Anda di halaman 1dari 90

PROPOSAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN E-LKPD BERBASIS PROJECT BASED LEARNING


(PjBL) DISERTAI PENDEKATAN SETS (Science, Environment, Technology,
And Society) MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA/MA IPA

OLEH

‘AISYAH NOVIYANTI PUTRI

NIM. 12212193058

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Saat ini Indonesia sedang menghadapi dua era canggih, yaitu era Industry
4.0 dan society 5.0. Era revolusi industri 4.0 dimulai dengan berkembangnya
Internet of Things, yang kini telah merambah ke setiap bidang kehidupan
masyarakat. Sedangkan Society 5.0 akan mengubah konsep teknologi big data yang
dikumpulkan dari Internet of Things (IoT) oleh Artificial Intelligence (AI) menjadi
sesuatu yang membantu meningkatkan kehidupan masyarakat.1 Adanya
transformasi zaman, pendidikan di Indonesia juga harus satu tujuan dengan konsep
industry 4.0 dan society 5.0 agar target penerapan konsep di masyarakat juga
tercapai. Kesiapan sumber daya manusia yang inovatif, berkarakter, dan
berkomunikasi baik di masyarakat, menjadi tugas setiap lembaga pendidikan.2 Guru
sebagai sumber daya manusia perlu mengenali kebutuhan belajar peserta didik,
memperkuat fondasi karakter peserta didik, agar siap menghadapi dua era di abad
21 ini. Pembelajaran di sekolah akan difokuskan pada penguatan kompetensi
masyarakat global dan kecakapan abad 21 yang disosialisasikan Kemendikbud
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) berkaitan dengan communicators,
creators, critical thingkers, and collaborators, dikenal dengan “Four Cs, sehingga
pembelajara yang menyenangkan dapat tercipta”.3
Konsep pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru yaitu dengan
pemilihan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan adalah model pembelajaran Project Based Learning memiliki
tahapan yang dapat dipandu untuk mendorong siswa berpikir kritis, berpartisipasi
aktif, dan menyusun metode ilmiah dengan memungkinkan mereka untuk
menyelidiki, memecahkan masalah, dan menghasilkan produk nyata dalam bentuk

1
Xun xu, Yuqian Lu, Birgit Vogel-Heuser, Lihui Wang. Industry 4.0 and Industry 5.0—
Inception, conception and perception. (Journal of Manufacturing Systems :2021) hal. 530–535
2
Sulastri Harun. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar “Merdeka Belajar dalam
Menyambut Era Masyarakat 5.0” . (Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo :2021) hal.270
3
Abidah, Aklima, Abdul Razak. Tantangan Guru Sekolah Dasar dalam Menghadapi Era
Society 5.0. (Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan :2022) hal. 773
proyek.4 Kondisi belajar aktif memastikan bahwa siswa selalu memiliki
pengalaman belajar yang bermakna dan memikirkan apa yang dapat mereka
lakukan saat belajar. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik menemukan
pengetahuan dan kreativitasnya masing-masing.
Allah swt berfirman dalam QS. Al-Hajj (22: 46)
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu dengan hati yang
mereka punyai itu mereka dapat memahami (hikmahnya) atau dengan telinga yang
mereka punyai itu dapat mendengar (kisah nasib orang-or ang terdahulu) yang
dengan itu mereka mendengar peringatan? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu
yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada”5
Penjelasan umum dari ayat di atas adalah bahwa kita diperintahkan untuk
mengambil pelajaran dari peninggalan umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh
Allah swt karena mereka tidak mentaati Allah SWT. Karena bukan penglihatan
yang benar-benar buta, tetapi pikirannya yang buta terhadap kebenaran dan
pembelajaran. Ayat ini menyebutkan beberapa metode pengajaran Al-Qur'an seperti
observasi diikuti dengan praktek. Kemudian menyimpulkan pada inti permasalahan
(dalam materi pembelajaran), membuktikan kebenaran ilmiah melalui penelitian,
dan merumuskan manfaat hikmah dari kejadian tersebut. Dapat juga berupa
pengumpulan data yang merupakan rangkuman kegiatan pembelajaran yang
disusun dalam lembar kerja. Kegiatan pembelajaran ini berkaitan dengan
penggunaan model pembelajaran project based learning, siswa diminta untuk
membuat sebuah proyek sebagai tujuan memfokuskan aktivitas siswa dalam
mengumpulkan informasi secara berkelompok dan digunakan untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan mereka sendiri dan orang lain.6
Peserta didik dapat mengumpulkan data tahapan model PjBL dan disusun
dalam lembar kerja (worksheet) yang diberi oleh guru, biasa disebut LKPD.

4
Yona Febri Safitri, dkk. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Project based
Learning Materi Perubahan Fisika Dan Kimia. (FKIP Untan Potianak :2020) hal. 2-3
5
Alqur’an dan terjemah
6
Mohamad Syakur Rahman dan Ervita Kairupan. Implementasi Model Pembelajaran
Project Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al
Qur’an dan Hadis. (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado :Jurnal Ilmiah Iqra’, 2019)
hal. 17
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu alternatif bahan ajar
yang dapat menaikkan kemampuan daya pikir peserta didik. LKPD dapat
dikembangkan lebih lanjut dengan berbagai jenis inovasi. Ada beberapa jenis
inovasi baru yang bisa diterapkan saat menyusun LKPD. Salah satunya adalah
kombinasi LKPD dan model pemecahan masalah. Model pemecahan masalah ini
dianggap cocok untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitis karena
diberikan pendekatan atau mode prosedur pemecahan masalah yang berbeda.7
Prosedur pelaksanaan skema pembelajaran, ringkasan materi, dan kegiatan
eksperimen dan petunjuk praktikum berpedoman pada kompetensi dasar yang perlu
dicapai oleh peserta didik, umumnya LKPD dalam bentuk bahan ajar cetak berupa
lembaran kertas.8
Didukung dengan berkembangnya sesuai dengan konsep Internet of Things
(IoT), LKPD kini dapat disediakan dalam bentuk elektronik yang dikenal dengan E-
LKPD. Terdapat video untuk mendukung pembelajaran, sehingga didesain dengan
menggabungkan beberapa jenis media seperti buku latihan bentuk elektronik dan
media berbasis audio-visual yang dapat dikerjakan tanpa terikat waktu ataupun
tempat, karena bisa diakses melalui gadget, laptop, dan komputer.9 Salah satu
website yang memfasilitasi pembuatan E-LKPD adalah liveworksheet.com, yang
dapat diakses secara gratis oleh guru, memiliki konten E-LKPD yang dapat
disesuaikan oleh guru, dan juga menyediakan akses langsung ke E-LKPD. Siswa
dapat mengisinya secara online dan mengirimkannya melalui email secara
langsung.10
Upaya memastikan penggunaan bahan ajar E-LKPD dengan model
pembelajaran PjBL berjalan maksimal, diperlukan karakter dari. SETS (Science,
Environment, Technology, and Society). Selama pembuatan E-LKPD kimia

7
Ikhwanuddin, Amat Jaedund, Didik Purwantoro, Problem Solving Dalam Pembelajaran
Fisika Untuk Meningkatakan Kemampuan Mahasiswa Berpikir Analitis. (Universitas Negeri
Yogyakarta :Jurnal Kependidikan, 2010) hal. 223
8
Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. (Yogyakarta: Diva Press,
2011). hal. 204
9
Lum’atul Khoirot Rizki, Pengembangan E-LKPD Pada Materi Pencemaran Lingkungan
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. (Universitas Jember :Skripsi, 2021) hal.
11
10
Lum’atul Khoirot Rizki, Op. cit. hal. 4
berbasis PjBL dengan pendekatan SETS, peserta diajak berdiskusi tentang materi
yang akan diajarkan, baik itu tentang manfaat maupun bahaya yang akan timbul
jika digunakan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari11. SETS sangat efektif
dalam mendorong kemampuan inovatif siswa untuk memecahkan masalah
lingkungan dan merangsang keterampilan berpikir tingkat lanjut mereka.12
Penggabungan aspek ilmu pengetahuan, teknologi, masalah sosial dan lingkungan.
Literasi sains dan teknologi melengkapi pengalaman siswa dalam memimpin
interaksi sosial dan melakukan penelitian terhadap isu-isu lingkungan.13 Dengan
kata lain, siswa ditempatkan dalam lingkungan kehidupan nyata dan diharapkan
dapat lebih memperluas pengetahuan yang telah dimilikinya dalam rangka
memecahkan masalah yang diharapkan di lingkungannya hidupnya. Proses ini akan
menyenagkan dan menarik suasana belajar, agar ilmu yang diperoleh siswa tidak
langsung terlupakan. Rencana pembelajarannya tidak dilaksanakan di kelas, akan
tetapi ada waktu perpanjangan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan
dengan lingkungan dan masyarakat di luar jam belajar14. Salah satu materi kimia
yang mencakup hal tersebut ada pada materi larutan penyangga.
Materi pokok larutan penyangga terkadang dianggap sulit bagi siswa karena
merupakan salah satu mata pelajaran kimia yang membutuhkan perhitungan dan
pemahaman konsep. Khususnya pada pelajaran kimia di Sekolah Menengah Atas
(SMA), sebagian besar materi disampaikan dengan teori dan rumus yang bersifat
abstrak di dalam buku pelajaran.15 Pembelajaran larutan penyangga mencakup
penentuan pH dan ketahanan angka pH pada suatu larutan. Penguasaan materi ini

11
Novita Elya Sari dan Dian Novita. Pengembangan Media Pembelajaraan Minibook
Berbasis Sets Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas XI Sma It Al Uswah Surabaya. (Unesa Journal of
Chemical Education:2018)
12
Wan Azura. Pengembangan E-Modul Berbasis Sets Dengan Model PjBL Pada
Pembelajaran Koloid Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA. (Universitas Negeri
Medan :2021)
13
Larry Bencze, Chantal Pouliot, Erminia Pedretti, Laurence Simonneaux, Simonneaux, dan
Dana Zeidler. SAQ, SSI and STSE Education: Defending And Extending “Science-In-Context”. (Cultural
Studies of Science Education :2019)
14
Bayu Wijayama. Peningkatkan Efektivitas Pembelajaran Ipa Bervisi SETS Dengan
Pendekatan Savi Untuk Pembentukan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri Sadeng 03 .
(2016)
15
Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran . (Jakarta: Prenada Media Group,
2016).
membutuhkan kemampuan matematik siswa. Siswa dengan kemampuan
matematika tinggi lebih berhasil dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan
kemampuan matematika rendah. Materi ini membutuhkan pemahaman konseptual
dan keterampilan berhitung.16 Namun ada saatnya siswa tidak melakukan
pengamatan secara langsung, sehingga siswa mengalami kesulitan untuk
memahami cara meramal pH dari suatu larutan yang sudah ditambahkan sedikit
asam atau basa, membedakan larutan yang termasuk atau bukan larutan penyangga.
Materi ini juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari atau pemanfaatan
bidang industri.
Beberapa peneliti telah mengkaji pengembangan lembar kerja peserta didik.
Misalnya pada penelitian Lum’atul Khoirot Rizki menghasilkan E-LKPD materi
pencemaran lingkungan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang valid,
praktis, dan efektif di SMPIT Al Ghozali.17 Selanjutnya penelitian Muhammad
Arifin menghasilkan E-LKPD interaktif Liveworksheets berbasis contextual
teaching and learning pada materi minyak bumi yang memperoleh presentase
seluruh aspek dengan kriteria sangat baik di MA Al-Khairiyah Rancaranji, kelas X
MIA 1 & 2.18 Selanjutnya penelitian Eka Yuni Andriyani, M. Dwi Wiwik Ernawati,
dan Affan Malik, produk yang dikembangkan dalam penelitiannya adalah LKPD
elektronik berbasis proyek materi termokimia dengan hasil penelitian kategori
sangat layak. Selanjutnya penelitian Sitna Windia Risqi telah mengembangkan
Lembar Kerja Praktikum (LKP) Berbasis Guided Inquiry Bervisi SETS (Science,
Environmental, Technology And Society) pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit untuk kelas X SMA/MA telah sesuai dengan spesifikasi yang
diterapkan dan layak pada aspek isi dan materi sebagai pedoman praktikum.19
Sedangkan hasil dari penelitian Maria Ulfah terdapat perbedaan keterampilan

