Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang peristiwa yang terjadi di alam beserta isinya menurut
sujana (dalam darmayanti dkk, 2022:100). Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Banyak
siswa yang beranggapan bahwa IPA hanya berhubungan dengan menghafal
rumus, konsep-konsep dan hukum-hukum yang ada dalam materi IPA yang
dibelajarkan. Anggapan tersebut menyebabkan kebermaknaan materi IPA
terhadap siswa sangat kurang dan tidak mengembangkan keterampilan-
keterampilan proses sains dasar yang seharusnya dimiliki siswa untuk
memecahkan masalah yang terjadi di lingkungannya.
Dewasa ini guru dituntut untuk selalu berinovasi dalam
pembelajaran, dengan maksud agar dapat memberikan pengalaman belajar
siswa yang bervariasi dan meningkatkan mutu pembelajaran yang
disampaikan. Keberhasilan pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa
diantaranya diukur dalam pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan. Diharapkan semua
siswa memperoleh ketuntasan belajar yang ditandai dengan pencapaian nilai
KKM.
Masalah yang lebih penting yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu
kesadaran bersekolah dan belajar yang masih perlu dikembangkan di
masyarakat / orang tua wali murid dari siswa SDIT Muslimat NU . Alasan
terebutlah yang menyebabkan prestasi anak masih rendah, karena anak hanya
belajar dan mendapatkan pengetahuan sewaktu di sekolah, sedangkan orang
tua sering tidak memperhatikan belajar anaknya ketika di rumah.

1
2

1. Identifikasi Masalah
Pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan sangat
diperlukan karena dengan memahami apa yang disampaikan seorang guru,
siswa akan lebih cepat mengerti isi atau pesan dalam setiap pembelajaran
yang dilakukan. Menurut Bloom, pemahaman merupakan seberapa
besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran dari
materi yang diberikan oleh guru kepada peserta didik (Rahayu, 2019). Hal
ini dimaksudkan agar siswa memperoleh hasil belajar yang optimal dan
mencapai indikator yang sudah ditetapkan.
Dalam setiap proses pembelajaran, siswa diharapkan mengalami
belajar tuntas. Belajar tuntas adalah suatu sistem pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh
kompetensi dasar yang tertuang dalam tujan pembelajaran pada setiap
jenjang kelasnya (Budiarjo, 2019:102). Tingkat ketuntasan bermacam-
macam dan merupakan syarat (kriteria) minimum yang harus dikuasai
siswa. Persyaratan penguasaan bahan tersebut bergerak antara 80% sampai
dengan 90%. Bila persentase ini belum tercapai, siswa harus dibantu
sehingga akhirnya dapat mencapai penguasaan pada taraf tersebut.
Pembelajaran IPA tidak hanya sekedar mengetahui tentang materi
yang berhubungan dengan IPA saja, tetapi erat kaitannya dengan
bagaimana cara mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta-fakta
untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. Menurut (Hisbullah,
2018) keterampilan proses IPA merupakan keterampilan sepanjang hayat
yang dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu
tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pembelajaran IPA harus mengarah pada hal yang
bersifat konkret dimana proses pembelajarannya harus memiliki unsur
kebermaknaan yang dapat diingat dan dipahami maksud dari materi IPA
yang diajarkan.
3

Peneliti sudah melakukan pembelajaran IPA materi Kenampakan


Permukaan Bumi di kelas IV SDIT Muslimat Nu, dan ternyata hasilnya
kurang memuaskan. Dari 21 siswa yang melakukan pembelajaran IPA
materi Kenampakan Permukaan Bumi, hanya 8 siswa yang mencapai
indikator yang ditetapkan, sedangkan siswa yang lain masih dibawah
angka KKM (70) dan kriteria ketuntasan klasikal (85%). Hal ini
menandakan bahwa tingkat pemahaman siswa kelas IV pada mata
pelajaran IPA khususnya materi Kenampakan Permukaan Bumi masih
rendah.
Proses pembelajaran yang peneliti lakukan tidak berjalan efektif.
Siswa masih bersifat verbalisme yang tidak mengarah pada fokus materi.
Pertanyaan yang mudahpun dianggap sulit untuk siswa, sehingga ada
kemalasan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Kurangnya bahan
ajar dan ketiadaannya media pembelajaran juga merupakan salah satu
sebab rendahnya hasil belajar siswa. Peneliti hanya mengandalkan gambar
pada buku saja selama proses pembelajaran, sehingga pembelajaran di
kelas peneliti terkesan monoton.
2. Analisis Masalah
Dalam penyampaian materi Kenampakan Permukaan Bumi, peneliti
kurang memotivasi siswa untuk mengikuti materi yang disampaikan.
Peneliti cenderung hanya menggunakan satu buku panduan dan tidak
menyertakan bahan ajar serta media pembelajaran lain yang relevan. Hal
ini menandakan peneliti kurang menguasai materi yang diajarkan.
Metode ceramah yang digunakan peneliti, membuat siswa merasa
cepat bosan dan tidak termotivasi pada materi yang disampaikan. Maka
dari itu, proses pembelajaran perlu diperbaiki. Media pembelajaran yang
lebih memotivasi dan lebih berkesan akan membantu siswa lebih
memahami materi yang peneliti ajarkan. Selain itu, pengelolaan kelas harus
lebih dikuasi oleh peneliti sehingga hasil belajar siswa terutama materi
Kenampakan Permukaan Bumi di kelas IV SDIT Muslimat NU akan
meningkat.
4

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Dari uraian di atas, sebagai seorang pendidik dituntut memiliki rasa
tanggungjawab apabila proses pembelajaran belum berhasil. Bentuk
tanggungjawab itu berupa upaya untuk memperbaiki kinerja guru dengan
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama
dua siklus agar hasil belajar siswa kelas IV SDIT Muslimat NU pada mata
pelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi meningkat.
Salah satu solusi untuk memperbaiki pembelajaran tersebut yaitu
dengan menggunakan multimedia. Alasan dipilihnya multimedia ini
karena mampu memberikan kesan yang bermakna dalam
mengkomunikasikan materi yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan
pendapat (muthmainnah, 2022: 154) yang menyatakan bahwa multimedia
komputer digunakan untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,
audio dan video menggunakan tool yang memungkinkan pemakai
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
Pembelajaran dengan menggunakan multimedia memilki banyak
keunggulan dibandingkan dengan menulis dengan kapur di papan tulis,
karena pembelajaran multimedia hampir melibatkan semua indra siswa.
Selain itu, penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi siswa. Penggunaan multimedia dapat
mempermudah siswa dalam belajar, waktu yang digunakanpun efektif dan
efisisen. Media ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dini
kepada siswa tentang pentingnya teknologi di era modern seperti saat ini.
Dengan multimedia sebagai media pembelajaran, diharapkan proses
mengajar mengandung unsur kebermaknaan yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam menyerap mata pelajaran IPA pada materi
Kenampakan Permukaan Bumi. Karena dengan media pembelajaran
multimedia, peneliti dapat menyajikan banyak gambar, foto bahkan video
yang ditambah dengan animasi dengan teks penjelas yang akan
mempermudah siswa memahami apa yang peneliti sampaikan, sehingga
indikator yang sudah ditentukan dapat tercapai.
5

