Anda di halaman 1dari 72

PENGEMBANGAN LKPD PBL TERINTEGRASI JELAJAH ALAM

SEKITAR (JAS) MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIRKRITIS DAN
KOMUNIKASI PESERTA DIDIK KELAS X

PROPOSAL TESIS

OLEH:
FITRI NURFATONAH
22325251011

Proposal Tesis Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI PASCASARJANA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era Society 5.0 menuntut masyarakat untuk mampu menyelesaikan

berbagai permasalahan atau dinamika sosial dengan menggunakan teknologi

seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), teknologi robotika,

bahkan big data.Tantangan seperti ini muncul di berbagai bidang atau sektor,

khususnya di bidang pendidikan. Faktor inilah yang menyebabkan terjadinya

perubahan kurikulum sekolah di Indonesia. Banyak negara yang selalu melakukan

inovasi terhadap kurikulum yang telah dibuat sebelumnya, yang pada awalnya

dianggap ideal namun masih memiliki kekurangan sehingga perlu diubah, diganti,

atau bahkan ditingkatkan. Program belajar mandiri hadir sebagai respon terhadap

transformasi globaldalam segala aspek, terutama kebutuhan sumber daya manusia

yang berdaya saing dan adaptif.

Model pembelajaran abad 21 juga menekankan agar peserta didik

mengembangkan keterampilannya secara mandiri. Guru dapat menggunakan

model pembelajaran abad 21 untuk melaksanakan program belajar mandiri di

sekolah. Pendidikan pada era ini juga memerlukan ilmu pengetahuan dan

teknologi untuk mengembangkan peserta didik yang akan menjadi sumber daya

manusia di masa depan. Oleh karena itu, siswa harus memiliki keterampilan 4C

termasuk berpikir kritis, berkomunikasi, bekerja sama dan berkreasi untuk

beradaptasi dengan setiap situasi.


Salah satu upaya dalam bidang pendidikan di era society 5.0 untuk

mencetak sumber daya manusia yang berkualitas yaitu dengan membentuk budaya

berpikir kritis pada peserta didik dalam proses pembelajarannya. Berpikir kritis

adalah keterampilan berpikir reflektif yang berfokus pada pola pengambilan

keputusan tentang apa yang harus diyakini dan harus dilakukan (Ennis 2011: 64).

Peserta didik dituntut untuk dapat menganalisis, mensintesis dan menyimpulkan

informasi-informasi yang didapatkan dengan keterampilan berpikir kritisnya,

sehingga peserta didik mampu membedakan antara informasi yang baik dan

buruk, serta dapat mengambil keputusan terhadap informasi yang didapatkannya

melalui berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dibelajarkan pada berbagai mata

pelajaran, salah satunya dalam pembelajaran Biologi.

Selain keterampilan berpikir kritis tuntutan keterampilan lain pada era

society 5.0 yang terpenting dan menempati urutan paling awal dari berbagai

keterampilan lunak (softskill) adalah keterampilan komunikasi (Patacsil, 2017).

Keterampilan komunikasi sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam

belajar. Keterampilan komunikasi, akan memudahkan siswa dalam

mengkomunikasikan berbagai hal yang menyangkut materi pembelajaran.

Keterampilan berkomunikasi peserta didik juga akan memberikan suasana yang

mendukung pembelajaran aktif dimana peserta didik memiliki kepercayaan diri

dalam mengemukakan argumentasinya dan menjadi sarana dalam

mengembangkan sikap empati dalam menghargai perbedaan pendapat yang akan

mereka temukan dalam lingkungan masyarakat. Berkaitan dengan hal ini,

pembelajaran berkedudukan sangat penting untuk membekali peserta didik


dengan berbagai keterampilan, termasuk keterampilan berkomunikasi sehingga

proses belajar yang dilakukan dapat menjadikan peserta didik sebagai generasi

yang santun dalam bertutur kata, memiliki kepercayaan diri serta bersikap kritis,

bersikap toleransi terhadap segala perbedaan pendapat, menghargai pendapat

orang lain sehingga mereka siap terjun ke dalam lingkungan masyarakat.

Guru dapat mendesain pembelajaran dengan memberikan permasalahan

yang melibatkan keterampilan berpikir kritis dan proses menganalisis berdasarkan

permasalahan yang sebenarnya. Salah satu model pembelajaran yang dapat

diterapkan adalah Problem Based Learning (PBL). Dalam model PBL, siswa tidak

hanya harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat

perhatian, tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan

keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan masalah dan

menubuhkan pola berpikir kritis. Model ini merupakan inovasi pembelajaran yang

dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui

pengalaman belajar praktik empirik (Maulina, 2020:45). Pembelajaran yang

memberikan topik masalah yang melibatkan keterampilan berpikir kritis dan

komunikasi dapat terbantu dengan adanya bahan ajar yang mendekung salah

satunya LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

LKPD biologi dapat membuat pembelajaran lebih menarik karena materi

yang ada pada LKPD sangat dekat dengan kehidupan sehari-haari sehingga proses

pembelajaran tampak nyata bagi siswa. Selain itu, lkpd biologi juga dapat

dirancang dari hasil studi lingkungan sekitar dengan melihat potensi yang ada.

Dengan demikian, LKPD dapat digunakan sebagai petunjuk melakukan kegiatan


eksperimen dan membuat peserta didik lebih terarah serta terampil. Hal ini

dikarenakan LKPD bersifat sistematis, runtut dan mampu menyederhanakan

materi pelajaran yang rumit. Guru dapat menyusun dan mengembangkan LKPD

sesuai kebutuhan peserta didik maupun keadaan sekolah (Listari, 2019).

Penerapan LKPD digunakan sebagai bahan ajar untuk belajar aktif yaitu dalam

pengelolaan sistem pembelajaran yang menuntut keterlibatan peserta didik secara

aktif sehingga tercipta pembelajaran mandiri. Dalam belajar aktif, peserta didik

dan guru bersama-sama menciptakan pembelajaran yang bermakna dan

menyenangkan secara fisik dan mental selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Banyaknya LKPD yang tersebar di kalangan guru dan peserta didik tidak

menjamin bahwa LKPD tersebut sudah mengarah kepada kesesuaian kurikulum.

Menurut Arafah (2012) pengembangan LKPD perlu memenuhi aturan penulisan

yang mencakup aspek didaktik, aspek konstruksi dan aspek teknis. Berdasarkan

observasi dan wawancara dengan guru biologi selama observasi, LKPD yang

digunakan dalam pembelajaran masih merupakan LKPD yang berasal dari

penerbit. Dilihat dari segi materi dan desain, LKPD tersebut masih terkesan

sederhana dan singkat. Penggunaan media ajar seperti itu membuat pembelajaran

kurang menarik bagi peserta didik dan membuat peserta didik menjadi pasif.

Dalam pembelajaran biologi, seharusnya banyak materi yang dapat dikaitkan

dengan lingkungan sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam

hal manfaatnya, perubahan lingkungan dapat dijadikan sebagai materi dalam

LKPD.
Upaya pengembangan bahan ajar berupa LKPD, guru harus lebih kreatif

dalam mendesain inovasi pembelajaran agar menarik bagi peserta didik dalam

proses pembelajaran. Menurut Renat et al., (2017) LKPD ini merupakan salah

satu lembar kerja untuk peserta didik yang semenarik mungkin berdasarkan

indikator dan tujuan pembelajaran, serta menggunakan bahasa yang mudah

dipahami, dan digunakan siswa secara mandiri. Pembelajaran menggunakan

modul dapat meningkatkan motivasi peserta didik dan hasil belajar. Selain itu

menurut Mulayani et al pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS)

adalah salah satu inovasi dalam pendekatan pembelajaran yang menarik dengan

karakter menyenangkan.

Penerapan pendekatan jas ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk

peningkatan keterampilan proses peserta didik, selain pendekatan saintifik yang

memang telah ditentukan sebagai pendekatan yang wajib dilaksanakan dalam

proses pembelajaran sains khususnya biologi. Pendekatan JAS ini memiliki

kesamaan dengan pendekatan saintifik yaitu adanya komponen proses sains dan

Pembangunan pemahaman (konstruktivis) peserta didik. Pemanfaatan berbagai

potensi yang ada di lingkungan sekitar tentunya membuat peserta didik tidak

hanya memahami LKPD secara teori, tetapi juga mengintegrasikan dengan

potensi lokal, sehingga lebih aplikatif dan peduli pada lingkungan sekitar sekolah

(Hamidah & Ratnasari 2020; Jayanti et al., 2017). Salah satu materi biologi yang

selaras dengan pendekatan atau memanfaatkan lingkungan sekitar adalah materi

perubahan lingkungan.
Materi Perubahan Lingkungan merupakan salah satu materi dalam

pelajaran biologi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Manusia

memiliki berbagai potensi dalam mengubah lingkungan sehingga mengakibatkan

perubahan sistem dalam lingkungan hidup. Oleh sebab itu, dalam mempelajari

materi perubahan lingkungan tidak cukup hanya dengan menghafal fakta (Izza,

Fitrihidajati & Prastiwi, 2016: 1). Berdasarkan angket peserta didik mengaku

mengalami kesulitan dalam belajar biologi pada beberapa materi, salah satunya

materi perubahan lingkungan dengan alasan banyak menghafal dan pembelajaran

hanya ditunjang oleh buku paket dari sekolah. Sedangkan hasil wawancara guru

bahwamateriperubahanlingkunganbelumdisampaikanlebihrincikepadapesertadidik

karena kurangnya waktu belajar aktif di sekolah. Lalu tidak adanya latihan soal

yang dilakukan pada peserta didik terkait materi tersebut. Padahal seharusnya

pada materi perubahan lingkungan diharapkan lebih menekankan pada

pengalaman diri peserta didik secara langsung dengan melibatkan pendekatan

saintifik melalui kegiatan observasi, eksperimen, atau keterampilan sains lainya

untuk mendapatkan informasi yang rasional dan dapat diuji kebenarannya

sehingga diperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih bermakna serta dapat

menunjang keberhasilan belajar peserta didik (Sujarwanta, 2012) dalam (Izza,

Fitrihidajati & Prastiwi, 2016: 2)

Menurut Khairunnisa, Yusrizal, & A. Halim (2016: 290) pembelajaran

dengan menggunakan LKPD berbasis masalah (Problem Based Learning) ini

terbukti efektif dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik

dilihat dari hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Wahyudi, Hariyadi & hariani (2014: 91) menyatakan bahwa bahan ajar berbasis

Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan dinyatakan dapat

menigkatkan hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil pre-test dan post-test

yang mengalami kenaikan sebesar 32,30%. Menurut Hadi (2010: 10) PBL

mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemahaman

konsep.

Berdasarkan wawancara guru biologi SMAN 1 Karangnongko memiliki

kendala selama pembelajaran guru yaitu masih sebatas menggunakan metode

pembelajaran ceramah dan sumber belajar yang digunakan hanya buku paket

namun buku paket yang digunakan untuk siswa jumlahnya masih kurang sehingga

ada 5 sampai 7 siswa tidak dapat menggunakan buku paket setiap kelasnya.

Ketika pembelajaran sedang berlangsung peserta didik kurang aktif selama proses

pembelajaran dilihat dari sedikitnya komunikasi melalui tanggapan peserta didik

ketika diberi pertanyaan oleh guru. Hasil pengukuran keterampilan berpikir kritis

di SMAN 1 Karangnongko menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis

masih dalam kategori rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes berpikir kritis

yang telah diisi 108 peserta didik pada dimensi penarikan kesimpulan berdasarkan

kondisilogis;dengan indicator penilaian keterampilan berpikirkritis mengenai

menarik kesimpulan berdasarkan kondisilogis memperoleh nilai rata-rata sebesar

48.40% dengan kategori rendah.