16
Puuja Armelia Utami. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Termokimia Di SMA Negeri 12 Pekanbaru.
(UIN Sultan Syarif Kasim :2020) hal. 4
17
Ibid, h. 46
18
Muhammad Arifin. Pengembangan E-Lkpd Interaktif Liveworksheets Berbasis Contextual
Teaching And Learning (CTL) Pada Materi Minyak Bumi. (UIN Syarif Hidayatullah :2022) hal. 96
19
Sitna Windia Risqi. Pengembangan Lembar Kerja Praktikum (LKP) Berbasis Guided
Inquiry Bervisi SETS (Science, Environmental, Technology And Society) Pada Materi Larutan
Elektrolit Dan Nonelektrolit Kelas X SMA/MA. (IAIN Tulungagung :2021)
berpikir peserta didik antara yang belajar menggunakan pendekatan saintifik
disertai model pembelajaran project based learning (proyek mind map) dan yang
belajar menggunakan pendekatan saintifik pada materi larutan penyangga.20
Penelitian yang telah dilaksanakan, terus menegaskan pentingnya pemahan
konsep kimia dan dibekali pendekatan kepada siswa melalui pembelajaran berbasis
proyek. Perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu pada model
pembelajaran, produk yang dikembangkan, dan materinya. Produk yag
dikembangkan dalam penelitian ini yaitu LKPD elektronik yang disesuaikan sintaks
model pembelajaran Project Based Learning. Selain itu E-LKPD tersebut
dipadukan dengan unsur SETS (Science, Environment,Technology, Society). Materi
yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan penyangga, yang sifatnya
konseptual, factual, dan procedural sehingga layak jika menggunakan LKPD
elektronik berbasis Project Based Learning disertai pendekatan Science,
Environment, Technology, and Society. Oleh karena itu peneliti merasa perlu
mengembangkan E-LKPD berbasis project based learning (PjBL) disertai
pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, And Society) pada materi
larutan penyangga kelas XI SMA IPA.
2. Rumusan Masalah
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah yang didapatkan berdasarkan uraian latar belakang
diatas, adalah:
1) Kurang kepraktisannya lembar kerja peserta didik yang ada dalam
bentuk cetak
2) Lembar kerja peserta didik umumnya masih berupa soal-soal tanpa
pendekatan
3) Dibutuhkan pembelajaran berpendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, Society) supaya siswa bisa melakukan penyelidikan untuk
mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat yang berkaitan
20
Maria Ulfah, Iriani Bakti, Parham Saadi. Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning Dengan Tugas Mind-Map Pada Materi Larutan Penyangga. ( JCAE (Journal of Chemistry
And Education) :2022)
4) Materi larutan penyangga yang bersifat analisis dan perlu pemahaman
mendalam, oleh karena itu diperlukan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning).
b. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang penelliti kemukakan berdasarkan identifikasi
masalah yang telah dijabarkan, yaitu:
1) Bagaimana proses pengembangan E-LKPD berbasis project based
learning (PjBL) disertai pendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, And Society) materi larutan penyangga untuk siswa kelas
XI ?
2) Bagaimana tingkat kevalidan pengembangan berbasis project based
learning (PjBL) disertai pendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, And Society) materi larutan penyangga untuk siswa kelas
XI?
3) Bagaimana tingkat kepraktisan pengembangan berbasis project based
learning (PjBL) disertai pendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, And Society) materi larutan penyangga untuk siswa kelas
XI?
3. Tujuan penelitian dan pengembangan
a. Mengetahui proses pengembangan E-LKPD berbasis project based learning
(PjBL) disertai pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, And
Society) materi larutan penyangga untuk siswa kelas XI
b. Mendeskripsikan tingkat kevalidan pengembangan berbasis project based
learning (PjBL) disertai pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,
And Society) materi larutan penyangga untuk siswa kelas XI
c. Mendeskripsikan tingkat kepraktisan pengembangan berbasis project based
learning (PjBL) disertai pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,
And Society) materi larutan penyangga untuk siswa kelas XI.
4. Manfaat Penelitian
Pengembangan media LKPD kimia dengan pendekatan SETS pada materi
larutan penyangga kelas XI SMA/MA diharapkan memberikan nilai positif
terhadap kemajuan pendidikan :
a) Sebagai salah satu alternative bahan ajar LKPD kimia yang sudah ada untuk
lebih praktis jika akan mengaksesnya untuk kelas XI SMA berupa E-LKPD.
b) Sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
pemecahan masalah dengan nilai karakter rasa ingin tahu antara ilmu kimia
berdasarkan pengalaman yang menjadi sebuah langkah scientific method
pada kelas XI SMA.
c) LKPD berpendekatan SETS-PjBL dapat dijadikan pertimbangan bagi guru
untuk digunakan dalam pembelajaran materi larutan penyangga kelas XI
SMA/MA
d) Bagi peneliti dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan pengetahuan cara
melakukan pengembangan dan cara mengembangkan suatu produk yang
baik, hingga menjadi bekal bagi calon pendidik khususnya pada mata
pelajaran larutan penyangga yang kreatif dan inovatif dan mampu
memotivasi siswa dalam meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran
kimia.
5. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
a. Asumsi
1) Adanya E-LKPD kimia berbasis PjBL dengan pendekatan SETS, siswa
terbantu dalam pemahaman materi kimia.
2) E-LKPD kimia berbasis PjBL dengan pendekatan SETS bisa sebagai media
pendukung pada kegiatan pembelajaran.
3) Melalui E-LKPD kimia berbasis PjBL dengan pendekatan SETS dapat
memotivasi siswa dalam belajar kimia yang berkaitan dengan sains,
lingkungan, teknologi, dan masyrakat.
b. Keterbatasan Pengembangan
Untuk memfokuskan penyelidikan ini dan menghindari perluasan
pembahasan, maka perlu mempersempit masalah, yakni dalam tahapan
penelitian pengembangan menurut Thiagarajan yaitu pengembangan 4-D
(Define, Design, Development, dan Deseminate).21 Tetapi karena
keterbatasan waktu, tahap pengembangan hanya dalam tahap 3-D (Define,
Design, dan Development)
6. Spesfikasi Produk yang Diharapkan
Pengembangan E-LKPD berbasis PjBL berpendekatan SETS dengan
spesfikasi produk yang dijabarkan dibawah ini:
a) Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (E-LKP) berbasis PjBL
berpendekatan SETS yang bisa diakses melalui smartphone.
b) ELKPD berisikan materi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari
mengenai kelas XI disertai sintak PjBL
c) ELKPD terdapat keterkaitan antar 4 unsur SETS yaitu Science,
Environmental, Technology, and Society.
d) Untuk membuat ELKPD kimia tampilan media pendekatan SETS,
mengumpulkan gambar-gambar yang relevan dengan materi pelajaran dan
dapat menyampaikan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
lingkungan, atau masyarakat umum.
e) ELKPD yang dikembangkan menggunakan program liveworksheet.com
7. Penelitian Terdahulu (Orisinalitas Penelitian)
Orisinalitas penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang relevan
dan memiliki karakteristik yang relatif sama kaitannya dengan topik penelitian,
meskipun terdapat perbedaan dalam hal variable penelitian, topik penelitian, dan
metode pengembangan yang digunakan. Penelitian yang akan dilakukan mengenai
pengembangan E-LKPD berbasis project based learning (PjBL) disertai
pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, And Society) pada materi
larutan penyangga. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis
diantaranya : 1) Skripsi oleh Muhammad Arifin dengan judul Pengembangan E-
LKPD Interaktif Liveworksheets Berbasis Contextual Teaching And Learning
(CTL) Pada Materi Minyak Bumi. Muhammad Arifin menemukan bahwa bahan
ajar e-LKPD dinyatakan telah valid atau memenuhi kelayakan sebagai penunjang

21
Thiagarajan, dkk. Instructional Development for Training Teacher of Exceptional
Children. (Bloomington Indiana: Indiana University, 1974)
belajar pada materi minyak bumi di kelas X SMA. Konteks penelitiannya
mengembangkan bahan ajar e-LKPD yang dikemas dalam bentuk elektronik atau
dalam artian dapat diakses melalui website dari liveworksheet.com, konteks ini
sama dengan bahan ajar yang peneliti kembangkan serta menerapkan penelitian
pengembangan atau Research and Development. Perbedaan penelitian Muhammad
Arifin dengan penelitian ini adalah ; pertama, materi dan subjek penelitian
berbeda, sedangkan penelitian ini memilih materi larutan penyangga kelas XI
SMA/MA, kedua, model pengembangan yang digunakan berbeda, penelitian ini
menggunakan model ADDIE (anayze, design, development, and implementation)
tanpa tahap evaluation, sedangkan model pengembangan yang peneliti gunakan
yaitu model 4-D (define, design, development, and disseminate) tanpa tahap
disseminate, ketiga, menggunakan pembelajaran Contextual Teaching And
Learning (CTL) yang terdiri dari tujuh indikator yaitu konstruktivisme
(constructivism), inkuiri (inquiry), bertanya (question), masyarakat belajar
(learning community), pemodelan (modelling), refleksi (refllection), dan penilaian
autentik (authentic assesment)22, sedangkan penelitian ini menggunakan
pembelajaran PjBL (Project Based Learning) dan disertai pendekatan SETS
(science, environment, technology, and society) dengan memperhatikan indikator
dari PjBL yaitu penentuan pertanyaan, penyusunan rencana proyek, penyusunan
jadwal, monitoring, pengujian hasil, dan evaluasi pengalaman. 2) Penelitian skripsi
oleh Nurazlina dengan judul Integrasi Nilai Karakter Peserta Didik dalam LKPD
Larutan Penyangga Berbasis Proyek. Nurazlina menemukan bahwa LKPD
berbasis proyek pada materi laruan penyangga memperoleh kategori baik pada
aspek karakter religious, nasionalis, dan mandiri, dan kategori sangat baik pada
aspek integritas dan gotong royong. Adapun saran yang diberikan oleh penguji
bahwa perlu penelitian lebih lanjut untuk mengimplementasikan LKPD larutan
penyangga berbasis proyek tersebut agar memperoleh temuan tentang penguatan
karakter peserta didik dalam wujud perilaku nyata peserta didik. Terdapat
perbedaan dan persamaan penelitian Nurazlina dengan penelitin ini ialah ;
perbedaannya, fokus penelitian yang dikembangkan. Nurazlina mengembangkan
22
Muhammad Arifin. Op. Cit. hal. 86
bahan ajar LKPD yang terintegrasi nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran
kimia, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan SETS, yang
tujuannya untuk memperkenalkan kepada siswa terhadap lingkunga.
Persamaannya penelitian Nurazlina dan penelitian ini yaitu mengembangkan
bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik berbasis proyek, bisa disebut
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan penelitian ini termasuk
penelitian pengembangan atau Reasearch and Development.23
Penelitian yang berkaitan degan peneliti penulis selanjutnya yaitu nomor 3)
penelitian oleh Wan Azura dalam Tesis yang berjudul Pengembangan E-modul
Berbasis SETS dengan Model PjBL pada Pembelajaran Koloid dan
Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Siswa SMA. Wan Azura menemukan
perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa yang telah menggunakan e-
modul berbasis SETS dengan model pembelajaran PjBL pada pembelajaran
koloid. Persamaan dan perbedaan penelitian Wan Azura dan penelitian ini
adalah ;perbedaannya yaitu pada penelitian Wan Azura yang memilih materi
koloid, sedangkan dalam penelitian ini memilih materi larutan penyangga, dan
produk yang dikembangkan Wan Azura adalah bahan ajar berupa e-modul,
sedangkan penelitian ini mengembangkan e-LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik berbasis elektronik). Persamaan penelitian Wan Azura dan penelitian ini
termasuk penelitian pengembangan pengembangan, bahan ajar nya berbasis
model PjBL dengan pendekatan SETS. 24 4) Jurnal oleh Trisna Maullidyawati,
dan kawan-kawan yang berjudul Pengembangan E-LKPD Berbasis Inkuiri
Flipped Classroom Pada Materi Kesetimbangan Kimia Untuk Melatihkan
Literasi Sains Di Era Merdeka Belajar telah mengembangkan E-LKPD yang
dinilai efektif dan dibuktikan dari segi penyajian serta kebahasaan. Perbedaan
penelitian Trisna Maullidyawati dengan penelitian ini ada pada metode
pembelajarannya, penelitian Tisna menggunakan metode pembelajaran flipped
Classroom sedangkan penelitian ini menggunakan metode pembelajaran PjBL
23
Nurazlina. Integrasi Nilai Karakter Peserta Didikk dalam LKPD Larutan Penyangga
Berbasis Proyek. (Universitas Jambi ,2022) hal. 80
24
Wan azura. Pengembangan E-modul Berbasis SETS dengan Model PjBL pada
Pembelajaran Koloid dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Siswa SMA. (Universitas Negeri
Medan, 2021)
(Project Based Learning), untuk persamaan pada penelitian Trisna dengan
penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian 4-D yang diadopsi oleh S.
Thiagarajan, namun hanya pada batas develop saja.25 5) Jurnal oleh Widia
Qholby dan Lazulva dengan judul Pengaruh Penerapan Model Project Based
Learning Melalui Google Classroom Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Laju Reaksi, dalam penelitiannya diperoleh perbedaan nilai hasil belajar
kimia ranah kognitif pada penerapan model pembelajaran PjBL berbantuan
media Google Classroom dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media
Google Classroom. Perbedaan penelitian Widia Qholby dan Lazulva dengan
penelitian ini adalah pada metode penelitiannya, mereka menggunakan
penelitian kuantitatif posttest only control group design, sedangkan penelitian
ini menggunakan metode penelitian pengembangan (R&D). Persamaannya
adalah menerapkan model pembelajaran Project Based Learning pada materi
kimia kelas XI SMA/MA IPA.26 Berdasarkan uraian sebelumnya, apabila telah
dilakukan penelitian pengembangan bahan ajar e-LKPD, namun terdapat
perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Demikian, topik
penelitian yang peneliti lakkan benar keabsahannya.

8. Penegasan Istilah
a. Penegasan Konseptual
1) Penelitian dan Pengembangan
Sugiyono memberikan pengertian, Research and Development
(Penelitian Pengembangan) adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tertentu27

25
Trisna Maullidyawati, Lailatul Maulidiya, Reza Suci Rahmadani, dan Rusly Hidayah.
Pengembangan E-LKPD Berbasis Inkuiri Flipped Classroom Pada Materi Kesetimbangan Kimia
Untuk Melatihkan Literasi Sains Di Era Merdeka Belajar. (UNESA :Journal Of Chemical Education,
2022) hal. 7
26
Widia Qholby dan Lazulva. Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning Melalui
Google Classroom Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi. (Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau :Journal Of Research and Education (JREC),2020) hal. 25-26
27
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis.(CV. Alfabeta :2018)
2) LKPD elektronik (E-LKPD) merupakan lembaran latihan peserta didik yang
dikerjakan secara digital dan dilakukan secara sistematis serta
berkesinambungan selama jangka waktu tertentu.28
3) Model pembelajaran PjBL,
PjBL pada dasarnya menghubungkan muatan akademik dengan
konteks dunia nyata, dalam hal ini proyek dapat membangkitkan antusiasme
para siswa untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. 29
4) Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society)
Implementasi visi SETS direncanakan berdasarkan sintaksis
pembelajaran yang sesuai dengan silabus dan RPP memuat unsur sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang berkaitan.
5) Materi larutan penyangga
Larutan penyangga membahas jenis larutan yang dapat menjaga
keseimbangan asam atau pH. Larutan penyangga adalah larutan yang pH-
nya tidak berubah walaupun ditambahkan air. Bahkan ketika asam atau
basa ditambahkan, perubahan pH sedikit atau tidak signifikan30
b. Definisi operasional
1) Produk yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini adalah E-LKPD
berbasis project based learning (PjBL) disertai pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology, And Society) pada materi larutan penyangga.
2) ELKPD yang dikembangkan berisikan sintaks PjBL, diantaranya ; 1)
menetapkan tema proyek, 2) menetapkan konteks belajar, 3) merencanakan
aktivitas-aktivitas, 4) memproses aktivitas-aktivitas, 5) penerapan aktivitas-
aktivitas untuk menyelesaikan proyek. E-LKPD ini juga mengusung
pendekatan SETS sehingga dapat membantu siswa memahami
perkembangan sains melalui pengaruh lingkungan, teknologi, dan
28
Miqro’ Fajari Lathifah, Baiq Nunun, Hidayati, dan Zulandri. Efektifitas LKPD Elektronik
sebagai Media Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 untuk Guru di YPI Bidayatul Hidayah
Ampenan. (Universitas Mataram :2021) hal. 2
29
Hikmatul Fitri, I Wayan Dasna, dan Suharjo. Pengaruh Model Project Based Learning
(PjBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ditinjau dari Motivasi Berprestasi Siswa Kelas
IV Sekolah Dasar. (UNUBLITAR :BRILIANT, 2018) hal. 206-207
30
Irvan Permana. Memahami Kimia SMA/MA. (Jakarta :Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009) hal.124
masyarakat secara berkesinambungan. Contohnya prinsip penggunaan
larutan penyangga yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
beserta lembar petunjuk eksperimen dan tugas proyek yang menggunakan
alat bahan dalam kehidupan sehari-hari dan banyak dijumpai oleh siswa.
3) Pembelajaran SETS-PjBL pada ELKPD ini dapat membawa siswa pada
suasana yang dekat dengan kehidupan nyata siswa sehingga diharapkan
siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki untuk
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diperkirakan akan timbul di
sekitar kehidupannya, setelah itu siswa dapat melanjutkan tugas proyek
yang berkaitan dengan percobaan terkait aplikasi larutan penyangga dalam
kehidupan.
4) Materi yang akan dibahas dalam pengembangan ini adalah materi larutan
penyangga yang menyangkut beberapa kompetensi dasar yang mengacu
pada kurikulum 2013.
9. Sistematika pembahasan
Sistematika untuk menyusun penelitian ini pembahasan dibagi menjadi tiga,
yang memuat ide-ide pokok kemudian dibagi lagi menjadi sub bab, sehingga secara
keseluruhan menjadi satu kesatuan yang saling menjelaskan sebagai satu pemikiran.
Secara garis besar muatan yang terkandung dalam masing-masing bab sebagai
berikut :

Bagian awal yang meliputi halaman sampul depan, halaman judul, halaman
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan penguji, halaman penyataan
keaslian, motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar lampiran, dan abstrak.

Kedua bagian isi yang terdiri dari 5 bab yakni ;Bab I yang berisikan
pendahuluan yang terbagi lagi menjadi beberapa sub bab, yaitu latar belakang
masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, pertanyaan peneliti, tujuan
penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan, kegunaan penelitian, penegasan
istilah, dan sistematika pembahasan. Hal ini dimaksudkan sebagai kerangka awal
dalam mengantarkan isi pembahasan kepada bab selanjutnya.
Bab II berisikan landasan teori mengenai LKP berbasis media elektronik (e-
LKPD), model Project Based learning (PjBL), pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology, and Society), materi larutan penyangga, serta kerangka
berfikir.

