kerja siswa yang dibeli dari luar
sekolah,sehingga guru tidak berupaya untuk merencanakan, menyiapkan dan
menyusun sendiri lembar kerja peserta didik yang sesuai dengan karakteristik
siswa (Prastowo, 2012:18). Hal ini juga ditemukan pada saat observasi tanggal
3-5 maret 2022 di kelas VII SMP Swasta Pahlawan Nasional Kota Medan,
guru menggunakan lembar kerja peserta didik dari penerbit yang menawarkan
ke sekolah atau membeli di toko buku. Lembar kerja siswa yang digunakan
ada yang hanya memuat soal saja, ada juga yang memuat ringkasan materi dan
evaluasi tanpa terintegrasi dengan model pembelajaran. Padahal guru tahu dan
sadar bahwa lembar kerja peserta didik yang mereka gunakan memiliki
keterbatasan dalam meningkatkan kompetensi siswa. Hal ini ditunjukkan dari
hasil ulangan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, siswa yang mencapai
KKM ada 63% pada SMP Pahlawan Nasioanl.
Materi, pertanyaan-pertanyaan bimbingan dan tugas-tugas dalam
lembar kerja siswa yang ada di sekolah pada umumnya tidak sesuai dengan
kebutuhan siswa dan tidak kontekstual (Prastowo, 2012:18), sehingga kurang
meningkatkan kompetensi siswa yang seharusnya dapat ditingkatkan
seoptimal mungkin. Siswa tidak menemukan arahan yang terstruktur untuk
memahami materi yang diberikan karena hanya berupa ringkasan materi saja.
Padahal tujuan penyusunan lembar kerja peserta didik adalah untuk membantu
meningkatkan kemampuan siswa dalam menafsirkan dan menjelaskan objek
dan peristiwa yang dipelajari khususnya pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam. Hal ini terjadi karena dampak dari kurangnya
pengembangan diri dari guru yaitu guru belum mampu menyelenggarakan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Keaadan ini salah satunya tidak lepas
dari kurangnya peran guru dalam mengembangkan kreativitas untuk
merencakan, menyiapkan LKPD yang inovatif dan mampu mengeksplorasi
ide-ide siswa (Prastowo, 2012:14).
Lembar kerja peserta didik tersebut menyebabkan pembelajaran masih
di dominasi oleh guru (teacher centered) sehingga tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Tentu
saja hal tersebut cenderung membuat siswa terbiasa menggunakan sebagian
kecil saja dari potensi dan kemampuan berpikirnya dan menjadikan siswa
malas untuk berpikir secara mandiri sehingga kemampuan berpikir kritis siswa
kurang berkembang terutama dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam,
siswa yang seharusnya lebih aktif dalam pembelajaran menjadi pasif dan
hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru. Selain itu, penjelasan
lembar kerja peserta didik yang berupa definisi, contoh, latihan, praktek sangat
mudah bagi guru tapi bagi siswa tahapan dalam lembar kerja peserta didik
tersebut membosankan dan sulit, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa
(Yenilmez dan Ersoy, 2008: 49-50). Hal yang demikian membuat siswa tidak
dapat memperoleh pengetahuan baru dengan sendirinya dan proses
pembelajaran tidak efektif dan efisien sehingga diperlukan lingkungan belajar
yang baik untuk membangkitkan pengalaman mereka, sehingga siswa dapat
memperoleh pengetahuan baru secara mandiri.
Pengembangan lembar kerja peserta didik dibutuhkan untuk mengatasi
kelemahan lembar kerja peserta didik yang sekarang ada di sekolah menengah
pertama. Pada tahapan pengembangan lembar kerja peserta didik, dibutuhkan
kesesuaian permasalahan yang ada dengan model pembelajaran yang
dikombinasikan. Setelah mempelajari kondisi dari tempat dan situasi
penelitian, maka model pembelajaran Learning Cycle 7E merupakan model
yang tepat dalam pengembangan lembar kerja peserta didik ilmu pengetahuan
alam.
Model pembelajaran Learning Cycle adalah model pembelajaran yang
mendorong siswa untuk menemukan dan memperoleh pengetahuan baru.
Model tersebut mengajak siswa menjadi kompeten dalam berbagai aspek baik
kognitif, afektif dan psikomotorik dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dapat
menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan
sehingga proses pembelajaran bersifat student centered. Dalam proses
pembelajaran terjadi penerimaan informasi dan kemudian diolah sehingga
menghasilkan produk dalam bentuk hasil belajar dan kemampuan berpikir
kritis.
Pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle 7E
memperhatikan kurikulum yang sedang berlaku yaitu kurikulum 2013 revisi.
Pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle 7E pada
pembelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dapat membantu siswa
menjadi lebih memahami permasalahan dan fenomena yang mereka temukan
di alam sekitarnya, karena lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle
7E merupakan media yang tepat sebagai sarana penyampaian konsep
pembelajaran ilmu pengetahuan alam khususnya di sekolah dasar. Hal tersebut
dapat membantu siswa untuk mengekplorasi ide-ide mereka hingga
memperoleh pengetahuan baru dengan sendirinya membiasakan siswa untuk
berpikir secara mandiri dan kritis.

