Anda di halaman 1dari 9

Proposal

Pemantapan Kemampuan Profesional

Disusun oleh :
Indriastita Octaviany
NIM. 857931234

Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat tugas akhir dalam kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PDGK- 4501)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPJJB-UT
2021
1. Judul Penelitian

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Tema 8 Subtema 1 Materi Siklus Air dengan
Metode Mind Mapping Kelas V Semester II SD Islam An-nuur Podosoko Sawangan
Kabupaten Magelang.

2. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dilakukan tanpa ada batasan usia, ruang dan waktu yang tidak
dimulai atau diakhiri di sekolah, tetapi diawali dalam keluarga dilanjutkan dalam
lingkungan sekolah dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat, yang hasilnya
digunakan untuk membangun kehidupan pribadi agama, masyarakat, keluarga, dan
Negara.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai bagian dari pendidikan
umumnya memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya
di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu
berpikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang
diakibatkan oleh dampak perkembangan Ilmu Pengetahuan/sains dan teknologi
(IPTEK).

Istilah Sains atau dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
salah satu pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa Sekolah Dasar. Siswa diarahkan
untuk melakukan penemuan sendiri dan berbuat dalam pembelajaran IPA. Proses
pembelajaran lebih bermakna apabila siswa mengalami sendiri apa yang dipelajari.
Siswa bukan hanya mengetahui saja melainkan memahami secara mendalam materi
tentang alam yang ada di sekitarnya secara ilmiah.

Wahyana (dalam Trianto, 2015) bahwa “IPA adalah suatu kumpulan


pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum
terbatas pada gejala-gejala alam”. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya
kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Siswa diajak
untuk belajar merumuskan konsep mengenai fakta-fakta empiris yang ditemui dalam
lingkungannya. Rumusan konsep tersebut perlu dicari pemecahannya melalui proses
pemecahan masalah. Sikap ilmiah siswa dapat dikembangkan melalui proses
pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan tentunya berpusat pada siswa.
Guru berperan sebagai fasilitator dimana tugas guru memberikan pelayanan kepada
siswa sehingga memudahkan dalam proses pembelajaran. Implementasi pembelajaran
diperlukan model pembelajaran sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran
salah satunya model mind mapping.

Model mind mapping sebagai cara mencatat yang efektif, efisien, kreatif,
menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara memanajemen otak
sehingga dapat membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi
(Swadarma, 2013). Model ini siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru
melainkan siswa diarahkan untuk menemukan konsep sendiri.