Bab III menjelaskan tentang metode penelitian yang dipakai oleh peneliti. Bab
ini dibagi menjadi dua sub yaitu model penelitian pengembangan dan prosedur
penelitian. Prosedur penelitian mencakup populasi dan sampel, teknik pengumpulan
data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV berisikan hasil penelitian dan pembahasan yang terbagi menjadi


beberapa sub bab, yaitu tahap-tahap pengembangan E-LKPD, uji validasi dan uji
kepraktisan E-LKPD. Sedangkan yang terakhir adalah Bab V yang berisikan
kesimpulan dan saran. Sementara itu bagian ketiga dalam penulisan penelitian ini
adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1. LKPD berbasis media Elektronik
LKPD merupakan sarana untuk mendukung dan memfasilitasi kegiatan
pembelajaran sedemikian rupa sehingga tercipta interaksi yang efektif antara
siswa dan guru serta meningkatkan kinerja siswa dalam pembelajaran. 31
Menurut penjelasan Johan Eka, secara umum tahapan teknis pembuatan
LKPD adalah menganalisis kurikulum tematik, pembuatan peta kebutuhan
LKPD, penentuan judul LKPD, penentuan KD dan indikator, menentukan tema
dan pokok bahasan, menyusun evaluasi, menyusun materi, dan
mempertimbangan struktur bahan ajar. Delapan tahapan teknis pembuatan
LKPD tersebut telah dipahami oleh siswa sebagai subjek penelitian. 32
Berdasarkan pendapat yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa LKPD
adalah lembaran yang berisi tugas untuk memperlancar komunikasi antara siswa
dan guru, yang proses pembelajarannya dengan tujuan memotivasi dan lebih
memahami konsep materi yang akan dipahami.
a) Prosedural penyusunan LKPD menurut prastowo :33
1) Menganalisis Kurikulum
Upaya untuk melihat materi inti serta keahlian belajar siswa.
selanjutnya mencermati kompetensi yang harus dimiliki siswa.
2) Menyusun peta kebutuhan LKPD
Peta kebutuhan LKPD diperlukan untuk mengetahui jumlah
LKPD yang akan ditulis dan melihat alur urutan LKPD tersebut.
Selain itu, peta kebutuhan bahan ajar dapat digunakan untuk
mengetahui sifat bahan ajar, sifat dependen atau independen.

31
Miqro’ Fajari Lathifah, Baiq Nunung Hidayati, Zulandri . Efektifitas LKPD Elektronik
Sebagai Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk Guru Di YPI Bidayatul Hidayah
Ampenan. (Mataram : Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021) hal. 26
32
Johan Eka Wijaya dan Ade Vidianti. Pengembangan Bahan Ajar Modul Elektronik
Interaktif. (Universitas Baturaja : Jurnal Pendidikan Glasser, 2019)
33
Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: DIVA press,
2011) hal. 25-26
Bahan ajar dependen adalah bahan ajar yang saling terkait antara
bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain, sehingga harus
saling memperhatikan dalam tulisan, terutama pada saat saling
mempersyaratkan. selain itu bahan ajar ini diperlukan bimbingan
atau intruksi dari seorang guru. Seperti Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD). Sedangkan bahan ajar independen adalah bahan
ajar yang penyusunannya tidak terikat dengan bahan ajara yang
lain. Sehingga bahan ajar ini dapat digunakan oleh peserta didik
secara mandiri, tanpa bantuan guru. Contohnya adalah buku
pelajaran dari Dinas Pendidikan.
3) Menentukan judul LKPD
Judul LKPD ditentukan berdasarkan kompetensi inti, materi
pelajaran atau pengalaman belajar yang termasuk dalam
kurikulum. Kompetensi dasar dapat digunakan sebagai judul
LKPD, jika cakupannya tidak terlalu luas. Luasnya KD dapat
dilihat dari uraian materi pokok. Ketentuannya maksimal empat
materi pokok dapat dijadikan judl LKPD. Akan tetapi, jika
diuraikan mnjadi lebih dari empat materi, maka judul tersebut
perlu dipisah lagi, misalnya menjadi dua judul LKPD.
4) Penulisan LKPD
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penulisan
LKPD adalah:
1) Merumuskan kompetensi dasar
merumuskan kompetensi dasar dari kurikulum yang
berlaku. Kompetensi dasar merupakan turunan dari standar
kompetensi, dan siswa dituntut untuk mencapai indikator
turunan kompetensi dasar tersebut.
2) Menentukan alat (instrumen) penilaian
LKPD diperlukan instrumen penilaian untuk menilai
proses kerja dan hasil kerja siswa. instrumen penilaian
dapat berupa soal pilihan ganda dan esai. Jika penilaian
didasarkan pada kompetensi siswa, penilaian yang sesuai
adalah menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP),
yaitu Suatu prosedur evaluasi yang mengacu pada kriteria
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. jika
siswa yang telah memenuhi kriteria tersebut ditnyatakan
berhasil.
3) Menyusun materi
Materi diperoleh dari berbagai sumber seperti buku,
majalah, internet dan jurnal penelitian. Tugas-tugas ditulis
dengan jelas dan rinci untuk mengurangi pertanyaan dari
siswa tentang hal yang seharusnya sudah sanggup
melakukannya.
4) Memperhatikan struktur LKPD
Secara umum, unsur-unsur LKPD terdiri dari :
1) Judul
2) Petunjuk belajar (petunjuk untuk peserta didik)
3) Capaian kompetensi
4) Informasi pendukung
5) Tugas dan langkah-langkah kerja
6) Penilaian
Menurut penjelasan yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan bahwa penyusunan LKPD berlangsung dalam
beberapa tahapan yang dilakukan yaitu analisis kurikulum,
menyusun peta kebutuhan LKPD, menentukan judul LKPD,
penulisan LKPD, dan memperhatikan struktur LKPD.
b) Syarat LKPD yang baik
Ada beberapa syarat dalam pembuatan LKPD yang harus
dipenuhi agar LKPD menjadi bahan ajar yang baik, yaitu :34
1) Syarat didaktik
34
Nur Aisyah Aini, A. Syachruroji, Nana Hendracipta. Pengembangan Lkpd Berbasis
Problem Based Learningpada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya. (Jurnal Pendidikan Dasar :2019) hal.
70
Penggunaan LKPD bersifat universal, sehingga dapat
digunakan baik untuk siswa yang lambat maupun yang
memiliki kemampuan tinggi
2) Syarat Konstruktif
Syarat untuk mengatur penggunaan bahasa, struktur
kalimat, kosa kata, tingkat kesulitan, dan pemahaman. Pada
dasarnya harus efektif dalam artian pengguna yaitu siswa
dapat memahaminya.
3) Syarat teknis LKPD
Persyaratan yang menekankan penyajian LKPD seperti
font, gambar dan tampilan. Terdapat hal yang harus
diperhatikan dalam pemilihan tulisan, yakni menggunakan
huruf cetak dan bukan huruf latin/romawi. Sedangkan untuk
syarat pemilihan gambar dan penampilan harus disampaikan
secara efektif dan menarik, agar menjadi pusat perhatian
siswa saat belajar.
c) Pengembangan LKPD Elektronik (e-LKPD)
LKPD identik dengan materi pendidikan dalam bentuk cetakan.
Seiring perkembangan teknologi, inovasi mulai memperkenalkan
LKPD dalam bentuk elektronik atau e-LKPD sebagai penunjang
kegiatan pembelajaran. LKPD Elektronik adalah LKPD yang dikemas
dan dikembangkan dengan menggunakan alat elektronik. 35 Bahan ajar e-
LKPD dapat dibuat dengan bantuan aplikasi, salah satunya dengan
aplikasi Liveworksheet.
Liveworksheets adalah situs untuk membuat e-worksheet, atau
lembar kerja yang memudahkan dalam mendesain tutorial. E-
worksheets dapat diselesaikan secara online.36 Website ini berisi

35
Laely Faizatun Fuadah. Pengembangan Lkpd Elektronik (E-LKPD) Berbasis Problem
Based Learning (PBL) Bermuatan Etnosains Pada Materi Reaksi Redoks Kelas X Di MAN 1 Cirebon.
(Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang :2021) hal. 17

36
Teodardus Lioba, Nury Yuniasih, dan Cicilia Ika Rahayu. Pengembangan E-LKPD Berbasis
Aplikasi Liveworksheets Pada Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SDN Kebonsari 4 Malang.
kumpulan E-LKPD interaktif dalam berbagai bahasa dan topik. Jika
guru ingin membuat LKPD sendiri, sebaiknya guru mengunduh
LKPD dalam format pdf, jpg atau png. Kemudian guru hanya
menggambar kolom di E-LKPD dan menuliskan jawabannya.37
E-LKPD adalah pembelajaran digital hands-on yang dapat
diakses dengan mudah melalui PC/laptop atau smartphone. Informasi
E-LKPD dapat didukung dengan gambar dan video secara lisan dan
kemudian dapat dijawab.38 Lembar kerja siswa dalam bentuk
elektronik (e-LKPD) diharapkan dapat meningkatkan minat belajar
siswa khususnya mata pelajaran kimia, serta menciptakan tugas
belajar yang lebih menarik.
d) Kelebihan dan Kekurangan LKPD Elektronik
Bahan ajar LKPD Elektronik yang akan dikembangkan oleh
peneliti ini, memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai
berikut. Kelebihan bahan ajar LKPD Elektronik yaitu desain LKPD
Elektronik terdapat video animasi cerita pendek, gambar dan video gaya
dan gerak serta perpaduan warna-warna background yang tidak
membuat anak menjadi bosan, bahasa yang digunakan sederhana dan
mudah dipahami, pengaplikasianya dalam penggunaan LKPD Elektronik
bisa digunakan secara individu maupun kelompok.39 Identifikasi topik
materi yang mungkin belum sepenuhnya dikuasai siswa dan memiliki
kelemahan, dibutuhkan banyak ketekunan yang tinggi, setiap
pendidik harus menasihati untuk memberikan konsultasi dan
memotivasi secara individu.40

(Malang :Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, 2021) hal. 308


37
Muhammad Arifin. Op. Cit. hal. 10-11
38
Dwi Aulia. Pengembangan E-LKPD Berbasis Literasi Sains Untuk Melatihkan
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan.
(Universitas Negeri Surabaya :Bioedu, 2021)
39
Sri Rahayu, Iskandar Ladamay, Nurul Ulfatin, Farida Nur Kumala, Siti Aminatun Watora.
Pengembangan Lkpd Elektronik Pembelajaran Tematik Berbasis High Order Thinking Skill (HOTS).
(Eduhumaniora :Jurnal Pendidikan Dasar, 2021) hal.116
40
Raudhatul Firdaus. Pengembangan E-LKPD PAI Integratif Berbasis Web Pada Materi Wudhu Kelas
VII SMPN. (Institut Agama Islam Negeri Batusangkar :2022) hal. 20
2. Model Project Based Learning (PjBL)
a. Karakteristik model Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran berbasis
proyek sebagai inti dari pembelajaran. Pembelajaran ini menuntut siswa
untuk meneliti, mengevaluasi, menafsirkan, mensintesis, dan
mengumpulkan informasi untuk mencapai hasil belajar yang berbeda.
PjBL adalah pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil
belajar, termasuk hasil belajar psikomotor siswa. PjBL mengarahkan
peserta didik untuk melaksanakan proyek yang menghasilkan output
berupa produk, presentasi atau publikasi.41
Pembelajaran berbasis proyek berfokus pada pembelajaranya, siswa
dapat berpartisipasi dalam penyelidikan, pemecahan masalah, dan
kegiatan bermakna lainnya. PjBL menawarkan siswa berkesempatan
untuk bekerja secara mandiri secara mandiri untuk membangun
pengetahuan mereka sendiri dan akhirnya merancang produk bernilai dan
realistik.42
Pembelajaran Project Based Learning memiliki karakteristik sebagai
berikut : 43
1) Melibatkan siswa secara langsung
2) Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata
3) Diimplementasikan berdasarkan penelitian
4) Disertai berbagai sumber belajar
5) Menghubungkan antar pengetahuan dan keterampilan
6) Proses dilakukan secara bertahap
7) Tahapan akhir dengan produk tertentu sesuai rancangan
41
Carnawi. Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) Materi Hidrolisis Garam
Bermuatan Etnosains Pemanfaatan Garam Tradisional Untuk Menumbuhkan Sikap Wirausaha
Siswa. (Semarang :Universitas Negeri Semarang, 2017) hal. 24
42
Ranum Saputri. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Project Based Learning
Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit. (Semarang :Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang) hal 29
43
Maizar Azha. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Terhadap
Kreativitas Siswa Pada Materi Fluida Statis Di SMA Negeri 2 Delima Kabupaten Pidie. (Banda
Aceh :Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, 2019) hal. 13
Model pembelajaran ini, pengajar atau pendidik sebagai fasilitator,
pelatih, pembimbing, dan fasilitator untuk mencapai hasil yang optimal
sesuai dengan imajinasi, kreativitas, dan inovasi siswa. Pembelajaran
menjadi lebih bermakna karena siswa dapat mempresentasikan idenya
tentang kerangka kerja, kemudian memecahkan masalah tantangan yang
diberikan guru kepada siswa dan merencanakan proyek yang diselesaikan
dengan cara yang dapat meningkatkan kreativitas siswa.
b. Sintaks Pembelajaran PjBL
Segala penerapan pada proses pembelajaran, harus melalui beberapa
tahapan. Berikut Sintaks model pembelajaran Project Based Learning
menurut Kemdikbud. 44
Kegiatan Pembelajaran Sintaks PjBL
Sintak 1 Pembelajaran dimulai dengan
(Penentuan pertanyaan mendasar) pertanyaan dasar, yaitu pertanyaan
yang dapat diberikan siswa untuk
melakukan suatu kegiatan.
Pertanyaan disiapkan mencakup
topik yang sesuai dengan realitas
dan dimulai dengan penelitian
menyeluruh. Pertanyaan yang
disiapkan seharusnya tidak mudah
dijawab dan dapat mengarahkan
siswa untuk mendesain proyek.
Pertanyaan seperti itu biasanya
bersifat terbuka (divergen),
provokatif, menantang,
membutuhkan kemampuan berpikir
tingkat lanjut (Higher Order
Thinking) dan berdasarkan dengan
kehidupan atau pengalaman siswa.
Guru berusaha agar topik yang
diangkat bermakna untuk siswa.
Sintak 2 Perencanaan berlangsung dalam
(Menyusun perencanaan proyek) kolaborasi antara guru dan siswa.
Oleh karena itu, siswa diharapkan
memiliki identitas atas proyek
yang dimilikinya. Desain meliputi
44
Kemdikbud. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran
2014/2015: Mata pelajaran IPA. ( Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014)
aturan permainan, memilih
aktivitas yang dapat membantu
menjawab pertanyaan penting,
mengintegrasikan berbagai topik
materi yang ada, dan mengetahui
alat dan bahan yang akan
membantu dalam realisasi proyek.
Sintak 3 Guru dan siswa bekerja sama untuk
(Menyusun Jadwal) menyepakati jadwal kegiatan untuk
menyelesaikan proyek. Pada tahap
kegiatan ini meliputi :
a. Tentukan jadwal untuk
menyelesaikan proyek
b. Tentukan waktu
penyelesaian proyek
c. Mendorong siswa untuk
merencanakan cara-cara
baru
d. Membimbing siswa agar
terhindar dari hal yang
menyimpang dengan
proyek
e. Meminta penjelasan dari
siswa terkait pemilihan
waktu
Jadwal harus disepakati bersama
sehingga guru dapat memantau
kemajuan pembelajaran dan
mengerjakan proyek di luar kelas.
Sintak 4 Guru bertanggung jawab untuk
(Memantau siswa dan peningkatan mengawasi kegiatan siswa selama
proyek) pelaksanaan proyek. Pengawasan
dilakukan dengan membimbing
siswa dalam setiap prosesnya.
Dengan kata lain, guru berperan
sebagai pembimbing bagi kegiatan
siswa. Untuk mempermudah proses
pemantauan, akan dibuat rubrik
yang dapat mencatat semua
kegiatan yang penting.
Sintak 5 Penilaian dilakukan untuk
Penilaian Hasil membantu guru mengukur
pencapaian kompetensi,
berpartisipasi dalam evaluasi
kemajuan setiap siswa,
memberikan umpan balik tentang
tingkat pemahaman siswa, dan
membantu guru menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
Sintak 6 Di akhir proses pembelajaran, guru
(Evalusi Pengalaman) dan siswa merefleksikan hasil
proyeknya. Refleksi berlangsung
baik secara individu maupun
kelompok. Pada tahap ini, siswa
diminta mengungkapkan perasaan
dan pengalamannya dalam
menyelesaikan proyek. Pendidik
dan siswa mengembangkan
percakapan untuk meningkatkan
kinerja selama pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan
penemuan baru (penelitian baru)
yang menjawab permasalahan yang
muncul pada pembelajaran tahap
pertama.
Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Project Based Learning, Menurut Kemdikbud
Langkah tindakan PjBL dalam proses pembelajaran dapat dijelaskan
pada diagram sebagai berikut.45