1.2 Identifikasi Masalah


Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, dapat
diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Lembar kerja peserta didik mata pelajaran ilmu pengetahuan alam yang di
lapangan masih menggunakan lembar kerja peserta didik yang dibeli dari
luar sekolah, sehingga guru tidak berupaya untuk merencanakan,
menyiapkan dan menyusun sendiri lembar kerja peserta didik yang sesuai
dengan karakteristik siswa
2. Lembar kerja peserta didik yang disediakan di sekolah tidak terintegrasi
dengan model pembelajaran, sehingga siswa mudah bosan dan
pembelajaran didominasi oleh guru.
3. Dengan proses pembelajaran yang masih bersifat teacher centered, siswa
malas untuk berpikir serta terbiasa malas berpikir mandiri, sehingga
mempengaruhi pada kreativitas peserta didik.
4. Masih rendahnya kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa
dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA khususnya pada
materi ekosistem.

1.3 Pembatasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sekolah yang diteliti dalam penelitian ini adalah Sekolah SMP Swasta
Pahlawan Nasional Medan .
2. Latar belakang produk pengembangan LKPD berbasis siklus belajar
learning cycle 7E serta mengetahui kelayakannya sebagai media
pembelajaran untuk mengembangkan kreativitas peserta didik

1.4 Rumusan Masalah


1. Bagaimana karakteristik lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle
7E yang dikembangkan?
2. Apakah lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle 7E yang
dikembangkan dalam penelitian ini valid?
3. Apakah lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle 7E efektif untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik?

1.5 Tujuan Penelitian


1. Menghasilkan lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle 7E untuk
meningkatkan kreativitas siswa
2. Menghasilkan lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle 7E yang
valid untuk dikembangkan di kelas VII sekolah menengah pertama.
3. Mendiskripsikan lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle 7E
yang efektif untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Memberikan tambahan wawasan bagi para guru tentang pengembangan
lembar kerja peserta didik berbasis learning cycle 7E efektif untuk
meningkatkan kretaivitas peserta didik
2. Memperoleh model pengembangan lembar kerja siswa baru yakni lembar
kerja siswa yang berbasis learning cycle 7E dalam pembelajaran
3. Mengoptimalkan kualitas pembelajaran ilmu pengetahuan alam.
4. Meningkatkan kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.