B. Rumusan Masalah
Masalah dalam PTK ini dirumuskan sebagai berikut :
Apakah penggunaan media pembelajaran multimedia mata pelajaran IPA
materi Kenampakan Permukaan Bumi pada kelas IV di SDIT Muslimat NU
Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2022/2023 ada
peningkatan hasil belajar?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV SDIT Muslimat NU terhadap mata pelajaran IPA materi Kenampakan
Permukaan Bumi dengan menggunakan multimedia.
Secara khusus, penelitian ini sesuai dengan latar belakang dan rumusan
masalah bertujuan untuk Mendeskripsikan proses penerapan penggunaan
multimedia dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDIT Muslimat Nu
tentang materi Kenampakan Permukaan Bumi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan khususnya mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan
materi Kenampakan Permukaan Bumi
b. Sebagai bahan kajian peneliti lain yang meneliti hal yang sama
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru:
1) Membantu guru memperbaiki KBM yang telah dilaksanakan
2) Mengembangkan profesionalisme guru, karena dapat menunjukkan
bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya
3) Membuat guru lebih percaya diri
4) Mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya sendiri
b. Manfaat bagi siswa:
1) Memperbaiki hasil belajar siswa
6

2) Meminimalisir kesalahan yang berkelanjutan


3) Dapat berperan sebagai peneliti terhadap hasil belajarnya sendiri.
c. Manfaat bagi sekolah:
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi Kenampakan
Permukaan Bumi
2) Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat
mengharumkan nama sekolah di lingkungan masyarakat maupun
instansi yang terkait
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Pada hakikatnya, belajar merupakan hal yang berkaitan dengan
hidup manusia. Kegiatan belajar merupakan aktivitas seseorang baik
sebagai individu maupun bagian dari kelompok, yang tidak dibatasi oleh
usia, waktu dan tempat.
Slameto (dalam Parnawi, 2019) menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut (Parnawi, 2019) mendefinisikan belajar sebagai suatu
proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, keterampilan, daya pikir. Perubahan tersebut terjadi akibat
adanya suatu pengalaman atau latihan.
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 20, pembelajaran merupakan
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Definisi ini mengindikasikan bahwa ada 5 jenis
interaksi yang dapat berlangsung dalam proses pembelajaran, yaitu :
a. Interkasi antar pendidik dengan peserta didik
b. Interaksi antar sesama peserta didik
c. Interaksi peserta didik dengan nara sumber
d. Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan sumber belajar
yang sengaja dikembangkan
e. Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial
dan alam (Bambang Riadi, 2013)

7
8

B. Hasil Belajar
Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah
dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk
menentukan kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang
mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui
seberapa besar pengaruh strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan
belajar siswa.
Hasil belajar siswa menurut W.Winkel (dalam Setyowati, 2020 : 16)
adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di
sekolah yang diwujudkan dalam bentuk angka. Menurut Surakhmad (dalam
Fatirani, 2022:37), hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti
ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh
suatu indek dalam menentukan keberhasilan siswa. Dari beberapa hal
tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah prestasi
belajar yang dapat dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku
seseorang untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan
berhasil.
Adapun indikator hasil belajar, dapat dilihat dari:
a. Ketercapaian daya serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan,
baik secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian
daya serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh
siswa, baik secara individual maupun kelompok.
C. Pembelajaran IPA
Banyak siswa kesulitan memahami materi IPA yang sedang
dipelajari. Dengan pertimbangan itu, materi-materi yang disajikan harus
sederhana dan menarik, sederhana dalam arti penyajian materi mudah
dipahami siswa. Agar lebih menarik dan menumbuhkan kesan rekreatif,
penanaman materi dapat disertai gambar-gambar yang menarik dan
9

didukung alat peraga dan metode yang relevan dengan materi pembelajaran.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran IPA media dan metode
pembelajaran adalah faktor yang sangat penting untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Segala hal yang mampu
menyumbangkan bahan untuk pembelajaran IPA, dapat diterapkan sebagai
sumber pembelajaran IPA itu. Oleh karena itu berbagai pustaka, dokumen
dan media elektronik, dapat pula diterapkan sebagai sumber pembelajaran
IPA.
Menurut Nadia, R.P (2020) terdapat interaksi antara cara mengajar
guru dengan pola motivasi siswa yang berpengaruh juga pada hasil belajar.
Cara guru mengajar dengan menarik, menantang siswa berpikir dan
berperan aktif, akan mempengaruhi motivasi siswa secara positif. Guru
dituntut untuk menggunakan berbagai metode dan media yang bervariasi
agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu materi
pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa
ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran akan meningkat (Slavin dalam
Team, Q. 2019: 132).
Berkenaan dengan belajar aktif, setiap individu harus melakukan
sendiri aktifitas belajar karena belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang
lain. Belajar bisa menyangkut apa yang harus di kerjakan oleh dirinya
sendiri, maka inisiatif belajar harus muncul dari dirinya.
Teori kognitif dari Gagne mengemukakan bahwa belajar
menunjukan siswa yang aktif, dimana siswa tidak sekedar menerima materi
akan tetapi mengolah dan melakukan transformasi. Berpijak dari ini maka
guru harus mengupayakan dengan berbagai cara agar siswa dapat memiliki
semangat akan aktifitas belajar yang tinggi (Sapriati, 2022).
Dalam pembelajaran, peranan media sangat penting. Media dapat
mengatasi berbagai hambatan proses komunikasi, sikap pasif siswa dalam
belajar dan mengatasi keterbatasan fisik kelas. Schramm mendefinisikan
media pembelajaran sebagai teknologi membawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Berkenaan dengan
10

pendapat tersebut diatas, pengguna media akan memungkinkan terjadinya


proses belajar pada diri siswa dan dapat digunakan untuk meningkatkan
efektifitas kegiatan pembelajaran.
Jika guru telah berupaya untuk melaksanakan atau mengatasi
masalah – masalah yang menjadi hambatan dalam proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran IPA, maka siswa akan mampu menguasai materi
yang diajarkan secara optimal.
D. Media Pembelajaran
Menurut Heinich media pembelajaran merupakan alat saluran
komunikasi. Heinich mencontohkan media ini, seperti film, televisi,
diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer dan instruktur.
Media tersebut dapat dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika
membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat
merangsang timbulnya proses atau dialog mental pada diri siswa. Dengan
kata lain, terjadi komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak
langsung tentunya antara siswa dengan penyalur pesan (guru). Dengan
demikian kita dapat mengatakan bahwa proses pembelajaran telah terjadi.
Media tersebut dapat berhasil menyalurkan pesan atau bahan ajar apabila
kemudian terjadi perubahan tingkah laku (behavioral change) pada diri
siswa (Sri Anitah W, 2022).
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu
unsur peralatan atau perangkat keras (hardwere) dan unsur pesan yang
dibawanya (message/softwere). Perangkat lunak (softwere) adalah
informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa,
sedangkan perangkat keras (hardwere) adalah sarana atau peralatan yang
digunakan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar tersebut.
E. Media Pembelajaran Multimedia
a. Pengertian Multimedia
Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multimedia berarti
banyak media (berbagai macam media). Dalam industri elektronika,
11

multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video. Menurut


Turban, multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan prsentasi
yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,
animasi, audio dan gambar video. Dengan kata lain, multimedia dapat
diartikan sebagai seperangkat media yang merupakan kombinasi dari
beberapa media yang relevan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan
instruksional (Wangge, M: 2020).
Penggunaan multimedia akan sangat membantu dalam upaya
meningkatkan pemahaman dan eksplorasi siswa akan materi
pembelajaran ataupun kurikulum. Aplikasi teknologi multimedia dapat
berupa tutorial, simulasi, virtualisasi, dan semuanya yang dianggap
sebagai penunjang untuk mempermudah mendapatkan informasi,
transmisi, analisis data dan pengerjaan tugas rutin secara otomatis.
b. Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran
Pada dasarnya salah satu tujuan dari pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan multimedia adalah sedapat mungkin
menggantikan dan melengkapi tujuan, materi, metode dan alat penilaian
yang ada dalam proses belajar mengajar dalam sistem pembelajaran
konvensional. Dengan penerapan multimedia ini diharapkan akan
mampu memberikan perubahan dalam suasana belajar, sehingga dapat
menimbulkan motivasi khususnya dalam mengikuti pembelajaran agar
hasil belajar siswa meningkat.
Aspek multimedia yang dimiliki komputer dapat memberikan
rangsangan atau stimulus dalam belajar. Perubahan suasana dalam
proses pembelajaran seperti pengadaan animasi yang menarik dan
mengarah pada materi yang sedang diajarkan, serta iringan suara musik
yang meyertai gambar dan interaksi yang dibuat, diharapkan dapat
dijadikan alternatif siswa untuk memahami materi yang diajarkan (we
hear we forget, we see we remember, we do we understand). Jika dalam
proses pembelajaran guru memberikan materi yang mendukung dengan
perangkat multimedia, maka sangat memungkinkan ingatan siswa akan
12

lebih lama dan memahami materi Kenampakan Permukaan Bumi pada


mata pelajaran IPA.
F. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran IPA
IPA sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar, merupakan
program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,
keterampilan sikap dan nilai ilmiah pada siswa, serta rasa mencintai dan
menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Sejalan dengan itu, manfaat pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
adalah, sebagai berikut :
a. agar siswa memiliki konsep-konsep IPA yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
b. agar siswa memliki keterampilan proses untuk mengembangkan
gagasan tentang alam sekitarnya
c. agar siswa mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna
untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari
d. agar siswa mengenal dan dapat memupuk rasa cinta terhadap alam
sekitar, sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang
Maha Esa
G. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh peneliti, diperoleh bahwa
pembelajaran mata pelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi pada
siswa kelas IV SDIT Muslimat Nu masih relatif rendah.
Hal ini disebabkan kurangnya media pembelajaran yang mendukung dan
peyampaian materi dari guru yang kurang dipahami siswa. Siswa hanya
mengamati gambar pada buku saja, sehingga siswa cepat bosan ketika
mengikuti pembelajaran.
13

Kerangka Berfikir

Kondisi siswa Pembelajaran Kemampuan peserta


Konvensional didik kelas IV SDIT
berpasal pada guru Muslimat Nu rendah
sehingga peserta dalam memahami
pasif materi kenampakan
permukaaan bumi

Siklus 1
Penerapan media
pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran aktif
Multimedia sehingga ada
peningkatan hasil
belajar namun belum
signifikan

Siklus II

Kegiatan
pembelajaran lebih
baik lagi dari siklus I,
ada peningkatan
Signifikan mencapai

Penerapan media 1. Meningkatkan hasil


Hasil Pembelajaran belajar pserta didik
Multimedia dan 2. Meningkatkan motivasi
alat peraga Globe peserta didik aktif
dalam pembelajaran
3. Keterampilan guru
dalam pembelajaran

Skema Kerangka Berfikir


14

H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir diatas, dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut:
Melalui penggunaan media pembelajaran multimedia pada pembelajaran IPA
materi Kenampakan Permukaan Bumi diduga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa di kelas IV SDIT Muslimat NU Kecamatan Bulakamba Kabupaten
Brebes.
I. Indikator Kinerja Dan Indikator Keberhasilan
1. Indikator Kinerja
a. Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang
dilakukan dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV pada materi
IPA Kenampakan Permukaan Bumi adalah:
1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
2) Kemampuan untuk mengartikan sesuatu
3) Kemampuan untuk menjelaskan materi
4) Kemampuan untuk menympulkan materi
b. Indikator yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa adalah :
1) Peningkatan nilai dalam menjawab pertanyaan tertulis
2) Peningkatan keberhasilan dalam menjawab pertanyaan dengan
benar
3) Peningkatan keaktifan siswa saat dilibatkan dalam pembelajaran
2. Indikator Keberhasilan
Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi
belajar siswa adalah adanya peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa
baik secara individu maupun klasikal. Secara individual, siswa dinyatakan
tuntas belajar jika telah mencapai nilai tingkat pemahaman materi
ditunjukkan dengan perolehan nilai tes 70 atau lebih pada saat pemberian
tugas (diatas KKM).
Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
perbaikan pembelajaran adalah jika ada peningkatan hasil pembelajaran
15

secara klasikal, minimal 85% dari keseluruhan jumlah siswa yang ada di
kelas. Maka intervensi yang dilakukan dikatakan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Peningkatan pemahaman siswa dapat diamati saat pembelajaran
berlangsung., yaitu saat siswa mampu menjawab dan mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan materi yang diajarkan, saat siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran dicatat dalam lembar observasi.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak yang membantu
1. Subjek Penelitian
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas di kelas yang
diampunya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDIT Muslimat Nu
yang berjumlah 21 siswa dengan 10 siswa perempuan dan 11 siswa laki-
laki. Siswa di kelas ini umumnya memiliki kemampuan akademik yang
kurang baik, terutama siswa laki-laki. Sedangkan siswa perempuan hanya
beberapa yang nilai akademiknya rendah. Siswa di kelas peneliti ini
cenderung pasif, sehingga peneliti harus selalu memberikan motivasi
kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Diantara siswa tersebut, ada siswa yang masih kesulitan untuk
membaca dan menulis dengan lancar. Maka dari itu, peneliti perlu
menampilkan media pembelajaran yang mudah diikuti semua siswa.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDIT Muslimat Nu yang terletak di Jalan
raya Kluwut Barat RT 04 RW 15, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten
Brebes. Adapun lingkungan sekolah berada tepat di tengah pemukiman
warga dan masuk gang kecil yang hanya bisa dilewati pejalan kaki dan
kendaraan roda dua saja. Letak sekolah sangat strategis karena berada di
daerah padat penduduk, jauh dari keramaian kendaraan yang beresiko
membahayakan siswa, dekat dengan masjid dan pasar yang hanya berjarak
±500 M.
Penelitian di tempat ini didasarkan atas kesadaran dan bentuk
tanggungjawab peneliti terhadap kelas yang diampunya, dimana kelas ini
memang perlu untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas terutama
pada mata pelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi di semester
genap tahun pelajaran 2022/2023. Peneliti juga ingin memanfaatkan
fasilitas alat peraga yang dimiliki sekolah berupa proyektor lengkap dengan