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Project Based Learning

45
Carnawi. Op. Cit. hal. 10
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,
demikian pula model pembelajaran berbasis proyek yang digunakan
dalam penelitian ini.
Kelebihan model Pembelajaran Project Based Learning adalah
sebagai berikut46 :
1) Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
2) mengembangkan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan
penting, dan hasil kreasi mereka perlu dihargai.
3) Meningkatkan pemecahan masalah
4) Menjadikan siswa lebih aktif dan berhasil dalam memecahkan
masalah yang kompleks
5) Lebih banyak meningkatkan kerjasama
6) Mendorong siswa untuk mengembangkan dan melatih
keterampilan komunikasi
7) memberikan siswa pembelajaran dan pengalaman praktik dalam
mengatur proyek dan mengalokasikan waktu dan sumber lainnya,
seperti Peralatan dan perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
8) Memberikan pengalaman belajar yang melibatkan siswa dalam
berbagai cara dan dirancang untuk berkembang dengan dunia
nyata
Adapun kekurangan model pembelajaran Project Based Learning
adalah sebagai berikut :47
1) Memungkinkan siswa yang kurang aktif dalam kelompok
2) Adanya ketakutan bahwa siswa hanya akan menguasai topik
tertentu yang sedang mereka kerjakan
3) Membutuhkan pembelajaran yang ekstensif dan membutuhkan
waktu lama untuk mengimplementasikannya
4) Membutuhkan alat lengkap untuk membuat proyek dan
Membutuhkan banyak media dan sumber belajar
46
Maizar Azha. Op. Cit. hal . 21
47
Yanti Apriyanti. Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Dalam
Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik Sekolah Dasar. (Bandung :Universitas Pasundan, 2021)
5) Jika siswa sulit dikondisikan, siswa juga mengalami kesulitan
dalam melakukan percobaan dan mengumpulkan informasi yang
diperoleh
Untuk mengatasi kekurangan pembelajaran proyek di atas, guru harus
dapat mengatasinya dengan cara mempermudah siswa dalam menghadapi
masalah, membatasi waktu siswa untuk menyelesaikan proyek,
meminimalkan dan menyediakan perangkat lingkungan yang sederhana
serta pilihan penelitian, sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan
biaya, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga guru dan
siswa senang belajar.
3. Pendekatan SETS dalam pembelajaran
SETS adalah sebuah kategori pembelajaran yang dikembangkan dari
Science, Technology, and Society (STS) dan Environment Education (EE).
STS dan EE pengembangan kurikulum adalah bentuk pengembangan
kurikulum yang secara terus menerus memperbaiki isi dari kurikulum yang
sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuanya yang memiliki tujuan
memiliki rasa peduli terhadap lingkungan.48
a. Karakteristik SETS
Berdasarkan karakteristik SETS dalam pembelajaran menurut Yager 49
:
1. Identifikasi permasalahan umum yang terjadi di lingkungan kita
beserta dampaknya
2. Penggunaan sumber daya yang ada dalam mencari pemecahan
masalah di lingkungan tersebut.
3. Libatkan keaktifan siswa memperoleh informasi dalam
memecahkan permasalahan di lingkungan dengan materi yang
akan dipelajari

48
Freddy Widya Ariesta, Pendekatan SETS Dalam Pembelajaran IPA,(BINUS
UNIVERSITY :2017)
49
Halim Simatupang dan Dirga Purnama, Handvook Best Practice Strategi Belajar
Mengajar, (Surabaya :Pustaka Media Guru, 2019) hal. 27-28
4. Menekankan pada keahlian peserta didik dalam memecahkan
masalah.
5. Kesempatan bagi pelajar berperan sebagai masyarakat secara
langsung untuk berpartisipasi dalam pemecahan masalah-
masalah yang telah teridentifikasi.
b. Unsur SETS dalam pembelajaran
Menurut Sutarno dan Nono, kegiatan pembelajaran berbasis SETS
terdiri atas 5 tahap50, yaitu: (1) tahap pendahuluan yang meliputi
inisiasi/invitas dengan menghubungkan fenomena yang terjadi dengan
materi pelajaran yang dapat ditangkap oleh siswa secara kontekstual; (2)
pembentukan/ pengembangan konsep yaitu mengajak siswa memahami
analisis masalah yang didapatkan dan menghubungkannya dengan
konsep yang benar dengan eksperimen dan diskusi kelompok dalam
penyelesaian masalah tersebut; (3) aplikasi konsep dalam kehidupan
yakni mengaplikasi konsep kehidupan keseharian peserta didik yang
telah di dapat sebelumnya; (4) pemantapan konsep dengan mengoreksi
pemahaman konsep siswa terhadap miskonsepsi; (5) penilaian yaitu
pendidik melakukan penilaian terhadap proses yang dilakukan peserta
didik. Tahapan lain menurut Anna ditunjukkan pada tabel 2 51 beserta
tabel 3 yang memuat sains dalam kehidupan sehari-hari dengan
memanfaatakan konsep larutan penyangga. Sedangkan gambar diagram
keterkaitan unsur SETS dapat dilihat pada gambar 5 yang menunjukkan
lambang visi SETS dan implementasi skema hubungan diantara unsure-
unsur dalam pendekatan SETS dengan materi larutan penyangga pada
gamabar 6.
Tahap 1 Society : mengemukakan kasus
Inisiasi yang terdapat pada masyarakat
yang bisa digali menurut peserta
didik, namun bila pengajar tidak
50
Ibid, h. 28
51
Ratna Ningsih Dwi Cahyani, Menerapkan Model Pembelajaran Science, Environment,
Technology And Society Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Sdn 02 Konda Kabupaten
Konawe Selatan, (FAKULTAS TARBIYAH & ILMU KEGURUAN ( FTIK ) INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI ( IAIN) KENDARI, 2019)
mendapat tanggapan dari siswa bisa
saja dikemukakan sendiri.
Tahap 2 Science : pembentukan konsep
Pengembangan Konsep melalui aneka macam pendekatan
& metode seperti keterampilan,
eksperimen, pengamatan langsung
dilapangan, dll. Selanjutnya konsep
tersebut dikaitkan dari berbagai
pakar.

Tahap 3 Environment : konsep-konsep yang


Aplikasi Konsep telah dapat dimuat untuk
menentukan solusi menurut
permasalahan yang diperoleh,
selanjutnya konsep-konsep yang
sudah dipahami bisa disinkronkan
kehidupan sehari-hari.
Tahap 4 Technology : Technology :
Pemantapan Konsep Pendidik menguatkan konsep siswa
bila terdapat miskonsepsi selama
kegiatan pembelajaran yang di ikuti
melalui penekanan materi. Salah
satunya menggunakan Slide
Presentation/video maupun soal
evaluasi.

Tabel 2. Tahapan Pembelajaran SETS

No. Sains dalam kehidupan Konsep larutan penyangga


1 Pengontrol pH darah manusia Buffer karbonat, dari pasangan
asam karbonat (H2CO3) dengan
basa konjugasi bikarbonat (HCO3-)

Buffer hemoglobin, dari pasangan


(HHb) basa konjugasi Hb-

2 Pengawet makanan kalengan Asam sitrat (asam lemah) dan


natrium sitrat (basa konjugasi)
Detergen
3 Pasta gigi Asam lemah :H2SiO3 (asam silikat)

Basa konjugasi :NaSiO3 (natrium


silikat)

Tabel 3. Beberapa sains kehidupan yang berkaitan dengan konsep materi larutan
penyangga
Gambar 5. Diagram tiga dimensi unsur SETS

Gambar 6. Modifikasi skema hubungan unsur-unsur dalam SETS

c. Keunggulan dan kendala SETS


Adapun keunggulan model pembelajaran SETS terhadap kemampuan
berkomunikasi yaitu (1) Peserta didik lebih peka dan peduli terhadap
permasalah lingkungan disekitar dan mampu memberikan solusi yang
berlandaskan IPTEK untuk pemecahan masalah. (2) Melatih peserta
didik melakukan metode kerja ilmiah (melakukan penelitian,
menggunakan instrumen penelitian serta menganalisis, juga
menyimpulkan data lapangan). (3) Peserta didik mampu membuat
makalah yang tertera dan terorganisasi dengan baik (4) Meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi. (5) Membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan. (6) Membantu peserta didik
mengenal dan memahami sains dan teknologi serta dampak negatif yang
bisa ditimbulkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sains teknologi dan
masyarakat yaitu: (1) pendidik tidak mudah dalam mencari masalah atau
isu yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas sehingga
memerlukan waktu yang lama, agar menghasilkan pembelajaran yang
sempurna dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.. (2) Selain itu
pendidik harus memiliki wawasan yang luas dan melatih tanggap
terhadap masalah lingkungan. (3) Pembelajaran SETS juga menuntut
pendidik harus lebih memahami konsep yang akan disampaikan pada
saat pembelajaran. Hal tersebut menuntut pendidik memiliki wawasan
yang luas serta dapat menanggapi permasalahan dalam lingkungan52.
4. Materi Larutan Penyangga
a. Larutan Penyangga (buffer)
Larutan penyangga disebut juga larutan penahan atau larutan dapar.
Larutan penyangga dapat terbentuk dari asam lemah dan basa
konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan
penyangga mempunyai pH yang relative tidak berubah jika ditambah
sedikit asam atau basa, atau diencerkan dengan air. Larutan penyangga
dengan pH lebih kecil dari 1 dapat dibuat dari asam lemah dan basa
konjugasinya, sedangkan larutan penyangga dengan pH lebih besar dari
7 dapat dibuat dari basa lemah dengan asam konjugasinya. Larutan
penyangga akan berfungsi sebagai penahan pH yang baik jika,
[asam]/[garam] atau [basa]/[garam] antara 0,1-10, karena daerah

52
Septa Pratiwi Kurniawati, dkk., SETS (Science, Enviroment, Technology, And Society) :
Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar, (Universitas Kanjruhan Malang, 2019) h. 562
tersebut adalah daerah penyangga yang artinya masih efektif untuk
menaham pH
b. Komponen Larutan Penyangga
Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam
dan larutan penyangga basa.
1) Larutan penyangga asam
Larutan yang mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa
konjugasinya. Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan
mencampurkan langsung asam lemah dengan basa konjugasinya.
Contoh: larutan HCN (asam lemah) dicampur dengan larutan KCN
(basa konjugasinya, CN-).
2) Larutan penyangga basa
Larutan yang mengandung suatu basa lemah (BOH) dan asam
konjugasinya. Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan
mencampurkan langsung basa lemah dengan asam konjugasinya.
Contoh: larutan NH4OH (basa lemah) dicampur dengan larutan
NH4Cl (asam konjugasinya, NH4+).
c. Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Sistem penyangga terkait dengan pengaruh ion senama. Contoh dari
pengaruh ini adalah ketika asam asetat dilarutkan dalam air dan
selanjutnya sejumlah natrium asetat.
CH3COOH(aq) ⇌ H+ (aq) + CH3COO-(aq)
Berdasarkan prinsip Le Chatlier, jika ion CH 3COO- (dari garam
CH3COONa)
ditambahkan ke dalam sistem kesetimbangan asam asetat, posisi
kesetimbangan akan bergeser ke kiri sehingga [H +] berkurang sebagai
pengaruh dari berkurangnya penguraian asam asetat.
Dengan hal yang sama, jika asam asetat dilarutkan ke dalam larutan
natrium asetat, ion asetat dan ion H + dari disosiasi asam asetat masuk ke
dalam larutan. Ion asetat (dari garam) yang ada dalam larutan akan
menekan disosiasi asam asetat, sehingga menurunkan [H+]. Jadi, adanya
ion senama (CH3COO-) menurunkan disosiasi asam, sehingga larutan
menjadi kurang asam (pH bertambah)
d. Perhitungan pH larutan Penyangga
1) Larutan Penyangga Asam
Campuran asam lemah dengan basa konjugasinya (berasal dari
garam), misalnya CH3COOH dengan CH3COO– (berasal dari garam
CH3COONa). Perlu diketahui bahwa hampir semua ion CH3COO–
dalam larutan berasal dari garam, sebab CH 3COOH hanya sedikit
sekali yang terionisasi. Seperti pada penjelasan ini :

CH3COOH(aq) ⇌ H+(aq) + CH3COO- (aq)

CH3COONa(aq) ⇌ Na+(aq) + CH3COO- (aq)

2) Larutan Penyangga Basa


Campuran basa lemah dan asam konjugasinya, misalnya NH3
dan NH4 + yang berasal dari garam.