Dari hasil survey data di sekolah berpikir kritis masih dikategorikan

rendah maka dalam penelitian ini mencoba menerapkan model PBL yang

diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Model pembelajaran yang sangat


dekat dengan masalah ialah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),

dalam model pembelajaran ini peserta didik diarahkan mengidentifikasi masalah.

Model PBL sangat melibatkan peserta didik untuk selalu berfikir selama proses

pembelajaran, dalam hal ini pola piker peserta didik sangat bekerja dan sangat

memungkinkan pula dalam meningkatkan keterampilan berfikir kritis pada

pesertadidik. Pesertadidik bekerja dalam kelompok kolaboratif untuk

mengidentifikasi apa yang perlu mereka pelajari untuk memecahkan masalah.

Mereka terlibat dalam pengalaman belajar mandiri dan kemudian mereka

menerapkan pengetahuan baru mereka masalah tersebut dan merefleksikan apa

yang mereka pelajari dan efektivitas strategi yang digunakan (Zhou et al., 2017).

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan pengembangan

LKPD yang disisipkan dengan sintaks PBL dengan terintegritas Jelajah Alam

Sekitar (JAS). Proses pembelajaran inidiharapkan berpotensi dalam meningkatkan

keterampilan berpikir kritis dan komunikasi peseradidik. Penyusunan LKPD

inidiharapkan dapat membantu peserta didik kelas X SMA untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan kurikulum.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini ialah:

1. Pada materi perubahan lingkungan kelas X di SMAN 1 Karang nongko

keterampilan berpikirkritis tergolong rendah, hal ini dikarenakan dalam proses

pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah.


2. Sumber belajar yang digunakan hanya buku paket namun buku paket yang

digunakan untuk siswa jumlahnya masih kurang sehingga ada 5 sampai 7

siswa tidak dapat menggunakan buku paket setiap kelasnya

3. Belum optimalnyapenerapan model pembelajaranproblem based learning pada

materi perubahan lingkungan untuk mendorong peserta didik lebih aktif dalam

proses pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Pengembangan bahan ajar LKPD materi perubahan lingkungan dengan model

pembelajaran PBL terintegrasi JAS Pokok bahasan perubahan lingkungan

2. Variable uji yang digunakan dalam penelitian ialah berpikirkritis dan

komunikasi peserta didik kelas X SMA

3. Aspek kompetensi berpikirkritis dibatasi terdiri dari mengajukan pertanyaan,

bertanya dan menjawab pertanyaan, mendedukasi dan mempertimbangkan

hasil dedukasi, menginduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi dan

menentukan suatu Tindakan

4. Aspek kompetensi komunikasi dibatasi terdiri dari mengajukan pertanyaan,

memberikan jawaban, melakukan diskusi memberikan pendapat, dan

memberikan saran.

D. RumusanMasalah

Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:
1. Bagaimana LKPD berbasis PBL terintegritas JAS yang dikembangkan sudah

memenuhi kelayakan sebagai bahan ajar pada materi perubahan lingkungan

untuk peserta didik SMA kelas X?

2. Bagaimana penggunaan LKPD berbasis PBL terintegritas JAS efektif untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik SMA kelas X?

3. Bagaimana penggunaan LKPD berbasis PBL terintegritas JAS efektif untuk

meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik SMA kelas X?

E. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas maka tujuan yang

akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kelayakan LKPD berbasis PBL terintegritas JAS yang

dikembangkan sudah memenuhi kelayakan sebagai bahan ajar pada perubahan

lingkungan untuk peserta didik SMA kelas X.

2. Untuk mengetahuik efektifan penggunaan LKPD berbasis PBL terintegritas

JAS untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik SMA kelas

X.

Untukmengetahuikefektifanpenggunaan LKPD berbasis PBL terintegritas JAS

untukmeningkatkanketerampilankomunikasipesertadidik SMA kelas X.

SpesifikProduk yang dikembangkan

ll

Manfaat Pengembangan

Manfaat Praktis
Bagi guru, sebagaiinovasidalammengembangkanbahan ajar LKPD berbasis PBL

terintegrasi JAS yang dapatdijadikansebagaialternatifdalam proses

pembelajaranpokokbahasanperubahanlingkunganuntukmembantumeningkatkanke

terampilanberpikirkritis dan komunikasi.

Bagi pesertadidik,

membantudalammeningkatkankemampuanketerampilanberpikirkritis dan

komunikasi pada pokokbahasanperubahanlingkunganlingkungan yang

dapatdipelajarisecaramandirimaupunkelompok.

Manfaat Teoritis

Hasil penelitianinidiharapkandapatdijadikansebagaiacuan, referensi,

maupunsumberinspirasidalamrangkaberkelanjutanpengembanganilmupengetahua

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Urutankajianteorisesuaikandgnjudultpmateridiurtanterakhir

1. LKPD

2. Problem Based Learning

3. Jelajah Alam Sekitar

4. BerpikirKritis

5. Komunikasilisan
Salah satuketerampilanhidup (lifeskill) yang

perludikembangkanmelalui proses pendidikanadalahketerampilanberpikir.

Keterampilanberpikirmerupakan salah

satukemampuanseseoranguntukdapatberhasildalamkehidupannya,

terutamadalammemecahkanmasalah-masalah yang ada di kehidupan

(Zubaidah, 2010). Menurut Beyer (1995) berpikirkritisberarti

“membuatpenilaian-penilaian yang masukakal”. Pandangan Beyer

terkaitberpikirkritisialahmenilaikualitassesuatudenganadanya criteria.

Penilaiantersebutdimulaidarikegiatan yang paling

sederhanasepertikegiatansehari-

harisampaimenyusunkesimpulandarisebuahevaluasivaliditassesuatuseperti

pertanyaan-pertanyaan, ide-ide, argumen-argumen, penelitian, dan lain-

lain.

Berdasarkanpenelitian Surya, dkk. (2014),

kemampuanberpikirkritisdapatdilatih pada

materibiologidenganmelibatkanaktivitasidentifikasisuatumasalahhinggame

nemukansolusiterbaikuntukmengatasimasalahtersebut.Aktivitasinimembua

taktifnyaberpikir pada

pesertadidikkarenadalamprosesnyapesertadidikmampumemecahkanmasala

hsertadapatmengevaluasi.

Kegiataninimelatihpesertadidikuntukmengembangkankemampuanberpikir

kritis. Hal ini juga sejalandenganOrozeo &Yangco (2016), yang

menyatakanbahwa Problem based learning


dapatmeningkatkankemampuanberpikirkritis dan kreatifsiswa pada

pembelajaranbiologi.

MenurutMatindas (1996),

“Berpikirkritisadalahevaluasikebenarandarisebuahpernyataanmelaluiaktivi

tas mental. Evaluasiitusendiriadanyakeputusanuntukmenerima,

meragukanataumenyangkalkebenaran yang bersangkutan.”

MenurutMatindasperbedaanantaraberpikirkritis dan

berpikirlogistidakterlalujauhyakniberpikirkritisdilakukanuntukmembuatke

pustusansedangkanberpikirlogishanyadibutuhkanuntukmembuatkesimpula

n. Pada dasarnyapemikirankritismenyangkut pula pemikiranlogis yang

diteruskandenganpengambilankeputusan.

MenurutFacione (2006)

menyatakanbahwaberpikirkritismerupakansebuahpengaturandiridalammen

gambilkeputusan (judging) terhadapsesuatu yang menghasilkaninterpretasi,

analisis, evaluasi, dan inferensi, maupunpemaparanmenggunakansuatubukti,

konsep, metodologi, kriteria, ataupertimbangankontekstual yang

menjadidasardibuatnyakeputusan.

Pentingnyaberpikirkritisialahsebagaialatinkuiri.

Berpikirkritismerupakansuatukekuatansertasumbertenagadalamkehidupanberm

asyarakat dan personal seseorang. MenurtuFacione (1990),

kemampuanberpikirkritisterdiridari 1) interperetasi, 2) analisis, 3) evaluasi, 4)

kesimpulan, 5) penjelasan, dan 6) pengaturandiri. Menurut Ennis (Nitko dan

Brookhart 2011), ada 12 dimensikemampuanberpikirkritis, yang

terangkumdalam lima dimensikemampuanberpikirsebagaiberikut:


No DimensiKeterampilanBerpikir AspekKeterampilanBerpikirKritis

1 MemberikanPenjelasanSederhana MengajukanPertanyaan

Menganalisisargumen

Bertanya dan menjawabpertanyaan

2 MembangunKeterampilan Dasar Mempertimbangkanapakahsumberdapatdipercayaata

Mengobservasi dan mempertimbangkanlaporanobse


3 Menyimpulkan Mendeduksi dan mempertimbangkanhasildeduksi

Menginduksi dan memepertimbangkanhasildiskusi

Membuat dan menentukanhasilpertimbangan

4 Klarifikasi Tingkat Lanjut Mendefinisikanistilah

mempertimbangkansuatudefinisi

Mengidentifikasiasumsi-asumsi
5 Mengatur strategi dan taktik Menentukansuatutindakan

Berinteraksidenganorang lain

Sumber:

(Ennis, 2011)

Berdasarkanindikatordari Ennis yang telahdijabarkan pada Tabel,

makadalampenelitianiniindikator yang

digunakanterkaitketerampilanberpikirkritisialahsebagaiberikut:

Tabel Indikatorberpikirkritisdalampenelitian

No DimensiKeterampilanBerpikir AspekKeterampilanBerpikir Indikator

1 Klarifikasi Dasar Fokus pada pertanyaan Pesertadidikmemah

pertanyaanmengena

Menganilisis argument Menganalisisargum

menganalisismelalu

melihatdaristruktur

2 Dukungan Dasar Membuathasilobservasi Menilaihasilkomple


telahdilakukan

3 Penarikankesimpulan Menarikkesimpulansecarainduksi Menarikkesimpulan

Menarikkesimpulansecaradeduksi Menarikkesimpulan

rasionalmelaluianal

Membuat dan menilaikeputusan Membuatkeputusan

4 Klarifikasilanjut Mengidentifikasiistilah Mengetahuivalidita

Mengidentifikasiasumsi Mengidentifikasias

5 Strategi dan taktik Memutuskansuatu Tindakan Merumuskanalterna

3. Materi perubahanlingkungan

Salah satutopikmaterikelas X pada

pembelajaranbiologiialahmateriperubahanlingkungan. Materi

perubahanlingkungan di bagimenjadi 1) perubahanlingkungan, 2)

pencemaranlingkungan 3) daurulanglimbah.

Lingkunganhidupmerupakansuatukeadaanataukondisi yang

menopangkehidupanmakhlukuntukhidupdalamruang,

sepertimanusiadapathidup di dalamrumah yang nyaman.

Kondisirumahtersebutdapatmenopangsuatukehidupantersebut.

Lingkunganhidup yang baik di

dalamnyadapatmemenuhikebutuhanpokokbagimanusiaataumakhlukhidupl

ainnya, sepertihalnyamanusia sangat

berperanpentingdalamsuatukehidupanyaitusebagaikuncikelestarian dan

keseimbangan(Wijana, 2014).
Pada dasarnya, perubahanlingkungandapatdisebabkan

olehbanyakhal, yang secara garis besardapatdibedakanmenjadi dua

yaitukarenafaktorkesengajaanmanusia dan karenafaktoralam (Gambar 1).

Baik perubahankarenafaktormanusiamaupunkarenafaktoralam, sama-

samamenimbulkandampak yang harusditanggung oleh manusia (Zulkifli,

2014:53).

Gambar1.Baganperubahanlingkunganolehfaktora
lamdanmanusia
(Sumber:Syamsuri, 2017)

1) PerubahanLingkungankarenaFaktorManusia

Aktivitasmanusiauntukselalumemenuhikebutuhan
hidupdanmeningkatkankesejahteraannyatelahmemberik

ankontribusiterhadapberbagai perubahan lingkungan.