16
17

screen-nya untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas


IV SDIT Muslimat Nu.
3. Waktu Peneltian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan 02 Mei 2023
sampai 16 Mei 2023 dengan tindakan yang terdiri dari persiapan,
pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Dimana penelitian ini
dibagi menjadi dua siklus dengan jadwal sebagai berikut :
Jadwal perbaikan pembelajaran per siklus
Tabel 3.1
No Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran Pelaksanaan

1 Selasa, 02 Mei 2023 09.15-10.30 IPA Siklus I

2 Selasa, 16 Mei 2023 09.15-10.30 IPA Siklus II

4. Pihak Yang Membantu


Pihak yang membantu dalam penelitian ini adalah teman sejawat
yaitu Ibu Zulfanah Diana, S.Pd. yang merupakan rekan peneliti sekaligus
sebagai penilai 2.
Pihak yang membantu tersebut merupakan guru yang ahli
dibidangnya, yang bersama-sama baik secara langsung maupun tidak
langsung bertukar pikir, melakukan observasi yang berguna sebagai refleksi
hasil kegiatan pembelajaran sehingga dijadikan pedoman penetliti untuk
memutuskan setiap kegiatan perbaikan yang peneliti lakukan
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
1. Pra Siklus
Pembelajaran IPA tentang Ketampakan Permukaan Bumi yang dilakukan
pada pra siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu :
a. Perencanaan
18

Langkah-langkahnya adalah :
1) Mempersiapkan RPP
2) Membuat lembar kerja siswa
3) Membuat soal uraian
b. Pelaksanaan
1) Guru melakukan apersepsi
2) Guru menjelaskan materi pembelajaran IPA dengan bahan ajar buku
pegangan siswa
3) Guru mengaktifkan siswa dalam tanya jawab
4) Siswa menjawab pertanyaan lisan
5) Siswa mengerjakan soal uraian
6) Guru menyimpulkan materi pelajaran
c. Pengamatan
Pengamatan proses pembelajaran difokuskan pada penggunaan bahan
ajar. Hasil pengamatan terhadap guru diperoleh temuan-temuan antara
lain:
1) Aspek guru yang harus dipertahankan :
a) Guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami
b) Pertanyaan kepada siswa merata
c) Menyimpulkan materi pelajaran
2) Aspek guru yang perlu diperbaiki :
a) Bahan ajar hanya terpaku pada buku pegangan dan tidak
menampilkan alat peraga atau media pembelajaran yang relevan
b) Guru tidak melibatkan siswa dalam apersepsi
c) Guru kurang memotivasi siswa
d) Penjelasan guru terlalu cepat

Sedangkan hasil pengamatan terhadap siswa adalah sebagai berikut :

1) Masih banyak siswa yang masih malu bertanya


2) Siswa kurang dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran
19

3) Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan


tugas
d. Refleksi
Setelah peneliti melaksanakan pembelajaran pra siklus, diperoleh
refleksi sebagai berikut :
1) Penggunaan metode ceramah dan pemberian tugas masih kurang
efektif
2) Guru kurang maksimal menggunakan bahan ajar
3) Siswa kurang termotivasi dan malu untuk bertanya
4) Ketuntasan belajar klasikal pra siklus hanya 33,33%

Pembelajaran pra siklus belum mencapai ketuntasan klasikal. Untuk itu


peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran siklus I.

2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyiapkan pokok bahasan yang akan menjadi materi perbaikan
2) Menyiapkan RPP perbaikan siklus I
3) Menyiapkan media pembelajaran multimedia Power Point
4) Menyusun soal perbaikan
5) Menyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa
b. Pelaksanaan
1) Guru memulai apersepsi dengan mengulang kembali materi yang
telah diberikan
2) Guru menjelaskan indikator yang harus dicapai
3) Guru menggunakan alat peraga power point tentang materi
Kenampakan Permukaan Bumi
4) Guru berinteraksi dengan siswa lewat media ajar yang digunakan
5) Guru melakukan tanya jawab
6) Guru memotivasi siswa
7) Guru bersama siswa membahas materi yang belum dipahami
8) Guru memberikan tugas
20

9) Guru bersama siswa menyimpulkan materi


c. Pengamatan
Fokus pengamatan dalam pembelajaran, ditemukan hal-hal berikut :
1) Kekurangan
a) Siswa masih kurang siap dalam mengikuti pembelajaran, karena
siswa terfokus pada media yang peneliti gunakan
b) Masih ada siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan yang
peneliti ajukan
c) Siswa masih belum termotivasi karena masih ada beberapa siswa
yang tidak fokus pada penjelasan peneliti
2) Kelebihan
a) Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran
b) Siswa tidak ragu untuk bertanya hal yang belum dimengerti
c) Suasana kelas kondusif

Hasil pengamatan terhadap guru diperoleh hal-hal sebagai berikut :

1) Kekurangan
a) Guru belum bisa mengalokasikan waktu pembelajaran
dengan baik karena pembelajaran melebihi waktu yang
ditentukan
b) Guru terfokus pada satu tempat
c) Guru tidak memberikan pertanyaan kepada siswa yang
masih belum tuntas
d) Guru belum bisa memberi motivasi dan penguatan kepada
siswa
2) Kelebihan
a) Penampilan guru saat memberikan materi cukup menarik,
berpakaian rapi
b) Cara penyampaian materi cukup jelas
c) Alat peraga multimedia power point sangat meningkatkan
rasa ingin tahu siswa
21

d) Guru dan siswa menyimpulkan materi


d. Refleksi
Setelah peneliti melakukan pembelajaran siklus 1, diperoleh hasil
refleksi sebagai berikut :
1) Guru masih belum bisa mengoptimalkan waktu pembelajaran
2) Guru harus berkeliling atau lebih sering mendekati siswa agar siswa
merasa diperhatikan
3) Guru belum bisa memotivasi siswa
4) Guru kurang memperhatikan siswa yang masih kesulitan memahami
materi
5) Ketuntasan belajar siklus 1 masih 71,43%
3. Siklus 2
a. Perencanaan
1) Menyiapkan pokok materi perbaikan
2) Menyiapkan RPP perbaikan siklus 2
3) Menyiapkan media pembelajaran multimedia berupa video
pembelajaran dan globe
4) Menyiapkan tes
5) Meyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanan siklus 2 adalah sebagai berikut :
1) Peneliti memulai apersepsi dengan memberikan motivasi belajar
kepada siswa
2) Peneliti menjelaskan indikator pembelajaran
3) Peneliti sekilas menampilkan media pembelajaran power point
4) Peneliti mengulas kembali materi yang telah disampaikan
5) Bertanya jawab dengan siswa terutama dengan siswa yang masih
kesulitan dalam mengikuti materi pembelajaran
6) Peneliti menghadirkan media pembelajaran berupa video
pembelajaran materi Kenampakan Permukaan Bumi
22