(aq) + H2O(l) ⇌ OH-(aq) + (aq)

NH4Cl(aq) ⇌ Cl-(aq) + (aq)


e. Fungsi Larutan Penyangga
1) Penyangga dalam tubuh
a. Penyangga karbonat
Penyangga karbonat berasal dari air campuran asam
karbonat dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO3-). Pelari
maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH
darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga
meningkatkan produksi ion bikarbonat.
b. Penyangga hemoglobin
Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat
oksigen. Adanya oksigen inilah selanjutnya dibawa ke seluruh sel
tubuh. Keberadaan oksigen dapat mempengaruhi konsentrasi ion
H+, sehingga pH darah juga dipengaruhi olehnya. Ion H + yang
dilepaskan dari peruraian H2CO3 merupakan asam yang
diproduksi oleh CO2 yang terlarut dalam air saat metabolisme.
c. Penyangga fosfat
Pada cairan intra sel, adanya penyangga fosfat sangat penting
dalam mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari campuran
dihidrogen fosfat (H2PO4-) dengan monohidrogen fosfat (HPO3-).
Penyangga fosfat dapat mempertahankan cairan darah pH 7,4.
Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat
penting untuk larutan penyangga urin.
2) Penyangga dalam industri makan dan minuman
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi
cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman
ringan. Sifat asam sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai
pengendali pH dalam larutan pembersih rumah tangga dan obat-
obatan.
3) Air ludah sebagai larutan penyangga
Air ludah dapat mempertahankan pH dalam mulut tetap pada
kisaran 6,8. Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang
dapat menjaga kerusakan gigi dan kikisan asam-asam yang terbentuk
dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk.
4) Larutan penyangga pada obat-obatan
Larutan penyangga pada obat-obatan digunakan untuk mencegah
penurunan atau kenaikan pH dalam perut akibat dari reaksi obat
tersebut. Contohnya adalah larutan penyangga yang ditambahkan
oleh obat aspirin, dll.
5) Larutan penyangga dalam bidang farmasi
Pada bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus
berada dalam keadaan pH stabil, pH obat-obatan harus disesuaikan
dengan pH cairan tubuh. pH untuk obat tetes mata harus disesuaikan
dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang
mengakibatkan rasa perih pada mata. Selain itu, pada pembuatan
sampo terdapat kesetimbangan penyangga. Sabun merupakan
komponen utama dari sampo bila sabun ini langsung digunakan untuk
kulit atau rambut akan dapat menyebabkan iritasi pada kulit atau
mata, terutama pada anak-anak balita, sehingga pengontrolan
terhadap harga pH sangat penting. Harga pH yang direkomendasikan
untuk sampo adalah 5,5 untuk menurunkan harga pH dari 8,3 menjadi
5,5 dapat digunakan asam sitrat. Dalam hal ini asam sitrat berfungsi
untuk mengatur kesetimbangan ion H+ atau harga pH, Asam sitrat
sebagai asam lemah atau HA terionisasi sebagian dalam air
B. Kerangka Berfikir (E-LKPD Berbasis Project Based Learning (PjBL) disertai
Pendekatan SETS)
Keberadaan lembar kerja peserta didik mempunyai peran penting sebagai
acuan dalam kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang disertai pembelajaran
salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat). Pembelajaran
salingtemas ditandai dengan adanya symbol/diagram SETS. Model pembelajaran
yang selalu mengangkat permasalahan yang memiliki konsep - konsep dimana
didalamnya terdiri dari unsur sains dan teknologi yang sedang berkembang disekitar
kita seperti lingkungan, teknologi dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam penelitian
pengembangan ini akan mengembangkan produk LKPD dalam bentuk elektronik
berbasis PjBL dengan pendekatan SETS pada materi larutan penyangga kelas XI
SMA/MA.
E-LKPD berbasis PjBL dengan pendekatan SETS pada materi larutan penyangga
kelas XI SMA/MA dirancang dengan harapan dapat menghasilkan produk LKPD
yang lebih baik dari LKPD yang sudah digunakan dan mendapat umpan balik
yang baik dari pengguna. Penyusunan produk ini melalui bebrapa tahap yaitu
menganalisis kebutuhan yang dilakukan melalui wawancara. Selanjutnya
merangkai produk yang akan dihasilkan. Langkah terakhir adalah menguji
produk beberapa kali hingga produk dibuat sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan. Pengembangan produk ini diharapkan dapat menambah susana baru
dalam pembelajaran kimia dan kedepannya dapat merubah pembelajaran di
kelas yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional dengan
model pembelajaran yang lebih bermakna dan inovatif. Demikian keranngka
berpikir pada rancangan penelitian ini pada gambar 7.
KENYATAAN HARAPAN

1. Pembelajaran kimia dikelas unsur-unsur LKPD yang baik terdiri dari :


kemungkinan belum dikaitkan a. Harus memuat judul percobaan, petunjuk
dengan lingkungan, masyarakat, belajar (petunjuk untuk peserta didik),
dan perkembangan teknologi. capaian kompetensi, informasi
pendukung, tugas dan langkah-langkah
2. Lembar kerja peserta didik belum kerja dan penilaian
mencerminkan sebagaimana b. Lembar kerja peserta didik
lembar kerja yang dapat mencerminkan sebagaimana lembar kerja
yang dapat mengasah keterampilan siswa
mengasah keterampilan siswa
untuk menemukan jawaban dari suatu
untuk menemukan jawaban dari masalah
suatu masalah c. Menggunakan model pembelajaran yang
bermakna

Pengembangan ELKPD berbasis PjBL dengan Kelebihan E-LKPD :


pendekatan SETS pada materi larutan penyangga kelas
XI SMA/MA. 1. Dilengkapi dengan
sintaks Project Based
Learning
Proses pengembangan menggunakan model penelitian
pengembangan 4-D (Define, Design, Development, 2. Disertai diagram
Dessemination) yang disarankan oleh Thiagarajan unsur SETS

Uji tingkat kevalidan E-LKPD berbasis PjBL dengan


pendekatan SETS pada materi larutan penyangga kelas
XI SMA/MA.

REVISI 1

Uji tingkat kepraktisan E-LKPD berbasis PjBL dengan


pendekatan SETS pada materi larutan penyangga kelas XI
SMA/MA.

REVISI 2

E-LKPD berbasis PjBL dengan pendekatan SETS pada materi


larutan penyangga kelas XI SMA/MA, yang dikembangkan
sudah layak digunakan dan mendapat respon baik dari guru
mata pelajaran kimia dan siswa

Gambar 7. Kerangka Berfikir


BAB III
METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Desain Penelitian


Peneliti menggunakan penelitian R&D (research and development)
sesuai permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang dan tujuan
penelitian yang dikemukakan. Hasil penelitian ini termasuk strategi untuk
memperoleh produk dan menguji keefektifan pengembangan produk yang
lebih baik dari produk yang sudah ada sebelumnya, dengan kata lain
penelitian ini berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan, baik dari
segi proses maupun dari segi hasil. Pembuatan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan, dan untuk menguji keefektifan
produk diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk.53
Metodologi penelitian dan pengembangan ini sangat erat kaitannya
menggunakan bidang teknologi pembelajaran. Penelitian di bidang
teknologi pembelajaran telah berkenaan dengan masalah pengembangan
produk dan desain uamanya media, bahan ajar, dan sistem pembelajaran.
Teknologi pembelajaran dapat didefinisikan sebagai teori dan praktik
perencanaan desain, pengembangan, penggunaan, pengarahan dan evaluasi
proses dan sumber belajar.54 Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Model Pengembangan
Model penelitian ini merupakan awal dalam mengembangkan suatu
produk. Model pengembangan terdiri dari tiga jenis, yaitu model prosedural,
model konseptual, dan model teoritik. Model prosedural adalah model
deskriptif yang menguraikan langkah-langkah yang harus dikuti dalam
pembuatan produk. Model konseptual adalah model analitis yang
menyediakan komponen produk yang akan dikembangkan dan hubungan
antar komponen, sedangkan model teoritis adalah model yang menunjukkan
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D , Bandung: Alfabeta, 2012,
hal. 407-408
54
Sugiyono. Op. cit. Hal. 228
hubungan antara perubahan peristiwa. Penelitian ini melibatkan peneliti
mengembangkan sebuah media pembelajaran dengan menggunakan model
prosedural. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan
proses atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk
tertentu.55
Prosedur penelitian ini mengacu pada model pengembangan 4-D
yang disarankan oleh Thiagarajan, terdiri atas tahap pendefinisian (define),
berisi kegiatan untuk menetapkan produk apa yang akan dikembangkan,
beserta spesifikasinya. Tahap ini merupakan analisis kebutuhan, yang
dilakukan melalui penelitian atau studi literature. Perancangan (design),
berisikan kegiatan untuk membuat rancangan terhadap produk yang telah
ditetapkan. Pengembangan (develop) berisi kegiatan membuat rancangan
menjadi produk dan menguji validitas produk secara berulang-ulang sampai
dihasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan
penyebaran produk (desseminate), yakni menyebarkan media yang sudah
melalui tahap revisi pada kelompok kecil (objek penelitian). Namun pada
penelitian ini hanya dilakukan ketiga tahap, tanpa adanya tahap
disseminate.56
Langkah-langkah pengembangan 4-D meliputi :

55
Punaji Setyosari. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan.
(Jakarta :Kencana, 2010) hal. 200
56
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D Dan
Penelitian Pendidikan). (Bandung :Alfabeta, 2019) hal. 765-766
3. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian dan pengembangan pada penelitian ini merujuk pada
model penelitian 4-D yang terdiri dari Define (tahap pendefinisian), Design
(tahap perencanaan), Development (tahap pengembangan). Dissemination
(tahap penyebaran). Namun penelitian ini dilakukan hingga tahap ketiga
yaitu Development (tahap pengembangan), yang sinkron dengan kebutuhan
dan untuk efisiensi waktu, biaya, dan tenaga. Sebagai acuan, penelitian dari
Trisna Maulidyawati, dan kawan-kawan juga melakuakan penelitian dengan
model penelitian 4-D menurut Thiagarajan sampai pada tahap ketiga yaitu
development (pengembangan). 57
a. Tahap Pendefinisian (define)
Tahap ini melihat kondisi awal di lapangan dan menentukan syarat-
syarat media E-LKPD kimia yang akan dirancang. Pada tahap ini
peneliti melakukan lima langkah, yaitu:
1. Observasi dan wawancara dengan guru Kimia
Observasi dan Wawancara oleh salah satu guru kimia di
SMA/MA. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses pembelajaran kimia di sekolah, kesulitan yang
dihadapi siswa dalam mata pelajaran kimia, pernah atau tidak
menggunakan pembelajaran PjBL, materi kimia yang
menggunakan pembelajaran PjBL. Selain itu wawancara juga
digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran PjBL, penggunaan e-LKP dalam pembelajaran
berbasis PjBL, penggunaan model pembelajaran yang inovatif
seperti modelpembelajaran PjBL disertai pendekatan SETS,
kekurangan dari bahan ajar e-LKPD yang digunakan, dan saran
bapak/ibu guru mengenai Lembar Kerja Peserta Didik berbasis
elektronik yang dapat mengatasi kekurangan yang telah

57
Trisna Maullidyawati, Lailatul Maulidiya, Reza Suci Rahmadani dan Rusly Hidayah.
Pengembangan E-LKPD Berbasis Inkuiri Flipped Classroom Pada Materi Kesetimbangan Kimia
Untuk Melatihkan Literasi Sains Di Era Merdeka Belajar. (UNESA :Journal of Chemical Education,
2022) hal. 3
digunakan. Setelah pengumpulan data, peneliti dapat
menganalisis masalah dasar yang diperlukan dalam
pengembangan bahan ajar e-LKPD berbasis PjBL (Projrct Based
Learning) disertai pendekatan SETS (Science, Environmental,
Technology and Society).
2. Menganalisis Silabus Pembelajaran Kimia Kelas XI SMA/MA
Tujuan dilakukan analisis ini adalah untuk mengetahui materi
yang akan diajarkan sudah sesuai dengan KI dan KD. Selain itu
juga mengetahui apakah pembelajaran kimia pada materi larutan
penyangga sudah mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
3. Menganalisis Media Pembelajaran yang digunakan guru kimia
sebagai sumber belajar
Sebelum merancang ELKPD Kimia SETS-PjBL, maka
dalam poin ini peneliti melihat bentuk penyajian materi dalam
media yang ditampilkan guru dalam pembelajaran kimia tersebut
seperti tampilan yang digunakan sudah memotivasi siswa untuk
memperhatikan atau membacanya. Sehingga dapat menjadi
acuan dalam pengembangan media ini.
4. Menganalisis Karakteristik siswa
Analisis siswa dilakukan untuk melihat kebutuhan serta
karakteristik siswa yang meliputi kemampuan, motivasi,
kebiasaan, cara belajar, serta mengetahui karakteristik bahan ajar
yang menarik untuk digunakan siswa khususnya pada pelajaran
kimia. Sehingga dapat merencanakan pengembangan bahan ajar
yang sesuai dengan kebutuan siswa.
5. Menganalisis materi
Analisis materi diawali dengan menganalisis silabus
kurikulum 2013, kemudian mengkaji KI (Kompetensi Inti) dan
KD (Kompetensi Dasar) materi larutan penyangga, dan terakhir
merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada e-LKPD.
b. Tahap Rancangan (design)
Setelah melalui tahap pendefinisian, selanjutnya dilakukkan tahap
desain atau perancangan produk. Hasil tahap pendefinisian digunakan
untuk merancang produk, dengan tahapan :
1. Pemilihan format e-LKPD
a) Mengumpulkan refrensi untuk bahan materi serta konten SETS
yang berkaitan dengan materi larutan penyangga dengan sintak
PjBL, sebagai muatatan pada e-LKPD yang akan
dikembangkan
b) Pembuatan flowchart (diagram alur) media bahan ajar e-LKPD
dengan menyusun garis besar alur berfikir isi media booklet
dari awal hingga akhir.
c) Menyusun storyboard sebagai kerangka dari setiap alur yang
terdapat pada halaman e-LKPD yang akan dibuat, kemudian
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, untuk selanjutnya
dapat dikembangkan sesuai saran masukan yang telah
diberikan.
d) Mengumpulkan gambar, grafis dari berbagai sumber mengenai
materi yang akan dijelaskan dalam pengembangan media
pembelajaran.
e) Penyusunan bahan-bahan materi yang didapat menjadi sebuah
media booklet yang menarik dan sesuai dengan storyboard
yang telah dibuat.
2. Perancangan awal e-LKPD
Rancangan awal e-LKPD berbasis PjBL dengan pendekatan
SETS pada materi larutan penyanga meliputi :
a) Merancang layout e-LKPD
1) Cover e-LKPD
Cover dirancang sesuai dengan jenis Lembar Kerja
Peserta Didik berbasis elektronik (e-LKPD) dengan sintaks
PjBL disertai pendekatan SETS untuk materi larutan
penyangga kelas XI-MA. Di sampulnya terdapat berbagai
gambar yang melambangkan kimia, unsur SETS, dan logo
institusi peneliti
2) Isi e-LKPD
Pada bagian isi e-LKPD menggunakan perpaduan
warna hijau tosca dan kuning neon, dengan tulisan warna
hitam untuk materi dan warna putih untuk sub judul.
Margin yang diterapkan pada Lembar Kerja Praktikum
(LKP) yaitu bagian atas (top), bagian bawah (bottom),
bagian kanan (right) dan bagian kiri (left) berukuran 2,54
cm. Bentuk huruf (font) yang digunakan yaitu Times New
Roman dengan ukuran 12 untuk materi dan ukuran 14
untuk sub judul. Selain itu, ukuran space yang digunakan
yaitu 1,5.
3) Menyusun komponen kerangka e-LKPD
Kerangka e-LKPD kemudian disusun berdasarkan
tujuan instruksional yang meliputi :judul kegiatan, kelas,
tema/materi yang sesuai dengan Kompetensi Dasar, daftar
isi, kompetensi inti, tujuan pembelajaran yang sesuai
dengan Kompetensi Dasar, artikel untuk penyelidikan
masalah, table analisis SETS, pengarahan perancanaan
proyek, table jadwal penyelesaian proyek, tabel monitoring
proyek, keterangan pengujian hasil proyek, tabel evaluasi,
refrensi/daftar pustaka.
4) Pemilihan aplikasi pendukung untuk pembuatan bahan ajar
e-LKPD. Sebelum mengembangkan produk, peneliti
menentukan beberapa aplikasi yang digunakan dalam
mengembangkannya.
c. Tahap Pengembangan (development)
Sebelum media selesai dirancang, selanjutnya dilakukan tahap
pengembangan sebuah produk secara keseluruhan. Tahap ini peneliti
mengembangkan produk sesuai hasil perancangan tahap design.
Produk bahan ajar e-LKPD berbasis PjBL bermuatan SETS yang
selesai dibuat, selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan atau uji
kevalidan produk awal hasil pengembangan oleh validator.
1. Tahap validasi
Pada tahap ini produk awal yang sudah siap dibuat akan
dilakukan validasi dengan validator yang ahli di bidang kimia.
Validasi ini diperoleh berdasarkan penilaian dan masukkan
validator untuk melakukan perbaikan produk yang peneliti buat.
2. Tahap Praktikalitas
Tahap pelaksanaan praktikalitas ini dilakukan untuk melihat
kepraktisan media yang dikembangkan dan diuji cobakan kepada
guru dan siswa. Aspek praktilitas meliputi :
1. Kemudahan dalam penggunaan media e-LKPD berbasis
PjBL disertai pendekatan SETS.
2. Keterbacaan
3. Bahasa
4. Penampilan media
5. Isi/Materi pembelajaran
Selanjutnya dilakukan revisi 2 berdasarkan data hasil uji coba
dan hasilnya diperoleh e-LKPD berbasis PjBL disertai
pendekatan SETS pada materi larutan penyangga yang
diinginkan.
d. Tahap penyebaran produk (desseminate)
Apabila tidak terbatas oleh waktu dan biaya, produk yang sudah
dibuat, berikutnya dapat disebarkan dan diuji cobakan dalam proses
pembelajaran. Uji coba yang akan dilaksanakan diharapkan peneliti
akan mengetahui bagaimana ketertarikan siswa dalam menggunakan
mudul tersebut, dan uji coba yang dilakukan yaitu menggunakan uji
coba skala kecil. Uji coba kelompok kecil yang akan dilakukan yaitu
dengan menggunakan beberapa sampel yaitu sebanyak 5-8 orang
sebagai bahan uji coba produk awal.
4. Uji Coba
a. Desain Uji Coba
Desain uji coba produk pada penelitian dan pengembangan ini
dibagi menjadi dua tahap. Tahap awal adalah tahap validasi oleh
validator yang terdiri dari ahli materi, ahli media, dan ahli kebahasaan.
Para validator diminta untuk memvalidasi hasil produk dari aspek materi,
media , dan kebahasaan. Validator terdiri atas dua validator ahli yaitu
dosen kimia dan satu guru kimia. Saran atau masukan dari validator
dijadikan sebagai landasan dalam revisi Produk.
Produk yang telah direvisi tersebut, untuk selanjutnya diujicobakan
sehingga diperoleh hasil respon siswa. Siswa akan diberikan angket
respon terkait produk yang telah dikembangkan. Selanjutnya dilakukan
revisi 2 berdasarkan data hasil uji coba dan hasilnya diperoleh e-LKPD
berbasis PjBL (Project Based Learning) disertai pendekatan SETS
(Science, Environment, Technology, and Society) pada materi larutan
penyangga yang diinginkan.
b. Subjek Uji Coba
Subjek pengujian produk dalam kegiatan ini adalah dua dosen kimia
dan satu guru kimia yang bertindak sebagai validator uji kelayakan media
sebelum diujicobakan ke lapangan. Sementara itu, dalam uji coba media
e-LKPD untuk mengetahui respon siswa melibatkan siswa/i kelas XI
SMA/MA IPA. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik sampling jenuh, dimana sampel ditentukan pada saat semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel
jenuh sering dilakukan ketika populasi terlalu kecil.58.
c. Jenis Data
58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung :Alfabeta, 2015), hal 124-125
Jenis data yang digunakan pada penelitian pengembangan ini ada
dua jenis, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari
hasil lembar validasi ahli media, ahli materi, dan angket uji siswa yang
terdapat angka-angka perolehan skor jawaban uji coba siswa. Sedangkan
data kualitatif didapatkan melalui kritikan, tanggapan, dan saran/masukan
yang disampaikan oleh ahli materi, ahli media, dan siswa kelas XI IPA
SMA/MA terhadap kualitas materi dan visual bahan ajar yang diperoleh
dari lembar angket uji validitas para ahli dan angket respon siswa.
d. Instrumen Pengumpulan Data
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1) Pedoman wawancara, dibuat sebagai panduan pengumpulan data
saat melakukan wawancara pada studi pendahuluan. Pedoman
wawancara ini berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar kegiatan
pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan di pilihan SMA/MA.
2) Lembar validasi, yang digunakan yaitu validasi media e-LKPD
larutan penyangga berbasis PjBL dengan pendekatan SETS.
Adapun variabel validitas produk yang akan di validasi sesuai tabel
4.
No. Variabel validitas Indikator
1. Kualitas Isi Kesesuaian materi dengan
kurikulum 2013
Kesesuaian isi materi dalam
media pembelajaran dengan
tujuan, KI/KD, dan indikator
Kesesuaian kegiatan dan
latihan soal pada media
bahan ajar larutan
penyangga dengan
pembelajaran PjBL dan
pendekatan SETS
Ketepatan saat penggunaan
materi mencakup aplikasi
kontekstual dalam
kehidupan sehari-hari
dengan pedekatan SETS
2. Kualitas Intruksional Media e-LKPD kimia ini
dilengkapi dengan identitas
struktur media cetak yang
jelas
Penyajian materi sistematis
dengan mengembangkan
pendekatan SETS dan
pembelajaran berbasis PjBL
Penyajian gambar dan
desain menarik pada
pengembangan media bahan
ajar
Penyajian materi yang
ringkas membantu siswa
dalam memahami materi
Kemampuan memotivasi
peserta didik
Kejelasan materi dengan
gambar
3. Kualitas Teknis Kesesuaian penggunaan
kalimat bahasa Indonesia
yang baik dengan bahasa
yang mudah dipahami
Penampilan unsur tata letak
pada cover secara harmonis
memiliki kesatuan dan
konsisten
Tabel 4. Variabel validitas beserta indikatornya
Para validator diminta untuk memvalidasi e-LKPD dari segi
materi, media, serta kebahasaan yang dihasilkan pada tahap
perancangan. Saran dari validator digunakan sebagai landasan dalam
revisi hasil pengembangan yang dilakukan.
3) angket respon. Siswa akan diberi angket respon terkait media
pengembangan pada materi larutan penyangga. Meliputi beberapa
aspek validasi yakni pada tabel 5:
No. Aspek validasi Metode Instrumen
Pengumpulan data Penelitian
1. Format angket Diskusi dengan Lembar
2. Bahasa yang validator dan ahli validasi
digunakan pendidikan kimia
3. Butir
pertanyaan
angket
Tabel 5. Aspek validasi