Misalnya penebangan hutan,

penambangan,pembangunanperumahandanintensifikasi

pertanian (Wijana,2014:145).

a) Penebanganhutan

Penebangan dan penggundulan hutan, apalagi

yang dilakukan secaraliar, akan merusak ekosistem

hutan dan mengurangi fungsi hutan sebagaipenahan dan

penyimpan air serta pemelihara tanah. Akibatnya daya

dukunghutanmenjadi berkurang (Campbell, 2010:431).

Penggundulan hutan (Gambar 6) dapat

menyebabkan terjadinya

erositanahdanbanjirdimusimhujan,sedangkandimusimke

marauakanmenyebabkan kekurangan air. Selain itu,

penebangan hutan

menyebabkansemakinsempitnyahabitatbagiberbagaisat

wahutan,halinidapatmenyebabkanpunahnyasatwaterseb

ut(Wijana, 2014:145).
Gambar2.Penebanganhutanmengakibatkanhilan

gnyafungsihutan

(Sumber:berpendidikan.com, 2016)

b) Penambangan

Kegiatanpenambangan,apalagiyangdilakukansecaraliar,dapatmeny

ebabkanrusaknyaekosistemasal,khususnyayangterletakdiataslokas

itambang. Penambanganbiasanyamenyisakanlubang-

lubangbekasgalian danlimbah (Gambar 7). Perubahan topografi

tersebut menyebabkan banjir

dantanahlongsor.Pertambanganjugamenghasilkanlimbahberbahay

ayangdapatmencemarilingkungansekitarnya(Campbell,

2010:431).
Gambar7.Perubahantopografiakibat
aktivitaspertambanganemas
“NewMont”diSumbawa
(Sumber:Tempo,2015)

a) Pembangunanperumahan

Meningkatnya jumlah populasi manusia menuntut

tersedianya tempattinggal yang semakin banyak.

Artinya, akan semakin banyak lahan yangdigunakan

untuk membangun perumahan (Gambar 8). Tidak

jarang

manusiamelakukanpembukaanlahanuntukarealperumah

anyang

menyebabkansemakinberkurangnyajumlahpohon.Rawa-

rawaditimbunkemudiandibangun perumahan, tanah

terbuka juga semakin jarang karena ditutup

olehaspaldansemenbetonyangmenghalangiairhujanmere

sapkedalamtanah.Akibatnya,

ketikamusimhujanseringterjadibanjir dan pada


sianghariudaramenjadi sangat panas (Wijana, 2014:

145).

2) PerubahanLingkungankarena Faktor Alam

Lingkungan di bumi yang

kitatemoatisebenarnyaselaluberubah. Pada

awalpembentukannya, lingkungan di bumi sangat

panassehinggatidakadasatu pun bentukkehidupan yang

mampuhidup. Namun, dalamjangkawaktu yang sangat

lama dan secara berangsur-angsur lingkungan bumi

berubah menjadi lingkungan yang memungkinkan

adanya bentuk-bentuk kehidupan. Perubahan

lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam

(Campbell, 2012:65). Beberapa faktor alam yang dapat

mengubah lingkungan antara lain gunung meletus,

gempa bumi, gelombang tsunami, tanah longsor, banjir,

badai angin, kebakaran hutan, dan kemarau panjang.

Manusia tidak mampu mencegah faktor-faktor alam

tersebut (Syamsuri, 2017:318). Bencana

alamsepertikebakaranhutan,selainmenyebabkankerusak

anhutandanmengganggufungsihutan,jugamenyebabkan

matinyaberbagaiorganismedihutantersebut (Wijana,

2014:145).

Letusan gunung berapi dapat menyebabkan


perubahan iklim sepertiyang terjadi pada waktu gunung

Tambora meletus (Gambar 10). Letusangunung

Tambora yang terjadi pada tahun 1815 menyebabkan

musim dinginyang panjang atau disebut sebagai tahun

tanpa musim panas dengan

adanyaperubahancuacadrastisdiAmerikaUtaradanEropa

akibatdebuyangdihasilkandari letusan tersebut (Wijana,

2014:145).

Gambar10.Letusan
gunungapiTamboramenyebabkanterjadinyaperubahani
klim
(Sumber:meteoweb.eu,2012)

a. PencemaranLingkungan

Berbagaiaktivitasmanusiahampirselalumenghasilkanlimb

ah,begitujugadalamprosesproduksipastidihasilkanlimbah.

Dalamkonsentrasidanjumlahtertentu,kehadiranlimbahdap

atberdampaknegatifterhadaplingkungankarenadapatmeny

ebabkanpencemaranlingkungan(Zulkifli,2014:53).
Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup No. 32Tahun 2009, Pencemaran

Lingkungan adalah masuknya atau

dimasukkannyamahluk hidup, zat energi, dan/atau

komponen lain ke dalam lingkungan (air,tanah, udara)

atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan

manusia atauoleh proses alam, sehingga kualitas

lingkungan turun hingga tingkat

tertentuyangmenyebabkanlingkungantidakdapatberfungsi

sebagaimanamestinya.

Turunnya kualitas lingkungan tampak dari

melemahnya fungsi alam

danadanyagangguanpadamahlukhidupdidalamnya,misaln

yamenurunnyakemampuanreproduksi,berkurangnyapertu

mbuhan,hinggakemungkinanterjadinya kematian pada

organisme hidup dalam lingkungan tersebut

(Wijana,2014:226).

Pada manusia, gangguan akibat pencemaran ada

yang segera tampakakibatnya, misalnya menyebabkan

kelumpuhan, muntah-muntah, gatal-

gatal,bahkankemanitan.Akantetapi,adapuladampakpence

maranlingkunganyangbaru dirasakan oleh keturunannya,

misalnya cacat badan, kelainan genetik,kankerdan


kerusakan organ tubuh(Syamsuri, 2017: 321).

1) Penyebaranbahanpencemar

Segalasesuatuyangdapatmenimbulkanpencemarandisebu

tbahanpencemar atau polutan. Syarat suatu zat atau

bahan dapat disebut

sebagaipolutanadalahjikakeberadaannyadapatmerugikan

mahlukhidupkarenajumlahnya yang melebihi batas

normal, berada pada waktu yang tidak

tepat,atauberadapadatempatyangtidaktepat(Zulkifli,2014

:53). Bahanpencemar(polutan) tidak diam di suatu

tempat, tetapi dapat menyebar melampaui bataswilayah

dan juga dapat menyebar melalui jaring-jaring makanan

serta daurbiogeokimia(Syamsuri,2017:322).

Baterai bekasyang dibuang di sembarang tempat,

kandungan

bahanpencemardidalamnyasepertiasamsulfat,kadmiumda

nmerkuri(logamberat)dapatmeresapkedalamtanah.Jikalo

gamberatinimencapaisumurpenduduk,akanmembahayak

ankesehatanpendudukyangmemanfaatkanairsumurterseb

ut(Syamsuri, 2017:322).

Contohlainnyaadalahpolutanudarayangdapatterseba

rolehangin,padakasus kebakaran hutan di Sumatera

misalnya, kebakaran hutan


menghasilkanasapyangmencemarikota-

kotadidekatnyadanmenyebakanberbagaigangguan ISPA,

bahkan polutan asap tersebut bergerak sampai ke

Singapurakarena terbawa oleh angin yang juga

menimbulkan dampak pada masyarakatdisana.

2) Macam-macampencemaranlingkungan

Berbagai bahan pencemar telah memasuki

lingkungan hidup

manusiasehinggamenyebabkanperubahankualitaslingkun

gan.Umumnyapencemaranlingkungandibedakanberdasar

kantempatterjadinya,yaitupencemaran air, pencemaran

tanah, pencemaran udara, dan pencemaran

suara(kebisingan)(Syamsuri,2017: 323).

a. Pencemaranair

Pencemaranairmerupakanperistiwamasukknyasuat

uzat,mahlukhidupataubahan-

bahanberbahayakedalamairyangmenyebabkankualitasairt

urunke tingkat tertentu sehingga tidak dapat

berfungsisebagaimana mestinya.Pencemaran air dapat

terjadi pada air di darat (sungai, danau, rawa)

maupunairlaut (Zulkifli, 2014:67).

Penyebabpencemaranairdapatberasaldarisumberlan

gsungdansumbertidak langsung. Sumber pencemaran


langsung berupa buangan yang langsungdibuang ke

badan air, misalnya sungai, saluran air, selokan, danau

dan laut.Sumber pencemaran tidak langsung berupa

kontaminan dari timbunan limbahindustri dan limbah

domestikyang merembeske perairan terbuka

sepertisungai, laut, danau, atau rawa. Pencemaran air

disebabkan oleh limbah dariberbagai kegiatan manusia,

antara lain limbah domestik (Gambar 11),

limbahpertanian,limbahindustri danlimbah

pertambangan(Zulkifli, 2014:68).

Gambar 11. Pencemaran air


akibat limbah
domestik
(Sumber:informazone.com)

Kualitasairdantingkatpencemaranairdapatditentukandeng

anparameter fisika, kimia dan biologi. Parameter fisika

meliputi kandungan

zatpadatterlarut,kekeruhan,warna,bau,dansuhu.Airnorma
lyangdapatdikonsumsi memiliki sifat tidak berwarna,

tidak berbau, dan tidak berasa(Zulkifli,2014: 69).

Parameter kimiameliputi BOD

(BiochemicalOxygenDemand),

COD(ChemicalOxygenDemand),DO(DissolvedOxygen).

BODmerupakanukurankandunganoksigenterlarutyangdi

perlukanolehmikroorganismeuntukmenguraikanbahanor

ganikdidalamair.CODadalahukurankandungan oksigen

yang diperlukan agar bahan buangan di dalam air

dapatteroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya

digunakan dalam indikator limbahcair industri). DO

adalah ukuran kandungan oksigen terlarut dalam

air.pHjugamerupakanindikatorkimia.Airyangbelumterce

marmemilikirentanganph 6.5-8.5. Akibat pencemaran,

ph air dapat menjadi lebih rendah (asam) ataulebih tinggi

(basa). Bahan-bahan organik biasanya mengakibatkan

kondisi airmenjadi lebih asam. Sedangkan kapur

biasanya membuat kondisi air

menjadilebihbasa(Syamsuri, 2017:325).

4. Jelajah Alam Sekitar (JAS)

a. Pengertian Jelajah Alam Sekitar


Model

pembelajarandenganpendekatanlingkunganbukanmerupakanpendekatanpe

mbelajaran yang baru, melainkansudahdikenal dan popular,

hanyasajaseringterlupakan. Adapun yang

dimaksuddenganpendekatanlingkunganadalahsuatu strategi pembelajaran

yang memanfaatkanlingkungansebagaisaranabelajar, sumberbelajar dan

saranabelajar. Konsep-konsepsains dan

lingkungansekitarsiswadapatdenganmudahdikuasaimelaluipengamatan

pada situasi yang nyata.

Penerapanpendekatanlingkungansiswadapatterpacusikap rasa

keingintahuannyatentangsesuatu yang ada di lingkungannya (Mulyono,

2012: 178).