Berdasarkan hasil observasi siswa di kelas VB SD Islam An-Nuur bahwa


proses pembelajaran IPA berjalan satu arah, dimana siswa kurang termotivasi terlibat
langsung dalam pembelajaran. Siswa hanya menulis materi dari buku paket sebagai
satun-satunya sumber belajar yang mereka punya. Materi yang sudah ditulis
kemudian dihafalkan oleh siswa tanpa memahaminya. Meskipun siswa secara lisan
mampu menjawab pertanyaan yang ada jawabannya berdasarkan materi yang sudah
ditulis namun mengalami kesulitan dalam mencontohkan, mengklasifikasikan,
membandingkan, menyimpulkan, dan menjelaskan materi pembelajaran secara
mendalam. Permasalahan-permasalahan tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki
pemahaman konsep yang rendah. Siswa belum memahami terutama pada Kompetensi
Dasar (KD) Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan mahluk hidup. Hal ini dapat dilihat sesuai daftar nilai yang diperoleh
siswa hanya memperoleh nilai rata-rata 64 dan nilai tersebut belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), nilai KKM pada mata pelajaran IPA di SD Islam An-
Nuur adalah 75. Tercatat bahwa dari jumlah 17 siswa hanya 5 yang tuntas belajar
sesuai KKM sedangkan 12 siswa belum mencapai KKM. Proses pembelajaran yang
dilakukan guru tentunya belum berhasil maka diperlukan perbaikan sehingga
mencapai KKM yang telah ditetapkan. Maka guru berupaya untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa terhadap materi yang menjadi kelemahan siswa.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan beberapa masalah yang dihadapi di kelas VA SDI An-Nuur
Podosoko , maka dapat diidentifikasi antara lain :
a. Berdasarkan nilai ulangan harian materi tentang siklus air tahun pelajaran
2020/2021 di kelas VB SD Islam An-Nuur Podosoko, Kecamata Sawangan,
Kabupaten Magelang, menunjukkan rata-rata kelas yang masih rendah, yaitu
hanya 64. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SD Islam An-Nuur
Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang untuk pelajaran IPA yaitu 75.
b. Pembelajaran dalam menyampaikan materi didominasi oleh penggunaan metode
ceramah dan tanya jawab sehingga kegiatan lebih berpusat pada guru.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, dan hasil diskusi dengan
teman sejawat, terungkap beberapa permasalahan antara lain :
a. Pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat, yang
dapat menarik perhatian siswa.
b. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru masih abstrak.
c. Dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA, guru kurang mengkaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Mengacu pada masalah diatas, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan
diatasi melalui metode peta konsep (mind mapping), karena metode peta konsep
(mind mapping) memiliki kelebihan, Novak dan Gowin (Haris, 2005:18)
mengemukakan kelebihan peta konsep bagi guru dan siswa:
a. Kelebihan peta konsep bagi guru adalah sebagai berikut:
1) Pemetaan konsep dapat menolong guru mengorganisir seperangkat
pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan disajikan.
2) Pemetaan konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, hal
ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang tidak menimbulkan efek
verbal bagi siswa, karena siswa dengan mudah melihat, membaca, dan
mengerti makna yang diberikan.
3) Pemetaan konsep menolong guru memilh aturan pengajaran berdasar-kan
kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat banyak materi pe-lajaran
yang disajikan dalam urutan yang acak.
4) Peta konsep membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pengajaran.
b. Sedangkan kelebihan peta konsep bagi siswa adalah sebagai berikut.
1) Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses
belajar yang bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman siswa dan
daya ingat belajarnya;
2) Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berfikir siswa, yang pada
gilirannya akan menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada
siswa;
3) Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan
memudahkan belajar;
4) Dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara lebih
komprehensif dalam setiap komponen konsep- konsep dan mengenali
miskonsepsi.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi siklus
air pada siswa kelas VB SD Islam An-Nuur .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan
diajukan dalam penelitian ini adalh sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan proses pembelajaran tema 8 subtema 1 materi siklus air
dengan metode peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas V SD Islam An-
Nuur Podosoko tahun pelajaran 2020/2021?
2. Bagaimana Meningkatkan hasil belajar tema 8 subtema 1 materi siklus air dengan
metode peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas V SD Islam An- Nuur
Podosoko tahun pelajaran 2020/2021?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian tindakan kelas
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penerapan proses pembelajaran tema 8 subtema 1 materi siklus
air dengan metode peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas V SD Islam An-
Nuur Podosoko tahun pelajaran 2020/2021.
2. Meningkatkan hasil belajar tema 7 subtema 1 materi siklus air dengan metode
peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas V SD Islam An- Nuur Podosoko
tahun pelajaran 2020/2021.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan perbaikan pembelajaran ini bermanfaat :
1. Bagi Siswa
a. Siswa lebih mudah dalam memahami materi siklus air.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada Tema 8 Subtema 1
terutama materi siklus air.
2. Bagi Guru
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran.
b. Memperoleh wawasan, keterampilan dan pengalaman pentingnya
menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Tema 8
Subtema 1 materi siklus air.
c. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan strategi
pembelajaran khususnya dalam menyampaikan materi siklus air.
3. Bagi Sekolah
a. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam perencanaan pembelajaran,
sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif dan
menyenangkan.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran pada Tema 8 Subtema 1 terutama pada
materi siklus air.

E. Rancangan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penilitian ini adalah seluruh peserta didik kelas
VB SD Islam An-Nuur, Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2020/2021 Semester II, yang berjumlah 17 siswa terdiri dari 12 siswa putri
dan 5 siswa putra.

2. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SD Islam An-Nuur, Semester genap
Tahun Pelajaran 2020/2021, yang beralamat di Dusun Gading Legok, Desa
Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Peneliti memilih tempat
penelitian tersebut dikarenakan di sekolah tersebut mengalami permasalahan di
dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 1 materi siklus air. SD Islam An-Nuur
merupakan tempat mengajar peneliti, sehingga peneliti sudah mengenal kondisi
siswa yang akan diteliti dengan baik. Sekolah tersebut belum pernah digunakan
sebagai objek penelitian yang sejenis, sehingga besar kemungkinan adanya
penelitian ulang.