1.7 Defenisi Operasional

1. LKPD adalah lembaran-lembaran yang digunakan peserta didik sebagai


pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan
oleh peserta didik baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
2. Learning cycle 7E, merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada
teori Piaget dan teori pembelajaran kognitif serta aplikasi model
pembelajaran konstruktivi.
3. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling
mempengaruhi.
4. kreativitas siswa merupakan potensi yang mutlak dimiliki oleh setiap
peserta didik untuk mencapai prestasi yang optimal dalam menempuh
studi. Kreativitas belajar siswa adalah kemampuan siswa menciptakan hal-
hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan
informasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar yang
berupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam
belajarnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
2.1 Defenisi LKPD
Lembar kerja peserta didik merupakan lembaran-lembaran yang berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja biasanya berupa
langkah-langkah atau petunjuk untuk menyelesaikan suatu tugas. Dari uraian
diatas dapat diartikan bahwa lembar kerja peserta didik adalah lembaran-lembaran
yang berisi tugas, yang dibuat secara langsung oleh pendidik yang sudah dikemas
sedemikian rupa, di dalam lembar kerja terdapat materi ajar , sehingga peserta
didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Lembar
kegiatan siswa atau LKS yang sering digunakan pada kurikulum KTSP sedangkan
Pada kurikulum K13 menggunakan lembar kerja peserta didik atau LKPD
2.2 Model Pembelajaran Learning cycle 7E
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), dan
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas
atau yang lain.Model pembelajaran biasanya dijadikan pola pilihan atau pegangan
guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran siklus (Learning Cycle) merupakan model pembelajaran
yang berbasis pendekatan konstruktivisme. Pendekatan ini mengemukakan bahwa
sebuah pengetahuan tidak bisa langsung dipindahkan oleh seorang pendidik
kepada peserta didiknya, melainkan pendidik harus menjadi seorang fasilitator
yang membantu peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam menemukan
suatu jawaban dari materi yang belum dipahami.23 Model pembelajaran ini dapat
dikatakan sebagai model yang memusatkan kepada peserta didik, model learning
cycle memiliki suatu tahapan yang sudah di organisasi sedemikian rupa sehingga
dapat membantu peserta didik dalam menguasai kompetensi yang harus dicapai
selama proses pembelajaran berlangsung.

2.3 Ekosistem
Organisme atau makhluk hidup apapun dan dimanapun mereka berada
tidak akan dapat hidup sendiri. Kelangsungan hidup suatu organisme akan
bergantung kepada organisme lain dan semua komponen lingkungan yang dapat
dipandang sebagai sumber daya alam untuk keperluan pangan, papan, atau tempat
berlindung, sandang, serta kegunaan lain sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
Dengan demikian antar organisme yang satu dengan yang lainnya, serta dengan
semua komponen lingkungannya itu mempunyai hubungan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Hubungan antara organisme yang satu dengan
yang lainnya dan dengan semua komponen lingkungannya sangat kompleks
(rumit), dan bersifat timbal balik. Hubungan yeng demikian itu alamiah artinya
hubungan yang terjadi secara otomatis pada sistem alam atau sistem ekologi yang
dikenaldengan ekosistem (Indriyanto, 2008: 18).
Ekosistem merupakan suatu sistem di alam di mana di dalamnya terjadi
hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya, juga dengan
keadaan lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran tetapi
lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Berdasarkan komponennya,
ekosistem dibedakan atas ekosistem lengkap dan ekosistem tidak lengkap..

2.4 Kreativitas Siswa


Kreativitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks,yang
menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Defenisikreativitas sangat berkaitan
dengan penekaan pendepenisian dan tergantung pada dasar teori yang menjadi
dasar acuannya. Kreativitas merupakan suatu ungkapan yang tidak asing lagi
dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi anak sekolah yang selalu berusaha
menciptakan sesuatu sesuai dengan fantasinya
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi
antara individu dan lingkungan. Proses dalam hal ini merupakan urutan kegiatan
yang berlangsung secara berkesinambungan, bertahap, bergilir, berkeseimbangan,
terpadu, yang secara keseluruhan mewarnai dan memberikan karakteristik
terhadap belajar-mengajar .
Dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar adalah kemampuan untuk
menemukan cara-cara baru bagi pemecahan problema-problema dengan
mengolaborasikan gagasan-gagasan dengan mempergunakan daya khayal, fantasi
tau imajinasi serta mampu menguji kebenaran akan gagasan tersebut. Kreativitas
belajar adalah kemampuan untuk menemukan cara-cara bagi pemecahan
problema-problema yang dihadapi siswa dalam situasi belajar yang didasarkan
pada tingkah laku siswa guna menghadapi perubahan- perubahan yang tidak dapat
dihindari dalam perkembangan proses belajar siswa.