Dalam pembelajaranalamsekitardiperlukansuatupendekatan yang

mendukung proses pembelajarantersebut. Salah satupendekatan yang

memilikiketerkaitandenganpembelajaranalamsekitaradalahpendekatanjelaj

ahalamsekitar (JAS). Pendekatanpembelajaran JAS merupakan salah

satuinovasipendekatanpembelajaranbiologi

Model PBL berbasisjelajahalamsekitarmerupakan salah

satuinovasipendekatanpembelajaranbiologi yang

bercirikandimanapesertadidikdihadapkan pada suatumasalah yang

terkaitdenganalamsekitar dan

memanfaatkanlingkungansekitarsebagaisumberbelajar(Svafei, 2015).
b. Tahappendekatan JAS

Tahapkegiataneksplorasidalampendekatan JAS

mampumeningkatkankemampuanberpikirkritiskarenadalam proses

pembelajarandenganmenerapkanpendekatantersebutdidahuluidengankegiat

anobservasiterhadaplingkunganalamsekitarpesertadidik,

sehinggapermasalahandalamrancangankegiataneksplorasi oleh

pesertadidikditemukandarihasilobservasiterhadaplingkunganalamsekitar.

Pernyataantersebutdidukung oleh Zee &Minstrell (1997); Bennet (2010);

Olivera (2010); Spellman & Villano (2010) yang

mengungkapkanbahwaobservasi dan proses

ilmiahdalampembelajaranbiologimampumembuathasilbelajarlebihbermakn

a dan

kemampuanobservasimemunculkanpermasalahandalambentukpertanyaan

mampumeningkatkankemampuanberpikirlogispesertadidik dan

pertanyaandapatmeningkatkankemampuanberpikirkritis.

Potensilingkungan yang

dapatdimanfaatkanuntukpembelajaranjelajahalamsekitarsepertisekoah

yang memilikikebunatautaman, dekatdenganhutanatau sawah.

Penggunaanobjeklingkungansekitarbaikberupaobjeklangsungmaupunsimul

asinya(gambaratau video),

membuatsiswabelajarlebihbermaknakarenadihadapkan pada objek yang

kongkrit(Ahmadi, 2021).
5. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model Problem Based Learning (PBL) merupakansuatu model

pembelajaran yang

menggunakanmasalahkehidupannyatasebagaikonteksbagisiswauntukbelaja

rtentangberpikirkritis dan

keterampilanpemacahanmasalahsertamemperolehpengetahuan dan

konsepesensialdarimateripelajaran (Barrett, 2017). MenurutTrianto (2010),

model pembelajaranberdasarkanmasalahmerupakansuatu model

pembelajaran yang didasarkan pada banyaknyapermasalahan yang

membutuhkanpenyelidikan yang

membutuhkanpenyelesaiannyatadaripermasalahan yang

nyatasamahalnyamenurut Yatim (2009), PBL merupakan model

pembelajaran yang dapatmembantupesertadidikuntukaktif dan

mandiridalammengembangkankemampuanberpikirmemecahkanmasalahm

elaluipencarian data sehinggadiperolehsolusidenganrasional dan autentik.

Model PBLyaitu model pembelajaran yang

menggunakanmasalahsebagaifokusmengembangkanketerampilanpemecah

anmasalah, materi, dan pengaturandiri. Penerapan model PBL ialah proses

pembelajaran yang melaksanakanpembelajaranberdasarkanpermasalahan

yang diperolehuntukdipecahkan oleh

pesertadidikgunamengembangkanketerampilanpemecahanmasalahsertakee

fektifanpesertadidik. Model PBL

dapatmengembangkankemampuanberpikirdalamupayamenyelesaikanmasa
lah. Model PBL mempunyaiciri-ciriantara lain:

pengajuanpertanyaanataumasalah, berfokus pada keterkaitanantardisiplin

imu, penyelidikanautentik, menghasilkanproduk/ hasilkaryanya dan

memamerkannya, dan Kerjasama.

Menurut Barrett (2017) sintakpembelajaranberbasismasalahyaitu :

1) Tahap-1 Orientasipesertadidik. Guru menjelaskantujuanpembelajaran,

hasil pada menjelaskanlogistik yang dibutuhkan,

mengajukanfenomenaataudemonstrasiatauceritauntukmemunculkanmasala

h, memotivasipesertadidikuntukterlibatdalampemecahanmasalah yang

dipilih. 2) Tahap-2 Mengorganisasipesertadidikuntukbelajar. Guru

membantupesertadidikuntukmendefinisikan dan

mengorganisasikantugasbelajar yang berhubungandenganmasalahtersebut.

3) Tahap-3 Membimbingpenyelidikan individual maupunkelompok. Guru

mendorongpesertadidikuntukmengumpulkaninformasi yang sesuai,

melaksanakaneksperimen, untukmendapatkanpenjelasan dan

pemecahanmasalah. 4) Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikanhasil.

Guru membantupesertadidikdalamhasilmerencanakan dan

menyiapkankaryahasil yang sesuaisepertilaporan, video, dan model

sertamembantumerekauntukberbagitugasdengantemannya. 5) Tahap-5

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahanmasalah. Guru

membantupesertadidikuntukmelakukanhasilrefleksiatauevaluasiterhadapha

silpenyelidikanmereka dan proses-proses hasil yang merekagunakan.


Kelebihan model PBL yaitudapatmengembangkanjawaban yang

bermaknabagisuatumasalah yang

akanmembawasiswamenujupemahamanlebihdalammengenaimateri,

memberikantantangankepadasiswasehinggamemperolehkeputusandengand

apatmenemukanpengetahuanbarubagidirinyasendiri, dan

memberikankesempatankepadasiswauntukmengaplikasikanpengetahuan

yang dimilikidalam dunia nyata

6. Lembar KerjaPeserta Didik (LKPD)

a. Pengertian LKPD

LKPD atauworksheet menurutTöman et al., (2013: 174) “

merupakanbahan ajar yang

dapatdigunakanpesertadidikbaiksecaramandirimaupunberkelompok

dan memungkinkanperkembangankonseptualpesertadidik”

Beberapadefinisilembarkerjadipaparkandalamjurnalyaitu

“Worksheet’s are written consisting of individual activities which the

student’s will do whilw learning a topic and also will anable the

students to take responsibility for their own learning with the given

procee steps related to these activites”

Definisitersebutkuranglebihberarti Lembar Kerjaadalahmateri yang

tertulis yang di dalamnyaberisiaktivitasindividupesertadidik yang

akandilakukanuntukmempelajarisuatutopik dan juga

memungkinkanpesertadidikuntukmempertanggungjawabkanapa yang
dipelajaridengantahapan proses yang diberikan guru yang

berkaitandenganaktivitasbelajarnya.

Tujuan pentingpenyusunan LKPD

adalahuntukmenyajikansuatubahan ajar agar

pesertadidikmudahberinteraksidenganpokokbahasan yang disajikan,

pemberiantugasdalamrangkameningkatkankemandirianbelajar, dan

memudahkan guru dalammemantau…..

Manfaat lembarkerjadalam proses

Hal tersebutberartilembarkerjaseringdigunakan oleh guru

maupunpesertadidik. Terdapathasilpenelitian yang

menunjukkanbahwapenggunaanlembarkerjadapatmeningkatkanminatpeser

tadidikdalampembelajaran dan

secarakualitatifmempengaruhikesuksesanpembelajaransecarapositif.

b. PenyusunanLKPD

Suatubahan ajar disebutsebagai LKPD jikamemilikienamunsurutama, yaknijudul,

petunjukbelajar, kompetensidasarataupokokbahasan, informasipendukung,

kegiatanatauaktivitaspesertadidik, dan penilaian.LKPD yang baik, perlu Langkah-

langkahdalampengembangannya. Berdasarkanbukupengembanganbahan ajar yang

diterbitkan oleh Depdiknas (2008: 23) mengenailangkah-langkah yang

harusdilakukandalammenyiapkan LKPD antara lain:

1) Analisikurikulum
7. KeterampilanKomunikasi Lisan

Keterampilankomunikasi interpersonal (interpersonal

communication skill) berhubungandengankomunikasiantar orang,

biasanyaface to facedalam setting pribadi. Keterampilankomunikasi

interpersonal adalahketerampilankomunikasiantara orang-orang

secaratatapmuka, memungkinkansetiappesertanyamenangkapreaksi orang

lain secaralangsung, baiksecara verbal ataupun non-verbal

sehinggadapatterjadisalingpengertian dan empatisatudenganlainnya

(Hardjana, 2003:85). Keterampilankomunikasi interpersonal juga

dapatdiartikansebagaikemampuanberinteraksisecara verbal dan non-verbal

yang dimilikiindividusecarakhas yang

digunakanuntukmenyampaikaninformasikepada orang lain

dengantujuanuntukmemperoleh salah pemahaman dan

salingpengertianantarapemberiinformasi dan penerimainformasi

(Purnomo, 2016: 56).

Menurut Widjaja (dalam Purnomo, 2016: 56)

adabeberapaketerampilandasar yang

terdapatdalamketerampilankomunikasi interpersonal, yaitu

(1)keterampilanmenyampaikan, (2) keterampilanmenerima, dan (3)

keterampilandalammenangkappesan-pesannon verbal.

Komunikasimerupakanalatuntukmembinahubungansebagaiimplementasida
rikodratmanusiasebagaimakhluksosial. Komunikasimerupakan proses

individudalamhubungan, kelompok, organisasi, dan masyarakatmembuat

dan menggunakaninformasiuntukberhubungansatusama lain

denganlingkungan.

Komunikasiakanberlangsungbaikapabilaadakeseragamandarisegim

aknabaikkomunikator dan komunikan. Artinyaantarapemberi dan

penerimapesanmemberimakna relative samaterhadaptanda-tanda yang

digunakansebagaipesandalamkomunikasi.

Komunikasimerupakansaranamenampilkanpesan, mengekspresikandiri,

sertamempengaruhi orang lain. Sebuahpesanadalahsatu symbol atau

Kumpulan symbol yang memiliki arti ataufungsi. Pesanmelibatkan Bahasa

verbal sepertiucapanatau tulisan, ataupun Bahasa nonverbal

sepertipenampilan, geraktubuh, ataupuncaralainnya. Berlo

merumuskankomunikasisebagai proses mengirimkan, menerima dan

memahamigagasansertaperasaandalambentukpesan verbal atau nonverbal,

baikdisengajamaupuntidakdisengaja (Iriantaradalam Purnomo, 2016: 57).

Proses komunikasimelibatkan (1) komunikator yang

menyatakangagasan; (2) gagasan dan perasaan yang diubahmenjadipesan;

(3) pesan yang disampaikansecara verbal dan nonverbal; (4) komunikan

yang menerimapesan; (5) reaksi dan umpanbalik (efek) yang

disampaikankomunikankepadakomunikator. Komunikasidilakukan oleh

seseorangsebagaiwujudbahwasetiapmanusiamemerlukan orang lain

untukdapatmemenuhikebutuhannya. Setiapkomunikasi yang dilakukan


oleh seorangindividumemilikimaksud dan

fungsitertentudalamrangkamemenuhikebutuhantersebut. Verderber dan

Gorden menyebutkanfungsikomunikasiantara lain sebagaiberikut :

a. Fungsisosial, yaituuntukmenunjukkankesenangan, ikatandengan orang

lain, membangun dan memeliharahubungan

b. Fungsipengambilankeputusan,

yaitumemutuskanuntukmelakukanatautidakmelakukansesuatu pada

saattertentu (Abdurrahman, 2015).

Pada kontekspembelajaran,

keterampilandalamberkomunikasidapatdimaknaisebagaiketerampilan yang

harusdimiliki dan dikuasai oleh

seorangpesertadidikkarenaketerampilaninibertujuanuntukmenggalipengeta

huansebanyak-

banyaknyasertauntukmenyampaikaninformasikepadamasyarakatbaiksecara

lisanmaupun tulisan.

Komunikasidalampembelajarnakanmembuatkegiatanpembelajaranmenjadi

lebihefektifkarenaterbangunkomunikasiantara guru denganpesertadidik,

ataupundiantara sesame

pesertadidiksehinggatujuanpembelajarandapattercapai.