3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu
siklus 1 dan siklus 2. Adapun jadwal tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Perbaikan Pembelajaran
No Hari/Tanggal Materi Kelas Keterangan
Pelajaran
1 Kamis, Siklus Air V Pra Siklus
22 April 2021
2 Kamis, Siklus Air V Siklus I
29 April 2021
3 Kamis, Siklus Air V Siklus II
06 Mei 2021

4. Pihak yang Membantu


Penelitian ini dibantu oleh Tutor Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
sebagai Supervisor 1, Nur Cahyaningwulan,S.Pd. sebagai wali kelas 6B, dan siswa
kelas VB SD Islam An-Nuur Sawangan.

5. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Prosedur penelitian merupakan serangkaian proses penelitian dari awal sampai
dengan akhir penelitian. Menurut Supardi (Arikunto; 2006:104), suatu penelitian
merupakan sebuah proses pengkajian sistem bersiklus sebagai kerangka berpikir yang
dikembangkan. Prosedur penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu perencanaan,
pemberian tindakan, melakukan pengamatan, dan melakukan refleksi.
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus (siklus I dan II) dengan
setiap siklusnya meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan antara tanggal 22 April – 29 April 2021.
Kegiatan perencanaan ini disusun dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I
dengan penentuan tema, subtema, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator
perbaikan pembelajaran, tujuan perbaikan pembelajaran, metode pembelajaran,
serta media dan alat peraga pembelajaran dan lembar penilaian siklus I. Selain itu,
disusun pula lembar kerja peserta didik dan lembar evaluasi siklus I untuk
mengukur ketercapaian materi.
Rencana perbaikan pembelajaran siklus I kemudian dikonsultasikan
kepada supervisor guna melakukan perbaikan pembelajaran Tema 8 Subtema 1
materi siklus air kelas V semester II di SD Islam An-Nuur.
b. Tindakan dan Pengamatan
Peneliti menyiapkan perangkat perbaikan pembelajaran siklus 1 dan
kemudian melakukan tindakan. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan melalui
online yaitu dengan memberikan video simulasi pembelajaran yang telah
dilaksanakan oleh peneliti. Video simulasi pembelajaran tersebut telah diamati oleh
Supervisor 1.
c. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti melakukan kegiatan analisis hasil pengamatan
selama proses perbaikan pembelajaran siklus I. Peneliti mengadakan tes formatif
untuk mengetahui hasil belajar secara individu. Peneliti bersama dengan supervisor
I mengadakan diskusi untuk melihat kembali proses pembelajaran pada siklus I dan
melalukan perbaikan pada siklus II.

Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan antara tanggal 3 – 6 Mei 2020. Kegiatan
perencanaan ini menghasilkan RPP Siklus 2, Lembar kerja peserta didik siklus 2,
kisi-kisi tes formatif beserta soal dan kunci jawaban, serta lembar penilaian
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Media yang digunakan lebih bervariasi
sehingga diharapkan peserta didik akan lebih termotivasi dan lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus 2.
b. Tindakan dan Pengamatan
Peneliti menyiapkan kembali perangkat perbaikan pembelajaran siklus 2
dan kemudian melakukan tindakan siklus 2. Pelaksanaan tindakan ini
dilaksanakan melalui online yaitu dengan memberikan video simulasi
pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Video simulasi pembelajaran
siklus 2 tersebut telah diamati oleh Supervisor I.
c. Refleksi
Peneliti dan supervisor I meneliti kembali proses dan hasil perbaikan
pembelajaran pada siklus II. Supervisor memberikan beberapa masukan kepada
peneliti mengenai jalannya proses perbaikan pembelajaran siklus II. Langkah –
langkah perbaikan pembelajaran dapat dilihat seperti gambar di bawah ini:

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Laporan
Gambar 01. Alur Penelitian Tindakan Kelas.

6. Teknik Analisis Data


Peneliti menganalisis data menggunakan teknik kuantitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari hasil tes formatif peserta didik pada siklus I dan siklus II. Test tersebut
untuk mengukur peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik tentang materi
siklus air.

7. Daftar Pustaka
Sapriati, Amalia, dkk. (2019). Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wardani,I.G.A.K. & Wihardit, Kuswaya. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka
Anitah W, Sri, dkk. (2019). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Arikunto, S., Suhardjono&Supardi.(2008). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta
:BumiAksara.

Anda mungkin juga menyukai