B.Hasil Penelitian Yang Relevan


Berdasarkan beberapa sumber yang telah peneliti baca, penggunaan model
pembelajaran siklus (learning cycle) sudah sering digunakan dalam beberapa
penelitian dalam berbagai macam pengaruh dalam proses pembelajaran dan
bidang studi. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
1. Jurnal penelitian dari Qulub, Wahidin, dan Yuyun Maryuningsih pada tahun
2015 yang berjudul ―Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7e Untuk
Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Siswa Pada Konsep Sistem Reproduksi
Kelas XI di SMA Negeri 1 Arjawinangun‖.Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa model siklus belajar 7e dapat meningkatkan
kemampuan literasi sains siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Arjawinangun lebih
baik daripada siswa yang mengikuti menggunakan model pembelajaran
konvensiona.
2. Jurnal penelitian dari Ahmad purwanto pada tahun 2017 yang berjudul
―Implementasi Model Learning Cycle 5e Disertai Lks Untuk Meningkatkan
Aktivitas, Keterampilan Proses, dan Hasil Belajar Biologi. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan diketahui bahwa aktivitas, keterampilan, dan hasil
belajar siswa kelas VIII SMA Negeri 4 Metro dengan menggunakan model
pembelajaran learning cycle 5e disertai Lks lebih baik daripada menggunakan
metode ceramah.
3. Jurnal perbandingan yang dilakukan oleh Tri sulistyowati, Suryadi budi utomo,
Sri yamtinah pada tahun 2013 ―Implementasi Learning Cycle 5e Dilengkapi
Worksheet Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI IPA 1 Semester Genap SMA Negeri 3
Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan bahwa model learning cycle 5e dilengkapi worksheet dapat
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa meningkat. Dalam aspek
kognitif ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan.

C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang masalah yang berkaitan dengan pelajaran
biologi di sekolah SMP Swasta Pahlawan Nasional saat ini, masih rendahnya
literasi sains dan kreativitas peserta didik. Pembelajaran IPA TERPADU yang
masih didominasi oleh penggunaan model pembelajaran langsung, dimana
didalamproses pembelajaran tidak menarik perhatian peserta didik.
Sedangkan proses pembelajaran IPA TERPADU saat ini lebih
menekankan pada aspek afektif, kognitif dan psikomotorik sehingga dapat
menggunakan model pembelajaran yang berinovatif, peserta didik lebih aktif,
terstruktur dan sistematis. Salah satu model pembelajaran yang baik digunakan
oleh pendidik yaitu model learning cycle 7e.
Model learning cycle 7e merupakan salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk membantu peserta didik berperan aktif dalam proses
menemukan sebuah konsep baru dan mengetahui pengaruh model pembelajaran
terhadap peningkatan kemampuan literasi sains dan kreativitas peserta didik kelas
VII A dan VII B pada mata pelajaran IPA di SMP Swasta Pahlawan Nasional
tahun ajaran 2021/2022 bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal
dari populasi yang sama dan mengacu pada kurikulum 2013. Diharapkan nantinya
pembelajaran menggunakan model learning cycle 7e berbantuan LKPD dapat
meningkatkan kemampuan literasi sains dan kreativitas peserta didik khususnya
peserta didik kelas VII A dan VII B SMP Swasta Pahlawan Nasional pada materi
Ekosistem di Kelas VII

D. Hipotesis
Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang dinamakan
dengan hipotesi.
Hipotesis adalah dugaan sementara mengenai variabel terikat yang akan diuji
kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat pengaruh pengembangan kreativitas siswa dalam penggunaan model
pembelajaran learning cycle 7E berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD)
pada materi ekosistem kelas VII di SMP Swasta Pahlawan Nasional Medan

2. Tidak Terdapat pengaruh pengembangan kreativitas siswa dalam penggunaan


model pembelajaran learning cycle 7E berbantuan lembar kerja peserta didik
(LKPD) pada materi ekosistem kelas VII di SMP Swasta Pahlawan Nasional
Medan

b. Hipotesis Statistik
1. H0 : µ1 = µ2 (Tidak terdapat pengaruh pengembangan kreativitas siswa dalam
penggunaan model pembelajaran learning cycle 7E berbantuan lembar kerja
peserta didik (LKPD) pada materi ekosistem kelas VII di SMP Swasta Pahlawan
Nasional Medan)