Berkaitandenganpembelajarankooperatif, keterampilankomunikasiini

sangat diperlukankarenapesertadidikakanmenjadinarasumber yang

harusmenyampaikanmateri yang dikuasainyakedalamkelompok.


Pembelajarankooperatifakanmembantupesertadidikuntukbekerjasamadala

mkelompoksertamengajarkanberbagaiketerampilan yang

diperlukanbagikehidupanmerekakelaksepertiketerampilansosial yang

terdiriatasketerampilanberbagi dan berpartisipasi,

keterampilankomunikasi, sertaketerampilanberkelompok (Arends, 2008).

Kajian yang relevan

1. Aritia, E. 2019. Pengaruh model problem based learning dan strategi

concept mapping terhadappemecahanmasalah dan

pemahamankonsepekosistemsiswa SMA.

Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipengaruh model PBL

terhadapkemampuanmemecahkanmasalah dan

kemampuanpemahamankonsepsiswa, mengetahuipengaruh strategi

concept mapping terhadapkemampuanpemecahanmasalah dan

kemampuanpemahamankonsepsiswa dan mengetahuipengaruh PBL dan

strategi concept marketing

berpengaruhterhadapkemampuanpemecahanmasalah dan

kemampuanpemahamankonsepsiswa.

Penelitianinidilakukansecaraeksperimensemu. Hasil penelitianiniialah 1.

Model pembelajaran PBL

tidakberpengaruhsignifikanterhadapkemampuanpemcahanmasalahtetapibe

rpengaruhsecarasignifikanterhadappemahamankonseppesertadidik 2.

Strategi concept map

tidakberpengaruhsginifikanterhadapkemampuanpemecahanmasalah dan
secarasignifikanterhadappemahamankonseppesertadidik 3. Model

pembelajaran PBL disertai strategi concept map

tidakmemberikanpengaruh yang

signifikanterhadapkemampuanpemecahanmasalah dan

pemahamankonseppesertadidik

2. Agung, F. P. 2020. Pengembangan LKPD mobile learning berbasis PBL

pada

pokokbahasanperubahanlingkunganuntukmeningkatkanliterasilingkunganp

esertadidikkelas X SMA. Penelitianinibertujuanuntukmengetahui: 1)

kualitaskelayakan LKPD berbasis PBL yang dikembangkansebagaibahan

ajar dan media pembelajaran pada

pokokbahasanperubahanlingkunganuntukpesertadidikkelas X SMA, 2)

keterlaksanaan model PBL yang dikembangkandalam LKPD mobile

learning pada pokokbahasanperubahanlingkungan, 3)

keefektifanpenggunaan LKPD mobile learning berbasis PBL

terhadappeningkatanliterasilingkunganpesertadidikkelas X SMA.

Penelitianpengembanganinidilakukanmenggunakan model Design and

Development Research oleh Peffers. Hasil penelitianmenunjukkanbahwa:

1) pengembangan
BAB
IIIMETODEP
ENELITIAN

A. MetodePenelitian

PenelitianpengembanganLKPDinimenggunakanmetodeRese

archand Development (R&D). Penelitian pengembangan atau

Researchand Development (R&D) menurut Sugiyono (2012:297)

merupakan metodepenelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan

mengujikeefektifanproduktersebut.Modelpenelitiandanpengembang

anyangdigunakanialahmodel4D.

Thiagarajan,etal.
(1974:5)mengemukakanbahwamodel4Dterdiridariempattahapan,yai

tutahapDefine(pendefinisian), tahap Design (perancangan), tahap

Develop(pengembangan),dan tahap Disseminate(penyebaran).

Tahap Definemeliputi tahap analisisawal, analisis peserta didik,

analisis tugas, analisis konsep, dan merumuskantujuan

pembelajaran. Tahap Design meliputi tahap penyusunan

instrument,tahappemilihanmedia,pemilihanformat,danmembuatranc

anganawal.Tahap selanjutnya ialah tahap Developyang meliputi

tahap penilaian ahli

danujicobapengembangan.TahapDisseminatemerupakantahapakhir

darimodel 4D, penyebaran hanya dilakukan terbatas kepada guru

Biologi di SMAN 1 Karangnongko

B. ProsedurPenelitian

ProsedurataulangkahpenelitianpengembanganLKPDinidapa

tdilihatpadaGambar4.
AnalisisAwal

Define
AnalisisPesertaDidik

AnalisisKonsep AnalisisTugas

AnalisisTujuanPembelajaran

PenyusunanInstrumen

PemilihanMedia
Design

PemilihanFormat

DraftI RancanganawalLKPD

DosenPembimbing
Revisi
I(DraftII)
ValidasiDosenAhlidanGuruIPA
RevisiII Develop

(DraftIII)
ProdukLKPDAkhir

UjiCobaPengembangan

Disebarluaskan Disseminate

Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan


LKPDSumber: ModifikasidariThiagarajan, et.al.,(1974: 6-
9)
Berdasarkan Gambar 4, model pengembangan yang dilakukan

terdiridariempat tahapanyaitu:

1. TahapPendefinisian(Define)

Tahappendefinisianmerupakantahapuntukmenguraikanbeberapake

butuhandalamprosespembelajaranhinggadiperolehnyadeskripsi, fakta,

harapan dan alternatif penyelesaian masalah dasar

yangakanmemudahkandalampemilihanbahanajaryangakandikembangkan.

Tahappendefinisaniniterdiridari5kegiatanyangmeliputi:

a. AnalisisAwal

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan berbagai

informasitentang kegiatan pembelajaran di lapangan. Tujuan dari

tahap

iniadalahuntukmemunculkandanmenetapkanmasalahdasaryangdihad

apidalampembelajaranBiologi.Informasitersebutakandigunakansebag

aidasarpenyusunanLKPD.

b. AnalisisPesertaDidik

Tahapinimerupakankegiatanmengkajidanmempelajarikarakte

ristik peserta didik yang akan dijadikan sebagai acuan

untukmenentukanmodel/pendekatan/media/metodepembelajaranyan

gsesuai. Karakteristik yang dipelajari meliputi kemampuan

akademik,perkembangan kognitif, dan keterampilan khususnya

keterampilanpraktikataupracticalskillspesertadidikdiMTs Negeri6

Bantul.
c. AnalisisTugas

Tahapanalisistugasinibertujuanuntukmengkajisecaramenyelur

uhtentangisimateridankompetesiyangharusdicapaidalam

pembelajaran yang akan disampaikan melalui produk yangakan

dikembangkan yaitu Lembar Kerja Peserta Didik.

PenyusunanLKPDinimengacupadaKompetensiInti(KI)danKompeten

siDasar (KD)padaKurikulum 2013.

d. AnalisisKonsep

Analisis konsep ini dilakukan untuk mengidentifikasi

konsepyangharusdikuasaipesertadidikmelaluipembelajaranmengguna

kanLKPDyangdikembangkansertauntukmengidentifikasikonseplainn

yayangrelevansehinggadapatmembentukpetakonsep.Petakonsepyang

telahdisusunakandijadikanacuan dalammenentukan tujuan

pembelajaran.

e. AnalisisTujuanPembelajaran

Analisistujuanpembelajaraninidilakukanuntukmenentukan

tujuan pembelajaran yang sesuai dengan materi yangdipelajari.

Tujuan pembelajaran dirumuskan sesuai dengan KI danKD yang

menjadi dasar untuk merancang perangkat

pembelajaranyangkemudiandiintegrasikankedalammateriLKPDyang

dikembangkan
2. TahapPerancangan(Design)

Tahap perancangan inibertujuan untuk menemukancarayanglebih

baik dan efisien untuk mengembangkan rancangan produk awal(Draft I)

berdasarkan data-data yang diperoleh pada tahap

pendefinisian.Tahappendefinisianini terdiridari beberapakegiatanyaitu:

a. PenyusunanInstrumen

Instrumen yang disusun meliputi instrumen validasi

LKPDdan instrumen penilaian hasil uji coba produk. Instrumen

validasiLKPDinidigunakanuntukmenilaikelayakandankeefektifanpro

duk LKPD yang akan dikembangkan melalui angket penilaianoleh

dosen ahlidan guruIPA, sedangkaninstrumen penilaian hasilujicoba

produkdigunakanuntukmengukur keterampilan

praktik(practicalskills)danhasilbelajarkognitifpesertadidikselamame

nggunakan LKPD dalam pembelajaran. Selain itu, juga

digunakaninstrumen lembar keterlaksanaan pembelajaran dengan

pendekatanguidedinquirydan angket respon peserta didik terhadap

LKPD

yangtelahdikembangkan.Skorpenilaianpadasetiapinstrumeninididasar

kanpadapanduandanrubrik darisetiap aspekpenilaian.

b. PemilihanMedia

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi

mediapembelajaran yang relevan digunakan dalam proses

pembelajaran.Prosespemilihanmediadisesuaikandenganhasilanalisist

ugas,analisiskonsep,dananalisiskarakteristikpesertadidik.Halini
bertujuan membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi

yangtelahdirumuskan.

c. PemilihanFormat

Pemilihan format dalam pengembangan LKPD ini

bertujuanuntukmendesainataumerancangkontenLKPDmulaidaripemi

lihanmateripembelajaran,pemilihanmodel,dansumberbelajar peserta

didik, sehinggaLKPDyang dikembangkan

sesuaidengankriteriadanlayakuntukdigunakandalampembelajaran.For

mat LKPD IPA yang dikembangkan memuat unsur-unsur

judul,petunjuk belajar, kompetensi dasar, indikator, peta konsep, alat

danbahan, tugas dan langkah kerja, serta penilaian, sedangkan format

isidari LKPD meliputi judul kegiatan, tujuan kegiatan,

permasalahan,perumusan masalah, perumusan hipotesis, alat dan

bahan, langkahkerja,data hasilpercobaan,analisisdata,

perumusankesimpulan,danmengkomunikasikan hasil (presentasihasil

percobaan).

d. RancanganAwal

Pada tahap ini bertujuan untuk merancang draftawal

LKPDyang dikembangkan sebelum diuji cobakan sehingga sesuai

denganlangkah-langkahdankomponen-

komponenyangterdapatdalamrancangan pembelajaran. Rancangan

awal perangkat pembelajaranyangdihasilkanpadatahapini

disebutsebagaiDraftI.
3. TahapPengembangan(Develop)

Tahappengembanganmerupakantahappenerapanatauimplementasi

dariperencanaanprodukyangtelahdilakukanpadatahapan sebelumnya Pada

tahap pengembangan ini terdiri dari beberapakegiatan yakni 1)

peninjauan oleh dosen pembimbing, 2) validasi olehdosen ahli dan guru

IPA, dan 3) uji coba pengembangan. Berikut inimerupakanuraian dari

kegiatan-kegiatan tersebut.

a. Peninjauanolehdosenpembimbing

Pada tahapan ini rancangan awal (DraftI) dari LKPD

yangtelahdisusunolehpenelitikemudiandiserahkankepadadosenpembi

mbing untuk diketahui kekurangan dan kelebihan dari

produkyangakandikembangkan,sehinggadapatdilakukanrevisiyangpe

rtama. Setelah dilakukan revisi pertama sesuai dengan saran

danmasukandosenpembimbingdihasilkanLKPDDraftII,yangselanjutn

yadosenpembimbingmengarahkanpenelitiuntukmelakukan validasi

LKPD hasil pengembangan kepada dosen ahlidanguruIPA.

b. ValidasiolehdosenahlidanguruIPA

Validasiadalahtahappengujiantingkatkelayakandankeefektifa

n produk oleh dosen ahli dan guru IPA. Tujuan validasiadalah untuk

memperoleh masukan dan justifikasi dari ahli

terkaitkebenaranmateridanstrategipenyampaianmateriyangterdapatda

lamLKPDIPAyangakandikembangkan.Hasilvalidasidariahli
digunakansebagaidasardilakukannyarevisidanpenyempurnaanLKPDI

PAsehinggadiperolehDraftIIIyangmemenuhisyaratdidaktifataukelaya

kanisi/materi,syaratkonstruktif,dansyaratteknis. Hasil dari DraftIII

yang layak sebagai produk akhir

yangselanjutnyaakandigunakanuntukujicobalapangan/ujicobapenge

mbangan.

c. Ujicobapengembangan

1) UjiCobaProduk

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan

LKPDberbasis guidedinquiryuntuk meningkatkan

practicalskillsdanhasilbelajarpesertadidikSMPkelasVII.Ujicobap

rodukdalampenelitian inidilakukan melalui3 tahap,yaitu:

a. Tahap 1 dilakukan oleh Dosen Pembimbing I dan

DosenPembimbingIIuntukmenilairancanganawalpenelitiseb

agaiDraft I. Setelahmendapatkomentar dan saran

untukperbaikan yang nantinyaakandiperoleh LKPD IPA

revisi IsebagaiDraftII.

b. Tahap 2 dilakukan oleh 2 dosenahliyakniahli media

danahlimateriserta 2 guru IPA untukmenilaiDraft II.