5. Teknik Analisis Data


a. Analisis Validasi
Analisis validasi dilakukan dengan cara menganalisis seluruh aspek
yang dinilai oleh setiap validator terhadap instrumen lembar validasi
yang terdiri dari lembar validasi bahan ajar e-LKPD kimia berbasis
PjBL dengan pendekatan SETS. Analisis tersebut disajikan dalam
bentuk tabel. Suatu produk dikatakan valid apabila dapat merefleksikan.
Untuk mengetahui presentase kevalidan menggunakan rumus:
Hasil yang didapatkan kemudian diintrepretasikan dengan
menggunakan kategori tabel 5:
Range Persentase (%) Kriteria

0% - 20% Tidak valid

21% - 40% Kurang valid


41% - 60% Cukup valid
61% - 80% Valid

81% - 100% Sangat valid

Tabel 6. Kategori lembar validasi


b. Analisis Praktikalitas
Hasil data praktikalitas yang peneliti dapatkan melalui angket respon
tanggapan siswa dan guru yang terkumpul, kemudian di hitung dari skor
angket tiap pilihan jawaban. Jumlah skor angket tiap jawaban ditentukan
terlebih dahulu, kemudian dicari nilai dengan rumus :59

Skor maksimum dapat dicari dengan mengalikan jumlah siswa dan


skor pilihan terbaik yaitu 4. Selanjutnya membuat kategori untuk semua
butir pernyataan yangdapat dilihat pada tabel 7.
Range Persentase (%) Kriteria

0- 20 Tidak praktis

21 – 40 Kurang praktis
41 – 60 Cukup praktis
61 – 80 Praktis

81 – 100 Sangat praktis

Tabel 7. Kategori praktikalitas media booklet

59
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Karya, 2008), hal 215
Daftar Kepustakaan Sementara

Abidah, dkk. (2022). Tantangan Guru Sekolah Dasar dalam Menghadapi Era
Society 5.0. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan

Aini, N. A., Syachruroji, A., & Hendracipta, N. (2019). Pengembangan LKPD


Berbasis Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya.
Jurnal Pendidikan Dasar

Alpian, Y., Anggraeni, S. W., Soleha, Nizmah, M., & Wiharti, U. (2019).
Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia. Jurnal Buana Pengabdian, 8(5), 55.

Apriyanti, Yanti. 2021. Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project Based


Learning Dalam Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik Sekolah
Dasar. (Universitas Pasundan)

Arifin, Muhammad. (2022). Pengembangan E-LKPD Interaktif Liveworksheets


Berbasis Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Materi Minyak
Bumi. UIN Syarif Hidayatullah

Arifin, Muhammad. (2022). Pengembangan E-Lkpd Interaktif Liveworksheets


Berbasis Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Materi Minyak
Bumi. UIN Syarif Hidayatullah

Ariyanti, R. (2019). Analisis kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan
penulisan kata pada koran mercusuar, 4(4).

Asril, A., Yuhelman, N., & Uniks, J.O.M.F.T.K. (2020). Pengaruh Pembelajaran
Savi Terhadap Hasil Belajar Materi Termokimia SMAN 1 Teluk Kuantan.
JOM FTK UNIKS.

Aulia, Dwi. (2021). Pengembangan E-LKPD Berbasis Literasi Sains Untuk


Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi
Pertumbuhan Dan Perkembangan. Universitas Negeri Surabaya :Bioedu)
Azha, Maizar. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) Terhadap Kreativitas Siswa Pada Materi Fluida Statis Di SMA Negeri
2 Delima Kabupaten Pidie. (Banda Aceh :Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam)

Azura, Wan. (2021). Pengembangan E-Modul Berbasis SETS Dengan Model PjBL
Pada Pembelajaran Koloid Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMA. Universitas Negeri Medan

Bethan, Z. A. (2018). Identifikasi Media Bersumber Lingkungan Dan Kualitasnya


Sebagai Bahan Ajar Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas VII A
Semester I Di Smp Negeri 03 Batu.

Cahyani, Ratna N. D. (2019). Menerapkan Model Pembelajaran Science,


Environment, Technology And Society Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa
Pada Siswa SDN 02 Konda Kabupaten Konawe Selatan, INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI ( IAIN) KENDARI :FAKULTAS TARBIYAH & ILMU
KEGURUAN ( FTIK )

Carnawi. 2017. Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) Materi Hidrolisis
Garam Bermuatan Etnosains Pemanfaatan Garam Tradisional Untuk
Menumbuhkan Sikap Wirausaha Siswa. (Semarang :Universitas Negeri
Semarang)

Diri, U. N. (2019). Pembuatan Booklet Sebagaimedia Informasi Bibliocrime Di


Perpustakaan Universitas Negeri Padang, 431–436.

Elya, N., & Novita, D. (2018). Pengembangan Media Pembelajaraan Minibook


Berbasis SETS Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas XI Sma It Al Uswah
Surabaya. Unesa Journal of Chemical Education, 7(1), 58–64.
Firdaus, Raudhatul. (2022). Pengembangan E-LKPD PAI Integratif Berbasis Web
Pada Materi Wudhu Kelas VII SMPN. Institut Agama Islam Negeri
Batusangkar

Freddy Widya Ariesta, Pendekatan SETS Dalam Pembelajaran IPA,(BINUS


UNIVERSITY :2017)

Fuadah, Laely F. (2021). Pengembangan Lkpd Elektronik (E-LKPD) Berbasis


Problem Based Learning (PBL) Bermuatan Etnosains Pada Materi Reaksi
Redoks Kelas X Di MAN 1 Cirebon. Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang

Halim Simatupang dan Dirga Purnama, Handvook Best Practice Strategi Belajar
Mengajar, (Surabaya :Pustaka Media Guru, 2019) h. 27-28

Harun, Sulastri. (2021). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar “Merdeka


Belajar dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0” . Pascasarjana Universitas
Negeri Gorontalo

Ikhwanuddin, dkk. (2010). Problem Solving Dalam Pembelajaran Fisika Untuk


Meningkatakan Kemampuan Mahasiswa Berpikir Analitis.Universitas
Negeri Yogyakarta :Jurnal Kependidikan

Intika, Tiurida. 2018. Pengembangan Media Booklet Science For Kids sebagai
Sumber Belajar di Sekolah Dasar. Jurnal Riset Pendidikan Dasar 1 (1): 10-17

Irvan Permana. (2009) Memahami Kimia SMA/MA. Jakarta :Pusat Perbukuan,


Departemen Pendidikan Nasional.

Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun


Ajaran 2014/2015: Mata pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Larry Bencze, dkk. (2019). SAQ, SSI and STSE Education: Defending And
Extending “Science-In-Context”. Cultural Studies of Science Education

Lathifah, Miqro’ F., Hidayati, Baiq N., Zulandri. (2021). Efektifitas LKPD
Elektronik Sebagai Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk
Guru Di YPI Bidayatul Hidayah Ampenan. Mataram : Jurnal Pengabdian
Magister Pendidikan IPA

Lathifah, Miqro’ Fajari, dkk. (2021). Efektifitas LKPD Elektronik sebagai Media
Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 untuk Guru di YPI Bidayatul
Hidayah Ampenan. Universitas Mataram

Lestari, N. M. D. D. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Somatic , Auditory ,


Visualization , Intellectualy Berbantuan Multimedia Terhadap Kompetensi
Pengetahuan IPA Kelas V, 8, 143–158.

Lioba, T., Yuniasih, N., dan Rahayu, C. I. (2021). Pengembangan E-LKPD


Berbasis Aplikasi Liveworksheets Pada Materi Volume Bangun Ruang Kelas
V SDN Kebonsari 4 Malang. Malang :Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Mansyur. (2017). Keterampilan Dasar Mengajar Dan Penguasaan Kompetensi


Guru (Suatu Proses Pembelajaran Micro), XII, 105–112.

Maullidyawati, T., Maulidiya, L., Rahmadani, R. S., dan Hidayah, Rusly. 2022.
Pengembangan E-LKPD Berbasis Inkuiri Flipped Classroom Pada Materi
Kesetimbangan Kimia Untuk Melatihkan Literasi Sains Di Era Merdeka
Belajar. (UNESA :Journal Of Chemical Education)

Maullidyawati, T., Maulidiya, L., Rahmadani, R. S., dan Hidayah, Rusly. 2021.
Pengembangan E-LKPD Berbasis Inkuiri Flipped Classroom Pada Materi
Kesetimbangan Kimia Untuk Melatihkan Literasi Sains Di Era Merdeka
Belajar. (UNESA :Journal of Chemical Education)
Meiningsih, D., Alimah, S., & Anggraito, Y. U. (2019). Majalah It-Fly VA :
Alternatif Pilihan Sumber. JURNAL PHENOMENON, 9(1), 10–20.

Nisa, K., & Khaira, K. (2021). Pengembangan Media Booklet Kimia Berbasis SETS
pada Kelas X SMA, 25–28.

Nurazlina. 2022. Integrasi Nilai Karakter Peserta Didikk dalam LKPD Larutan
Penyangga Berbasis Proyek. (Universitas Jambi)

Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016

Prastowo, Andi. (2011) Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.


Yogyakarta: Diva Press

Pribady, Benny A. (2017). Media Dan Teknologi Dalam Pembelajaran.(Prenada


Media)

Qholby, Widia dan Lazulva. 2020. Pengaruh Penerapan Model Project Based
Learning Melalui Google Classroom Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Laju Reaksi. (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau :Journal Of Research and Education (JREC))

Rahman, Mohamad Syakur. (2019). Implementasi Model Pembelajaran Project


Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Al Qur’an dan Hadis. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Manado :Jurnal Ilmiah Iqra’

Risqi, Sitna Windia. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Praktikum (LKP)


Berbasis Guided Inquiry Bervisi SETS (Science, Environmental, Technology
And Society) Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Kelas X
SMA/MA. IAIN Tulungagung
Rizki, Lum’atul Khoirot. (2021). Pengembangan E-LKPD Pada Materi
Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa SMP. Universitas Jember :Skripsi

Romziah. (2019). Pengembangan Booklet Bahan Bimbingan Kelas Materi


Membangun Minat Positif Dalam Belajar Matematika Siswa Di SMP Negeri 1
Kayuagung.