7) Peneliti mengajak para siswa untuk ikut menyimak dan mencatat


apabila ada hal yang tidak dimengerti
8) Peneliti menunjuk salah satu siswa yang nilainya masih rendah
untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat dengan media globe
9) Peneliti menunjuk salah satu siswa yang sudah tuntas belajar untuk
menyimpulkan materi pembelajaran
c. Pengamatan
Hasil pengamatan terhadap guru terdapat aspek-aspek peningkatan
terhadap proses pembelajaran, antara lain:
1) Peneliti melakukan apersepsi dengan memberi motivasi kepada
siswa dengan suasana yang mendukung
2) Peneliti menggunakan media pembelajaran yang tepat, yaitu dengan
menampilkan video pembelajaran tentang Kenampakan Permukaan
Bumi ditambah dengan alat peraga globe
3) Melibatkan siswa secara aktif terutama siswa yang belum tuntas
untuk melakukan pengamatan dengan globe, sedangkan siswa yang
sudah tuntas dalam pembelajaran menyimpulkan materi
pembelajaran dibimbing oleh peneliti sendiri
Usaha-usaha yang dilakukan telah meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar siswa dalam usaha mencapai ketuntasan belajar secara
klasikal.
Pengamatan terhadap siswa, diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Siswa lebih percaya diri dalam menjawab pertanyaan peneliti
2) Siswa terlihat aktif menggunakan alat peraga
3) Siswa dapat memahami materi, terbukti dengan menjawab
pertanyaan peneliti dengan benar
d. Refleksi
Setelah peneliti mengadakan pembelajaran siklus 2, diperoleh
refleksi sebagai berikut :
Aspek guru yang mengalami peningkatan:
1) Peneliti melakukan apersepsi dengan memotivasi siswa
23

2) Peneliti menggunakan multimedia video pembelajaran dengan baik


3) Peneliti melakukan penguatan terhadap jawaban siswa
4) Melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran
5) Ketuntasan belajar siklus 2 sudah mencapai 95,23%
Dari hasil refleksi tersebut, peneliti menyatakan bahwa pembelajaran
siklus 2 sudah berhasil.
C. Teknik Analisis Data
Data penelitian yang dilakukan berupa data kuantitatif. Data kuantitatif
berupa hasil kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Data penelitian tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber yang
meliputi :
a. Informan atau nara sumber, yaitu siswa dan supervisor 2
b. Tempat dan peristiwa berlangsungnya proses pembelajaran
c. Dokumen atau arsip, berupa hasil kerja siswa dan daftar penilaian
Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang peneliti
lakukan adalah dengan pengamatan dan kajian dokumen dan tes.
1) Pengamatan/Observasi
Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan terhadap jalannya
proses pembelajaran dan peran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran
per siklus. Pengamatan dilakukan oleh observer yang mengamati proses
pembelajaran dengan mengambil tempat duduk paling belakang.
Pengamatan kepada guru difokuskan pada kegiatan guru selama
proses pembelajaran, dari cara guru menyampaikan materi, melakukan
pembelajaran sesuai dengan RPP perbaikan, pengelolaan kelas, cara guru
memotivasi siswa, interasksi antara guru dengan siswa dan melakukan
penilaian terhadap hasil kerja siswa.
Pengamatan terhadap siswa difokuskan pada keantusiasan siswa
terhadap materi dan proses KBM, keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran, kreativitas siswa dalam menyampaikan kesimpulan materi
yang diberikan serta hasil belajar siswa lewat lembar kerja siswa.
24

2) Tes
Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur hasil belajar siswa
setelah kegiatan penelitian. Dengan kata lain, tes disusun dan dilakukan
untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir atau pemahaman
siswa terhadap materi yang disesuaikan dengan skor nilai yang ditentukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pra Siklus
a. Hasil Belajar Siswa
Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada pra siklus di
kelas IV SDIT Muslimat Nu dengan kompetensi dasar mendeskripsikan
kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar, hasil belajar siswa
kurang memuaskan. Dari 21 siswa yang mengikuti materi pembelajaran
IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi hanya 7 siswa yang tuntas
dan 14 siswa masih belum mencapai KKM yaitu 70. Oleh karena itu,
peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar pada materi
tersebut para siswa kelas IV dapat mencapai kriteria belajar tuntas.
Peneliti bekerja sama dengan Ibu Zulfanah Diana, S.Pd. yang
bekerja di tempat yang sama dengan peneliti, untuk menjadi supervisor
2 dan penguji 1 dan Kepala Sekolah Bapak Suratno, M.Pd. yang akan
membantu peneliti melakukan PTK selama 2 siklus.
Waktu pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 28 April
2023 dari pukul 09.15 – 10.30 WIB di ruang kelas IV SDIT Muslimat
Nu. Setelah melaksanakan pra siklus, peneliti melakukan tes untuk
mengetahui daya serap siswa terhadap materi pembelajaran yang
diberikan. Adapun hasil tesnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Daftar Nilai Siswa Pra Siklus
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Kenampakan Permukaan Bumi
Kelas : IV
KKM : 70

25
26

Nomor

Urut Induk Nama Siswa Nilai

1 340 Eshal Zahra S 45

2 252 Fatimah Azzahra 45

3 218 Fazna naufalin 50

4 224 Kaysha Aimar Syahrani 40

5 211 M. Rasya Al fatir 50

6 243 M. Tito Al fahrizi 50

7 256 Mohammad Mizan A 40

8 229 Muhammad Nu’man Fahmi 50

9 232 Muliana Aji Saputra 65

10 235 Mumtaz Zidane Gaza 75

11 253 Nasrulloh Wairurrohim 80

12 255 Nayla Mega Fauziyah 75

13 248 Nazilla Putri Maulidza 65

14 227 Nisreen Naurina Barky 50

15 217 Nur Laila Syahbani 90

16 215 Ri’fatun Nidzah 50

17 240 Ryan Fatih 40

18 221 Sondhy Hayza Aulia 60


27

19 246 Syauqi Mahfudz 80

20 259 Talitha Nayla Syakira 75

21 216 Titsna Annida Aulia 70

Jumlah Nilai 1245

Nilai rata-rata 59,28

Dari tabel nilai di atas, dapat dianalisis nilai pada mata pelajaran IPA
materi Kenampakan Permukaan Bumi kelas IV SDIT Muslimat Nu adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Analisis Nilai IPA
Pra Siklus
Jumlah Banyaknya Siswa yang Bernilai- Jumlah Rata-
Siswa Nilai rata
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