Setelahmendapatkomentardansaranuntukperbaikanyangna

ntinyaakandiperoleh LKPD IPA revisi II sebagaiDraftIII.


c. Tahap3dilakukanpadasaatujilapangan/

ujicobapengembangan,yaituLKPDIPA(DraftIII)yangdigunaka

npadapembelajaranIPA.Padatahapini,akandiketahuitingkatp

enguasaanpractical skills

pesertadidikyangdiperolehmelaluipenilaianlembarobservasi

.Padatahapinijugaakandiketahuipeningkatanhasilbelajarkog

nitifpesertadidikmelaluisoalpretest-posttest.

2) DesainUjiCoba

UjicobapadapenelittianinidilakukanmenggunakanLKPDI

PAdraftIII.Padatahapinidiperolehpeningkatanpracticalskillsdan

hasil belajar kognitif peserta didik.

LKPDyangtelahdikembangkandiujicobadengancaramembanding

kankeadaanpesertadidiksebelumdansesudahmengikuti

pembelajaran menggunakan LKPD yang ada.

LKPDyangtelahdikembangkandiujicobadenganmenggunakanran

cangan desain eksperimen (before-after). Bentuk desain

ujicobaditunjukkan padagambardi bawah ini.

O1 X O2
Gambar 2. Desain Eksperimen (before-
after)Sumbergambar: Sugiyono (2012:303).

Gambar di atas menunjukkan bahwa penelitian

dilakukandenganmembandingkankeadaansebelumdansesudahme

nggunakansuatuperlakuanbaru(before-after).Desainini
merupakandesainpenelitianquasiexperiment.Practicalskillssebel

ummenggunakanLKPDdiukurdenganlembarobservasi

sedangkan hasil belajar kognitif diukur dengan

soalpretestditunjukkan dengan O1. Perlakuan yang diberikan

berupapembelajaranmenggunakanLKPDberbasisguidedinquirydi

tunjukkan dengan X, sedangkan O2 merupakan

practicalskillsyang diukur dengan lembar observasi dan hasil

belajar kognitifyang diukur dengan soal posttestsetelah

memperoleh

perlakuan.LKPDdikatakanefektifapabilanilaipesertadidiksetelah

menggunakanLKPDlebih tinggidaripadasebelumnya.

3) TempatdanWaktuPenelitian

PenelitianpengembanganinidilaksanakanpadabulanMaret

tahun pelajaran2016/2017yaitu pada

semestergenap.Lokasipenelititan ini diMTs Negeri 6 Bantul.

4) SubjekdanObjekPenelitian

a) SubjekPenelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik

kelasVIIFMTsNegeri 6 Bantulyangberjumlah 28orang.

b) ObjekPenelitian

ObjekpenelitianiniadalahLembarKerjaPesertaDidik

(LKPD) berbasis guidedinquiryuntuk

meningkatkanpracticalskillsdanhasil belajarakognitifpeserta

didik
5) JenisData

Dalampenelititanpengembanganini,datayangdiperolehter

diri dari:

a) Data tingkatkelayakankualitas LKPD

hasilpengembanganberdasarkan saran dan masukandari dua

dosenahli dan duaguruBiologi.

b) DataresponpesertadidikterhadapprodukLKPDyangdikembang

kan.

c) Datahasilobservasiketerlaksanaanpembelajarandenganmeng

gunakanpendekatanguided inquiry.

d) Data hasilobservasitentangketerampilanpraktik

(practicalskills)pesertadidikselamaprosespembelajaranmeng

gunakanLKPD hasilpengembangan.

e) Data

peningkatanhasilbelajarkognitifpesertadidikselamaprosespe

mbelajaranmenggunakanLKPDhasilpengembangan.Datapeni

ngkatanhasilbelajarkognitifdiperolehdarinilaipretest-posttest.

4. TahapPenyebaran(Disseminate)

Tahap penyebaran bertujuan untuk menyebarluaskan

penggunaanproduk yang telah dikembangkan, akan tetapi pada penelitian

ini

tahappenyebaranhanyadilakukanterbataspadaguruBiologiMTsNegeri6Ba

ntul.
C. InstrumenPenelitian

Instrumenyangdigunakandalampenelitianiniadalahsebagaiberikut.

a. Lembarvalidasiproduk

Instrumenlembarvalidasipadapenelitianpengembanganinidigunaka

nuntukmemperolehdata daridosenahlimateri,dosen

ahlimedia,danguruIPAsebagaibahanevaluasiLKPDyangtelahdikembangk

an.Datayangdiperolehinidigunakanuntukmengetahuikelayakan dari

produk LKPD yang dikembangkan. Lembar validasi iniantara lain

digunakan untuk memperoleh data berupa kelayakan produkditinjau dari

kesesuaian isi/materi, kesesuaian sengan syarat konstruksi,dan

kesesuaian dengan syarat teknis suatu LKPD. Instrumen ini

disusunmenggunakanempatskala(1-

4)yangkemudaiandariskalatersebutdiperoleh kategori/ tingkat kelayakan

LKPD yang dikembangkan padasetiap aspek yang divalidasi. Instrumen

penilaian LKPD untuk dosen ahlidan guru IPA disajikan dalam Lampiran

2.2 (halaman 168). Angket inidisusun berdasarkan kisi-kisi yang terdapat

pada Lampiran 2.1 (halaman167)

b. Angketresponpesertadidik

Angket atau kuesioner merupakan salah satu bentuk

instrumenpenilaian yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaanataupernyataantertuliskepadapesertadidikuntukdijawabnya(Su

giyono,2008:199).Angketresponpesertadidikdisusuninidigunakanuntukm

engetahuiresponpesertadidikterhadapLKPDyang
dikembangkan. Instrumen penilaian menggunakan skala

Likertdenganmenggunakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju

(SS), Setuju(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Dari

alternatifjawaban tersebut kemudian dikonversi menjadi rating-scale.

AlternatifjawabanSS=4,S=3,TS=2,danSTS=1.Angketresponinimengguna

kan bentuk pernyataan positif untuk mengukur respon

pesertadidikterhadapLKPDyangdikembangkan.Instrumenangketresponpe

serta didik terhadap LKPD disajikan dalam Lampiran 2.10 (halaman233).

Angket respon peserta didik ini disusun berdasarkan kisi-kisi

yangterdapatdalamLampiran2.9 (halaman232).

c. Lembarobservasiketerlaksanaanpembelajaranguidedinquiry

Instrumeninidigunakanuntukmengetahuipersentaseketerlaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan guidedinquiryditinjaudari kegiatan guru

dan peserta didik. Keterlaksanaan pembelajaran

inidisesuaikandenganlangkah-

langkahpendekatanguidedinquiryyangterdapat dalam RPP. Instrumen

penilaian keterlaksanaan pembelajarandengan pendekatan

guidedinquirymenggunakan skala Guttman denganpilihan jawaban YA

dan TIDAK. Jawaban YA memiliki skor 1 apabilapernyataan sesuai

dengan yang dilakukan guru atau peserta didik

padaprosespembelajaran,sedangkanjawabanTIDAKmemilikiskor0,apabil

a pernyataan tidak sesuai dengan yang dilakukan guru atau

pesertadidikpadaprosespembelajaran.Lembarobservasiketerlaksanaan
pembelajaraniniterdapatpadaLampiran2.8(halaman229)danberdasarkanki

si-kisiyangterdapat pada Lampiran2.7 (halaman230).

d. Lembarobservasiketerampilanpraktik(practicalskills)

Lembar observasi practicalskillsini disusun untuk

mengetahuitingkatan penguasaan keterampilan praktik peserta didik

selama prosespembelajarandenganmenggunakanLKPDyang

telahdikembangkan.Lembar observasi yang digunakan terdapat dalam

Lampiran 2.4

(halaman183).Instrumenpenilaianketerampilanpraktik(practicalskills)ini

mengacupadakisi-kisiyangdisajikandalamLampiran2.3(halaman182)

e. SoalPretest-Posttest

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa

soalpretestdansoalposttest.Instrumentesdigunakanuntukmengetahuipertu

mbuhan hasil belajar kognitif peserta didik setelah menggunakanLKPD.

Soal pretestmaupun posttestyang disusun diintegrasikan denganaspek

practicalskills.Kisi-kisi soal pretestdan posttestdapat dilihatpada

Lampiran 2.5 (halaman 192) , sedangkan soal pretestdan

posttestyangdigunakan dapatdilihat padaLampiran 2.6 (halaman219).

D. TeknikAnalisisData

Data yang telah diperoleh dari beberapa instrumen kemudian

dianalisissebagaiberikut.
1. AnalisishasilvalidasikelayakanLKPD

Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa masukan,

saransertakritikyangdiberikanolehdosenahlidanguruIPAterhadapkelayaka

n LKPD yang dikembangkan. Data tersebut kemudian

diseleksiolehpenelitidansaranyang

dianggaprelevanselanjutnyadigunakansebagaibahanrevisiLKPD.Teknika

nalisisdatayangberbentukkelayakanLKPDmelaluilembarvalidasidilakuka

ndenganlangkah-langkahsebagai berikut:

a. Pengumpulansemuadatayangdiperolehuntuksetiapaspekpenilaian,in

dikator,maupunbutirpenilaianLKPDdarisetiappenilai

b. Menghitungrata-

rataskordarisetiapkomponenaspekpenilaiandenganmenggunakanpe

rsamaanberikut.
∑𝑋
𝑋̅= ………………………………..… (1)
𝑛
Keterangan
𝑋̅ = rerata skor
∑𝑋 =jumlah totalskor daripenilai
𝑛=jumlahvalidator/penilai
c. Mengubahskorrata-rata menjadinilaidengankategori.

HalinidilakukanuntukmengetahuikualitasLKPDhasilpengemb

anganbaikdariaspekkesesuaiandenganisi/materi,kesesuaian dengan

syarat konstruksi dan kesesuaian dengan

syaratteknis.Datayangmulanyaberupaskordiubahmenjadidatakualitati

fdenganskalalimamenggunakanacuanrumusyangdinyatakanolehEkoP

utroWidyoko(2009:238)bahwaacuan
pengubahskormenjadiskalalimatersebutdapatdilihatpadaTabel3.