H1 : µi ≠ µj (Terdapat pengaruh pengembangan kreativitas siswa dalam


penggunaan model pembelajaran learning cycle 7E berbantuan lembar kerja
peserta didik (LKPD) pada materi ekosistem kelas VII di SMP Swasta Pahlawan
Nasional Medan)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dimana
peneliti terlibat langsung turun ke tempat penelitian untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan dan relevan dengan indikator dalam tujuan penelitian.
Dengan ini maka penelitian ini tergolong penelitian lapangan dengan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk
mengkaji satu permasalahan dari suatu fenomena, menguji teori, serta
mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Sedangkan tujuan
penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan
sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya
pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang
diteliti.

3.2 waktu dan Tempat Penelitian


Adapun penelitian ini dilakukan bertempat di SMP Swasta Pahlawan
Nasional yang beralamat di Jalan Durung,SidorejoHilir,Medan Tembung,
Kota Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal
dimulai 18 Februari 2022 s.d 11 Maret 2022.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


1) Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pengertian tersebut, dapatlah
dipahami bahwa populasi merupakan individu-individu atau kelompok
atau keseluruhan subyek yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Adapun
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMP
Swasta Pahlawan Naional Medan berjumlah 130 siswa.

2) Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
Penelitian ini adalah teknik random sampling. Random sampling adalah
teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai anggota sampel.

Kelas Jumlah
Kelas VII-A 37 siswa
Kelas VII-B 33 siswa
Kelas VII-C 30 siswa

3.4 Kelas VII-D 30 siwsa

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:
1) Tes
Tes umumnya bersifat mengukur, walaupun beberapa bentuk tes psikologis
terutama tes kepribadian banyak yang bersifat deskriptif, tetapi deskripsinya
mengarah kepada karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip
dengan interpretasi dari hasil pengukuran. Tes yang digunakan dalam
pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar (achievement tests) dan
tes psikologi (psychological tests). Dalam penelitian ini akan menggunakan
tes kreativitas siswa dalam menggunakan LKPD untuk mengetahui tingkat
keberhasilan kreativitas siswa.

2) Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif
ataupun nonpartisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta
dalam kegiatan yang sedang berlangsung sedangkan pada observasi
nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan
mengamati kegiatan.

3.5 Instrumen Penelitian


Variabel bebas dalam penelitan ini adalah penggunaan lkpd (X) Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kreativitas siswa (Y). Instrumen yang
digunakan adalah penggunaan lembar kerja peserta didik (LKPD), didalam
penggunaan LKPD memiliki nilai yang terdiri dari instrument penilaian
penggunaan LKPD. Nilai tersebut dikonversikan kepada nilai dengan rentang
0-100.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data menggunakan uji t, dan Anava pada taraf signifikan α =
0,05 dan dilanjutkan menggunakan uji tukey dengan bantuan program SPSS
21.0 for Windows.
1. Uji t
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung
dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-
masing t hitung, proses uji t identik dengan Uji F (lihat perhitungan SPSS
pada Coefficient Regression Full Model/Enter). Atau bisa diganti dengan
Uji metode Stepwise.

2. Anova
Anova merupakan singkatan dari Analysis of variance. Merupakan
prosedur uji statistik yang mirip dengan t test. Namun kelebihan dari
Anova adalah dapat menguji perbedaan lebih dari dua kelompok. Uji
Anova berfungsi untuk membandingkan rata-rata populasi untuk
mengetahui perbedaan signifikan dari dua atau lebih kelompok data. Ada
dua jenis uji Anova yaitu uji Anova satu arah dan juga uji Anova dua
arah.
3. Uji Tukey
Uji Tukey sering juga disebut dengan uji beda nyata jujur (BNJ),
diperkenalkan oleh Tukey (1953). Prosedur pengujiannya mirip dengan
LSD, yaitu mempunyai satu pembanding dan digunakan sebagai alternatif
pengganti LSD apabila kita ingin menguji seluruh pasangan rata-rata
perlakuan tanpa rencana. Uji Tukey digunakan untuk membandingkan
seluruh pasangan rata-rata perlakuan setelah uji Analisis Ragam di
lakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad ibnu rusyd, ‗Pengaruh Model Learning Cycle 7E Terhadap Kemampuan


Berfikir Kritis Peserta Didik‘, Jurnal Pijar Mipa, 13.2 (2018).