Saputri, Ranum. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Project Based
Learning Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit.
(Semarang :Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang)

Septa Pratiwi Kurniawati, dkk., SETS (Science, Enviroment, Technology, And


Society) : Sikap Ilmiah Siswa Sekolah Dasar, (Universitas Kanjruhan Malang,
2019) h. 562

Septiwiharti, L. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Booklet Sejarah


Indonesia Pada Materi Pertempuran Lima Hari Di Semarang Terhadap Minat
Belajar Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan. (Jakarta:


Kencana)

Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan


(Jakarta :PRENAMEDIA GROUP)

Sholikah, F. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam


Bentuk Buku Komik Untuk Peningkatan Kemampuan Menulis Siswa Kelas Ii
Sekolah Dasar Islam As Salam Kota Malang.

Siti Zulfa Istikomah, Pengaruh Metode Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual,


Intelektual (Savi) Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas Vii Mts Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung
Tahun Ajaran 2016/2017, (IAIN TULUNGAGUNG, 2017) h. 23-25

Sternberg, R. J., Wong, C. H., & Kreisel, A. P. (2021). Understanding and


Assessing Cultural Intelligence : Maximum-Performance and Typical-
Performance Approaches.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. (CV. Alfabeta :2018)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung:


Alfabeta)

Sugiyono. 2015.Metode Penelitian Pendidikan (Bandung :Alfabeta)

Sulistina, B. anina. (2016). Pengembangan Media Booklet Digital Sebagai Media


Pembelajaran Pada Materi Keanekaragaman Hayati Pada Tumbuhan Kelas
VII Mts/Smp.

Susanto, Ahmad. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta :Prenada Media
Group.

Thiagarajan, S. dkk. (1974). Instructional Development for Training Teacher of


Exceptional Children. Bloomington Indiana: Indiana University

Ulfah, M., Bakti I., Saadi P,. (2022) Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning Dengan Tugas Mind-Map Pada Materi Larutan Penyangga. JCAE
(Journal of Chemistry And Education)

Utami, Puuja Armelia. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based


Learning (PjBL) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi
Termokimia Di SMA Negeri 12 Pekanbaru. UIN Sultan Syarif Kasim

Wijaya, Johan E. dan Vidianti, Ade. (2019) Pengembangan Bahan Ajar Modul
Elektronik Interaktif. Universitas Baturaja :Jurnal Pendidikan Glasser
Wijayama, B. (2016). Peningkatkan Efektivitas Pembelajaran Ipa Bervisi Sets
Dengan Pendekatan Savi Untuk Pembentukan Karakter Peserta Didik Sekolah
Dasar Negeri Sadeng 03 .

Xu, Xun,dkk. (2021). Industry 4.0 and Industry 5.0—Inception, conception and
perception. Journal of Manufacturing Systems

Yaumi, M. (2017). Ragam Media Pembelajaran: Dari Pemanfaatan Media


Sederhana Ke Penggunaan Multi Media, 21–44.

Yona Febri Safitri, dkk. (2020). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Berbasis Project based Learning Materi Perubahan Fisika Dan Kimia. FKIP
Untan Potianak
Lampiran Instrumen

1. Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan

No. Indikator Pertanyaan Jawaban

Apa kurikulum yang


dipakai?
Apakah mengalami kendala
1. Analisis Kurikulum dan dalam penyampaian
kendala materi materi?
Bagaimana respon siswa
dalam skema pembelajaran
materi minyak bumi?
Apa bahan ajar yang
dipakai guna mata
pelajaran kimia di sekolah?
Apa alasan memilih bahan
2. Bahan ajar yang ajar tersebut?
digunakan Bagaimana kelebihan &
kekurangan bahan ajar
yang dipakai?
Bagaimana bahan ajar yang
baik?
Pernakah Bapak/Ibu
membuat atau
menggunakan bahan ajar
berupa E-LKPD?
3. Bahan ajar berbentuk E- Bagaimana tanggapan
LKPD Bapak/Ibu mengenai
pengembangan E-LKPD
interaktif? Apakah bahan
ajar tersebut dibutuhkan
dalam pembelajaran?
Pendekatan apa yang
Bapak/Ibu dipakai dalam
skema pembelajaran?
Bagaimana tanggapan
4. Pendekatan yang siswa dalam skema
digunakan pembelajaran memakai
pendekatan yang Bapak/Ibu
gunakan?
Apa kelebihan serta
kekurangan pendekatan
yang Bapak/Ibu gunakan?
Project Based Learning Apakah Bapak/Ibu tahu
(PjBL) tentang model
pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) ?
Apakah Bapak/Ibu pernah
memakai model
pembelajaran Project
Based Learning (PjBL)?
Perlukah mengembangkan
E-LKPD interaktif dengan
model Project Based
Learning (PjBL)/kehidupan
sehari-hari untuk materi
Bahan ajar E-LKPD Larutan penyangga ?
berbasis Project Based Menurut Bapak/Ibu
Learning (PjBL) bagaimana E-LKPD
berbasis PjBL yang baik
serta dibutuhkan dalam
skema pembelajaran kimia
khususnya materi larutan
penyangga di sekolah?
Pendekatan SETS Apakah Bapak/Ibu tahu
(Science, Environment, tentang Pendekatan SETS
Technology, and (Science, Environment,
Society) Technology, and Society) ?
Apakah Bapak/Ibu pernah
menambahkan Pendekatan
SETS (Science,
Environment, Technology,
and Society) dalam
pembelajaran kimia ?

Lamp 2

Lembar Validasi Storyboard Materi E-LKPD


Lamp 3

Lembar Validasi Instrumen Angket Respon Pendidik

PENGEMBANGAN E-LKPD BERBASIS PROJECT BASED LEARNING (PjBL)


DISERTAI PENDEKATAN SETS (Science, Environment, Technology, And Society)
MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA IPA

Sumber instrumen :Muhammad Arifin. 2022. Pengembangan E-LKPD Interaktif


Liveworksheet Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pada Materi Minyak Bumi.

Pengadaptasi instrumen :’Aisyah Noviyanti Putri

Identitas validator

Nama :

NIP/NIDN :

Petunjuk :

Berikan tanda cek (✓) pada kolom kesuaian untuk memberikan keterangan
mengenai kesesuaian antara instrument asli dan instrument adaptasi

No. Instrumen asli Kesuaian


Instrumen adaptasi Catatan
Ya Tidak

Aspek komponen isi dan tampilan

1 Penampilan Penampilan keseluruhan


keseluruhan E-LKPD E-LKPD menarik
menarik

Uraian dan jenis huruf Uraian dan jenis huruf


yanag dipilih dalam E- yanag dipilih dalam E-
LKPD terbaca jelas LKPD terbaca jelas
Tampilan desain dan Tampilan desain dan
layout yang dipilih layout yang dipilih
terlihat jelas dan tidak terlihat jelas dan tidak
mengganggu konten mengganggu konten

Terdapat konten yang Terdapat konten yang


menjelaskan menjelaskan
karakteristik E-LKPD karakteristik E-LKPD
dan fitur yang dimiliki dan fitur yang dimiliki

Gambar pada E-LKPD Gambar pada E-LKPD


materi minyak bumi materi larutan penyangga
sesuai dan jelas sesuai dan jelas

Letak gambar fitur, Letak gambar fitur, dan


dan komponen materi komponen materi
tersusun baik tersusun baik

Materi minyak bumi Materi larutan


pada E-LKPD sudah penyangga pada E-
sesuai yang LKPD sudah sesuai yang
direncanakan KI dan direncanakan KI dan KD
KD

Sistematika penyajian Sistematika penyajian E-


E-LKPD sudah runtut LKPD sudah runtut

Bahasa dalam E- Bahasa dalam E-LKPD


LKPD yang digunakan yang digunakan sudah
sudah sesuai dengan sesuai dengan PUEBI
PUEBI

Materi dan informasi Materi dan informasi


dalam E-LKPD dalam E-LKPD
mengaitkan dengan mengaitkan dengan
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari

Pertanyaan dalam E- E-LKPD membantu


LKPD merupakan peserta didik
analisis yang erat menerapkan konsep yang
kaitannya dengan telah dipelajari dalam
penerapan dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari menggunakan
pendekatan SETS
(Science, Encvironment,
Technology, and Society)

E-LKPD mudah dalam E-LKPD mudah dalam


pengaksesannya pengaksesannya secara
secara online online

E-LKPD mudah dalam E-LKPD mudah dalam


pengaksesannya pengaksesannya dengan
dengan berbagai berbagai perangkat baik
perangkat baik smartphone, tablet
smartphone, tablet maupun komputer
maupun komputer

Media E-LKPD Media E-LKPD


merupakan media merupakan media
interaktif interaktif

E-LKPD E-LKPD mempermudah


mempermudah peserta peserta didik dalam
didik dalam belajar belajar khususnya materi
khususnya materi minyak bumi
minyak bumi

Komponen CTL : Komponen PjBL :

E-LKPD menunjang E-LKPD menunjang


peserta didik untuk peserta didik untuk
mengkonstruksi mengkonstruksi sendiri
sendiri melalui melalui pengamatan dan
pengamatan dan pengalaman langsung
pengalaman langsung terkait materi larutan
terkait materi minyak penyangga
bumi

E-LKPD memuat E-LKPD memuat


pertanyaan yang langkah-langkah model
mendorong, PjBL :
membimbing, dan
mengukur kemampuan
berpikir peserta didik a. Penentuan proyek
(Questioning)
b. Perancangan
Langkah-langkah
penyelesaian proyek
c. Penyelesaian jadwal
pelaksanaan proyek
d. Penyelesaian proyek
dengan fasilitas dan
monitoring guru
e. Penyusunan laporan
dan presentasi hasil
proyek
f. Evaluasi proses dan
hasil proyek

E-LKPD menunjang E-LKPD mengajak


peserta didik dalam peserta didik untuk
kegiatan pembelajaran melakukan kegiatan
secara berkelompok secara individu ataupun
(Learning Community) kelompok

E-LKPD menunjang E-LKPD mengajak


video kegiatan peserta didik untuk
demonstrasi atau melakukan percobaan
memperagakan membuat proyek dan
berbagai langkah baik pengamatan secara
percobaan maupun langsung
suatu proses
(Modelling)

E-LKPD ini memuat E-LKPD menuntut


materi yang peserta didik untuk
merangsang peserta menyampaikan hasil
didik untuk kerja didepan kelas
menemukan maupun di publikasikan
pengetahuan sendiri
(Inquiry)
E-LKPD menunjang E-LKPD mengajak
peserta didik untuk peserta didik untuk
melakukan penguatan memecahkan masalah
materi minyak bumi
(Reflection)

E-LKPD menunjang E-LKPD menuntut


peserta didik untuk peserta didik
melakukan penilaian memberikan sebuah
terhadap hasil belajar solusi untuk
materi minyak bumi memecahkan masalah
(authentic assesment)

Instrumen Angket respon pendidik ini dinyatakan :


1. Dapat digunakan tanpa revisi
2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
3. Dapat digunakan dengan banyak revisi
4. Belum dapat digunakan
Lingkari berikut ini sesuai dengan kesimpulan Bapak/ibu :
Komentar dan saran :
LEMBAR ANGKET VALIDASI AHLI MEDIA

Judul Penelitian :Pengembangan E-LKPD Berbasis Project Based Learning (PjBL)


Disertai Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,
And Society) Materi Larutan Tulungagung, 2022
Penyangga Kelas XI SMA IPA Validator

Peneliti :’Aisyah Noviyanti Putri

Petunjuk Pengisisan : NIP.

1. Berikan tanda ceklist (✓ ) pada kolom skor kesesuaian dengan penilaian Bapak/Ibu
untuk memberikan keterangan

2. Bapak/Ibu hanya dibenarkan untuk memilih satu jawaban saja atas alternatif skor
yang diberikan. Setiap butir dalam lembar penilaian dengan ketentuan sebagai berikut
:

Pernyataan sikap Skor

Sangat Baik (SB) 4

Baik (B) 3

Tidak Baik (B) 2

Sangat Tidak Baik (STB) 1

3. Apabila Bapak/Ibu menemukan terhadap kekuranagn E-LKPD berbasis PjBL


(Project Based Learning) disertai pendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, and Society) yang dikembangkan, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk
memberikan saran perbaikan pada kolom komentar yang disediakan, sehingga
peneliti dapat segera melakukan revisi lebih lanjut terhadap materi yang
dikembangkan.

4. Tulis tempat dan tanggal pengisian instrumen, serta tanda tangan, nama, dan
NIP/NIDN pada bagian akhir lembar instrumen.

No. Skala penilaian


Indikator Catatan
1 2 3 4

Aspek Kegrafikan
1 Desain Tampilan

Tampilan cover

Tampilan isi

Layout/tata letak

Penggunaan font

Tampilan gambar dan ilustrasi

2. Suara

Efek suara yang sesuai pada E-lKPD

Aspek Pemanfaatan Perangkat Lunak/Software

1 Pengoperasian

Pengoperasian pada E-LKPD

2. Keuntungan/Usability

Keuntungan pada E-LKPD

3. Kemudahan Penyimpanan

Penyimpanan Buletin

Jumlah

Total skor

Nilai Rata-rata

A. Penilaian Secara Umum

Uraian A B C

Penilaian secara umum terhadap instrumen penelitian Pengembangan E-


LKPD Berbasis Project Based Learning (PjBL) Disertai Pendekatan SETS
(Science, Environment, Technology, And Society) Materi Larutan
Penyangga Kelas XI SMA IPA

Keterangan :
A :Dapat digunakan tanpa revisi
B :Dapat digunakan dengan revisi
C :Tidak dapat digunakan
Saran dan perbaikan :

Tulungagung, 2022
Validator

NIP.
LEMBAR ANGKET UJI PRAKTIKALITAS PRODUK

Judul Penelitian :Pengembangan E-LKPD Berbasis Project Based Learning (PjBL)


Disertai Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology,
And Society) Materi Larutan Penyangga Kelas XI SMA IPA

Peneliti :’Aisyah Noviyanti Putri

A. Identitas Responden

Nama :

NIP/NIDN :

Hari/Tanggal :

Swhubungan dengan dilaksanakannya penelitian mengenai Pengembangan E-LKPD


Berbasis Project Based Learning (PjBL) Disertai Pendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, And Society) Materi Larutan Penyangga Kelas XI SMA IPA, saya mohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap instrument penelitian, sebagai uju
validitas ahli materi, uji validitas ahli media, uji praktikalitas oleh guru dan respon peserta
didik terhadap bahan ajar yang didesain dengan mengisi angket yang telah disediakan. Angket
penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu tentan pernyataan dalam
instrument peneliti, sehingga dapat diketahui valid atau tidaknya instrument penelitian
tersebut dignakan. Penilaian, komentar, dan saran yang Bapak/Ibu berikan akan digunakan
sebagai pertimbangan untuk perbaikan dari instrument penelitian ini. Atas perhatian dan
kesediannya untuk mengisi angket validasi instrument ini, saya ucapkan terima kasih.

B. Petunjuk pengisian

1. Berikan tanda ceklist (✓ ) pada kolom skor kesesuaian dengan penilaian Bapak/Ibu untuk
memberikan keterangan

2. Bapak/Ibu hanya dibenarkan untuk memilih satu jawaban saja atas alternatif skor yang
diberikan. Setiap butir dalam lembar penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :

Pernyataan sikap Skor

Sangat Baik (SB) 4


Baik (B) 3

Tidak Baik (B) 2

Sangat Tidak Baik (STB) 1

3. Apabila Bapak/Ibu menemukan terhadap kekuranagn E-LKPD berbasis PjBL (Project


Based Learning) disertai pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and
Society) yang dikembangkan, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan saran
perbaikan pada kolom komentar yang disediakan, sehingga peneliti dapat segera
melakukan revisi lebih lanjut terhadap materi yang dikembangkan.