Tabel1.KonversiSkorAktualmenjadiNilaiSkalaLima
No Skor Nilai Kategori
1 ̅ ̅
𝑋>𝑋1+ 1,80𝑆𝑏1 A SangatBaik
2 𝑋̅1̅+ 0,60𝑆𝑏1 <X≤𝑋̅1̅+ B Baik
1,80𝑆𝑏1
3 𝑋̅1̅-0,60𝑆𝑏1 <X≤𝑋̅1̅+ 0,60𝑆𝑏1 C Cukup
4 ̅ ̅ ̅ ̅
𝑋1-1,80𝑆𝑏1 <X≤𝑋1− 0,60𝑆𝑏1 D Kurang
5 𝑋≤𝑋̅1̅-0,80𝑆𝑏1 E SangatKurang
(Sumber: Eko Putro Widyoko,
2009:238)Keterangan:
X=skoraktual skoryangdicapai)
𝑋𝑖=rerata skorideal(1/2 (skortertinggiideal+ skor terendahideal))
sbi=simpanganbakuskorideal=(1/2)(1/3)(skortertinggiideal–
skorterendah ideal)
Skor tertinggi ideal = Σbutir kriteria x skor
tertinggiSkorterendahideal=Σbutirkriteriax
skorterendah

Tabel 2 dijadikan sebagai pedoman konversi skor ke

nilaipada penelitian ini. Nilai kelayakan produk dalam penelitian ini

akanditentukan dengan nilai minimum “B” dengan kategori baik.

Jadi,apabilahasilpenilaianolehparadosenahlidanGuruIPAmemberikan

hasil akhir minimal “B” maka produk pengembanganLKPDIPA ini

layak digunakan.

d. Menghitungkoefisienreabilitasdarihasilvalidasi

ReliabilitasdarivalidasidosenahlidanguruIPAdapatditetapkand

enganmenggunakanformulaBorich(1994:385),denganpersamaan

sebagai berikut.
(𝐴−𝐵)
𝑃𝐴=100%{1 }………………………….(2)
(𝐴+𝐵)
Keterangan:
PA=PercentofAgrementataukoefisiesnreliabilitas
A = skor
tertinggiB=skorte
rendah

Hasil validasi LKPD dikatakan reliabel jika memiliki reliabilitas

diatas75%.

2. Analisispeningkatanpracticalskillspesertadidik

Untukmengetahuipeningkatanpracticalskillspesertadidiksetelah

adanya pengembangan LKPD ini dilakukan dengan cara sebagaiberikut.

a. Merkapitulasisetiapitempernyataanlembarobservasipracticalskills

pesertadidikberdasarkanhasilobservasiuntuksetiapaspekpadasetiap

pertemuan

b. Menghitungjumlahskorsetiapaspek

c. Menghitungrata-rataskorsetiapaspeksetiappertemuan

d. Menghitungpersentasehasilpenskorandarisetiapaspek pada

setiappertemuandenganmenggunakanpersamaanberikut.

∑𝑆 𝑖 𝑥100%……………………………(3)
𝑋̅= 𝑠
Keterangan:
𝑋̅ =persentaseskor
∑𝑆𝑖=jumlahskoryangdiperoleh
𝑠=skormaksimal
(Sumber:SuharsimiArikunto,2008:235)

Hasil persentase practicalskillspeserta didik yang

diperolehmelaluilembarobservasipadasetiappertemuanmerupakandat

akuantitatif,yang kemudian diubah menjadi data kualitatif

denganmenggunakanpedomanpenskoran padaTabel 4.
Tabel2.KonversiPersentasePenguasaanKemampuan
No TingkatPen Nilai Kategori/Predikat
guasaan(%) Huruf
1 86-100 A SangatBaik
2 76-85 B Baik
3 66-75 C Cukup
4 55-65 D Kurang
5 ≤54 E SangatKurang
(Sumber:NgalimPurwanto, 2002:102)

e. Menganalisispersentasepenguasaanpracticalskillspesertadidiksetiap

aspek

Tingkat penguasaan practicalskillspeserta didik

diperolehdariperhitunganselisihpersentaseketercapaianpracticalskills

peserta didik pada pertemuan 1 ke pertemuan 2, pertemuan 2

kepertemuan3dandaripertemuan1kepertemuan3.Dariselisihpersentas

etersebutakandiketahuipeningkatanpracticalskillspeserta didik dari

tiap pertemuan setelah menggunakan pembelajarandenganLKPD

hasil pengembangan.

3. Analisispeningkatanhasilbelajarkognitifpesertadidik (soalpretest-

posttest)

Peningkatanhasilbelajarkognitifpesertadidikdapatdiketahuidenga

nmenggunakantes,yaituberupapretestdanposttest.Datatersebutkemudia

ndiolahmenggunakanN-gainscore.N-

gainscoremerupakanselisihantaraskorpretest denganposttest. Hasil

analisis

datagainscoreinimenunjukkanpencapaiankemampuanpesertadidikdenga

nmemperhatikankemampuanawalnya.
Hake(1998:65)mengemukakanbahwaN-

gainscoredapatdiperolehmenggunakanpersamaan berikut.

<𝑔>= 𝑇1′−𝑇1 𝑥100%..............................................(4)


𝑇𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑇1

Keterangan:
<𝑔> :N-gainscore
𝑇1′ :skorposttest
𝑇1 :skorpretest
𝑇𝑚𝑎𝑘𝑠 :skorideal

Nilaiyang diperolehdarirumusdiatasberupa datakuantitatifyang

kemudian dapat diubah menjadi data kualitatif seperti pada Tabel

5.Tabel3. KonversiNilai Standar GainScoremenjadi DataKualitatif


Nilai<g> Kategori
(<𝑔>) ≥0,7 Tinggi
0,7>(<𝑔>) ≥0,3 Sedang
(<𝑔>)<0,3 Rendah
(Sumber:Hake,1999:1)

4. Analisisketerlaksanaanpembelajarandenganpendekatanguidedinquiry

Analisis keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan

guidedinquirydiperolehmelaluipengamatanyangdilakukanolehobserver.A

nalisisketerlaksanaanpembelajarandenganpendekatanguidedinquiry

menggunakanpersamaan berikut.

%𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛=
∑𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑥100%…(5)
∑𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛

Hasil persentase pada persamaan 5 tersebut selanjutnya

diubahmenjadidatakualitatifdenganmenggunakankriteriasepertipadaTabel

6.
Tabel4.KonversiPersentaseKeterlaksanaanPembelajaran
No Persentase(%) Kategori
1 80 <X≤ 100 SangatBaik
2 60 <X≤ 80 Baik
3 40 <X≤ 60 Cukup
4 20 <X≤40 Kurang
5 0 ≤ X≤20 SangatKurang
(Sumber:EkoPutroWidoyoko,2009:242)

5. AnalisisresponpesertadidikterhadapLKPDyangdikembangkan

Data yang diperoleh dari angket respon peserta didik ini

berupapenilaian, kritik dan saran peserta didik terkait LKPD yang

digunakanselama pembelajaran.Data tersebutkemudian diseleksioleh

penelitidan saran yang dianggap relevan selanjutnya digunakan sebagai

bahanrevisi terhadap LKPD yang dikembangkan. Data yang diperoleh

padaangketreponpesertadidikberupadatakualitatif,sehinggaperludilakuk

anpengubahannilaikualitatifpadaangketmenjadinilaikuantitatifdengan

ketentuan padaTabel 6.

Tabel5.KetentuanPengubahanNilaiKualitatif menjadiKuantitatif
PilihanJawaban SkorPernyataan
Positif Negatif
Sangatsetuju Selalu 4 1
Setuju Sering 3 2
Tidaksetuju Jarangsekali 2 3
Sangattidaksetuju Tidakpernah 1 4
(Sumber:EkoPutroWidyoko,2009:236)
Adapunlangkah-langkahyangdapatdilakukanpadateknikanalisis

data angket respon peserta didik terhadap LKPD adalah sebagaiberikut.

a. Merekapitulasisetiap item

pernyataanangketresponpesertadidikterhadapLKPD.
b. Menghitungjumlahskor padasetiapnomorindikator.

c. Menghitungrata-rata skorpadasetiapnomorindikator.

d. Menghitungjumlahskorpadasetiapaspek.

e. Menghitungjumlahrata-ratatiapaspek.

f. Skor jumlah rata-rata tiapaspek yang

bersifatkuantitatifinidiubahmenjadinilaikualitatifdenganberpedo

manpadakonversiskormenjadiskala lima

untukmengetahuiresponpesertadidikterhadapLKPDyangdikemban

gkan.Adapunacuanpengubahanskormenjadiskalalima

tersebutdapatdilihat padaTabel 2.
Daftar Pustaka
Lampiran
LEMBARWAWANCARA DAN OBSERVASI GURU
BIOLOGI SMAN 1
KARANGNONGKO

Nama Guru :
Bidang Studi :

No Pertanyaan Wawancara DeskripsiHasil

1. Apakah di SMA ini telah menerapkan


Kurikulum Merdeka?

2. Model, pendekatan dan metode apakah


yang sering digunakan dalam
pembelajaran Biologi di kelas?

3. Apakah bapak/ibu sering menggunakan


variasi model pembelajaran untuk
mempermudah pemahaman dari peserta
didik?

4. Apakah bapak/ibu pernah mengajak


peserta didik untuk melakukan
pembelajaran di luar kelas?

5. Apakah bapak/ibu sering memanfaatkan


lingkungan sekolah atau lingkungan
disekitar peserta didik untuk
melaksanakan pembelajaran biologi?
6. Menurut bapak/ibu pentingkah guru
mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan pengalaman nyata?

7. Menurut bapak/ibu pentingkah guru


menyisipkankearifanlokaldalammateri
pembelajaran?

8. ApakahBapak/ibutelahmemiliki
perangkat pembelajaran?

9. Apakah perangkat pembelajaran seperti


silabus,danRPPbapak/ibukembangkan
sendiri?
10. Buku yang digunakan dalam
pembelajaran apakah buku yang
dikembangkan sendiri atau buku dari
pemerintah dan beredar di pasaran?
11. Apakah peserta didik memiliki LKPD?
Kalau ada apakah LKPD tersebut
bapak/ibu yang kembangkan atau
merupakan LKPD yang beredar di
pasaran?
12. Pada materi seperti apa bapak/ibu
mengalami kesulitan dalam
mengajarkannya kepada peserta didik?
13. Apakah menurut Bapak/ibu LKPD yang
digunakan sudah cukup membantu
peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan
komunikasi sesuai dengan tujuan
Kurikulum Merdeka?
14. Apakah menurut Bapak perlu
dikembangakan LKPD untuk membantu
peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan
komunikasi sesuai dengan tujuan
Kurikulum Merdeka?

15. Bagaimanakeaktifanpesertadidik saat


pembelajaran berlangsung dalam hal ini
baik berkaitan dengan kemampuan
peserta didik dalam mengajukan
pertanyaan, menjawab pertanyaan,
berdiskusi dan mencari informasi dari
berbagai sumber?
16. Bagaimanakah tanggapanpeserta didik
terhadap pembelajaran biologi

17. Apakah alatpraktikumBiologiyang


tersediadi laboratorium sudah lengkap?