Ahmad Purwanto, ‗Implementasi Model Learning Cycle "5E Disertai LKS Untuk
Meningkatkan Aktivitas, Keterampilan Proses Sains, Dan Hasil Belajar
Biologi‘,Jurnal Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah
Metro,2015.

Anas sudijono, Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:Raja


grafindo persada, 2017).

Andi prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta:Diva


Press, 2015).Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Menciptakan
Metode Pembelajaran Yang Menarik Dan Menyenangkan (Yogyakarta:
Diva Press, 2016).

Anilia Ratnasari, Pengaruh Model Learning Cycle 7e Terhadap Keterampilan


Generik Sains Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan Di Smp Negeri
1 Balongan Indramayu, Jurnal Biologi And Pendidikan Biologi, Volume
3,Nomor 1,2018.

Angnesi Sekarsari Putri, ―Pengembangan LKPD Berbasis Learning Cycle 7E


untuk Meningkatkan Scientific Literacy Peserta Didik‖. Jurnal Pendidikan
Matematika, (2017).

Azhar arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2015).Departemen


Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2015).
Helni Senindra, ‗Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5e Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Man Prabumulih‘, Jurnal Inovasi Dan
Pembelajaran Fisika, 2016.

Herson Anwar, ‗Penilaian Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains‘, Jurnal


Pelangi Ilmu, (2019).

Laila Puspita, Pengaruh Model Learning Cycle Tipe 7e Disertai Teknik Talking
Stick Terhadap Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi Rotista, BIOSFER Jurnal
Tadris Pendidikan Biologi, Vol. 9 No. 2 (2018).

Lorin, W, Anderson, ―Kerangka Lndasan Untuk Pembelajaran Pengajaran, Dan


Asesment‖ (Cerebon Timur : Pustaka Pelajar, 2015).

Ira Maya Tri Muningsih, ‗Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Prestasi Belajar Kimia
Siswa‘,Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, (2016).

sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2015).

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,


2017).

Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan Research and Development


(Bandung: Alfabeta, 2015).

Suharsimi arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi (Jakarta: Bumi


Aksara, 2014).

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2015).


Tri Sulistyowati, "Implementasi Learning Cycle 5e Dilengkapi Workksheet Untuk
Meningkatkan Kreativittas Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Hidrolisis Garam Kelas XI IPA 1 Semester Genap SMA Negeri 3 Boyolali
Tahun Pelajaran 2013/2014", Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), (2017).

Tyas Mulyono, Dkk. Keefektifan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E


Terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas
X.(Semarang:Universitas Negeri Semarang), Jurnal
Pendidikan.2015.Ulfaturrohmi, Pembelajaran Nature Of Science (Nos)
Berbantuan Lks Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan
Menumbuhkan Literasi Sains Siswa Di Sma Negeri Pemenang, Jurnal
Ilmiah Biologi, Vol. 2. No.1. ISSN 2338-5006, tahun 2015.

Uus tohararudin, Membangun Literasi Sains Peserta Didik (Bandung: Humaniora,


2016).

Widya Astawa, ‗Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Sikap


Ilmiah Dan Konsep Diri Siswa SMP‘, E- Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha, (2015).

Yusuf, S., Literasi Sains Indonesia Laporan PISA 2013 (jakarta: Pusat Penilaian
Pendidikan, 2015).

Yuyu Yuliati, Literasi Sains Dalam Pembelajaran IPA‘, Jurnal Cakrawala Pendas,
(2017).

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Rosdakarya, 2015).

Anda mungkin juga menyukai