21 - - - 5 6 3 4 2 1 - 1245 59,28

Keterangan :
14
a. Nilai < 70 = 𝑥 100% = 66,67%
21
10
b. Nilai > 70 = 21 𝑥 100% = 33,33%

c. Ketuntasan pembelajaran 33,33%


Adapun hasil belajar siswa pra siklus jika dilihat melalui diagram
batang adalah sebagai berikut :
28

Diagram Batang 4.1


Daftar Nilai Pra Siklus
7 banyaknya siswa
6 yangbernilai
5
4
3
2
1
nilai
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

b. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran


Pada pelaksanaan pembelajaran pra siklus, pemahaman siswa masih
sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan :
1) Suasana pelaksanan pembelajaran monoton dan tidak kondusif
2) Siswa tidak fokus terhadap materi yang dijelaskan oleh peneliti
3) Tidak adanya media pembelajaran yang membuat siswa termotivasi
4) Pertanyaan siswa masih bersifat verbalisme
5) Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran
6) Siswa belum memahami materi yang disampaikan, terbukti dengan
hasil tes yang masih rendah
Dan pada pembelajaran pra siklus ditemukan hal-hal sebagai
berikut:
1) Peneliti kurang menyediakan alat peraga atau media pembelajaran
yang mendukung
2) Peneliti kurang melakukan apersepsi
3) Kurangnya keterampilan guru dalam menyampaikan materi
4) Situasi kelas monoton, lebih didominasi oleh peran guru saja sebagai
nara sumber
2. Siklus 1
a. Hasil Belajar Siswa
29

Dari hasil pelaksanaan pra siklus dan temuan-temuan yang peneliti


diskusikan dengan pihak yang membantu, peneliti melaksanakan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus 1.
Pelaksanaan siklus 1 ini dilaksanakan pada tanggal 02 Mei 2023
pukul 08.00 – 09.00 WIB. Peneliti menyiapkan RPP Perbaikan siklus 1
dengan menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran berupa
multimedia dalam bentuk power point untuk menjelaskan materi
pembelajaran IPA Kenampakan Permukaan Bumi.
Pada awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan
mengulang kembali materi yang sudah disampaikan dengan melibatkan
siswa melalui tanya jawab. Peneliti juga menunjukkan gambar yang
dibawa siswa sebagai motivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA.
Pada kegiatan inti, peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa
serta mengajak siswa untuk memberi contoh kenampakan permukaan
bumi selain yang peneliti tunjukkan di lingkungan sekitar tempat siswa
berada. Konsentrasi siswa terpusat pada media pembelajaran yang
peneliti hadirkan di ruang kelas, para siswa juga tidak canggung untuk
bertanya tentang bentuk-bentuk permukaan bumi yang peneliti
tampilkan.
Di akhir pembelajaran, peneliti bersama siswa menyimpulkan
materi pembelajaran yang sudah diberikan. Kemudian siswa diberikan
lembar tes untuk dikerjakan. Dan hasil tes pada siklus 1 diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Daftar Nilai Siswa Siklus 1
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Kenampakan Permukaan Bumi
Kelas : IV
KKM : 70
30

Nomor

Urut Induk Nama Siswa Nilai

1 340 Eshal Zahra S 53

2 252 Fatimah Azzahra 70

3 218 Fazna naufalin 66

4 224 Kaysha Aimar Syahrani 66

5 211 M. Rasya Al fatir 70

6 243 M. Tito Al fahrizi 70

7 256 Mohammad Mizan A 63

8 229 Muhammad Nu’man Fahmi 66

9 232 Muliana Aji Saputra 70

10 235 Mumtaz Zidane Gaza 76

11 253 Nasrulloh Wairurrohim 80

12 255 Nayla Mega Fauziyah 96

13 248 Nazilla Putri Maulidza 70

14 227 Nisreen Naurina Barky 70

15 217 Nur Laila Syahbani 96

16 215 Ri’fatun Nidzah 66

17 240 Ryan Fatih 73

18 221 Sondhy Hayza Aulia 76


31

19 246 Syauqi Mahfudz 96

20 259 Talitha Nayla Syakira 90

21 216 Titsna Annida Aulia 80

Jumlah Nilai 1563

Nilai rata-rata 74,42

Dari tabel nilai di atas, dapat dianalisis nilai mata pelajaran IPA
materi Kenampakan Permukaan Bumi sebagai berikut :
Tabel 4.4
Analisis Nilai IPA
Siklus 1
Jumlah Banyaknya Siswa yang Bernilai- Jumlah Rata-
Siswa Nilai rata
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

21 - - - - 1 5 9 2 4 - 1563 74,42

Keterangan :
6
a. Nilai < 70 = 21 𝑥 100% = 28,57%
15
b. Nilai > 70 = 21 𝑥 100% = 71,43%

c. Ketuntasan pembelajaran 71,43%


Adapun hasil belajar siswa pra siklus jika dilihat melalui diagram
batang adalah sebagai berikut :
32

Diagram Batang 4.2


Daftar Nilai Siklus 1

9 banyaknya
8 siswa yang
7 bernilai
6
5
4
3
2
nilai
1
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

b. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran


Pada pelaksanaan siklus 1 ini, tingkat pemahaman siswa sudah
mulai meningkat. Hal ini dibuktikan dengan :
1) Siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti
2) Siswa antusias mengikuti materi pembelajaran yang disampaikan
3) Siswa aktif bertanya
4) Beberapa siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
peneliti dengan benar
Dan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ditemukan hal-hal
sebagai berikut :
1) Peneliti belum bisa mengalokasikan waktu dengan baik, terbukti
dengan pembelajaran yang melebihi alokasi waktu yang ditentukan
2) Peneliti terfokus pada satu tempat ketika menjelaskan materi
3) Ketuntasan belajar siswa masih 71,43%
3. Siklus 2
a. Hasil Belajar Siswa
Dari hasil pelaksanaan siklus 1, ternyata siswa kelas IV SDIT
Muslimat Nu belum mencapai hasil yang sesuai dengan ketuntasan
klasikal. Maka dari itu peneliti melaksanakan pembelajaran siklus 2
yang dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2023 pukul 09.15 – 10.30 WIB.
33

Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan


menitikberatkan pada penggunaan multimedia berupa video
pembelajaran tentang materi Kenampakan Permkaan Bumi ditambah
dengan alat peraga berupa globe.
Pada kegiatan awal, peneliti memberikan motivasi tentang
pentingnya belajar materi Kenampakan Permukaan Bumi serta
menjelaskan indikator yang harus dicapai. Pada kegiatan inti, peneliti
menghadirkan materi Kenampakan Permukaan Bumi dengan
menggunakan video pembelajaran. Peneliti juga melakukan tanya jawab
terutama pada siswa yang belum tuntas belajar. Ketika penjelasan
tentang bukti-bukti bahwa bumi bulat, peneliti memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengamati bentuk bumi lewat globe. Dan pada
akhir pembelajaran, siswa yang sudah tuntas belajar memberikan
kesimpulan di depan kelas dengan bimbingan peneliti.
Adapun hasil pembelajaran perbaikan siklus 2 adalah sebagai
berkut:
Tabel 4.5
Daftar Nilai Siswa Siklus 2
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Kenampakan Permukaan Bumi
Kelas : IV
KKM : 70
Nomor

Urut Induk Nama Siswa Nilai

1 340 Eshal Zahra S 60

2 252 Fatimah Azzahra 76

3 218 Fazna naufalin 76


34

4 224 Kaysha Aimar Syahrani 80

5 211 M. Rasya Al fatir 86

6 243 M. Tito Al fahrizi 90

7 256 Mohammad Mizan A 73

8 229 Muhammad Nu’man Fahmi 70

9 232 Muliana Aji Saputra 80

10 235 Mumtaz Zidane Gaza 90

11 253 Nasrulloh Wairurrohim 100

12 255 Nayla Mega Fauziyah 100

13 248 Nazilla Putri Maulidza 80

14 227 Nisreen Naurina Barky 80

15 217 Nur Laila Syahbani 100

16 215 Ri’fatun Nidzah 70

17 240 Ryan Fatih 70

18 221 Sondhy Hayza Aulia 90

19 246 Syauqi Mahfudz 100

20 259 Talitha Nayla Syakira 100

21 216 Titsna Annida Aulia 96

Jumlah Nilai 1767

Nilai rata-rata 84,14


35

Dari tabel nilai di atas, dapat dianalisis nilai mata pelajaran IPA
materi Kenampakan Permukaan Bumi sebagai berikut :
Tabel 4.6
Analisis Nilai IPA
Siklus 2
Jumlah Banyaknya Siswa yang Bernilai- Jumlah Rata-
Siswa Nilai rata
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

21 - - - - - 1 6 5 4 5 1767 84,14

Keterangan :
1
a. Nilai < 70 = 21 𝑥 100% = 0.05%
20
b. Nilai > 70 = 21 𝑥 100% = 95,23%

c. Ketuntasan pembelajaran 95,23%


Adapun hasil belajar siswa siklus 2 jika dilihat melalui diagram
batang adalah sebagai berikut :
Diagram Batang 4.3
Daftar Nilai Siklus 2

6 banyaknya
5 siswa yang
bernilai
4
3
2
1
nilai
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
36

b. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran


Dari hasil pelakanaan pembelajaran siklus 2, sudah diperoleh
peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai indikator keberhasilan.
Hal ini dapat dilihat dari kenaikan ketuntasan yang cukup signifikan.
Para siswa aktif mengikuti pembelajaran dan merespon dengan baik
video pembelajaran yang peneliti sajikan dengan banyak mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Siswa yang
belum tuntas belajar pun termotivasi dengan berebut ingin melakukan
pengamatan dengan globe.
Siswa yang sudah tuntas, walaupun masih malu-malu untuk maju ke
depan tapi dengan bimbingan peneliti mereka menyimpulkan materi
dengan cukup baik. Penguatan dan motivasi yang peneliti lakukan
sangat membantu siswa untuk memahami materi dan mampu menjawab
soal dari peneliti dengan baik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pra Siklus
Hasil pembelaran yang peneliti pada kelas IV SDIT Muslimat Nu
sebelum dilaksanakan PTK dengan 2 siklus belum berhasil. Hal ini
disebabkan siswa belum memahami materi yang peneliti sampaikan.
Kekurangan ini terjadi karena peneliti kurang memberikan pembelajaran
yang menarik serta memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran yang kurang sangat mempengaruhi hasil
belajar siswa di kelas IV. siswa yang mencapai KKM hanya 7 siswa,
sedangkan 14 siswa lainnya masih di bawah KKM,
Dari analisis data nilai siswa, diketahui bahwa nilai ketuntasan
klasikal belum mencapai kriteria minimal 85%. Pembelajaran Kenampakan
Permukaan Bumi di kelas IV SDIT Muslimat Nu hanya mencapai nilai
ketuntasan klasikal 33,33%. Setelah berdiskusi dengan pihak yang
membantu, peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus 1.
37

2. Siklus 1
Pada perbaikan pembelajaran siklus 1, peneliti menitikberatkan pada
penggunaan media pembelajaran multimedia dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Peneliti mempesiapkan materi Kenampakan Permukaan Bumi dengan
media pembelajaran multimedia power point
b. Peneliti memaparkan materi dengan multimedia sebagai media
pembelajarannya
c. Melakukan tanya jawab tentang materi yang disajikan lewat multimedia
d. Meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya
e. Menyimpulkan materi secara bersama-sama
f. Memberikan tugas berupa lembar kerja siswa
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran siklus 1, peneliti melakukan
refleksi dengan melihat hasil pengamatan dari supervisor 2 tentang proses
pelaksanaan perbaikan pemebalarajan. Kemudian peneliti menganalisis
data hasil belajar siswa. Dari hasil tersebut diketahui bahwa pembelajaran
perbaikan yang peneliti lakukan cukup efektif, karena nilai ketuntasan
klasikal meningkat dari 33,33% menjadi 71,43% dengan jumlah siswa yang
mencapai KKM meningkat dari 7 siswa menjadi 15 siswa.
3. Siklus 2
Pada pembelajaran siklus 2, peneliti menitikberatkan pada media
pembelajaran multimedia video pembejaran ditambah dengan alat peraga
globe sebagai tugas pengamatan. Langkah-langkah yang peneliti lakukan
adalah sebagai berikut :
a. Peneliti menampilkan video pembelajaran yang berisi materi
pembelajaran
b. Peneliti meminta siswa untuk mencatat hal penting yang belum
dimengerti
c. Peneliti melibatkan siswa terutama siswa yang belum tuntas untuk
mengamati bentuk bumi melalui media globe
38

d. Meminta salah satu siswa yang tuntas belajar untuk menyimpulkan


materi
e. Melakukan tes dengan memberikan tugas berupa lembar kerja siswa
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 2, peneliti
menganalisis kemajuan proses mengajar dengan melihat lembar observasi
dan melakukan refleksi. Dan dari data analisis nilai siswa siklus 2 diperoleh
hasil yang sangat baik, karena siswa yang tidak tuntas hanya 1 siswa dengan
nilai ketuntasan klasikal sudah melebihi kriteria minimal yaitu
95,23%. Ketidaktuntasan siswa pada pembelajaran siklus 2 ini
dikarenakan siswa tersebut jarang mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di
kelas, dan siswa tersebut mempunyai kesulitan dalam membaca, menulis
dan berhitung.
Jika disajikan dalam tabel, maka peningkatan pembelajaran per siklus
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Data Peningkatan Ketuntasan Siwa
Per Siklus
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Materi : Kenampakan Permukaan Bumi
Nomor Daftar Nilai