18. Apakahkegiatanpraktikum sering


dilakukan?
RINGKASAN HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI GURU
DI SMA NEGERI 1 KARANGNONGKO

Nama Guru :
Bidang Studi :

No Indikator Hasil
1 Proses a. Proses pembelajaranmenerapkankurikulum..
Pembelajaran b. Rata-rata pesertadidikkurangterlibataktifuntukberpartisipasidalampembela
aktifdikelasbeberapa murid saja
c. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru biologidominanmengguna
d. Proses pembelajaranbelumpernahmenerapkan model problem based learni
e. Rata-rata
responpesertadidikdalampembelajaranbiologikurangdalamketerampilanber
ndah …
2 SumberBelajar a. Sumberbelajar yang disajikanadalahbeberapakonsepnaratif yang disajikan
disediakan oleh sekolah, namunjumlahbukunyamasihkuranguntukjumlahse
menyajikankonseppermasalahanlingkungan yang bersifatkonstekstual di se
b. Guru biologipernahmenggunakan …
3 Media/ bahan a. Media yang digunakan pada pembelajaranhanyaberupa power point.
ajar b. Sudahadanyapenggunaan LKPD yang digunakan guru biologi, hanyameny
dan materiperubahanlingkungan yang bersifatkonseptual. Sehingga proses
optimal dalammeningkatkanpemahamanpesertadidik..
c. Dalam proses
pembelajaranbiologimasihkurannyamelibatkanpraktikumuntukmeningkatk
biologimelakukanmetodeceramah yang terkadangmembuatpesertadidikbos
Soal BerfikirKritis
1. Cermatilahberita di bawahini !
Berdasarkanhasilpenelitianpengelolanpertambanganpasir Merapi di
klatenberdampakmerusaklingkungan. Lubang-lubangbekastambangdengan air
asamnyamerupakankerugian yang nyatabagilingkungan.
Terkaitdengandampakpenambanganterhadapsebuah Kawasan yang diteliti oleh
Yudhistira di Desa Keningar. Dari penelitiantersebut,
Yudistiramengidentifikasidampakfisiklingkunganadalahsebagaiberikut: (1)
tingginyatingkaterosi di daerahpenambanganpasir dan juga didaerahsekitarnya; (2)
adanyatebing-tebingbukit yang rawanlongsorkarenapenambangan yang
tidakmemakaisistemberterassehinggaasudutlerengmenjaditerjal dan mudahlongsor;
(3) berkurangnya debit air permukaan/mata air; (4) tingginyalalulintaskendaraan di
jalandesamembuatmudahrusaknyajalan; dan (5) terjadinyapolusiudara.
Hasil observasi dan wawancaradenganmasyarakat di
lapanganmenunjukkanbanyakkeluhanbahwasebenarnyabelummendapatizin.
Perusahanpenambanganpasir yang menggunakanalatberat di
Klatendidugatidakberizinataubisadikatakansebagaipenambang illegal. Pada tahun
2019 Kepala Desa setempatmerekomendasikan 40 (empatpuluh)
perusahaanpenambanguntukdiberikanizinpertambangan

2. Cermatilahberitaberikut!
Pembangunan
perkebunankelapasawitdipastikanberpotensimenimbulkandampakterhadaplingkunga
nhidup, terutamaterhadapekosistem, hidrologi, dan bentangalam.
Dampaklingkungandiartikansebagaiperubahankondisimaupunfungsidarisuatukompo
nenlingkunganhidupakibatkeberlangsungansuatukomponenkegiatan.
Pada umumnyadampak yang ditimbulkan oleh
usahabudidayatanamanperkebunanberupaerositanah, perubahanketersediaan dan
kuantitas air yang diakibatkan oleh kegiatanpembukaanlahan, persebaranhama,
penyakit dan gulma pada saatoperasigulma pada saatoperasikebun,
sertaperubahankeseburuntanahakibatpenggunaanpestisida. Keputusan layak-
tidaknyasuatukegiatanuntukdirealisasikanharusmempertimbangkanberbagaidampakl
ingkungan yang mungkinmuncul. Jika potensidampaknegatifnyaterlalubesar dan
dianggapmelebihipotensidampakpositifnya,
kegiatantersebutsebaiknyatidakdirealisasikan.
Lokasi hutan yang
digunakanuntukperkebunanakanmengalamiperubahanperuntukan dan
fungsiekosistem. Pada Kawasan gambut, pembukaanlahandapatberakibat pada
terganggunyafungsiserapan air di Kawasan tersebut. Dampak yang ditimbulkan oleh
konservasilahanadalahperubahanpolapemanfaatanlahan dan ruang. Jika lahan yang
digunakanmerupakanlahandekatdengan Kawasan hutan,
diperkiraanakanmenimbulkandampak lain sepertipembakaran liar dan
pemanfaatankayu.
Pembuatanjalanakseskelokasilahanperkebunansamaartinyadenganmembukaaksesibi
litas wilayah. Wilayah yang selamainitertutupakanmudahdijangkaumasyarakat.
Aksesibilitas wilayah bisaberdampakpositifatau negative. Dampaknegatifbisaterjadi,
misalnyaterhadapkeberadaanobjekkhusus, seperti Kawasan hutanmenjaditerancam
oleh kegiatanperambahan, pencuriankayu (illegal logging), dan perburuan liar
florafauna yang dilindungi.
Selain itu juga akanmunculdampakpositif, Kawasan
terpencilmenjaditerbuka. Jika Kawasan tersebutmemilikifungsiekosistem yang
penting, misalkan Kawasan gambut yang merupakandaerahsumber air atau
Kawasan tangkapan air untuksuatudaerah yang luas, pengaruhdampakakan sangat
besar dan luas. Kerusakanekosistem yang parahakanmenimbulkanbanjir,
kekeringan, kebakaranlahangambut, dan bencanalingkungan yang besarlainnya.
Dampakbisamunculterus-menerussaatmucimhujanataumusimkemarau. Sumber:
https://dlhk.bantenprov.go.id/storage/dlhk/upload/article/2022/Potensi_Dampak_Lin
gkungan_Perkebunan_Kelapa_Sawit.pdf
Berdasarkanberitadiatasapakahsudahterjadiperubahanlingkungan? Mengapa?
3. Berdasarkanberitadiatas, analisislahpenyebab dan dampaksertasolusiapa yang
dapatandaberikanuntukmengurangidampaknegatif pada
pembangunanperkebunankelapasawit yang berlebihanterhadaphutan di Landak?
4. Apakahmanusiabagiandarilingkungan? Mengapa?
5. Bacalahwacana di bawahini!
TempatPembuangan Akhir (TPA) atauTempatPembuangan Sampah Terpadu
(TPST) Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tengahmenjadipolemik. TPA
Piyungan disebutsudahtidakmungkinmenerimasampahbaru.
Tempatpembuangansampahterbesar di Jogja ini pun ditutupsampai September 2023.
Akibatlangsungdaritutupnya TPA Piyunganiniadalahwargabingungmauke mana
lagimembuangsampahnya. Jogja daruratsampah pun menggema di media sosial.
Sebagaiinformasi, dalamartikeliniakanmembahastentang sejarah TPA
Piyungan, konflik, sertarekomendasiapasaja solusi yang
bisamenjadialternatifuntukmengatasipermasalahansampahini.
Pada 2022, warga di sekitar TPST
PiyunganmemberikanbeberapatuntutankepadaPemda DIY, antara lain mengenai air
lindi (air sampah) yang mencemarilingkungan, dan tuntutan agar TPST
Piyunganditutuppermanen.
DikutipdariYourSay, Persoalan TPST Piyungansebenarnyamenjadisuatudilema.
Sisi lain keberadaan TPST Piyungan sangat
pentingbagipengelolaansampahkhususnyabagi Kota Yogyakarta, Kabupaten, Sleman,
sertaKabupaten Bantul. Namun, sisi lain darikeberadaan TPST
Piyunganadalahtimbulnya “efeksamping” yang
timbulkarenakeberadaantempatpembuangansampahtersebut.
TPST Piyunganmenjadipenampungsampahbagi Kota Yogyakarta, Kabupaten
Sleman, sertakabupaten Bantul. Dalam keadaaanblokadeataupenutupanwargaterhadap
TPST Piyungan, makaaktivitaspengelolaansampahmenjaditerganggu,
bahkanbisadibilanglumpuh. TPST Piyungan juga menimbulkanmasalahlain. Dalam
halinimasalahmengenaipencemaranlingkungan, banyakwarga yang
mengeluhkanlimbahdari TPST Piyunganmencemarisumurmilikwarga.
Dosen UII, Dr. Ir. Kasam. M.T menyorotimasalahsampah di TPA
Piyungan.“Saat inimasalah yang sangat
dirasakanyaitujumlahtimbunansampahmakinmeningkat, biayapengelolaanmeningkat,
dan kebutuhanlahanuntuk TPA semakinterbatas,” kata Dr. Ir. Kasam. M.T
saatmenjadipembicaradalam webinar Prodi Teknik Lingkungan UII, Sabtu (10/9/2022)
silam.
Pengadaanlahanpenggantiuntuk TPA selalumenghadapipenolakan dan
keluhandarimasyarakatsekitar. Oleh karenaitu, hierarkipenanganan yang
baikdimulaidaripencegahan, yaitudariperanmasyarakat, minimasi, reuse, recycling,
energy recovery dan yang
terakhiradalahpembuanganakhirdenganmenggunakanteknologi, seperti open dumping,
control, dan sanitary.
“Dalam skala global sebanyak 60-70% dan sekitarlebihdari 80% DIY
masihmemanfaatkanpembuangan landfill (pembuanganakhir).
Sehinggaapabilakitamerujuk pada
penanganansampahdenganpembuanganakhirpermasalahannya sangat tinggi. Oleh
karenaitu, dibutuhkanperanmasyarakat, bank sampah, TPS3R
segeradigalakkanuntukmengurangipenimbunansampah di TPA,”
jelasnyasepertidikutipdarilamanresmi UII.
Di sisi lain, narasumberkedua Prof. Dr. Prabang Setyono, S. Si., M.Si.
selakuPraktisiPersampahan dan Guru Besar IlmuLingkungan FMIPA UNS Surakarta
menjelaskankaraktersampah pada tipepariwisata di Yogyakarta
menyebabkanpenumpukansampah.
“Terdapat 3 karaktersampahsesuaidengantipepariwisata, sepertiwisata by
natural (sampahkemasan) adanyajasalingkungan dan view object, wisata by design
(sampahkulineran) sepertidesawisata, dan wisata by product (sampahspesifik)
sehinggamenjadidestinasipenghasilproduktertentu. Sehinggadapatdiasumsikanbahwa
pada tahun 2021 per wisatawandomestikdapatmenghasilkan 1.750.000 kg sampah”,
jelasnya.
Menurutnya, terdapat 6 konsepmazhabpengelolaansampah, salah
satunyamazhabbakarsebagai reduce dengan pemanfaatanteknologi, seperti Incinerator,
Gasifikasi, Pirolisis, dan metode landfill gas. “Daerah Solo
memilihimplementasijenisteknologigasifikasidalampemanfaatanproduk,
yaitupemrosesansampahsecaratermokimiamenjadi gas
denganpenambahanoksigenterkontrol”, jelasnya.
Indonesia merupakanpenyumbangsampahplastikterbesarkedua di dunia.
”sehinggadibutuhkanusahadalampenguranganpemakaianplastik di Indonesia dan
sesuaifilosofi kata SAMPAH (Solusi AktifMengurangsi (Reduce), Pakai lagi (Reuse),
Alih rupa ( Recycle) dan Hasilkannilaitambah 5E (ekonomi, edukasi, ekologi, estetika,
dan energi)”, jelasnya.
Terakhir, iamenekankanpentingnya 3K, yaitukuantitas, kualitas, dan
kontinuitas. “Dari sisikuantitasdenganmulaimengurangipenggunaanbarangsekalipakai,
darisisikualitasdenganmeningkatkankualitassampahmenjadibarang yang
didaurulangmenjadibarangbarusepertikerajinansehinggameningkatkannilaitambahdarisa
mpahtersebut, dan yang terakhirdarisisikontinuitas, yaitumerubahkebiasaan yang lama
menjadimenjadikebiasaanbarudaripenggunaansampah”, katanya.
Sumber: https://jogja.suara.com/read/2023/07/24/164852/tpa-tpst-piyungan-
jogja-sejarah-konflik-dan-rekomendasi-solusi-pengelolaan-sampah-dari-pakar-
lingkungan
a. Apa yang menjadipokokpermasalahan yang
dapatdigaliterkaitdenganisiberitatersebut?
b. Apajenislimbah yang menyebabkanpencemarandiatas?
Mengapapermasalahandiatasdapatterjadi?

Anda mungkin juga menyukai