4. Tulis tempat dan tanggal pengisian instrumen, serta tanda tangan, nama, dan NIP/NIDN
pada bagian akhir lembar instrumen.

C. Aspek Penilaian

No. Kriteria Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4

Kelayakan Isi

1. Cakupan materi

Kelengkapan materi

2. Keakuratan Materi

Kebenaran definisi

Keakuratan konsep

3. Kemutakhhiran Materi

Kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu


pengetahuan

Kontekstual fitur atau contoh-contoh

4. Kemampuan memotivasi

Mendorong rasa ingin tahu

Kelayakan Bahasa
1. Kelugasan

Struktur kalimat yang tepat

Kebakuan Istilah

2. Komunikatif

Pemahaman terhadap pesan dan informasi

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual


dan emosional peserta didik

3. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual


dan emosional peserta didik

Ketepatan tata bahasa yang sesuai dengan PUEBI

Kelayakan Penyajian

1. Keruntutan penyajian

2. Keterkaitan materi dengan SETS (Science,


environment, technology, and society)
3. Penjelasan dan penerapan a. Penentuan proyek
PjBL (Project Based
Learning) termuat dalam b. Perancangan
E-LKPD Langkah-langkah
penyelesaian proyek

c. Penyelesaian jadwal
pelaksanaan proyek

d. Penyelesaian proyek
dengan fasilitas dan
monitoring guru

e. Penyusunan laporan
dan presentasi hasil
proyek

f. Evaluasi proses dan


hasil proyek
4. E-LKPD berbantuan liveworksheet memuat link video
yang sesuai dengan materi
5. E-LKPD dalam situs web liveworksheet membantu
peserta didik menerapkan konsep yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari menggunakan pendekatan
SETS (Science, environment, technology, and society)
6. Sumber pustaka

Aspek kegrafikan

1. Desain tampilan

Tampilan cover

Tampilan isi

Layout/tata letak

Penggunaan font

Tampilan gambar dan ilustrasi

2. Suara

Efek suara yang sesuai pada E-LKPD

Aspek pemanfaatan perangkat lunak

1. Pengoperasian

Pengoperasian pada E-LKPD

2. Keuntungan/Usability

Keuntungan pada E-LKPD

3. Kemudahan penyimpanan

Penyimpanan E-LKPD

D. Penilaian Secara Umum

Uraian A B C
Penilaian secara umum terhadap instrumen penelitian Pengembangan E-
LKPD Berbasis Project Based Learning (PjBL) Disertai Pendekatan
SETS (Science, Environment, Technology, And Society) Materi Larutan
Penyangga Kelas XI SMA IPA

Keterangan :

A :Dapat diunakan tanpa revisi

B :Dapat digunakan dengan revisi

C :Tidak dapat digunakan

Saran dan Perbaikan :

Tulungagung, …2022
Validator Instrumen,

NIP.
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ANGKET RESPON (PESERTA DIDIK)

No. Instrumen asli Kesuaian


Instrumen adaptasi Catatan
Ya Tidak

Aspek komponen isi dan tampilan

1 Penampilan Penampilan keseluruhan


keseluruhan E-LKPD E-LKPD menarik
menarik

Uraian dan jenis huruf Uraian dan jenis huruf


yanag dipilih dalam E- yanag dipilih dalam E-
LKPD terbaca jelas LKPD terbaca jelas

Tampilan desain dan Tampilan desain dan


layout yang dipilih layout yang dipilih
terlihat jelas dan tidak terlihat jelas dan tidak
mengganggu konten mengganggu konten

Terdapat konten yang Terdapat konten yang


menjelaskan menjelaskan
karakteristik E-LKPD karakteristik E-LKPD
dan fitur yang dimiliki dan fitur yang dimiliki

Gambar pada E-LKPD Gambar pada E-LKPD


materi minyak bumi materi larutan penyangga
sesuai dan jelas sesuai dan jelas

Letak gambar fitur, Letak gambar fitur, dan


dan komponen materi komponen materi
tersusun baik tersusun baik

Materi minyak bumi Materi larutan


pada E-LKPD sudah penyangga pada E-
sesuai yang LKPD sudah sesuai yang
direncanakan KI dan direncanakan KI dan KD
KD

Sistematika penyajian Sistematika penyajian E-


E-LKPD sudah runtut LKPD sudah runtut
Bahasa dalam E- Bahasa dalam E-LKPD
LKPD yang digunakan yang digunakan sudah
sudah sesuai dengan sesuai dengan PUEBI
PUEBI

Materi dan informasi Materi dan informasi


dalam E-LKPD dalam E-LKPD
mengaitkan dengan mengaitkan dengan
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari

Pertanyaan dalam E- E-LKPD membantu


LKPD merupakan peserta didik
analisis yang erat menerapkan konsep yang
kaitannya dengan telah dipelajari dalam
penerapan dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari menggunakan
pendekatan SETS
(Science, Encvironment,
Technology, and Society)

E-LKPD mudah dalam E-LKPD mudah dalam


pengaksesannya pengaksesannya secara
secara online online

E-LKPD mudah dalam E-LKPD mudah dalam


pengaksesannya pengaksesannya dengan
dengan berbagai berbagai perangkat baik
perangkat baik smartphone, tablet
smartphone, tablet maupun komputer
maupun komputer

Media E-LKPD Media E-LKPD


merupakan media merupakan media
interaktif interaktif

E-LKPD E-LKPD mempermudah


mempermudah peserta peserta didik dalam
didik dalam belajar belajar khususnya materi
khususnya materi minyak bumi
minyak bumi
Komponen CTL : Komponen PjBL :

E-LKPD menunjang E-LKPD menunjang


peserta didik untuk peserta didik untuk
mengkonstruksi mengkonstruksi sendiri
sendiri melalui melalui pengamatan dan
pengamatan dan pengalaman langsung
pengalaman langsung terkait materi larutan
terkait materi minyak penyangga
bumi

E-LKPD memuat E-LKPD memuat


pertanyaan yang langkah-langkah model
mendorong, PjBL :
membimbing, dan
mengukur kemampuan a. Penentuan proyek
berpikir peserta didik
b. Perancangan
(Questioning)
Langkah-langkah
penyelesaian proyek
c. Penyelesaian jadwal
pelaksanaan proyek
d. Penyelesaian proyek
dengan fasilitas dan
monitoring guru
e. Penyusunan laporan
dan presentasi hasil
proyek
f. Evaluasi proses dan
hasil proyek

E-LKPD menunjang E-LKPD mengajak


peserta didik dalam peserta didik untuk
kegiatan pembelajaran melakukan kegiatan
secara berkelompok secara individu ataupun
(Learning Community) kelompok

E-LKPD menunjang E-LKPD mengajak


video kegiatan peserta didik untuk
demonstrasi atau melakukan percobaan
memperagakan membuat proyek dan
berbagai langkah baik pengamatan secara
percobaan maupun langsung
suatu proses
(Modelling)

E-LKPD ini memuat E-LKPD menuntut


materi yang peserta didik untuk
merangsang peserta menyampaikan hasil
didik untuk kerja didepan kelas
menemukan maupun di publikasikan
pengetahuan sendiri
(Inquiry)

E-LKPD menunjang E-LKPD mengajak


peserta didik untuk peserta didik untuk
melakukan penguatan memecahkan masalah
materi minyak bumi
(Reflection)

E-LKPD menunjang E-LKPD menuntut


peserta didik untuk peserta didik
melakukan penilaian memberikan sebuah
terhadap hasil belajar solusi untuk
materi minyak bumi memecahkan masalah
(authentic assesment)
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN ANGKET RSPON (PESERTA DIDIK)

PENGEMBANGAN E-LKPD BERBASIS PROJECT BASED LEARNING (PjBL)


DISERTAI PENDEKATAN SETS (Science, Environment, Technology, And Society)
MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA IPA

Identitas Validator

Nama :

NIP/NIDN :

Petunjuk :

Berikan tanda cek (✓) pada kolom kesuaian untuk memberikan keterangan mengenai
kesesuaian antara instrument asli dan instrument adaptasi

No. Instrumen Kesesuaian Catatan

Ya Tidak

Aspek Minat Terhadap Media

1. Saya tertarik dan termotivasi


untuk belajar ketika
menggunakan E-LKPD ini

2 Saya bias belajar secara aktif


dan mandiri dengan E-
LKPD ini

3. Saya dapat belajar sesuai


dengan kecepatan dan
kemampuan belajar mandiri
saya menggunakan E-LKPD
ini

Belajar menggunakan E-
LKPD ini membuat saya
focus dan tidak bosan
terhadap materi yang
disampaikan
Aspek Penguasaan Materi

Materi yang disajikan dapat


saya pahami dengan mudah

Dengan E-LKPD ini saya


mendapatkan pengetahuan
yang lebih mendalam tentan
materi larutan penyangga

Aspek tampilan

Saya dapat membaca teks


dengan mudah karena jenis
dan ukuran huruf yang
digunakan tepat

Saya suka dengan E-LKPD


ini karena memiliki
komposisi warna yang serasi

Saya dapat memhami materi


dengan bantuan gambar-
gambar serta video yang
memiliki kualitas yang baik

Saya dapat memahami


materi dengan baik karena
audio terdengan jelas

Aspek keterlaksanaan

Saya dapat menggunakan E-


LKPD ini untuk belajar
kapan dan dimana saja

Saya dapat menjalankan E-


LKPD ini diberbagai
perangkat seperti
handphone, laptop,
computer, dan sebagainya.
Kesimpulan penilaian secara umum :

Lingkari berikut ini sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu

Instrumen Angket respon peserta didik ini dinyatakan :

1. Dapat digunakan tanpa revisi

2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi

3. Dapat digunakan dengan banyak revisi

4. Belum dapat digunakan

Saran dan masukan :

Tulungagung, …2022
Validator Instrumen,

NIP.
LEMBAR VALIDASI STORYBOARD MATERI E-LKPD

Lembar Validasi Storyboard Materi E-LKPD Liveworksheet Berbasis PjBL Disertai Pendekatan SETS Pada Materi Larutan
Penyangga Kelas XI SMA IPA

Peneliti :’Aisyah Noviyanti Putri

NIM :12212193058

Kompetensi Indikator Deskripsi Materi E-LKPD Kesesuaian konsep Catatan


Dasar/Indikator PjBL Indikator kimia dengan
Pembelajaran materi E-LKPD
STS TS S SS
KD 3.12 1. Menyiapkan Seringkali pakaian kita
menjelaskan Menyiapkan pertanyaan terdapat noda kotor
prinsip kerja, pertanyaan esensial yang sehingga membekas di
perhitungan mendasar menimbulkan kain pakaian kita. Namun
pH, dan (berkaitan pertanyaan ketika sudah dicuci
peranan dengan baru dan menggunakan deterjen,
penyangga pelaksanaan membuat noda nya masih
dalam tubuh proyek dalam siswa ingin menempel. Ibu kita
makhluk pembelajaran) mengetahui menyarankan untuk
hidup lebih lanjut. menggunakan sitrun
Indikator : (Citric acid). Dan
3.12.5 menganalisis akhirnya pakaian kita
pH larutan menjadi bersih, dan noda
penyangga dipakaian terangkat. Apa
dengan yang menyebabkan asam
menambahk sitrat atau sitrun mampu
an sedikit menghilangkan noda
asam atau bekas pakaian ?
sedikit basa Keasaman asam sitrat
atau dengan didapatkan dari tiga gugus
pengenceran. karboksil COOH yang
3.12.6 Menganalisi dapat melepas proton
s fungsi dalam larutan. Jika
larutan hal ini terjadi, ion yang
penyangga dihasilkan adalah ion
dalam tubuh sitrat. Sitrat sangat baik
makhluk digunakan dalam
hidup dan larutan penyangga untuk
aplikasi mengendalikan pH larutan.
dalam Ion sitrat dapat bereaksi
kehidupan dengan banyak
sehari-hari ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu,
sitrat dapat mengikat ion-
ion logam dengan
pengkelatan, sehingga
digunakan sebagai
pengawet dan penghilang
kesadahan air

4. Menganali Menyediakan Berdasarkan wacana


sis unsur diagram SETS tersebut, jelaskan
SETS dan dan penentuan Kaitannya dengan materi
mendesain rancangan Larutan Asam
proyek proyek :terdap Basa dengan mengisi
at langkah- bagan di bawah
langkah dalam Ini !
pembuatan
deterjen
ramah
lingkungan
(terlampir)
atau video
tutorial

Apakah kalian tertarik


membuat detergen sendiri?
Rancanglah suatu
percobaan untuk mengolah
deterjen dengan asam
sitrat yang ramah
lingkungan

5. Menyusun Penyusunan Susunlah jadwal


jadwal jadwal penyelesaian proyek
proyek pembuatan kalian berdasarkan
proyek kesepakatan dalam
kelompok kalian !
Dengan format :
Rincian kegiatan, alat dan
bahan, Biaya, waktu
pelaksanaan, dan
penanggung jawab
6. Memonito Memeriksa keterlaksanaan
r proyek dari kelompok
kemajuan masing-masing dengan
proyek memperhatikan persiapan
awal hingga presentasi
terkait keterlaksanaan
pembuatan proyek
7. Menguji Pengujian Pengujian terkait
hasil dilakukan kelebihan dan kekurangan
dengan dari produk yang
dipresentasika dihasilkan serta
nn kepada identifikasi buffer pada
teman satu produk aplikasi larutan
kelas dari penyangga
prooduk yang
dihasilkan
8. Evaluasi Hasil kegiatan Setiap kelompok
dan proyek mempresetasikan
materi larutan meliputi :
penyangga -Langkah pembuatan
dipresentasika - alat dan bahan
n beserta - pembagian kerja dalam
produk yang kelompok
dihasilkan - penilaian presentasi
dilakukan oleh guru,
kelompok lain, dan
terhadap diri sendiri.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Telah dilaksanakan Seminar Proposal Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung pada :

Hari, tanggal : ……………………………………………………………………

Nama mahasiswa : ……………………………………………………………………

NIM : ……………………………………………………………………

Program Studi : ……………………………………………………………………

Dengan judul : …………………………………………………………………...

…………………………………………………………………...

……………………………………………....................................

Yang telah dihadiri oleh :


1. Pembimbing : ……………………………………………………………………
2. Peserta umum sejumlah : orang (terlampir)

Tulungagung, ……………..…………………..
Koordinator Program Studi, Pembimbing,

NIP. NIP.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

RINGKASAN
MASUKAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Nama : …………………………………………………… NIM : ……………….…………………

Judul : ………………………………………………………………………..……………………..

………………………………………………………………………..…………………….

MASUKAN

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................
Tulungagung, ............................................
Pembimbing, Notulen,

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

DAFTAR HADIR SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI


Nama : …………………………………………………… NIM : ……………….…………

Judul : ………………………………………………………………………..……………..

………………………………………………………………………..……………...

NO NAMA ASAL TANDA TANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Tulungagung, …………………………..
Pembimbing

NB:
Peserta undangan seminar proposal minimal 10 orang.

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

LEMBAR MASUKAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI UNTUK PESERTA

1. Identitas pemberi masukan :

Nama :
Asal :

2. Judul yang diseminarkan :

3. Masukan :
………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………
………....................……………………………………………………………………………………………………

………....................……………………………………………………………………………………………………

Tulungagung, ………………………….

Anda mungkin juga menyukai