Nama Siswa Pra Siklus Siklus


Urut Induk
Siklus 1 2

1 340 Eshal Zahra S 45 53 60

2 252 Fatimah Azzahra 45 70 76

3 218 Fazna naufalin 50 66 76

4 224 Kaysha Aimar Syahrani 40 66 80


39

5 211 M. Rasya Al fatir 50 70 86

6 243 M. Tito Al fahrizi 50 70 90

7 256 Mohammad Mizan A 40 63 73

8 229 Muhammad Nu’man Fahmi 50 66 70

9 232 Muliana Aji Saputra 65 70 80

10 235 Mumtaz Zidane Gaza 75 76 90

11 253 Nasrulloh Wairurrohim 80 80 100

12 255 Nayla Mega Fauziyah 75 96 100

13 248 Nazilla Putri Maulidza 65 70 80

14 227 Nisreen Naurina Barky 50 70 80

15 217 Nur Laila Syahbani 90 96 100

16 215 Ri’fatun Nidzah 50 66 70

17 240 Ryan Fatih 40 73 70

18 221 Sondhy Hayza Aulia 60 76 90

19 246 Syauqi Mahfudz 80 96 100

20 259 Talitha Nayla Syakira 75 90 100

21 216 Titsna Annida Aulia 70 80 96

Jumlah Nilai 1245 1563 1767

Rata-rata 59,28 74,42 84,14


40

Jika disajikan dalam diagram, maka peningkatan ketuntasan klasikal


kelas IV pada materi Kenampakan Permukaan Bumi di SDIT Muslimat Nu
adalah sebagai berikut :
Diagram 4.4
Data Peningkatan Ketuntasan Klasikal

pra siklus siklus 1 siklus 2

10
banyaknya
8 siswa yang
bernilai
6

2
nilai
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang peneliti sampaikan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi
pada kelas IV SDIT Muslimat Nu dengan kompetensi dasar mendeskripsikan
kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar menunjukkan peningkatan,
baik dalam pemahaman siswa maupun hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan:
1. Penggunaan media pembelajaran multimedia pada materi Kenampakan
Permukaan Bumi mencapai kriteria belajar tuntas. Dari hasil pra siklus
menunjukkan nilai ketuntasan sebesar 33,33%, kemudian meningkat pada
siklus 1 sebesar 71,43%. Dan di akhir siklus 2, ketuntasan materi
pembelajaran klasikal mencapai 95,23% dari jumlah siswa di kelas IV SDIT
Muslimat Nu.
2. Dengan metode pemberian tugas yang dipadukan dengan media
pembelajaran multimedia, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
khususnya materi Kenampakan Permukaan Bumi di kelas IV SDIT
Muslimat Nu mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan tingkat
pemahaman siswa dan hasil belajar siswa selalu meningkat di setiap
siklusnya.
3. Dengan multimedia, siswa mengalami belajar yang mengandung unsur
kebermaknaan sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar
siswa terutama pada materi Kenampakan Permukaan Bumi.
B. Saran Tindak Lanjut
Penelitian yang peneliti lakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas ini,
dapat membantu rekan sekalian untuk memperbaiki kinerja pembelajaran yang
dilakukan. Karena dalam proses pembelajaran IPA yang akan dilakukan rekan
sekalian, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam menjelaskan materi, para guru hendaknya menggunakan bahasa
yang mudah dipahami
41
42

2. Menggunakan metode atau pendekatan yang dipadukan dengan media


pembelajaran yang relevan dan efektif
3. Memanfaatkan media pembelajaran yang menumbuhkan motivasi dan
antusias yang tinggi pada siswa
4. Melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran, dengan
melakukan tanya jawab, memberi penguatan dan melibatkan siswa dalam
setiap kegiatan pembelajaran
Disamping pengalaman melakukan Penelitian Tindakan Kelas, kiranya
perlu ada kelompok kerja diantara guru untuk bertukar informasi dan
pengalaman tentang kegiatan belajar mengajar baik masalah maupun tugas-
tugas kegiatan sehari-hari. Hal ini diharapkan akan membantu para rekan untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul selama proses
pembelajaran terutama untuk kepentingan hasil belajar siswa.
43

DAFTAR PUSTAKA
Anitah W, S, dkk. (2022). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.

Budiarjo. (2019). Implimentasi Evaluasi Pembelajaran: Praktis, sederhana dan


tepat. Jakarta: Rumah Belajar Matematika Indonesia.

Darmawanti, NWS, dkk. (2022). Strategi Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD).
Purwokerto: CV. Pena Persada.

Fatirani, H. (2022). Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Sistem Ekskresi


Manusia. Nusa Tenggara Barat: Pusat Pengembangan Pendidikan dan
Penelitian Indonesia.

Hisbullah. (2018). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.


Makasar: Aksara Timur.

Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep "Merdeka Belajar" Perspektif Aliran


Progresivisme John Dewey. Edureligia: Jurnal Pendidikan Agama Islam,
4(1), hal 1-10.
Muthmainnah, dkk. (2022). Pemanfaatan dan Pengembangan Media Pembelajaran.
Bandung: Media Sains Indonesia.

Nadia, R. P. & Delliana, S. (2020). Peran Komunikasi antara Guru dan Murid dalam
Membangun Minat Belajar di Komunitas Jendela Jakarta. Jurnal Komunikasi,
Volume 14(1), hal. 83-94.
Parnawi, A. (2019). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Deepublish.

Rahayu, Y. (2019). Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMP pada


Materi Himpunan: Studi Kasus Di Smp Negeri 1 Cibadak. 2019. Pasundan
Journal Of Research In Mathematics Learning And Education Volume 3(2).
Sapriati, A, dkk. (2022). Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.

Setyowati. (2020:16). Belajar Energi Bunyi dengan KIT IPA. Semarang: CV. Pilar
Nusantara.

Team, Q. (2019). Konvergensi. Jurnal Pendidikan Konvergensi Edisi 30/ Volume


VII/ Oktober 2019, hal. 132.

Wangge, M. (2020). Implementasi media pembelajaran berbasis ict dalam proses


pembelajaran matematika di sekolah menengah. Kupang. Jurnal Matematika
dan Pendidikan Matematika Volume 1, No. 1, November 2020, Hal. 31-38.

Anda mungkin juga menyukai